jual beli yang sah tapi dilarang

Upload: hani-addien

Post on 06-Jul-2015

1.960 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

JUAL BELI YANG SAH TAPI DILARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Pendahuluan Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar menukar keeperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jalan jual-beli, sewa-menyewa, bercocok tanam, atau perusahaan dan lain-lain. Dalam aktivitas sehari-hari, kita banyak melakukan banyak aktivitas muamalah yang terkadang jarang kita perhatikan kesyariannya lantaran sudah menjadi kebiasaan umum di tengah-tengah masyarakat. Ketika kebiasaan itu memang di benarkan oleh syara maka tidak akan menjadi masalah. Beda halnya ketika kebiasaan tersebut bertentangan dengan syara tapi karena di kenal umum di tengah-tengah masyarakat sehingga di anggap tidak melanggar syara. Contohnya saja mengenai praktik riba yang sedang marak menjangkiti masyarakat di tengah-tengah kondisi ekonomi yang sulit. Dalam hal ini riba di anggap hal yang biasa dan bahkan ada yang menghalalkannya karena aktivitasnya mirip dengan jual beli. Sekalipun ada ayat yang menjelaskan tentang perbedaan keduanya. Fakta ini membutuhkan pengkajian kembali kaitannya dengan muamalah yang ada di tengah-tengah masyarakat kita sehingga kita dapat meluruskan praktik-praktik yang salah dalam muamalah kita. Khususnya mengenai jual beli karena setiap kita tidak ada yang terlepas dari jual-beli. Ini merupakan aktivitas yang lazim kita lakukan. Hal ini sangat penting karena teraturnya muamalah, maka penghidupan manusia jadi terjamin pula dengan sebaik-baiknya sehingga pembantahan dan dendam-mendendam tidak akan terjadi. B. Jual Beli Dalam Islam 14

BAB II JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM A. PENGERTIAN JUAL BELI Jual beli menurut pengertian lughawi adalah saling menukar (pertukaran). Dan kata al-bai (jual) dan asy-syrira (beli) dipergunakan biasanya dalam pengertian yang sama. Menurut pengertian syariat jual beli adalah pertukaran harta (semua yang memiliki dan dimanfaatkan) atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.1 Dalam kitab Fatkhul Qorib Mujib dijelaskan bahwa jual beli menurut lughat adalah :

________ __________________________________ ___________________Artinya : Menukar sesuatu barang dengan barang yang lain, karena itu masuklah segala sesuatu yang tidak berupa harta seperti khamr.2 Sedangkan menurut syara jual beli adalah :

___ _______ _!_"_#$_ %_______&(_________! ___)_______*_______+___%___ ______ __,*-_"__,_._/___)_ _0____________ _ _#$_______+___1________2*3_"_0___ %____4__5______)_._6__Artinya : Memberikan hak milik terhadap benda yang bernilai harta dengan jalan penukaran serta mendapatkan ijin syara atau memberikanSayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 12. Bandung, PT. Al-Maarif, hlm. 45 Ust. A. Hufat Ibriy, Fathul Qorib Al-Mujib, Studi Fiqh Islam Versi Pesantren 2, Surabaya, Tiga Dua, hlm. 61 2

15 hak pemilikan manfaat yang diperbolehkan dengan jalan selamanya serta dengan harga yang bernilai harta.3

H. Sulaiman Rasid dalam Fiqh Islam berpendapat bahwa jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan cara yang tertentu (akad).4 Drs. Abu Bakar Muhammad dalam terjemahan Subulus Salam menerangkan bahwa jual beli merupakan pengertian dari kata bay un (jual) adalah pemilikan harta dengan harta (barang dengan barang) dan agama menambahkan persyaratan saling rela (senang sama senang) ada yang berpendapat bahwa jual adalah ijab qabul (penyerahan dan penerimaan dalam transaksi) sesuai dengan firman Allah :

_ A___@_>_?6_"=777_8 "___ __+_ %_9:_;____P"_L HMQ__.__,OHR_ %Artinya : Menukar harta dengan harta melalui tata cara tertentu atau

menukar sesuatu yang disenangi dengan sesuatu yang lain dengan cara yang dapat dipahami sebagai al-bai seperti melalui ijab dan saling menyerahkan. Menurut Drs. H. Hendi Suhendi, M.Si jual beli adalah :

_,OH_"_ 0_%_ 8 H)_ _ ___ __-!"_ $U"_3_"_ __5V_ 0_%_ _F_ ___ __J_5_ _ ,___&!(2W"7

Artinya : Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang diperbolehkan. Drs. H. Hendi Suhendi mendefinisikan bahwa inti jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak yang satu menerima benda-bendaDrs. Ghufron A. Masadi, M.Ag., Fiqh Muamalah Konstektual, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada cet. I Nopember 2002, hlm. 119 7 Drs. H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada cet I Juli. 2002, hlm. 696

17 dan pihak lain yang menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara dan disepakati. Sedangkan definisi jual beli menurut ulama fiqh yakni menurut ulama madzhab Hanafi terdapat dua definisi : Pertama, saling menukar harta dengan harta melalui cara tertentu. Kedua, tukar menukar sesuatu yang dingini dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat. Menurut Madzhab Maliki, Syafii dan Hambali jual beli adalah saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan milik dan pemilikan, dalam hal ini mereka melakukan penekanan pada kata milik dan pemilikan karena ada juga tukar menukar harta tersebut yang sifatnya bukan pemilikan seperti sewa menyewa.8

Definisi jual beli menurut Ibnu Rusyid ada yang menilik melalui segi sifat akad (perjanjian) dan keadaannya, dan ada pula yang ditilik dari sifat yang dijual. Jika jual beli tersebut antara harga dengan harga dinamakan sharf, jika antara harga dengan barang dinamakan jual beli umum, jika jual beli secara bertempo antara barang dengan tanggungan dinamakan salam, jual beli didasarkan atas pilihan dinamakan khiyar, berdasar penentuan laba dinamakan murabahah sedangkan jika jual beli didasarkan atas penambahan maka disebut muzayadah.98

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta. Ichtiar Baru Van Hoeve. 1996., hlm. 827 9 Ibnu Rusyid, Bidayatul Mujtahid 4. Jakarta. Pustaka Imani., hlm. 4

18 Menurut R. Djamali SH., yang dimaksud jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang lain dan dilakukan melalui cara tertentu.10 Rumusan ini mempunyai unsur-unsur pengertian tentang jual beli sebagai berikut : 1. Menukar sesuatu barang dengan barang lain Artinya hubungan hukum akan terjadi antar manusia kalau masing-masing pihak yang berkepentingan berusaha memenuhi kebutuhan hidup dalam obyek tertentu 2. Dilakukan melalui cara tertentu Maksudnya dengan menggunakan suatu proses yang menimbulkan tukar menukar dilakukan melalui tawar menawar sampai terjadi kata sepakat. Demikian beberapa pendapat tentang definisi jual beli, dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa jual beli merupakan pertukaran berupa harga dengan barang, sedangkan jika pertukaran antara barang dengan barang dinamakan barter. B. DASAR HUKUM JUAL BELI Agama Islam sangat mendorong agar tiap pemeluknya giat

berusaha, sehingga terdapat beberapa landasan hukum mengenai jual beli di mana jual beli merupakan bagian dari usaha dan sarana tolong menolong antara sesama umat manusia.R. Abdul Djamali, SH., Hukum Islam (Asas-Asas Hukum Islam I, Hukum Islam II), Bandung. PT. Mandar Maju, cet I tahun 1992, hlm. 14010

19 __ Landasan al-Quran QS. Al-Baqarah : 275

_ A____@_:__5_"=777___X_"__Y_*_4_! __B___5_"__,_Z_"__Z_4_[_!_777Artinya : Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba11 QS. Al-Baqarah : 198

_ A____@_:__5_"=777__\_CX_;__+_____9_] ___"H_^_3_5_ _&_[___6_O__\_C_____ %_______Artinya : Tiada dosa bagimu untuk mencari karunia rezeki hasil perniagaan dari Tuhanmu 12 QS. An-Nisa : 29

