untuk memenuhi ujian tengah semester mata kuliah … · 1.4 biaya proyek biaya yang dibutuhkan...

23
PROPOSAL Penjagaan Keberlangsungan Populasi Hijau Kapubaten Blitar untuk Pencegahan Banjir Tahun 2017 Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Proyek Pembangunan Dosen Pengampu: Joko Purnomo, SI.IP.,MA. Disusun Oleh: Galang Rahmadhani 145120400111019 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

PROPOSAL

Penjagaan Keberlangsungan Populasi Hijau Kapubaten Blitar untuk

Pencegahan Banjir Tahun 2017

Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen

Proyek Pembangunan

Dosen Pengampu: Joko Purnomo, SI.IP.,MA.

Disusun Oleh:

Galang Rahmadhani

145120400111019

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

BAB I BASIC DATA SHEET ....................................................................................... 3

1.1 NAMA PROYEK .................................................................................. 3

1.2 NAMA ORGANISASI .......................................................................... 3

1.3 KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDERS ..................................... 3

1.4 BIAYA PROYEK .................................................................................. 3

1.5 LOKASI DAN DURASI ....................................................................... 4

BAB II ANALISA KONSEPTUAL .............................................................................. 5

2.1 SPESIFIKASI MASALAH .................................................................... 5

BAB III DESKRIPSI PROYEK .................................................................................... 8

3.1 RATIONAL FOR INTERVENING ....................................................... 8

3.2 DESCRIPTION OF ACTIVITIES ....................................................... 10

3.3 BENEFICIARY SELECTION AND PARTICIPATION .................... 11

3.4 SUSTAINABILITY .............................................................................. 12

BAB IV MANAGEMENT AND ARRANGEMENT ................................................. 14

4.1 KAPASITAS ORGANISASI DAN STAFF ......................................... 14

4.2 MONITORING, EVALUASI, DAN AKUNTABILITAS ................... 14

APPENDIX

LOGICAL FRAMEWORK ......................................................................................... 16

ORGANIZATIONAL BACKGROUND..................................................................... 21

BUDGET ..................................................................................................................... 23

Page 3: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

3

BAB I

BASIC DATA SHEET

1.1 Nama Proyek

“Penjagaan Keberlangsungan Populasi Hijau Kapubaten Blitar untuk

Pencegahan Banjir Tahun 2017”

Proyek ini merupakan proyek tahap pertama yang dilakukan oleh organisasi Blitar

Hijau dengan melakukan kerjasama bersama pemerintah, masyarakat, dan perusahaan

di Kabupaten Blitar yang dilaksanakan pada 2017.

1.2 Nama Organisasi

Blitar Hijau merupakan NGO (Non-Governmental Organization) yang bersifat

non-profit, yang baru terbentuk pada tahun 2017 dan memiliki fokus terhadap

permasalahan lingkungan khususnya di Blitar. Blitar Hijau memiliki fokus terhadap isu

lingkungan dikarenakan permasalahan lingkungan yang muncul dari tahun ke tahun,

baik dalam level global atau lokal, khususnya di Blitar. Blitar Hijau diisi oleh pemuda-

pemuda usia produktif antara usia 17-30 tahun. Dalam pelaksanaan aktifitas atau aksi

Blitar Hijau membuka kesempatan bagi seluruh warga Blitar tanpa terbatas usia untuk

ikut bergabung. Blitar Hijau memiliki kantor komando di rumah ketua yaitu Galang

Rahmadhani yang berlokasi di Dusun Ngandengan, RT 05 RW 02, Desa Tegalrejo,

Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.

1.3 Kemitraan Dengan Stakeholders

Blitar Hijau merupakan organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, dimana Blitar

Hijau tidak bergerak sendiri dalam upayanya untuk menjaga lingkungan di wilayah

Kabupaten Blitar. Blitar Hijau memiliki pemangku kepentingan yang membangun

kerjasama dengan Blitar Hijau. Pemangku kepentingan itu berasal dari organisasi

sejenis di Kabupaten Blitar, pemerintah, dan perusahaan yang akan menjadi sponsor.

1.4 Biaya Proyek

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar

40-70 juta rupiah.

1.5 Lokasi dan Durasi

Page 4: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

4

Lokasi proyek akan dilakukan di wilayah paling rusak di Kabupaten Blitar di wilayah

Kawulon dan Alas Panggungrejo yang mengalami kerusakan hutan karena pembalakan

liar. Pelaksanaan proyek penjagaan populasi hijau akan dilaksanakan dalam kurun

waktu 2 bulan, dengan harapan masyarakat sekitar dapat turut aktif dalam kegiatan

tersebut.

BAB II

Page 5: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

5

ANALISA KONSEPTUAL

2.1 Spesifikasi Masalah

Permasalahana lingkungan yang ada di Kabupaten Blitar adalah permasalahan

mengenai tidak terbendungnya aliran air hujan dari dataran-dataran tinggi di kabupaten

Blitar yang mengakibatkan daerah-daerah dataran rendah dalam hal ini adalah

Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya selalu mengalami banjir ketika terjadi hujan

dalam kurun waktu yang cukup lama. Tidak terbendungnya air hujan tersebut diindikasi

dari gundulnya hutan di Alas Pangggungrejo dan Hutan di daerah Kawulon yang

semenjak dibukanya jalur lalu lintas di wilayah tersebut hutan yang dahulunya rindang

sekarang mulai dibuka untuk keperluan wisata hutan, dan beberapa ditebangi. Hal

tersebut secara tidak langsung membawa masalah ke daerah dataran rendah di

bawahnya. Karena itu Blitar Hijau ingin menaikkan kembali populasi hijau di 2 wilayah

utama tersebut.

Permasalahan banjir yang terjadi di Kabupaten Blitar merupakan masalah klasik

yang ada setiap tahun, namun dibiarkan saja oleh pemerintah dikarenakan anggapan

“sudah hal yang wajar” karena Kecamatan Sutojayan berada di dataran rendah yang

merupakan tempat atau tujuan akhir dari aliran air hujan. Namun ketika diturut kembali

ke sejarah, banjir bandang tersbesar pernah terjadi pada masa pemerintahan Presiden

Gus Dur, pada masa tersebut masyarakat banyak melakukan penebangan di Alas

Panggungrejo dikarenakan kurang ketatnya penjagaan, yang kemudian berdampak pada

banjir-banjir pada tahun-tahun berikutnya.1 Hingga saat ini ketika melewati Alas

Panggungrejo yang terliat hanyalah pohon-pohon kecil dan lahan-lahan pertanian

berhektar-hektar yang jika dibandingkan dengan kondisi pada akhir 1990an sangatlah

berbeda, dan tentu hal tersebut akan merubah fungsi hutan sebagai daerah resapan air.

Permasalahan yang terjadi di wilayah Alas Panggungrejo bukan hanya amsalah

penebangannya saja namun juga penanaman, penebangan dilakukan semenjak tahun

1990an dan sudah dilakukan reboisasi namun tidak berjalan efektif karena jenis pohon

yang ditanam adalah pohon panen atau pohon yang dipanen kayunya. Selanjutnya pada

tahun 2014 lahan justru banyak dibuka untuk pertanian tanaman perkebunan, dengan

komositas seperti cabai, dan tomat ketimbang menanam pohon untuk daerah resapan

air.

1 Hasil percakapan dengan Bapak Sumarno, warga Blitar.

Page 6: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

6

Permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya selain

datang dari gundulnya hutan di Alas Panggungrejo, juga disebabkan oleh mulai

gundulnya hutan di wilayah Kawulon yang secara geografis posisinya juga berada di

atas Kecamatan Sutojayan. Pada sekitar tahun 2010an dibuka jembatan diatas Sungai

Brantas di wilayah Kawulon dimana jembatan tersebut menghubungkan lalu lintas dari

Kecamatan Selopuro dan Kecamatan Wlingi ke Kecamatan Sutojayan dan Kecamatan

Panggungrejo menjadi lebih cepat, yang pada awalnya harus sedikit memutar melalui

daerah Kanigoro di barat. Dampak dari pembukaan jembatan tersebut adalah

meningkatnya arus lalu lintas di wilayah Kawulon yang secara tidak langsung membuat

warga melihat akan adanya kesempatan bisnis dengan membuka lahan di hutan di

Kawulon untuk rest area di pinggiran Sungai Brantas. Dampak langsung adalah ketika

terjadi hujan deras sekitar 2 jam terjadi banjir setinggi 30cm di wilayah Jegu dan

Kecamatan Sutojayan juga secara tidak langsung akan menerima lebih banyak

limpahan air yang datang dari 2 arah.

Permasalahan di kedua wilayah hutan tersebut jika kita lihat secara lebih

mendalam adalah terjadi karena pengaruh permasalahan ekonomi. Permasalahan

ekonomi menjadi akar penyebab permasalahan banjir di Kecamatan Sutojayan.

Permasalahan ekonomi mengakibatkan warga memilih melakukan trade off dengan

memilih menebang hutan ketimbang mereka kelaparan. Selanjutnya jika dilihat lebih

jauh secara teknis permasalahan yang terjadi adalah dikarenakan jenis pohon yang

hidup di dua hutan tersebut. Pohon-pohon yang mendiami di dua hutan tersebut adalah

jenis-jenis pohon mahal yang sangat bagus untuk keperluan mebel. Pohon-pohon yang

ada adalah jenis Jati dan Mahoni yang peminatnya sangat banyak sehingga warga tentu

dengan sukarela melakukan illegal logging mengingat harganya yang menggiurkan

untuk memperbaiki perekonomian mereka. selain melakukan penebangan untuk

menjual kayunya secara langsung beberapa warga juga memilih untuk membuka lahan

untuk menggunakannya sebagai lahan perkebunan mereka, dimana hal tersebut juga

secara tidak langsung akan mengurangi kemampuan daya resap air oleh hujan.

