untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. untuk pekerjaan yang lebih...

15

Upload: dothuy

Post on 10-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi
Page 2: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

lN~ · .Media Psikologi

~SSN: 1411-2671 (J\~edit~si)~ni 2004)

+ Volume 8, :t\.fo. 3, Desember 2066 I Penerbit

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Pelindung Dekan

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Pemimpin U mum Pembantu D ekan I

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Pemimpin Redaksi Achmad Chusairi, S.Psi

Sekretaris Redaksi Ilham Nur Alfian, M.Psi

Dewan Redaksi Dr. Fendy Suhariadi, drs. , MT

Dr. Suryanto, M.Si Dr. Cholichul H adi, M.Si

Dra. Veronika Suprapti, MS.ED Dra. Woelan H andadari, M.Si

Dra. D ewi Retno Surninar, M.Si

Mitra Bestari Prof. Dr. Marsetyo

(Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga) Prof. Dr. Enoch Markum

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia) Prof. Koentjoro, MBSc, Ph.D

Dr. Sugiyama (Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada)

Prof. Dr. Yahaya Mahamood Prof. Madya Dr. Arifin Hj . Zainal

Dr. Gusni Saat Dr. Mustaffa Omar

(Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan [FSSK) University Kebangsaan Malaysia [UKM])

Alamat Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286

Telp. 031-5032770 / Faks. 031-5025910 e-mail : [email protected].

INSAN Media Psikologi terbit

pertama kali pada bulan

Desember 1999. Diterbitkan tiga

kali setahun sebagai media informasi dan komunikasi

gagasan, pemikiran, dan hasil­

hasil penelitian di bidang psikologi. Visi Insan adalah

mengembangkan disiplin

psikologi yang berwawasan

Indonesia untuk mendorong berkembangnya ilmu psikologi yang memiliki karakter lokal (indigenous psychology). Redaksi

mengundang para ahli, sarjana, praktisi dan peminat ilmu

psikologi berbakat untuk menulis secara ilmiah, bebas dan kreatif. Naskah hendaknya dikirim dalam bentuk print-out

beserta media penyimpannya. Panjang tulisan 20-30 halaman spasi ganda. Redaksi dapat

menyingkat dan memperbaiki

tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya.

Semua permohonan untuk m.endapatkan Jurnal a/au berlangganan harap menghubungi &daksi INSAN Media Psikologi

Page 3: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

DAFTAR lSI

Pengantar Redaksi

Fatimah Saguni 147 Ptinsip-Prinsip KognitifPembdajaran

Multimedia: Peran Modality dan Contigu­

ity Terhadap Peningkatan Hasil Bela jar

158 Genius Had Ini, Dungu Esok Hari?

F. Yuni Apsari 170

Thomas Dicky Hastjarjo

Sutarto Wijono 188

CindeAnjani 198

Suryanto

Heny Nur Rahmania

·M.G. Bagus Ani Putta 211

2 6 NOV 2014 TANGGAL ,

Studi Awal Ffynn ~{fed di Sidoarjo

Sikap Terhadap Merek yang

Dikondisikan secara Klasik

Pengaruh Kepribadian Type A dan

Peran Terhadap Stres Kerja Manajer

Madya

Pola Penyesuaian Perkawinan

pada Periode Awal

Hubungan Antara Persepsi Terhadap.

Pola Asuh Otoriter Orang Tua Deflgan · ·

Kecenderungan Pemalu (SI!Jness) Pada

RemajaAwal

\ MENGESAHKAN FOTO COPY SESUAl DENG0-N ASLINYA

·- . Fakult:as Pstkologt ' Universitas Surabaya

Dekan

Q,\/') · ~

Prof. Dr. Yusti(...,~R NPiC 190020

INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Page 4: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

158INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

maupun melalui berbagai penelitianekstensif, untuk menjelaskan penyebabterjadinya fenomena ini. Sayangnya, sampaisaat ini belum ada kesepakatan tentangpenyebab terjadinya kenaikan skor IQtersebut.

Apabila flynn effect memang benar, kitaberada dalam dunia yang dipenuhi oleh or-ang-orang dengan kecerdasan melampauitokoh-tokoh pemikir masa lalu. Belumadanya teknik yang terbukti efektifmeningkatkan skor IQ secara permanenmembuat flynn effect menjadi suatu reflektorbahwa pengetahuan tentang IQ dankecerdasan belum sempurna.

