ujicoba pesawattanpa awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/ew-73.pdf · tanpa awak berbahan...

8
NOMOR 73 EW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Uji Coba Pesawat Tanpa Awak PII: Menyikapi Kecelakaan Kerja Pada Sektor Konstruksi

Upload: lyphuc

Post on 12-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

NOMOR 73 EW

Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

UjiCobaPesawatTanpaAwak

PII: MenyikapiKecelakaan Kerja Pada

Sektor Konstruksi

Page 2: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

1Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Setingkat lebih tinggi para Peneliti dan Perekayasayang tergabung dalam Konsorsium Inovasi PesawatTanpa Awak BPPT telah membuktikan keberhasilanmembuat pesawat tanpa awak canggih. Pesawattersebut dirancang untuk tugas-tugas pemantauandan eksekusi khusus sesuai dengan program danperintah yang diberikan kepadanya. Keberhasilanitu juga sekaligus membuktikan bahwa kemampuanpara peneliti dan perekayasan Indonesia telahmelampaui bangsa maju, sehingga mereka tidakbisa lagi dipandang remeh seperti anggapan umumsementara pengamat dewasa ini.

Sabtu 15 Juli 2017, mereka telah mematrikankemampuan unggul di udara Cirebon yang cerahyaitu dengan sukses menerbangkan sebuah pesawattanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gayadorong 3 HP, mampu menjangkau radius lebih dari100 km. Dengan suksesnya uji coba di lapanganyang riil ini maka teknologi pesawat tanpa awak itudianggap telah selesai terekayasa di Laboratorium, yaitu telah mencapai tingkat kesiapan teknologi(TKT-TRL) Level 8 (delapan) yang berarti setingkatlagi akan mencapai sempurna yaitu ketika hasilinovasi para peneliti brilian itu mendapatkanTingkat Kesiapan Teknologi (TKT-TRL) level 9 (sembilan) atau mendapatkan sertifikasi layakterbang dari pemerintah. Acungan jempol dari berbagai pihak membuktikanbahwa kebanggaan memiliki hasil inovasi yang diciptakan secara mandiri oleh anak bangsa telahmendapatkan apresiasi yang tinggi. Ini menegaskanbahwa kemandirian di bidang teknologi itu sangatdiharapkan oleh pegioat dan pelaku iptek dinegeriini, seperti dikatakan Soekarno :” Barang SiapaIngin Mutiara, harus berani terjun di lautan yang Dalam”.

Rasanya tidak terlalu banyak waktu untukmenjelaskan fenomena ini dengan menggunakan

teori inovasi karena yang sebenarnya tersurat dalamnaskah akademis yang sangat normative belumtentu dapat diimplementasikan kedalam tataranpraktis di lapangan, kenapa? Karena paling tidakharus mengetahui kondisi spesifik lapangan tempatuntuk uji coba pesawat. Namun secara sederhanadapat dipahami bahwa tingkat kesiapan teknologiberbeda dengan tingkat kesiapan inovasi (TKIn-IRL). Teknologi sebagai total factor productivity (TFP) merupakan salah satu unsur penting Inovasiselain market, organisasi, partnership danmanajemen risiko. Keselarasan teknologi dengankebutuhan masyarakat, risiko, organisasi yang mengawal teknologi hingga sampai pasar diujidengan tingkat kesiapan inovasi ini. Tidak sedikithasil penelitian yang diciptakan oleh para penelitidan perekayasa berakhir dengan mangkrak karenatidak lolos dalam uji tingkat kesiapan inovasi. Sebuah “Lembah Kematian” atau sering disebut“Valley of Death” menghadang hasil karya ciptapeneliti perekayasa manakala tidak dirancangsecara komprehensif diawal penelitian baik dilihatdari espek teknologi maupun social dan ekonomi.

