uji tekuk
DESCRIPTION
hidrolikTRANSCRIPT
![Page 1: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/1.jpg)
DAFTAR ISI
A. Tujuan Praktikum ............... 3
B. Dasar Teori ............... 3
C. Peralatan Praktikum ............... 7
D. Prosedur Praktikum ............... 8
E. Data Hasil Praktikum .............. 10
1. Tabel 1 data hasil uji bending silinder Aluminium .............. 10
2. Tabel 2 data hasil uji bending silinder Stainless Steel .............. 11
3. Tabel 3 data hasil uji bending silinder ASSAB 765 .............. 12
4. Tabel 4 data hasil uji bending silinder Kuningan .............. 13
5. Tabel 5 data hasil uji bending balok Besi beban 20 KN .............. 14
6. Tabel 6 data hasil uji bending balok Besi beban 50 KN .............. 15
7. Tabel 7 data hasil uji bending balok Kuningan beban 20 KN .............. 16
8. Tabel 8 data hasil uji bending balok Kuningan beban 50 KN .............. 17
F. Analisa Data (Perhitungan dan Diagram Tegangan-Regangan ) .............. 18
1. Perhitungan data uji bending silinder Aluminium .............. 18
2. Diagram tegangan-regangan silinder Aluminium .............. 19
3. Perhitungan data uji bending silinder Stainless Steel .............. 20
4. Diagram tegangan-regangan silinder Stainless Steel .............. 21
5. Perhitungan data uji bending silinder ASSAB 765 .............. 22
6. Diagram tegangan-regangan silinder ASSAB 765 .............. 23
7. Perhitungan data uji bending silinder Kuningan .............. 24
8. Diagram tegangan-regangan silinder Kuningan .............. 25
9. Perhitungan data uji bending balok Besi beban 20 KN .............. 26
10. Diagram tegangan-regangan balok Besi beban 20 KN .............. 27
11. Perhitungan data uji bending balok Besi beban 50 KN .............. 28
12. Diagram tegangan-regangan balok Besi beban 50 KN .............. 29
13. Perhitungan data uji bending balok Kuningan beban 20 KN .............. 30
14. Diagram tegangan-regangan balok Kuningan beban 20 KN .............. 31
1
![Page 2: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/2.jpg)
15. Perhitungan data uji bending balok Kuningan beban 50 KN .............. 32
16. Diagram tegangan-regangan balok Kuningan beban 50 KN .............. 33
G. Kesimpulan dan Saran .............. 34
H. Daftar Pustaka .............. 35
2
![Page 3: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/3.jpg)
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan kekuatan lentur (flexural strength) material
2. Menentukan modulus elastisitas material
3. Mengetahui distribusi tegangan ketika terjadi pembebanan.
B. Dasar Teori
Kekakuan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi elastis.
Modulus elastisitas (E) adalah harga kekakuan suatu material pada daerah elastis.
Modulus elastis juga berarti perbandingan tegangan dengan regangan pada daerah
elastis. Material yang lentur (tidak kaku) adalah material yang dapat mengalami
regangan bila diberi tegangan atau beban tertentu. Tegangan atau beban yang
diberikan pada pelat sebagai bahan uji dimana haruslah dibawah harga beban
maksimum agar specimen tidak mengalami deformasi plastis. Pada praktikum uji
bending kali dilakukan pada tiga buah material yang memiliki jenis yang sama,namun
dilakukan faktor perlakuan yang berbeda, faktor yang berikan itu adalah pengaruh
suhu,hasil penymbungan dan yang satu lagi tidak dipengaruhi apapun atau masih
murni.
Bukan hanya kekakuan benda yang akan di uji,namun sifat-sifat lain juga akan
di uji. Seperti sifat kekerasan, ketangguhan, elastisitas dan sifat yang lainnya.Bentuk
specimen adalah segi empat atau lingkaran,yang mana spesimen mempunyai
penampang segi empat ataupun lingkaran maka tegangan normal maksimum pada
penampang ada pada titik tengah.Oleh karena itu pengujian di lakukan dititik tengah
dengan maksud bahwa hasilnya akan dapat disimpulkan sebagai wakil dari bagian-
bagian lainnya.
