unimed-master-1168-081188830003 bab i

18
 BAB] PENDAHULlJAN 1J Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengernbangkan kualiras manusia. Hal ini karena pendidik an menyediakan lingkung an yang memungkinkan siswa untuk mengernbangk an kemampuanny a secara optimal Melalui kernarnpuan itulah siswa mewujudkan diri d an berfungsi scpcnuhny a dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Melalui itu pula kemampuan siswa dapat turut berpartisipasi dalam mendorong suatu ncgara mcnjadi negara yang maju dan pesat dalam pembangu nan ekonomi, politik maupun sosial budav a Hal tersebut sesuai d engan yang diungkapkan artono !1""# 1$ %pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki keadaan sekarang juga untuk mernpersiapkan dunia esok yang leb ih baik serta lebih sejahtera &isamping itu, pcndidikan merupakan masalah yang amat k ompleks dan teramat penting. arena menyangkut macarn'macarn sektor kehidupan, baik pemerintah rnaupun rakyat.% Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sa at ini mernungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mud ah dari berbagai sumber (ntuk itu siswa perlu dibekali untuk memilik i kernampuan rnemperoleh, memilih dan mengelola informasi tersebut dalam menghadapi tantangan dan  perubahan emampuan tersebut membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, legis dan kreat if, dan kemauan bekerja sama yang efektif.

Upload: dirma-yu-lita

Post on 05-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skrip

TRANSCRIPT

BAB]PENDAHULlJAN1J Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengernbangkan kualiras manusia. Hal ini karena pendidikan menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk mengernbangkan kemampuannya secara optimal Melalui kernarnpuan itulah siswa mewujudkan diri dan berfungsi scpcnuhnya dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Melalui itu pula kemampuan siswa dapat turut berpartisipasi dalam mendorong suatu ncgara mcnjadi negara yang maju dan pesat dalam pembangunan ekonomi, politik maupun sosial budava Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Kartono (1997 1) "pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki keadaan sekarang juga untuk mernpersiapkan dunia esok yang lebih baik serta lebih sejahtera Disamping itu, pcndidikan merupakan masalah yang amat kompleks dan teramat penting. Karena menyangkut macarn-macarn sektor kehidupan, baik pemerintah rnaupun rakyat."

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sa at ini mernungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber Untuk itu siswa perlu dibekali untuk memiliki kernampuan rnemperoleh, memilih dan mengelola informasi tersebut dalam menghadapi tantangan dan perubahan Kemampuan tersebut membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, legis dan kreatif, dan kemauan bekerja sama yang efektif.

2Matematika sebagai salah satu ilmu dasar baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya mernpunyai peranan yang renting dalam penguasaan ilrnu dan tcknologi Melihat pentingnya peranan matematika dalam ilrnu dan teknologi serta dalarn kehidupan sehari-hari maka maternatika perlu dipahami oleh siswa rnulai jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi Sinaga (1999 I) mengatakan bahwa

Matematika merupakan pengetahuan yang esensial sebagai dasar untuk bekerja seumur hidup dalam abad globalisasi. Karena itu penguasaan tingkat tertentu terhadap matematika diperlukan bagi sernua peserta didik agar kelak dalarn hidupnya mernungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak karena abad globalisasi, tiada pekerjaan tanpa rnaternatika.

Kutipandi alas rnenyatakan bahwa proses pembelajaran matematika perIu ditingkatkanoleh guru sehingga siswa senang dan gemar terhadap mala pelajaran matematika

Dalam Depdiknas (2004: 6) dinyatakan bahwa setelah pcmbelajaran siswa harus memiliki seperangkat kompetensi matematika yang ditunjukkan pad a hasil belajarnya dalam mala pelajaran matematika (standar kompctensi). Adapun kecakapan atau kemah iran maternatika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika mulai dari SD dan MI sampai SMA dan MA, sebagai berikut

Menunjukkan

pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitanantar konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

2.Memiliki kernampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, label, grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah

3.Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematikdalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau rnenjelaskan gagasan dan pcrnyataan matematika

4.Mcnunjukkan kemampuan strategi dalam membuat (rnerumuskan), menafsirkandan menyelesaikan model matcrnatika dalam pernecahan masalah.

