upaya bumdes membangun partisipasi masyarakat …repo.apmd.ac.id/727/1/skripsi amalia...

58

Upload: others

Post on 25-Aug-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih
Page 2: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

i

UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM MEMANFAATKAN POTENSI DESA DI DESA NGLANGGERAN

KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNG KIDUL

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1)

Program Studi Ilmu Sosiatri / Pembangunan Sosial

Disusun Oleh:

AMALIA KRISTANTI

15510002

PROGRAM STUDI ILMU SOSIATRI / PEMBANGUNAN SOSIAL

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2019

Page 3: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih
Page 4: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih
Page 5: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

iv

MOTTO

QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286

“La Tahla”

(Hei, Jangan Mengeluh!)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

Ali Bin Abi Tholib

(Radhiyallahu Anha)

“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh

itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu”.

Page 6: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih saying-

Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau

berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan

salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Wahyu Qodriaty) dan Ayah (Kudri

Adjemal) yang telah memberikan kasih saying, secara dukungan, ridho, dan cinta

kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan

selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah

awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia karena kusadar, selama ini aku belum

bisa berbuat lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan

selalu menyirami kasih saying, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku serta

meridhoiku melakukan hal yang lebih baik, Terima kasih Ibu… Terima kasih

Ayah…

Adikku

Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk adikku (Dwi

Revita Sari). Terima kasih telah memberikan semangat dan inspirasi dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa dan semua hal yang terbaik yang

engkau berikan menjadikan ku orang yang baik pula.. Terima kasih..

Alm. Kakek dan Alm. Nenekku

Sebagai tanda cinta dan kasih sayangku, aku persembahkan karya kecil ini untuk

Alm. Kakek (Mustafa Ranie) dan Alm. Nenek (Rosmiati). Aku tau kalian pasti

selalu mendoakan dan menjaga aku hingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

Semoga dengan ini aku bisa membuat kalian bahagia. Terima kasih…

Teman – teman

Pertama : buat kalian teman terbaik aku teman berbagi untuk aku yang bisa

disebut kalian teman, sahabat, adik, kakak, bahkan rumah untuk aku, yang selalu

hadir dari dulu hingga sekarang, yang setiap saat selalu menasehati, memberikan

dukungan moral, mendukung setiap kegiatan positif aku, menguatkan aku untuk

menyelesaikan skripsi ini, dan juga tempat aku untuk berkeluh kesah dalam hal

apapun. (Alm. Jundi Ajie Wicaksono, Ade Kusuma, Dhea Yuliana).

Kedua : buat teman – temanku yang selalu memberikan semangat, nasihat,

dukungan moril, material, serta menjaga aku selama hampir 3,5 tahun di kota

istimewa ini yang tidak pernah puas juga mengingatkan aku akan suatu kebaikan

Page 7: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

vi

(Luviani, Yoseph Ryan Rifandi) terima kasih untuk suka duka dan warna indah

yang telah kalian berikan beberapa tahun ini.

Ketiga : buat teman – teman nongkrong yang selalu memberikan semangat,

memberikan inspirasi, berbagi canda tawa, dan juga kadang bersifat aneh, terima

kasih ( Muhammad Sulaiman, Roko Rahendro, Shella Lorenza Ella, Sultan

Maulana, M. Faruq, Ade Andiar Tubagus).

Keempat : buat teman – teman angkatan 2015 terima kasih atas dukungan kalian

hingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini (Vero, Thessa, Selig, Asih, Helena,

Afin, Dija, Nurul, Anisak, Juwarsih, Sr. Lucinda, Sri, Septi, Nanang, Udin, Faiq,

Ilham, Dika, Lilik, Ino).

Kelima : buat teman – teman KKN yang tidak akan pernah aku lupakan selama

50 hari di padukuhan karang tengah, yang selalu memberikan dukungan,

semangat, suka duka, serta canda tawa bersama, terima kasih ( Grein, Epik, Tomi,

kak Chester, kak Riko, Zikri, Mira, Elen).

Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

banyak untuk semangat dan dukungannya. Kamu yang selalu bersedia menjaga,

memperhatikan, dan memberikan aku semangat meskipun itu tidak secara

langsung, Terima kasih. Semoga kamu segera diselesaikan juga kuliahnya, selalu

sehat dan diberkahi di setiap perjalananmu menggapai masa depan yang baik.

Terima kasih, Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dalam setiap

langkahmu.

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Ibu Dra. Oktarina Albizzia, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi saya, terima

kasih banyak ibu sudah membantu saya selama ini. Terima kasih juga ibu sudah

membimbing , mengarahkan, dan mengajarkan saya sampai skripsi ini selesai.

Terima kasih ibu semoga ibu selalu diberikan kesehatan lahir maupun batin dan

semoga Allah membalas kebaikan ibu.

Page 8: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji atau kehadirat Allah SWT, Tuhan seluruh alam, maha pengasih

lagi maha penyayang. Atas PertolonganNya-lah penulis akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Upaya Bumdes Membangun Partisipasi

Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi Desa, di Desa Wisata Nglanggeran”.

Penulis melakukan penelitian yang berlokasi di Desa Wisata Nglanggeran,

Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I Yogyakarta. Banyak

pelajaran berharga serta pengalaman yang penulis dapatkan selama melakukan

penelitian.

Skripsi ini penulis susun guna memenuhi syarat menjadi Sarjana Starata 1

Program Studi Ilmu Sosiatri / Pembangunan Sosial, Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD”. Selain itu, penulis berharap agar skripsi ini dapat

dipergunakan sebagai bahan bacaan atau referensi untuk menambah ilmu

pengetahuan terutama di kampus STPMD “APMD” Yogyakarta.

Dalam penelitian skripsi ini, penulis merasa sangat terbantu atas dukungan

berbagai pihak dalam proses penulisan maupun penelitian sehingga dapat berjalan

lebih mudah. Untuk itu, penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si selaku ketua STPMD “APMD”

Yogyakarta.

Page 9: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

viii

2. Drs. AY Oelin Marliyantoro, M.Si Selaku Penguji Samping II ini mengenai

Upaya Bumdes Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Memanfaatkan

Potensi Desa.

3. Dra. Oktarina Albizzia, M.Si Selaku Ketua Prodi Program Studi Ilmu Sosiatri /

Pembangunan Sosial dan selaku pembimbing tugas akhir yang telah

membimbing dan mengarahkan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Dra. Widati, Lic.rer.reg Selaku Penguji I Tugas Akhir ini mengenai Upaya

Bumdes Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi

Desa.

5. Orang tua dan keluarga yang tak henti – hentinya memberikan do’a serta

dorongan motivasi dan dorongan moril maupun material.

Pada akhirnya, penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tidak luput

dari khilaf tentunya dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, kesalahan dan

kelemahan yang perlu untuk diperbaiki. Kritik dan saran yang membangun bagi

penulis sangat diharapkan.

Yogyakarta, 25 Februari 2019

Amalia Kristanti

Page 10: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR DIAGRAM................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan ............................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 7

E. Kerangka Teori ................................................................................. 7

1. Isu Pembangunan Desa ................................................................ 8

2. Upaya .......................................................................................... 10

3. Bumdes sebagai Institusi Kesejahteraan Masyarakat .................... 11

4. Partisipasi Masyarakat ................................................................. 14

5. Masyarakat .................................................................................. 18

6. Potensi Desa ................................................................................ 20

Page 11: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

x

7. Desa Wisata ................................................................................. 24

F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 25

G. Metode Penelitian .............................................................................. 23

1. Jenis penelitian ............................................................................ 25

2. Objek penelitian .......................................................................... 26

3. Definisi konsep ............................................................................ 26

4. Informan penelitian ..................................................................... 29

5. Lokasi penelitian ......................................................................... 29

6. Teknik pengumpulan data ............................................................ 30

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN .............................................. 32

A. Deskripsi Wilayah ............................................................................. 32

1. Sejarah Desa Nglanggeran ........................................................... 33

2. Kondisi Geografis ........................................................................ 34

3. Peta Desa Nglanggeran ................................................................ 35

4. Peta Kecamatan Patuk ................................................................. 36

5. Peta Kabupaten Gunung Kidul ..................................................... 37

6. Potensi Desa Nglanggeran ........................................................... 37

B. Keadaan Demografi ........................................................................... 39

1. Penduduk..................................................................................... 39

2. Pendidikan ................................................................................... 40

3. Mata Pencaharian ........................................................................ 42

C. Lembaga Pemerintah ......................................................................... 44

1. Struktur Pemerintah Desa ............................................................ 45

Page 12: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

xi

2. Data Kelembagaan....................................................................... 45

D. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 47

1. Sarana dan Prasarana Keagamaan ................................................ 47

2. Sarana dan Prasarana Pemerintah ................................................ 47

3. Sarana dan Prasarana Kesehatan .................................................. 48

4. Sarana dan Prasarana Umum ....................................................... 48

E. Potensi Sumber Daya ........................................................................ 48

1. Luas Wilayah Menurut Pengguna ................................................ 48

F. Deskripsi Desa Wisata Ngelanggeran ................................................ 48

G. Deskripsi Bumdes ............................................................................. 53

1. Sejarah Bumdes Tunas Mandiri Desa Ngelanggeran .................... 53

2. Visi dan Misi ............................................................................... 54

3. Tujuan Bumdes ........................................................................... 56

4. Posisi Bumdes Tunas Mandiri ..................................................... 57

5. Prinsip dan Ciri Bumdes Tunas Mandiri ...................................... 58

BAB III ANALISIS DATA .......................................................................... 59

A. Identitas Informan ............................................................................. 59

1. Deskripsi Informan berdasarkan jenis kelamin ............................. 60

2. Deskripsi Informan berdasarkan usia ........................................... 62

3. Deskripsi Informan berdasarkan pendidikan ................................ 63

B. Upaya Bumdes Membangun Partisipasi Masyarakat dalam

Memanfaatkan Potensi Desa di Desa Wisata Nglanggeran ................. 65

Page 13: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

xii

a. Membentuk kelembagaan masyarakat agar masyarakat mau

terlibat dalam bumdes .................................................................. 65

b. Membangun suatu usaha yang harus dikelola secara profesional

dengan mengandalkan potensi asli desa ....................................... 68

c. Membangun masyarakat agar masyarakat mau terlibat mengelola

aset, jasa pelayanan, serta usaha yang dimiliki ............................. 76

d. Mampu memberikan akses yang baik untuk menciptakan

partisipasi masyarakat .................................................................. 78

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 78

A. Kesimpulan ....................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PERTANYAAN

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 14: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Data Personil Perangkat Desa ..................................................... 44

Tabel II. 2 Posisi Bumdes Tunas Mandiri ..................................................... 57

Tabel III.3 Data Informan ........................................................................... 60

Page 15: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram II.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 40

Diagram II.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 41

Diagram II.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ................... 43

Diagram II.4 Jumlah Tempat Ibadah ........................................................... 47

Diagram III.5 Jumlah Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 61

Diagram III.6 Jumlah informan Berdasarkan Usia ........................................ 62

Diagram III.7 Jumlah Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................ 63

Page 16: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan nasional merupakan suatu upaya yang dilakukan

oleh pemerintah untuk mencapai suatu kesejahteraan masyarakat secara

merata dan menyeluruh, yang tentunya harus didukung oleh seluruh

lapisan masyarakat tanpa terkecuali, tujuan ini demi untuk mencapai suatu

pembangunan yang dilaksanakan agar bisa terwujud dengan adanya

partisipasi masyarakat.

Pembangunan bukan hanya tanggung jawab seluruh pemerintah

setempat saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama, karena pada

dasarnya setiap proses pembangunan di dukung oleh berbagai sumber daya

alam yang sangat melimpah di sekitar kita. Oleh sebab itu, dalam

pembangunan masyarakat harus lebih menguatkan suatu kebersamaan

guna untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang penuh untuk

suatu proses perubahan dalam berbagai dimensi yang menyesuaikan

kesejahteraan masyarakat sesuai yang diharapkan. Sehubungan dengan hal

tersebut, perubahan yang harus di lakukan dapat dilihat dari perubahan

fisik, teknologi dan ekonomi tetapi itu belum cukup. Berbagai bentuk

perubahan tersebut perlu di barengi dengan perubahan sosial. Salah satu

bentuk perubahan sosial yang paling penting adalah perubahan

kelembagaan atau dalam bentuk partisipasi masyarakat setempat.

Page 17: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

2

(Sajogyo,1982:32-84) menyatakan bahwa tidak setiap perubahan adalah

pembangunan, apalagi pembangunan masyarakat, terutama apabila dalam

proses perubahan tidak terkandung perubahan kelembagaan dan organisasi

yang mampu menggerakkan masyarakat secara mandiri.

Disinilah perlunya upaya perencanaan sumberdaya alam dan

potensi wilayah nasional secara bijaksana, agar tujuan pemanfaatannya

dapat tercapai bagi kemakmuran rakyat, seperti yang dimanfaatkan dalam

pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Bumi, air dan kekayaan alam

yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Di Indonesia pembangunan hampir menjadi kata kunci bagi segala

hal. Salah satunya yaitu pembangunan pariwisata, Indonesia tentu dapat

melakukan pembangunan disektor pariwisata. Bahkan negara indonesia

merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah.

Sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal dalam

pembangunan nasional, termasuk bagi pengembangan sektor pariwisata

yang telah ditemukan berbagai modal sosial untuk menggambarkan

kemampuan masyarakat dalam mempertahankan eksistensinya dan

meningkatkan kondisi kehidupannya melalui berbagai bentuk yang

berbeda, tetapi pada dasarnya mempunyai nuansa untuk mewujudkan

kesejahteraan. Sering kali berbagai bentuk upaya kesejahteraan yang

mucul dalam realitas kehidupan masyarakat tersebut dilandasi oleh filosofi

Page 18: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

3

dan merupakan bagian dari perwujudan visi kesejahteraan yang dimiliki

oleh setiap masyarakat.

Sesuai dalam UU RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah pada Pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa “Desa dapat mendirikan

badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”.

Substansi UU ini sangat menegaskan kembali tentang suatu pemenuhan

permintaan dalam hal pembangunan yang ada di tingkat desa. Sehingga

dengan kehadiran Bumdes ini diharapkan desa menjadi lebih mandiri dan

masyarakatnya pun menjadi lebih sejahtera. Tetapi mengingat Bumdes

masih termasuk hal baru dalam keberadaannya maka bukan berarti

Bumdes tidak bisa mengajak substansi lain untuk bekerja sama dalam hal

pembentukan kesejahteraan masyarakat.

Kementerian Dalam Negeri (2013) mencatat bahwa Indonesia

memiliki 72.944 wilayah administrasi desa dan 8.309 wilayah administrasi

kelurahan, yang berarti artinya total wilayah administrasi setingkat desa

dan kelurahan adalah sebanyak 81.253. oleh karena itu Marwan Fajar

menegaskan agar masyarakat perdesaan dapat memanfaatkan dana desa

yang diberikan untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satu program

yang dijadikan untuk mewujudkan desa mandiri ialah diberikannya

melalui Bumdes. Tujuannya adalah agar desa tersebut mudah dalam

mengembangkan perekonomian yang diharapkan dapat mendongkrak

kesejahteraan masyarakat desa(Kompas.com,2015).

Page 19: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

4

Sehingga dalam pembangunan yang dilakukan negara indonesia

dapat dibentuk suatu pembangunan di segala bidang, yaitu meliputi aspek

kehidupan masyarakat yang harus dilakukan secara merata. Salah satunya

dengan dibentuknya Bumdes dalam undang – undang terbaru, yaitu UU RI

No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pendirian badan usaha tersebut harus

disertai dengan upaya peguatan kapasitas dan didukung oleh kebijakan

daerah (kabupaten/kota) yang memfasilitasi dan melindungi usaha ini dari

ancaman persaingan para pemodal besar.

Bumdes dalam operasionalnya sangat berperan penting untuk

membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar. Tujuan Bumdes sebagai

modal sosial (social capital) yang diharapkan menjadi penggerak utama

dalam menjambatani upaya penguatan ekonomi dan kegiatan yang

menunjang partisiapasi masyarakat di pedesaan. Dengan begitu kita juga

dapat melihat bahwa sebagaian besar masyarakat yang hidup di pedesaan

memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat

banyak. Maka orientasi pembangunan sangat diperlukan baik secara

langsung maupun yang tidak langsung yang suatu saat akan memberikan

dampak positif bagi masyarakat tersebut. selain itu sangat erat kaitannya

dengan masyarakat karena pelaku dari setiap kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Bumdes tidak jauh dari partisipasi masyarakat sekitar,

karena mereka yang mengetahui potensi pembangunan dan potensi utama

yang dimiliki oleh pedesaan tersebut, maka dengan begitu desa sangat

berperan penting.

Page 20: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

5

Berangkat dari persoalan penting diatas, tulisan ini akan lebih

terlihat jika sudah di hubungkan dengan Upaya BumdeS Membangun

Partisipasi Masyarakat dalam Proses memanfaatkan Potensi Desa di Desa

Wisata Nglanggeran. Desa Nglanggeran disini tampil sendiri sebagai desa

wisata yang telah mampu berdaya ditengah keterbatasan yang mereka

miliki. Bumdes di Desa Nglanggeran telah bergerak dalam berbagai hal

khusunya di bidang Bank Sampah dan Grosir tujuan ini bermaksud untuk

mengembangkan pariwisata yang ada di Desa Nglanggeran agar Desa

tersebut bisa mandiri dan bisa mengakses kebutuhan secara cepat. Bumdes

di Desa Nglanggeran yang juga disebut sebagai Bumdes Taruna Purba

Mandiri ini bermula dari unit pokdarwis yang ada di desa tersebut dengan

tujuan yang sama untuk mensejahterakan masyarakat. Partisipasi

masyarakat yang ada di Desa Nglanggeran ini khususnya di Bumdes tidak

jauh dari mereka yang bergerak dalam pokdarwis sehingga untuk

mencapai Pendapatan Asli Daerah yang diharapkan Bumdes masih

berkurang , padahal Bumdes disini bergerak untuk membangun dan

membentuk Bumdes bukan hanya sebagai kepala dari semua yang ada di

desa tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah merupakan suatu hal yang selalu dihadapi manusia

sebagai suatu kesulitan yang membuat manusia selalu berusaha dan

bertindak untuk mencari jalan keluar guna memecahkan masalah tersebut.

Page 21: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

6

Menurut (Winarno Surachman,1978:34). “masalah adalah kesulitan yang

dihadapi yang menggelarkan manusia untuk memecahkan, masalah yang

harus bisa dirasakan sebagai suatu rintangan yang meski dilalui dengan

jalan mengatasinya jika ingin berjalan terus.

Sedangkan Menurut M. Hatta, (1979: 14-15) “masalah adalah

kejadian atau keadaan yang menimbulkan pertanyaan dalam hati kita

tentang kedudukannya, kita tidak puas dengan melihatnya saja, masalah

berhubungan dengan ilmu – ilmu senantiasa mengemukakan pertanyaan

bagaimana (duduknya) dan apa sebabnya”.

Dari uraian dalam latar belakang masalah tersebut, maka

permasalahan di dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana Upaya Bumdes Membangun Partisipasi Masyarakat

dalam Memanfaatkan Potensi Desa di Desa Wisata Nglanggeran,

Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I Yogyakarta?

C. TUJUAN

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui Upaya Bumdes Membangun Partisipasi

Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi Desa di Desa Wisata

Nglanggeran.

Page 22: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

7

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :

a. Manfaat Teoritik

1. Sebagai referensi dan acuan penelitian sejenis yang dilakukan pada

waktu mendatang.

2. Sebagai referensi tambahan terhadap kajian kepariwisataan terkait

dengan desa wisata.

b. Manfaat Praktis

1. Memberikan pemahaman akan pengaruh bumdes membangun

partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa di desa

wisata nglanggeran.

2. Sebagai referensi masyarakat untuk berpartisipasi membangun

partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa di desa

wisata nglanggeran.

3. Sebagai referensi pemerintah dalam membangun partisipasi

masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa di desa wisata

dimasa yang akan datang.

E. KERANGKA TEORI

Kerangka teori itu digunakan untuk membantu memastikan hal – hal yang

meragukan dalam pelaksanaan suatu penelitian, sehingga dengan adanya

kerangka teori penelitian di harapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana

dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami dan mengartikan

Page 23: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

8

konsep – konsep yang berhubungan dengan penelitian. Teori disini

merupakan informasi ilmiah yang diperoleh dengan meningkat abstraksi

pengertian – pengertian maupun hubungan – hubungan pada proposisi.

Jadi inti dari teori ini adalah suatu dasar dan landasan bagi penyusun untuk

mengemukakan pendapat secara sistematis. Berikut adalah penjelasan teori

– teori dalam suatu penelitian :

1. Isu Pembangunan Desa

Desa merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai susunan asli berdasarkan hal asal – usul yang bersifat

istimewa. Desa itu adalah suatu komunitas yang mengatur dirinya

sendiri berarti desa memiliki kewenangan untuk mengurus dan

mengatur kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi dan sosial

budaya setempat (Widjaja, 2003:2).

Pembangunan desa pada umumnya adalah peningkatan

kesejahteraan atau peningkatan taraf hidup masyarakat dengan

mengedepankan kearifan lokal kawasan desa yang mencakup struktur

demokratisasi masyarakat, dan keanekaragaman sosial budaya.

Pembangunan yang berbasis desa diberlakukan untuk memperkuat

pondasi perekonomian negara serta mensejahterakan masyarakatnya.

Dengan itu wacana Bumdes semakin tegas dengan adanya suatu

Peraturan Menteri Desa No 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,

Pengurusan, dan Pengelolaan dan Pembubaran Bumdes. Terbitnya PP

Nomor 47 Tahun 2015 menghendaki adanya desa yang sangat mandiri

Page 24: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

9

dan otonom dalam pengelolaan sumber daya yang dimilikinya dimana

Bumdes diharapkan dapat berperan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Demikian konteks Bumdes ialah adanya kehadiran Bumdes yang

tidak bisa dilepaskan dari nilai – nilai keanekaragaman sosial budaya

yang berarti setiap desa dan Bumdes memiliki keunikan yang berbeda

dengan desa yang lain. Di dalam Bumdes juga perlu adanya sebuah

partisipasi karena itu adalah kunci penting dalam suatu pembangunan

desa.

Sementara demokratisasi, merupakan suatu agenda yang harus

digalakkan. Kehadiran Bumdes adalah suatu momentum untuk

memperkuat agar demokrasi tidak semata dalam bidang politik namun

juga bidang ekonomi. Dengan adanya Bumdes ini suatu kesempatan

besar bagi masyarakat untuk mengartikulasikan kepentingan secara

lebih bermakna (Shohibuddin,2016 : 33 ), (Faedulloh,2016 : 65).

Selanjutnya Bumdes adalah badan usaha yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara

langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna

mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lain untuk sebesar besarnya

kesejahteraan masyarakat Desa. cara kerja Bumdes sendiri adalah

dengan jalan menampung kegiatan yang dimiliki oleh masyarakat

dalam sebuah bentuk kelembagaan atau suatu badan usaha yang telah

dikelola secara profesional, namun pada dasarnya tetap bersandar pada

Page 25: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

10

potensi asli desa (Zulkarnaen,2016:5)

(Trisnawati&Indrajay,2017:1097) (Faedulloh,2016:65).

