unjuk kerja kincir angin propeler tiga … kecuali saya mengambil atau mengutip data dari buku yang...
TRANSCRIPT
i
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DARI BAHAN
TRIPLEK DAN ANYAMAN BAMBU BERDIAMETER 80 CENTIMETER
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh:
PETRUS DIAN ADI FEBRIANTO
NIM : 095214026
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
THE PERFORMANCE OF THREE BLADES PROPELLER WINDMILL
MADE FROM PLYWOOD AND BAMBOO PLAITED 80 CENTIMETER
IN DIAMETER
FINAL PROJECT
Presented as partitial fullfilment of the requirement
to obtain the Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
By :
PETRUS DIAN ADI FEBRIANTO
Student Number : 095214026
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING
FACULTY SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
TUGAS AKHIR
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DARI BAHAN
TRIPLEK DAN ANYAMAN BAMBU BERDIAMETER 80 CENTIMETER
Disusun Oleh :
Petrus Dian Adi Febrianto
095214026
Telah Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
Ir. Rines, M.T.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DARI BAHAN
TRIPLEK DAN ANYAMAN BAMBU BERDIAMETER 80 CENTIMETER
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
NAMA : Petrus Dian Adi Febrianto
NIM : 095214026
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 26 Agustus 2015
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda tangan
Ketua : Budi Setyahandana, ST, MT …………….
Sekretaris : A. Prasetyadi, S.Si, M.Si. …………….
Anggota : Ir. Rines, M.T. …………….
Yogyakarta, …………………………
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dekan
Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir yang telah
dipersiapkansebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana, tidak terdapat karya
yang pemah diajukan dan dibuat dengan judul yang sama oleh perguruan tinggi
manapun kecuali saya mengambil atau mengutip data dari buku yang terlera pada
daftar pustaka. Sehingga yang saya buat ini adalah asli karya penulis.
Yogyakarta, 26 Agustus 2015
Petrus Dian Adi Febrianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : PETRUS DIAN ADI FEBRIANTO
Nomor Mahasiswa : 095214026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah dengan judul
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DARI BAHAN
TRIPLEK DAN ANYAMAN BAMBU BERDIAMETER 80 SENTIMETER
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 26 Agustus 2015
Yang menyatakan
Petrus Dian Adi Febrianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan membandingkan koefisien
dayaantara dua model kincir yaitu kincir permukaan halus dan kincir permukaan
kasar(dilapisi anyaman bambu).Kincir angin ini mengunakan model kincir
anginhorizontal tipe propeler dengan tiga sudu.
Kincir angin ini memiliki diameter 80 cm dengan luas penampang sudu
0,50m² dan berat 420 gram.Kincir angin ini mengunakan variasi kemiringan sudu
10° dan 15°. Untuk mengukur dan mengetahui torsi, daya kincir, koefisien daya
dan tipsspeed ratio pada kincir, poros kincir dihubungakan ke mekanisme
pengereman yangberfungsi sebagai variasi beban pada kincir. Besarnya beban
pengereman pada kincirdiukur dengan neraca pegas, putaran pada kincir diukur
mengunakan takometer dankecepatan angin diukur dengan menggunakan
anemometer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kemiringan sudu 10°
untukkincir angin permukaan halus dapat menghasilkan koefisien daya lebih besar
dari pada kincirpermukaan kasar yaitu8,6%.Sedangkan pada kemiringan sudu 15°
untuk kincir angin permukaan kasar dapatmenghasilkan koefisien daya sebesar
8,2%.
Kata kunci : torsi, daya kincir, koefisien daya, tip speed ratio, sudu
berbahananyaman bambu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
yangdiberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga penulis dapat
menyelesaikantugas akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan sebagai salah satu syarat yang wajib untuk
setiap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin.Tugas Akhir ini dilaksanakan dalam
rangkamemenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 pada Jurusan
Teknik Mesin,Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Berkat bimbingan, dukungan dan nasihat dari berbagai pihak, akhirnya
TugasAkhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini dengan
segenapkerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnyakepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas
Sainsdan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
MesinUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ir. Rines, M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah
mendampingidan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
4. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi
selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
5. Raden Benedictus Dwiseno Wihadi, S.T., M.Si., yang telah
membantumemberikan ijin dalam penggunakan fasilitas laboratorium
untuk keperluanpenelitian ini.
6. Antonius Ngadimin dan Lusia Suteki dengan kebaikan dan kerendahan
hati memberikan semangat tanpa lelah kepada penulis sampai akhirnya
dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
7. Velesia Devi, Theodorus Agung Aji Nugroho, Paulus Winarno, dan
Teman-teman Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma dan teman-
temanlainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas
segalabantuanya.
Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna.Segala kritik dan saran yang membangun akan sangat penulis harapkan
demipenyempurnaan dikemudian hari. Akhir kata seperti yang penulis harapkan
semogatugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 26 Agustus 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................... 2
1.3 Manfaat penelitian .................................................................. 2
1.4 Perumusan Masalah ............................................................... 2
1.5 Batasan Masalah..................................................................... 3
BAB II. DASAR TEORI ............................................................................... 4
2.1 Dasar Teori ............................................................................. 4
2.2 Kincir Angin .......................................................................... 5
2.2.1 Kincir Angin Horosontal ............................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2.2.2 Kincir Angin Vertikal ................................................... 7
2.3 Grafik Hubungan Cp terhadap Tsr ......................................... 9
2.4 Kincir Propeler ....................................................................... 10
2.5 Rumus Perhitungan ................................................................ 10
2.5.1 Rumus Energi Kinetik ................................................... 10
2.5.2 Rumus Tip Speed Ratio ................................................ 12
2.5.3 Rumus Torsi .................................................................. 12
2.5.4 Rumus Daya .................................................................. 12
2.5.5 Rumus Koefisien daya .................................................. 14
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 15
3.l Diagram Penelitian ................................................................. 15
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................... 16
3.3 Kontruksi Kincir .................................................................... 18
3.4 Peralatan Pendukung .............................................................. 19
3.5 Variable Penelitian ................................................................. 24
3.6 Variable yang Diukur ............................................................. 24
3.7 Langkah Percobaan ................................................................ 24
3.8 Pengolahan Data..................................................................... 25
BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN ........................................................ 27
4.1 Data Hasil Percobaan ............................................................. 27
4.1.1 Data percobaan kincir permukaan kasar ....................... 27
4.2.2 Data percobaan kincir permukaan halus ....................... 29
4.2 Pengolahan Data dan Perhitungan ......................................... 32
4.2.1 Perhitungan Daya Angin ............................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4.2.2 Perhitungan Torsi .......................................................... 33
4.2.3 Perhitungan Daya Kincir ............................................... 33
4.2.4 Perhitungan Tip Speed Ratio ........................................ 34
4.2.5 Perhitungan Koefisien Daya ......................................... 34
4.3 Hasil Perhitungan ................................................................... 34
4.3.1 Data Perhitungan Kincir pemukaan kasar 10 ................ 35
4.3.2 Data Perhitungan Kincir pemukaan kasar 15° .............. 35
4.3.3 Data Perhitungan Kincir pemukaan halus 10° .............. 36
4.3.4 Data Perhitungan Kincir pemukaan halus 15° .............. 37
4.4 Grafik Hasil Perhitungan........................................................ 37
4.4.1 Grafik Kincir kemiringan 10° kecepatan angin 7,4
m/s ................................................................................ 38
4.4.2 Grafik Kincir kemiringan 10° kecepatan angin 8,64
m/s ................................................................................ 40
4.4.3 Grafik Kincir kemiringan 15° kecepatan angin 7,56
m/s ................................................................................ 43
4.4.4 Grafik Kincir kemiringan 15° kecepatan angin 8,58
m/s ................................................................................ 45
BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 48
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 48
