uji efek anti-inflamasi ekstrak metanol kulit alpukat · 2017. 11. 16. · uji efek anti-inflamasi...
TRANSCRIPT
UJI EFEK ANTI-INFLAMASI EKSTRAK METANOL KULIT ALPUKAT
(Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN 1%
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan Oleh:
Alexander Vito Harmony Swastika Yuan
NIM: 148114067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI EFEK ANTI-INFLAMASI EKSTRAK METANOL KULIT ALPUKAT
(Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan Oleh:
Alexander Vito Harmony Swastika Yuan
NIM: 148114067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
KEEP GOING.
RESULTS TAKE TIME. BUT IF YOU’RE CONSISTENT,
THEY WILL COME.
Karya ini kupersembehkan untuk:
Tritunggal Maha Kudus, Santo Alexander, Santo Ignatius Loyola sumber berkat
dan harapanku
Papa, Mama, Kakak-kakakku, serta seluruh keluarga besar yang penuh cinta
Semua sahabat dan teman yang telah menemaniku dan menyemangatiku
Semua manusia yang menganggap karya ini bermanfaat
serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan kasih-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Anti-
Inflamasi Ekstrak Kulit Alpukat (Persea americana Mill.) pada Mencit Jantan
Galur Swiss Terinduksi Karagenin” dengan baik. Skripsi ini merupakan bagian
dari penelitian Phebe Hendra, Ph.D., Apt., yang berjudul “Aktivitas Analgesik dan
Antiinflamasi Kulit Alpukat” berdasarkan SK No. 014B/LPPM USD/III/2017.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin untuk penggunaan
segala fasilitas laboratorium selama penelitian.
4. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
telah dengan sabar memberikan banyak kritik, saran, dan bimbingan selama
penelitian dan penyusunan skripsi.
5. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku dosen penguji atas kritik
dan saran selama penyusunan skripsi.
6. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas kritik
dan saran selama penyusunan skripsi.
7. Mas Antonius Dwi Priyana dan Mas Sarwanto selaku Sekretariat S1 Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma yang memberikan informasi selama
perkuliahan dan ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Pak Heru Purwanto, Pak Suparjiman, Pak Markus Suparlan, Pak Yohanes
Wagiran, Pak Kayatno, Pak Musrifin, Mas Bimo yang telah membantu
pengerjaan penelitian skripsi ini.
9. Keluarga terkasih, Bapak Oei, Leonardus Widadi, Ibu Sri Purbaningsih,
Gabriella Rosa Petra S.Y., Grace Litany Aurora S.Y. yang telah menyemangati
dan memberi dukungan selama proses pengerjaan skripsi.
10. Angelica Rivera Santoso, yang selalu menemani, memberikan semangat,
dukungan, kasih sayang selama perkuliahan dan proses pengerjaan skripsi ini.
11. Teman-teman kos Krisna, Eko Aprilianto, Andreas Billyansa, Christio Rafelix
Putra, Andreas Billyansa, Petrus Febrian Widiantoro, Dwi Meilianto yang
memberi warna kehidupan harian di kos.
12. Teman-teman Konco Tisu, Patricia Dian Anggraeni, Dicky Prasetya, Aquina
Nino Ramadanti Dewita, Debby Permatasari Liwang, Petrus Febrian
Widiantoro, Agata Ratna Puspitasari, Yulius Denis Chrismaaji, Rabulas Tri
Nugroho, dan Claudia Darantika Pradita yang memberikan kebahagiaan dan
bantuan selama perkuliahan.
13. Teman-teman Pejuang Skripsi Poenya, Eko Aprilianto dan Claudia Darantika
Pradita yang telah bersama-sama berjuang mengerjakan skripsi ini.
14. Teman-teman FSM B 2014 dan seluruh angkatan 2014 yang telah berdinamika,
baik panitia maupun perkuliahan.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah
membantu selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna dan
dalam naskah skripsi ini masih terdapat kekurangan mengingat keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membantu demi kemajuan di masa
yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa, lingkungan akademis, masyarakat serta dapat memberikan
sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kefarmasiaan.
Yogyakarta, 4 September 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ....................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
KESIMPULAN ..................................................................................................... 14
SARAN ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 16
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Uji Normalitas Nilai Rata-rata AUC Total (mm.menit) pada
Orientasi Penetapan Dosis Kalium Diklofenak dan Selang Waktu
Pemberian Karagenin ................................................................... 7
Tabel II. Hasil Uji LSD AUC Total (mm.menit) Pada Uji Pendahuluan Dosis
Efektif Kalium Diklofenak dan Selang Waktu Pemberian Karagenin
7
Tabel III. Rata-rata AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji Antiinflamasi
(N=5) ........................................................................................... 11
Tabel IV. Hasil Uji LSD AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji
Antiinflamasi (n=5) ..................................................................... 11
Tabel V. Rata-rata Persen Penghambatan Inflamasi Tiap Mencit Pada
Masing-masing Kelompok .......................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kulit Alpukat .................................................................................... 24
Gambar 2. Kulit Alpukat Kering........................................................................ 24
Gambar 3. Serbuk Kulit Alpukat ....................................................................... 24
Gambar 4. Ekstrak kental Kulit Alpukat ............................................................ 24
Gambar 5. Pemberian secara peroral ................................................................. 25
Gambar 6. Pemberian garis pengukuran ............................................................ 25
Gambar 7. Injeksi subplantar ............................................................................. 25
Gambar 8. Pengukuran udem ............................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi Kulit Persea americana Mill.. 18
Lampiran 2. Surat Kalibrasi Jangka Sorong Digital ..................................... 19
Lampiran 3. Surat Legalitas Penggunaan SPSS ........................................... 20
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance ........................................................... 21
Lampiran 5. Data Perhitungan Dosis dan Rendemen ................................... 22
Lampiran 6. Kulit Alpukat dan Ekstrak Kulit Alpukat ................................ 24
Lampiran 7. Pembuatan Udem dan Pengukuran Telapak Kaki Mencit ........ 25
Lampiran 8. Analisa Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang
Waktu Pemberian Diklofenak .................................................. 26
Lampiran 9. Analisa Statistika Nilai Data AUC Total pada Uji Antiinflamasi
Ekstrak Metanol Kulit Alpukat ................................................ 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Avocado (Persea americana Mill.) is a plant that has many benefits. Avocado seed
and peel contain flavonoid compounds that have anti-inflammatory effects.
However, this compound is more contained in the avocado peel. This study aims to
prove the anti-inflammatory effect of avocado peel methanol extract on male
carrageenan-induced mice. This research was purely experimental with randomized
completed direct sampling design. A total of 25 mice, age 2-3 months, divided
randomly into 5 treatment groups. Group I was given CMC-Na as a negative
control, Group II was given potassium diclofenac as a positive control, group III,
IV, and V were given peel extracts of Persea americana Mill. with three dose
ratings of 830 mg/kgBW; 1670 mg/kgBW; 3330 mg/kgBW. After 30 minutes, the
mice were induced with 1% carrageenan. Hind paw edema of mice was measured
with a digital caliper for 6 hours. Data analysis was performed by calculating AUC
from the size of hind paw edema, then analyzed statistically using one way ANOVA
and LSD test. The result from statistical tests is Avocado methanol extract has anti-
inflammatory effect. The mean percentage of inflammation inhibition of all three
doses of avocado leaf methanol extract, from the lowest dose was 48.33; 50.52;
58.61%. The effective dose of Avocado methanol extract is 3330 mg/kgBW
Keywords: antiinflammatory, peel, avocado peel, Persea americana Mill.,
carrageenan, methanol extract.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Alpukat (Persea americana Mill.) adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Biji dan kulit Alpukat mengandung senyawa-senyawa flavonoid yang mempunyai
efek antiinflamasi. Namun senyawa tersebut lebih banyak terkandung pada kulit
Alpukat. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efek anti-inflamasi dari ekstrak
metanol kulit Alpukat pada mencit jantan terinduksi karagenin. Penelitian ini
merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.
