ucapan terimakasih puji syukur peneliti panjatkan ... · banyak didapatkan pada anak ... masa...

22
viii UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNyalah peneliti dapat menyelesaikan tesis ini, yang berjudul Kesiapan Anak 10-12 Tahun dalam Menghadapi Menarche Dini di Sekolah Kristen Harapan Denpasar. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak maka tesis ini tidak dapat terwujud dengan baik. Untuk itu, dengan segala hormat penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi Magister Imu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana atas dorongan, bimbingan, dan dukungan selama proses pembelajaran khususnya dalam penyelesaian tesis ini sekaligus sebagai dewan penguji. Ucapan terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan kepada dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana sekaligus selaku pembimbing I dan kepada Rina Listyowati, S.SiT., M.Kes selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran, bimbingan dan petunjuk sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) dan Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis yaitu Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro PA(K) dan Dra. Nazrina Zuryani, M.A., Ph.D selaku dewan penguji yang senantiasa meluangkan waktunya untuk

Upload: vannhan

Post on 28-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat rahmat–Nyalah peneliti dapat menyelesaikan tesis ini, yang berjudul

“Kesiapan Anak 10-12 Tahun dalam Menghadapi Menarche Dini di Sekolah

Kristen Harapan Denpasar“. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak maka

tesis ini tidak dapat terwujud dengan baik. Untuk itu, dengan segala hormat

penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan,

MPH selaku Ketua Program Studi Magister Imu Kesehatan Masyarakat

Universitas Udayana atas dorongan, bimbingan, dan dukungan selama proses

pembelajaran khususnya dalam penyelesaian tesis ini sekaligus sebagai dewan

penguji.

Ucapan terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan kepada dr.

Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana sekaligus

selaku pembimbing I dan kepada Rina Listyowati, S.SiT., M.Kes selaku

Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran,

bimbingan dan petunjuk sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas

Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) dan Direktur Program

Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan Program Magister di Universitas Udayana.

Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis

yaitu Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro PA(K) dan Dra. Nazrina Zuryani,

M.A., Ph.D selaku dewan penguji yang senantiasa meluangkan waktunya untuk

viii

memberikan saran dan masukan. saran, dan koreksi sehingga tesis ini dapat

terwujud seperti ini.

Penulis juga sampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar serta Kepala Sekolah SD dan

SMP Kristen Harapan Denpasar atas diberikannya izin untuk melakukan

penelitian. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para siswa beserta

orangtuanya yang telah meluangkan waktu dan kesediaan untuk berpartisipasi

dalam penelitian tesis ini. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu, yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan usulan

penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

maka peneliti mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan usulan

penelitian ini. Semoga usulan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

melakukan penelitian dan hasilnya dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Denpasar, Agustus 2016

Peneliti

viii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ni Made Diaris

NIM : 1492161042

Program Studi : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Judul Tesis : Kesiapan Anak Usia 10-12 Tahun dalam Enghadapi Menarche

Dini di Sekolah Kristen Harapan Denpasar

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun

2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Agustus 20156

Yang Membuat Pernyataan

NI MADE DIARIS

NIM.1492161042

viii

ABSTRAK

KESIAPAN ANAK USIA 10-12 TAHUN DALAM MENGHADAPIMENARCHE DINI DI SEKOLAH KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan ada pergeseran usia menarche kearah umur yang lebih muda. Periode memasuki masa menstruasi merupakan masa-masa dimana terjadi perubahan yang kompleks pada remaja antara lain perubahanpsikologis, sosial, dan emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuideskripsi determinan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini dan untukmengetahui tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori perilakuThe Transteorithycal Model.

Studi ini menggunakan rancangan Penelitian mix methods quantitatifprelimenary dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukandengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner pada 81 responden danwawancara mendalam pada 20 informan yang berusia 10-12 tahun baik yangbelum menarche maupun yang sudah menarche.

Data penelitian kuantitatif rata-rata usia menarche responden adalah 11tahun dan 88.9% siap menghadapi menstruasi. Dari hasil wawancara mendalamdidapatkan bahwa sebagian besar informan tahu pengetahuan dasar tentangmenstruasi yang sebagian besar mendapatkan informasi dan dukungan setelahmereka menarche. Beberapa informan merasa panic, takut, malu, dan cemasketika akan mengalami menstruasi. Sebagian besar informan percaya bahwakeramas, minum es, dan makan yang manis saat menstruasi adalah dilarang.Semua anak dalam penelitian ini sudah melewati tahapan precontemplation dancontemplation, hampir sebagian besar sudah berada pada tahapan preparation.Masih banyak anak yang belum sepenuhnya berada pada tahapan action, dan lebihbanyak didapatkan pada anak yang belum mengalami menarche sehinggawalaupun siap secara kuantitatif namun setelah diwawancara masih banyak belumsiap sepenuhnya dalam menghadapi menstruasi

Untuk mempersiapkan anak menghadapi menstrasi, perlu adanyadukungan dan informasi dari orang tua sejak dini mengingat usia menarche yangsemakin bergeser kearah yang semakin muda. Namun ibu sebagai orang tua jugaharus mampu memberikan informasi yang benar terkait informasi mengenaimenstruasi. Program pemerintah tentang kesehatan reproduksi juga harus sudahdimulai pada tingkat sekolah dasar seperti melakukan sosialisasi ke sekolahsekolah secara berkala. Selain orang tua, guru sebagai seorang pendidik juga harusikut serta.

Kata kunci: Kesiapan, menarche, Denpasar

viii

ABSTRACT

THE READINESS OF CHILDREN IN THE AGES OF 10-12 YEARS INFACING EARLY MENARCHE IN THE HARAPAN CHRISTIAN

SCHOOL DENPASAR

Previous studies showed that there is a shift of menarche age to younger age.During entering the period of menstruation, some complex changes such aspsychological, social, and emotional changes happen to teenagers. This researchwas intended to find out the readiness stages in facing menstruation based on thebehavioral theory The Transtheoretical Model as well as the description of thedeterminants of children’s readiness in facing early menarche.

This study used mix methods quantitative preliminary research designwith phenomenology approach. The data collection was done by conductinginterviews based on questionnaires on 81 respondents and in-depth interviewswith 20 informants aged 10-12, both who have not experienced menarche andwho have experienced menarche.

The quantitative research data showed that the average age of therespondents experiencing menarche was 11 years old and 88.9% respondents wereready to face menstruation. The in-depth interview results show that the majorityof the informants knew the basic knowledge on menstruation, most of whichreceived information and support after experiencing menarche. Some informantsfelt panic, afraid, ashamed, uncomfortable, and worried when they experiencedmenstruation. Most of the informants believed that washing hair, drinking icedbeverages, and eating sweet food during menstruation were forbidden. Allchildren in this research had passed the stages of pre-contemplation andcontemplation. Nearly most of them had been at the stage of preparation. Therewere a lot of children who were still not fully at the stage of action, and morechildren were found have not experienced menarche. Therefore, although theywere ready based on the quantitaive data, but after being interviewed, many ofthem were still not fully ready to face menstruation.

In order to prepare children to face menstruation, support and informationfrom parents early on are necessary, given that the age of menarche is shifting toyounger age. However, mothers as parents should also be able to give correctinformation in relation to menstruation. The government’s program onreproductive health, such as periodical socialization in schools, must also bestarted since the level of elementary school. Not only parents but also teachers aseducators must also take part.

Keywords: Readiness, menarche, Denpasar

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN................................................................... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................. ii

PRASYARAT GELAR................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................. v

UCAPAN TERIMAKASIH.......................................................................... vi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... xiii

ABSTRACT.................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 8

1.4.1 Manfaat Praktis ........................................................................ 8

1.4.2 Manfaat Teoritis ....................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Kerangka Teori Perilaku TheTransteorithycal Model Dalam Menganalisis

Kesiapan Menarche........................................................................... 10

2.1.2 Masalah Menarche dan Menstruasi pada Remaja............................. 14

2.1.3 Hasil Penelitian Terdahulu Terkait Kesiapan Menghadapi Menarche dan

viii

Menstruasi… ..................................................................................... 17

BAB III. KONSEP PENELITIAN DAN KERANGKA BERPIKIR

3.1.1 Konsep Penelitian.............................................................................. 25

3.1.2 Kerangka Berpikir ............................................................................. 29

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 30

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 30

4.3 Penentuan Sumber Data .................................................................... 31

4.3.1 Populasi Penelitian ................................................................... 31

4.3.2 Sampel Penelitian..................................................................... 31

4.3.3 Teknik pengambilan sampel .................................................... 31

4.4 Variabel dan Definisi Operasional .................................................... 34

4.5 Instrumen Penelitian.......................................................................... 36

4.6 Prosedur Penelitian............................................................................ 36

4.6.1 Jenis Data yang Dikumpulkan ................................................. 36

4.7 Metode dan Teknik Pengumpulan Data............................................ 37

4.8 Metode dan Teknik Analisis Data ..................................................... 38

4.8.1 Metode dan Teknik analisis Data Kuantitatif .......................... 39

4.8.2 Metode dan Teknik analisis Data Kualitatif ............................ 40

4.9 Etika Penelitian ................................................................................. 41

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian …........................................... 42

5.2 Hasil Penelitian Kuantitatif ............................................................... 43

5.3 Hasil Penelitian Kualitatif…………. ................................................ 54

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pada Tahap Precontemplation dan

Contamplation................................................................................... 75

6.2 Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pada Tahap Preparation dan Action 78

6.3 Implikasi Hasil Penelitian………………………………. ................ 95

6.4 Keterbatasan Penelitian….. ............................................................... 100

viii

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan........................................................................................ 102

7.2 Saran……………….. ........................................................................ 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Teknik Pengumpulan Data……………………………….. 37

Tabel 4.2 Variabel dan Definisi Operasional……………………….. 34

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia…………………………………. 43

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Status Menstruasi………………....... 43

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi usiamenarche…………………………. 44

Tabel 5. Distribusi Frekuensi dukungan dan sumber

informasi…………………………………………………………………… 44

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengalaman Tentang Menstruasi…... 47

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi PersepsiTentang Menstruasi………. 49

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ……………… 52

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.The Transteorithycal Model……………………………… 14

Gambar 3.1. Kerangka Berpikir………………………………………… 30

xv

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN

WHO : World Health Organitaion

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian

Lampiran 2. Permohonan menjadi responden/informan

Lampiran 3. Lembar penjelasan penelitian

Lampiran 4. Lembar persetujuan menjadi partisipan

Lampiran 5. Surat pemberitahuan kepada orang tua siswi

Lampiran 6. Kuesioner penelitian

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian

xvii

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja berasal dari bahasa latin adolescence yang berarti “tumbuh”.

Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa

dewasa.Masa remaja itu sendiri dibedakan atas remaja awal, yaitu usia antara 10-13

tahun, remaja pertengahan, yaitu usia antara 14-16 tahun, dan masa remaja akhir

pada usia antara 17-19 tahun. Salah satu tanda seorang anak memasuki tahapan

remaja awal adalah dimulainya masa pubertas (Santrock, 2003). Menurut World

Health Organitain (WHO) masa remaja adalah periode antara 10-19 tahun .

Salah satu tanda pubertas pada remaja putri adalah terjadinya menstruasi

pertama atau yang disebut dengan menarche. Menarche adalah menstruasi pertama

kali seorang gadis pada masa pubertas (Proverawati, 2009). Masa remaja merupakan

masa yang mengalami perkembangan fisik paling pesat diantara tahap-tahap

perkembangan manusia. Selain terjadi perubahan fisik, remaja juga mengalami

perubahan secara psikologis. Pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat badan dan

tinggi badan, termasuk pertumbuhan tanda-tanda seks skunder (Proverawati, 2009).