5.2 Saran ....................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Kincir Angin Poros Horisontal ................................................. 6
Gambar 2.2 Kincir angin poros Vertikal ...................................................... 8
Gambar 2.3 Grafik Hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan Tips
speed ratio (tsr) daribeberapa jenis kincir ................................ 9
Gambar 3.1 Diagram alir langkah – langkah penelitian ............................... 15
Gambar 3.2 Desain kincir angin ................................................................... 16
Gambar 3.3 Sudu kincir angin ...................................................................... 17
Gambar 3.4 Dudukan kincir ......................................................................... 17
Gambar 3.5 Kontruksi kincir dalam terowongan angin ............................... 18
Gambar 3.6 Penopang kincir angin .............................................................. 19
Gambar 3.7 Sistem pengereman ................................................................... 20
Gambar 3.8 Terowongan angin atau wind tunel .......................................... 20
Gambar 3.9 Blower ...................................................................................... 21
Gambar 3.10 Takometer ................................................................................ 22
Gambar 3.11 Anemometer ............................................................................. 22
Gambar 3.12 Neraca Pegas ............................................................................ 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data hasil penelitian kincir kasar kemiringan 10° kecepatan
angin 7,35 m/s ............................................................................. 27
Tabel 4.2 Data hasil penelitian kincir kasar kemiringan 10° kecepatan
angin 8,46 m/s ............................................................................. 28
Tabel 4.3 Data hasil penelitian kincir kasar kemiringan 15° kecepatan
angin 7,56 m/s ............................................................................. 28
Tabel 4.4 Data hasil penelitian kincir kasar kemiringan 15° kecepatan
angin 8,58 m/s ............................................................................. 29
Tabel 4.5 Data hasil penelitian kincir halus kemiringan 10° kecepatan
angin 7,4 m/s ............................................................................... 30
Tabel 4.6 Data hasil penelitian kincir halus kemiringan 10° kecepatan
angin 8,64 m/s ............................................................................. 30
Tabel 4.7 Data hasil penelitian kincir halus kemiringan 15° kecepatan
angin 7,39 m/s ............................................................................. 31
Tabel 4.8 Data hasil penelitian kincir halus kemiringan 15° kecepatan
angin 8,4 m/s ............................................................................... 31
Tabel 4.9 Data hasil perhitungan kincir kasar kemiringan 10° kec.angin
7,35 m/s ....................................................................................... 35
Tabel 4.10 Data hasil perhitungan kincir kasar kemiringan 10° kec.angin
8,46 m/s ....................................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.11 Data hasil perhitungan kincir kasar kemiringan 15° kec.angin
7,56 m/s ....................................................................................... 35
Tabel 4.12 Data hasil perhitungan kincir kasar kemiringan 15° kec.angin
8,58 m/s ....................................................................................... 36
Tabel 4.13 Data hasil perhitungan kincir halus kemiringan 10° kec.angin
7,4 m/s ......................................................................................... 36
Tabel 4.14 Data hasil perhitungan kincir halus kemiringan 10° kec.angin
8,64 m/s ....................................................................................... 36
Tabel 4.15 Data hasil perhitungan kincir halus kemiringan 15° kec.angin
7,39 m/s ....................................................................................... 37
Tabel 4.16 Data hasil perhitungan kincir halus kemiringan 15° kec.angin
8,4 m/s ......................................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GRAFIK
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara daya kincir dengan torsi untuk kincir
Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 10° dan
kec.angin 7,4m/s ....................................................................... 38
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi untuk
kincir Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 10° dan
kec.angin 7,4m/s ....................................................................... 39
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan halus dengan sudu 10° dan kecepatan angin
7,4m/s ....................................................................................... 39
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan kasar dengan sudu 10° dan kecepatan angin 7,4
m/s ............................................................................................ 40
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara daya kincir dengan torsi untuk kincir
Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 10° dan
kec.angin 8,64m/s ..................................................................... 41
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi untuk
kincir Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 10° dan
kec.angin 8,64m/s ..................................................................... 41
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan halus dengan sudu 10° dan kecepatan angin 8,64
m/s ............................................................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.8 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan kasar dengan sudu 10° dan kecepatan angin 8,64
m/s ............................................................................................ 42
Gambar 4.9 Grafik hubungan antara daya kincir dengan torsi untuk kincir
Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 15° dan
kec.angin 7,56m/s ..................................................................... 43
Gambar 4.10 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi untuk
kincir Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 15° dan
kec.angin 7,56m/s ..................................................................... 44
Gambar 4.11 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan halus dengan sudu 15° dan kecepatan angin 7,56
m/s ............................................................................................ 44
Gambar 4.12 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan kasar dengan sudu 15° dan kecepatan angin 7,56
m/s ............................................................................................ 45
Gambar 4.13 Grafik hubungan antara daya kincir dengan torsi untuk kincir
Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 15° dan
kec.angin 8,58m/s ..................................................................... 45
Gambar 4.14 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi untuk
kincir Permukaan halus dan permukaan kasar sudu 15° dan
kec.angin 8,58m/s ..................................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4.15 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan halus dengan sudu 15° dan kecepatan angin 8,58
m/s ............................................................................................ 46
Gambar 4.16 Grafik hubungan antara Cp poros dengan Tsr untuk kincir
Permukaan kasar dengan sudu 15° dan kecepatan angin 8,58
m/s ............................................................................................ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
mengakibatkankebutuhan energi semakin meningkat. Tetapi peningkatan
konsumsi ini tidakdiimbangi dengan sumber daya fosil semakin yang menipis,
energi alternatif mulaibanyak dikembangkan terutama yang ramah lingkungan
dalam pengolahannya.Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah tentu
menyimpan banyak sekalisumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan seperti
energi air, energi surya, panasbumi, dan energi angin. Dari sekian banyak energi
yang sudah kita kenal selama ini energi anginlah yang mudah dalam
pengolahannya dan tidak membutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk
mengkonversi energi angin menjadi energi listrikdibutuhkan alat berupa kincir
angin. Putaran kincir akan menggerakan generator yang nantinya menghasilkan
energi listrik.
Ada banyak bentuk dan karateristik kincir angin, yang dapat
diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu : Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT)
dan Vertical Axiswind Turbine (VAWT) perbedaan kedua jenis kincir ini terletak
pada poros yang terpasang secara horisontal dan vertikal.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan putaran kincir, antara
lain : kecepatan angin, banyaknya sudu dan kehalusan permukaan. Dengan alasan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tersebut penulis ingin melihat sejauh mana pengaruh kehalusan permukaan
suduterhadap kecepatan putaran poros kincir angin.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Membandingkan koefisien daya yang dihasilkan kincir angin untuk
duavariasi kincir angin permukaan halus dan kincir angin permukaan
kasardengan sudut kemiringan, bentuk, dan ukuran kincir yang sama.
b. Mengetahui Koefisien Daya ( ) dan Tip Speed Ratio (tsr) yang
dihasilkankincir angin.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui kinerja kincir angin propeler tiga sudu permukaan halus
dankincir angin propeler tiga sudu permukaan kasar.
b. Sumber referensi bagi pengembang teknologi untuk
mengembangkanteknologi alternatif, khususnya energi angin.
1.4 Perumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
a. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki potensi energi angin
yangcukup besar tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
b. Diperlukan kincir angin yang mampu mengkonversi energi angin
tersebutdengan maksimal sehingga efisiensi yang diperoleh tinggi.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah :
a. Model kincir angin dibuat dengan bahan baku Triplek dengan
diameter80cm.
b. Penelitian dilakukan pada terowongan angin di Laboratorium
KonversiEnergi Universitas Sanata Dharma.
c. Kincir angin menggunakan tipe horizontal axis wind turbine (HAWT)
dengantiga sudu.
d. Variasi yang dilakukan adalah dengan mengunakan variasi
kehalusanpermukaan sudu (dilapisi gedek dan tanpa dilapisi gedek) dan
variasi jarakwind tunel dengan fan blower ( tanpa jarak dan dengan jarak
5cm) denganjumlah sudu 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori
Energi angin adalah energi yang sudah lama kita kenal dan sudah
banyakdimanfaatkan untuk membantu kehidupan sehari – hari sejak jaman
dahulu. Banyakperahu – perahu layar nelayan yang memanfaatkan energi angin
untuk mencari ikandilaut. Sebagai mana sudah kita ketahui, Angin adalah udara
bergerak yang bergerakakibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran
angin dari tempat yangmemiliki tekanan rendah ketempat yang memiliki tekanan
tinggi. Perbedaan suhuudara ini diakibatkan pemanasan atmosfer yang tidak
merata oleh sinar matahari.Kecepatan angin dipengaruhi letak dan ketinggiannya.
Orang yang tinggal didaerah katulistiwa cenderung merasakan hembusan angin
yang lebih kencang dari pada orang yang tinggal jauh dari katulistiwa. Hal ini
dikarenakan daerah katulistiwalebih dekat dengan matahari. Dilihat dari faktor
ketinggian, semakin tinggi suatutempat maka semakin kencang pula hembusan
anginnya. Hal ini disebabkan karna,semakin tinggi suatu tempat maka gesekan
terhadap benda – benda yangmempengaruhi laju kecepatan angin dipermukaan
bumi kecil, begitu pula dilautan.
Indonesia memiliki potensi angin yang cukup baik, karena sebagian pulau
–pulau memiliki potensi angin yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit
listriktenaga angin. Dari 120 tempat menurut survei LAPAN (Lembaga
Penerbangan danAntariksa Nasional) hanya beberapa tempat yang memiliki
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
potensi angin yang cukupbaik diantaranya kepulauan Sumbawa, Sumba, Lombok,
Nusa Tenggara timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Pantai Selatan dan
Bali memiliki kecepatan anginsebesar 4,5 sampai 5,9 m/s.
(sumber : http://www.alpensteel.com/article, 2013)
2.2 Kincir Angin
Kincir angin adalah sebuah alat yang digerakkan oleh tenaga angin
sehinggamenghasilkan energi mekanik atau gerak. Kincir angin dulunya banyak
ditemukan di negara–negara Eropa khususnya Belanda dan Denmark yang pada
waktu itu banyakdigunakan untuk irigasi, menumbuk hasil pertanian,
penggilingan gandum danpembangkit tenaga listrik. Secara umum kincir angin
digolongkan menjadi duajenisnya menurut porosnya yaitu : kincir agin poros
horisontal dan kincir angin porosvertikal.
2.2.1 Kincir Angin Poros Horisontal
Kincir Angin Poros Horisontal atau propeler adalah kincir angin yang
memilikiporos utama sejajar dengan tanah dan arah poros utama sesuai dengan
arah angin.Kincir angin Poros Horisontal ini memiliki jumlah bilah lebih dari dua,
kincir anginini dapat berputar dikarenakan adanya gaya aeorodinamis yang
bekerja pada suatukincir.
Beberapa jenis kincir angin poros horisontal yang telah banyak
dikenaldiantaranya ditunjukkan pada Gambar 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kincir Angin Poros Horisontal
Gambar 2.1 Kincir Angin Poros Horisontal
(sumber : www.fineartamerica.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kekurangan dan kelebihan Kincir Angin Poros Horisontal.
Kelebihan kincir angin poros horisontal:
1. Mampu mengkonversi energi angin pada kecepatan tinggi.
2. Tidak memerlukan sudut orientasi.
3. Setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
4. Memiliki faktor keamanan yang lebih baik karena posisi sudu yang
beradadiatas menara.
5. Tidak memerlukan karateristik angin karena arah angin langsung
menujurotor.
6. Banyak digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan skala besar.
Kekurangan yang dimiliki oleh kincir angin poros horisontal:
1. Kontruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah –
bilahyang berat (Gearbox dan Generator).
2. Perlu adanya mekanisme tambahan untuk menyesuaikkan dengan arah
angin(sirip pengarah atau sensor elektrik).
2.2.2 Kincir Angin Poros Vertikal
Kincir angin poros vertikal atau Vertikal Axis Wind Turbin (VAWT)
adalahsalah satu jenis kincir angin yang posisi porosnya tegak lurus dengan arah
angin ataudengan kata lain kincir jenis ini dapat mengkonversi tenaga angin dari
segala arahkecuali arah angin dari atas atau bawah. Kincir jenis ini menghasilkan
torsi yanglebih besar dari pada kincir angin poros horisontal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Beberapa jenis kincir angin poros Vertikal yang telah banyak
dikenaldiantaranya ditunjukkan pada Gambar 2.2
Kincir Angin Poros Vertikal
a. Kincir angin Darrieus b. Kincir angin
Savonius
Gambar 2.2 Kincir Angin Poros Vertikal
(sumber : http://wikipedia.org/Kincir_angin)
Kekurangan dan kelebihan Kincir Angin Poros Vertikal
Kelebihan kincir angin poros vertikal :
1. Dapat menerima arah angin dari segala arah.
2. Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
3. Dapat bekerja pada putaran rendah.
4. Memiliki torsi yang besar pada putaran rendah.
5. Tidak perlu mengatur sudut – sudut untuk menggerakan sebuah generator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Kelemahan kincir angin poros vertikal :
1. Bekerja pada putaran rendah, sehingga energi angin yang dihasilkan kecil.
2. Hanya dapat mengkonversi energi angin 50% dikarenakan adanya gaya
dragtambahan.
3. Bekerja pada putaran rendah, sehingga energi angin yang dihasilkan kecil.
4. Dipasang ditempat rendah maka faktor keselamatan perlu diperhatikan.
2.3 Grafik Hubungan Antara Cp Terhadap Tsr
Menurut Albert Betz ilmuan Jerman bahwa koefisien daya maksimal dari
kincirangin adalah sebesar 59% seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 dia
menamai batasmaksimal tersebut dengan Betz limit. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar2.3
Gambar 2.3 Grafik Hubungan Antara Koefisien Daya (Cp) dengan Tips
SpeedRatio (TSR) dari beberapa jenis kincir.
(sumber : http://www.intechopen.com,2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.4 Kincir Angin Propeler
Dalam tugas akhir saya buat ini akan membahas mengenai kincir angin
poroshorisontal atau Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT) jenis propeler. Kincir
anginpropeler merupakan kincir angin yang konvensional dimana suatu putaran
searahdengan arah angin dengan jumlah sudut dua, tiga ataupun lebih yang
berpenampangairfoil.
Kelebihan kincir angin Propeler
1. Mampu menghasilkan daya yang besar.
2. Mampu berputar dengan kecepanan tinggi.
3. Kontruksi kincir lebih sederhana.
4. Penempatannya jauh dari permukaan tanah sehingga memiliki factor
keamanan yang cukup tinggi.
2.5 Rumus Perhitungan
Berikut ini adalah rumus–rumus yang digunakan untuk melakukan
perhitungandan analisis kerja kincir angin yang diteliti.
2.5.1 Rumus Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang
bergerak.Energi yang terdapat pada angin adalah energi kinetik, sehingga dapat
dirumuskan :
Eк= 1/2 m v 2
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dengan :
Eк : energi kinetik
m : massa udara
v : kecepatan angin
Daya adalah energi persatuan waktu, sehingga dapat dituliskan dengan
rumussebagai berikut :
Pin = 1/2 m v 2
(2)
dengan :
Pin : daya angin (watt).
m : massa udara yang mengalir pada satuan waktu (kg/s).
dimana :
m = 𝝆 A v
(3)
dengan :
𝝆 : massa jenis udara (kg/m³)
A : luas penampang sudu (m²)
Dengan mengunakan persamaan (3), maka daya angin dapat
dirumuskanmenjadi :
Pin = 1/2 (𝝆 A v ) v 2, yang dapat disederhanakan menjadi :
Pin = 1/2 𝝆 A v³
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.5.2 Rumus Tip Speed Ratio (tsr)
Tip speed ratio (tsr) adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu
kincir angin dengan kecepatan angin.
Kecepatan diujung sudu (Vt)dapat dirumuskan sebagai :
Vt = ω r
(5)
dengan :
Vt : kecepatan ujung sudu.
ω : kecepatan sudut (rad/s).
r :jari – jari kincir (m).
sehingga tsr-nya dapat dirumuskan sebagai berikut:
(6)
dengan :
r : jari – jari kincir (m).
n : putaran poros kincir tiap menit (rpm).
v : kecepatan angin (m/s).
2.5.3 Rumus Torsi
Torsi adalah hasil kali dari gaya pemebebanan (F) dengan panjang
lengantorsi (l). Perhitungan torsi dapat dirumuskan sebagai berikut :
T = F l
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan :
F : gaya pembebanan (N).
l : panjang lengan torsi ke poros (m).
2.5.4 Rumus Daya
Daya yang dihasilkan kincir (Pout ) adalah daya yang dihasilkan kincir
akibat adanya angin yang melintasi sudu kincir. Sehingga daya kincir yang
dihasilkan oleh gerakkan melingkar kincir dapat dirumuskan :
Pout = T ω
(8)
dengan :
T : torsi dinamis (N.m).
ω : kecepatan sudut didapatkan dari
ω =
=
=
Dengan ini untuk daya yang dihasilkan kincir dapat dinyatakan dengan
persamaan (7), yaitu :
Pout= T ω
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan :
Pout : Daya yang dihasilkan oleh kincir angin (watt).
n : Putaran poros (rpm)
2.5.5 Koefisien Daya (Cp )
Koefisien Daya (Cp) adalah bilangan tak berdimensi yang menunjukkan
perbandingan antara daya yang dihasilkan kincir (Pout) dengan daya yang
disediakan oleh angin (Pin). Sehingga Cp dapat dirumuskan :
(10)
dengan :
Cp : Koefisien Daya, %
Pout : daya yang dihasilkan kincir.
Pin : daya yang disediakan oleh angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Penelitian
Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi perancangan kincir hingga
analisis data yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar diagram alir yang
dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian kincir
15
MULAI
Perancangan kincir angin poros horizontal.
Pembuatan kincir angin poros horizontal berbahan baku papan triplek dan
anyaman bambu. Variasi permukaan dan sudu kemiringan 10 dan 15 derajat
dengan bentuk yang sama.
Pengambilan data mencari kecepatan angin, nilai putaran poros
kincir dan gaya pengimbang pada kincir angin.
Pengolahan data mencari daya angin, daya kincir, CP, dan tsr,
kemudian membandikan antara daya kincir, CP, dan tsr pada
masing-masing variasi sudut potong kincir angin.
Analisis serta pembahasan data dan pembuatan laporan.
Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3.2 Alat dan Bahan
Pada Gambar 3.2 merupakan model kincir angin propeler dengan variasi
tigasudu. Kincir ini dibuat dari bahan kayu triplek yang dilapisi anyaman bamboo
(“gedek”) dengan diameter 80 cm yang memiliki 2 utama yaitu : sudu kincir dan
poros kincir.
Gambar 3.2 Desain Kincir Angin
1. Sudu Kincir
Sudu kincir merupakan daerah sapuan angin yang menerima energi angina
sehingga dapat membuat dudukan sudu atau turbin berputar. variasi yang saya
gunakan adalah variasi kehalusan permukaan, antara lain : variasi mengunakan
anyaman bambu dan variasi tanpa mengunakan anyaman bambu, dimana masing
40 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
– masing sudu memiliki bentuk dan ukuran yang sama, bentuk sudu dapat dilihat
pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Sudu Kincir Angin
2. Dudukan Kincir
Dudukan kincir merupakan bagian dari kincir angin yang berfungsi
sebagai tempat untuk meletakan rangka sudu kincir dan juga untuk mengatur
kemiringan sudu. Dudukan sudu ini terbuat dari alumunium dengan diameter
lingkar luar 7 cm, diameter mur 8 mm dan diameter center 1 cm. Dudukan sudu
ini memiliki tiga lubang dibagian samping yang berguna untuk meletakan rangka
sudu dan memilikidua buah lubang mur untuk mengencangkan rangka sudu agar
rangka tidak mudah terlepas. Bentuk dudukan sudu dapat dilihat pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Dudukan Sudu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3.3 Kontruksi Kincir
Gambar 3.5 dibawah ini merupakan kontruksi kincir angin dalam
terowonganangin yang saya teliti. Dimana bagian – bagian kincir meliputi Sudu
kincir, penopang kincir dan poros kincir yang merupakan satu kesatuan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.5 Kontruksi kincir dalam terowongan angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3.4 Peralatan Pendukung
Peralatan penunjang merupakan hal yang penting dalam penelitian suatu
objek, karena dapat membantu kita mengetahui besaran skala yang mempengaruhi
hasil dari penelitian. Peralatan yang digunakan dalam penunjang pengujian kincir
angin sebagai berikut:
1. Penopang Kincir
Penopang kincir berfungsi sebagai penopang sudu, agar kincir dapat
berputar. Poros kincir ini juga sebagai penghubung antara kincir dengan sistem
pengereman, yang dihubungkan dengan poros penyambung. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 3.6
Gambar 3.6 Penopang kincir angina
2. Sistem Pengereman
Sistem pengereman ini berfungsi sebagai beban pada perputaran kincir,
yang dimana kincir diberi beban berupa karet untuk mengetahui besar-nya torsi
dan kecepatan putaran kincir angin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 3.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 3.7 Sistem Pengereman
3. Terowongan angin
Terowongan angin (wind tunnel) adalah sebuah lorong angin dengan
tinggi 1,2 meter, lebar 1,2 meter, dan panjang 2,4 meter. Terowongan angin ini
berfungsi sebagai tempat angin bergerak dengan kecepatan tertentu dan juga
sebagai tempat pengujian kincir angin, dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Terowongan angin ini dapat diatur kecepatan anginnya dengan cara mengatur
jarak antara wind tunnel dengan blower sesuai keinginan, dengan cara menarik
blower mengunakan troli.
Gambar 3.8 Terowongan Angin atau Wind Tunel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Blower
Blower (“Pompa udara”) sebagai penghisap udara dari terowongan angina
menuju blower sehingga angin dapat berhembus dengan kecepatan tertentu.
Blower ini digerakan oleh motor listrik berdaya 5,5 kw, bentuk blower dapat
dilihat pada Gambar 3.9
Gambar 3.9 Blower
5. Takometer
Takometer (tachometer) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan putaran poros kincir yang dinyatakan dalam satuan rpm (rovolutions
per minute). Jenis takometer yang digunakan adalah digital light takometer, cara
kerjanya cukup sederhana meliputi 3 bagian, yaitu: Sensor, pengolah data dan
penampil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 3.10 Takometer
6. Anemometer
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin, anemometer ini
diletakan pada bagian depan terowongan angin, supaya kita dapat mengetahui
kecepatan angina yang sedang menerpa kincir angin di dalam terowongan angin,
untuk lebih jelasnya anemometer dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Anemometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
7. Neraca pegas
Neraca pegas digunakan untuk mengetahui beban pengereman pada kincir
padasaat kincir angin berputar. Neraca pegas ini diletakan pada bagian sistem
pengereman dan dihubungkan dengan kopling dengan jarak yang telah
disesuaikan. Neraca pegas dapat dilihat pada Gambar 3.12
Gambar 3.12 Neraca Pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3.5. Variabel Penelitian :
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variasi pembebanan kincir yaitu dari posisi kincir berputar maksimal
sampai kincir dalam posisi diam (terhenti).
