unsur sejarah dalam wahyu allah

17
EKSPOSISI PL 2: KITAB –KITAB SEJARAH “UNSUR SEJARAH DALAM WAHYU ALLAH”

Upload: nada-silitonga-nada

Post on 25-Jul-2015

175 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unsur sejarah dalam wahyu allah

EKSPOSISI PL 2: KITAB –KITAB SEJARAH

“UNSUR SEJARAH DALAM WAHYU ALLAH”

Page 2: Unsur sejarah dalam wahyu allah

I. Pengantar

Sejarah memiliki 4 unsur penting, yaitu:1. Kapan: berbicara tentang waktu peristiwa terjadi 2. Dimana: berbicara tentang tempat peristiwa

terjadi3. Siapa: berbicara tentang pelaku peristiwa4. Apa: berbicara tentang peristiwa sejarah yang

terjadi.

Page 3: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Sejarah sebagai ciri khas Alkitab

Salah satu ciri khas Alkitab yang paling menonjol adalah ialah sejarah atau historoisnya. (Ibrani 1:1) . Kitab-kitab sejarah PL (Kej-Taw) adalah kerangka (fondasi) untuk seluruh PL.

Kitab-kitab lain dibangu di atas fondasi ini, yaitu mengisi detail-detail dari segi perkembangan rohani bangsa Tuhan, yang belum diuraikan dalam kitab-kitab sejarah.

Page 4: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Fakta Wahyu yang bersifat historis dalam PL 1.Bentuk sastra yang bersifat historis.

PL tidak tidak hanya mengandung ‘wahyu’ yang langsung diturunkan dari Allah, sebab di dalamnya banyak uraian sejarah. Berbeda dengan Alquran. Uraian sejarah itu, antara lain: pertama, riwayat keluarga-kelurga merupakan pokok kitab Kejadian. Kejadian dan peristiwa-peristiwa besar dan kecil dalam keluarga penting diuraiak secara teologis dan historis. Laporan Alkkitab tentang raja-raja Israel, yang baik maupun yang jahat. PL juga mengungkapkan sejarah kehidupan pribadi-pribadi (Ayub, ibu janda di sarfat, dll)

Page 5: Unsur sejarah dalam wahyu allah

2. Silsilah-silsilah –Alkitab berkali-kali mencatat tentang silsilah-

silsilah dari berbagai orang dan keluarga. Secara khusus dalam 1 Taw 1-9 penuh dengan silsilah dan Ezra 2, 8, 10. –Di dalam silsilah itu nampaknya tidak terlihat

secara langsung unsur rohani atau aplikasi – Salah satunya alasan mengapa silsilah itu ada

dalam Alkitab adalah untuk membuktikan kebenaran historis kehidupan orang-orang yang diceritakan.

Page 6: Unsur sejarah dalam wahyu allah

3. Surat-surat dan surat Keputusan. – Dalam kitab-kitab sejarah ditemukan surat-surat dari pribadi

atau lembaga tertentu, juga surat keputusan raja yang merupakan dokumen dengan nilai historis tinggi.

– Dalam kitab Ezra terekam : 1). surat keputusan raja Koresy, raja Persia (1:2-4). 2). Surat Bislam, Mitredat dan Tabeel, penduduk negeri Yehuda kepada Artahsasta (4:11-16). 3). Surat jawaban raja Artahasasta (4:17-22). 4). Surat Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat kepada Darius, raja Persia (5:8-17). 5). Piagam dari zaman raja Koresy (6:3-12). 6). Surat yang diberikan raja Arthasasta kepada Ezra (7:12-26).

– Dalam Kitab Yunus ditemukan keputusan raja Asyur di Niniwe yang mengharuskan seluruh rakyatnya untuk berkabung dan berpuasa (3:7-9).

– Dengan adanya dokumen sejarah ini membuktikan penting dan kentalnya unsur histrotis dalam Alkitab.

Page 7: Unsur sejarah dalam wahyu allah

4. Catatan Kronologis yang mendetail– PL tidak mempunyai maksud teologi jika tidak

mempunyai kenyataan historis. Tidak ada satu kebenaran teologis yang mau diajarkan melalui kebenaran yang kebeneran historisnya diragukan atau dongeng. Dalam PL terdapat banyak catatan kronologis yang sangat mendetail. Daftar silsilah dalam Kej.5 dan 11 tidak hanya mendaftarkan nama para leluhur Nuh, tetapi juga mencatat umur saat mendapat keturunan, dan umur hidup sampai mati.

Page 8: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Sejarah Air Bah, mencatat dengan teliti tanggal penting:

Sumber Peristiwa Tanggal dalam kehidupan Nuh

Kej.7:11 Air bah dimulai 17.02.600

Kej.7:12,17 Hujan lebat sampai hari ke-40 26.03.600

Kej. 7:24 Air berkuasa selama 150 hari 16.07.600

Kej. 8:4 Bahtera terkandas di Ararat 17.07.600

Kej.8:5 Puncak gunung-gunung tampak 01.10.600

Kej. 8:6,7 Burung gagak dilepaskan 10.11.600

Kej.8:8 Burung Merpati dilepaskan 17.11.600

Kej.8:10,11 Burung Merpati bawa daun zaitun 24.11.600

Kej.8:12 Burung Merpati tidak mau kembali lagi 01.12.600

Kej. 8:13 Muka b umi tampak kering 01.01.601

Kej.8:14- Nuh meninggalkan bahtera 27.02.601

Page 9: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Sejarah keluaran dan perjalanan Israel menuju Kanaan bermakna teologis yang sangat penting; tidak hanya fakta yang dilaporkan tetapi juga tanggal dari peristiwa-

peristiwa penting: Sumber Peristiwa Waktu

Kel. 12:3.6,42 Keberangkatan dari Mesir 14.01.01

Kel.16:1 Tiba di padang gurun Sin 15.02.01

Kel.19 :1 Tiba di gunung Sinai 14.03.01

Kel. 40:17 Kemah suci didirikan 01.01.02

Bil 1:1 Sensus umat Israel 01.02.02

Bil.20:29 Harun mati di gunung Hor 01.05.40

Ul. 1:3 Perkataan-perkataan Musa di dataran Moab 01.11.40

Yos. 4:19 Penyeberangan sungai Yordan 10.01,41

Yos. 5:10 Pasakh pertama di Kanaan 14.01.41

Page 10: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Dalam kitab Hagai dicatat tanggal saat-saat nabi menerima wahyu:

Sumber Wahyu yang diterima Tanggal

Hag.1:1 Bangunlah rumah Tuhan 01.06.520

Hag.2:1a Tuhan menggerakkan semangat Zerubabel dan Yosua 24.06.520

Hag.2:1b Kemuliaan rumah Tuhan yang akan datang 21.07.520

Hag.2:11 Pembangunan oleh orang kudus diberkati Tuhan 24.09.520

Hag.2:19 Dasar bait Tuhan diletakkan 24.09.520

Hag.2:21 Janji untuk Zerubabel 24.09.520

Page 11: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Pentingnya Wahyu Allah yang bersifat historis:

1. Kepastian dan otoritas firman Allah Perbedaan terbesar antar Alkitab dan mitos-mitos segala zaman

adalah pada fakta historitas peristiwa dalam Alkitab, sedangkan mitos hanya rekaan dan fantasi manusia. Kitab Apokrif ditolak karena percampuran antara kebenaran dan fiksi. Berdasarkan historis, maka wahyu Allah itu berwibawa menyangkut kebenaran doktrin, kewajiban-kewajiban manusia, pegharapan akan hal-hal yang akan datang.

Riwayat historis memiliki berita yang sangat kuat, sebab akibat dari sikap manusia terhadap Tuhan ,menjadi nyata dalm sejarah. Sejarah nmembiuktikan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan mengalami berkatNya sampai generasi yang jauh kemudian.

Page 12: Unsur sejarah dalam wahyu allah

2. Firman Allah yang bersifat historis cocok untuk diterima manusia.

Bentuk historis ‘memanusiakan’ wahyu Allah, yaitu membuat kebenaranNya dan kewibaanNya lebih gampang diterima manusia. Inkarnasi Yesus merupakan humanisasi wahyu yang paling sempurna, sebab di dalam kehidupanNya kebenaran dan tuntutan Allah dapat dilihat.

Wahyu Allah yang supranatural dirasakan manusia oleh manusia dalam cara kerja dan perkembangannya. Berkaitan erat dengan kebutuhan dan kepicikan manusia.

Page 13: Unsur sejarah dalam wahyu allah

3. Wahyu yang historis menghasilkan kepenuhan yang dibutuhkan untuk wahyu Allah.

Artinya: Alkitab harus menjadi bibit untuk pemikiran dan pengajaran rohani segala zaman. Melalui kitab ini, manusia harus disucikan dan pengharapan hidup kekal harus makin bertumbuh dalam hati.

Tujuan hidup ini tidak mungkin dicapai melalui pemberitahuan yang bersifat umum, pembenatangan doktrin secara sistematis, hukum-hukum dan peraturan-peraturan mengenai tugas dan kewajiban manusia.

Wahyu yang bersifat historis memperhatikan zaman-zaman yang berbeda dan perkembangan yang terus menerus berubah dan baru sepanjang sejarah manusia.

Page 14: Unsur sejarah dalam wahyu allah

4. Wahyu yang historis menuntut usaha yang keras untuk memahaminya

Artinya, manusia seolah-olah dipaksa untuk meneliti firman Tuhan, merenungkannya sambil berdoa , sehingga kekayaannya terbuka.

“ selama gereja dan teologia masih di bumi ini, mereka makan roti dengan berpeluh,.... Seandainya yang tertinggi itu gampang dan sederhana, maka manusia segera akan menjadi malas dan berpuasa diri. Allah memberikan kebenaran dalam firmanNya tetapi Ia menjaga supaya kita semua memperolehnya untuk kita secara baru terus menerus. Oleh sebab itu dengan hikmat besar, Ia mengatur Alkitab sebagaiaman ada” (Fairbrain)

Page 15: Unsur sejarah dalam wahyu allah

Relevansi wahyu yang historis untuk segala zaman

1. Penolakan prinsip relevansi PL yang abadiArgumentasi penolak relevansi PL yang abadi

adalah: kita belum hidup pada waktu itu, mereka adalah warga dari Perjanjian Lama, sementara kita adalah warga Perjanjian Baru.

Walaupun wahyu Allah kepada pribadi itu bersifat penting dan mutlak, namun hal itu tidak mempunyai relevansi (wibawa) atas kita, demikian juga hukum-hukum tidak berlaku, kecuali ditetapkan kembali oleh Tuhan Yesus.

Page 16: Unsur sejarah dalam wahyu allah

2. Wahyu yang bersifat spesifik mempunyai relevansi secara umum.

Menghadapi sikap penolakan relevansi PL yang abadi, ada dua prinsip teologi yang harus diperhatikan: Pertama, TUHAN (YHWH) adalah Allah semesta alam, tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kedua, bahwa TUHAN yang kekal itu tidak berubah dalam sikapNya, hakekatNya, dan kehendakNya.

Maka unsur-unsur tertentu dalam penyataan Allah berkaitan dengan sifatNya yang historis justru dimakusdkan untuk aplikasi secara umum

Jadi tidak boleh dikatakan: “ karena firman itu disampaikan kepada orang lain pada waktu lampau, maka itu tidak relevan kepada saya”.

Justru sebaliknya harus dipahami: “pada masa lampau telah dinyatakan kepada orang tertentu apa yang ada dalam hati dan kehendak Tuhan semesta alam, supaya apa yang disampaikan kepada mereka, ditetapkan dan disampaikan kepeda orang lain, walaupun dalam zaman dan tempat yang berbeda

Page 17: Unsur sejarah dalam wahyu allah

• Pengertian hurufiah sewaktu-waktu tidak relevan lagiAda firman Tuhan yang tidak relevan secara hurufiah, misalnya: dalam PL Abaram disuruh keluar dari Ur Kasdim, Israel ditugaskan memusnahkan suku-suku Kanaan. Dua tempat dan tindakan ini tidak lagi berlaku secara langsung.

• Hal yang sama dalam PB: ketika Tuhan Yesus berfirman, siapkanlah keledai, atau siapkanlah jamuan malam.

• Penting: setiap tulisan menyatakan kehendak Allah dan penilaian Allah sendiri, maka kita dapat memetik pelajaran yang disampaian melaluinya, asal kita mau mempelajari dan menggalinya dan sedia untuk menerimanya.