unnamed aerial vehicle using brain to control
DESCRIPTION
Unnamed Aerial Vehicle using Brain to Control merupakan teknonologi baru dimana pengguna dapat mengendalikan UAV seperti layaknya kaiju di filmnya, it was tested and work :)TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul
Penggunaan UAV (Unnamed Aerial Vehicle) Kontrol Semi Otomatis dengan Menggunakan
Electroencephalography
B. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bumi kita memiliki luas 510.072.000 km2, ini merupakan
daerah yang cukup luas. Luasan daerah tersebut terbagi menjadi 148.940.000 km2 daratan dan
sisanya lautan. Secara geografis permukaan Bumi sendiri tidak rata dengan memiliki
beberapa variasi dataran tinggi hingga dataran rendah. Bentuk bumi yang tidak rata ini di
antaranya di karenakan adanya pegunungan, pesisir, hutan. Disamping geografis seperti
yang sudah disebutkan diatas, Bumi pada bumi kita masih terdapat biomass, baik yang
terbuka maupun tertutup. Contoh biomass tertutup adalah gua (baik yang berada di dataran
tinggi / pegunungan, maupun dataran rendah), pulau terpencil.
Dari masing masing biomas tersebut tidak semua biomass dapat di jangkau oleh
manusia. Beberapa diantaranya seperti gua dan pulau terpencil merupakan salah satu contoh
lokasi yang tidak dapat di kunjungi oleh manusia, serta lokasi lokasi lainnya baik dalam
ruang terbuka atau tertutup yang dapat membahayakan manusia. Didasari karena kebutuhan
manusia akan informasi, maka manusia memerlukan data – data akan lingkungan mereka
tinggal. Karena beberapa hal diatas maka keperluan – keperluan tersebut menjadi terbatasi.
Ada beberapa alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk mengurangi batasan batasan
tersebut, di antaranya adalah menggunakan sistem pemetaan satelit. Namun pengindraan
satelit memerlukan biaya yang mahal serta fleksibilitas yang rendah
Kemudian muncul pilihan lain dimana menggunakan Unnamed Aerial Vehicle (UAV)
untuk menggantikan kerja satelit, guna mendapatkan potret atau gambaran lokasi yang kita
inginkan. Pada dasarnya UAV sendiri memiliki fungsi bermacam macam mulai dari distribusi
paket, pengambilan potret udara, serta pemetaan dan pengindraan jarak jauh. Sistem kontrol
yang digunakan UAV sendiri secara umum adalah hubungan radio (reciever transmiter), dan
navigasi GPS. Kedua sistem kontrol tersebut memiliki keterbatasan pada range dan kendali
yang diberikan pada wahana sendiri.
Alternatif lain yang dapat menjadi pertimbangan serta tergolong penemuan baru
adalah penggunaan Electroencephalography (EEG) sebagai sistem control. EEG merupakan
alat yang bekerja dengan cara merekam aktifitas listrik di otak yang di hasilkan neuron.
Dengan menggunakan EEG kita dapat memberikan kendali penuh pada wahana untuk
melakukan manufer ataupun gerakan yang tidak dapat dilakukan oleh sistem GPS ataupun
Radio. Hal ini bermanfaat guna melawati celah yang memerlukan manufer pipih agar bisa
masuk.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dipaparkan diatas maka dapat dirumuskan masalah yang diteliti
adalah:
1. Kebutuhan manusia akan informasi yang terbatas
2. Keterbatasan gerak dari sistem kontrol radio.
3. Aspek keselamatan yang di berikan oleh penggunaan EEG.
D. Tujuan
1. Membantu mendapatkan informasi berupa gambaran lingkungan yang diinginkan
2. Memberikan kendali penuh pada pilot terhadap wahan yang digunakan.
3. Mendapatkan standar keamaan untuk wahana sebelum di gunakan di lapangan.
E. Aplikasi
1. Pengindraan jarak jauh, dengan fleksibilitas yang cukup baik
2. Pemotretan udara dengan kemampuan manufer yang baik
3. Pemetaan dan misi penjelajahan (discovery), pada lokasi lokasi yang sulit di jangkau
dan berbahaya.
F. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah penggunaan dan pengembangan
teknologi EGG (Electroencephalography) yang di aplikasikan pada UAV (Unnamed Aerial
Vehicle) dapat menggantikan sistem kontrol radio dan GPS guna mempermudah perolehan
informasi bagi manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Unnamed Aerial Vehicle (UAV)
Konsep Unnamed Aerial Vehicle (UAV), pertamakali dikenalkan oleh A. M.
Low’s sebagai “Aerial Target”, yang kemudian dikembangkan oleh Nikola Tesla pada
1915 sebagai alat tempur. Sejak saat itu dan setelah perang dunia I, pesawat tanpa awak
pertama dikembangkan oleh model dan penggemar pesawat Reginald Denny pada 1935
Unnamed Aerial Vehicle (UAV), umumnya dikenal sebagai drone, adalah sebuah
pesawat tanpa pilot manusia di kapal. Penerbangannya dikendalikan baik secara mandiri
oleh komputer di dalam kendaraan atau di bawah remote control dari pilot di tanah atau di
kendaraan lain. Metode peluncuran dan pemulihan khas dari pesawat tak berawak adalah
dengan fungsi sistem otomatis atau operator eksternal di tanah.
Ada berbagai macam bentuk UAV, ukuran, konfigurasi, dan karakteristik. Secara
historis, UAV yang sederhana dikemudikan dengan pesawat lain, namun saat ini kontrol
otomoatis semakin sering digunakan karena fleksibilitasnya
Mereka biasanya digunakan untuk aplikasi operasi militer dan khusus, tetapi juga
digunakan dalam jumlah kecil tapi semakin banyak aplikasi sipil, seperti kepolisian dan
pemadam kebakaran, serta bekerja untuk keamanan nonmiliter, seperti pengawasan pipa.
UAV sering digunakan untuk misi misi yang berpeluang membahayakan serta sulit di
jangkau (Sumber : Wikipedia)
UAV sendiri di klasifikasikan menjadi beberapa macam, diantaranya yang paling
umum adalah multi rotor, dan fixed wing. Multi rotor merupakan jenis UAV yang
bergerak dengan cara menghasilkan gaya angkat pada baling – baling (propeller) yang
berputar. Multi rotor sendiri di bagi menjadi beberapa jenis mulai dari jenis Bi-copter, Tri-
Copter, Quad-copter, Y, T, H, hingga double hexa atau Octo-copter semua tergantung
variasi dari pengguna. Di samping itu terdapat juga fixed wing dimana menggunakan
motor tunggal untuk menggerakkan dengan di bantu airfoil sebagai pembantu gaya
angkatnya. Selain sebagai sarana edukasi, dan membantu pekerjaan manusia, beberapa
negara maju mengembangkan UAV sebagai senjata, seperti misalnya Amerika dengan
MQ – 1 predator dan MQ – 4 reaper
B. Electroencephalography (EEG)
Electroencephalography (EEG) merupakan suatu proses yang mempelajari
gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan
interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang
listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG
untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk
dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dan
sebagainya. (Darmo Sugondo 2006)
Sebuah kronologi sejarah EEG diberikan oleh Swartz. Richard Caton (1842-1926),
seorang dokter praktik di Liverpool, mempresentasikan temuannya tentang fenomena
listrik dari belahan otak terkena kelinci dan monyet dalam British Medical Journal pada
1875. Pada tahun 1890, ahli fisiologi Polandia Adolf Beck menerbitkan sebuah investigasi
aktivitas listrik spontan dari otak kelinci dan anjing yang termasuk osilasi berirama diubah
oleh cahaya.
C. Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit-ruang
yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam segala kondisi cuaca, di mana saja
pada atau dekat Bumi di mana ada garis terhalang dari pandangan ke empat atau lebih
satelit GPS. Sistem ini menyediakan kemampuan penting untuk pengguna militer, sipil
dan komersial di seluruh dunia. Hal ini dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat dan
dapat diakses secara bebas kepada siapa pun dengan penerima GPS.
Proyek GPS dikembangkan pada tahun 1973 untuk mengatasi keterbatasan
sistem navigasi sebelumnya, mengintegrasikan ide-ide dari beberapa pendahulunya,
termasuk sejumlah studi desain teknik diklasifikasikan dari tahun 1960-an. GPS diciptakan
dan direalisasikan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD) dan pada awalnya dijalankan
dengan 24 satelit. Ini mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Bradford Parkinson,
Roger L. Easton, dan Ivan A. Mendapatkan dikreditkan dengan menciptakan itu.
D. Reciever Transmiter
Dalam komunikasi radio , reciever radio adalah perangkat elektronik yang
menerima gelombang radio dan mengubah informasi yang dibawa oleh mereka ke bentuk
yang dapat digunakan . Hal ini digunakan dengan antena . Antena memotong gelombang
radio ( gelombang elektromagnetik ) dan mengubahnya ke arus bolak kecil yang
diterapkan ke penerima , dan penerima mengekstrak informasi yang diinginkan . Reciever
menggunakan filter elektronik untuk memisahkan sinyal frekuensi radio yang diinginkan
dari semua sinyal lain dijemput oleh antena , penguat elektronik untuk meningkatkan
kekuatan sinyal untuk diproses lebih lanjut , dan akhirnya pulih informasi yang diinginkan
melalui demodulation .
Informasi yang dihasilkan oleh penerima mungkin dalam bentuk suara ( sinyal
audio ) , gambar ( sinyal video) atau data ( sinyal digital ). Sebuah Reciever radio mungkin
menjadi bagian terpisah dari peralatan elektronik , atau sirkuit elektronik dalam perangkat
lain . Perangkat yang mengandung penerima radio termasuk televisi , peralatan radar ,
radio dua arah , ponsel , jaringan komputer nirkabel , perangkat navigasi GPS , antena
parabola , teleskop radio , bluetooth perangkat diaktifkan , pembuka pintu garasi , dan
monitor bayi .
Dalam elektronik dan telekomunikasi Transmiter atau pemancar radio adalah
perangkat elektronik yang, dengan bantuan antena, menghasilkan gelombang radio.
Pemancar itu sendiri menghasilkan arus bolak radio frekuensi, yang diterapkan pada
antena. Ketika gembira dengan alternating current ini, antena memancarkan gelombang
radio. Selain penggunaannya dalam penyiaran, pemancar adalah bagian komponen penting
dari banyak perangkat elektronik yang berkomunikasi melalui radio, seperti ponsel,
jaringan komputer nirkabel, perangkat Bluetooth diaktifkan, pembuka pintu garasi, radio
dua arah di pesawat terbang, kapal, dan pesawat ruang angkasa , set radar, dan beacon
navigasi. Pemancar Istilah ini biasanya terbatas pada peralatan yang menghasilkan
gelombang radio untuk tujuan komunikasi, atau radiolokasi, seperti radar dan pemancar
navigasi. Generator gelombang radio untuk pemanasan atau industri tujuan, seperti oven
microwave atau peralatan diathermy, biasanya tidak disebut pemancar meskipun mereka
sering memiliki sirkuit yang sama.
Istilah ini populer digunakan lebih khusus untuk merujuk kepada pemancar
siaran, Transmiter yang digunakan dalam penyiaran, seperti pada pemancar radio FM atau
pemancar televisi. Penggunaan ini biasanya mencakup pemancar yang tepat, antena, dan
sering bangunan itu ditempatkan masuk
Sebuah penggunaan yang tidak terkait istilah ini dalam kontrol proses industri,
di mana "pemancar" adalah perangkat telemetri yang mengubah pengukuran dari sensor
menjadi sinyal, dan mengirimkannya, biasanya melalui kabel, yang akan diterima oleh
beberapa tampilan atau perangkat kontrol terletak jarak jauh.
E. Brushless Motor
Brushless DC motor listrik (BLDC motor, motor BL) juga dikenal sebagai
motor elektronik commutated (ECM, motor EC) adalah motor sinkron yang didukung oleh
sumber listrik DC melalui inverter terintegrasi / switching power supply, yang
menghasilkan sinyal listrik AC ke menggerakkan motor. Dalam konteks ini, AC, arus
bolak-balik, tidak berarti bentuk gelombang sinusoidal, melainkan arus bi-directional
dengan tidak ada pembatasan pada gelombang. Sensor tambahan dan elektronik
mengontrol inverter keluaran amplitudo dan gelombang (dan karenanya persen DC bus
penggunaan / efisiensi) dan frekuensi (yaitu kecepatan rotor). Motor bagian dari motor
brushless sering magnet motor sinkron permanen, tetapi juga bisa menjadi motor passif,
atau motor induksi.
Brushless motor dapat digambarkan sebagai stepper motor, namun motor
stepper istilah cenderung digunakan untuk motor yang dirancang khusus untuk
dioperasikan dalam mode di mana mereka sering dihentikan dengan rotor dalam posisi
sudut didefinisikan.
Dua parameter kinerja utama dari brushless DC motor adalah konstanta
bermotor Kv dan Km (yang numerik sama dalam satuan SI)
F. Electric Speed controler (ESC)
Sebuah Electric Speed controler atau ESC adalah sebuah sirkuit elektronik
dengan tujuan untuk memvariasikan kecepatan motor listrik itu, arah dan mungkin juga
bertindak sebagai rem dinamis. ESCs yang sering digunakan pada radio dikontrol model
bertenaga listrik, dengan varietas yang paling sering digunakan untuk motor brushless
dasarnya menyediakan elektronik yang dihasilkan tiga fase listrik sumber tegangan rendah
energi untuk motor.
Sebuah ESC bisa menjadi unit yang berdiri sendiri yang dihubungkan ke
saluran kontrol throttle penerima atau dimasukkan ke dalam receiver itu sendiri, seperti
yang terjadi di sebagian besar mainan-kelas R / C kendaraan. Beberapa produsen R / C
yang menginstal proprietary elektronik hobi-kelas kendaraan entry-level mereka, kapal
atau pesawat udara menggunakan kapal elektronik yang menggabungkan dua pada papan
sirkuit tunggal.
G. Lithium Polimer (Li-po)
Sel dijual hari ini sebagai baterai polimer sel kantong . Tidak seperti sel-sel
silinder lithium - ion , yang memiliki kasus logam kaku , sel kantong memiliki fleksibel ,
foil - tipe ( polimer laminasi ) kasus . Pada sel silinder , kasus kaku menekan elektroda dan
pemisah ke satu sama lain , sedangkan pada sel polimer tekanan eksternal tidak diperlukan
( atau sering digunakan ) karena lembaran elektroda dan lembaran pemisah yang
dilaminasi ke satu sama lain . Karena sel kantong individu tidak memiliki casing logam
yang kuat , dengan sendirinya mereka lebih dari 20 % lebih ringan dari sel-sel silinder
setara.
Tegangan sel Li - poli bervariasi dari sekitar 2,7 V ( habis ) sekitar 4,23 V
( terisi penuh ) , dan sel Li - poly harus dilindungi dari overcharge dengan membatasi
tegangan yang diberikan tidak lebih dari 4,235 V per sel digunakan dalam kombinasi seri .
Pada awal perkembangannya , teknologi polimer lithium punya masalah
dengan resistansi internal yang tinggi . Tantangan lainnya termasuk kali biaya lebih lama
dan tingkat debit maksimum yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi yang lebih
matang . Pada bulan Desember 2007 Toshiba mengumumkan desain baru yang
menawarkan tingkat yang lebih cepat dari biaya ( sekitar 5 menit untuk mencapai 90 % ) .
Sel-sel ini yang dirilis ke pasar pada bulan Maret 2008 dan diharapkan memiliki efek
dramatis pada alat listrik dan kendaraan listrik industri , dan berpengaruh besar terhadap
elektronik konsumen. Penyempurnaan desain terbaru telah meningkatkan arus debit
maksimum dari 2 kali untuk 65 atau bahkan 90 kali biaya kapasitas sel per jam .
Dalam beberapa tahun terakhir , produsen telah menyatakan ke atas dari 500
siklus charge-discharge sebelum kapasitas turun menjadi 80 % (lihat Sanyo ) . Varian lain
dari sel Li - poli , "film tipis baterai lithium isi ulang " , telah terbukti memberikan lebih
dari 10.000 siklus
Tipe ini telah berevolusi dari teknologi baterai lithium-ion. Perbedaan utama
adalah bahwa elektrolit lithium-garam tidak diadakan dalam pelarut organik tetapi dalam
komposit polimer padat seperti polietilena oksida atau polyacrylonitrile. Keuntungan dari
polimer Li-ion atas desain lithium-ion termasuk, biaya manufaktur berpotensi lebih
rendah. Kemampuan beradaptasi terhadap berbagai bentuk kemasan, keandalan, dan
kekasaran, dengan kelemahan daya penyimpanan kurang. Baterai polimer Lithium-ion
mulai muncul dalam konsumsi elektronik sekitar tahun 1995.
BAB III
DESAIN DAN SPESIFIKASI ALAT
A. Alat dan Spesifikasi
1. Wahana Terbang.
1.1. Flight Control Board
Nama : AR.Drone 2.0 on-board
Processor : 1GHz 32 bit ARM Cortex A8 processor with 800MHz video
DSP TMS320DMC64x
Firmware : Linux 2.6.32
RAM : 1Gbit DDR2 RAM at 200MHz
Port : USB 2.0 high speed for extensions, Wi-Fi b,g,n
Sensor : 3 axis gyroscope 2000°/second precision
3 axis accelerometer +-50mg precision
3 axis magnetometer 6° precision
Pressure sensor +/- 10 Pa precision
Ultrasound sensors for ground altitude measurement
60 fps vertical QVGA camera for ground speed measurement
1.2. Motor
Nama : MT-3506
Jumlah : 4 Buah
Jenis : Brushless Inrunner
Daya : 14.5 W
Putaran : 28,500 Rpm
Fitur tambahan: Motor dapat di program ulang
Drag yang tinggi pada propler untuk keperluan manuver
Motor tahan air
1.3. Electric Speed Controler (ESC)
Nama : TBS-Bullet Proof ESC
Jumlah : 4 Buah
Jenis : 1 Opto, 3 Reguler
Firmware : SimonK
Arus : 30 A
1.4. Batrai
Nama : Turnigy
Jumlah : 1 Buah
Jenis : Lithium Polimer
Cell : 3 C
Arus : 4000Mah
1.5. Kerangka (Frame)
Nama : -
Bahan : Tabung Karbon Fiber
Total berat : 380 – 420 g
Spesifikasi : 30% campuran Nylon
2. Perangkat EEG
Nama : Emotiv EEG
Fitur : 14 chanel (node)
Wireless
12 Jam pemakaian berlanjud
3. Perangkat Tambahan
3.1. Bluethooth Module
3.2. Camera
Nama : GoPro Hero + Gimbal
Spesifikasi : 720px HD Camera
30 FPS
Lensa Wide dengan sudut 92 ° Diagonal
Encoding dengan H246
Penyimpanan langsung pada ruang penyimpanan saat
terbang
3.4. Ground Station
B. Desain
1. Desain Wahana
1.1 Gambar Desain
1.2 Keterangan Desain
Wahan di buat berbentuk sedemikian rupa dengan tujuan untuk
mendapatkan keseimbangan antara kemampuan gerak yang lincah serta
kemampuan kestabilan saat mengudara. Pemilihan jarak 401 mm antar motor
depan dengan tujuan memberi ruang lebih pada pengguna pada saat menangkap
gambar serta rekam lingkungan. Penempatan Board nantinya ada pada bagian
antas guna mengurangi getaran yang tidak perlu sehingga kinerja sensor tidak
terganggu. Peletakan batrai di bagian bawah berfungsi guna mengurangi
pembebanan pada permukaan atas wahana. Perbedaan lebar sudut serta panjang
wahana dibuat sedemikian rupa guna mendapatkan wahana yang lincah namun
masih dapat terkontrol sehingga tidak membahayakn
2. Desain Keselematan wahana
Wahana dilengkapi dengan desain failsafe sehingga meminimalisir
terjadinya kecelakaan yang berakibat pada kerusakan wahana maupun
membahayakan lingkungan sekitarnya. Aspek failsafe di antaranya adalah
sebagai berikut :
#define FAILSAFE
#define FAILSAFE_PIN = “all”
#define FAILSAVE_OFF_DELAY = “1000”
#define FAILSAVE_RETURN_HOME = “True”,
Code failsafe di atas didesain pada flight control board dengan tujuan
ketika terjadi kelemahan signal, atau gangguan pada salah satu pin wahana, maka
wahana akan kembali ke setting posisi awal di mana ground station di pasang.
C. Cara Kerja
1. Algoritma proses bergeraknya wahana secara umum
Dari skema di atas merupakan cara menggerakkan wahan pada
umumnya, dimana terdapat garis ungu berupa input, biru berupa data, hijau
berupa biru dan merah berupa output.
2. Algoritma proses bergeraknya wahana menggunakan EEG
Algoritma diatas merupakan hubungan antara wahana dengan
pengguna (EEG) serta menggunakan perantara Ground Station. Dimana dapat
dilihat bahwa antara emotive (pengguna) mengalami pertukaran data dengan
mengirimkan gelombang elktromagnetik pada ground station yang kemudian data
tersebut di olah dan dilanjutkan kepada wahana. Demikian juga dengan wahana di
mana wahaha tersebut menghasilkan, data berupa koordinat yang di kirimkan
kepada ground station.
Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa terdapat pertukaran antara
pengguna langsung dengan wahananya, hal ini dikarenakan adanya kamera yang
memungkinkan pengguna untuk melihat serta berkomunikasi langsung dengan
Interface. Data yang di berikan kamera biasanya bisa di distribusikan melalui
video maupun gambar yang di ambil, melalui video reciever monitor, baik
dengan cara mengenakan FPV Google maupun menggunakan user interface
berupa monitor.
UAV (Wahana)
Ground Station
Emotive Headset
(EEG)
2. Cara kerja Electroencephalography (EEG)
Seperti yang sudah di bahas di atas EEG merupakan proses pembacaan
gelombang otak yang dihasilkan oleh lompatan elektron. Neuron-neuron di
korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang
sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi
sehingga terekamlah elektroenselogram.
Pada electroencephalograph biasa terdapat node, sejenis konduktor
listrik yang digunakan sebagai sensor perasa dan pembaca gelombang. Node tadi
terbungkus (dilapisi) oleh lapisan emas tipis karena sifat konduktifitas emas yang
bagus.
Disini kami menggunakan EEG dengan brand emotive dimana
electroencephalograph dari emotive sendiri telah mengalami beberapa variasi
diantaranya tidak membutuhkan elektroenselogram pada umumnya namun dapat
menggunakan PC atau komputer sebagai penggantinya. PC atau komputer ini
nantinya yang digunakan sebagai pertukaran informasi dan penghubung antara
EEG dengan wahana yang akan kita gunakan.
3. Cara kerja wahana (Unnamed Aerial Vehicle)
Seperti yang telah diketahui di atas dimana electroencephalograph
merespon tiap perubahan gelombang otak. Oleh kerena itu UAV sendiri dapat
digerakkan dengn 3 cara diantaranya :
1. Menggunakan Gyroscope.
Manusia tentu sudah biasa mengenal arah kanan kiri serta atas
bawah, oleh karena itu menggerakkan wahana dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan kepala (setelah emotive diletakkan) ke arah yang di
inginkan. Pengendalian wahana menggunakan sensor ini diharapkan
menjadi yang termudah dikarenakan manusia pada umumnya sudah terbiasa
dengan orientasi arah, sehingga tidak terjadi kesalahan atau perbedaan
antara apa yang diinginkan dengan yang terjadi.
2. Menggunakan Ekspresif Sensor.
Cara lain adalah dengan menggunakan ekspresi wajah, dalam
ini adalah alis, mata dan bibir. Menurut penelitian setiap perubahan ekspresi
wajah seseorang mengindikasikan adanya perubahan gelombang pada neuro
otak, sehingga hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran data antara
wahana dengan pengguna.
3. Menggunakan Cube Box.
Pada emotiv terdapat aplikasi cube box dimana selain berfungsi
untuk adaptasi terhadap EEG cube box juga dapat di gunakan untuk
mengendalikan wahana dengan menggerakkan kubus tersebut sesuai
keinginan kita. Sehingga wahana yang telah terkalibrasi terhadap cube box
akan bergerak seirama dengan aplikasi tersebut.
D. Rincian Biaya
Berikut rincian dana yang diperlukan :
1. Emotive Neuro Headset 1 299US$
2. Wahana Terbang 1 299US$
3. Camera + Gimbal 1 199US$
Total dana yang di perlukan adalah 997 US$, jika di bandingkan dengan hasil yang
didapat serta pertimbangan aspek keamanan, keterjangkauan suatu lokasi hal ini sudah
sesuai dengan kebutuhan.