unud-200-963390225-7. bab iii

23
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif yaitu mengeksplorasi variabel – variabel atau indikator – indikator dominan yang membentuk faktor – faktor kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Namun data primer awalnya adalah data kualitatif berupa pernyataan dari responden wisatawan, selanjutnya dikuantifikasi dengan skala likert lima tingkatan. Dengan demikian fenomena yang diteliti adalah berkenaan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua dan perbedaan tingkat kepuasan antara kelompok wisatawan yang menikmati produk freestanding restaurant di dalam Kawasan BTDC dengan kelompok wisatawan di luar Kawasan BTDC. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada restoran – restoran yang berada diluar hotel (freestanding restaurant) di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kawasan ini merupakan suatu kawasan yang dibangun secara terencana, terintegrasi dan pada dasarnya diperuntukkan untuk pembangunan hotel berbintang yang dikelola oleh suatu Badan Usaha Milik Negara yaitu PT BTDC ( Bali Torism Development Coorporation). Berdirinya BTDC memiliki tujuan utama sebagai penyedia sarana dan prasarana pariwisata, mengundang investor untuk membangun hotel serta mengelola dan

Upload: yanuarwirandono

Post on 12-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: unud-200-963390225-7. bab iii

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif yaitu mengeksplorasi variabel –

variabel atau indikator – indikator dominan yang membentuk faktor – faktor kepuasan

wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Namun

data primer awalnya adalah data kualitatif berupa pernyataan dari responden

wisatawan, selanjutnya dikuantifikasi dengan skala likert lima tingkatan. Dengan

demikian fenomena yang diteliti adalah berkenaan dengan faktor – faktor yang

mempengaruhi kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di

Kawasan Nusa Dua dan perbedaan tingkat kepuasan antara kelompok wisatawan yang

menikmati produk freestanding restaurant di dalam Kawasan BTDC dengan kelompok

wisatawan di luar Kawasan BTDC.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada restoran – restoran yang berada diluar hotel

(freestanding restaurant) di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten

Badung. Kawasan ini merupakan suatu kawasan yang dibangun secara terencana,

terintegrasi dan pada dasarnya diperuntukkan untuk pembangunan hotel berbintang

yang dikelola oleh suatu Badan Usaha Milik Negara yaitu PT BTDC (Bali Torism

Development Coorporation).

Berdirinya BTDC memiliki tujuan utama sebagai penyedia sarana dan prasarana

pariwisata, mengundang investor untuk membangun hotel serta mengelola dan

Page 2: unud-200-963390225-7. bab iii

42

memelihara Kawasan Pariwisata Nusa Dua. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27

tahun 1972 maka pada tanggal 12 Nopember 1973 PT. (Persero) Pengembangan

Pariwisata Bali (BTDC) didirikan. Konsep pembangunan Nusa Dua oleh BTDC

dimulai dengan menyiapkan master plan, membangun sarana prasarana kawasan,

membagi lot – lot, dan mengundang investor dengan hak guna bangunan diatas hak

pengelola lahan (HPL) BTDC untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 20

tahun lagi.

Fasilitas pariwisata yang tersedia di kawasan ini antara lain: hotel, service

apartement, BICC (Bali International Convention Centre), Bali Collection and

Entertaiment, lapangan golf, Amphitheatre Candra Loka, Pasifika Museum, Spa, serta

Restoran dan Bar.

Berdirinya BTDC di Kawasan Nusa menimbulkan multifflier effect khususnya di

sektor ekonomi dengan munculnya berbagai jenis usaha seperti restoran, bar,

penyewaan kendaraan, dan toko cenderamata. Salah satunya yang berkembang cukup

pesat adalah restoran yang berdiri di luar hotel atau freestanding restaurant. Di

kawasan ini terdapat 43 buah freestanding restaurant yang tersebar di Jalan Pantai

Mengiat, Jalan Terompong, Jalan By Pass Nusa Dua, Main Gate BTDC, dan di Bali

Collection yang berada di dalam Kawasan BTDC. Penelitian ini menggunakan sampel

restoran sebanyak 15 buah yaitu: di Jalan Pantai Mengiat: Restoran Laguna Garden,

Restoran Mai – Mai, Nyoman ‘s Beer Garden, Loco Café, dan Restoran Ulam, di Main

Gate BTDC: Restoran Mai – Mai, Nusa Dua Café, dan Restoran Balidine, di dalam

Bali Collection: Restoran Frangifani, Pica Tapas Bar Mediteranian Restaurant, The

Paon, Restoran Laguna Garden, Loco Café, Restoran Pandan Sari, dan Restoran Mai –

Mai.

