penambahan penduduk

15
Likungan Likungan MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN, PENGANGGURAN, KEPENDUDUKAN, PENGANGGURAN, WANITA, DAN MIGRASI WANITA, DAN MIGRASI

Upload: agungmabol

Post on 27-Dec-2014

1.075 views

Category:

Business


6 download

DESCRIPTION

penambahan penduduk

TRANSCRIPT

Page 1: penambahan penduduk

LikunganLikunganMASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN, PENGANGGURAN, KEPENDUDUKAN, PENGANGGURAN, WANITA, DAN MIGRASIWANITA, DAN MIGRASI

Page 2: penambahan penduduk

Paradigma Pembangunan Paradigma Pembangunan Berwawasan ManusiaBerwawasan Manusia

Dua macam strategi pembangunan Dua macam strategi pembangunan manusia:manusia:

1. Production-centered 1. Production-centered DevelopmentDevelopment

2. People-centered Development2. People-centered Development

Page 3: penambahan penduduk

Masalah Masalah KependudukanKependudukan Isu global kependudukanIsu global kependudukan : :

pertumbuhan penduduk yang pertumbuhan penduduk yang tinggi memperlambat jalannya tinggi memperlambat jalannya pembangunanpembangunan

Page 4: penambahan penduduk

Alasan mengapa pertumbuhan Alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang tinggi memperlambat penduduk yang tinggi memperlambat pembangunan pembangunan

Pertumbuhan penduduk yang tinggi Pertumbuhan penduduk yang tinggi mempersulit pilihan antara peningkatan mempersulit pilihan antara peningkatan konsumsi saat ini dan investasi untuk konsumsi saat ini dan investasi untuk konsumsi masa depankonsumsi masa depan

Untuk negara yang penduduknya masih Untuk negara yang penduduknya masih tergantung sektor pertanian, pertumbuhan tergantung sektor pertanian, pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan penduduk mengancam keseimbangan antara SDA yang langka dan pendudukantara SDA yang langka dan penduduk

Pertumbuhan penduduk yang cepat Pertumbuhan penduduk yang cepat mempersulit perubahan untuk peningkatan mempersulit perubahan untuk peningkatan ekonomi dan sosial.ekonomi dan sosial.

Page 5: penambahan penduduk

Trend Perubahan Trend Perubahan

Kependudukan di IndonesiaKependudukan di Indonesia Laju pertumbuhan penduduk turunLaju pertumbuhan penduduk turun Struktur penduduk Indonesia semakin menuaStruktur penduduk Indonesia semakin menua Persentase penduduk kota terus meningkatPersentase penduduk kota terus meningkat Penduduk Indonesia semakin berpendidikanPenduduk Indonesia semakin berpendidikan Penduduk Indonesia semakin mudah terkena Penduduk Indonesia semakin mudah terkena

penyakitpenyakit Penduduk Indonesia semakin mobilPenduduk Indonesia semakin mobil Peningkatan persentase perempuan di pasar kerjaPeningkatan persentase perempuan di pasar kerja Penurunan angka pertumbuhan kesempatan kerjaPenurunan angka pertumbuhan kesempatan kerja

Page 6: penambahan penduduk

Masalah PengangguranMasalah Pengangguran

Macam-macam pengangguran:Macam-macam pengangguran:

1. Pengangguran terbuka1. Pengangguran terbuka

2. Setengah pengangguran2. Setengah pengangguran

3. Pengangguran parah.3. Pengangguran parah.

Page 7: penambahan penduduk

Karakteristik pengangguran di Karakteristik pengangguran di IndonesiaIndonesia

Penganggur didominasi kaum muda usia Penganggur didominasi kaum muda usia 15-19 tahun (13%) dan 20-24 15-19 tahun (13%) dan 20-24 tahun(14%)tahun(14%)

Tingkat pengangguran tertinggi dialami Tingkat pengangguran tertinggi dialami lulusan SMA (16,9%) dan perguruan lulusan SMA (16,9%) dan perguruan tinggi (14,8%)tinggi (14,8%)

Page 8: penambahan penduduk

Unemployment by Educational Ataintment 1997, 1998, 1999, 2000 and 2001

Educational AtaintmentEducational Ataintment 19971997 19981998 19991999 2000*)2000*) 2001**)2001**)

1. 1. Under Primary SchoolUnder Primary School 216,495216,495 257,330257,330 278,500278,500 221,242221,242 851,426851,426

2.2. Primary SchoolPrimary School 760,172760,172 911,782911,782 1,151,2521,151,252 1,216,9761,216,976 1,893,5651,893,565

3.3. Junior High SchoolJunior High School 736,375736,375 984,104984,104 1,159,4781,159,478 1,367,8921,367,892 1,786,3171,786,317

4.4. Senior High SchoolSenior High School 2,106,1822,106,182 2,479,7392,479,739 2,886,2162,886,216 2,546,3552,546,355 2,933,4902,933,490

5.5. Diploma I/IIDiploma I/II 37,67637,676 47,38047,380 90,23090,230 -- --

6.6. Academy/Diploma IIIAcademy/Diploma III 104,054104,054 128,037128,037 153,696153,696 184,690***)184,690***) 251,134***)251,134***)

7.7. UniversityUniversity 236,352236,352 254,111254,111 310,947310,947 276,076276,076 289,099289,099

TotalTotal

4,197,3064,197,306 5,062,7835,062,783 6,030,3196,030,319 5,813,2315,813,231 5,813,2315,813,231

Page 9: penambahan penduduk

Masalah WanitaMasalah Wanita

Dalam skala global, terjadi pergeseranDalam skala global, terjadi pergeseraninterpretasi peningkatan peran wanita (P2W) interpretasi peningkatan peran wanita (P2W) sebagai berikut:sebagai berikut:

1. P2W sebagai Wanita dalam 1. P2W sebagai Wanita dalam Pembangunan: integrasi wanita dlm pembPembangunan: integrasi wanita dlm pemb2. P2W sebagai Wanita dan Pembangunan: 2. P2W sebagai Wanita dan Pembangunan:

* positioning women* positioning women3. P2W sebagai Gender dan Pembangunan: 3. P2W sebagai Gender dan Pembangunan:

* relasi perempuan dan laki-laki* relasi perempuan dan laki-laki* pembagian kerja secara seksual * pembagian kerja secara seksual

Page 10: penambahan penduduk

Masalah Migrasi dan Sektor Masalah Migrasi dan Sektor InformalInformal

Strategi industrialisasi yang diterapkan di Strategi industrialisasi yang diterapkan di Indonesia menimbulkan polarisasi dan Indonesia menimbulkan polarisasi dan dualisme proses pembangunandualisme proses pembangunan

Dua sektor ekonomi,sektor manufaktur dan Dua sektor ekonomi,sektor manufaktur dan sektor pertanian,yang berbeda sektor pertanian,yang berbeda karakteristiknya saling berhadapankarakteristiknya saling berhadapan

Dualisme terjadi karena adanya urbanisasiDualisme terjadi karena adanya urbanisasi Tingkat urbanisasi suatu wilayah dapat Tingkat urbanisasi suatu wilayah dapat

dinyatakan sebagai besarnya proporsi dinyatakan sebagai besarnya proporsi penduduk perkotaan pada wilayah tersebut penduduk perkotaan pada wilayah tersebut (BPS, 1997: bab IV).(BPS, 1997: bab IV).

Page 11: penambahan penduduk

Menurut SUPAS 1995, alasan Menurut SUPAS 1995, alasan melakukan migrasi adalah:melakukan migrasi adalah:

1.1. Perubahan status perkawinan (41,35%)Perubahan status perkawinan (41,35%)

2.2. Karena pekerjaan (39.65%)Karena pekerjaan (39.65%)

3.3. Karena pendidikan (14.96%)Karena pendidikan (14.96%)

4.4. Karena perumahan (2.57%)Karena perumahan (2.57%)

5. Lain-lain (1.47%).5. Lain-lain (1.47%).

Page 12: penambahan penduduk

Pendatang baru di kota yang tidak mendapatkan Pendatang baru di kota yang tidak mendapatkan pekerjaan mencoba berpartisipasi dalam pekerjaan mencoba berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi kota sebagai kegiatan ekonomi kota sebagai self-employmentself-employment atau sektor informalatau sektor informal

Sektor informal adalah bagian dari sistem Sektor informal adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah atau belum mampu menggunakan bantuan yang atau belum mampu menggunakan bantuan yang telah disediakan atau telah menerima bantuan telah disediakan atau telah menerima bantuan tetapi belum sanggup berdikari (Hidayat, 1983) tetapi belum sanggup berdikari (Hidayat, 1983)

Page 13: penambahan penduduk

Ciri-ciri sektor informal di Ciri-ciri sektor informal di Indonesia:Indonesia:

Kegiatan usaha tidak terorganisasi dengan baikKegiatan usaha tidak terorganisasi dengan baik Tidak memiliki izin usahaTidak memiliki izin usaha Pola usaha tidak teraturPola usaha tidak teratur Usaha pemerintah membantu golongan lemah tidak sampai ke Usaha pemerintah membantu golongan lemah tidak sampai ke

sektor inisektor ini Unit usaha mudah keluar masuk dari satu sub-sektor ke sub-Unit usaha mudah keluar masuk dari satu sub-sektor ke sub-

sektor lainnyasektor lainnya Teknologi primitifTeknologi primitif Modal kecilModal kecil Tidak diperlukan pendidikan formalTidak diperlukan pendidikan formal Unit usaha termasuk golongan one-man/woman-enterpriseUnit usaha termasuk golongan one-man/woman-enterprise Sumber modal sendiri atau badan keuangan tak remiSumber modal sendiri atau badan keuangan tak remi Hasil produksi umumnya dikonsumsi golongan masyarakat Hasil produksi umumnya dikonsumsi golongan masyarakat

berpenghasilan kecil dan menengah.berpenghasilan kecil dan menengah.

