untuk prevensi penya kit kardiovaskuler dan...

22
KOMBINASI DOSIS TETAP AMLODIPINE- ATORVASTATIN UNTUK PREVENSI PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN PENGOBATAN HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA Prof.Dr.dr. H. Djanggan Sargowo, SpPD, SpJP(K), FIHA, FACC, FAPSC FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA M A L A N G 2009

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KOMBINASI DOSIS TETAP AMLODIPINE-ATORVASTATIN UNTUK PREVENSI PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN

    PENGOBATAN HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA

    Prof.Dr.dr. H. Djanggan Sargowo, SpPD, SpJP(K), FIHA, FACC, FAPSC

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    M A L A N G 2009

  • 1

    Abstrak

    Amlodipin/atorvastatin (caduet) adalah kombinasi dosis tunggal perhari dari

    amlodipin yang berfungsi sebagai dihidropyridine calcium chanel antagonist dan

    HMG-CoA reduktase inhibitor atorvastatin. Di eropa, kombinasi ini diindikasikan

    untuk mencegah kejadian kardiovaskular pada pasien hipertensi dengan tiga faktor

    resiko kardiovaskular, di Amerika Serikat, obat tersebut diindikasikan untuk

    penanganan hipertensi dan dislipidemia pada pasien dengan pengobatan

    atorvastatin dan amlodipin secara sendiri-sendiri.

    Pada percobaan klinis, dosis kombinasi dari amlodipin/atorvastatin efektif

    mengendalikan dua faktor resiko penting secara simultan pada pasien hipertensi

    dengan resiko penyakit kardiovaskular atau pada pasien dengan hipertensi dan

    dislipidemia. Kombinasi ini efeknya sama dengan pemberian amlodipin dan

    atorvastatin secara sendiri-sendiri. Amlodipin/atorvastatin ini umumnya mudah

    ditoleransi, dengan profile tolerabilitas yang sama pada pemberian sendiri-sendiri.

    Dibandingkan dengan pemberian secara sendiri-sendiri, kenyamanan pemberian

    secara kombinasi dari amlodipin/ atorvastatin mempunyai potensi untuk

    meningkatkan kepatuhan pasien dan pengendalian dan resiko penyakit

    kardiovaskular pada pasien yang dipilih, dimana meningkatkan outcome.

    Abstract

    Amlodipine/atorvastatin (Caduet) is a once-daily fixed-dose combination of

    the dihydropyridine calcium channel antagonist amlodipine and the HMG-CoA

    reductase inhibitor atorvastatin. In Europe, the combination is indicated for the

    prevention of cardiovascular events in hypertensive patients with three concomitant

    cardiovascular risk factors and, in the US, it is indicated for the management of

    hypertension and dyslipidemia in patients for whom treatment with both agents is

    appropriate.

    In clinical trials, the fixed-dose combination of amlodipine/atorvastatin

    effectively managed two important risk factors simultaneously in hypertensive

    patients at risk of cardiovascular disease or in those with concomitant hypertension

    and dyslipidemia. The combination is bioequivalent to amlodipine and atorvastatin

    given alone and does not modify the efficacy of either single agent.

    Amlodipine/atorvastatin is generally well tolerated, with a tolerability profile

    consistent with that of each single agent. Compared with the coadministration of

    each single agent, the convenience of single-agent, amlodipine/atorvastatin has the

    potential to improve patient adherence and the management of cardiovascular risk

    in selected patients, thereby improving clinical outcomes.

  • 2

    Farmakologik

    Amlodipin a d a l a h dihidropyridine calcium chanel antagonist yang

    menghambat masuknya kalsium ekstraseluler menuju otot polos pembuluh darah

    melalui blokade dari kalsium tipe L yang menyebabkan relaksasi dari otot pembuluh

    darah yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Atorvastatin adalah

    HMG-CoA reduktase inhibitor yang merangkai formasi asam melanovic, yang

    mempengaruhi penurunan formasi lemak dan menigkatkan pengeluaran LDL

    kolesterol dan plasma. Kombinasi dan pemberian amlodipin dan atorvastatin

    mungkin mempunyai efek menurunkan formasi plak atherosklerosis dan beberapa

    marker molekular dan fungsi endotelial.

    Pemberian kombinasi dari amlodipin/atorvastatin tablet tidak mempengaruhi

    tingkat absorpsi dari kedua obat. Pemberian amlodipin peroral, puncak konsentrasi

    dalam plasma dicapai 6-12 jam. Amlodipin yang melewati metabolisme hepar

    mempunyai waktu paruh eliminasi 30-50 jam. Atorvastatin peroral sangat cepat

    diabsorpsi, dengan puncak konsentrasi dalam plasma sekitar 1-2 jam. Atorvastatin

    dimetabolisme menjadi derivat ortho dan para hydroxylated yang aktif, dimana

    sama potennya dengan obat utama in vitro. Metabolit aktifnya hanya sekitar 70%

    yang dapat menurunkan lemak dalam plasma. Sitokrom p450 3A4 mempunyai

    peran dalam metabolisme dari atorvastatin. Obat Utama dan metabolitnya melewati

    metabolisme di hepar, dengan waktu paruh sebesar 14 jam dan 20-30 jam.

