upaya mengembangkan kemampuan …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_jurnal_publikasi.pdf · yang...

23
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK BA AISYIYAH KARANGDOWO KECAMATAN KARANGDOWO KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012 / 2013 Diajukan Oleh : SRI WINARNI N I M : A.53B090192 Program Studi : SI P A U D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2 0 1 3

Upload: vunguyet

Post on 17-Sep-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEMANDIRIAN ANAK

MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK BA

AISYIYAH KARANGDOWO KECAMATAN KARANGDOWO

KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Diajukan Oleh :

SRI WINARNI

N I M : A.53B090192

Program Studi : SI P A U D

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 0 1 3

Page 2: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

JURNAL PUBLIKASI

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEMANDIRIAN ANAK

MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK BA

AISYIYAH KARANGDOWO KECAMATAN KARANGDOWO

KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Diajukan Oleh :

SRI WINARNI

N I M : A.53B090192

Program Studi : SI P A U D

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 0 1 3

Page 3: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JL.A.Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp.(0271)717417 Psw. 213 Surakarta – 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Aryati Prasetyarini, M.Pd

NIP/NIK : 725

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Sri Winarni

NIM : A53B090192

Program Studi : Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi : UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN

KEMANDIRIAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

PERAN DI KELOMPOK A TK BA AISYIYAH

KARANGDOWO TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian

persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 28 Maret 2013

Pembimbing

Aryati Prasetyarini, M.Pd

NIK. 131943782

Page 4: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

ABSTRAKS

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEMANDIRIAN

MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK BA

AISYIYAH KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2012 / 2013

SRI WINARNI, NIM. A53B090192 UPAYA MENGEMBANGKAN

KEMAMPUAN KEMANDIRIAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN

DI KELOMPOK A TK BA AISYISYAH KARANGDOWO KLATEN TAHUN

AJARAN 2012/2013. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013, halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan kemandirian

menggunakan metode bermain peran pada pokok bahasan, memperagakan cara

memasangkan kancing baju sendiri, membuka tali sepatu sendiri, mengerjakan tugas tanpa

bantuan orang lain, dapat makan bekal dan mencuci piring sendiri. Penerima tindakan adalah

anak kelompok A TK BA Aisyiyah karangdowo Klaten yang berjumlah 12 anak.

Subyek pelaksanaan tindakan adalah anak. Pelaksanaan ini dilaksanakan dalam 3

putaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara.

Teknik analisis data secara deskriptif komparatif dengan analisis kritis terhadap kelemahan dan

kelebihan kinerja anak dan guru dalam proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas selama

penelitian berlangsung.

Hasil penelitian adalah terjadi perkembangan kemandirian menggunakan metode

bermain peran. Perkembangan kemandirian pada prasiklus 35,71%, siklus I Perkembangan

kemandirian mencapai 54,46%, siklus II sebesar 64,58% dan siklus III mencapai 83,47%.

Dengan demikian berdasarkan hipotesis metode bermain peran dapat mengembangkan

kemampuan kemandirian di TK BA Aisyiyah Karangdowo..

Kata kunci : Kemandirian, Bermaian Peran

Page 5: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

PENDAHULUAN

Berdasarkan evaluasi terhadap pengamatan dan pengalaman proses

pembelajaran yang kami lakukan selama kurang lebih 4 tahun, mulai tahun

2009 sampai dengan tahun 2012 terbukti adanya kesulitan pada anak di TK

BA Aisyiyah Karangdowo Klaten untuk mandiri. Hal tersebut dibuktikan

dengan hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap data kemajuan anak

yang ada di sekolah, rata-rata tiap semester ada beberapa anak yang belum

mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25

anak, 17 anak sudah mandiri dalam belajarnya, sedangkan 8 anak masih

memerlukan pendamping dalam belajarnya, memasuki tahun 2010 jumlah

anak dalam 1 kelas 23 anak yakni 15 anak yang sudah mandiri 8 anak masih

membutuhkan bimbingan dan pendamping agar dapat mandiri dan pada tahun

2011 ini dalam 1 kelas ada 21 anak dengan kategori 14 anak sudah mandiri

dalam mengikuti proses belajar dan 7 anak masih harus pendampingan saat

proses belajar berlangsung. Adapun ciri yang anak tidak mandiri diantaranya :

(1) Selalu mengharap bantuan dari guru. (2) Tidak pernah percaya diri dengan

kemampuannya. (3) Selalu menyalahkan teman apabila gagal dalam suatu

hal. (4) Selalu membanggakan orang lain.

Beberapa ciri anak mandiri antara lain : (1) Belajar sendiri tanpa

bantuan guru. (2) Percaya diri dengan kemampuan belajarnya sehingga tidak

sedikit-sedikit bertanya. (3) Tidak takut dengan kegiatan pembelajaran di

kelas dan berani mengambil resiko. Kemandirian pada anak sangat penting

karena merupakan salah satu Life Skill yang perlu dimiliki. Pada dasarnya

Page 6: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

setiap anak dilahirkan dengan potensi menjadi mandiri, beberapa faktor yang

menyebabkan anak tidak mandiri yaitu : (1) Kesibukan orang tua dengan

pekerjaannya, orang tua bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan

anak-anaknya tetapi tidak ada salahnya jika kesibukan orang tua dengan

pekerjaannya tidak melupakan akan tanggungjawab untuk memberi perhatian

kepada anak-anaknya, agar anak tersebut dapat tumbuh dan bekembang

secara mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung kepada orang lain. (2) Pola

asuh dari orang tua, saudara atau pembantu tumah tangga yang berlebihan,

Pengasuh orang tua kepada anaknya terkadang berpengaruh besar

dimasa yang akan datang, orang tua sering melarang anaknya untuk tidak

melakukan hal-hal yang dirasa membahayakan menurut pendapatnya dan

semua yang melakukan saudara atau pembantu rumah tangganya bahkan anak

tidak diberi kesempatan untuk melakukan hal yang sebenarnya memang perlu

dimengerti oleh anak tersebut. Hal ini yang menyebabkan kemandirian

kurang anak baik, rasa ingin tahu pada anak merupakan salah satu ciri

perkembangan anak dan beri kesempatan kepada anak untuk melakukan dan

mencoba sesuai dengan tingkat perkembangan dan selalu dalam pengawasan

dan bimbingan orang tua, saudara atau pembantu rumah tangga. (3)

Terbatasnya jumlah guru di sekolah di TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten

jumlah anak didik TK 23 anak dengan 2 guru dan letaknya bersebelahan

dengan Kelompok Bermain dengan jumlah anak didik 37 dengan 3 guru atau

pendidik yang memang satu atap dengan TK, kami selalu bekerjasama dalam

pemberian materi kegiatan dan di bidang lain. Hal inilah yang menjadi

Page 7: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

kendala kami apabila di kelompok bermain ada salah satu guru yang tidak

masuk dan guru TK yang menggantikannya mengajar di kelompok bermain,

bagi anak TK yang mandiri tidak ada masalah namun bagi anak TK yang

kurang mandiri sangat terasa sekali dengan jumlah satu guru menyampaikan

dan memberikan kegiatan atau materi pada 23 anak. Faktor inilah yang

menjadi penyebab kemandirian anak berkurang.

Metode pembelajaran dari guru yang kurang menarik, berhasilnya

proses belajar mengajar di sekolah disebabkan adanya keterkaitan antara guru

dengan anak didik, Guru selaku fasilitator di sekolah harus berlaku sebagai

sahabat anak didik yang tidak ditakuti bahkan guru harus bisa memahami

karakter murid-muridnya. Karakter dari anak-anak di sekolah inilah membuat

guru menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran. Selama ini metode

yang di pakai di sekolah untuk menyampaikan materi kepada anak-anak

kurang menarik dan terkesan setiap hari hanya monoton dan mengarah ke

calistung. Padahal karakter setiap anak berbeda-beda mungkin ada yang suka

calistung tapi ada juga yang tidak tertarik sama sekali dengan calistung tetapi

lebih menyukai yang memperagakan langsung sepertu berpura-pura menjadi

guru, dokter, polisi dan lain sebagainya.

