uji aktivitas antioksidan infusa daun binahong … · daun binahong diekstraksi dengan metode...

84
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl) KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Yoanita Margaretha Taek PO 530333215722 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memnuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI FARMASI KUPANG 2018

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN

BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-

picrylhydrazyl)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

Yoanita Margaretha Taek

PO 530333215722

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memnuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI FARMASI

KUPANG

2018

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

ii

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

iii

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

iv

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah

ini dengan judul Uji Aktivitas Antioksidan Infusa Daun Binahong (Anredera

cordifolia (Ten.) Steenis) Dengan Metode DPPH (1,1-diphenyil-2-

picrylhydrazil). Karya tulis ini untuk diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. R.H Kristina, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang.

2. Maria Hilaria, S.Si., S.Farm., M.Si., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.

3. Ibu Maria I. M. Indrawati, S.Pd., M.Sc selaku pembimbing dan penguji II yang

telah memberi kesempatan dan dukungan bagi penulis dalam melakukan

penelitian serta setia membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

4. Ibu Priska E. Tenda, S.F., Apt., M.Sc selaku penguji I penulis yang telah

memberi masukan dalam melakukan penelitian dan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

vi

5. Bapak Falentinus S. Dully, A.Md.Farm dan ibu Asmaira Br. Tarigan,

A.Md.Farm selaku pembimbing di laboratorium yang setia membimbing dan

mengarahkan selama proses penelitian.

6. Para dosen dan staf pengajar yang telah membantu penulis selama menuntut

ilmu di Program Studi Farmasi Kupang.

7. Orang tua dan semua keluarga yang selalu mendukung baik moral maupun

materi serta doa bagi penulis.

8. Teman-teman Farmasi Reguler B angkatan XVI yang telah saling mendukung

dan membantu.

9. Teman-teman seangkatan yang sudah saling mendukung dan membantu.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya penulis menyadari dengan segala kerendahan hati masih banyak

kekurangan baik materi maupun cakupan dalam pembahasan Karya Tulis Ilmiah

ini. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

sangat diharapakan sebagai bahan evaluasi penulisan selanjutnya.

Kupang, Agustus 2018

Penulis

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

vii

INTISARI

Telah dilakukan penelitian tentang Uji Aktivitas Antioksidan Infusa Daun

Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Dengan Metode DPPH (1,1-

diphenyl-2-picrylhydrazyl). Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron,

yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat yang

mudah teroksidasi. Tanaman binahong mengandung senyawa flavonoid yang

dapat mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan sering dimanfaatkan daunnya

oleh masyarakat sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan infusa

daun binahong menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

dengan parameter nilai IC50. Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi

dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada panjang gelombang

518,00 nm menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan 5 seri konsentrasi

yaitu 20.000 ppm, 30.000 ppm, 40.000 ppm, 50.000 ppm dan 60.000 ppm. Hasil

penelitian menunjukan bahwa infusa daun binahong mengandung senyawa

flavonoid, polifenol dan saponin serta memiliki aktivitas antioksidan yang

tergolong sangat lemah dengan nilai IC50 28.935,192 ± 732,990 ppm.

Kata Kunci : Antioksidan, Binahong, DPPH, IC50

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

INTISARI .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5

A. Tinjauan Tentang Binahong ........................................................................ 5

B. Tinjauan Radikal Bebas ............................................................................... 7

C. Tinjauan Antioksidan .................................................................................. 8

D. Infusa ........................................................................................................... 8

E. Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan Dengan DPPH ........................... 8

F. Spektrofotometri .......................................................................................... 10

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 12

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 12

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 12

C. Variabel Penelitian ....................................................................................... 12

D. Populasi dan Sampel .................................................................................... 12

E. Definisi Operasional ................................................................................... 13

F. Alat dan Bahan ............................................................................................ 13

G. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 14

H. Analisis Data ............................................................................................... 17

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 19

A. Hasil Pembuatan Infusa Daun Binahong .................................................... 19

B. Identifikasi Kualitatif Infusa Daun Binahong .............................................. 20

C. Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan Infusa Daun Binahong ................... 21

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

ix

D. Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan Vitamin C ..................................... 26

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 29

A. Simpulan ..................................................................................................... 29

B. Saran ............................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 30

LAMPIRAN

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tingkat Kekuatan Antioksidan dengan Metode DPPH ....................... 18

Tabel 2. Hasil Identifikasi Kualitatif Infusa Daun Binahong ............................ 20

Tabel 3. Hasil Pengujian Aktivitas Peredaman Infusa Daun Binahong

terhadap DPPH .................................................................................... 22

Tabel 4. Nilai IC50 Infusa Daun Binahong ......................................................... 24

Tabel 5. Hasil Pengujian Aktivitas Peredaman Vitamin C terhadap DPPH ...... 27

Tabel 6. Nilai IC50 Vitamin C ............................................................................ 28

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Daun Binahong (Sumber : Data Primer Penelitian, 2018) ............. 5

Gambar 2. Reaksi Reduksi DPPH oleh Donor Atom Hydrogen ..................... 9

Gambar 3. Grafik Hubungan antara Konsentrasi Infusa Daun Binahong dan

Persen Peredaman .......................................................................... 23

Gambar 4. Grafik Hubungan antara Konsentrasi Vitamin C dan Persen

Peredaman ..................................................................................... 28

Gambar 5. Pencucian Daun Binahong ............................................................. 64

Gambar 6. Penimbangan Daun Binahong ........................................................ 64

Gambar 7. Proses Pembuatan Infusa................................................................ 64

Gambar 8. Penentuan Suhu .............................................................................. 64

Gambar 9. Uji Polifenol ................................................................................... 64

Gambar 10. Uji Saponin .................................................................................... 64

Gambar 11. Uji flavonoid .................................................................................. 65

Gambar 12. Uji Kualitatif .................................................................................. 65

Gambar 13. Larutan DPPH ................................................................................ 65

Gambar 14. Larutan Induk Infusa Daun Binahong ............................................ 65

Gambar 15. Seri Konsentrasi Sampel ................................................................ 65

Gambar 16. Sampel Yang Akan Diukur ............................................................ 65

Gambar 17. Larutan Induk Vitamin C ............................................................... 66

Gambar 18. Seri Konsentrasi Vitamin C ........................................................... 66

Gambar 19. Vitamin C Yang Akan Diukur ....................................................... 66

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian ................................................................. 33

Lampiran 2. Skema Pembuatan Infusa Daun Binahong .................................... 34

Lampiran 3. Perhitungan Penimbangan DPPH 0,5 mM .................................... 35

Lampiran 4. Perhitungan dan Pembuatan Seri Konsentrasi dari Larutan Induk

Sampel ........................................................................................... 36

Lampiran 5. Perhitungan dan Pembuatan Seri Konsentrasi dari Larutan Induk 38

Lampiran 6. Perhitungan Persen Peredaman Radikal DPPH oleh Infusa Daun

Binahong........................................................................................ 40

Lampiran 7. Perhitungan Rata-Rata Persen Peredaman Infusa Daun Binahong 43

Lampiran 8. Perhitungan Harga IC50 Infusa Daun Binahong ............................ 50

Lampiran 9. Perhitungan Rata-Rata Harga IC50 Infusa Daun Binahong ........... 53

Lampiran 10. Perhitungan Persen Peredaman Radikal DPPH oleh Vitamin C ... 55

Lampiran 11. Perhitungan Harga IC50 Vitamin C ................................................ 58

Lampiran 12. Perhitungan Rata-Rata Harga IC50 Vitamin C ............................... 61

Lampiran 13. Tabel Probit ................................................................................... 63

Lampiran 14. Gambar Proses Penelitian .............................................................. 64

Lampiran 15. Surat Izin Penelitian ...................................................................... 67

Lampiran 16. Surat Determinasi .......................................................................... 68

Lampiran 17. Surat Selesai Penelitian ................................................................. 69

Lampiran 18. Panjang Gelombang Maksimal DPPH .......................................... 70

Lampiran 19. Uji Aktivitas Antioksidan Sampel ................................................. 71

Lampiran 20. Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin C ............................................ 72

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan

terhadap jaringan dan organ tubuh. Penyakit ini telah menyebabkan kematian

60% juta orang di seluruh negara berkembang (Syafuddin, 2015). Penyakit

degeneratif seperti kanker, stroke, hipertensi, jantung koroner dan penuaan

dini disebabkan karena adanya radikal bebas (Sie, 2013).

Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga

molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron

dari molekul atau sel lain (Ramadhan, 2015). Radikal bebas dapat berasal dari

polusi, debu maupun diproduksi secara terus menerus sebagai hasil samping

dari proses metabolisme yang dapat berdampak buruk bagi tubuh (Zuhra,

dkk,. 2008). Tubuh membutuhkan antioksidan dari luar yang dapat membantu

melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan meredam dampak

negatifnya apabila antioksidan alami tidak cukup (Winarsi, 2007).

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (donor

elektoron), yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada

substrat yang mudah teroksidasi (Sunardi, 2007). Berdasarkan sumbernya,

antikosidan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu antioksidan alami dan

antioksidan sintetik (Isfahlan, dkk., 2010). Antioksidan alami merupakan

senyawa antioksidan yang terdapat secara alami dalam tubuh sedangkan

antioksidan sintetik merupakan senyawa yang disintesis dari bahan kimia.

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

2

Sumber Antioksidan alami kebanyakan berasal dari tanaman yang

mengandung senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tanaman baik

di kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuk sari (Sarastani, dkk.,

2002). Salah satu tanaman yang memiliki antioksidan alami adalah tanaman

binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Tanaman ini sering

dimanfaatkan daunnya sebagai obat tradisional oleh masyarakat Vietnam,

diantaranya untuk menyembuhkan luka bakar, rematik, asam urat,

pembengkakan jantung, muntah darah, tifus, stroke, wasir, radang usus dan

kanker (Manoi, 2009).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Rochani (2009), bahwa pada

daun binahong memiliki kandungan metabolit sekunder jenis flavonoid,

alkaloid, polifenol dan saponin dan juga penelitian yang dilakukan Parwati

(2014) mengenai uji antioksidan ekstrak daun binahong yang diperoleh

dari kota Palu dengan menggunakan metode DPPH, diperoleh hasil yaitu

memiliki daya antioksidan yang sangat kuat, dengan nilai IC50 yang diperoleh

sebesar 40,27 ppm. Penelitian tentang infusa daun binahong juga telah

dilakukan oleh Ardianti (2014) yaitu dilakukan uji antioksidan fraksi eter

hasil hidrolisis infusa daun binahong yang diperoleh dari daerah Pacitan,

Jawa Timur dan didapatkan hasil semua sampel uji memiliki aktivitas

antioksidan dengan nilai EC50 (249,31±9,26) μg/mL.

Secara tradisional, umumnya masyarakat menggunakan daun

binahong dalam bentuk rebusan sebagai sumber antioksidan untuk mengobati

berbagai macam penyakit, mengingat beberapa penelitian tentang aktivitas

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

3

antioksidan dari berbagai lingkungan tumbuh dan metode ekstraksi yang

berbeda menunjukan tingkat antioksidan yang beragam. Dari penelusuran

literatur belum ditemukan laporan penelitian tentang aktivitas antioksidan

infusa daun binahong asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Atas dasar inilah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

aktivitas antioksidan daun binahong yang diambil dari lingkungan tumbuh

yang berbeda dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode

infusa yang efektif, praktis dan sederhana.

B. Rumusan Masalah

Apakah infusa daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) memiliki

aktivitas antioksidan terhadap DPPH ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari infusa daun binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dengan metode DPPH (1,1-

diphenyil-2-picrylhydrazl).

2. Tujuan khusus

Untuk menentukan aktivitas antioksidan infusa daun binahong (Anredera

cordifolia (Ten.) Steenis) menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyil-2-

picrylhydrazl) dengan parameter nilai IC50.

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan mengaplikasikan

ilmu pengetahuan yang didapat selama pendidikan.

2. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan pada Program Studi

Farmasi Kupang dan merupakan bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini bisa menjadi informasi penting bagi masyarakat

tentang infusa daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebagai

alternatif pengobatan.

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Binahong

Tumbuhan ini berasal dari kawasan Afrika timur dan Madagaskar,

menyebar ke berbagai kawasan tropis mudah tumbuh di dataran rendah

dan dataran tinggi. Banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias atau obat

herbal, di dalam pot, halaman, pekarangan atau kebun (Hidayat S. dan S

Wahyuni, 2009).

1. Klasifikasi binahong

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Bassellaceae

Genus : Anredera

Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

(Materia Medica , 2018).

Gambar 1. Daun Binahong (Sumber : Data primer, 2018 )

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

6

2. Nama daerah tanaman binahong

Binahong, gandola (Sunda), gendola (Bali), lembayung

(Minangkabau), genjerot, gedrek, uci-uci (Jawa), kandula (Madura),

tatabuwe (Sulawesi Utara), poiloo (Gorontalo) dan kandola (Timor)

(Hariana Arief, 2013).

3. Morfologi tanaman binahong

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

merupakan tumbuhan menjalar, berumur panjang (perenial), bisa

mencapai panjang ± 5 m. Tanaman binahong berbatang lunak,

silindris, saling membelit, berwarna merah, permukaan halus, kadang

membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan

bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar (Rochani N, 2009).

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

mempunyai daun dengan ciri-ciri tunggal, bertangkai sangat pendek

(subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung

(cordata), panjang 5 - 10 cm, lebar 3 - 7 cm, helaian daun tipis lemas,

ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan

licin dan bisa dimakan (Rochani N, 2009).

Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

berbunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di

ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima

helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5-1 cm, berbau harum.

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

7

Rimpang tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

berbentuk rimpang dan berdaging lunak (Rochani N, 2009).

4. Kandungan kimia tanaman binahong

Tanaman binahong mengandung senyawa fenol, flavonoid, saponin

triterpenoid, steroid dan alkaloid (Astusi, dkk,. 2011). Kandungan

kimia yang terdapat pada daun binahong, antara lain flavonoid, asam

oleanik, protein, asam askorbat dan saponin (Hariana Arief, 2013).

5. Khasiat tanaman binahong

Tanaman binahong berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit demam

thypoid, maag, diabetes melitus, radang usus, pembengkakan hati,

gangguan ginjal, serta berperan untuk menyembuhkan luka (Manoi

2009). Daun binahong dapat bersifat sebagai antibakteri, antivirus,

antiinflamasi, analgesik dan antioksidan. Selain itu, daun binahong

juga berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi

sekaligus memperbaiki sel yang rusak, melancarkan dan menormalkan

peredaran darah serta tekanan darah, mencegah stroke, mengatasi

diabetes serta mengobati penyakit maag (Hariana Arief, 2013).

B. Tinjauan Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan sekelompok zat kimia yang sangat reaktif

karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal

bebas adalah oksidan, tetapi tidak semua oksidan merupakan radikal

bebas. Senyawa oksigen reaktif diproduksi secara terus menerus di dalam

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

8

tubuh manusia sebagai akibat proses metabolisme normal (Winarsi,

2007).

C. Tinjauan antioksidan

Senyawa antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (electron donors).

Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu

menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh.

Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada

senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan

tersebut bisa dihambat (Winarsi, 2007).

D. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia

nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit. Pembuatan infusa

dilakukan dengan cara campur simplisia dalam panci dengan air

secukupnya, kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 15 menit

terhitung mulai suhu mencapai 90oC sambil sekali-kali diaduk, diserkai

selagi panas melalui kain flannel, menambahkan air panas secukupnya

melalui ampas sehingga diperoleh volume infusa yang dikehendaki.

Infusa simplisia yang mengandung minyak atsiri harus diserkai setelah

dingin (Anonim, 1986).