Keberhasilan itu juga sekaligus membuktikan bahwa kemampuanpara peneliti dan perekayasan Indonesia telah melampaui bangsamaju, sehingga mereka tidak bisa lagi dipandang remeh sepertianggapan umum sementara pengamat dewasa ini.

Uji Coba Pesawat Tanpa Awak “Alap-Alap” BPPT

Oleh : DR. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng.

Page 3: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

3Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Uji Coba Pesawat Tanpa Awak “Alap-Alap” BPPT

Teknologi yang diciptakan semestinya mampumenembus pasar dunia. Pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha mengalamiperkembangan yang pesat belakangan ini karenabeberapa faktor, antara lain adanya beberapa negaraindustri yang mampu menghasilkan produkberkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan, semakin banyak orang yang melakukanperjalanan antar negara, semakin banyaknyatransportasi antar negara yang mempermudahdistribusi produk perdagangan dunia semakinmeningkat.

Mengantisipasi kendala yang timbul akibat pasarglobal ini terutama antara lain perbedaan busayadan selera, perbedaan daya beli, serta peraturaninternasional yang membelenggu perlu diantisipasisecara cermat.

Perlunya membangun Organisasi pemasaran Global. Semakin lama semakin banyak khalayakberpendapat bahwa perusahaan-perusahaanmembutuhkan konsep segar mengenai caramengorganisasikan bisnis dan pemasaran sebagaitanggapan terhadap berbagai perubahan signifikanyang terjadi didunia usaha belakangan ini. Berbagaikemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologimengakibatkan semakin meningkatnya bisnis danpersaingan global, hal ini mengharuskanperusahaan-perusahaan untuk mempertimbangkankembali cara pengorganisasian bisnis mereka. Pasarlintas batas negara memberikan berbagai peluanguntuk tumbuh dan berkembang.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, pemasarinternasional merumuskan berbagai strategi agar dapat dan sesuai dengan berbagai pasar yang adadan juga agar dapat berhasil bersaing di pasartersebut. Sebuah persyaratan dasar untukmenetapkan strategi secara efektif adalah adanyastruktur organisasi yang tepat. Etika entrepreneur memulai bisnis, ia harus menyusun organisasi yang akan dikelolanya. Organisasi merupakan kumpulanorang yang bekerja sama untuk mencapai tujuantertentu. Oleh karena itu, betapa pentingnyapengorganisasian ini terhadap suatu bisnis dalam

pemasaran. Berikut ini akan dibahas tentangpengorganisasian pemasaran global agar dapatbersaing dalam dunia internasional.

Dalam membangun bisnis perlu dibangunpartnership yang kuat, perusahaan start-up tidakakan bisa menghindari kebutuhan untuk beriklanatau marketing, yang seringkali bisa jadi beban yang cukup besar. Dengan strategi partnership yang tepat, tujuan bisa tercapai dengan efektif danefisien.

Dilansir dari entrepreneur.com, entah perusahaanber tipe business to business (B2B) atau business to consumer (B2C), ada tiga jenis partnership yang bisa dipertimbangkan, yaitu :

Awareness Partnership. Tujuan dari awareness partnership ini adalah untuk meningkatkanvisibilitas dan pengenalan untuk nama brand perusahaan. Partnership ini mungkin tidak akanlangsung meningkatkan penjualan, tapi saat makinbanyak orang tahu nama perusahaan ini, merekaakan mulai mempertimbangkan brand perusahaanuntuk kebutuhan mereka. Yang harus diingat daripartnership adalah pesan harus jelas danmerefleksikan personality brand perusahaan, selainfungsi dan manfaatnya bagi calon konsumen. Perhatikan juga apakah partnership tersebut sejalandengan target market atau tidak.

Page 4: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

4Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Uji Coba Pesawat Tanpa Awak “Alap-Alap” BPPT

Brand Partnership adalah partnership yang sangatpenting untuk meningkatkan brand image danbrand affinity dan meningkatkan legitimasi brand perusahaan. Jika dilakukan dengan benar, brand partnership bisa membawa growth dan revenue untuk bisnis ini.