    Efek terapi

    Pada pasien hipertensi dengan kadar LDL-C sedang atau dibawah sedang

    pada ASCOT-LLA, secara signifikan menurunkan kejadian nonfatal myocardial

    infarction atau penyakit jantung koroner yang fatal pada pemberian acak

    atorvastatin dengan regimen antihipertensi dibandingkan dengan penberian acak

    placebo ditambah regimen antihipertensi. Dengan penggunakan analisa data

    faktorial prespektif 2x2 dari ASCOT-LLA, resiko terjadinya nonfatal myocardial

    infarction atau penyakit jantung koroner yang fatal menjadi turun secara signifikan

    pada pasien yang menerima pengobatan atorvastatin dan amlodipin dibandingkan

    dengan pemberian atorvastatin ditambah antihipertensi.

  • 3

    Amlodipine plus atorvastatin dosis tunggal menunjukkan keberhasilan yang

    tinggi sebagai antihipertensi dan menurunkan lemak daripada pemberian

    atorvastatin sendiri maupun amlodipin secara tunggal, pada penelitian dua

    pengambilan acak, double-blind, pengontrolan placebo, multicenter pada pasien

    dengan hipertensi dan dislipidemia. Pada satu kasus, setelah 8 minggu terapi,

    persentasi penurunan dan tekanan darah dan kadar LDL-C dari pasien yang

    menerima pengobatan amlodipin 5 mg plus atorvastatin 10 mg, amlodipine 5 mg

    plus placebo, atorvastatin 10 mg plus placebo dan hanya placebo saja adalah

    45,5%, 8,3%. 28,3% dan 3,5%. Setelah 12 minggu terapi, tujuan pengobatan

    tercapai pada pemberian dosis kombinasi yang beragam, presentasinya sebesar

    67,1%.

    Pada pemberian terapi untuk mencapai tujuan pada penelitian

    nonkomparatif, prospektif, multicenter pada pasien hipertensi dengan dislipidemia,

    persentase pencapaian tujuan penurunan dari tekanan darah dan kadar LDL-C

    setelah 14-16 minggu terapi dengan 8 macam dosis kombinasi tablet sekitar 50,6%

    sampai 62,9%. Pada analisa two prospective subgrup, proporsi pasien dengan

    diabetes yang mencapai tujuan pengobatan presentasenya sebesar 28,6% dan

    43,6%, dan pada pasien dengan metabolik sindrom presentasenya 45,5% dan

    55,3%.

    Tolerabilitas

    Kombinasi dosis tetap dan amlodipin/atorvastatin pada umumnya sangat

    mudah diterima pada pasien hipertensi dengan atau tidak bersamaan dengan

    dislipidemia, dengan profil tolerabilitas yang sama pada pemberian kedua obat

    tersebut secara sendiri-sendiri. Pada percobaan klinis, efek samping yang paling

    sering dari pemberian obat baik secara kombinasi atau pada pemberian secara

    sendiri-sendiri adalah edema, myalgia, dan sinusitis. Umumnya efek samping

    hanya ringan sampai sedang. Pada penelitian lebih lanjut, pemutusan pemakaian

    obat dengan berbagai alasan presentasenya adalah 7.7% pada pemberian

    amlodipin 5 mg plus atorvastatin 10 mg, 7,0% amlodipin 5 mg, 7,5% atorvastatin 10

    mg, 9,6% pada placebo.

  • 4

    1. Pendahuluan

    Penyakit kardiovaskular (CVD, Cardiovaskular Disease) adalah penyebab

    terbanyak kematian di dunia. Di amerika Serikat, satu dari tiga orang terkena CVD

    ini. Biaya penanganan yang terkait dengan kondisi penyakit kardiovaskular ini pada

    tahun 2007 di Amerika Sekitar $US 431,8 juta.

    Faktor resiko dari penyakit kardiovaskular ini sangat beragam. Contohnya,

    pada penelitian retrospektif dari populasi masyarakat (kebanyakan laki-Iaki) di

    Amerika Serikat, 30,7% mempunyai hipertensi dan dislipidemia. Selanjutnya, pada

    penelitian klinis telah menunjukkan hubungan antara hipertensi dan penyakit

    metabolik lainnya yang berhubungan dengan faktor resiko penyakit kardiovaskular,

    dan penelitian lainnya memperkirakan lebih dari setengah populasi orang yang

    terkena hipertensi juga mempunyai dislipidemia. Faktor resiko CVD (hipertensi dan

    dislipidemia) yang lebih dari satu meningkatkan te~adinya CVD jauh lebih besar

    daripada hanya satu. Jadi, strategi pengobatan individu harus berdasarkan faktor

    resiko yang dimiliki setiap individu.

    Meskipun tujuan pengobatan hipertensi dan dislipidemia telah dijelaskan

    dalam panduan pengobatan, kontrol dari faktor resiko belum memuaskan.

    Contohnya, data epidemiologi di Amerika Serikat pada tahun 2000 mengindikasikan

    bahwa

  • 5

    2. Farmakologi Obat

    2.1. Amlodipin

    Setelah melewati fase oral, konsentrasi maksimal amlopdipin dicapai dalam

    6-12 hari dan bioavailibilitas diperkirakan dalam rentang 64-90%. Tepatnya 93%

    dari obat terikat protein. dan konsentrasi plasma dicapai dalam 78 hari tergantung

    dari dosis harian. Waktu paruh amlodipin 30-50 jam.

    2.2. Atorvastatin

    Menurut jalur oral dosis terapi dari artovastatin, obat ini cepat sekali diserap,

    dengan konsentrasi maksimal dalam plasma sekitar 1-2 jam. Menaikkan dosis

    dapat meningkatkan bioavailability dari obat ini sekitar 14% dan terikat pada protein

    sekitar 98%. Atorvastatin dimetabolisme dengan mengaktifkan derivat ortho dan

    parahidroxylate, dimana efeknya sama dengan obat pokoknya secara invitro. Ada

    sekitar 70% metabolit aktif dari aktivitas sirkulasi HMG CoA reduktase-inhibitor.

    Sitokrom p450 ikut terlibat dalam metabolisme atorvastatin. Dosis ulangan dari

    atorvastatin tidak menimbulkan penumpukan obat dalam darah. Obat dasar dan

    metabolitnya mengalami metabolisme di hepar. Waktu paruh plasma obat dasarnya

    sekitar 14 jam dan waktu paruh metabolitnya sekitar 20-30 jam.

    2.3. Amlodipin/Atorvastatin

    Farmakokinetik amlodipin dan atorvastatin baik pemberian satu per satu

    ataupun kombinasi secara peoral, disimpulkan dalam tabel 1.

  • 6

    Tabel 1. Efek farmakodinamik dari amlodipine (AML), atorvastatin (ATO), dan

    kombinasinya terhadap fungsi endotel da plak aterosklerosis (Mc. Keage,

    K. Am. J. Cardiovascular Drug, 2008).

    Penurunan 16% pada grup atorvastatin yang ditambah pengobatan dasar atenolol

    (tabel 2). Perbedaan dari pengurangan resiko antara masing-masing grup

    bermakna signifikan secara statistik (p=0,025 untuk heterogenitas).

    Resiko relatif dari kejadian total kardiavaskular dan prosedur juga dikurangi

    secara lebih signifikan dengan atorvastatin dan amlodipine kombinasi daripada

    dengan artovastatin dan atenolol (tabel 2) tapi perbedaan ini tidak signifikan oleh

    karena heterogenitas.

  • 7

    Tabel 2. Kategori resiko kardiovaskuler dari studi amlodipine/atorvastatin (Mc.

    Keage, K. Am. J. Cardiovascular Drug, 2008).

    Kadar total LDL-c lebih rendah dengan atorvastatin tidak berbeda dengan

    pemberian antara amlodipin saja atau atenolol saja. Selanjutnya, tidak ada

    tambahan pengurangan tekanan darah dengan pemberian atorvastatin atau

    placebo dengan antihipertensi agen yang lain.

    Kecepatan dari absorpsi kedua obat ini setelah di gabungkan menjadi dosis

    tunggal sama hasilnya dengan pemberian obat dengan satu-satu pada pemberian

    acak pada sukarelawan yang sehat dengan menggunakan studi crossover.

    Parameter farmakokinetik dari dosis tunggal pemberian kepada sukarelawan

    yang memakan lemak kadar tinggi dengan dosis tunggal 10 mg/80 mg, tidak

    merubah farmakokinetic amlodipin, tetapi kecepatan absorpsi atorvastatin

    terkurangi. Puncak pembersihan atorvastatin dengan makan ratarata lebih rendah

    daripada saat kondisi puasa dan puncak pembersihan rata-rata sekitar 1 jam

    lamanya.

  • 8

    2.4. Interaksi Obat

    Tidak ada penelitian yang menunjukkan secara signifikan bahwa terjadi

    interaksi obat yang ditemukan ketika amlodipine diberikan bersamaan dengan obat

    lainnya.

    Seperti pada HMG CoA redukdase-inhibitor lainnya, ketika atorvastatin

    digunakan bersamaan dengan cyclosporin, derivat fibric acid, niacin, erythromycin

    atau azole anti jamur, resiko terjadinya myopathy meningkat. Konsentrasi plasma

    dari atorvastatin meningkat sampai 40% ketika digunakan bersamaan dengan

    erythromycin yang dimana berfungsi sebagai inhibitor dari CYP3A4. Konsentrasi

    plasma dari atorvastatin menurun ketika obat digunakan bersamaan dengan

    antacida tatu dengan colestipol.

    3. Efek Terapi

    Keberhasilan antihipertensi dari amlodipine dan keberhasilan penurunan

    lemak pada atorvastatin telah diketahui dan diteliti sebelumnya. Sedangkan

    keberhasilan dan kombinasi obat tersebut telah dievaluasi pada pasien dewasa

    pada beberapa percobaan, 4 dipublikasikan penuh sedangkan data yang lain

    dipublikasikan lewat poster dan abstrak.

    A2x2 analisis data faktorial dari pengambilan data secara acak, double blind,

    ASCOT-LLA multicenter membandingkan keberhasilan dari amlodipin dan

    atorvastatin dengan placebo dalam waktu lebih dari 3,3 tahun.

    Dalam ASCOT-LLA, pasien usia 40-79 tahun dengan Hipertensi tidak

    terkontrol lainnya (didefinisikan sebagai Tekanan Darah Sistolik 160 mmHg,

    Tekanan Darah Diastolik 100 mmHg, atau keduanya) atau diobati tapi

    Hipertensinya tidak terkontrol (didefinisikan sebagai Tekanan Darah Sistolik 140

    mmHg, Tekanan Darah Diastolik 90 mmHg atau keduanya) dan konsentrasi total

    kolesterol 250 mg/dl memenuhi syarat inklusi. Sebagai tambahan, pasien

    diharapkan mempunyai 3 dari faktor resiko tersebut ini : merokok, hipertrofi

    ventrikel kiri, abnormalitas ECG, riwayat penyakit jantung kronis di keluarga, usia

    55 tahun, mikroalbuminuria/proteinuria, DM yang tidak tergantung kepada insulin,

    penyakit vaskuler perifer, riwayat CVA, jenis kelamin laki-Iaki, dan kolesterol total

    plasma: rasio HDL/C 6. Kriteria eksklusi meliputi riwayat miokard infark

  • 9

    sebelumnya, serangan stroke yang terjadi selama 3 bulan sebelumnya, gagal

    jantung, dalam pengobatan angina, atau TG puasa > 175 mg/dl.

    Semua ujicoba lain yang didiskusikan pada bagian ini mengambil

    pasien-pasien dengan hipertensi yang bersamaan dengan dislipidemia. Pada 5

    studi (AVALON, RESPOND, CAPABLE, GEMINI, GEMINI-ALAA), diagnosa Pada

    studi JEWEL, yang terdiri dari 2 ujicoba yang sama, satu di UK dan Kanada (JEWEL

    I) dan satu di Eropa (JEWEL II), diagnosa berdasar pada pedoman pemerintah

    Iokal.

    T ambahan antihipertensi atau terapi pengaturan lemak dibedakan dari studi

    medikasi yang tidak diijinkan dalam bentuk studi double-blind dan pasien yang

    meminum banyak obat pada keseluruhan melengkapi periode pengeluaran 2-6

    minggu atau periode penurunan dosis/pengeluaran 3 minggu untuk terapi

    antihipertensi yang sebelumnya dan 6 minggu untuk terapi penurunan kadar

    lemak yang sebelumnya. Ketika berada pada studi nonkomparatif, pasien

    diperbolehkan untuk mendapat amlodipine/atorvastatin sebagai tambahan terapi

    dengan pengobatan antihipertensi noncalcium chanel blocker (sepanjang regimen

    dosis tetap stabil) dan walaupun mereka tidak diperbolehkan mendapat pengobatan

    tambahan pengatur kadar lemak, dosis atorvastatin pada kombinasi dosis yang

    tetap dapat ditingkatkan jika ada indikasi.

    Pada screening, pasien dikategorikan menurut level resiko kardiovaskuler

    mereka berdasar pada adanya faktor resiko tambahan, dan target pengobatan yang

    telah diatur (tabel 1). Tujuan akhir efikasi primer pada seluruh studi kecuali untuk

    studi RESPOND merupakan proporsi pasien yang mencapai target tekanan darah

    dan LDL-C pada akhir studi. Target ini berdasar pada target tekanan darah JNC dan

    NCEP ATP III LDL-C atau pada studi JEWEL, pada target spesifik negara (tabel 1).

    Pada studi RESPOND, tujuan akhir primer adalah perubahan dari tekanan darah

    sistolik dan level LDL-C dasar. Tujuan akhir efikasi sekunder meliputi proporsi

    pasien yang mencapai target individual tekanan darah stau LDL-C mereka,

    absolute atau perubahan prosentase tekanan darah dan kadar lemak, dan

    perubahan dari skor resiko Farmingham CHD.

    Dimana didapatkan, pasien dengan usia 18 sampai 80 tahun (mean 55-81).

    Kriteria eksklusi meliputi perbaikan fungsi hati atau ginjal, atau riwayat MI sekarang,

  • 10

    stroke, angina, intervensi intrakoroner, gagal jantung kongestif, atau kardiomiopati.

    Pada studi nonkomparatif, pasien juga dikeluarkan jika tekanan darah terkontrol

    dengan baik tetapi level LDL-C mereka dapat dikontrol atau tidak terkontrol.

    3.1 Perbandingan dengan plasebo atau terapi agen tunggal

    3.1.1. ASCOT-LLA 2 x 2 analisis faktorial

    Analisis faktoriai 2 x 2 dari ASCOT-LLA (n = 10305) mengevaluasi data dari

    pasien yang menerima atorvastatin 10 mg satu kali sehari atau plasebo sebagai

    tambahan pada regimen antihipertensi mereka, yang terdiri dari amlodipine dengan

    perindopril sesuai yang dibutuhkan, atau atenolol dengan bendroflumethiazide

    sesuai yang diperlukan. Hasil disajikan dalam tabel 2. Pada ASCOT-LLA, resiko

    relatif dari nonfatal MI dan fatal CHD berkurang sekitar 36% (rasio kasar 0,79; 95%

    CI 0,69, 0,90; p=0,0005) pada grup yang menerima atorvastatin ditambah dengan

    regimen antihipertensi yang lain dibandingkan dengan grup yang menerima

    plasebo yang ditambah dengan regimen antihipertensi yang lain. Akan tetapi 2 x 2

    analisis faktorial menunjukkan penurunan 53% pada resiko relatif dari tujuan akhir

    dari nonfatal MI atau fatal CHD pada grup atorvastatin ditambah pengobatan dasar

    amlodipine.

    3.1.2. Avalon

    Percobaan multicenter avalon dibagi menjadi tiga periode. Periode 8 minggu

    pertama diacak, Double-blind, double-dumny, fase kontrol placebo dengan pasien

    (n=847) mendapat amlodipin 5 mg, atovastatin 10 mg, amlodipine 5

    mg+atorvastatin 10mg, atau placebo satu kali perhari. Kemudian diikuti dengan

    single-blind, fase 8 minggu dengan pemberian sekali sehari amlodipine 5

    mg+atorvastatin 10 mg. Fase 3 non-blind, periode 12 minggu dimana dosis 2 obat

    dititrasi untuk mendapatkan LDL-C dan target tekanan darah. Kebanyakan pasien

    paling tidak mempunyai faktor resiko pada hipertensi dan dislipidemia (94%),

    kebanyakan pasien dikategorikan dengan 2 kelompok resiko (tabel 1). 37% pasien

    yang menerima pengobatan sebelum diteliti, 26% menerima terapi antihipertensi,

    2% menerima terapi penurunan lipid dan 9% menerima keduanya.

    Pada akhirnya fase double-blind (minggu 8) pada banyak pasien menerima

  • 11

    terapi kombinasi mendapatkan target tekanan darah daripada pasien yang

    menerima atorvastatin saja dan banyak pasien yang menerima kombinasi

    mendapatkan target LDL-C daripada pasien yang menerima amlodipine saja. Hasil

    yang hampir sama secara signifikan banyak pasien yang menerima terapi

    kombinasi mendapatkan target tekanan darah dan LDl-C dibandingkan yang

    menerima terapi sendiri-sendiri. P ersentase pasien yang mendapatkan target

    tekanan darah dan LDL-C, pada akhir fase single-blind (minggu ke-10), dan non-

    blind (minggu 28) adalah 48,5% dan 67,1%. Pada fase titrasi non-blind ke fase

    target, rata-rata dosis perhari amlodipine dan atorvastatin 7,6 mg dan 28,4 mg.

    Tabel 3. Hasil analisa dari studi ASCOTT-LLA (Mc. Keage, K. Am. J. Cardiovascular

    Drug, 2008).

    Pada evaluasi secondary end points pada minggu ke 8 sistolik dan diastolik

    diturunkan lebih signifikan dengan terapi kombinasi daripada hanya dengan

    atorvastatin. Rata-rata penurunan tekanan darah sama dengan pasien yang diobati

    dengan terapi kombinasi atau hanya amlodipine saja.

    LDL-C diturunkan lebih signifikan dengan kombinasi terapi daripada hanya

    dengan amlodipine atau placebo. Rata-rata penurunan pada nilai LDL-C adalah

    lebih besar pada pasien yang diobati dengan terapi kombinasi daripada yang hanya

    menerima atorvastatin. Hasil yang hampir sama pada terapi kombinasi

    meningkatkan parameter lipid yang lain (total kolesterol, TG, HDL-C dan lipoprotein

    B) lebih daripada atolVastatin saja. Pada akhir fase tiga (minggu 28) rata-rata

    perubahan pada parameter lipid secara umum sama dengan semua pengobatan

    yang distratifikasikan oleh pengobatan acak.

  • 12

    Perbandingan dari penurunan resiko CHD juga diambil dari semua pasien

    yang dievaluasi dikategorikan pada kelompok resiko 1 atau 2. Rata-rata

    Framingham memperkirakan 10 tahun resiko CHD turun dari 15,9% ke 8,6% pada

    minggu ke 8 pada pasien yang menerima terapi kombinasi. Hal lain yang

    menurunkan skor Framingham secara signifikan meningkat dengan terapi

    kombinasi daripada terapi satu-satu. Pada akhir minggu 28, rata-rata resiko

    Framingham skor turun dari 15,1% sampai 6,9%.

    3.1.3. Respon

    Pada penelitian RESPON, pada pasien hipertensi dengan dislipidemia

    secara acak pada 3x5 desain faktorial kepada satu dari 15 perbedaan kelompok

    pengobatan yang tidak respek dari dasar resiko untuk penyakit kardiovaskular atau

    level LDL-C, amlodipine 5 mg + atorvastatin 10 mg + placebo, atorvastatin 10, 20,

    40 atau 80 mg + placebo, satu dari 8 kombinasi pada dosis obatatau pada placebo +

    placebo, hampir semua pasien (96,9%) mempunyai paling tidak satu faktor resiko

    dengan hipertensi dan dislipidemia. Diabetes atau iskemik heart disease terjadi

    pada 15% dan 28% dari pasien perspektif.

    Semua 8 amlodipine/atorvastatin dosis kombinasi menurunkan tekanan

    darah sistolik secara signifikan lebih daripada amlodipin saja hampir sama. Semua

    amlodipine/atorvastatin dosis kombinasi menurunkan LDL-C lebih cepat daripada

    hanya dengan amlodipine. Perbaikan signifikan diobservasi untuk kedua point

    terakhir pada semua kelompok resiko kardiovaskular.

    Pada analisa resiko, rata-rata Framingham memperkirakan 10 tahun resiko

    CHD diturunkan dari nilai dasar 5,8%-18% sampai nilai terakhir 7,3 10,7% pada

    kelompok pasien dengan resiko kardiovaskular 1 atau 2.

  • 13

    Tabel 4. Hasi studi multisenter Avalon (Mc. Keage, K. Am. J. Cardiovascular Drug, 2008).

    Tabel 5. Hasil dari studi Respond pada pasien dengan hipertensi dan dislipidemi (Mc.

    Keage, K. Am. J. Cardiovascular Drug, 2008).

    Tabel 6. Hasil studi nonkomparatif dari amlodipine/atorvastatin dosis tetap (Mc. Keage, K.

    Am. J. Cardiovascular Drug, 2008).

  • 14

    4. Pertimbangan Farmakoekonomik

    Pengobatan dengan satu tablet lebih murah dari terapi 2 tablet. Pada

    perbandingan harga yang dilaporkan pada abstrak penelitian, model yang

    digunakan adalah pasien yang menderita CHD primer dan stroke lebih dari 4 tahun.

    Berdasarkan data dari ASCOT-LLA 2x2 analisis faktorial, pada pasien hipertensi

    dengan faktor resiko kardiovaskular 3 tetapi tidak ada indikasi terapi penurunan

    lipid. Kepatuhan pasien terhadap pengobatan telah diperkirakan dari klaim farmasi

    data dan sistem Medical. Kepatuhan yang tidak adekuat telah diperkirakan

    sebanyak 50% dari kepatuhan keseluruhan.

    Berdasarkan dari 100.000 pasien termasuk 3.520 orang pada masingmasing

    perlakuan pengobatan Iebih dari 4 tahun diperkirakan biaya pengobatan sebesar

    $US 6.471 untuk satu tablet terapi, sedangkan untuk dua tablet terapi sebesar $US

    7.665. Oleh karena itu, terapi satu tablet lebih efektif dalam hal keefektifan biaya

    daripada 2 tablet.

    Pada penelitian kedua yang juga berdasarkan modal keputusan data dan

    ASCOT-LLA analisis faktorial 2x2, dan juga dilaporkan diabstrak, keefektifan biaya

    dari amlodipin plus atorvastatin juga dibandingkan dengan atenolol plus atorvastatin,

    atenolol saja, dan amlodipin saja. Keefektifan juga dinilai dari insiden penyakit

    kardiovaskular, dan biaya dari insiden tersebut berdasarkan dari sumber penelitian.

    Biaya dari obat berdasarkan dari berapa hari mengkonsumsi obat yang diterapkan

    lebih dari 3 tahun, dan pasien yang meninggal.

    5. Tolerabilitas

    Profile tolerabilitas dari amlodipine dan atorvastatin telah dipastikan

    sebelumnya, dan pada percobaan klinik dari pengobatan kombinasi, memiliki tipe

    yang hampir sama, level keparahan dan insiden yang berkaitan dengan

    pengobatan satu-satu sama. Pada beberapa percobaan yang terkontrol dari

    amlodipine, efek samping yang paling sering muncul pada pemberian dosis 10 mg

    perhari adalah edema dan sakit kepala. Sedangkan atorvastatine efek sampingnya

    adalah konstipasi, dispepsia, dan nyeri perut. Pada penelitian selanjutnya efek

    samping yang ditemukan pada terapi kombinasi sama dengan pada pemberian

    amlodipine dan atorvastatin sendiri-sendiri ataupun placebo.

  • 15

    Kombinasi obat ini pada waktu diterapkan ataupun dengan pemberian

    sendiri-sendiri pada umumnya dapat diterima oleh tubuh. Edema perifer adalah

    efek samping yang sering dilaporkan pada penelitian doubie-blind RESPON.

    6. Dosis dan Cara Pemberian

    Di Amerika Serikat, kombinasi amlodipin/atorvastatin diindikasikan pada

    pasien yang sesuai: amlodipin untuk terapi hipertensi dan penyakit arteri koronaria

    (coronary artery disease), dan atorvastatin, sebagai tambahan saran diet, sebagai

    pencegahan pada pasien beresiko CVO, dan sebagai terapi pada

    hiperkolesterolemia primer (familial heterozigot, famil ial homozigot, atau

    nonfamilial), peningkatan kadar serum trigliserida, dan dislipoproteinemia primer.

    Di Eropa, indikasi terapi Amlodipin/Atorvastatin sedikit berbeda. Kombinasi

    ini diindikasikan untuk pencegahan kejadian kardiovaskuler pada pasien hipertensi

    dengan tiga faktor resiko kardiovaskuler, kadar kolesterol normal atau sedikit

    meningkat, tanpa kejadian klinis CHD, dimana penggunaan kombinasi amlodipin

    dan dosis rendah atrovastatin dirasa sesuai, sebagaimana direkomendasikan pada

    panduan terapi saat ini.

    Amlodipin/atorvastatin dapat digunakan untuk mengawali kedua obat, atau

    pasien dapat diubah dari terapi obat tunggal dengan satu atau dua obat. Secara

    umum, dosis awal kedua obat harus rendah dan dititrasi untuk menyesuaikan

  • 16

    kebutuhan individu berdasarkan efikasi dan toleransi kedua obat.

    Amlodipin/atorvastatin dapat dikonsumsi tanpa makan.

    Karena kandungan atorvastatin, amlodipin/atorvastatin dikontra- indikasikan

    pada pasien dengan penyakit liver aktif atau peningkatan serum transaminase yang

    tidak diketahui sebabnya. Pembahasan secara lengkap mengenai indikasi dan

    kontraindikasi, the manufacture's prescribing information should be consulted.

    7. Kegunaan amlodipin/atorvastatin dalam pencegahan kardiovaskuler dan

    terapi hipertensi dan dislipidemia

    Tujuan pencegahan CVD secara umum adalah meningkatkan multivariate

    risk profile, daripada menterapi satu faktor resiko. Lebih lanjut, penelitian terbaru,

    mengindikasikan bahwa semua pasien dengan faktor resiko tinggi CVD perlu

    mendapatkan terapi untuk menurunkan lipid meskipun tidak menderita dislipidemia.

    Sebagai contoh, pada ASCOT-LLA, pasien hipertensi dengan kadar LDL-C normal

    atau sedikit meningkat dan disertai 3 faktor resiko kardiovaskuler diterapi dengan

    statin sebagai obat antihipertensi outcome yang lebih baik jika dibandingkan

    dengan pasien yang hanya menerima terapi antihipertensi saja, dan saat ini, terapi

    statin pada pasien dengan kadar LDL-C yang rendah dikaitkan dengan peningkatan

    survival dan ditoleransi dengan baik. Hal yang sarna juga ditemukan pada

    penelitian CARDS pada pasien dengan diabetes dan 1 faktor resiko tambahan

    tetapi tanpa peningkatan kadar LDL-C, atorvastatin menurunkan resiko CVD lebih

    baik daripada plasebo. Panduan gabu~gan da!i European Society of Hypertension

    dan European Society of Cardiology mengacu pada hasil ini untuk

    merekomendasikan semua pasien hipertensi dengan faktor kardiovaskuler yang

    tinggi harus diberikan statin meskipun kadar LDL-C total dan serum tidak

    mengalami peningkatan.

    Analisa farmakoekonomi berdasarkan data dari ASCOT mengindikasikan

    bahwa pemberian kombinasi amlodipin/atorvastatin dosis tetap lebih hemat

    daripada pemberian 2 pil, terutama jika kepatuhan pasien ikut diperhitungkan.

    Penurunan resiko CVD mencapai "halved" dengan kepatuhan 100% dibandingkan

    kepatuhan yang sebenemya pada suatu analisis. Jika peningkatan kepatuhan

    pasien yang diindikasikan der.gan amlodipinlatorvastatin pada penelitian CARPE

  • 17

    diber1akukan secara luas, hal ini mungkin mampu meningkatkan outcome

    kardiovaskular, seperti halnya mengurangi kerugian ekonomi akibat pengobatan

    yang tidak adekuat penyakit CHD. Kombinasi dosis tetap dalam menerapi lebih dari

    satu faldor resiko sebaiknya juga diikuti. Sebenarnya, terdapat terapi kombinasi lain

    yang juga menguntungkan, misalnya statin dan ACE-i mungkin bagus untuk pasien

    dengan diabetes. Faktanya, pencegahan dengan bermacam-macam pil termasuk

    obat kunci suatu hari mungkin dapat diterapkan, tetapi sesudah ditemukan

    evidance yang mendukung.

    8. Penutup

    Sebagai penutup amlodipin/atorvastatin dosis tetap memberikan hasil yang

    convenient dan efektif dalam menangani 2 faldor resiko utama pasien hipertensi

    dan dislipidemia. Kombinasi amlodipine dan atorvastatin biequivalen dangan

    amlodipin dan atorvastatin yang diberikan sendiri-sendiri dan tidak mengubah

    efikasi masing-masing obat. Umumnya amlodipin/atorvastatin ditoleransi dengan

    baik, dengan profil toleransi yang konsisten dengan masing-masing obat.

    Pemberian amlodipin/atorvastatin sebagai pil tunggal mampu meningkatkan

    kepatuhan pasien dan manajemen resiko kardiovaskular jika dibandingkan

    pemberian amlodipin dan atorvastatin sendiri-sendiri, sehingga meningkatkan

    outcome klinis.

  • 18

    9. Daftar Pustaka

    Bangalore S, Kamalakkannan G, Parkar S, et aI. Fixed-dose combinations improve

    medication compliance: a meta-analysis. Am J Med 2007; 120: 713-9.

    Battleman DS, Peterson ED. Estimated prevalence of comorbid hypertension and

    dyslipidemia and therapeutic goal attainment among U.S. adults in 2000,

    utilizing data from the National Health and Nutrition Examination Survey

    [abstract]. J Manag Care Pharm 2004; 10 (2): 186.

    Burris JF, Allenby KS, Mroczek WJ. The effect of amlodipine on

    ambulatory blood pressure in hypertensive patients. Am J Cardiol 1994;

    73 Suppl.: 39A-43A.

    Chung M, Calcagni A, Glue P, et a l . Bioavailability of amlodipine besylatel

    atorvastatin calcium combination tablet. J Clin Pharmacol 2006 Sep; 46

    (9): 1030-7.

    Colhoun HM, Betteridge DJ, Durrington PN. et al. Primary prevention of cardio-

    vascular disease with atorvastatin in type 2 diabetes in the Collaborative,

    Atorvastatin Diabetes Study (CARDS): multicentre randomised

    placebo-controlled trial. Lancet 2004; 364: 685-96.

    Cowie MR. Simultaneous treatment of hypertension and dyslipidaemia may help to

    reduce overall cardiovascular risk: focus on amlodipine/atorvastatin

    single-pill therapy. Int J Clin Pract 2005 Jul; 59 (7): 839-46.

    Delsing DJ. Jukema JW, van de Wiel MA. et al. Differential effects of amlodipine and

    atorvastatin treatment and their combination on atherosclerosis in

    ApoE*3-Leiden transgenic mice. J Cardiovasc Pharmacol 2003 Jul; 42

    (I): 63-70.

  • 19

    Dezii CM. A retrospective study of persistence with single-pill combination therapy

    vs concurrent two-pill therapy in patients with hypertension. Manag Care

    2000; 9 Suppl.: 2-6.

    Haria M, Wagstaff AJ. Amlodipine: a reappraisal of its pharmacological properties

    and therapeutic use in cardiovascular disease. Drugs 1995; 50 (3):

    560-86.

    Heart Protection Study Collaborative Group. MRC/BHF health protection study of

    cholesterol lowering with simvastatin in 20536 high-risk individuals: a

    randomised placebo-controlled trial. Lancet 2002; 360: 7-22.

    Jackson R, Lawes CMM, Bennertt DA, et al. Treatment with drugs to lower blood

    pressure and blood cholesterol based on an individual's absolute

    cardiovascular risk. Lancet 2005; 365: 434-41.

    Johnson ML, Pietz K, Battleman DS. et al. Prevalence of comorbid hypertension

    and dyslipidemia and associated cardiovascular disease. Am J Manag

    Care 2004; 10: 926-32.

    Jukema JW, van der Hoom JW. Amlodipine and atorvastatin in

    atherosclerosis: a review of the potential of combination therapy. Expert

    Opin Pharmacother 2004 Feb; 5 (2): 459-68.

    Kannel WB. Risk stratification in hypertension: new insights from the Framingham

    Study. Am J Hypertens 2000; 13 (1 Pt 2): 3S-10S.

    Kass RS. Arena JP, DiManno D. Block of heart calcium channels by amlodipine:

    influence of drug charge on blocking activity. J Cardiovasc Pharmacol

    1988; 12 Suppl. 7: S45-9.

    Kostis BK. The importance of managing hypertension and dyslipidemia to decrease

    cardiovascular disease. Cardiovasc Drugs Ther 2007; 21: 297-309.

  • 20

    Malhotra HS, Goa KL. Atorvastatin: an updated review of its pharmacological

    properties and use in dyslipidaemia. Drugs 2001; 61 (12): 1835-81.

    Messerli FH, Williams B, Ritz E. Essential hypertension. Lancet 2007; 370: 591-603.

    Murdoch D, Heel RC. Amlodipine: a review of its pharmacological and pharmaco-

    kinetic properties, and therapeutic use in cardiovascular disease. Drugs

    1991; 41 (3): 478-505

    Packer M, O’Connor CM, Ghali JK. et al. Effect of amlodipine on morbidity and

    mortality in severe chronic heart failure. N Engl J Med 1996; 335 (15):

    1107-14.

    Pfizer Labs. Caduet (amlodipine besylate/atorvastatin calcium) tablets: description

    [online]. Available from URL: http://www.caduet.com [Accessed 2007

    Sep 18].

    Rosamund W. Flegal K, Friday G. et al. Heart disease and stroke statistics: 2007

    update. A report from the American Heart Association Statistics

    Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Circulation 2007; 115

    (5): e69-171.

    Rosendorff C, Black HR, Cannon CP. et al. Treatment of hypertension in the

    prevention and management of ischemic heart disease. Circulation 2007;

    115: 2761-88.

    Sever PS. Dahlof B, Poulter NR. et al. Prevention of coronary and stroke events with

    atorvastatin in hypertensive patients who have average or lower-than

    average cholesterol concentrations. in the Anglo-Scandinavian Cardiac

    Outcomes Trial-Lipid Lowering Arm (ASCOT-LLA): a multicentre

    randomised controlled trial. Lancet 2003 Apr 5; 361 (9364): 1149-58.

  • 21

    Simpson SH, Eurich DT, Majumdar SR, et al. A meta-analysis of the association

    between adherence to drug therapy and mortality. BMJ 2006; 333 (15):

    E1-6.

    The Task Force for the Management of Arterial Hypertension of the European

    Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of

    Cardiology (ESC). 2007 Guidelines for the management of arterial

    hypertension. Eur Heart J 2007: 28: 1462-536.

    van de Poll SW, Delsing DJ, Wouter Jukema J, et al. Effects of amlodipine,

    atorvastatin and combination of both on advanced atherosclerotic plaque

    in APOE*3-Leiden transgenic mice. J Mol Cell Cardiol2003 Jan; 35 (I):

    109-18.

    World Health Organization Global Report. Preventing chronic disease: a vital

    investment [online]. Available from URL: http: //www.who.int/chp/chronic

    disease report [Accessed 2007 Nov. 12].