5 Merni lih sikap menghargai kegunaan matematika dalam kchidupanBerdasarkan standar kompetensi yang termuat dalarn kurikulum tcrsebut, aspek berpikir kritis dan komunikasi merupakan dua kernampuan yang harus dimiliki siswa sebagai standar yang harus dikernbangkan

Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang mernbuahkan pengetahuan Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sarnpai pad a sebuah kesirnpulan berupa pengetahuan. Untuk mernahami apa yang dimaksud dengan herpikir kritis, kita dapat mcrujuk beberapa pcndapat Mcnurut Prcsseisen (Costa, 1985) berpikir adalah suatu proses kognitif dan aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan, atau suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah sampai kepada suatu tujuan. Poerwadarminta (1976) menyatakan berpikir sebagai penggunaan akal budi manusia untuk mcmpertimbangkan atau mcrnutuskan sesuatu. Maksud yang mungkin dicapai dari berpikir adalah rnernaharni, mengambil keputusan, rnerencanakan, mernecahkan masalah dan menilai tindakan Jadi tampak bahwa kata berpikir mengacu pada kegiatan akal yang disadari dan terarah.

Kala kritis berasal dari bahasa Yunani yaitu kritikos dan kriterion (Paul, Elder, dan Bartell dalam Suriadi, 2006 10) Kritikos berrnakna pertirnbangan scdangkan kritenon berrnakna standar atau ukuran baku Sehingga sccara etimologi, kritis berrnakna suatu pertimbangan yang didasarkan pada suatu standar Bila dikaitkan dengan kata berpikir, maka secara etimologi, berpikir kritis bermakna berpikir yang ditujukan untuk memberi pcrtimbangan dengan menggunakan standar tertcntu Contoh dalam maternatika, menentukan panjang diagonal ruang sebuah balok yang panjang ketiga sisinya diketahui

Dalam belajar rnaternatika, kernampuan untuk melakukan analisis informasi atau data yang diperoleh rnerupakan salah satu kernampuan berpikir kritis (Oslon, 1996) Analisis merupakan kernarnpuan untuk melakukan pengolahan informasi lebih lanjut yang menyangkut kernampuan dalarn mernisah- misah terhadap suatu matcri menjadi bugian-bagian yang mernbentuknya, rnendeteksi hubungan diantara bagian-bagian itu dan cara materi itu diorganisir Kata-kata yang dipakai pisahkan, analisa, bcdakan, hilling, cobakan. test, bandingkan, kontras, kritik. tcliu, debatkan. inventarisasikan, hubungkan, pecahkan, kategorikan (Manullang, 2005 9) Kemampuan berpikir kritis juga merupakan kemampuan untuk mernbuat interprerasi, pertimbangan, dan kesimpulan yang objektif dan legis berdasarkan informasi tersebut (Kapel dan Dejnozka datam Suriadi, 2006 II) Kemampuan berpikir kritis im sangat diperlukan oleh siswa Kernampuan berpikir kritis dapat mcnjadi bekal hagi siswa untuk menghadapi persaingan di tingkat dunia (Poedj iadi, 1(99) Sclain nu, kemampuan berpikir kritis Juga mernungkinkan siswa untuk mengatasi ketidakpastian di masa depan (Cabrera, 1(92)

Sikap siswa yang normal, mempunyai potensi untuk berpikir secara kritis, sehingga potensi itu dapat dikembangkan Menurut Cotton () 99)) meskipun ban yak orang percaya bahwa kita lahir dengan atau tanpa kemampuan berpikir kritis, nset telah mernperlihatkan bahwa kemarnpuan berpikir tersebut dapat diajarkan dan dapat dipelajari. Oleh karena itu diperlukan upaya pcndesainan bahan ajar dan kegiatan belajar mengajar untuk mcmfasil itasi siswa agar kemampuan berpikir kritisnya berkernbang