E. Metode pengujian aktivitas antioksidan dengan DPPH

Metode ini dilakukan dengan cara direndam dalam larutan DPPH

(1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) dalam keadaan gelap, di ukur absorbansi

dengan spektrofotometer dan ditentukan harga IC50, yaitu konsentrasi

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

9

larutan uji yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50%. Nilai IC50

digunakan untuk menyatakan aktivitas antioksidan suatu bahan uji dengan

metode DPPH. Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat,

dan mudah untuk penapisan aktivitas penangkapan radikal beberapa

senyawa. Selain itu metode ini terbukti akurat dan praktis (Molyneux,

2004).

DPPH adalah radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan

digunakan untuk mengevaluasi aktivitas aktioksidan atau ekstrak bahan

alam. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron

atau radikal hidrogen yaitu menetralkan radikal bebas dari DPPH dan

membentuk DPPH tereduksi. Jika semua elektron pada DPPH menjadi

berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning

terang (Molyneux, 2004).

(a) (b)

(a)1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (b)2,2-diphenyl-1-Picrylhydrazine

(ungu) (kuning)

Gambar 2. Reaksi reduksi DPPH oleh donor atom hydrogen

(Ramadhan, 2015)

F. Spektrofotometri UV-Vis

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

10

Spektrofotometri UV-Vis adalah suatu teknik analisis

spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektomagnetik ultraviolet

dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai

instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis dapat melakukan

penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas atau uap (Suharman

dan Muhamad, 1995).

Tahapan-tahapan dalam penggunaan spektrofotometer adalah :

1. Pemilihan pelarut

Pelarut yang digunakan tidak mengandung sistem terkonjugasi pada

struktur molekulnya atau tidak berwarna, tidak berinteraksi dengan

molekul senyawa yang diukur dan mempunyai kemurnian yang tinggi

(Gandjar dan Rohman, 2007).

2. Pemilihan panjang gelombang

Untuk memilih panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan

membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang

gelombang dari satu larutan baku pada konsentrasi tertentu (Gandjar

dan Rohman, 2007).

3. Waktu operasional (operating time)

Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil.

Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara

waktu pengukuran dengan absorbansi larutan (Rohman dan Gandjar,

2007).

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

11

4. Pembuatan kurva baku

Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai

konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai

konsentrasi diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan

antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x) (Rohman dan Gandjar,

2007).

5. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan

Absorban yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2

sampai 0,8 atau 15% sampai 70% jika dibaca sebagai transmitan

(Rohman dan Gandjar, 2007).

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi, Kimia dan Fisika

Farmasi Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018.

C. Variabel Penelitian

Variabel tunggal dalam penelitian ini adalah aktivitas antioksidan infusa daun

binahong dengan parameter nilai IC50.

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah daun binahong yang diambil dari Desa

Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah infusa daun binahong konsentrasi 100%.

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

13

E. Defenisi Operasional

1. Aktivitas antioksidan infusa daun binahong adalah kemampuan infusa

daun binahong untuk meredam radikal bebas DPPH berdasarkan nilai

IC50.

2. Infusa daun binahong adalah hasil penyarian zat aktif dari daun binahong

dengan pelarut air yang direbus selama 15 menit terhitung mulai suhu

mencapai 900C menggunakan panci infusa.

3. Metode DPPH adalah metode yang digunakan untuk menguji daya

antioksidan infusa daun binahong menggunakan spektrofotometer UV-

Vis (Shimadsu type UV-1700) pada panjang gelombang 518,00 nm.

4. IC50 adalah bilangan yang menunjukan konsentrasi sampel yang dapat

meredam DPPH sebanyak 50%.

F. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Beaker gelas (pyrex),

Neraca analitik kern ( tipe EW 220-3 NM), Spektrofotometri UV-Vis

(shimadsu tipe W-1700), Labu ukur (pyrex), Micropipet (Dragon Med),

Tabung reaksi (pyrex), Gelas ukur (pyrex), Batang pengaduk (pyrex),

Panci Infus, Pipet tetes, Vial, Cawan porselin, Kertas perkamen, Kain

flannel, Tissue (passeo) dan Aluminium foil.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daun binahong,

DPPH p.a (Sigma), Vitamin C p.a (Flukar), Etanol 95 % p.a (Onemed),

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

14

FeCI3 p.a (Brataco), HCl 2N (Darmstad), Aquadestilata (Onemed),

H2SO4 pekat p.a (Darmstad), serbuk Zn (Brataco), HCl pekat p.a

(Darmstad), NaOH p.a (Emsure) dan NaCl 10% (Darmstad).

G. Prosedur Penelitian

1. Pengambilan bahan

Daun binahong yang tua berwarna hijau tua diambil dari Desa Noelbaki,

Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Setelah itu dilakukan

penyortiran untuk mendapatkan bagian daun tanaman binahong yang

tidak cacat fisik kemudian dicuci hingga bersih.

2. Pembuatan infusa daun binahong

Daun binahong yang telah dipetik dan dicuci, ditimbang sebanyak 100

gram, dimasukkan dalam 100 mL aquadest. Lalu dipanaskan di atas

penangas air selama 15 menit terhitung suhu mulai mencapai 90o

C pada

thermometer sambil sesekali diaduk. Serkai masih panas dengan kain

flanel. Apabila volume infusa berkurang ditambahkan aquadest panas

secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa 100 mL.

3. Identifikasi kualitatif

a. Identifikasi Flavonoid

Infusa daun binahong sebanyak 0,1 g dilarutkan dalam 10 mL etanol

kemudian dibagi ke dalam empat tabung reaksi. Tabung pertama

digunakan sebagai tabung kontrol, tabung kedua, tabung ketiga, dan

tabung keempat berturut-turut ditambahkan NaOH, H2SO4 pekat dan

serbuk Zn-HCl pekat. Warna pada masing-masing tabung

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

15

dibandingkan dengan larutan kontrol, jika terjadi perubahan warna

maka positif mengandung flavonoid (Gafur, dkk,. 2013).

b. Identifikasi senyawa polifenol

Infusa daun binahong sebanyak 0,3 g ditambahkan 10 mL aquadest

panas, diaduk dan dibiarkan sampai mencapai suhu kamar, tambahkan

3-4 tetes larutan NaCL 10% diberi tetesan larutan FeCl3 terjadi

perubahan warna menjadi hijau biru hingga hitam, menunjukan

adanya senyawa polifenol (Depkes RI, 1995).

c. Identifikasi Saponin

Masukkan 1 mL sampel kedalam tabung reaksi, encerkan dengan 10

mL air panas, kocok kuat-kuat selama 10 menit, terbentuk buih yang

mantap selama tidak kurang dari 10 menit setinggi 1cm sampai 10 cm.

Jika pada penambahan 1 tetes HCl 2N buih tidak hilang, menunjukan

adanya saponin (Depkes RI, 1995).

4. Pengujian aktivitas antioksidan

a. Penyiapan Larutan DPPH

larutan ini dibuat dengan cara menimbang 10 mg serbuk DPPH dan

dimasukan ke dalam labu ukur 50 mL ditambah etanol 95% sebagian

kemudian dikocok untuk melarutkan serbuk DPPH dan selanjutnya

ditambahkan etanol 95% sampai tanda batas (Ramadhan, 2015).

b. Penentuan panjang gelombang maksimum

Penentuan panjang gelombang maksimum larutan DPPH dilakukan

sebagai berikut : 1 mL larutan DPPH 0,5 mM ditambahkan 4 mL

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

16

etanol 95% p.a sebagian kemudian dikocok homogen dan diukur

serapannya yang diperoleh pada rentang λ 510 - 520 nm dengan

blanko etanol (Molyneux, 2004).

c. Penyiapan Larutan Uji

Larutan uji dibuat dengan penyiapan infusa daun binahong dengan

konsentrasi 1.000.000 ppm, dari larutan induk tersebut dibuat 5 seri

konsentrasi yaitu 20.000 ppm, 30.000 ppm, 40.000 ppm, 50.000 ppm

dan 60.000 ppm kemudian masing-masing dimasukan dalam labu

ukur 25 mL dan ditambahkan etanol (95%) p.a. hingga tanda batas.

d. Penyiapan Larutan Vitamin C

Larutan vitamin C dibuat dengan cara menimbang 5 mg serbuk

vitamin C, dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan ditambah

etanol 95% p.a hingga tanda batas. Larutan ini disebut larutan induk

dengan konsentrasi 100 ppm yang kemudian diencerkan menjadi

konsentrasi yang lebih kecil yaitu 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm dan 6

ppm.

e. Pengukuran Absorbansi

Blanko, larutan uji, kotrol positif yang dibuat dalam beberapa

konsentrasi diambil sebanyak 4 mL ditambahkan 1 mL larutan

pereaksi DPPH dimasukkan dalam vial kemudian dikocok.