Page 3: unud-200-963390225-7. bab iii

43

1. Restoran Laguna Garden

Restoran Laguna Garden terletak di dua lokasi yaitu di Jalan Pantai Mengiat

dan di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur Bali. Menu yang ditawarkan di kedua

restoran ini sangat bervariasi, dari menu continental sampai makanan tradisional Bali.

Kapasitas tempat duduk di Laguna Pantai Mengiat adalah 60 tempat duduk (seats),

sedangkan di Bali Collection dapat menampung tamu sebanyak 45 seats. Kedua

restoran ini dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka

restoran ini mulai dari pukul 11.00 sampai pukul 23.00 wita.

2. Restoran Ulam

Ulam restoran adalah salah satu restoran yang tertua di Kawasan Nusa Dua,

mulai dibuka pada tahun 1986. Berlokasi di Jalan Pantai Mengiat No. 14, restoran ini

dibangun dengan gaya arsitektur Bali berlantai dua. Menu yang ditawarkan awalnya

adalah menu tradisional Bali, namun seiring dengan perjalanan waktu restoran ini juga

menyediakan menu continental. Restoran ini dapat menampung 70 seats, dibuka untuk

makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari

pukul 11.00 sampai pukul 23.00 wita.

3. Nyoman’s Beergarden Restaurant

Restoran ini terletak di Jalan Pantai Mengiat, bergaya arsitektur Internasional.

Menu yang ditawarkan adalah menu internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini

adalah 40 tempat duduk dan dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam

(dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 23.00 wita.

Page 4: unud-200-963390225-7. bab iii

44

4. Restoran Mai – Mai

Restoran ini berlokasi di tiga tempat yaitu di Jalan Pantai Mengiat, Main Gate

BTDC, dan di Bali Collection. Restoran ini cenderung bergaya terbuka (open air

restaurant). Menu yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari menu seafood,

Balinese, Western, Italian, Indonesian, dan Chinese. Kapasitas tempat duduk di

Restoran Mai – Mai Pantai Mengiat adalah 40 tempat duduk, di Main Gate BTDC 30

tempat duduk, dan di Bali Collection 50 tempat duduk. Restoran ini dibuka untuk

makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari

pukul 11.00 sampai pukul 23.00 wita.

5. Loco Café

Loco Cafe terletak di dua lokasi yaitu di Jalan Pantai Mengiat dan di dalam Bali

Collection, bergaya arsitektur klasik dan modern. Menu yang ditawarkan di kedua

restoran ini adalah menu tradisional dan internasional. Kapasitas tempat duduk di Loco

Cafe Pantai Mengiat adalah 45 tempat duduk (seats), sedangkan di Bali Collection

dapat menampung tamu sebanyak 40 seats. Loco Café di dalam Bali Collection dibuka

untuk makan pagi (breakfast), makan siang (lunch), dan makan malam (dinner). Waktu

buka restoran ini mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 23.00 wita. Sedangkan Loco

Café di Pantai Mengiat hanya dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam

(dinner).Waktu buka restoran ini mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 23.00 wita.

6. The Paon

Berlokasi di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur Bali dan menawarkan menu

tropis yang merupakan campuran dari menu Western, Italian, dan Balinese. Restoran

ini dapat menampung 40 tempat duduk dan dibuka untuk makan siang (lunch) dan

Page 5: unud-200-963390225-7. bab iii

45

makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul 10.00 sampai pukul

23.00 wita.

7. Restoran Frangipani

Restoran Frangifani terletak di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur Bali.

Menu yang ditawarkan di restoran ini adalah menu continental dan menu tradisional

Bali. Kapasitas tempat duduk restoran ini sebanyak 45 seats, dibuka untuk makan siang

(lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul 11.00

sampai pukul 23.00 wita.

8. Pica Tapas Bar Mediteranean Restaurant

Restoran ini berlokasi di dalam Bali Collection, menawarkan menu mediteranean

dengan konsep terbuka (open air restaurant). Restoran ini dibuat dengan gaya modern

dan didominasi oleh warna hitam sehingga menimbulkan kesan dinamis. Menu yang

ditawarkan adalah menu mediteranean dan internasional. Kapasitas tempat duduk

restoran ini adalah 80 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam

(dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 23.00 wita.

9. Restoran Pandan Sari

Restoran ini berlokasi di dalam Bali Collection, menawarkan menu seafood,

Balinese, dan continental. Restoran ini dibuat dengan gaya klasik Bali. Menu yang

ditawarkan adalah menu seafood dan internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini

adalah 50 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu

buka restoran ini mulai dari pukul 11.00 sampai pukul 23.00 wita.

Page 6: unud-200-963390225-7. bab iii

46

10. Nusa Dua Café

Restoran ini terletak di Main Gate BTDC, bergaya arsitektur Bali dengan

konsep terbuka. (open air restaurant). Menu yang ditawarkan adalah menu Bali dan

internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini adalah 45 seats, dibuka untuk makan

siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul

11.00 sampai pukul 23.00 wita.

11. Restoran Balidine

Restoran ini terletak di Main Gate BTDC, bergaya arsitektur Bali. Menu yang

ditawarkan adalah menu Bali dan internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini

adalah 30 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu

buka restoran ini mulai dari pukul 11.00 sampai pukul 23.00 wita.

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yang

didasarkan beberapa pertimbangan yaitu : (1) keuntungan yang diperoleh dari restoran

ini akan dirasakan sekaligus diperoleh secara langsung oleh penduduk lokal, apalagi

mengingat wisatawan yang tinggal di kawasan ini adalah quality tourist dengan daya

beli (buying power) yang tinggi akan dapat memberikan hal yang positif bagi

perkembangan freestanding restaurant di kawasan ini, (2) daerah wisata ini merupakan

kawasan yang menunjukkan tingkat kunjungan wisatawan yang relatif lebih banyak

dan lebih baik dibandingkan dengan destinasi lainnya yang ada di Bali, (3)

freestanding restaurant yang berada di kawasan ini cukup banyak, (4) jenis wisatawan

yang berkunjung ke kawasan ini lebih banyak bertujuan untuk berlibur atau mengikuti

MICE, dan (5) belum pernah ada penelitian serupa oleh peneliti sebelumnya di

Kawasan Nusa Dua.

Page 7: unud-200-963390225-7. bab iii

47

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan terhitung mulai minggu

ketiga bulan Maret sampai minggu ketiga bulan Juni 2011.

3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas produk freestanding restaurant di Kawasan Pariwisata

Nusa Dua saja. Faktor produk yang dinilai ada lima faktor yaitu faktor makanan dan

minuman, pelayanan (service), kebersihan dan higienitas, harga dan atmosfer/suasana.

Faktor makanan dan minuman diproksi dengan empat variabel laten yaitu jenis/variasi

menu makanan dan minuman, rasa makanan dan minuman, presentasi makanan dan

minuman, dan ukuran porsi makanan dan minuman. Faktor pelayanan (service)

diproksi dengan tujuh variabel laten yaitu kecepatan pelayanan, ketepatan pelayanan,

fasilitas reservasi atau pemesanan tempat duduk, ketersediaan pembayaran dengan

kartu kredit, jam operasional restoran, prilaku karyawan yang siap membantu, dan

karyawan yang penuh perhatian. Faktor kebersihan dan higienitas diproksi dengan tiga

variabel laten yaitu penampilan karyawan yang bersih dan rapi, daftar menu yang

bersih dan rapi, dan kebersihan area keseluruhan. Faktor harga diproksi dengan tiga

variabel laten yaitu value for money, pemberian diskon, dan happy hour. Faktor

atmosfer/suasana diproksi dengan lima variabel laten yaitu desain dan dekorasi

restoran, pencahayaan yang tepat, penataan meja makan, kenyamanan furnitur, dan

hiburan (entertainment). Untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap

kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant dilakukan analisis faktor

konfirmatori dan analisis diskriminan untuk melihat perbedaan tingkat kepuasan

kelompok wisatawan yang menikmati produk di dalam Kawasan BTDC dan di luar

Kawasan BTDC. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk freestanding restaurant di

Kawasan Pariwisata Nusa Dua saja.

Page 8: unud-200-963390225-7. bab iii

48

3.4 Penentuan Sumber Data

3.4 1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke freestanding

restaurant di Kawasan Nusa Dua tahun 2011 yang tidak diketahui jumlahnya.

Sedangkan populasi freestanding restaurant adalah seluruh freestanding restaurant

yang berjumlah 43 buah restoran yang tersebar di Jalan Pantai Mengiat, Jalan

Terompong, Jalan By Pass Nusa Dua, Main Gate BTDC dan di Bali Collection yang

berada di dalam Kawasan BTDC.

Menurut Simamora (2004:36) sampel adalah sebagian dari populasi yang

dianggap mewakili populasi. Karena sampel mewakili populasi, apapun hasil yang

diperoleh dari sampel dianggap telah menggambarkan populasi secara keseluruhan.

