uji biokimia bakteri

7
UJI BIOKIMIA BAKTERI Bakteri, sebagai kelompok, hidup dan tumbuh di bawah kisaran keadaan yang luas. Beberapa species hidup pada deposit-deposit di parit-parit terdalam di samudera, yang lain hidup di tanah arktik, yang lain lagi di sumber air panas. Untuk menelaah bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi semua bakteri di laboratorium. Bakteri amat beragam baik dalam persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa bakteri mempunyai persyaratan nutrient yang sederhana sedangkan yang lain mempunnyai persyratan yang rumit. Beberapa species tumbuh pada suhu terendah 0 o C, sedangkan yang lain tumbuh pada suhu sampai 75 o C. Beberapa membutuhkan oksigen bebas, sedangkan yang lain dihambat oleh oksigen. Karena alasan ini maka kondisi harus disesuaikan sedemikian sehingga menguntungkan bakteri tertentu yang sedang ditelaah. Begitu tersedia kondisi yang baik untuk kultivasi, maka reproduksi dan pertumbuhan bakteri dapat diamati dan diukur, utnuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap reproduksi maupun pertumbuhan bakteri tersebut dan untuk menentukan perubahan-perubahan apa saja yang dihasilkan oleh bakteri di dalam lingkungan tumbuhnya. Persyaratan nutrisi Semua bentuk kehidupan, dari mikroorganisme sampai kepada manusia, mempunyai persamaan dalam hal persyaratan nutrisi tertentu dalam bentuk zat-zat kimiawi yang diperlukan untuk

Upload: rini-pramuati

Post on 29-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

UJI BIOKIMIA BAKTER

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Biokimia Bakteri

UJI BIOKIMIA BAKTERI

        Bakteri, sebagai kelompok, hidup dan tumbuh di bawah kisaran keadaan yang luas. Beberapa species hidup pada deposit-deposit di parit-parit terdalam di samudera, yang lain hidup di tanah arktik, yang lain lagi di sumber air panas. Untuk menelaah bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Tidak ada satupun perangkat kondisi yang memuaskan bagi kultivasi semua bakteri di

laboratorium. Bakteri amat beragam baik dalam persyaratan nutrisi maupun fisiknya.

Beberapa bakteri mempunyai persyaratan nutrient yang sederhana sedangkan yang lain

mempunnyai persyratan yang rumit. Beberapa species tumbuh pada suhu terendah 0oC,

sedangkan yang lain tumbuh pada suhu sampai 75oC. Beberapa membutuhkan oksigen bebas,

sedangkan yang lain dihambat oleh oksigen. Karena alasan ini maka kondisi harus

disesuaikan sedemikian sehingga menguntungkan bakteri tertentu yang sedang ditelaah.

Begitu tersedia kondisi yang baik untuk kultivasi, maka reproduksi dan pertumbuhan

bakteri dapat diamati dan diukur, utnuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap

reproduksi maupun pertumbuhan bakteri tersebut dan untuk menentukan perubahan-

perubahan apa saja yang dihasilkan oleh bakteri di dalam lingkungan tumbuhnya.

Persyaratan nutrisi Semua bentuk kehidupan, dari mikroorganisme sampai kepada manusia, mempunyai

persamaan dalam hal persyaratan nutrisi tertentu dalam bentuk zat-zat kimiawi yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Pengamatan-pengamatan baerikut

ini melukiskan hal tersebut dan juga menampakkan keragaman yang amat besar dalam hal

tipe nutrisi yang dijumpai di antara bakteri:

       Semua organisme hidup membutuhkan sumber energi. Organisme hidup terbagi menjadi

fototrof atau kemotrof dan kedua tipe nutrisi ini dijumpai di antara bakteri.

   Semua organisme hidup membutuhkan karbon; semua membutuhkan sedikitnya sejumlah kecil

karbondioksida, tetapi kebanyakan di antaranya juga membutuhkan beberapa senyawa karbon

organik, seperti gula-gulaan dan karbohidrat lain.

         Semua organisme hidup membutuhkan nitrogen. Bakteri sangat beragam dalam hal ini;

beberapa tipe menggunakan nitrogen atmosferik, beberapa tumbuh pada senyawa nitrogen

anorganik, dan yang lain membutuhkan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrogen organic.

         Semua organisme hidup membutuhkan belerang (sulfur) dan fosfor.

Page 2: Uji Biokimia Bakteri

      Semua organisme hidup membutuhkan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium,

magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk pertumbuhnannya yang normal.

Walaupun dalam jumlah yang sedikit.

  Semua organisme hidup membutuhkan vitamin (senyawa organic khusus yang penting untuk

pertumbuhan) dan senyawa seperti vitamin yang berfungsi membentuk substansi yang

mengaktivasi enzim – substansi yang menyebabkan perubahan kimiawi.

       Semua organisme hidup membutuhkan air untuk fungsi-fungsi metabolic dan

pertumbuhannya. Untuk bakteri, semua nutrient harus ada dalam bentuk larutan sebelum

dapat memasuki bakteri tersebut.

                                                                                                (Pelczar,1986)

Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

Bakteri tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukan

respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di alam lingkungannya. Untuk berhasilnya

kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrient serta lingkungan fisik

yang sesuai.

1.      Suhu

2.      Atmosfer gas

3.      pH

 (Pelczar,1986).