Didiamkan selama 30 menit, kemudian dibaca serapan aktivitasnya

pada panjang gelombang maksimum. Blanko yang digunakan adalah

etanol dan vitamin C sebagai kontrol positif.

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

17

H. Analisis Data

Hasil pengukuran absorbansi dengan menggunakan spektrofotometer UV-

Vis digunakan untuk menghitung persentase peredaman radikal bebas

DPPH.

Persen (%) peredaman radikal bebas DPPH dihitung dengan menggunakan

rumus :

% peredaman [

] x 100%

Keterangan :

Abs blanko = serapan radikal DPPH 0,5 mM

Abs sampel = serapan sampel terhadap radikal DPPH 0,5 mM

Daya aktivitas antioksidan peredaman radikal bebas DPPH (presentase

peredaman) infusa daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) serta

vitamin C, dianalisis dan masing-masing dihitung nilai IC50 menggunakan

analisis regresi linear.

y = a + bx

Keterangan :

y = persentase aktivitas antioksidan

x = konsentrasi larutan uji

a = tetapan slope

b = tetapan intersep

Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan

konsentrasi ekstrak sebagai absis (sumbu x) dan nilai persentase peredaman

(aktivitas antioksidan) sebagai ordinatnya (sumbu y).

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

18

Hasil analisis regresi linear berupa nilai x, dimasukkan ke dalam rumus

IC50= antilog x dan ditentukan tingkat kekuatan antioksidan.

Tabel 1. Tingkat kekuatan antioksidan dengan metode DPPH

Intensitas NilaiIC50 (µg/mL)

Sangat kuat < 50

Kuat 50-100

Sedang 100-150

Lemah 150-200

Sangat Lemah >200

(Sumber : Molyneux, 2004).

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pembuatan Infusa Daun Binahong

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun binahong

yang diambil dari Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten

Kupang, Nusa Tenggara Timur. Daun binahong yang diambil adalah daun

binahong yang tua berwarna hijau tua tanpa adanya bercak kuning, bintik -

bintik hitam dan berlubang. Dipetik atau dipanen pada waktu pagi hari,

dengan tujuan mendapatkan senyawa aktif yang tinggi, karena jika pemetikan

dilakukan pada saat siang hari, tanaman sudah mengalami proses fotosintesis

sehingga senyawa aktif yang akan ditarik tidak optimal (Sastrohamidjojo,

2004).

Daun binahong yang dipetik kemudian dilakukan penyortiran basah

untuk mendapatkan daun binahong yang diinginkan, setelah itu dicuci bersih

pada air yang mengalir dan ditiriskan airnya. Setelah kering, daun binahong

ditimbang dan diekstraksi dengan metode infundasi.

Infundasi merupakan metode ekstraksi yang digunakan untuk

memperoleh sediaan infusa. Metode ini digunakan, karena penggunaan pelarut

aquadest bertujuan untuk mendapatkan zat aktif yang bersifat polar dapat

tersari dengan optimal. Zat aktif yang dimaksud seperti polifenol dan

flavonoid yang bersifat sebagai antioksdan, dimana flavonoid yang terdapat

dalam tanaman kebanyakan dalam bentuk glikosida flavonoid yang bersifat

polar sehingga penyariannya dapat menggunakan air panas.

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

20

B. Identifikasi Kualitatif Infusa Daun Binahong

Infusa daun binahong yang didapat dilanjutkan dengan melakukan

identifikasi kulitatif untuk mengetahui ada tidaknya zat aktif pada sampel.

Infusa daun binahong diduga mengandung senyawa flavonoid, polifenol dan

saponin. Hasil identifikasi dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 2. Hasil Identifikasi Kualitatif Infusa Daun Binahong

Identifikasi Pereaksi Pustaka Hasil Keterangan

Flavonoid Sampel 0,1 g +

NaOH

Terjadi perubahan

warna

(Gafur, dkk. 2013 )

Terjadi perubahan

warna dari jernih

menjadi warna

kuning

+

Sampel 0,1 g +

H2SO4 pekat

Terjadi perubahan

warna

(Gafur, dkk. 2013 )

Terjadi perubahan

warna dari jernih

menjadi warna

coklatmuda

+

Sampel 0,1 g +

serbuk Zn-Cl

Terjadi perubahan

warna

(Gafur, dkk. 2013 )

Terjadi perubahan

warna dari jernih

menjadi warna abu-

abu dengan

membentuk

endapan

+

Polifenol Sampel 0,3 g +

10 mL aquadest

panas + 3-4 tetes

NaCl 10% +

FeCl3

Perubahan warna

menjadi hijau, biru

dan hitam

(Depkes RI, 1995)

Terjadi perubahan

warna dari jernih

menjadi warna

hijau

+

Saponin Sampel 1 mL +

10 mL aquadest

panas , kocok

kuat-kuat

Terbentuk buih

(Depkes RI, 1995)

Terbentuk buih +

(Sumber : Data Primer, 2018)

Keterangan : (+) = mengandung zat aktif

Hasil identifikasi kualitatif infusa daun binahong menunjukan adanya

senyawa flavonoid dan polifenol ditandai dengan terjadinya perubahan warna

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

21

saat ditambahkan pereaksi (tabel 2). Kedua senyawa ini bersifat sebagai

antioksidan. Hasil uji juga menunjukan adanya saponin pada infusa daun

binahong ditandai dengan terbentuknya buih.

C. Hasil Pengujian Aktivitas Antioksidan Infusa Daun Binahong

Infusa daun binahong selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas

antioksidan menggunakan metode DPPH. Metode DPPH merupakan metode

yang mudah, cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas antioksidan

senyawa tertentu atau ekstrak tanaman. Prinsip pengukuran menggunakan

metode DPPH adalah adanya penurunan intensitas warna atau absorbansi

larutan DPPH yang sebanding dengan kenaikan konsentrasi senyawa.

Senyawa yang bereaksi sebagai penangkap radikal akan mereduksi DPPH

yang dapat diamati dengan adanya perubahan warna DPPH dari ungu

menjadi kuning ketika elektron ganjil dari radikal DPPH telah berpasangan

dengan hidrogen dari senyawa penangkap radikal bebas yang akan

membentuk DPPH-H tereduksi (Molyneux, 2004). Perubahan warna ini akan

memberikan perubahan absorbansi pada panjang gelombang maksimum

DPPH saat diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis sehingga akan

diketahui nilai aktivitas peredaman radikal bebas yang dinyatakan dengan

nilai IC50. Tahapan-tahapan pengujian aktivitas antioksidan infusa daun

binahong antara lain :

1. Penentuan panjang gelombang maksimum

Penentuan panjang gelombang maksimum bertujuan untuk

mengetahui besarnya panjang gelombang yang dibutuhkan larutan DPPH

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

22

untuk mencapai serapan maksimal. Pada penentuan panjang gelombang

ini digunakan blanko berupa etanol 95% sebanyak 4 mL dan larutan

DPPH 0,5 mM sebanyak 1 mL dimana diperoleh absorbansi sebesar

0,969 pada panjang gelombang 518,00 nm. Panjang gelombang ini sesuai

dengan jangkauan panjang gelombang maksimum untuk pengukuran

dengan metode DPPH yaitu 515 nm sampai 520 nm (Molyneux, 2004).

