uji biodistribusi suspensi [186re]renium sulfidadigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

4
Yunilda, dkk. ISSN 0216 - 3128 359 UJI BIODISTRIBUSI SUSPENSI [186Re]RENIUM SULFIDA Yunilda, Enny Lestari, Sri Bagiawati, Sri Aguswarini, Widyastuti, Purwoko dan A. Mutalib Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmak BATAN, Jakarta ABSTRAK SUSPENSI r86Re}Renium SULFlDA TELAH DlS1APKAN DENGAN MEREAKS1KAN Na~]Oj DENGAN CAMPURAN KRe04 DAN Na/86Re04DALAM LARUTAN ASAM dan diuji perilaku biodistribusinya dengan menggunakan mencit percobaan. Ukuran partikel suspensi sekitar I f.D1I - 10 f.D1I, sesuai dengan persyaratan penggunaannya dibuat melalui pemecahan partikel dengan menggunakan ultrasonik selama 25 men it. Ukuran partikel diukur dengan menggunakan mikroskop. Suspensi dengan ukuran partikel yang homogen diperoleh de.'Igan menyaring suspensi melalui saringan millipore I f.D1I dan 10 f.D1I .. Kestabilan suspensi ini diuji secara in vitro di dalam calf serum dan 95 % dari suspensi ini masih stabil dalam bentuk r86Re}renium sulfida. Uji biodistribusi suspensi dilakukan dengan 2 metoda injeksi secara intra vena dan intra muscular. Pengujian secara intra vena menunjukkan keradioaktifan terakumulasi pada hati, jantung dan usus ha/us. Sedangkan dengan cara intra muskular hampir seluruh keradioaktifan terakumulasi di /okasi musku/ar yang diinjeksi. ABSTRACT t86Re] RHENIUM SULFIDE SUSPENSION WAS PREPARED BY REACTING Na~pj WITH A MIX OF KRe04 AND Na186Re04 IN ACID SOLUTION. Suspension with particle size ranging I - 10 f.D1I suitable for use as a tumour therapeutic agent was provided by means of an ultrasonic technique for 25 minutes. Tire suspension with appropriater.i!article size was obtained by jiltering it with millipore 1 f.D1I and 10 JOn and tire intended size were dejinea-wil/( microscope. Tire stability of r88Re} rhenium sulfide suspension was determined in vitro using calf serum and it"slrowed tlrat tire integrity of suspension still stands over 95 % as r86Re} rlrenium sulfide suspension. Biodistribution studies were carried by injecting r86Re} rlrenium sulfide suspension both intra venously and intra muscularly. The intravenous injection slrowed tlrat tire most radioactivity of suspension was accumulated in liver, heart and intestine. While biodistribution studies which were carried out by injecting tire r86Re}Rhenium sulfide suspension via illtramuscular slrowed tlrat the activity was accumulated in the injected muscular. PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya jenis maupun intensitas penyakit kanker akhir-akhir ini maka bidang ilmu kedokteran nuklirpun ikut ambil bagian dalam usaha diagnosa maupun terapi terhadap penyakit ini. Radiofarmaka terapi menunjukkan manfaat yang lebih unggul bila dibandingkan dengan cara-cara terapi lainnya (I). Salah satu altematif penggunaan radiofarmaka terapi adalah dengan cara injeksi langsung ke lokasi tumor (direct intra tumor injection) Dengan cara ini senyawa dosis tinggi dapat diberikan ke jaringan sel tumor, dengan meminimalkan radiasi pada jaringan diluar sel tumor. Misalnya koloid IS3Sm Hidroksi Apatit, IS3Sm Mikrosfer Albumin, koloid 186Re Sulfida, 90y -Coloid, I66Ho-Ferri Hidroksi Makro Agregat telah digunakan sebagai senyawa radiasi synovectomy. Pembuatan suspensi (186Re]renium sulfida untuk terapi kanker secara injeksi intra tumoral telah dikembangkan oleh JUNGFENG dkk(2). Meskipun demikian uji biodistribusi dan uji klinisnya belum dipelajari secara komprehensif. Emisi beta dengan energi yang tinggi dari C86Re] sangat baik digunakan untuk mematikan sel tumor, oleh sebab itu perlu dilakukan secara intensif penelitian dan pengembangan senyawa yang menggunakan C86Re] ini. Dalam makalah ini dilaporkan UJl biodistribusi suspensi (186Re]renium sulfide yang diinjeksikan secara intra vena dan intra muskular terhadap mencit percobaan. TAT A KERJA Bahan yang digunakan I. KRe04 dari Aldrich 2. Na2S203 3. PYP 4. Na2HP04.H20 dan bahan standar lainnya diperoleh dari E Merck 5. Bovine serum albumin dari (CIAE) China, mencit normal Proslding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003

Upload: nguyendiep

Post on 11-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Yunilda, dkk. ISSN 0216 - 3128 359

UJI BIODISTRIBUSI SUSPENSI [186Re]RENIUM SULFIDA

Yunilda, Enny Lestari, Sri Bagiawati, Sri Aguswarini, Widyastuti, Purwoko dan A. MutalibPusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmak BATAN, Jakarta

ABSTRAK

SUSPENSI r86Re}Renium SULFlDA TELAH DlS1APKAN DENGAN MEREAKS1KAN Na~]Oj DENGANCAMPURAN KRe04 DAN Na/86Re04DALAM LARUTAN ASAM dan diuji perilaku biodistribusinya dengan

menggunakan mencit percobaan. Ukuran partikel suspensi sekitar I f.D1I- 10 f.D1I,sesuai dengan persyaratanpenggunaannya dibuat melalui pemecahan partikel dengan menggunakan ultrasonik selama 25 men it.Ukuran partikel diukur dengan menggunakan mikroskop. Suspensi dengan ukuran partikel yang homogen

diperoleh de.'Igan menyaring suspensi melalui saringan millipore I f.D1Idan 10 f.D1I.. Kestabilan suspensi inidiuji secara in vitro di dalam calf serum dan 95 % dari suspensi ini masih stabil dalam bentukr86Re}renium sulfida. Uji biodistribusi suspensi dilakukan dengan 2 metoda injeksi secara intra vena danintra muscular. Pengujian secara intra vena menunjukkan keradioaktifan terakumulasi pada hati, jantungdan usus ha/us. Sedangkan dengan cara intra muskular hampir seluruh keradioaktifan terakumulasi di/okasi musku/ar yang diinjeksi.

ABSTRACT

t86Re]RHENIUM SULFIDE SUSPENSION WAS PREPARED BY REACTING Na~pj WITH A MIX

OF KRe04 AND Na186Re04 IN ACID SOLUTION. Suspension with particle size ranging I - 10 f.D1Isuitable for use as a tumour therapeutic agent was provided by means of an ultrasonic technique for 25

minutes. Tire suspension with appropriater.i!article size was obtained by jiltering it with millipore 1 f.D1Iand10 JOn and tire intended size were dejinea-wil/( microscope. Tire stability of r88Re} rhenium sulfidesuspension was determined in vitro using calf serum and it"slrowed tlrat tire integrity of suspension stillstands over 95 % as r86Re} rlrenium sulfide suspension. Biodistribution studies were carried by injectingr86Re} rlrenium sulfide suspension both intra venously and intra muscularly. The intravenous injectionslrowed tlrat tire most radioactivity of suspension was accumulated in liver, heart and intestine. Whilebiodistribution studies which were carried out by injecting tire r86Re}Rhenium sulfide suspension viailltramuscular slrowed tlrat the activity was accumulated in the injected muscular.

PENDAHULUAN

Dengan semakin berkembangnya jenis maupunintensitas penyakit kanker akhir-akhir inimaka bidang ilmu kedokteran nuklirpun ikut ambilbagian dalam usaha diagnosa maupun terapiterhadap penyakit ini. Radiofarmaka terapimenunjukkan manfaat yang lebih unggul biladibandingkan dengan cara-cara terapi lainnya (I).Salah satu altematif penggunaan radiofarmakaterapi adalah dengan cara injeksi langsung ke lokasitumor (direct intra tumor injection) Dengan cara inisenyawa dosis tinggi dapat diberikan ke jaringan seltumor, dengan meminimalkan radiasi pada jaringandiluar sel tumor. Misalnya koloid IS3Sm HidroksiApatit, IS3Sm Mikrosfer Albumin, koloid 186ReSulfida, 90y -Coloid, I66Ho-Ferri Hidroksi MakroAgregat telah digunakan sebagai senyawa radiasisynovectomy.

Pembuatan suspensi (186Re]renium sulfidauntuk terapi kanker secara injeksi intra tumoraltelah dikembangkan oleh JUNGFENG dkk(2).Meskipun demikian uji biodistribusi dan ujiklinisnya belum dipelajari secara komprehensif.

Emisi beta dengan energi yang tinggi dariC86Re] sangat baik digunakan untuk mematikan seltumor, oleh sebab itu perlu dilakukan secaraintensif penelitian dan pengembangan senyawayang menggunakan C86Re]ini.