Sebanyak 25 mencit, usia 2-3 bulan, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok
perlakuan. Kelompok I diberi CMC-Na sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi
kalium diklofenak sebagai kontrol positif, kelompok III, IV, dan V diberikan
ekstrak kulit Persea americana Mill. dengan tiga peringkat dosis yaitu 830
mg/kgBB; 1670 mg/kgBB; 3330 mg/kgBB. Setelah 15 menit, mencit diinduksi
dengan karagenin 1%. Udem pada kaki mencit diukur dengan jangka sorong digital
selama 6 jam. Analisis data dilakukan dengan menghitung AUC dari ketebalan
udem pada kaki, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan one way
ANOVA dan uji LSD. Ekstrak metanol kulit Alpukat mempunyai efek
antiinflamasi. Rata-rata persen penghambatan inflamasi dari ketiga peringkat dosis
ekstrak metanol kulit Alpukat dari dosis terendah adalah 48,33; 50,52; 58,61%.
Dosis efektif ekstrak metanol kulit Alpukat yaitu yaitu 3330 mg/kgBB
Kata kunci: antiinflamasi, kulit, kulit alpukat, Persea americana Mill., karagenin,
ekstrak metanol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Koolman dan Roehm (2005) mendefinisikan inflamasi sebagai respon imun
terhadap jaringan yang rusak yang disertai perubahan fisiologis. Inflamasi muncul
ketika ada antigen atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh, trauma fisik, dan zat
iritan. Sistem imun akan melepaskan sel-sel imun yang akan menghancurkan
antigen tersebut dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Mediator inflamasi disintesis melalui jalur siklo-oksigenase yang akan
menghasilkan prostaglandin dan senyawa-senyawa lain seperti tromboksan dan
prostasiklin. Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS), kebanyakan mempunyai
mekanisme menghambat jalur siklo-oksigenase sehingga tidak terbentuk
prostaglandin. Obat AINS mempunyai sifat anti piretik, analgesik, dan anti-
inflamasi yang berbeda-beda potensinya. Natrium diklofenak mempunyai potensi
anti-inflamasi yang lebih besar daripada aspirin, naproksen, dan indometasin
(Mycek dkk., 2006).
Cataflam® merupakan tablet immediate-release dengan senyawa aktif
Kalium diklofenak. Termasuk dalam OAINS yang mempunyai efek analgesik,
anti-inflamasi, dan antipiretik. Mekanisme aksinya adalah dengan menghambat
enzim siklo-oksigenase (COX 1 dan COX 2) sehingga tidak terbentuk mediator
inflamasi yaitu prostaglandin. Untuk penggunaan oral tersedia dalam tablet
immediate-release 50 mg (Novartis, 2011).
Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan buah yang tumbuh secara luas
dan umum ditemukan di daerah tropis dan subtropis untuk dikonsumsi. Di
Indonesia sendiri, buah ini mudah untuk ditemukan di pasar atau pusat perbelanjaan
karena rasa dan juga manfaatnya yang baik untuk kesehatan. Mulai dari biji,
daging, dan kulit buah. Sayangnya hanya daging buah Persea americana Mill.
yang dapat dikonsumsi, sedangkan biji dan kulit masuk yang tidak digunakan,
dimasukkan ke tempat pembuangan.
Industri makanan maupun industri kesehatan memproses Persea americana
Mill. menjadi minyak ataupun pasta, baik itu biji, daging atau kulit buahnya.
Ekstrak yang berupa minyak dan pasta tersebut kaya akan kandungan biologis
kimia aktif tumbuhan. Vinha dkk. (2013) melaporkan bahwa bagian yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dapat dimakan dari alpukat memiliki kandungan bioaktif yang tinggi. Oleh sebab
itu, limbah alpukat yang berupa biji dan kulit merupakan sumber yang menjanjikan
untuk dimanfaatkan dalam makanan, farmasetis, dan kosmetik
Kosinska dkk. (2012) melaporkan bahwa ekstrak kulit dan biji Persea
americana Mill. dengan metanol 80% banyak mengandung senyawa fenolik seperti
golongan flavonoid, prosianidin, dan asam hidroksinamat, baik jenis Hass maupun
Shepard. Kandungan fenolik tersebut lebih besar di kulit alpukat daripada di biji
alpukat. Prosianidin, katekin, kuarsetin, dan 5-O-caffeoylquinic acid adalah
beberapa senyawa yang ditemukan baik dalam kulit maupun biji Persea americana
Mill. jenis Hass dan Shepard. Rodríguez-Carpena dkk. (2011) menyatakan bahwa
senyawa fenolik pada Persea americana Mill. mempunyai aktivitas antioksidan
yang tinggi dalam berbagai uji in vitro yang telah dilakukan. Senyawa fenol
memiiki kemampuan sebagai anti-inflamasi, antikoagulan, antioksidan, serta
peningkatan sistem imun (Arukwe dkk., 2012). Aktivitas farmakologi dari senyawa
flavonoid adalah sebagai antialergi, antiviral, antiinflamasi, hepatoprotektif,
antioksidan, antitrombotik, vasodilator dan antikarsinogenik (Seyoum dkk., 2006).
Senyawa fenolik dan flavonoid dapat mengurangi proses pembentukan dan
mengikat radikal bebas dalam tubuh manusia (Hidalgo dkk., 2010). Selain biji dan
kulitnya, Yasir dkk. (2010) melaporkan bahwa daun alpukat mempunyai efek
antara lain sebagai anti-inflamasi, analgesik, antioksidan, dan antihepatotoksik.
Tianri (2016) melaporkan bahwa ekstrak metanol 90% biji alpukat mempunyai
aktivitas anti-inflamasi. Ekstrak dipilih karena dapat menyari senyawa-senyawa
yang lebih spesifik yang ingin diteliti. Karena senyawa yang tersari hanya yang
larut terhadap penyari atau pelarut.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek
antiinflamasi dari ekstrak metanol kulit Alpukat. Berdasarkan dari kandungan
antara biji dan kulit alpukat, yang keduanya mengandung senyawa fenolik seperti
flavonoid, prosianidin, dan asam hidroksinamat serta penelitian yang telah
membuktikan bahwa biji alpukat mempunyai efek antiinflamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
METODE PENELITIAN
Penelitian termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah
Alat dan bahan penelitian
Hewan uji mencit jantan galur Swiss yang berumur 2-3 bulan dengan berat
sekitar 20-30 gram dalam kondisi yang sehat (tidak terdapat luka pada kaki)
diperoleh dari Laboratorium Imunologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Limbah kulit alpukat yang diperoleh dari salah satu depot es di Galeria Mall
Yogyakarta. Karagenin tipe I (sigma Chemical co.). Metanol sebagai penyari
diperoleh dari PT. Brataco. NaCl 0,9 % sebagai pelarut karagenin, akuades, dan
Cataflam Fast® 50 mg.
