universitas kristen indonesiarepository.uki.ac.id/705/1/integral tentu jilid 2, edisi...1 1.1. luas...

152
JILID 2 EDISI 1 BUKU INTEGRAL-TENTU ∫ ( ) Disusun Oleh : Jitu Halomoan Lumbantoruan, S.Pd., M.Pd 2019

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • JILID 2

    EDISI 1

    BUKU

    INTEGRAL-TENTU

    ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    Disusun Oleh :

    Jitu Halomoan Lumbantoruan, S.Pd., M.Pd

    2019

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

    pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan bahan ajar β€œINTEGAL TENTU”Jilid 2,

    Edisi pertama. Penulis menyadari betul banyak rintangan dan hambatan dalam proses

    pembuatan buku ini, akan tetapi Puji Tuhan di dalam pembuatan buku ini saya berhasil

    menyelesaikannya dengan baik.

    Adapun tujuan penyusunan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar dari

    setiap pembaca buku integral. Penyusunan buku ini tentu tidak terlepas dari dukungan

    berbagai pihak, baik berupa dukungan materi maupun moril. Penulis menyadari bahwa

    buku ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan sehingga penulis

    membutuhkan kritik dan saran yang bersifat positif untuk menyempurnakan buku ini

    di lain waktu. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pada

    umumnya siswa siswi, mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mempelajari

    Integral. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan salam buat kita semua.

    Jakarta, 21 Februari 2019

    Jitu Halomoan Lumban toruan, S.Pd., M.Pd

  • 1

    1.1. LUAS BIDANG RATA

    Pembahasan singkat tentang luas di dalam diperlukan untuk memberikan dasar tentang

    defenisi integral tentu. Setelah konsep ini benar-benar dipahami,kita berbalik arah,dan

    mengunakan integral tentu untuk menghitung luas daerah-daerah yang bentuknya

    rumit. Seperti biasa kita mulai dengan kasus yang sederhana.

    Contoh. 𝑦 = 𝑓(π‘₯) menentukan persamaan sebuah kurva pada bidang π‘₯𝑦 dan 𝑓 kontinu

    dan tak-negatif pada selang (interval) π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏. Tinjaulah daerah 𝑅 yang dibatasi

    oleh grafik-grafik dari 𝑦 = 𝑓(π‘₯), π‘₯ = π‘Ž. π‘₯ = 𝑏 dan 𝑦 = 0. Kita mengacu 𝑅,

    sebagai daerah di bawah 𝑦 = 𝑓(π‘₯) antara π‘₯ = 𝑏. Luasnya,

    𝐴(𝑅),ditentukan oleh :

    Defenisinya dapat ditinjau atau dilihat dari gambar di bawah ini.

    Contoh 1. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = π‘₯4 βˆ’ 2π‘₯3 + 2 antara

    π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2.

    Penyelesaian : Daerah 𝑅 dapat dilihat pada Gambar.

    𝐴(𝑅) = ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    BAB 1 LUAS DAERAH BIDANG RATA

  • 2

    𝐴(𝑅) = ∫ π‘₯4 βˆ’ 2π‘₯3 + 2 𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = ⌊π‘₯5

    5βˆ’

    π‘₯4

    2+ 2π‘₯βŒ‹

    βˆ’1

    2

    = (32

    5βˆ’

    16

    2+ 4) β€” (βˆ’

    1

    5βˆ’

    1

    2βˆ’ 2)

    =51

    10

    Luas dinyatakan oleh bilangan yang tak negatif. Apabila grafik 𝑦 = 𝑓(π‘₯) terletak di

    bawah sumbu – π‘₯, maka :

    adalah bilangan yang negatif, sehingga tak dapat melukiskan suatu luas. Akan tetapi

    bilangan itu adalah negatif untuk luas daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 𝑓(π‘₯), π‘₯ = π‘Ž, π‘₯ =

    𝑏 dan 𝑦 = 0.

    Contoh 2. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh 𝑦 =π‘₯2

    3βˆ’ 4, sumbu π‘₯. π‘₯ = βˆ’2,

    dan π‘₯ = 3.

    Penyelesaian : Daerah 𝑅 diperlihatkan pada Gambar.

    A(R) = βˆ’ ∫ (π‘₯2

    3βˆ’ 4)

    3

    βˆ’2

    𝑑π‘₯

    = ∫ (π‘₯2

    3+ 4)

    3

    βˆ’2

    𝑑π‘₯

    ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

  • 3

    = [π‘₯3

    9+ 4π‘₯]

    βˆ’2

    3

    = (βˆ’27

    9+ 12) βˆ’ (

    8

    9βˆ’ 8)

    =145

    9

    Contoh 3. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 3, ruas

    sumbu π‘₯ antara π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2, dan oleh garis π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ (π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 3)1

    βˆ’1

    𝑑π‘₯ βˆ’ ∫ (π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 3)𝑑π‘₯2

    1

    = [π‘₯4

    4βˆ’ π‘₯3 βˆ’

    π‘₯2

    2+ 3π‘₯]

    βˆ’1

    1

    βˆ’ [π‘₯4

    4βˆ’ π‘₯3 βˆ’

    π‘₯2

    2+ 3π‘₯]

    1

    2

    =23

    4

    Perhatikan bahwa kita dapat menyatakan luas daerah itu sebagai satu integral dengan

    menggunakan lambang nilai mutlak, yaitu ;

    Tetapi penulisan ini bukan penyederhanaan dalam perhitungan, sebab untuk

    menghitung integral terakhir ini kita harus menulis integral ini sebagai dua integral

    seperti telah kita lakukan. Cara Berfikir Yang Dapat Membantu. Sampai kini baik

    untuk daerah-daerah sederhana sejenis yang ditinjau diatas, mudah sekali menuliskan

    integral yang benar. Bilamana kita meninjau daerah yang lebih rumit (misalnya, daerah

    di antara dua kurva), tugas pemilihan integral yang benar lebih sukar. Tetapi, terdapat

    𝐴(𝑅) = ∫ |π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 3|2

    βˆ’1

    𝑑π‘₯

  • 4

    suatu cara berfikir yang dapat sangat membantu. Pemikiran itu kembali ke defenisi luas

    dan integral tentu. Berikut cara berfikir tersebut dalam lima langkah.

    Langkah 1

    Gambarlah daerah yang bersangkutan dan Potonglah menjadi jalur-

    jalur serta berilah nomor pada suatu jalur tertentu.

    Langkah 2

    Hampiri luas suatu jalur suatu tertentu tersebut dengan luas persegi

    panjang yang sesuai.

    Langkah 3 Jumlahkan luas aproksimasi tersebut.

    Langkah 4

    Ambillah kemudian limit dan jumlah itu dengan jalan menunjukkan

    jalur ke nol lebar sehingga diperoleh suatu integral tertentu.

    Untuk menjelaskannya, perhatikanlah contoh sederhana berikut ini.

    Contoh 4. Susunlah integral untuk luas daerah dibawah kurva 𝑦 = 1 + √π‘₯ yang

    terletak antara garis dengan persamaan π‘₯ = 0 dan π‘₯ = 4.

    Penyelesaian :

    Gambar 1.1 Gambar 2.2.

  • 5

    3. Apromaksimasi luas jalur

    βˆ†π΄π‘– β‰ˆ (1 + √π‘₯𝑖)βˆ†π‘₯𝑖

    4. Jumlahkan : 𝐴 β‰ˆ βˆ‘(1 + √π‘₯𝑖)βˆ†π‘₯𝑖

    m5. Ambil limitnya :

    𝐴 = ∫ (1 + √π‘₯)𝑑π‘₯4

    0

    Gamabar 1.3

    βˆ†π΄ = (1 + √π‘₯)βˆ†π‘₯

    𝐴 = ∫ (1 + √π‘₯)4

    0𝑑π‘₯

    Setelah kita pahami benar prosedur lima langkah tersebut, kita dapat menyingkatnya

    menjadi tiga langkah yaitu: Potong-potong, (slice), aprokmasikan, integralkan.

    Ingatlah bahwa mengitegralkan berarti,menjumlahkan dan mengambil limit apabila

    panjang jalur menjadi nol. Dalam proses ini βˆ‘ βˆ†π‘₯ berubah menjadi

    ∫ 𝑑π‘₯, pada gambar menunjukkan proses yang telah dipersingkat itu untuk soal yang

    sama. Daerah Antara Dua Kurva. Tinjaulah kurva-kurva 𝑦 = 𝑓(π‘₯) dan 𝑦 = g(π‘₯)

    dengan g(π‘₯) ≀ 𝑓(π‘₯) pada selang π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏. Kurva-kurva ini dan selang itu

  • 6

    membatasi daerah yang terdapat pada gambar. Kita gunakan cara: Potong, aproksimasi,

    integralkan untuk menentukan luas daerah tersebut.

    βˆ†π΄ β‰ˆ [𝑓(π‘₯) βˆ’ g(π‘₯)]βˆ†π‘₯

    𝐴 = ∫ [𝑓(π‘₯) βˆ’ g(π‘₯)]𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    Bahwa 𝑓(π‘₯) βˆ’ g(π‘₯) adalah tinggi jalur potong yang benar; walaupun kurva g berada

    di sebelah bawah sumbu π‘₯. Sebab dalam hal ini g(π‘₯) negatif; jadi mengurangi dengan

    g(π‘₯) berarti menjumlahkan dengan bilangan yang positif. Anda dapat melihat sendiri

    bahwa 𝑓(π‘₯) βˆ’ g(π‘₯) adalah tinggi jalur yang benar. Sekalipun 𝑓(π‘₯) dan g(π‘₯) adalah

    negatif.

    Contoh 5. Tentukan luas daerah antara kurva 𝑦 = π‘₯4 dan 𝑦 = 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2.

    Penyelesaian

    Kita mulai menentukan titik-titik potong kurva-kurva tersebut dan kemudian

    menggambarkannya. Jadi kita mencari akar-akar persamaan 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2 = π‘₯4.Suatu

    persamaan berderajat empat, yang biasanya tidak mudah terpecahkan. Akan tetapi,

    tampak bahwa π‘₯ = 0 dan π‘₯ = 1, adalah dua diantara akar-akarnya.Gambar daerah,

    potongan jalur dan aproksimasi serta integral yang bersangkutan dapat dilihat

  • 7

    βˆ†π΄ = (2π‘₯ βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯4)βˆ†π‘₯

    𝐴 = ∫ (2π‘₯ βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯4)𝑑π‘₯1

    0

    Masih ada satu tugas lagi, yaitu menghitung integral.

    = ∫ (2π‘₯ βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯4)𝑑π‘₯1

    0

    = [π‘₯2 βˆ’π‘₯3

    3βˆ’

    π‘₯5

    5]

    0

    1

    = (1 βˆ’1

    3βˆ’

    1

    5)

    = 7

    15

    Contoh 6. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh parabol 𝑦2 = 4π‘₯ dan garis 4π‘₯ βˆ’

    3𝑦 = 4.

    Penyelesaian

    Kita tentukan titik potong parabol dan garis koordinat y dari titik ini dapat diperoleh

    dan penulisan persamaan yang kedua sebagai 4π‘₯ = 3𝑦 + 4 dan kemudian dua

    ungkapan untuk 4π‘₯ disamakan.

    𝑦2 = 3𝑦 + 4

    𝑦2 βˆ’ 3𝑦 βˆ’ 4 = 0

    (𝑦 βˆ’ 4)(𝑦 + 1) = 0

  • 8

    𝑦 = 4, βˆ’1

    Dengan demikian titik-titik potong tersebut adalah (4,4) dan (1

    4, βˆ’1) .

    Daerah yang harus dicari luasnya dapat dilihat pada Gambar.

    Daerah ini kita potong-potong menjadi jalur-jalur tegak (vertikal), seperti terlihat pada

    Gambar. Ada kesulitan sedikit, karena kurva batas bawah terdiri atas dua kurva. Di

    sebelah kiri sekali jalur-jalur merentang dari bagian bawah parabol hingga bagian

    atasnya, sedangkan untuk daerah sisanya jalur-jalur ini merentang dari garis hingga

    parabol. Jadi, apabila kita menggunakan jalur-jalur tegak, kita bagi daerah yang

    bersangkutan menjadi dua bagian, kemudian membentuk integral untuk masing-

    masing bagian, kemudian menghitungnya. Suatu penyelesaian yang jauh lebih

    sederhana ialah memotong daerah menjadi jalur-jalur yang datar, seperti dapat kita

    lihat pada Gambar. Dalam hal ini kita menggunakan 𝑦 sebagai variabel dalam integral,

    dan bukan π‘₯. Perhatikan bahwa jalur-jalur yang datar itu selalu bermula pada parabol

    (di sebelah kiri) dan berakhir pada garis (di sebelah kanan).

    Luas dinyatakan oleh bilangan yang tak negatif. Apabila grafik 𝑦 = 𝑓(π‘₯) terletak di

    bawah sumbu – π‘₯, maka :

  • 9

    adalah bilangan yang negatif, sehingga tak dapat melukiskan suatu luas. Ingatlah

    bahwa mengitegralkan berarti,menjumlahkan dan mengambil limit apabila panjang

    jalur menjadi nol. Dalam proses ini βˆ‘ βˆ†π‘₯ berubah menjadi ∫ 𝑑π‘₯, pada gambar

    menunjukkan proses yang telah dipersingkat itu untuk soal yang sama.

    βˆ†π΄ β‰ˆ [3𝑦 + 4

    4βˆ’

    𝑦2

    4] βˆ†π‘¦, 𝐴 = ∫ [

    3𝑦 + 4

    4βˆ’

    𝑦2

    4]

    4

    βˆ’1

    𝑑𝑦

    𝐴 = ∫ [3𝑦 + 4 βˆ’ 𝑦2

    4]

    4

    βˆ’1

    𝑑𝑦 =1

    4∫ (3𝑦 + 4 βˆ’ 𝑦2)𝑑𝑦

    4

    βˆ’1

    =1

    4[3𝑦2

    2+ 4𝑦 βˆ’

    𝑦3

    3]

    4

    βˆ’1

    = (24 + 16 βˆ’16

    3) βˆ’ (

    3

    2βˆ’ 4 +

    1

    3)

    ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

  • 10

    = 125 β‰ˆ 5,21

    Ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :

    1. Integral yang menyangkut penjaluran datar variabel y, bukan π‘₯.

    2. untuk memperoleh integral, kita nyatakan π‘₯ masing-masing dengan y dari

    dua persamaan yang diketahui. Kemudian kita kurangkan nilai π‘₯ yang lebih

    kecil (kurva kiri) dari nilai π‘₯ yang lebih besar (kurva kanan).

    Jarak dan Perpindahan. Pandang suatu benda yang bergerak sepanjang garis lurus

    dengan kecepatan 𝑣(𝑑) pada saat 𝑑. Bila 𝑣(𝑑) β‰₯/0, maka :

    Menyatakan jarak yang ditempuh dalam selang waktu π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏 . Namun, 𝑣(𝑑)

    dapat pula bernilai negative (yang berarti bahwa benda itu bergerak dalam arah

    sebaliknya), maka :

    Menyatakan perpindahan benda itu, yang berarti, jarak lurus dari tempat berangkat

    𝑠(π‘Ž) ke tempat akhir 𝑠(𝑏). Untuk mendapatkan jarak keseluruhan yang ditempuh

    benda selama π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏, kita harus menghitung:

    ∫ 𝑣(𝑑)𝑑𝑑𝑏

    π‘Ž

    ∫ 𝑣(𝑑)𝑑𝑑𝑏

    π‘Ž

    ∫ 𝑣(𝑑)𝑑𝑑 = 𝑠(𝑏) βˆ’ 𝑠(π‘Ž)𝑏

    π‘Ž

  • 11

    Luas daerah antara kurva kecepatan dan sumbu– 𝑑. Di sebelah kiri sekali jalur-jalur

    merentang dari bagian bawah parabol hingga bagian atasnya, sedangkan untuk daerah

    sisanya jalur-jalur ini merentang dari garis hingga parabol. Jadi, apabila kita

    menggunakan jalur-jalur tegak, kita bagi daerah yang bersangkutan menjadi dua

    bagian, kemudian membentuk integral untuk masing-masing bagian, kemudian

    menghitungnya.

    Contoh 7. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = π‘₯3 + 2 antara π‘₯ = βˆ’1 dan

    π‘₯ = 2.

    Penyelesaian: Daerah 𝑅 dapat dilihat pada Gambar.

    𝐴(𝑅) = ∫ (π‘₯3 + 2)𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = [π‘₯4

    4+ 2π‘₯]

    βˆ’1

    2

    = (16

    4+ 4) βˆ’ (

    βˆ’1

    4βˆ’ 2)

    =41

    4

  • 12

    Contoh 8. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 4 antara π‘₯ = βˆ’1

    dan π‘₯ = 2.

    Penyelesaian:

    .

    𝐴(𝑅) = ∫ (π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 4 )𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = [π‘₯3

    3βˆ’ π‘₯2 + 4π‘₯]

    βˆ’1

    2

    =36

    3

    Gambar 1.4

    Menyatakan perpindahan benda itu, yang berarti, jarak lurus dari tempat berangkat s(a)

    ke tempat akhir s(b). Untuk mendapatkan jarak keseluruhan yang ditempuh benda

    selama π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏, kita harus menghitung:

    Luas daerah antara kurva kecepatan dan sumbu– 𝑑.

    Contoh 9. Tentukan luas daerah 𝑅 dibawah kurva 𝑦 = π‘₯4 βˆ’ 2π‘₯3 + 2 antara π‘₯ =

    βˆ’1 dan π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝑦 = 𝑓(π‘₯), π‘₯ = π‘Ž, π‘₯ = 𝑏, π‘‘π‘Žπ‘› 𝑦 = 0

    ∫ |𝑣(𝑑)𝑑𝑑𝑏

    π‘Ž

  • 13

    𝐴(𝑅) = ∫ (π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯3 2

    βˆ’1

    + 2) 𝑑π‘₯

    = [π‘₯5

    5βˆ’

    π‘₯4

    2+ 2π‘₯]

    βˆ’1

    2

    = (32

    5βˆ’

    16

    2+ 4) βˆ’ (βˆ’

    1

    5βˆ’

    1

    2βˆ’ 2)

    = 51

    10

    Contoh 10. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh parabol 𝑦2 = 3π‘₯ dan garis 3π‘₯ βˆ’

    2𝑦 = 3.

    Penyelesaian :

    𝑦2 = 2𝑦 + 3

    𝑦2 βˆ’ 2𝑦 βˆ’ 3 = 0

    (𝑦 βˆ’ 3)(𝑦 + 1) = 0

    𝑦 = 3, βˆ’1

    Menyatakan jarak yang ditempuh dalam selang waktu π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏. Namun, 𝑣(𝑑)

    dapat pula bernilai negative (yang berarti bahwa benda itu bergerak dalam arah

    sebaliknya), maka :

    ∫ 𝑣(𝑑)𝑑𝑑 = 𝑠(𝑏) βˆ’ 𝑠(π‘Ž)𝑏

    π‘Ž

  • 14

    Menyatakan perpindahan benda itu, yang berarti, jarak lurus dari tempat berangkat

    𝑠(π‘Ž) ke tempat akhir 𝑠(𝑏). Untuk mendapatkan jarak keseluruhan yang ditempuh

    benda selama π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏, kita harus menghitung:

    Luas daerah antara kurva kecepatan dan sumbu– 𝑑.

    Luas dinyatakan oleh bilangan yang tak negatif. Apabila grafik 𝑦 = 𝑓(π‘₯) terletak di

    bawah sumbu – π‘₯, maka :

    adalah bilangan yang negatif, sehingga tak dapat melukiskan suatu luas.

    Contoh 11. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯ + 2 , ruas

    sumbu π‘₯ antara π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2 dan oleh garis π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫(π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯31

    βˆ’1

    βˆ’ π‘₯ + 2)𝑑π‘₯ βˆ’ ∫(π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯22

    1

    βˆ’ π‘₯ + 2)𝑑π‘₯

    = [π‘₯3

    3βˆ’ π‘₯2 βˆ’

    π‘₯2

    1+ 3π‘₯]

    βˆ’1

    1

    – [π‘₯3

    3βˆ’ π‘₯2 βˆ’

    π‘₯2

    1+ 3π‘₯]

    βˆ’1

    2

    = 3 βˆ’ (βˆ’4

    3)

    = 12

    3

    ∫ |𝑣(𝑑)𝑑𝑑𝑏

    π‘Ž

    ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

  • 15

    Di sebelah kiri sekali jalur-jalur merentang dari bagian bawah parabol hingga bagian

    atasnya, sedangkan untuk daerah sisanya jalur-jalur ini merentang dari garis hingga

    parabol. Jadi, apabila kita menggunakan jalur-jalur tegak, kita bagi daerah yang

    bersangkutan menjadi dua bagian, kemudian membentuk integral untuk masing-

    masing bagian, kemudian menghitungnya. Dalam hal ini kita menggunakan 𝑦 sebagai

    variabel dalam integral, dan bukan π‘₯.

    Contoh 12. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = π‘₯6 βˆ’ 2π‘₯ + 4 antara π‘₯ = βˆ’2

    dan π‘₯ = 2.

    Penyelesaian:

    𝐴(𝑅) = ∫ (2

    βˆ’2

    π‘₯6 βˆ’ 2π‘₯ + 4)

    = [π‘₯7

    7βˆ’ π‘₯2 + 4π‘₯]

    βˆ’2

    2

    = (128

    7βˆ’ 4 + 8) β€” (1287 + 4 βˆ’ 8)

    =367

    7

  • 16

    1. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = 6π‘₯2 + π‘₯ + 4 antara π‘₯ = βˆ’1 dan

    π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ 6π‘₯22

    βˆ’1

    + π‘₯ + 4 𝑑π‘₯

    = β‹―

    = (… ) βˆ’ (… +1

    2+ β‹― )

    =65

    2

    2. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = 8π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ 1 antara π‘₯ = βˆ’1 dan

    π‘₯ = 2.

    Penyelesaian:

    𝐴(𝑅) = ∫ 8π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ 1 2

    βˆ’1

    𝑑π‘₯

    = β‹―

    = (32 βˆ’ β‹― βˆ’ 2) βˆ’ (… )

    = 18

    3. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = 3π‘₯2 + 4π‘₯ + 4 antara π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ =

    2.

    1. 2. Soal Isian

  • 17

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ 3π‘₯2 + 4π‘₯ + 4 𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = β‹―

    = (… + 8 + β‹― ) βˆ’ (… )

    = 27

    4. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    𝑦 =3π‘₯2

    2βˆ’ 2, sumbu π‘₯.

    π‘₯ = βˆ’2,dan π‘₯ = 3.

    Penyelesaian :

    A(R) = βˆ’ ∫3π‘₯2

    2βˆ’ 2 𝑑π‘₯

    3

    βˆ’2

    = (… +12

    2) βˆ’ (… )

    =55

    2

    5. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    𝑦 =6π‘₯2

    2βˆ’ 8, sumbu π‘₯.

    . π‘₯ = βˆ’2 dan π‘₯ = 3.

    Penyelesaian :

  • 18

    A(R) = βˆ’ ∫6π‘₯2

    2βˆ’ 8 𝑑π‘₯

    3

    βˆ’2

    = β‹―

    = (… ) βˆ’ (… )

    = 75

    6. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh 𝑦 = 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 2, ruas

    sumbu π‘₯ antara π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2, dan oleh garis π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 2 𝑑π‘₯ βˆ’ ∫ 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 2 𝑑π‘₯2

    1

    1

    βˆ’1

    = β‹―

    = βˆ’17

    6

    7. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh 𝑦 = π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 4, ruas

    sumbu π‘₯ antara π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2, dan oleh garis π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 βˆ’ π‘₯ + 4 𝑑π‘₯1

    βˆ’1

    = β‹―

    = β‹―

    = βˆ’9

    12

  • 19

    8. Tentukan luas daerah antara kurva 𝑦 = 4π‘₯3 dan 𝑦 = π‘₯ βˆ’ 3π‘₯3.

    Penyelesaian :

    = ∫ π‘₯ βˆ’ 3π‘₯3 βˆ’1

    0

    4π‘₯3𝑑π‘₯

    = β‹―

    = βˆ’3

    2

    9. Tentukan luas daerah antara kurva 𝑦 = 3π‘₯5 dan 𝑦 = 2π‘₯ βˆ’ 3π‘₯2

    Penyelesaian :

    = ∫ 2π‘₯ βˆ’ 3π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯5 𝑑π‘₯1

    0

    = β‹―

    = βˆ’1

    2

    10. Tentukan luas daerah antara kurva 𝑦 = 5π‘₯4 dan 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯3

    Penyelesaian :

    = ∫ 4π‘₯ βˆ’ π‘₯3 βˆ’1

    0

    5π‘₯4 𝑑π‘₯

    = β‹―

    =3

    4

    11. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 4 antara π‘₯ = βˆ’1 dan

    π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

  • 20

    𝐴(𝑅) = ∫ 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 4 𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = β‹―

    = 18

    12. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = 10π‘₯4 βˆ’ 3π‘₯2 + 2 antara π‘₯ = βˆ’1

    dan π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ 10π‘₯4 βˆ’ 3π‘₯2 + 2 𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = β‹―

    = 63

    13. Tentukan luas daerah 𝑅 di bawah kurva 𝑦 = 6π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 4 antara π‘₯ = βˆ’1 dan

    π‘₯ = 2.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = ∫ 6π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 4 𝑑π‘₯2

    βˆ’1

    = β‹―

    = 15

    14. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    𝑦 =π‘₯3

    4+ 6, sumbu π‘₯.

    π‘₯ = βˆ’2 dan π‘₯ = 3.

  • 21

    Penyelesaian :

    A(R) = βˆ’ ∫ π‘₯3

    4⁄ + 6 𝑑π‘₯3

    βˆ’2

    = β‹―

    = β‹―

    =61

    16

    15. Tentukan luas daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    𝑦 =3π‘₯2

    2+ 2, sumbu π‘₯.

    π‘₯ = βˆ’2 dan π‘₯ = 3.

    Penyelesaian :

    𝐴(𝑅) = βˆ’ ∫3π‘₯2

    2+ 2

    3

    βˆ’2

    𝑑π‘₯

    = β‹―

    = β‹―

    =15

    2

  • 22

    Gambarlah daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva yang persamaannya

    diketahui.Tunjuklah sebuah persegi-panjang dalam suatu jalur potongan,

    aproksimasilah luasnya, susunlah integral yang sesuai dan kemudian hitunglah luas

    daerah yang bersangkutan.

    1. 𝑦 = 4 βˆ’ 1

    3π‘₯2 , 𝑦 = 0, antara π‘₯ = 0 dan π‘₯ = 3.

    2. 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2 , 𝑦 = 0, antara π‘₯ = 1 dan π‘₯ = 3.

    3. 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 3, 𝑦 = 0, antara π‘₯ = 0 dan π‘₯ = 2.

    4. 𝑦 =1

    2(π‘₯2 βˆ’ 10), 𝑦 = 0, antara π‘₯ = βˆ’2 dan π‘₯ = 3.

    5. 𝑦 = π‘₯3, 𝑦 = 0, π‘₯ = βˆ’1, π‘₯ = 2.

    6. 𝑦 = √π‘₯, 𝑦 3 = 0, π‘₯ = βˆ’1, π‘₯ = 8.

    7. 𝑦 = √π‘₯ βˆ’ 4 , 𝑦 = 0, π‘₯ = 8.

    8. 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯ + 3, π‘₯ βˆ’ 𝑦 βˆ’ 1 = 0.

    9. 𝑦 = π‘₯2, 𝑦 = π‘₯ + 2.

    10. 𝑦 = 2√π‘₯, 𝑦 = 2π‘₯ βˆ’ 4, π‘₯ = 0.

    11. 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯, 𝑦 = βˆ’π‘₯2.

    12. 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 2, 𝑦 = 2π‘₯2 + π‘₯ βˆ’ 4.

    13. π‘₯ = 6𝑦 βˆ’ 𝑦2, π‘₯ = 0.

    14. π‘₯ = βˆ’π‘¦2 + 𝑦 + 2, π‘₯ = 0.

    15. π‘₯ = 4 βˆ’ 𝑦2, π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 2 =

    1.3. Soal Tambahan

  • 23

    h β„Ž β„Ž β„Ž

    1.2 Volume Benda dalam Bidang (Lempengan, Cakram, Cincin)

    Integral tentu dapat digunakan untuk menghitung luas. Tidak mengherankan oleh

    karena integral tersebut memang diciptakan untuk keperluan itu. Akan tetapi integral

    tersebut dapat digunakan untuk banyak persoalan lainnya. Hampir tiap besaran yang

    dapat dianggap sebagai hasil potongan sesuatu menjadi bagian-bagian lebih kecil,

    aproksimasi tiap bagian, penjumlahan dan pengambilan limit apabila tiap bagian

    mengecil, dapat diartikan sebagai suatu integral. Khusunya, hal ini benar untuk volume

    benda-benda tertentu yang akan kita bahas di bawah ini.

    Gambar 2.1

    Apakah yang disebut volume? Kita muai dengan benda-benda sederhana, yaitu tabung

    lingkaran tegak dan sejenisnya. Empat di antaranya dapat dilihat pada Gambar 1.

    Dalam tiap kasus, benda itu diperoleh dengan cara menggerakan suatu daerah pada

    bidang (rata) sejauh h dengan arah yang tegak lurus pada daerah tersebut. Dalam tiap

    kasus itu, volume benda ditentukan sebagai luas A, daerah alas, dikalikan dengan tinggi

    h, yakni

    𝑉 = 𝐴 βˆ™ β„Ž

    BAB 2 VOLUME BENDA DALAM BIDANG

  • 24

    Perhatikanlah sebuah benda yang bersifat bahwa penampang-penampang

    tegaklurusnya pada suatu garis tertentu memiliki luas tertentu. Misalnya garis tersebut

    adalah sumbu x dan andaikan bahwa luas penampang di x adalah A (x) dengan a ≀ x ≀

    b (Gambar 2). Selang [a, b] kita bagi dengan titik-titik bagi a = x0 < x1 <

    x2 . . . < xn = b. Melalui titik-titik itu kita lukis bidang tegaklurus pada sumbu x.

    Dengan demikian kta peroleh pemotongan benda menjadi lempengan yang tipis-tipis

    (Gambar 3). Volume βˆ†π‘‰π‘– suatu lempeng dapat dianggap sebagai volume tabung, yaitu

    βˆ†π‘‰π‘– β‰ˆ 𝐴(x̅𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 , π‘₯π‘–βˆ’1 ≀ �̅�𝑖 ≀ π‘₯𝑖

    dan volume V benda dapat diaproksimasi dengan jumlah Riemann

    𝑉 β‰ˆ βˆ‘ 𝐴(�̅�𝑖)

    𝑛

    𝑖=1

    βˆ†π‘₯𝑖

    Gg

    b

    `x

    a Gambar 2.2

  • 25

    𝑉 = ∫ 𝐴(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    Apabila norma partisi kita tujukan ke nol, kita memperoleh suatu integral tentu; integral

    ini kita definisikan sebagai volume benda

    Dalam perhitungan volume-volume benda, sebaiknya anda jangan menggunakan

    rumus itu secara hafalan. Akan tetapi anda haruslah memahami proses yang menuju ke

    penemuan rumus tersebut. Seperti untuk luas, proses itu kita sebut pula, pemotongan,

    aproksimasi dan pengintegralan. Hal ini diperjelas dalam contoh di bawah ini.

    Apabila sebuah daerah rata, yang terletak seluruhnya pada satu bagian bidang yang

    terbagi oleh sebuah garis lurus tetap, diputar mengelilingi garis tersebut, daerah itu

    akan membentuk sebuah benda putar. Garis yang tetap tersebut dinamakan sumbu

    putar. Sebagai contoh, apabila daerah yang dibatasi oleh setengah lingkaran dan garis

    b

    οΏ½Μ…οΏ½

    X

    xi-1 a

    xi

    Gambar 2.3

    Benda Putar : Metode Cakram

  • 26

    sumbu

    tengahnya, diputar mengelilingi garis tengah itu, maka daerah tersebut membentuk

    sebuah bola. Apabila daerah segitiga diputar mengelilingi salah satu kakinya, daerah

    itu akan membentuk sebuah kerucut Gambar 4. Apabila sebuah daerah lingkaran

    diputar mengelilingi sebuah garis pada bidang lingkaran itu yang tidak memotongnya

    Gambar 5, maka diperoleh sebuah torus (ban). Dalam tiap hal, volume benda-benda itu

    dapat disajikan sebagai suatu integral tentu.

    Gambar 4 merupakan contoh volume benda dalam bidang yang diputar mengelilingi

    sumbu π‘₯. Sedangkan, Gambar 5 merupakan contoh volume benda putar yang diputar

    mengelilingi sumbu 𝑦. Metode cakram berdasarkan rumus volume:

    𝑉 = πΏπ‘’π‘Žπ‘  π΄π‘™π‘Žπ‘  Γ— 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

    sumbu

    Gambar 2.5 Gambar 2.4

  • 27

    4

    βˆ†π‘₯

    βˆ†π‘£ β‰ˆ πœ‹(√π‘₯)2βˆ†π‘₯

    𝑉 = ∫ πœ‹ π‘₯ 𝑑π‘₯4

    0

    x

    Luas alas berupa lingkaran, maka πΏπ‘’π‘Žπ‘  π΄π‘™π‘Žπ‘  = πœ‹π‘Ÿ2,

    dimana π‘Ÿ adalah jari-jari putaran. Sehingga, rumus

    volume dengan menggunakan metode cakram

    berdasarkan gambar di samping adalah

    𝑉 = ∫ πœ‹π‘Ÿ2𝑏

    π‘Ž

    𝑑π‘₯

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝑦2𝑏

    π‘Ž

    𝑑π‘₯

    Contoh 1.

    Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh daerah R yang dibatasi oleh kurva y

    =√π‘₯, sumbu x dan garis x = 4 apabila R diputar mengelilingi sumbu x.

    y βˆ†π’™

    π’š = βˆšπ’™

    1 βˆšπ’™

    x

    x

    √π‘₯

    Gambar 2.7

    Gambar 2.6

  • 28

    Penyelesaian

    Pada bagian kiri Gambar 7 kita lihat daerah dengan sebuah jalur pemotongan. Apabila

    R diputar menglilingi sumbu x, daerah ini akan membentuk sebuah benda putar dan

    jalur tersebut membentuk sebuah cakram yang volumenya βˆ†π‘‰ dapat kita aproksi masih

    dengan volume sebuah tabung dengan tinggi βˆ†π‘₯𝑖 dan dengan jari-jari alas βˆ†π‘‰ β‰ˆ

    πœ‹(√π‘₯)2

    βˆ†π‘₯ , volume tabung ini adalah πœ‹π‘Ÿ2β„Ž . Apabila volume tabung-tabung ini kita

    jumlahkan dan kemudian kita integralkan, maka

    𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯ 𝑑π‘₯4

    0

    𝑉 = πœ‹ [π‘₯2

    2]

    0

    4

    𝑉 = πœ‹ (16

    2)

    𝑉 = 8πœ‹ satuan volume

    𝑉 β‰ˆ 25,13 satuan volume

    Contoh 2.

    Tentukan volume benda yang terbentuk apabila daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 =

    π‘₯ dengan π‘₯ = 2 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯ 𝑑π‘₯2

    0

    𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯ 𝑑π‘₯2

    0

  • 29

    𝑉 = πœ‹ [1

    2π‘₯2]

    0

    2

    𝑉 = 2πœ‹ satuan volume

    Contoh 3.

    Tentukan volume benda yang terbentuk apabila daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 =

    π‘₯2 + 1 dengan π‘₯ = 3 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝐴(π‘₯) 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯2 + 1 𝑑π‘₯3

    0

    𝑉 = πœ‹ [1

    3π‘₯3 + 3]

    0

    3

    𝑉 = πœ‹ (1

    3(27) + 3 βˆ’ 0)

    𝑉 = πœ‹(12)

    𝑦 = π‘₯2 + 1

    Gambar 2.8

  • 30

    y

    βˆ†π‘¦

    𝑉 = 12πœ‹ satuan volume

    Contoh 4.

    Tentukan volume benda putar yang terbentuk apabila daerah yang dibatasi oleh kurva

    𝑦 = π‘₯3, sumbu 𝑦, dan garis 𝑦 = 3 diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    Penyelesaian

    y

    π‘₯ = βˆšπ‘¦3

    βˆšπ’šπŸ‘

    βˆ†y

    1

    Gambar 2.9

    y

    βˆšπ‘¦3

    3

    βˆ†π‘‰ β‰ˆ (βˆšπ‘¦3 )2βˆ†

    𝑉 = ∫ πœ‹π‘¦2/3𝑑𝑦3

    0

  • 31

    h

    𝑉 = πœ‹(π‘Ÿ22 βˆ’ π‘Ÿ1

    2)β„Ž

    Dalam kasus ini, lebih mudah y digunakan sebagai variabel pengintegralan. Perhatikan

    bahwa 𝑦 = π‘₯3 setara dengan π‘₯ = βˆšπ‘¦ 3

    dan βˆ†π‘‰ β‰ˆ (βˆšπ‘¦3 )

    2 βˆ†π‘¦ maka

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝑦2 3⁄ 𝑑𝑦3

    0

    𝑉 = πœ‹ [3

    5𝑦5 3⁄ ]

    0

    3

    𝑉 =9√9

    3

    5πœ‹

    𝑉 β‰ˆ 11,76 satuan volume

    Metode Cincin

    Ada kalanya apabila sebuah benda putar kita potong-potong tegak lurus pada sumbu

    putarnya, kita memperoleh sebuah cakram yang di tengahnya ada lubangnya. Daerah

    demikian kita sebut cincin. Lihat Gambar 10.

    Contoh 5.

    Tentukan volume benda yang terbentuk apabila daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 =

    4π‘₯3 + 3 dengan π‘₯ = 4 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝐴(π‘₯) 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    r 1`

    Gambar 2.10

  • 32

    𝑉 = πœ‹ ∫ 4π‘₯3 + 3 𝑑π‘₯4

    0

    𝑉 = πœ‹ [4

    4π‘₯4 + 3π‘₯]

    0

    4

    𝑉 = πœ‹((4)4 + 3(4) βˆ’ (0)4 + 3(0))

    𝑉 = πœ‹(256 + 12)

    𝑉 = 268πœ‹ satuan volume

    Contoh 6.

    Tentukan volume benda apabila daerah yang dibatasi oleh parabol-parabol 𝑦 = π‘₯2 dan

    𝑦2 = 8π‘₯ diputar mengelilingi sumbu βˆ’π‘₯.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝐴(π‘₯) 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (8π‘₯ βˆ’ π‘₯4) 𝑑π‘₯2

    0

    𝑉 = πœ‹ [8π‘₯2

    2βˆ’

    π‘₯5

    5]

    0

    2

    𝑉 =48

    5πœ‹ satuan volume

    𝑉 β‰ˆ 30,16 satuan volume

    Contoh 7.

  • 33

    Daerah setengah lingkaran yang dibatasi oleh kurva π‘₯ = √4 βˆ’ 𝑦2 dan sumbu 𝑦 diputar

    mengelilingi garis π‘₯ = βˆ’1. Susunlah integral yang merumuskan volume benda putar

    itu.

    βˆ†π‘£ β‰ˆ πœ‹[(√8π‘₯)2 βˆ’ (π‘₯2)2]βˆ†π‘₯

    𝑉 = ∫ πœ‹(8π‘₯ βˆ’ π‘₯4)𝑑π‘₯2

    0

    2

    βˆ†π‘₯

    Gambar 2.11

  • 34

    Penyelesaian

    Jari-jari cincin adalah √4 βˆ’ 𝑦2 + 1, sedangkan jari-jari dalam adalah 1. Lihat Gambar

    11. Integral yang bersangkutan dapat disederhanakan. Bagian yang terletak di atas

    sumbu x, volumenya sama dengan bagian yang di bawah sumbu π‘₯. Jadi kita cukup

    mengintegralkan antara 0 dan 2 kemudian hasilnya dikalikan dua. Kita peroleh:

    𝑉 = πœ‹ ∫ [(1 + √4 βˆ’ 𝑦2)2

    βˆ’ 1] 𝑑𝑦2

    βˆ’2

    𝑉 = 2πœ‹ ∫ [2√4 βˆ’ 𝑦2 + 4 βˆ’ 𝑦2] 𝑑𝑦2

    0

    Untuk menghitung integral tersebut lihatlah Soal 31.

    βˆ†π‘£ β‰ˆ πœ‹[1 + √4 βˆ’ 𝑦2)2 βˆ’ 1]βˆ†π‘¦

    𝑉 = ∫ πœ‹ [(1 + √4 βˆ’ 𝑦2)2

    βˆ’ 1] 𝑑𝑦2

    βˆ’2

    π‘₯ = βˆ’1

    x

    π‘₯ = βˆ’1 Gambar 2.12

  • 35

    Benda Ruang Lain Yang Penampangnya Diketahui

    Benda yang kita bahas memiliki daerah-daerah lingkaran sebagai penampang-

    penampang tegak. Metode yang kita gunakan tetap berlaku untuk benda-benda yang

    penampang tegaknya berbentuk bujur sangkar atau segitiga. Sesungguhnya yang kita

    perlukan ialah bahwa kita dapat menghitung luas penampang-penampang tersebut.

    Contoh 8.

    Buatlah gambar grafik dari data 𝑦 = π‘₯2, π‘₯ = 0, dan π‘₯ = 2 jika diputar mengelilingi

    sumbu π‘₯. Hitung volumenya.

    Penyelesaian

    𝑦 = π‘₯2

    Substitusikan nilai π‘₯ dimulai dari 0.

    π‘₯ = 0 maka 𝑦 = 0.

    π‘₯ = 1 maka 𝑦 = 1.

    π‘₯ = 2 maka 𝑦 = 4.

    π‘₯ = 3 maka 𝑦 = 9.

    𝑦 = π‘₯2 Gambar 13

  • 36

    Hitung volume.

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝐴(π‘₯) 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯2 𝑑π‘₯2

    0

    𝑉 = πœ‹ [1

    3π‘₯3]

    0

    2

    𝑉 = πœ‹ (8

    3βˆ’ 0)

    𝑉 =8

    3πœ‹ satuan volume

    Contoh 9.

    Andaikan alas sebuah benda adalah suatu daerah rata pada kuadran pertama yang

    dibatasi 𝑦 =βˆ’π‘₯2

    4oleh sumbu π‘₯ dan 𝑦. Andaikan penampang-penampang yang tegak

    lurus pada sumbu π‘₯ berbentuk bujur sangkar. Tentukan volume benda ini.

    Penyelesaian

    Apabila kita potong-potong benda tegak lurus pada sumbu π‘₯ kita peroleh lempeng-

    lempeng tipis yang berbentuk bujur sangkar.

    1 βˆ’π‘₯2

    4

    Gambar 14

  • 37

    βˆ†π‘‰ β‰ˆ (1 βˆ’π‘₯2

    4)

    2

    βˆ†π‘₯

    𝑉 = ∫ (1 βˆ’π‘₯2

    4)

    2

    𝑑π‘₯2

    0

    𝑉 = ∫ (1 βˆ’π‘₯2

    6+

    π‘₯4

    16) 𝑑π‘₯

    2

    0

    𝑉 = [π‘₯ βˆ’π‘₯3

    6+

    π‘₯5

    80]

    0

    2

    𝑉 = 2 βˆ’8

    6+

    32

    80

    𝑉 =4

    6βˆ’

    2

    5

    𝑉 =16

    15 satuan volume

    𝑉 β‰ˆ 1,07 satuan volume

    Contoh 10.

    Buatlah gambar grafik dari persamaan π‘₯ = √4 βˆ’ 𝑦2 bila diputar mengelilingi sumbu

    𝑦. Hitunglah volumenya.

    Penyelesaian

    π‘₯ = √4 βˆ’ 𝑦2

    Substitusikan nilai 𝑦 dimulai dari 0.

    𝑦 = 0 maka π‘₯ = 2.

    𝑦 = 1 maka π‘₯ = 1,7.

    𝑦 = 2 maka π‘₯ = 0

    𝑦 = √4 βˆ’ π‘₯2

    Gambar 15

  • 38

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝐴(𝑦) 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (4 βˆ’ 𝑦2)1 2⁄ 𝑑𝑦2

    0

    𝑉 = πœ‹ [2

    3(4 βˆ’ 𝑦2)3 2⁄ ]

    0

    2

    𝑉 =2

    3πœ‹ [ √(4 βˆ’ 𝑦2)3]

    0

    2

    𝑉 =2

    3πœ‹ [√(4 βˆ’ 22)3 βˆ’ √(4 βˆ’ 02)3]

    𝑉 =2

    3πœ‹ (√0 βˆ’ √64)

    𝑉 =2

    3πœ‹ (βˆ’8)

    𝑉 =βˆ’16

    3πœ‹

    Karena volume tidak ada yang bernilai negatif, maka hasil harus dimutlakkan.

    𝑉 = |βˆ’16

    3πœ‹|

    𝑉 =16

    3πœ‹ satuan volume

    Contoh 11.

    π‘₯ = √4 βˆ’ 𝑦2

    π‘₯ = (4 βˆ’ 𝑦2)1 2⁄

  • 39

    Gambar 2.16

    Alas sebuah benda diketahui merupakan daerah yang dibatasi oleh satu busur kurva

    𝑦 = sin π‘₯ dan sumbu π‘₯. Tiap penampang yang tegaklurus pada sumbu π‘₯ adalah sebuah

    segitiga sama sisi yang berdiri pada alasnya. Tentukan volume benda itu.

    𝐴 =1

    2𝑒

    √3

    2𝑒

    𝐴 =√3

    4𝑒2

    𝑦 = sin π‘₯

    u u

    y

    √3

    2𝑒

    𝑒

    2

    𝑦 = sin π‘₯

    y

    Gambar 2.17

  • 40

    βˆ†π‘£ β‰ˆ (√3

    4𝑠𝑖𝑛2π‘₯)βˆ†π‘₯

    𝑉 = ∫ (√3

    4𝑠𝑖𝑛2

    πœ‹

    0

    π‘₯) 𝑑π‘₯

    Penyelesaian

    Kita ingat bahwa luas segitiga sama sisi dengan panjang sisi 𝑒 adalah √3𝑒2

    4 . Untuk

    melakukan pengintegralan kita menggunakan sin2π‘₯ =(1βˆ’cos 2π‘₯)

    2

    𝑉 =√3

    4 ∫

    1 βˆ’ cos 2π‘₯

    2𝑑π‘₯

    πœ‹

    0

    𝑉 = √3

    8 ∫ (1 βˆ’ cos 2π‘₯)𝑑π‘₯

    πœ‹

    0

    𝑉 =√3

    8[∫ 1

    πœ‹

    0

    𝑑π‘₯ βˆ’1

    2∫ cos 2π‘₯ . 2 𝑑π‘₯

    πœ‹

    0

    ]

    𝑉 =√3

    8[π‘₯ βˆ’

    1

    2sin 2πœ‹]

    0

    πœ‹

    𝑉 =√3

    8Ο€ satuan volume

    𝑉 β‰ˆ 0,68 satuan volume

    Contoh 12.

    Tentukan volume benda yang terbentuk apabila daerah dibatasi oleh kurva

    𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 1 antara 𝑦 = 0 dan 𝑦 = 3 jika diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ 𝐴(𝑦) 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

  • 41

    𝑉 = πœ‹ ∫ (𝑦 + 1)1 2 ⁄ 𝑑𝑦3

    0

    𝑉 = πœ‹ [2

    3(𝑦 + 1)3 2⁄ ]

    0

    3

    𝑉 =2

    3πœ‹ [√(𝑦 + 1)3]

    0

    3

    𝑉 =2

    3πœ‹(√43 βˆ’ √13)

    𝑉 =2

    3πœ‹(8 βˆ’ 1)

    𝑉 =2

    3πœ‹(7)

    𝑉 =14

    3πœ‹ satuan volume

    Contoh 13.

    Tentukan volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh kurva

    𝑦 = π‘₯, sumbu π‘₯, dari garis π‘₯ = 6 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (π‘₯)2 𝑑π‘₯6

    0

    𝑉 = πœ‹ [1

    3π‘₯3]

    0

    6

    𝑉 = πœ‹ [(1

    3Γ— 63) βˆ’ (

    1

    3Γ— 03)]

    𝑉 = πœ‹[(72) βˆ’ (0)]

  • 42

    𝑉 = 72πœ‹ satuan volume

    Contoh 14.

    Tentukan volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh kurva

    𝑦 = π‘₯βˆ’1, π‘₯ = βˆ’1, dan π‘₯ = 3 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ [π‘₯βˆ’1]2 𝑑π‘₯3

    βˆ’1

    𝑉 = πœ‹ ∫ π‘₯βˆ’2 𝑑π‘₯3

    βˆ’1

    𝑉 = πœ‹ [βˆ’1

    π‘₯]

    βˆ’1

    3

    𝑉 = πœ‹ (βˆ’1

    βˆ’1βˆ’ (

    βˆ’1

    3))

    𝑉 = πœ‹ (1 +1

    3)

    𝑉 =4

    3πœ‹ satuan volume

  • 43

    1. Tentukan volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh

    kurva 𝑦 = π‘₯, sumbu π‘₯, dan garis π‘₯ = 3 diputar mengelilingi sumbu π‘₯ sejauh

    360o.

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (π‘₯)2 𝑑π‘₯3

    0

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = 9πœ‹ satuan volume

    2. Tentukan volume benda putar dengan menggunakan metode cincin silinder

    yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯2 dan garis 𝑦 = 2π‘₯

    diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    𝑉𝑦 = πœ‹ ∫ (𝑦12 βˆ’ 𝑦2

    2) 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑉𝑦 = πœ‹ ∫ [(βˆšπ‘¦)2 βˆ’ (

    1

    2𝑦)

    2

    ] 𝑑𝑦4

    0

    𝑉𝑦 = β‹―

    2.2 Soal Isian

  • 44

    𝑉𝑦 = β‹―

    𝑉𝑦 = β‹―

    𝑉𝑦 = β‹―

    𝑉𝑦 = β‹―

    𝑉𝑦 = 2πœ‹ (4

    3)

    𝑉𝑦 =8

    3πœ‹

    𝑉𝑦 = 22

    3πœ‹ satuan volume

    3. Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh sumbu

    𝑦. Kurva 𝑦 = π‘₯2, garis 𝑦 = 2 dan garis 𝑦 = 5 diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (βˆšπ‘¦)2

    𝑑𝑦5

    2

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 =21

    2πœ‹ satuan volume

    4. Tentukan volume benda putar yang dibentuk oleh daerah 𝑇 yang dibatasi oleh

    kurva 𝑦 = √2π‘₯, sumbu π‘₯ dan garis π‘₯ = 2, apabila 𝑇 diputar mengelilingi

    sumbu π‘₯.

  • 45

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ […

    …]

    …

    …

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = 4πœ‹ satuan volume

    5. Tentukan volume benda putar dengan menggunakan metode cakram yang

    terbentuk dari daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯2, sumbu π‘₯, dan

    0 ≀ π‘₯ ≀ 2, jika diputar secara sumbu π‘₯.

    𝑉π‘₯ = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯

    𝑏

    π‘Ž

    𝑉π‘₯ = πœ‹ ∫ (π‘₯2)2 𝑑π‘₯

    2

    0

    𝑉π‘₯ = β‹―

    𝑉π‘₯ = β‹―

    𝑉π‘₯ = β‹―

    𝑉π‘₯ =32

    5πœ‹ satuan volume

    6. Tentukan volume benda putar yang di bentuk oleh putaran daerah yang dibatasi

    oleh grafik dari 𝑦 = √π‘₯ dan 𝑦 = π‘₯2 terhadap sumbu π‘₯.

    𝑉 = πœ‹ ∫ (π‘₯12

    𝑏

    π‘Ž

    βˆ’ π‘₯22) 𝑑π‘₯

    𝑉 = πœ‹ ∫ [(√π‘₯)2

    βˆ’ (π‘₯2)2] 𝑑π‘₯1

    0

  • 46

    𝑉 = β‹―

    𝑉 =3

    10πœ‹ satuan volume

    7. Tentukan volume benda putar dengan menggunakan metode cincin dari

    𝑦 = √π‘₯ dan π‘₯ = 4, 𝑦 = 0 yang mengelilingi sumbu 𝑦.

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (𝑦2)2 𝑑𝑦4

    0

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 =32

    5πœ‹ satuan volume

    8. Tentukan volume benda putar dengan menggunakan metode cakram dari

    𝑦 =2

    √π‘₯ dengan batas π‘₯ = 0 dan π‘₯ = 3, dengan mengelilingi sumbu π‘₯.

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (2π‘₯βˆ’1 2⁄ )2 𝑑π‘₯3

    0

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 =4

    3πœ‹ satuan volume

  • 47

    9. Tentukan volume benda putar

    dari 𝑦 = √π‘₯ dengan batas 𝑦 =

    βˆ’1 dan 𝑦 = 1, dengan

    mengelilingi sumbu 𝑦.

    𝑉 = πœ‹ ∫ [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑉 = πœ‹ ∫ (𝑦2)2 𝑑𝑦1

    βˆ’1

    𝑉 = β‹―

    𝑉 = β‹―

    𝑉 =2

    5πœ‹ satuan volume

    10. Jika daerah yang dibatasi oleh

    kurva π‘₯ = (𝑦 βˆ’ 2)2 dan garis

    π‘₯ + 𝑦 = 4 diputar mengelilingi

    sumbu 𝑦, maka hitunglah

    volume benda putar yang terjadi

    dengan menggunakan metode

    cakram.

    𝑉𝑦 = πœ‹ ∫ (𝑦12

    𝑏

    π‘Ž

    βˆ’ 𝑦22) 𝑑𝑦

    𝑉𝑦 = πœ‹ ∫ [(4 βˆ’ 𝑦)2

    3

    0

    βˆ’ (𝑦 βˆ’ 2)2)] 𝑑𝑦

    𝑉𝑦 = β‹―

    𝑉𝑦 = β‹―

    𝑉𝑦 = πœ‹ (21 βˆ’ 63

    5)

    𝑉𝑦 = 142

    5πœ‹ satuan volume

  • 48

    Dalam Soal-soal 1 hingga 4, tentukan

    volume benda yang dibentuk, apabila

    daerah yang diberikan diputar

    mengelilingi sumbu yang diberikan;

    potong, diaproksimasi, diintegralkan.

    1. sumbu-π‘₯

    y

    2. sumbu-π‘₯

    3. (a) sumbu-π‘₯

    (b) sumbu-𝑦

    4. (a) sumbu-π‘₯

    (b) sumbu-𝑦

    2.3. Soal Tambahan

    𝑦 = π‘₯2 + 1

    = π‘₯2 + 1

    y

    x

    2

  • 49

    Dalam Soal-soal 5 hingga 10, buatlah

    sketsa daerah R yang dibatasi oleh

    kurva-kurva yang persamaannya

    diketahui. Perlihatkan sebuah jalur

    persegi-panjang yang tegak. Kemudian

    tentukan volume benda yang terbentuk

    apabila R diputar mengelilingi sumbu

    π‘₯.

    5. 𝑦 = π‘₯2

    4, π‘₯ = 4, 𝑦 = 0

    6. 𝑦 = π‘₯3, π‘₯ = 2, 𝑦 = 0

    7. 𝑦 = 1

    π‘₯, π‘₯ = 1,π‘₯ = 4, 𝑦 = 0

    8. 𝑦 = π‘₯3 2⁄ , 𝑦 = 0, antara π‘₯ =

    1 dan π‘₯ = 3.

    9. 𝑦 = √4 βˆ’ π‘₯2, 𝑦 = 0, antara

    π‘₯ = βˆ’1 dan π‘₯ = 2.

  • 50

    10. Nyatakanlah tujuan prinsip

    Cavaleri untuk volume (lihat Soal 10

    pada Pasal 6.1).

    Tentukan volume yang dibentuk

    apabila diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    11. 𝑦 = 4π‘₯ + 1, antara π‘₯ = 4 dan

    π‘₯ = 0

    12. 𝑦 = 6π‘₯ + 1, antara π‘₯ = 0 dan

    𝑦 = 0

    13. 𝑦 = 3π‘₯1 2⁄ , antara π‘₯ = 4 dan

    π‘₯ = 0

    14. 𝑦 = √9 βˆ’ π‘₯2, antara π‘₯ = 3 dan

    π‘₯ = 0

    15. 𝑦 =2

    √π‘₯ ,antara π‘₯ = 9 dan π‘₯ = 1

    16. 𝑦 =2

    π‘₯2, antara π‘₯ = 2 dan π‘₯ = 0

    17. π‘₯ = βˆšπ‘¦, antara π‘₯ = 4, π‘₯ = 2,

    dan 𝑦 = 0

    18. π‘₯ = 𝑦3, antara π‘₯ = 4 dan π‘₯ = 1

    19. π‘₯ = 4𝑦2, antara π‘₯ = 9 dan

    π‘₯ = 4

    20. π‘₯ = βˆšπ‘¦ βˆ’ 2, antara π‘₯ = 1 dan

    π‘₯ = 0

    Tentukan volume yang dibentuk

    apabila diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    21. π‘₯ = 𝑦 βˆ’ 2, antara 𝑦 = 1, 𝑦 = 4

    22. π‘₯ = 𝑦2 βˆ’ 4, antara 𝑦 = 1

    dan 𝑦 = 2

    23. π‘₯ + 𝑦2 = 3, antara 𝑦 = 1, 𝑦 =

    2

    24. π‘₯2 + 3 = 𝑦, antara 𝑦 = 4 dan

    𝑦 = 7

    25. π‘₯2

    2= 𝑦, antara 𝑦 = 0 dan 𝑦 = 2

    Gambar 18

  • 51

    26. √π‘₯ βˆ’ 2 = 𝑦, antara 𝑦 = 1 dan

    𝑦 = 4

    27. √π‘₯3

    + 1 = 𝑦, antara 𝑦 = βˆ’2

    dan 𝑦 = 3

    28. 1

    π‘₯= 𝑦2, antara 𝑦 = βˆ’6 dan

    𝑦 = βˆ’2

    29. 2

    π‘₯3= 𝑦, antara 𝑦 = 2 dan 𝑦 =

    βˆ’1

    30. π‘₯3

    𝑦2= 1, antara 𝑦 = 1 dan 𝑦 = 8

    Dalam Soal-soal 31 hingga 37,

    gambarlah daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    kurva-kurva yang persamaannya

    diberikan. Perlihatkanlah jalur persegi

    panjang yang mendatar. Tentukan

    volume benda yang terbentuk apabila 𝑅

    diputar mengelilingi sumbu y.

    31. π‘₯ = 𝑦2, π‘₯ = 0, 𝑦 = 2

    32. π‘₯ =2

    y, 𝑦 = 1, 𝑦 = 6, π‘₯ = 0

    33. π‘₯ = βˆšπ‘¦, 𝑦 = 4, π‘₯ = 0

    34. π‘₯ = 𝑦2 3⁄ , 𝑦 = 8, π‘₯ = 0

    35. π‘₯ = 𝑦3 2⁄ , 𝑦 = 4, π‘₯ = 0

    36. π‘₯ = √9 βˆ’ 𝑦2, π‘₯ = 0

    37. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila bagian atas

    elips

    π‘₯2

    π‘Ž2+

    𝑦2

    𝑏2= 1

    diputar mengelilingi sumbu π‘₯. Dengan

    demikian dapat dihitung volume benda

    yang disebut sferoid; π‘Ž dan 𝑏 konstanta

    dan π‘Ž > 𝑏.

    38. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah yang

    dibatasi oleh garis 𝑦 = 4π‘₯ dan

    parabola 𝑦 = π‘₯2 diputar

    mengelilingi sumbu π‘₯.

    Gambarlah.

    39. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah yang

    dibatasi oleh garis π‘₯ βˆ’ 2𝑦 = 0

    dan parabol 𝑦2 βˆ’ 2π‘₯ = 0

  • 52

    diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Gambarlah.

    40. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah dalam

    kuadran pertama yang dibatasi

    oleh lingkaran π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ÿ2,

    sumbu π‘₯ dan garis π‘₯ = π‘Ÿ βˆ’ β„Ž,

    0 < β„Ž < π‘Ÿ, diputar

    mengelilingi sumbu π‘₯. Benda

    yang terjadi adalah tembereng

    bola dengan tinggi β„Ž dan bola

    berjari-jari π‘Ÿ.

    41. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah pada

    bidang π‘₯𝑦 yang dibatasi oleh

    garis 𝑦 = 4π‘₯ dan parabol 𝑦 =

    4π‘₯2 diputar mengelilingi sumbu

    𝑦. Gambarlah.

    42. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah dalam

    kuadran pertama yang dibatasi

    oleh parabol-parabol 3π‘₯2–

    16𝑦 + 48 = 0 dan π‘₯2– 16𝑦 +

    80 = 0 dan sumbu 𝑦 diputar

    mengelilingi garis 𝑦 = 2.

    Gambarlah.

    43. Alas sebuah benda adalah

    daerah lingkaran π‘₯2 + 𝑦2 = 4.

    Tentukan volume benda

    tersebut apabila tiap penampang

    oleh bidang yang tegaklurus

    pada sumbu π‘₯ adalah bujur

    sangkar. Petunjuk : Lihat

    Contoh 5 dan 6.

    44. Seperti Soal nomor 23 akan

    tetapi penampang benda dengan

    bidang yang tegaklurus pada

    sumbu π‘₯ adalah segi-tiga sama

    kaki yang alasnya terletak pada

    bidang π‘₯𝑦 dengan tinggi 4.

    Petunjuk : Untuk melengkapi

    perhitungan, anggaplah

  • 53

    ∫ √4 βˆ’ π‘₯2𝑑π‘₯2

    βˆ’2 sebagai luas

    (daerah) setengah lingkaran.

    45. Alas sebuah benda dibatasi oleh

    satu busur dan kurva 𝑦 =

    βˆšπ‘π‘œπ‘  π‘₯, βˆ’πœ‹ 2⁄ ≀ π‘₯ ≀ πœ‹ 2⁄ , dan

    sumbu π‘₯. Tiap penampang

    benda dengan benda yang

    tegaklurus pada sumbu π‘₯

    berbentuk bujur sangkar yang

    alasnya terletak pada bidang

    kurva tadi. Tentukan volume

    benda itu.

    46. Alas sebuah benda adalah

    daerah yang dibatasi oleh 𝑦 =

    1 βˆ’ π‘₯2 dan 𝑦 = 1 βˆ’ π‘₯4.

    Penampang benda dengan

    bidang-bidang tegaklurus pada

    sumbu π‘₯ adalah bujur sangkar.

    Tentukan volume benda itu.

    47. Tentukan volume satu oktan

    (seperdelapan) benda yang

    merupakan daerah sekutu dua

    tabung lingkaran tegak dengan

    jari-jari masing-masing 1, dan

    yang sumbu -sumbunya

    berpotongan tegaklurus.

    Petunjuk : Penampang yang

    mendatar adalah bujur sangkar

    (lihatlah gambar).

    48. Alas sebuah benda adalah suatu

    daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    𝑦 = √π‘₯ dan 𝑦 = π‘₯2. Tiap

    penampang dengan bidang yang

    tegaklurus pada sumbu π‘₯ adalah

    setengah lingkaran dengan garis

    tengah yang melintasi daerah 𝑅

    tersebut. Tentukan volume itu.

    Gambar 2.19

  • 54

    49. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah pada

    kuadran pertama yang dibatasi

    oleh kurva 𝑦2 = π‘₯3, garis π‘₯ =

    4 dan sumbu π‘₯ diputar

    mengelilingi (a) garis π‘₯ = 4; (b)

    garis 𝑦 = 8.

    50. Tentukan volume benda yang

    terbentuk apabila daerah yang

    dibatasi oleh 𝑦2 = π‘₯3, garis 𝑦 =

    8 dan sumbu 𝑦 diputar

    mengelilingi (a) garis π‘₯ = 4; (b)

    garis 𝑦 = 8.

    51. Lengkapkanlah perhitungan

    integral dalam Contoh 4,

    dengan mengingat bahwa

    ∫ [2√4 βˆ’ 𝑦2 + 4 βˆ’ 𝑦2] 𝑑𝑦2

    0

    = 2 ∫ √4 βˆ’ 𝑦22

    0

    𝑑𝑦 + ∫ (4 βˆ’ 𝑦2)𝑑𝑦2

    0

    Kemudian anggaplah integral yang

    pertama sebagai luas daerah

    seperempat lingkaran.

    52. Sebuah tong kayu terbuka

    dengan jari-jari π‘Ÿ dan tinggi β„Ž

    pada mulanya penuh dengan air.

    Tong ini dimiringkan sampai

    pada tingkat air persis sama

    dengan garis tengah dasarnya

    dan muka tepat menyentuh

    tepi/bibir tong bagian atas.

    Carilah volume air yang tinggal

    di dalam tong tersebut.

    β„Ž π‘Ÿ

  • 55

    53. Sebuah pasak didapat dari

    pemotongan sisi kanan silinder

    pejal yang berjari-jari π‘Ÿ.

    Permukaan bagian atas pasak

    tersebut berada pada suatu

    bidang yang melalui diameter

    π‘Ždari lingkar alas silinder dan

    membentuk sudut πœƒ dengan

    alas. Carilah volume dari pasak

    tersebut.

    54. (Jam air) Sebuah tangki air

    diperoleh dengan memutar

    kurva 𝑦 = π‘˜π‘₯4, k>0 terhadap

    sumbu-𝑦.

    (a) Carilah 𝑉(𝑦), volume air dalam

    tangki sebagai fungsi kedalaman 𝑦.

    (b) Air menetes melalui suatu lubang

    kecil sesuai dengan hukum Torricelli

    (𝑑𝑉/𝑑𝑑 = βˆ’π‘šβˆšπ‘¦). Tunjukkan bahwa

    ketinggian air turun dengan tingkat

    konstan.

    55. Tunjukkan bahwa volume dari

    kerucut pada umumnya adalah

    1

    3π΄β„Ž, di mana 𝐴 adalah luas

    dasar dan β„Ž tingginya. Gunakan

    hasil ini untuk mendapatkan

    rumus volume dari:

    (a) Sebuah kerucut dengan alas

    lingkaran berjari-jari π‘Ÿ dan tinggi β„Ž;

    (b) Sebuah tetrahedron beraturan

    dengan panjang π‘Ÿ

  • 56

    3.1 Volume Benda Putar (Kulit Tabung)

    Ada cara lain untuk menghitung volume benda putar, yaitu metode kulit tabung. Untuk

    berbagai persoalan, metode ini lebih mudah digunakan ketimbang metode cakram atau

    metode cincin. Sebuah kulit tabung adalah sebuah benda yang dibatasi oleh dua tabung

    lingkaran tegak yang sumbu simetrinya berimpit (Gambar1). Apabila jari-jari tabung

    dalam adalah π‘Ÿ1, dan jari-jari tabung luar adalah π‘Ÿ2, sedangkan tinggi tabung adalah β„Ž,

    maka volume kulit tabung adalah

    𝑉 = (luas alas) βˆ™ (tinggi)

    = (πœ‹π‘Ÿ22 βˆ’ πœ‹π‘Ÿ1

    2)β„Ž

    =πœ‹(π‘Ÿ2 + π‘Ÿ1)(π‘Ÿ2 βˆ’ π‘Ÿ1)β„Ž

    =2πœ‹(π‘Ÿ1+ π‘Ÿ2

    2)β„Ž(π‘Ÿ2 βˆ’ π‘Ÿ1)

    Sehingga

    𝑉 = 2πœ‹ π‘₯ (π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘– βˆ’ π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘–) π‘₯ (𝑑𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)π‘₯ (π‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘™)

    = 2πœ‹π‘Ÿβ„Ž βˆ†π‘Ÿ

    Gambar 3.1

    BAB 3 VOLUME BENDA PUTAR (KULIT TABUNG)

  • 57

    2πœ‹π‘Ÿ

    βˆ†π‘Ÿ

    Cara termudah untuk mengingat rumus tersebut adalah sebagai tersebut adalah sebagai

    berikut: Apabila kulit tabung sangat tipis dan terbuat dari kertas, kita dapat

    memotongnya sepanjang garis yang sejajar sumbu simetri dan kemudia membukanya.

    Maka akan kita peroleh selembar persegi-panjang, yang memiliki ketebalan. Volume

    dari benda ini, yang berbentuk lempeng, dapat kita hitung

    Gambar 3. 2

    Metode Kulit Tabung

    Perhatikan sebuah daerah seperti pada gambar 3 dan gambar 4. Potong-potongalah

    jalur-jalur yang vertikal dan kemudia putarlah mengelilingi sumbu 𝑦. Maka akan

    terbentuklah sebuah benda putar dan tiap jalur akan membentuk sebuah benda yang

    menyerupai suatu kulit terbang. Untuk memperoleh volume kulit tabung ini, kita

    hitung volume βˆ†π‘‰ sesuatu kulit tabung, jumlahkan dan kemudia tarik limit jumlah ini

    apabila tebal kulit tabung makin menipis (menuju nol). Limit ini akan menghasilkan

    sebuah integral.

    𝑉 = 2πœ‹π‘Ÿβ„Žβˆ†π‘Ÿ

  • 58

    βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹ π‘₯ 𝑓 (π‘₯) βˆ†π‘₯

    𝑉 = 2πœ‹ ∫ π‘₯ 𝑓(π‘₯) 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    Gambar 3.3 Gambar 3.4

    Contoh 1

    Daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 1/√π‘₯, sumbu π‘₯, garis π‘₯ = 1 dan garis π‘₯ = 4

    diputar mengelilingi sumbu 𝑦. Tentukan volume benda yang terbentuk.

    Penyelesaiaan:

    Pada gambar 3 dan gambar 4 dapat dikatakan mendekati kebenaran

    Sehingga 𝑉 = 2πœ‹ ∫ π‘₯1

    √π‘₯𝑑π‘₯

    4

    1

    = 2πœ‹ ∫ π‘₯12

    4

    1

    𝑑π‘₯

    = 2πœ‹ [2

    3. 8 βˆ’

    2

    3. 1]

    =28πœ‹

    3

    β‰ˆ 29,32 πœ‹

  • 59

    Contoh 2

    Gambar 3.5

    Daerah yang dibatasi oleh garis 𝑦 = (π‘Ÿ

    β„Ž) π‘₯, sumbu π‘₯ dan garis π‘₯ = β„Ž diputar

    mengelilingi sumbu π‘₯. Diperoleh sebuah kerucut (diandalkan π‘Ÿ > 0, β„Ž > 0).

    Tentukan volume kerucut itu dengan menggunakan metode cakram dan metode kulit

    tabung.

    Penyelesaian (Metode Cakram). Ikutilah langkah – langkah pada Gambar 4.

    𝑉 = πœ‹π‘Ÿ2

    β„Ž2∫ π‘₯2

    β„Ž

    0

    𝑑π‘₯

    = πœ‹ π‘Ÿ2

    β„Ž2 [

    π‘₯3

    3]

    β„Ž0

    = πœ‹π‘Ÿ2β„Ž3

    3β„Ž2

    = 1

    3 πœ‹π‘Ÿ2β„Ž

    𝑦 =π‘Ÿ

    β„Žπ‘₯

  • 60

    Gambar 3.6

    (Metode Kulit Tabung). Lihat gambar 3.6

    𝑉 = 2πœ‹β„Ž ∫ (𝑦 βˆ’ 1

    π‘Ÿ

    π‘Ÿ

    0

    𝑦2) 𝑑𝑦

    = 2πœ‹β„Ž [𝑦2

    2βˆ’

    𝑦3

    3π‘Ÿ]

    π‘Ÿ0

    = 2πœ‹β„Ž [π‘Ÿ2

    2βˆ’

    π‘Ÿ2

    3]

    = 1

    3πœ‹π‘Ÿ2β„Ž

    Sudah barang tentu kedua metode di atas harus menghasilkan rumus untuk volume

    kerucut yang kita kenal sejak lama.

    Contoh 3

    Tentukan volume benda yang terbenruk apabila daerah ada kuadran pertama yang

    terletak diatas para bola 𝑦 = π‘₯2 dan dibawah parabol 𝑦 = 2 βˆ’ π‘₯2, diputar mengelilingi

    sumbu 𝑦.

    βˆ†π‘£ β‰ˆ 2πœ‹ 𝑦 (β„Ž βˆ’β„Ž

    π‘Ÿπ‘¦) βˆ†π‘¦

    𝑣 = ∫ 2πœ‹ 𝑦 (β„Ž βˆ’β„Ž

    π‘Ÿπ‘¦) 𝑑𝑦

    π‘Ÿ

    0

    β„Ž β„Ž βˆ’

    β„Ž

    π‘Ÿπ‘¦

    y

  • 61

    x

    1

    (1,1)

    𝑦 = 2 βˆ’ π‘₯2

    𝑦 = π‘₯2

    Penyelesaian:

    Gambar 3.7

    Apabila kita melihat pada gambar 3.7 bagian kiri, maka menggunakan jalur-jalur datar

    bukanlah pilihan yang terbaik (karena batas kanan terdiri atas bagian-bagian dari dua

    kurva, sehingga diperlukan dua integral). Sebaiknya kita menggunakan jalur-jalur yang

    tegak.

    Kemudian kita gunakan metode kulit tabung. Kita peroleh

    𝑉 = 4πœ‹ ∫ (π‘₯ βˆ’ π‘₯3)1

    0

    𝑑π‘₯

    = 4πœ‹ [π‘₯2

    2βˆ’

    π‘₯4

    4]

    10

    2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯2

    2

    𝑉 = ∫ 2πœ‹π‘₯(2 βˆ’ 2π‘₯2)𝑑π‘₯1

    0

    βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹(2 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ π‘₯2)βˆ†π‘₯

  • 62

    𝑦

    3

    3

    2

    1

    1 2 π‘₯

    = 4πœ‹ [1

    2βˆ’

    1

    4]

    = πœ‹ β‰ˆ 3,14

    Contoh 4

    Bentuklah sebuah integral untuk volume benda yang terbentuk apabila daerah 𝑅 yang

    ada pada gambar 8 diputar mengelilngi : (a) sumbu π‘₯ ; (b) sumbu 𝑦 ; (c) garis 𝑦 =

    βˆ’1𝑂 dan (d) garis π‘₯ = 4.

    Gambar 3.8

    Penyelesaian:

    (a)

    3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2

    Metode cakram

    βˆ†π‘₯ y

  • 63

    3

    3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2

    Sumbu

    putar βˆ†π‘₯

    y

    3 + 2π‘₯ + π‘₯2

    3 x

    x

    Sumbu putar: 𝑦 = βˆ’1

    βˆ†V = πœ‹(3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2)2

    V = πœ‹ ∫ (3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯23

    0

    )2𝑑π‘₯

    (b)

    Metode kulit tabung

    βˆ†π‘‰ β‰ˆ 2πœ‹ Γ— (3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2)βˆ†π‘₯

    𝑉 = 2πœ‹ ∫ π‘₯(3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯23

    0

    )𝑑π‘₯

    (c)

    Metode cincin

    βˆ†V β‰ˆ Ο€[(4 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2)2 βˆ’ 12]

    𝑉 = πœ‹ ∫ [(4 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯2)2 βˆ’ 1]𝑑π‘₯3

    0

    x

    x 3 x

    y βˆ†π‘₯

  • 64

    y βˆ†π‘₯

    x

    (d) Metode kulit tabung

    βˆ†V β‰ˆ 2Ο€(4 βˆ’ x)(3 + 2x βˆ’ π‘₯2)βˆ†π‘₯

    ∫ (4 βˆ’ π‘₯)(3 + 2π‘₯ βˆ’ π‘₯23

    0

    )𝑑π‘₯

    Contoh 5

    Tentukan volume benda putar yang dibatasi kurva 𝑦 = π‘₯2, garis 𝑦 = 2, garis

    𝑦 = 4, dan sumbu 𝑦 yang diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    3

    4 βˆ’ π‘₯

    π‘₯ = 4 x

    Sumbu putar

  • 65

    Penyelesaian :

    Ubah 𝑓(π‘₯) menjadi 𝑓(𝑦)

    𝑓(π‘₯) = π‘₯2

    𝑦 = π‘₯2

    π‘₯2 = 𝑦

    π‘₯ = βˆšπ‘¦

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [βˆšπ‘¦]2 𝑑𝑦4

    2

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑦] 𝑑𝑦4

    2

    𝑣 = πœ‹ [1

    2𝑦2]

    42

    𝑣 = πœ‹ [(1

    2(4)2) βˆ’ (

    1

    2(2)2)]

    𝑣 = πœ‹ [8 βˆ’ 2]

    𝑣 = 6πœ‹ satuan volume

  • 66

    Contoh 6

    Tentukan volume benda putar yang dibatasi oleh fungsi 𝑓(π‘₯) = 4 βˆ’ π‘₯2, sumbu π‘₯,

    dan sumbu 𝑦 yang diputar 360Β° terhadap sumbu 𝑦.

    Penyelesaian :

    Mencari titik potong

    𝑦 = 4 βˆ’ π‘₯2

    jika π‘₯ = 0,

    𝑦 = 4 βˆ’ (0)2

    𝑦 = 4

    maka (0 , 4)

    jika 𝑦 = 0

    0 = 4 βˆ’ π‘₯2

    π‘₯2 βˆ’ 4 = 0

    (π‘₯ + 2) (π‘₯ βˆ’ 2)

  • 67

    π‘₯ = βˆ’2 atau π‘₯ = 2

    maka (βˆ’2 , 0) (2 , 0

    ubah 𝑓(π‘₯) menjadi 𝑓(𝑦)

    𝑓(π‘₯) = 4 – π‘₯2

    𝑦 = 4 – π‘₯2

    π‘₯2 = 4 – 𝑦

    π‘₯ = √4 βˆ’ 𝑦

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [√4 βˆ’ 𝑦]2

    𝑑𝑦4

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [4 βˆ’ 𝑦] 𝑑𝑦4

    0

    𝑣 = πœ‹ [4𝑦 βˆ’1

    2𝑦2]

    40

    𝑣 = πœ‹ [(4(4) βˆ’1

    2(4)2) βˆ’ (0)]

    𝑣 = πœ‹ [16 βˆ’ 8]

    𝑣 = 8πœ‹ satuan volume

  • 68

    Contoh 7

    Volume benda putar yang dibatasi kurva 𝑦 = π‘₯3 – 4π‘₯2 ; 0 ≀ π‘₯ ≀ 2 dan diputar

    terhadap sumbu π‘₯.

    Penyelesain :

    mencari titik potong

    𝑦 = π‘₯3 βˆ’ 4π‘₯2

    jika 𝑦 = 0,

    0 = π‘₯3 – 4π‘₯2

    π‘₯3– 4π‘₯2 = 0

    π‘₯2(π‘₯ βˆ’ 4)

    π‘₯2 = 0 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ = 4

    π‘₯ = 0 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ = 4

    maka (0 , 0) (4 , 0)

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)]2 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [π‘₯3 βˆ’ 4π‘₯2]2 𝑑π‘₯2

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [π‘₯6 βˆ’ 8π‘₯5 + 16π‘₯4] 𝑑π‘₯2

    0

    𝑣 = πœ‹ [1

    7π‘₯7 βˆ’

    4

    3π‘₯6 +

    16

    5π‘₯5]

    20

    𝑣 = πœ‹ [(1

    7(2)7 βˆ’

    4

    3(2)6 +

    16

    5(2)5) βˆ’ (0)]

  • 69

    𝑣 = πœ‹ [128

    7βˆ’

    256

    3+

    512

    5]

    𝑣 = πœ‹ [1920 βˆ’ 8960 + 10752

    105]

    𝑣 = πœ‹ [3712

    105]

    𝑣 = 3537

    105πœ‹ satuan volume

    Contoh 8

    Volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 = βˆ’π‘₯2 + 4 dan

    𝑦 = βˆ’2π‘₯ + 4 yang diputar 360Β° mengelilingi sumbu 𝑦.

    Penyelesaian :

    Mencari titik potong

    (i) 𝑦 = βˆ’π‘₯2 + 4

    jika π‘₯ = 0,

    𝑦 = (0)2 + 4

    𝑦 = 4

    maka (0 , 4)

    jika 𝑦 = 0,

    0 = βˆ’π‘₯2 + 4

    π‘₯2 – 4 = 0

    (π‘₯ + 2) (π‘₯ βˆ’ 2)

    π‘₯ = βˆ’2 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ = 2

  • 70

    maka (βˆ’2 , 0) (2 , 0)

    (ii) 𝑦 = βˆ’2π‘₯ + 4

    jika π‘₯ = 0

    𝑦 = βˆ’2(0) + 4

    𝑦 = 4

    maka (0 , 4)

    jika 𝑦 = 0

    0 = βˆ’2π‘₯ + 4

    2π‘₯ = 4

    π‘₯ = 2maka (2 , 0)

    ubah 𝑦 = … menjadi π‘₯ = …

    (i) 𝑦 = βˆ’π‘₯2 + 4

    π‘₯2 = 𝑦 – 4π‘₯

    = √4 βˆ’ 𝑦

  • 71

    (ii) 𝑦 = βˆ’2π‘₯ + 4

    2π‘₯ = 4 – 𝑦

    π‘₯ = 2 βˆ’1

    2𝑦

    mencari batas

    π‘₯ = π‘₯

    (√4 βˆ’ 𝑦)2 = ( 2 βˆ’

    1

    2𝑦)

    2

    4 βˆ’ 𝑦 =1

    4𝑦2 βˆ’ 2𝑦 + 4

    1

    4𝑦2 βˆ’ 𝑦 = 0

    𝑦2 βˆ’ 4𝑦 = 0

    𝑦(𝑦 βˆ’ 4)

    𝑦 = 0 atau 𝑦 = 4

    maka batasnya = 0 – 4

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(𝑦)2 ) βˆ’ (𝑓2(𝑦)

    2 )] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(√4 βˆ’ 𝑦)2

    βˆ’ (2 βˆ’1

    2𝑦 )

    2

    ] 𝑑𝑦4

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(4 βˆ’ 𝑦) βˆ’ (1

    4𝑦2 βˆ’ 2𝑦 + 4)] 𝑑𝑦

    4

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [βˆ’1

    4𝑦2 + 𝑦] 𝑑𝑦

    4

    0

  • 72

    𝑣 = πœ‹ [βˆ’1

    12𝑦3 +

    1

    2𝑦2 ]

    40

    𝑣 = πœ‹ [(βˆ’64

    12+

    16

    2) βˆ’ (0)]

    𝑣 = πœ‹ (βˆ’64 + 96

    12)

    𝑣 =32

    12πœ‹

    𝑣 =8

    3πœ‹ satuan volume

    Contoh 9

    Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 = 6π‘₯ – π‘₯2 dan

    𝑦 = π‘₯ diputar mengelilingi sumbu π‘₯ sejauh 360Β°.

    Penyelesaian :

    mencari titik potong:

    𝑦 = 6π‘₯ – π‘₯2

    jika π‘₯ = 0,

    𝑦 = 6(0) βˆ’ (0)2

    𝑦 = 0

    maka (0 , 0)

    jika 𝑦 = 0

    0 = 6π‘₯ – π‘₯2

    π‘₯2 – 6π‘₯ = 0

    π‘₯ (π‘₯ βˆ’ 6)

  • 73

    π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 6

    maka (0 , 0) (6 , 0)

    menentukan batas

    𝑦 = 𝑦

    π‘₯ = 6π‘₯ – π‘₯2

    π‘₯2 – 5π‘₯ = 0

    π‘₯ (π‘₯ βˆ’ 5)

    π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 5

    maka batasnya = 0 – 5

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(π‘₯)2) βˆ’ (𝑓2(π‘₯)

    2)] 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(6π‘₯ βˆ’ π‘₯2)2 βˆ’ (π‘₯)2]𝑑π‘₯5

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [π‘₯4 βˆ’ 12π‘₯3 + 35π‘₯2]𝑑π‘₯5

    0

    𝑣 = πœ‹ [1

    5𝑦5 βˆ’ 3π‘₯4 +

    35

    3π‘₯3]

    50

    𝑣 = πœ‹ (1875 βˆ’ 5625 + 4375

    3)

    𝑣 =625

    3πœ‹

    𝑣 = 2081

    3πœ‹ satuan volume

  • 74

    Contoh 10

    Volume benda putar yang dibatasi kurva 𝑦 = π‘₯2 dan 𝑦 = βˆ’π‘₯2 + 4π‘₯ dan diputar

    terhadap sumbu π‘₯.

    Penyelesaian :

    mencari titik potong

    𝑦 = βˆ’π‘₯2 + 4π‘₯

    jika π‘₯ = 0,

    𝑦 = βˆ’(0)2 + 4(0)

    𝑦 = 0

    maka (0 , 0)

    jika 𝑦 = 0,

    0 = βˆ’π‘₯2 + 4π‘₯

    π‘₯2 – 4π‘₯ = 0

    π‘₯ (π‘₯ βˆ’ 4)

    π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 4

    maka (0 , 0) (4 , 0)

    mencari batas

    𝑦 = 𝑦

    π‘₯2 = βˆ’π‘₯2 + 4π‘₯

    2π‘₯2 – 4π‘₯ = 0

    2π‘₯ (π‘₯ βˆ’ 2)

  • 75

    2π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 2

    Maka batasnya = 0 – 2

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(π‘₯)2) βˆ’ (𝑓2(π‘₯)

    2)] 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(βˆ’π‘₯2 + 4) 2 βˆ’ (π‘₯2)2] 𝑑π‘₯2

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [π‘₯4 βˆ’ 8π‘₯3 + 16π‘₯2 βˆ’ π‘₯4] 𝑑π‘₯2

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [βˆ’8π‘₯3 + 16π‘₯2]2

    0

    𝑑π‘₯

    𝑣 = πœ‹ [(βˆ’2(2)4 +16

    3(2)3) βˆ’ (0)]

    𝑣 = πœ‹ (βˆ’96 + 128

    3)

    𝑣 =32

    3πœ‹

    𝑣 = 102

    3πœ‹ satuan volume

    Contoh 11

    Jika daerah yang dibatasi oeh kurva π‘₯ = (𝑦 – 2)2 dan garis π‘₯ + 𝑦 = 4 diputar

    mengelilingi sumbu 𝑦, maka volume benda putar yang terbentuk.

    Penyelesaian :

    Mencari titik potong:

  • 76

    (i) π‘₯ = (𝑦 – 2)2

    π‘₯ = 𝑦2– 4𝑦 + 4

    jika π‘₯ = 0,

    0 = 𝑦2 – 4𝑦 + 4

    𝑦2 – 4𝑦 + 4 = 0

    (𝑦 – 2)(𝑦 – 2)

    𝑦 = 2 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑦

    = 2

    maka (0 , 2) (0 , 2)

    jika 𝑦 = 0,

    π‘₯ = 02 – 4(0) + 4

    π‘₯ = 4

    maka (4 , 0)

    (ii) π‘₯ + 𝑦 = 4

    jika π‘₯ = 0,

    0 + 𝑦 = 4

    𝑦 = 4

    maka (0 , 4)

    jika 𝑦 = 0,

    π‘₯ + 0 = 4

    π‘₯ = 4

  • 77

    maka (4 , 0)

    mencari batas

    π‘₯ = π‘₯

    4 – 𝑦 = 𝑦2 – 4𝑦 + 4

    𝑦2 – 3𝑦 = 0

    𝑦 ( 𝑦 – 3)

    𝑦 = 0 atau 𝑦 = 3

    maka batasnya = 0 – 3

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(𝑦))2

    βˆ’ (𝑓2(𝑦))2

    ] 𝑑𝑦

    𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(4 βˆ’ 𝑦)2 βˆ’ ((𝑦 βˆ’ 2)2)2 ] 𝑑𝑦3

    0

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑦2 βˆ’ 8𝑦 + 16) βˆ’ (𝑦 βˆ’ 2)4 ] 𝑑𝑦3

    0

    𝑣 = πœ‹ [1

    3𝑦3 βˆ’ 4𝑦2 + 16𝑦 βˆ’

    1

    5(𝑦 βˆ’ 2)15]

    30

    𝑣 = πœ‹ [(1

    3(3)3 βˆ’ 4(3)2 + 16(3) βˆ’

    1

    5(3 βˆ’ 2)5) βˆ’ (

    1

    5(0 βˆ’ 2)5)]

    𝑣 = πœ‹ [(9 βˆ’ 36 + 48 βˆ’1

    5) βˆ’ (βˆ’

    32

    5)]

  • 78

    𝑣 = πœ‹ [45 βˆ’ 180 + 240 βˆ’ 1 + 32

    5]

    𝑣 =136

    5πœ‹

    𝑣 = 271

    5πœ‹ satuan volume

    Contoh 12

    Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh garis

    𝑦 = 4, kurva 𝑦 = π‘₯2– 7π‘₯ + 10, dan sumbu x diputar terhadap garis 𝑦 = 1.

    Penyelesaian :

    mencari titik potong

    𝑦 = π‘₯22– 7π‘₯ + 10

    jika π‘₯ = 0,

    𝑦 = (0)2 – 7(0) + 10

    𝑦 = 10

    maka (0 , 10)

    jika 𝑦 = 0,

    0 = π‘₯2– 7π‘₯ + 10

    π‘₯2 – 7π‘₯ + 10 = 0

    (π‘₯ βˆ’ 5) (π‘₯ βˆ’ 2)

    π‘₯ = 5 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ = 2

    maka (5 , 0) (2 , 0)

    Translasikan persamaan terhadap (0, βˆ’1)

  • 79

    𝑦 = π‘₯2 – 7π‘₯ + 10

    (i) x’ = x + 0

    π‘₯ = π‘₯’

    (ii) 𝑦’ = 𝑦 – 1

    𝑦 = 𝑦’ + 1

    masukan ke persamaan

    (𝑦’ + 1) = (π‘₯’)2 – 7(π‘₯’) + 10

    𝑦 + 1 = π‘₯2 – 7π‘₯ + 10

    𝑦 = π‘₯2 – 7π‘₯ + 9

    sehingga sama artinya dengan dibatasi kurva 𝑦 = π‘₯2 – 7π‘₯ + 9 garis

    𝑦 = 3 dan diputar terhadap sumbu π‘₯

    mencari batas

    𝑦 = 𝑦

    3 = π‘₯2 – 7π‘₯ + 9

    π‘₯2 – 7π‘₯ + 6 = 0

    (π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 6)

    π‘₯ = 1 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ π‘₯ = 6

    maka batasnya = 1 – 6

  • 80

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(π‘₯)2) βˆ’ (𝑓2(π‘₯)

    2)] 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(3)2 βˆ’ (π‘₯2 βˆ’ 7π‘₯ + 9)2] 𝑑π‘₯6

    1

    𝑣 = πœ‹ ∫ [9 βˆ’ (π‘₯4 βˆ’ 14π‘₯3 + 67π‘₯2 βˆ’ 126π‘₯ + 81)] 𝑑π‘₯6

    1

    𝑣 = πœ‹ ∫ [βˆ’π‘₯4 + 14π‘₯3 βˆ’ 67π‘₯2 + 126π‘₯ βˆ’ 72] 𝑑π‘₯6

    1

    𝑣 = πœ‹ [βˆ’1

    5π‘₯5 +

    7

    2π‘₯4 βˆ’

    67

    3π‘₯3 + 63π‘₯2 βˆ’ 72π‘₯]

    61

    𝑣 = πœ‹ [(βˆ’1

    5(6)5 +

    7

    2(6)4 βˆ’

    67

    3(6)3 + 63(6)2 βˆ’ 72(6))

    βˆ’ (βˆ’1

    5(1)5 +

    7

    2(1)4 βˆ’

    67

    3(1)3 + 63(1)2 βˆ’ 72(1))]

  • 81

    𝑣 = πœ‹ [(βˆ’7776

    5+ 4536 βˆ’ 4824 + 2268 βˆ’ 432) βˆ’ (βˆ’

    1

    5+

    7

    2βˆ’

    67

    3+ 63 βˆ’ 72)]

    𝑣 = πœ‹ [(βˆ’7776 + 22680 βˆ’ 24120 + 11340 βˆ’ 2160

    5)

    βˆ’ (βˆ’6 + 105 βˆ’ 670 + 1890 βˆ’ 2160

    30)]

    𝑣 = πœ‹ [(βˆ’36

    5) βˆ’ (

    βˆ’841

    30)]

    𝑣 = πœ‹ [βˆ’216 + 841

    30]

    𝑣 = πœ‹ [625

    30]

    𝑣 = 2025

    30πœ‹ satuan volume

  • 82

    1. Tentukan volume benda putar yang dibatasi oleh kurva y = 𝑦 =1

    3π‘₯2 ,

    𝑦 = π‘₯ , π‘₯ = 0 , π‘₯ = 2 , dan sumbu π‘₯ yang diputar mengelilingi sumbu 𝑦

    sejauh 360Β°.

    Penyelesaian :

    ubah 𝑦 = β‹― menjadi π‘₯ = β‹―

    𝑦 = β‹―

    3𝑦 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(𝑦)2) βˆ’ (𝑓2(𝑦)

    2)] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    = β‹―

    = β‹―

    = β‹―

    3.2. Soal Isian

  • 83

    𝑣 = 32

    6πœ‹ satuan volume

    2. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯ ,

    𝑦 = 3π‘₯ βˆ’ π‘₯2, dan garis π‘₯ = 2 diputar mengelilingi sumbu π‘₯ sejauh 360Β°.

    Penyelesaian :

    mencari batas

    𝑦 = 𝑦

    … = …

    … = …

    … atau …

    maka batasnya = β‹―

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(π‘₯)2) βˆ’ (𝑓2(π‘₯)

    2)] 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = 322

    30πœ‹ satuan volume

    3. Volume benda putar yang terjadi jika daerah dibatasi 𝑦 = 1 – π‘₯2 ,

    𝑦 = βˆ’ 1 , 𝑦 = 1 , sumbu 𝑦 dan diputar mengelilingi sumbu 𝑦 sejauh 360Β°.

    Penyelesaian :

    ubah 𝑦 = β‹― menjadi π‘₯ = β‹―

    𝑦 = β‹―

    π‘₯2 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

  • 84

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(𝑦)2] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = 2πœ‹ satuan volume

    4. Volume benda putar daerah yang dibatasi 𝑦 = π‘₯2 dan 𝑦2 = 8π‘₯ dan diputar

    mengelilingi sumbu 𝑦 sejauh 360Β°.

    Penyelesaian :

    ubah 𝑦 = β‹― menjadi π‘₯ = β‹―

    𝑦 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

    𝑦2 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

    mencari batas

    π‘₯ = π‘₯

    … = …

    … atau …

    maka batasnya = β‹―

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(𝑦)2) βˆ’ (𝑓2(𝑦)

    2)] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

  • 85

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = 4256

    320πœ‹ satuan volume

    5. Volume benda putar daerah yang dibatasi oleh kurva π‘₯ = 𝑦2 , 𝑦 = 6 βˆ’ π‘₯ ,

    sumbu π‘₯ dan mengelilingi sumbu 𝑦 sejauh 360Β°.

    Pembahasan:

    ubah 𝑦 = β‹― menjadi π‘₯ = β‹―

    𝑦 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

    mencari batas

    π‘₯ = π‘₯

    … = …

    … = …

    … atau …

    maka batasnya = β‹― karena dibatasi oleh sumbu π‘₯

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(𝑦)2) βˆ’ (𝑓2(𝑦)

    2)] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

  • 86

    𝑣 = 444

    15πœ‹ satuan volume

    6. Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 =

    π‘₯2 , sumbu 𝑋 , dan garis π‘₯ = 3 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian:

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)2] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = 483

    5πœ‹ satuan volume

    7. Volume benda putar yang terjadi jika dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯2 dan 𝑦 = π‘₯

    diputar mengelilingi sumbu 𝑦.

    Penyelesaian :

    ubah 𝑦 = β‹― menjadi π‘₯ = β‹―

    𝑦 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

    mencari batas

    π‘₯ = π‘₯

    … = …

    … = …

  • 87

    … atau …

    maka batasnya = β‹―

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(π‘₯)2) βˆ’ (𝑓2(π‘₯)

    2)] 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 =1

    6πœ‹ satuan volume

    8. Volume benda putar antara dua kurva mengelilingi π‘ π‘’π‘šπ‘π‘’ 𝑦 dengan garis

    𝑦 = 2π‘₯ π‘‘π‘Žπ‘› 𝑦 = 3.

    Penyelesaian :

    ubah 𝑦 = β‹― menjadi π‘₯ = β‹―

    𝑦 = β‹―

    π‘₯ = β‹―

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)2] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

  • 88

    𝑣 = 23

    12πœ‹ satuan volume

    9. Volume benda putar jika daerah yang dibatasi 𝑦 = π‘₯2, π‘₯ = 0 , π‘₯ = 2 diputar

    360Β° mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian :

    𝑣 = πœ‹ ∫ [𝑓(π‘₯)2] 𝑑𝑦𝑏

    π‘Ž

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 =32

    5 πœ‹ satuan volume

    10. Volume benda putar di daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 2π‘₯ + 2 ,

    𝑦 = π‘₯ + 5, dan sumbu 𝑦 diputar mengelilingi sumbu π‘₯.

    Penyelesaian :

    mencari batas

    𝑦 = 𝑦

    … = …

    … = …

    maka batasnya = β‹―

    𝑣 = πœ‹ ∫ [(𝑓1(π‘₯)2) βˆ’ (𝑓2(π‘₯)

    2)] 𝑑π‘₯𝑏

    π‘Ž

  • 89

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = β‹―

    𝑣 = 45πœ‹ satuan volume

  • 90

    1. Dalam soal-soal 1-12, anda

    diminta menghitung volume

    benda yang terbentuk apabila

    daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    kurva-kurva yang diketahui

    diputar mengelilingi sumbu

    yang diketahui pula.

    Lakukanlah hal ini dengan

    mengikuti langkah-langkah

    berikut :

    (a) Gambarlah daerah 𝑅.

    (b) Perlihatkanlah sebuah jalur

    yang telah diberi huruf-huruf

    yang sesuai.

    (c) Tulislah rumus untuk hampiran

    volume benda yang dibentuk

    oleh jalur itu.

    (d) Bentuklah integral yang

    bersangkutan.

    (e) Hitunglah integral ini.

    1. 𝑦 = 4

    π‘₯, π‘₯ = 1, π‘₯ = 4, 𝑦 =

    0; mengelilingi sumbu 𝑦.

    2. 𝑦 = π‘₯2 , π‘₯ = 2, 𝑦 =

    0; mengelilingi sumbu 𝑦.

    3. 𝑦 = √π‘₯, π‘₯ = 4 𝑦 = 0;

    mengelilingi sumbu 𝑦.

    4. 𝑦 = 4 βˆ’ π‘₯2(π‘₯ β‰₯ 0), π‘₯ =

    0, 𝑦 = 0; mengelilingi

    sumbu 𝑦.

    5. 𝑦 = √π‘₯, π‘₯ = 4, 𝑦 = 0;

    mengelilingi garis π‘₯ = 4.

    6. 𝑦 = 4 βˆ’ π‘₯2(π‘₯ β‰₯ 0), π‘₯ =

    0, 𝑦 = 0; mengelilingi garis

    π‘₯ = 2.

    7. 𝑦 =1

    4π‘₯3 + 2, 𝑦 = 2 βˆ’ π‘₯,

    π‘₯ = 2; mengelilingi sumbu

    𝑦.

    3.3. Soal Tambahan

  • 91

    8. 𝑦 = π‘₯2, 𝑦 =

    2π‘₯; mengelilingi sumbu 𝑦.

    9. π‘₯ = 𝑦2, 𝑦 = 2, π‘₯ = 0;

    mengelilingi sumbu π‘₯.

    10. π‘₯ = √2𝑦 + 1, 𝑦 = 2, π‘₯ =

    0, 𝑦 = 0; mengelilingi

    sumbu π‘₯.

    11. π‘₯ = 𝑦2, 𝑦 = 2, π‘₯ = 0;

    mengelilingi garis 𝑦 = 2.

    12. π‘₯ = √2𝑦 + 1, 𝑦 = 2, π‘₯ =

    0, 𝑦 = 0; mengelilingi garis

    𝑦 = 3.

    13. Perhatikan daerah 𝑅

    (Gambar 12). Susunlah

    sebuah integral untuk

    volume benda yang

    terbentuk apabila daerah 𝑅

    diputar mengelilingi garis-

    garis berikut.

    (a) Sumbu π‘₯ (cincin);

    (b) Sumbu 𝑦 (kulit tabung);

    (c) Garis π‘₯ = π‘Ž (kulit

    tabung);

    (d) Garis π‘₯ = 𝑏 (kulit

    tabung).

    Gambar 3.8

    14. Sebuah daerah 𝑅 digambar

    pada Gambar 13. Susunlah

    sebuah integral untuk

    volume benda yang

    terbentuk apabila daerah 𝑅

    itu diputar mengelilingi

    garis-garis berikut :

    (a) Sumbu 𝑦 (cincin);

    (b) Sumbu π‘₯ (kulit tabung);

  • 92

    (c) Sumbu 𝑦 = 3 (kulit

    tabung);

    GAMBAR 3.9

    15. Gambarlah daerah 𝑅 yang di

    batasi oleh 𝑦 = 1 π‘₯3⁄ , π‘₯ =

    1, π‘₯ = 3, dan 𝑦 = 0.

    Susunlah integral (jangan

    dihitung) untuk kasus-kasus

    sebagai berikut :

    (a) Luas daerah 𝑅.

    (b) Volume benda yang

    terbentuk apabila daerah

    𝑅 diputar mengelilingi

    sumbu 𝑦.

    (c) Volume benda apabila

    daerah 𝑅 diputar

    mengelilingi garis π‘₯ =

    4.

    (d) Volume benda

    apabila 𝑅 di putar

    mengelilingi garis π‘₯ =

    4.

    16. Lakukan hal yang sama

    seperti dalam soal 15 untuk

    daerah 𝑅 yang dibatasi oleh

    𝑦 = π‘₯3 + 1 dan 𝑦 = 0 dan

    yang terletak antara π‘₯ = 0

    dan π‘₯ = 2.

    17. Tentukan volume benda

    yang terbentuk apabila

    daerah 𝑅 diputar

    mengelilingi sumbu π‘₯.

    Daerah 𝑅 itu dibatasi oleh

    kurva-kurva π‘₯ = βˆšπ‘¦ dan

    π‘₯ = 𝑦3/32

    18. Seperti soal 17, akan tetapi

    𝑅 diputar mengelilingi garis

    𝑦 = 4.

    19. Diketahui sebuah bola

    (pejal) dengan jari-jari 𝑏.

    Dalam bola ini dibuat

  • 93

    lubang dengan jar-jari ( 𝑏 >

    π‘Ž) dan permukaan ke

    permukaan melalui pusat

    bola. Tentukan volume

    benda sisa dari bola

    tersebut.

    20. Susunlah integral (dengan

    motedo kulit tabung) untuk

    volume torus yang

    terbantuk apabila daerah

    lingkaran π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ž2

    diputar mengelilingi garis

    π‘₯ = 𝑏(𝑏 > π‘Ž).

    Hitunglah kemudian

    volume itu. Petunjuk: ada

    baiknya menganggap

    sebagian dari integral itu

    sebagai luas.

    21. Daerah dalam kuadran

    pertama yang dibatasi oleh

    π‘₯ = 0, 𝑦 = sin (π‘₯2) dan 𝑦 =

    cos π‘₯2 diputar

    mengelilingin sumbu 𝑦.

    Tentukan volume benda

    putar yang terjadi.

    22. Daerah yang dibatasi oleh

    𝑦 = 2 + sin π‘₯, 𝑦 = 0, π‘₯ =

    0 π‘‘π‘Žπ‘› π‘₯ = 2πœ‹ diputar

    mengelilingi sumbu 𝑦.

    Carilah volume benda putar

    yang terjadi. Petunjuk:

    ∫ π‘₯ sin π‘₯ 𝑑π‘₯ = sin π‘₯ βˆ’

    π‘₯ cos π‘₯ + 𝐢.

    23. Andaikan 𝑅 merupakan

    daerah yang dikelilingi oleh

    𝑦 = π‘₯2 dan 𝑦 = π‘₯. Carilah

    volume benda putar yang

    terjadi apabila 𝑅 diputari

    mengelilingi: (a) sumbu

    π‘₯;(b) sumbu 𝑦;(c) garis 𝑦 =

    π‘₯.

  • 94

    24. Andaikan kita ketahui

    rumus 𝑠 = 4πœ‹π‘Ÿ2 sebagai

    luas permukaan dari suatu

    bola, akan tetapi kita tidak

    ketahui rumus mengenai

    volume 𝑉. Dapatkanlah

    rumus ini dengan

    memotong bola pejal

    menjadi kulit-kulit

    25. bola tipis yang konsentris.

    Petunjuk: volume βˆ†π‘‰ dari

    suatu kulit bola tipis dengan

    jari-jari terluar π‘₯ adalah

    βˆ†π‘‰ β‰ˆ 4πœ‹π‘₯2 βˆ†π‘₯.

    Gambar 3.10

    26. Pandang suatu daerah tak

    teratur dengan luas 𝑠 di

    permukaan suatu bola

    dengan jari-jari π‘Ÿ. Carilah

    volume benda yang terjadi

    apabila setiap titik pada

    daerah ini dihubungkan ke

    pusat bola oleh suatu

    potongan garis. Petunjuk:

    gunakan metode kulit bola

    sebagimana diuraikan pada

    Soal 24.

    Gambar 3.11

  • 95

    Panjang kurva spiral yang tampak pada Gambar 1. Spiral tersebut berupa benang atau

    pegas, kita dapat menariknya sehingga berupa garis lurus dan kemudian mengukur

    panjangnya dengan penggaris. Oleh karena kurva tersebut adalah grafik sebuah

    persamaan, maka cara mengukur panjangnya akan dilakukan dengan metode yang agak

    berlainan.

    Grafik dari fungsi 𝑦 = sin π‘₯, 0 ≀ π‘₯ ≀ πœ‹, adalah sebuah kurva rata (kurva yang terletak

    seluruhnya pada sebuah bidang) lihat pada Gambar 2. Begitu pula grafik dari fungsi

    π‘₯ = 𝑦2, βˆ’2 ≀ 𝑦 ≀ 2 lihat pada Gambar 3. Dalam dua kasus ini kurva itu adalah grafik

    sebuah fungsi. Dalam contoh pertama fungsinya berbentuk 𝑦 = 𝑓(π‘₯), dan dalam

    contoh kedua fungsi itu berbentuk π‘₯ = 𝑔(𝑦). Grafik yang berupa spiral, adalah dari

    sebuah fungsi yang tidak termasuk jenis pertama maupun jenis kedua. Demikian pula,

    lingkaran π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ž2. Walaupun demikian, lingkaran itu dapat dianggap sebagai

    gabungan grafik fungsi-fungsi 𝑦 = 𝑓(π‘₯) = βˆšπ‘Ž2 βˆ’ π‘₯2 dan

    𝑦 = 𝑔(π‘₯) = βˆ’βˆšπ‘Ž2 βˆ’ π‘₯2.

    𝑦

    π‘₯

    𝑦 = sin π‘₯ βˆ’

    Gambar 4.1

    1

    πœ‹

    Gambar 4. 2

    BAB 4 PANJANG KURVA PADA BIDANG

  • 96

    Lingkaran ini mendorong kita untuk melihat sebuah kurva dari sudut lain. Dari

    trigonometri kita tahu bahwa π‘₯ = π‘Ž cos 𝑑, 𝑦 = π‘Ž sin 𝑑, 0 ≀ 𝑑 ≀ 2πœ‹, menggambarkan

    sebuah lingkaran π‘₯2 + 𝑦2 = π‘Ž2 lihat pada Gambar 4. Dalam persamaan ini 𝑑 variabel

    sembarang, yang selanjutnya akan kita namakan parameter, baik π‘₯ maupun 𝑦 telah

    dinyatakan dengan parameter ini.

    Jika kita masukkan ke grafik persamaan π‘₯ = 𝑑 cos 𝑑, 𝑦 = 𝑑 sin 𝑑, 0 ≀ 𝑑 ≀ 5πœ‹. kita

    akan mendapatkan suatu kurva berbentuk semacam spiral yang telah kita sebut di atas.

    Dan kita dapat menyajikan kurva sinus dan parabol ke dalam bentuk parameter. Fungsi

    sinus dan fungsi parabol dapat pula disajikan dalam bentuk parameter, kita dapat

    menulis. Dalam kasus pertama, parameternya adalah

    𝑦 = sin π‘₯, π‘₯ = π‘₯, 0 ≀ π‘₯ ≀ πœ‹

    𝑦 = 𝑦, π‘₯ = 𝑦2, βˆ’2 ≀ 𝑦 ≀ 2

    𝑦

    (π‘₯, 𝑦) 2

    1

    -1

    -2

    1 2 3 4 π‘₯

    π‘₯ = 𝑦2

    𝑦

    a 𝑑

    π‘₯ = π‘Ž cos 𝑑, 𝑦 = sin 𝑑

    0 ≀ 𝑑 ≀ 2πœ‹

    Gambar 4.4 Gambar 4.3

    π‘₯

  • 97

    Dalam kasus pertama parameternya adalah π‘₯, sedangkan dalam kasus kedua

    parameternya adalah 𝑦. Jadi sebuah kurva rata dapat dilukiskan oleh sepasang

    persamaan parameter π‘₯ = 𝑓 (𝑑), 𝑦 = 𝑔(𝑑), π‘Ž ≀ 𝑑 ≀ 𝑏, fungsi 𝑓 dan 𝑔 kita andaikan

    kontinu pada selang tersebut. Anggaplah 𝑑 sebagai menyatakan waktu. Apabila 𝑑

    bertambah dari π‘Ž hingga 𝑏, titik (π‘₯, 𝑦) bergerak sepanjang seluruh kurva itu.

    Untuk mengenali kembali sebuah kurva yang ditentukan oleh persamaan parameter,

    kita sebaiknya menghilangkan (mengeliminasi) parameter ini. Hal-hal ini juga dapat

    dicapai dengan mencari 𝑑 dan salah satu persamaan parameter dan kemudian

    mesubstitusikannya kedalam persamaan lain, dengan demikian kita akan mudah

    memahami dan mencari panjang kurva pada bidang.

    Contoh 1. Gambarlah sebuah kurva yang persamaan parameternya adalah

    π‘₯ = 2𝑑 + 1, 𝑦 = 𝑑2 βˆ’ 1, 0 ≀ 𝑑 ≀ 3.

    Penyelesaian :

    Kita susun daftar nilai variabel 𝑑, π‘₯ dan 𝑦. Kemudian kita gambar pasangan

    terurut (π‘₯, 𝑦) dan akhirnya kita hubungkan titik-titik tersebut sesuai dengan arah

    naiknya nilai 𝑑, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.

  • 98

    untuk 𝑑 = 0 untuk 𝑑 = 2 untuk 𝑑 = 0 untuk 𝑑 = 2

    π‘₯ = 2𝑑 + 1 π‘₯ = 2𝑑 + 1 𝑦 = 𝑑2 βˆ’ 1 𝑦 = 𝑑2 βˆ’ 1

    π‘₯ = 2(0) + 1 π‘₯ = 2(2) + 1 𝑦 = (0)2 βˆ’ 1 𝑦 = (2)2 βˆ’ 1

    π‘₯ = 1 π‘₯ = 5 𝑦 = βˆ’1 𝑦 = 3

    untuk 𝑑 = 1 untuk 𝑑 = 3 untuk 𝑑 = 1 untuk 𝑑 = 3

    π‘₯ = 2𝑑 + 1 π‘₯ = 2𝑑 + 1 𝑦 = 𝑑2 βˆ’ 1 π‘₯ = 𝑑2 βˆ’ 1

    π‘₯ = 2(1) + 1 π‘₯ = 2(3) + 1 𝑦 = (1)2 βˆ’ 1 π‘₯ = (3)2 βˆ’ 1

    π‘₯ = 3 π‘₯ = 7 𝑦 = 0 π‘₯ = 8

    Setelah memperhatikan contoh soal diatas, kita dapat mengetahui apa yang harus dicari

    dan diselesaikan. Untuk itu setiap simbol dan kata-kata harus diperhatikan dengan

    benar.

    (3,0)

    (5,3)

    (7,8)

    y

    x

    8

    6

    4

    2

    2 6 6 8

    Gambar 4.5

    t x y

    0

    1

    2

    3

    1

    3

    5

    7

    -1

    0

    3

    8

    (1,-1)

  • 99

    Contoh 2. Hilangkanlah parameter 𝑑 dari persamaan π‘₯ = 𝑑2 + 2𝑑 , 𝑦 = 𝑑 βˆ’ 3,

    βˆ’2 ≀ 𝑑 ≀ 3. Kemudian tentukan bentuk kurva dan gambarlah grafik dari persamaan

    diatas

    Penyelesaian :

    Dari persamaan kedua, kita peroleh 𝑑 = 𝑦 + 3. Jika 𝑑 ini distribusikan ke dalam

    persamaan pertama, kita peroleh

    π‘₯ = (𝑦 + 3)2 + 2(𝑦 + 3)

    π‘₯ = 𝑦2 + 8𝑦 + 15 atau π‘₯ + 1 = (𝑦 + 4)2.

    Persamaan ini kita kenal sebagai parabola dengan puncak di (-1,-4) dan terbuka ke

    kanan. Untuk mengambarkan grafiknya, kita hanya memperhatikan bagian parabol

    yang sesuai dengan nilai parameter yang memenuhi – 2 ≀ 𝑑 ≀ 3. Daftar nilai-nilai dan

    grafik pada. Anak panah menunjukan arah naiknya nilai 𝑑.

    Dari gamba