Dalam makalah ini dilaporkan UJl

biodistribusi suspensi (186Re]renium sulfide yangdiinjeksikan secara intra vena dan intra muskularterhadap mencit percobaan.

TAT A KERJA

Bahan yang digunakan

I. KRe04 dari Aldrich

2. Na2S203

3. PYP

4. Na2HP04.H20 dan bahan standar lainnyadiperoleh dari E Merck

5. Bovine serum albumin dari (CIAE) China,mencit normal

Proslding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003

360 ISSN 0216 - 3128 Yunilda, dkk.

6. Na186Re04 dibuat di P2RR BATAN. Filter l/lmdan lO /lm diperoleh dari Millipore

Alat yang digunakan

1. Pencacah Gamma (Nucleus) digunakan untukpengukur keradioaktifan dan uji biodistribusi .

2. Mikroskop dan hernacitometer digunakan untukmenghitung jumlah dan ukuran partikel.

3. Sentrifus (Hettich EBA 85) digunakan untukmemisahkan larutan clan partikelnya pada waktupencucian dan peralatan penunjang lainnya.

Uji Biodistribusi

Suspensi [188Re]renium sulfida di injeksikansebanyak 250/ll (82,5 /lCi ) ke tikus secara intravena dan intra muscular. Setelah Ijam dan 24 jaminjeksi dilakukan pembedahan terhadap tikustersebut. Semua organ yang diambil ditimbang dandicacah dengan pencacah gamma.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Kestabilan in-vitro tanpaserum dapat dilihat dalam Gambar 1.

Gambar 1 memperlihatkan kestabilansuspensi [188Re]renium sulfida terhadap waktupenyirnpanan. Dapat dikatakan bahwa suspensicukup stabil selarna penyimpanan 72 jam, yangditunjukkan oleh sedikitnya perubahan kemumianradiokimia suspensi tersebut.

Hasil Pengujian Kestabilan in- vitro dalamserum dapat dilihat dalam Gambar 2. Kestabilansuspensi C88Re]reniumsulfida didalam serum padatemperatur 37°C ditunjukkan di Gambar 2. Selama72 jam terjadi penurunan kemumian radiokimiayang hampir mirip dengan penurunan di Gambar I.Hal ini menunjukkan bahwa sedikit sekali terjadiperubahan integritas suspensi kalau seandainyasuspensi berada di dalam aliran darah tubuh padatemperatur 37°C. Penurunan integritas suspensisudah diperkirakan bersama senyawa-senyawarenium valensi rendah mudah sekali berubah

menjadi perenat Re04' (3).

Hasil Pengujian Biodistribusi dapat dilihatdalam Gambar 3.

Gambar 1. Kemurnian Radiokimia

t86RejRhenium SulfidaWaktu Penyimpanan

Cara Kerja

Proses Pembuatan Suspensi [186Re)RheniumSulfida

Kedalam campuran yang mengandung 1 ml

KRe04 (0,0041g/ml), 10 mCi (500 Ill) larutanNal86Re04 dan 1 ml H20, ditambahkan Imllarutan

Na2S203 (0,158 g/ml). Kemudian tambahkan 1 ml

HCI 5 M. Selanjutnya larutan dipanaskan di ataspenangas cair selama 30 menit. . Larutandidinginkan selarna 3 menit. Kemudian disentrifus

dengan kecepatan 4000 rpm selama lO menit.

Endapan pisahkan dari larutan, dan endapannyadicuci dengan air. Pencucian diulang beberapa kali,kemudian tambahkan 5 ml PVP (120mg/ml).Partikel endapan dipecah dengan ultrasonik selarna

25 menit dan disaring dengan menggunakan filter

l/lm dan 10 /lm. Besamya partikel dilihat denganmikroskop.

Uji Kestabilan in-vitro Suspensi [186Re)RheniumSulfida

Suspensi[186Re] rhenium sulfida didiamkan

pada temperatur kamar (20°C) selarna 72 jam,kemudian kemumian radiokimianya diuji pad ainterval waktu 0 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam,dengan khromatografi kertas. Kertas whatrnan no 1

digunakan sebagai fasa diam dan digunakan sebagai

fasa gerak larutan salin. Kestabilan suspensi[186Re]renium sulfide dalam calf serum diarnati

dengan menambahkan 1 ml larutan salin, 1 mllarutan buffer fosfat (pH=7) dan 1 ml calf serum ke

dalam 1 ml (ImCi) larutan suspensi biarkan

campuran pada suhu 37°C selarna 72 jam dalam

keadaan tertutup. Kemumian radiokimia diuji pada

interval 0 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam, dengankhromatografi kertas, dengan fasa gerak larutansalin.

~ ...•E::2o ••:;;~ ..c.• .."..= "E~ ..

..

-+-Kern. Rod(%)

~ rerenat (If/.)

If

Waldu (jam)

~o.•CI ••.......

.54 U n

SuspensiTerhadap

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM~BATANYogyakarta, 8 Juli 2003

Yunilda,dkk.

~~ ".. "E:>! ­o:;;~ ..c.. -c..= •.E..:.: ..

____ Kern Rad (%)

____ Percnat (0/41)

) ~';c•...•.•..

ISSN 0216 - 3128

15

C intra rroskular 1 jam,.:; I I • Intra muskular 24 jambt> IS..Q

~ .e~o

361

Waklu (jam

Gambar 2. Stabi/itas Suspensi t86Re}reniumSulfida Dalam Serum

16

14 11 [] irjeksi setelah 1 jam12

;10f:Dao~6't.4

Organ

Gambar 3. Akllmlliasi keradioaktifan suspensit86Re}rhenillm slllfida setelah Ijam dan 24 jam setelah injeksisecara intra vena

Akumulasi partikel [186Re]rhenium sulfidapada organ dalam biodistribusi secara intra venaditunjukkan pada Gambar 3, dimana terjadiperbedaan akumulasi setelah diinjeksikan I jam nan24 jam. Hal ini disebabkan pada intravena suspensiini masuk ke dalam organ tubuh mengikuti alirandarah dan terakumulasi pada jaringan organ yangukurannya lebih kecil dari 10 11m seperti hati,jantung dan paru. Sedangkan setelah 24 jampartikelnya pecah dan keluar mengikuti aliran darahdan organ sekresi seperti pada ginjal. Sehinggadapat disimpulkan jika suspensi ini dimasukkan kedalam tubuh secara intra vena, maka partikel yangukurannya lebih kecil dari 111mikut terbawa alirandarah sampai ke kandung kemih. Sedangkanpartikel yang berukuran 111m- 10 11mterakumulasipada organ seperti jantung dan keluar mengikutialiran darah setelah 24 jam.

Gambar 4. Akumulasi Keradioaktifan Suspensit86Re}rhenium Sulfida Setelah IJam dan 24Jam Setelah lnjeksiSecara Intra Muscular

Pada gambar 4 memperlihatkan akumulasisuspensi C86Re]rhenium sulfida secara intramuscular. Setelah I jam terdapat pada paha kanan,lambung dan kandung kemih. Pada lambung dankandung kemih ini disebabkan adanya partikel yangberukuran lebih kecil dari 1 11m,sihingga terbawaoleh aliran darah, sedangkan partikel yangberukuran 111m- 10 11mterakumulasi dengan baikpada muscular yang diinjeksi. Setelah 24 jam masihterakumulasi pada paha kanan hal ini menunjukkanpartikelnya masih dalam keadaan utuh. Dari gambar3 dan 4 di atas, terlihat bahwa pengakumulasiansuspensi [188Re]rhenium sulfida ini untukpengobatan, harus diinjeksikan secara langsung kelokasi tumor.

KESIMPULAN

Suspensi [186Re]rhenium sulfida ini cukupstabil selama penyimpanan dan di dalam serumselama 24 jam. Hal ini menunjukkan sedikit sekaliteIjadi perubahan integritas suspensi kalauseandainya suspensi berada dalam aliran tubuhpada temperatur 37°C. Akumulasi suspensi inimemberikan hasil yang cukup baik apabiladiinjeksikan secara intra muskular dari pada secaraintravena, karena itu dalam penggunaanya suspensiini langsung diinjeksikan pada lokasi sasarannya.

PUST AKA

1. YU J. F., YIN D. Z.,MIN X. F., GUO Z. L.,ZHANG J., WANG Y. X. AND KNAPP F. F.Preparation of C88Re]Rhenium SulfidaSuspension and its Biodistribution FollowingIntra-Tumor Injection in Mice. J. LabelledCompd Radiopharm. (1999).42,233 -243.

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, a Jull 2003

362 ISSN 0216 - 3128 Yunilda, dkk.

2. YU J. F., RUPING Z, DAI Z, IntratumoralInjection with C88Re]Rhenium SulfidaSuspension. J Nuclear Medicine & Biology,(2000). 27,347-352

3. DEUTCH, E., LIBSON, K.,VANDEHEYDEN, J., KETRING, A.R.,

MAXON, H.R, The chemistry rhenium andtechnetium as related to the use of isotopes ofthese elements in therapeutic and diagnosticnuclear medicine. Nucl. Med. BioI, (1986). 13,(4),465.

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003