Pengelolaan Bumdes juga harus dijalakan secara transparan,

profesional dan berkeadilan. Oleh karena itu susunan kepengurusan

organisasi pengelola Bumdes terdiri dari: Penasihat; pelaksana

operasional; pengawas. Dengan adanya susuna kepenguruusan buka

berarti masyarakat tidak bergerak dan berpartisipasi tetapi justru semua

pemangku kepentingan desa memiliki kewajiban. karena Bumdes ini

memiliki potensi yang sangat besar dengan begitu sangat perlu adanya

partisipasi karena kunci partisipasi sangat penting dalam pembangunan

desa.

2. Upaya

Upaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (W.J.S

Porwodarminto,1995:321) upaya adalah ikhtiar untuk mencapai suatu

maksud, memecahkan suatu persoalan untuk mencari jalan keluarnya.

Sedangkan menurut kamus lengkap bahasa indonesia (J.S Badudu,

1994:298) upaya adalah usaha yang telah ada dan dilaksanakan oleh

lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditentukan dengan optimal. Menurut Porwodarminto

(1994:574) “Upaya adalah usaha untuk menyampaikan maksud, akal

dan ihtisan. Upaya merupakan segala sesuatu yang bersifat

Page 26: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

11

mengusahakan terhadap sesuatu hal supaya dapat lebih berdaya dan

berhasil sesuai dengan maksud, dan tujuan.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pengertian upaya

merupakan suatu kegiatan atau usaha dengan menggunakan segala

kekuatan yang ada dalam mengatasi suatu permasalahan.

3. Bumdes Sebagai Institusi Kesejahteraan Masyarakat

Bumdes yang menurut Undang – Undang No. 6 Tahun 2014

tentang Desa yang menjelaskan bahwa seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki oleh Desa, melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa

pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar – besarnya kesejahteraan

masyarakat Desa. Dengan begitu dapat dipahami sebagai lembaga

usaha desa yang menjadi wadah untuk menampung kegiatan ekonomi

atau pelaksanaan fungsi pelayanan umum yang dikelola oleh

masyarakat dan pemerintah desa untuk memperkuat perekonomian

Desa dan sebesar – besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Dengan

adanya BUMDes harus mampu memberikan akses yang baik untuk

menciptakan partisipasi masyarakat dan mensejahterakan bagi mereka

semua.

Dalam UU Nomor 6 tahun 1974 tentang ketentuan – ketentuan

pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa

kesejahteraan sosial ialah satu tata kehidupan dan penghidupan sosial

material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,

Page 27: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

12

kesusilaan, dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi

setiap warganegara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan –

kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi

diri, keluarga serta masyarkat dengan menjunjung tinggi hak – hak

asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila. Makna yang

terkandung di dalamnya yaitu bahwa setiap warganegara berkewajiban

dan berhak untuk melakukan usaha pemenuhan kebutuhan.

Dari uraian diatas pada intinya kesejahteraan sosial mencakup 3

konsep, yaitu :

a. Kondisi kehidupan sejahtera, yaitu terpenuhinya

kebutuhan – kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial.

b. Adanya institusi, melibatkan lembaga kesejahteraan

sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang

menyelenggarakan kesejahteraan sosial dan pelayanan

sosial.

c. Adanya aktivitas, yakni suatu kegiatan atau aktivitas

yang terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera.

Berdasarkan pada konsep kesejahteraan sosial diatas,maka

seseorang dapat dikatakan sejahtera apabila telah mampu memenuhi

kebutuhan dasar hidupnya.dengan begitu Bumdes disini meletakkan

kekuasaan tertinggi pada Musyawarah Desa sehingga keuntungan yang

dihasilkan Bumdes menjadi pendapatan bagi PADesa alias pendapatan

Page 28: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

13

asli desa lalu dibagikan pada warga dalam rupa – rupa program

pembangunan untuk mendorong kesejahteraan warga desa. Bumdes

juga merupakan lembaga yang dibatasi pada lokal berskala desa tetapi

Bumdes bisa membentuk unit usaha – unit usaha yang memiliki

kelengkapan diri sebagai lembaga hukum yang sah dan eksis.

Bumdes disini khususnya juga dalam bidang wisata dapat

untuk meningkatkan masyarakat dan memenuhi kebutuhan yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Karena daya tarik yang dimiliki oleh

wisata sangat tinggi. Daya tarik tersebut bisa berasal dari alam, sosial,

budaya, bahkan bangunan peninggalan atau situs budaya yang dimiliki.

Kalau wisata desa sudah mulai diaktifkan atau sudah aktif,

maka dengan adanya BUMDes bisa untuk mengelola secara

independen dan masyarakat juga bisa terlibat dan aktif untuk

mengembangkannya, didorong oleh pemerintah juga bisa bermanfaat

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukankah banyak

sekali yang dapat pemerintah lakukan untuk mendorong desa dalam

membentuk BUMDes terutama yang memiliki potensi sebagai tempat

wisata. Badan Usaha itu dipersiapkan untuk mengelola keuangan desa

sesuai ketentuan UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. pasal 87 UU

Desa dan pasal 132 PP No. 43/2014 menjelaskan bahwa setiap desa

diberi peluang yang sama untuk mendirikan BUMDes, meski bukanlah

sesuatu yang bersifat kewajban yang memaksa. Karena fungsi

BUMDes juga adalah : sebagai motor penggerak perekonomian desa,

Page 29: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

14

sebagai lembaga usaha yanng menghasilkan Pendapatan Asli Desa

serta sebagai sarana untuk mendorong percepatan peningkatan

kesejahteraan masyarakat Desa.

4. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation”

adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan yang artinya

partisipasi itu tidak sebatas aktivitas fisik, namun juga mental dan

emosional orang – orang pada suatu situasi kelompok untuk mencapai

tujuan kelompok (Davis & Newstrom,2007). Dalam definisi tersebut

kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya

partisipasi dimana pun setiap orang diikutsertakan dalam suatu

perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung

jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya.

Partisipasi itu termasuk dalam buah pikiran yang lebih dan

merupakan suatu partisipasi yang berupa sumbangan ide, dengan

dilihat dari pengertian yang ada dalam hal untuk memperlancar

pelaksanaan suatu program dan juga untuk mewujudkannya dengan

memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan

kegiatan yang diikutinya.

Partisipasi juga bisa menjadi baik dalam bidang – bidang fisik

maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan maka dapat

disimpulkan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan

Page 30: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

15

emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan

yang melaksanakan dalam proses mencapai tujuan dan bertanggung

jawab atas keterlibatannya.

Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :

a. Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk

memperlancar usaha – usaha bagi pencapaian

kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan.

b. Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk

menyumbang harta benda, biasanya berupa alat – alat

kerja atau perkakas.

c. Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan

dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha – usaha

yang dapat menunjang keberhasilan suatu program.

d. Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan

melalui keterampila yang dimilikinya kepada anggota

masyarakat lain yang membutuhkannya.

Hal inilah yang diharapkan dalam proses pelaksanaan BUMDes.

Memang, selayaknya dalam setiap proses pembangunan, warga negara

semestinya terlibat dalam partisipasi dalam bentuk apapun seperti halnya

dalam keseluruhan proses, mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan,

pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi secara berkelanjutan. Karena

suatu proses ini disebut juga dengan pembangunan partisipatif.

Page 31: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

16

Partisipasi masyarakat merupakan hak dan kewajiban seorang

warga negara untuk memberikan kontribusinya kepada pencapaian tujuan

kelompok. Sehingga mereka diberi kesempatan untuk ikut serta dalam

pembangunan dengan menyumbangkan inisiatif dan kreatifitasnya.

Sumbangan inisiatif dan kreatifitas dapat disampaikan dalam rapat

kelompok masyarakat atau pertemuan – pertemuan baik yang ebrsifat

formal maupun nonformal. Bahkan kemampuan dan kemauan

berpartisipasi berasal dari yang bersangkutan (warga atau kelompok

masyarakat), sedangkan kesempatan berpartisipasi datang dari pihak luar

yang memberi kesempatan. Apabila ada kemauan tetapi tidak ada

kemampuan dari warga atau kelompok dalam suatu masyarakat, walaupun

telah diberi kesempatan oleh negara atau penyelenggara pemerintahan,

maka partisipasi tidak akan terjadi. Demikian juga, tidak ada kemauan dan

kemampuan tetapi tidak ada ruang atau kesempatan yang diberikan oleh

negara atau penyelenggara pemerintahan untuk warga atau kelompok dari

suatu masyarakat, maka tidak mungkin juga partisipasi masyarakat itu

terjadi.

Sehingga pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan,

secara lengkap dikemukakan oleh (Moeljarto,1987) bahwa rakyat adalah

fokus sentral dan tujuan terakhir pembangunan, partisipasi merupakan

akibat logis dari dalil tersebut oleh karena itu; partisipasi menimbulkan

rasa harga diri dan kemampuan pribadi untuk dapat turut serta dalam

keputusan penting yang menyangkut masyarakat; partisipasi menciptakan

Page 32: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

17

suatu lingkungan umpan balik informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan

dan kondisi daerah yang tanpa keberadaannya akan tidak terungkap. Arus

informasi ini tidak dapat dihindari untuk berhasilnya pembangunan;

pembangunan dilaksanakan lebih baik dimulai dari dimana rakyat berada

dan dari apa yang mereka miliki; partisipasi memperluas zone (kawasan)

penerimaan program pembangunan; akan memperluas jangkauan layanan

pemerintah kepada seluruh masyarakat; partisipasi menopang

pembangunan; partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif baik

bagi aktualisasi potensi manusia maupun pertumbuhan manusia;

partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan

masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi

kebutuhan khas daerah; partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak –

hak demokratis individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka

sendiri. Dengan begitu partisipasi masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam

hal pembangunan untuk memecahkan masalah dan potensi yang ada

karena masyarakatlah sebagai subyek utama dari suatu pembangunan,

yang mana keterlibatan tersebut bisa untuk kita memecahkan masalah

kesenjangan pembangunan yang terjadi. Dalam kontek BUMDes pun

demikian dengan adanya BUMDes ini dimaksudkan untuk mengatasi

kesenjangan pembangunan antara kota dan desa di indonesia yang kini

kian adanya timpangan.

Tujuan adanya partisipasi masyarakat ini adalah untuk membangun

pemberdayaan, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan

Page 33: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

18

masyarakat yang terlibat aktif dalam proses pembangunan dari

perencanaan sampai dengan evaluasi. Dengan ini dapat kita lihat bahwa

hubungan partisipasi masyarakat dengan BUMDes tak dapat dipisahkan.

Oleh karenanya, BUMDes perlu dilaksanakan dalam jangkar partisipasi,

atau biasa disebut dengan pendekatan bottom-up.

5. Masyarakat

Masyarakat sebagai bentuk perkumpulan manusia secara

bersama – sama pada umumnya telah banyak disebarkan. Adapaun

suatu pemahaman dari istilah masyarakat menurut

Koentjaraningrat(1990;146) adalah kesatuan hidup masyarakat yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat – istiadat tertentu yang bersifat

kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Pemahaman tersebut menjabarkan bahwa kesatuan hidup manusia

sesungguhnya terikat oleh sistem sehingga disebut dengan istilah

masyarakat.

Berkaitan dengan pengertian masyarakat yang sangat

bervariasi. Disini adapula pengertian masyarakat menurut

Hendropuspito (1989;75) mengemukakan bahwa masyarakat pada

umumnya memiliki ciri – ciri masyarakat yang dimaksud, yaitu

sebagai berikut :

1. Memiliki wilayah dan batas yang jelas.

2. Masyarakat merupakan satu kesatuan penduduk.

Page 34: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

19

3. Terdiri atas kelompok – kelompok fungsional dan

heterogen

4. Memiliki budaya yang sama.

Masyarakat individu adalah sebagian terkecil dari

masyarakat. Sedangkan masyarakat sendiri memiliki beberapa

devisi. Menurut Mac Iver dan Page masyarakat adalah suatu sistem

dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara

berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah

laku serta kebebasan – kebebasan manusia. Masyarakat itu juga

merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

Ralph Linton mendefinisikan masyarakat merupakan suatu

kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama yang cukup lama

sehingga mereka dapat mengatur diri dan menganggap diri mereka

sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas – batas yang

dirumuskan dengan jelas.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa yang dikatakan dalam

suatu masyarakat terdiri dari atas berbagai komponen yang meliputi

populasi, kebudayaan, hasil – hasil kebudayaan material, organisasi

sosial serta lembaga – lembaga sosial dan sistemnya, dimana

mempunyai suatu tujuan bersama dan tinggal dalam satu kawasan

yang sama pula.

Page 35: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

20

6. Potensi Desa

Potensi dalam tulisan ini adalah daya, kekuatan, kesanggupan dan

kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dapat

dikembangkan. Jadi potensi desa adalah daya, kekuatan, kesanggupan

dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa yang mempunyai

kemungkinan untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Secara garis besar potensi desa dapat dibedakan menjadi dua;

pertama adalah potensi fisik yang berupa tanah, air, iklim, lingkungan

geografis, binatang ternak, dan sumber daya manusia. Kedua adalah

potensi non-fisik berupa masyarakat dengan corak dan interaksinya,

lembaga – lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi sosial

desa. Lebih rincinya lagi potensi desa dapat dijelaska sebagai berikut:

1. Potensi fisik, potensi fisik adalah potensi yang berkaitan erat

dengan sumber daya alam yang ada di desa yaitu berupa :

i. Lahan tidak hanya sebagai tempat tumbuh tanaman,

tetapi juga sebagai sumber bahan tambang dan mineral.

Lahan memiliki jenis tanah yang menjadi media bagi

tumbuhnya tanaman tertentu.

ii. Tanah mencakup berbagai macam kandungan kekayaan

macam kandungan kekayaan yang terdapat di

dalamnya. Misalnya kesuburan tanah, bahan tambang,

dan mineral.

Page 36: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

21

iii. Air pada umunya desa memiliki potensi air yang bersih

dan melimpah. Dari dalam tanah, air diperoleh melalui

penimbaan, pemompaa, atau mata air. Air berfungsi

sebagai pendukung kehidupan manusia.

2. Potensi Non Fisik, Potensi non fisik adalah segala potensi yang

berkaitan dengan masyarakat desa dan tata perilakunya. Potensi

non fisik lainnya adalah lembaga desa, adat istiadat dan

budaya. Suatu masyarakat desa yang hidup dalam waktu yang

lama akan membentuk tata kehidupan tersendiri. Tata

kehidupan akan dipengaruhi oleh kondisi alam wilayah desa itu

sendiri. Adapun potensi desa non fisik tersebut antara lain :

i. Masyarakat desa cirinya memiliki semangat

kegotongroyongan yang tinggi dalam ikatan

kekeluargaan yang erat (gemeinschaft) merupakan

landasan yang kokoh bagi kelangsungan program

pembangunan dan merupakan kekuatan dalam

membangun pedesaan.

ii. Lembaga dan organisasi sosial, lembaga atau organisasi

sosial merupakan suatu badan perkumpulan yang

membantu masyarakat desa dalam kehidupan sehari

hari, seperti : Lembaga desa, BPD, LPMD, Tim

Penggerak PKK, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga

(RT).