2. Hasil uji aktivitas antioksidan infusa daun binahong

Pengukuran aktivitas peredaman radikal DPPH oleh infusa daun

binahong dilakukan dengan menggunakan 5 seri konsentrasi yaitu 20.000

ppm, 30.000 ppm, 40.000 ppm, 50.000 ppm dan 60.000 ppm dengan

menggunakan 3 replikasi. Hasil pengukuran persen peredaman dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Hasil Pengujian Aktivitas Peredaman Infusa Daun Binahong

Terhadap DPPH

Konsentrasi

(ppm)

Persen Peredaman

Rata-rata Persen

Peredaman ± SD Replikasi

1

Replikasi

2

Replikasi

3

20.000 34,365 33,023 32,920 33,436± 0,805

30.000 56,037 52,734 52,734 53,835± 1,906

40.000 66,253 62,951 65,531 64,911± 1,735

50.000 69,246 70,381 72,549 70,725± 1,677

60.000 75,748 72,549 73,374 73,890± 1,660

(Sumber : Data Primer, 2018)

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

23

Berdasarkan data hasil penelitian (tabel 3) dapat diketahui bahwa

persen peredaman infusa daun binahong ke 5 seri konsentrasi perlakuan

memberikan rata-rata nilai peredaman radikal DPPH yang berbeda-beda.

Konsentrasi 20.000 ppm memiliki nilai rata-rata persen peredaman

terendah yaitu 33,436%, sedangkan konsentrasi 60.000 ppm memiliki nilai

rata-rata persen peredaman tertinggi yaitu 73,890%. Konsentrasi ppm yang

digunakan akan berpengaruh pada regresi linear yang akan menunjukkan

aktivitas peredaman yang memenuhi hukum lambert-beer. Hubungan

antara konsentrasi infusa daun binahong dan persen peredaman dapat

dilihat pada gambar berikut.

(Sumber : Data Primer, 2018)

Gambar 3. Grafik hubungan antara konsentrasi infusa daun

binahong dengan persen peredaman

Berdasarkan grafik hubungan antara konsentrasi infusa daun

binahong dengan persen peredaman (gambar 3) dapat terlihat bahwa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

20000 30000 40000 50000 60000

Per

sen

Per

edam

an

(%

)

Konsentrasi (ppm)

replikasi 1

replikasi 2

replikasi 3

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

24

semakin tinggi konsentrasi infusa daun binahong maka diikuti pula dengan

semakin besarnya persen peredaman terhadap radikal DPPH. Perlakuan ini

dilakukan sebanyak 3 kali replikasi untuk menegaskan bahwa penelitian

yang dilakukan memperoleh nilai yang dapat dipercaya.

Parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% aktivitas

antioksidan dengan penangkapan radikal DPPH adalah nilai Inhibition

Concentration (IC50). Nilai IC50 merupakan besarnya konsentrasi senyawa

uji yang dapat meredam radikal bebas sebanyak 50%. Nilai IC50

didapatkan dari persamaan regresi linear yang menyatakan hubungan

antara konsentrasi dengan persen peredaman. Semakin kecil nilai IC50

maka aktivitas antioksidan semakin tinggi, sebaliknya semakin besar nilai

IC50 maka aktivitas antioksidan semakin rendah. Nilai IC50 infusa daun

binahong dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Nilai IC50 Infusa Daun Binahong

Nilai IC50 Rata-rata IC50 ± SD

Replikasi 1 Repllkasi 2 Replikasi 3

28.183,829 ppm 29.648,313 ppm 728.973,435 ppm 28.935,192 ± 732,990

ppm

(Sumber : Data Primer, 2018)

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa infusa daun

binahong memiliki nilai rata-rata IC50 sebesar 28.935,192 ± 732,990 ppm.

Nilai tersebut menyatakan bahwa infusa daun binahong memiliki aktivitas

antioksidan yang sangat lemah karena memiliki nilai IC50 lebih dari 200

ppm (Molyneux, 2004).

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

25

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ardianti (2014) tentang

uji aktivitas antioksidan fraksi eter hasil hidrolisis infusa daun binahong

diperoleh hasil yang sama yaitu memiliki daya antioksidan yang sangat

lemah dengan nilai EC50 sebesar 249,31 ppm. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Parwati (2014) uji aktivitas antioksidan ekstrak daun

binahong dengan metode maserasi diperoleh hasil yaitu memiliki daya

antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 40,27 ppm. Hal

tersebut diduga disebabkan karena perbedaan metode ekstraksi yang

dilakukan, suhu dan waktu pemanasan. Bimark (2011) menyatakan bahwa

suhu dapat mempengaruhi kelarutan suatu senyawa karena adanya

pengaruh massa jenis. Kemungkinan hal ini yang mendasari kadar

flavonoid berkurang secara signifikan ketika waktu perebusan semakin

lama maka senyawa flavonoid pada infusa daun binahong yang tidak tahan

pemanasan akan rusak sehingga menyebabkan lemahnya aktivitas

antioksidan.

Faktor lain yang menyebabkan sangat lemahnya aktivitas

antioksidan pada infusa daun binahong pada peneltian ini adalah senyawa

flavonoid yang terdapat dalam infusa daun binahong diduga kemungkinan

masih berikatan dengan gugus glikosida, karena gugus glikosida yang

berikatan dengan flavonoid dapat menurunkan aktivitas antioksidan.

Menurut Fukumoto dan Mazza (2000) aktivitas antioksidan akan

meningkat dengan bertambahnya gugus hidroksil dan akan menurun

dengan adanya gugus glikosida. Dalam penelitian ini diperoleh hasil

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

26

aktivitas antioksidan infusa daun binahong dengan nilai IC50 sebesar

28.935,192 ppm yang tergolong sangat lemah oleh karena itu untuk

menganalisis flavonoid, lebih baik infusa daun binahong yang telah

diperoleh dilakukan hidrolisis glikosida yang terikat pada flavonoid

tersebut. Dengan menghidrolisis maka dapat memecah ikatan antar gugus

gula (glikon) dan gugus bukan gula (aglikon) pada glikosida sehingga

senyawa flavonoid yang ingin ditarik dapat tersari dalam bentuk aglikon

flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan.

Selain itu, aktivitas antioksidan infusa daun binahong yang lemah ini

diduga disebabkan karena senyawa tersebut masih dalam keadaan tidak

murni, sehingga perlu dilakukan fraksinasi dengan pelarut yang sesuai

dengan zat aktif yang ingin ditarik, dengan harapan agar didapat nilai IC50

dari senyawa spesifik yang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat

bila dibandingkan dengan ekstrak yang tidak murni.

D. Hasil Pegujian Aktivitas Antioksidan Vitamin C

Pengujian aktivitas antioksidan juga dilakukan pada vitamin C yang

merupakan senyawa sintesis murni. Vitamin C berfungsi sebagai kontrol

terhadap DPPH yang digunakan sebagai oksidator dan dibuat dalam 5 seri

konsentrasi yaitu 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm, dan 6 ppm. Pengujian

menggunakan perlakuan yang sama seperti perlakuan pada infusa daun

binahong. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa vitamin C mampu meredam

radikal bebas DPPH dan memiliki aktivitas antioksidan dengan intensitas

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

27

sangat kuat. Hasil pengukuran persen peredaman vitamin C dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 5. Hasil Pengujian Aktivitas Peredaman Vitamin C Terhadap

DPPH

Konsentrasi

(ppm)

Persen Peredaman

Rata-rata Persen

Peredaman ± SD Replikasi

1

Replikasi

2

Replikasi

3

2 4,845 9,072 9,793 7,903± 2,672

3 16,288 17,525 16,804 16,872± 0,602

4 42,886 41,134 44,742 42,920± 1,804

5 48,762 50,515 55,360 51,545± 3,417

6 65,979 67,938 69,587 67,834± 1,806

(Sumber : Data Primer, 2018)

Berdasarkan data hasil penelitian (tabel 5) dapat diketahui bahwa

persen peredaman vitamin C ke 5 seri konsentrasi perlakuan memberikan rata-

rata nilai peredaman radikal DPPH yang berbeda-beda. Konsentrasi 2 ppm

memiliki nilai rata-rata persen peredaman terendah yaitu 7,903%, sedangkan

konsentrasi 6 ppm memiliki nilai rata-rata persen peredaman tertinggi yaitu

67,834%. Hubungan konsentrasi antara vitamin C dan peredaman DPPH dapat

dilihat pada gambar berikut.