Sebagai upaya mengajarkan atau mernfasilitasi siswa agar kemampuan berpikir kritisnya berkernbang, rnaka diperlukan snuas: pembelajaran yang dirancang secara tepat. Zohar, dkk (dalam Sunadi, 2006 I)) menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis dapat dikcmbangkan melalui pernbclajaran yang berpusat pad a srswa. Selain berpusat pada siswa, pembelajaran v:mg terjadi harus memberikan kesernpatan kepada siswa untuk berpikir kntis, baik melalui pemberian soal yang tidak selalu bersifat prosedural ataupun pcmberian materi yang tidak secara langsung kepada siswa artinya siswa dilibatkan sccara aktif dalam rnenemukan konsep

Pengernbangan kernampuan berpik ir kritis saat ini jarang dilak ukan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Munandar (2004) bahwa dalarn dunia pendidikan secara umum, proses-proses berpikir kritis jarang dilatih. dan hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia (eta pi juga di ncgara-ncgara lain. Pcmbelajaran matematika di sekolah yang memungkinkan untuk pcngembangan kemarnpuan berpikir kritis siswa, justru lcbih menekankan pada hafalan dan rncncari jawaban dari soal-soal yang sifatnya rutin dan prosedural

Dalam kaitannya dengan kegiatan pernbelajaran, seal-seal yang diberikan tidak mengarahkan siswa untuk berpikir lebih tinggi Untuk garnbaran Icbih jelas, berikut akan disajikan salah satu contoh soal yang tidak sedikit dirnunculkan pada beberapa buku SMP yang digunakan di sekolah berkenaan dengan rnaren hirnpunanDiketahui K = {2, 3, 5, 7, II}. Tentukan himpunan bagian K yang mempunyaidua anggota?(Nuharini dan Wahyuni. 21)08)

Untuk menjawab soal tersebut, siswa hanya dituntut untuk rnenghafal prosedur yang sifatnya rutin, dengan cara mcmasangkan dua anggota dalarn satu himpunan bagian dcngan syarat sernua hirnpunan bagian tidak boleh mempunva: anggota yang sama, dengan demikian siswa akan mcndapatkan jawabannya Demikian Juga soal-soal pacta Ujian Akhir Nasional SMP yang tidak rncnantang bagi siswa Salah satu contoh soal Ujian Akhir Nasional SMP 2002 serta beberapa buku yang digunakan di sekolah

Notasi berbentuk hirnpunan dari B ~, { l , 4, 9} adalah

a. B = {x I x E kuadrat tiga bilangan ash yang pertama} b. B = 1 x I x E bilangan tersusun yang kurang dari IO} c. B ,.c {x I x E kelipatan bilangan 2 dan 3 yang pertama]

d. B = {x I x E faktor dari bi langan 36 yang kurang dari J O}Sudrajar, dkk (2006) Soal tersebut tidak rnenuntut siswa untuk berpikir banyak buena hanya

rnelihat konsep bilangan yang sangat sederhana, sehingga dengan rnudah bisa menjawabsoal dalam beberapa detik saja. Akibat soal semacarn ini siswa

diarahkanbelajar dengan eara mengahafal prosedur-prosedur rutin dan rumus- rumus yang kurang berrnakna, sehingga kurang memberi kcsempatan pada siswa untuk mengembangkan kernampuan berpikir tingkat tinggi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru maternauka SMP Negcri 14 Medan, Bapak Drs. B. Hasibuan pad a tanggal 09 November 2009, serta beberapa kali mengikuti kegiatan pernbelajaran pada saat kunjungan kc sekolah diperolch informasi bahwa masih banyak konsep matematika yang masih sulit dipahami oleh siswa, dirnana peserta didik lebih cenderung menghafal daripada mernahami mater: termasuk rnateri Bangun Ruang Sisi Lcngkung dan masih banyak juga peserta didik yang menganggap Bangun Ruang Sisi Lcngkung itu sulit sehingga motivasi belajarnya kurang

Salah satu eontoh soal yang diberikan oleh guru yaitu Gambar di samping menunjukkan tabung dengan bola yang menyinggung sisi alas, sisi alas, dan selirnut rabung dimana diameter bola sarna dengan tinggi tabung Tunjukkanlah bahwa luas bola sarna dengan luas selimut tabung. Hanya beberapa siswa yang dapat menjawabnya

Pada soal ini masalah dirumuskan sedemikian rupa sehingga menuntut siswa untuk berpikir kritis dalam menganalisis soal yang bertujuan untuk mcmaharni sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau mermci globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian kecil dan terperinci sehingga siswa dapat mengidentifikasi langkah-langkah logis sehingga sampai pada suatu kesirnpulan Altcmatif jawaban yang diminta misalnya dcngan mengingat rumus Iuas bola dan luas selimut tabling Kernudian siswa meneoba menjabarkan luas bola sarnpai menemukan luas selimut tabung. Dari gambar siswa dapat

mengetahui bahwa tinggi tabung sama dengan diameter bola. Sehingga

penjabaran jawaban yang diharapkan dalam menjawab soal di atas yaitul.uasbola=, 4:n; ["-

='22:n;r_r

z: 2 n r 2 I(subtitusi2r = t)

'~2 n r . t= luas selimuttabung

Pentingnya kemampuan berpikir kritis dalam pernbelajaran matematika dikcmukakan oleh Suriadi (2006) yang menyatakan bahwa pernbclajaran yang menekankan kemarnpuan berpikir kritis sangat erat kaitannya dengan pencapaian prestasi siswa yang tinggi Hal senada juga dikernukakan oleh Gulo (20U9) yang melakukan pcnelitian tentang kemampuan berpikir kritis, satu clari ternuannya adalah peningkatan kernampuan berpikir kritis siswa dalam matematika yang mendapatkan pembclajaran dengan pendekatan advokasi lebih baik daripada siswa yang mendapat pernbclajaran konvensional.

Sclain mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dalam pernbelajaran matematika juga bertujuan untuk mengembangkan kernarnpuan komunikasi, yaitu mengembangkan kemarnpuan rnenyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain mclalui pernbicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam rnenjelaskan gagasan (Depdiknas, 2004: 6) Kemampuan kornunikasi perlu diperhatikan dalam pembelajaran matematika sebab melalui komunikasi siswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya serta dapat mengeksplore ide-ide maternatika (NCTM, 2000). Oleh karena itu berdasarkan Pugalee (200 I), dalam pembelajaran siswa perlu dibiasakan untuk memberikan argumen setiap jawabannya serta mernberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan oleh orang lain, sehingga apa yang sedang dipelajari menjadi bermakna

baginya Hal ini berarti guru harus berusaha untuk mendorong siswanya agar

mampu untuk berkomunikasi

Mcnurut NCTM (1991. 96), komunikasi matematis dapat terjadi kctika siswa belajar dalam kelornpok, ketika siswa menjelaskan suatu algoritma untuk mernecahkan suatu persamaan, keuka siswa menyajikan cam unik untuk memecahkan masalah, ketika siswa menkonstruk dan menjelaskan suatu representasi grafik terhadap fenomena dunia nyata, dan ketika siswa rnemberikan suatu konjektur tentang gambar-gambar geornetri Sebagai ilustrasi, berikut ini soal yang diharapkan dapat rnengungkap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IX pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung, yaitu

Ada dua huah bola yaitu bola t\ dan bola B. Bola A jari-jarinya 4 em, dan bola B jari-jarinya "2 dan bola A. Jika bola A dipotong menjadi dua bagian yang sama, samakah volume '/, bola ;'\ dengan volume bola B? Berikan penjelasan yang rnendasari jawabanmu

