(untag)

10
PERLINDUNGAN HAK PASIEN DALAM PELYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Disusun Oleh: 1.Ani Suryani, S.Ked PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2015 Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Konsumen

Upload: ani-suryani

Post on 09-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MAGISTER HUKUM KESEHATAN

TRANSCRIPT

  • PERLINDUNGAN HAK PASIEN DALAM PELYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKITDisusun Oleh: Ani Suryani, S.Ked

    PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2015Disusun untuk memenuhi TugasMata Kuliah Hukum Konsumen

  • PENDAHULUANRumah Sakit (RS) adalah institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurnaRumah Sakit di Indonesia pada akhir-akhir ini sering menjadi perhatian media dan masyarakat mulai pelayanan yang kurang ramah, mutu pelayanan yang kurang baik, dugaan adanya malpraktik, perbandingan pelayanan Rumah Sakit di luar negeri Kondisi tersebut diatas menunjukkan rentannya perlindungan hukum bagi pasien sebagai penerima jasa layanan kesehatan.

  • BAHAN DAN METODA

  • HASILPerkembangan pola hubungan antara dokter dan pasien berubah seiring dengan berkembangnya kesadaran akan hak-hak pasien, sehingga melahirkan konsep hubungan hukum yang bersifat inspanning verbentenis. Hubungan hukum ini tidak menjanjikan sesuatu yang pasti ( misalnya kesembuhan ) akan tetapi obyek dari hubungan ini adalah upaya maksimal yang dilakukan secara cermat dan hati-hati berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam menangani penyakit

  • Pada tahun 1947 pengakuan hak pasien atas diri sendiri yang selanjutnya melahirkan apa yang disebut dengan informed consent.

  • Pasal 4 UU No. 8/1999Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan yang sesuai Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur Hak untuk didengarkan pendapat dan keluhannya Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi apabila tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

  • Pasal 52 UU No. 29/2004Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medisMeminta pendapat dokter atau dokter lain;Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;Menolak tindakan medis;Mendapatkan isi rekam medis

  • PASAL 32 UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKITMemperoleh Informasi mengenai tata tertib dan peraturan Informasi tentang hak dan kewajiban pasien;Layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;layanan kesehatan yang bermutu layanan yang efektif dan efisien Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;Memilih dokter dan kelas perawatanMeminta konsultasi tentang penyakit yang dideritaMendapatkan privasi dan kerahasiaanMendapat informasi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko, komplikasi, prognosis serta perkiraan biaya pengobatan;

  • Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukanDidampingi keluarganya dalam keadaan kritis;Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaanMemperoleh keamanan dan keselamatan Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah SakitMenggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit, apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; danMengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai, dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • KESIMPULANPemanfaatan Rumah sakit oleh Pasen sering dipengaruhi oleh berbagai kepentingan sehingga perlu dijamin hak hak pasien terutama tentang mutu dan keselamatan pasien.Perlindungan hak pasien dalam pelayanan kesehatan di Rumah sakit telah diatur dalam: Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurut pasal 4 UU No. 8/1999 hak-hak konsumen, Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan pasal 32 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit