untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium

11
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi). Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan- bahan kompleks lainnya (Volk and Wheeler,1993). Media Agar mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba utamanya pepton. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N 2 (Dwidjoseputro, 1994).Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 derajat C.Agar-agar merupakan kompleks merupakan kompleks polisakarida, dihasilkan oleh alga laut dan digunakan untuk pemadat pada makanan. Keunggulan agar yaitu mencair pada suhuy yang sama dengan air, namun tetap dalam keadaan cair sampain suhu 40 0C ( Suryanto dan Munir, 2006).Aquades sangat diperlukan untuk melarutkan bahan yang akan digunakan. Aquades juga merupakan sumber air yang nantinya akan digunakan oleh mikroorganisme untuk bisa hidup (anonim, 2011). Ekstrak yeast mengandung asam-asam yang lengkap dan vitamin B kompleks . Sedangkan indikator BTB berfungsi sebagai indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme mikroorganisme. Pada percobaan ini, praktikan akan diajarkan tentang pembuatan berbagai macam media untuk pengembangbiakan

Upload: zakiyya-ulpiyah

Post on 03-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sss

TRANSCRIPT

Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi).Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk and Wheeler,1993).Media Agar mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba utamanya pepton. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2(Dwidjoseputro, 1994).Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada suhu 45 derajat C.Agar-agar merupakan kompleks merupakan kompleks polisakarida, dihasilkan oleh alga laut dan digunakan untuk pemadat pada makanan. Keunggulan agar yaitu mencair pada suhuy yang sama dengan air, namun tetap dalam keadaan cair sampain suhu 40 0C ( Suryanto dan Munir, 2006).Aquades sangat diperlukan untuk melarutkan bahan yang akan digunakan. Aquades juga merupakan sumber air yang nantinya akan digunakan oleh mikroorganisme untuk bisa hidup (anonim, 2011). Ekstrak yeast mengandung asam-asam yang lengkap dan vitamin B kompleks . Sedangkan indikator BTB berfungsi sebagai indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme mikroorganisme. Pada percobaan ini, praktikan akan diajarkan tentang pembuatan berbagai macam media untuk pengembangbiakan mikroorganisme agar mikroorganisme tersebut dapat diteliti dalam laboratorium. Diharapkan dengan praktikum ini, mahasiswa mampu membuat media sendiri untuk menumbuhkan mikroorganisme guna penelitian.Dalam pembuatan media agar glukosa pada praktikum ini ,diawali dengan mebuat indikator BTB 1,6%. Setelah itu menimbang agar bakto , glukosa , pepton dan ekstrak yeast masing-masing menjadi resep yang ada dalam prosedur di atas. Bahan tersebut dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan ditambahkan 50 cc akuades dan 1 tetes indikator BTB 1,6%a. Semua bahan diaduk rata dan ditutup dengan kapas dan kertas sampul guna menghindari masuknya bakteri dalam bahan setelah disterilkan dalam autoclave selama 121oC selama 30 menit. Setelah media di sterilkan , media diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam sebelum diperiksa kembali untuk memastikan kondisi media steril atau tidak. Ketika dimasukkan ke dalam inkubator , warna media dalam labu erlenmeyer adalah . Setelah 24 jam , warna media tetap ..... . media yang dibuat tidak menunjjukan adanya perubahan , sehingga media tersebut dapat dikatakan steril.

Kesimpulan :1. Media agar glukosa mengandung glukosa , pepton , ekstrak yeast , serta BTB yang merupakan hal yang dibutuhkan mikroorganisme untuk tumbuh . 2. Sebelum digunakan , media disterilkan terlebih dahulu , contohnya dengan autoclave kemudian diinkubasi selama 24 jam sebelum dipastikan bahwa media tersebut steril dari mikrooganisme. 3. Media yang dibuat saat praktikum tidak terjadi perubahan , sehingga dapat disimpulkan media tersebut steril .

