untuk sepasang insan ciptaan tuhan

4
UNTUK SEPASANG INSAN CIPTAAN TUHAN Dia yang berpeluh, bersimbah darah, bertaruh nyawa Untuk membawaku melihat alam fana, Jemari lembutnya menuntunku dalam semua bentuk kehidupan, Semenjak ku di buaian, Sampai hari ini ku tegak berdiri tanpa bantuan, Dia kiriman Tuhan yang menjadi sayapku, Membantuku terbang mencapai impianku.. Dia sederhana, namun luar biasa, dia kusebut MAMA. Dia yang berpeluh, memeras keringat, memutar otak Mencari semua arah untuk memenuhi kebutuhanku, Menyesal diam-diam saat tak mampu penuhi mauku, Semenjak ku tak mengerti jaman, Sampai hari ini ku mampu mengenali mana kebutuhan mana keinginan, Tangannya yang kokoh menggendongku, melindungiku, Dia yang Tuhan kirim untuk melengkapi sayapku, Membantuku terbang mencapai masa depanku, Dia apa adanya, namun begitu bijaksana, dia kusebut PAPA. PAPA, pernahkah kau tidak memikirkanku barang sejenak? Tidak! karena tanya tak pernah lupa, “Nak, hari ini makan apa?” “Nak, uang masih ada?” “Nak, sehat kan di sana?” dan pesan telah mengakar , “Rajin ibadah dan belajar” atau mungkin hanya diam dalam makna “Semangat, kamu pasti bisa!” Ya, meski berat beban, letih tak kau tampakkan Demi aku, semua sempurna, semua baik-baik saja Mama , maafkan aku yang terkadang melawan maafkan aku yang jarang pulang

Upload: lanange-jagad-buana

Post on 07-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

UNTUK SEPASANG INSAN CIPTAAN TUHAN

Dia yang berpeluh, bersimbah darah, bertaruh nyawaUntuk membawaku melihat alam fana,Jemari lembutnya menuntunku dalam semua bentuk kehidupan,Semenjak ku di buaian,Sampai hari ini ku tegak berdiri tanpa bantuan,Dia kiriman Tuhan yang menjadi sayapku,Membantuku terbang mencapai impianku..Dia sederhana, namun luar biasa, dia kusebut MAMA.Dia yang berpeluh, memeras keringat, memutar otakMencari semua arah untuk memenuhi kebutuhanku,Menyesal diam-diam saat tak mampu penuhi mauku,Semenjak ku tak mengerti jaman,Sampai hari ini ku mampu mengenali mana kebutuhan mana keinginan,Tangannya yang kokoh menggendongku, melindungiku,Dia yang Tuhan kirim untuk melengkapi sayapku,Membantuku terbang mencapai masa depanku,Dia apa adanya, namun begitu bijaksana, dia kusebut PAPA.PAPA, pernahkah kau tidak memikirkanku barang sejenak? Tidak!karena tanya tak pernah lupa, Nak, hari ini makan apa?Nak, uang masih ada? Nak, sehat kan di sana?dan pesan telah mengakar , Rajin ibadah dan belajaratau mungkin hanya diam dalam makna Semangat, kamu pasti bisa!Ya, meski berat beban, letih tak kau tampakkanDemi aku, semua sempurna, semua baik-baik sajaMama , maafkan aku yang terkadang melawanmaafkan aku yang jarang pulangmaafkan rinduku yang kadang semumaafkan aku yang setengah hati menjawab teleponmumaafkan aku yang mungkin pernah berbohong padamulupa menyebut namamu dalam doakunamun percayalah, di tiap langkahku, aku mengingatmuMenyebut mereka dengan Orang TuaBegitu banyak arti mereka,Semua bilangan di dunia tidak cukup menimbangnya,Pengorbanan mereka dibawa sepanjang usia,Pengorbanan ku untuk mereka dibawa sepanjang aku belum berpria,Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.Merekalah orang yang sangat aku hargai dan hormati, aku cintai dan aku sayangiya mereka papa dan mamakudgn disertai senyuman aku berjalan menghampirinya,seiring dengan langkahku,terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan pada hidupku selama ini.

Untuk kedua sosok yang terduduk haru di sana, dengan senyum tulus dan mata berkacauntuk kedua sosok yang tak pernah putus kasih dan sayangnyaijinkan aku mengantarmu pada bangga dan bahagialewat kelulusan ini, bukan hanya di sini, tak berakhir hari inijanjiku, akan selalu ada cerita dan kenangan barudari restumu, melalui doa harapmu

TOGA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK MU,, MAMA,,MAMA,,MAMA,, Puisi IbuPernah aku di tegurKatanya untuk kebaikanPernah aku dimarahKatanya membaiki kelemahanPernah aku diminta membantuKatanya supaya aku pandaiIbu . . . . .Pernah aku merajukKatanya aku manjaPernah aku melawanKatanya akudegilPernah aku menangisKatanya aku lemahIbu . . . . .Setiap kali aku tersilapDia hukum aku dengan nasihatSetiap kali aku kecewaDia bangun di malam sepi lalu bermunajatSetiap kali aku dalam kesakitanDia ubati dengan penawar dan semangatdan bila aku mencapai kejayanDia kata bersyukurlah pada TuhanNamun . . . . .Tidak pernah aku lihat air mata dukamuMengalir di pipimuBegitu kuatnya dirimu.Ibu . . . . .Aku sayang padamu.Tuhanku.Aku bermohon padaMuSejahterahkanlah diaSelamanya..