untuk teman teman 2

2
PEMIKIRAN HUKUM ISLAM Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari Al-qur’an dan menjadi bagian dari agama Islam. Islam sebagai norma hukum dan etika, mazhab utama dan pendekatan hukum yang mereka pakai terhadap kajian hukum Islam sampai kepada disiplin-disiplin utama studi hukum dan cabang cabangnya serta yang terakhir mengenai tokoh dan karya terpenting dalam perkembangan mutakhir kajian-kajian hukum Islam. A. PEMIKIRAN HUKUM MADZHAB HANAFI a) Riwayat hidup Abu Hanifah Imam Abu Hanifah an-Nu’man bi n Tsabit al-Kufiy merupakan orang yang faqih di negara Irak, beliau adalah salah satu dari empat Imam yang mempunyai Madzhab. Di kalangan umat Islam, beliau lebih dikenal dengan nama Imam Hanafi. Beliau adalah keturunan Persia yang dilahirkan 80 H. b) Madzhab Imam Hanafi Sunni, dan bercorak rasional yang berkedudukan di Kufah. Madzhab fiqh ini dibentuk oleh Nu’manbin Tsabit bin Zutha (80-150H), yang populer dengan nama Abu Hanifah yang gelarnya ini diberikan oleh masyarakat Kufah. Pemikiran Hukum Islam yang menjadi objek pencarian Imam Abu Hanifah adalah sebagai berikut : a. Fiqih Umar bin al Khathab, b. Fiqih Imam Ali bin Abi Thalin, c. Fiqih Abdullah bin Mas’ud, d. Fiqih Abdullah bin Abbas yang didasarkan pada tafsir al Qur’an. 1 Pemikiran hukum Imam Abu Hanafi adalah sebagai berikut : a. Al Qur’an adalah sumber segala ketentuan syari’ah yang dijadikan rujukan dalam proses. b. Al Sunnah merupakan sumber hukum kedua setelah Al Qur’an yang berperan sebagai penjelas. c. Pendapat sahabat memperoleh posisi yang kuat. d. Qiyas dilakukan bila Al Qur’an dan Al – Sunnah tidak menyatakan secara eksplisit tentang kententuan hukum bagi persoalan persoalan yang dihadapinya. e. Istihsan diajukan kalau hasil Qiyas itu terlihat kurang sesuai dengan kebutuhan sosial dilihat dari sisi kebaikan umumnya. 2 Pengaruh Madzhab Imam Hanafi Secara umum murid Imam Abu Hanifah, di bagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : kelompok yang tidak selalu mendampinginya dan kelompok yang selalu mendampinginya (Mulazamah Daimah Diantara muridnya yang berjasa ada dua orang yaitu Imam Abu Yusuf dan Muhammad bin al Hasan asy Syaibani. Imam Abu yusuf telah membukukan pendapat pendapat Imam Abu Hanifah dalam karya karya berikut : a. Kitab al Atsar, b. Ikhlifah ibn Abi Laila, c. Ar Radd ‘ala Siyar al Auza’i, d. Kitab al Kharaj, 1 Studi Hukum Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,Tim Penyusun MKD UIN Sunan Ampel, 2013), Hlm 179 2 Ibid, Hlm 180 183

Upload: nur-alfiyatur-rochmah

Post on 03-Jul-2015

42 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Untuk teman   teman 2

PEMIKIRAN HUKUM ISLAM

Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari Al-qur’an dan menjadi bagian dari agama

Islam. Islam sebagai norma hukum dan etika, mazhab utama dan pendekatan hukum yang mereka

pakai terhadap kajian hukum Islam sampai kepada disiplin-disiplin utama studi hukum dan cabang

cabangnya serta yang terakhir mengenai tokoh dan karya terpenting dalam perkembangan mut akhir

kajian-kajian hukum Islam.

A. PEMIKIRAN HUKUM MADZHAB HANAFI

a) Riwayat hidup Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit al-Kufiy merupakan orang yang faqih di negara

Irak, beliau adalah salah satu dari empat Imam yang mempunyai Madzhab. Di kalangan umat Islam,

beliau lebih dikenal dengan nama Imam Hanafi. Beliau adalah keturunan Persia yang dilahirkan 80

H.

b) Madzhab Imam Hanafi

Sunni, dan bercorak rasional yang berkedudukan di Kufah. Madzhab fiqh ini dibentuk oleh

Nu’manbin Tsabit bin Zutha (80-150H), yang populer dengan nama Abu Hanifah yang gelarnya ini

diberikan oleh masyarakat Kufah.

Pemikiran Hukum Islam yang menjadi objek pencarian Imam Abu Hanifah adalah sebagai

berikut :

a. Fiqih Umar bin al – Khathab,

b. Fiqih Imam Ali bin Abi Thalin,

c. Fiqih Abdullah bin Mas’ud,

d. Fiqih Abdullah bin Abbas yang didasarkan pada tafsir al – Qur’an.1

Pemikiran hukum Imam Abu Hanafi adalah sebagai berikut :

a. Al – Qur’an adalah sumber segala ketentuan syari’ah yang dijadikan rujukan dalam proses.

b. Al – Sunnah merupakan sumber hukum kedua setelah Al – Qur’an yang berperan sebagai

penjelas.

c. Pendapat sahabat memperoleh posisi yang kuat.

d. Qiyas dilakukan bila Al – Qur’an dan Al – Sunnah tidak menyatakan secara eksplisit

tentang kententuan hukum bagi persoalan – persoalan yang dihadapinya.

e. Istihsan diajukan kalau hasil Qiyas itu terlihat kurang sesuai dengan kebutuhan sosial

dilihat dari sisi kebaikan umumnya.2

Pengaruh Madzhab Imam Hanafi

Secara umum murid Imam Abu Hanifah, di bagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

kelompok yang tidak selalu mendampinginya dan kelompok yang selalu mendampinginya

(Mulazamah Daimah Diantara muridnya yang berjasa ada dua orang yaitu Imam Abu Yusuf dan

Muhammad bin al – Hasan asy – Syaibani. Imam Abu yusuf telah membukukan pendapat –

pendapat Imam Abu Hanifah dalam karya – karya berikut :

a. Kitab al – Atsar,

b. Ikhlifah ibn Abi Laila,

c. Ar – Radd ‘ala Siyar al – Auza’i,

d. Kitab al – Kharaj,

1 Studi Hukum Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,Tim Penyusun MKD UIN Sunan Ampel,

2013), Hlm 179 2 Ibid, Hlm 180 – 183

Page 2: Untuk teman   teman 2

B. PEMIKIRAN HUKUM MADZHAB MALIKI

a) Riwayat Hidup

Iman malik adalah pendiri Madzhab Maliki. Terkenal juga dengan sebutan Imam Dar Al-

Hijrah. Menurut buku ulumul hadist mengatakan “Ia lahir pada tahun 94 H /712 M” di kota Madinah

daerah Hijaz. Beliau adalah keturunan Arab dari dusun Dzu Ashbah, sebuah dusun di kota Hamyar.3

Beliau Wafat setelah 22 hari sakit, hingga tepat pada hari minggu tanggal 10 rabi’ul awal 179

Hijaiyyah 800 Miladiyah beliau wafat.

b) Madzhab Imam Maliki

Sejak kecil beliau telah rajin menghadiri majelis -majelis ilmu pengetahuan, sehingga sejak

kecil itu pula beliau telah hafal al-Qur’an. Pada mulanya beliau belajar dari Ribiah, seorang ulama’

yang sangat terkenal pada waktu itu. Selain itu, beliau juga mempelajari ilmu fiqih dari para sahabat.

Imam Malik dikenal mempunyai daya ingat yang sangat kuat. Pernah, beliau mendengar

tiga puluh satu hadits dari Ibn Syihab tanpa menuliskannya. Ketika kepadanya diminta mengulangi

seluruh hadits tersebut, tak satupun dilupakannya.

Pemikiran Imam Malik tentang Mashlahah Mursalah (kebaikan yang tidak ditegaskan dalam

sumber hukum islam) mengemuka. Secara sistematis, pola pemikian hukum islam Imam Malik dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a. Al – Qur’an sebagai sumber hukum yang pertama dana berada di atas yang lainnya.

b. Al – Sunnah merupakan sumber hukum kedua setelah Al – Qur’an, karena fungsinya adalah

menjelaskan ayat – ayat Al – Qur’an serta menetapkan hukum tersendiri.

3 Ulumul Hadis (Bandung: Cv.Mustika Abadi, M.Agus Solahudin & Agus Suyadi, 2008),hlm. 224-

226

c. Tradisi masyarakat Madinah adalah sejumlah norma adat yang ditaati eluruh masyarakat

kota ini

d. Ijma’ seluruh para pakar hukum islam dan pakar lainnya yang bekaitan dengan masalah

umat.

e. Fatwa sahabat yang dipandang oleh Imam Malik sebagai hadis.

f. Qiyas, bagi Imam Malik mencakup tiga hal. Pertama, Qiyas Ishthilahi, Kedua Istihsan

Ishthilahi. Ketiga, al – mashlahah al - mursalah.

g. Al – Mashlahah al – Mursalah menetapkan hukum untuk kasus hukum dengan

mempertimbangkan tujuan Syari’ah

h. Istihsan, menurut Imam Malik adalah menetapakn hukum berdasarkan kebaikan umum

(Maslahah) bila ditemukan jawabannya dalam sumber hukum, karena Syariat hanya hadir

demi kemaslahatan

i. Sadd al – Dzari’ah (menutup sarana kerusakan)

Pengaruh Madzhab Imam Malik

Imam Malik memiliki murid – murid yang termukadan berperan penting dalam

penyebaran Madzhab Maliki.

a) Abdullah bin Wahib

b) Abdurrahman bin Qasim

c) Asyhab bin Abdul Aziz al – Qaisi al – Amiri.

d) Asad bin Fuat bin Sinan

e) Abdul Malik bin al – Majisun.

f) Imam Syafi’in. Pendiri madzhab Syafi’i.