Menarche yang merupakan titik awal pubertas pada abad ini secara umum ada

pergeseran permulaan pubertas ke arah umur yang lebih muda, yang diterangkan dengan

meningkatnya kesehatan umum dan gizi (Wiknjosastro, 2006). Hasil penelitian terdahulu

menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang diduga berhubungan dengan faktor

2

endogen dan eksogen dan lebih cendrung berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak

(Bray, 1997). Penelitian mengenai faktor resiko menarche dini didapatkan hasil bahwa Usia

menarche dini berkisar antara 10 tahun dan 11 tahun sebanyak 67,4%. (Susanti 2012). Terdapat

kecendrungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi pertama kali pada usia lebih muda,

ada yang berusia 12 tahun dan 8 tahun (Proverawati, 2009). Menurut manuaba (2009)

menstruasi pertama pada umumnya muncul pada wanita usia 10-11 tahun.

Sebuah penelitian mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi sosial ekonomi

maka semakin cepat terjadinya pubertas dan usia pubertas di kota lebih cepat dari

pada di desa. Hal ini berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi dimana kita ketahui

bahwa sosial ekonomi di kota yang lebih baik daripada di desa dan pengaruh

teknologi di perkotaan lebih banyak daripada di desa (Indriyani, 2009).

Masa remaja merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus terutama

dalam hal kesehatan reproduksi dan kesiapan mental menghadapi masa-masa remaja

(Proverawati 2009). Beberapa tahun belakangan, remaja menjadi perhatian khusus

mengingat masalah kesehatan remaja yang semakin kompleks terutama masalah

kesehatan repoduksi remaja menjelang pubertas. Masalah kesehatan remaja boleh jadi

berawal pada usia yang sangat dini (Arisman, 2010).

Periode memasuki masa pubertas merupakan masa-masa yang dimana terjadi

perubahan yang kompleks pada remaja antara lain perubahan psikologis, sosial, dan

emosional. Selain perubahan psikologis, sosial, dan emosional terjadi juga perubahan

fisik yang mengarah kepada kematangan seksual yang muncul pada awal periode

pubertas dan yang paling banyak mengalami perubahan tersebut adalah remaja putri

3

sehingga yang paling banyak memerlukan perhatian khusus adalah remaja putri

terkait kesehatan reproduksinya, namun masih banyak yang terabaikan yaitu yang

mengalami pubertas dini atau menarche dini.

Remaja yang mengalami pubertas dini atau menarche lebih awal akan

mempunyai orientasi seksual mendahului teman seusianya. Ketidaktahuannya mereka

tentang kesehatan reproduksi bisa membuat mereka terjerumus kepergaulan seks pra

nikah yang nantinya dapat menimbulkan hubungan seksual yang tidak aman yang

juga bisa menimbulkan berbagai masalah antara lain adalah meningkatnya resiko

tertular penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan terjadinya Kehamilan Tidak

Diinginkan (KTD). Dari hasil penelitian, dikatakan bahwa menarche dini

berhubungan dengan usia pertama kali melakukan hubungan seksual. Semakin dini

mengalami menarche semakin cepat melakukan hubungan seksual dan 45% subyek

mengalami putus sekolah akibat kehamilan diluar nikah yang mengharuskan mereka

untuk menikah diusia muda (Glynn, 2010).

Selama peride menstruasi, seorang perempuan akan mengalami berbagai

macam peristiwa seperti reaksi biologis, hormonal, psikis, dimana akan ada reaksi

penolakan dalam jiwanya terutama dengan kondisi-kondisi fisiknya yang berubah.

Semua peristiwa tersebut merupakan hal yang normal yang harus dihadapi pada anak

gadis, tetapi kadang kala juga bisa berjalan tidak normal dikarenakan banyak

hambatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah psikosomatis (Widyasih, 2008).

Masalah menstruasi yang sering muncul antara lain sakit kepala, sakit punggung,

merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung (Hurlock, 2002).

4

Faktor ketidaksiapan menghadapi menarche menyebabkan munculnya

berbagai masalah akibat menarche dini antara lain adalah masalah keputihan, pre

menstuasi syndrom, masalah hubungan sosial, personal higine, psikologis yang

berupa kecemasan dan ketakutan yang masih belum siap menerima bahwa dirinya

mengalami perubahan siklus yang menyebabkan kesedihan dan kebingungan

(Dianawati, 2006).

Sebuah penelitian yang dilakukan di kota Seiyun yang merupakan salah satu

kota di Negara Yemen, mendapatkan hasil bahwa sebanyak 77,1% remaja

mempunyai pengetahuan yang buruk tentang menstruasi (Mohamed, & Al-ajeal,

2011). Selain pengetahuan, pengalaman seseorang juga berpengaruh terhadap

perilaku remaja dalam menghadapi menstruasi. Sebuah penelitian yang dilakukan di

Islamabad, menyebutkan bahwa ada hubungan antara pengalaman dengan sikap

remaja dalam menghadapi menstruasi. Responden yang mendapatkan informasi

tentang menstruasi dari ibunya mempunyai sikap yang positif terhadap menstruasi

(Aflaq, 2012). Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia seperti penelitian

yang dilakukan, di SD Al Azhar Semarang, mendapatkan hasil bahwa hampir semua

subjek mengalami perasaan bingung, cemas, takut, tegang, deg-degan, dan kaget

(Nurngaini 2003). Dalam penelitian yang berbeda juga menyatakan bahwa perasaan

responden dalam menghadapi menarche antara lain takut, bingung, dan kaget

(Muriyana 2008).

Ketidaktahuan seorang anak perempuan yang akan menghadapi menarche

maupun menstruasi dapat mengakibatkan mereka sulit untuk menerima atau

5

menghadapi menarche itu sendiri (Aprilani, 2007). Dalam penelitian yang dilakukan

oleh Nur Fitri Jayanti tentang kesiapan remaja putri menghadapi menarche dini,

didapatkan hasil sebagian besar anak tidak siap menghadapi menarche dini yaitu

sebanyak 92,30%. Sebagian besar anak yaitu 73,08% mempunyai sikap yang negatif

terhadap menstruasi (Jayanti, 2012).

Ketidaksiapan dan pikiran yang negatif terhadap menarche akan membuat

anak-anak yang mengalami menarche dini merasa cemas dengan kondisinya. Hal ini

dikarenakan masih sedikitnya pengetahuan yang dimiliki oleh remaja putri terkait

menarche dan pubertas. Berdasarkan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kesiapan remaja putri menghadapi menarche antara lain usia, sumber

informasi, sikap sebelum menarche, dukungan dari lingkungan, persepsi terhadap

dirinya, tingkat kematangan anak, dan informasi yang didapatkan sebelum menarche

(Nurngaini 2003).

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa belum semua remaja mendapatkan

informasi yang benar dan lengkap tentang kesehatan reproduksi. Mereka justru

mendapat informasi tentang kesehatan reproduksi dari teman-temannya yang tidak

paham masalah kesehatan reproduksi atau dari sumber yang tidak jelas. Hal ini dapat

memperbesar kemungkinan makin kompleksnya permasalahan mengenai kesehatan

reproduksi pada remaja (Widodo 2009).

Sebuah penelitian yang dilakukan di Kabupaten Buleleng tentang pengetahun,

sikap dan aktiftas remaja tentang kesehatan reproduksi didapatkan hasil bahwa

semakin bagus pengetahuan remaja tentang reproduksi maka semakin positif

6

sikapnya terhadap kesehatan reproduksi seperti sikap tentang menstruasi (Wijaya et

al. 2014). Di Kota Denpasar pernah dilakukan penelitian terkait deskripsi dukungan

ibu terhadap kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Dari hasil penelitian

tersebut mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara dukungan ibu terhadap

kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Responden yang digunakan

dalam penelitian tersebut yang adalah remaja putri yang belum mengalami menarche

dan hanya meneliti faktor dukungan ibu saja secara kuantitatif sehingga peneliti

tertarik melihat dari faktor lain seperti persepsi, pengetahuan, dan pengalaman secara

lebih mendalam dengan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif denga

menggunakan kuesioner pada anak sekolah yang belum dan sudah mengalami

menarche di Kota Denpasar.

Peneliti tertarik melakukan penelitian di Kota Denpasar karena berdasarkan

hasil penelitian, di wilayah perkotaan lebih banyak yang mempunyai resiko menarche

dini. Secara bermakna usia seorang anak mengalami pubertas lebih awal pada anak

yang berada di daerah perkotaan dari pada di daerah pedesaan (Indriyani 2009). Ini

berarti bahwa perlu adanya perhatian mengenai kesiapan menghadapi menarche dini

pada anak sekolah yang berada di daerah perkotaan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diteliti lebih dalam untuk

menggali lebih dalam pengalaman dan konteks sosial yang dialami partisipan

penelitian terhadap kondisi menarche dini terutama mengenai kesiapan dan masalah

yang dihadapi oleh anak yang mengalami menarche dini di Kota Denpasar agar dapat

ditanggulangi lebih awal.

7

1.2 Rumusan Masalah

Pergeseran usia menarche yang semakin dini membuat anak-anak sekolah

yang mengalami menarche lebih awal mengalami berbagai macam masalah dan

hambatan dalam menghadapi menstruasi, hal tersebut berdasarkan beberapa hasil

penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan latar belakang diatas maka diambil

rumusan masalah bagaimanakah kesiapan anak sekolah dalam menghadapi menarche

dini?

Adapun rincian rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori

perilaku The Transteorithycal Model?

2. Bagaimanakah deskripsi usia menarche dan pengetahuan tentang kesehatan

reproduksi dan menstruasi pada anak usia 10-12 tahun?

3. Bagimanakah deskripsi dukungan dan sumber informasi yang didapat anak usia

10-12 tahun dalam menghadapi menarche dini?

4. Bagaimanakah deskripsi sikap dan persepsi anak usia 10-12 tahun dalam

menghadapi menarche dini?

5. Bagimanakah deskripsi pengalaman yang didapat anak usia 10-12 tahun dalam

menghadapi menarche dini?

8

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1Tujuan Umum

Untuk mengetahui deskripsi determinan kesiapan anak dalam menghadapi

menarche dini yang dialami anak anak usia 10-12 tahun dan untuk mengetahui

tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori perilaku The

Transteorithycal Model.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori

perilaku The Transteorithycal Model.

2. Untuk mengetahui deskripsi usia menarche dan tingkat pengetahuan tentang

kesehatan reproduksi dan menstruasi pada anak usia 10-12 tahun.

3. Untuk mengetahui deskripsi dukungan dan sumber informasi yang didapat anak

usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarche dini

4. Untuk mengetahui deskripsi persepsi anak usia 10-12 tahun dalam menghadapi

menarche dini.

5. Untuk mengetahui deskripsi pengalaman yang didapat anak usia 10-12 tahun

dalam menghadapi menarche dini

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat membantu pemerintah

dalam mengembangkan program yang lebih tepat sasaran untuk kesehatan reproduksi

remaja, mengingat masalah kesehatan reproduksi remaja yang semakin kompleks.

9

1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memperkaya hasanah ilmu

pengetahuan yang nantinya diterbitkan di jurnal ilmiah yang terkait dengan

kesehatan reproduksi remaja khususnya tentang kesiapan dan masalah yang dihadapi

anak sekolah dalam menghadapi menarche dini.