upaya “kiprah perempuan” dalam...

71
UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKAN TRAUMA HEALING KEPADA KORBAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) BERAT TAHUN 1965 DI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I oleh: ASTRY CAHYUNINGSIH NIM 12250071 Pembimbing : Dr. H. WARYONO ABDUL GHAFUR, M.Ag NIP 197010101999031002 PRODI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

Upload: lyque

Post on 11-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKAN

TRAUMA HEALING KEPADA KORBAN PELANGGARAN

HAK ASASI MANUSIA (HAM) BERAT TAHUN 1965

DI SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

oleh:

ASTRY CAHYUNINGSIHNIM 12250071

Pembimbing :

Dr. H. WARYONO ABDUL GHAFUR, M.AgNIP 197010101999031002

PRODI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 3: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 4: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 5: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 6: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Kedua orang tuaku tersayang, Bapak yang selama ini tidak pernah lupa

memberikan nasihat dan kasih sayang kepada saya. Untuk Mamak meskipun kini

jasadnya tidak bisa menemani saya lagi tetapi kasih sayang dan cintamu kepada

saya tetap saya jaga dan terima kasih sudah mengajariku menjadi wanita yang

yang kuat.

Untuk adikku tersayang, terimakasih sudah mau menjadi partner dan tetaplah jadi

adikku yang dewasa.

Untuk semua keluarga besarku yang selalu memberikan saya dukungan dan tetap

menjaga saya dengan kasih sayang kalian.

Page 7: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

vii

MOTTO

Hidup adalah belajar bersyukur meski tak cukup, belajar memahami

meski tak sehati, belajar ikhlas meski tak rela, belajar bersabar meski

terbebani, belajar memaafkan meski dilukai, belajar tersenyum meski

tersakiti, belajar menerima mesti semua berbeda.

(Quiny Aini)

Page 8: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrochmanirrohiim…….

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Upaya “Kiprah Perempuan” dalam Memberikan Trauma

Healing Kepada Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Berat

Tahun 1965 di Sleman Yogyakarta”. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik, sebagai tugas akhir dalam mencapai gelar sarjana strata satu dalam

Ilmu Kesejahteraan Sosial di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Yogyakarta.

Segala upaya untuk menjadikan skripsi ini mendekati sempurna telah

penulis lakukan, namun keterbatasan yang dimiliki penulis maka akan dijumpai

kekurangan baik dalam segi penulisan mupun segi ilmiah. Adapun

terselesaikannya skripsi ini tentu tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya

dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi , M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Ibu Dr. Nurjannah M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Andayani SIP. MSW, selaku ketua Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas

Dakwah dan Komunikasi serta segenap dosen Universitas Islam Negeri

Page 9: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

ix

Yogyakarta. Terimakasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan

kepada penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini.

4. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi dan

dosen pembimbing akademik, terimakasih atas bimbingan, masukan dan

kesabaran dalam mendampingi penulis selama penyusunan skripsi mulai dari

pembuatan proposal sampai terselesaikannya karya ilmiah ini.

5. Bapak A. Asngad Masngudi dan (Alm) Ibu Salbiah selaku orang tua penulis

yang telah memperjuangkanku tanpa mengenal lelah. Kepada Adik penulis,

yang selalu memberi semangat.

6. Kepada bapak Romadlon selaku dosen dan guru penulis dalam berorganisasi.

Terimakasih atas dukungan yang diberikan sehingga skripsi ini bisa

terselesaikan.

7. Kepada seluruh anggota dan relawan Fopperham dan Kipper yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu-persatu, yang memberikan waktunya dan tak

bosan memberikan informasi terkait penulisan skripsi ini. Terima kasih atas

dukungan dan doanya yang diberikan untuk penulis.

8. Teman-teman Program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial angkatan 2012.

Terimakasih yang sebesarnya penulis ucapkan karena telah membantu

menyempurnakan penelitian ini, serta motivasinya hingga terselesaikannya

skripsi ini, dan penulis berharap ini bukan akhir dari segalanya.

9. Kepada sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat penuulis sebutkan satu-

persatu, terimakasih sudah menjadi teman disaat senang maupun sedih.

Semoga kita diberikan kesehatan dan bahagia selalu.

Page 10: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

x

10. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terimakasih semuanya.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Sehingga dpat

menghantarkan skripsi ini menjadi lebih baik. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua, Amiin.

Penyusun, 1 Febuari 2017Hormat Penulis,

Astry CahyuningsihNIM 12250071

Page 11: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

xi

ABSTRAKSI

Astry Cahyuningsih 12250071, Upaya “Kiprah Perempuan” DalamMemberikan Trauma Healing Kepada Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia(HAM) Berat Tahun 1965 di Sleman Yogyakarta. Skripsi: Program Studi IlmuKesejahteraan Sosial. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Universitas IslamNegeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk membahas trauma healing yang diberikanoleh Kiprah Perempuan untuk korban kejadian masa lalu yang dialami ibu-ibupenyintas yaitu pada waktu tahun 1965. Akibat dari kejadian ini tidak sedikitkorban yang menutup diri dari lingkungan maupun keluarganya. Hal ini jugabanyak menarik perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Lembaga KiprahPerempuan (KIPPER). Kiprah Perempuan berupaya mengembalikankeberfungsian sosial korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 melalui traumahealing. Hal ini menjadi cukup menarik untuk diteliti, karena trauma healingmerupakan salah satu skill yang harus dimiliki oleh seorang pekerja sosial.

Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana upaya trauma healing yangdiberikan oleh Kiprah Perempuan untuk korban pelanggaran HAM berat tahun1965 di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta. Selain itu juga penelitian inimendeskripsikan dampak yang diterima oleh korban.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Informandalam penelitian ini adalah 2 orang korban pelanggaran HAM berat tahun 1965yang mengikuti kegiatan Kiprah Perempuan dan 2 orang staff organisasi KiprahPerempuan, serta relawan Kiprah Perempuan. Sedangkan teknik pengumpulandata yang digunakan peneliti adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Untuk analisis data dan keabsahan data menggunakan metode triangulasiteori,sumber dan metode.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapakesimpulan bahwa kondisi korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 yangmengalami trauma secara umum dapat dilihat dari gejala sebagai berikut:bermasalah dengan diri sendiri, bermasalah dengan keluarga dan bermasalahdengan lingkungan masyarakat. Untuk menangani korban yang masih mengalamitrauma, Kiprah Perempuan menggunakan teknik trauma healing individu dantrauma healing kelompok. Dampak yang ditimbulkan dari trauma healing yangdiberikan oleh Kiprah Perempuan untuk korban yang trauma adalah munculkemauan keterbukaan dari korban tentang siapa dirinya.

Kata kunci: Trauma, Trauma Healing

Page 12: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN......................................................... iv

SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ....................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAKSI ................................................................................................ xi

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 10C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11E. Kajian Pustaka................................................................................... 11F. Kerangka Teori.................................................................................. 15G. Metode Penelitian.............................................................................. 27H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 35

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Kiprah Perempuan................................................................... 391. Sejarah Kiprah Perempuan.......................................................... 392. Lokasi Kiprah Perempuan........................................................... 403. Kiprah Perempuan....................................................................... 41

B. Profil Anggota Kiprah Perempuan.................................................... 481. Ibu DD......................................................................................... 492. Ibu UU......................................................................................... 51

Page 13: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

xiii

BAB III :TRAUMA HEALING OLEH KIPRAH PEREMPUANUNTUK KORBAN PELANGGARAN HAM BERATTAHUN 1965

A. Trauma Healing Oleh Kiprah Perempuan......................................... 54B. Dampak Trauma Healing .................................................................. 71

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 77B. Saran.................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 80

LAMPIRAN................................................................................................. 84

Page 14: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pertemuan Rutin Kiprah Perempuan........................................ 46

Gambar 2 orang Tua Ibu DD .................................................................... 50

Gambar 3 Healing Peta Tubuh.................................................................. 64

Gambar 4 Healing Metode Batu dan Bunga............................................. 66

Gambar 5 Healing Pemetaan Kampung.................................................... 68

Gambar 6 Pentas ibu-ibu Kiprah Perempuan di JNM Yogyakarta ........... 73

Page 15: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak asasi manusia merupakan hak setiap individu tanpa harus memandang

status. Didalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 39 tahun 1999

tentang hak asasi manusia pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa:

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dankeberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa danmerupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dandilindungi oleh Negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demikehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.1

Artinya hak asasi manusia merupakan hak yang harus dihormati setiap

orang dan juga merupakan hal yang wajib dilindungi oleh negara. HAM

mencakup hak-hak sosial-ekonomi, seperti: pangan, pakaian, perumahan,

pendidikan, kesehatan dan peluang kerja, serta hak-hak sipil-politik, seperti:

hak untuk hidup, untuk memilih, berkumpul kebebasan berpendapat,

kebebasan dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusia, serta perlindungan

hukum yang sama.2

Didalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 39 tahun 1999

tentang Hak asasi manusia, pada pasal 1 ayat 6 menyebutkan bahwa

pelanggaran hak asasi manusia adalah sebagai berikut:

1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pasal 1 ayat (1).

2 Galuh Wandita dan Karen Campbell-Nelson, Melepas Belenggu Impunitas Sebuah Panduanuntuk Pemahaman dan Aksi bagi Perempuan Penyintas, (tt: Asia Justice and Right, 2015), hlm.20.

Page 16: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

2

Pelanggaran Hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang ataukelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidaksengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorangatau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini dan tidakmendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaianhukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.3

Undang-undang sudah menjelaskan apa itu pelanggaran hak asasi manusia

yang berat. Pada pasal 1 ayat 2 undang-undang Republik Indonesia nomor 26

tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia disebutkan bahwa:4

pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran hak asasi

manusia sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang ini. Ada dua

kejahatan yang termasuk pelanggaran hak asasi manusia yang berat yakni

kejahatan genosida dan kejahatan terhadap manusia, hal ini dijelaskan pada

undang-undang nomor 26 tahun 2000 pada pasal 7.5 Sedangkan untuk

penjelasan kejahatan genosida dan kejahatan terhadap manusia sudah

terjelaskan didalam pasal 8 dan pasal 9.

Salah satu pelanggaran-pelanggaran Hak asasi manusia yang pernah

terjadi di Daerah Yogyakarta khususnya di Sleman yang pernah terjadi

pelanggaran Hak asasi manusia salah satunya yaitu, Front Anti Kominus

Indonesia (FAKI) membubarkan acara kumpul keluarga eks tahanan politik

1965 di Padepokan Shanti Dharma, Godean, Sleman, pada Ahad, 27 Oktober

2013. Tiga peserta kumpul eks tahanan politik terluka karena dianiaya oleh

3 Op.Cit, pasal 1 ayat (6).

4 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, pasal 1 ayat(2).

5 Ibid., pasal 7.

Page 17: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

3

anggota FAKI.6 Perkumpulan itu terdiri dari 14 orang yang merupakan

kegiatan pembuatan pupuk dan pengentasan kemiskinan. Perkumpulan ini

tidak hanya dihadiri eks tahanan politik saja melainkan dari berbagai

masyarakat umum yang tertarik dengan kegiatan tersebut.

Penangkapan secara paksa yang dianggap sebagai anggota Partai komunis

terjadi pada tahun 1965 merupakan masa transisi ke Orde Baru yakni tahun

1965-1966. Pada saat Orde Baru berkuasa, di Indonesia hanya ada satu versi

sejarah Indonesia yaitu sejarah versi Orde Baru. Tetapi setelah tumbangnya

Orde Baru, munculah beberapa upaya pelurusan sejarah seperti penerbitan

buku dan tulisan lainnya. Pada saat itu ada sebuah gerakan yang bergerak

memperjuangkan emansipasi dan keadilan sosial yang sering disebut dengan

gerakan kiri. Gerakan kiri ini memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak

kaum perempuan, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya dan yang

memperjuangkan keadilan lingkungan (ecological justice). Mereka muncul

dalam beragam kelompok gerakan buruh dan kaum pelajar, kaum tani dan

nelayan, kaum perempuan, pemuda, dan lain sebagainya, dengan ideologi

perjuangan yang juga beragam: sosialisme, komunisme, anarkisme, hinga

populisme.7 Gerakan kiri memperjuangkan penegakan Hak Asasi Manusia.

6 https://m.tempo.co/read/news/2013/10/28/058525290/faki-ancam-bunuh-keluarga-pki(Diaksses pada tanggal 28 Oktober 2016 pukul 12:21 Wib).

7 Yayak Yatmaka, dkk, Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula, (Bandung: Ultimus,2015), hlm. 9.

Page 18: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

4

Ada banyak kasus yang merupakan pelanggaran Hak asasi manusia, salah

satunya yakni8 kejadian yang terjadi di Tanjung Priok pada tahun 1984,

Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di daerah

operasi militer (DOM) Aceh yang terjadi pada tahun 1976-1989, Papua dan

Timor Timur.

Begitu maraknya kasus pelanggaran Hak asasi manusia yang terjadi di

Indonesia, bahkan jika melihat tragedi pada tahun 1965. Dimana pada saat itu

Soeharto naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1965-1966 disertai oleh aksi

penghancuran terhadap mereka yang dianggap berkaitan dengan Partai

Komunis Indonesia (PKI) oleh beberapa kelompok masyarakat dan militer.

Aksi ini membuat sekitar lima ratus ribu sampai satu juta orang terbunuh dan

lebih dari satu lainnya ditahan dan dipenjarakan tanpa proses pengadilan.9

Kejadian ini tentunya bukan menjadi rahasia umum lagi, karena akhir-akhir ini

banyak sekali aktifis yang mengangkat isu ini dan bahkan beberapa media

menyajikan berita terkait tragedi tahun 1965.

Naiknya Soeharto menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1965

menjalankan Pemerintahan yang dianggap otoriter, yaitu menjalankan

kekuasaan dengan berkuasa sendiri. Seoharto menjalankan kebijakan yang

merugikan masyarakat dengan melakukan penindasan terhadap orang yang

berbeda pendapat dengannnya, seperti kelompok masyarakat berjuang untuk

hak-hak buruh lingkungan atau tanah Militer kerap melakukan pelanggaran

8 Suparman Marzuki, Politik Hukum Hak Asasi Manusia, (ttp: Erlangga, 2014), hlm. 160.

9 Atikah Nuraini, dkk, Kebenaran dan Dokumentasi panduan untuk praktisi, (Jakarta: ICTJ,ELSHAM, Kontras, 2011), hlm.3

Page 19: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

5

HAM yang sistematis.10 Pelanggaran HAM pada saat itu terus saja terjadi

dalam berbagai bentuk tindakan kekerasan, salah satu bentuk kekerasan terjadi

adalah penangkapan, penghilangan paksa, maupun pembunuhan. Perlakuan

seperti ini dilakukan oleh aparat militer terhadap mereka yang dituduh dan

dianggap sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada kasus penangkapan secara paksa dan kemudian ada juga yang tidak

bisa pulang ke rumah karena harus menerima kenyataan dibunuh secara masal.

Kejadian ini terjadi bukan hanya di Yogyakarta saja, tetapi dibeberapa daerah

di Indonesia. Mereka bukan hanya harus merelakan nyawa mereka saja tetapi

adapula yang juga harus merelakan harta benda mereka yang disita dan

diambil secara paksa. Tidak sedikit keluarga mereka yang menerima

penderitaan yang dialami, mereka juga harus menerima ketika tetangga harus

menjauhi dan mengecap mereka sebagai keluarga PKI. Beberapa korban

menyatakan bahwa mereka ditahan tanpa ada alasan yang jelas dan hanya

menerima surat pemanggilan dari aparat dan kemudian ditahan. Salah satu

orang korban penangkapan kasus 1965 menjelaskan bagaimana peristiwa

penangkapan terjadi11.

“kalok nangkep itu nggak pakek alasan apa pokoknya anggota CGMI(Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) yaudah tangkep itu aja sukasekat genjer-genjer (menyanyikan lagu genjer-genjer) ini-ini tangkap gituaja orang penangkapan masal tu gitu-gitu kalau nggak dia tu sering nyanyigenjer-genjer atau apa disana ditangkap gitu aja”

10 Ibid,. hlm. 3.

11 Dokumen wawancara Kiprah Perempuan dengan Ibu A, 26April 2015.

Page 20: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

6

Pada kasus tahun 1965 yaitu penangkapan anggota PKI, pada saat

penangkapan masal saat itu penangkapan tanpa ada alasan jika dia anggota

CGMI maka ditangkap dan ditahan atau ada kelompok maupun individu

menyanyikan lagu genjer-genjer maka juga akan di tahan. Bukan hanya saat

didalam tahanan saja, ketika korban sudah bebas mereka juga harus

mendapatkan diskriminasi oleh aparat pemerintahan. Diskriminasi itu

berbentuk adanya inisial ET (Eks- Tahanan Politik) di KTP (Kartu Tanda

Penduduk) para korban tindak diskriminasi ini dan dengan adanya tanda ET

ini menghambat para korban yakni mereka tidak bisa meneruskan pendidikan

dan tidak bisa melamar pekerjaan.12 Adanya kejadian ini menjadikan para

korban rentan stigma negatif yang ada di masyarakat, keluarga menjadi bahan

omongan di masyarakat karena kurangnya penerimaan masyarakat saat itu

paska pembebasan.

Jumlah korban dalam kejadian ini berkisar antara ratusan ribu hingga dua

juta jiwa. Korban dari peristiwa ini tidak hanya kaum laki-laki saja akan tetapi

banyak kaum perempuan yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Dalam kasus ini korban perempuan banyak yang mendapatkan tindak

kekerasan seksual.13

Pelanggaran HAM bukanlah perkara yang ringan sehingga Pemerintah

Indonesia sebagai pelaku pengembangan Negara Indonesia melakukan upaya

untuk menanggulangi pelanggaran HAM dengan membuat aturan yang terkait

12 Dokumen wawancara Kiprah Perempuan dengan Ibu B, 26April 2015.

13 Robert crib dalam Anna Mariana, Perbudakan Perempuan Perbandiangan antara Masafasisme Jepang dan Neofasisme Orde Baru, (Yogyakarta: Gajah Hidup, 2015), hlm. 3.

Page 21: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

7

pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM diatur dalam Undang-Undang N0.39

tahun 1999 bahwa :

Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang ataukelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidaksengaja, atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorangatau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidakmendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaianhukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yangberlaku.14

Indonesia mempunyai Komnas HAM sebagai wujud ditegakkannya HAM

di Negara Indonesia. Adanya Undang-Undang yang dibuat Pemerintah itu

sendiri merupakan upaya dari penegakan HAM di Indonesia.

Disamping itu peran organisasi pelayanan kemanusiaan maupun lembaga-

lembaga sosial dan para pekerja sosial yang peduli terhadap perlindungan

HAM sangat berpengaruh karena merupakan wujud dari pelaksana layanan

Kesejahteraan Sosial. Layanan Sosial itu sendiri merupakan suatu program

maupun kegiatan yang didesain secara konkret untuk menjawab masalah

kebutuhan masyarakat yang dapat ditujukan kepada individu, komunitas,

kelompok-kelompok dalam komunitas ataupun komunitas sebagai satu

kesatuan.15 Layanan sosial yang dilakukan sebuah organisasi ataupun lembaga

sosial harus sesuai dengan kasus yang sedang ditangani, sehingga dapat

menjadi solusi dari kasus tersebut.

14 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pasal 1 ayat (6).

15 Isbandi Rykminto Adi, Kesejahteraan Social (Pekerjaan social, pembangunan Sosial danKajian Pembangunan), (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 107.

Page 22: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

8

Kekerasan HAM bukan hanya terjadi sekarang saja, bahkan ketika zaman

Orde Baru pun sudah banyak sekali pelanggaran HAM yang terjadi. Di

Yogyakarta misalnya yang merupakan sebuah kota pelajar, dimana banyak

sekali pelajar dari berbagai pulau menyatu menjadi satu. Tetapi juga banyak

mendapatkan intimidasi dari berbagai pihak yang tidak suka. Dari wawancara

salah satu keluarga korban 1965 yang mengatakan bahwa:16

“nggak saya disini relatif baru ya saya belum belum banyak ikut kegiatanya sekedar kenal aja saya nggak banyak bergaul keluar gitu karenakebetulan kemaren juga pernah ada kejadian disini dibawah situ tadikturun tadik situ ada kita bikin pertemuan untuk ibu-ibu 65 ibu muhayatijuga ikut sebenernya mau pelatihan bikin pupuk terus bertani jamur sayadulu bertani jamur disini tapi akhirnya ambruk (karena alam sehinggatempat bertani rubuh)”

Narasumber mengatakan bahwa ia membuat semacam pelatihan untuk

umum dimana melakukan pelatihan membuat pupuk dan tanpa disangka ada

oknum yang tidak suka dan akhirnya membubarkan pelatihan tersebut dan

bahkan ada juga yang harus menerima beberapa pukulan dari oknum tersebut.

Kejadian ini berlangsung di daerah Sleman Yogyakarta.

Masih banyak juga pelanggaran HAM yang terjadi di Yogyakarta seperti

pelarangan pemutaran film tentang 65 maupun pembubaran diskusi-diskusi.

sudah hampir selama 18 tahun masa reformasi (1998-2016), masih ada saja

pihak-pihak yang melakukan represi, teror dan propaganda keji kepada

masyarakat dengan memakai referensi sejarah versi orde baru.

16 Dokumen wawancara Kiprah Perempuan dengan Ibu C, 13 Mei 2015.

Page 23: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

9

Untuk penanganan lebih lanjut khususnya untuk para korban dan keluarga

menjadi sangat amat penting. Karena dibalik peristiwa yang mereka alami

tentunya memiliki dampak yang berbeda bagi setiap individu maupun

kelompok. Untuk itu penting dilakukan penelitian mengenai upaya trauma

healing organisasi guna untuk menghilangkan atau mengurangi trauma yang

masih tersimpan hingga saat ini.

Dari hasil observasi peneliti, organisasi Kiprah Perempuan (Kipper)

merupakan organisasi yang juga bergerak dalam pemberian trauma healing

untuk korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Lembaga ini bergerak di perempuan korban pelanggaran HAM

berat 1965 dan mencakup keluarga korban. Didaerah Sleman memiliki

beberapa korban pelanggaran HAM berat 1965 yang peneliti sudah

mengetahui. Di Yogyakarta organisasi yang bergerak di isu tragedi 1965

hanya baru Kiprah Perempuan, yang mayoritas anggotanya adalah korban

pelanggaran HAM berat tahun 1965 dan keluarga korban yang ikut bergabung

seperti anaknya mapun menantu korban. Maka dari itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian terkait upaya “Kiprah Perempuan (Kipper)” dalam

memberikan trauma healing kepada korban pelanggaran ham berat tahun 1965

di Sleman Yogyakarta. Kiprah Perempuan merupakan organisasi yang berada

di Yogyakarta dan yang menangani masalah pelanggaran HAM yang terjadi

pada tahun 1965.

Selain itu Kiprah Perempuan memberikan trauma healing kepada korban.

Healing yang diberikan Kiprah Perempuan berupa secara berkelompok dan

Page 24: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

10

juga melakukan healing secara individu dengan memberikan ruang kepada

korban untuk bercerita. Trauma healing yang diberikan Kiprah Perempuan

belum secara rutin dan Kiprah Perempuan melakukannya dengan lembaga lain

sebagai fasilitator dalam memberikan healing.

Peneliti mengetahui lembaga Kiprah Perempuan sejak tahun 2015 dan

bahkan peneliti mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Kiprah Perempuan,

selain itu Kiprah Perempuan mengambil isu tentang kasus tahun 1965 dan

juga Kiprah Perempuan memberikan trauma healing kepada korban yang

mengalami trauma. Maka dari itu peneliti mengambil penelitian di Kiprah

Perempuan yang merupakan lembaga tidak asing lagi bagi peneliti dan tentu

akan mempermudah peneliti dalam menyeselaisaikan tugas akhir yaitu skripsi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka peneliti merumuskan sebuah

rumusan masalah yaitu ;

1. Bagaimana Upaya Kiprah Perempuan dalam memberikan trauma healing

kepada korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 di Sleman ?

2. Bagaimana dampak perubahan dari trauma healing untuk para korban?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan yang dapat dirumuskan yaitu :

1. Mengetahui trauma healing yang diberikan Kiprah Perempuan kepada

korban pelanggaran HAM berat tahun 1965

Page 25: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

11

2. Mengetahui dampak perubahan yang diterima korban

D. Manfaat penelitian

Sebuah perbuatan yang dilakukan diharap dapat memberikan manfaat bagi

orang lain, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara

teoritis maupun praktis sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

Dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu untuk

pengembangan studi Ilmu Kesejahteraan Sosial mengenai pelanggaran

HAM tahun 1965 dan upaya trauma healing yang diberikan untuk korban

dan juga dapat digunakan dalam penelitian yang akan datang.

2. Manfaat secara praktis

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

organisasi Kiprah Perempuan sebagai bahan evaluasi dalam

memberikan healing untuk korban.

b. Masyarakat mengetahui akan kebenaran sejarah dan menerima

korban pelanggaran HAM tahun 1965

E. Kajian pustaka

Berbicara mengenai kejadian tahun 1965 memang tidak akan ada

habisnya, karena banyak kejadian yang dialami bangsa Indonesia kala itu.

Dari berbagai kasus, salah satunya penangkapan korban yang tidak tahu apa

salahnya mereka dan dianggap sebagai salah satu anggota PKI (Partai

Page 26: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

12

Komunis Indonesia). Karena hal inilah tidak sedikit dari korban yang

mengalami rasa truma yang mereka alami, maka topik mengenai korban

pelanggaran HAM berat tahun 1965 menarik untuk dibahas. Adapun beberapa

penelitian yang membahas tentang trauma healing yang bisa dijadikan sebagai

tinjauan pustaka untuk penelitian ini, sebagai berikut:

Pertama, Trauma healing oleh Muhammadiyah disaster management

center untuk anak korban bencana (studi kasus bencana tanah longsor di Desa

Sampang, kecamatan karangkobar, banjarnegara, Jawa tengah 2014)17. Resa

Karimah. Tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk proses trauma

healing serta menggambarkan dampak dari pelaksanaan trauma healing.

Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif, serta subjek penelitian

yaitu informan dan objek penelitian yaitu trauma healing, serta pengumpulan

data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari

penelitian ini bahwa kondisi anak yang trauma secara umum dapat dilihat dari

gejala berikut ini: bermasalah dengan diri sendiri, bermasalah dengan

keluarga, bermasalah dengan lingkungan masyarakat, bermasalah dengan

lingkungan alam, dan bermasalah dengan teman bermain.Untuk menangani

anak trauma MDMC menggunakan dua teknik trauma healing yaitu trauma

healing individu dan trauma healing kelompok. Adapun dampak trauma

healing yang diberikan MDMC untuk anak yang trauma adalah kembalinya

anak-anak menjadi ceria.

17 Skripsi dari Resa Karimah, Trauma Healing Oleh Muhammadiyah Disaster ManagementCenter Untuk Anak Korban Bencana (Studi Kasus Bencana Tanah Longsor Di Desa Sampang,Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah 2014), skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2015.

Page 27: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

13

Perbedaan penelitian ini terletak pada lokasi penelitian, lokasi penelitian

yang peneliti lakukan berada di Yogyakarta sedangkan peneliti sebelumnya

berada di Jawa Tengah. Sedangkan masalah dari penelitian sebelumnya juga

berbeda yakni bencana tanah longsor.

Kedua, Aktivitas rumah ceria anak Yogya dalam mengatasi trauma anak-

anak korban gempa bumi di Pagergunung 2 Sitimulyo Piyungan Bantul

Yogyakarta.18 Indryana Farida Tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menjelaskan aktivitas Rumah ceria Anak Yogya dalam mengatasi trauma

anak-anak, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi

trauma anak-anak korban gempa bumi di Yogyakarta. Metode yang

digunanakan dengan pendekatan kualitatif, serta subjek penelitian yaitu

informan dan objek penelitian yaitu aktivitas dan faktor pendukung serta

penghambat dalam mengatasi trauma anak-anak korban gempa, serta

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini bahwa aktivitas Rumah Ceria Anak Yogya dalam

mengatasi anak-anak trauma gempa merupakan bentuk pemberian tindakan

penyembuhan trauma anak-anak melalui aktivitas bermain, serta faktor-faktor

pendukung dan penghambat dalam mengatasi anak-anak trauma.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada lokasi

penelitian, kemudian healing yang diberikan yakni kepada anak korban gempa

bumi, kemudian masalah yaitu gempa bumi.

18 Skripsi dari Indryana Farida, Aktivitas Rumah Ceria Anak Yogya Dalam Mengatasi TraumaAnak-anak Korban Gempa Bumi di Pagergunung 2 Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta,skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah, 2009.

Page 28: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

14

Ketiga, Pemberdayaan perempuan korban pelanggaran hak asasi manusia

1965 oleh Kiprah Perempuan (KIPPER) Yogyakarta.19 Irena Nuraeni Tahun

2016. Tujuan penelitin ini adalah upaya dan manfaat pemberdayaan dilakukan

oleh Kiprah perempuan untuk perempuan korban pelanggaran hak asasi

manusia 1965. Metode yang digunakan dengan pendekatan deskriptif

kualitatif, serta pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ada dua yakni, upaya-upaya

pemberdayaan oleh Kiprah Perempuan dan manfaat pemberdayaan.

Salah satu kesamaan dari penelitian sebelumnya adalah tempat penelitian

yaitu Kiprah Perempuan, tetapi penelitian sebelumnya meneliti tentang

pemberdayaan yang dilakukan oleh Kiprah Perempuan. Selain itu perbedaan

dari penelitian sebelumnya adalah lokasi yang diambil. Peneliti mengambil

wilayah Sleman sedangkan penelitian sebelumnya di Yogyakarta.

Dari ketiga penelitian sebelumnya, terdapat perbedaan yang berbeda dari

peneliti lakukan, baik itu lokasi penelitian maupun masalah yang dilakukan

oleh peneliti. Tetapi dari dua penelitian sebelumnya terdapat kesamaan yaitu

memberikan healing kepada orang yang mengalami trauma akibat kejadian

yang dialami, sedangkan penelitian satunya terdapat kesamaan lembaga yang

diteliti yaitu Kiprah Perempuan.

19 Skripsi dari Irena Nuraeni, Pemberdayaan Perempuan Korban Pelanggaran Hak AsasiManusia 1965 oleh Kiprah Perempuan (KIPPER) Yogyakarta, skripsi tidak diterbitkan,Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah, 2016.

Page 29: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

15

F. Kerangka teori

1. Pelanggaran HAM Berat

HAM merupakan kepanjangan dari hak asasi manusia. Hak asasi

manusia merupakan sebuah kalimat yang tidak asing lagi bagi setiap

orang. Selain istilah HAM, juga ada istilah tentang pelanggaran HAM

berat. Didalam undang-undang sudah mengatur tentang apa itu

pelanggaran HAM berat. Didalam pasal 1 menyebutkan bahwa

pelanggaran HAM yang berat adalah pelanggaran hak asasi manusia

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.20 Pelanggaran HAM

yang berat adalah kejahatan genosida dan kejahatan terhadap manusia.

Kejahatan genodisida merupakan perbuatan yang dilakukan dengan

maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian

kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara:21

a. Membunuh anggota kelompok

b. Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap

anggota-angggota kelompok

c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan

kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya

d. Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran

didalam kelompok

20 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, pasal 1 ayat(2).

21 Ibid., pasal 8.

Page 30: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

16

e. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke

kelompok lain.

Sedangkan kejahatan terhadap manusia adalah salah satu perbuatan

yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik

yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung

terhadap penduduk sipil, berupa:22

a. Pembunuhan

b. Pemusnahan

c. Perbudakan

d. Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa

e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara

sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok

hukum internasional

f. Penyiksaan

g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan

kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-

bentuk kekerasan seksual lain yang setara

h. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan

yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis,

budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara

universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional

i. Penghilangan orang secara paksa

22 Ibid., pasal 9.

Page 31: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

17

j. Kejahatan apartheid

2. Trauma

Trauma mengacu kepada pengalaman yang menyakitkan bagi korban

yang mengalami dan trauma bisa dialami seseorang. Individu yang

mengalami trauma akan berusaha menghindari kejadian atau situasi yang

menimbulkan trauma, apabila seseorang mengalami trauma yang berat

dapat menjadi dirinya tidak mampu menghadapi situasi-situasi yang

mengingatkan pada trauma yang dialaminya sehingga dapat menimbulkan

gangguan setres pasca trauma.23 Adapun respon umum yang muncul

setelah mengalami peristiwa traumatis sebagai berikut:

a. Memiliki ingatan atau kilasan ingatan yang kuat dan sulit dilupakan

akan peristiwa tersebut

b. Mengalami penghayatan sesaat dimana merasa mengalami peristiwa

itu kembali (flashback)

c. Merasa terganggu bila melihat, mendengar, merasakan atau mencium

sesuatu yang mirip atau mengingatkan dengan peristiwa yang dialami

d. Ketakutan, merasa kembali berada dalam keadaan bahaya

e. Kesulitan mengendalikan perasaan karena tidak mampu

mengendalikan ingatan tentang peristiwa traumatis.24

23 Swastika Ayu Normalasari, Terapi Trauma Anak Untuk Mengurangi Simptom GangguanSetres Pasca Trauma, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2009), hlm. 7.

24 Nirmala Ika Kusumaningrum, dkk, Bahan Bacaan Pelatihan Penguatan dan PemulihanPsikososial Untuk Pendamping HAM, (Jakarta: Yayasan Pulih, 2015), hlm. 10.

Page 32: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

18

Dari trauma pasti menimbulkan dampak bagi yang mengalaminya.

Salah satu dampak dari trauma yaitu:

a. Mempengaruhi berbagai aspek kepribadian seseorang

b. Mempengaruhi cara seseorang memandang kehidupan dimasa

sekarang maupun masa depan

c. Menghancurkan kehendak untuk merencanakan dan membangun masa

depan

d. Menggoyahkan keyakinan iman, memperkuat kemarahan, memupuk

dendam.25

Rasa takut pasti masih tersimpan didalam diri seseorang yang masih

mengalami trauma, karena mereka juga akan ada rasa kecemasan peristiwa

yang pernah dialami agar tidak terulang lagi. Begitupula dengan korban

pelanggaran HAM berat tahun 1965, ada rasa ketakutan didalam diri

mereka dan kemarahan yang masih tersimpan dengan rapi atas

ketidakpahaman yang harus ditahan didalam penjara. Dampak peristiwa

traumatis pada kehidupan penyintas atau korban dan keluarganya dapat

dilihat dari beberapa aspek yakni:

a. Aspek kesehatan seperti luka fisik, mengalami sakit (penyakit),

gangguan fungsi seksual, kerusakan alat dan fungsi reproduksi,

kecacatan, kelumpuhan, kematian

25 Ibid., hlm. 10.

Page 33: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

19

b. Aspek ekonomi seperti kehilangan mata pencaharian, kehilangan

pencari nafkah utama keluarga, menjadi kepala keluarga, membiayai

hidup keluarga, beban ganda

c. Aspek sosial seperti stigma masyarakat, diskriminasi, masalah

penyesuaian diri dengan lingkungan, konflik dalam rumah tangga,

konflik dengan lingkungan lain, terganggunya aktivitas sosial

d. Aspek psikologis seperti ketakutan, menyalahkan diri sendiri, tidak

nafsu makan, dada sesak, kepala pusing, menarik diri dari lingkungan,

kemarahan pada Tuhan dll.26

3. Trauma healing sebagai penanganan untuk korban pelanggaran HAM

berat tahun 1965

Menurut Arthur S. Reber dan Emily Reber dalam The Penguin

Dictionary of Psychology Third Edition, heal adalah to become healty

again and to make whole to free from impairment. That heal should be

reserved for relatively less servere cases of injury of trauma. Some use

heal in the context of providing assistance in the restorative process.27

Tauma healing adalah suatu metode pemulihan atau penyembuhan pada

gangguan psikologis yang dialami oleh seseorang karena lemahnya

ketahanan fungsi-fungsi mental.

26 Ibid., hlm. 9.

27 Menjadi sehat kembali dan membuat utuh kembali. Kalau heal mestinya digunakan bagikasus-kasus luka atau trauma. Beberapa menggunakan istilah heal dalam konteks menyediakanbantuan untuk proses restorasi.

Page 34: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

20

Penelitian ini akan konsen membahas upaya pemberian trauma healing

kepada korban pelanggaran HAM berat tahun 1965. Karena hal inilah

trauma akan menjadi hal yang sangat penting untuk menemukan solusinya

dan trauma healing merupakan salah satu solusi yang diberikan untuk

mengurangi trauma yang dialami dan berikut cara-cara pemulihan dan

fokusnya adalah prinsip intervensi.28

a. Mengembalikan rasa aman, memperbesar kontrol dan mengurangi rasa

takut dan kecemasan

Bisa hidup dilingkungan yang aman dengan akses pelayanan kesehatan

yang memadai adalah hak asasi manusia.

b. Menjalin kembali hubungan-hubungan dengan orang lain dan jalinan-

kedekatan dan mengatasi perasaan duka-cita dan kehilangan

Stress traumatik mengubah relasi-relasi orang tersebut dengan dirinya

sendiri, dengan orang-orang terdekat, dengan orang-orang

dilingkungannya, dengan masyarakat pada umumnya, dengan Tuhan

dan dengan dunia.

c. Memperbaiki identitas, makna dan tujuan hidup

Memperbaiki makna dan tujuan adalah sasaran pemulihan yang ketiga

dan merupakan hal mendasar bagi kemampuan survive yang

melampaui sekedar kebutuhan keberadaan diri.

Strateginya:

1) Komunikasi, mengurangi isolasi dan menguatkan harga diri

28 Ida Kaplan dan Diana Orlando, Merajut Kembali hidup Yang Terkoyak: Panduan Konselingtrauma, (ttp: Victorian Foundation for Survivors of Torture, 1998), hlm. 26.

Page 35: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

21

2) Menciptakan kesempatan-kesempatan baru untuk memperjelas

pandangan ke masa depan

3) Menjelajah konsep-konsep diri, orang lain dan komunitas

4) Menganggap pengalaman trauma itu valid

5) Mengintegrasikan masa lalu, kini dan mendatang

6) Pengetahuan tentang latar belakang politik kekerasan

d. Pemulihan martabat dan nilai-nilai

Semua intervensi yang telah dipaparkan diatas pada gilirannya

akan berandil pada proses pemulihan martabat dan nilai-nilai

seseorang. Yang harus selalu diingat untuk diberi perhatian secara

khusus adalah rasa bersalah dan malu. Jika tidak, pemulihan akan lebih

terbatas.

Strategi mengurangi rasa bersalah dan malu:

1) Perbolehkan orang mengekspresikan rasa bersalah dan malu

2) Refleksikan kepadanya bahwa harapan untuk lebih dapat

berbuat sesuatu yang mungkin mencegah dianiayanya

seseorang adalah normal

3) Kejadian-kejadian dan kisah perlu diceritakan dan diceritakan

ulang untuk mengurangi rasa bersalah. Konseling adalah wadah

yang pas untuk itu

4) Membantu klien mencari dan memilih cara-cara yang sungguh-

sungguh dapat dilakukan orang yang bersangkutan untuk

mengurangi rasa bersalahnya

Page 36: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

22

5) Menghapus rasa malu dan bersalah mencakup pula

penghargaan orang terhadap HAM serta pengakuan dan

masyarakat apabila HAM tersebut dilanggar

Dalam pemberian trauma healing untuk korban memang harus

ditekankan bahwa survivor sendirilah yang akan membangun kembali

kehidupannya dan memperbaiki kemampuan dalam menyambung koneksi

dengan orang lain maupun sekitar.

Sebuah trauma dapat memasukkan seseorang kedalam lingkaran

trauma, bahkan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu berupa

penghukuman atau kekerasan balasan yang akan berputar dalam lingkaran

trauma. Berikut ini merupakan lingkaran trauma dan cara pemulihannya:29

Penjelasan lingkaran dalam trauma

a. Menyadari adanya kehilangan

b. Penekanan dan pengingkaran ketakutan dan dukacita

c. Kemarahan: “mengapa saya?”

d. Keinginan untuk memperoleh keadilan/membalas dendam

e. Menceritakan kembali kisah yang benar dari kejadian konflik

f. Aksi agresi yang dibenarkan atau diperoleh

Upaya pemulihan, lingkaran luar yakni:

a. Berduka cita dan mengekspresikan kesedihan yang dalam

29 Nirmala Ika Kusumaningrum, dkk, Bahan Bacaan Pelatihan Penguatan dan PemulihanPsikososial Untuk Pendamping HAM, (Jakarta: Yayasan Pulih, 2015), hlm. 16-17.

Page 37: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

23

b. Menerima kehilangan dan menghadapi ketakutan

c. Mengapa mereka? Memanusiakan kembali musuh

d. Bergerak melampaui toleransi

e. Pilihan untuk mengampuni- kemampuan untuk mengambil resiko

f. ‘Menulis kembali’ kisah, menegoisasi penyelesaian masalah dan

membuat perencanaan bersama

g. Menetapkan keadilan yang akan memulihkan

h. Bergerak menuju rekonsiliasi dan transformasi

4. Dampak Trauma Healing

Ada berbagai aspek yang dapat dilihat sebagai barometer kemajuan

penderita trauma setelah mendapatkan healing, diantaranya kondisi

prilaku, emosi dan kognitif.30 Dimana korban menunjukkan situasi yang

berkurang dari intensitas dampak trauma sebelumnya.

a. Psikologi

Kondisi psikologis korban yang semula mengalami masalah sebagai

dampak dari trauma yang diderita kemudian setelah mendapatkan

penanganan akan memberikan kemajuan pada kondisi psikologisnya

sehingga memunculkan perubahan kondisi psikologis yang normal,

seperti:

30 Acmanto Mendato, Pemulihan Trauma: Strategi Penyembuhan Trauma Untuk Diri Sendiri,Anak, Orang lain di Sekitar Anda, (Yogyakarta: Panduan, 2010), hlm. 65-76.

Page 38: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

24

1. Percaya Diri

Memiliki kemampuan menerima kondisi sosial dan lingkungan

serta memposisikan diri selalu dalam kondisi kepercayaan atas

kemampuan yang dimiliki.

2. Mandiri

Memiliki kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari, baik

dalam lingkup keluarga atau sosial, tanpa menggantungkan pada

bantuan dan perhatian orang lain.

b. Emosi

Kondisi emosi yang tidak stabil akibat kondisi trauma yang dialami

oleh individu akan memunculkan reaksi emosi yang juga tidak normal

atau tidak nasional. Namun penanganan sebagai bagian dari

kebutuhan utama orang yang mengalami trauma akan memberikan

dampak yang berbeda, yang progresif. Dengan beberapa reaksi emosi

sebagaimana dibawah ini:

1. Rasa tenang

Perasaan bahagia yang muncul dan dan dirasakan oleh penderita

trauma akibat terjadinya kondisi sosial yang menunjukkan simpati

dan kepedulian terhadap kondisi dirinya.

2. Rasa semangat

Perasaan yang fokus mengedepankan rasa semangat dalam diri

untuk selalu beraktifitas, untuk terus semangat hidup dan tidak

Page 39: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

25

terlalu menghiraukan keadaan sosial jika memang tidak bermanfaat

bagi dirinya.

c. Kognitif

Keadaaan kognitif penderita trauma yang tidak rasioanal akibat

ketidak-stabilan fungsi otaknya sehingga mengakibatkan pola pikir

yang tidak rasional, serta cenderung memperhatikan sesuatu (dengan

cara memikirkan) yang sebenarnya tidak seperti yang sebenarnya.

Adapun kondisi emosi pasca mendapat pemulihan secara ideal akan

memunculkan reaksi kognitif yang lebih rasional, seperti:

1. Memiliki harapan-harapan

Orang yang semula menderita trauma, mampu memikirkan adanya

kesempatan untuk tetap dapat hidup bahagia sebagaimana orang

pada umumnya, sehinga ia akan terdorong untuk melakukan

aktifitas-aktifitas yang dapat menambah keyakinan dan dapat

mendekatkan dirinya pada kebahagiaan yang dicita-citakan.

2. Mampu merencanakan tindakan

Suatu yang menjadi kebutuhan hari esok sudah mampu dipikirkan

hari ini, dengan menyusun perencanaan kegiatan baik tindakan

yang bersifat personal ataupun komunal, dengan target kegiatan

yang direncanakan dan dilaksanakan dapat membantu dirinya

sampai pada terpenuhinya suatu yang menjadi harapan suatu yang

menjadi harapan dimasa sekarang.

Page 40: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

26

5. Metode Intervensi Mikro

Trauma healing merupakan pertolongan yang diberikan pada orang

yang mengalami trauma. Didalam Ilmu Kesejahteraan Sosial pertolongan

ini temasuk dalam bagian metode intervensi di level mikro. Pertolongan

ini diberikan kepada siapa saja yaitu individu maupun kelompok yang

mengalami trauma. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan keberfungsian

sosial seseorang maupun kelompok.

Menurut Gray, Cox dan Adi pada intervensi di level mikro yang

menjadi unit intervensi adalah individu, keluarga dan kelompok.31

Permasalahan yang ada pada didiri klien pada umumnya disebabkan oleh

faktor luar maupun dalam diri klien, yang bersangkutan dengan

pengalaman yang mereka alami. Salah satu faktor permasalahannya ini

disebabkan oleh penangkapan yang mereka alami pada tahun 1965.

Pengalaman klien tentu berbeda-beda yang menyebabkan mereka trauma

akan kejadian tersebut.

Pada level individu intervensi yang digunakan adalah casework,

dimana melibatkan keluarga dan orang-orang terdekat dengan individu

untuk menyelesaikan masalah.32 Pada unit keluarga menggunakan metode

terapi keluarga (family therapy) atau konseling kelurga dan sedangkan

pada level kelompok kecil menggunakan metode intervensi groupwork.

31 Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial danKajian Pembangunan), (Depok:PT Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 163.

32 Ibid, hlm. 165.

Page 41: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

27

G. Metode penelitian

Berikut metode penelitian yang digunakan ialah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana upaya trauma healing

yang diberikan Kiprah Perempuan untuk korban pelanggaran HAM berat

tahun 1965, maka dari itu penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan

jenis penelitian yang akan dilakukan adalah merupakan jenis penelitian

kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi.33

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini merupakan sumber yang akan ditemui yang

merupakan orang-orang yang akan memberikan informasi data penelitian

yang diperlukan. Menurut Spradley, yang dikutip oleh Sanafiah Faisal dan

sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono bahwa sampel sebagai sumber

data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai

berikut:34

33 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm. 9.

34 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 304.

Page 42: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

28

a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses

enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga

dihayatinya.

b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada

kegiatan yang tengah diteliti.

c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai

informasi.

d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil

kemasannya sendiri.

Dalam penelitian ini penentuan subjek penelitian dilakukan dengan

teknik purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan),

yaitu penentuan informan secara sengaja sesuai dengan kriteria terpilih

yang relevan dengan masalah penelitian.35 Penelitian ini memperhatikan

subjek penelitian, agar informasi data yang diperoleh memang diperlukan

dan sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti menggunakan korban

langsung pelanggaran HAM berat tahun 1965 sebagai subjek penelitian.

Adapun kriteria yang diperlukan sebagai subjek penelitian yaitu:

a. Dua orang korban langsung pelanggaran HAM berat tahun 1965

yang mengalami trauma yaitu ibu DD dan ibu UU. Nama korban

tersebut merupakan nama samaran dan untuk menjaga privasi

korban.

35 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT RajagrafindoPersada, 2005), hlm.53.

Page 43: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

29

b. Dua orang staff organisasi Kiprah Perempuan yaitu Ibu Pipit dan

Bapak Romadlon.

c. Relawan Kiprah Perempuan yaitu mbak wulan dan mbak Irena

Sedangkan objek penelitian ini merupakan masalah yang diteliti yaitu

upaya pemberian trauma healing yang dilakukan oleh Kiprah Perempuan

untuk korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 di Sleman Yogyakarta.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Kiprah Perempuan yang

merupakan lembaga swasta yang terletak di Yogyakarta. Lembaga ini

menaungi 5 wilayah yaitu, Sleman, Gunungkidul, Kulonprogo, Bantul dan

Kota. Penelitian akan di lakukan di wilayah Sleman Yogyakarta. Peneliti

mengambil wilayah Sleman sebagai tempat penelitian karena peneliti

pernah mendampingi ibu-ibu perempuan korban pelanggaran hak asasi

manusia berat tahun 1965.

Di wilayah Sleman tercatat didalam keanggotaan Kiprah Perempuan

ada 24 orang korban. Tetapi dari 24 orang tersebut tidak semua yang

mendapatkan tauma healing oleh Kiprah Perempuan secara berkelompok,

tetapi healing secara individu dari 24 orang tersebut sudah dilakukan

Kiprah Perempuan secara menyeluruh.

Page 44: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

30

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

a. Observasi

Sebagian mengartikan observasi sebuah bagian dari pengumpulan

data lapangan. Observasi pada penelitian diartikan sesecara sempit

yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang

berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.36 Teknik observasi

bermanfaat bagi peneliti untuk melihat data-data yang tersimpan dan

tidak diketahui dalam pengumpulan data lainnya.

Peneliti mengikuti beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Kiprah

Perempuan seperti pertemuan rutin Kiprah perempuan, kemudian

healing yang diberikan Kiprah Perempuan yang bekerjasama dengan

lembaga lain sebagai fasilitator yaitu PULIH. Dengan observasi

peneliti mengetahui realita dilapangan dan metode yang digunakan

Kiprah Perempuan dalam memberikan healing kepada korban

pelanggaran hak asasi manusia berat tahun 1965.

b. Wawancara

Penelitian ini melakukan wawancara secara terbuka dan bertatap

langsung dengan narasumber. Sehingga narasumber mengetahui tujuan

dan maksud peneliti melakukan wawancara. Wawancara adalah proses

36 Artherton dan Klemmack dalam Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu TeknikPenelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2011), hlm.69.

Page 45: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

31

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan

atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan

terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama.37

Peneliti melakukan wawancara dengan empat orang narasumber

yang terdiri dari korban, staff Kiprah Perempuan. Adapun korban

tersebut adalah ibu UU dan Ibu DD, sedangkan staff Kiprah

Perempuan adalah Bapak Romadhan dan Ibu Pipit. Selain itu juga

melakukan wawancara dengan mbak Wulan dan Irena yang merupakan

relawan Kiprah Perempuan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-

barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya.38 Dokumentasi yang ingin penulis lakukan adalah dengan

mengumpulkan data-data berupa dokumen maupun profil Kiprah

Perempuan yang akan diteliti.

Peneliti menggunakan beberapa dokumentasi yang dipakai dalam

kelengkapan data, seperti buku terkait healing yang diberikan oleh

37 Burhan bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2004), hlm.108.

38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,1992), hlm. 131.

Page 46: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

32

Kiprah Perempuan untuk korban, foto-foto yang memuat berbagai

proses kegiatan yang dilakukan oleh Kiprah Perempuan, dokumen-

dokumen Kiprah Perempuan terkait profil kelembagaan serta daftar

anggota Kiprah Perempuan. Peneliti memperoleh data dengan ikut

terlibat aktif bersama lembaga Kiprah Perempuan pada saat

dilapangan.

5. Keabsahan Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.39

Adapun teknik triangulasi yang digunakan pada penelitian ini yakni:

Triangulasi teori, triangulasi sumber, dan triangulasi metode yakni sebagai

berikut:40

a. Membandingkan data hasil wawancara dengan observasi yang sudah

dilakukan. Untuk membandingkan hasil wawancara dengan

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti atau sebaliknya

membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara untuk mencari

kesesuaian sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan

akurat. Seperti yang dilakukan peneliti saat melakukan wawancara

dengan salah satu staff Kiprah Perempuan yaitu Bapak Romadlon

tentang upaya healing yang diberikan, sesuai dengan observasi ketika

39 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 125.

