untuk kalangan sendiri - sufyanilyas.files.wordpress.com · di atas jalan-jalan dalam pekarangan...
TRANSCRIPT
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
KHAD MESJID RAYA BAITURRAHMAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keindahan hakiki bukanlah keindahan yang sanggup tergambar oleh bayangan semu
dalam pikiran insan, tetapi ia tercipta dari sesuatu yang tak mampu akal untuk
menjangkaunya, namun demikian Islam telah menggambarkan bagaimana seorang muslim
yang baik sanggup menciptakan keindahan bagi diri sendiri atau orang disekitarnya sehingga
tercipta sebuah keadaan yang mampu membawa kedamaian dan ketentraman jiwa bagi siapa
saja yang melihatnya.
Kesenian merupakan sebuah langkah awal dalam tercipta sebuah keindahan, karena
dengan kesenian sesuatu akan lebih berwarna untuk dipandang, maka dari itulah banyak
ulama mengganggap keindahan itu merupakan bagian dari manifestasi keimanan seseorang,
maka mereka mulai merangka sesuatu yang dapat dianggap sebagai penghias dari sesuatu
hisan yang lain.
Salah satu kemukjizatan Al-Quran adalah tentang seninya dalam menyampaikan
segala sesuatu, dan kesenian itu akan lebih lagi bila ditata dengan rapi dan indah agar mampu
menumbuhkan kesenian baru yang luar biasa sehingga membawa kepada ketentraman dan
luluhnya hati yang beku.
Berkaitan dengan kesenian dalam Islam salah satunya adalah penulisan kaligrafi yang
berasal dari ayat-ayat suci Al-Quran yang ditulis dan di tata begitu rapi, dimana tulisan
tersebut sering didapati dalam mesjid-mesjid sebgai hiasan yang begitu menakjubkan salah
satunya seperti didalam Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Mesjid Raya Baiturrahman memiliki banyak kaligrafi yang begitu menakjubkan
sehingga penulis mengambil sample hanya kaligrfi yang ada didepan mihrab tempat imam
berdiri.
B. Rumusan Masalah
Masalah pokok dalam penulisan ini adalah tentang penulisan ayat-ayat yang ada pada
kaligrafi tersebut, dimana penulis melihat sekilas kaligrafi tersebut begitu indah dan sangat
menarik perhatian sehingga banyak pengunjung menatap dan memperhatikan seni dari ayat-
ayat yang dipaparkan tersebut, namun disisi lain kebanyakan jamaah yang memperhatikan
dengan daya tarik tersendiri tersebut, ternyata mayoritas dari mereka tidak mampu membaca
atau tidak tau ayat dari surah apakah itu.
Maka dari itulah penulis menarik beberapa masalah yang perlu dipecahkan untuk
menelusuri dan meluruskan pemahaman dalam melihat kaligrafi tersebut, yaitu:
1. Ayat-ayat apakah yang digunakan dalam penulisan kaligrafi tesebut ?
2. Bagaimana tanggapan jamaah Mesjid Raya Baiturrahman terhadap kaligrafi ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan masalah yang telah penulis paparkan diatas, maka tujuan dari peneitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ayat-ayat apa saja yang digunakan dalam penulisan kaligrafi
Mesjid Raya Biturrahman.
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap kaligrafi.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
D. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi sebuah pedoman dan rujukan
bagi masyarakat dalam melihat seni kaligrafi yang ada di mesjid-mesjid khususnya Mesjid
Raya Baiturrahman, sehingga masyarakat tidak hanya vaqum melihat tetapi harus mampu
membaca dan memahami maknanya serta mengetahui tata letak dalam Al-Quran.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
BAB II
RETORIKA KHAT MESJID RAYA
BAITURRAHMAN
A. Sejarah Mesjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman sejak berdirinya hingga kini pernah mengalami sekaligus
menjadi saksi bisu sejarah yang teramat panjang bagi kegigihan rakyat Aceh. Sejak didirikan
oleh Sultan Iskandar Muda lalu dihancurkan oleh Pasukan “kafe” Belanda namun kemudian
Belanda harus membayar teramat mahal
atas tindakan brutal itu dengan tewasnya
Jendral Kohler di halaman Masjid ini
oleh seorang penembak jitu
Aceh. Rakyat Aceh pun kemudian
mengharamkan jazad Jenderal Kohlel
dimakamkan di tanah Aceh yang
kemudian diabadikan tempat
tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu
masuk sebelah utara mesjid. Ribuan tentara Belanda berkalang tanah dan sampai Republik ini
merdeka di tanggal 17 Agustus 1945,
Belanda tak pernah benar benar berkuasa
di tanah Aceh.
Masjid ini juga menjadi saksi
kerelaan dan ketulusan rakyat, ulama dan
umara Aceh mendukung perjuangan
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Kemerdekaan Indonesia ketika rakyat Aceh bahu membahu menyumbangkan harta mereka
berupa emas, perhiasan, uang dan benda berharga mereka demi menyokong pemerintahan RI
yang baru berdiri. Amal yang tulus
itu yang kemudian menjadi cikal
bakal pendirian Maskapai
penerbangan Garuda Indonesia
dengan pesawat Seulawah (RI-1)
sebagai pesawat pertama yang dibeli
dari sumbangan rakyat Aceh bagi
negeri ini.
Pemberontakan Daud Berueh terhadap pemerintah RI berahir damai juga di masjid
ini. Proklamator dan Presiden pertama RI, Bung Karno, tak sekali dua datang berkunjung ke
Masjid ini dimasa beliau berkuasa. Presiden presiden penerus beliau pun tak absen datang
dan bersilaturrahmi dengan rakyat Aceh di masjid ini.
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki lembaran
sejarah tersendiri, yang kini merupakan
Masjid Negara yang berada di jantung kota
Propinsi Nanggro Aceh Darussalam. Nama
Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari
nama Masjid Raya yang dibangun oleh
Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022
H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Namun demikian setelah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada
bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler
yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah
pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara mesjid.Empat tahun setelah
Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M,
dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge
menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu.
Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri
sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulakan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya
bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal
Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13
Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku
Qadhi Malikul Adil. Masjid Raya Baiturrahman ini siap dibangun kembali pada tahun 1299
Hijriyah bersamaan dengan kubahnya hanya sebuah saja.
Pada tahun 1935 M, Masjid Raya Baiturrahman ini diperluas bahagian kanan dan
kirinya dengan tambahan dua kubah. Dan pada tahun 1975 M terjadinya perluasan kembali.
Perluasan ini bertambah dua kubah lagi
dan dua buah menara sebelah utara dan
selatan. Dengan perluasan kedua ini
Masjid Raya Baiturrahman mempunyai
lima kubah dan selesai dekerjakan
dalam tahun 1967 M. Dalam rangka
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
menyambut Musabaqah Tilawatil Qur‟an (MTQ) Tingkat Nasional ke-XII pada tanggal 7 s/d
14 Juni 1981 di Banda Aceh, Masjid Raya diperindah dengan pelataran, pemasangan klinkers
di atas jalan-jalan dalam pekarangan Masjid Raya. Perbaikan dan penambahan tempat
wudhuk dari porselin dan pemasangan pintu krawang, lampu chandelier, tulisan kaligrafi
ayat-ayt Al-Qur‟an dari bahan kuningan, bagian kubah serta intalasi air mancur di dalam
kolam halaman depan.
Dan pada tahun 1991 M, dimasa Gubernur Ibrahim Hasan terjadi perluasan kembali
yang meliputi halaman depan dan belakang serta masjidnya itu sendiri. Bagian masjid yang
diperluas,meliputi penambahan dua kubah, bagian lantai masjid tempat shalat, ruang
perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula dan ruang tempat wudhuk, dan 6 lokal
sekolah. Sedangkan. perluasan halaman meliputi, taman dan tempat parkir serta satu buah
menara utama dan dua buah minaret.