Mikroorganisme tidak mempunyai varietas dan ciri-ciri anatomi, tidak seperti halnya

pada tumbuhan atau hewan yang mudah dipelajari dalam taksonomi. Masalah yang paling

mendasar di dalam bakteriologi adalah penyembuhan, pembersihan, dan identifikasi dari

kultur bakteri. Identifikasi bakteri didasarkan pada varietas dari karakteristik yang dimiliki

oleh bakteri tersebut, tidak hanya dari morfologi tetapi juga karakteristik kultur

mikroorganisme, fisiologi, dan patogenitas (Seeley & VanDemark, 1971).

        Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi biokimia dari bakteri tersebut.

Dengan menanamkan bakteri pada medium, maka akan diketahui sifat-sifat suatu koloni

bakteri. Sifat-sifat suatu koloni tersebut ialah sifat-sifat yang ada sangkut pautnya dengan

bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan, dan sebagainya (Dwidjoseputro, D. 1981.)

Identifikasi bakteri dapat diketahui dengan menanamkan sampel bakteri dalam media

seperti media gula-gula dan penanaman dalam IMViC. Uji IMViC ini merupakan singkatan

dari uji Indol, Metil Red, Voges Proskauer, dan Citrate.

Page 3: Uji Biokimia Bakteri

Media gula-gula

Media gula-gula ini merupakan media yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi

bakteri. Indikator yang digunakan adalah merah fenol, untuk mengetahui terjadinya

pembentukan asam atau tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Di dalam media

gula-gula ini digunakan tabung Durham untuk mengetahui ada tidaknya pembentukan gas

sebagai hasil penguraian gula dalam medium. Media gula-gula ini terdiri dari glukosa,

laktosa, manosa, maltosa, dan saccharosa.

1.      Uji Indol

Bakteri yang tergolong dalam grup fekal dapat memecah asam amino triptofan dan

menghasilkan suatu senyawa berbau busuk yang disebut indol. Bakteri yang telah

ditumbuhkan dalam medium yang mengandung triptofan, kemudian diberi 3-5 tetes pereaksi

Kovacs yang mengandung amil alkohol atau diberi kristal asam oksalat. Adanya indol akan

menyebabkan amil alkohol berubah warnanya menjadi merah tua atau warna kristal asam

oksalat menjadi merah muda. Uji yang menggunakan penunjuk amil alkohol disebut metode

Kovacs, sedangkan yang menggunakan penunjuk asam oksalat disebut metode Gnezda.

2.      Uji Metil Red

Test ini adalah untuk mengetahui adanya pembentukan asam dengan pH di bawah 4. Metil

Red adalah suatu indicator yang akan menunjukan warna merah bila pH ada di bawah 4.

Hasil test positif ditandai dengan terbentuknya warna merah, sedangkan warna kuning

menunjukan hasil negative. Pada uji ini sebelumnya ditambahkan reagen MR (0,4% dalam

alcohol 96%) kedalamnya untuk dapat mengetahui reaksi warna.

3.      Uji Voges Proskauer 

Pada reaksi ini akan diselidiki apakah bakteri yang akan diuji dapat membentuk Acethyl

Methyl Carbinol atau tidak. Untuk melihat hasil positif maka ke dalam medium yang telah

ditanami ditambahkan KOH kemudian dipanaskan sebentar. Dalam hal ini akan terbentuk

diacethil. Diacetyl ini dengan sisa-sisa guanidine akan membentuk warna merah kecoklatan

yang berupa cincin dipermukaan tabung sebagai VP (+), bila tidak terjadi apa-apa ditulis VP

(-).

4.      Uji Sitrat

Page 4: Uji Biokimia Bakteri

Dengan manggunakan medium citrate menurut Simmon, merupakan medium padat yang

terdiri dari mono ammonium fosfat, Na citrate, NaCl, air , agar-agar, dan indicator

Bromtymol blue. Pada uji ini medium yang tadinya berwarna hijau kebiruan, bila bereaksi

positif maka akan berubah menjadi berwarna biru terang. Bila rekasi negative, maka akan

tetap berwarna hijau kebiruaan.

            Berikut merupakan tabel medium yang digunakan pada uji IMViC dan reaksi yang

terjadi.

Uji MediumProduk

akhirReaksi positif

Indol

Tryptone Broth

atau

Indol-Nitrite

Indol

Warna merah pada

penambahan pereaksi Kovacs

Warna merah muda pada

kertas asam oksalat

Metil Red

Proteose Broth

(MR-VP) atau

1% Glukosa

Pepton Broth

Asam

organik

Warna merah muda pada

penambahan indikator metil

red

Voges

Proskauer

Seperti uji

merah metil

Koser Citrate

Medium

Asetil metil

karbinol

Warna merah tua pada

penambahan 5% alfa naftol

dan 40% KOH

Timbulnya kekeruhan

            (Dwijoseputro, 1989)

Selain dari reaksi biokimia, bakteri juga dapat diidentifikasi dengan mengamati

pergerakannya atau motilitasnya. Motilitas bakteri ini dibagi dalam empat kelompok yaitu,

aerob (organisme yang membutuhkan oksigen), anaerob (tumbuh tanpa oksigen molekular),

anaerob fakultatif (tumbuh pada keadaan aerob dan anaerob), dan mikroaerofil tumbuh

terbaik bila ada sedikit oksigen atmosfer). Motilitas bakteri ini dapat diamati dengan

menumbuhkan bakteri pada semi solid agar (Pelczar, 1986). 

Daftar Pustaka

Buchana, R.E.,dan N.E Gibbons (eds): Bergey’sManual of Detertminative  Bacteriology,8th.

Wilias & Wilkins: Baltimore

Page 5: Uji Biokimia Bakteri