Tujuan jangka panjang penelitian iniadalah menemukan penyebab terjadinyaflynn effect. Untuk itu, dalam waktu dekat akandilakukan penelitian untuk memahami

Genius Hari Ini, Dungu Esok Hari?Studi Awal Flynn Effect di Sidoarjo

Sia TjundjingFakultas Psikologi Universitas Surabaya

ABSTRACT

The discovery of the flynn effect (FE) (Neisser, 1999), i.e. the rising of IQ scores betweengenerations, has shocked many experts in psychological testing. Though already detected inmore than twenty industrial/developed countries, the cause remains a mystery. This prelimi-nary study is keen to follow the IQ scores of high-school students (N=969) in Sidoarjo, toinvestigate whether the FE prevails in developing countries, as well, especially in Sidoarjo, anindustrial town, South of Surabaya. Results reveal no FE yet. The possibilities of thedifferences between people of industrial/developed countries and people in industrial but stilldeveloping countries are discussed.

Keywords:flynn effect, IQ, intelligence testing

Salah satu fenomena yang palingmenarik perhatian dalam bidang intelligencequotient (IQ) adalah ditemukannyapeningkatan skor IQ antar-generasi.Fenomena yang ditemui pada lebih dari 20negara ini disebut sebagai flynn effect (Plucker,2003). Kenaikan skor IQ berkisar antara 5-25 poin per generasi. Peningkatan terbesaritu tampaknya lebih banyak ditemui padahasil pengukuran dengan alat tes yangmengukur fluid intelligence (Gf) daripada crys-tallized intelligence (Gc).

Berbagai dugaan telah dilontarkanselama 20 tahun, baik secara spontan

© 2006, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Page 5: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

159INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

aspek-aspek yang terlibat dalam flynn effect,khususnya pada budaya Indonesia. Penelitianini bertujuan untuk menjajaki keberadaanflynn effect pada masyarakat Sidoarjo. Apabilaflynn effect memang terjadi pada masyarakat,penelitian lebih lanjut seputar penyebabterjadinya flynn effect dapat mulai dikerjakan.Apabila flynn effect tidak ditemui, klaimbahwa flynn effect adalah fenomena globalmenjadi tidak berlaku lagi.

Penjajakan akan keberadaan flynn effectakan mengembangkan disiplin psikologi,khususnya psikometri dan psikologipendidikan. Hal ini akan sangat bermanfaatuntuk mencegah kesalahan interpretasi skorIQ, khususnya dalam penggolongan skorIQ individu (misalnya kurang, normal, dansuperior).

Intelligence Quotient (IQ)

Setiap hari kita menemui orang-orangyang dianggap lebih “cerdas” daripadaorang lain. Tetapi bagaimana hal itu dapatdibuktikan secara ilmiah? Pada tahun 1905,psikolog Perancis, Alfred Binet bersamaTheodore Simon mengembangkan tes BinetSimon yang ditujukan untuk mengukurkecerdasan anak-anak yang mengalamiketerbelakangan mental. Hal ini munculberdasarkan pengamatan bahwa: 1) ketikaanak bertumbuh makin besar dan dewasa,secara mental mereka menjadi lebih matang;dan 2) beberapa anak dapat melakukantugas-tugas di atas usia kronologis mereka.Sebagai contoh, beberapa anak yangberumur enam tahun dapat mengerjakan tesBinet Simon sama baiknya mereka yangberumur 8 tahun (Weiten, 2005).

Hal ini akhirnya memicu pemunculanistilah usia mental (mental age) sebagaipembeda dengan usia kronologis/chronological age (usia berdasarkan tahunkelahiran). Tidak lama berselang, munculkanistilah intelligence quotient (IQ) sebagaiperwakilan dari hasil bagi usia mentaldikalikan 100 dengan usia kronologisindividu (Anastasi, 1997; Woolfolk, 1989).

Makna IQ dalam Kehidupan sehari-hari

Rata-rata IQ masyarakat secarakeseluruhan adalah 100 (usia mental samadengan usia kronologis). IQ berkisar antara0-200 poin, pada anak-anak bahkan sampai250. Bagaimanapun juga, 50% populasiberada pada kisaran IQ 89-111. Sekitar 80%dari populasi memiliki IQ antara 80-120.Sisanya tersebar di bawah 80 (10%) dan diatas 120 poin (10%).

Untuk mereka yang memiliki IQ dibawah 120, IQ dianggap sebagai salah satuprediktor status sosial-ekonomi terbaik.Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQlebih baik daripada pengalaman danpendidikan sebagai sarana memprediksipenampilan kerja. Pada tahun 1999,Gottfredson (dalam Ferguson, 2005)menyatakan bahwa orang dewasa denganIQ kurang dari 75 (kurang dari 5% populasi)sangat sulit dilatih dan tidak dapat bersainguntuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yangmenuntut kemampuan tertentu. Individudengan IQ antara 90 -100, tidak tepat untuk

Usia Mental

Usia KronologisIQ = x 100

Sia Tjundjing

Page 6: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

160INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

menempati posisi eksekutif, namun denganmudah dapat dilatih untuk melakukankebanyakan pekerjaan dalam perekonomianAmerika. Sebaliknya, individu dari limapersen populasi tertinggi dapat denganmudah melatih diri sendiri (Ferguson, 2005)

Fluid Intelligence danCrystallized Intelligence

Fluid Intelligence. Tes seperti RavenProgessive Matrix, Norwegian Matrices, BelgianShapes Test, Jenkins Test, dan Horn Test adalahcontoh-contoh tes yang bertujuanmengukur fluid intelligence. Tes-tes ini bertujuanmenjelaskan kemampuan penyelesaianmasalah dan mengurangi ketergantunganterhadap keterampilan tertentu sertapemahaman simbol dan kata-kata.Kecerdasan tipe ini dianggap merupakanrefleksi dari kecerdasan yang sebenarnyakarena diasumsikan tidak dipengaruhi faktorpendidikan.

Crystallized Intelligence. Aspek berikut inidiukur oleh tes seperti Wechsler-Binet atau puntes-tes yang murni bersifat pengukurankemampuan verbal (simbolis). Beberapapertanyaan memang terkesan mengukurkemampuan penyelesaian masalah, namuntetap dipengaruhi faktor informasi sepertikosakata dan kemampuan matematika.

Pengukuran IQ

Mengingat ada 2 aspek kecerdasan(IQ), verbal dan non-verbal, pengukuran IQyang ada dilakukan untuk mengukur salahsatu atau keduanya sekaligus. Pertanyaan yangpaling sering dimunculkan adalah bagaimananasib individu yang memiliki IQ non-ver-bal tinggi namun lemah pada aspek verbal,

dan sebaliknya. Oleh karena itu, adabeberapa ahli yang menyusun alat tes lengkapdengan beberapa subtes yang diskor secaraterpisah, misalnya Gardner menyusun 8 tipekecerdasan, sedangkan Sternberg mengenali3 tipe kecerdasan.

Tampaknya lebih mudah dan lebihsering terjadi bahwa seseorang didiagnosismemiliki IQ yang lebih rendah daripadasebenarnya, daripada sebaliknya.Mengerjakan tes dalam kondisi mental yangburuk, kesalahan strategi pengerjaan tesdapat menurunkan skor IQ yang diperoleh.Oleh karena itu, untuk memperoleh hasilterbaik, diperlukan beberapa kalipengukuran.

Flynn EffectSejak abad kesembilan belas, sesaat

setelah revolusi industri, beberapa ahlipsikometri dan pengguna tes menengaraiadanya peningkatan skor IQ populasi pertahun. Hal yang menarik adalah peningkatanini ternyata terjadi secara relatif konstan,yaitu 3 poin per dekade. Kendati telahdiketahui sejak lama, James R. Flynn adalahorang pertama yang mengungkapkan halini secara sistematis, oleh karena itufenomena ini akhirnya dikenal dengan namaflynn effect sebagai penghargaan terhadapnama penemunya (Board of Scientific Affairsof the American Psychological Association, 1995;Plucker, 2003).

Flynn effect ditemui pada semua negaraindustri, negara yang paling sering melakukanpengukuran IQ sejak pertama kali dilakukanpengukuran secara masal pada awal 1900-an. Peningkatan ini sangat aneh danmemancing diskusi karena kenaikan skor

Genius Hari Ini, Dungu Esok Hari? Studi Awal Flynn Effect di Sidoarjo

Page 7: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

161INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Sia Tjundjing

sebesar 5 sampai 6 poin per dekade hanyaterjadi pada alat tes IQ yang hanyamengukur aspek pattern recognition dan spa-tial visualization (fluid intelligence, misalnya tesRaven Progressive Matrix), namun tidak terjadipeningkatan skor pada aspek vocabulary, gen-eral information dan arithmetic. Pada alat tesIQ seperti Stanford Binet dan Wechsler yangmengukur aspek crystallized dan fluid intelli-gence sekaligus, kenaikan skor berkisarsetengahnya, yaitu 3 poin pe dekade(Plucker, 2003).

Faktor-faktor yang (Diduga) Menye-babkan Terjadinya Flynn Effect

Sampai saat ini, penyebab terjadinyaflynn effect masih belum diketahui.Bagaimanapun juga, sampai saat ini, adabeberapa hipotesis utama yang dilontarkansehubungan dengan penyebab terjadinyaflynn effect (Board of Scientific Affairs of theAmerican Psychological Association, 1995;Plucker, 2003), yaitu:

Hipotesis pertama, perbedaan budayaantar-generasi. Kehidupan sehari-hariyang makin kompleks (sebagaimanadiungkapkan Kohn & Schooler padatahun 1973), perubahan lingkungan,kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologididuga menimbulkan kekompleksanberpikir yang akhirnya didugamenyebabkan terjadinya peningkatanskor IQ.Hipotesis kedua diungkapkan oleh Lynnpada tahun 1990. Lynn menunjukkanbahwa peningkatan skor IQ terjadibersamaan dengan peningkatan gizimasyarakat yang terlihat dari peningkatanrata-rata tinggi badan, yang pada

gilirannya sangat memungkinkan diikutioleh perkembangan ukuran otak. Halsenada juga pernah diungkap oleh Flynn.Flynn juga pernah menduga bahwaperbaikan gizi yang ditandai denganperkembangan tinggi badan berkaitandengan peningkatan skor IQ. Dugaan iniditinggalkan karena flynn effect tetap terjadipada masyarakat yang sedang kekurangangizi, asalkan tidak berada pada tahap yangserius. Selain itu, ketika peningkatan tinggibadan terhenti, flynn effect tetapberlangsung terus secara stabil.Hipotesis ketiga mengulas definisikecerdasan. Flynn sendiri meyakini bahwakecerdasan yang sebenarnya (the true intel-ligence) tidak mungkin berkembangsebagaimana ditunjukkan oleh data yangada. Apabila hal ini memang terjadi(masyarakat memang semakin geniusmasyarakat pasti tidak akan mengalamikembali masa renaissance kebudayaan(Flynn, 1987, p.187, sitat dalam Board ofScientific Affairs of the American PsychologicalAssociation, 1995). Oleh karena itu, Flynnmenduga bahwa yang mengalamipeningkatan bukanlah kecerdasan itusendiri, melainkan hanya bagian kecil, yaitukemampuan penyelesaian masalah yangbersifat abstrak (abstract problem solvingability).Hipotesis keempat memunculkan aspektest sophistication sebagai penyebab.Peningkatan penguasaan teknik-teknikpengerjaan tes diduga terkait dengan flynneffect. Ternyata, lagi-lagi, hipotesis ini gugurkarena Raven menemukan bahwa pesertates tetap bersungguh-sungguh dalampengerjaan tes.

Page 8: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

162INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Hipotesis berikutnya adalah pendidikan.Perlu diingat bahwa flynn effect terjadi padaaspek-aspek yang tidak terkait denganmateri pelajaran di sekolah. Justru rata-rata pada aspek-aspek tersebut terkesansama, bahkan terkadang berkurang. Halterpenting adalah, kesadaran danpengakuan bahwa peningkatan skor IQmenunjukkan bahwa peserta tes telahmempelajari teknik-teknik penyelesaiantes dengan lebih baik. Di sisi lain, tindakanterburu-buru meyakini bahwa flynn effectdisebabkan oleh peningkatanketerampilan bersekolah adalah sesuatuyang mengada-ada dan tidak beralasan.Hipotesis keenam menyatakan bahwapeningkatan kadar testosteron sebagaiakibat kinerja hormon DHEA dan me-latonin. Sayangnya, tidak banyak literaturyang menanggapi hipotesis ini, sehinggatingkat kebenarannya menjadidipertanyakan.

Jadi, pada akhirnya misteri seputarpenyebab terjadinya Flynn Effect belumterpecahkan.

Tempat-tempat DitemukannyaFlynn Effect

Berdasarkan penelitian Flynn padatahun 1994, flynn effect sekurang-kurangnyatelah ditemui pada 21 negara, yaitu AmerikaSerikat, Australia, Austria, Belanda, Belgia,Brasil, Cina, Denmark, Inggris, IrlandiaUtara, Israel, Jepang, Jerman Barat, JermanTimur, Kanada, Norwegia, Prancis, Selandia Baru, Swedia, dan Swiss (Plucker,2003).

Dampak dari Ditemukannya

Flynn Effect

Sekalipun telah muncul sekitar 20 tahunyang lalu, tidak semua orang berpendapatsama tentang keberadaan flynn effect. Ada 3pendapat yang dilematis seputar keberadaanflynn effect (Neisser, 1999), yaitu:

Flynn effect sepenuhnya benar. Pendapatpertama memunculkan pemikiran bahwaflynn effect memang nyata dan benar-benarterjadi. Golongan ini meyakini bahwa IQ,yang sampai sekarang dianggap sebagaisimbol kecerdasan, pada tingkat populasimengalami peningkatan. Problem yangmuncul adalah pendapat ini menyatakanbahwa masyarakat awam yang kita temuisehari-hari di pasar, kantor, dan tempat-tempat lain pasti lebih cerdas daripadatokoh-tokoh intelektual di masa lalu,seperti Albert Einstein, Isaac Newton,John Stuart Mill, dan Sir Francis Galton(paling tidak pada aspek kemampuanberpikir abstrak). Mengapa, karena setiapdekade terjadi kenaikan skor IQ populasisebesar 3 poin, berarti dalam 500 tahuntelah terjadi kenaikan skor IQ sebesar 150poin, orang-orang yang dulu dianggapjenius, sekarang bisa-bisa dianggapdungu dan bodoh. Apakah benardemikian? Cara termudah untukmembuktikan hal ini adalah denganmembandingkan kecepatanperkembangan anak (kognitif danbahasa) antar-dekade.Flynn effect sebagian benar, sebagian artefak(buatan). Pendapat ini terdengar lebihmasuk akal, flynn effect tidak sepenuhnyaterjadi secara otomatis, sebagian terjadikarena kesengajaaan (buatan/usahamanusia). Satu-satunya masalah adalah

