ujian paru
DESCRIPTION
ujian paruuuuTRANSCRIPT
![Page 1: ujian paru](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9945550346d0339c852d/html5/thumbnails/1.jpg)
PR Ujian
Disusun oleh :
DEZCA NINDITA
G99122033
Penguji:
Harsini dr., Sp.P
KEPANITERAAN KLINIK PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2013
![Page 2: ujian paru](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9945550346d0339c852d/html5/thumbnails/2.jpg)
Judul: Hubungan antara Mycobacterium Tuberculosisi dan Infeksi Cacing Tambang pada
Anak Usia Sekolah di Mbita, Kenyta
Tahun: 2013
Kesimpulan:
Tuberculosis (TB) masih menjadi masalah serius bagi kesehatan manusia. Sebagian besar
indeksi yang terdeteksi adalah TB laten (LTBI). Oleh karena iru, infeksi laten TB masih
merupakan sumber penularan patogen dan seluruh upaya harus dikerahkan untuk membasmi
infeksi ini. Sayangnya, kuman TB juga masih endemis di neara negara tropis, sama seperti
penyakit infeksi lain. Dan infeksi cacing telah dikenal sebagai salah satu faktor risiko TB
aktif. Namun, peranannya dalam infeksi laten masih belum diketahui.
Pada Jurnal ini, penulis mengukur dan menganalisa darah sampel untuk mendeteksi infeksi
Tb laten dan infeksi kuman enterik. Dari 240 anak yang diperiksa, sebanyak 75 orang
(31,3%) menderita LTBI. Dan 10 diantaranya ditemukan positif cacing.
Telah diketahui sebelumnya bahwa Th2 dapat dipicu oleh infeksi cacing. Sebagai contoh
adanya pneumonia eosinofil dependen Th2 yang sering ditemukan pada infeksi cacaing. Th1
dan Th2 saling menekan satu dengan yang lain. Jika seorang individu terkena infeksi yang
akan mengaktifkan sistem imun Th1, maka Th2 akan tertekan. Begitu pula sebaliknya.
Hal ini juga terjadi pada aktivasi Treg. Treg merupakan salah sau sel T imunsupressan yang
akan menekan sistem imun baik dengan kontak langsung dengan sel efektor atau dengan
memproduksi sitokin regulatori seperti TGF-β dan IL-10. Infeksi cacing akan menginduksi
sel T regulatori CD24+CD25+FOXP3+IL10+ dan infelso cacing yang berulang akan
menstimulasi prodksi IL-10 lebih tinggi lagi yang nantinya akan menghambat respon imun
terhadap M tuberculosis
![Page 3: ujian paru](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9945550346d0339c852d/html5/thumbnails/3.jpg)
Judul: Signifikansi Frekuensi Sel T CD4+CD25+CD127- pada Pasien dengan Tuberkulosis
Paru dan Diabetes Mellitus
Tahun:2012
Kesimpulan:
Pada Jurnal ini penulis ingin mencari hubungan TB paru dengan DM dan dengan ekspresi
Treg (Treg) CD4+CD25+CD127-. Infeksi TB merupaakan indeksi kronis dikarenakan M.
Tuberculosis dapat mendominasi proteksi Teff sehingga sistem imun host hanya mampu
membatasi dan menekan pertumbuhan kuman tanpa membunuh kuman TB.
Pada pasien TB dengan DM terjadi kerusakan fungsi imun. Treg bersama dengan IL-10
diduga menjadi penyebab melemahnya respon imun. Jurnal ini mencoba menghubungkan
kedekatan infeksi TB dengan penyakit DM dengan pendekayan Treg dengan membandingkan
marker CD4+CD25+CD127- pada peredaran darah perifer dan dahak untuk mendeteksi Treg
dengan IL-10 yang dideteksi langsung menggunakan ELISA (Enzyme-linked immunosorbent
Assay) antara pasien TB dengan DM (TBDM), TB tanpa DM (TB), dan TB pleura (TBP)
Hasilnya, terdapat peningkatan Treg pada dahak pasien TBDM daripada DM diikuti dengan
kenaikan ekspresi IL-10 pada TBM dan penurunan CD4+CD25+CD127- pada darah perifer.
Hal ini menunjukan adanya perpindahan Treg dari darah menuju paru, sehingga ada
kemungkinan ekspresi Th1 yang tidak maksimal karena tertutup oleh ekspresi Treg dengan
memproduksi IL-10. Padahal, Th1 penting untuk membunuh kuman TB, sehingga untuk
mengontrol reaksi imun lokal, diperlukan keseimbangan anyara Treg dan Th1.
Tingkat keparahan TBDM bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan Th1 efektor atau Teff
dengan Treg. Jika Treg dominan, maka respon imun lokal akan tertekan dan penyebaran akan
meluas, sedangkan dominasi Teff akan memicu respon imun kuat sehingga berakibat pada
“encysting” jaringan patologis.
Sitokin IL-10 berhubungan dengan penekanan respon imun APC. Hal ini ditunjukan dengan ,
adanya kenaikan Treg, kenaikan IL-10 dan penurunan IFN-γ. Secara garis besar, terdapat
hubungan erat antara Treg dengan respon imun, keseimbangan Treg/Teff terhadap tipe respon
imun dengan manifestasi klinis yang dapat terjadi.
![Page 4: ujian paru](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9945550346d0339c852d/html5/thumbnails/4.jpg)