Suatu media untuk menumbuhkan mikroba harus memiliki kriteria yang mendukung kehidupan makhluk hidup yang tumbuh di dalamnya. Syarat media yang baik adalah:Mengandung bahan makanan yang sesuai bagi mikroba, mengandung oksigen tersedia yang dibutuhkan, mengandung kelembaban tertentu, Ph media harus sesuai, suhu media harus cocok, media harus steril, media harus terlindung dari kontaminasi. Pada pembuatan media hal penting yang harus dilakukan adalah mensterilkan tempat, alat, dan tangan menggunakan alkohol. Hal ini agar lingkungan menjadi aseptis bebas dari mikroba. ( Satish Gupte,1990 )Dalam praktikum kali ini dilakukan pembuatan media glukosa cair . Media ini memiliki bahan yang hampir sama dengan media padat agar glukosa yaitu , pepton agar mikroba cepat tumbuh , Aquades untuk melarutkan bahan yang akan digunakan. Aquades juga merupakan sumber air yang nantinya akan digunakan oleh mikroorganisme untuk bisa hidup (anonim, 2011). Ekstrak yeast mengandung asam-asam yang lengkap dan vitamin B kompleks . Sedangkan indikator BTB berfungsi sebagai indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme mikroorganisme. Dalam media ini ditambahkan NaCl . Penambahan mineral lain seperti NaCl dilakukan untuk menunjang pertumbuhan mikroorganisme sehingga dengan memberikan nutrisi dan mineral tambahan ketersediaan nutrien bagi mikroorganisme dapat terjamin yang membuat mikroorganisme dapat melakukan metabolismenya dengan baik dan dapat memproduksi produk dengan aktivitas terbaik. Selain itu, NaCl juga berfungsi sebagai media selektif atau media penghambat dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme lain dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkanDalam pembuatan media glukosa cait , diawali dengan pembuatan air pepton dan indikator BTB 0,4 % . Kemudian dimasukkan 0,5 gr glukosa dan 50 cc air pepton ke dalam labu erlenmeyer sebelum diaduk rata. Setelah diaduk , ditambahkan dengan 10,5 cc indikator btb 0,4% . Media diaduk hingga rata dan ditutup dengan kapas dan kertas sampul guna terhindar dari mikroorganisme setelah disterilisasi. Setelahnya , media disterilisasi dengan autoclave dengan suhu 121oC selama 30 menit dan berikutnya diinkubasi dengan suhu 37oC selama 24 jam . Sebelum dimasukkan ke dalam inkubator , dilakukan pemeriksaan warna media . Warna media sebelum diinkubasi adalah .... . Keesokan harinya (setelah 24 jam ) dilakukan pengamatan lagi guna mengetahui ada atu tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dalam media yang dibuat . Didapatkan hasil warna yang sama dalam pemeriksaan setelah inkubasi . Hal ini dapat diartikan bahwa media tersebut steril .

Kesimpulan : 1. Dalam pembuatan media glukosa cair , ditambahkan NaCl sebagai mineral tambahan . 2. Untuk mendapatkan media yang steril , dipastikan bahwa praktikan menciptakan lingkungan yang aseptis saat pembuatan media kemudian media disterilkan dengan alat tertentu. 3. Media glukosa cair yang dibuat dalam praktikum ini steril , karena tidak ada tanda-tanda adanya pertumbuhan mikroorganisme setelah diinkubasi selama 24 jam.

Media cairadalah salah satu cara membiakkan mikroba, medium ini berbentuk cair yang dapatdigunakan untuk tujuan menumbuhkan atau membiakansuatu mikroba, penelaah fermentasi, uji-uji, dan mengidentifikasi jenis dari suatu mikroba.Medium cair/broth/liquid yaitumedia yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (NutrientBroth), LB (LactoseBroth). Mikroorganisme yang dikembangkan dalam media cair akan menyebar ke seluruh media sehingga akan menciptakan kekeruhan . Media cair juga dapat memberikan informasi mengenai karakter suatu mikroba berdasarkan kebutuhan oksigen. Praktikum kali ini dilakukan pembuatan media laktosa cair.Laktosa merupakan Suatudisakaridayang dapatdifermentasioleh beberapabakteri untukproduk akhirasam .Media ini menggunakan laktosa sebagai sumber karbohidrat yang dapat difermentasi. Beberapa bakteri dapat memfermentasi laktosa, sedangkan bakteri lain tidak dapat memfermentasi laktosa. Bahan lainnya tidak jauh dari pembuatan media pada praktikum sebelumnya yaitu , pepton agar mikroba cepat tumbuh dan indikator BTB berfungsi sebagai indikator perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme mikroorganisme.Dalam pembuatan media laktosa cair , diawali dengan pembuatan air pepton dan indikator BTB 0,4 % . Kemudian dimasukkan 0,5 gr laktosa dan 50 cc air pepton ke dalam labu erlenmeyer sebelum diaduk rata. Setelah diaduk , ditambahkan dengan 10,5 cc indikator btb 0,4% . Media diaduk hingga rata dan ditutup dengan kapas dan kertas sampul guna terhindar dari mikroorganisme setelah disterilisasi. Setelahnya , media disterilisasi dengan autoclave dengan suhu 121oC selama 30 menit dan berikutnya diinkubasi dengan suhu 37oC selama 24 jam .

Sebelum dimasukkan ke dalam inkubator , dilakukan pemeriksaan warna media . Warna media sebelum diinkubasi adalah .... . Keesokan harinya (setelah 24 jam ) dilakukan pengamatan lagi guna mengetahui ada atu tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dalam media yang dibuat . Didapatkan hasil warna yang sama dalam pemeriksaan setelah inkubasi . Hal ini dapat diartikan bahwa media tersebut steril . Kesimpulan :1. Media cair dapat memberikan informasi mengenai karakter suatu mikroba berdasarkan kebutuhan oksigen. 2. Media ini berbeda dengan sebelumnya , karene digunakan laktosa 3. Media laktosa cair yang dibuat dalam praktikum ini steril , karena tidak ada tanda-tanda adanya pertumbuhan mikroorganisme setelah diinkubasi selama 24 jam.

Praktikum III4. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan. Inokulasi dilakukan dalam kondisi aseptik, yakni kondisi dimana semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium dan pengerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca yang biasa disebut sebagailaminar air flowataupun dalam ruangan yang terjaga kesterilannya (Pelczar, 1986).Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme yaitu : metode gores ,metode tebar , metode tuang , metode tusuk, . Pada praktikum kali ini dilakukan inokulasi pada lempeng agar glukosa dengan teknik gores (streaking). Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni (Winarni, 1997).Praktikum ini diawali dengan pengambilan media lempeng agar glukosa . Kemudian lempeng agar dibagfi menjadi 3 bagian (membentuk huruf T). Bagian-bagian tersebut diberi tanda dengan spidol (daerah I , II , III) . Setelah lempeng agar dibagi menjadi 3 , dilakukan inokulasi bakteri . Mikroorganisme di ambil dnegan ose yang dipijarkan terlebih dahulu secara aseptik . Setelah itu inokulasi dilakukan di daerah I dengan streak zig-zag dan dilanjutkan lagi ke daerah 2 dengan goresan yang lebih renggang . Dilanjutkan dilakukan penggoresan pada daerah 3 dengan goresan yang lebih renggang dari daerah 2. Setelah dilakukan inokulasi , cawan petri ditutup dan dimasukkan kedalam inkubator dengan posisi terbalik untuk diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC . untuk berikutnya dilakukan pengamatan pertumbuhan mikroba dalam media .

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik ke dalam media steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula adalah bahan yang mengandung mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat. Tujuan inokulasi adalah untuk memurnikan, mengidentifikasi, meremajakan, dan menyimpan mikroba.Biakan murni dilakukan untuk keperluan diagnostik, karakterisasi mikroorganisme, industri farmasi dan kegiatan lain yang berkaitan dengan mikroorganisme. Nutrisi dan lingkungan yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme serta suatu teknik kerja aseptis yang dapat mencegah adanya kontaminan dalam biakan diperlukan untuk mendapatkan kultur yang murni. Untuk meningkatkan keberhasilan inokulasi mikroba diperlukan beberapa media yaitu media tumbuh,peralatan,dan metode inokulasi.Pada media cair prinsip utama dalam menginokulasikan mikroba atau biakan adalah menumbuhkan mikroba tersebut dan mengamati pola pertumbuhannya.Praktikum ini diawali dengan menuangkan media glukosa yang telah dibuat ke dalam 2 tabung reaksi yang diberi tabung durham dimana posisi mulut tabung menghadap dasar tabung reaksi secara aseptik . Pastikan tidak ada udara yang terjebak sehingga tabung durham terisi penuh media glukosa. Tahap berikutnya yaitu mengambil bakteri secara aseptik untuk diinokulasi pada media glukosa cair. Ose digerakkan agar biakan terlepas , kemudian mulut tabung dipanaskan dan ditutup dengan kapas dan kertas sampul. Setelah dilakukan inokulasi , tabung di masukkan ke dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu 37oC .

Blablablaaa a

Pewarnaan gram pertma kali dikemukakan oleh Christian Gram pada tahun 1884. Pada dasarnya pewanaan gram adalah pewarnaan majemuk, karena menggunakan lebih dari satu macam zat warna dan pewarnaan diferensial, karena pewarnaan ini mampu mendeferensiasi atau membedakan bakteri, sehingga bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu gram negatif dan gram positif. Penggunaan prinsip pewarnaan gram ini akan membantu dan mempermudah untuk melakukan identifikasi bakteri dan berdasarkan hal itu lah kita melakukan praktikum pewarnaan gram ini agar praktikan dapat mengenal dan mempelajari prosedur pewarnaan gram serta memahami prosedur pewarnaan warna. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel (Iud,2008). Dengan pewarnaan Gram, bakteri-bakteri dapat dibagi atas 2 golongan yaitu Gram positif dan Gram negatif.Gram positif warnanya violet (ungu) karena mengikat zat warna utama kristal violet. Sedangkan Gram negatif berwarnamerah jambukarena melepaskan zat warna utama dan menangkap zat warna penutup fuchsin. Prinsip atau pokok-pokok pewarnaan Gram meliputi 4 tingkatan yaitu : 1.Pewarnaan dengan zat warna utama (kristal gentian violet yang warnanya violet). 2.Merekatkan (mengintensifkan) dengan suatu larutan mordant, yaitu larutan lugol (J-KJ). 3. Menambahkan zat decolorisasi (bahan peluntur) misalnya alkohol atau alkohol-asam. 4.Pemberian zat penutup (counter stain), misalnya : larutan fuchsin, safranin, dll.