Functional partnership. Partnership jenis ini bisameningkatkan fungsionalitas produk yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan partnership jenis ini, kedua brand akan bisa mengoptimalkanfungsi produknya, dan memberi kepuasan lebihuntuk pengguna.

Seringkali, functional partnership menghasilkanROI yang besar tapi lebih banyak menguntungkanjunior brand. Kedua brand yang berpartner juga membutuhkan banyak dedikasi untuk kerja samastart-up ini.

Sebagai perusahaan start-up, mencari partner adalah hal yang gampang-gampang susah, tapi bilabisa mengeksekusinya dengan benar, partnership akan bisa membawa start-up perusahaan ke level yang dituju secara cepat.

Manajemen Risiko dilakukan karena risiko bisaterjadi dimana-mana, bisa datang kapan saja, dansulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatuorganisasi, maka organisasi tersebut bisamengalami kerugian yang signifikan. Dalambeberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkankehancuran organisasi tersebut.

Melalui identifikasi risiko, kita bisa mengenali risikoyang relevan yang kita hadapi. Kemudian kitamempelajari risiko tersebut dengan melakukanevaluasi dan pengukuran risiko. Setelah kitamemperoleh pemahaman yang baik mengenai risikotersebut, kita bisa mengelola risiko tersebut lebihbaik. Manajemen risiko penting dipelajari, karenabanyak contoh kerugian yang dialami olehorganisasi karena kegagalannya mengelola risiko, Bahkan beberapa organisasi mengalami kerugianyang signifikan, bahkan kebangkrutan, karenaorganisasi tersebut ‘gagal’ mengelola risiko.

Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risikotersebut sehingga kita bisa memperoleh hasil yang paling optimal. Karena itu risiko yang dihadapi olehorganisasi tersebut juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan dengan baik. Perusahaan sering kali secara sengaja mengambil risikotertentu, karena melihat potensi keuntungan dibalikrisiko tersebut. Proses manajemen dilakukanmelalui tahapan-tahapan: a) Identifikasi risiko, b) Evaluasi dan pengukuran risiko, dan c) Pengelolaanrisiko.

Risiko muncul karena kondisi ketidakpastian. Risiko bisa dikelompokkan dengan berbagaikategori, seperti risiko bisnis dan risiko spekulatif, risiko objektif dan risiko subjektif, risiko dinamisdan statis. Setelah melakukan pengelompokansemacam itu, diharapkan kita bisa mempelajarikarakteristik risiko lebih baik dan diharapkan kitabisa mengelola risiko. Mengenali sesuatu denganbaik merupakan kunci untuk mengendalikan ataumenaklukkan sesuatu tersebut.

Solusi mensiasati ancaman globalisasi

Hasil penelitian dan perekayasaan sebuah produkyang telah melewati uji tingkat kesiapan teknologibelum tentu bisa masuk ke pasar dengan mudahkarena kedepan masih perlu strategi bagaimanaproduk teknologi itu mampu melompati lembahkematian (Valley of Death) antara lain melaluiperbaikan organisasi pemasaran, penguatanpartnership, manajemen risiko dan perluasan pasar. Dunia sudah memasuki industry generasi ke empat, merupakan industry berkarakter boarderless sudahtidak mengenal batas-batas negara, maka perlustrategi yang lebih baik antara lain pemanfaatanteknologi ICT dan Smart technology. Dan BPPT telah membuktikan kepada Bangsa akan hal itu….

Walahualam….

Penulis adalah Dosen Universitas Negeri Yogyakarta, StafAhli Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Page 5: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

5Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Menyikapi Kecelakaan Kerja Pada SektorKonstruksi*

Mengamati pemberitaan tentang kecelakaan kerjayang terjadi di sektor konstruksi akhir-akhir ini,Persatuan Insinyur Indonesia (PII) turut prihatindan merasa memiliki tanggungjawab moral danprofesi untuk berperan aktif mencari tahu akarmasalahnya dan bersama-sama berupayamenghindari terulangnya kembali peristiwa tersebutdi masa-masa mendatang.

Pembangunan infrastruktur di Indonesia pada erapemerintahan saat ini memang mengalamipeningkatan yang luar biasa, baik ditinjau dari segivolume, ragam, maupun kompleksitasnyadibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.Disamping hal-hal tersebut yang meningkat, targetwaktu penyelesaian proyek juga relatif lebih singkat.Untuk mengimbangi berbagai peningkatan dantuntutan kecepatan tersebut, diperlukan dukungansumber daya yang harus semakin baik dan semakinlengkap, baik menyangkut regulasi dan standar,kapasitas manajemen di berbagai tingkatan hinggadi tingkat lapangan, peralatan, serta SDM tenagaahli dan terampil dari berbagai bidang keahlian yangharus semakin profesional untuk menunjangsuksesnya pembangunan dengan cepat, tepat,selamat, berdaya guna dan berhasil guna.

Dalam setahun terakhir ini telah terjadi lebih dari 13kasus kecelakaan konstruksi, yang telahmengakibatkan banyak kerugian, baik korban lukadan korban jiwa, kerusakan pada alat danlingkungan kerja, terhambatnya proses pelaksanaan,hingga tercorengnya reputasi. Apabila diamati lebihjauh, beberapa kasus kecelakaan tersebut ada yangdiakibatkan oleh kegagalan struktur (structuralfailure), namun terutama diakibatkan olehkegagalan selama proses pelaksanaan, khususnyaterkait dengan pekerjaan pengangkatan (heavylifting works) dan pemasangan (erection work).

Heavy lifting and erection works merupakan bagiandari kegiatan konstruksi yang mengandung resikosangat tinggi dikaitkan dengan aspek keselamatan(safety). Oleh sebab itu diperlukan tindakanpersiapan, kesiapan, dan kelengkapan dari seluruhelemen yang mendukung, diantaranya alat-alat yang

digunakan, lingkungan kerja (termasuk sistim danprosedurnya), serta SDM (operator, rigger,supervisor). Terhadap seluruh elemen tersebut,perlu dilakukan pengecekan dan pemantauan(monitoring) secara terus menerus oleh manajemendan supervisor sejak sebelum proses pengangkatandimulai sampai dengan proses pemasangandiselesaikan tuntas.

Keamanan, keselamatan, kesehatan, dankeberlanjutan (K4) merupakan nilai-nilai yang wajibdimiliki dalam setiap kegiatan konstruksi sebagaijaminan mutu bagi penyelenggaraan konstruksiyang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017tentang Jasa Konstruksi. Karena itu, setiap insinyurprofesional yang berpraktik di bidang konstruksiwajib memahami dan mematuhi butir-butirketentuan yang tertuang di dalam SOP (standardoperation procedure) ketika melakukan kegiatan dilapangan, termasuk ketika penggunaan danpengoperasian alat. UU No. 11 Tahun 2014 tentangKeinsinyuran juga menegaskan bahwa pengaturankeinsinyuran berazaskan antara lain profesionalitas,keamanan dan keselamatan, serta keberlanjutan.Dari kedua peraturan perundangan-undangan initersirat bahwa hal-hal yang bersifat sumber dayamanusia akan lebih menjadi fokus perhatian bagi PIIke depan.

Page 6: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

6Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Menyikapi Kecelakaan Kerja Pada Sektor Konstruksi(lanjutan-1)

Dalam upaya meningkatkan kualitas keselamatankerja, PII menyambut baik langkah-langkahKementerian PUPR yang telah mengkampanyekanGerakan Nasional Keselamatan Konstruksi (GNKK)dan membentuk sebuah komite baru, yaitu KomiteKeselamatan Konstruksi (KKK) yang bertugasantara lain melakukan pemantauan dan evaluasipelaksanaan konstruksi yang memiliki risiko tinggiakan terjadinya kecelakaan konstruksi. Dalamkaitan agenda GNKK dan KKK ini, PII siapbekerjasama dengan pemerintah dan pemangkukepentingan lainnya untuk mendukungterwujudnya penyelenggaraan konstruksi yangaman, selamat, sehat dan berkelanjutan.