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

28

(Sumber : Data Primer, 2018)

Gambar 4. Grafik hubungan antara konsentrasi vitamin C dan persen

peredaman.

Semakin kecil nilai IC50 maka aktivitas antioksidan semakin tinggi,

sebaliknya semakin besar nilai IC50 maka aktivitas antioksidan semakin

rendah. Nilai IC50 infusa daun binahong dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Nilai IC50 Vitamin C

Nilai IC50 Rata-rata IC50 ± SD

Replikasi 1 Repllkasi 2 Replikasi 3

4,819 ppm 4,731 ppm 4,549 ppm 4,699 ± 0,136 ppm

(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa vitamin C

memiliki nilai rata-rata IC50 sebesar 4,699 ± 0,136 ppm. Nilai tersebut

menyatakan bahwa vitamin C memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat

karena memiliki nilai IC50 kurang dari 50 ppm (Molyneux, 2004).

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2 3 4 5 6

Per

sen

Per

eda

ma

n (

%)

Konsentrasi (ppm)

replikasi 1

replikasi 2

replikasi 3

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Bedasarkan data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa infusa daun binahong memiliki aktivitas antioksidan

sangat lemah terhadap DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl) dengan nilai

IC50 sebesar 28.935,192 ± 732,990 ppm.

B. Saran

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya melakukan penelitian yang serupa

dengan metode ekstraksi yang berbeda atau dilakukan fraksinasi dengan

pelarut etil asetat untuk lebih membuktikan aktivitas antioksidan dari daun

binahong.

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

30

DAFTAR PUSTAKA

Ardianti, A,. Guntarti, A. dan Zainab.2014. Uji Aktivitas antioksidan fraksi eter

hasil hidrolisis infusa daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

dengan metode DPPH (1,1-diphenyil-2-picrylhydrazl), pharmaciana, 4(1)

2014: 1-8.

Astuti, S. M., Sakinah, M., Andayani, R. & Risch, A. (2011). Determination of

saponin compound from anredera cordifolia (ten) steenis (binahong) to

potential treatment for several deseases. Journal of Agricultural Science,

3(4), 224-231.

Bimark, A., Deepa, B., Abraham, E., Cherian, B. M., Blaker, J. J., Pothan, L. A.

2011. Structure Morphology and Thermal Charactheristic Of Banana

Nanofibers Obtained By Steam Explosion. Bioresource Technol., 102,

1988-1997.

Departemen Kesehatan RI. 1986. Sediaan Galenik. Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta.

--------.1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Fukumoto, L, R, & Mazza, G. 2000. Assesssing Antioksidantand

Prooxidantactivities of Phenolic Compounds. Journal of Agricultural and

Food Chemistry, 48, 3597-3604

Gafur, I.G., dan Rohman, A. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Hariana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya

Grup

Hidajat, B., 2005. Penggunaan Antioksidan pada Anak.Artikel Kimia. Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya.

Hidayat S dan S Wahyuni, 2009. Seri Tumbuhan Obat Berpotensi Hias 2, PT Elex

Isfahlan., Ahmad., Abdollah., Resa., dan , Rashid. 2010, Antioxidant and

Antiradical Activities of Phenolic Extracts from Iranian Almond (Prunus

Amydalus L.) Hulls and Shells, Turk J. Biol,34, hal 165-174

Kurniawan A. J, 2009, http://etd.eprints.ums.ac.id/5197/1/K100050211.pdf.

Lathifah Q. A., 2008. Antibakteri Pada Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi

L.) Dengan Variasi Pelarut. [skripsi]. Fakultas Sains dan

Teknologi.Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Malang.

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

31

Manoi, F. (2009). Binahong (anredera cordifolia (ten) steenis) sebagai obat.Jurnal

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri., 15(1), 3-5.

Materia Medica, 2018, Determinasi Tanaman Binahong, Upt Materia Medica, 1

Maret 2018. Batu

Molyneuux, P. 2004. The Use Of Stable Free Radical DPPH For Etimating

Antioxidant Activity. Journal Science Of Technology.

Parwati, F.K ,. Napitupulu M. dan A. Diah, A.W.2014, Uji Aktivitas Antioksidan

ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) dengan 1,1-

diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) Menggunakan Spektrofotometri UV-

Vis,3(4): 206-213.

Prabhune, A. M., Jadhav, S. N., Kadam, D. A., Nandikar, M. D., Aparadh, V. T.,

2013. Free Radical Scavenging (DPPH) and Ferric Reducing Ability

(FRAP) of Some Commelinaceae Members. International Journal of

Biology, Pharmacy and Allied Sciences (IJBPAS).Volume 2 Nomor 5.

Ramadhan,P. 2015. Mengenal Antioksidan. PT. Graha Ilmu: Jakarta.

Rochani N. 2009. Uji Aktivitas Antijamurekstrak daun binahong (Andredera).

Rohman, A., Gandjar, G, I., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Sarastani, D., Soekarto, S. T., Muchtadi, T. R., Fardiaz, D. & Apriyantono, A.

(2002). Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak biji atung

(parinarium glaberrimum hassk). Jurnal Teknologi dan Industri Pangan,

13(2), 149-156.

Sastrohamidjojo H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Gajah Mada University

Press.Yogyakarta.Hal : 13-14

Sie, J. O., 2013. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Gracinia

mangostana Linn) Hasil Pengadukan dan Refluk. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa. Volume 2.Nomor 1.

Suharman & Muhammad M. 1995. Analisis Instrumental. Airlangga University

Press: Surabaya.

Sunardi, M, 2007. Uji Fitokimia dalam Farmasi, ITB, Bandung

Syaifuddin, 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Bayam Merah ( Alternanthera

Amone Voss) segar dan rebus dengan metode DPPH (1.1- Diphenyl-2-

Picylhydrazyl). Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dab Keguruan

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Semarang

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

32

Winarsi, H., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius.Yogyakarta.

Zuhra, C, F., Tarigan, J, B., dan Sihotang, H., 2008. Aktivitas Antioksidan

Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropusandrogunus (L)

Merr.).Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara.Sumatera.

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

33

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian

Daun binahong

Pengambilan, sortasi

basah, pencucian

Ditimbang, daun binahong 100 gram,

dimasukkan dalam aquades 100 mL dalam

panci infusa, direbus selama 15 menit

terhitung suhu mencapai 90o C, kemudian

diserkai dengan kain flannel.

Infusa daun binahong 100%

Aktivitas antioksidan

pembuatan larutan uji dan seri konsentrasi, pembuatan

larutan vitamin C, pembuatan larutan uji DPPH.

Diukur absorbansi peredaman

radikal bebas DPPH menggunakan

spektrofotometer UV-Vis

Uji identifikasi

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

34

Lampiran 2. Skema Pembuatan Infusa Daun Binahong

Pengambilan daun

binahong

Infusa daun binahong

konsentrasi 100%

Pencucian dan

penirisan

Perebusan dengan

100 mL air

Penyaringan

Penimbangan daun

binahong 100 g

Daun binahong

Sortasi basah

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

35

Lampiran 3. Perhitungan Penimbangan DPPH 0,5 mM

Penimbangan DPPH 0,5 mM = BM DPPH x Volume x Molaritas DPPH

= 394,32 g/mol x 0,05 x 0,5 mM

= 9,858 mg ~ 10 mg

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

36

Lampiran 4. Perhitungan Dan Pembuatan Seri Konsentrasi Dari Larutan

Induk Sampel

Larutan Induk sampel dibuat infusa konsentrasi 1.000.000 ppm, dibuat replikasi

sebanyak tiga kali. Perhitungan pembuatan seri konsentrasi menggunakan rumus:

N1xV1= N2 x V2

a. 20.000 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

1.000.000 x V1 = 20.000 x 25 mL

V1 = 0.5 mL

Dipipet sebanyak 0.5 mL larutan induk 1.000.000 ppm, dimasukkan kedalam

labu ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

b. 30.000 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

1.000.000 x V1 = 30.000 x 25 mL

V1 = 0,75 mL

Dipipet sebanyak 0,75 mL larutan induk 1.000.000 ppm, dimasukkan

kedalam labu ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

c. 40.000 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

1.000.000 x V1 = 40.000 x 25 mL

V1 = 1 mL

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

37

Dipipet sebanyak 1 mL larutan induk1.000.000 ppm, dimasukkan kedalam

labu ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

d. 50.000 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

1.000.000 x V1 = 50.000 x 25 mL

V1 = 1,25 mL

Dipipet sebanyak 1,25 mL larutan induk 1.000.000 ppm, dimasukkan

kedalam labu ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

e. 60.000 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

1.000.000 x V1 = 60.000 x 25 mL

V1 = 1.5 mL

Dipipet sebanyak 1.5 mL larutan induk 1.000.000 ppm, dimasukkan kedalam

labu ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

38

Lampiran 5. Perhitungan dan Pembuatan Seri Konsentrasi Larutan Induk

Vitamin C

Larutan Induk sampel dibuat konsentrasi 100 ppm dengan menimbang 5 mg

vitamin C, dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, lalu ditambahkan etanol 95%

hingga tanda batas.