Dari hasil beberapa analisis terhadap faktor-faktor yang menjadi

penyebab terhambatnya peningkatan kemandirian pada anak-anak di sekolah,

kemungkinan faktor yang segera diatasi adalah kurang penerapan metode

pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Hal ini memang saya

menyadari karena pembelajaran dan pengajaran yang saya berikan pada anak-

Page 8: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

anak selama ini secara monoton, kadang kurangnya perhatian dan motivasi

kepada anak-anak sehingga kemampuan untuk mengembangkan

kemandiriannya sekali yakni dengan pemberian metode bermain peran anak

akan lebih konsentrasi dengan apa yang saat itu sedang dimainkan atau

perankan bahkan sampai anak-anak mempunyai keinginan lagi untuk

mengulang kegiatan yang menggunakan metode bermain peran tersebut dilain

hari. Faktor-faktor yang tadinya dapat mengganggu konsentrasi dan

kemandirian anak dalam belajar akhirnya bisa teratasi dengan baik.

Keterkaitannya kemandirian dengan metode pembelajaran yang

kreatif adalah seorang guru dituntut untuk kreatif atau mengembangkan atau

menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai

tingkat kemampuan anak. Kreatifitas guru dapat menyebabkan anak

memperoleh ide baru pada saat belajar, anak menyukai pembelajaran baik

dirumah atau di sekolah, membantu alat bantu belajar sederhana, dan guru

dapat menemukan inspirasi baru dari anak setelah metode pembelajaran yang

kreatif dilaksanakan guru di sekolah.

Metode pembelajaran yang inovatif untuk anak di TK sangatlah

penting sekali karena dengan metode ini diharapkan anak mampu

memberikan pendapatnya. Metode ini menurut Sneck (2009:191) untuk

terlihat saling bertukar pikiran, berkolaborasi dan berkomunikasi untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang dinginkan sehingga siswa mampu

mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Metode inilah yang

mendukung anak untuk menerapkan kemandirian dalam belajarnya.

Page 9: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan

siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu

curah perhatiannya (time on task) tinggi. Suasana belajar di kelas sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan proses belajar mengajar, guru harus

berusaha menciptakan suasana di kelas menyenangkan agar anak merasa

nyaman mengikuti proses belajar mengajar dan tercipta kemandirian pada

tiap-tiap anak.

Salah satu metode yang bisa diaplikasikan untuk mengembangkan

kemandirian anak dengan menggunakan metode bermain peran. Penerapan

metode bermain peran saya pilih dengan alasan : (1) Penggunaan metode

bermain peran sebagai salah satu bentuk kegiatan anak yang mempunyai

tingkat kemandirian yang tinggi. (2) Metode bermain peran lebih memberikan

pengalaman belajar yang banyak kepada anak untuk berlatih karena di dalam

metode tersebut ada proses kerjasama dan saling membutuhkan. (3) Dengan

kerjasama dalam bermain peran diharapkan lebih sering dilakukan dan hasil

akhir dapat meningkat kemandirian dapat tercapai secara baik.

Metode pembelajaran juga mempunyai pengaruh yang cukup besar

dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kemandirian anak meningkat, salah

satu metode atau pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar tersebut

adalah metode bermain peran. Berdasarkan dari latar belakang masalah yang

telah diuraikan diatas, judul penelitian ini adalah : “Upaya Mengembangkan

Kemandirian Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelompok A

TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013

Page 10: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut, kemampuan kemandirian anak di kelas kurang

karena guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi atau kegiatan untuk

anak. Anak tidak diberi kesempatan untuk memilih kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam proses pembelajaran sehingga anak tidak terlatih untuk

mandiri. Suasana kelas yang tidak menyenangkan atau tidak kondusif

mengakibatkan kemandirian anak saat belajar kurang. Berdasarkan

identifikasi masalah diatas dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

permasalahan pada judul penelitian ini sebagai berikut, mengembangkan

kemandirian yang dimaksud adalah upaya membantu mengembangkan

kemandirian anak di sekolah. Metode bermain peran terbatas pada bermain

peran makro. Berdasarkan pada pembatasan masalah diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penggunaan metode bermain

peran dapat mengembangkan kemandirian anak pada kelas A di TK BA

Aisyiyah Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.?