Maholtra (2005: 364) mengemukakan sampel adalah subkelompok elemen populasi

yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Sampel adalah sebagian objek yang

diambil dari populasi dimana karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap dapat

mewakili seluruh populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian (Pramesti, 2006:2)

Penentuan responden wisatawan digunakan metode non-probability sampling,

yaitu tehnik pengambilan sampel dimana tidak adanya kesempatan yang sama bagi

anggota populasi dipilih sebagai sampel. Salah satu tehnik non-probability yang akan

digunakan dalam mencari data wisatawan adalah purposive sampling yang digunakan

apabila peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam menetapkan sampel

(Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Dalam penelitian ini ditentukan yang dijadikan

sampel dalam penelitian adalah wisatawan mancanegara yang sudah pernah

menikmati produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua.

Page 9: unud-200-963390225-7. bab iii

49

Untuk keperluan analisis data dengan menggunakan analisis faktor disarankan

menggunakan pedoman ukuran sampel sebesar 5-10 kali jumlah parameter yang

diestimasi. Dalam penelitian ini terdapat 22 parameter yang diestimasi, sehingga

diperlukan sampel sebesar 110 – 220 orang. Atas pertimbangan waktu, biaya, dan

kebutuhan data yang sesuai dengan alat analisis faktor , maka jumlah sampel dalam

penelitian ini ditetapkan 110 orang.

Sedangkan untuk sampel restoran dilakukan dengan cara purposive dimana

sampel restoran sengaja dipilih dengan beberapa pertimbangan seperti freestanding

restaurant yang memiliki kesamaan karakter menu dan restoran yang memiliki

aktivitas kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini ditentukan

jumlah sampel restoran sebanyak 15 freestanding restaurant.

3.4.2 Jenis Data

3.4.2.1 Data kuantitatif, yaitu data berupa angka yang dapat dianalisis dengan

analisis kuantitatif, seperti : umur wisatawan, jumlah kunjungan ke Bali, dan

jumlah restoran.

3.4.2.2 Data Kualitatif, yaitu data berupa kata atau kalimat atau pernyataan yang

selanjutnya dikuantitatifkan secara manual, seperti: rasa dari makanan dan

minuman, ukuran porsi makanan dan minuman, dan prilaku karyawan yang

siap membantu.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer

dan sumber data sekunder. Data primer berupa data yang didapat langsung melalui

proses penelitian diantaranya bersumber dari angket wisatawan. Data sekunder adalah

Page 10: unud-200-963390225-7. bab iii

50

data yang diperoleh dari berbagai pihak terkait, diantaranya bersumber dari BTDC dan

pengelola freestanding restaurant.

3.4.4 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Observasi adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara turun

langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui secara jelas aktivitas, perilaku,

lingkungan, dan lokasi penelitian.

2. Metode angket, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan

kuesioner kepada responden dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner

terstruktur. Tehnik ini dilakukan untuk mengetahui pendapat wisatawan terhadap

produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Data yang dikumpulkan

melalui angket dalam penelitian ini merupakan data ordinal.

3.Tehnik wawancara adalah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh

informasi mengenai isu yang diteliti dengan melakukan wawancara langsung kepada

responden baik wisatawan maupun para Manajer Restoran. Wawancara bisa

dilakukan secara terstruktur, dengan cara tatap muka, dan melalui telepon.

4. Studi dokumentasi, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengambil gambar/foto objek dan kegiatan yang berhubungan dengan penelitian

seperti, brosur freestanding restauran dan foto restoran.

Page 11: unud-200-963390225-7. bab iii

51

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Identifikasi Variabel

Agar terlihat gambaran yang jelas dan terarah tentang masalah yang akan

diteliti, maka penentuan variabel merupakan hal yang penting dilakukan. Berdasarkan

variabel penelitian ini, dapat mendeskripsikan gambaran permasalahan yang akan

diobservasi pada objek penelitian.

Variabel berfungsi sebagai pembeda agar jelas setiap item yang diteliti dan juga

sekaligus berfungsi untuk menggambarkan adanya saling keterkaitan atau memiliki

hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya serta memberi gambaran

hubungan keterkaitan yang erat dengan teori yang digunakan, dalam hal ini adalah

tentang tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di

Kawasan Nusa Dua.

Terdapat lima faktor produk restoran dengan masing – masing variabelnya,

maka variabel dalam penelitian ini adalah faktor makanan dan minuman dengan empat

variable (X1.1, X1.2,…X1.4), faktor pelayanan (service) dengan tujuh variabel (X2.1,

X2.2,….X2.7), faktor kebersihan dan higienitas dengan tiga variabel (X3.1, X3.2,

X3.3), faktor harga dengan tiga variabel (X4.1, X4.2, X4.3), dan faktor

atmonfer/suasana dengan lima variabel (X5.1, X5.2,…X5.5). Gambaran mengenai

faktor dan variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 12: unud-200-963390225-7. bab iii

52

Tabel 3.1Konstruk, Faktor, dan Variabel dalam Kerangka “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Terhadap Produk Freestanding

Restaurant di Kawasan Nusa Dua”Konstruk Faktor(Jenis

Produk)Variabel Kode Penguk

uran

Kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant

Makanan dan Minuman

F1

Jenis/variasi pilihan menu makanan dan minuman X1.1 Ordinal

Rasa makanan dan minuman X1.2 Ordinal

Presentasi makanan dan minuman X1.3 Ordinal

Ukuran porsi makanan dan minuman X1.4 Ordinal

Pelayanan (service)

F2

Kecepatan pelayanan X2.1 Ordinal

Ketepatan pelayanan X2.2 Ordinal

Fasilitas reservasi atau pemesanan tempat duduk X2.3 Ordinal

Ketersediaan pembayaran dengan kartu kredit X2.4 Ordinal

Jam operasional restoran X2.5 Ordinal

Prilaku karyawan yang siap membantu X2.6 Ordinal

Karyawan yang penuh perhatian X2.7 Ordinal

Kebersihan dan Higienitas

F3

Penampilan karyawan yang bersih dan rapi X3.1 Ordinal

Daftar makanan dan minuman (menu) yang bersih dan rapi

X3.2 Ordinal

Kebersihan area keseluruhan X3.3 Ordinal

Harga

F4

Value for money X4.1 Ordinal

Pemberian diskon X4.2 Ordinal

Happy hour X4.3 Ordinal

Atmosfer/

suasana

F5

Desain dan dekorasi restoran X5.1 Ordinal

Pencahayaan yang tepat X5.2 Ordinal

Penataan meja makan X5.3 Ordinal

Kenyamanan furnitur X5.4 Ordinal

Hiburan (entertainment) X5.5 Ordinal

Sumber: data diolah

Untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independent,

dihubungkan dengan garis anak panah, dalam penelitian ini terdapat 22 anak panah.

Page 13: unud-200-963390225-7. bab iii

53

Seluruh anak panah tersebut menggambarkan variabel-variabel penelitian yang

digunakan dari lima dependen variabel yang dapat diukur (measurable) yang berupa

faktor – faktor produk restoran. Sedangkan konstruk yang masih belum dapat teramati

(unmeasurable) berupa tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk restoran yang

sekaligus sebagai permasalahan yang diteliti pada penelitian ini.

Gambaran seluruh indikator atau variabel yang diduga merupakan variabel produk

yang dianggap berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan di freestanding restaurant

Kawasan Nusa Dua terlihat pada Gambar 3.1.

X1.1X1.2X1.3X1.4

X2.1X2.2X2.3X2.4X2.5X2.6X2.7

X3.1X3.2X3.3

X4.1X4.2X4.3

X5.1X5.2X5.3X5.4X5.5Gambar 3.1 Variabel – variabel pada faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan

wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua.

Makanan dan minuman (F1)

Kebersihan dan higienitas(F3)

Tingkat Kepuasan Wisatawan

Pelayanan /service (F2)

F2

Harga (F4)

Atmosfer/suasana (F5)

Page 14: unud-200-963390225-7. bab iii

54

Pengukuran masing – masing variabel dalam penelitian ini dilakukan secara ordinal

menggunakan skala likert dengan lima tingkatan yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 di

bawah ini:

Tabel 3.2Skala Pengukuran (Likert) Lima Tingkatan

Skala Tingkat Kepuasam

1 Tidak Puas

2 Kurang Puas

3 Cukup Puas

4 Puas

5 Sangat PuasSumber: data diolah

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dalam

penelitian ini diberikan batasan – batasan yang meliputi :

1. Tingkat kepuasan wisatawan adalah respon wisatawan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan

kinerja aktual yang diberikan pemasar. Kepuasan wisatawan tercapai jika kita bisa

memenuhi ekspektasi (harapan) pelanggan.

2. Produk restoran merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh restoran dan dapat

dinikmati oleh pelanggannya baik yang bersifat nyata (tangible) dan tidak nyata

(intangible). Produk dalam operasional makanan dan minuman lebih dari hanya

sekedar makanan dan minuman yang ditawarkan untuk dijual, tetapi termasuk

didalamnya pelayanan (sevice) dan ambience (suasana) dari fasilitas yang

ditawarkan.