Untuk mencari tegangan dan regangan diperluka beberapa langkah perhitungan
dan berikut ini adalah rumus – rumus yang digunakan :
3
![Page 4: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/4.jpg)
- Perhitungan gaya pada Tumpuan
ΣMB=0ΣMB=F .b−RA . L0=F .b−RA .LRA=F .bL
atauRB= F .bL
- Perhitungan Momen pada Suatu titik
titik C=pusat gayaFMC=RA .a¿F .bL
.aatauMC=RB .b¿F .aL
.b
- Perhitungan Tegangan Bengkok ( Tb )
Tb=MCWb
- Perhitungan Tahanan Bengkok dan Inersia Penampang
a. Penampang lingkaran
Tahanan BengkokWb=π . D3
32Inersia PenampangImin=π . D4
64
4
![Page 5: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/5.jpg)
b. Penampang Persegi Panjang
Tahanan BengkokWb=b .h2
6Inersia PenampangImin=b .h3
12
- Regangan Bengkok
ε= yR
y=ΔL
- Jari –jari lengkungan
R=E . IminMC
Keterangan :
F = Gaya
R = Jari – jari lengkungan
RA = Gaya pada tumpuan A
RB = Gaya pada tumpuan B
MC = Gaya pada titik C ( Pusat gaya F )
E = Modulus Elastisitas
Imin = Inersia Penampang
y = ΔL = Perubahan panjang
Wb = Tahanan Bengkok
ε = Regangan
5
![Page 6: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/6.jpg)
Tb = Tegangan Bengkok
- Modulus Elastisitas Material
C. Peralatan Praktikum
Dalam setiap proses paraktikum tentu perlu adanya persiapan alat dan bahan. Hal
ini bertujuan untuk menunjang proses praktikum agar dapat berlangsung dengan
efisien dan memperoleh hasil yang maksimal. Begitu pula pada proses praktikum Uji
Bending ini, ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan diantaranya adalah :
Alat :
Alat uji Bending
Jangka Sorong
Dial Indicator
Alat Tulis
Bahan :
Silinder Aluminium
Silinder Stainless Steel
Silinder ASSAB 765
Silinder Kuningan
Balok Besi
Balok Kuningan
6
![Page 7: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/7.jpg)
D. Prosedur Praktikum
1. Pertama siapkan alat dan bahan praktikum. Bahan yang digunakan pada praktikum
ini adalah besi berbentuk Silinder dan Balok dengan ketentuan jenis besi Silinder
yaitu Aluminium, Stainless Steel, ASSAB 765, dan Kuningan lalu untuk besi
Balok yaitu Besi dan Kuningan.
2. Selanjutnya Ukur Bahan Silinder dan Balok yang telah tersedia dan catat.
3. Nyalakan mesin uji bending.
4. Setel alat uji bending dengan pembebanan 20 KN untuk seluruh bahan berbentuk
silinder dan balok dengan posisi balok tertidur lalu dengan pembebanan
50 KN untuk posisi balok berdiri .
5. Tempatkan bahan yang akan diuji di atas tumpuan dengan jarak tumpuan 300
dengan pembagian jarak gaya dari tumpuan A (penanda tumpuan sebelah kiri) dan
tumpuan B untuk tumpuan sebelah kanan).
6. Di dalam praktikum ini diperlukan kerjasama antara 3 orang, satu orang untuk
mengamati posisi dial indicator, orang kedua lainya untuk mengamati pergerakan
F pada mesin uji bending, dan orang ketiga sebagai penyatat hasil uji Bending.
Posisi dial indicator di amati pada saat skala 10 dan kelipatanya hingga berakhir
pada skala 100 atau kembali pada posisi 0 (semula). Setiap posisi dial indicator
mencapai skala 10 dan kelipatannya orang pertama yang mengamati dial indicator
harus memberi komando kepada orang kedua yang mengamati mesin uji bending
dan orang kedua tersebut memberitahukan angka posisi skala F pada mesin uji
bending kepada orang ketiga lalu orang ketiga mencatat hasil Uji Bending. Pada
saat kegiatan ini harus dilakukan dengan cermat dan koordinasi antara ketiga orang
tersebut harus baik.7
BA155 mm145 mm
F
![Page 8: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/8.jpg)
7. Setelah selesai menguji satu bahan maka ganti ke bahan uji yang lainnya dengan
cara yang sama untuk bahan uji silinder.
8. Untuk bahan uji berbentuk balok setiap bahan uji diuji dengan 2 posisi dan 2
perbedaan pembebanan 20 KN dan 50 seperti telah disebutkan pada langkah 4.
9. Setelah seluruh bahan uji telah selesai diuji, bereskan kembali alat dan bahan uji
ke tempat semula. Jangan lupa untuk mematikan mesin uji bending.
10. Untuk keamanan patuhi standar kerja K3 laboratorium.
11.
8
![Page 9: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/9.jpg)
E. Data Hasil Praktikum
1. Tabel 1 data hasil uji bending silinder Aluminium.
Data bahan Aluminium :
- Diameter = 31,6 mm
- Modulus Elastisitas = 70.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
2. Tabel 2 data hasil uji bending silinder Stainless Steel.
Data bahan Stainless Steel :
- Diameter = 25,4 mm
- Modulus Elastisitas = 200.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
9
ΔL (mm) gaya F (N)0,1 10000,2 13000,3 17000,4 21000,5 24000,6 30000,7 42000,8 49500,9 5600
1 6250
ΔL (mm) gaya F (N)0,1 9000,2 15000,3 20000,4 24000,5 29000,6 34000,7 38000,8 42000,9 4800
1 5200
![Page 10: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/10.jpg)
:
3. Tabel 3 data hasil uji silinder ASSAB 765.
Data bahan ASSAB 765 :
- Diameter = 30,25 mm
- Modulus Elastisitas = 100.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
4. Tabel 4 data hasil uji bending silinder Kuningan.
Data bahan silinder Kuningan :
- Diameter = 32,7 mm
- Modulus Elastisitas = 90.000 N/mm2
10
ΔL (mm) gaya F (N)0,1 15000,2 27000,3 40000,4 54000,5 66000,6 80000,7 93000,8 108000,9 12000
1 13000
ΔL (mm) gaya F (N)0,1 7500,2 16000,3 25000,4 33000,5 40500,6 48000,7 57000,8 66000,9 7100
1 7750
![Page 11: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/11.jpg)
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
5. Tabel 5 data hasil uji balok Besi dengan pembebanan 20 KN.
Data bahan silinder balok Besi :
- Dimensi Penampang =
Panjang : 38,3 mm
Lebar : 15,65 mm
- Modulus Elastisitas = 100.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
6. Tabel 6 data hasil uji bending balok Beban pembebanan 50 KN.
11
ΔL (mm) gaya (F)0,1 4000,2 8000,3 14000,4 16000,5 20500,6 25000,7 28000,8 34000,9 3800
1 4200
ΔL (mm) gaya (F)0,1 24000,2 45000,3 67000,4 90000,5 114000,6 135000,7 158000,8 182000,9 20400
1 22700
![Page 12: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/12.jpg)
Data bahan silinder balok Besi :
- Dimensi =
Panjang : 38,3 mm
Lebar : 15,65 mm
- Modulus Elastisitas = 100.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
7. Tabel 7 data hasil uji balok Kuningan pembebanan 20 KN.
Data bahan silinder balok Kuningan :
- Dimensi =
Panjang : 50,3 mm
Lebar : 16 mm
- Modulus Elastisitas = 90.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
12
ΔL (mm) gaya (F)0,1 3000,2 6000,3 8500,4 11500,5 14000,6 17000,7 20000,8 23000,9 2600
1 2900
![Page 13: UJI Tekuk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082504/563db81f550346aa9a90c7c8/html5/thumbnails/13.jpg)
8. Tabel 8 data hasil uji bending Kuningan pembebanan 50 KN.
Data bahan silinder balok Besi :
- Dimensi =
Panjang : 50,3 mm
Lebar : 16 mm
- Modulus Elastisitas = 90.000 N/mm2
Keterangan :
- Delta L = Perubahan panjang ( terbaca pada dial indicator )
- F = Gaya yang terjadi ( terbaca pada mesin uji bending )
13
ΔL (mm) gaya (F)0,1 25000,2 54000,3 80000,4 109000,5 136000,6 164000,7 192000,8 219000,9 24800
1 27300