Perhitungan Pembuatan Seri Konsentrasi menggunakan rumus : N1 x V1= N2 x V2

a. 2 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

100 x V1 = 2 x 25 mL

V1 = 0,5 mL

Dipipet sebanyak 0,5 mL larutan induk 100 ppm, dimasukkan kedalam labu

ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

b. 3 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

100 x V1 = 3 x 25 mL

V1 = 0,75 mL

Dipipet sebanyak 0,75 mL larutan induk 100 ppm, dimasukkan kedalam labu

ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

39

c. 4 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

100 x V1 = 4 x 25 mL

V1 = 1 mL

Dipipet sebanyak 1 mL larutan induk 100 ppm, dimasukkan kedalam labu

ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

d. 5 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

100 x V1 = 5 x 25 mL

V1 = 1,25 mL

Dipipet sebanyak 1,25 mL larutan induk 100 ppm, dimasukkan kedalam labu

ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

e. 6 ppm

N1 x V1 = N2 x V2

100 x V1 = 6 x 25 mL

V1 = 1,5 mL

Dipipet sebanyak 1,5 mL larutan induk 100 ppm, dimasukkan kedalam labu

ukur 25 mL, lalu ditambahkan etanol 95 % sampai tanda batas.

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

40

Lampiran 6. Perhitungan Persen Peredaman (%) Radikal DPPH Oleh

Infusa Daun Binahong

Perhitungan persentasi peredaman menggunakan rumus:

% peredaman =

1. Replikasi 1

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Persen Peredaman

(%)

1 20.000

0,636 34,365

2 30.000

0,426 56,037

3 40.000

0,327 66,253

4 50.000

0,298 69,246

5 60.000 0,235 75,748

a. 20.000 ppm

% peredaman

b. 30.000 ppm

% peredaman

%

c. 40.000 ppm

% peredaman

d. 50.000 ppm

% peredaman

46%

e. 60.000 ppm

% peredaman

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

41

2. Replikasi 2

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Persen Peredaman (%)

1 20.000

0,649 33,023

2 30.000

0,458 52,734

3 40.000

0,359 62,951

4 50.000

0,287 70,381

5 60.000 0,266 72,549

a. 20.000 ppm

% peredaman

b. 30.000 ppm

% peredaman

%

c. 40.000 ppm

% peredaman

d. 50.000 ppm

% peredaman

e. 60.000 ppm

% peredaman

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

42

3. Replikasi 3

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Persen Peredaman

(%)

1 20.000

0,650 32,920

2 30.000

0,458 52,734

3 40.000

0,334 65,531

4 50.000

0,266 72,549

5 60.000 0,258 73,374

a. 20.000 ppm

% peredaman

b. 30.000 ppm

% peredaman

%

c. 40.000 ppm

% peredaman

d. 50.000 ppm

% peredaman

e. 60.000 ppm

% peredaman

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

43

Lampiran 7. Perhitungan Rata-rata Persen (%) Peredaman Infusa Daun

Binahong Masing-Masing Konsentrasi

1. Untuk 20.000 ppm

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

34,365 33,023 32,920

% peredaman rata-rata

= 33,436%

Data yang dicurigai (x) adalah 34,365

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

34,365

33,436

0,929 0,863

33,023 -0,413 0,170

32,920 -0,516 0,266

Jumlah 1,299

SD = √∑

= √

= 0,805

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

44

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

34,365 – 33,436 ≤ 2 × 0,805

0,929 ≤ 1,61 (data diterima)

Jadi, % peredaman rata-rata

± SD = 33,436 ± 0,805 ppm

2. Untuk 30.000 ppm

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

56,037 52,734 52,734

% peredaman rata-rata

= 53,835%

Data yang dicurigai (x) adalah 56,037

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

56,037

53,835

2,202 4,848

52,734 -1,101 1,212

52,734 -1,101 1,212

Jumlah 7,272

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

45

SD = √∑

= √

= 1,906

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

56,037 – 53,835 ≤ 2 × 1,906

2,202 ≤ 3,812 (data diterima)

Jadi, % peredaman rata-rata

± SD = 53,835 ± 1,906 ppm

3. Untuk 40.000 ppm

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

66,253 62,951 65,531

% peredaman rata-rata

= 64,911%

Data yang dicurigai (x )adalah 66,253

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

46

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

66,253

64,911

1,342 1,800

62,951 -1,96 3,841

65,531 -0,62 0,384

Jumlah 6,025

SD = √∑

= √

= 1,735

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

66,253 – 64,911 ≤ 2 × 1,735

1,342 ≤ 3,47(data diterima)

Jadi, % peredaman rata-rata

± SD = 64,911 ± 1,735 ppm

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

47

4. Untuk 50.000 ppm

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

69,246 70,381 72,549

% peredaman rata-rata

= 70,725%

Data yang dicurigai (x) adalah 72,549

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

69,246

70,725

-1,479 2,187

70,381 -0,344 0,118

72,549 1,824 3,326

Jumlah 5,631

SD = √∑

= √

= 1,677

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

48

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

72,549 – 70,725 ≤ 2 × 1,677

1,824 ≤ 3,354 (data diterima)

Jadi, % peredaman rata-rata

± SD = 70,725 ± 1,677 ppm

5. Untuk 60.000 ppm

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

75,748 72,549 73,374

% peredaman rata-rata

= 73,890%

Data yang dicurigai (x) adalah 75,748

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

75,748

73,890

1,858 3,452

72,549 -1,341 1,798

73,374 -0,516 0,266

Jumlah 5,516

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

49

SD = √∑

= √

= 1,660

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

75,748 – 73,890 ≤ 2 × 1,660

1,858 ≤ 3,32 (data diterima)

Jadi, % peredaman rata-rata

± SD = 73,890 ± 1,660 ppm

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

50

Lampiran 8. Perhitungan Harga IC50 Infusa Daun Binahong

1. Replikasi 1

No Konsentrasi Log Konsentrasi Persen Peredaman Probit

(ppm) (x) (%) (y)

1 20.000 4,301 34,365 4,59

2 30.000 4,477 56,037 5,15

3 40.000 4,602 66,253 5,41

4 50.000 4,698 69,246 5,50

5 60.000 4,778 75,748 5,71

Persamaan garis lurus , diperoleh dengan analisis antara log

konsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis lurus

tersebut dimana (persen peredaman 50%).

Dari perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = -5,037

b = 2,255

r = 0,987

Persamaan garis :

Probit 5 = 50% peredaman

Jika , maka :

x = 4,450

IC50 = Antilog x

= Antilog 4,450

= 28.183,829 ppm

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

51

2. Replikasi 2

No Konsentrasi Log Konsentrasi Persen Peredaman Probit

(ppm) (x) (%) (y)

1 20.000 4,301 33,023 4,56

2 30.000 4,477 52,734 5,08

3 40.000 4,602 62,951 5,33

4 50.000 4,698 70,381 5,52

5 60.000 4,778 72,549 5,61

Persamaan garis lurus , diperoleh dengan analisis antara log

konsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis lurus

tersebut dimana (persen peredaman 50%).