Dalarn menvelesaikan soal ini, siswa dituntut untuk membuat koniektur, rnenyusun argumen, dan terakhir siswa merneriksa kebenaran jawaban disenai dengan alasan rasional. Alternati f jawaban siswa yang diharapkan dalam rnenjawab soal eli atas yaitu

Dik Jan-jan bola J\ .0 r.,Jan-jan bola B x- rhDit. Jika bola J\ dipotong menjadi dua bagian yang sama, Volume Yz bola A .: Volume bola 137

Penyelcsaian Volume '12 bola A

-:; x ~J[r,,-., :,-;r(4_.-')'~l[64c 1~; l[ = 42 ~ II: ern'. Volume bola B .;r;3 V::'IT83.., 3~IT = 10 ~.'T em;Volume 1/, bola A tidak sarna dcngan volume bola B karena jan-jan bola A Icbih besar dari jan-jan bola 8 sehingga volume 1/, boia '\ lebih besar dari volume bola BDalarn hal ini bukan penyelesaiannya yang mcnjadi tujuan, atau yang menjadi kriteria pcnilaian, tctapi bagaimana anak: ra) melakukan investigasi lebih dalam terhadap matematika yang dipecahkan, kernudian (b) membuat berbagai pengandaian (asurnsi dan rumusan awal masalahj k ritis. (c) membuat model matematika, dan mernilih proscdur dan strategi pernccahannya. (d) mernecahkan model maternatika tersebut sesuai dcngan prosedur dan strategi yang clipilih untuk menghasilkan berbagai pemecahan dan jawaban yang masuk akal, ( c) merumuskan berbagai pemecahan clan jawaban yang masuk akal, beserta argumentasinya, (f) mengkaji ulang seluruh rangkaian pernecahan dari (a) sampai (e), dan (g) mengkomunikasikan scluruh rangkaian pernecahan masalah dalam bentuk tulis maupun verbal, baik untuk mernpertahankan seluruh Ide, dan kreativitas, maupun untuk mendapatkan perbaikan dan pengayaan

14l.2 Identifikasi MasalahSesuai dengan latar belakang masalah di atas, bahwa rendahnya kemampuan berpikir kritis dan komunikasi maternatis siswa akan mernpengaruhi proses pernbelajaran maternatika, dan terganggunya proses pernbclajaran dengan sendirinya akan mcmpengaruhi hasil prestasi belajar peserta didik Berdasarkan permasalahan dtersebut kiranya dapat diidentifikasi faktor-faktor yang rnernpengaruhi hasil belajar dalam pembelajaran matematika eli SMP, yaitu

Hasil belajar matematika siswa rendah

2Kemarnpuan berpikir kritis dan komunikasi maternatis siswa rcrhadap rnatematikarendah

3 Sebagian besar guru dalam merumuskan tujuan pcmbclajaran cendcrung

terbatas pad a aspek kognitif domain hafalan saja

4 Matematika merupakan mata pelajaran yang ditakuti siswa.

5 Siswa sulit rnemahami konsep matematika dan cenderung rnenghafal konsep

6Siswa sulit bekerja sarna dalarn kelornpok dan cenderung bersifat individualis.

7 Siswa kurang terarnpil dalarn mengkomunikasikan konsep dan fakta-fakta

matematika.

8 Siswa terbiasa dalam kelas klasikal, jarang sekali siswa bclajar dalarn

kelompok

151.3. Pembatasan Masalah

Agar perrnasalahan daJam peneJitian ini lebih terarah dan fokus terhadap perrnasalahan yang dibahas rnaka diperlukan adanya batasan rnasalah demi tercapai turuan yang diinginkan Masalah yang akan dikaji dalam penelitian rm adalah

I.Melihat bagaimana peningkatan kemarnpuan berpikir kritis antara siswa yang rnemperoleh pernbelajaran inkuiri dengan siswa yang mernpcroleh pembelajarankonvensional

2.Melihat bagaimana peningkatan kernampuan komunikasi maternatis antara siswa yang rnemperoleh pernbelajaran inkuiri clengan siswa yang rnernperoleh pernbelajarankonvensional

3

Melihat bagaimana variasi (keberagaman) penyelesaian masalah (pola jawaban)siswa yang mengikuti pernbelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas rnaka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

I.Apakah peningkatan kernampuan berpikir kritis siswa yang mernperoleh pcmbelajaran inkuiri lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajarankonvensional?

2.Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperolehpembelajaran inkuiri lebih baik daripada siswa yang memperoleh pcmbelajaran konvensional?

3.Apakah variasi (keberagaman) penyelesaian masalah (pula jawaban) siswa yangmengikuti pembelajaran inkuiri lebih baik daripada siswa yang mengikutipernbelajaran konvensional?

1.5. Tujuan PenclitianPenelitian ini secara umum bertujuan memperoleh inforrnasi mengenai kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa SMP melaJui pernbelajaran inkuiri dan pcmbelajaran konvensional. Secara lebih rinci tujuan peneJitian ini adalah:

I.Mendeskripsikan/rnenelaah kernampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri dengan siswa yang memperoleh pembelajarankonvensional

2.Mendeskripsikan/menelaaah kemampuan komunikasi matematis siswa yang mernperoleh pembelajaran inkuiri dcngan siswa yang mernperolch pembelajarankonvensional

3.Mendeskripsikan variasi (keberagaman) penyelcsaian rnasalah (pola jawaban) yang dibuat siswa yang mengikuti pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvcnsional

Manfaat Penelitian

Secara umum, penelitian mengenai matematika baik itu mengcnai prestasi belajar siswa, kernampuan siswa dan guru maupun aspek-aspek yang berkaitan dengan pembelajaran sangatlah penting, diantaranya karena maternatika sangat dibutuhkan baik dalam maternatika itu sendiri maupun mata pelajaran lain serta dalam kehidupan sehari-hati. Hal ini tergarnbar dari fungsi matematika dalam

kurikulum (Depdiknas, 2004: 6) yaitu mengernbangkan kernarnpuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengernbangkan kernampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan maternatika, diagram, grafik atau tabel

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi ten tang alternatif

model pembelajaran matcmatika sebagai usaha-usaha perbaikan proses pernbelajaran Bagi siswa, diharapkan peranan pcmbelajaran inkuiri dapat melibatkan siswa sceara aktif dalam belajar matcrnatika ell bawah birnbingan guru sebagai fasilitator. Diharapkan pula siswa secara aktif dapat mcmbangun pengetahuannya, mampu mengembangkan kernarnpuan berpikir kritis dan kornunikasi matematis dalam menghadapi perrnasalahan yang dihadapi. serta memperoleh pengalaman baru dan belajar lebih bermakna Di sisi lain pcmbclajaran inkuiri memberikan tambahan wawasan bagi guru yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika sehari-hari tcrutama untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kornunikasi matematis

1.7. Definisi OperasionalUntuk menghindari adanya perbedaan pcnafsiran, perlu adanya penjclasan dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini Beberapa konscp istilah dalam penelitian ini sebagai berikut:

l.Kemampuan berpikir kritis siswa dalam matematika merupakan kernampuan siswadaJam menganaJisis dan membuat generalisasi suatu soal at an pernyataan matematika yang diberikan.

2

Kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian In) rnerupakan kemampuansiswa menyatakan peristiwa sehari-hari dalarn bahasa atau simbol matematika; membuat konjektur dan menyusun argumen

3

Pembelajaran inkuiri rnerupakan pembelajaran yang menyajikan situasi berrnasalah;mencari dan mengkaji data; eksperimentasi dan mengkaji data, dan pembuatan kesimpulan.

4Pembclajaran konvensional rnerupakan suatu pernbelajaran yang berpusat pada guru, kelompok belajar siswa yang homogen, siswa hanya mendengar dan mernbuat catatan. Bahan ajar disajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkansecara rapi, sisternatik dan lengkap, sehingga siswa tinggaJ menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib

1 ~ ~

- -

,