u'a - digilib.unimed.ac.iddigilib.unimed.ac.id/4725/1/fulltext.pdfrawamangun, j a ka rla 13220,...

22
Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur 13220 iHFi IKATAN PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN Psb Lt. 1. Kampus Universitas Negeri Jakarta Rawamangun, J a ka rla 13220, lndo n es ia Tlp. (021)7490941 http://iptpi.net. Email:[email protected]

Upload: dangkhuong

Post on 26-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan

Universitas Negeri JakartaJl. Rawamangun Muka,

Jakarta Timur 13220

iHFiIKATAN PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKANPsb Lt. 1. Kampus Universitas Negeri Jakarta

Rawamangun, J a ka rla 13220, lndo n es ia Tlp. (021)7490941

http://iptpi.net. Email:[email protected]

KATA PENGANTAR

Assalam u'a laikum Wr. Wb

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-

Nya proceedings Seminar Nasional Teknologi Pendidikan ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Kegiatan Seminar Nasional dengan tema "Menyongsong Kurikulum 2013 denganManajemen Pengetahuan dan Penelitian Pembelajaran untuk MeningkatkanKualitas Pendidikan" ini merupakan sarana komunikasi ilmiah yang bertujuan untuk

mendapatkan konsep-konsep ilmiah di bidang Teknologi pendidikan yang diharapkan

dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara komprehensif.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Djaali ( Direktur PPs UNJ )

2. Prof . Dr. Hartati Muchtar, M. Pd. ( Ketua Prodi Teknologi pendidikan UNJ )3. Prof. Dr. Basuki Wibawa, M. Pd. ( Dosen Pembimbing Kegiatan )

4. Dr. lr. Rusmono, M.Pd. ( Dosen Pembimbing Kegiatan )5. Prof. Dr. Atwi Suparman, M. Sc. ( Ketua lkatan Profesi Teknologi pendidikan

lndonesia )

6. Prof. Dr. B. P. Sitepu ( Dosen Pengarah proceedings)

7. Dr. Nurdin lbrahim, M. Pd. ( Dosen Pengarah proceedings)

atas bimbingan, arahan dan pendampingan yang diberikan kepada panitia, sehingga

kegiatan seminar nasional dan penyusun an proceedings ini bisa di selesaikan dengan

baik.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pemakalah yang mau berbagi pemikiran mengenai kurikulum 2013 melalui tulisan yang

kami muat makalahnya dalam proceedings ini yang tidak bisa kami sebutkan namanya

satu persatu. Kami juga bersyukur atas dukungan dari semua pihak sehingga

proceedings Seminar Nasional ini juga dapat diselesaikan dengan baik.

Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Uniyersitas Negeri Jakarta 2013

lsi dari setiap makalah dan segala bentuk pertanggungjawaban yang diakibatkan oleh

penulisan makalah yang termuat dalam proceedrngs ini adalah sepenuhnya menjadi

tanggung jawab penulis makalah yang bersangkutan.

Wassalamu'alaikum Wr. \Ah.

Ketua Panitia

tuM. Fakhruddin

Proceedhgs Semnss IPTPI daa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta 2013

1.

DAFTAR ISI

JUDUL Halaman

MODEL ANALISIS KINERJA GURU DAN STRATEGI PENINGKATANNYAUNTUK MENYONGSONG PERUBAHAN KURIKULUM 2013Basuki \MbawaGuru Besar Pascasarjana dan Dekan FT UNJ ...............1

STRATEGI PEMBELAJARAN MENYONGSONG KURIKULUM 2013Dr. lr. Rusmono, M. PdDosen Fakultas Teknik dan PPsIJNJ ............................. 13

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MODEL WEBBED DENGANMENGGUNAKAN MIND MAP PADA MATERI FLUIDA DI SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 LUBUKLINGGAU1) Fitria Dewi Yanti, 2)Fuad Abd Rachman, 3)Djamaah Sopah1) Guru SMK Negeri 3 Lubuk Linggau, 2) curu Besar FKlp Unsri, 3) DosenLB FKIP Unsri................ ..........................30

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYONGSONG KURIKULUM2013 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO UNJ SEBAGAI PENCETAK GURUSMK ELEKTRO HARUS SUDAH SIAPAris Sunawar, S.Pd., M.T.Universitas Negeri jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur.. ..................... 41

STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIAINTERAKTIF UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013BaharuddinUniversitas Negeri Medan, Medan, Sumatera Utara........... .................... 49

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIK PROSES PEMESINAN BERBASISPRODUK UNTUK MENANAMKAN KARAKTER WIRAUSAHAMAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESINBambang Setiyo Hari Punlrroko, M.Pd.Universitas Negeri Yogyakarta..........-......... ................... 59

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAMMENINGKATKAN KUALITAS PEMPELAJARAN: SUATU BENTUKAPLIKASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN MENYONGSONG IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013Christina lsmaniatiUniversitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang, yogyakarta .................. 79

3.

4.

6.

7.

Proceediogs SeDhas IPTPI dan Pascasa4ana Universitas Negeri Jakarta 2013

TIl, 8, UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Dewi SartikaDosen Jurusan Sosiologi Fakultas llmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.................... 97

9, KORELASI ANTARA KOMPETENSI PADA BBL DI SEKOLAHMENENGAH ATAS DENGAN SEKOR SCHOLAST'C APTITUDE TESTDENGAN PENERAPAN PPMDiana S. MandarMahasiswi Doktoral Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, UniversitasNegeri Jakarta. ............ 113

10. PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DENGAN MODELPEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MENYONGSONG KURIKULUM 2013Dina AmperaUniversita Negeri Medan, Medan............. .................-... 123

ll.PENGEMBANGAN DESAIN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKANAGAMA ISLAM BERBASIS NASIONALISME- Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si.IPTPI Cabang Sumatera Se1atan............ ...................... 141

12, PERANAN LESSON STUDY (PENELITIAN PEMBELAJARAN) UNTUKMENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD DALAMPENERAPAN KURIKULUM 20,I3Dr. Sylvia P. Soetantyo, M.Ed.Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.................................. 153

13, PER,AN PEMBINAAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURUDALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Dra. Rivolan Priyanti Pujihandayani, M.Pd.Pengawas SMK Dinas Pendidikan Kota Medan ........... 167

l4.STRATEGI PEMBELAJARAN EFEK FOTOLISTRIK MENGGUNAKANPh ET INTERACTIVE S IM U LATI ONDrs. Siswoyo, M.PdJurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta . ....... 183

15. PERUBAHAN KURIKULUM DAN IDEAL GURU TRANSFORMATIFEdi Subkhan & Nurussa'adahJurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas llmu Pendidikan,Universitas Negeri Semarang.................... ................... 191

16. IMPLEMENTASI KURIKULUM SEKOLAH DASAR DITINJAU DARIPERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN DENGAN BASIS MANAJEMENPENGETAHUANElviyanti SitepuUniversitasPelitaHarapan,LippoKarawaci,Tangerang..... ..................201

lv proceedifigs Semnas IPTPI dan Pascasarjana Universitas Negeri lakarta 2013

lT.PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TERHADAP KONDISIKEBUTUHAN DAN KETERBATASAN SEKOLAH DASAR NEGERI 01.BAHAGIA, KEL. BAHAGIA, KEC. BABELAN, KAB. BEKASIHalimah TunafiahUniversitas Persada lndonesia Y.A.l, Jl. Diponegoro No.74 Jakarta Pusat...................215

18. STRATEGI PEMBELAJARAN MENYONGSONG KURIKULUM 2013Moch. SukardjoDosen Jurusan Teknik Elekhonika FT UNJ ..................225

19. PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN UNTUK MENINGKATKANKUALITAS KARAKTER GURU DALAM MENYONGSONG KURIKULUM2013Musa S. Tarigan M.DivUniversitas Pelita Harapan, Karawaci ......... .................. 233

20.PENINGKATAN KUALITAS GURU MENYONGSONG KURIKULUM 2013MELALUI PEMA+IAMAN KONSEP TERINTEGRASI RENCANA PROGRAMPEMBELAJARAN, PROSES PEMBELAJARAN DAN EVALUASINur Arifah DrajatiSMA Labschool Jakarta Jl. Pemuda, Komplek UNJ Rawamangun. Jakarta ..................249

21. PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUIPENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYONSONG KEBIJAKANKURIKULUM 2013R. MursidUniversitas Negeri Medan, Wileam lskandar, Medan Estate, Medan,Sumatera Utara ............... .....................261

22. KURIKULUM 2013 DAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT CENTERRaidil Fitran, S.Pd.Guru SMA Labschool Jaka(a ............ ...........................277

23. PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN. DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM2013 PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENEGAHRatiniUniversitas Muhammadiyah Metro, LampunS...................... .................. 289

24. TES KREATIVITASRatu Amilia AviantiProgram Studi Peneitian dan Evaluasi PendidikanProgram Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Rawamangun ........297

25.PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASIINTERPERSONAL ORANG TUA.REMAJA PADA SISWA DI JAKARTARilla SovitrianaFakultas Psikologi UPI YA1............ .......319

Prcceedings Senrnas IPTPI dan Pascasariara Universitas Negeri Iakarta 201j

v26.MANAJEMEN PERUBAHAN UNTUK PERTUMBUHAN ORGANISASI

BERKELANJUTANSudarwantoJurusan Matematika FMIPA UNJ .........329

27. PENERAPAN DISKUSI DILEMA MOML (MORAL DILEMMAD'SCUSS'OIV) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA DALAMMENYONGSONG KURIKULUM 201 3SurantoDosen Prodi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Jember.......... ........337

28. ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM PERUBAHAN KURIKULUM 2013Dr. Misbah Fikrianto, M. Si.Politeknik Negeri Media Kreatif, Lenteng Agung, Jakarta Se|atan..................................351

29. MEMIMPIN LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI ORGANISASI BELAJARAshiong P. MuntheUniversitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang....... ..........................355

30. KURIKULUM 2013: HAMPAN DAN KENYATAANRusydi AnandalAlN Sumatera Utara................ ............ 365

31. DIFUSI INOVASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013Tanti Astriatie Z.Universitas lslam Assyafi'iyah, Jatiwaringin, Bekasi............ ..................377

32.MEMBANGUN ORGANISASI PEMBELAJAR YANG MEMPUNYAIKESIAPAN MENGHADAPI PERUBAHANNur'aeni MartaFIS Universitas Negeri Jakarta. ............388

33. PERBAIKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU TITIK AWAL MENUJUPENDIDIKAN BERKUALITASZulrahmat TogalaGuru Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari.......... .............401

34. HARAPAN MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013SUTRISNI ANDAYANIUniversitas Muhammadiyah Metro, Lampung ...............413

35. ORGANISASI BELAJAR: PROSPEK DAN TANTANGAN YANG DIHADAPILEMBAGA PENDIDIKANKurniawati, S.Pd, M.SiUniversitas Negeri Jakarta ...................42'l

36. PENGGUNAAN TIK BAGI GURU DALAM DUNI,A PENDIDIKANMarlinaDosen tetap Universitas Persada lndonesia Y.A.l ................ .................433

Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Universitas Negeri Jakata2013

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARANMELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYONSONG KEBIJAKAN

KURIKULUM 2013

R. MursidUniversitas Negeri Medan, Wileam lskandar,

Medan Estate, Medan, Sumatera UtaraEmail: mursid [email protected]

Abstrak

Salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum pendidikannya. Karenacentingnya maka setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikandengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.Perubahan "model"<urikulum yang ditetapkan secara nasional harus diikuti oleh semua program studi, dengan memperbaharui<urikulum yang selama ini telah diterapkan. Kurikulum berbasis isi/substansi adalah kurikulum yang']lenekankan pada isi dari setiap mata pelajaran yang mengerucut untuk memenuhi tujuan pendidikan pada

i Program keahlian bersangkutan- Secara umum kualifikasi luaran Pendidikan Dasar sampai denganVenengah yang menggunakan Kurikulum Berbasis lsi adalah kemampuan minimal penguasaan

I cengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai sasaran kurikulum Program Studinya. Elemen perubahan

I Jalam kurikulum 2013 ini merupakan bagian terpenting dalam pengembangan kurikulum dengan beberapaI standar yang terkait, meliputi standar komptensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standarI oenilaian.Pengembangan Model pembelajaran melatui strategi, metode dan pengunaan media dalam

| :endidikan Guru Masa Depan sangat diperlukan oleh negera kita sebab hal tersebut merupakan suatu

| (ebutuhan yang sangat mendesak.

I

I Kata Kunci: strategi pembelajaran, kompetensi guru, kurikulum

I

I

I PENDAHULUANI

I Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkanI

I kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan danI

I pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju,I

I modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem danI

I praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage berupa bahwa pendidikan yangI

I bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guruI

I ya ngprofesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutuI

I merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas,II nampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong

I <eberadaan guru yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan olehII eemerintah di banyak negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan

I rutu dan memberikan jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Beberapa

I -egara yang mengembangkan kebijakan ini bisa disebut antara lain Singapura, Korea

I -latan, Jepang, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut berupaya meningkatkan

f -Jtu guru dengan mengembangkan kebijakan yang langsung mempengaruhi mutuIIIIIf -.-dings S<mnar IPIPI dan Pa scasariana Un iversitas Negcr i lakarta 201 I 251

II

dengan melalui berbagai cara. Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kon:;untuk mendapatkan sertifikat profesi guru.

Undang-undang Republik lndonesia No. 20 tahun 2003 tentanc jPendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nas:-.adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta perada: =-bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertu__:-

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman :=-

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, ca.::kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jav,::

Pasal 36 ayat (3) menyatakan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang ::-jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik lndonesia der::-memperhatikan: peningkatan iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningka=-

potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah :=-

lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia ke-:.

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agama, dinamika perkembar ;=-global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. pasal ini jelas menunjuk. =-

berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik yang menyeluruh ::-pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan aga-:ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global. Artinya, kuriku --haruslah memperhatikan permasalahan ini dengan serius dan menjawab permasalar =-ini dengan menyesuaikan diri pada kualitas manusia yang diharapkan dihasilkan pa -.setiap jenjang pendidikan (pasat 36 ayat (2).

Secara formal, tuntutan masyarakat terhadap pendidikan juga diterjemah. =-dalam bentuk rencana pembangunan pemerintah. Rencana besar pemerintah un:_.

kehidupan bangsa di masa depan seperti transformasi dari masyarakat agraris .;masyarakat industri, reformasi dari system pemerintahan sentralistis ke sys:+-pemerintahan disentralisasi, pengembangan berbagai kualitas bangsa seperti sikap c=-

tindakan demokratis, produktif, toleran, cinta damai, semangat kebangsaan ting--

memiliki daya saing, memiliki kebiasaan membaca, sikap senang dan kemampu=-

mengembangkan ilmu, teknologi dan seni, hidup sehat dan fisik sehat, dan sebagain, =

Tuntutan formal seperti ini harus dapat diterjemahkan menjadi tujuan setiap jenja-;pendidikan, lembaga pendidikan, dan pada gilirannya menjadi tujuan kurikulum.

Penyempurnaan bagi setiap kebijakan, pada hakikatnya merupakan sua:-perubahan, yang seharusnya dilakukan dari waktu ke waktu. Namun, setia:

262 Proceedings Senlnas IPTPI dan Pascasatana Universitas Negeri Jakar: ,

penyempurnaan seringkali disikapi sebagai hal baru yang terkadang dapat

menimbulkan perbedaan persepsi bagi setiap pembuat kebijakan dan pelaksana

kebijakan. Fullan (2001) mengatakan, akan timbul perbedaan persepsi antara pembuat

<ebijakan dan pelaksana kebijakan untuk setiap perubahan pada sektor pendidikan.

Dari sisi pembuat kebijakan, terdapat asumsi bahwa pada umumnya guru-guru sebagai

celaksana kebijakan cenderung kurang menyukai adanya perubahan. Sebaliknya, guru-

-:uru cenderung meyakini bahwa perubahan dimaksud adalah untuk kepentingan

:embuat kebijakan dan tidak sepenuhnya didasarkan atas filosofi yang kuat dan jelas

rengenai perlunya perubahan. Guru-guru juga meyakini bahwa umumnya pembuat

<ebijakan kurang memahami kenyataan-kenyataan yang terjadi pada saat

: aksanakannya proses pembelajaran.

Pada makalah ini akan membahas tentang; (1) peningkatan kompetensi guru

-enyonsong kebijakan kurikulum 2013,(2) perubahan Model Kurikulum menuntut

=engembangan strategi pembelajaran, dan (2) menyongsong kebijakan pengembangan

. -rikulum 2013.

,EMBAHASAN

rrofesional Guru dalam Menyonsong Kebijakan Kurikulum 2013

Pada saat ini mutu pendidikan di lndonesia masih belum memenuhi harapan.

.:rdisi ini didasarkan pada peringkat perguruan tinggi di Asia, perguruan tinggi di

-:onesia tidak ada yang masuk sepuluh besar, apalagi tingkat dunia. Selain itu,

. -:litas guru di lndonesia masih kalah jika dibandingankan dengan negara tetangga

-:erti Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai

-:.:ia untuk meningkatkan mutu pendidikan di lndonesia. Salah satu upaya pemerintah

--:.,k meningkatkan mutu pendidikan adalah dikeluarkannya kebijakan sertifikasi guru

=- dosen dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

l,:sen diharapkan dapat memberikan dorongan pada peningkatan martabat guru

-:agai sebuah profesi, martabat dari sisi pengakuan atas profesi baik secara formal

-;-cun pengakuan dari masyarakat sebagai pengguna jasa profesi.

Darling-Hammond & Bransford (2005) mengatakan bahwa guru profesional perlu

-erahami dan menguasai minimal tiga pengetahuan dasar mengajar (knowledge-

:;.:ed of teaching'1 yang meliputi: (1) pengetahuan tentang bidang studi yang akan

:a,arkan secara mendalam (mastering of contentknowledge), (2) pengetahuan tentang

=::gogik (mastering of paedagogical knowledge), (3) pengetahuan tentang pedagogik

::?l dan Pascasarjana Universitas Negeri ]nkarta 2013

1)2)3)

4)

5)

khusus yang mendalam tentang bidang studi yang akan diajarkannya (mastering

paedagogical content knowledge). Kemampuan-kemampuan dasar mengajar tersebd

atas merupakan knowledge-base of teaching yang harus dimiliki oleh setiap orang

mempunyai profesi mengajar.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Sa'ud (2008: 17) bahwa

profesional harus bertanggung jawab mengajar semua anak

denganperkembangan dan kebutuhannya. Untuk dapat melaksanakan tugas

guruharus memiliki kemampuan berikut ini.

Menyusun materi pengajaran dengan baik dan harus mampu mengajarkannya.Mengetahui bagaiman anak belajar dan berkembang.Mampu mengobservasi, memonitor, dan mengkaji hasil belajar peserta didmendapatkan umpan balik yang akurat mengenai PBM danperkembangannya.Mengenali diri sendiri, mengerti budaya dan bahasa mereka sendiri, serta tahmempelajari budaya lain dengan pola bahasa dan cara pengenalan yangberbeda-Mampu membangun kurikulum dan aktivitas pembelajaran yangapayang diketahui tentang siswa dengan apa yang perlu diketahui siswanya.Mampu mengajarkan materi pengajaran spesifik dengan cara sedemrupasehingga dapat dipahami siswa.Mampu mengantisipasi dan menekankan pembentukan atau kesalah pahamasrng-mastng stswa.Mampu membuat dan menggunakan sarana pemikiran yangstandarpengajaran dan cara pemakaian hasilnya untuk merencanakanyang ditekankan pada kebutuhan pembelajaran siswa.Mampu menggunakan cara pemakaian teknik yang sistematis, mencakupanak secara individual dalam interaksinya terhadap beragam tugas yangserta terhadap siswa lain untuk mendiagnosa kebutuhan siswa tersebut.Mampu mengevaluasi mengapa anak memberi respon atau berperilakusesuai konteks dalam kelas, tantangan pembelajaran individual alamikehidupan anak tersebut di luar sekolah.Mampu membantu intervensi diri secara berulang terhadap perubahan danstrategi-strategi instruksional sesuai kebutuhan siswa.

Sebagai dasar pijakan yang kokoh dalam memformulasikan model

pendidikan prajabatan guru professional untuk masa depan dan agar dapatpemahaman yang komprehensif tentang "sistem pendidikan prajabatan guru

untuk masa depan", maka harus mendasari konsep berpikirnya dari landasan

dari filsafat pendidikan sehingga memiliki kosep berpikir yang sistemik (mendasar

menyeluruh). Aliran-aliran filsafat yang ada sejak dahulu hingga sekarang meliputi: (

Mateialisme, yang mengajarkan hakikat realitas semesta, termasuk makluk hidup,

manusia pada hakikatnya adalah materi. Semua realitas ini ditentukan oleh materi.

ldealisme/spiritualisme, yang mengajarkan bahwa ide atau spirit yang meneniukahidup dan pengertian manusia. (3) Rea/lsme, yang mengajakan bahwa alirr

b,

7)

B)

e)

10)

11)

264 Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasariana Universitas Negeri

-:terialisme dan idealisme yang bertentangan satu sama lain itu tidak realistis' (4)

.-agmatisme., nilai akhir suatu ide adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-

-:salah praktis.

Strukturkurikulumpendidikanprajabatanguruprofesionalmasadepanharus

| -=.gu", pada tiga strategi untuk menciptakan struktur kurikulum dengan prespektif

I ,,rut. Adapun tiga strategi kurikulum dengan prespektif global sebagai berikut: (1)

I ..,= rginternasionalisasikan kurikulum pendidikan prajabatan guru profesional masa

I ,..rn, (2) Meninjau kembali dasar nilai profesi pendidikan prajabatan guru profesional

I -r., depan, (3) Menguji framework (kerangka baru) kurikulum yang dapat digunakan

I .-,-,r. profesi pendidikan prajabatan guru professional di seluruh dunia' Kurikulum inti

I :; -:rientasi pada pengembangan pengetahuan, pembelajaran, pedagogik mata

| :; aLaran, dan penilaian yang diajarkan dalam konteks praktis'

I ==rrurt un Kurikurum menuntut pengembangan strategi pembelajaran

L,,rm dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan

! ,-, ,r, kurikulum pendidikannya' Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentu

I . _ - ..ulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu

I r-- r"tahrrn, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar'

l.uo, aras nasional, Departemen Pendidikan Nasional juga secara teratur

I -= ri rt rn evaluasi terhadap peraturan yang berkait dengan kurikulum. Pada tahun

I ,r= merarui surat Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan nomor 056/u/1994

I :-=:aokanlah Kurikulum Nasional Berbasis lsi. Setelah berjalan beberapa tahun'

I :+_,'ahan yang terjadi baik di aras internasionar maupun di aras nasionar menuntut

I ,-, diubahnya kurikulum yang ada. pada saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang

I ,= -, terpenuhi oleh SK Mendikbud tersebut' Dengan adanya perubahan kebutuhan

I ==-:out maka Menteri pendidikan Republik lndonesia melalui Surat Keputusan nomor

I _-a J/2000 menetapkan Kurikurum tnti dan rnstitusionar yang berbasis kompetensi.

I Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dapat

I ::='mati melalui muatan yang ada dalam setiap mata pelajaran' yang diwujudkan

I -, =, satuan rancangan pelajaran. Muara dari seluruh mata pelajaran adalah pada

! ,*- . rrrnun tugas akhir yang merupakan puncak pemahaman siswa maupun siswa

! =_raup materi yang selama ini diterimanya di bangku sekolah. Tugas akhir ini

I -r--,oakan sintesis dari seluruh mata pelajaran yang dipetaiari siswa. Keterkaitan mata

1," -:","-:, :"-:::::l -"

pelajarannya, yang menitik beratkan pada ilmu pengetahuan (knowtedge fietd).

banyak materi yang disampaikan kepada mahasiswa, dan mahasiswa

menguasainya, yang dicerminkan dari hasil ujian, semakin tinggilah

mahasiswa tersebut.

Seringkali, guru terjebak pada banyaknya materi yang harus

namun lalai untuk melakukan umpan balik guna mengetahui kemampuan siswa

mengembangkan materi yang disampaikan. Materi yang diajarkan kepada siswa

syarat dengan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan cocok untuk

memudahkan peserta didik dalam belajar. Pengunaan strategi pembelajaran

cocok akan dapat meningkatkan hasil belajar pebelajar. Hal ini dapat dilihat dari

yang meliputi karakteristik bidang studi, karakteristik belajar, dan karakteristik

sehingga dalam menentukan strategi pembelajaran dapat dilakukan melalui

pengorganisasian micro maupun macro, slrategi penyampaian pembelajaran

strategi pengelolaan pembelajaran.

Kelalaian melakukan evaluasi terhadap kemampuan pebelajar

diperkuat pula oleh ego bidang ilmu. Adakalanya guru menganggap bahwapelajaran yang diberikannya telah mencukupi, tanpa melihat keterkaitan dengan

ilmu lain. Selain itu, karena saratnya materi yang harus disampaikan, guru

memberi kesempatan mahasiswa untuk melatih kemampuannya menya

gagasan dan tanggapan terhadap materi pelajaran yang diterimanya.

Sebagai lulusan dari Kurikulum Berbasis lsi, sebagian besar lulusan

knowledge field yang diharapkan memadai. Evaluasi keberhasilan pendidikan

telah dilaksanakan dilakukan oleh sekolah itu sendiri. Namun ketika mereka terjunmasyarakat, dalam dunia kerja ternyata begitu banyak hal yang tidak mereka

tetapi mereka pelajari di bangku sekolah. Dan ternyata juga, begitupengetahuan dan keterampilan yang seharusnya mereka miliki, namun iidakmereka kembangkan selama di bangku sekolah.

Menilik kesenjangan antara bangku sekolah dan dunla kerja, matdikembangkanlah Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum ini dikembangkan

maksud agar lulusan mampu mengembangkan dirinya di dunia kerja, sekal[rmenerapkan ilmunya sesuai dengan yang diminati dan dipelajarinya. Kurikulum berba*kompetensi dikembangkan berdasarkan empat pilar pendidikan yang berasal d-konsep unesco. Konsep unesco yang berbasis kebudayaan ini terdiri dari empat pla.yakni learning to know, learning to do, Iearning to be, dan learning to tive together.

Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Universitas Negeri

Ada beberapa penyebab yang mendorong disusunnya konsep ini. Menurut

Sahilah (2006) penyebab tersebut dikelompokkan sebagai berikut: (1) Kondisi global,

, ang meliputi persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, persyaratan umum di tempat

.:rja, perubahan orientasi dunia kerja, dan (2) Perubahan paradigma pendidikan.

=enyebab tersebut menghasilkan perubahan terhadap kompetensi lulusan. Seorang

- usan perguruan tinggi tidak cukup hanya memiliki bekal ilmu pengetahuan bidang

| ::rdinya saja tetapi juga berbagai keterampilan yang berguna dalam pekerjaannya (sofi

I :-,1/s). Untuk memenuhi kompetensi tersebut, maka kurikulum pendidikannya harusI

| : :bah. termasuk proses belajar mengajarnya.

I p"nnubahan kurikulum dari berbasis isi menjadi kurikulum berbasis kompetensi

I -:nuntut juga pengubahan proses belajar mengaiar. Untuk mencapai hasil maksimal,

I . -''nr,r, berbasis kompetensi menerapkan metode pembetajaran student centered

| ,rrning(SCl), artinya peserta ajar menjadi pusat proses pembelajaran tersebut. Dosen

I =,r, guru berfungsi sebagai fasilitator, mediator, sekaligus sebagai motivator. lnti dari

I =,,- adalah mempraktekkannya. Jika belajar berhitung, maka yang dilakukan adalah

| -:rghitung, bila belaiar ilmu pendidikan maka yang dilakukan adalah bagaimana

I ,-,r". pembelajarannya, misalnya. Materi mata pelajaran/kuliah tidak cukup

I ,-arpait<an merarui tatap muka dan diskusi tetapi dengan praktek langsung. Siswa dan

| '.':rasiswa harus mampu mencari, 'menata' dan 'membentuk' pengetahuan yang

I : :apatkan, dan secara aktif menyampaikan gagasannya.

I Xur"na kompetensi yang ditetapkan maupun tuntutan pengguna jasa lulusan,

I -=rsyaratt<an soft sk//s, maka prodi harus menyediakan sarana memadai untuk

I -:runjangnya. prodi harus secara berkala memperbaharui (up grade) perangkat lunak

I .= rr' rurusan memiriki kualifikasi yang memadai dalam penggunaan komputer. Untuk

I -=riadi penyaji (presenter) yang handal, siswa dibekali dengan kemampuan mengolah

I -.,-.u.i daram berbagai bentuk sajian menarik sesuai dengan kemajuan teknologi.

I XAX menyusun persebaran kompetensi yang dipersyaratkan. Ciri-ciri KBK

I i::lah: (1) Menyatakan secara jelas rincian kompetensi peserta didik sebagai luaran

I :r: ses pembellaran, (2) Materi ajar dan proses pembelajaran didesain dengan

I :.:ntasi pada pencapaian kompetensi dan berfokus pada minat peserta didik, (3) Lebih

I -+rsinergikan dan mengintegrasikan penguasaan ranah koqnitif, psikomotorik dan

t i:<tif, (4) Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk

I

-::_".:"_:".:_:"":_:::""penerapan ana ss dan evauas

267

yang benar pula, (5) Disusun oreh penyerenggara pendidikan tinggi dan pihakberkepentingan terhadap lulusan pr (masyarakat profesi dan pengguna Iulusan).

Bennie & Newstead (1999) menegaskan bahwa setiap perubahan

menemui kendala dalam implementasinya. Terkait dengan perubahan

kurikulum, beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kendala mencakup antarawaktu, harapan-harapan dari pihak orangtua, kelangkaan bahan pembelajaran tebuku-buku pelajaran pada saat implementasi kurikulum yang baru, kekurakonsep kurikulum yang baru, dan guru-guru kurang memiriki keterampilanpengetahuan dikaitkan dengan kurikulum baru tersebut. Sedangkan Nolder (1990)

Snyder dkk.(1992) menyatakan bahwa kendala rain menyangkut kemungkinan

mengajar yang bertambah, peran guru yang berubah sebagai fasilitator, danpelaporan.

Lebih lanjut Charters & Jones (1973) menyatakan bahwa setiap perubahan

sektor pendidikan seharusnya diikuti dengan upaya mengamati berbagai

operasional di lapangan sebagai tindak lanjut dan implikasi dari perubahan kebi

tersebut. Setiap kendala atau hambatan harus

menimbulkan masalah yang besar dan kompleks.

kendala-kendala tersebutakan menyebabkan kegagalan

atau perubahan tersebut.

segera

Ketidak

dalam

diantisipasi

mampuan me

implementasi

Suatu studi menunjukkan bahwa umumnya hambatan yang d

dalamimplementasi suatu kurikulum adalah kurangnya kompetensi guru-guru.

terjadi bahwa implementasi suatu kurikulum baru tidak diikuti dengankemampuan guru dan tindakan bagaimana meningkatkan kemampuan gusebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum dimaksud (Hargreaves, .lg9s).

ini didukung oleh Fennema & Franke (1992) yang menyatakan bahwa kemampuansecara keterampilan dan pengetahuan seorang guru akan mempengaruhipembelajaran di kelas dan menentukan sejauh mana kurikulum dapat diterapkan.

Studi lain yang dilakukan oleh Taylor & Vinjevold (1999) mengungkapkankegagalan implementasi kurikulum disebabkan oleh rendahnya pengetahuan koguru, kurang penguasaan terhadap topik yang diajarkan, dan kesarahan interpretasiapa yang tertulis dalam dokumen kurikurum. Menurut Middreton (1999),

tidaknya implementasi kurikulum yang diperbaharui cenderung ditentukan olehatau keyakinan yang dimiliki oleh guru. perubahan kurikulum berkait denganparadigma pembelajaran. perubahan paradigma baik langsung atau tidak I

Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasariana Universitas Negeri

akan memberikan dampak bagi para guru dimana mereka perlu melakukan

:enyesuaian. Sangat mungkin penyesuaian yang dilakukanakan memberikan

<etidaknyamanan lingkungan pembelajaran bagi guru yang bersangkutan. Beberapa

<asus menunjukkan bahwa para guru akan bersikap mendukung implementasi

: maksud apabila mereka memahami kurikulum baru tersebut secara rasional dan

Bennie & Newstead (1999) menyarankan untuk diadakannya penataran bagi

:-rru secara intensif untuk dapat memahami filosofi dan substansi dari kurikulum yang

:aru. Supaya berhasil, mereka menyarankan agar perubahan kurikulum tidak

: aksanakan lebih dahulu sebelum diperoleh keyakinan secara faktual bahwa para guru

:enar-benar tahu apa yang seyogianya dilakukan dengan kurikulum yang baru. Dengan

. ata lain, implementasi suatu kurikulum baru memerlukan waktu dalam proses

:ansisinya.

Menarik untuk mengutip apa yang dikatakan oleh Hawkins & Kapadia (1984)

-:1tang pengalaman mereka berinteraksi dengan guru untuk implementasi kurikulum

,:ngbaru. Dikatakan bahwa kadang-kadang pengembang kurikulum justru menjadi

-.;lah satu faktor penghambat. Hal ini disebabkan kenyataan dalam banyak kasus

::nwa pengembang kurikulum banyak yang sebenarnya tidak memiliki pengetahuan,

.:terampilan, dan pengalaman mengajar. Padahal mereka dituntut untuk memberikan

:.:ntoh kepada para guru. Ditemukan oleh Hawkins dan Kapadia beberapa kasus

: Tana pengembang kurikulum yang berkonsultasi dengan guru-guru di lapangan untuk

-enemukan strategi mengajar yang tepat untuk topiktopik yang tertulis dalam dokumen

. -rikulum.

Untuk mengetahui apakah kebijakan baru mengenai kurikulum telah

-enyebabkan adanya perubahan, dapat dievaluasi oleh setidak-tidaknya tiga indikator

=rllan, 200'l). Pertama, sejauh mana materi-materi baru atau yang direvisi digunakan

:,:h guru-guru. Kedua, sejauh mana pendekatan-pendekatan pengajaran yang baru

--= ah diterapkan dalam proses kegiatan-kegiatan belajar di kelas. Ketiga, sejauh mana

l,'u-guru berkeyakinan bahwa kebijakan berdampak kepada perbaikan mutu dan

:.oses pembelajaran. Ketigaindikator tersebut secara bersama-sama akan menentukan

='capai tidaknya tujuantujuan perubahan pendidikan.

Berdasarkan berbagai teori tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan yang

-empu mendukung pembangunan di masa yang akan datang adalah pendidikan yang

-ampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan berani

.-::rgs Semnas IPTPI <lan Pxsccsarjana Udversilns Negeri ]irkarta 2013

menghadapi, mampu memecahkan, dan berhasil mengatasi masalah kehidupan

dihadapinya. Oleh karena itu, pendidikan harus menyentuh potensi nuranipotensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin

ketikaseseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja.

Menyongsong Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013

"Kurikulum adalah seperangkatrencana dan pengaturan mengenai isi

bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaiandan penilaian yang digu

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar,, (SK Mendiknas No

U/ 2000). Hal ini terdiri dari: ('l) Kurikulum inti yang mencirikan kompetensi utama,

(2) Kurikulum Institusional, komplementer dengan kurikulum inti dengan memperh

kebutuhan lingkungan dan ciri khag Sekolah dan perguruan Tinggi.

Pengembangan kurikulum berlandaskan pada aspek filosofis, aspek yuridis

aspek konseptual, seperi yang disinyalir dalam pengembangan kurikulum 3013.

filofis meliputi; (1) filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur,

akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan (2) kurikulum berorientasipengembangan kompetensi. Aspek yuridis, meliputi: (1) RPJM (Rencana p

Jangka Menengah) 2010-2014 sektor pendidikan pada; perubahan

pembelajaran, penataan kurikulum, (2) Inpres Nomor 1 Tahun 2010, tentang

pelaksanaan prioritas pembangunan nasional. penyempurnaan kurikulum danpembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya Bangsa untuk membentuk dayakarakter bangsa. Aspek Konseptual, meliputi: relevansi, model kurikulum

kompetensi, kurikulum lebih dari sekedar dokumen, proses pembelajaran (

belajar, output belajar dan outcome belajar). Dan penilaian (kesesuaian teknik

dengan kompetensi dan kesenjangan penilaian).

Rasional pengembangan kurikulum 2013 didasari oleh adanya permasa

pada kurikulum 2006, tentang: ('l) Konten kurikulum masih terlalu padat

ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan

tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak, (2) Kurikulum

sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

nasional, (3) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain

keterampilan, dan pengetahuan, (4) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan

dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter,

pembelajaran aktif, keseimbangan soff skrTls dan hard skitts, kewirausahaan)

2t-O Proceedings Semnas IPTPI dan Pascasarjana Unive$itas Negeri

terakomodasi di dalam kurikulum, (5) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap

perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun gtobal, (6) Standar

proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga

membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran

yang berpusat pada guru, (7) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian

berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya

remediasi secara berkala, dan (8) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang

lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Alasan pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan pada beberapa aspek,

diantaranya; (1) Tantangan Masa Depan; (globalisasi WTO, ASEAN Community, APEC,

CAFTA), masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, konvergensi

ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebarrgkitan industri kreatif dan

budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu,

investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, dan hasil TIMSS dan PISA; (2)

Kompetensi Masa Depan; kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan

kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan

menjadi warga negara yang efektif, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran

terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang

mengglobal, memiliki minat luas mengenai hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, dan

memiliki kecerdasan sesuai dengan bakaUminatnya; (3) Fenomena Negatif yang

Mengemuka; perkelahian remaja, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam

Ujian (Contek, kerpek) dan gejoak masyarakat (socialunrest), dan (4) .Persepsi

Masyakarat; terlalu menitikberatkan aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dan

kurang bermuatan karakter.

ldentifikasi kesenjangan kurikulum dapat dilihat dari analisis terhadap kondisi

kurikulum saat ini dengan konsep kurikulum ideal atau menyongsong kurikulum 2013.

Seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

1. Sikap belum mencerminankarakter mulia

2. Keterampilan belum sesuaikebutuhan

1 . Berkarakter mulia2. Keterampilan yang relevan3. Pengetahuan-pengetahuanterkait

'1. Belum relevan dengankompetensi yang dibutuhkan

2. Beban belajar terlalu berat3. Terlalu luas. kurano mendalam

'1. Relevan dengan kompetensi yangdibutuhkan

2. Mater esensial

::oceedings Semnas [P'l'PI dan Pascasariana Ufiiversitas Negeri Ja]erta 20I3

perkembanqan anak3 Proses

Pembelajaran7. Berpusat pada guru (teacher

centered learning)2. Sifat pembelajaran yang

beoriantasi pada buku teks3. Buku teks hanya memuat materi

bahasan

'1. Berpusat pada peserta d... =.{centered active learning) I2. Sifat pembelajaran yang konre. s-.l !3. Buku teks memuat materi dan p-::= t

pembelajaran, sistem penilaian :i=kompetensi yanq diharapkan

4 Penilaian 1. Menekankan aspek kognitif2. Test menjadi cara [penilaian yang

dominan

Menekankan aspek kognitif, afe. .-

psikomotorik secara proposionaiPenilaian test dan ortopolio sati^;melengkapi

2.

1.

5 Pendidikandan TenagaKependidikan

1. Memenuhi kompetensi profesisaja

2. Fokus pada ukuran kineria pTK

Memenuhi kompetensi profesi,pedagogi sosial, dan personalMotivasi menqaiar2.

1.

6 PengelolaanKurikulum

1. Satuan pendidikan mempunyaikebebasandalam pengelolaankurikulum

2. Masih terdapat kecenderungansatuan pendidikan menyusunkurikulum tanpamempertimbangkan kondisisatuan pendidikan, kebutuhanpeserta didik, dan poiensi daerah.

3. Pemerintah hanya menyiapkansampai slandar isi mata pelajaran

1. Pemerintah Pusat dan Daerahmemiliki kendali kualitas dalampelaksanaan kurikulum di tingka:satuan pendidikan

2. Satuan pendidikan mampumenyusun kurikulum denganmempertimbangkan kondisi satLe-pendidikan, kebutuhan peserta C : tdan potensi daerah

3. Pemerinlah menyiapkan semuakomponen kurikulum sampai bu; _

teks dan pedoman

Elemen perubahan daram kurikurum 2013 ini merupakan bagian terpe-: -g

dalam pengembangan kurikulum dengan beberapa standar yang terkait, me : -!standar komptensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian. Keer-:astandar dalam pendidikan mengalami perubahan, sehingga diharapkan der,=perubahan ke empat standar ini memberikan peru ba ha n-perubahan pada kompe:.sguru/dosen, dan siswa/mahasiswa.

Elemen perubahan pada kurikulum 20.13 meliputi;

(1) Kompetensi lulusan di deskripsikan untuk masing-masing tingkat pendidikan p3=sD, sMP, sMA, dan SMK dengan peningkatan dan keseimbangan sort skitt -vhard skills yang meriputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahua-

(2) Kedudukan mata pelajaran (rsr) pada sD, sMp, sMA, dan sMK dengan kompe::-syang semula diturunkan dai mata pelajaran berubah menjadi mata pelaja-rdikembangkan dari kompetensi;

(3) Pendekatan (lSl), kompetensi dikembangkan melalui: (a) tematik integratif da rsemua mata pelajaran untuk sD, (b) mata perajaran untuk SMp dan sMA, da. :vokasional untuk SMK;

(4) struktur kurikulum (matapelajaran dan alokasi waktu) (lSl) pada: (a) sD, ya-_Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan budaya, pembelaja-r

dilaksanakan dengan pendekatan sains, Jumlah matapelajaran dari .10 menjac i

Proceedings Semnas IPTPI dan pascasarjana Unive.sitas Negeri lak:::- _272

(5)

Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran;

(b) SMP, yaitu: TIK menjadi media semua matapelajaran, Pengembangan diri

terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler, Jumlah mata pelajaran

dari 12 menjadi '10, Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran; (c) SMA, yaitu: Perubahan sistem: ada mata pelajaran

wajib dan ada mata pelajaran pilihan, Terjadi pengurangan mata pelajaran yang

harus diikuti siswa, Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran; (d) SMK, yaitu; Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan

spektrum kebutuhan saat ini, penyeragaman mata pelajaran dasar umum, produktif

disesuaikan dengan tren perkembangan industri, pengelompokan mata pelajarn

produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya.

Proses Pembelajaran untuk untuk SD. SMP, SMA, SMK, meliputi; (a) Standar

proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi

dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan

mencipta; (b) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan

sekolah dan masyarakat; (c) Guru bukan satu-satunya sumber belajar; (d) Sikap

tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Penekanan untu

SD pada Tematik dan terpadu, untuk SMP pada IPA dan IPS masing-masing

diajarkan secara terpadu, untuk SMA pada Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan

sesuai dengan bakat dan minatnya, dan untuk SMK pada Kompetensi keterampilan

yang sesuai dengan standar industri.

Penilaian pada SD, SMP, SMA, dan SMK, meliputi: . (a) Penilaian berbasis

kompetensi, (b) Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi

pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua

kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil],

(c) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar

didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimai), (d)

Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL, dan (e)

Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama

penilaian.

Ekstrakulikuler pada; (a) SD meliputi: Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa lnggris,

dan (b) SMP, SMA, dan SMK meliputi; Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, Dll.

Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan

kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka).

(6)

"7)

- -:s Semnas IPIPI clan Pirscasariirfla U versitas Negeri hkarta 2013

KESIMPULAN

Kurikulum pendidikan perlu dikembangkan atau diperbaharui sesuai

dinamika pembangunan, termasuk perkembangan kebijakan dan

Perkembangan kebijakan yang dijadikan acuan adalah UU sisdiknas No.20 Ta-r-.r'

2003, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 200s, da terakhir UU No. 14 Tahun z-r11

tentang Guru dan Dosen. Sedangkan salah satu perkembangan IpTEK yang E-.r-dicermati adalah teknologi informasi dan komunikasi.

Pengembangan Model pembelajaran melalui strategi, metode dan pengunarmedia dalam pendidikan Guru Masa Depan sangat diperlukan oleh negera kita se:ahal tersebut merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Adanya globalis=dan pasar bebas (guru dan dosen dari luar negeri bisa mengajar di lndones:perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebijakan-kebijakan internasrc-,a

yang mempengaruhi sistem pendidikan kita menyebabkan kita harus mencari formu =model pendidikan guru masa depan yang handal dalam rangka peningkatan mutu :a-menghadapi persaingan global.

Kompetensi yang perlu dikuasai peserta dldik bukan sekedar merupakan l-::atau produk dari mata pelajaran tertentu, tetapi merupakan pencapaian penguasa3-

gabungan dari berbagai mata pelajaran yang berkaitan. oleh karena itu perlu dilaku.:-usaha lebih lanjut dalam pengembangan kurikulum secara komprehensif. Usaha rtidak mungkin hanya dilakukan dengan hanya melalui rapat sekali saja. Dan kecuar --juga memerlukan komitmen kebijakan untuk memfasilitasinya. Lebih ideal lagi ka

=-pengembangan kurikulum seluruh keahlian pendidikan dapat d ikoordinasika n, b;phorizontal maupun vertikal dalam menentukan kebijakan untuk menyongsong kuriku _-2013.

274 Proceedings Semnas IP'IPI dan Pascasarjana Universilas Negeri Jakr.- _ ,

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bennie, K. & Newstead, K. (1999). 'Obs/acles to implementing a newcurriculum."dalam M.J. Smith & A.S. Jordaan (Eds.) Proceedings of theNational SubjectDidactics Symposium (pp. 1 50-157). Siellenbosch:University of Stellenbosch.

[2] Darling-Hamond, Linda. & Bransford, John. (editors) (2005). Preparingteacherseducation for A Changing World. San Farncisco: Jossey-BassPublishingCo.

i3l Fennema, E. & Franke, M.L. (1992). "Teachers' knowledge and its impact."DalamGrouws, D.A. (Ed.). Handbook of research on mathematics teachingandlearning (pp.147-164). New York, United States: MacMillan.

i4l Fullan, M.G. (2001). The new meaning of educational change. London:RoutledgeFalmer. ,

.51 Hargreaves. A. (1995). A changing teachers, changing tlmes. New York, NY:TeachersCollege Press.

-61 Hawkins, A.S. & Kapadia, R. (1984). "Children's conceptions of probabilityApsychological and pedagogical review." Educational Studies in

Mathematics, 1 5, 349-377.

ll Middleton, S. (1999). Between a rock and shifting sands: /ssues of curriculumimplementation in secondary schoo/s. Paper disajikan dalam "TheTelecom

Technology Education Conference", Kings College, Auckland, New Zealand,16 April 1999.

Nolder, R. (1990). %ccom modating curriculum change in mathematics: Teachers'dilemmas." dalam Booker, G., Cobb, P. & de Mendicuti, T.N' (Eds.).

Proceedings of the Fourteent Conference of the lnternational Group for thePsychology of Mathematics Education (pp. 167-174). Mexico City, Mexico.

Taylor, N. & Vinjevold, P. (1999). Getting learning right: Report of the President'sEducation tnitative Research Proiect. Johannesburg, South Africa: JointEducation Trust.

.31

.31

-: Semnas TPTPI dan Pascasarjana Univcrsitas Negeri Iakarta 2013 275