Alat-alat yang digunakan antara lain oven (Memmert®), mesin penyerbuk
(Retsch®), dan ayakan nomor 40 dan 60. Seperangkat alat gelas berupa beaker
glass, cawan porselen, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, batang pengaduk (Pyrex
Iwaki Glass®), pompa vakum, corong Buchner, alat maserasi (Innova 2100), dan
rotary evaporator (Buchi R 201/215). Timbangan analitik Mettler Toledo®,
stopwatch, penangas air, waterbath, statif, dan termometer. Spuit injeksi 1 mL,
mortir dan stamper, bekker glass, neraca analitik, stopwatch, dan jangka sorong
digital (Hardened®).
Pengumpulan bahan dan pembuatan serbuk simplisia
Kulit alpukat dicuci dari kotoran-kotoran serta daging-daging kulit alpukat
yang masih menempel di kulitnya. Kemudian kulit alpukat yang dipotong-potong
±1 cm dijemur hingga kering (mudah untuk dipatahkan). Setelah kering dilakukan
pembersihan terhadap kotoran-kotoran kemudian diblender hingga menjadi serbuk
simplisia. Simplisia diayak menggunakan ayakan no. 40 dan 50 dan diambil serbuk
yang lolos ayakan 40 dan tidak lolos ayakan 50 agar ukuran partikel seragam.
Uji kadar air
Uji kadar air dilakukan dengan meletakkan 5 g serbuk simplisia ke dalam
alat moisture balance dan setelah 15 menit akan muncul nilai persen kadar. Uji ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas dan stabilitas serbuk saat penyimpanan
sebelum digunakan sebagai larutan uji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Ekstraksi
Sebanyak 50 g serbuk simplisia dibagi kedalam 2 buah Erlenmeyer dan
direndam dengan 100 mL metanol 90% lalu dimaserasi selama 24 jam. Hasil
maserasi kemudian disaring dengan corong Buchner, selanjutnya diuapkan dengan
rotary evaporator. Ekstrak kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselen dan
ditimbang massanya. Setelah penimbangan, ekstrak diletakkan di atas waterbath
dan dioven pada suhu 50oC hingga mendapat bobot tetap dari ekstrak kental.
Ekstrak kental tersebut kemudian dilarutkan oleh CMC-Na 1% menjadi sebuah
larutan uji dengan konsentrasi 10%.
Uji pendahuluan
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Fakultas
Kedokteran Umum UGM berupa Ethical Clearance. Pada penelitian dilakukan uji
pendahuluan terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengetahui selang waktu
pemberian karagenin. Uji pendahuluan menggunakan 12 ekor mencit yang dibagi
ke dalam 4 kelompok yaitu Kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dan dosis 9,1
mg/kgBB dengan selang waktu 15 menit. Kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB
dan 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu 30 menit. Karagenin disuntikkan sesuai
dengan selang waktu pemberian kelompok larutan uji ke telapak kaki kanan mencit
dan spuit kosong disuntikkan ke telapak kaki kiri mencit sebagai pembanding.
Udem diukur selama 6 jam pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210,
240, 270, 300, 330, 360 dengan jangka sorong digital yang telah dikalibrasi oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik
Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Kemudian selisih udem telapak kaki kanan
dan kiri dihitung dengan menggunakan AUC.
Uji aktivitas antiinflamasi
Disiapkan mencit sebanyak 25 ekor yang dibagi ke dalam 5 kelompok
masing-masing berisi 5 ekor mencit yang diambil secara acak. Kelima kelompok
tersebut adalah kontrol negatif CMC-Na 1%; kontrol positif Kalium diklofenak
dosis 4,48 mg/kgBB (berdasarkan uji pendahuluan); ekstrak metanol kulit Alpukat
dosis I 830 mg/kgBB; ekstrak metanol kulit alpukat dosis II 1670 mg/kgBB; ekstrak
metanol kulit alpukat dosis III 3330 mg/kgBB. Karagenin disuntikkan 30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
setelah pemberian larutan uji (berdasarkan uji pendahuluan) ke telapak kaki kanan
mencit dan spuit kosong disuntikkan ke telapak kaki kiri mencit sebagai
pembanding. Udem diukur selama 6 jam pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120,
150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360 dengan jangka sorong digital yang telah
dikalibrasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Besar Kulit,
Karet, dan Plastik Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Kemudian selisih udem
telapak kaki kanan dan kiri dihitung dengan menggunakan AUC.
Keterangan:
𝐴𝑈𝐶0−𝑥 = area di bawah kurva dari menit ke-0 hingga menit ke-360
(mm.mencit)
𝐶𝑛 − 𝐶𝑛−1 = selisih udem pada menit ke-(n) dan ke-(n-1) (mm)
𝑡𝑛 − 𝑡𝑛−1 = selisih menit ke-(n) dan ke-(n-1) (jam).
Dihitung juga persen penghambatan inflamasi dengan rumus sebagai berikut
Penghambatan inflamasi (%) = (𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0− (𝐴𝑈𝐶0−𝑥)𝑛
(𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0 × 100%
Keterangan:
(𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0 = rata-rata AUC total kontrol negatif (mm.jam)
(𝐴𝑈𝐶0−𝑥)𝑛 = nilai AUC total pada kelompok perlakuan replikasi ke - (mm.jam)
Analisis Statistika
Dilakukan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui data terdistribusi normal atau
tidak. Data terdistribusi normal apabila P > 0,05. Lalu dilanjutkan uji ANOVA
dengan taraf kepercayaan 95% dan P < 0,05 untuk melihat apakah terdapat
perbedaan bermakna pada kelompok data. Kemudian dilakukan LSD Post Hoc Test
untuk melihat kelompok data mana yang memiliki perbadaan bermakna. Uji
dilakukan menggunakan software SPSS Statistic Version 22 yang dilakukan oleh
CE&BU Fakultas Kedokteran Umum UGM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi, Penetapan Kadar Air dan Ekstraksi Kulit Alpukat
Determinasi dilakukan di Unit II Biologi Farmasi Fakultas Farmasi UGM
dan didapatkan bahwa bahan uji kulit alpukat yang digunakan untuk penelitian
adalah Persea americana Mill.
Simplisia diayak menggunakan ayakan 40 dan 50 agar mendapatkan ukuran
partikel yang sama sehingga semua partikel dapat terbasahi semua pada waktu
maserasi. Simplisia kulit alpukat diuji kadar airnya dengan hasil sebesar 7,328%
yang telah memenuhi kriteria kadar air yang baik. Kriteria kadar air yang baik yaitu
dibawah 10%. Kemudian simplisia diesktraksi dengan pelarut metanol 90% yang
merupakan pelarut organik yang digunakan untuk menarik senyawa flavonoid yang
mempunyai efek antiinflamasi yang juga merupakan senyawa organik. Ekstraksi
merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya berdasarkan perbedaan
kelarutan terhadap dua cairan tidak saling larut (Agoes, 2009).