Dalam perkembangan teknologi yang sangat cepatdewasa ini, penggunaan alat utama dan alat bantukonstruksi yang tepat, lengkap, canggih dan presisimerupakan hal yang sangat direkomendasikan gunamengurangi risiko kegagalan dan kecelakaan.Paralel dengan hal tersebut, perlu dilakukan pulapemutakhiran (updating) keahlian danketerampilan SDM yang terlibat dalam pelaksanaankonstruksi melalui pelatihan-pelatihan, penyegarankembali, serta pengenalan teknik dan hal-hal yangbersifat baru.

Secara lengkap, temuan-temuan dan rekomendasiyang dapat kami sampaikan untuk ditindaklanjutibersama-sama adalah sebagai berikut:

1. Diantara lebih dari 7.000 sertifikatkompetensi Insinyur Profesional bidang tekniksipil yang sudah diterbitkan hingga saat ini,keahlian khusus yang terkait dengan pekerjaanpengangkatan dan pemasangan benda berat(Heavy Lifting and Erection ProfessionalEngineer) di sektor konstruksi memang masihsangat kurang, dan bahkan kompetensitersebut nyaris belum terdata (belumterdaftar). Hal ini sangatlah berbeda biladibandingkan dengan tingkat kebutuhannyayang luar biasa.

2. Karena itu, PII akan terus berupayamembangun dan meningkatkan kompetensitenaga-tenaga ahli yang berkecimpung di

sektor konstruksi, termasuk mendoronglahirnya keahlian-keahlian khusus yangdibutuhkan pasar konstruksi, misalnya heavylifting and erection engineers. Dalam upayamembangun profesionalisme insinyur, PIIakan selalu mengutamakan keamanan dankeselamatan pekerja dan masyarakat,keberlanjutan lingkungan dalam praktikkeinsinyuran, serta menegakkan kode etikinsinyur sebagaimana diamanatkan oleh UUNo. 11/2014 tentang Keinsinyuran.

3. PII akan mengingatkan seluruh insinyur untuksenantiasa melakukan kewajibanpemutakhiran pengetahuannya, selalumempelajari teknologi baru, penerapanpenemuan baru di bidang teknik sipilmenyangkut nano-, bio-, geo-teknologi,memahami dasar pijak dan rujukan untukproses yang lebih cepat dan aman, serta yangdilakukan secara simultan, termasukmenangani hal-hal baru untuk dimensi danskala pekerjaan yang lebih besar.

4. Mendorong pihak manajemen untuk selalumelakukan pemantauan, evaluasi pelaksanaanstandar dan prosedur kerja (SOP),pemutakhiran, upaya melengkapi,menyempurnakan dan merinci serta melatihpenerapannya agar tidak terbuka ruang untukterjadinya hal-hal di luar prosedur. Hal iniperlu lebih difokuskan khususnya untukkegiatan mechanical handling equipment danrigging yang relatif belum banyak yangmenguasainya.

Page 7: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

7Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

5. Mendorong agar setiap insinyur apabila telahmenyelesaikan suatu tahapan kerja, baiksurvey, studi kelayakan, perancangan hinggapelaksanaan konstruksi, selalumenyertakan/menyerahkanpedoman/petunjuk tertulis yang menjelaskanfokus perhatian khusus pada langkah lanjutanterutama yang menyangkut pengutamaankeselamatan, keamanan, serta keberlanjutanlingkungan.

6. Mendorong pihak manajemen untukmemastikan bahwa fungsi kerja maupunkeandalan alat bantu kerja senantiasa terjagadengan baik, misalnya dengan memeliharaperalatan berat, perlengkapan penerangan diarea kerja sesuai standar kerja, selalu terjagadalam musim penghujan, alat-alatdioperasikan oleh operator dan para asistenyang kompeten. Manajemen harus selalumemperhatikan dengan cermat aspekkompetensi, fisik, dan psikis/mental darisetiap tenaga kerja dan tim proyek yangterlibat di dalam pekerjaan heavy lifting anderection. Selalu mensyaratkan adanya tenagaahli keselamatan (Safety Engineer) dalamsetiap pekerjaan konstruksi dengan standarkompetensi dan billing rate yang memadai.

7. Agar terbangun suasana kerja yang sehat dankompetitif, perlu diterapkan reward andpunishment policy yang jelas, yaitu perlu adareward atas suatu prestasi tim kerja yangsukses melaksanakan misinya dengan tepatwaktu, sesuai prosedur dan standar, serta zeroaccident.

8. Untuk mendorong apresiasi, kepatuhan, dankomitmen semua pihak terhadap isukeamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja,maka dalam struktur biaya perlu dilakukanpemisahan pos biaya safety dari biayakonstruksi secara keseluruhan. Pencairan posbiaya safety ini harus sejalan dengan langkah-

langkah penyedia jasa untuk menjaga K3 dilingkungan kerjanya. Pembelanjaan pos biayaini harus berjalan seiring dengan biayakonstruksinya meskipun tidak menyatu(blended) di dalam biaya konstruksi.

9. Dikaitkan dengan volume kegiatan yang sangatbesar, kompleks, dan memerlukan kecepatantinggi, maka perlu dibuka ruang kerjasamadengan dunia internasional, baik pada tingkatperusahaan maupun tenaga ahli terutamauntuk hal-hal yang bersifat baru dan berisikotinggi. Ruang ini dimaksudkan untukterjadinya alih teknologi, memetik pelajarandan pengalaman dari praktik-praktik dankebijakan maupun regulasi yang telah adasebelumnya.

10. Sebagai antisipasi kemungkinan terulangnyakembali terjadinya kegagalan konstruksi,setiap pemilik/pengelola aset perlu mengambilkebijakan dengan membentuk dan melatihsecara terus menerus Emergency ResponseTeam, serta melakukan simulasi berbagaikeadaan darurat yang mungkin dihadapi, agarlebih terbiasa dan cepat tanggap bilamanamenghadapi keadaan darurat, dengan prioritastertinggi pada keselamatan manusia.

11. Sebagai institusi yang membinaprofesionalisme insinyur, PII siap untuk diikutsertakan dalam proses penelitian, pengkajiandan evaluasi pasca kegagalan konstruksimaupun kegagalan bangunan, untukmenjadikan hal tersebut sebagai bagian daripembelajaran insinyur dan pemutakhiranpengetahuan dan agar tidak terulang lagi dikemudian hari.

*Disampaikan kepada masyarakat pada tanggal 15 Februari 2018

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Menyikapi Kecelakaan Kerja Pada Sektor Konstruksi(lanjutan-2)

Page 8: UjiCoba PesawatTanpa Awak - pii.or.idpii.or.id/wp-content/uploads/EW-73.pdf · tanpa awak berbahan bakar pertamax dengan gaya ... yang baik dan benar sesuai UU No. 12 Tahun 2017 tentang

Engineer WeeklyPelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin PemimpinUmum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: AryoAdhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52. Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: [email protected]

Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.

LARGEST INDUSTRIAL OUPUT, 2013 (mil.ton)

457.5

471.2

575.7

479.4

488.6

503.7

541.4

592.5

617

757.3

1,243.40

1,789.10

2,304.80

5,186.20

10,249.50

Inggris

Afrika Slt

Canada

Indonesia

Mexico

Brazil

Saudi Arabia

Korea Slt

Iran

Germany

Japan

Russia

India

USA

China

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures,, 2018