ukuran bentuk volume dan atribut fisik 2013

16
UKURAN, BENTUK, VOLUME DAN ATRIBUT FISIK LAIN Rini Yulianingsih UKURAN Pentingnya sifat fisik Ukuran Screening, Grading, evaluasi kualitas bahan makanan, penghitungan pindah panas dan massa Ukuran partikel agglomerasi, dissolution, penyerapan air, viskositas intrinsik

Upload: josua-desmonda-simanjuntak

Post on 19-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Cara Mengukur Sifat Komoditas Pasca Panen

TRANSCRIPT

  • UKURAN, BENTUK, VOLUME DAN ATRIBUT FISIK LAIN

    Rini Yulianingsih

    UKURAN

    Pentingnya sifat fisik Ukuran

    Screening, Grading, evaluasi kualitas bahan makanan,

    penghitungan pindah panas dan massa

    Ukuran partikel agglomerasi, dissolution, penyerapan air, viskositas intrinsik

  • 1. Diameter Mayor: dimensi terpanjang dari luas

    proyeksi maksimum

    2. Diameter Intermediate: diameter minimum dari luas

    proyeksi maksimum atau diameter maksimum dari

    luas proyeksi minimum

    3. Diameter minor, dimensi terpendek dari luas proyeksi

    minimum.

    Karakteristik Dimensi

    Panjang Lebar - Ketebalan

  • BENTUK

    Bentuk ini juga penting dalam panas dan perhitungan

    perpindahan massa, penyaringan untuk memisahkan

    material padatan asing, grading buah-buahan dan

    sayuran, dan mengevaluasi kualitas bahan makanan.

    Bentuk bahan makanan biasanya dinyatakan dalam

    kebulatan dan rasio aspek.

    Sphericity (Kebulatan)

    Kebulatan adalah rasio volume padat terhadap volume

    sebuah bola yang memiliki diameter sama dengan diameter

    mayor obyek sehingga dapat membatasi sampel padat.

    Untuk partikel bulat dengan diameter Dp, kebulatan sama

    dengan 1

  • Dengan asumsi bahwa volume dari sampel padat sama dengan

    volume ellipsoid triaksial yang memiliki diameter setara dengan

    sampel, maka:

    = sphericity (kebulatan)

    Ve = volume ellipsoid triaksial dengan diameters ekuivalen (m3),

    Vc = volume bola pembatas (m3).

    Ellipsoid Triaksial

  • Kebulatan juga didefinisikan sebagai rasio luas permukaan

    bola yang memiliki volume yang sama dengan obyek

    terhadap luar permukaan aktual obyek (McCabe, Smith, &

    Harriot, 1993):

    Dp = diameter ekuivalen atau diameter nominal particle (m),

    Sp = luas permukaan satu partikel (m2),

    Vp = volume satu partikel (m3).

    Diameter ekivalen : diameter bola yang memiliki volume

    yang sama dengan partikel.

    Untuk butiran halus Sulit Diameter ekivalen didasarkan pada analisis ayakan atau

    pemeriksanaan mikroskopis bahan granular. Luas

    permukaan ditentukan dari pengukuran adsorpsi atau

    dari penurunan tekanan dalam wadah partikel

  • N = Jumlah partikel

    m = massa sampel (kg),

    p = densitas partikel (kg/m3),

    Vp = volume satu partikel (m3).

    Definisi lain dari kebulatan adalah rasio diameter dari

    lingkaran terbesar (di) terhadap diameter lingkaran pembatas

    terkecil (dc) (Mohsenin, 1970)

  • Aspek Rasio (Ra)

    Penghitungan dengan menggunakan panjang (a) dan

    lebar (b).

    Ra = b / a

    Radius Kurva (Radius of Curvature)

    Radius kurva penting untuk menentukan seberapa

    mudah obyek akan bergulung

    Radius kurva minimum

    dan maksimum untuk

    obyek yang besar

    (mis:buah apel)

    dilakukan mengunakan

    pembacaan indikator

    terkecil dan terbesar

  • Untuk benda kecil dari bentuk yang relatif seragam, jari-jari

    kelengkungan dapat dihitung dengan menggunakan diameter besar

    dan baik diameter kecil atau menengah

    Rmin = Radius kurva minimum (m),

    Rmax = Radius kurva maksimum (m),

    H = diameter intermediate atau diameter rata-rata diameter

    minor dan mayor (m),

    L = diameter mayor (m).

    Roundness

    Roundness adalah ukuran ketajaman sudut-sudut

    bahan padat

    Roundness = Ap/Ac

    Ap : Luas Proyeksi terbesar dari obyek pada posisi

    istirahat alami (m2)

    Ac : Luas lingkaran pembatas (m2)

  • r = Radius kurva seperti pada gambar (m)

    R = Radius maksimum lingkaran batas dalam (m),

    N = Jumlah sudut yang dijumlahkan dalam pembilang.

    Angle of Repose

  • Volume

    Metode Penentuan Volume:

    1.Karakteristik dimensi untuk bentuk yang umum

    2.Displacement method

    3.Metode image processing

    = 1 2 r1 dan r2 : jari-jari dasar dan atas

    L : tinggi

  • Volume Displacement Method 1. Liquid

    Cairan yang digunakan harus memiliki tegangan

    permukaan yang kecil dan harus diserap secara lambat

    oleh partikel

    Air, Alkohol, Toluene (C6H5CH3), Tetrachloroethylene (C2Cl4).

    Pelapisan dengan film tipis atau pengecatan mungkin diperlukan untuk

    mencegah penyerapan cairan ke dalam bahan

    Pycnometer

    Vs = volume padatan (m3),

    Wpl = berat pycnometer yang dipenuhi cairan (kg),

    Wp = berat pycnometer kosong (kg),

    Wpls = berat pycnometer yang berisi padatan dan dipenuhi

    cairan (kg),

    Wps = berat pycnometer berisi padatan tanpa cairan (kg),

    1 = densitas cairan (kg/m3).

  • Metode Langsung

    Volume = Vol. akhir Vol. awal

    Untuk obyek yang besar

    Prinsip : Hukum Archimedes

    G = Gaya buoyancy (N),

    l = Densitas cairan (kg/m3), Wair = Berat sampel di udara (kg),

    Wl = Berat sampel di cairan (kg).

  • Untuk bahan yang densitas lebih kecil

    dari cairan

    Menggunakan sinker

    Volume Displacement Method 2. Gas

    Volume bahan dengan bentuk butiran dan bahan dengan

    bentuk tidak teratur dapat ditentukan dengan

    displacement method gas atau udara (Helium / Nitrogen).

  • Langkah-langkah

    Kran 2 dan 3 di tutup, kran 1 dibuka dan gas diisi ke chamber 1 sampai tekanan yang ditentukan (misal

    700 1000 Pa)

    Kran 1 ditutup dan tekanan di catat.\

    Asumsi: gas ideal

    P1 V1 = n R T1 P1 = Tekanan keseimbangan ketika katub 2 tertutup (Pa),

    V1 = volume chamber pertama (m3),

    n = moles gas (kg mol),

    R = Konstanta gas (8314.34 J/kg mol K),

    T1 = Temperature absolut (K).

    Katub kedua dibuka gas masuk ke chamber 2 (terbagi 2)

    (m = m1 + m2)

    Tekanan kedua dicatat (P2)

    Asumsi sistem isothermal P1V1 = P2V1 + P2Va2

    Va2 adalah volume ruang kosong pada chamber 2

    Vs = V2 Va2

  • Bahan yang digunakan : pasir, butiran kaca, biji-bijian

    (seperti rapeseed)

    Volume Displacement Method 3. Padatan

    Pengukuran densitas pasir/butiran kaca/biji dalam suatu kontainer

    Penghitungan densitas (berat/volume) pengukuran berat dilakukan dengan mengetap pasir dan menghaluskan

    permukaan dengan penggaris dan dilakukan sampai 3 kali

    pengukuran menghasilkan hasil yang sama

    Penempatan sampel dan pasir/butiran kaca/biji dalam kontainer

    Pengetapan dan pengukuran (3 kali pengukuran memberikan hasil yang sama)

    Volume padatan: Volume material padat (termasuk air) tidak termasuk pori yang terisi udara. Metode

    (Gas displacement method)

    Apparent Volume: Volume bahan termasuk pori dalam bahan (pori internal). Metode solid / liquid

    displacement method. Bentuk regular dengan

    karakteristik dimensi

    Bulk Volume: Volume bahan ketika dikemas atau ditumpuk. Termasuk pori internal dan pori eksternal

    Ekspresi Volume

  • CONTOH JURNAL

    Sifat Fisik Buah Aonla

    Sifat Fisik Buah Apel

    THANKYOU