Page 37: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

22

Lembaga fisik dan non fisik desa tersebut merupakan factor

penunjang peranan desa sebagai hinterland, yaitu daerah penghasil

bahan – bahan pokok bagi masyarakat kota. Sedangkan berdasarkan

potensinya wilayah pedesaan digolongkan menjadi tiga :

1. Wilayah desa berpotensi tinggi, terdapat didaerah

berpotensi subur, topografi rata, dan dilengkapi dengan

irigasi teknis.

2. Wilayah desa berpotensi sedang, terdapat didaerah

dengan lahan pertanian agar subur, topografi tidak rata,

serta irigasi sebagaian teknis dan semiteknis.

3. Wilayah desa berpotensi rendah, terdapat didaerah

pertanian tidak subur, topografi kasar (perbukitan) dan

sumber air bergantungan pada curah hujan.

7. Desa Wisata

Desa adalah bentuk pemerintahan kecil yang ada di negara ini.

Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni oleh sejumlah

keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja di bidang agraris dan tingkat

pendidikannya cenderung rendah. Karena jumlah penduduknya tidak

begitu banyak, maka biasanya hubungan kekerabatan antara

masyarakatnya terjalin kuat. Para masyarakatnya juga masih percaya

dan memegang teguh adat dan tradisi yang ditinggalkan para leluhur

kita.

Page 38: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

23

Wisata adalah bepergian bersama- sama untuk memperluas

pengetahuan, bersenang – senang, dan sebagainya. Wisata juga bisa

diartikan sebagai pihak. Jadi desa wisata yaitu sebuah kawasan

pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi

daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki

tradisi dan budaya yang relatif masih asli.

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,

akomodasi, dan fasilitasi pendukung yang disajikan dalam suatu

struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan

tradisi yang berlaku. Pendit, Nyoman S. (1994:71) Perwilayahan

dalam dunia pariwisata adalah pembagian wilayah pariwisata yang

memiliki potensi, wilayah perluasan tersebut merupakan tempat/

daerah karena atraksinya, situasinya dalam hubungan lalu lintas dan

fasilitasnya yang juga menyebabkan tempat atau daerah tersebut

menjadi obyek kebutuhan wisatawan.

Ada dua komponen utama yakni akomodasi dan transaksi, yaitu :

1. Akomodasi, yaitu sebagian dari tempat tingagal para

penduduk setempat dan atau unit – unit yang

berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.

2. Atraksi, yaitu sebuah kehidupan keseharian penduduk

setempat beserta setting fisik lokasi desa yang

memungkinkan berinteraksinya wisatawan sebagai

Page 39: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

24

partisipasi aktif, seperti kursus tari, bahasa dan lain –

lain yang spesifik.

Menurut Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:

KM.18/H.001/MKP/2011 Pedoman Program Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri, menyebutkan bahwa desa wisata adalah suatu bentuk integrasi

antara atraksi, demokrasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam

suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan

tradisi yang berlaku.

Dari pengertian diatas nampak bahwa desa wisata adalah suatu

tempat dimana dalamnya di penuhi dengan atraksi, akomodasi dan

demokrasi dalam suatu obyek wisata dengan tujuan memfokuskan salah

satu bentuk desa wisata yang sebenarnya.

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Dalam penelitian sosial, konsep yang mempersoalkan hal – hal

abstrak perlu dioperasionalkan untuk memperoleh kejelasan apabila

dilakukan pengukuran secara sistematis. Yang dimaksud dengan definisi

operasional adalah sesuatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel/memberi arti/ menspesifikasikan kegiatan/ memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. (Moh.

Nazir, 1988:52)

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yakni terkait dengan

Membentuk kelembagaan masyarakat agar masyarakat mau terlibat dalam

Page 40: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

25

bumdes, Membangun suatu usaha yang harus dikelola secara profesional

dengan mengandalkan potensi asli desa, Membangun masyarakat agar

masyarakat mau terlibat mengelola aset, jasa pelayanan, serta usaha yang

dimiliki, serta Mampu memberikan akses yang baik untuk menciptakan

partisipasi masyarakat.

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Sebagaimana penelitian pada umumnya, harus ditentukan jenis

penelitian agar sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat serta

tujuan yang hendak di capai. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif. Menurut Sutrisno

(1989;3) penelitian deskriptif adalah semata – mata melukiskan

keadaan obyek atau suatu peristiwa tanpa suatu maksud untuk

mengambil kesimpulan – kesimpulan yang berlaku secara umum.

Sedangkan Bogdan dan Taylor dalam Lexy Moeloeng (1990;23)

mendefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata- kata tertulis dan lisan dari orang – orang dan

perilaku yang diamati.

Data yang dikumpulkan adalah tentang “Upaya Bumdes

Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi

Desa di Desa Wisata Nglanggeran”. Melalui konsep tersebut maka

penulis mendapatkan suatu informasi dalam bentuk deskripsi. Selain

itu ungkapan konsep tersebut lebih menghendaki makna yang ada

Page 41: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

26

dibalik deskripsi data tersebut, oleh karena itu penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif.

Kemudian data dari penelitian ini telah dikumpulkan dan

dideskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berpikir,

pandangan subyek penelitian sehingga mengungkapkan lebih jauh

“Upaya Bumdes Membangun Partisipasi Masyarakat dalam

Memanfaatkan Potensi Desa”.

Deskripsi informasi atau sajian datanya telah menghindari adanya

penafsiran dari peneliti, karena jika terdapat penafsiran maka itu pun

harus berasal dari subyek penelitian yang telah diteliti.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Upaya bumdes membangun partisipasi

masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa di Desa Wisata

Nglanggeran.

3. Definisi Konsep

Konsep yaitu unsur penelitian terpenting dan merupakan definisi

yang digunakan para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak

fenomena sosial atau alam. Definisi konsep dalam rumusan pengertian

yang menjelaskan arti setiap variabel secara tegas sehingga tidak

menimbulkan perbedaan interpretas dalam pembahasan selanjutnya

(Masri Singarimbun,1989;17). Dari pengertian diatas maka penyusun

Page 42: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

27

akan mengemukakan definisi konsep dari variabel – variabel yang ada

pada topik penelitian ini, yaitu:

a. Isu pembangunan Desa

Konteks Bumdes ialah adanya sebuah cara untuk menampung

kegiatan yang dimiliki oleh masyarakat dalam sebuah bentuk

kelembagaan atau badan usaha yang telah dikelola secara

profesional, namun pada dasarnya tetap berstandar pada Potensi

Asli Desa.

b. Upaya

Upaya adalah suatu usaha kegiatan atau usaha dengan

menggunakan segala kekuatan yang ada dalam mengatasi suatu

permasalahan.

c. Bumdes sebagai institusi kesejahteraan masyarakat

Bumdes yang menurut undang – undang No 6 tentang Desa

menjelaskan bahwa seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki

oleh Desa, melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari

kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa

pelayanan serta usaha lainnya untuk sebesar – besarnya

kesejahteraan masyarakat Desa. Dengan adanya Bumdes juga harus

mampu memberikan akses yang baik untuk menciptakan partisipasi

masyarakat.

Page 43: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

28

d. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam

mengidentifikasi masalah dan potensi yang ada di masyarakat.

Dalam suatu partisipasi suatu keterlibatan mental dan emosi ikut

serta fisik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang

melaksanakan dalam proses mencapai tujuan dan tanggung jawab

atas keterlibatannya.

e. Masyarakat

Masyarakat adalah suatu bentuk perkumpulan manusia yang secara

bersama – sama berinteraksi yang hidup dan bekerja sama cukup

lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan menganggap diri

mereka sebagai suatu kesatuan sosial

Berdasarkan pada konsep kesejahteraan sosial maka sesorang

dapat di katakan sejahtera apanlika mereka sudah berada pada

kondisi kehidupan sejahtera, adanya institusi dan adanya aktivitas.

f. Desa Wisata

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,

akomodasi dan fasilitasi pendukung yang disajikan dalam suatu

struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan

tradisi yang berlaku. Ada dua komponen utama yakni akomodasi

dan demokrasi.

Page 44: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

29

4. Informan penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan informan penelitian yaitu

warga masyarakat di desa wisata ngelanggeran di Desa Nglanggeran

hal ini penulis lakukan untuk mengetahui sejauh mana upaya bumdes

membangun partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa

di desa wisata nglanggeran.

Kemudian perangkat desa dan kepala desa, pengurus bumdes,

tokoh masyarakat dan masyarakat di desa wisata Nglanggeran.

Masyarakat di Desa Wisata Nglanggeran sebanyak 2 (dua) orang,

Pemerintah Desa 2 (dua) orang, Pengurus Bumdes 4 (empat) orang,

dan Tokoh Masyarakat 2 (dua) orang.

Hal ini dimaksudkan agar peneliti mampu melihat dukungan semua

stakeholders yang diberikan terkait keberadaan dan Upaya Bumdes

Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi

Desa di Desa Nglanggeran.

5. Lokasi Penelitian.

Adapun Upaya Bumdes Membangun Partisipasi Masyarakat dalam

Memanfaatkan Potensi Desa di Desa Wisata ini dilakukan di Desa

Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi

D.I Yogyakarta.

Page 45: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

30

6. Teknik Pengumpulan Data.

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya

dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut

suatu keadaan, gambar, suara, bahasa atau simbol – simbol lainnya

yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan,

obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor

penting demi keberhasilan penelitian. Berkaitan dengan hal itu maka

untuk memperoleh data yang berhubungan dengan peneliti ini, peneliti

akan menggunakan beberapa teknk pengumpulan data, yaitu ;

a. Observasi

Observasi adalah mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi

motif kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan dan

sebagainya. Pegamatan yang memungkinkanuntuk mengamati

melihat dunia sebagaimana yang dilihat adalah subjek penelitian,

hidup pada saat itu, menangkap fenomena dari segi pandang dan

anutan para subjek pada keadaan saat itu. Pengamatan

memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama

dari pihaknya maupun dari luar pihak. Dengan begitu untuk

memperoleh data peneliti sangat dibutuhkan suatu pengamatan

yang harus diadakan untuk mengetahui upaya bumdes membangun

Page 46: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

31

partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa di desa

wisata nglanggeran.

b. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab secara lisan, dua orang atau

lebih berhadap – hadapan secara fisik, yang satu dengan melihat

muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri

suaranya, tampaknya merupakan alat pengumpulan informasi yang

secara langsung tentang beberapa jenis data sosial baik yang

terpendam maupun yang tidak.

c. Teknik Dokumentasi

Menurut Widodo (2012:61) dokumentasi yang dilakukan dengan

memanfaatkan dokumen – dokumen tertulis, gambar, foto atau

benda – benda lainnya yang berkaitan dengan aspek – aspek yang

diteliti.

Page 47: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

32

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Wilayah

1. Sejarah Desa Nglanggeran

Abad ke-17. Indonesia masih dijajah oleh bangsa Belanda

Menelisik sejarah dari berbagai sumber, keberadaan Desa

Nglanggeran bermula pada masa keturunan Ronggowarsito. Sekitar

abad ke-17. Indonesia masih dijajah oleh bangsa Belanda. Di setiap

daerah banyak terjadi perang untuk membebaskan diri dari tekanan

penjajah Belanda. Politik Belanda untuk memecah belah persatuan dan

kesatuan sampai masuk di Kerajaan Mataram. Berbagai upaya

dilakukan sehingga terjadi suatu deplomasi yang tertuang dalam

perjanjian Gianti.

Manguntirto anak dari Ronggowarsito melakukan perlawan dengan

Belanda

Perjanjian Gianti Kerajaan Mataram terbagi menjadi 2, yaitu

Kasunan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada

waktu itu anak dari Ronggowarsito yang bernama Manguntirto sudah

cukup besar dan melakukan perlawan dengan Belanda. Saudara

Manguntirto yang bernama Sojoyo menjadi Bupati Gantiwarna Klaten.

Manguntirto membuat strategi dalam melawan Belanda

Srategi yang dilakukan Manguntirto dalam melawan Belanda yaitu

mengunakan topeng/cadar sehingga tidak dikenali oleh Belanda dan

Page 48: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

33

tiap kali membunuh beberapa tentara Belanda dia lari ke calah2/goa

bebatuan yang besar yang jauh dari lokasi membunuh. Persembunyian

Manguntirto tidak pernah ditemukan oleh Belanda. Sampai pada

kondisi tertentu Manguntirto merasa sudah cukup dalam bersembunyi

dan tempat persembunyian ini dibuka menjadi suatu tempat yang dapat

di jadikan perkampungan yang diberinama “Pelanggeran”.

Keberadaannya diketahui oleh pihak Keraton Ngayogjokarto

Karena lokasi yang dijadikan perkampungan banyak orang yang

datang dan menetap. Semakin banyaknya yang menetap, keberadaan

ini diketahui oleh pihak Keraton Ngayogjokarto, sehingga Manguntirto

diangkat menjadi seorang Bekel.

Masa pemerintahan Putra Manguntirto yang bernama Sutodipo dalam

memimpin Desa

Berjalannya waktu Manguntirto tertarik pada seorang gadis dan

dijadikan seorang istri. Dari pernikahannya dikaruniai 1 anak laki-laki

yang bernama Sutodipo dan 2 anak perempuan (nama belum

diketahui). Tidak tahu kenapa istri Manguntirto menetap di daerah

Nglegi bersama 2 orang anak perempuannya. Manguntirto bersama

anak laki-laki berada di Planggeran. Saat dewasa Sutodipo memiliki

kelebihan dan menjadi Kepala Desa Planggeran yang sangat disegani.

Pada masa pemerintahannya nama Desa Planggeran dirubah menjadi

Desa Nglanggeran. Jadi untuk desa Nglanggeran awal masa

Page 49: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

34

kepemimpinannya dimulai dari Sutodipo putra dari pendiri Desa

Planggeran yaitu Manguntirto.

2. Kondisi Geografis

Desa Nglanggeran merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Desa Nglanggeran memiliki luas wilayah desa yaitu

762,80 Ha dengan jumlah penduduk sekitar 798 Kepala Keluarga yang

berjumlah 2.583 jiwa. Jarak Desa Nglanggeran dari ibukota kecamata

adalah 4 km, 22 km dari ibukota kabupaten dan berjarak 25 km dari

ibukota provinsi serta 602 km dari pusat pemerintahan. Desa Wisata

Nglanggeran memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Ngoro – Oro

Sebelah Selatan : Desa Putat

Sebelah Barat : Desa Salam

Sebelah Timur : Desa Nglegi

Desa Nglanggeran memiliki beberapa dusun diantaranya Dusun

Doga, Dusun GunungButak, Dusun Karang Sari, Dusun Nglanggeran

Kulon dan Dusun Nglanggeran Wetan. Masyarakat Desa Nglanggeran

berkembang menjadi masyarakat Swa Sembada, masyarakat Swadaya

dan masyarakat Swakarya. Sehingga masyarakat Nglanggeran terbagi

dalam tipologi desa yakni persawahan, perladangan, peternakan,

Page 50: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

35

nelayan, pertambangan/galian, kerajina dan Industri baik kecil sedang

dan besar serta jasa dan juga perdagangan.

3. Peta Desa Nglanggeran

Sumber : Google, 2007

Page 51: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

36

4. Peta Kecamatan Patuk

Sumber : Google,2017

Page 52: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

37

5. Peta Kabupaten Gunung Kidul

Sumber :Google,2017

6. Potensi Desa Nglanggeran

Terdapat potensi pariwisata di Desa Nglanggeran yaitu adanya

Gunung Nglanggeran dan kini lebih dikenal dengan sebutan Gunung

Api Purba. Secara fisiografi Gunung Api Purba Nglanggeran terletak

di Zona Pegunungan Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur (Van

Bemmelen 1949) atau tepatnya di Sub Zona Pegunungan Baturagung

dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan kemiringan

lerengnya curam-terjal (>45%). Gunung Nglanggeran berdasarkan

sejarah geologinya merupakan gunung api purba yang berumur tersier

( Oligo- Miosen) atau 0,6 – 70 juta tahun yang lalu. Material batuan

Page 53: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

38

penyusun Gunung Nglanggeran merupakan endapan vulkanik tua

berjenis andesit. Jenis batuan yang ditemukan di Gunung Nglanggeran

antara lain breksi andesit, tufa dan lava bantal. Singkapan batuan

vulkanik klastik yang ditemukan di Gunung Nglanggeran

kenampakannya sangat ideal dan oleh karena itulah maka, satuan

batuan yang ditemukan di Gunung tersebut menjadi lokasi tipe dan

diberi nama Formasi Geologi Nglanggeran.Beberapa bukti lapangan

yang menunjukkan bahwa dahulu pernah ada aktivitas vulkanis adalah

banyaknya batuan sedimen vulkanik klastik seperti batuan breksi

andesit, tufa dan adanya aliran lava andesit di Gunung Nglanggeran.

Bentuk kawah Gunung Api Purba Nglanggeran dapat ditemukan di

puncak Gunung Nglanggeran. Selain potensi gunung api purbanya, di

Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran juga dijumpai fauna dan

flora langka, seperti tanaman tremas (tanaman obat yang hanya hidup

dikawasan ekowisata Gunung Api Purba), kera ekor panjang serta

disekitar Gunung Api Purba berkembang kegiatan seni dan budaya

lokal seperti bersih desa dll. Dengan adanya potensi tersebut di Desa

Nglanggeran juga pengembangan desa wisata. Jadi ada 2 potensi

pengembangan yaitu Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Desa

Wisata Pesona Purba Nglanggeran. Untuk desa wisata dikembangkan

menuju desa budaya dan desa pendidikan, yang dimana bisa

melakukan aktivitas belajar tentang flora fauna, cocok tanam, seni

budaya dan juga belajar hidup bermasyarakat dengan tatakrama. Desa

Page 54: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

39

Nglanggeran memiliki tanah kas desa yakni seluas 20,52 Ha dan

jumlah tanah bersertifikat 1.238 buah dengan jumlah seluas 383,73 Ha.

Tanah kas desa tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan Balai Desa,

gedung Sekolah, lapangan olahraga, Polindes, Gedung TK dan Gedung

Paud.

B. Keadaan Demografi

1. Penduduk

Komposisi penduduk adalah suatu susunan atau pengelompokkan

penduduk yang berdasarkan dengan ciri – ciri tertentu misalnya seperti

umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama, serta mata

pencaharian. Dengan adanya komposisi penduduk, maka dapat

diketahui sifat – sifat khusus dari penduduk yang berbeda antara

wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya. Dengan kata lain

bahwa apabila komposisi penduduk pada waktu yang lalu dan

dibandingkan dengan waktu sekarang, maka dapat diketahui apa saja

perubahan yang telah terjadi melalui perbandingan tersebut. Dengan

acuan ini maka peneliti melihat jumlah penduduk berdasarkan

kelompok umur yang berada di Desa Wisata Nglanggeran dalam

bentuk diagram sebagai berikut :

Page 55: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

40

Diagram II.1

Jumlah Penduduk Desa Nglanggeran Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Profil Pemerintah Desa Nglanggeran, 2017

Jumlah penduduk laki – laki dan perempuan di Desa Wisata

Ngelanggeran tidak seimbang. Dari diagram diatas, ketahui bahwa selisih

jumlah penduduk laki – laki dan perempuan adalah 3 orang. Dengan

jumlah penduduk laki laki 1290 orang dan jumlah penduduk perempuan

1293 orang. Dan dengan persentase jumlah penduduk laki – laki 49,94%

dan jumlah penduduk perempuan 50,06%. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa penduduk Desa Wisata Nglanggeran lebih dominan berjenis

kelamin perempuan.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesadaran masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada

jumlah persentase

laki - laki 1290 49,94%

perempuan 1293 50,06%

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Page 56: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

41

khususnya, dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan

mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong

tumbuhnya keterampila kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong

munculnya lapangan pekerjaan yang baru. Dengan sendirinya akan

membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru

guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat

mempertajam sistematika pikir atau pola pikir individu, selain itu sudah

menerima informasi yang lebih maju.

Untuk melihat taraf/tingkat pendidikan penduduk Desa Wisata

Nglanggeran, jumlah angka putus sekolah serta jumlah sekolah dan siswa

menurut jenjang pendidikan, dapat di lihat pada diagram dibawah ini.

Diagram II.2

Jumlah Penduduk Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Sumber : Profil Pemerintah Desa Nglanggeran,2017.

Tidaklulus

tidaksekol

ah

lulusTK

lulusSD

lulusSMP

lulusSMA

DI/D3 S1 SLB

jumlah 538 18 74 748 622 513 28 41 3

persentase 20,82%0,34% 2,86%28,96%24,08%19,86%10,84%1,58% 0,12%

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Page 57: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

42

Penduduk di Desa Wisata Nglanggeran mayoritas telah

menyelesaikan jenjang pendidikan yang bervariasi, yang lebih dominan

yaitu jejang pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 748 orang atau

36,56%. Sedangkan jumlah penduduk yang hanya tamat di jenjang

pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 662 orang atau 30,42% dan

Sekolah Menegah Akhir (SMA) hanya berbeda 109 orang atau 25,09%.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas di Desa Wisata Nglanggeran

tidak menuntaskan wajib belajar 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas SDM di Desa Wisata Nglanggeran kurang atau rendah, dan

minimnya jumlah penduduk yang mengenyam perguruan tinggi yang

disebabkan kurangnya sarana dan prasaran pendidikan yang memadai.

3. Mata Pencaharian

Secara umum kondisi perekonomian di Desa Wisata Nglanggeran

di topang oleh beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat

teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian seperti,

karyawan, wiraswasta/pedagang, petani, tukang, buruh tani, pensiunan,

nelayan, peternak, jasa, pengrajin, pekerja seni dan lainnya. Bahkan

ada juga yang tidak bekerja, jumlah penduduk berdasarkan mata

pencahariannya dapat dilihat pada diagram.

Page 58: UPAYA BUMDES MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT …repo.apmd.ac.id/727/1/SKRIPSI AMALIA KRISTIANTI.pdf · Keenam : buat kamu yang mungkin aku bingung mau bilangnya apa. Terima kasih

43

Diagram II.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

Sumber : Profil Pemerintah Desa Nglanggeran,2017

Diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang

ada di Desa Wisata Nglanggeran mayoritas bekerja sebagai Petani,

yaitu dengan jumlah 801 jiwa atau 32,18%. Dapat disimpulkan bahwa

kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Desa Wisata

Ngelanggeran menyebabkan warga masyarakat lebih memilih bermata

pencaharian pokok sebagai petani dan juga dengan di dukungnya lahan

pertanian masyarakat yang cukup luas menjadikan masyarakat di Desa

Wisata Nglanggeran lebih memilih bertani.

karyawa

n

wiraswas

ta

petani

tukang

buruh

tani

pensiuna

n

peternak

jasapengrajin

pekerja

seni

lainnya

tidakbeke

rja

Persentase 10,646,70%31,022,52%0,28%0,34%0,42%8,94%0,08%0,16%25,1613,74

jumlah 275 173 801 65 7 9 11 231 2 4 650 355

0100200300400500600700800900