uhpc 2

3
Green Concrete adalah suatu konsep yang bertujuan untuk mengilhami para praktisi konstruksi agar dalam pembuatan beton yang diperhatikan adalah beton tersebut itu ramah lingkungan, sesuai dengan peruntukannya dan tidak menghabiskan sumber daya alam serta berwawasan pada masa depan sehingga tercipta suatu kondisi dimana akan terjadi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Contoh dari aplikasi Green Concrete yang sudah kita kenal antara lain porous concrete dimana beton yang dibentuk dengan adanya rongga-rongga besar yang saling terkoneksi sehingga aliran air akan dapat mengalir melewati beton tersebut dengan murah. Beton porus ini adalah beton ramah lingkungan karena tujuannya adalah air permukaan dapat mengalir ke bawah tanah dan mengurangi banjir maupun kekeringan pada musim kemarau. Beton High Volume Fly Ash (HVFA) juga merupakan salah satu aplikasi konsep ramah lingkungan dengan menggunakan material sisa yang sebanyak-banyaknya, abu terbang (fly ash) yang tadinya hanya sebagai material pencemar lingkungan sekarang dapat digunakan sebagai pengganti sebagian besar semen, selain mengurangi polusi juga meningkatkan faktor ekonomis dari beton. Beton konvensional yang pada saat ini digunakan dalam dunia konstruksi adalah beton yang sebenarnya masih mempunyai potensi kekuatan yang sangat besar. Dengan kekuatan beton normal sebesar 30 – 40 MPa, kita membutuhkan material yang cukup banyak untuk satu proyek konstruksi. Apabila kita menaikkan kekuatan beton sehingga dua kali lipat, maka volume material yang diperlukan akan berkurang hingga setengah dari keadaan awal dan biaya untuk mendapatkan beton tersebut, pun tidak sampai dua kali lipatnya. Beton dengan kuat tekan tinggi sudah dapat dibuat dengan adanya teknologi bahan kimia yaitu superplasticizer yang ditambahkan pada beton sehingga partikel semen yang biasanya cenderung untuk mengumpul (flocculate) dapat terdispersi dengan

Upload: atmokoponco

Post on 21-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

uhpc 2

TRANSCRIPT

Green Concreteadalah suatu konsep yang bertujuan untuk mengilhami para praktisi konstruksi agar dalam pembuatan beton yang diperhatikan adalah beton tersebut itu ramah lingkungan, sesuai dengan peruntukannya dan tidak menghabiskan sumber daya alam serta berwawasan pada masa depan sehingga tercipta suatu kondisi dimana akan terjadi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).Contoh dari aplikasiGreen Concreteyang sudah kita kenal antara lainporous concretedimana beton yang dibentuk dengan adanya rongga-rongga besar yang saling terkoneksi sehingga aliran air akan dapat mengalir melewati beton tersebut dengan murah. Beton porus ini adalah beton ramah lingkungan karena tujuannya adalah air permukaan dapat mengalir ke bawah tanah dan mengurangi banjir maupun kekeringan pada musim kemarau.BetonHigh Volume Fly Ash(HVFA) juga merupakan salah satu aplikasi konsep ramah lingkungan dengan menggunakan material sisa yang sebanyak-banyaknya, abu terbang (fly ash) yang tadinya hanya sebagai material pencemar lingkungan sekarang dapat digunakan sebagai pengganti sebagian besar semen, selain mengurangi polusi juga meningkatkan faktor ekonomis dari beton.

Beton konvensional yang pada saat ini digunakan dalam dunia konstruksi adalah beton yang sebenarnya masih mempunyai potensi kekuatan yang sangat besar. Dengan kekuatan beton normal sebesar 30 40 MPa, kita membutuhkan material yang cukup banyak untuk satu proyek konstruksi. Apabila kita menaikkan kekuatan beton sehingga dua kali lipat, maka volume material yang diperlukan akan berkurang hingga setengah dari keadaan awal dan biaya untuk mendapatkan beton tersebut, pun tidak sampai dua kali lipatnya.Beton dengan kuat tekan tinggi sudah dapat dibuat dengan adanya teknologi bahan kimia yaitusuperplasticizeryang ditambahkan pada beton sehingga partikel semen yang biasanya cenderung untuk mengumpul (flocculate) dapat terdispersi dengan seragam dan kebutuhan air dapat dikurangi sehingga rongga udara dalam beton dapat dikurangi dan kekuatan beton akan meningkat.Pada saat ini dengan adanya penelitian di bidang teknologi beton, telah didapatkan betonUltra High Strength(UHS) dengan kekuatan yang lebih dari 150 MPa. Metode untuk mendapatkan beton generasi terbaru dari beton dengan kinerja yang ultra tinggi adalah dengan pembuatan beton extra padat dengan memberikan pengisi berupa partikel yang berukuran mikro dan modifikasi material semen denganpolymersehingga terjadi material bebas cacat makro (Macro Defect Free(MDF)).Pemadatan dengan menggunakan partikel mikro bersandar pada konsepparticle packing.Pada konsep ini diterapkan bahwa untuk mendapatkan beton yang sekuat-kuatnya, penyusunan partikel dalam campuran harus diatur agar didapatkan rongga yang paling sedikit. Penggunaansuperplasticizermembuat partikel semen, dengan ukuran sekitar 10 micron, dapat terpadatkan dengan lebih seragam, mengurangi porositas yang biasanya terdapat dalam beton konvensional dan meningkatkan kekuatannya.Konsepparticle packingini dapat ditingkatkan dengan memberikan partikel dengan ukuran yang lebih kecil dari 1 micron, untuk mengisi rongga yang masih tersisa, misalnya dengansilica fumeataumetakaolin. Dan jika partikel ini juga bersifatpozzolanik, maka peningkatan kekuatan tambahan akan terjadi dengan adanya air kapur bebas dalam campuran beton. Dengan peningkatan kepadatan yang terjadi, porositas dalam beton yang saling terkoneksi akan berkurang dan menyebabkan beton lebih kedap terhadap air dan material perusak lainnya sehingga beton ini menjadi lebih tahan lama.Metode lain yaitu konsep materialMacro-Defect Free(MDF) dibuat dengan mencampur semen denganpolymeryang larut dalam air (biasanya digunakanPolyvynil Alcohol(PVA), dengan konsentrasi kurang dari 5%) dan faktor air semen yang sangat rendah (biasanya kurang dari 0.2). Pada permulaannya kuat tarik dari beton MDF, yang bekisar 200 MPa (setara dengan kuat tarik baja), dipercaya karena proses pemadatan yang sangat baik, tetapi pada studi lanjutan ditunjukkan bahwa kekuatan beton MDF ini terjadi karena adanya sinergi saling silang antara semen danpolymer.Untuk pembuatan MDF ini,mixerdengan gaya aduk yang tinggi diperlukan agar terjadi reaksi mekanik-kimiawi. Walaupun konsep beton MDF ini masih terbatas pada aplikasi di laboratorium, akan tetapi konsep ini menunjukkan adanya potensi yang besar untuk material beton sebagai pengganti material lainnya dalam konstruksi.

Dengan adanya beton UHS, diharapkan bahwa kebutuhan material beton yang diperlukan akan lebih berkurang, dan fokus pada konstruksi adalah bagaimana sistem struktur bangunan dapat dibuat dengan lebih ramping, lebih ringan dan lebih tahan lama. Dan pada akhirnya membutuhkan lebih sedikit sumber daya alam, lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis.https://lktb2010.wordpress.com/2010/04/29/ultra-high-strength-concrete/