40 Materi Mata Kuliah, Pengantar Metode Penelitian, 24 Desember 2014.

Page 47: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

33

peneliti berada dilapangan, yaitu ibu-ibu korban diberikan ruang untuk

bercerita tentang pengalaman masa lalu mereka, tentu pada saat

bercerita perlu memiliki keberanian dan tak jarang yang harus dengan

cucuran air mata.

b. Membandingkan data hasil wawancara dengan wawancara. Untuk

mencari kesesuaian atau tidaknya data dari hasil wawancara satu pihak

dengan wawancara satu pihak lain, sehingga data tersebut akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan. Ketika peneliti melakukan wawancara

tentang trauma yang diterima oleh ibu-ibu korba dengan bapak

Romadhon dan mbak Wulan. Setelah dibandingkan ternyata hasil

wawancara dari kedua pihak memiliki hasil yang sama yakni trauma

yang dimiliki oleh ibu-ibu korban tahun 1965 berbeda-beda.

c. Membandingkan dokumentasi dengan observasi. Hal ini sesuai

dengan yang ada dilapangan, mengenai struktur kepengurusan Kiprah

Perempuan.

d. Membandingkan hasil penelitian di lapangan dengan teori. Hal ini

berdasarkan dengan hasil penelitian mengenai upaya trauma healing

yang diberikan Kiprah Perempuan dan hasil perubahan yang diterima

dengan menggunakan teori yang digunakan oleh peneliti.

Dengan menggunakan langkah-langkah diatas, maka peneliti

memperoleh ke validan data, sehingga mengurangi keraguan terhadap

data-data lapangan yang diperoleh peneliti ketika berada dilapangan dan

informasi dilapangan.

Page 48: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

34

6. Analisis Data

Metode analisis data yang disajikan dalam bentuk tulisan, yang

menerangkan apa adanya yang terjadi saat dilapangan yang diperoleh oleh

peneliti. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, baik data dari wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan dilokasi penelitian, dokumen

pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.41 Ada tiga alur

kegiatan yang dapat dilakukan ketika analisis terjadi:42

a. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data dilakukan penulis saat melakukan wawancara

dengan informan, setelah wawancara penulis melakukan transkrip.

Setelah itu penulis memilah data yang diperlukan sebagai data dan

juga sebaliknya, penulis akan mengabaikan data yang tidak

diperlukan.

41 M. Djunaidi ghony dan fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2014), hlm. 245.

42 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm. 247-252.

Page 49: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

35

b. Penyajian data

Setelah data direduksi maka tahap selanjutnya adalah penyajian

data. Dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan saat

menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selain

menggunakan teks naratif, penulis juga menggunakan foto dan

tabel yang dilakukan ketika penyusunan pada bab 2 dan bab 3.

c. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan

temuan baru. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian

kualitatif akan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal, tetapi mungkin saja tidak.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan yang lebih sistematis dari penelitian

ini, maka pembahasan dari kesuluruhan skripsi yang telah dibuat terdiri dari

empat bab, setiap babnya terdiri dari beberapa sub-bab. Berikut sistematika

pembahasan yaitu:

BAB I, pada bab ini akan menjelaskan secara umum yang berisikan

tentang pendahuluan yang meliputi penegasan judul, latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka,

kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan

BAB II, berisikan gambaran umum atau profil tentang Organisasi Kiprah

Perempuan Yogyakarta dan profil anggota Kiprah Perempuan. Pada bab ini

Page 50: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

36

juga akan membahas tentang sejarah berdirinya Kiprah Perempuan, letak

geografis, visi dan misi, manajemen sumber daya, tujuan organisasi, sasaran

organisasi, program dan jaringan kerjasama organisasi, struktur Kiprah

Perempuan, serta cerita penangkapan pada tahun 1965 yang dialami korban.

BAB III, pada bab ini merupakan bagian penting, karena rumusan masalah

akan dijawab pada bab ini. Bab ini akan membahas hasil penelitian dan

pembahasan yang meliputi upaya trauma healing diberikan oleh organisasi

kepada para korban, kemudian dampak yang diterima korban dari pemberian

trauma healing tersebut.

BAB IV, pada bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan

hasil penelitian dan saran. Kemudian ada beberapa lampiran berupa dokumen

yang dapat mendukung penelitian ini.

Page 51: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

77

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama peneliti di lapangan dan berdasarkan data-data yang terkumpul

selama penelitian berlangsung, maka dapat diperoleh bahwa beberapa

kesimpulan yang dapat ditarik dari Upaya “Kiprah Perempuan” dalam

memberikan Trauma Healing Kepada Korban Pelanggaran Hak Asasi

Manusia (HAM) Berat tahun 1965 di Sleman Yogyakarta. Adapun kesimpulan

yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

1. Pemberian trauma healing yang diberikan oleh Kiprah Perempuan kepada

korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 dilakukan dengan dua cara

yaitu:

a. Trauma healing individu

Trauma healing yang diberikan Kiprah Perempuan dengan individu

memiliki proses healing yang diberikan pun dengan berbagai metode

salah satunya lewat pendampingan. Pendampingan yang dilakukan

Kiprah Perempuan dengan mendatangi rumah korban, selain melihat

kondisi korban tetapi juga dapat memberikan pemulihan kepada

korban dan melakukan pendekatan dengan keluarga korban.

b. Trauma healing kelompok

Trauma healing kelompok ini dilakukan secara terbuka dengan yang

lainnya. Tentunya didukung oleh lembaga lain dalam memberikan

trauma healing tersebut. Ada banyak metode yang digunakan untuk

Page 52: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

78

mengetahui kejadian apa saja yang mereka alami dari lima wilayah

yang ada di Yogyakarta, salah satunya yaitu alur waktu, peta tubuh,

batu dan bunga, pemetaan kampung serta berbagi kotak ingatan foto.

Kemudian diketahuilah bahwa ada banyak kejadian yang hampir sama

persis mereka alami secara bersamaan dan ini menjadi proses

pemulihan secara berkelompok.

Upaya yang dilakukan Kiprah Perempuan dalam memberikan trauma

healing sesuai dengan intervensi mikro dalam kesejahteraan sosial,

dimana ada unit individu dan kelompok yang menjadi sasaran

intervensi.

2. Dampak yang diperoleh korban dengan melihat barometer yaitu

psikologis, emosi dan kognitif. Dilihat secara psikologis, yang awalnya

korban menyembunyikan identitas dirinya baik kepada keluarga maupun

yang disekitarnya tetapi sekarang korban menjadi lebih percaya diri baik di

lingkungan sosial dan dapat memposisikan diri mereka. Secara emosi

korban menjadi lebih bersemangat dan lebih tenang dengan kondisi

mereka saat ini. Secara kognitif mereka dapat mengatur kehidupan mereka

menjadi lebih baik, mereka tidak mau terpuruk dengan keadaan mereka

terdahulu yang menimpa mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta penulis mengikuti secara langsung

tempat penelitian bahwa ada beberapa yang harus lebih diperhatikan dalam

Page 53: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

79

pemberian trauma healing untuk korban pelanggaran HAM berat tahun 1965.

Agar Kiprah Perempuan menjadi contoh dalam pemberian trauma healing dan

juga pendampingan yang dilakukan. Penulis akan memberikan saran secara

objektif dan tidak ada bermaksud lain didalam pemberian saran ini melainkan

demi kebaikan lembaga Kiprah Perempuan. Adapun saran yang ingin

disampaikan oleh penulis yakni:

1. Bagi Kiprah Perempuan, bahwa adanya pengkotakan kebutuhan dan

trauma yang dialami korban pelanggaran HAM berat tahun 1965. Hal ini

tentunya untuk mempermudah kerja Kiprah Perempuan didalam

melakukan Trauma Healing kepada korban.

2. Bagi keilmuan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Klijaga Yogyakarta, khususnya mata

kuliah PPS (Praktek Pekerja Sosial) untuk memasukkan metode-metode

trauma healing. Hal ini tentunya berguna bagi praktikan dalam

memberikan intervensi baik itu secara individu maupun kelompok.

Page 54: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

80

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Acmanto Mendato, Pemulihan Trauma: Strategi Penyembuhan Trauma UntukDiri Sendiri, Anak, Orang lain di Sekitar Anda, Yogyakarta: Panduan, 2010.

Artherton dan Klemmack dalam Irawan Soehartono, Metode Penelitian SosialSuatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu SosialLainnya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Atikah Nuraini, dkk, Kebenaran dan Dokumentasi panduan untuk praktisi,Jakarta: ICTJ, ELSHAM, Kontras, 2011.

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT RajagrafindoPersada, 2005.

Burhan bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2004.

Ghony, M. Djunaidi dan fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2014.

Ida Kaplan dan Diana Orlando, Merajut Kembali hidup Yang Terkoyak: PanduanKonseling trauma, ttp: Victorian Foundation for Survivors of Torture, 1998.

Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, PembangunanSosial dan Kajian Pembangunan), Depok:PT Rajagrafindo Persada, 2013.

Materi Mata Kuliah, Pengantar Metode Penelitian, 24 Desember 2014.

Nirmala Ika Kusumaningrum, dkk, Bahan Bacaan Pelatihan Penguatan danPemulihan Psikososial Untuk Pendamping HAM, Jakarta: Yayasan Pulih,2015.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HakAsasi Manusia, Yogyakarta: Buku Biru. 2013.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak AsasiManusia, Yogyakarta: Buku Biru. 2013.

Robert crib dalam Anna Mariana, Perbudakan Perempuan Perbandiangan antaraMasa fasisme Jepang dan Neofasisme Orde Baru, Yogyakarta: GajahHidup, 2015.

Page 55: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

81

S. Reber, Arthur dan Reber, Emily, The Penguin Dictionary of Psychology ThirdEdition, Penguin Books, New York: 2001.

Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2009.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1992.

Suparman Marzuki, Politik Hukum Hak Asasi Manusia, ttp: Erlangga, 2014.

Swastika Ayu Normalasari, Terapi Trauma Anak Untuk Mengurangi SimptomGangguan Setres Pasca Trauma, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,2009.

Wandita, Galuh dan Karen Campbell-Nelson, Melepas Belenggu ImpunitasSebuah Panduan untuk Pemahaman dan Aksi bagi Perempuan Penyintas, tt:Asia Justice and Right, 2015.

Yayak Yatmaka, dkk, Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula, Bandung:Ultimus, 2015.

Skripsi :

Skripsi dari Indryana Farida, Aktivitas Rumah Ceria Anak Yogya DalamMengatasi Trauma Anak-anak Korban Gempa Bumi di Pagergunung 2Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta, skripsi tidak diterbitkan,Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah, 2009.

Skripsi dari Irena Nuraeni, Pemberdayaan Perempuan Korban Pelanggaran HakAsasi Manusia 1965 oleh Kiprah Perempuan (KIPPER) Yogyakarta, skripsitidak diterbitkan, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah, 2016.

Skripsi dari Resa Karimah, Trauma Healing Oleh Muhammadiyah DisasterManagement Center Untuk Anak Korban Bencana (Studi Kasus BencanaTanah Longsor Di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara,Jawa Tengah 2014), skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: UIN SunanKalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2015.

Page 56: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

82

Website :

http://asia-ajar.org/apa-yang-kami-lakukan/?lang=id di akses pada 14 september2016.

https://m.tempo.co/read/news/2013/10/28/058525290/faki-ancam-bunuh-keluarga-pki Diaksses pada tanggal 28 Oktober 2016.

Wawancara :

Wawancara dengan Astri Wulandari (seorang staf KIPPER), pada tanggal 15Agustus 2016.

Wawancara dengan Ibu DD (seorang korban pelanggaran HAM berat tahun1965), pada tanggal 31 Juli 2016.

Wawancara dengan Ibu UU (seorang korban pelanggaran HAM berat tahun1965), pada tanggal 3 Agustus 2016.

Wawancara dengan Irena (seoarang relawan di KIPPER), pada tanggal 15Agustus 2016.

Wawancara dengan M. Romadlon (seorang staf KIPPER), pada tanggal 1 Agustus2016.

Wawancara dengan Pipit Ambarmirah, Ketua Kiprah Perempuan Yogyakarta, 15Agustus 2016.

Dokumen Kiprah Perempuan

Dokumen Kiprah Perempuan, Yogyakarta: 2016.

Dokumen Kiprah Perempuan, 27 Juli 2013, dalam laporan Alur Waktu.

Dokumen Kiprah Perempuan, 14 Agustus 2013, dalam laporan Peta Tubuhku.

Dokumen Kiprah Perempuan, 14 Agustus 2013, dalam laporan Batu dan Bunga.

Dokumen Kiprah Perempuan, 22 Agustus 2013, dalam laporan Berbagi Isi KotakIngatan.

Dokumen wawancara Kiprah Perempuan dengan Ibu A, 26April 2015.

Dokumen wawancara Kiprah Perempuan dengan Ibu B, 26April 2015.

Page 57: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

83

Dokumen wawancara Kiprah Perempuan dengan Ibu C, 13 Mei 2015.

Tp. Arsip Visi Misi Kiprah Perempuan, tp: Yogyakarta: 2016.

Observasi

Observasi penuis, saat kegiatan Kiprah Perempuan, Sleman, 29 Agustus 2016.

Observasi penulis, saat mengikuti kegiatan Kiprah Perempuan di daerah Gunungkidul.

Page 58: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup

Interview Guide

Dokumentasi Penelitian

Sertifikat-sertifikat

Page 59: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Astry Cahyuningsih

Tempat/Tgl. Lahir : Ketapang/ 15 Januari 1994

Email : [email protected]

Alamat : Jl.Urip Sumoharjo Gg. Belangiran No.01 Ketapang Kal-Bar

Nama Ayah : A. Asngad Masngudi

Nama Ibu : (Alm) Salbiah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SDN 03 Ketapang, 2007

b. MTsN 01 Ketapang, 2009

c. MAN 01 Ketapang, 2012

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota PMII Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Anggota LPM Rhetor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Forkomkasi Yogyakarta

4. Anggota Difikom UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

5. Relawan Lembaga FOPPERHAM Yogyakarta

Yogyakarta, 1 Febuari 2017

Astry Cahyuningsih

Page 60: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

Interview Guide

Staff Kiprah Perempuan

1. Trauma seperti apa yang dialami oleh korban? Bagaimana penanganannya?

2. Apakah Kiprah Perempuan menyamaratakan penanganan trauma healing

untuk semua korban

3. Penanganan seperti apa yang dilakukan oleh Kiprah Perempuan untuk

melakukan trauma healing

4. Apa saja teknik yang dilakukan dalam pemberian trauma healing?

5. Apakah mendapat dukungan dari keluarga korban maupun korban? Berupa

apa?

6. Apakah Kiprah Perempuan melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk

melakukan trauma healing?

7. Apa saja dampak yang terlihat sekarang setelah melakukan trauma healing

kepada korban?

8. Apa faktor penghambat dan pendukung selama melakukan proses pengadaan

trauma healing?

9. Kasus trauma apa yang sulit disembuhkan?

10. Apa harapan Kiprah Perempuan?

Page 61: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

Interview GuideRelawan Kiprah Perempuan

1. Apa reaksi anda ketika melihat korban yang trauma ?

2. Bagaimana menghadapi korban yang mengalami trauma?

3. Trauma healing seperti apa yang diberikan oleh Kiprah Perempuan?

Bagaimana tekniknya?

4. Apa harapan anda?

Page 62: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

Interview GuideAnggota Kiprah Perempuan/ Penyintas

1. Apakah ibu mengalami trauma akibat kejadian yang pernah ibu alami ?

2. Trauma semacam apa yang ibu rasakan hinga saat ini ?

3. Apa yang ibu lakukan untuk menangani trauma ibu?

4. Kejadian apa yang paling ibu ingat sampai sekarang selama ibu di tahan?

5. Apa ibu merasa kehilangan sesuatu? Coba ceritakan!

6. Siapa orang yang pertama kali membantu ketika ibu mengalami trauma?

7. Apa aktifitas ibu selama dan setelah kejadian penahanan?

8. Apa yang ibu dapatkan selama Kiprah Perempuan membantu menghilangkan

trauma?

9. Apakah ibu merasakan ada perubahan setelah mendapatkan trauma healing

dari Kiprah Perempuan?

10. Apa saja perubahan itu? Jika tidak, mengapa seperti itu?

11. Hal yang paling disukai selama Kiprah Perempuan membantu menghilangkan

trauma?

12. Apa sekarang sudah tau apa yang dilakukan ketika menghadapi trauma?

13. Apa harapan ibu?

14. Apakah ibu mendukung penanganan trauma healing yang dilakukan oleh

Kiprah Perempuan untuk korban 65? Dukungan seperti apa yang dilakukan?

15. Perubahan apa yang ibu dapatkan setelah setelah mendapatkan trauma healing

dari Kiprah Perempuan?

16. Apakah ibu selalu mempraktikkan menangani trauma yang ibu alami, setelah

mendapat trauma healing dari Kiprah Perempuan?

Page 63: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

Dokumentasi Penelitian

Kegiatan latihan anggota Kiprah Perempuan untuk melakukan pentas seni bersamaorganisasi lainnya.

Kegiatan rutin dua bulanan Kiprah Perempuan

Page 64: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di

Kegiatan Kiprah Perempuan bersama AJAR

Kegiatan Kiprah Perempuan bersama PULIH

Page 65: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 66: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 67: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 68: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 69: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 70: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di
Page 71: UPAYA “KIPRAH PEREMPUAN” DALAM MEMBERIKANdigilib.uin-suka.ac.id/24627/1/12250071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Talang Sari Lampung, Aceh yakni pelanggaran hak asasi manusia di