__8 "___ __+_%_9:_;___?6_"=777_\_C_6__Artinya : Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka diantara kamu13Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemah. 1992., hlm. 48 Ibid., hlm. 32 13 Ibid., hlm. 8411 12

20 __ Landasan Hadits

_,6%_c"_____d_V_\_V!_,__ %_c"_0_e_f6_"_&"_@ $U;_B_";_+__

%__;_+% _k"!;=__;_!___5____B_____j_ _! __k__________O_*_"______%_@____g__h __b_"__h _?_C_"_0/i_" _ A\ _l"_,_Q!_;"m5_"Artinya : Dari Rifaah bin Rafi RA sesungguhnya Nabi ditanya tentang pekerjaan yang paling baik, beliau menjawab : pekerjaan seorang lelaki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik. (HR. al-Bazzar).14 Hadits di atas menunjukkan bahwa pekerjaan yang paling halal dan membawa berkah adalah pekerjaan dari tangannya sendiri dan yang kedua adalah jual beli yang di dalamnya tidak ada sumpah palsu dan tipuan. Sabda Rasulullah SAW

__;!___5____B_____j_ _! __k_________O_*_"______%__h _? _C_"____]__"Artinya : Perolehan yang paling afdhal adalah asil seorang dan jual beli yang mabrur.15 __ Landasan Ijma umat Bahwa umat sepakat bahwa jual beli dan penekunannya sudah berlaku (dibenarkan) sejak zaman Rasulullah sampai hari ini.16Ali Hafizh bin Hajar al-Asqalani, Terjemah Bulughul Maram, Jakarta, hlm. 444 Sayid Sabiq, Op.Cit., hlm. 45 16 Ibid14 15

21 C. RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI Sebagai suatu akad jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi sehingga jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara. Dalam menentukan rukun jual beli terdapat perbedaan pendapat ulama madzhab Hanafi dengan jumhur ulama.17 Rukun jual beli menurut ulama madzhab Hanafi hanya satu yaitu ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan ungkapan menjual dari

penjual. Dalam hal ini menurut madzhab Hanafi yang menjadi rukun jual beli adalah kerelaan kedua belah pihak yang bisa tergambar dalam ijab dan qabul atau melalui cara saling memberikan barang dan harga barang. Menurut pendapat jumhur ulama rukun jual beli ada 4 yaitu :18 1. Orang yang berakad (penjual dan pembeli) Syaratnya adalah :19 a. Berakal, agar dia tidak terkecoh. Orang yang gila atau bodoh tidak sah jual belinya. b. Kehendak sendiri (bukan dipaksa)

_ A___@_>_?6_"=_777_8 ___ __+_ %_9:_;__"_Vr"=777

__+/_;op_5___"_&Z_aArtinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu saudara setan. (QS. al-Isro : 27)34H. Sulaiman Rasyid., Op.Cit., hlm. 290 Ibid 34 Departemen Agama RI., Op.Cit., hlm. 28532 33

29 Dalam kaidah fiqh diterangkan

._MW"_h __ O_0_%_Y_____V_.W">;JArtinya : Mencegah atau menghindari madharat harus didahulukan atas mencari atau menarik kebaikan.35 b. Membeli barang yang sudah dibeli orang lain yang masih dalam masa khiyar

__\_C_]_)___B_5_/__r_\_V!_,__ %_c"_0_e_c"_HV;____:_/_K_P"_+% _ A,__%_z.3_=_. _)___B____0___%Artinya : Dari Abu Hurairah Rasulullah telah bersabda : Janganlah diantara kamu menjual sesuatu yang sudah dibeli orang lain. (Sepakat Ahli Hadits) c. Mencegat orang-orang yang datang dari desa di luar kota, lalu membeli barangnya sebelum mereka sampai ke pasar dan sewaktu belum tahu harga pasar.