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan peneliti ini adalah untuk

mengetahui metode bermain peran dalam mengembangkan kemandirian anak

di TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten. Tujuan umum, untuk

mengembangkan kemampuan kemandirian anak di TK BA Aisyiyah

Karangdowo Klaten. Tujuan khusus mengetahui perkembangan kemandirian

pada anak kelas A TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten melalui metode

bermain peran. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

Page 11: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam

mengembangkan kemandirian pada anak, khususnya pendidik atau guru

dalam menentukan metode yang tepat. Manfaat praktis, bagi siswa hasil

penelitian ini bermanfat untuk memberikan pengalaman pada anak, sehingga

kemandirian dapat ditingkatkan, bagi guru penelitian ini dapat dimanfaatkan

guru untuk mengembangkan kemampuan dalam merancang dan menentukan

metode pembelajaran secara efektif, kreatif, dan inovatif dengan

menggunakan metode bermain peran, serta dapat menambah pengalaman

guru, bagi sekolah hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan

gambaran tentang kompetensi guru dalam mengajar dan kompetensi siswa

dalam kemandiran belajar supaya ditingkatkan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan dalam

mengumpulkan data dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab

persoalan yang dihadapi (Suharsini Arikunto, 1996 : 150). Berdasarkan tujuan

penelitan dapat dibedakan menjadi yaitu : metode deskriptif, metode

kolerasional, metode ex post facto, dan metode eksperimen (Syamsuddin,

2007 : 17). Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang tujuannya

adalah secara sistematis mendeskripsikan objek penelitian secara faktual dan

akurat. Metode deskriptif ini berusaha mendiskripsikan suatu gejala,

peristiwa, dan kejadian yang teriadi pada saat sekarang. Dengan kata lain,

metode deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada

Page 12: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

masalah-masalah yang aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian

dilaksanakan. Metode kolerasional merupakan metode penelitian yang

tujuannya mengkaji sejauh mana variasi dalam suatu variable berhubungan

dengan variasi dalam satu variable lain atau lebih berdasarkan koefisien

korelasi. Metode ini bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab

akibat dengan cara mengamati gejala yang telah ada dan melacak kembali

faktor-faktor yang diduga menyebabkan munculnya gejala itu. Penelitian

eksperimen bertujuan untuk mengkaji hubungan sebab akibat dengan cara

memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan kemudian

membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak memperoleh

perlakuan tersebut.

Berdasarkan uraian beberapa metode diatas, penelitian ini termasuk

penelitian metode metode tindakan kelas dimana peneliti memaparkan

permasalahan yang sedang dihadapi TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memecahkan masalah praktis yang

sedang dihadapi yaitu kurangnya kemandirian dengan bermain peran. Adapun

jenis-jenis penelitian yang berdasarkan pendekatan terdiri dari Longitudinal,

Cross-sectional, Kuantitatif, survei, assesment, evaluasi, dan action research

(http://wikipedia.com/). Penelitian longitudinal, dalam penelitian ini, peneliti

melakukan pencatatan secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan

jangka waktu yang sangat panjang dengan menggunakan sample yang sama.

Dalam studi ini sampelnya adalah semua subjek dikelas tersebut. Kendala

pendekatan longitudional yang paling utama adalah memakan waktu yang

Page 13: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

sangat lama. Penelitian cross-sectional, metode cross sectional dilaksanakan

dalam waktu yang pendek. Pelaksanan pendekatan ini perolehan data

dilakukan secara serentak walaupun dengan tingkat kelas yang berbeda.

Kemudian hasil pengukuran dibandingkan untuk setiap kelas dan sample-

sampel tersebut digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan analisis data

numerical (angka) yang diolah dengan tehnik statistic (Azwar, 1997: 5).

Pendekatan kuantitatif biasanya dilakukan pada pengujian hipotesis, sampel

cukup besar, menyaridarkan kesimpulan pada suatu probabilitas kesalahan

penolakan hipotesis nihil, sehingga diketahui signifikan hubungan antara

variabel. Penelitian survei dilakukan untuk memperoleh fakta dari gejala yang

ada. Setelah memperoleh data maka dilakukan evaluasi serta perbandingan

terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang

serupa.

Dari jenis-jenis penelitian diatas yang digunakan penulis adalah

penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris sering disebut

Classroom Action Research (CAR) yaitu merupakan suatu percermatan

terhadap kegiatan-kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsini

Arikunto, 2007). Penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi

bagaimana tindakan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan sosial

emosional melalui bermain peran. Penelitian kelas merupakan kegiatan

pemecahan masalah yang dimulai dari, Perencanaan (planning), Pelaksanaan

Page 14: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

(action), Pengumpulan data (observing), Menganalisis data / informasi untuk

memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut

(reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus menerus Sehingga kepuasan

peneliti menjadi tolak ukur hasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.

Langkah-langkah untuk setiap siklus dapat diilustrasikan sebagai berikut,

setelah dilakukan refleksi yang mencakup analisa, sintesa dan penelitian

terhadap hasil tindakan, biasanya muncul permasalahan yang perlu mendapat

perhatian sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang.

Penelitian ini dilakukan di TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten.

Sekolah ini dipimpin oleh Ibu Ponirah yang membawahi 3 orang guru, 2

orang bertindak selaku Guru TK A, dan 1 guru selaku Guru TK B. Sekolah

ini memiliki 2 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang

tamu, 1 kamar mandi, serta parkir guru yang cukup bervariasi, namun

sebagian besar berasal dari tingkat ekonomi menengah kebawah. Alasan

pemilihan TK BA Aisyiyah Karangdowo Klaten sebagai lokasi penelitian

adalah karena sekolahan ini berstatus yayasan, mempunyai prestasi baik dan

letaknya yang strategis. Selain itu tenaga kerja pengajar yang ramah, sopan

dan mempunyai alat peraga yang komplit. Waktu Penelitian dilaksanakan

pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dipakai sebagai

subjek penelitian adalah kelompok A. Penelitian diusahakan dari kelompok

yang memiliki tingkat hiterogenitas yang tinggi, baik dalam hal kemandirian

dalam bermain peran. Penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai

berikut, tahap persiapan meliputi, pengajuan judul, pembuatan proposal,

Page 15: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

survey di sekolah yang bersangkutan, pemohonan ijin serta penyusunan

instrument penelitian di lakukan pada bulan Januari 2013. Tahap pelaksanaan,

yaitu kegiatan uang berlangsung dilapangan meliputi, perencanaan tindakan,

implementasi tindakan, pengamatan kelas, refleksi, analisis, dan intreprestasi

data, perumusan hasil kegiatan, jangka waktu yang dibutuhkan dua bulan

mulai bulan Januari sampai Maret 2013. Tahap akhir adalah pengolahan data

dan penyusun laporan penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2013.

Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh

data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat

disajikan sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Data

dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan anak didik dalam

pembelajaran kemandirian yang dihasilkan dari tindakan yang mengajar.

Pengambilan data dilakukan dengan, metode observasi, observasi adalah

suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamalan secara

teliti dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998: 28). Pengumpulan data

melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan

sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar anak

didik di kelas. Metode wawancara, wawancara adalah pengumpulan data

untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya secara langsung kepada

responden (Nasution, 1995: 13). Wawancara merupakan suatu proses

interaksi tatap muka/situasi peran pribadi mengenai masalah / pengalaman

tertentu responden. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

(moleong, 2002: 135). Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting

Page 16: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

dalam penelitian kualitatif, dalam hal ini catatan lapan|an digunakan untuk

mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat proses peran

dengan menggunakan alat peraga. Model catatan lapangan dalam penelitian

ini adalah catatan pengalaman yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2000: 153) Catalan lapangan adalah

Catalan tertulis lenlang apa yang didengar, dilihat dan dipikirkan dalam

rangka pengumpulan dala dan refleksi terhadap data dan penelitian. Metode

Dokumentasi, dokumentasi adalah setiap bahan tulis ataupun film yang tidak

disengaja dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik

(Moleong, 2000: 160). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini

berupa foto-foto yang diambil langsung oleh peneliti saat subyek di dalam

kelas A, saat melakukan kegiatan dalam bermain peran. Teknik pengumpulan

data berupa dokumentasi ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkuat

hasil wawancara dan observasi.

Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah tentang peningkatan

sosial emosional melalui bermain peran. Metode pengumpulan data pada

penelitian ini sebagai berikut, peningkatan kemandirian pengumpulan data

untuk mengetahui peningkatan kemandirian digunakan teknik observasi yaitu

dengan melakukan pengamatan secara langsung dengan teliti, cermat, dan

hati-hati terhadap fenomena yang sesungguhnya tentang pembelajaran

mengembangkan kemandirian anak. Observasi ini ditujukan kepada anak

sebagai subjek penelitian. Observasi yang dilakukan meliputi kemandirian

anak yang dapat dilihat dari pencapaian indikator yang telah ditetapkan

Page 17: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

melalui kegiatan bermain peran. Penerapan bermain peran metode

pengumpulan data yang digunakan. untuk mengetahui pelaksanaan bermain

peran agar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dalam penelitian ini

adalah observasi dan wawancara. Pelaksanaan observasi ini ditujukan kepada

guru sebagai pelaksana pembelajaran. Catatan lapangan digunakan untuk

mencatat temuan selama pembelajaran yang diperoteh peneliti yang tidak

teramati dalam lembar observasi. Bentuk temuan ini berapa aktivitas siswa

dan permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencatat atau

mendapatkan data yang diperlukan. Pembuatan instrumen disusun sebelum

peneliti terjun ke lapangan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan

yaitu, lembar observasi peningkatan kemandirian, yang berisi tentang catatan

hasil pelaksanaan kegiatan mengenai perilaku anak yang sesuai dengan

indikator yang akan dicapai.

Analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis

data hasil penelitian untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan.

Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis data komparatif.

Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan hasil

observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah

dilakukan. Analisis data dari hasil observasi terhadap guru sebagai pelaksana

kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti

dapat menentukan tindakan yang akan diambil pada siklus berikutnya.

Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap sebagai berikut,

Page 18: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan. Membuat

tabulasi skor observasi peningkatan keterampilan menyimak anak yang terdiri

dari nomor, nama anak, butir amatan, jumlah skor.

Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan adanya

peningkatan yang signifikan terhadap kemandirian anak didik meliputi aspek

bermain bersama, sikap moral yang disiplin, sikap ramah dan selalu

kerjasama.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan

kemandirian anak didik sebelum tindakan sampai Siklus III menunjukkan

perkembangan. Hal ini dapat didukung dengan data dan tabel bahwa salah

satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kemandirian adalah metode

pembelajaran yang digunakan yang salah satunya metode bermain. Dalam

penelitian ini bermain peran. Metode bermain peran dapat meningkatkan

kemampuan kemandirian karena dengan bermain peran anak akan berlatih

berfikir memecahkan masalah bagaimana beraxting dan berekspresi tersebut

dengan tepat sesuai dengan peran yang sudah ditentukan guru sehingga dialog

anak akan terasah dan bertambah pengetahuan tentang kosa katanya. Yang

kesemuanya itu termasuk pada tingkatr pencapaian perkembangan yang harus

dicapai pada aspek perkembangan kemandirian. Adapun perkembangan

disetiap siklus tidak menunjukkan suatu kestabilan. Prosentase perkembangan

sebelum tindakan sampai dengan Siklus I perkmbangannya mencapai

Page 19: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

17,85%. Dari Siklus I sampai II perkembangannya mencapai 11,20%, dan

perkembangannya dari Siklus II sampai Siklus III mencapai 19,78%.

Perkembangannya dari Siklus I sampai Siklus II menurun dibandingkan

dengan Siklus II ke Siklus III, hal ini disebabkan karena pada Siklus I ke

Siklus II peran yang dimainkan anak berbeda gambar yang diperankan

sehingga anak belum hafal dialognya dan ekspresinya. Sedangkan Siklus II ke

Siklus III sangat signifikan, karena pada Siklus II ke Siklus III peran yang

dimainkan sama sehingga anak sudah hafal dialognya ekspresinya. Pada

Siklus III anak diberikan reward tambahan yaitu penghapus karet dan stempel

bintang sehingga anak lebih antusias. Berdasarkan hasil observasi diketahui

pula bahwa kemampuan kemandirian anak ini tidak merata. Hal ini

disebabkan karena kemampuan dan karakteristik anak dan tingkat intelegensi

memang berbeda-beda yang disebabkan dari banyak faktor yang

mempengaruhinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa anak

yang prosentasenya masih dibawah target yang ditetapkan peneliti. Pada

siklus I peneliti menargetkan pencapaian > 50%, namun dari pelaksanaan

Siklus I ini kemampuan anak masih ada yang prosentasenya < 50%. Pada

Siklus II terdapat 4 anak yang belum mencapai prosentase pencapaiaan >

60% dari yang ditargetkan peneliti. Pada Siklus III ada 4 anak yang

prosentasenya masih dibawah 80% dari yang ditargetkan peneliti, hal ini

disebabkan karena kedua anak ini termasuk anak hiperaktif, tidak bisa diam,

suka mengganggu teman dan tidak bisa berkonsentrasi. Rehan asyik dan suka

Page 20: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

bicara sendiri dan Rohmah suka mengganggu teman dan bikin masalah.

Namun jika dilihat dari prosentase anak dari prasiklus hingga Siklus III

kemampuan anak selalu berkembang.

Dari pembahasan tersebut diatas dapat diketahui bahwa kemampuan

kemandirian anak didik sebelum tindakan sampai Siklus III menunjukkan

perkembangan. Adanya beberapa butir amatan yang mudah dilakukan oleh

anak antara lain dapat menyebut nama kendaraan dan dapat berekspresi saat

senang, sedih, gembira. Hal ini disebabkan peran tersebut adalah peran yang

pernah dilihat anak saat piknik, dan pengenalan tentang kendaraan pariwisata

sehingga anak sudah hafal akan nama-namanya. Beberapa butir amatan yang

sulit dicapai anak dapat pula diketahui dari tabel diatas. Butir amatan tersebut

antara lain pada Siklus I yaitu : dapat memerankan sebagai pemandu wisata

dan memerankan sebagai penjual tiket. Hal ini disebabkan karena dialognya

belum hafal sehingga anak sulit memahami alur ceritanya, konsentrasi anak

yang Cuma sebentar serta disebabkan karena melihat teman yang lain sudah

ada yang selesai maka menyebabkan anak berburu-buru dan menyebabkan

dialognya kurang jelas menjadi kurang, akhirnya tidak cepat selesai dalam

berakting.

Pada Siklus II, setelah diberikan kegiatan lain dan reward sehingga

anak yang belum selesai tidak terganggu konsentrasinya dan tidak takut

ketinggalan karena semua teman masih kegiatan. Dan karena reward yang

diberikan guru mengakibatkan ketepatan, ketelitian dan kecepatan dalam

berdialog mulai berkembang.. Namun untuk kemampuan berakting dan

Page 21: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

berekspresi anak masih sedikit kesulitan hal ini disebabkan karena masih

malu yang mengakibatkan dialognya tersendat-sendat. Pada Siklus III, setelah

guru sedikit menjelaskan cara berekspresi dan berakting dalam dialog

menjadi utuh, lalu memperlihatkan ke anak cara dialognya maka anak-anak

pun dapat memahami alur cerita sehingga perannya lancar.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui

beberapa tindakan dari Siklus I, II, dan III serta dari hasil seluruh pembahasan

dan analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,

metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan kemandirian anak

didik. Hal ini ditunjukkan dari adanya peningkatan rata-rata prosentase

kemampuan kemandirian dari sebelum tindakan sampai pada Siklus I, yakni

pada saat sebelum tindakan 40%, Siklus I 50,15%, Siklus II mencapai 60,95%

dan Siklus III mencapai 80,03%. Dari hasil penelitian yang telah

dilaksanakan oleh peneliti dan kolaburator mak dapt disimpulkan bahwa

hipotesis tindakan terbukti kebenarannya karen hasilnya sesuai dengan yang

diharapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan dan

kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut, bagi Kepala

Sekolah, agar terus mengupayakan berbagai cara untuk mengembangkan

mutu proses pembelajaran yang menyeluruh bagi anak didik dan demi

majunya sekolah yang dipimpin diantaranya meningkatkan kemampuan

kemandirian anak. Bagi guru, guru hendaknya menggunakan metode

Page 22: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan kemandirian. Mengingat hal

metode bermain peran dapat mengembangkan kemampuan kemandirian anak,

guru gendaknya menerapkan metode ini serta sering melakukan pendekatan

terhadap anak. Untuk mengatasi butir amatan yang kurang maksimal seperti

memahami cara dialog dan berakting dalam memerankan seorang tokoh.

Guru hendaknya lebih memberikan motivasi dan variasi-variasi pembelajaran

agar anak sabar dan tidak marah dalam menunggu giliran bermain peran.

Bagi orangtua, orang tua diharapkan selalu berperan aktif untuk memberikan

perhatian kepada anak-anaknya agar menyediakan kebutuhan anak, yaitu

bermain dengan permaian yang dapat merangsang otak untuk berfikir dan

langsung mengamati dan menemukan sendiri pengalamannya, tentunya

bahannya yang tidak berbahaya bagi anak, yaitu dengan menyediakan

gambar-gambar tempat rekreasi dengan usia dan taraf perkembangan anak.

Kepada peneliti berikutnya, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian

yang serupa tetapi dengan materi dan pendekatan yang berbeda untuk

mendapatkan teman yang lebih baik lagi.

Page 23: UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN …eprints.ums.ac.id/23726/13/02_JURNAL_PUBLIKASI.pdf · Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi ... calistung tapi ada juga yang tidak

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Ariyani, 2010, Peningkatan Sikap Perilaku Anak Usia Dini Melalui

Metode Bercerita Pada Anak Didik Kelompok B di BA Aisyiyah Nogosari,

Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bachri, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita Teknik dan

Prosedurnya. Jakarta : Dekdikbud.

Bafadal, Ibrahim. 2004. Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-

kanak. Jakarta : Bumi Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta dan

Dekdikbud.

Gunarti Winda, Lilis Suryani, Azizah Muis, 2008. Metode Pengembangan

Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Humalik, Oemar, 1995. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.

Munif, Ahmad, 2009, Penggunaan Metode Bercerita Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri II Bondong Tahun Ajaran

2008/2009. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Moeslichatone. 2004. Metode Pengajaran Anak TK. Jakarta : Rineka Cipta.

Mustaqim, Muh, N. 2005. Peran Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan

Anak TK. Jakarta : Erlangga.

Musfiroh, Takdikrotun, 2005. Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta : Depdiknas.

Patmonodewo, Soemiarti, 2000. Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta : Rineka

Cipta.

Rusyan, A. Tabrani dan Daryani, Yani, 1989. Penuntun Belajar Yang Sukses.

Jakarta : Nine Karya.

Suyanto, S. 2005, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Hidayat

Publishing.

Wahyuti, 2011. Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak,

http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/.,diakses tanggal 10 Januari 2013.

Wahyuni, Sri, 2008. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Secara

Runtut, Baik, dan Benar Melalui Penerapan Metode Bermain Peran

Bersambung, Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I MI Al Azhar

Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009, Laporan Perbaikan Pembelajaran

Melalui PTK Universitas Terbuka.