58752567 kapasitas paru paru sebelum dan sesudah berolahraga

32
DAMPAK LATIHAN FISIK TERHADAP PERNAPASAN MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Faal OLEH : Rizal Restu Fauzi (11.04.1.0248) Misbah Ramdani (11.04.1.0201) Kelas 3 – D

Upload: hendryan

Post on 06-Dec-2014

137 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

DAMPAK LATIHAN FISIK TERHADAP PERNAPASAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas

Mata Kuliah Faal

OLEH :

Rizal Restu Fauzi (11.04.1.0248)

Misbah Ramdani (11.04.1.0201)

Kelas 3 – D

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAJALENGKA

TAHUN 2012

Page 2: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Dampak Latihan Fisik Terhadap

Pernapasan” dapat diselesaikan. Shalawat beriring salam semoga dilimpahkan

kepada Rasulullah Saw, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di

jalan-Nya hingga akhir hayat.

Penyusunan makalah ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas Mata kuliah

Faal. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun sehingga kekurangan tersebut tidak terjadi lagi dan dapat

memperbaiki kualitas penulisan di masa yang akan datang.

Majalengka, Februari 2013

Penulis

i

Page 3: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1

1.1........................................................................Latar Belakang

..................................................................................... 1

1.2......................................................................Rumusan Masalah

..................................................................................... 2

1.3.....................................................................Tujuan dan Manfaat

..................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN................................................ 4

2.1......................................................................Paru-Paru Manusia

..................................................................................... 4

2.2............................................................Faal Paru-Paru dalam Olahraga

..................................................................................... 4

2.3.....................................................................Ventilasi Paru-Paru

..................................................................................... 7

2.4......................................................................Volume Paru-Paru

..................................................................................... 7

2.5..............................................................Kapasitas Paru-Paru Manusia

..................................................................................... 8

2.6........................................Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital

Paru.............................................................................. 9

2.7...................................................Daya Tahan Jantung dan Pembuluh Darah

..................................................................................... 13

BAB III PENUTUP...................................................... 15

3.1...........................................................................Kesimpulan

...................................................................................15

ii

Page 4: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

3.2................................................................................Saran

...................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................... 17

iii

Page 5: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu faal olahraga adalah ilmu yang mempelajari tubuh

manusia dan bagian-bagiannya pada waktu olahraga. Faal

olahraga sebagai ilmu amalan (Applied Science) merupakan

dasar dari ilmu kedokteran olahraga. Definisi ilmu kedokteran

olahraga menurut A. Venerando (1975) adalah “Aplikasi ilmu

kedokteran pada olahraga dan aktivitas fisik umumnya, agar

didapat keuntungan segi preventif dan kemungkinan terapoetis

dari berolahraga untuk mempertahankan keadaan sehat dan

menghindari setiap keadaan yang berhubungan dengan

kelebihan atau kekurangan latihan fisik”.

Usaha memaksimalkan kerja paru menjadi penting demi

mencegah gangguan organ pernapasan ini serta menghindari

kemungkinan komplikasi penyakit. Untuk memasok kebutuhan

oksigen bagi tubuh, idealnya kita menghirup udara bersih.

Selanjutnya udara bersih itu pun hanya akan bermanfaat

maksimal jika paru-paru berfungsi dengan baik. Di samping itu

banyak faktor yang membuat fungsi paru mengalami penurunan

dan tidak bisa lagi bekerja secara optimal. Paru-paru adalah

salah satu organ vital yang bertugas memasok oksigen (O2) ke

setiap sel tubuh supaya terus hidup dan menjalankan fungsinya

dengan baik. Paru juga bertanggung jawab dalam pengeluaran

zat karbondioksida (CO2) dari dalam tubuh. Seandainya fungsi

paru mengalami penurunan atau gangguan, bisa dibayangkan,

seluruh sistem kerja tubuh pun akan terpengaruh.

"Jika fungsi paru-paru baik, otomatis pasokan oksigen ke

dalam darah yang mengalir ke seluruh tubuh juga berjalan baik.

1

Page 6: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Oksigen sendiri merupakan bahan bakar bagi terjadinya proses

di dalam sel. Artinya, kalau selnya segar karena pasokan oksigen

tercukupi dan bagus akan membentuk sistem kerja tubuh yang

baik pula,’’ tutur Dr. Pradjnaparamita, Sp.P. FCCP&FCCM, dokter

spesialis paru dari Bagian Pulmonologi FKUI dan RS Persahabatan

Jakarta.

Fungsi paru dapat diukur dengan menggunakan spirometri.

Cara sederhana, yakni meniup balon, juga bisa dilakukan untuk

mengetahui kemampuan paru-paru kita. Bila anda masih mampu

untuk meniup balon hingga mengembang dalam sekali tiup,

berarti paru-paru anda masih baik.

Hal lain yang juga bisa dipakai sebagai indikasi adalah

menguji apakah kita cepat lelah dan tidak mampu melakukan

aktivitas dalam kondisi sehat, sementara hal yang sama bisa

dilakukan orang lain seusia kita. "Misalnya kita sama-sama lari

dengan kecepatan sedang sepanjang 200 meter di lintasan

datar," katanya. Apabila kita merasa lelah, berarti telah

mengalami penurunan fungsi paru.

Latihan dapat meningkatkan fungsi kerja pulmonary,

terbukti dari kenyataannya bahwa atlit memiliki volume paru-

paru yang lebih banyak dibanding bukan atlit pada saat

beristirahat dan berolahraga (berlatih).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut diatas,bahwa kapasitas paru-

paru sebelum dan sesudah berolahraga maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan:

Pengertian paru-paru pada manusia

Faal paru-paru pada manusia

2

Page 7: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Ventilasi paru-paru

Volume paru-paru

Kapasitas paru-paru

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital

paru

Daya tahan jantung dan pembuluh darah

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

1.3.1 Tujuan Penulisan

Bertitik tolak dari permasalahan yang akan di bahas,

maka tujuan dari penulisan ini dapat dirinci sebagai

berikut :

Menjelaskan tentang faal paru-paru manusia dan

pengaruhnya pada aktivitas olahraga.

Memberikan pengetahuan tentang kapasitas vital

paru maupun volume serta faktor-faktor yang

berkaitan dengan hal tersebut.

1.3.2Manfaat Penulisan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan untuk

pembaca agar menambah pengetahuan dan menjadi

acuan atas bahasan Kapasitas Paru Sebelum dan Sesudah

Berolahraga.

3

Page 8: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Paru-Paru Manusia

Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat diafragma.

Diafragma adalah sekat rongga badan, yang membatasi rongga

dada dan rongga perut. Pau-paru terdiri dari dua bagian, yaitu

paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir

sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru

dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura. Selaput

paru-paru terdiri dari dua lapis. Selaput paru-paru membungkus

alveolus-alveolus. Jumlah alveolus kurang lebih 300 juta buah.

Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali dari luas

permuklaan tubuh manusia.

4

Page 9: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Volume udara di dalam paru-paru orang dewasa lebih

kurang 5 liter. Kemampuan paru-paru menampung udara diebut

dengan daya tampung paru-paru atau kapasitas paru-paru.

Volume udara yang dipernapaskan oleh tubuh tergantung besar

kecilnya paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada

pernapasan biasa orang dewasa udara yang keluar dan masuk

paru-paru sebanyak 0,5 liter. Udara sebanyak ini disebut udara

pernapasan atau udara tidal.

Apabila kita menarik napas sedalam-dalamnya dan

menghembuskan napas sekuat-kuatnya, volume yang dan ke

luar lebih kurang sebanyak 3,5-4 liter. Volume udara ini disebut

kapasitas vital paru-paru. Sebanyak 1-1,5 liter udara tetap

tinggal di paru-paru walaupun kita telah menghembuskan napas

sekuat-kuatnya. Volume udara ini disebut udara residu.

2.2 Faal Paru Dalam Olahraga

Faal paru dan olahraga mempunyai hubungan yang timbal

balik. Gangguan faal paru dapat mempengaruhi kemampuan

olahraga. Sebaliknya, latihan fisik yang teratur atau olahraga

dapat meningkatkan faal paru.

Faal paru masuk dalam pembahasan Fisiologi olahraga,

sebagai salah satu disiplin kedokteran berusaha untuk

mempelajari efek latihan terhadap tubuh, mempelajari

bagaimana efisiensi tubuh manusia dapat diperbaiki dengan

latihan, mempelajari metoda yang paling sesuai untuk menilai 13

perbedaan parameter fisik dan fisiologis dan mempelajari

bermacam-macam tes yang cocok untuk mengukur keadaan

kesegaran jasmani. Berdasarkan tipe dan intensitas performa

latihan, olahraga dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:

5

Page 10: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

1. Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan

perubahan pada panjang otot dan pergerakan sendi dengan

kontraksi ritmis, tetapi hanya terjadi sedikit perubahan pada

kekuatan intramuskular.

2. Olahraga statik, yaitu olah raga yang menyebabkan

perubahan kekuatan intramuskular, tetapi tidak terjadi atau

hanya terjadi sedikit perubahan panjang otot dan pergerakan

sendi. Olahraga dinamik dengan melibatkan banyak otot

menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan

olahraga statik hanya menyebabkan sedikit peningkatan dalam

kebutuhan oksigen.

Daya tahan kardiorespirasi, yaitu kesanggupan jantung,

paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada

keadaan istirahat dan latihan untuk mengambil oksigen dan

mendistribusikan ke jaringan yang aktif untuk metabolisme

tubuh, dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiologis, antara lain:

2.2.1 Keturunan/genetik

Dari penelitian diketahui bahwa 93,4% VO2 max

ditentukan oleh faktor genetik. Hal ini dapat dirubah

dengan melakukan latihan yang optimal.

2.2.2 Usia

Daya tahan kardiorespirasi meningkat dari masa anak-

anak dan mencapai puncaknya pada usia 20 – 30 tahun

dan mencapai puncaknya pada usia 19 – 21 tahun.

Sesudah usia ini daya tahan kardiorespirasi akan menurun.

Penurunan ini terjadi karena paru, jantung dan pembuluh

darah mulai menurun fungsinya. Kecuraman penurunan

dapat dikurangi dengan melakukan olahraga aerobik

secara teratur.

2.2.3 Jenis kelamin

6

Page 11: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Sampai usia pubertas, daya tahan kardiorespirasi

antara anak perempuan dan laki-laki tidak berbeda, tetapi

setelah usia tersebut nilai pada wanita lebih rendah 15 –

25% dari pria. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh

perbedaan kekuatan otot maksimal, luas permukaan

tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin

dan kapasitas paru.

2.2.4 Aktivitas fisik

Daya tahan kardiorespirasi ana menurun 17 – 27% bila

seseorang beristirahat di tempat tidur selama 3 minggu.

Jenis latihan juga mempengaruhi. Orang yang melakukan

olahraga lari jarak jauh, daya tahan kardorespirasinya

meningkat lebih tinggi dibandingkan orang yang

berolahraga senam atau anggar.

Latihan fisik akan menyebabkan otot menjadi kuat.

Perbaikan fungsi otot, terutama otot pernapasan

menyebabkan pernapasan lebih efisien pada saat istirahat.

Ventilasi paru pada orang yang terlatih dan tidak terlatih

relative sama besar, tetapi orang yang berlatih bernapas

lebih lambat dan lebih dalam. Hal ini menyebabkan

oksigen yang diperlukan untuk kerja otot pada proses

ventilasi berkurang, sehingga dengan jumlah oksigen

sama, otot yang terlatih akan lebih efektif kerjanya.

Pada orang yang dilatih selama beberapa bulan terjadi

perbaikan pengaturan pernapasan. Perbaikan ini terjadi

karena menurunnya kadar asam laktat darah, yang

seimbang dengan pengurangan penggunaan oksigen oleh

jaringan tubuh. Latihan fisik akan mempengaruhi organ

sedemikian rupa sehingga kerja organ lebih efisien dan

kapasitas kerja maksimum yang dicapai lebih besar. Faktor

7

Page 12: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

yang paling penting dalam perbaikan kemampuan

pernapasan untuk mencapai tingkat optimal adalah

kesanggupan untuk meningkatkan capillary bed yang aktif,

sehingga jumlah darah yang mengalir di paru lebih banyak,

dan darah yang berikatan dengan oksigen per unit waktu

juga akan meningkat. Peningkatan ini digunakan untuk

memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen.

Penurunan fungsi paru orang yang tidak berolahraga atau

usia tua terutama disebabkan oleh hilangnya elastisitas

paru-paru dan otot dinding dada. Hal ini menyebabkan

penurunan nilai kapasitas vital dan nila forced expiratory

volume, serta meningkatkan volume residual paru.

2.3 Ventilasi Paru-paru

Ventilasi adalah perpindahan udara masuk dan keluar

alveolar paru-paru. Perubahan pada ventilasi diatur secara kimia

dan stimulus neurogenik. Selama berlatih atau berolahraga

ventilasi paru-paru dapat mencapai 15 sampai 30 kali dibanding

saat istirahat. Selama berlatih ventilasi dijadikan alat pendeteksi

untuk peningkatan rata-rata metabolisme anaerobik pada atlet.

Ventilasi terdiri dari fase yaitu Inspirasi ( Inhalation ) dan

Ekspirasi ( Exhalation ). Inspirasi merupakan fase di mana udara

masuk ke dalam paru-paru dan sebaliknya pada Ekspirasi

merupakan fase pada saat udara keluar dari paru-paru.

Adapun juga masalah yang membahas tentang Ventilasi

Per Menit (Minute Ventilation) adalah jumlah udara yang per

menit,dengan cara penghitungan volume tidal (liter) dikalikan

dengan frekuensi respirasi (jumlah nafas per menit). Dijelaskan

juga pebedaan selama istirahat dan berolahraga antara lain :

Ventilasi pada saat istirahat bervariasi antara setiap

orangnya dengan jumlah antara 4 sampai 15 liter.

8

Page 13: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Variasi jumlah ini dipengaruhi oleh ukuran tubuh antara

laki-laki dan perempuan. Dan juga tipikal jumlah antara

volume tidal dan frekuensi respirasi bervariasi antara

400 sampai 600 ml untuk volume tidal dan 10 sampai

25 kali untuk frekuensi respirasi.

Ventilasi berolahraga (berlatih) lebih membahas secara

kompleks yaitu pembahasan terhadap perhitungan

konsumsi oksigen produksi karbondioksida per menit

dengan acuan dari kerja otot.

2.4 Volume paru-paru

Volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

2.4.1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi

atau diekspirasi pada setiap kali pernapasan normal.

Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.

2.4.2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara

ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya

mencapai ± 3000 ml.

2.4.3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara

yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada

akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ±

1100ml.

2.4.4. Volume Residu, yaitu volume udara yang masih

tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat.

Besarnya ± 1200 ml.

2.5 Kapasitas paru-paru manusia

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa

volume paru dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

9

Page 14: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

2.5.1 Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal +

volume cadangan inspirasi. Besarnya ± 3500 ml, dan

merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai

pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru

sampai jumlah maksimum.

2.5.2 Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume

cadangan inspirasi + volume residu. Besarnya ± 2300 ml, dan

merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada

akhir eskpirasi normal.

2.5.3 Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan

inspirasi + volume tidal + volume cadangan ekspirasi.

Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal

yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu

mengisi paru secara maksimal dan kemudian

mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.

2.5.4 Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital +

volume residu. Besarnya ± 5800ml, adalah volume maksimal

dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan

inspirasi paksa.

Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita ± 20 –

25% lebih kecil daripada

pria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar

daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis.

Serta tambahan pustaka mengenai kapasitas paru-paru

bahwa volume paru-paru manusia bisa mencapai 4.500 cc,

disebut kapasitas total. Volume vital untuk pernafasan sekitar

3.500 cc, sisanya 1.000 cc merupakan udara residu/sisa yang

selalu mengisi paru-paru. Dalam keadaan normal, udara yang

dipergunakan untuk pernafasan sekitar 500 cc, biasa juga

disebut kapasitas tidal. Penghitungan kapasitas pada saat

10

Page 15: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

respirasi dalam 1 menit dan di waktu beristirahat adalah antara 4

sampai 15 liter. Dan pada saat latihan dapat mencapai maksimal

150 liter.

Cara pengukuran volume dan kapasitas paru-paru. Volume

udara diukur dengan spirometer. Jarum penunjuk ditempatkan

pada titik nol, bisa juga 1000 untuk memudahkan pembacaan,

jika pada 1000, hasil pembacaan akan dikurangi 1000. Untuk

mengukur volume tidal (VT) dilakukan inhalasi normal, kemudian

diinhalasikan kedalam spirometer dengan normal. Untuk

mengukur Volume ekspirasi cadangan (VEC) setelah ekshalasi

normal, dilakukan ekshalasi lagi secara total kedalam spirometer.

Untuk mengukur kapasitas vital (KV) dilakukan inhalasi total

kemudian ekhalasi total kedalam spirometer, setiap prosedur

diulangi tiga kali. Volume inspirasi cadangan dihitung dengan

persamaan :VIC = KV – (VT+VEC).

2.6 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas

vital paru

2.6.1 Usia

Dalam keadaan yang normal kedua paru-paru dapat

menampung sebanyak ± 5 liter. Waktu ekspirasi, di dalam

paru-paru masih tertinggal ± 3 liter udara. Pada waktu

bernafas biasa udara yang masuk ke dalam paru-paru 2600 cc

(2,5 liter) jumlah pernafasan. Dalam keadaan normal:

Orang Dewasa : 16-18 kali per menit

Anak-anak : 24 kali per menit

Bayi kira-kira : 30 kali per menit

Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa pada orang

dewasa jumlah pernafasannya antara 16-18 kali per menit,

pada anak-anak sekitar 24 kali per menit sedangkan pada

11

Page 16: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

bayi kira-kira 30 kali per menit. Walaupun pada pernapasan

pada orang dewasa lebih sedikit daripada anak-anak dan bayi,

akan tetapi kapasitas vital paru orang dewasa lebih besar

dibandingkan dengan anak-anak dan bayi. Dalam keadaan

tertentu keadaan tersebut akan berubah misalnya akibat dari

suatu penyakit, pernafasan bisa bertambah cepat dan

sebaliknya.

Usia berhubungan dengan proses penuaan atau

bertambahnya umur. Semakin tua usia seseorang maka

semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru.

2.6.2 Jenis Kelamin

Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira

20 sampai 25 persen lebih kecil daripada pria. Menurut Jan

Tambayong “ Kapasitas vital pria 4.8 liter dan wanita 3,1 liter ,

yang artinya bahwa pria memiliki kapasitas vital paru lebih

besar daripada wanita.

2.6.3 Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat menimbulkan gangguan paru

berupa bronchitis dan emfisema. Pada kedua keadaan ini

terjadi penurunan fungsi paru dibandingkan dengan yang

tidak menderita penyakit tersebut. Selain itu pecandu rokok

sering menderita penyakit batuk kronis, kepala pusing, perut

mual, sukar tidur dan lain-lain. Kalau gejala-gejala diatas tidak

segera diatasi maka gejala yang lebih buruk lagi akan terjadi,

seperti semakin sulit untuk bernapas, kecepatan pernapasan

bertambah, kapasitas vital berkurang, dan lain-lain.

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan

fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Pada

saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan

kelenjar mucus bertambah banyak. Pada saluran pernapasan

12

Page 17: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat

bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru

terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan

timbul perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama

terjadinya penyakit obstruktif paru menahun.

Menurut Joko Suyono Inhalasi asap tembakau baik primer

maupun sekunder dapat menyebabkan penyakit saluran

pernafasan pada orang dewasa. Asap rokok mengiritasi paru-

paru dan masuk ke dalam aliran darah. Merokok lebih

merendahkan kapasitas vital peru dibandingkan beberapa

bahaya kesehatan akibat kerja.

2.6.4 Kebiasaan Olahraga

Faal paru dan olahraga mempunyai hubungan yang timbal

balik, gangguan faal paru dapat mempengaruhi kemampuan

olahraga, sebaliknya latihan fisik yang teratur atau olahraga

dapat meningkatkan faal paru. Seseorang yang aktif dalam

latihan fisik akan mempunyai kapasitas erobik yang lebih

besar dan kebugaran yang lebih tinggi.

Kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan

seseorang melakukan olahraga. Olahraga dapat

meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga

menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru

dengan volume yang lebih besar atau maksimum. Kapasitas

vital pada seorang atlet lebih besar daripada orang yang tidak

pernah berolahraga.

2.6.5 Status Gizi

Status Gizi seseorang dapat mempengaruhi kapasitas vital

paru. Orang kurus panjang biasanya kapasitasnya lebih dari

orang gemuk pendek. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi

13

Page 18: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan

masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-

penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas

kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu

dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah

dengan mempertahankan berat badan ideal atau normal.

Berat badan yang berada di bawah batas minimum

dinyatakan sebagai under weight atau kekurusan, dan berat

badan yang berada di atas batas maksimum dinyatakan

sebagai over weight atau kegemukan. Orang-orang yang

berada di bawah ukuran berat normal mempunyai resiko

terhadap penyakit infeksi, sementara yang berada di atas

ukuran normal mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit

degeneratif.

2.6.6 Riwayat Penyakit Paru

Kapasitas vital paru akan berkurang pada penyakit paru-

paru, pada penyakit jantung (yang menimbulkan kongesti

paru-paru) dan kelemahan otot paru-paru. Penyakit yang

dapat mempengaruhi kapasitas paru, meliputi:

Emfisema paru kronik

Merupakan kelainan paru dengan patofisiologi

berupa infeksi kronik, kelebihan mucus, dan edema

pada epitel bronchiolis yang mengakibatkan terjadinya

obstriktif dan destruktif paru yang kompleks sebagi

akibat mengkonsumsi rokok.

Pneumonia

14

Page 19: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Pneumonia ini mengakibatkan dua kelainan utama

paru yaitu penurunan luas permukaan membran

pernafasan dan menurunnya resiko ventilasi perfusi.

Kedua efek ini mengakibatkan menurunnya kapasitas

paru.

Atelektasi

Atelektasi berarti alveoli paru mengempis atau

kolaps. Akibatnya terjadi penyumbatan pada alveoli

sehingga tahanan aliran darah meningkat dan terjadi

penekanan dan pelipatan pembuluh darah sehingga

volume paru berkurang.

Asma

Pada penderita asma akan terjadi penurunan

kecepatan ekspirasi dan volume inspirasi.

Tuberkulosis

Pada penderita tuberculosis stadium lanjut, banyak

timbul daerah fibrosis di seluruh paru dan mengurangi

jumlah paru fungsional, sehingga mengurangi kapasitas

paru.

2.6.7 Pemakaian APD (Pernafasan)

Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang

digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau

seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau

kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat

melindungi tubuh tenaga kerja, tetapi akan dapat mengurangi

tingkat keparahan yang mungkin terjadi.

Pelindung pernafasan adalah alat yang penting, mengingat

90% kasus keracunan sebagai akibat masuknya bahan-bahan

kimia beracun atau korosi lewat saluran pernafasan. Alat

pelindung pernafasan memberikan perlindungan terhadap

15

Page 20: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

sumber bahaya di udara tempat kerja seperti: pencemaran

udara oleh gas (uap), pencemaran oleh partikel (debu, asap,

fumes), kekurangan O2.

Perlindungan tenaga kerja melalui usaha-usaha teknis

pengamanan tempat, peralatan dan lingkungan kerja sangat

perlu diutamakan. Namun kadang-kadang keadaan bahaya

masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya, sehingga

digunakan alat-alat pelindung diri. Alat-alat demikian harus

memenuhi persyaratan:

Nyaman dipakai

Tidak mengganggu kerja

Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya

Alat pelindung pernafasan dapat berupa masker untuk

melindungi debu atau partikel-pertikel yang lebih besar yang

masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan

ukuran pori-pori tertentu.

2.7 Daya Tahan Jantung dan Pembuluh Darah

Pada waktu aktivitas fisik diperlukan tambahan oksigen

dan nutrisi yang adekuat. Agar tambahan oksigen dan nutrisi

dapat terpenuhi diperlukan aliran darah yang cukup. Sebagai

reaksi terhadap gerakan dan kerja terjadi perubahan

pengambilan oksigen oleh tubuh yang melibatkan penambahan

fungsi paru-paru dan curah jantung serta peningkatan jumlah

oksigen yang diambil oleh jaringan. Kemampuan kerja yang

terkuat dibatasi oleh jumlah maksimal O2 yang dapat

dihantarkan dari paru-paru ke otot.

16

Page 21: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Jumlah pengambilan O2 yang maksimal ini disebut VO2

max atau kapasitas aerobik yang digunakan sebagai parameter

untuk menentukan kebugaran jasmani. VO2 max erat

hubungannya dengan sistem transportasi oksigen.

Kenaikan VO2 max disebabkan oleh kenaikan isi sekuncup

serta bertambahnya densitas kapiler otot rangka yang

cenderung meningkatkan ekstraksi oksigen dari darah oleh otot

rangka. Dari penelitian Budhy Adriskanda, Faisal Yunus dan

Budiman Setiawan tahun 1997, diketahui bahwa nilai VO2 max

pada pria Indonesia dengan menggunakan alat ergonometer

sepeda dengan teknik pengukuran Astrand sebesar 39,4

ml/KgBB/menint, sedangkan pada pria Indonesia yang terlatih

sebesar 50,8 ml/KgBB/menit. VO2 max tertinggi dijumpai pada

atlet-atlet yang berkompetisi dan berlatih dengan latihan-latihan

endurance.

17

Page 22: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ilmu faal olahraga adalah ilmu yang mempelajari tubuh

manusia dan bagian-bagiannya pada waktu olahraga. Faal

olahraga sebagai ilmu amalan (Applied Science) merupakan

dasar dari ilmu kedokteran olahraga. Berdasarkan tipe dan

intensitas performa latihan, olahraga dapat dibagi menjadi 2

bagian besar, yaitu:

1. Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan

perubahan pada panjang otot dan pergerakan sendi dengan

kontraksi ritmis, tetapi hanya terjadi sedikit perubahan

pada kekuatan intramuskular.

2. Olahraga statik, yaitu olah raga yang menyebabkan

perubahan kekuatan intramuskular, tetapi tidak terjadi atau

hanya terjadi sedikit perubahan panjang otot dan pergerakan

sendi. Olahraga dinamik dengan melibatkan banyak otot

menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan

olahraga statik hanya menyebabkan sedikit peningkatan dalam

kebutuhan oksigen.

Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat diafragma.

Diafragma adalah sekat rongga badan, yang membatasi rongga

dada dan rongga perut. Pau-paru terdiri dari dua bagian, yaitu

paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir

sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

18

Page 23: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau

diekspirasi pada setiap kali pernapasan normal. Besarnya

± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.

Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra

yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya

mencapai ± 3000 ml.

Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang

masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir

ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ±

1100ml.

Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap

berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat. Besarnya ±

1200 ml.

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa

volume paru dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume

cadangan inspirasi. Besarnya ± 3500 ml, dan merupakan jumlah

udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi

normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.

Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume

cadangan inspirasi + volume residu. Besarnya ± 2300 ml, dan

merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir

eskpirasi normal.

Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi

+ volume tidal + volume cadangan ekspirasi. Besarnya ± 4600

ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang dapat

dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru

secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-

banyaknya.

19

Page 24: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital +

volume residu. Besarnya ± 5800ml, adalah volume maksimal

dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi

paksa.

3.2 SARAN

Dengan pengetahuan tentang kapsitas paru-paru pada

manusia dan faktor-faktor yang berhubungan dengan hal

tersebut, maka ada baiknya untuk menjaga maupun

memperbaiki kebiasaan pada kehidupan agar menjadi lebih baik.

Salah satu contohnya yaitu telah diuaraikan di atas bahwa

olahraga sangat mempengaruhi kesehatan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, Atmi P.M. 2003. Hubungan Kadar Debu Pupuk, Masa

Kerja, dan Pemakaian APD (masker) Dengan Kapasitas

Fungsi Paru. http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?

action=4&idx=1126. 10 Mei 2009.

Fox, L. Edward. Bowers, Richard W. Foss, Merle L. 1988. The

Phisiologycal Basis of Physical Education and Athletics.

Fourth Edition. New York : W.B Saunders Company.

GloriaNet. 2008. Paru-Paru Sehat Napas pun Lega.

http://www.glorianet.org/arsip/b4401.html. 10 Mei 2009

20

Page 25: 58752567 Kapasitas Paru Paru Sebelum Dan Sesudah Berolahraga

Lamb, David R. 1984. Phisiology of Exercise ( Responses &

Adaptations). Second Edition. New York : Macmillan

Publishing Company.

Madina, Deasy S. 2007. Nilai Kapasitas Paru dan Hubungannya

Dengan Karakteristik Fisik Pada Atlet Berbagai Cabang

Olahraga. (online). (http://resources.unpad.ac.id/unpad-

content/uploads/publikasi_dosen/NILAI%20 KAPASITAS

%20VITAL%20PARU.PDF. Diakses tanggal 10 Mei 2009).

Reza, S. 2008. Berapa Kapasitas Paru Kita?.(online).

(http://id.answers.yahoo.com/ question/index?

qid=20071121062954AAzCYR1. Diakses tanggal 10 Mei

2009).

Saputra, Adrian. 2008. Alat Pernapasan Manusia. (online).

(http://andriansaputra.multiply.com/ journal/ item/20.

Diakses tanggal 10 Mei 2009).

Suharto. 1978. Peningkatan Kondisi Fisik. Cermin Dunia

Kedokteran No 12. 5-7.

Trisnawati, Hanida. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan

Dengan Kapasitas Vital Paru Tukang Ojek di Alun-Alun

Ungaran Kabupaten Semarang Bulan Maret 2007. (online).

(http:/digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/ skripsi/ index/assoc/

HASHb7c9.dir/ doc.pdf. Diakses tanggal 10 Mei 2009).

21