__&__5 ___"_Hj____3_ _r_\_V!_,__ %_c"_0_e_c"_HV;____. _5%_P"_+% _ A,__%_z.3_=Artinya : Dari Ibnu Abbas Rasulullah bersabda jangan kamu mencegat orang-orang yang akan di jalan sebelum mereka sampai di pasar. (Sepakat ahli hadits)35

Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi., Op.Cit., hlm. 24

30 Hal ini tidak diperbolehkan karena merugikan orang yang datang dan mengecewakan gerakan pemasaran karena barang tidak sampai di pasar d. Membeli barang untuk ditahan agar dapat dijual dengan harga

yang lebih mahal, sedang masyarakat umum memerlukan barang itu, sabda Rasul :

_.__b___ A\_?__k!;= __Zr_"____C_3_y_/__rArtinya : Tidak ada orang yang menahan barang kecuali orang yang durhaka (salah). (HR. Muslim) Hal ini dilarang karena dapat merusak ketenteraman umat e. Menjual suatu barang yang berguna, tetapi kemudian dijadikan alat maksiat oleh yang membelinya._ Umpamanya menjual pisau disertai niat agar bisa digunakan untuk membunuh orang lain. Firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 2 :

777_&_"_!___)_"_!__\._._"_0___%_"H__!__)_ _____!_}_H_*3_"_!__X_5_"_0___ %_"H_-_!__)_ _! 777 _ A__@_:__W"=Artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. f. Jual beli yang disertai tipuan baik dari pihak pembeli maupun penjual pada barang ukuran atau timbangannya. 31 Sabda Rasulullah SAW :

_:.e_0_%____\_V!_,__ %_c"_0_e_c"_HV;_&"_:_/_K_P"_+% _h 4_e_/_"pK_______~__,)_e"_. ___6___v___k_/___J___Y_)b _Y_)s_"_.H__. _)O_~_"____c"_HV;_/_>__? _"_,3_e"____Y_)s_" _._______ A\_?__k!;= _ I_+__. _6_"_k"_/_$

Artinya : Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah pernah melalui suatu onggokan makanan yang bakal dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke dalam onggokan itu tiba-tiba didalamnya jari beliau meraba yang basah. Beliau keluarkan jari beliau yang basah seraya berkata, apakah ini ? Jawab yang punya makanan, basah karena hujan ya Rasulullah, Beliau bersabda mengapa tidak engkau taruh atas supaya dapat dilihat orang ? barang siapa yang menipu bukan umatku. (Riwayat Muslim)

_ A\_?__k!;=_;_^_"_B__+%_,__ %_c"_0_e_f6_"_0._:_/_K_P"_+%Artinya : Dari Abu Hurairah ia berkata Nabi melarang memperjualbelikan barang yang mengandung tipu daya. (HR. Muslim) 4. Sunat.36 Dalam hal ini kita diingatkan bahwa kodrat manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri sehingga kita dituntut untuk saling tolong menolong dengan orang lain.36

H. Sulaiman Rasyid., Op.Cit., hlm. 298

32 QS. al-Maidah : 2

777_&"_!___)_"_!__\._._"_0___%_"H_-_! __)_ _____!_}_H_*3_"_!__X_5_"_0___ %_"H_-_!__)_ _! 777 _ A__@_k_dW"=Artinya : Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.37 Berkenaan dengan jual beli sunat misalnya kalau jual beli dilakukan kepada sahabat atau famili yang dikasihi, menjual kepada orang yang sangat membutuhkan barang tersebut. E. MACAM-MACAM JUAL BELI Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi, ditinjau dari segi hukum ada dua macam, jual beli yang sah dan batal menurut hukum.38 Ditinjau dari segi benda yang dijadikan obyek jual beli dapat dibagi menjadi tiga bentuk.

_{%_B_!___p_"__ HeH______B_! _:_K____{%_B__,.~._.H_5_" _ __K__ _.__5_FArtinya : Jual beli ada tiga macam : 1) Jual beli yang kelihatan, 2) Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian dan 3) Jual beli benda yang tidak ada.37 38

Departemen Agama RI., Op.Cit., hlm. 106 Drs. H. Hendi Suhendi, M.Si., Op.Cit., hlm. 76

33 1. Jual beli benda yang kelihatan Jual beli benda yang kelihatan adalah pada waktu melakukan akad jual beli benda atau barang yang diperjualbelikan ada di depan penjual dan pembeli, hal ini lazim dilakukan masyarakat banyak seperti membeli kebutuhan pokok di pasar. Tidak sah menjual suatu barang yang tidak dapat diserahkan kepada pembeli misalnya ikan dalam laut, barang yang sedang dijaminkan karena semua itu mengandung tipu daya.

_;_^_"_B__+%_\_V!_,__%_c"_0_e_ A\_? __k!;= _f6_"_0._:_/_K_P"_+%39

Artinya : Dari Abu Hurairah ia berkata : Nabi SAW telah melarang memperjualbelikan barang yang mengandung tipu daya. (Riwayat Muslim). 2. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian Jual beli yang disebutkan sifatnya dalam perjanjian adalah jual beli salam (pesanan). Menurut kebiasaan pedagang salam adalah jual beli yang tidak tunai, maksudnya adalah perjanjian sesuatu yang penyerahan barangnya ditangguhkan hingga masa tertentu sebagai imbalan harga yang ditetapkan di akad.40 Dalam jual beli salam berlaku semua syarat jual beli dan 5 syarat tambahan, yang dianggap sah bila telah memenuhi syarat tersebut. 41 5 syarat tersebut yakni :39

H. Sulaiman Rasyid., Op.Cit., hlm. 280

40 41

H. Hendi Suhendi, Op.Cit., hlm. 77 A. Hufaf Ibriy., Op.Cit., hlm. 23

34 a. Barang yang dipesan bisa dibatasi sifat-sifatnya Hal ini dimungkinkan agar bisa dijangkau pembeli, baik berupa barang yang dapat ditakar maupun tidak, dan dapat menghilangkan kekaburan dalam jual beli, sehingga tidak bisa dikatakan jual beli gharar. b. Barang yang dipesan merupakan jenis yang tidak bercampur dengan lainnya. Dalam kitab Fathul Qorib Mujib disebutkan, tidak sah salam terhadap barang yang bercampur dengan barang lain yang tidak diketahui secara jelas. Umpamanya : memesan bubur (makanan yang terdiri dari bubur, gandum, air dan lain-lain), minyak wangi (yang terdiri dari misik, anbar dan minyak). c. Barang yang dipesan tidak terkena panasnya api untuk merubahnya Yakni barang tersebut dimasukkan dalam api untuk memasak atau lainnya. Jika memasukannya ke dalam api untuk membedakan barang itu dengan yang lain maka sah barang tersebut. Umpamanya memirahkan madu dengan lilin, madu dengan minyak sapi karena api di sini memisahkan dari air susunya. d. Barang pesanan merupakan barang yang dilihat mata akan tetapi barang yang berstatus hutang (tanggungan bagi penjual) Hal ini jika barang yang dipesan sudah nyata seperti aku pesan padamu seorang budak ini dengan baju ini maka tidak sah. 35 e. Barang yang dipesan tidak dari tempat tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah terjadinya akad. Umpamanya saya pesan dengan uang ini beras dari kota ini 3. Jual beli benda yang tidak ada Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat adalah jual beli yang dilarang oleh agama Islam, karena barangnya tidak tentu atau masih gelap, sehingga dikhawatirkan barang tersebut dari hasil curian, dan merugikan atau menghancurkan harta benda seseorang sebab perbuatan tersebut adalah perbuatan gharar.42 Rasulullah SAW bersabda :

_.h l"_+%!JH?/_4_h 6)_"_B__+%_0._\_V! _,__%_c"_0_e_f6_"_&" _ __/_443

Artinya : Sesungguhnya Nabi SAW melarang penjualan anggur sebelum hitam dan dilarang penjualan biji-bijian sebelum mengeras. Selain jual beli di atas, jual beli ada juga yang dibolehkan dan ada yang dilarang : Jual beli yang dilarang dan batal hukumnya adalah sebagai berikut : 44 1. Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti anjing, babi, berhala, bangkai, dan khamar, Rasulullah SAW bersabda :H. Hendi Suhendi, Op.Cit., hlm. 77 Ibid., hlm. 78 44 Hendi Suhendi., Op.Cit., hlm. 7842 43

36

____\_V!_,__%_c"_0_e_c"_c"_&"____@ _HV;_&"_0U;___O_+% A\_?__.;__5_"_k"!;=_Y_6e."! ___/_m_6_y_"_!__3_W"! ___."_B__Y_4_,_HV;!45

Artinya : Dari Jabir ra Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan menjual arak, bangkai, babi dan berhala. (Riwayat Bukhari dan Muslim). 2. Jual beli sperma (mani) hewan dan seperti mengawinkan seekor domba jantan dengan betina agar dapat memperoleh turunan.

_h ?%_+%_\_V!_,__ %_c"_0_e_c"_HV;_0.____$U;___%_+"_+ % _ A};__5_"_k!;=__y._"Artinya : Dari Ibnu Umar ra, berkata Rasulullah SAW telah melarang menjual mani binatang.

3. Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut induknya. Jual beli seperti ini dilarang karena belum ada dan tidak tampak, Rasulullah SAW bersabda :

_B__+%_0._\_V!_,__ %_c"_0_e_c"_HV;_&"_$U;____%_+"_+% _ A\_?__};__5_"_k!;=___5l"__54Artinya : Dari Ibnu Umar ra., Rasulullah SAW telah melarang penjualan sesuatu yang masih dalam kandungan induknya. (Riwayat Bukhari Muslim)45

Al-Hafizh bin Hajar al-Asqalani, Op.Cit., hlm. 444

37 4. Jual beli dengan mubaqallah, baqalah berarti tanah, sawah dan kebun Maksud jual beli mubaqalah di sini yakni menjual tanamantanaman yang masih di ladang atau di sawah, hal ini dilarang agama sebab ada persangkaan riba. 5. Jual beli dengan mukhadarah, yakni menjual buah-buahan yang belum pantas untuk dipanen, seperti menjual rambutan yang masih hijau, hal ini dilarang karena barang tersebut masih samar, karena mungkin saja buah tersebut jatuh tertiup angin kencang sebelum diambil pemiliknya 6. Jual beli dengan muammasah, yaitu jual beli secara sentuh menyentuh, misalkan seorang menyentuh sehelai kain dengan tangannya di waktu malam atau siang hari, maka orang yang menyentuh berarti telah membeli kain tersebut, hal ini dilarang karena mengandung tipuan. Jual beli yang dilarang oleh agama tetapi sah hukumnya. 46 1. Menemui orang desa sebelum masuk ke pasar Hal ini dimaksudkan agar bisa membeli barang dengan harga yang murah karena belum tahu harga pasaran, kemudian ia bisa menjual dengan harga yang setinggi-tingginya. Rasulullah bersabda :

_J_5___U_4_B_5/_r_\_V!_,___

%_c"_0_e_c"_HV;___ _ A\_?_!_};__5_"_k"!;=46

Hendi Suhendi., Op.Cit., hlm. 83

38 Artinya : Tidak boleh menjualkan orang hadir (orang di kota) barang orang dusun (baru datang) (Riwayat Bukhari Muslim) 2. Menawar barang yang sudah ditawar orang lain Seperti orang berkata tolaklah harga tawarannya itu, nanti aku yang membeli dengan harga yang lebih mahal. Rasulullah SAW bersabda :

_,__"_ A\_?_!_.;__5_"_k"!;= _YHV_0_ %__O__"_YH?/rArtinya : Tidak boleh seseorang menawar di atas tawaran saudaranya (Riwayat Bukhori Muslim) 3. Jual beli dengan Najasyi adalah seseorang menambah atau melebihi harga temannya, dengan maksud memancing orang agar orang itu mau membeli barangnya. Rasulullah bersabda :

_ A\_?_!_};__5_"_k"!;=_