Genius Hari Ini, Dungu Esok Hari? Studi Awal Flynn Effect di Sidoarjo

Page 9: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

163INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Sia Tjundjing

pendapat ini sepertinya dilontarkan secaraasal-asalan, tanpa dasar pemikiran yangjelas. Alasannya adalah peningkatan skorIQ hanya terjadi pada aspek fluid intelli-gence, namun tidak ditemui pada aspekcrystallized intelligence. Apakah para ahliperkembangan dan pendidikan anakmemang hanya berniat meningkatkan fluidintelligence?Flynn effect sama sekali salah, sepenuhnyaadalah artefak. Adalah sesuatu yang anehtetapi nyata, bahwa Flynn sendiri beradapada posisi ini. Ia berpendapat bahwatidaklah mungkin kecerdasan manusia,yang sebenarnya, mengalami peningkatansedemikian rupa. Menurutnya, kenaikanhanya terjadi pada aspek penyelesaianmasalah yang bersifat abstrak. Manusiayang hidup berabad-abad yang lalu tetapsepintar dan secerdas manusia sekarang,hanya saja mereka tidak memperolehskor IQ yang sama baik dengan manusiasekarang. Masalah utama denganpendapat ini adalah sampai sekarangmasih belum diketahui cara untukmeningkatkan skor IQ secara permanen.Proyek-proyek yang pernah dicobakanuntuk meningkatkan skor IQ sesaat setelahdilahirkan, seperti Abecdarian dan Mil-waukee tidak memberikan hasil yangmemuaskan. Untuk meraih peningkatanskor sebanyak 5 poin saja sudahmerupakan sesuatu yang meragukan.Apabila demikian, bagaimana mungkinkita berpendapat bahwa flynn effect munculkarena kesengajaan.

Peningkatan skor IQ yang drastik tentumenjadi suatu fenomena yangmenyenangkan. Itu menandakan bahwa kita

dapat menghasilkan anak-anak yang super-cerdas. Sayangnya belum ada penjelasanyang memadai seputar penyebab terjadinyaflynn effect, sehingga perjalanan mencarikebenaran flynn effect sepertinya masih jauhdari berakhir.

Selain pendapat-pendapat dilematis diatas, sebenarnya ada beberapa alasanmengapa flynn effect perlu dibicarakan danditeliti lebih lanjut. Pertama, flynn effectmerupakan suatu penemuan monumental.Kedua, hal ini memberikan wacana baruseputar peran lingkungan dan keturunanterhadap skor IQ dan kecerdasan.Mengapa? Karena sampai sekarang belumada teknik yang dapat meningkatkaninteligensi secara signifikan, padahal flynn ef-fect menunjukkan adanya peningkatan skorIQ secara konstan sebesar 3 poin perdekade. Ketiga, diperlukannyapertimbangan baru dalam mengategorikanskor IQ masyarakat. Pengabaian terhadapdampak-dampak flynn effect dapat membuatindividu yang seharusnya tergolongmemerlukan penanganan khusus menjaditerabaikan, karena dianggap tergolongindividu normal.

Penelitian ini adalah penelitiandeskriptif-kuantitatif yang bertujuan untukmengetahui apakah flynn effect juga ditemuidi Indonesia—negara dengan budayaberbeda dan termasuk negara berkembang,karena penelitian tentang flynn effect selamaini hanya berasal dari negara industri yangsudah maju. Adapun rumusan masalah yangingin dijawab adalah apakah fenomena flynneffect dapat ditemui pada masyarakatSidoarjo?

Page 10: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

164INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

METODE PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah masyarakatSidoarjo, yang diwakili oleh mereka yangmenempuh pendidikan SMU di kotaSidoarjo. SMU yang dipilih berdasarkan ada-tidaknya tes IQ setiap tahun bagi siswa(biasanya siswa kelas dua SMU).Heterogenitas masyarakat di Sidoarjo jugatergolong tinggi sehingga sekurang-kurangnya dapat diasumsikan telah mewakilipopulasi Indonesia, khususnya masyarakatJawa Timur.

Variabel penelitian ini adalahw a k t utes (variabel bebas) dan skor IQ siswa(variabel tergantung). Waktu tes dilihat daritahun dilakukannya pengukuran IQ siswaSMU, dan datanya dilihat dari arsip laporanhasil tes IQ siswa SMU. Sementara skor IQsiswa SMU dilihat dari perbandingan usiamental dengan usia kronologis siswa SMU,dan datanya dilihat dari arsip laporan hasiltes IQ siswa SMU.

Rancangan penelitian ini bersifat ex-post-facto field-study, karena mempelajari fakta yangsudah terjadi di lapangan. Instrumenpenelitian ini adalah skor tes inteligensi (IQ),khususnya tes yang mengukur kemampuannon-verbal (fluid intelligence), misalnya tes RavenProgressive Matrix. Sehubungan dengan hasiltes IQ, peneliti mengasumsikan bahwaadministrasi dan interpretasi tes IQ telahdiselenggarakan secara profesional, sesuaidengan ketentuan yang berlaku. Penelitianjuga mengasumsikan bahwa skor IQ yangdiperoleh tergolong sahih, tidak dipengaruhikepentingan pribadi siswa maupunkebijakan sekolah.

Analisis data penelitian inimenggunakan uji anava untukmembandingkan skor IQ per tahun dan perdekade. Selain itu juga dilakukan uji korelasiuntuk melihat apakah ada hubungan antaratahun pengukuran dengan skor IQ yangdiperoleh siswa SMU.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data,diperoleh hasil statistik deskriptif IQsebagaimana tercantum dalam Tabel 1.Selain pemaparan secara deskriptif, padaTabel 2, dipaparkan sebaran nilai subjekdalam beberapa kategori, mulai dari supe-rior sampai di bawah normal.

Sebaran nilai rata-rata tes inteligensiyang diperoleh tampaknya cukup seimbang,yaitu antara 117,54 hingga 119,84.Perbedaan nilai rata-rata yang cukupmencolok terjadi pada tahun 1997.

Sebaran IQ minimum dapat ditemuipada kisaran 90 hingga 95. Nilai terendahberada pada angkatan 2002, yaitu 86.Sebaran IQ maksimum kurang lebih sama,yaitu 135. Perkecualian terjadi pada angkatan1998 dan 2002, yaitu 133.

Hasil uji asumsi (uji homogenitas)menunjukkan bahwa data yang diperolehmemang homogen (p= 0.116; p > 0.05),sehingga data yang ada dapat diolah secaraparametrik. Hasil uji anava menunjukkanbahwa tidak ada perbedaan IQ antar-angkatan, baik secara keseluruhan ataupunantar-angkatan, kecuali antar-angkatan 2002dengan angkatan 2000 (p = 0.46; p < 0.05).Hasil uji anava menyatakan bahwa tidak ada

Genius Hari Ini, Dungu Esok Hari? Studi Awal Flynn Effect di Sidoarjo

Page 11: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

165INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Sia Tjundjing

perbedaan skor IQ di antara delapanperiode tahun ajaran (p>0.05).

Berdasarkan statistik deskriptif dari969 skor IQ siswa SMU, belum terlihatadanya variasi sistematis skor IQ. Fluktuasinilai terjadi antar-tahun, dengan nilai rata-rata tertinggi pada siswa angkatan 2000/2001 dan nilai rata-rata terendah pada siswaangkatan 2002/2003. Ketidaksistematisanvariasi skor IQ juga terjadi pada skorminimum, maksimum, maupun skor SD perangkatan. Keadaan tersebut, ditambahdengan tidak adanya perbedaan skor IQyang signifikan secara statistik antar-angkatan, menunjukkan belum ditemuinyaflynn effect pada subjek penelitian. Hal inimenunjukkan bahwa hipotesis nihil (H0)diterima, dimana tidak ditemui adanya flynneffect pada masyarakat Sidoarjo.

Ada beberapa hal yang diduga dapatmenjelaskan hasil penelitian tersebut.Pertama adalah belum terkumpulkannya

Tabel 1Statistik Deskriptif IQ Per Angkatan (1996-2004)

1996/1997 1997/1998 1998/1999 1999/2000 2000/2001 2001/2002 2002/2003 2003/2004

minimum 72.00 65.00 75.00 91.00 93.00 74.00 74.00 91.00

rata-rata 117.28 117.89 118.36 117.99 119.84 118.24 116.95 119.63

maksimum 135.00 135.00 133.00 135.00 135.00 133.00 135.00 135.00

std. dev. 11.62 15.52 11.00 11.05 10.10 11.93 12.74 10.50

96 % 97 % 98 % 99 % 00 % 01 % 02 % 03 %

di bawah normal 2 1.57 0 0.00 2 1.46 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 0.78 0 0.00normal 24 18.90 13 13.83 23 16.79 28 22.95 22 19.47 27 24.32 27 21.09 21 15.33cerdas 48 37.80 24 25.53 41 29.93 34 27.87 34 30.09 23 20.72 39 30.47 36 26.28superior 53 41.73 57 60.64 71 51.82 60 49.18 57 50.44 61 54.95 61 47.66 80 58.39TOTAL 127 100 94 100 137 100 122 100 113 100 111 100 128 100 137 100

Tabel 2Distribusi IQ Per Kategori

skor IQ dalam jumlah yang memadai.Sekalipun peneliti telah mengolah 969 skorIQ, namun jumlah tersebut tampaknyabelum mencukupi untuk menilai ada-tidaknya flynn effect. Kekurangan ini meliputi2 aspek, yaitu aspek tahun dan variasi sumberdata. Dalam hal tahun, peneliti hanyaberhasil memperoleh data skor IQ selamadelapan tahun, padahal fenomena iniumumnya terlihat apabila diamati padarentang satu dekade atau sepuluh tahun.Kekurangan variasi disebabkan olehkemonotonan sumber data, yaitu siswaSMU swasta. Untuk memperoleh gambaranyang akurat, idealnya sumber data harusmeliputi berbagai sekolah, mulai daritingkat, status kepemilikan, sampai denganstatus akreditasi sekolah.

Penyebab kedua adalah kredibilitashasil tes IQ. Kredibilitas skor IQ menjadiagak meragukan ketika mengamati adanyaskor IQ siswa SMU di bawah angka 90 (di

Page 12: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

Geni

INSAN Vol.8 No.3, Desember 2006 166

us Hari Ini, Dungu Esok Hari? Studi Awal Flynn Effect di Sidoarjo

117.91

121.00

118.68

117.99

119.84

118.63

117.54

119.63

115.00

116.00

117.00

118.00

119.00

120.00

121.00

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

122.00

Gambar 1. IQ rata-rata per tahun

88

95

89

91

93

91

86

91

80

82

84

86

88

90

92

94

96

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Gambar 2. IQ minimum per tahun

max

135 135

133

135 135

133

135 135

132

132.5

133

133.5

134

134.5

135

135.5

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003tahun

IQ max

Gambar 3. IQ maksimum per tahun

Page 13: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

167INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Sia Tjundjing

bawah normal). Seorang siswa SMUseharusnya memiliki skor IQ di atas angkatersebut, minimal memiliki skor IQ 100(ambang batas IQ normal). Selain itu,adanya ceiling effect juga diasumsikan turutberkontribusi terhadap tidak adanyaperbedaan skor IQ yang signifikan secarastatistik. Adanya kesamaan skor maksimumpada 6 dari 8 angkatan, bukan menunjukkankesamaan pencapaian skor IQ. Keadaantersebut hanya menunjukkan bahwa telahada beberapa subjek yang mencapai batasskor maksimum yang dimungkinkan olehalat tes, yaitu angka 135. Oleh karena itu,sekalipun skor maksimum untuk keenamangkatan tersebut adalah 135, masih sangatdimungkinkan bahwa siswa-siswa dariangkatan tertentu sebenarnya memilikipotensi IQ yang lebih tinggi dibanding yanglain. Hal ini terlihat dari variasi persentaseperaih predikat superior pada tiap angkatan(Tabel 2).

Kedua penyebab di atas terjadi karenabelum optimalnya pengumpulan skor IQmasyarakat. Berdasarkan pengamatan dilapangan, ternyata tidak banyak bahkanbelum ditemui adanya intansi yangmenggunakan satu jenis tes IQ yang samayang diselenggarakan oleh suatu lembaga tesyang sama selama lebih dari 10 tahun.Beberapa instansi mungkin dapat memenuhipersyaratan di atas (pusat-pusat layanan

psikologi), namun tidak menyimpan berkas-berkas hasil tes tersebut dalam jangkapanjang. Umumnya instansi terkaitmelakukan peremajaan data setiap 5 tahunsekali, mengingat faktor kerahasiaan,banyaknya data yang ada serta adanya asumsibahwa instansi terkait sudah tidakmembutuhkan data yang berumur 5 tahunke atas. Ada pula instansi yang menolakmemberikan data mereka denganpertimbangan kebijakan organisasi untukmerahasiakan hasil tes IQ para anggotanya,misalnya pihak pemerintahan sipil maupunmiliter.

