upaya guru dalam penguatan disiplin belajar siswa …eprints.ums.ac.id/69689/1/1.1 cover naskah...
TRANSCRIPT
UPAYA GURU DALAM PENGUATAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS
XI MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA NEGERI 2
SUKOHARJO
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh
KHAERUL UMAR MA’RUF
A 210 140 066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
UPAYA GURU DALAM PENGUATAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS
XI MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA NEGERI 2
SUKOHARJO.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan: 1. mendeskripsikan upaya guru dalam menguatkan karakter
disiplin belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMA Negeri 2
Sukoharjo. 2. faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam disiplin belajar. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu
pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi
partisipasi pasif dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan model interaktif
dengan langkah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data/penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) upaya penguatan kedisiplinan
belajar yang dilakukan guru ekonomi akuntansi kelas XI IPS di SMAN 2 Sukoharjo
meliputi adanya penerapan tata tertib sekolah, pengecekan catatan siswa, keteladanan,
pengelolaan kelas yang meliputi pemberian pertanyaan dan teguran, pemberian pretest
atau posttest, pemberian materi yang dikaitkan dengan kondisi realita atau pemberian
kasus kemudian dipecahkan oleh siswa, pembuatan kontrak belajar/peraturan kelas,
pemberian penguatan positif baik verbal dan non-verbal. (2) faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 2 Sukoharjo meliputi
kurangnya tingkat kesadaran diri siswa akan tanggung jawab belajar, pengaruh teman
dan faktor kondisi lingkungan sekolah.
Kata kunci: upaya guru, penguatan disiplin belajar
Abstract
This study aims: 1. describe the teacher's efforts in strengthening the character of the
discipline of learning in accounting economics subjects at Sukoharjo Senior High
School 2. 2. factors that influence students in the discipline of learning. This type of
research is qualitative research. The research design used was an ethnographic
approach. Data collection techniques using interviews, passive participation
observation and documentation. The validity of the data is done by source
triangulation and method triangulation. The data analysis technique uses an interactive
model with data reduction steps, data presentation and data verification / conclusion
drawing. The results showed that, (1) efforts to strengthen learning discipline
conducted by accounting economics teacher class XI IPS at SMAN 2 Sukoharjo
included the implementation of school discipline, checking student records,
exemplary, classroom management which included giving questions and reprimands,
giving pretest or posttest , the provision of material that is associated with reality
conditions or the giving of cases is then solved by students, making learning contracts
/ class rules, giving positive reinforcement both verbally and non-verbally. (2) factors
that influence the learning discipline of students of class XI IPS at SMAN 2 Sukoharjo
2
include the lack of students' level of self-awareness of learning responsibilities, the
influence of friends and factors in school environment conditions.
Keywords: teacher efforts, strengthening learning discipline
1. PENDAHULUAN
Disiplin merupakan salah satu kunci utama dalam menggapai kesuksesan dan
merupakan unsur yang esensial untuk setiap individu dalam membentuk porastola
perilaku yang baik, baik ditinjau dari manusia sebagai makhluk individu maupun
makhluk sosial. Seorang yang memiliki kemampuan kognitif yang luar biasa namun
tanpa didukung oleh adanya sikap disiplin maka ia akan kesulitan dalam menggapai
kesuksesan tersebut. Sikap disiplin dalam belajar dari peserta didik perlu diperhatikan
salah satunya melalui upaya penguatan disiplin belajar yang dilakukan oleh guru
kepada peserta didik. Guru adalah individu yang memiliki keterampilan khusus dalam
menyampaikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengajar,
serta guru merupakan orang yang ikut andil dalam membentuk perilaku kita agar
sesuai dengan norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat.
Menurut Hidayat (2017:144) Penguatan merupakan Segala bentuk tanggapan,
yang bersifat verbal maupun non-verbal yang merupakan pengubahan tingkah laku
yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang berguna memberikan informasi
atau umpan balik kepada siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan
ataupun koreksi. Upaya guru dalam penguatan disiplin belajar anak dalam proses
pembelajaran menurut Widiasworo (2018:141) diantaranya (1) Membuat kontrak
belajar, (3) Menyusun jadwal kegiatan mandiri (4) Mengadakan pre-test, post-test
ataupun kuis (5) Ketegasan tanpa kekerasan (6) Memberikan tugas rumah.
Upaya guru dalam menguatkan disiplin siswa selaras dengan program yang
dicanangkan pemerintah dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang “program
penguatan pendidikan karakter yang salah satunya terdapat nilai karakter disiplin”.
Upaya guru dalam rangka penguatan disiplin belajar siswa dapat meningkatkan
kualitas pendidikan yang ada. Menurut Hidayat (2017:145) dikemukakan beberapa
tujuan pemberian penguatan, diantaranya (1) meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran. (2) merangsang dan meningkatkan motivasi belajar. (3) meningkatkan
kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif. Indikator
3
kedisiplinan belajar menurut Utami Munawi (2007:22) sebagai berikut (1) Disiplin
dalam hubungannya dengan waktu belajar Hadir tepat waktu (2) Disiplin yang ada
hubungannya dengan tempat belajar (3) Disiplin yang ada hubungannya dengan
norma dan peraturan dalam belajar.
Indikator penguatan menurut Rasto (2015:115) yaitu (1) Penguatan positif dapat
dilakukan dengan verbal dan non-verbal. Penguatan verbal dapat dilakukan melalui
kata-kata pujian misalnya dengan mengucapkan kata-kata seperti bagus, pintar, benar
sekali, baik, hebat. Penguatan non-verbal dapat dilakukan melalui ekspresi yang
diberikan guru kepada siswa, seperti menganggukkan kepala, tersenyum, bergerak
menuju siswa yang memberikan tanggapan, menulis tanggapan siswa di papan tulis
atau berbagai tindakan non-verbal lainnya yang menunjukkan rasa senang terhadap
tanggapan siswa. (2) Penguatan negatif dapat dilakukan dengan verbal dan non-verbal.
Dalam pemberian penguatan negatif secara verbal, guru harus menghindari
pernyataan yang mengecewakan, seperti “saya tidak suka apa yang kamu lakukan”,
“salah”, “hentikan”. Secara non-verbal, guru harus menghindari perilaku, seperti
mengerutkan kening, bergerak menjauh dari siswa yang sedang memberikan
tanggapan, dan tidak melakukan kontak mata dengan siswa yang sedang memberikan
tanggapan. Indikator penguatan disiplin belajar siswa, dalam penelitian ini
menggunakan indikator penguatan positif verbal dan non-verbal.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 2 Sukoharjo kelas XI
terkait kondisi kedisiplinan belajar siswa pada saat proses pembelajaran dapat di
katagorikan cukup baik. Pada saat proses pembelajaran ekonomi akuntansi kelas XI
ada sebagian siswa yang cukup antusias memperhatikan ketika guru mengajar,
bertanya serta menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu juga ada sebagian kecil siswa
yang mengabaikan penjelasan yang disampaikan guru saat pembelajaran ekonomi
berlangsung. Sikap peserta didik yang mengabaikan penjelasan guru ditunjukkan
dengan sikap meletakkan kepala diatas meja, berbicara dengan teman sebangku, serta
bermain sendiri yang tidak berkaitan dengan materi yang sedang dijelaskan.
Melihat kondisi kedisiplinan siswa yang demikian maka diperlukan suatu upaya
yang bertujuan sebagai penguatan kedisiplinan siswa. Upaya penguatan bukan hanya
diperlukan untuk kondisi kedisiplinan siswa yang kurang baik namun juga untuk
4
kondisi siswa yang cukup baik. Dalam hal ini guru menjadi subjek yang turut andil
dalam mensukseskan kedisiplinan belajar siswa. Untuk menegakkan kedisiplinan
siswa maka diperlukan sikap guru yang tegas. Sikap guru identik dengan keramahan
dan hangat terhadap peserta didik namun juga harus tetap tegas dalam hal yang
berkaitan dengan kedisiplinan siswa baik dalam hal pembelajaran di kelas maupun
peraturan tata tertib sekolah.
Kedisiplinan siswa turut menujang keberhasilan siswa dalam belajar oleh
karenanya dibutuhkan suatu penguatan kedisiplinan, seperti halnya untuk SMA N 2
Sukaharjo. Hal ini seperti yang dikatakan salah satu guru ekonomi kelas XI di SMAN
2 Sukoharjo bahwa “penguatan kedisiplinan belajar juga diperlukan karena
kedisiplinan merupakan bagian dari bagaimana keberhasilan itu terjadi”. Berdasar
pada uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait “UPAYA
GURU DALAM PENGUATAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XI MATA
PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO”.
Penelitian ini, memiliki tujuan untuk menjelaskan upaya guru dalam
menguatkan karakter disiplin belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi akuntansi di
SMA Negeri 2 Sukoharjo dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi siswa dalam disiplin belajar.
2. METODE
Penelitian in menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan etnografi. Penelitian etnografi merupakan penelitian yang memaparkan
perilaku kehidupan keseharian orang-orang dalam rangka menjelaskan suatu
fenomena budaya, pengumpulan data dilakaukan secara sistematis dan deskriptif serta
peneliti menjadi bagian dari seting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data
secara sistemstis dan holistik (Danim, 2002: 53).
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah SMA N 2 Sukoharjo. Subjek dalam
penelitian ini meliputi guru ekonomi akuntansi kelas XI IPS dan siswa kelas XI IPS.
Data utama dalam penelitian ini ialah upaya guru dalam penguatan disiplin belajar
siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMA N 2 Sukoharjo.
Sumber data dalam penelitian ini ialah kata-kata atau tindakan dari guru ekonomi
5
akuntansi dan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan menggunakan teknik wawancara, observasi partisipasi pasif, serta
dokumentasi.
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Triangulasi sumberdapat dilakukan dengan penggunaan lebih dari satu metode
pengumpulan data yakni melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan
triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data serta beberapa sumber data yang berbeda dengan metode yang
sama.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data dari Miles
dan Hubermen Sugiyono (2009:247). (1) Mereduksi data berarti merangkum dan
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. (2) Penyajian data
dalam penelitian ini dapat berupa deskripsi, uraian singkat mengenai upaya apa saja
yang dilakukan guru dalam penguatan kedisiplinan belajar siswa. (3) Penarikan
kesimpulan dengan disertai bukti-bukti nyata dan valid.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Upaya Guru dalam Penguatan Kedisiplinan Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan upaya-upaya yang dilakukan guru
dalam penguatan kedisiplinan belajar siswa meliputi, Pertama penerapan tata tertib
sekolah. Dalam penerapan tata tertib sekolah juga harus didukung dengan adanya
koordinasi dari pihak-pihak sekolah seperti guru, guru piket, kepala sekolah, dan
tenaga kependidikan yang lain untuk memberikan suatu upaya pembelajaran yang
edukatif untuk anak didik yang kurang disiplin. Selain itu di sekolah juga terdapat
kamera cctv yang bertujuan untuk memantau kondisi siswa. Hasil yang ditemukan
peneliti tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hadianti (2008:7) yang
menyatakan bahwa pelaksanaan tata tertib sekolah memiliki pengaruh terhadap
kedisiplinan belajar siswa. Selain itu juga didukung penelitian dari Destya Dwi
Trisnawati (2013:409) yang menyatakan perlunya perhatian dalam membangun
kedisiplinan dan tanggung jawab siswa harus diberi konsekueni atas setiap
6
perbuatannya agar dapat merubah perilaku, sikap, dan ucapannya sesuai dengan yang
diharapkan sekolah. Konsekuensi tersebut dapat berupa pujian dan hukuman.
Pemberian ujian dan hukuman sebagai bentuk penguatan positif dan negatif harus
selalu menyertai perbuatan siswa di sekolah agar setiap perbuatan ada
konsekuensinya.
Kedua, pengecekan catatan siswa. Kelengkapan materi atau catatan yang
dimiliki siswa juga dapat mempermudah siswa untuk menerapkan kedisiplinan
belajar. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Devine
dalam penelitian Wuri (2014:291) yang menyatakan bahwa perlunya dilakukan
kontrol waktu dan ruang sebagai alat untuk memantau perilaku siswa dalam rangka
mendisipinkan siswa. Perilaku mengkrontrol ruang dan waktu dapat melalui peran
guru yang melihat dan menilai buku catatan materi siswa. Namun dalam hal ini ada
kendala yang dihadapi siswa dan guru yakni adanya keterbatasan buku referensi yang
dimiliki.
Ketiga, keteladanan. Bentuk keteladanan yang diberikan guru ekonomi
akuntansi SMA N 2 Sukoharjo dalam hal waktu. Guru SMA N 2 Sukoharjo
memberikan keteladanan dengan datang tepat waktu, masuk kelas tepat waktu,
mengabsensi siswa dan menanyakan tugas atau pun mengumpulkan tugas yang belum
selesai dengan tepat waktu. Melihat guru yang datang tepat waktu menjadikan siswa
harus siap mengikuti pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa disiplin dalam belajar di
kelas. Hasil penelitian yang ditemukan peneliti sesuai dengan pendapat dari penelitian
Nani Setyaningsih (2017:54) menyatakan bahwa kedisiplinan siswa dipengaruhi oleh
keteladanan guru, kedisiplinan siswa yang baik disebabkan adanya keteladanan guru
cukup baik. Keteladanan guru yang baik akan berpengaruh terhadap kedisiplinan
siswa, karena siswa dalam menerima proses pembelajaran lebih suka meniru apa yang
dilihat maupun didengar sehingga ketika siswa melihat berupa perilaku yang kurang
baik maka akan mempengaruhi perilaku siswa tersebut.
Keempat, pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas sangat penting dilakukan agar
siswa tetap kondusif dalam belajar, Pengelolaan kelas yang dilakukan guru ekonomi
akuntansi meliputi pemberian pertanyaan dan teguran, pemberian pretest dan post test.
Pemberian pertanyaan dilakukan guru diawal pembelajaran untuk mengingat
7
pembelajaran minggu lalu, selain itu dengan pemberian pertanyaan, guru juga dapat
mengetahui siswa yang belajar dan siswa yang tidak belajar. Kemudian pemberian
teguran dilakukan guru untuk siswa yang tidak disiplin belajar di kelas. Contoh
pemberian teguran ini dapat berupa pemberian pertanyaan atau dapat juga berupa
literasi membaca berantai. Pemberian pretest biasanya dilakukan saat mengawali
pembelajaran di kelas untuk mengulas materi yang sudah diajarkan sebelumnya,
kemudian untuk pemberian post test dilakukan tiap akhir bab. Selain itu dalam proses
pembelajaran, guru juga mengaitkan materi dengan keadaan realita yang ada.
Dengan demikian siswa dapat tertarik dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Hasil temuan dari peneliti sesuai dengan penelitian dari Erwin
Widiasworo (2018:80) yang menyatakann bahwa pengelolaan kelas sangat erat
kaitannya dengan pengaturan kelas untuk keberhasilan proses pembelajaran.
Mengelola kelas berarti menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang
memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara efektif.
Kelima, pembuatan kontrak belajar. Saat mengawali proses pembelajaran guru
ekonomi akuntansii juga membuat kontrak belajar dengan siswa secara lisan.
Pembuatan kontrak belajar atau peraturan kelas yang dilakukan atas kesepakatan
antara guru dan siswa baik secara verbal maupun non verbal. Pembuatan kontrak
belajar atau peraturan kelas juga senada dengan penelitian dari Chiu & Chow dalam
Wuri Wuryandani (2014:290) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kedisiplinan di kelas adalah adanya aturan sekolah dan norma-norma
yang dpaat mempengaruhi disiplin kelas. Oleh karena itu, kebijakan pembuatan
peraturan kelas atau kontrak belajar yang dilakukan guru ekonomi akuntansi kelas XI
IPS di SMA N 2 Sukoharjo merupakan upaya yang tepat untu, menciptakan
kedisiplinan belajar siswa di kelas.
Keenam, penguatan verbal dan non verbal. Pemberian penguatan secara verbal
berupa kata-kata yang dilakukan guru ekonomi akuntansi kelas XI SMA N 2 Sukoarjo
berupa pemberian kata-kata “good” untuk siswa yang dapat menjawab pertanyaan
ataupun yang selesai mengerjakan tugas paling awal. Selain itu guru juga memberikan
penguatan non verbal berupa reward melalui pemberian tambahan nilai dan
punishment melalui teguran-teguran ringan seperti “ayo diperhatikan dulu, sisirannya
8
nanti, audisi nyanyinya besok minggu”. Pemberian teguran ini yang memiliki tujuan
untuk menarik perhatian anak ke dalam materi yang sedang diajarkan.
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tutik
Wulidyawati (2013:38) yang menyatakan bahwa pemberian penguatan baik secara
verbal maupun nonverbal, verbal seperti pujian betul, benar, dan memanggil anak
dengan kata sapaan mas/mbak. Pemberian penguatan dengan tindakan dapat berupa
pemberian teguran, peringatan dan langsung tindakan tegas. Hal ini sangat berfungsi
karena anak akan merasa dihargai sehingga mendorong anak untuk berperan serta aktif
dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut apabila dibandingkan dengan upaya guru
dalam penguatan disiplin belajar siswa kelas XI mata pelajaran ekonomi akuntansi di
SMA N 2 Sukoharjo terdapat persamaan upaya yang dilakukan, yaitu sama-sama
melakukan penelitian terkait upaya kedisiplinan belajar yang yang meliputi
pelaksanaan tata tertib, kontrak belajar, pengecekan kelengkapan catatan materi siswa,
serta pemberian penguatan. Selain itu didukung dengan keteladanan guru. Perbedaan
penelitian ini dengan beberapa penelitian tersebut yaitu pada penelitian ini difokuskan
pada upaya penguatan disiplin belajar yang dilakukan guru ekonomi akuntansi kelas
XI IPS sedangkan pada penelitian sebelumnya berfokus pada keteladanan guru, variasi
pemberian penguatan, pendidikan karakter disiplin di sekolah, pengaruh lingkungan
keluarga dan pergaulan dalam disiplin belajar, serta pengaruh pelaksanaan tata tertib
sekolah terhadap kedisiplinan belajar siswa.
3.2 Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, implementasi penguatan
kedisiplinan belajar siswa yang dilakukan oleh guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo
dalam proses pembelajaran di kelas cukup efektif dan membuat siswa disiplin belajar.
Namun masih ada beberapa kendala/ factor yang mempengaruhi dalam penerapan
kedisiplinan belajar siswa yang meliputi faktor internal serta faktor eksternal. Faktor
yang paling menonjol yang mempengaruhi kedisiplinan belajar di SMA Negeri 2
Sukoharjo ialah faktor internal yang berupa faktor kesadaran diri siswa dan faktor
eksternal yang berupa adanya pengaruh teman dan faktor lingkungan. Hal ini juga
9
menjadi tantangan guru dalam penerapan penguatan karakter salah satunya karakter
disiplin belajar untuk siswa.
Pertama, faktor kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya sikap disiplin
terutama disiplin belajar dapat terlihat dari siswa yang mengobrol sendiri dengan
teman saat proses pembelajaran berlangsung, coret-coret buku, menaruh kepala diatas
meja, serta bermain telepon genggam. Mengacu pada penelitian terdahulu Syarif
Hidayat (2013:95) mengemukakan bahwa agar disiplin dapat tumbuh dan terpelihara
dengan baik maka terdapat 3 (tiga) faktor yang sangat perlu diperhatikan yaitu (1)
kesadaran; (2) keteladanan, dan (3) penegakan peraturan. Kesadaran adalah faktor
utama dalam tegaknya disiplin. Sedangkan keteladanan dan penegakan peraturan
merupakan pendukung terhadap kesadaran. Keteladanan dan penegakan peraturan
tidak akan mampu bertahan lama bila tidak dilandasi dengan kesadaran yang tumbuh
dalam diri seseorang. Selanjutnya disiplin akan menjadi sesuatu yang dihormati dan
dijunjung tinggi karena dipercaya mampu membimbing dan mengarahkan perilaku
setiap anggota kelompok, bila terdapat komitmen yang tinggi untuk menegakannya
tanpa kecuali. Penerapan disiplin memerlukan adanya ketegasan dan keadilan yang
berlaku bagi semua anggota kelompok tanpa kecuali.
Kedua, faktor pergaulan atau pengaruh teman, dalam proses pembelajaran ada
beberapa siswa yang ramai, mengajak ngobrol teman sebangkunya, serta ada pula
yang membuat gaduh. Hasil penelitian tersebut juga senada dengan penelitian
penelitian Suratno (2014:46) yang menyebutkan bahwa lingkungan pergaulan siswa
yang sangat kondusif dapat mendukung pelajaran di sekolah.
Ketiga, faktor lingkungan sekolah. Faktor lingkungan sekolah termasuk salah
satu faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa saat proses pembelajaran.
Lingkungan sekolah di SMA N 2 Sukoharjo masih ada beberapa gedung yang
dibangun seperti gedung depan untuk pos satpam dan pembuatan ruang kelas selain itu
kondisi ruang kelas XI IPS juga dekat dengan ruang paduan suara sehingga saat proses
pembelajaran berlangsung dan paduan suara juga masih latihan menyebabkan
kebisingan sehingga siswa merasa terganggu dengan adanya latihan paduan suara saat
proses pembelajaran itu berlangsung. Hasil penelitian diatas juga selaras dengan
penelitian yang dilakukan Jessicasari dan Hartati (2014:665) yang menyatakan bahwa
10
lingkungan sekolah merupakan sesuatu yang diluar diri individu yang dapat
mempengaruhi individu tersebut yang berasal dari sebuah lembaga untuk memberikan
pembelajaran bagi murid-murid yang dapat menjadikan warga negara yang cerdas,
terampil, dan bertingkah laku baik. Lingkungan sekolah berperan besar dalam
mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Hal ini karena lingkungan sekolah sangat
berpengaruh dalam bertingkah laku bagi seluruh siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut diatas apabila dibandingkan dengan
penelitian upaya guru dalam penguatan disiplin belajar kelas XI di SMA N 2
Sukoharjo terdapat persamaan pada faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar
siswa yaitu faktor kesadaran dan faktor lingkungan. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian tersebut ialah perbedaan tempat sehingga kendala-kendala yang dihadapi
siswa berbeda-beda.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam upaya guru dalam penguatan
disiplin belajar siswa kelas XI mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMAN 2
Sukoharjo dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Upaya guru dalam penguatan disiplin belajar siswa meliputi penerapan peraturan
tata tertib sekolah, pengecekan catatan siswa, keteladanan. Bentuk keteladanan
yang diberikan ialah keteladanan waktu seperti datang tepat waktu. Selain itu guru
juga melakukan upaya pengelolaan kelas yang meliputi pemberian pertanyaan dan
teguran, pemberian pretest atau post test, pemberian materi yang dikaitkan dengan
kondisi realita atau pemberian kasus kemudian dipecahkan oleh siswa. Upaya
lainnya yaitu dengan pembuatan kontrak belajar/peraturan kelas. Serta pemberian
penguatan positif baik verbal maupun non verbal. Pemberian penguatan verbal ini
dalam bentuk pujian. Sedangkan non verbal dapat berupa pemberian tambahan
nilai untuk siswa yang aktif dan pemberian teguran-teguran ringan untuk siswa
yang kurang disiplin belajar di kelas.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam menerapkan kedisiplinan belajar
adalah kurangnya kesadaran diri siswa akan tanggung jawab belajarnya yang
ditunjukkan dengan sikap siswa yang tidak belajar saat di rumah. Hal ini
11
disebabkan kelelahan yang diakibatkan adanya kegiatan lain misalnya
ekstrakurikuler dan les. Kemudian pengaruh teman yang mengajak ngobrol saat
guru menjelaskan materi, serta gangguan faktor lingkungan misalnya ada
pembangunan maupun ada kegiatan paduan suara saat masih pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Hadianti, Leli Siti. 2008. “Pengaruh Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah terhadap
Kedisiplinan Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Universitas Garut 2(1):1-8.
Hidayat, H Syarif. 2013. “Pengaruh Kerjasama Orang tua dan gurh terhadap Disiplin
Peserta didik di SMP Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan”. Jurnal
Ilmiah WIDYA 1(2):92-99.
Hidayat, Sholeh. 2017. Pengembangan Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Jessicasri, Andriana dan Sasminta Christina Yuli Hartati. 2014. “Pengaruh Pola Asuh
Orangtua dan Lingkungan Sekolah terhadap Kedisiplinan Siswa dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Studi pada kelas
XI di SMAN 3 Sidoarjo)”. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 2(3)
661-666.
Rasto. 2015. Pembelajaran Mikro (Mengembangkan Keterampilan Mengajar Guru
Profesional). Alfabeta: Bandung.
Saputo, Singgih Tego dan Pardiman. 2012. “Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia1(1):78-97.
Setyaningsih, Nani. 2017. Pengaruh Keteladanan Guru terhadap Kedisiplinan Siswa di
MTSN 1 Lampung Timur. Skripsi:IAIN Metro
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
12
Suratno. 2014. “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Pergaulan terhadap
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa”. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika
Pendidikan 9(1):92-99.
Utami, Munawi. 2007. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta
: Gramedia
Widiasworo, Erwin. 2018. Cerdas Pengelolaan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Wulidyawati, Tutik. 2013. “Variasi dan Fungsi Pemberian Penguatan dalam
Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas V Sekolah Dasar Se-kecamatan Ngampel
Kabupatern Kendal”. skripsi: Universitas Negri Semarang.
Wuryandani,Wuri,dkk.2014.”Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah
Dasar.Cakrawala Pendidikan”. 33(2):286-295.