uji biokompatibilitas amalgam

2
Pengertian Biokompatibilitas Biokompatibilitas dapat diartikan sebagai kehidupan harmonis antara bahan dan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh toksik atau jejas terhadap fungsi biologi. Biokompatibilitas berhubungan dengan uji biologis yang merupakan interaksi antara sifat fisika atau mekanik melalui degenerasi sel, kematian sel dan beberapa tipe nekrosis. Tujuan biokompatibilitas adalah untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusakan jaringan rongga mulut. Sebuah bahan dikatakan biokompatible ketika bahan tersebut tidak merusak lingkungan biologis di sekitarnya. Syarat biokompatibilitas bahan kedokteran gigi adalah: 1. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak. 2. Tidak mengandung bahan toksik yang dapat beridifusi, terlepas dan diarbsorbsi dalam sistem sirkulasi. 3. Bebas dari agen yang dapat menyebabkan reaksi alergi. 4. Tidak berpotensi sebagai bahan karsiogenik. Para dokter gigi sering memakai amalgam sebagai bahan tumpatan, terutama pada gigi posterior yang memiliki beban kunyah besar. Walaupun bahan komposit juga menjadi pilihan yang ramai dipakai dokter gigi akhir-akhir ini, tapi perlu diketahui bahwa amalgam juga memiliki kelebihan tersendiri dari komposit. Banyak perdebatan tentang keamanan amalgam sebagai bahan tambal gigi, terutama karena faktor pencampur amalgam yang menggunakan air raksa (Hg). Pengaruh amalgam terhadap pasien masih terjadi perdebatan apakah Hg dalam amalgam mempengaruhi langsung terhadap kesehatan pasien. Setelah observasi selama 12 bulan menggunakan metode autometalograf, Hg yang berasal dari tambalan amalgam terlihat berada di ganglion spinalis, kelenja hipofisis anterior, kelenjar adrenal, hati, ginjal, paru-paru dan intestin kera. Hg juga ditemukan pada organ-organ fetus. pada sejumlah mayat manusia ditemukan adanya korelasi positif antara jumlah tambalan amalgam dengan konsentrasi Hg dalam otak dan ginjal. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa penglepasan Hg dari amalgam dental berperan atas terpajannya manusia terhadap Hg yang walaupun kecil tapi bermakna. Sepeti yang dikatakan di atas, walaupun menunjukkan adanya hubungan terpajannya Hg dalam tubuh manusia, tetapi

Upload: dwi-wahyu-arsita

Post on 06-Dec-2014

115 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Biokompatibilitas Amalgam

Pengertian BiokompatibilitasBiokompatibilitas dapat diartikan sebagai kehidupan harmonis antara bahan dan

lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh toksik atau jejas terhadap fungsi biologi. Biokompatibilitas berhubungan dengan uji biologis yang merupakan interaksi antara sifat fisika atau mekanik melalui degenerasi sel, kematian sel dan beberapa tipe nekrosis. Tujuan biokompatibilitas adalah untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusakan jaringan rongga mulut.Sebuah bahan dikatakan biokompatible ketika bahan tersebut tidak merusak lingkungan biologis di sekitarnya. Syarat biokompatibilitas bahan kedokteran gigi adalah:

1. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak.2. Tidak mengandung bahan toksik yang dapat beridifusi, terlepas dan diarbsorbsi dalam

sistem sirkulasi.3. Bebas dari agen yang dapat menyebabkan reaksi alergi.4. Tidak berpotensi sebagai bahan karsiogenik.

Para dokter gigi sering memakai amalgam sebagai bahan tumpatan, terutama pada gigi posterior yang memiliki beban kunyah besar. Walaupun bahan komposit juga menjadi pilihan yang ramai dipakai dokter gigi akhir-akhir ini, tapi perlu diketahui bahwa amalgam juga memiliki kelebihan tersendiri dari komposit. Banyak perdebatan tentang keamanan amalgam sebagai bahan tambal gigi, terutama karena faktor pencampur amalgam yang menggunakan air raksa (Hg).

Pengaruh amalgam terhadap pasien masih terjadi perdebatan apakah Hg dalam amalgam mempengaruhi langsung terhadap kesehatan pasien. Setelah observasi selama 12 bulan menggunakan metode autometalograf, Hg yang berasal dari tambalan amalgam terlihat berada di ganglion spinalis, kelenja hipofisis anterior, kelenjar adrenal, hati, ginjal, paru-paru dan intestin kera. Hg juga ditemukan pada organ-organ fetus. pada sejumlah mayat manusia ditemukan adanya korelasi positif antara jumlah tambalan amalgam dengan konsentrasi Hg dalam otak dan ginjal. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa penglepasan Hg dari amalgam dental berperan atas terpajannya manusia terhadap Hg yang walaupun kecil tapi bermakna.

Sepeti yang dikatakan di atas, walaupun menunjukkan adanya hubungan terpajannya Hg dalam tubuh manusia, tetapi selama ini masih tidak dapat dibuktikan tentang hubungan langsung antara tumpatan amalgam dan kesehatan pasien.

 Asal hygiene Hg yang benar dilaksanakan dengan baik, tak akan ada gejala pada tenaga kesehatan gigi dan juga pasien yang dapat dikaitkan dengan pemakaian Hg dan amalgam perak.

  

Daftar Pustaka1. Horsted-Bindslev, Preben et. al.1998. Tambalan amalgam berbahaya untuk kesehatan?. EGC, Jakarta.2. Darnish Dental Assosiation. Pinciples for approval of amalgam separators. April 1990 3. Journal of the American Dental Association (April, 1990).4. Clarkson, Thomas W., et al. The toxicology of mercury – current exposures and clinical manifestations. New England Journal of Medicine, Vol. 349, October 30, 2003, pp. 1731-3