Page 15: unud-200-963390225-7. bab iii

55

3. Makanan dan minuman adalah segala jenis hidangan (makanan dan minuman) yang

disediakan oleh restoran kepada pelanggannya yang merupakan produk nyata

restoran (tangible).

4. Pelayanan (service) adalah segala bentuk layanan dan fasilitas yang disediakan

produsen seperti: kemampuan, kecepatan, kesigapan, dan ketanggapan pramusaji

dalam menghidangkan makanan, pembayaran dengan kartu kredit, dan fasilitas

layanan antar jemput (pick up service).

5. Kebersihan dan higienitas adalah kebersihan dan kesehatan area restoran secara

keseluruhan yang terbebas dari bibit penyakit dan kesan yang kotor serta

menjijikkan.

6. Harga adalah tingkat harga jual yang ditawarkan restoran kepada konsumen

untuk menikmati produk restoran.

7. Atmosfer/suasana adalah : situasi dan suasana restoran yang dapat dirasakan

oleh wisatawan baik yang dapat dilihat langsung, dirasakan dan dinikmati oleh

wisatawan.

8. Jenis/variasi pilihan menu makanan dan minuman adalah ragam/banyaknya

pilihan daftar makanan dan minuman yang dapat dipesan oleh wisatawan di

restoran.

9. Rasa makanan dan minuman adalah citarasa makanan dan minuman.

10. Presentasi makanan dan minuman adalah penampilan makanan yang indah dan

dapat merangsang selera makan wisatawan.

11. Ukuran porsi makanan dan minuman adalah ukuran berat standar makanan dan

ukuran volume standar minuman dalam penyajian sesuai dengan karakternya.

Page 16: unud-200-963390225-7. bab iii

56

12. Kecepatan pelayanan adalah kesigapan dan kecepatan pelayanan makanan dan

minuman oleh pramusaji.

13. Ketepatan pelayanan adalah pelayanan makanan dan minuman diberikan

dengan benar dan tepat, seperti makanan dan minuman yang diantarkan kepada

tamu sudah sesuai dengan pesanan.

14. Fasiliatas reservasi atau pemesanan tempat duduk adalah fasilitas yang

disediakan restoran kepada pelanggannya untuk memesan terlebih dahulu tempat

atau meja di restoran.

15. Ketersediaan pembayaran dengan kartu kredit adalah restoran menerima

pembayaran dengan kartu kredit.

16. Jam operasional restoran adalah waktu buka restoran dalam sehari.

17. Prilaku karyawan yang siap membantu adalah sikap karyawan yang bersedia

membantu pelanggannya tanpa diminta.

18. Karyawan yang penuh perhatian adalah sikap karyawan yang memberikan

perhatian terhadap seluruh kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan cermat dan

segera memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan tersebut.

19. Penampilan karyawan yang bersih dan rapi adalah penampilan karyawan secara

keseluruhan dari ujung rambut sampai ujung kaki yang bersih dan rapi (staff

grooming).

20. Daftar makanan dan minuman (menu) yang bersih dan rapi adalah tampilan

daftar makanan (menu) bersih tanpa noda serta rapi.

21. Kebersihan area keseluruhan adalah kebersihan area restoran secara keseluruhan

termasuk ruang makan, bar, dapur, dan toilet.

Page 17: unud-200-963390225-7. bab iii

57

22. Value for money adalah kesesuaian antara kepuasan yang diperoleh dengan

sejumlah uang yang dikeluarkan pelanggan.

23. Pemberian diskon adalah pemberian potongan harga kepada pelanggan.

24. Happy hour adalah pemberian diskon pada jam-jam sepi kunjungan tamu.

25. Desain dan dekorasi restoran adalah penataan dan tema utama dari restoran

serta hiasan yang dipergunakan di dalam restoran.

26. Pencahayaan yang tepat adalah tingkat pencahayaan yang tepat bagi pelanggan

(tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap) dan sesuai dengan desain restoran.

27. Penataan meja makan adalah sejumlah peralatan makan yang disediakan dan

disusun diatas meja makan yang dapat dipergunakan oleh pelanggan menikmati

hidangan di restoran.

28. Hiburan (entertainment) adalah pertunjukan yang disediakan oleh restoran

untuk pelanggannya antara lain tarian dan musik.

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang akan disebarkan

kepada wisatawan mancanegara yang sudah pernah berkunjung ke freestanding

restaurant di Kawasan Nusa Dua. Kuesioner dalam penelitian ini memuat tentang dua

hal yaitu : (1) data demografi responden, seperti asal negara, umur, status perkawinan,

jenis kelamin, tujuan berkunjung, dan jumlah kunjungan ke Bali dan (2) data tingkat

kepuasan responden terhadap produk freestanding restaurant yang berisi 22 pernyataan

yang berkaitan dengan variabel produk yang diteliti. Responden cukup memberi tanda

rumput pada lima skala yang disediakan yaitu satu untuk tidak puas, dua untuk kurang

puas, tiga untuk cukup puas, empat untuk puas, dan lima untuk sangat puas.

Page 18: unud-200-963390225-7. bab iii

58

Menurut Kusmayadi dan Sugiarto (2000:108), sebelum terjun ke lapangan untuk

mengumpulkan data yang sesungguhnya, terlebih dulu instrumen yang telah selesai

disusun harus diujicobakan supaya dapat diketahui keabsahan dan keandalannya

(validitas dan reliabilitas). Instrumen dalam penelitian ini yang berupa kuesioner akan

diujicobakan terlebih dahulu pada beberapa respoden, kemudian akan dilakukan uji

validitas dan reliabilibitas.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Faktor

Mengacu pada model penelitian (Gambar 2.1) dalam penelitian ini telah

digambarkan bahwa analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis faktor

dan analisis diskriminan. Dalam analisis faktor data kerangka model konstruk yang

diuraikan pada Table 3.1 diungkapkan dalam persamaan melalui proses analisis faktor

dengan mengikuti beberapa tahapan.

3.7.1.1 Trasformasi data ordinal menjadi data interval

Dalam melakukan analisis terhadap hasil penelitian ini, proses yang mendahului

analisis faktor adalah transformasi data ordinal menjadi data interval dengan tahapan

sebagai berikut :

1. Angket yang telah diisi oleh responden diberi penomeran sesuai dengan jumlah

sampel atau responden.

2. Setiap angket selanjutnya dimasukkan ke dalam data ordinal melalui program

microsoft excel. Data ordinal ini diberi tentang tingkat kepuasan wisatawan diurut

dari tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas, sangat puas dengan menggunakan

Page 19: unud-200-963390225-7. bab iii

59

skala Likert yaitu 1= tidak puas, 2= kurang puas, 3= cukup puas, 4= puas, 5= sangat

puas, pada setiap variabel yang pada awalnya merupakan daftar pertanyaan pada

angket.

3. Setelah semua rekap data angket masuk ke dalam data ordinal, maka

selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 19.0 for windows. Dalam

program tersebut tersedia beberapa fasilitas analisis yang salah satunya adalah

analisis faktor.

4. Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan cara melakukan

transformasi dari data ordinal ke dalam data interval. Karena sebagaimana diketahui

bahwa data ordinal tidak bisa dianalisis melalui analisis faktor secara langsung.

Transformasi yang dilakukan untuk mengkuantifikasi data kualitatif pada penelitian

ini adalah dengan menggunakan Metode Suksesif Interval (MSI). Kegunaan dari

pada metode ini adalah untuk mengubah data dari data ordinal menjadi data

interval.

5. Dalam proses kuantifikasi untuk mencari data interval melalui Metode Suksesif

Interval, data ordinal yang diolah secara teratur dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

(1) Menghitung frekwensi (F) responden yang memberikan pilihan jawaban

yang sama untuk setiap skor dari setiap item pertanyaan.

(2) Menghitung proporsi frekwensi relative (Pi) dari hasil perhitungan pada

poin 1 diatas untuk setiap skor dengan cara membagi frekwensi mutlak dengan

skor responden.

Page 20: unud-200-963390225-7. bab iii

60

(3) Menghitung frekwensi komulatif dari hasil perhitungan poin 2 untuk

setiap skor.

(4) Sebaran frekwensi komulatif (FKi) dari hasil perhitungan pada poin 3

untuk seluruh skor, diasumsikan mengikuti sebaran normal.

(5) Sebaran frekwensi komulatif (FKi) dari hasil perhitungan pada poin 4

dijadikan sebaran normal baku (sebaran normal Z).

FKi= area pada table Z

(6) Selanjutnya adalah mencari densitas masing – masing skor (yang

tersedia pada ordinat table Z).

Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap skor dengan rumus :

Densitas pada batas bawah - Densitas pada batas atas

SV =

Area dibawah batas atas - Area dibawah batas bawah

(8) Mentransformasi nilai skala (SV) yang terkecil diubah menjadi sama

dengan satu (=1), dengan menggunakan rumus Yi=SVi+SV terkecil+1, hasilnya

menjadi data proporsional.

(9) Nilai – nilai Yi yang terbentuk berdasarkan transformasi di atas pada

setiap skor atau pilihan jawaban adalah merupakan nilai interval dari setiap skor

awal.

Setelah proses trasformasi data ordinal menjadi data interval selesai dilakukan

maka dilanjutkan dengan pengujian data dengan menggunakan uji validitas dan uji

reliabilitas.

Page 21: unud-200-963390225-7. bab iii

61

Hasil dari pengujian data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis). Sebagaimana diungkapkan

oleh Supranto (2004:125), bahwa analisis faktor konfirmatori yaitu secara apriori yang

berdasarkan teori dari konsep sudah dibuat beberapa faktor yang akan dibentuk, serta

variabel laten yang termasuk dalam faktor-faktor tersebut. Pada penelitian ini telah

ditentukan faktor - faktor yang bersifat apriori sehingga dalam analisis ini dilakukan

konfirmatori nilai – nilai faktor yang muncul dari variabel-variabel yang telah

ditentukan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan pada

produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua.

3.7.1.2 Proses dasar analisis faktor

Menurut Santoso (2010: 59-69) proses dasar analisis faktor meliputi hal – hal

sebagai berikut:

1. Menentukan varibel apa saja yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini sudah

ditentukan bahwa variabel yang akan dianalisis berjumlah 22 variabel.

2. Menguji variabel – variabel yang telah ditentukan, dengan metode Bartlett’s test

of sphericity serta pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy). Pada tahap

awal analisis faktor ini, dilakukan penyaringan terhadap sejumlah variabel, hingga

didapat variabel – variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Untuk melihat

ada tidaknya korelasi, dapat dilihat pada uji Kaiset Meyer Oikin (KMO) measure of

sampling adequancy, yang merupakan suatu indeks yang dipergunakan untuk

meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 – 1,0 berarti analisis faktor

tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat.

3. Proses factoring dan Rotasi

Page 22: unud-200-963390225-7. bab iii

62

Pada tahap ini dilakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada,

sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan adalah PCA

(Principal Component Analysis) dan metode yang digunakan untuk rotasi adalah

Varimax. Dari proses ini akan muncul Tabel Communalities, yang pada dasarnya

menunjukkan jumlah varians (bisa dalam persentase) dari suatu variabel yang mula

– mula bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Tabel berikutnya yang muncul adalah

Tabel Total Variance Explained, yang menampilkan eigenvalues (akar ciri) masing

– masing faktor. The eigenvalue untuk suatu faktor menunjukkan jumlah varian,

sebagai sumbangan atau kontribusi dari faktor yang bersangkutan terhadap total

variance, karena masing – masing variabel sudah dibakukan, berarti rata – ratanya

nol dan variannya satu. Berdasarkan besarnya eigenvalue ini, maka bisa ditentukan

banyaknya jumlah faktor yang bisa diterima secara empirik. Semakin besar

eigenvalue setiap faktor maka faktor tersebut semakin reliable (representatif) untuk

mewakili sekelompok variabel. Faktor yang dipertimbangkan akan bermakna

apabila eigenvalue dari faktor tersebut lebih besar dari satu (>=1). Setelah diketahui

faktor yang dapat diterima, Tabel Component Matrix menunjukkan distribusi

masing – masing variabel terhadap faktor, sedangkan angka – angka pada tabel

menunjukkan factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu

variabel dengan faktor yang terbentuk. Variabel dengan loading besar berarti

merupakan komponen penyusun terbesar dari faktor yang bersangkutan.

3.7.2 Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan adalah tehnik multivariat yang termasuk pada dependent

method, dengan ciri adanya variabel dependen dan independen. Variabel dependen bisa

berupa grup satu dan grup dua, dengan tujuan diskriminan secara umum adalah untuk

Page 23: unud-200-963390225-7. bab iii

63

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang jelas antar grup (Santoso, 2010:155).

Proses dasar dari analisis diskriminan adalah:

1. Memisahkan variabel – variabel menjadi variabel dependen dan variabel

independen

2. Menentukan metode untuk membuat fungsi diskriminan

3. Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk,

menggunakan Wilk’s Lambda, F test dan lainnya. Tabel Tests of Equality of Group

Means menunjukkan angka Wilk’s Lambda dan signifikansi. Jika nilai

signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka antar variabel terdapat perbedaan, dan

jika nilai signya lebih besar dari 0,05 maka antar variabel cenderung sama (tidak

terdapat perbedaan).