Page 14: penambahan penduduk

Migrasi desa – kotaMigrasi desa – kota

Menurut Todaro model migrasi desa- kota didasari Menurut Todaro model migrasi desa- kota didasari pemikiranpemikiran

Migrasi dirangsang oleh pertimbangan ekonomi Migrasi dirangsang oleh pertimbangan ekonomi yang rasional antara keuntungan dan biaya dari yang rasional antara keuntungan dan biaya dari migrasi itu sendirimigrasi itu sendiri

Keputusan bermigrasi bergantung pada tingkat Keputusan bermigrasi bergantung pada tingkat pendapatan aktual di pedesaan dengan tingkat pendapatan aktual di pedesaan dengan tingkat pendapatan yang diharapkan di kotapendapatan yang diharapkan di kota

Kemungkinan mendapat pekerjaan berbanding Kemungkinan mendapat pekerjaan berbanding terbalik dengan tingkat pengangguran di terbalik dengan tingkat pengangguran di perkotaanperkotaan

Migrasi terus berlangsung meskipun Migrasi terus berlangsung meskipun pengangguran sudah cukup tinggipengangguran sudah cukup tinggi

Page 15: penambahan penduduk

Net Migrants : Net Migrants :

Nanggroe Aceh DarussalamNanggroe Aceh Darussalam -4,853-4,853 27,35527,355 67,72267,722 47,06747,067

Sumatera UtaraSumatera Utara 341,686341,686 130,056130,056 -317,175-317,175 -473,001-473,001

Sumatera BaratSumatera Barat -236,996-236,996 -427,366-427,366 -426,894-426,894 -576,648-576,648

RiauRiau 161,970161,970 256,484256,484 553,955553,955 714,828714,828

JambiJambi 128,437128,437 246,094246,094 393,549393,549 370,591370,591

Sumatera SelatanSumatera Selatan 128,252128,252 275,473275,473 488,648488,648 458,821458,821

BengkuluBengkulu 11,28511,285 82,25582,255 204,512204,512 265,318265,318

LampungLampung 971,375971,375 1,725,0391,725,039 1,559,4041,559,404 1,650,8671,650,867

DKI JakartaDKI Jakarta 1,659,4201,659,420 2,164,3912,164,391 2,088,9802,088,980 1,782,0991,782,099

Jawa BaratJawa Barat -821,539-821,539 -524,065-524,065 640,011640,011 1,723,4841,723,484

Jawa TengahJawa Tengah -1,544,524-1,544,524 -2,891,281-2,891,281 4,015,5874,015,587 -4,341,844-4,341,844

D.I. YogyakartaD.I. Yogyakarta -167,151-167,151 -77,658-77,658 243,373243,373 -514,434-514,434

Jawa TimurJawa Timur -476,620-476,620 -1,164,400-1,164,400 -1,915,086-1,915,086 -2,070,394-2,070,394

B a l iB a l i -35,062-35,062 -54,463-54,463 -98,700-98,700 -72,247-72,247

Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Barat 20,81120,811 7,0067,006 -29,751-29,751 -32,034-32,034

Nusa Tenggara TimurNusa Tenggara Timur -16,004-16,004 -8,799-8,799 -53,132-53,132 -60,710-60,710

Kalimantan BaratKalimantan Barat -14,304-14,304 32,49832,498 80,14180,141 123,783123,783

Kalimantan TengahKalimantan Tengah 38,56438,564 114,956114,956 192,674192,674 267,580267,580

Kalimantan SelatanKalimantan Selatan -18,138-18,138 -26,942-26,942 70,86170,861 76,36076,360

Kalimantan TimurKalimantan Timur 15,82515,825 257,969257,969 536,668536,668 652,463652,463

Sulawesi UtaraSulawesi Utara -12,169-12,169 -32,965-32,965 -65,751-65,751 -142,156-142,156

Sulawesi TengahSulawesi Tengah 16,66316,663 150,614150,614 237,782237,782 303,816303,816

Sulawesi SelatanSulawesi Selatan -174,742-174,742 -403,687-403,687 -422,295-422,295 -488,046-488,046

Sulawesi TenggaraSulawesi Tenggara -4,865-4,865 14,83614,836 129,175129,175 134,738134,738

MalukuMaluku 5,6155,615 60,16960,169 89,53189,531 24,75024,750

PapuaPapua 27,06427,064 77,74177,741 230,544230,544 226,920226,920

ProvinceProvince 19711971 19801980 19901990 19951995