Sekalipun hasil penelitian menunjukkantidak ditemukannya flynn effect padamasyarakat, peneliti tetap melihat adanyapotensi kemunculan flynn effect apabilapenelitian mendatang dapat melibatkan skorIQ dalam jumlah dan variasi sumber datayang lebih representatif. Data yang lebihkomprehensif akan memungkinkan penelitiuntuk menarik simpulan yang lebih tepat danakurat. Hal ini dimungkinkan denganpertimbangan bahwa flynn effect merupakanrefleksi peningkatan skor IQ masyarakatsecara keseluruhan, bukan pemaparandinamika skor IQ untuk suatu komunitasmasyarakat tertentu. Sayangnya, keadaan inimenjadi sulit, bahkan agak mustahilmengingat tidak adanya keseragamanpenggunaan alat tes dalam menilai skor IQ

ANOVAIQ

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 962.235 7 137.462 .992 .4Within Groups 137852.3 995 138.545Total 138814.5 1002

Page 14: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

168INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

masyarakat. Instansi layanan psikologiyang berbeda cenderung memberikanlayanan pengukuran skor IQ denganinstrumen tes IQ yang berbeda pula.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan bahasan di atas,dapat disimpulkan bahwa berdasarkan datayang terkumpul, peneliti masih belummenemukan indikasi keberadaan flynn effect.Hal ini diduga lebih disebabkan karenakurang memadainya sumber data, daripadadisebabkan oleh tidak adanya flynn effect padamasyarakat. Dugaan tersebut dimunculkandengan pertimbangan belum memadainyajumlah skor IQ dan adanya keraguan tentangkredibilitas skor IQ (Neisser, 1999).

Adapun keterbatasan penelitian yangmasih dapat diperbaiki melalui penelitianberikutnya adalah sebagai berikut. Pertamadari segi jumlah dan variasi skor IQ yangbelum memadai. Kedua adalah kredibilitasskor IQ, didapatinya nilai-nilai yang secarateoretis sebenarnya tidak dimungkinkan.Keterbatasan ketiga adalah keterbatasansumber data, tidak banyak instansi yangmemiliki dan atau menyediakandokumentasi skor IQ secara konsistendalam jangka waktu yang lama. Instansi yangberskala kecil umumnya belum berumur 10tahun ke atas. Instansi yang berskala besarumumnya melakukan peremajaan dokumensetiap beberapa tahun (umumnya 5 tahun).

Untuk mengatasi kelemahan-kelamahan tersebut, penelitian selanjutnyadapat melakukan beberapa perbaikan,seperti menggunakan desain penelitian cross-sectional (membandingkan skor IQ antar-

dekade atau antar-generasi, misalnya skorIQ orang tua dengan skor IQ anak).Pendekatan longitudinal tetap dapatdilakukan apabila peneliti dapatmemperoleh skor IQ dalam jumlah besaryang berasal dari instrumen tes yang sama,atau setidaknya serupa (sama-samamengutamakan aspek verbal atau non-verbal semata, atau menilai kedua aspek,baik verbal maupun non-verbal). Apabilapeneliti selanjutnya menemukan instansi yangtelah melakukan penormaan ulang, makadata yang diperbandingkan haruslahmenggunakan data nilai mentah, skor IQsebelum dikonversi menjadi nilai terbobot.Hal ini diperlukan untuk mengatisipasi tidakadanya variasi nilai karena lembaga terkaitsecara tidak langsung telah mengantisipasiflynn effect dengan melakukan restandardisasinorma mengikuti perkembangan skor IQmasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, A. (1997). Tes psikologi : Edisi bahasaIndonesia dari psychological testing edisiketujuh. Jakarta: Prenhallindo.

Board of Scientific Affairs of the Ameri-can Psychological Association.(1995).Intelligence: Knowns and unknowns. Diaksespada 5 Februari, 2003, dari http://l r a inc . com/swtaboo/ t aboos/apa_01.html

Ferguson, N. (2005). IQ: The more IQ testsand brain stretching puzzles you do, the bet-ter your IQ test results. Diakses pada 5Februari, 2003, dari http://www.remarkable.co.nz/learningweb/

Genius Hari Ini, Dungu Esok Hari? Studi Awal Flynn Effect di Sidoarjo

Page 15: Untitled-3 [core.ac.uk] · prediktor status sosial-ekonomi terbaik. Untuk pekerjaan yang lebih kompleks, IQ lebih baik daripada pengalaman dan pendidikan sebagai sarana memprediksi

169INSAN Vol. 8 No. 3, Desember 2006

Sia Tjundjing

iq.htm

Neisser, U. (1999). The rising curve: Long-termgains in IQ and related measures. WashintonDC: American Psychological Associa-tion.

Plucker, J. (2003). The Flynn Effect. Diunduhpada 5 Februari, 2003, dari http://

w w w. i n d i a n a . e d u / ~ i n t e l l /flynneffect.shtml#Deary01

Weiten, W. (2005). Psychology: Themes & varia-tions (7th ed.). Singapore: ThomsonWadsworth.

Woolfolk A E.(1989). Educational psychol-ogy (4th ed.). New Jersey: Prentice Hall.