2. Variasi jarak yaitu, mengunakan jarak antara terowongan angin
denganblower dan tanpa mengunakan jarak.
3. Variasi kemiringan sudu yaitu 10˚ dan 15 ˚.
4. Variasi kehalusan permukaan yaitu dengan menggunakan anyaman bambu
dan tanpa menggunakan anyaman.
3.6 Variable yang Diukur :
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah :
1. Kecepatan angin, (m/s)
2. Gaya pengimbang, (N)
3. Putaran kincir, (rpm)
3.7 Langkah Percobaan
Pengambilan data meliputi : kecepatan angin, beban, dan kecepatan putar
kincir, pengambilan data ini dilakukan secara bersama-sama. Hal pertama yang
dilakukan adalah mengatur kemiringan sudu kincir dan memasang kincir angin
pada terowongan angin. Selanjutnya untuk pengambilan data memerlukan proses
– proses sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1. Memasang neraca pegas yang dihubungkan ke sistem pengereman.
2. Memasang anemometer di tempat yang sudah disediakan pada bagian
depan terowongan angin.
3. Menempatkan tacometer pada bagian piringan system pengereman.
4. Menyambungkan antara kincir angina dengan system pengereman
dengan pipa penyambung.
5. Setelah siap semua blower siap untuk dihidupkan.
6. Pengaturan kecepatan angin, karna keterbatasan alat, maka variasi
kecepatan angin dilakukan dengan cara menggeser dudukan blower
dengan troli sesuai kecepatan angin yang diingikan.
7. Setelah mendapatkan kecepatan angin yang di inginkan kemudian
dimulai mengukur kecepatan putaran kincir, kecepatan angin, dan
besarnya torsi.
8. Langkah tersebut diulangi sampai kondisi kincir berhenti, dengan
duavariasi kemiringan sudu dan jarak yang berbeda – beda.
3.8. Pengolahan Data.
Dari data yang telah didapat, maka data tersebut dapat diolah dengan
langkah-langkahsebagai berikut :
1. Setelah diketahui kecepatan angin (V) dan luasan kincir (A), maka
dapat dicari daya angin (Pin).
2. Dari pembebanan di dapat gaya pengimbang (F) yang dapat digunakan
untuk mencari torsi (T).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Data putaran poros kincir (n) dan torsi (T) dapat digunakan untuk
mencari daya kincir (Pout).
4. Dengan membandingkan kecepatan keliling diujung sudu dan
kecepatan angin, maka tip speed ratio dapat dicari.
5. Dari data daya kincir (Pout) dan daya angin (Pin) maka koefisien daya
(Cp) dapat diketahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Percobaan
Berikut ini data hasil percobaan kincir angin permukaan kasar (dilapisi
anyaman bambu) dan permukaan halus, dengan variasi kecepatan angin dan sudu
kemiringan yang berbeda. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1
sampai Tabel 4.8.
4.1.1 Data percobaan kincir angin permukaan kasar Tabel 4.1 sampai
Tabel 4.4
Tabel 4.1. Data percobaan kincir permukaan kasar dengan kemiringan 10˚
kecepatan angin 7,35 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan
Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
7,42
7,40
7,54
7,22
7,25
502,9
493,9
434,4
407,3
369,6
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2
0
1
2
3
4
7,32
7,34
7,33
7,49
7,35
509,9
470,6
450,0
387,5
336,6
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
3
0
1
2
3
4
7,39
7,50
7,36
7,17
7,33
529,1
477.6
435,5
410,7
337,2
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 4.2. Data percobaan kincir permukaan kasar dengan kemiringan 10˚
dengan angin 8,46 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan
Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
5
8,55
8,52
8,39
8,39
8,48
8,54
556,5
536,7
472,1
470,3
420,9
368,0
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
2
0
1
2
3
4
5
8,53
8,48
8,67
8,26
8,35
8,42
574,9
539,8
488,9
458,5
422,7
364,3
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
3
0
1
2
3
4
5
8,58
8,40
8,64
8,34
8,40
8,46
563,3
554,9
527,7
457,9
427,0
362,9
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
Tabel 4.3. Data percobaan kincir permukaan kasar dengan kemiringan 15˚
kecepatan angin 7,56 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan
Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
7,56
7,51
7,59
7,61
464,5
473,0
404,5
370,6
0
0,1962
0,4905
1,0791
2
0
1
2
3
7,51
7,52
7,71
7,63
479,9
434,6
398,0
364,9
0
0,1962
0,4905
1,0791
3
0
1
2
3
7,61
7,57
7,41
7,60
473,8
439,9
393,8
362,7
0
0,1962
0,4905
1,0791
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 4.4. Data percobaan kincir permukaan kasar dengan kemiringan 15˚
kecepatan angin 8,58 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan
Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
5
8,57
8,87
8,63
8,46
8,41
8,67
546,5
528,5
498,7
461,9
438,2
387,1
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
2
0
1
2
3
4
5
8,61
8,51
8,79
8,47
8,52
8,60
550.4
528,2
496,4
464,2
426,6
379,4
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
3
0
1
2
3
4
5
8,60
8,49
8,80
8,71
8,62
8,62
551,6
532,9
484,8
465,6
433,2
397,4
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
4.2.2 Data percobaan kincir angin permukaan halus Tabel 4.5 sampai
Tabel 4.8
Tabel 4.5 sampai 4.8 merupakan hasil percobaan kincir angin permukaan
halusdengan variasi kemeringan sudu dan variasi kecepatan angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 4.5. Data percobaan kincir permukaan halus dengan kemiringan 10˚
kecepatanangin 7,4 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
7,33
7,41
7,47
7,37
7,36
499,2
469,0
431,3
402,0
354,5
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2
0
1
2
3
4
7,28
7,50
7,39
7,42
7,40
497,7
462,8
429,5
398,2
355,3
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
3
0
1
2
3
4
7,46
7,50
7,31
7,44
7,38
492,1
455,9
434,2
392,6
355,7
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
Tabel 4.6. Data percobaan kincir permukaan halus dengan kemiringan 10˚
kecepatan angin 8,64 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
5
8,79
8,57
8,86
8,54
8.52
8,82
612,9
586,3
537,3
471,5
445,9
385,4
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
2
0
1
2
3
4
5
8,80
8,57
8,67
8,63
8,67
8,70
621,8
579,6
537,4
507,6
447,9
397,2
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
3
0
1
2
3
4
5
8,97
8,65
8,79
8,60
8,70
8,66
602,9
575,0
524,9
505,3
445,4
407,0
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 4.7. Data percobaan kincir permukaan halus dengan kemiringan 15˚
kecepatan angin 7,39 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
7,36
7,37
7,34
7,37
7,47
489,6
439,9
415,8
371,7
344,9
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2
0
1
2
3
4
7,35
7,50
7,26
7,36
7,37
479,5
437,6
415,9
364,3
335,6
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
3
0
1
2
3
4
7,32
7,41
7,41
7,60
7,45
475,0
440,1
409,9
361,6
328,1
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
Tabel 4.8. Data percobaan kincir permukaan halus dengan kemiringan 15˚
kecepatanangin 8,4 m/s.
Pengujian Beban ke Kecepatan
Angin
(m/s)
Putaran Poros
(rpm)
Gaya
(newton)
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8,38
8,48
8,34
8,51
8.32
8,40
8,42
8,57
594,8
585,6
552,4
517,8
472,8
445,5
402,0
349,9
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
2,4525
3,0411
2
0
1
2
3
4
5
6
7
8,49
8,46
8,54
8,52
8,57
8,37
8,40
8,27
595,5
593,1
554,5
519,2
475,6
425,7
413,3
344,3
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
2,4525
3,0411
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3
0
1
2
3
4
5
6
7
8,26
8,43
8,38
8,19
8,45
8,46
8,39
8,51
598,5
591,2
546,0
515,1
475,1
457,7
416,6
322,5
0
0,1962
0,4905
1,0791
1,4715
2,0601
2,4525
3,0411
Contoh perhitungan diambil dari kincir angin permukaan kasar dengan
sudukemiringan 10° dan kecepatan angin 7,4 m/s, seperti yang ditunjukan pada
Sub Bab Tabel 4.1.
4.2. Pengolahan Data dan Perhitungan.
4.2.1 Perhitungan Daya Angin.
Besarnya daya angin (Pin) yang diterima kincir dengan luas penampang
0,5 m dengan kecepatan angin 7,40 m/s. Maka daya angin dapat dicari dengan
Persamaan berikut ini :
Diketahui diameter kincir d= 0,80 meter, maka luas penampang dapat
dihitungdengan rumus :
A = .d²/4
= 3,14 . (0,80²) / 4
= 0,50 m²
Sehingga contoh diambil data dari Tabel 4.1 pada pengujian pertama pada
pembeban ke-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dari data, kecepatan angin (v) sebesar 7,40 m/s, masa jenis udara (𝝆)
sebesar1,16 kg/m³, dan luas penampang A = 0,50 m² maka dapat dihitung
besarnya daya angin sebesar :
Pin= ½ .𝝆 .A .V3
= 0,5 . 1,16 . 0,50 . 7,40 ³
= 117,51 watt
Jadi daya yang tersedia pada angin adalah 117,51 watt.
4.2.2 Perhitungan Torsi
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Tabel 4.1, pada pengujian
pertama danpembebanan ke 1. Dari data diperoleh besaran gaya (F) 0,19 Newton
dan jarak lengan torsi ke sumbu poros (l) 0,1 meter maka besar torsi :
T = l . F
= (0,1) . (0,19)
= 0,019 Nm
4.2.3 Perhitungan Daya Kincir
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Tabel 4.1, pada pengujian
pertama danpembebanan ke 1 didapat kecepatan angin (v) 7,40 m/s, putaran poros
(n) sebesar 493,9 rpm, dan torsi (T) yang telah diperhitungan pada sub Bab 4.2.2
sebesar 0,019 Nm maka besarnya daya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.2.4 Perhitungan Tip Speed Ratio (tsr)
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Tabel 4.1, pada pengujian
pertamadan pembebanan ke 1, dari data didapat putaran poros per menit (n) 493,9
rpm, kecepatan angin (v) 7,40 m/s dan jari – jari kincir (r) sebesar 0,40 , maka tip
speed rasionya dapat dihitung mengunakan rumus :
4.2.5 Perhitungan Koefisien Daya (Cp)
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Tabel 4.1, pada pengujian
pertama danpembebanan ke 2. Daya kincir Poutdidapat dari sub Bab 4.2.3 sebesar
0,982 watt, dan daya Pindidapat dari sub Bab 4.2.1 sebesar 117,51 watt. Maka
koefisien dayanya sebesar :
100%
4.3. Hasil Perhitungan.
Dari hasil percobaan kincir angin yang telah dilakukan peneliti dengan
memvariasikan kemiringan kincir dan jarak yang berbeda maka data perhitungan.
Pada tabel 4.9 sampai Tabel 4.16 langkah perhitungan dapat dilakukan
menggunakan cara yang sama pada sub Bab. 4.2 “Pengolahan data dan
perhitungan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4.3.1. Data perhitungan kincir permukaan kasar dengan sudu kemiringan
10°
Tabel 4.9 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 7,35 m/s.
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 7.44 529.87 0 0 55.46 0 121.04 0 2.98
2 7.37 513.96 0.20 0.02 53.79 1.06 117.65 0.009 2.92
3 7.41 480.7 0.49 0.05 50.31 2.47 119.58 0.021 2.72
4 7.41 439.96 1.08 0.11 46.05 4.97 119.58 0.042 2.49
5 7.29 401.83 1.47 0.15 42.06 6.19 113.86 0.054 2.31
6 7.31 347.8 2.06 0.21 36.40 7.50 114.80 0.065 1.99
Tabel 4.10 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 8,46 m/s.
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
Cp tsr
1 8.47 613.5 0 0 64.2130 0 178.589 0 3.03249
2 8.55 561.1 0.1962 0.02 58.7285 1.15 183.698 0.00627 2.74753
3 8.46 543.8 0.4905 0.05 56.9177 2.79 177.958 0.01569 2.69115
4 8.56 479.6 1.0791 0.11 50.1939 5.42 184.343 0.02938 2.34551
5 8.33 462.2 1.4715 0.15 48.3801 7.12 169.879 0.04191 2.32317
6 8.41 423.5 2.0601 0.21 44.3295 9.13 174.821 0.05224 2.10842
7 8.47 365.1 2.4525 0.25 38.2096 9.37 178.589 0.05247 1.80447
4.3.2. Data perhitungan kincir permukaan kasar dengan sudu kemiringan
15°
Tabel 4.11 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 7,56 m/s
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 7.42 506.33 0 0 52.9959 0 120.065 0 2.8569
2 7.56 472.73 0.1962 0.02 49.4791 0.97 126.990 0.0076 2.6179
3 7.53 437.16 0.4905 0.05 45.7561 2.24 125.485 0.0179 2.4306
4 7.57 398.76 1.0791 0.11 41.7369 4.50 127.495 0.0353 2.2054
5 7.61 366.06 1.4715 0.15 38.3143 5.64 129.527 0.0435 2.0139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4.12 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 8,58 m/s
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 8.51 581.83 0 0 60.8982 0 181.132 0 2.8624
2 8.59 549.50 0.1962 0.02 57.5143 1.1 186.288 0.0061 2.6782
3 8.52 526.86 0.4905 0.05 55.1447 2.7 181.771 0.0149 2.5890
4 8.74 493.30 1.0791 0.11 51.6321 5.6 196.218 0.0284 2.3630
5 8.54 463.90 1.4715 0.15 48.5549 7.1 183.054 0.0390 2.2742
6 8.51 432.66 2.0601 0.21 45.2851 9.3 181.132 0.0515 2.1286
7 8.63 387.96 2.4525 0.25 40.6065 10.0 188.903 0.0527 1.8821
4.3.3. Data perhitungan kincir permukaan halus dengan sudu kemiringan
10°
Tabel 4.13 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 7,4 m/s
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 7.2 549.10 0 0 57.4725 0 109.699 0 3.19
2 7.35 496.33 0.1962 0.02 51.9492 1.02 116.699 0.009 2.83
3 7.47 462.56 0.4905 0.05 48.4146 2.37 122.509 0.019 2.59
4 7.39 431.66 1.0791 0.11 45.1804 4.88 118.615 0.041 2.45
5 7.41 397.60 1.4715 0.15 41.6155 6.12 119.580 0.051 2.25
6 7.38 355.60 2.0601 0.21 37.2195 7.67 118.134 0.065 2.02
Tabel 4.14 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 8,64 m/s.
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 8.7 631.67 0 0 66.1148 0 193.537 0 3.03976
2 8.85 612.53 0.196 0.02 64.1115 1.26 203.721 0.00617 2.89769
3 8.57 580.3 0.491 0.05 60.7381 2.98 184.990 0.01610 2.83492
4 8.77 533.2 1.079 0.11 55.8083 6.02 198.246 0.03038 2.54542
5 8.59 494.8 1.472 0.15 51.7891 7.62 186.288 0.04091 2.41160
6 8.63 446.56 2.060 0.21 46.7399 9.6 188.903 0.05097 2.16639
7 8.72 396.7 2.453 0.25 41.5213 10.2 194.874 0.05225 1.90465
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.3.4. Data perhitungan kincir permukaan halus dengan sudu kemiringan
15°
Tabel 4.15 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 7,39 m/s.
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 7.5 513.5 0 0 53.7463 0 123.991 0 2.8665
2 7.34 481.36 0.1962 0.02 50.3823 0.99 116.223 0.0085 2.7456
3 7.42 439.2 0.4905 0.05 45.9696 2.25 120.065 0.0188 2.4781
4 7.33 413.86 1.0791 0.11 43.3173 4.67 115.749 0.0404 2.3638
5 7.44 365.86 1.4715 0.15 38.2933 5.63 121.039 0.0466 2.0588
6 7.43 339.53 2.0601 0.21 35.5375 7.32 120.551 0.0607 1.9132
Tabel 4.16 Data perhitungan kincir angin dengan kecepatan angin 8,4 m/s.
No V
m/s
n
rpm
F
Newton
Torsi
Nm
ω Pout
watt
Pin
watt
cp tsr
1 8.45 634.12 0 0.00 66.3712 0.0 177.327 0.0000 3.1418
2 8.37 596.26 0.1962 0.02 62.4085 1.2 172.338 0.0071 2.9825
3 8.45 589.96 0.4905 0.05 61.7491 3.0 177.327 0.0171 2.9230
4 8.42 550.96 1.0791 0.11 57.6671 6.2 175.445 0.0355 2.7395
5 8.42 517.36 1.4715 0.15 54.1503 8.0 175.445 0.0454 2.5725
6 8.44 474.50 2.0601 0.21 49.6643 10.2 176.698 0.0579 2.3538
7 8.41 442.96 2.4525 0.25 46.3631 11.4 174.821 0.0650 2.2051
8 8.4 410.63 3.0411 0.30 42.9793 13.1 174.198 0.0750 2.0466
9 8.47 338.90 3.4335 0.34 35.4715 12.2 178.589 0.0682 1.6752
4.4 Grafik Hasil Perhitungan
Dari hasil perhitungan kincir yang diperoleh, maka data itu diolah kembali
kedalam bentuk grafik untuk mengetahui hubungan antara putaran kincir dengan
torsi kincir, daya kincir dengan torsi, dan koefisien daya (Cp) dengan tip speed
ratio (tsr). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4.4.1. Grafik permukaan halus dengan permukaan kasar dengan
kemiringan 10° dan kecepatan angin 7,4 m/s.
Gambar 4.1 menunjukan perbedaan daya yang dihasilkan oleh masing–
masing kincir dengan kecepatan angin yang sama tetapi memiliki kehalusan
permukaan yang berbeda. Pada grafik kincir permukaan halus (warna merah)
dapat dilihat kecepatan angin 7,4 m/s dapat menghasilkan daya maksimal 7,61
watt dan torsi maksimal 0,21 N.m dan dari grafik permukaan kasar (warna biru)
dapat menghasilkan daya maksimal 7,50 watt dan torsi maksimal 0,21 N.m.
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara daya kincir (Pout) dan beban torsi
Gambar 4.2 merupakan hasil pengolahan data dari Tabel 4.13 untuk
kincirpermukaan halus (warna merah) menunjukan kecepatan maksimal yaitu
549.10 rpm dan hasil pengolahan data dari Tabel 4.9 untuk kincir permukaan
kasar (warna biru) menunjukan kecepatan maksimal 529.87rpm. masing – masing
kincir memiliki torsi 0 N.m, kecepatan angin 7,4 m/s dan kemiringan sudu 10°.
0
2
4
6
8
10
12
14
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Day
a (
wat
t)
TORSI (N.m)
kasar
halus
Poly. (kasar)
Poly. (halus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara putaran poros kincir dan beban torsi.
Gambar 4.3. menunjukan hubungan antar antara Koefisien Daya (Cp)
terhadapTips Speed Ratio (trs) pada kincir permukaan halus dengan sudu
kemiringan 10° dan kecepatan angin 7,4 m/s, menunjukan nilai cp maksimal
0,065.
Gambar 4.3. Grafik hubungan antara CP dan tsr
0
100
200
300
400
500
600
0.0 0.1 0.2 0.3
PU
TAR
AN
(R
PM
)
TORSI (N.m)
kasar
halus
Linear (kasar)
Linear (halus)
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 4.4. menunjukan hubungan antar antara Koefisien Daya (Cp)
terhadapTips Speed Ratio (trs) pada kincir permukaan kasar dengan sudu
kemiringan 10° dan kecepatan angin 7,4 m/s, menunjukan nilai Cp maksimal
0,065.
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara CP dan tsr
4.4.2. Grafik permukaan halus dengan permukaan kasar dengan
kemiringan 10° dan kecepatan angin 8,64 m/s.
Gambar 4.5 dibawah menunjukan perbedaan daya yang dihasilkan oleh
masing –masing kincir dengan kecepatan angin yang sama tetapi memiliki
kehalusan permukaan yang berbeda. Pada grafik kincir permukaan halus dapat
dilihat kecepatan angin 8,64 m/s dapat menghasilkan daya maksimal 10,2 watt
dan torsi maksimal 0,25 N.m dan dari grafik permukaan kasar dapat menghasilkan
daya maksimal 9,37 watt dan torsi maksimal 0,25 N.m.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 4.5. Grafik hubungan antara daya kincir (Pout) dan beban torsi.
Grafik 4.6 merupakan hasil pengolahan data dari Tabel 4.14 permukaan
halus(warna merah) menunjukan kecepatan maksimal yaitu 631,67 rpm dan hasil
pengolahan data dari Tabel 4.10 kincir permukaan kasar (warna biru) menunjukan
kecepatan maksimal 613,5 rpm yang masing – masing kincir memiliki torsi 0 N.m
kecepatan angin 8,64 m/s dan kemiringan sudu 10° yang sama.
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara putaran poros kincir dan beban torsi.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Day
a (
wat
t)
TORSI (N.m)
kasar
halus
Poly. (kasar)
Poly. (halus)
0
200
400
600
800
0.0 0.1 0.1 0.2 0.2 0.3 0.3
PU
TAR
AN
(R
PM
)
TORSI (N.m)
KASAR
HALUS
Linear (KASAR)
Linear (HALUS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 4.7 menunjukan hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan
TipsSpeed Ratio (trs) pada kincir permukaan halus dengan kemiringan 10° dan
kecepatan angin 8,64 m/s menunjukan nilai Cp maksimal 0,05225.
Grafik 4.7. Grafik hubungan antara CP dan tsr
Gambar 4.8 menunjukan hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan
TipsSpeed Ratio (trs) pada kincir permukaan kasar dengan kemiringan 10° dan
kecepatan angin 8,64 m/s menunjukan nilai Cp maksimal 0,05247.
Grafik 4.8. Grafik hubungan antara CP dan tsr
0
0.02
0.04
0.06
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
0
0.02
0.04
0.06
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4.4.3. Grafik permukaan halus dengan permukaan kasar dengan
kemiringan 15° dan kecepatan angin 7,56 m/s.
Gambar Grafik 4.9 diatas menunjukan perbedaan daya yang dihasilkan
olehmasing – masing kincir dengan kecepatan angin yang sama tetapi memiliki
kehalusan permukaan yang berbeda. Pada grafik kincir permukaan halus dapat
dilihat kecepatan angin 7,56 m/s dapat menghasilkan daya maksimal 7.32 watt
dan torsi maksimal 0,21 N.m dan dari grafik permukaan kasar dapat menghasilkan
daya maksimal 5,64 watt dan torsi maksimal 0,15 N.m.
Gambar 4.9. Grafik hubungan antara daya kincir (Pout) dan beban torsi.
Gambar 4.10 merupakan hasil pengolahan data dari Tabel 4.15 untuk
kincirpermukaan halus menunjukan kecepatan maksimal yaitu 513,5 rpm. hasil
pengolahan data dari Tabel 4.11 pada kincir permukaan kasar menunjukan
kecepatan maksimal 506,33 rpm yang masing – masing kincir memiliki torsi 0
N.m kecepatan angin 7,56m/s dan kemiringan sudu 15°.
0
2
4
6
8
10
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Day
a (
wat
t)
TORSI (N.m)
kasar
halus
Poly. (kasar)
Poly. (halus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.10. Grafik hubungan antara putaran poros kincir dan beban torsi.
Gambar 4.11 menunjukan hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan
TipsSpeed Ratio (trs) pada kincir permukaan halus dengan sudu kemiringan 15°
dan kecepatan angin 7,56 m/s dengan nilai Cp maksimal kincir 0,0607.
Gambar 4.11. Grafik hubungan antara CP dan tsr.
Gambar 4.12 menunjukan hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan
TipsSpeed Ratio (trs) pada kincir permukaan kasar dengan sudu kemiringan 15°
dan kecepatan angin 7,56 m/s dengan nilai Cp maksimal kincir 0,0435.
0
100
200
300
400
500
600
0.0 0.1 0.2 0.3
PU
TAR
AN
(R
PM
)
TORSI (N.m)
HALUS
KASAR
Linear (HALUS)
Linear (KASAR)
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 4.12. Grafik hubungan antara CP dan tsr.
4.4.4. Grafik permukaan halus dengan permukaan kasar dengan
kemiringan 15° dan kecepatan angin 8,58 m/s.
Gambar 4.13 diatas menunjukan perbedaan daya yang dihasilkan oleh
masing– masing kincir dengan kecepatan angin yang sama tetapi memiliki
kehalusan permukaan yang berbeda. Pada grafik kincir permukaan halus dapat
dilihat kecepatan angin 8,58 m/s dapat menghasilkan daya maksimal 13,1 watt
dan torsi maksimal 0,34 N.m dan dari grafik permukaan kasar dapat menghasilkan
daya maksimal 10,0 watt dan torsi maksimal 0,25 N.m.
Gambar 4.13. grafik hubungan antara daya kincir (Pout) dan beban torsi.
0
0.02
0.04
0.06
0 1 2 3
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
02468
10121416
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Day
a (
wat
t)
TORSI (N.m)
kasar
halus
Poly. (kasar)
Poly. (halus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.14 merupakan hasil pengolahan data dari Tabel 4.16
kincirpermukaan halus (warna merah) menunjukan kecepatan maksimal yaitu
634,12 rpm dan hasil pengolahan data dari Tabel 4.12 kincir permukaan kasar
(warna biru) menunjukan kecepatan maksimal 581,83 rpm yang masing – masing
kincir memiliki torsi 0 N.m, sudu kemiringan 15° dan kecepatan angin 8,58 m/s.
Gambar 4.14. Grafik hubungan antara putaran poros kincir dan beban torsi
Gambar 4.15 menunjukan hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan
TipsSpeed Ratio (trs) pada kincir permukaan halus dengan sudu kemiringan 15°
dan kecepatan angin 8,58 m/s dengan nilai Cp maksimal 0,0750.
Gambar 4.15. Grafik hubungan antara CP dan tsr.
0
200
400
600
800
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4
PU
TAR
AN
(R
PM
)
TORSI (N.m)
KASAR
HALUS
Linear (KASAR)
Linear (HALUS)
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 4.16 menunjukan hubungan antara Koefisien Daya (Cp) dengan
TipsSpeed Ratio (trs) pada kincir permukaan kasar dengan sudu kemiringan 15°
dan kecepatan angin 8,58 m/s dengan nilai Cp maksimal 0,0527.
Gambar 4.16. Grafik hubungan antara CP dan tsr.
0
0.02
0.04
0.06
0 1 2 3 4
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tips Speed Ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian kincir angin model propeler tiga sudu dalam bentuk
prototipe,maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Telah berhasil dibuat kincir angin model propeler mengunakan dua
variasikincir angin permukaan halus dan kincir angin permukaan kasar.
Kincir yangdibuat mengunakan sudut kemiringan, bentuk, dan ukuran
kincir yang sama.
2. Pada kincir angin permukaan kasar dengan kemiringan sudu 10°
kecepatan7,4 m/s dapat menghasilkan daya 7,50 watt dengan torsi 0,21
N.m. Sedangkan kincir permukaan halus dengan kemiringan dan
kecepatan angin yang sama dapat menghasilkan daya sebesar 7,67 watt
dengan torsi 0,21 N.m. Dari percobaan kincir angin dengan kemiringan
10° dan kecepatanangin 7,4 m/s dapat disimpulkan bahwa kincir
permukaan halus dapatmenghasilkan daya (Pout) yang lebih besar dari
pada kincir permukaan kasar yaitu 7,61 watt.
3. Berdasarkan perhitungan, kincir angin permukaan halus dan
permukaan kasardengan kemiringan 10° dan kecepatan angin 8,64 m/s.
Didapatkan kincir angin permukaan halus menghasilkan daya 10,2
watt dengan torsi 0,25 N.m. Sedangkan kincir angin permukaan kasar
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
hanya mampu menghasilkan daya sebesar 9,37 watt dengan torsi 0,25
N.m.
4. Untuk angin dengan kemiringan 15° dengan kecepatan angin 7,56
m/sdidapatkan bahwa kincir permukaan halus menghasilkan daya yaitu
7,32 watt dengan torsi 0,21 N.m, sedangkan kincir permukaan
kasarmenghasilkan daya 5,64 watt dengan torsi 0,15 N.m..
5. Untuk kincir angin kemiringan 15° dengan kecepatan angin 8,58 m/s
didapatkan pada permukaan halus bias menghasilkan daya yaitu 12,2
watt dengan torsi 0,34 N.m, dan kincir permukaan kasar hanya dapat
menghasilkan daya sebesar 10,0 watt dengan torsi sebesar 0,25 N.m.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian maka didapatkan kelebihan dan
kekuranganyang perlu diperhatikan untuk bahan refrensi peneliti berikutnya
dibidang kincir anginn antara lain :
1. Apabila ingin mendapatkan daya yang maksimal maka penampang
pada permukaan sudu kincir juga harus semakin halus sehingga
hambatannya akan semakin kecil.
2. Disarankan agar untuk pengambilan data lebih banyak agar
meminimalisir kesalahan data sehingga bisa mendapatkan data yang
maksimal dan lebih valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Calson .C.A. 2013. Wind Turbine Design. http://mcensustainableenergy.
pbworks.com Dikases : tanggal 13 Oktober 2013.
Curvalho,C. 2013. Kincir Angin Propeler Tiga Sudu Datar Tiga Variasi Lebar
Sududan Lima Variasi Sudu Kemiringan Sudu, Tugas Akhir, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kuijen,K.V. 2013. Turbine Topologies. http://www.mstudioblackboard.tudelft.nl.
Diakses : tanggal 15 Oktober 2013.
Mulyani, 2008. Kajian Potensi Angin Indonesia. Central Library Institute
TechnologyBandung. Diakses : Tanggal 12 Oktober 2013.
Perdana,P.N. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin
(PLTB).http://jendeladenngabei.blogspot.com. Diakses : Tanggal 12
Oktober 2013.
Sihana. 2013. Teknik Perhitungan Energi Angin.
http://sihana.staff.ugm.ac.id/s2/rets. Diakses : tanggal 12 Oktober 2013.
Wijaya, R.I. 2013. Kincir Angin MAGWIND Dengan Jumlah Sudu Tiga, Tugas
AkhirUniversitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI