undang undang

2
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 23 TAHUN 1992 T E N T A N G K E S E H A T A N Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. elain dari pada itu, peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan termasuk pembiayaannya perlu didayagunakan dan diarahkan sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna. Pasal 56 1. Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik dokter spesialis, praktik dokter gigi spesialis, praktik bidan, took obat, apotek, pedagang besar farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium sekolah dan akademi kesehatan, balai pelatihan kesehatan, dan sarana kesehatan lainnya. 2. Sarana kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat 91) dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Pasal 57 1. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. 2. Sarana kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat tetap memperhatikan fungsi social. 3. Sarana kesehatan dapat juga dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan Pasal 58 1. Sarana kesehatan tertentu yang diselenggarakan masyarakat harus berbentuk badan hukum. 2. Sarana kesehatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Ayat 91) ditetapkan oleh emerintah. Pasal 59 1. Semua penyelenggaraan sarana kesehatan harus memiliki i!in. 2. "!in penyelenggaraan sarana kesehatan diberikan dengan memperhatikan pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. 3. #etentuan mengenai syarat dan tata cara memperoleh i!in penyelenggaraan sarana kesehatan ditetapkan dengan eraturan emerintah. 2. !engan semangat demokrasi dan disahkannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang "emerintahan !aerah, maka daerah mempunyai kewenangan dan tanggung #awab untuk menyelenggarakan kepentingan masyarakat $termasuk pembangunan kesehatan% berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan pertanggung#awaban $ accountability % kepada masyarakat.

Upload: andrie-jo

Post on 02-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

apoteker

TRANSCRIPT

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 23 TAHUN 1992

T E N T A N G K E S E H A T A NUndang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Selain dari pada itu, peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan termasuk pembiayaannya perlu didayagunakan dan diarahkan sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna.

Pasal 56

1. Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit

umum, rumah sakit khusus, praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik dokter spesialis,

praktik dokter gigi spesialis, praktik bidan, took obat, apotek, pedagang besar farmasi,

pabrik obat dan bahan obat, laboratorium sekolah dan akademi kesehatan, balai pelatihan

kesehatan, dan sarana kesehatan lainnya.

2. Sarana kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat 91) dapat diselenggarakan oleh

pemerintah dan atau masyarakat.

Pasal 571. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya

kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang.

2. Sarana kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat

tetap memperhatikan fungsi social.

3. Sarana kesehatan dapat juga dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan

serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan

Pasal 58

1. Sarana kesehatan tertentu yang diselenggarakan masyarakat harus berbentuk badanhukum.

2. Sarana kesehatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Ayat 91) ditetapkan oleh

Pemerintah.

Pasal 59

1. Semua penyelenggaraan sarana kesehatan harus memiliki izin.2. Izin penyelenggaraan sarana kesehatan diberikan dengan memperhatikan pemerataan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara memperoleh izin penyelenggaraan sarana

kesehatan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

2. Dengan semangat demokrasi dan disahkannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, maka daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk

menyelenggarakan kepentingan masyarakat (termasuk pembangunan kesehatan)

berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan pertanggungjawaban

(accountability) kepada masyarakat.