Hasil remaserasi tidak dibuat menjadi ekstrak kental karena terdapat benda
putih seperti jamur di dalam larutan ekstrak. Setelah proses maserasi berakhir,
ekstrak diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 60oC agar metanol dapat
menguap. Didapatkan sebanyak 2 cawan porselen hasil ekstraksi. Pemanasan
cawan di atas waterbath bertujuan untuk menghilangkan metanol yang masih
tertinggal kemudian di oven untuk mendapatkan bobot tetap. Hasil akhir
pengukuran bobot tetap cawan 1 yaitu 2,768 g dan cawan 2 yaitu 3,294 g. Hasil
rendemen yang didapatkan yaitu 6,062%.
Uji pendahuluan
Uji pendahuluan bertujuan untuk menetapkan dosis pemberian kalium
diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin yang efektif. Penetapan dosis
kalium diklofenak dan selang waktu pemberian karagenin dapat dilihat dari nilai
AUC yang diperoleh pada masing-masing kelompok perlakuan pada tabel I berikut
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel I. Uji Normalitas Nilai Rata-rata AUC Total (mm.menit) pada Orientasi
Penetapan Dosis Kalium diklofenak dan Selang Waktu Pemberian Karagenin
Kelompok Rata-rata AUC total
(mm.menit) (�� ± SE) Nilai p
Kalium diklofenak dosis 4,48
mg/kg BB waktu pemberian 15
menit
380,97 ± 8,51 0,484 (N)
Kalium diklofenak dosis 9,1
mg/kg BB waktu pemberian 15
menit
422,58 ± 2,70 0,118 (N)
Kalium diklofenak dosis 4,48
mg/kg BB waktu pemberian 30
menit
251,45 ± 7,04 0,061 (N)
Kalium diklofenak dosis 9,1
mg/kg BB waktu pemberian 30
menit
447,61 ± 4,23 0,050 (N)
Keterangan:
�� = rata-rata
SE = Standard Error (SD/√𝑛)
N = distribusi data normal (p>0,05)
Tabel II. Hasil Uji LSD AUC Total (mm.menit) Pada Uji Pendahuluan Dosis
Efektif Kalium diklofenak dan Selang Waktu Pemberian Karagenin
Kelompok
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB ;
15 menit
Diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB ;
15 menit
Diklofenak
dosis 4,48
mg/kgBB ;
30 menit
Diklofenak
dosis 9,1
mg/kgBB;
30 menit
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB ; 15
menit
- BB BB BB
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB ; 15
menit
BB - BB BB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Diklofenak dosis
4,48 mg/kgBB ; 30
menit
BB BB - BB
Diklofenak dosis
9,1 mg/kgBB ; 30
menit
BB BB BB -
Keterangan:
BB = Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
Dari tabel I, dapat dilihat bahwa rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak
4,48 mg/kgBB selang waktu 15 menit (380,97 ± 8,51) jika dibandingkan dengan
rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu 15 menit
(422,58 ± 2,70) menunjukkan hasil yang berbeda bermakna. Hasil yang berbeda
bermakna dari perbandingan rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak 4,48
mg/kgBB selang waktu 15 menit dengan rata-rata AUC kelompok kalium
diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu 15 menit menunjukkan perbedaan aktivitas
antiinflamasi yang signifikan dari kedua kelompok tersebut. Kalium diklofenak
4,48 mg/kgBB selang waktu 15 menit mempunyai aktivitas antiinflamasi lebih
besar dibandingkan dengan kalium diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu 15 menit
karena mempunyai rata-rata AUC yang lebih kecil yaitu 380,97 ± 8,51.
Apabila rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB selang
waktu 15 menit dibandingkan dengan rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak
dengan dosis yang sama yaitu 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu yang lebih lama
yaitu 30 menit (251,45 ± 7,04) menunjukkan hasil yang berbeda bermakna. Hasil
yang berbeda bermakna dari perbandingan rata-rata AUC kelompok kalium
diklofenak 4,48 mg/kgBB selang waktu 15 dengan 30 menit menunjukkan
perbedaan aktivitas antiinflamasi yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.
Kalium diklofenak 4,48 mg/kg selang waktu 30 menit mempunyai aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
antiinflamasi lebih besar dibandingkan dengan kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB
selang waktu 15 menit karena mempunyai rata-rata AUC yang lebih kecil yaitu
251,45 ± 7,04. Jika rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB
selang waktu 30 menit dibandingkan dengan rata-rata AUC kelompok kalium
diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu 30 menit (447,61 ± 4,23) menunjukkan hasil
yang berbeda bermakna. Hasil yang berbeda bermakna dari perbandingan rata-rata
AUC kelompok kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB selang waktu 30 menit dengan
rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu 30 menit
menunjukkan perbedaan aktivitas antiinflamasi yang signifikan dari kedua
kelompok tersebut. Rata-rata AUC kelompok kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB
selang waktu 30 yang lebih kecil daripada rata-rata AUC kelompok kalium
diklofenak 9,1 mg/kgBB selang waktu 30 menit memperlihatkan aktivitas
antiinflamasi yang lebih besar.
Dari data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian Kalium
diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 30 menit
mempunyai rata-rata AUC yang paling kecil. Rata-rata AUC paling kecil
menunjukkan aktivitas antiinflamasi dan penurunan udem yang paling besar
sehingga dosis pemberian Kalium diklofenak yang digunakan untuk uji aktivitas
antiinflamasi yaitu 4,48 mg/kgBB dan selang waktu pemberian karagenin yaitu 30
menit. Semakin kecil AUC suatu senyawa menunjukkan kemampuan menurunkan
udem atau efek antiinflamasi yang semakin besar.
Uji aktivitas antiinflamasi
Uji aktivitas antiinflamasi bertujuan untuk mendapatkan dosis efektif dari
ekstrak metanol 90% kulit Alpukat. Aktivitas antiinflamasi dilihat melalui
pengukuran udem telapak kaki mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin
1% dengan menggunakan jangka sorong digital. Jangka sorong digital digunakan
karena pemakaian alatnya yang sederhana, mempermudah pembacaan, serta
reprodusibilitasnya yang tinggi. Penggunaan karagenin dikarenakan karagenin
memiliki efek yang cepat, tidak meninggalkan bekas dan kerusakan pada jaringan
(Siswanto dan Nurulita, 2005). Konsentrasi karagenin sebesar 1% dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan konsentrasi tersebut sudah dapat menimbulkan udem dan juga untuk
efisiensi bahan.
Uji aktivitas antiinflamasi dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok
kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak dosis I (830 mg/kgBB), ekstrak dosis II
(1670 mg/kgBB), dan ekstrak dosis III (3330 g/kgBB). Kelompok kontrol negatif
bertujuan untuk melihat apakah pelarut yang digunakan memiliki aktivitas
antiinflamasi atau tidak, sedangkan kontrol positif untuk perbandingan efek
antiinflamasi ekstrak dengan obat antiinflamasi yang sudah ada di pasaran yaitu
kalium diklofenak. Kalium diklofenak yang digunakan adalah Cataflam Fast®
yang berisi Kalium diklofenak 50 mg dalam bentuk serbuk supaya lebih mudah
larut sehingga akan lebih cepat terabsorbsi. Cataflam Fast® diabsorbsi 100%
melalui oral dan sebanyak 50% beredar secara sistemik setelah first-pass
metabolism. Kadar serum puncak didapati setelah 1 jam (Novartis, 2011). Efek
antiinflamasi ditunjukkan dengan penurunan penurunan tebal udem nilai tiap satuan
waktu setelah pemberian karagenin 1% yang digambarkan dengan adanya
penurunan nilai AUC total (mm.menit).
Mencit ditimbang terlebih dahulu sebelum memulai uji aktivitas
antiinflamasi untuk mendapatkan mencit dengan bobot 20-30 g sesuai kriteria yang
telah ditentukan sebelumnya. Mencit yang bobotnya kurang dikelompokkan untuk
diberi makan lebih banyak agar terjadi kenaikan berat badan sehingga dapat
digunakan untuk pengujian berikutnya, sedangkan mencit dengan berat badan
berlebih dikelompokkan dengan pengurangan makan agar terjadi penurunan berat
badan. Sebelum uji, mencit dipuasakan selama 24 jam agar tidak terjadi intervensi
makanan terhadap absorbs perlakuan secara peroral.
Tebal udem kaki mencit diperoleh dari selisih antara telapak kaki kanan
(karagenin) dengan telapak kaki kiri (spuit kosong). Tujuan kaki kiri disuntik
dengan spuit kosong adalah untuk melihat inflamasi yang ditimbulkan oleh spuit
itu sendiri. Jadi, hasil selisih yang diperoleh merupakan inflamasi yang ditimbulkan
oleh senyawa uji. Nilai AUC yang besar menunjukkan penurunan tebal udem yang
semakin kecil. Nilai rata-rata AUC total dan hasil uji LSD AUC total pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kelompok perlakuan ekstrak metanol kulit Alpukat serta kelompok kontrol negatif
dan positif dapat dilihat pada tabel III dan IV.
Uji Shapiro Wilk menunjukkan bahwa data semua kelompok terdistribusi
secara normal (p > 0,05). Lalu dilakukan uji ANOVA untuk melihat apakah
terdapat perbedaan bermakna di antara kelompok-kelompok perlakuan. Hasil yang
didapatkan p < 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna di
antara kelompok-kelompok perlakuan. Maka dari itu, setelah uji ANOVA
dilakukan uji LSD.
Tabel III. Rata-rata AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji Antiinflamasi
(N=5)
Kelompok Rata-rata AUC total
(mm.menit) (�� ± SE) Nilai p
Kontrol negatif CMC-Na 474,34 ± 7,99 0,378 (N)
Kontrol positif diklofenak
dosis 4,48 mg/kg BB 249,11 ± 7,80 0,396 (N)
Ekstrak Metanol dosis 833
mg/kgBB 240,34 ± 6,04 0,236 (N)
Ekstrak Metanol dosis 1670
mg/kgBB 234,72 ± 9,83 0,088(N)
Ekstrak Metanol dosis 3330
mg/kgBB 196,32 ± 17,98 0,306(N)
Keterangan :
�� = rata-rata
SE = Standard Error (SD/akar n)
N = distribusi data normal (p>0,05)
Tabel IV. Hasil Uji LSD AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji Antiinflamasi
(n=5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kelompok
Ekstrak
dosis 830
mg/kgBB
Ekstrak
dosis 1670
mg/kgBB
Ekstrak
dosis 3330
mg/kgBB
Kontrol
positif
Kontrol
negatif
Ekstrak dosis
830 mg/kgBB - BTB BB BTB BB
Ekstrak dosis
1670 mg/kgBB BTB - BB BTB BB
Ekstrak dosis
3330 mg/kgBB BB BB - BB BB
Kontrol positif BTB BTB BB - BB
Kontrol negatif BB BB BB BB -
Keterangan :
BB = Berbeda Bermakna (p<0,05)
BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)
Pada tabel III, dapat dilihat bahwa kelompok kontrol negatif CMC-Na 1%
mempunyai rata-rata AUC paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa pelarut
ekstrak yaitu CMC-Na 1% tidak memiliki aktivitas antiinflamasi (Kou dkk., 2005).
Rata-rata AUC kelompok kontrol positif (249,11 ± 7,80) bila dibandingkan dengan
rata-rata AUC kontrol negatif (474,34 ± 7,99) menunjukkan hasil yang berbeda
bermakna. Hasil yang berbeda bermakna dari perbandingan rata-rata AUC
kelompok kontrol positif dengan rata-rata AUC kelompok kontrol negatif
memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan efek antiinflamasi yang signifikan,
dimana efek antiinflamasi kontrol positif lebih besar karena memiliki rata-rata AUC
yang lebih kecil.
Jika rata-rata AUC kelompok ekstrak dosis 830 (240,34 ± 6,04), 1670
(234,72 ± 9,83), 3330 mg/kgBB (196,32 ± 17,98) dibandingkan dengan rata-rata
AUC kelompok kontrol negatif (474,34 ± 7,99) menunjukkan hasil yang berbeda
bermakna. Hasil yang berbeda bermakna dari perbandingan rata-rata AUC tiga
kelompok peringkat dosis ekstrak dengan kontrol negatif membuktikan bahwa
ekstrak dosis 830, 1670, 3330 mg/kgB mempunyai efek antiinflamasi. Efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
antiinflamasi ekstrak dosis 830 dan 1670 mg/kgBB sebanding dengan kontrol
positif yang ditunjukkan dari hasil uji LSD pada tabel IV yang memperlihatkan
bahwa rata-rata AUC ketiga kelompok tersebut berbeda tidak bermakna. Masih
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, untuk kelompok ekstrak dosis
tertinggi yaitu dosis 3330 mg/kgBB mempunyai efek antiinflamasi lebih besar
daripada kelompok kontrol positif, dilihat dari nilai rata-rata AUC ekstrak dosis
3330 mg/kgBB yang lebih kecil dan hasil uji LSD kedua kelompok tersebut yang
berbeda bermakna (tabel IV).
Dapat dilihat kembali pada tabel IV, rata-rata AUC kelompok ekstrak dosis
830 mg/kgBB bila dibandingkan dengan kelompok ekstrak dosis 1670 mg/kgBB
menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna. Hasil yang berbeda tidak
bermakna tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antiinflamasi dari kedua
kelompok dosis 830 mg/kgBB dan 1670 mg/kgBB sebanding. Aktivitas
antiinflamasi yang paling besar ditunjukkan oleh kelompok ekstrak dosis 3330
mg/kgBB dikarenakan ketika rata-rata AUC kelompok ekstrak dosis 3330
mg/kgBB dibandingkan dengan rata-rata AUC kelompok ekstrak dosis 830
mg/kgBB dan 1670 mg/kgBB menunjukkan hasil berbeda bermakna dimana rata-
rata AUC kelompok ekstrak dosis 3330 mg/kgBB paling kecil.
Dengan nilai AUC yang paling kecil (196,32 ± 17,98), dapat disimpulkan
bahwa ekstrak dosis 3330 mg/kgBB merupakan dosis efektif karena mempunyai
efek antiinflamasi yang paling besar dibandingkan ekstrak metanol dosis 830
mg/kgBB, 1670 mg/kgBB serta kontrol positif yaitu Cataflam Fast® yang telah
beredar di pasaran dan telah teruji efek antiinflamasinya. Dosis efektif merupakan
dosis ekstrak yang menimbullkan efek antiinflamasi paling besar.
Ekstrak metanol dosis 3330 mg/kgBB mempunyai efek antiinflamasi paling
besar disebabkan karena semakin besar dosis ekstrak yang diberikan, efek
antiinflamasi yang ditimbulkan juga semakin besar. Di dalam dosis ekstrak yang
besar terdapat banyak senyawa-senyawa fenolik yaitu dari golongan flavonoid,
asam hidroksinamat, dan prosianidin. Golongan fenol dan flavonoid dan
merupakan sumber radical scavenger atau antioksidan (Lisdawati dan Kardono,
2006). Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mengikat radikal bebas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menyediakan elektron untuk senyawa radikal bebas sehingga kerusakan jaringan
yang lebih parah dapat terhindarkan (Nadler, 2007). Antioksidan sendiri dapat
mengurangi inflamasi karena mengikat radikal bebas yang dapat merusak jaringan
dan menimbulkan inflamasi (Hidalgo, 2010). Semakin banyak senyawa-senyawa
fenol dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, maka sebanding dengan
potensi antiinflamasi yang semakin besar (Do dkk., 2014). Namun, belum
diketahui secara pasti apakah golongan senyawa fenolik, flavonoid, prosianidin
atau asam hidroksinamat yang terkandung dalam ekstrak metanol kulit Alpukat
sehingga ekstrak metanol kulit Alpukat mampu memberikan efek antiinflamasi.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa uji kualitatif yaitu fraksinasi untuk
membuktikan hal tersebut.
Uji persen penghambatan inflamasi
Persen penghambatan inflamasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
suatu senyawa dapat menghambat efek inflamasi yang ditimbulkan oleh karagenin
dengan menghitung selisih antara AUC mencit perlakuan dan rata-rata kelompok
kontrol negatif dibandingkan dengan AUC rata-rata kelompok kontrol negatif.
Senyawa yang diduga memiliki efek antiinflamasi diharapkan memiliki nilai rata-
rata persen penghambatan inflamasi yang besar.
Tabel V. Rata-rata Persen Penghambatan Inflamasi Tiap Mencit pada Masing-
masing Kelompok
Perlakuan %Penghambatan
Inflamasi
Kontrol positif 47,48
Ekstrak dosis 830 mg/kgBB 49,33
Ekstrak dosis 1670 mg/kgBB 50,52
Ekstrak dosis 3330 mg/kgBB 58,61
Tabel V menunjukkan persen penghambatan inflamasi tiap mencit pada
masing-masing kelompok perlakuan. Hasil persen penghambatan inflamasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
paling kecil ke paling besar yaitu kontrol negatif, kontrol positif,ekstrak dosis 830,
1670, dan 3330 mg/kgBB. Persen penghambatan inflamasi paling besar yaitu dari
kelompok ekstrak 3330 mg/kgBB yang berarti kemampuan antiinflamasinya paling
besar. Semakin besar persen penghambatan inflamasi semakin besar penurunan
udem pada kaki mencit sehingga semakin besar efek antiinflamasi yang
ditimbulkan. Hasil dari persen penghambatan inflamasi ini memperkuat
kesimpulan dari uji LSD bahwa ekstrak dosis 3330 mg/kgBB merupakan dosis
efektif dari ekstrak metanol kulit Alpukat. Dosis efektif merupakan dosis ekstrak
yang menimbulkan efek antiinflamasi paling besar.
KESIMPULAN
Ekstrak metanol kulit Alpukat memiliki efek antiinflamasi pada mencit jantan galur
Swiss terinduksi karagenin 1% dengan dosis efektif yaitu 3330 mg/kgBB.
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti mempunyai sebuah saran yaitu dilakukan uji
kualitatif yaitu fraksinasi untuk mendeteksi apakah terdapat golongan-golongan
senyawa yang bertanggung jawab terhadap efek antiinflamasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G., 2009, Seri Farmasi Industri-2: Teknologi Bahan Alam.
Arukwe, U., Amadi, B.A., Duru, M.K.C, Agomuo, E.N., Adindu, E.A., Odika, P.C.,
Lele, K.C., Egejuru, L., Anudike, J., 2012, Chemical Composition of
Persea americana Leaf, Fruit and Seed, IJRRAS, 11(2), 347.
Do, Q.D., Angkawijaya, A.E., Nguyen, P.L.T., Huynh, L.H., Soetaredjo, F.E.,
Ismadji, S., and Ju, Y.H., Effect of extraction solvent on total phenol
content, total flavonoid content, and antioxidant activity of Limnophila
aromatic, Journal of Food and Drug Analysis, 30 (9), 1-7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Hidalgo, M., Sánchez-Moreno, C., & Pascual-Teresa, S, 2010, Flavonoid-flavonoid
interaction and its effect on their antioxidant activity, Food Chemistry,
121(3), 691−696.
Kim, H.P., Son, K.H., Chang, H.W., and Kang, S.S., 2004, Anti-inflamatory Plant
Flavonoids and Cellular Action Mechanism, Journal of Pharmacological
Science, 96 (1), 229-245.
Koolman, J, and Roehm, K.H., 2005, Color Atlas of Biochemistry.
Kosinska, A., Karamac, M., Estrella, I., Hernandez, T., Bartolome, B., and Dykes,
G.A., 2012, Phenolic Compound Profiles and Antioxidant Capacity of
Persea americana Mill. Peels and Seeds of Two Varieties, J. Agric. Food
Chem., 60, 4613-4619.
Kou, J., Ni, Y., Li, N., Wang, J., Liu, L., and Jiang, Z.H., 2005, Analgesic and Anti-
Inflammatory Activities of Total Extract and Individual Fractions of
Chinese Medicinal Ants Polyrhachis lamellidens, Department of
Traditional Chinese Prescription, 28 (1), 176-180.
Lisdawati V. dan Kardono L.B.S., 2006, Antioksidan dari Berbagai Fraksi Ekstrak
Daging Buah dan Kulit Biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), Media
Litbang Kesehatan, 16(4), 1-7.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, P.C., 2006, Farmakologi: Ulasan
Bergambar, Edisi 2, Jakarta:Widya Medika, 404-414.
Nadler, B., 2007, Inflammation, Free Radicals, Oxidative Stress, and Antioxidants,
http://www.beverlynadler.com/html/inflammation.html, diakses pada
tanggal 24 Agustus 2017.
Novartis, 2011, Cataflam, New Jersey:Novartis Pharmaceutical Corporation, 1-4.
Rodríguez-Carpena, J., Morcuende, D., Andrade, M.J., Kylli, P., and Estévez, M,
2011, Avocado (Persea americana Mill.) Phenolics, in vitro antioxidante
and antimicrobial activities, and inhibition of lipid and protein oxidation in
porcine patties, Journal Agricultural Food Chemistry, 59(10), 5625-5635.
Sagala, N., 2013, Efek Antiinflamasi Kombinasi Infusa Daun Ilee (Coleus
antropurpureus L. Benth) Dosis 140 mg/kgBB dengan Bunga Telang
(Clitoria ternatea L.) Dosis 328;655;1310 mg/kgBB pada Udema Telapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin dengan Pengukuran Jangka
Sorong, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Seyoum, A., Asres, K., dan El-Ficky, F.K., 2006, Structure-Radical Scavenging
Activity Relationships of Flavonoids, Phytochemistry, 67, 2058-2070.
Siswanto, A., dan Nurulita, N.A., 2005, Daya Anti-inflamasi Infus Daun Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl) pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Jantan, Prosiding Seminar Nasional TOI XXVII.
Tianri, S.V., 2016, Uji aktivitas anti-inflamasi ekstrak metanol biji alpukat (Persea
americana Mill.) pada mencit jantan terinduksi karagenin, Skripsi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Vinha, A.F., Moreira, J., and Barreira, S.V.P., 2013, Physicochemical Parameters,
Phytochemical Composition and Antioxidant Activity of the Algarvian
Avocado (Persea americana Mill.), Journal of Agricultural Science, 5(12),
100-105.
Yasir, M., Das, S., and Kharya, M. D., 2010, The phytochemical and
pharmacological profile of Persea americana Mill, Department of
Pharmacy, 4(7), 77-83.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi Kulit Persea americana Mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 2. Surat Kalibrasi Jangka Sorong Digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 3. Surat Legalitas Penggunaan SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 5. Data Perhitungan Dosis dan Rendemen
a. Dosis CMC-Na 1%
D x BB = C x V
D x 30 g = 1 g/100 mL x 1 mL
D = 0,33 mg/gBB
b. Dosis Karagenin
Penggunaan karagenin dengan dosis 25 mg/kgBB mengacu pada penelitian
Wiliamson dkk. (2005). Karagenin disuntikkan secara subplantar dengan
volume pemberian yaitu 0,05 mL. Karagenin yang digunakan pada
penelitian ini mempunyai konsentrasi 1% yang dilarutkan ke dalam 0,9%
NaCl. Berikut adalah perhitungannya
D x 20 g = 10 mg/mL x 0,05 mL
D = 0,025 mg/gBB
= 25 mg/kgBB
c. Dosis Kalium diklofenak
Dosis Kalium diklofenak mengacu pada penelitian Djunarko dkk. (2003)
dan Sagala (2013). Djunarko dkk. (2003) melakukan penelitian dosis
Kalium diklofenak untuk tikus 200 g adalah 32 mg/kgBB, lalu dikonversi
ke mencit dengan berat 20 g menjadi 4,48 mg/kgBB. Sagala (2013)
melakukan penelitian dosis Kalium diklofenak untuk manusia berat 50 kg
adalah 50 mg, sehingga dosis untuk manusia berat 70 kg adalah 70 mg.
Ketika dosis tersebut dikonversi ke mencit dengan berat 20 g dikalikan
sebesar 0,0026 menjadi 9,1 mg/kgBB
D = 70 mg x 0,0026 / 20 g = 9,1 mg/kgBB
d. Dosis Ekstrak Metanol Kulit Alpukat
D x 30 g = 100 mg/mL x 1 mL
D = 3,33 mg/gBB = 3330 mg/kgBB dosis tertinggi
3,33 mg/gBB / 2 = 1,67 mg/gBB = 1670 mg/kgBB dosis tengah
1,67 mg/gBB / 2 = 0,83 mg/gBB = 830 mg/kgBB dosis rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Data Bobot Tetap
Cawan 1
Jam 0 = 47,237 g
Jam 1 = 47,212 g
Jam 2 = 47,212 g
Cawan 2
Jam 0 = 44,543 g
Jam 1 = 44,520 g
Jam 2 = 44,520 g
f. Perhitungan Rendemen
Ekstrak kental 1
Cawan kosong = 44,454 g
Cawan+isi = 47,212 g
Isi = 2,768 g
Ekstrak kental 2
Cawan kosong = 41,326 g
Cawan+isi = 44,520 g
Isi = 3,294 g
%𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =2,768 𝑔 + 3,294 𝑔
100 𝑔× 100% = 6,062%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 6. Kulit Alpukat dan Ekstrak Kulit Alpukat
Gambar 1. Kulit Alpukat Gambar 2. Kulit Alpukat Kering
Gambar 4. Ekstrak kental Kulit Alpukat
Gambar 3. Serbuk Kulit Alpukat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 7. Pembuatan Udem dan Pengukuran Telapak Kaki Mencit
Gambar 5. Pemberian secara peroral Gambar 6. Pemberian garis pengukuran
Gambar 8. Pengukuran udem
Gambar 7. Injeksi secara subplantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 8. Analisa Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Waktu
Pemberian Diklofenak
1. Pengujian Normalitas
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Udem Kalium Diklofenak
4,48 15 menit ,288 3 . ,929 3 ,484
Kalium diklofenak 4,48
30 menit ,374 3 . ,777 3 ,061
Kalium Diklofenak 9.1
15 menit ,363 3 . ,802 3 ,118
Kalium Diklofenak 9.1
30 menit ,376 3 . ,772 3 ,051
CMC-Na 30 menit ,259 3 . ,959 3 ,613
a. Lilliefors Significance Correction
2. Pengujian Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,188 4 10 ,144
3. ANOVA
ANOVA
AUC
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 87059,390 4 21764,847 225,743 ,000
Within Groups 964,144 10 96,414
Total 88023,534 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4. Rata-rata total AUC dan standard error (SE) pada uji orientasi
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Kalium Diklofenak
4,48 15 menit
Mean 380,9733 8,51329
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 344,3436
Upper
Bound 417,6031
5% Trimmed Mean .
Median 385,5200
Variance 217,428
Std. Deviation 14,74545
Minimum 364,49
Maximum 392,91
Range 28,42
Interquartile Range .
Skewness -1,256 1,225
Kurtosis . .
Kalium diklofenak
4,48 30 menit
Mean 251,4500 7,04360
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 221,1438
Upper
Bound 281,7562
5% Trimmed Mean .
Median 244,8000
Variance 148,837
Std. Deviation 12,19987
Minimum 244,02
Maximum 265,53
Range 21,51
Interquartile Range .
Skewness 1,724 1,225
Kurtosis . .
Kalium Diklofenak
9.1 15 menit
Mean 422,5767 2,70186
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 410,9515
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Upper
Bound 434,2018
5% Trimmed Mean .
Median 420,1700
Variance 21,900
Std. Deviation 4,67976
Minimum 419,59
Maximum 427,97
Range 8,38
Interquartile Range .
Skewness 1,702 1,225
Kurtosis . .
Kalium Diklofenak
9.1 30 menit
Mean 447,6133 4,22983
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 429,4037
Upper
Bound 465,8163
5% Trimmed Mean .
Median 443,5700
Variance 53,715
Std. Deviation 7,32904
Minimum 443,19
Maximum 456,07
Range 12,88
Interquartile Range .
Skewness 1,727 1,225
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Kalium
Diklofenak
4,48 15 menit
Kalium diklofenak 4,48 30
menit 129,52333* 8,01725 ,000 111,6598 147,3869
Kalium Diklofenak 9,1 15
menit -41,60333* 8,01725 ,000 -59,4669 -23,7398
Kalium Diklofenak 9,1 30
menit -66,63667* 8,01725 ,000 -84,5002 -48,7731
Kalium
diklofenak
4,48 30 menit
Kalium Diklofenak 4,48 15
menit -129,52333* 8,01725 ,000 -147,3869 -111,6598
Kalium Diklofenak 9,1 15
menit -171,12667* 8,01725 ,000 -188,9902 -153,2631
Kalium Diklofenak 9,1 30
menit -196,16000* 8,01725 ,000 -214,0235 -178,2965
Kalium
Diklofenak
9,1 15 menit
Kalium Diklofenak 4,48 15
menit 41,60333* 8,01725 ,000 23,7398 59,4669
Kalium diklofenak 4,48 30
menit 171,12667* 8,01725 ,000 153,2631 188,9902
Kalium Diklofenak 9,1 30
menit -25,03333* 8,01725 ,011 -42,8969 -7,1698
Kalium
Diklofenak
9,1 30 menit
Kalium Diklofenak 4,48 15
menit 66,63667* 8,01725 ,000 48,7731 84,5002
Kalium diklofenak 4,48 30
menit 196,16000* 8,01725 ,000 178,2965 214,0235
Kalium Diklofenak 9,1 15
menit 25,03333* 8,01725 ,011 7,1698 42,8969
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 9. Analisis Statistika Nilai Data AUC Total pada Uji Antiinflamasi
Ekstrak Metanol Kulit Alpukat
1. Pengujian Normalitas
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Udem Kontrol negatif ,226 5 ,200* ,894 5 ,378
Kontrol positif ,227 5 ,200* ,898 5 ,396
Ekstrak Metanol dosis
1 ,265 5 ,200* ,862 5 ,236
Ekstrak Metanol dosis
2 ,326 5 ,088 ,804 5 ,088
Ekstrak Metanol dosis
3 ,201 5 ,200* ,879 5 ,306
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Pengujian Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,207 4 20 ,105
3. ANOVA
ANOVA
AUC
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 246701,631 4 61675,408 106,102 ,000
Within Groups 11625,628 20 581,281
Total 258327,259 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Rata-rata Toral AUC dan Standard Error (SE)
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Udem Kontrol negatif Mean 474,3360 7,98583
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 452,1638
Upper
Bound 496,5082
5% Trimmed Mean 473,6300
Median 470,5300
Variance 318,867
Std. Deviation 17,85686
Minimum 458,11
Maximum 503,27
Range 45,16
Interquartile Range 30,36
Skewness 1,325 ,913
Kurtosis 1,747 2,000
Kontrol positif Mean 249,1100 7,80456
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 227,4411
Upper
Bound 270,7789
5% Trimmed Mean 249,5000
Median 244,8000
Variance 304,556
Std. Deviation 17,45152
Minimum 224,63
Maximum 266,57
Range 41,94
Interquartile Range 31,72
Skewness -,402 ,913
Kurtosis -,914 2,000
Ekstrak dosis 830
mg/kgBB
Mean 240,3360 6,04027
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 223,5655
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Upper
Bound 257,1065
5% Trimmed Mean 239,7606
Median 234,5900
Variance 182,424
Std. Deviation 13,50645
Minimum 228,41
Maximum 262,62
Range 34,21
Interquartile Range 21,97
Skewness 1,493 ,913
Kurtosis 2,164 2,000
Ekstrak dosis
1670 mg/kgBB
Mean 234,7220 9,83321
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 207,4206
Upper
Bound 262,0234
5% Trimmed Mean 235,3828
Median 247,9500
Variance 483,460
Std. Deviation 21,98773
Minimum 205,33
Maximum 252,22
Range 46,89
Interquartile Range 40,59
Skewness -,741 ,913
Kurtosis -2,411 2,000
Ekstrak dosis
3330 mg/kgBB
Mean 196,3240 17,98388
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 146,3927
Upper
Bound 246,2553
5% Trimmed Mean 194,6761
Median 186,6800
Variance 1617,099
Std. Deviation 40,21317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Minimum 162,69
Maximum 259,62
Range 96,93
Interquartile Range 71,24
Skewness 1,163 ,913
Kurtosis ,853 2,000
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Kontrol negatif Kontrol positif 225,22600* 15,24836 ,000 193,4185 257,0335
Ekstrak dosis 1 234,00000* 15,24836 ,000 202,1925 265,8075
Ekstrak dosis 2 239,61400* 15,24836 ,000 207,8065 271,4215
Ekstrak dosis 3 278,01200* 15,24836 ,000 246,2045 309,8195
Kontrol positif Kontrol negatif -225,22600* 15,24836 ,000 -257,0335 -193,4185
Ekstrak dosis 1 8,77400 15,24836 ,571 -23,0335 40,5815
Ekstrak dosis 2 14,38800 15,24836 ,357 -17,4195 46,1955
Ekstrak dosis 3 52,78600* 15,24836 ,002 20,9785 84,5935
Ekstrak dosis 1 Kontrol negatif -234,00000* 15,24836 ,000 -265,8075 -202,1925
Kontrol positif -8,77400 15,24836 ,571 -40,5815 23,0335
Ekstrak dosis 2 5,61400 15,24836 ,717 -26,1935 37,4215
Ekstrak dosis 3 44,01200* 15,24836 ,009 12,2045 75,8195
Ekstrak dosis 2 Kontrol negatif -239,61400* 15,24836 ,000 -271,4215 -207,8065
Kontrol positif -14,38800 15,24836 ,357 -46,1955 17,4195
Ekstrak dosis 1 -5,61400 15,24836 ,717 -37,4215 26,1935
Ekstrak dosis 3 38,39800* 15,24836 ,020 6,5905 70,2055
Ekstrak dosis 3 Kontrol negatif -278,01200* 15,24836 ,000 -309,8195 -246,2045
Kontrol positif -52,78600* 15,24836 ,002 -84,5935 -20,9785
Ekstrak dosis 1 -44,01200* 15,24836 ,009 -75,8195 -12,2045
Ekstrak dosis 2 -38,39800* 15,24836 ,020 -70,2055 -6,5905
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Alexander Vito Harmony
Swastika Yuan lahir di Semarang, 5 November 1996.
Penulis merupakan anak ketiga dari Bapak Oei,
Leonardus Widadi dan Sri Purbaningsih Sastro.
Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu TK PL
Bernardus Semarang (2001-2002), SD PL Bernardus
Semarang (2002-2008), SMP PL Domenico Savio
Semarang (2008-2011), SMA Kolese Loyola Semarang
(2011-2014). Pada tahun 2014, penulis melanjutkan
pendidikan sarjana ke Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Semasa pendidikannya penulis aktif ikut berpartisipasi mengikuti kepanitiaan
seperti Pelepasan Wisuda II (2014), Tiga Hari Temu Akrab Farmasi atau TITRASI
(2015 dan 2016), Pharmacy 3 on 3 Basketball (2015), dan Donor Darah JMKI
(2016). Selain kepanitiaan, penulis juga ikut berpartisipasi menjadi Asisten Dosen
Kimia Organik (2016 dan 2017), Kimia Analisis (2017), dan Formulasi Teknologi
Sediaan Farmasi (2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI