pemanfaatan teknologi uav (unmanned aerial vehicle) …digital.library.ump.ac.id/456/2/5. full...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
222
PEMANFAATAN TEKNOLOGI UAV (UNMANNED AERIAL
VEHICLE) UNTUK PENGUMPULAN DATA GEOSPASIAL
Studi Kasus: Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten
Mahardhika Noor Rahmadana Putra1, Aditya Bagus Chatria2,
Alvian Febry Anggana3
1,2 Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
3Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS
Email : [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan teknologi di era millennial berperan aktif merubah pola penggunaan
suatu objek benda untuk mendapatkan informasi yang cepat serta efisien salah satunya
penggunaan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Teknologi UAV merupakan
salah satu opsi terbaik dalam hal pengumpulan data geospasial di beberapa daerah dalam
kurun waktu yang relatif cepat. Beberapa daerah di Indonesia khususnya di pedesaan,
lembaga desa setempat terkadang tidak mempunyai data geospasial wilayah administrasi
secara update sehingga informasi yang digunakan sangat minim. Penggunaan teknologi
UAV jenis Quadcopter dapat bermanfaat untuk pengumpulan data geospasial terupdate
dengan informasi kewilayahan desa yang semakin lengkap. Metode pengumpulan data
secara primer yang dilakukan dengan cara pemotretan udara wilayah desa yang dikaji
menggunakan teknologi UAV serta pemrosesan data dengan mozaik foto untuk
mendapatkan kenampakan desa yang dikasi secara keseluruhan. Hasil yang didapatkan
berupa Peta Orthophoto dari hasil pemrosesan yang mempunyai informasi geospasial yang
update serta dapat digunakan sebagai acuan lembaga desa atau masyarakat setempat untuk
beberapa bidang seperti infrastruktur, industri, pertanian dan lain lain.
Kata Kunci: Teknologi UAV, Geospasial, Desa Sidoharjo
PENDAHULUAN
Kebutuan data geospasial suatu daerah sangat penting untuk keperluan pembangunan,
pemetaan penggunaan lahan, dan lain-lain. Untuk mendapatkan data geospasial perlu
adanya updating, dikarenakan setiap tahun perkembangan potensi suatu wilayah semakin
banyak atau tinggi. Namun kenyataan pada saat ini, banyak wilayah terutama wilayah
pedesaan yang lembaga daerah atau kantor desanya kurang memperhatikan dan peduli
mengenai penggunaan lahan untuk keperluan pembangunan di desanya. Seiring
berkembangan teknologi pada saat ini, banyak hal yang dapat mempermudah pekerjaan
manusia. Salah satu contohnya adalah dalam hal pemetaan suatu wilayah. Teknologi
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan sistem yang dapat dikendalikan dari jarak
jauh menggunakan gelombang radio. Sistem UAV dijalankan dengan sistem otomatis
dengan panduan navigasi GPS yang terintegrasi pada UAV, ground station dengan
perangkat lunak perencanaan jalur terbang dan telemetri (Suryanta, 2014), menggunakan
hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya. Adapun jenis UAV yang dapat kita
temukan di bedakan menjadi beberapa tipe antara lain, yang pertama jenis Fixed Wing
Drone (Gambar 1) atau disebut juga pesawat tanpa awak yang menggunakan motor
bagian belakang untuk penggerak dan dua sayap.
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
223
Jenis kedua adalah Multirotor, pada kegiatan penelitian ini kami menggunakan Drone
Multirotor tipe Quadcopter dimana drone jenis ini menggunakan baling-baling atau
propellers sebanyak 4 buah yang digunakan untuk terbang (Gambar 2). Dengan
perbedaan karakteristik pada beberapa jenis UAV, tidak heran jika mempunyai
keunggulan serta kategori klasifikasi drone secara internasional (Ahmad, 2014) dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kategori UAV Internasional
No Kategori Berat (Kg) Jangkauan
(Km)
Tinggi
terbang (m)
Daya tahan
(jam)
1 Mikro <5 <10 250 1
2 Mini <250/30/150 <10 150/250/300 <2
3 Jangkauan Sempit 25-150 10-30 3000 2-4
4 Jangkauan
Menengah
50-250 30-70 3000 3-6
5 Jangkauan Jauh >250 >70 >3000 >6
Sumber : Ahmad, 2011
Penggunaan drone pada umunya hanya dimanfaatkan kalangan manusia dalam hal
fotografi maupun videografi, namun dengan perkembangan teknologi membuat drone
juga mulai banyak diterapkan untuk kebutuhan sipil, terutama dibidang bisnis, industri
dan logistik (Faqih, 2018). Tidak hanya itu, teknologi drone atau uav pada saat ini juga
digunakan untuk pemetaan kawasan guna kajian penelitian maupun pengaplikasian drone
untuk pertanian (Candiago, et.al. 2015). UAV yang kami gunakan adalah jenis
Quadcopter dengan tipe DJI Phantom 4s. Dimana drone jenis ini dilengkapi dengan
Teknologi Composite Core agar body unit lebih kokoh serta mengurangi getaran yang
tidak diperlukan. Selain itu adanya fitur Push and Release pada propeller drone
diharapkan akan dapat lebih gesit dan responsive terhadap perintah yang user berikan.
Penelitian kali ini memilih lokasi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten yang dijadikan objek untuk mendapatkan citra foto udara. Penggunaan drone
dalam pengambilan citra foto udara bertujuan untuk mendapatkan citra pada permukaan
bumi yang dipotret lebih efisien dan memakan waktu yang lebih cepat, dibandingkan
dengan membeli citra semacam Quickbird dan lain-lain atau mengambil dari Google
Earth.
Gambar 1. Drone jenis Fixed Wing
Sumber Foto : https://www.uavsystemsinternational.com
Gambar 2. Drone jenis Quadcopter
Sumber Foto : https://www.bedfordoutdoors.com
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
224
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang kami lakukan adalah di Desa Sidoharjo, Kecamatan
Polanharjo, Kabupaten Klaten. Memiliki letak geografis 6o 51’46” - 7o 11’47” LS dan
109o 40’ 19” - 110o 03’ 06” BT. Secara administrasi Desa Sidoharjo berbatasan langsung
dengan Desa Kateguhan dan Manjung sebelah utara, Desa Tegalgondo di sebelah timur,
Desa Sido Mulyo di sebelah selatan dan Desa Sidowayah di sebelah barat. Desa
Sidoharjo yang memiliki potensi wilayah dengan luas 177,5955 Ha dengan sebagian
besar peruntukan lahan digunakan untuk lahan pertanian 132,001 Ha, Perumahan 41,7249
Ha dan sebagian lainnya digunakan untuk fasilitas masyarakat umum sebesar 3,6 Ha
(BPS Klaten, 2017).
Gambar 3. Lokasi Penelitian
Sumber : Google Earth dan Penulis, 2019
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
225
Bahan dan Alat
Peralatan yang kami gunakan ada beberapa jenis serta mempunyai fungsi masing-
masing (Tabel 2) , antara lain : Drone Dji Phantom 4 Standar, Handphone, Dji Go 4.0,
Pix4d Capture, Agisoft PhotoScan dan ArcGIS.
Tabel 2. Jenis dan Fungsi Peralatan
Jenis Peralatan Fungsi
Dji Phantom 4 Standar, alat yang
berfungsi untuk pengambilan foto
penampakan / objek permukaan bumi
melalui proses pemotretan secara langsung
dari wahana drone
Aplikasi Dji Go 4.0, aplikasi yang
digunakan untuk penghubung koneksi
antara handphone dengan drone
Aplikasi Pix4d Capture, aplikasi yang
digunakan untuk pemetaan area yang di
dalamnya mempunyai alur / grid untuk
acuan drone dalam pengambilan foto
Aplikasi Agisoft PhotoScan, aplikasi
yang digunakan untuk pengolahan foto
(mozaik) yang telah diambil menggunakan
aplikasi Pix4d Capture
Aplikasi ArcMap, aplikasi yang
digunakan untuk proses layout menjadi
peta dengan beberapa informasi di
dalamnya
Metode
1. Survei (Pengumpulan Data)
Metode yang kami gunakan saat pengambilan data menggunakan metode
survei lapangan atau pengumpulan data secara primer, artinya pengambilan data
(data spasial) dilakukan secara langsung sesuai dengan keadaan di lapangan pada
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
226
saat itu juga menggunakan Drone Dji Phantom 4 Standar yang ditunjukkan pada
gambar 4, serta spesifikasi drone ditunjukkan pada tabel 3.
Gambar 4. Drone Dji Phantom 4 Standar
Tabel 3. Spesifikasi Drone Dji Phantom 4 Standar
Drone DJI Phantom 4Standar
Spesifikasi Drone Spesifikasi Kamera
Jenis Quadcopter Sensor 1/2.3’’ CMOS
Berat (Batrei +
Propeller) 1380 gram Lensa FOV 940 20mm
Kecepatan Terbang Max 20 m/s ISO Range 100 - 3200
Durasi Terbang 28 menit Image Size 4000 x 3000
Jarak Transmisi 3 km Foto JPEG, DNG, RAW
Satelite GPS/GLONASS Video MP4, MOV
Dalam melakukan pengambilan data menggunakan drone, ada beberapa tahap
yang dilakukan antara lain, persiapan drone penentuan jalur terbang drone guna
memotret kawasan dapat dilihat pada gambar 5.
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
227
2. Akuisi Data
Setelah basis data selesai dikumpulkan, metode yang kami gunakan selanjutnya
adalah metode akuisisi data yaitu mengolah serta menggabungkan data yang
mempunyai kesamaan objek yang sama menggunakan aplikasi Agisoft (Gambar 6).
Gambar 6. Pengolahan data dengan aplikasi Agisoft PhotoScan
Data yang selesai di olah menggunakan aplikasi Agisoft PhotoScan kemudian
disimpan dalam bentuk TIFF/GeoTIFF, dimana dengan format gambar seperti itu
untuk memudahkan di input ke dalam aplikasi ArcGIS guna melakukan layout peta
dengan memberikan koordinat serta informasi tepi terkati hasil yang telah diolah
tadi.
a
c
b
d
Gambar 5. Penentuan jalur terbang drone
a) Pembuatan jalur terbang drone b) Drone pada saat melakukan pemotretan
c) Drone selesai melakukan misi pemotretan d) Hasil pemotretan berupa foto
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
228
Alur Penelitian
Persiapan Drone
Penentuan Lokasi Terbang
Penentuan Jalur Terbang
Going to Mission
Pengambilan Foto
Pengunduhan Foto
Pengolahan Data (Mozaik Foto)
dengan aplikasi Agisoft
PhotoScan
Peta Orthophoto Desa
Sidoharjo, Polanharjo, Klaten
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
229
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Peta Foto Udara Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten
Gambar 7. Peta Foto Udara Desa Sidoharjo, Polanharjo, Klaten
Sumber : Penulis, 2019
2. Digital Elevation Model Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten
Gambar 8. Digital Elevation Model Desa Sidoharjo, Polanharjo, Klaten
Sumber : Penulis, 2019
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
230
3. Perbandingan Jenis Citra UAV / Drone dengan Jenis Citra lainnya.
Gambar 9. Perbandingan jenis – jenis citra
Sumber : Rizatus Shofiyanti, 2011
Pengambilan foto udara permukaan dengan menggunakan Teknologi UAV,
menghasilkan peta Orthophoto dimana penggabungan gambar yang diambil dengan
menggunakan drone, menghasilkan informasi terupdate dan terkini Desa Sidoharjo,
Kecamatan Polanharjo, Klaten. Drone yang digunakan pada penelitian ini adalah DJI
Phantom 4s, kualitas hasil foto dari kamera ini mampu merekam hingga resolusi 4K
dengan kecepatan 30 frame perdetiknya dengan biaya yang relative terjangkau untuk
pengambilan data primer. Hasil dari penggabungan gambar hasil pemotretan drone
dengan menggunakan Aplikasi Agisoft PhotoScan menghasilkan data informasi desa
penelitian secara detail. Dibandingkan dengan membeli citra Quictbird dan lain-lain atau
mengambil dari google earth, informasi yang di dapat lebih update dan terbaru. Dari hasil
kegiatan menunjukkan bahwa resolusi spasial citra melalui UAV / Drone Dji Phantom 4s
sebesar 2,38 cm/pixel dengan ketinggian drone saat mengambil foto 140 meter,
overlay/tampalan objek foto yang sama sebesar 75% dari data digital elevation model
menunjukkan resolusi spasial sebesar 49,3 cm/pixel.
Perbandingan jenis-jenis citra (Rizatus Shofiyanti, 2011) menunjukan bahwa citra
hasil potret udara menggunakan drone lebih signifikan hasilnya yang di lihat dari hasil
data gambar diatas. Hal ini diperkuat dengan data resolusi citra drone hasil survei
lapangan kegiatan kami, bahwa citra dari pemetaan menggunakan drone dominan lebih
baik. Melalui perbandingan segi waktu antara citra drone dengan citra resolusi tinggi
Prosiding Seminar Nasional diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP
“Manajemen Bencana di Era Revolusi Industri 5.0”
ISBN 978-602-6697-38-7
Purwokerto, 10 Agustus 2019
231
maupun sedang yang tertera pada gambar 9, menunjukan bahwa citra hasil drone lebih
relatif lebih cepat, karena pengambilan data foto udara bisa dilakukan pada saat itu juga
(fleksibel) disbanding dengan citra lainnya yang harus menunggu beberapa hari untuk
mendapatkan data tersebut. Dari segi biaya untuk mendapatkan data citra, penggunaan
drone lebih efisien dan hemat di banding citra jenis lainnya.
Adapun kekurangan penggunaan drone untuk pengambilan data foto udara cakupan
wilayahnya lebih sempit di banding citra lainnya, hal ini disebabkan keterbatasan drone
dalam melakukan potret udara dari segi jangkauan terbang serta lama terbangnya drone
karena Teknologi drone menggunakan baterai untuk menjalankannya.
KESIMPULAN
Penggunaan teknologi UAV/ Drone bermanfaat untuk memetakan wilayah dalam
cakupan yang tidak terlalu besar. Kelebihan teknologi UAV dari segi hasil citra yang
didapatkan, resolusinya lebih baik dari pada citra lainya. Dari segi biaya lebih hemat dan
tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk mendapatkan hasil pemetaan suatu
wilayah. Jadi penggunaan drone untuk pemetaan daerah sangat dianjurkan untuk
meminimalisir biaya yang dikeluarkan, serta menjadi solusi jika membutuhkan update
data foto udara suatu daerah dengan waktu yang singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Anuar. 2011. Digital Mapping Using Low Altitude UAV. Malaysia: Jurnal
Pertanika J. Sci. & Technol. Vol. 19, 51 – 58.
Bahar, Emirul. 2016. Drone. (online) : emirul.staff.gunadarma.ac.id/Do
wnloads/files/46041/DRONE.pdf.
Candiago, et.al. 2015. Evaluating Multispectral Images and Vegetation Indices for
Precision Farming Applications from UAV Images. Switzerland: Jurnal Remote
Sensing. 7(4), 40264047.
Suryanta, Jaka. 2014. Penggunaan Unmanned Aerial Vehicle untuk Validasi Peta Rawan
Banjir di Kabupaten Kudus dan Pati. Cibinong: Badan Informasi Geospasial.
BPS Kabupaten Klaten. 2017. Kecamatan Polanharjo dalam Angka Tahun 2017. Klaten:
KSK Kecamatan Polanharjo.