ujian akhir semester retorika - adi yanuar aji
TRANSCRIPT
Ujian Akhir Semester Retorika
Adi Yanuar Aji
13010112130107
Kelas A
1. Sebutkan dan jelaskan permasalahan yang berkait dengan “pengalaman anda saat
berpidato” !
Banyak permasalahan terkait hal berpidato. Hal itu juga terjadi pada diri saya sendiri.
Beberapa permasalahan itu adalah :
a. Demam Panggung
Suatu ketakutan pada saat sebelum tampil berpidato, terlebih jika sebelumnya
tidak memiliki persiapan sama sekali.
b. Gugup dan Panik
Keadaan ini sering terjadi pada saat sudah tampil berpidato. Keadaan gugup dan
panik sangat berpengaruh pada kelangsungan berpidato itu sendiri.
c. Kecemasan Berbicara
Hal itu terjadi jika topik yang akan disampaikan tidak berkenan di audiens, serta
ketakutan akan topic yang disampaikan tersebut menjadi beban
2. Sebutkan dan jelaskan permasalahan yang berkait dengan cara penyusunan dan
penyampaian berpidato ! kelebihan-kekurangannya
a. Menentukan isi naskah pidato
Hal ini merupakan sebuah permasalahan dimana dalam isi naskah pidato harus
tersisipkan tujuan, isi atau materi, dan pesan serta memiliki prinsip satu kesatuan,
saling berhubungan, dan penegasan beberapa hal.
b. Menentukan tujuan pidato
Tujuan pidato sendiri digunakan untuk menyampaikan informasi, menghibur, atau
mempengaruhi orang lain. Hal ini terkadang menjadi permasalah para pembicara
dikarenakan tujuannya sendiri. Terkadang maksud pembicara tidak dimengerti
oleh audiens, hal ini ditunjang dari tata bahasa pembicara itu sendiri.
3. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penentu berhasil-tidaknya dalam kegiatan
(ber)komunikasi !
Efektivitas dan efisiensi dari komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Jika dilihat dari komunikatornya maka komunikasi dipengaruhi oleh :
1) Kecakapan Komunikator
Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai cara-cara
penyampaian buah pikiran baik secara lisan maupun secara tertulis. Dengan
kata lain komunikator harus menguasai teknik berbicara dan teknik membuat
surat (naskah). Ia harus cakap memilih simbol/lambang yang tepat untuk
mengungkapkan buah pikiranya dan harus cakap membangkitkan minat para
pendengar atau pembaca. Di samping itu harus pandai pula menarik perhatian
dan menyajikannya. Keterangan-keterangannya harus sistematis dan jelas.
Demikian pula pembicara yang berbicara di depan masyarakat tertentu, akan
menyesuaikan pada sifat-sifat masyarakat tersebut, tanpa mengadakan
penyesuaian sebelumnya maka komunikasi menjadi tidak lancar atau bahkan
macet sama sekali. Dalam berkomunikasi harus memperhatikan keadaan
masyarakat sekitar harus dengan memahami keadaan masyarakat tersebut,
seperti kebisaan, aliran agama dan kepercayaan dan sebagainya. Dengan
memahami hal-hal tersebut komunikasi akan menjadi lancar.
1) Saluran Komunikasi
Komunikasi dipengaruhi oleh saluran atau alat tubuh dari komunikator,
terutama dalam komunikasi lisan. Suara yang besar dan jelas, ucapan yang
jelas, tingkah laku yang baik akan menyebabkan pembicaraanya menarik. Juga
tangan yang sehat dengan gerak-gerik yang baik dapat mendukung
pembicaraan, oleh karena itu bila ingin berhasil dalam komunikasi alat-alat
tubuh kita harus baik terutama alat-alat indera dan alat bicara.
b. Dilihat dari segi reseptor (penerima).
Keberhasilan komunikasi tidak hanya tergantung pada pihak komunikator
(sumber), tetapi juga tergantung dari reseptor. Walaupun pihak komunikator telah
memenuhi persyaratan, akan tetapi bila pihak reseptor kurang memenuhi maka
hasil komunikasi tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Pengaruh-pengaruh
dari pihak reseptor tersebut adalah :
1) Kecakapan komunikator reseptor.
Hasil komunikasi ditentukan oleh kecakapan berkomunikasi reseptor.
Kecakapan ini terutama kecakapan mendengarkan dan membaca. Walaupun
komunikator cakap berbicara atau menulis, akan tetapi bila reseptor kurang
cakap mendengarkan dan membaca, maka hasil komunikasi kurang memenuhi
harapan, oleh karena itu agar hasil komunikasi baik maka reseptor harus
menguasai teknik mendengarkan dan teknik membaca. Dalam mendengarkan
reseptor harus cakap memusatkan perhatian, mengambil inti sari dari suatu
pembicaraan, dan harus dapat membedakan mana pokok permasalahan dan
mana yang hanya merupakan penjelasan-penjelasannya saja, harus bersifat
kritis, dan sebagainya. Dalam membaca ia harus dapat menangkap banyak
kata-kata secara sekaligus dan menafsirkannya secara tepat.
2) Sikap Reseptor
Hasil komunikasi dipengaruhi pula oleh sikap reseptor (penerima). Kadang-
kadang reseptor selalu menaruh curiga terhadap pembicara (prejudice), atau
kadang-kadang bersikap apriori artinya telah menentukan kesimpulan
sebelum ada data-data yang lengkap. Sebagai reseptor (pendengar/pembaca)
seseorang bila ingin berhasil dalam komunikasi harus bersikap wajar, apa
adanya. dan siapapun yang menjadi penceramah/pembicara harus diterima
sebagai apa adanya tanpa sikap curiga atau apriori.
3) Pengetahuan reseptor (pendengar/pembaca)
Hasil komunikasi di pengaruhi pula oleh kekayaan pengetahuan si reseptor,
dengan pengetahuan yang banyak seorang pendengar dapat dengan cepat
menangkap isi dari suatu pesan atau suatu bacaan dan mudah menafsirkan
maksud dari pembicara/penulis tersebut. Sebaliknya pendengar/pembaca yang
pengetahuannya sangat terbatas akan sulit menangkap pembicaraan atau
bacaan.
4) Komunikasi dipengaruhi pula oleh sistem sosial
Artinya si pendengar/pembaca harus memahami kedudukan pembicara. Sebab
tiap penceramah memiliki kebiasaan-kebiasaan tersendiri. Demikian pula bila
kita ada di suatu kantor tertentu atau masyarakat tertentu kita sebagai reseptor
(pendengar) harus dapat menyesuaikan diri, artinya memahami tata tertib dan
tata pergaulan masyarakat tersebut. Dengan cara itu maka kita dapat menjadi
pendengar yang baik, dan jika tidak dapat menyesuaikan terhadap kebiasaan-
kebiasaan atau tradisi-tradisi pembicara/penulis, maka komunikasi menjadi
terhambat. Oleh karena itu, sebagai pendengar atau pembaca harus dapat
menyesuikan diri terhadap sistem sosial dari pihak pembaca/penulis.
5) Saluran Komunikasi
Komunikasi dipengaruhi pula oleh saluran komunikasi,
(pendengaran/penglihatan) dari pihak reseptor. Bila pendengaran, penglihatan,
atau indera lainnya kurang sempurna maka komunikasi juga tidak akan
sempurna, karena dengan kurang sempurnanya alat-alat penyalur tersebut
(indera) maka tangkapan dapat kurang jelas. Oleh karena itu agar komunikasi
dapat lancar dan berhasil, maka indera kita harus baik.
c. Berikut adalah kriteria keberhasilan komunikasi :
1) Kepercayaan penerima pesan (komunikan) terhadap komunikator serta
keterampilan komunikator berkomunikasi (menyajikan isi komunikasi sesuai
tingkat nalar komunikan).
2) Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan komunikan.
3) Pengalaman yang sama tentang isi pesan antar komunikator dan komunikan.
4) Kemampuan komunikasi menafsirkan pesan, kesadaran, dan perhatian
komunikan akan kebutuhannya atas pesan yang diterima.
5) Setting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan dan menantang).
6) Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media yang sesuai
dengan jenis indera penerima pesan).
4. Salah satu metode berpidato adalah ekstemporan. Jelaskan pengertian metode tersebut
dan kelebihan, kekurangan serta syarat-syaratnya !
Metode Ekstemporan adalah metode berpidato dengan terlebih dahulu membuat
catatan kecil atau menyiapkan garis-garis bersar konsep pidato yang akan
disampaikan.
Kelebihan metode ekstemporan antara lain membuat pidato lebih runtut dan
sistematis, menghindari pengulangan bahasan yang telah disampaiakn di awal, serta
menghindari ketertinggalan poin-poin penting karena faktor lalai atau lupa sehingga
tidak sempat disampaikan.
5. Bagi seorang public-speaker diperlukan persiapan, strategi saat sebelum tampil
berbicara dan pada saat tampil berbicara. Sebutkan dan jelaskan strategi tersebut !
Berikut merupakan strategi sebelum dan saat tampil berbicara :
a. Persiapan Sebelum Tampil Berbicara
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum tampil berbicara antara
lain : 1) Menentukan tujuan; 2) Memilih pokok persoalan; 3) Mengetahui dan
menganalisa audiens dan suasananya; 4) Mengumpulkan materi; 5) Menyusun
kerangka Materi; 6) Melakukan latihan sebelum tampil; 7) Menghilangkan
perasaan “Demam Panggung”; 8) Memperdalam materi; 9) Membaca berulang-
ulang materi pidato; dan 10) Sudah tentu adalah dengan berdoa.
b. Pada Saat Tampil
Adapun strategi pada saat tampil berbicara antara lain :
1) Pembukaan
Pada saat pembukaan, hal ini merupakan kesan pertama bagi para audiens.
Ada beberapa cara yang dilakukan pembicara, antara lain : a) Dengan
memperkenalkan diri; b) Membuka dengan humor; atau c) Membuka dengan
pendahuluan secara umum.
2) Penutup
Bisa dilakukan dengan : a) Membuat rangkuman; b) Menyatakan kembali
prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato; c) Menceritakan cerita singkat
yang menarik; d) Mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait
pantun; atau e) mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian
buat para pendengar.
3) Etika
a) Etika di depan umum meliputi : (1) Mengenakan pakaian yang sesuai
dengan suasana pertemuan; (2) Tampil dengan bersahaja, sopan dan
rendah hati; (3) Menyisipkan beberapa humor segar; (4) Menggunakan
kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana; dan (5) Sebagai kata penutup
jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang
berkenan dan lain-lain.
b) Etika di depan pejabat : (1) Menghilangkan rasa rendah diri; (2) Jangan
tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain; atau (3)
Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audiens.
c) Etika di depan Pemuka Agama : (1) Jangan mengeluarkan kata-kata yang
bisa menyinggung umat beragama; (2) Jangan ada nada merendahkan atau
memuji agama tertentu; atau (3) Perbanyak istilah-istilah keagamaan.
d) Etika di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati
jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan
istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian; hindari kata-
kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan.
e) Etika di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan penalaran
yang berikaitan dengan dunia anak-anak muda; jangan mengeluarkan kata-
kata yang bersifat menentang; jangan mengkritik dan menyalahkan anak-
anak muda.
f) Etika di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; gunakan kata-kata
yang sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam
bahasa setempat.
4) Beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato. Yang perlu mendapat
perhatian adalah : a) Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat
mungkin dilihat oleh semua audience. Usahakan untuk terlihat oleh semua
audiens; b) Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara
dengan jelas, tegas, dan lantang; c) Volume, Intonasi dan Pelafalan, usahakan
mengatur volume suara, intonasi, dan pelafalan; d) Sisipkan humor yang
sopan, segar dan relevan; (e) Gerakan Tubuh, seperti tangan, jari, kepala, raut
muka, dan lain-lain yang juga mendukung; f) Penggunaan mikrofon. Bila ada
mikrofon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya; dan g) Bila ada slide (berupa
OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat efektif untuk menunjang
kegiatan tersebut.