Selain permasalahan terkait pemabalakan liar dan pembukaan lahan, ada juga

permasalahan lain yaitu terkait meningkatnya penggunaan barang industry di Blitar

namun wrga tidak memperhatikan pembuangan sampah. Jika ke Blitar maka dapat

ditemui dengan mudah adanya popok bayi mengapung di sungai-sungai Blitar. Selain

itu masalah lain juga muncul dari mata pencaharian penduduk Blitar yang masih

Page 7: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

7

mayoritas petani dimana mereka membuat latar atau menutup tanah dengan semen,

dengan maksus untuk menjemur hasil panen mereka dan memudahkan proses bongkar

muat komoditas. Hal ini tentu dapat mengurangi luas area resapan air hujan dan

mengakibatkan air semakin mengalir dengan bebas.

Pemerintah Kabupaten Blitar dirasa kurang aktif untuk memperhatikan

keberlangsungan populasi hijau di wilayah Alas Panggungrejo dan wilayah Kawulon.

Padahal ada banyak cara untuk memperhatikan populasi hijau sambil mendapatkan

keuntungan tanpa harus merusak hutan di Kabupaten Blitar. Menurut Blitar Hijau, jenis

pohon akan sangat berpengaruh terhadap terjadi atau tidaknya illegal logging di wilayah

hutan.

Blitar Hijau melihat bahwa permasalahan penebangan liar karena permasalahan

ekonomi dapat terhenti ketika warga mampu mendapatkan keuntungan dari hutan tanpa

harus melakukan penebangan hutan. Maka dari itu penggunaan jenis pohon buah

diarasa bisa menjadi solusi untuk permasalahan penebangan hutan dan banjir serta

permasalahan ekonomi warga sekitar hutan. Hal ini sudah dipraktekan di wilayah Blitar

Kota dengan menggiatkan penanaman pohon belimbing di wilayah Karangsari yang

sekarang terkenal sebagai Kampung Belimbing. Juga berhasil dilakukan oleh

perusahaan lokal di wilayah Kademangan dengan Kampung Coklatnya. Hal tersebut

bisa menjadi win-win solution untuk semua pihak baik dari pemerintah, warga sekitar,

dan paling utama adalah wilayah Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya terkait

permaslahan banjir yang menjadi momok setiap tahunnya.

BAB III

DESKRIPSI PROYEK

Page 8: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

8

3.1 Rational for Intervening

Perumusan proyek ini telah dilakukan dengan detail dengan melakukan riset,

pengamatan lokasi, wawancara, dan tinjauan sejarah di wilayah-wilayah dimana proyek

akan berjalan. Dalam melakukan perumusan proyek ini Blitar Hijau melihat

permasalahan yang ada dan dikatikan dengan factor-faktor penyebab dengan

melakukan assessment dengan melakukan pengamatan dan melakukan perbincangan

santai dengan warga sekitar wilayah Alas Panggungrejo dan Kawulon terkait

penebangan hutan atau pembukaan lahan di dua wilayah tersebut. Selain itu Blitar Hijau

yang diisi dari kalangan muda Kabupaten Blitar secara tidak langsung juga memiliki

informasi dari sejarah yang diketahui dari banjir di Sutojayan, dan hal tersebut

merupakan salah satu informasi penting sebelum menjalankan proyek penjagaan

populasi hijau di Kabupaten Blitar.

Dalam sejarahnya, pemerintah dirasa kurang aktif dalam usaha menjaga

populasi hijau di Kabupaten Blitar, dilihat dari semakin berkurangnya populasi hijau

dan tidak adanya perbaikan secara signifikan jika dilihat melalui pengamatan secara

langsung dan juga pendapat warga. Namun kita tidak selamanya bisa menyalahkan

pemerintah, Karena warga juga memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dengan

pemerintah untuk ikut melestasrikan populasi hijau di Kabupaten Blitar khususnya pada

proyek tahun 2017 ini adalah kawasan Alas Panggungrejo dan hutan di wilayah

Kawulon. Karenanya Blitar Hijau akan berusaha melakukan lobi ke instansi terkait

dengan proyek ini seperti PERHUTANI dan Pemerintah Kabupaten Blitar serta

pemerintah lokal seperti RT RW atau Kepala Desa. Pelibatan pemerintahan level desa

sangat perlu mengingat pola interaksi warga Blitar yang masih dekat dengan pemimpin

daerahnya maka perlu komunikasi dengan pemerintah desa agar keaktifan warga dapat

dimaksimalkan dalam mendukung berjalannya proyek ini. Pelibatan masyarakat ini

adalah juga memiliki tujuan agar masyarakat merasa memiliki hutan yang mereka

mulai, jadi mereka akan memiliki sense of belonging terhadap hutan baru. Hal tersebut

dirasa akan membawa banyak manfaat untuk keberlangsungan proyek kedepannya.

Namun, tidak ada jaminan bahwa proyek ini akan mampu berjalan 100% tanpa

hambatan. Resiko kegaga;an proyek ini tentu ada, dan itu adalah konsekuensi yang

wajar dari berjalannya sebuah proyek. Adapun konsekuensi dari ridak berjalannya

proyek ini adalah sebagai berikut:

Page 9: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

9

- Kondisi lingkungan di Blitar secara umum akan menurun setiap tahunnya.

- Banjir akan terus terjadi, dimana hal ini selalu membawa kerugian baik

ekonomi, sosial, hingga nyawa.

- Meningkatkan resiko kemiskinan ketika hutan benar-benar sudah habis.

- Menghambat perekonomian Kecamatan Sutojayan dimana disana terdapat pasar

yang menjadi temat tujuan utama penduduk desa sekitar memasarkan

dagangannya dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Konsekuensi-konsekuensi tersebut anya beberapa dari benyak konekuensi lain yang

bisa saja muncul yang sifatnya tidak bisa diprediksi. Karenanya proyek ini harus

diupayakan agar dapat terlaksanan karena akan membawa manfaat bukan hanya bagi

warga Kecamatan Sutojayan terkait dengan banjir tahunannya, namun juga manfaat

untuk warga sekitar hutan dengan hasil hutannya kelak.

Adapun beberapa tujuan yang diharapkan tercapai dan menjadi kepentingan

utama dari proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan banjir tahunan di Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya.

2. Memberi mata pencaharian tambahan bagi warga sekitar hutan dengan

sosialisasi atau pelatihan usaha yang memanfaatkan hutan tanpa harus merusak

hutan. Semisal peternakan lebah.

3. Menambah pemasukan bagi masyarakat miskin dengan dapat memanen hasil

hutan berupa buah-buahan yang ditanam pada proyek ini.

Proyek ini akan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat setempat hutan

berada dan khususnya masyarakat di Kecamatan Sutojayan dan sekitarnya. Manfaat-

manfaat yang akan didapat dari berjalannya proyek ini adalah meningkatnya taraf hidup

masyarakat tanpa terjadinya kerusakan hutan di wilayah Alas Panggungrejo dan

Kawulon. Selain itu banjir tahunan akan teratasi sedikit demi sedikit bersama dengan

tumbuhnya hutan.

Outcomes yang diharapkan terjadi adalah masyarakat memiliki kesadaran

lingkungan dengan tidak merusak hutan kedepannya, karena sudah diberi pelatihan dan

wahana untuk membantu pendapatan mereka tanpa harus merusak hutan.

3.2 Description of Activities

Page 10: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

10

Proyek penjagaan populasi hijau di Kabupaten Blitar ini akan dilaksanakan

melalui beberapa proses atau tahapan dalam pelaksanaannya. Aktifitas tersebut meliputi

aktifitas assessment, lobbying politik, pendanaan, membuka kerjasma, riset dan

implementasi atau ekseskusi proyek di lokasi. Aktifitas assessment adalah aktifitas

untuk melihat kebutuhan masyarakat dengan melakukan pendekatan melalui media

biacara langsung atau melakukan pengamatan langsung di lapangan. Selanjutnya adalah

aktifitas politis, pada aktifitas ini dilakukan lobbying ke pemerintah di tingkat

kabupaten oleh anggota Blitar Hijau yang memiliki relasi dengan pemerintah

Kabupaten Blitar. Upaya ini bertujuan untuk membuat pemerintah membuat

perundangan terkait hutan agar lebih ketat, sehingga pengawasan hokum akan menjadi

lebih ketat dan hal tersebut diharapkan dapat mencegah pembalakan liar di Alas

Panggungrejo dan Hutan di wilayah Kawulon. Pendekatan politits selanjutnya juga

dilakukan hingga level perangkat desa yaitu kelurahan, RW, hingga RT. Hal tersebut

diupayakan agar masyarakat dapat diajak langsung oleh perangkat desanya yang secara

emosional lebih dekat dengan mereka.

Selanjutnya aktifitas ketiga adalah pendanaan. Aktifitas ini adalah aktifitas

untuk menghimpun dana untuk mendukung jalannya proyek penjagaan populasi hijau

ini. Untuk pendanaan Blitar Hijau ingin mendapatkan dana dari bantuan luar negeri dari

organisasi non pemerintah atau lembaga bantuan luar negeri negara-negara yang

memiliki concern terhadap permasalahan lingkungan, seperti WWF dan untuk bantuan

dari lembaga donor negara seperti JICA dan DAAD. Hal ini perlu dilakukan karena di

Blitar sendiri masih minim adanya bantuan luar negeri, dan bantuan dari luar negeri

biasanya bersifat massif jika dikurskan ke rupiah. Tidak hanya terbatas dari bantuan

donor luar negeri, Blitar Hijau juga membuka pintu kerjasama untuk perusahan-

perusahaan lokal yang mau membantu menjaga lingkungan di Blitar.

Aktifitas selanjutnya, membuka atau mengusahakan menjalin kerjasama dengan

orgnasisasi sejenis atau ekspertis sesuai bidang yang mampu mendukung jalannya

proses riset dan implementasi dari proyek penjagaan populasi ini. Blitar Hijau akan

mengupayakan menjalin kerjasama dengan pihak Univerisitas dalam upayanya untuk

melakukan riset. Selain Unversitas Blitar Hijau juga ingin melakukan kerjsasama

dengan organisasi hijau seperti Green Peace agar terjadi sharing value dimana hal

tersebut akan mendukung keberhasilan proyek. Selain itu Blitar Hijau ingin menjalin

Page 11: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

11

hubungan dengan pihak media, untuk meliput kegiatan kami sehingga penjagaan

lingkungan di Blitar menjadi inspirasi untuk daerah lain menjaga lingkungannya juga.

Aktifitas selanjutnya adalah melakukan riset atau penelitian terkait

permaslaahan-permasalahan teknis dalam menjalankan penanaman di Alas

Panggungrejo dan Hutan Kawulon. Riset tersebut berupa penelitian sejarah dua hutan

tersebut terkait masalah-masalah yang harus diantisipasi, dan meneliti terkait kondisi

tanah, air, suhu, dan sinar matahari dimana hal ini akan menentukan dalam pemilihan

bibit dan jenis pohon buah yang akan ditanam di dua hutan tersebut.

Aktifitas terakhir adalah implementasi proyek. Implementasi proyek ini akan

dilakukan oleh anggota Blitar Hijau bersama dengan masyarakat sekitar dan juga mitra-

mitra Blitar Hijau. Pelibatan masyarakat dalam proses implementasi adalah upaya dari

Blitar Hijau untuk menumbuhkan sense of belonging akan hutan, sehingga diharpakna

masyarakat ikut merasa memiliki dan ikut melindungi serta tidak merusak hutan

tersebut kedepannya.

3.3 Beneficiary Selection and Participation

Kuntungan atau manfaat dari proyek ini merupakan hal yang menjadi target dari

proyek ini. Keuntungan yang jelas merupakan hal yang lazim bagi stakeholders untuk

dapatkan karena proyek ini merupakan salah satu bagian dari bentuk investasi mereka.

adapun pihak-pihak yang akan diuntungkan dari berjalannya dari proyek ini adalah:

1. Masyarakat di Kecamatan Sutojayan, dan daerah sekitar Alas Panggungrejo

dan Hutan di wilayah Kawulon

2. Pemerintah Kabupaten Blitar dan Perangkat Desa setempat

3. Pihak Universitas

4. Pihak Media

Aktifitas M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8

Assessment

Lobbying Politik

Pendanaan

Membuka Kerjasama

Riset

Implementasi Proyek

Page 12: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

12

5. Pihak Donor

Keuntungan yang didapat oleh beberapa pihak tersebut dapat diperoleh dengan

kontribusi yang nyata dalam menjalankan proyek penjagaan populasi Blitar ini. Namun

hal ini berlaku bagi stakeholders dalam proyek ini. Untuk masyarakat entah mereka

aktif atau tidak mereka akan tetap mendapatkan manfaat dari berjalannya proyek

berikut. Manfaat bagi pihak donor adalah nama mereka akan semakin dikenal

khususnya oleh masayarakat Kabupaten Blitar, mengingat belum banyaknya pihak

donor yang masuk ke Kabupaten Blitar. Bagi pihak medua, mereka akan mendapat

manfaat dengan mendapat sumber berita dan turut menyebarkan informasi yang

mungkin dapat mengisnpirasi daerah lain. Bagi pihak Universitas mereka akan

mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, dan

memiliki kesempatan bagi mahasiswanya untuk melakukan penelitian. Bagi pemerintah

Kabupaten Blitar adalah terbantunya pengenalan citra Kabupaten Blitar dan

pembangunan ekonomi di Kabupaten Blitar.

Dalam memilih mitra kerja Blitar Hijau tidak membatasi dengan kriteria-kriteria

yang sulit, yang terpenting adalah mitra kerja memiliki visi yang sama dalam proyek

ini dan mau terlibat baik dari sisi materil maupun non materil. Mitra kerja akan

mendapat manfaat atau keuntungan sesuai dengan keaktifan mereka dalam proyek ini.

Mitra kerja dalam proyek ini akan dilibatkan sesuai dengan porsi dan kemampuan

mereka, sebagai contoh pihak Universitas akan dilibatkan dalam proses penelitian dan

implementasinya saja, berbeda dengan pihak donor yang akan dilibatkan lebih banyak

dalam kegiatan-kegiatan kami.

3.4 Sustainability

Setelah proyek berhasil dijalankan perlu adanya keberlangsungan dari proyek

ini atau sustainability, karenanya dari awal kami melibatkan masyarakat agar ada rasa

memiliki dari masyarakat akan hutan yang ditanami bersama dengan mereka sehingga

diharapkan mereka akan sukarela menjaga hutan yang mereka tanami. Selain

mengaharpkan sukarela masyarakat kami juga akan membentuk tim pengawas yang

akan melihat kondisi hutan setiap satu bulan sekali untuk memastikan kondisi hutan

berjalan sesuai dengan proyeksi Blitar Hijau.

Namun sustainability dari proyek tersebut tidak hanya terbatas disitu, karena

proyek ini adalah proyek pertama maka akan ada proyek-proyek berikutnya dari Blitar

Page 13: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

13

Hijau di lokasi tersebut, jadi sustainability akan berasal dari kegiatan Blitar Hijau

selanjutnya pula.

Page 14: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

14

BAB IV

MANAGEMENT AND ARRANGEMENT

4.1 Kapasitas Organisasi dan Staf

Blitar Hijau merupakan organisasi peduli lingkugnan yang terdiri dari pemuda-

pemuda aktif yang masih memliki idealisme dan mau berjuang untuk perbaikan

lingkungan di Blitar. Meskipun Blitar Hijau tidak sebesar organisasi lingkungan lain

seperti Green Peace atau organisasi lingkungan nasional atau internasional lainnya,

namun justru sifatnya yang masih lokal memberi Blitar Hijau kesempatan untuk lebih

memahami secara mendalam permsalahan di Kabupaten Blitar. Blitar Hijau yang berisi

oleh anak-anak muda akan memiliki jaringan yang luas dikarenakan background yang

berbeda-beda dari setiap anggotanya dimana hal ini akan menambah relasi Blitar Hijau.

Anggota Blitar Hijau berisi anak-anak muda usia 17-30 tahun dimana mereka

adalah pemuda-pemuda akademisi atau pemuda-pemuda yang memiliki background

pendidikan yang cukup baik, sehingga dapat dilihat dari hal tersebut bahwa pengelolaan

dan manajemen proyek dari Blitar Hijau memiliki skil dan kemampuan yang baik dalam

menjalankan tugasnya.

4.2 Monitoring, Evaluasi, dan Akuntabilitas

Untuk memastikan berjalannya proyek dengan baik maka diperlukan adanya

monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas dari pihak manajemen Blitar Hijau bersama

dengan stakeholders yang melakukan kemitraan dengan Blitar Hijau. Manajemen akan

dilakukan oleh anggota Blitar Hijau dengan rajin melaporkan perkembangan ke Ketua

Blitar Hijau, Pembina, dan stakeholders. Untuk monitoring atau pengawasan dilakukan

oleh anggota di lapnagan dan dilaporkan kepada ketua dan pembina untuk memantau

perkembangan proyek dan membantu dalam mengambil kebijakan.

Evaluasi akan dilakukan setiap akhir pekan selama proyek berjalan selama 8

minggu. Untuk memantau perkembangan proyek dan memantau kekurangan yang bisa

diperbaiki selama proyek berjalan. Sehingga selama proyek berjalan proyek bisa selalu

diarahkan agar selalu sesuai dengan track yang diharapkan oleh Blitar Hijau.

Untuk akuntabilitas metode yang transparan akan digunakan Blitar Hijau agar

terjadi transaparansi dalam setipa kegaitan dalam prpyek ini. Transparansi berguna agar

Page 15: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

15

semua pihak yang menjadi mitra bisa mempercayai proyek yang sedang dijalankan oleh

Blitar Hijau dan mau turut aktif membantu berjalannya proyek ini.

Page 16: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

16

APPENDIX

LOGICAL

FRAMEWORK

Design Project Indikator Verifikasi Asumsi

Goal

Purpose

Penjagaan

Keberlangsungan

Populasi Hijau

Kabupaten Blitar

untuk

Pencegahan

Banjir 2017

Mengupayakan

pengentasan

kemiskinan untuk

mencegah

pembalakan liar

dan pembukaan

lahan

Dokumentasi

kegiatan

sosialisasi.

Meningkatkan

kesadaran

masyarakat

terkait masalah

sampah dan

penutupan

tanah

Output

Upaya

pengentasan

kemiskinan

untuk

mencegah

pembalakan

liar dan

pembukaan

lahan

Melakukan

upaya

perbaikan

hutan dari

dampak

pembalakan

liar dan

membuat

hutan yang

tidak layak

tebang

Dokumentasi

lapangan, data

luas hutan, data

pekerjaan

penduduk

sekitar.

Upaya memindahkan

pekerjaan atau diversifikasi

pekerjaan untuk petani atau

pedagang yang melakukan

pembukaan lahan akan

mendpat hambatan karena

harus merubah budaya

mereka.

Mengupayak

an

pengurangan

pembukaan

lahan dengan

mengalihkan

pekerjaan

pembuka

lahan

Page 17: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

17

Peningkatan

kesadaran

masyarakat

terkait

masalah

sampah dan

penutupan

tanah

Adanya upaya

untuk

membantu

warga untuk

meningkatkan

kesadaran

mereka terkait

dampak

sampah yang

mereka buang

Dokumentasi,

Laporan Kegiatan

Sosialisasi

Sosialisasi akan sangat sulit

diaplikasikan karena akan

berbenturan dengan

kebiasaan dan kegaitan usaha

warga karenanya akan

dibutuhkan waktu cukup

lama untuk menyadarkan

wrga masyarakat.

Upaya

untuk

membuat

warga

sadar akan

dampak

dari

penutupan

tanah.

Activities

Perbaikan

hutan dari

dampak

pembalakan

dengan

memperhatika

n pengentasan

kemiskinan

Melakukan

penanaman

jenis pohon

buah. Hal ini

untuk

memotong

arus demand

pohon dan

masyarakat

dapat

memanen

buah tanpa

harus

menebang

pohon untuk

mendapat

keuntungan.

Grafik jumlah

Pohon buah di

Alas Panggungrejo

dan Hutan

Kawulon

Hambatan akan terjadi dari

kondisi musim yang cocok

untuk tanaman baru yang

akan ditanam

Page 18: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

18

Pengajuan

pembuatan

peraturan yag

lebih ketat terkait

illegal logging di

wilayah hutan di

Blitar

Adanya revisi

perundang-

undangan terkait

kehutanan Blitar.

Hambatan akan terjadi di level pembuatan kebijakan. Karena keputusan ada di pihak pemerintah dan Blitar Hijau hanya mampu mengupayakan untuk pembuatan peraturan baru dan tidak memiliki wewenang untuk hal tersebut.

Mengupaya

kan

penguranga

n

pembukaan

lahan

dengan

mengalihka

n pekerjaan

pembuka

lahan

Memberi

pekerjaan lain

bagi pembuka

lahan dengan

melakukan

perkebunan

tanpa membuka

lahan. Sebagai

contoh dengan

melakukan

perkebunan buah

naga yang bisa

ditumpangkan ke

pohon yang

sudah ada

sebagai

penopang.

Dokumentasi,

laporan

pelaksanaan

kegiatan, data

hasil panen

perkebnunan.

Hal tersebut akan mendapat

hambatan ketika warga sulit

memahami cara atau teknik

baru yang selama ini belum

mereka kenal.

Memberi

sosialisasi cara

tetap membuka

rest area tanpa

harus

melakukan

pembukaan

lahan. Dapat

disiasati dengan

pembuatan rest

area ramah

lingkungan

dengan

memanfaatkan

hutan yang

sudah ada

Dokumentasi

dan laporan

kegiatan yang

sudah ada,

serta adanya

rest area yang

ramah

lingkungan.

Hambatannya adalah

stigma masyarakat yang

menganggap hal yang

modern adalah lebih baik

daripada hal-hal yang

bersifat ramah

lingkungan.

Page 19: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

19

Upaya

peningkatan

kesadaran

masyarakat

Blitar terkait

masalah

sampah

Melakukan

sosialisasi kepada

warga terkait

dampak dari

kebiasaan lama

mereka

membuang

sampah

sembarangan ke

sungai.

Laporan

kegiatan dan

dokumentasi

kegiatan

sosialisasi

Merubah kebiasaan lama

akan cukup sulit dilakukan

karena merubah kebiasaan

seperti merubah cara hidup

masyarakat.

Melakukan

sosialisasi

kepada warga

terkait

pentingnya

sungai

terhadap

kehidupan

manusia dan

dampaknya

jika mereka

tidak

memperhatik

an sungai

Laporan

Kegiatan,

Dokumentas

i sosialisasi.

Memasukkan pemahaman

baru akan cukup sulit,

terlebih ke masyarakat yang

pada awalnya tidak memiliki

kepedulian ke sungai.

Terlebih ke warga yang tidak

terdampak banjir secara

langsung.

Upaya

peningkatan

kesadaran

masyarakat untuk

tidak menambah

penutupan lahan

untuk keperluan

menjemur hasil

panen dan

efisiensi bongkar

muat barang

Melakukan

sosialisasi

untuk tidak

lagi

melakukan

penutupan

lahan dengan

semen.

Karena hal

tersebut akan

menutup

resapan

tanah, dan

menggunaka

n kembali

sistem

gotong

royong atau

menumpang

Dokumentasi dan laporan kegiatan sosialisasi.

Cukup sulit dilakukan karena

aktifitas ini akan menutup

upaya mereka dalam

melakukan kegiatan

ekonomi.

Page 20: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

20

Melakukan

sosialisasi

terkait sistem

bongkar

pasang yang

efisien tanpa

harus

menggunaka

n latar atau

lahan tertutup

semen.

Dokumentasi Kegiatan dan Laporan Kegiatan Sosialiasi

Akan terhalangi oleh

kebiasaan yang selama ini

sudah berjalan di masyarakat.

Page 21: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

21

Organizational Background

Blitar Hijau merupakan NGO (Non-Governmental Organization) yang bersifat non-profit

dan berfokus terhadap permasalahan lingkungan khususnya di Blitar. Blitar Hijau

memiliki fokus terhadap isu lingkungan dikarenakan permasalahan lingkungan yang

muncul dari tahun ke tahun, baik dalam level global atau lokal, khususnya di Blitar. Blitar

Hijau diisi oleh pemuda-pemuda usia produktif antara usia 17-30 tahun. Dalam

pelaksanaan aktifitas atau aksi Blitar Hijau membuka kesempatan bagi seluruh warga

Blitar tanpa terbatas usia untuk ikut bergabung. Kegiatan-kegiatan Blitar Hijau ditujukan

untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang terjadi di Blitar, organisasi ini memiliki

tujuan besar utama untuk mengakhiri banjir tahunan yang terjadi di salah satu wilayah di

Blitar yaitu Kecamatan Sutojayan, selanjutnya secara umum Blitar Hijau ingin

menciptakan lingkungan Blitar sebagai lingkungan yang aman dan nyaman untuk tinggal

bagi seluruh warganya.

Visi : Blitar Hijau sebagai organisasi pecinta lingkungan terdepan di Blitar yang

mampu memperbaiki dan menjaga lingkungan hidup di Blitar agar tetap menjadi rumah

yang nyaman untuk hidup bagi warganya.

Misi :

1. Melakukan upaya pencegahan dan perbaikan, kerusakan lingkungan hidup

di Blitar.

2. Menumbuhkan perasaan cinta lingkungan untuk warga Blitar.

3. Meningkatkan partisipasi warga Blitar khususnya pemuda, dalam upaya

pelestarian lingkungan hidup di Blitar.

4. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pemuda dan warga Blitar

terkait pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan hidup di Blitar.

5. Menggandeng pihak luar dengan kapabilitas kuat untuk bekerja sama

mengatasi isu lingkungan di Blitar.

Nilai-nilai:

Nilai yang menjadi orientasi utama Blitar Hijau adalah sikap cinta lingkungan hidup, dan

sikap peduli untuk terus melakukan perbaikan dan pembangunan lingkungan hidup yang

baik untuk seluruh warga Blitar.

Page 22: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

22

Kapasitas

Kapasitas internal Blitar Hijau terletak pada kemampuan pengurus dan anggotanya yang

berada pada renta usia 17-30 tahun. Usia pada rentang itu dinilai merupakan rentang usia

yang masih sangat produktif. Sedang dalam kegiatannya Blitar Hijau menerima semua

anggota masyarakat dari segala usia untuk bergabung menjaga lingkungan Blitar.

Kegiatan

Dalam upayanya mencapai tujun organisasi, Blitar Hijau mekakukan beberapa aktivitas,

diantaranya sharing value, seminar, sosialisasi, pelatihan, dan penanaman pohon di

wilayah-wilayah yang sudah ditentukan oleh Blitar Hijau.

Kerjasama

Blitar Hijau tidak akan bekerja sendirian. Blitar Hijau melakukan kegiatannya dengan

melakukan kegiatannya bersama NGO sejenis, Badan Pemerintah, Lembaga Donor,

Universitas, korporasi, dan tentu saja msyarakat Kabupaten Blitar.

Page 23: Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah … · 1.4 Biaya Proyek Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tahap pertama ini adalah sekitar 40-70 juta rupiah. 1.5 Lokasi

23

BUDGET

(Dalam Rupiah)

No Budget Line Item Unit Cost Number of

Limit

Total

1 Rapat Konsumsi 300.000 4 1.200.000

Logistic 500.000 4 2.000.000

2 Sosialisasi Transportasi 300.000 8 2.400.000

Logistic 500.000 8 4.000.000

Publikasi 200.000 8 1.600.000

3 Asistensi Bayaran

asisten

1000.000 8 8.000.000

Konsumsi 300.000 8 2.400.000

Teknis 300.000 8 2.400.000

4 Penanaman Bibit pohon

Manga

20.000 100 2.000.000

Bibit

manggis

11.000 100 1.100.000

Bibit

Alpukat

15.000 100 1.500.000

Bibit

Belimbing

50.000 100 5.000.000

5 Gaji Pembicara 1.000.000 8 8.000.000

Teknisi 2.000.000 8 16.000.000

Staff 500.000 20 10.000.000

Total 67.600.000