Dilihat dari sejarah, Masjid Raya Baiturrahman ini mempunyai nilai yang tinggi bagi
rakyat Aceh, karena sejak Sultan Iskandar Muda sampai sekarang masih berdiri megah di
tengah jantung kota Banda Aceh. Mesjid Raya ini mempunyai berbagai fungsi selain shalat,
yaitu tempat mengadakan pengajian, perhelatan acara keagamaan seperti, peringatan 1
Muharram, Musabaqah Tilawatil Qur‟an, maulid Nabi Besar Muhammad SAW (yang baru
selesai 25-01-2013), tempat berteduh bagi warga kota serta para pendatang, dan menjadi
salah satu obyek wisata Islami.
B. Jenis Khat Dan Sejarah Seni Islam
Sejarah singkat munculnya seni hias Islam yang merupakan salah satu unsur penting
dalam penampilan akhir sebuah masjid. Perlunya mengetahui sejarah seni hias Islam tersebut
didasari atas pendapat Arkoun yang menyatakan bahwa pola dan bentuk-bentuk khusus dari
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
bangunan masjid merupakan hasil perulangan yang terus menerus dari abad-abad yang lalu
sebagai akibat dari adanya konsep tradisional yang telah tertanam pada pikiran individu-
individu.
Orang Arab mempunyai keahlian yang tidak perlu diragukan lagi dalam hal seni rupa
sebagai salah satu kekayaan seni tradisionalnya. Mereka memiliki perasaan yang halus
berdasarkan rasa sastra dalam bidang syair. Sifat perasaan emosional mereka dalam bersyair
sangat berkaitan dengan ekspresi dalam bidang seni rupa. Kemampuan berekspresi tersebut
mereka salurkan dalam bidang seni ornamen berupa hiasan yang awalnya mereka terapkan
pada tenda-tenda dan alat-alat perlengkapan kehidupan. Setelah Islam datang dan
berkembang serta adanya toleransi Islam terhadap kebudayaan setempat, membuat seni
tradisional menjadi dasar yang kuat bagi seni hias Islam.
Bangsa Arab telah terbiasa menghiasi alat-alat perang dan perkemahan dengan ukir-
ukiran yang bersifat alamiah, berupa motif tumbuh-tumbuhan dan bunga yang dibuat
melingkar-lingkar dan meliuk-liuk mengikuti pola ornamen yang kemudian dikenal dengan
nama hiasan Arabesk. Selain itu, mereka juga sering menggunakan seni hias geometris dan
seni kaligrafi bahasa Arab. Huruf Arab ini sangat cocok untuk menampilkan lafadz-lafadz Al
Quran. Seni hias ornamen tersebut merupakan salah satu jalan keluar dari adanya larangan
bagi umat Islam untuk memvisualkan makhluk hidup, yakni manusia dan hewan sebagai
motif, terutama dalam mendesain masjid. Kemudian seni hias tersebut menjadi unsur penting
dalam mendesain masjid hingga saat ini di negara-negara tempat penyebaran agama Islam,
sebagai suatu konsep tradisional yang telah tertanam dalam pikiran individu-individu selama
berabad-abad sebagaimana telah dijelaskan di awal. Indonesia sebagai salah satu tempat
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
penyebaran agama Islam secara tidak langsung juga mendapat pengaruh dalam seni hias
masjid, contohnya Masjid Raya Baturrahaman Banda Aceh.
Terdapat delapan jenis seni khat yang wujud dalam tamadun Islam, yaitu:
1. Khat Kufi
Berasal dari Kufah (Iraq). Pada zaman pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah, seni
Khat Kufi telah digunakan untuk menghiasi bangunan seperti masjid, gedung, kubah dan
sebagainya. Tulisan Khat Kufi di tulis menggunakan seni ukiran timbul.
2. Khat Farisi
Dikembangkan di Parsi. Hurufnya condong sedikit ke kanan. Digunakan untuk
menghiasi hasil-hasil kesusasteraan, tajuk karangan pada majalah dan akhbar dan nama.
3. Khat Nasakh
Khat Nasakh lebih jelas penulisannya dan mudah dibaca. Paling banyak digunakan
dalam penulisan buku-buku agama.
4. Khat Thuluth
Kebanyakan digunakan untuk menghiasi kitab al-Qur‟an naskhah rasm „Utsmani.
Khat jenis ini juga digunakan untuk menulis nama buku, nama orang dan bahan rujukan yang
lain.
5. Khat Diwani
Khat Diwani bearti catatan atau koleksi karangan. Digunakan secara meluas pada
zaman pemerintahan Sultan Khedewry di Mesir. Khat Diwani digunakan sebagai penulisan
rasmi surat perjanjian, surat penghargaan dan lain-lain.
6. Khat Riq’ah
Khat Riq‟ah Sering digunakan dalam penulisan surat atau mengambil catatan di
majlis-majlis ilmu.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
7. Khat Diwani Jali
Khat Diwani Jali tulisannya lebih indah dan penuh dengan nilai estetika. Khat Diwani
Jali terdapat pelbagai bentuk. Lazimnya, tulisan khat ini ditulis dalam bentuk ikan, burung
dan lain-lain.
8. Khat Raihani
Lebih menyerupai khat Tsuluts.Bentuk huruf-hurufnya lebih lebar dan panjan
C. Kaligrafi Mesjid Raya Baiturrahman
Kesenian yang menakjubkan dalam seni Al-Quran salah satunya tentang bentuk dan
cara penulisan yang memiliki kevariasian yang beragam sehingga menumbuhkan semangat
positif bagi sebagian besar orang melihat, baik dari seni keindahan secara lahiriah ataupun
kesenangan bathiniah, karena Al-Quran bukan hanya untuk dibaca atau dilihat dengan indra
saja, tetapi ia diturunkan oleh Dzat Suci lebih dari apa yang telah kita bayangkan.
Al-Quran yang diturunkan Allah ±XV abad yang lampau mampu menjadi obat diera
modern yang serba kecanggihan, ia mampu memberi penawar bagi hati yang luka sakit, jiwa
yang sakit dan pikiran yang telah disibukkan dengan keduniawian. Oleh karena demikian
jangankan manusia sebagai mahkluk mulia, airpun
sebagai sebuah benda mampu membentuk molekul-
molekul yang beraturan bila berada dalam wadah
berukir ayat-ayat suci, apalagi manusia yang
memiliki hati, jiwa dan perasaan akan lebih lagi bila
ia sering dan kontinu berinteraksi dengan kalam-
kalam agung tersebut, karena seluruh anggota tubuh
akan ikut memberi makna dalam penghayatan ayat-
ayat yang berada disekitarnya.
Maka dari itulah salah satu sebab kaligrafi
menjadi sebuah simbol agung dalam penghiasan
kesenian mesjid, karena penulis telah mengunjungi
beberapa mesjid yang ada di kota Banda Aceh
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
ternyata sebagian besar dari mesjid tersebut menggunakan kesenian kaligrafi yang begitu
mempesona, dimulai dari tulisan tangan, ukiran kayu, relief dinding tembok hingga terbuat
dari cetakan besi atau seng yang dilapisi tembaga ataupun tinta emas.
Oleh karena demikianlah salah satu mesjid kebanggan rakyat Aceh yaitu Mesjid
Baiturrahman yang terletak di Kota Radja yang merupakan pusat sentral bagi pengunjung
yang melangkah ke Aceh telah tersimpan sebuah kemegahan yang tiada tara yaitu sebuah
kaligrafi terbuat dari cetakan seng yang dilapisi tinta emas berasal dari negara Arab, yang
merupakan penghias ka‟bah yaitu kiblat seluruh umat muslim sedunia, yang kaligrafi tersebut
posisinya terletak dimihrab depan tempat imam berdiri.
D. Jenis Ayat Yang Digunakan
Penulisan kaligrafi yang berada dalam blok
kaligrafi sumbangan negara Arab tersebut
menggunakan ayat-ayat yang sangat bervariasi,
dalam kedudukan ayat-ayat tersebut juga
menggunakan corak yng begitu indah dimulai dari sebuah nama Yang Maha Agung
Allahurabbi, dan diikuti dengan potongan-potongan ayat maupun surah yang ditata begitu
rapi dan sangat indah, berikut penulis menggambarkan skema kedudukan ayat-ayat yng telah
penulis beri nomor masing masingnya.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Nomor 1-10 merupakan surah Al-Fatihah yang disusun dari sisi atas samping kanan,
bawah dan berakir diatas sisi samping kiri berikut gambarnya:
Gambar 1-10: QS. Al-Fatihah
1. Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
3. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
4. Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat).
5. Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja
Kami memohon pertolongan.
6. Tunjukilah Kami jalan Yang lurus.
7. Yaitu jalan orang-orang Yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan
(jalan) orang-orang Yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang
Yang sesat.
Nomor 11 setelah penulis lihat merupakan kalimat Allahurabbi, karena bila itu
merupakan kata Allahurabbana tidak seharusnya ada peninggalan
huruf dalam penulisan tersebut apalagi kalimat ini terulang
sebannyak 8 (delapan) kali, sebagai pemisah potongan ayat-ayat
dalam surah Al-Fatihah., Pada penulisan Allahu Rabbana,
seharusnya meliputi alif (ا), lam dua kali (ل), ha (ه), ra (ر), ba (ب),
nun (ن) dan alif (ا). Akan tetapi bila itu lafadz Allahu Rabbana
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
yang terlihat di khat tersebut banyak kesalahan dalam penulisan, karena tulisan yang benar
menurut Rasm Quran itu seperti : هللا ربنا
Gambar 11: Allahurabbi
Nomor 12-13 merupakan surah Al-Baqarah ayat 144, namun ayat ini merupakan
penggalan yang tidak ditulis sempurna,
“Kerap kali Kami melihat Engkau (Wahai Muhammad), berulang-ulang menengadah
ke langit, maka Kami benarkan Engkau berpaling mengadap kiblat Yang Engkau
sukai”.
Gambar 13 : Falanualliannaka Qiblatan Gambar 12: Qadnara Taqalluba
Tardhaha Wajhika Fissama’
Nomor 14 adalah surah Ali Imran ayat 133, ayat ini juga tidak ditulis sempurna hanya
penggalan saja yang ditulis, sedangkan sebagiannya lagi tidak ada dalam penulisan tersebut.
“Dan segeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal Yang baik untuk mendapat)
keampunan dari Tuhan kamu, dan (mendapat) syurga Yang bidangnya seluas Segala
langit dan bumi”
Gambar 14 : QS. Ali Imran:133
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Gambar nomor 15 merupakan tulisan sama yang dipisahkan menjadi 4 (empat)
bagian, setelah penulis lihat tulisan ini merupakan kalimat Wa Faudhal Hayyil Ladzi, hanya
saja tulisan ini belum bisa penulis pastikan kebenaran dari argument tersebut.
Gambar 15: Wa Faudhal Hayyil Ladzi
Gambar nomor 16, 17, 20, merupakan surah Al-Baqarah ayat 255, yang sering disebut
dengat ayat kursi, dimana ayat kursi ini merupakan ayat yang sering sekali muncul dalam
penulisan kaligrafi dimesjid-mesjid yang pernah penulis kunjungi,
“Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang tetap hidup, Yang
kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk
usahkan tidur. Yang memiliki Segala Yang ada di langit dan Yang ada di bumi. tiada
sesiapa Yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan Dengan
izinNya. Yang mengetahui apa Yang ada di hadapan mereka dan apa Yang ada di
belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan)
ilmu Allah melainkan apa Yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya
Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi; dan tiadalah
menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. dan Dia lah
Yang Maha tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha besar (kekuasaanNya)”
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Gambar 16, 17, 20 : Ayat Kursi, QS. Al-Baqarah:255
Gambar nomor 18 merupakan kalimat Hasbiy Allah yang ditulis secara terulang
sebanyak 3 (tiga) kali, yang pertama terletak ditengah atas sebagai pemisah surah Al-Baqarah
ayat 144, yang kedua posisinya bagian tengah
sebagai pemisah dua blok ayat kursi dan yang terakir
dibagian tengah bawah sebagai pemisah ayat kursi
surah Al-Baqarah ayat 255 dengan ayat 256.
Gambar 18 : Hasbiy Allah
Gambar nomor 21 merupakan surah Al-Baqarah ayat ke 256
“Tidak ada paksaan Dalam agama (Islam), karena Sesungguhnya telah nyata
kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur). oleh itu, sesiapa Yang tidak percayakan
Taghut, dan ia pula beriman kepada Allah, maka Sesungguhnya ia telah berpegang
kepada simpulan (tali ugama) Yang teguh Yang tidak akan putus. dan (ingatlah),
Allah Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui”.
Gambar 21:
Al-Baqarah:256
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Gambar nomor 22 merupakan gambar surah Al-Iklas yang ditulis double:
1. Katakanlah (Wahai Muhammad): "(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa;
2. "Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat;
3. "Ia tiada beranak, dan ia pula tidak diperanakkan;
4. "Dan tidak ada sesiapapun Yang serupa denganNya".
Gambar 22 :
QS. Al-Ikhlas
Gambar nomor 23 pada dua blok yang pertama merupakan surah Al-„Araf ayat 23
“Mereka berdua merayu: "Wahai Tuhan kami, Kami telah menganiaya diri Kami sendiri, dan
kalau Engkau tidak mengampunkan Kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya
menjadilah Kami dari orang-orang Yang rugi".
Hanya saja dua huruf yang pertama tidak masuk dalam kaligrfi tersebut, selanjutnya
pada dua blok selanjutnya merupakan surah Al-Baqarah ayat 201
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
“Dan di antara mereka pula ada Yang
(berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan
kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, dan peliharalah Kami
dari azab neraka".
Dari kaligrafi diatas juga kita dapati ada kalimat yang tidak tertulis pada khat tersebut
hanya ditulis sebuah ayat yang sering disebut dengan induk segala doa. Disebut demikian
mungkin menurut penulis sendiri, kita hidup didunia ini dengan tujuan ibadah kepada Allah,
dan salah satu bentuk penghambaan kita terimplikatif dalam bentuk doa atau permohonan.
Semua yang kita minta pada dasarnya hanya bertumpu pada dua keinginan baik itu
merupakan kebaikan ketika kita masih hidup di duni ini dan ataupun kebaikan bila telah
berada di alam akhirat kelak.
Gambar nomor 24 merupakan surah Al-Quraisy.
1. Karena kebiasaan aman tenteram kaum Quraisy (penduduk Makkah)
2. (Yaitu) kebiasaan aman tenteram perjalanan mereka (menjalankan perniagaan) pada
musim sejuk (ke negeri Yaman), dan pada musim panas (ke negeri Syam),
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Yang Menguasai Rumah (Kaabah) ini,
4. Tuhan Yang memberi mereka penghidupan: menyelamatkan mereka dari kelaparan, dan
mengamankan mereka dari ketakutan.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Gambar 24: QS. Al-Quraisy
Gambar nomor 25 merupakan penulisan kalimah syahadah yaitu syahadah Tuhid dan
Syahadah Rasul yang ditulis beriringan dua buah blok.
ال أله أال هللا الملك الحق المبيه
محمد رسول هللا صادق الوعد األميه
Gambar 25 : Kalimah Syahadah
Gambar nomor 26 merupakan surah
Ibrahim ayat 41-42
"Wahai Tuhan kami! berilah ampun bagiku dan bagi
kedua ibu bapaku serta bagi orang-orang Yang
beriman, pada masa berlakunya hitungan amal dan
pembalasan. Dan janganlah Engkau (Wahai
Muhammad) menyangka Allah lalai akan apa Yang
dilakukan oleh orang-orang Yang zalim; Sesungguhnya
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
ia hanya melambatkan balasan mereka hingga ke suatu hari Yang padanya terbeliak kaku
pemandangan mereka, (kerana gerun gementar melihat keadaan Yang berlaku)”.
Gambar 26 : QS. Ibrahim:41-42
Gambar nomor 27 dan nomor 28 merupakan alamat tertulis Fahd bin Abdul Aziz As-
Saud yang memiliki nama lengkap Saud bin Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Faisal bin
Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud yang merupakan seorang raja Arab Saudi yang
pertama, Ia berasal dari pasangan Abdurrahman bin Faisal dan Sara Ahmad Al-Kanbir
Suadyri, beliau lahir pada tanggal 9
November 1953 M/ 1880 H.
Menurut penulis, hal ini menjadi salah satu pendukung bagi kita disaat melihat
kaligrafi tersebut akan terbayang bagi kita akan hiasan yang terdapat di dinding ka‟bah, hal
ini didukung dengan adanya alamat raja arab yang berada dalam kaligrafi yang ada di Mesjid
Baiturrahaman Banda Aceh, menandakan bahwa kaligrafi yang berada dalam mesjid raya
tersebut bisa diasumsikan berasal dari tanah suci.
E. Tanggapan Jamaah Terhadap Kaligrafi Mesjid Raya
Baiturrahman
Kepada sekretarisnya, Muawiyah ra, Rasulullah SAW menyarankan: “Tuangkan
tinta, raut-miringkan pena, tepatkan posisi ba’, renggangkan sin, jangan sumbat mim,
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
indahkanlah Allah, panjangkan Ar-Rahman, dan baguskan Ar-Rahim.” (HR Al-Qadi Iyad
dari Ibnu Abi Sufyan dalam Al-Syifa’)
“Barangsiapa meninggal dunia, sedangkan warisannya adalah catatan dan tinta, ia
niscaya masuk surga.”(HR Dailami dalam Irsyad al-Qulub)
“Kaligrafi adalah pengikat akal pikiran.”(Plato).
“Akal manusia utama berada di ujung penanya.” (Garar al-Hikam)
“Kalau bukan karena pena, dunia tidak akan berdiri, kerajaan tidak akan tegak.”
(Iskandar Zulkarnain dari Macedonia).
Melihat beberapa sumber diatas, sangat jelaslah bagi kita betapa pentingnya menulis,
apalagi ditata sedemikian rupa untuk menghasilkan karya terindah, namun terkadang dalam
menulis khususnya dalam penulisan kaligrafi ada sebagian ulama yang tidak setuju karena
hal tersebut membuat ayat-ayat Al-Quran mengurangi norma-norma nilai rasm, seperti yang
dikemukakan oleh Muhammad Thahir Al-Khudri dalam kitab Al-Muqnik, “Penulisan
kaligrafi adalah perbuatan yang keji”.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw kepada
Abdullah: “Wahai Abdullah, renggangkan jarak spasi, susunlah huruf dalam komposisi,
peliharalah proporsi bentuk-bentuknya, dan berilah setip huruf hak-haknya.” Hadits ini
bukan berarti Rasul melarang kaligrafi, tetapi beliau hanya mengingatkan sahabat disaat
menulis jangan sampai keluar dari tatanan yang telah ditetapkan.
Masyarakat sendiri begitu tertarik dengan adanya kaligrafi-kaligrafi, namun
kebanyakan dari mereka hanya bisa melihat tanpa tau membaca, karena begitu sulit penulisan
yang ditata dalam kaligrafi tersebut atau kurangnya ilmu tentang itu, hal ini seperti yang
disampaikan beberapa jamaah Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, “saya merasa
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
senang bila melihat kaligrafi tapi saya ndak bisa membaca” papar mulyadi seorang penjual
sepatu di pasar aceh.
“Saya ga bisa baca uga tulisannya cuman saya seneng jha sama keindahan
kaligrafinya” tambah jamaah lain disampingnya. Hal ini hampir sama seperti yang
disampaikan oleh Andi seorang jamaah yang kerja dipercetakan Melati: “saya dulu memang
pernah ikut lomba menulis khat tapi saya kurang bisa, kalo disuruh baca agak sulit nih,
tuturnya sambil tersenyum.
Lain halnya yang disampaikan oleh Anto pengunjung mesjid “Menurut saya tulisan-
tulisan itu terlalu lebay tau ga, bikin orang pusing ajha, napa ndak ditulis biasa ja kan
enak dibaca ia ga” sambil nyeleneh kawannya disamping.
Ada juga jamaah yang begitu awam tentang kaligrafi, sehingga keluar ucapan yang
sangat menggelikan, “napa sih ayat-ayat Quran dibolak-balik gituan, mungkin ga takut
dosa orang nulis tu yaaaa!”.! Misalnya mesjid ga dicoret-coret kan indah kelihatannya
bersih apalagi catnya berwarna putih” sahut istrinya menambahkan pendapat sang suami.
Tapi setelah penulis lihat kebanyakan dari jawaban jamaah yang berada di Mesjid
Raya Baiturrahaman tidak dapat membaca kaligrafi di Mihrab mesjid, tetapi mereka
membaca bukan karena ada ilmu tentang khat tetapi karena seringnya ayat-ayat yang ditulis
itu berada dalam kehidupan sehari-hari seperti Al-Fatihah, Ayat Kursi, doa, dan beberapa
ayat lainnya. Apalagi setelah penulis bertanya pada seorang jamaah yang selalu rutin di
mesjid, beliau sendiri tidak mampu membacanya.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
Namun demikian, kebanyakan dari mereka bila mengambil perbandingan lebih
nyaman bila berada dalam sebuah mesjid yang banyak kaligrafi didalamnya bila
dibandingkan dengan mesjid yang kosong atau kurang hiasan kaligrafi. Seperti yang
disampaikan oleh Riatmi anak Tarbiyah Kimia, “saya sendiri lebih seneng sama mesjid
yang indah-indah, apalagi kaligrafinya banyak”. Mesjid kelihatan indah dan mewah”
tambahnya lagi.
Maka jelaslah bagi kita betapa minimnya ilmu masyarakat terhadap kesenian Islam,
khususnya masyarakat Aceh yang telah nampak secara dhahirnya mereka masih begitu awam
dalam melihat penulisan kaligrafi, maka sangat baiklah pemerintah telah menjalankan
pencanangan lomba-lomba penulisan kaligrafi bagi generasi sehingga kedepan Aceh menjadi
daerah yang diselimuti oleh ilmu-ilmu Al-Quran.
BAB III
PENUTUP
Hal yang menarik bagi kita sebagai seorang muslim yang mencintai keindahan adalah
kaligrafi yng berada dalam mesjid Baiturrahman, tepat yang berada di mihrab tempat
UNTUK KALANGAN SENDIRI
M e d i a B e l a j a r U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i h t t p s : / / s u f y a n i l y a s . w o r d p r e s s . c o m
berdirinya imam, yang merupakan kesenian yang agung yaitu hiasan yang biasanya menjadi
penghias ka‟bah bewarna kuning keemasan.
Dalam kaligrafi tersebut menggunakan beberapa ayat agung yang dijadikan sumber
penulisan khat kaligrafi tersebut, seperti : QS. Al-Fatihah, yang merupakan pembuka atau
ummul kitab, selanjutnya QS. Al-Baqarah:255 yang sering disebut dengan ayat kursi,
diselingi dengan asma Allah, juga ada QS. Al-Quraisy dan QS.Al-Ikhlas serta beberapa
penggalan dari ayat-ayat Qurn lainnya.
Namun demikian keindahan tersebut tidak akan lengkap bila hanya menatap dengan
indra penglihatan saja, tetapi ia harus dipahami dan diresapi bagi siapa saja yang melihatnya,
sehingga akan menumbuhkan kekuatan iman dan kebesaran jiwa bagi setiap insan.
Maka dari itulah semoga penulisan ini bisa dimamfaatkan, setidaknya bisa dijadikan
rujukan atau panduan untuk melihat kaligrafi-kaligrafi khususnya di Mesjid Baiturrahaman
sehingga akan bisa mudah dipahami dan dibaca bagi saudara-saudara jamaah di Mesjid Raya
Baiturrahaman.