Dari perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = -4,898

b = 2,213

r = 0,989

Persamaan garis :

Probit 5 = 50% peredaman

Jika , maka :

x = 4,472

IC50 = Antilog x

= Antilog 4,472

= 29.648,313 ppm

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

52

3. Replikasi 3

No Konsentrasi Log Konsentrasi Persen Peredaman Probit

(ppm) (x) (%) (y)

1 20.000 4,301 32,920 4,56

2 30.000 4,477 52,734 5,08

3 40.000 4,602 65,531 5,41

4 50.000 4,698 72,549 5,61

5 60.000 4,778 73,374 5,61

Persamaan garis lurus , diperoleh dengan analisis antara log

konsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis lurus

tersebut dimana (persen peredaman 50%).

Dari perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = -5,312

b = 2,311

r = 0,979

Persamaan garis :

Probit 5 = 50% peredaman

Jika , maka :

x = 4,462

IC50 = Antilog x

= Antilog 4,462

= 28.973,435 ppm

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

53

Lampiran 9. Perhitungan Rata-Rata Harga IC50 Infusa Daun Binahong

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

a = -5,037 a = -4,898 a = -5,312

b = 2,255 b = 2,213 b = 2,311

r = 0,987 r = 0,989 r = 0,979

IC50 = 28.183,829 ppm IC50 = 29.648,313 ppm IC50 = 28.973,435 ppm

IC50rata-rata

= 28.935,192 ppm

Data yang dicurigai (x) adalah 29.648,313

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

28.183,829

28.935,192

-751,363 564.546,357

29.648,313 713,121 508.541,560

28.973,435 38,243 1.462,527

Jumlah 1.074.550,444

SD = √∑

= √

= 732,990

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

54

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

29.648,313– 28.935,192 ≤ 2 × 732,990

713,121 ≤ 1.465,98 (data diterima)

Jadi, rata-rata IC50 infusa daun binahong

= 28.935,192 ppm

± SD = 28.935,192 ±732,990 ppm

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

55

Lampiran 10. Perhitungan Persen Peredaman (%) Radikal DPPH Oleh

Vitamin C

Perhitungan persentasi peredaman menggunakan rumus:

% peredaman =

1. Replikasi 1

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Persen Peredaman

(%)

1 2

0,923 4,845

2 3

0,812 16,288

3 4

0,554 42,886

4 5

0,497 48,762

5 6 0,330 65,979

a. 2 ppm

% peredaman

b. 3 ppm

% peredaman

c. 4 ppm

% peredaman

d. 5 ppm

% peredaman

e. 6 ppm

% peredaman

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

56

2. Replikasi 2

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Persen Peredaman

(%)

1 2

0,882 9,072

2 3

0,800 17,525

3 4

0,571 41,134

4 5

0,480 50,515

5 6 0,311 67,938

a. 2 ppm

% peredaman

b. 3 ppm

% peredaman

c. 4 ppm

% peredaman

d. 5 ppm

% peredaman

e. 6 ppm

% peredaman

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

57

3. Replikasi 3

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi Persen Peredaman

(%)

1 2

0,875 9,793

2 3

0,807 16,804

3 4

0,536 44,742

4 5

0,433 55,360

5 6 0,295 69,587

a. 2 ppm

% peredaman

b. 3 ppm

% peredaman

c. 4 ppm

% peredaman

d. 5 ppm

% peredaman

e. 6 ppm

% peredaman

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

58

Lampiran 11. Perhitungan Harga IC50Vitamin C

1. Replikasi 1

No Konsentrasi Log Konsentrasi Persen Peredaman Probit

(ppm) (x) (%) (y)

1 2 0,301 4,845 3,36

2 3 0,477 16,288 4,01

3 4 0,602 42,886 4,82

4 5 0,698 48,762 4,97

5 6 0,778 65,979 5,41

Persamaan garis lurus , diperoleh dengan analisis antara log

konsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis lurus

tersebut dimana (persen peredaman 50%).

Dari perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = 2,047

b = 4,318

r = 0,991

Persamaan garis :

Probit 5 = 50% peredaman

Jika , maka :

x = 0,683

IC50 = Antilog x

= Antilog 0,683

= 4,819 ppm

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

59

2. Replikasi 2

No Konsentrasi Log Konsentrasi Persen Peredaman Probit

(ppm) (x) (%) (y)

1 2 0,301 9,072 3,66

2 3 0,477 17,525 4,08

3 4 0,602 41,134 4,77

4 5 0,698 50,515 5,03

5 6 0,778 67,938 5,47

Persamaan garis lurus , diperoleh dengan analisis antara log

konsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis lurus

tersebut dimana (persen peredaman 50%).

Dari perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = 2,414

b = 3,830

r = 0,989

Persamaan garis :

Probit 5 = 50% peredaman

Jika , maka :

x = 0,675

IC50 = Antilog x

= Antilog 0,675

= 4,731 ppm

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

60

3. Replikasi 3

No Konsentrasi Log Konsentrasi Persen Peredaman Probit

(ppm) (x) (%) (y)

1 2 0,301 9,793 3,72

2 3 0,477 16,804 4,05

3 4 0,602 44,742 4,87

4 5 0,698 55,360 5,13

5 6 0,778 69,587 5,52

Persamaan garis lurus , diperoleh dengan analisis antara log

konsentrasi (x) dan probit (y), harga IC50 diperoleh dari persamaan garis lurus

tersebut dimana (persen peredaman 50%).

Dari perhitungan regresi linear diperoleh data sebagai berikut :

a = 2,418

b = 3,919

r = 0,981

Persamaan garis :

Probit 5 = 50% peredaman

Jika , maka :

x = 0,658

IC50 = Antilog x

= Antilog 0,658

= 4,549 ppm

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

61

Lampiran 12. Perhitungan Rata-Rata Harga IC50 Vitamin C

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

a = 2,047 a = 2,414 a = 2,418

b = 4,318 b = 3,830 b = 3,919

r = 0,991 r = 0,989 r = 0,981

IC50 = 4,819 ppm IC50 = 4,731 ppm IC50 = 4,549 ppm

IC50rata-rata

= 4,699 ppm

Data yang dicurigai (x) adalah 4,819

Analisis statistik yang digunakan

SD √∑

Keterangan : = Rata-rata persen peredaman

x = Data yang dicurigai

n = Banyaknya replikasi

SD = Standar deviasi atau simpangan baku

X

4,819

4,699

0,12 0,014

4,731 0,032 0,001

4,549 -0,15 0,022

Jumlah 0,037

SD = √∑

= √

= 0,136

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

62

Persentase rata-rata menggunakan kepercayaan 95 %

≤ 2 SD

4,819 – 4,699 ≤ 2 × 0,136

0,12 ≤ 0,272 (data diterima)

Jadi, rata-rata IC50 infusa daun binahong

= 4,699 ppm

± SD = 4,699 ± 0,136 ppm

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

63

Lampiran 13. Tabel Probit

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

64

Lampiran 14. Gambar Proses Penelitian

Gambar 5.Pencucian daun binahong Gambar 6. Penimbangan

daun binahong

Gambar 7. Proses pembuatan infusa Gambar 8. Penentuan suhu

Gambar 9.Uji polifenol Gambar 10. Uji saponin

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

65

Gambar 11. Uji flavonoid Gambar 12. Uji kualitatif

Gambar 13.Larutan DPPH Gambar 14. Larutan induk infusa

daun binahong

Gambar 15. Seri konsentrasi sampel Gambar 16. Sampel yang akan

diukur

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

66

Gambar 17.Larutan induk vitamin C Gambar 18. Seri konsentrasi

vitamin C

Gambar 19. Vitamin C yang akan diukur

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

67

Lampiran 15. Surat Izin Penelitian

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

68

Lampiran 16. Surat Determinasi

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

69

Lampiran 17. Surat Selesai Penelitian

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

70

Lampiran 18. Panjang Gelombang Maksimal DPPH

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

71

Lampiran 19. Uji Aktivitas Antioksidan Sampel

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN INFUSA DAUN BINAHONG … · Daun binahong diekstraksi dengan metode infundasi dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali, selanjutnya dilakukan identifikasi kualitatif

72

Lampiran 20. Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin C