[type the company name] -...

104

Upload: doanbao

Post on 03-May-2019

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

[Type the company name]

user [Pick the date]

Page 2: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

i

KATA PENGANTAR

PJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Walikota Pontianak yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD tersebut, dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah

Kota Pontianak Tahun 2005 – 2025 serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Propinsi Kalinatan Barat. Di samping itu, dalam penyusunan RPJMD disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

Penyusunan dokumen ( RPJMD ) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2010 – 2014 ini, disusun berdasarkan fokus perhatian dalam upaya mencapai Visi Daerah, yang bersifat makro dan lingkupnya dibatasi hal – hal yang berpengaruh signifikan terhadap pencapaian visi Daerah.

Dalam pelaksanaan urusan pembangunan sebelum penyusunan RPJM ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan prioritas pembangunan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada RPJM ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ) Kota Pontianak tahun 2010 – 2014, yang nantinya akan menjadi pedoman umum dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja ) SKPD.

Selanjutnya RPJM Daerah dimaksud merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kota Pontianak lima tahun kedepan ( 2010 – 2014 ), RKPD ini merupakan impelentasi dari RPJM yang dilaksanakan dalam masa satu tahun yang berisikan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan SKPD yang direncanakan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi batas kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan/kapasitas keuangan daerah.

Dalam penyusunan rancangan awal draf RPJM Daerah Kota Pontianak telah melibatkan peran serta stakholder atau pemangku kepentingan dalam upaya menghasilkan RPJMD Kota Pontianak yang menampung aspirasi dari masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan pembangunan dalam jangka waktu lima tahunan dan tahunan.

Dokumen RPJMD ini akan menjadi strategi dan langkah dalam melaksanakan pembangunan guna mewujudkan Visi dan misi Kota Pontianak : “ Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan Publik “ .

Pantianak , Februari 2009

R

Page 3: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Maksud dan Tujuan 1 1.3 Dasar Hukum 2 1.4 Hubungan RPJM Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 2 1.5 Sistematika Penulisan 3 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK 5 2.1 Kondisi Geografis 5 2.2 Perekonomian Daerah 5 2.2.1 Kondisi Ekonomi 5 2.3 Sosial Budaya 16 2.3.1 Kependudukan 16 2.3.2 Pendidikan 20 2.3.3 Kesehatan 21 2.4 Prasarana dan Sarana Daerah 24 2.4.1 Pasar 24 2.4.2 Jalan dan Saluran 26 2.4.3 Transportasi 27 2.4.4 Komunikasi 28 2.4.5 Air Bersih dan Listrik 28 2.5 Pemerintahan Umum 29 2.6 Identifikasi Masalah 30 2.6.1 Bidang Fisik 30 2.6.2 Bidang Sosial Budaya 31 2.6.3 Bidang Ekonomi 32 2.6.4 Bidang Good Governance 33 2.6.5 Bidang Hukum, Keamanan dan Ketertiban 33 2.7 Analisis Lingkungan Strategis 34 2.7.1 Analisis Eksternal 34 2.7.2 Analisis Internal 35

Page 4: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

iii

BAB III VISI DAN MISI 38 3.1 Visi Kota Pontianak Tahun 2010-2014 38 3.2 Misi Kota Pontianak Tahun 2010-2014 39 BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010-2014 42 BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 47 5.1 Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah 47 5.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Tahun 2004-2008 48 5.1.2 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2009-2014 52 5.2 Arah Pengelolaan Belanja Daerah 54 5.2.1 Analisis Belanja 54 5.2.2 Target dan Realisasi Belanja 56 5.3 Kebijakan Umum Belanja Daerah 59 BAB VI ARAH KEBIJAKAN UMUM 64 6.1 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010-2014 64 6.2 Program Prioritas Pembangunan 66 BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010-2014 76 7.1 Program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) 80 7.2 Program Kewilayahan 7.2.1 Program Kewilayahan Internal 94 7.2.2 Program Kewilayahan Eksternal 96 7.3 Rencana Kerja 7.3.1 Rencana Kerja Kerangka Regulasi 96 7.3.2 Rencana Kerja Kerangka Pendanaan 97 BAB VIII PENUTUP 98 8.1 Program Transisi 98 8.2 Kaidah Pelaksanaan 98 8.3 RPJM Kota Pontianak Merupakan Pedoman Bagi SKPD dalam 98 Menyusun Renstra-SKPD 8.4 RPJMD Kota Pontianak Digunakan dalam Penyusunan RKPD 99 8.5 Penguatan Peran Para Stakeholders/Pelaku dalam Pelaksanaan RPJMD 99 8.6 Merupakan Dasar Evaluasi dan Laporan Pelaksanaan atas Kinerja Lima Tahun

dan Tahunan 99

LAMPIRAN 100

Page 5: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 PDRB Kota Pontianak Tahun 2004-2008 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

6

Tabel 2.2 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2004-2008 7

Tabel 2.3 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008 7

Tabel 2.4 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2004-2008 8

Tabel 2.5 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita di Kota Pontianak Tahun 2004-2008

9

Tabel 2.6 Indikator Pembangunan Bidang Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008 9

Tabel 2.7 PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

10

Tabel 2.8 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2009-2014 11

Tabel 2.9 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2009-2014 12

Tabel 2.10 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2009-2014 12

Tabel 2.11 PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014 Berdasarkan Harga Berlaku (Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

13

Tabel 2.12 Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangunan Kota Pontianak Tahun 2009-2014 14

Tabel 2.13 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita di Kota Pontianak Tahun 2009-2014

15

Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2004-2008 16

Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2004-2007 17

Tabel 2.16 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 17

Tabel 2.17 Angka Usia Harapan Hidup di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 18

Tabel 2.18 Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Pontianak Tahun 2007 19

Tabel 2.19 Jumlah Rumah Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2007 19

Tabel 2.20 Jumlah Pagelaran/Festival Budaya dan Seni di Dalam dan Luar Kota Pontianak Tahun 2004-2008

19

Tabel 2.21 Indikator Bidang Pendidikan di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 21

Page 6: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

v

Tabel 2.22 Indikator Derajat Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2004-2008 22

Tabel 2.23 Kasus Gizi Buruk dan Kecamatan Bebas Rawan Gizi di Kota Pontianak Periode 2004-2007

23

Tabel 2.24 Jumlah Puskesmas Menurut Jenisnya di Kota Pontianak 24

Tabel 2.25 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Pontianak Tahun 2004-2007 24

Tabel 2.26 Jumlah Pasar Tradisional Per Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 25

Tabel 2.27 Jumlah Pasar Modern di Kota Pontianak Tahun 2005-2007 25

Tabel 2.28 Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Tahun 2004-2008 26

Tabel 2.29 Jumlah dan Panjang Jalan Berdasarkan Status di Kota Pontianak Tahun 2008 26

Tabel 2.30 Jumlah dan Panjang Saluran di Kota Pontianak Tahun 2008 27

Tabel 2.31 Terminal Angkutan Umum Kota Pontianak Tahun 2008 28

Tabel 2.32 Standar Waktu Pelayanan Perijinan (hari) Tahun 2004-2008 30

Tabel 5.1 Jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2004-2008 49

Tabel 5.2 Presentase Realisasi Terhadap Target APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2004-2007

50

Tabel 5.3 Komposisi Sumber Pendapatan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2004-2008 51

Tabel 5.4 Jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2009-2014 54

Tabel 5.5 Komposisi Sumber Pendapatan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2009-2014 54

Tabel 5.6 Komposisi Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan APBD Kota Pontianak Tahun 2004-2008

55

Tabel 5.7 Rekapitulasi Anggaran & Realisasi Belanja Langsung APBD Kota Pontianak Tahun 2004-2008

55

Tabel 5.8 Rekapitulasi Anggaran & Realisasi Belanja Tidak Langsung APBD Kota Pontianak Tahun 2004-2008

56

Tabel 5.9 Rekapitulasi Target Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008 56

Tabel 5.10 Rekapitulasi Realisasi Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008 58

Tabel 5.11 Komposisi Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008 59

Tabel 5.12 Rencana Belanja Langsung Menurut Kewenangan & Urusan Pemerintahan Tahun 2009-2014

60

Tabel 5.13 Rencana Belanja Tidak Langsung Menurut Kewenangan & Urusan Pemerintahan Daerah Tahun 2009-2014

61

Tabel 5.14 Rencana Belanja daerah Kota Pontianak Tahun 2009-2014 63

Page 7: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

itetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan

jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek atau tahunan (1 tahun), serta Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah bab VII pasal 150 bahwa daerah wajib memiliki dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota Pontianak yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kota Pontianak Tahun 2005 – 2025 serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Propinsi. Di samping itu, dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

Mengingat peran dan fungsi RPJM Daerah Kota Pontianak sangat penting bagi Pemerintah Kota, pengusaha dan masyarakat, maka proses penyusunannya dilakukan secara sistematis, akurat dan terpadu dengan melibatkan seoptimal mungkin peran para pemangku kepentingan pembangunan. Berdasarkan alasan inilah maka penyusunan RPJM Daerah Kota Pontianak dilakukan secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang berkesinambungan.

Muatan dalam RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 berisi arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Pengertian indikatif berarti bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah ini, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku / fleksibel.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukannya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak

adalah untuk membangun proses perencanaan pembangunan yang sistematis dan berkelanjutan dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Pontianak secara optimal. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan RPJM Kota Pontianak adalah :

1. Menjabarkan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih kedalam bentuk strategi, kebijakan, program dan kegiatan 2. Menyediakan suatu dokumen perencanaan pembangunan untuk 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif yang

memuat kerangka makro Kota Pontianak dan pilihan program maupun kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kota yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang ;

D

Page 8: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

2

3. Sebagai bahan acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak dalam menyusun Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja SKPD, maupun penyusunan Rencana Kerja Kota Pontianak ;

4. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);

5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur ;

6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya yang dimiliki Kota Pontianak

1.3. Dasar Hukum Dasar hukum didalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak

adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara ; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 8. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 4 tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak

Tahun 2002-2012 9. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Kota Pontianak Tahun 2005-2025. 10. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 Tahun 2008 tentang Satuan Organisasi Perangkat Daerah

(SOPD) Kota Pontianak.

1.4. Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahunan, RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 tahunan dan RKPD sebagai rencana tahunan. Hal ini berimplikasi kepada adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, baik dari aspek proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat Pusat dan Daerah.

Sehubungan dengan itu dan dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangan mengenai perencanaan nasional dan daerah, perlu disusun rangkaian dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut:

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan dua puluh tahun dan memuat Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang yang

Page 9: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

3

akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah setiap lima tahun sekali; b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah

dan memuat Visi, Misi, Gambaran Umum Kondisi Masa Kini, Gambaran Umum Kondisi yang diharapkan, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Arah Kebijakan, Strategi dan Indikasi Rencana Program Lima Tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kota Pontianak;

c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi Rencana Program setiap Bidang Kewenangan dan atau Fungsi Pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak;

d. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), merupakan dokumen perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai penurunan Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke depan;

e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi kritis atas Renja SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kota.

1.5. Sistematika Penulisan PJM Daerah Kota Pontianak ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan Bab ini berisi tentang Latar Belakang penyusunan RPJM Daerah, Maksud dan Tujuan Penyusunan, Landasan Hukum Penyusunan, Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan.

BAB II. Gambaran Umum Kota Pontianak Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi Kota Pontianak dalam 5 (lima) tahun terakhiri dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan daerah dalam jangka lima tahunan. Bab ini antara lain berisi tentang: Kondisi Geografis, Kondisi Perekonomian Daerah, Sosial Budaya Daerah, Prasarana dan Sarana Daerah, Pemerintahan Umum.

BAB III. Visi dan Misi

Dalam bab ini diulas lebih lanjut mengenai Visi pembanguna Kota Pontianay yang diadopsi dari visi Kepala Daerah Terpilih yang kemudian dijabarkan lebih kanjut ke dalam Misi-misi.

BAB IV. Strategi Pembangunan Daerah

Berisikan kebijakan dalam mengimplementasikan program kepala daerah, sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi.

Page 10: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

4

BAB V. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Bab ini memaparkan lebih lanjut perihal Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah; Arah Pengelolaan Belanja Daerah; dan Kebijakan Umum Anggaran.

BAB VI. Kebijakan Umum

Bab ini berisikan uraian mengenai tujuan dan sasaran dari masing-masing fungsi pembangunan dalam upaya pencapaian Misi, serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran.

BAB VII. Program Pembangunan Daerah

Bab ini memuat uraian tentang indikasi rencana program, baik program SKPD, program lintas SKPD maupun program kewilayahan yang akan dibiayai dari sumber APBD Kota, APBD Propinsi dan APBN.

BAB VIII. Penutup

Lampiran-Lampiran

Page 11: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

5

GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK

2.1. Kondisi Geografis

ota Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, sampai dengan saat ini merupakan Ibukota dari Propinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 107,82 Km2 dan berbatasan langsung

dengan Kabupaten Pontianak serta Kabupaten Kuburaya.

Letak Kota Pontianak memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia, ini dikarenakan Kota Pontianak berada di posisi garis khatulistiwa yaitu 00 02’ 24” Lintang Utara sampai 00 05’ 37” Lintang Selatan dan 1090 16’ 25” Bujur Timur sampai 1090 23’ 24” Bujur Timur. Keunikan lainnya adalah Kota Pontianak berada tepat dipersimpangan Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar rata-rata setiap permukaan sungai ± 400 meter dan kedalaman air antara 12 – 16 meter.

Seperti pada umumnya daerah tropis, Kota Pontianak mempunyai suhu rata-rata 26,1 0C - 27,4 0C dengan kelembaban udara berkisar antara 86 % - 92 % serta lama penyinaran matahari berkisar antara 34% - 78%. Kedudukan Kota Pontianak pada dataran delta di Muara Suangai Kapuas yang merupakan dataran rendah diaman fluktuasi ketinggian antara 0,5 – 0,75 m di atas permukaan laut menyebabkan Kota Pontianak rentan terhadap genangan yang disebabkan air pasang maupun hujan.

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004, dan dengan pedoman Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi dan Perangkat Daerah, penataan kelembagaan di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak meliputi 2 (dua) Sekretariat, 4 (empat) Badan, 13 (tiga belas) Dinas, 4 (empat) Kantor dan 1 (satu) Satuan dan didukung oleh Pemerintah Kecamatan sebanyak 6 (enam) Kecamatan dan 29 (dua puluh sembilan) Pemerintah Kelurahan. Untuk mengoperasionalkan lembaga tersebut, didukung sejumlah 7.148 orang Pegawai Negeri Sipil (data tahun 2008).

Penggunaan lahan secara umum di Kota Pontianak lebih bercirikan perkotaan, artinya sebagian besar lahan digunakan sebagai daerah permukiman yaitu seluas 5.735,22 Ha (53,19%) dari seluruh wilayah Kota berdasarkan data tahun 2000. penggunaan lahan permukiman tersebut telah melebihi limit yang telah direncanakan dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) 1994-2004 seluas 4.700 Ha (43,59%).

2.2. Perekonomian Daerah

2.2.1. Kondisi Ekonomi

2.2.1.1. Kondisi Makro Ekonomi Tahun 2004-2008

Kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Investasi, Inflasi, Pajak dan Retribusi, Pinjaman dan Pelayanan Bidang Ekonomi. Besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ini secara nyata mampu memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi dalam periode tertentu. Lebih jauh, perkembangan besaran nilai PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu daerah atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat tercermin melalui pertumbuhan nilai PDRB.

K

Page 12: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

6

Tabel. 2.1 PDRB Kota Pontianak Tahun 2004-2008

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 30.661,18 30,522.11 30,915.84 32.127,36 32.737,78

2 Pertambangan dan galian - - - - -

3 Industri Pengolahan 416.114,15 436,336.37 465,891.92 489.225,24 515.741.,25

4 Listrik, Gas &Air Bersih 29.261,44 30,965.96 31,444.98 33.039,40 34.592,25

5 B a n g u n a n 800.698,59 849,781.41 895,174.56 943.027,49 995.365,52

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 1.096.950,47 1,152,610.15 1,216,596.70 1.297.527,48 1.375.379,13

7 Pengangkutan & Komunikasi 1.001.143,88 1,053,690.84 1,103,077.28 1.177.729,88 1.230.727,72

8 Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan 528.280,02 558,431.38 585,737.58 616.833,89 643.357,75

9 Jasa – Jasa 1.069.604,90 1,102,887.88 1,149,024.87 1.196.520,98 1.250.364,42

PDRB Konstan 4.972.714,62 5,215,226.10 5,477,863.73 5.786.031,73 6.078.265,82

Pertumbuhan PDRB per tahun 4,91% 4.88 % 5.04 % 5.63 5.05%

Sumber : BPS Kota Pontianak

Perkembangan PDRB Kota Pontianak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir didominasi oleh 3 (tiga) sektor lapangan usaha yaitu sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan & komunikasi hal ini sejalan dengan Visi Kota Pontianak untuk mewujudkan perdagangan bertaraf internasional.

Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sebagaimana tergambar dari Produk Domestik Regional Bruto selama kurun waktu 2004-2008 menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup positif dimana mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 5,15 % pertahun. Pada tahun 2004 PDRB Kota Pontianak berdasarkan harga konstan sebesar Rp. 4.972.714,62 atau mempunyai pertumbuhan sebesar 4,91 % kemudian pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi Rp. 5.215.226,10 dengan pertumbuhan sebesar 4,88 %, tahun 2006 jumlah PDRB Kota Pontianak meningkat menjadi Rp. 5.477.863,73 dengan pertumbuhan sebesar 5,04 dan tahun 2007 kembali meningkat menjadi Rp. 5.786.031.73 atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,63 %, sedangkan untuk tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak menjadi Rp. 6.078.265,82 atau mencapai pertumbuhan sebesar 5.05 % sebagaimana ditunjukkan tabel. 2.1.

Secara umum peranan sektoral secara keseluruhan mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari besaran kontribusi sektor masing-masing menunjukkan peningkatan rata-rata diatas 4 % hanya pada sektor pertanian dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang kurang signifikan.

Sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan adalah sektor perdagangan, restoran & hotel dimana pada tahun 2004 mencapai 7,62 % untuk tahun 2005 sedikit mengalami pergeseran menjadi 5,07 % kemudian di tahun 2006 kembali meningkat menjadi 5,55 % dan pada tahun 2007 kembali mengalami peningkatan menjadi 6,65 % sedangkan untuk tahun 2008 pada sektor ini menurun menjadi 6,00 % sehingga jika dirata-ratakan pada sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,82 %. Sektor lain yang tidak kalah penting dalam menyumbangkan PDRB adalah sektor bangunan dimana dalam pertumbuhannya kurun waktu 4 tahun mencapai 5,59 % serta sektor industri pengolahan yang mencapai 5,52 %. Untuk 3 (tiga) berikut yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai peningkatan rata-rata sebesar 5,30 % sedangkan untuk sektor keuangan mempunyai pertumbuhan rata-rata sebesar 5,05 % dan sektor jasa pertumbuhannya sebesar 3,98 % pertahun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Page 13: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

7

Tabel. 2.2 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2004-2008

No. Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian -5,88 -0,45 1,29 3,92 1,90 2 Pertambangan - - - - - 3 Industri dan Pengolahan 5,02 4,86 6,77 5,01 5,42 4 Listrik, Gas & Air Bersih 4,70 5,83 1,55 5,07 4,70 5 Bangunan 7,03 6,13 5,34 5,35 5,55 6 Perdagangan, Restoran & Hotel 7,62 5,07 5,55 6,65 6,00 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,75 5,25 4,69 6,77 4,50 8 Keuangan 2,85 5,71 4,89 5,31 4,30 9 Jasa 6,06 3,11 4,18 4,13 4,50

PDRB Kota Pontianak 4,91 4,88 5,04 5,63 5,05 Sumber : BPS Kota Pontianak

Dilihat dari struktur yang ada berdasarkan 9 (sembilan) sektor lapangan usaha pada tahun 2004 sektor perdagangan, restoran & hotel mempunyai kontribusi yang paling tinggi dalam memberikan kontribusinya yaitu sebesar 22,06 % sedangkan untuk sektor listrik, gas dan air bersih adalah yang rendah dimana kontribusinya hanya sebesar 0,59 %. Untuk tahun 2008 sektor perdagangan, restoran & hotel masih penyumbang tertinggi dalam memberikan kontribusinya dalam penyusunan struktur ekonomi Kota Pontianak dengan kontribusi sebesar 22,63 % sedangkan sektor yang paling rendah dari keseluruhan sektor adalah sektor pertanian dimana memberikan kontribusinya hanya sebesar 0,54 %.

Tabel. 2.3 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 0.62% 0.59% 0.56% 0.56% 0,54% 2 Pertambangan & Penggalian - - - - - 3 Industri Pengolahan 8.37% 8.37% 8.50% 8.46% 8,49% 4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.59% 0.59% 0.57% 0.57% 0,57% 5 Bangunan 16.10% 16.29% 16.34% 16.30% 16,38% 6 Perdagangan, Restoran &

Hotel 22.06% 22.10% 22.21% 22.43% 22,63% 7 Pengangkutan & Komunikasi 20.13% 20.20% 20.14% 20.35% 20,25% 8 Keuangan, Pers dan Jasa

Perusahaan 10.62% 10.71% 10.69% 10.66% 10,58% 9 Jasa-Jasa 21.51% 21.15% 20.98% 20.68% 20,57% PDRB 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sumber : BPS Kota Pontianak

Tingkat penyerapan tenaga kerja pada setiap sektor ekonomi bisa mencerminkan pada sektor ekonomi mana yang paling banyak menyerap tenaga kerja sekaligus mencerminkan bahwa sektor ekonomi tersebut dominan peranannya dalam meningkatkan PDRB.

Page 14: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

8

Sektor pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada meningkatkan kualitas manusia dan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan ditujukan untuk memperluas lapangan kerja produktif , baik dalam jumlah mapun mutunya. Untuk itu melalui pembangunan ketenagakerjaan diharapkan terjadi penyerapan tambahan angkatan kerja baru, penurunan jumlah pengangguran, pengurangan ketimpangan produktifitas antar sektor, trnasformasi tenaga kerja antar sektor serta peningkatan kesempatan angkatan kerja.

Pada tahun 2004 jumlah tenaga kerja yang terserap berdasarkan sektor lapangan kerja sebanyak 211.193 orang. Sebagian besar tenaga kerja terserap disektor perdagangan, hotel dan restoran sebanyak 101.092 orang, sektor jasa sebanyak 42.956 orang, sektor industri sebanyak 22.665 orang dan sektor pengangkutan/ komunikasi sebanyak 16.494 orang. Pada tahun 2008 sektor perdagangan masih mendominasi penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 125.883 orang, sektor jasa-jasa menyerap sebanyak 45.721orang , sektor industri sebanyak 21.727 orang dan sektor pengangkutan menyerap tenaga kerja sebanyak 18.733 orang sehingga total penyerapan tenaga kerja seluruhnya mencapai 243.457 orang.

Tabel. 2.4 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja Tahun 2004-2008

No LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 8.830 8,993 9,120 9,221 9,323 2 Pertambangan dan galian 132 139 141 145 150 3 Industri Non Migas 22.665 22,415 22,168 21,946 21,727 4 Listrik Dan Air Minum 1.257 1,311 1,356 1,400 1,446 5 B a n g u n a n 15.480 16,045 16,775 17,404 18,057 6 Perdagangan, Hotel, Dan Restoran 101.092 105,660 112,525 118,488 125,883 7 Pengangkutan Dan Komunikasi 16.494 16,553 17,613 18,165 18,733 8 Keuangan, Persewaan & jasa persh 2.287 2,313 2,344 2,379 2,416 9 Jasa – Jasa 42.956 43,870 44,345 45,090 45,721 Jumlah 211.193 217,300 226,388 234,239 243,457

Sumber : BPS Kota Pontianak

Perkembangan ekonomi makro selama 5 tahun terakhir periode 2004-2008 terdapat peningkatan, hal ini dapat dilihat dari tabel. 2.5 dibawah dimana :

1. Produk Domestik Regional Bruto berdasarkan harga berlaku, tahun 2004 mencapai Rp. 5.964.663,37 juta dan tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 9,538,440.82 juta.

2. Produk Domestik Regional Bruto perkapita tahun 2004 mencapai Rp. 12.0 juta dan meningkat menjadi Rp. 17.8 juta.

3. Pendapatan regional perkapita pada tahun 2004 mencapai Rp.11.0 juta dan meningkat menjadi Rp. 16,6 juta tahun 2008.

4. Produk Domestik Regional Bruto berdasarkan harga konstan tahun 2000 mencapai Rp. 4.972.714,62 juta tahun 2004 dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 6,078,265.82 juta

5. Produk Domestik Regional Bruto perkapita tahun 2004 mencapai Rp.10.0 juta dan meningkat menjadi Rp. 11,3 juta tahun 2008

6. Pendapatan regional perkapita pada tahun 2004 sebesar Rp. 9,2 juta dan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 10,6 juta.

Page 15: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

9

Tabel. 2.5 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita

Di Kota Pontianak Tahun 2004 – 2008

No. URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008

ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1 PDRB Atas Dasar Harga Pasar 5.964.663,37 6.905.200,25 7.555.118,47 8.437.111,81 9,538,440.82

2 Penyusutan 410.965,31 475.768,30 520.547,66 581.317,00 657.198,57

3 PDRN Atas Dasar Harga Pasar 5.553.698,06 6.429.431,95 7.034.570,81 7.855.794,81 8.881.242,25

4 Pajak Tak Langsung 90.662,88 104.959,04 114.837,80 128.244,10 144.984,30

5 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi 5.463.035,18 6.324.472,91 6.919.733,01 7.727.550,71 8.736.257,95

6 Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 494.337 502.133 509.804,00 514.622,00 533.741

7 PDRB Perkapita (Rupiah) 12.065.009,84 13.751.735,59 14.819.653,18 16.394.774,83 17.870.933,19

8 Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) 11.050.342,51 12.595.214,63 13.573.320,35 15.015.974,27 16.639.625,90

ATAS DASAR HARGA KONSTAN

1 PDRB Atas Dasar Harga Pasar 4.972.714,62 5.215.226,10 5.477.863,74 5.786.031,73 6,078,265.82

2 Penyusutan 342.620,04 359.329,08 377.424,81 398.657,59 418.792,52

3 PDRN Atas Dasar Harga Pasar 4.630.094,59 4.855.897,02 5.100.438,93 5,387.374,15 5.659.473.,30

4 Pajak Tak Langsung 75.585,26 79.271,44 83.263,53 87.947,68 92.389,64

5 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi 4.554.509,32 4.776.625,58 5.017.175,40 5.299.426,46 5.567.083,66

6 Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 494.377 502.133 509.804,00 514.622,00 533.741

7 PDRB Perkapita (Rupiah) 10.058.547,68 10.386.144,90 10.745.038,75 11.243.265,41 11.388.054,34

8 Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) 9.212.623,82 9.512.670,12 9.841.380,99 10.297.706,79 10.603.417,39

Sumber: BPS Kota Pontianak

Indikator pembangunan bidang ekonomi dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan baik peningkatan maupun penurunan. Angka kemiskinan pada tahun 2004 sebesar 19,3 % kemudian tahun 2005 terjadi penurunan menjadi 15,2 % dan tahun 2006 kembali turun menjadi 14,90% dan di tahun 2007 menjadi 14,60 % sedangkan tahun 2008 diprediksikan menjadi 14,41 %, demikian pula angka pengangguran terbuka yang setiap tahunnya mengalami penurunan dimana pada tahun 2004 sebesar 11,08 %, tahun 2005 turun menjadi 9,88 %, tahun 2006 kembali turun menjadi 9,58 % sedangkan tahun 2007 menjadi 8,60 % pada tahun 2008 diperkirakan menjadi 8,50 %. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 sebesar 4,91 %. tahun 2005 terdapat sedikit pergeseran hingga terjadi penurunan menjadi 4,88 %, sedangkan tahun 2005 kembali meningkat dari tahun sebelumknya menjadi 5,04 % dan meningkat kembali di tahun 2007 menjadi 5,29 %, pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,05 %.

Tabel. 2.6 Indikator Pembangunan Bidang Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 BIDANG EKONOMI 1. Angka Kemiskinan (%) 15,92 % 15,49 % 15,22 % 15,88 % 14,97 % 2. Angka Pengangguran Terbuka (%) 11,08 % 9,88 % 9,58 % 8,60 % 8,50 %

3. Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,91 % 4,88 % 5,04 % 5,29 % 5,05 %

4. Inflasi (%) 6,06 % 14,43 % 6,32 % 8,56 % 11,19 %

5. PDRB Konstan 2000 (Rp. Juta) 4.972.714,62 5,215,226.10 5,477,863.73 5.786.031,73 6.078.265,82

6. PDRB Berlaku 5.964.663,37 6.905.200,25 7.555.118,47 8.437.111,81 9,538,440.82

7. PDRB per kapita konstan (Rp.) 10.058.547,68 10.386.144,90 10.745.038,75 11.243.265,41 11.388.054,34

8. PDRB per kapita berlaku (Rp.) 12.065.009,84 13.751.735,59 14.819.653,18 16.394.774,83 17.870.933,19

Sumber : Hasil Analisis

Page 16: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

10

2.2.1.2. Proyeksi Makro Ekonomi Tahun 2009-2014

Kondisi makro Kota Pontianak untuk lima tahun kedepan lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, hal ini disebabkan letak geografis Kota Pontianak yang strategis terhadap negara dan daerah lainnya serta dampak dari perdagangan bebas ASEAN dan dunia. Saat ini, perekonomian Amerika Serikat mengalami resesi yang berimbas pada ekonomi dunia secara keseluruhan, tak luput juga berdampak pada ekonomi Indonesia dan Kota Pontianak. Meskipun resesi ekonomi global tidak berdampak secara langsung terhadap perekonomian Kota Pontianak namun konsekuensi perdagangan bebas membuat perekonomian Kota Pontianak terkena imbas resesi ekonomi global tersebut. Negara/daerah yang tumpuan perekonomiannya pada ekspor barang dan jasa akan sangat terpengaruh pada resesi ekonomi saat ini. Meskipun ekspor tidak terlalu besar menyumbang pembentukan PDRB, namun penurunan kinerja perusahaan yang berorientasi ekspor dapat mempengaruhi perekonomian Kota Pontianak secara makro seperti pemutusan hubungan kerja.

Diperkirakan tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, ekonomi dunia diasumsikan mulai membaik terutama di Amerika Serikat dengan rencana Amerika Serikat menggenjot proyek infrastruktur secara besar-besaran, menarik pasukannya di Irak yang membuat defisit anggaran AS menurun (defisit anggaran tahun fiskal 2009 sebesar US$ 490 miliar atau 3.3% produksi ekonomi AS) dan bailout (dana talangan) terhadap perusahaan besar AS (saat ini telah disetujui sebesar US$ 700 miliar) telah berjalan baik. Sehingga menyebabkan permintaan AS terhadap barang dan jasa juga meningkat. Membaiknya ekonomi AS akan berdampak pada ekonomi Indonesia. Selain itu, dengan berjalannya program Pemerintah yang mewajibkan industri menggunakan bioedisel sebesar 2.5% dari total konsumsi bahan bakarnya dan 0.25% pembangkit listrik menggunakan biodiesel. Serta penggunaan bioetanol bagi industri menggunakan 5% dari total konsumsi bahan bakarnya. Hal ini telah mendorong kenaikan harga CPO sehingga meningkatkan pertumbuhan sektor industri pengolahan.

Kondisi makro ekonomi Kota Pontianak tahun 2011 juga mengalami peningkatan disemua sektor. Hal ini disebabkan mulai Membaiknya ekonomi dunia juga membawa dampak ekonomi yang baik bagi Kota Pontianak. Sektor perdagangan terjadi peningkatan cukup baik, hal ini disebabkan ekspor ke berbagai negara tujuan mulai membaik. Sektor jasa juga meningkat terutama pengeluaran pemerintah yang cukup tinggi pada pambangunan proyek-proyek infrastruktur dan padat karya.

Tabel. 2.7 PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014

Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 33,556.22 34,401.84 35,272.21 36,171.65 37,101.26 38,065.89

2 Pertambangan & Penggalian - - - -

3 Industri Pengolahan 540,496.83 566,710.92 594,253.07 623,312.05 653,854.34 686,547.06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 36,252.68 38,007.31 39,854.46 41,839.22 43,931.18 46,149.70

5 Bangunan 1,051,006.45 1,114,171.94 1,181,356.50 1,253,182.98 1,329,877.78 1,412,330.20

6 Perdagangan, Restoran & Hotel 1,457,901.88 1,546,833.89 1,642,737.59 1,746,065.79 1,857,115.57 1,975,042.41

7 Pengangkutan & Komunikasi 1,292,264.11 1,357,265.00 1,426,349.78 1,500,519.97 1,580,797.79 1,663,789.68

8 Keuangan, Pers dan Jasa Persh

671,987.17 701,957.79 733,545.90 767,289.01 803,351.59 843,679.84

9 Jasa-Jasa 1,307,256.01 1,367,128.33 1,430,699.80 1,497,942.69 1,569,843.94 1,648,336.13

Jumlah 6,390,721.34 6,726,477.02 7,084,069.32 7,466,323.35 7,875,873.45 8,313,940.91

Pertumbuhan Per Tahun 5.14% 5.25% 5.32% 5.40% 5.49% 5.56%

Sumber : Hasil Analisis

Untuk tahun 2012, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak terutama pada sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa. Membaiknya ekonomi dunia menyebabkan investasi mulai masuk ke Indonesia sehingga likuiditas lembaga keuangan juga

Page 17: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

11

membaik dan didukung suku bunga Bank Indonesia yang rendah. Hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat inflasi sehingga suku bunga Bank Indonesia juga menurun. Telah dibukanya jalan trans Kalimantan juga mendorong sektor pengangkutan tumbuh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi tetap terjadi terutama di sektor listrik, gas dan air bersih. Pada tahun ini diperkirakan beberapa power plant (pembangkit listrik) yang baru telah beroperasi dan interkoneksi antara Kota Pontianak dengan Kuching, Malaysia telah terwujud. Dengan adanya tambahan ketersediaan pasokan listrik memacu tumbuhnya investasi di Kota Pontianak sehingga menarik tumbuhnya sektor-sektor lainnya.

Sedangkan untuk tahun 2014, diperkirakan pertumbuhan ekonomi tumbuh di sektor jasa. Pada tahun ini yang merupakan tahun politik, dimana diselenggarakannya pemilihan umum Legislatif dan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden menyebabkan pengeluaran Pemerintah meningkat cukup signifikan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pontianak dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan diproyeksikan setiap tahunnya mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 berdasarkan harga konstan tahun 2000 diperkirakan sebesar Rp. 6,39 Trilyun dengan pertumbuhan pertahunnya mencapai 5,14 % dan tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp. 8,31 Trilyun dengan pertumbuhan sebesar 5,56 % atau rata-rata pertumbuhannya dalam 6 (enam) tahun kedepan sebesar 1,59 %.

Secara struktur, Kota Pontianak masih didominasi oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel dimana pada tahun 2009 diperkirakan kontribusinya mencapai Rp.1.457.901,88 dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 1.975.042,41 atau mengalami pertumbuhan rata-rata selama 6 tahun mencapai 6,24 %. Adapun sektor lain sebagai penyumbang terbesar adalah sektor jasa dimana pada tahun 2009 mencapai Rp. 1.307.721,34 dan tahun 2014 diperkirakan mencapai 1.648.336,13 atau mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 4,68 % demikikan juga dengan sektor pengangkutan & komunikasi dimana pada tahun 2009 mencapai Rp. 1.292.264,11 dan di tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 1.663.789,68 atau mempunyai peningkatan rata-rata sebesar 5,17%.

Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak dalam 6 (enam) tahun kedepan periode 2009-2014 diproyeksikan mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 5,14 % dengan sektor yang menjadi unggulan adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan kontribusi sebesar 6,00 % sedangkan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak diperkirakan mencapai 5,56 % dengan sektor yang terbesar dalam memberikan kontribusinya masih pada sektor perdagangan, restoran dan hotel dimana mencapai 6,35 %.

Tabel. 2.8 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Tahun 2009-2014

No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 2,50 % 2.52% 2.53% 2.55% 2.57% 2,60% 2 Pertambangan - - - - - - 3 Industri dan Pengolahan 4.80% 4.85% 4.86% 4.89% 4.90% 5.00% 4 Listrik, Gas & Air Bersih 4.80% 4.84% 4.86% 4.98% 5.00% 5.05% 5 Bangunan 5.59% 6.01% 6.03% 6.08% 6.12% 6.20% 6 Perdagangan, Restoran & Hotel 6.00% 6.10% 6.20% 6.29% 6.36% 6.35% 7 Pengangkutan & Komunikasi 5.00% 5.03% 5.09% 5.20% 5.35% 5.25% 8 Keuangan, Pers dan Jasa Persh 4.45% 4.46% 4.50% 4.60% 4.70% 5.02% 9 Jasa 4.55% 4.58% 4.65% 4.70% 4.80% 5.00%

PDRB Kota Pontianak 5.14% 5.25% 5.32% 5.40% 5.49% 5.56% Sumber : Hasil Analisis

Page 18: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

12

Adapun selain dari sektor diatas pada sektor bangunan juga tidak kalah penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat dilihat dari besaran kontribusinya pada tahun 2009 mencapai 5,59 %, tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 6,01 % dan meningkat menjadi 6,03 % di tahun 2011 sedangkan pada tahun 2012, 2013 dan 2014 diperkirakan akan mencapai 6,08 %, 6,12 % dan 6,20%.

Untuk sektor pertanian perkembangan pertumbuhannya dalam periode 2009-2014 dirasakan mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2009 diperkirakan akan tumbuh mencapai 2,50 %, tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 2,52 % dan sedikit mengami peningkatan menjadi 2,53 % di tahun 2011 dan pada tahun 2014 struktur pertumbuhan ekonomi melalui sektor ini diperkirakan mencapai 2,60 %. Adapun perkembangan pertumbuhan ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sektor lainnya lebih dikarenakan karena luas wilayah Kota Pontianak yang tidak begitu besar hanya 107,82 Km2 dan peruntukan wilayahnya lebih bercirikan perkotaan.

Struktur ekonomi Kota Pontianak dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan masih didominasi oleh sektor tersier yaitu sektor perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa-jasa. Pada tahun 2009 sektor perdagangan mengalami koreksi sebesar 22,81 % kemudian disusul dengan sektor jasa dan pengangkutan yang masing-masing sebesar 20,46 % dan 20,22 % sedangkan sektor yang terendah dalam struktur ekonomi Kota Pontianak periode 2009-2014 adalah sektor pertanian dimana pada tahun 2009 mencapai 0,53 % dan diperkirakan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 0,46 %.

Tabel. 2.9 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2009-2014

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 0.53% 0.51% 0.50% 0.48% 0.47% 0,46% 2 Pertambangan & Penggalian - - - - - - 3 Industri Pengolahan 8.46% 8.43% 8.39% 8.35% 8.30% 8.26% 4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.57% 0.57% 0.56% 0.56% 0.56% 0.56% 5 Bangunan 16.45% 16.56% 16.68% 16.78% 16.89% 16.99% 6 Perdag , Restoran & Hotel 22.81% 23.00% 23.19% 23.39% 23.58% 23.76% 7 Pengangkutan & Komunikasi 20.22% 20.18% 20.13% 20.10% 20.07% 20.01% 8 Keuangan, Pers & Jasa Persh 10.52% 10.44% 10.35% 10.28% 10.20% 10.15% 9 Jasa-Jasa 20.46% 20.32% 20.20% 20.06% 19.93% 19.83%

PDRB 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Sumber : Hasil Analisis

Penyerapan tenaga kerja dalam periode 2009-2014 berdasarkan hasil analisis setiap tahunnya mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 jumlah keseluruhan mencapai 256.494 orang meningkat menjadi 270.494 orang di tahun 2010 sedangkan untuk tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 337.033 orang.

Tabel. 2.10 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Lapangan Kerja

Tahun 2009-2014

No LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Pertanian 9,556.08 9,796 10,044 10,300 10,565 10,840 2 Pertambangan dan galian 156 161 169 175 180 186 3 Industri Non Migas 22,769 23,874 25,034 26,258 27,545 28,922 4 Listrik Dan Air Minum 1,515 1,588 1,665 1,748 1,836 1,929 5 B a n g u n a n 19,066 20,212 21,431 22,734 24,125 25,621 6 Perdagangan, Hotel, Dan 133,435 141,575 150,353 159,810 169,974 180,767

Page 19: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

13

No LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Restoran

7 Pengangkutan Dan Komunikasi 19,669 20,659 21,710 22,839 24,061 25,324 8 Keuangan, Persewaan & jasa

persh 2,523 2,636 2,754 2,881 3,016 3,168

9 Jasa – Jasa 47,801 49,990 52,315 54,773 57,403 60,273 Jumlah 256,494 270,494 285,479 301,523 318,708 337,033

Sumber : Hasil Analisis

Adapun jumlah penyerapan tenaga kerja dari 9 (sembilan) sektor lapangan usaha yang ada sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari jumlah sektor ini pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 133.435 tenaga kerja dan meningkat menjadi 180.767 tenaga kerja pada tahun 2014. Untuk sektor pertambangan dan galian jumlah tenaga kerja berdasarkan hasil proyeksi periode 2009-2014 peningkatannya dirasakan masih sangat kecil, hal ini dikarenakan pada sektor ini tidak terdapat di Kota Pontianak.

Jika dilihat dari perkembangan jumlah tenaga kerja berdasarkan sektor lapangan usaha di Kota Pontianak terdapat 3 (tiga) sektor lapangan usaha yang mendominasi diantaranya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa dan sektor industri non migas.

Jumlah PDRB berdasarkan harga berlaku, tahun 2009 sebesar Rp. 10.776.744,66 juta dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp. 19,083,366.67 juta di tahun 2014 sedangkan untuk PDRB berdasarkan harga konstan pada tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp. 6.390.721,34 dan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 8,313,940.91. Dari jumlah tersebut pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 diproyeksikan mencapai 5,14 % kemudian meningkat menjadi 5,25 % di tahun 2010 dan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 5,56 %.

Perkembangan PDRB Kota Pontianak dalam periode 2009-2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Adapun perkembangan tersebut dapat dilihat dari jumlah yang terkoreksi pada tahun 2009 sektor perdagangan, restoran & hotel sebagai penyumbang terbesar dalam memberikan kontribusinya yaitu sebesar Rp. 2.495.594,09 juta sedangkan sektor listrik, gas & air bersih menjadi penyumbang yang paling kecil dalam memberikan kontribusinya yaitu sebesar Rp. 50.020,82 juta. Pada tahun 2014 jumlah keseluruhan PDRB Kota Pontianak diproyeksikan mencapai Rp. 19.083.366,67 juta dengan pertumbuhan sebesar 11,02 %. Dari jumlah tersebut sektor perdagangan, restoran & hotel masih menjadi andalan sebagai penyumbang terbesar dalam memberikan kontribusinya dimana mencapai Rp. 4.759.232,82 sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih hanya mencapai Rp. 68.252,73 juta.

Tabel. 2.11 PDRB Kota Pontianak Tahun 2009-2014

Berdasarkan Harga Berlaku (Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian 57,103.93 60,672.92 63,706.57 67,847.49 72,596.82 77,860.09

2 Pertambangan & Penggalian

- - - - - -

3 Industri Pengolahan 791,120.85 860,343.92 937,774.87 1,005,763.55 1,081,195.82 1,167,691.48

4 Listrik, Gas & Air Bersih

50,020.82 53,022.07 56,070.83 59,625.73 63,787.60 68,252.73

5 Bangunan 1,826,868.03 2,018,689.17 2,173,724.50 2,345,013.99 2,532,615.11 2,747,887.40

6 Perdagangan, Restoran & Hotel

2,495,594.09 2,844,977.26 3,261,766.43 3,747,117.28 4,252,978.11 4,759,232.82

7 Pengangkutan & 2,190,729.43 2,474,428.89 2,797,341.87 3,170,787.00 3,554,452.23 3,966,768.69

Page 20: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

14

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Komunikasi

8 Keuangan, Pers dan Jasa Persh

1,118,736.17 1,269,206.19 1,452,352.64 1,665,267.54 1,868,430.18 2,073,957.50

9 Jasa-Jasa 2,246,571.34 2,559,968.04 2,926,555.47 3,348,857.42 3,762,441.31 4,185,715.96 Jumlah 10,776,744.66 12,141,308.47 13,669,293.18 15,410,280.00 17,118,497.31 19,083,366.67

Pertumbuhan Per Tahun 12,98% 12,66% 12,59% 12,74% 11,54% 11,02% Sumber : Hasil Analisis

Jumlah investasi yang dibutuhkan pada tahun 2009 guna pencapaian pertumbuhan sebesar 5,14 %

adalah sebesar Rp. 5.324.706,51 juta, tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 5,458,255.25 juta dengan pertumbuhan mencapai 5,25 %, tahun 2011 jumlah investasi yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp. 6,111,938.85 juta dengan asumsi pertumbuhan yang akan dicapai sebesar 5,32 %, untuk tahun 2012 jumlah kebutuhan investasi mencapai Rp. 6,963,947.29 juta, sedangkan tahun 2013 membutuhkan investasi mencapai Rp. 7.112.868,71 juta dan tahun 2014 diperkirakan membutuhkan investasi mencapai Rp. 7.579.477,95 juta.

Tabel. 2.12 Proyeksi Kebutuhan Investasi Pembangunan Kota Pontianak Tahun 2009-2014

Sumber : Hasil Analisis

Tingkat inflasi dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan periode 2009-2014 diperkirakan mempunyai pergerakan cukup stabil dimana pada tahun 2009 tingkat inflasi di Kota Pontianak diperkirakan mencapai 7,84 %, pada tahun 2010 diperkirakan turun menjadi 7,41 % kemudian pada tahun 2011 menjadi 7,27%. Pada tahun 2012 diperkirakan sedikit mengalami peningkatan menjadi 7,34 %, meningkat menjadi 7,83 % di tahun 2013 dan meningkat lagi pada tahun 2014 sebesar 8,42%.

Pada tahun 2009, inflasi diperkirakan sedikit menurun dibandingkan tahun 2008. Hal disebabkan beberapa faktor, antara lain penurunan harga minyak mentah dunia (saat ini berkisar US$ 33-40 per barel) yang menyebabkan harga BBM dalam negeri juga turun dan turunnya harga 2 komoditas unggulan yaitu karet dan kelapa sawit. Hal ini akibat resesi ekonomi global yang menurunkan permintaan dunia terhadap komoditas tersebut diatas. Selama 3 tahun sejak 2009 -2011 tingkat inflasi cenderung menurun dikarenakan kondisi politik dan

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 PDRB Konstan 6,390,721.34 6,726,477.02 7,084,069.32 7,466,323.35 7,875,873.45 8,313,940.91

2 Pertumbuhan Ekonomi 5.14% 5.25% 5.32% 5.40% 5.49% 5.56%

3 Inflasi Tahunan 7.84 7.41 7.27 7.34 7.83 8.42

4 PDRB Harga Berlaku 10,776,744.66 12,141,308.47 13,669,293.18 15,410,280.00 17,188,497.18 19,083,366.67

5 Nilai Tambah 1,238,303.84 1,364,563.81 1,527,984.71 1,740,986.82 1,778,217.18 1,894,869.49

6 Jumlah Investasi (Juta) 5,324,706.51 5,458,255.25 6,111,938.85 6,963,947.29 7,112,868.71 7,579,477.95

7 Pemerintah 1,200,000.00 1,230,000.00 1,260,750.00 1,292,268.75 1,324,575.47

1,357,689.86

8 Swasta 4,124,706.51 4,637,624.40 5,309,584.26 6,193,974.58 5,788,293.24 6,221,788.09

9 Kontribusi Pemerintah (%) 22.54% 20.96% 19.19% 17.26% 18.62% 17.91%

10 Kontribusi Swasta (%) 77.46% 79.04% 80.81% 82.74% 81.38% 82.09% 11 ICOR 4.3 4 4 4 4 4

12 Penduduk Pertengahan Tahun 543,081 552,585 562,255 572,095 582,106 592,293

Page 21: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

15

ekonomi cukup stabil dan baik. Namun pada tahun 2014, inflasi sedikit naik karena diasumsikan pada tahun ini pelaksanaan Pemilu membuat kondisi ekonomi dan politik kurang stabil.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga berlaku selama kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan diperkirakan mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2009 mencapai Rp. 10.776.7444,66 juta dan tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 19.083.366,67 juta. Untuk PDRB perkapita pada tahun 2009 mencapai Rp. 19,843,716.64 dan di tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 32.219.465,81 sedangkan untuk pendapatan regional perkapita tahun 2009 mencapai Rp. 18.476.484,57 dan tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 29.999.544,19.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan selama kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan diperkirakan juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah PDRB pada tahun 2009 mencapai Rp. 6.390.721,34 dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 8.313.940,91. Untuk pendapatan perkapita diproyeksikan pada tahun 2009 mencapai Rp. 11.767.529,75 dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 14.036.869,69 sedangkan untuk pendapatan regional perkapita juga mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 mencapai Rp. 10.956.746,94 dan di tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 13.069.729,36.

Tabel. 2.13 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Regional Per Kapita

Di Kota Pontianak Tahun 2009 – 2014

No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014

ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1 PDRB Atas Dasar Harga Pasar

10,776,744.66 12,141,308.47 13,669,293.18 15,410,280.00 17,188,497.18 19,083,366.67

2 Penyusutan 742,517.70 836,536.15 941,814.29 1,061,768.29 1,184,287.45 1,314,843.95

3 PDRN Atas Dasar Harga Pasar

10,034,226.95 11,304,772.32 12,727,478.89 14,348,511.72 16,004,209.73 17,768,522.71

4 Pajak Tak Langsung 163,806.52 184,547.89 207,773.26 234,236.26 261,265.16 290,067.17

5 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi 9,870,420.43 11,120,224.43 12,519,705.63 14,114,275.46 15,742,944.57 17,478,455.54

6 Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa)

543,081 552,585 562,255 572,095 582,106 592,293

7 PDRB Perkapita (Rupiah) 19,843,716.64 21,971,843.61 24,311,549.90 26,936,595.22 29,528,110.65 32,219,465.34

8 Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah)

18,476,484.57 20,457,983.60 22,636,484.12 25,080,663.82 27,493,623.84 29,999,544.19

ATAS DASAR HARGA KONSTAN

1 PDRB Atas Dasar Harga Pasar 6,390,721.34 6,726,477.02 7,084,069.32 7,466,323.35 7,875,873.45 8,313,940.91

2 Penyusutan 440,320.70 463,454.27 488,092.38 514,429.68 542,647.69 572,830.53

3 PDRN Atas Dasar Harga Pasar 5,950,400.64 6,263,022.75 6,595,976.94 6,951,893.67 7,333,225.76 7,741,110.38

4 Pajak Tak Langsung 97,138.96 102,242.45 107,677.85 113,488.11 119,713.27 126,371.90

5 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi 5,853,261.67 6,160,780.30 6,488,299.09 6,838,405.55 7,213,512.49 7,614,738.48

6 Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 543,081 552,585 562,255 572,095 582,106 592,293

7 PDRB Perkapita (Rupiah) 11,767,529.75 12,172,749.06 12,599,386.26 13,050,855.00 13,529,959.03 14,036,869.69

8 Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) 10,956,746.94 11,334,046.64 11,731,288.54 12,151,651.08 12,597,744.84 13,069,729.36

Sumber: Hasil Analisis

Tabel-tabel mengenai perekonomian daerah yang disajikan diatas dihitung berdasarkan trend pertumbuhan, dimana kecenderungan pertumbuhan tersebut belum melibatkan peran pemerintah daerah secara optimal untuk meningkatkan pertumbuhan pada masing-masing sektor PDRB dan ekonomi Kota Pontianak.

Page 22: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

16

Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi ke depan yaitu periode tahun 2010 – 2014 Pemerintah Kota Pontianak berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan sektor PDRB yang memberikan kontribusi terbesar, paling tinggi pertumbuhannya dan paling banyak menyerap tenaga kerja. Diharapkan dengan diberikannya perhatian khusus pada sector-sektor ini khususnya sector perdagangan, hotel dan restoran akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi kota dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Dipilihnya sector ini sebagai leader sector pembangunan ekonomi kota dengan pertimbangan bahwa sector ini mempunyai elastisitas yang tinggi terhadap penyerapan tenaga kerja, sehingga diharapkan jika diberikan stimulus untuk berkembang maka sektor ini akan memberikan potensi penyerapan tenaga kerja yang besar. Disisi lain sector ini sesuai dengan fungsi dan peran kota Pontianak dalam konstelasinya terhadap wilayah regional yaitu sebagai pusat perdagangan dan jasa serta sebagai pintu masuk dan keluar baik barang maupun orang ke wilayah propinsi Kalimantan Barat

Untuk memacu perkembangan sector tersebut, akan diberikan treatement seperti kemudahan dalam proses perizinan usaha usahanya, peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya yang menunjang sector tersebut, serta dilakukannya promosi daerah. Melalui pengkondisian tersebut diharapkan target pencapaian tahunan dalam lima tahun kedepan (lihat indikator keberhasilan RPJM 2010-2014 dalam lampiran) dapat diraih melalui implementasi program-program prioritas.

2.3. Sosial Budaya

2.3.1. Kependudukan

2.3.1.1 Penduduk dan Komposisi

Penduduk merupakan aspek strategis dalam berbagai indikator pembangunan selain menempatkannya subjek sekaligus menjadi objek dalam pembangunan penduduk juga sebagai modal dasar dari pembangunan. Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir periode 2004-2008 terdapat peningkatan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2004 berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 478.740 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 246.829 jiwa atau 51,56 % sedangkan penduduk perempuan sebanyak 231.911 jiwa atau 48,44%.

Tabel. 2.14 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Tahun Jumlah Penduduk Laki-Laki % Perempuan %

1 2004 478,740 246,829 51.56% 231,911 48.44% 2 2005 494,441 251,849 50.94% 242,592 49.06% 3 2006 513,645 262,236 51.05% 251,409 48.95% 4 2007 523,485 267,098 51.02% 256,387 48.98% 5 2008 534.996 277.138 51,80% 266.858 49,88%

Sumber : Dinas Capil & Kependudukan Kota Pontianak

Untuk tahun 2008 jumlah penduduk Kota Pontianak tercatat sebanyak 534.996 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 277.138 jiwa atau 51,80 % dan penduduk perempuan sebanyak 266.858 jiwa atau 49,88 %. Adapun peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya di Kota Pontianak lebih disebabkan oleh tingginya arus urbanisasi dari daerah khususnya kabupaten/kota yang ada di kalimantan barat mapun daerah diluar kalbar yang ingin mencari pekerjaan di Kota Pontianak.

Page 23: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

17

Tabel. 2.15 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2004 – 2007

Kelompok Umur Tahun

2004 2005 2006 2007 0 - 4 43.693 45.126 46.879 47.777 5 - 9 44.743 46.211 48.005 48.925

10 - 14 42.093 43.473 45.162 46.027 15 - 19 50.665 52.327 54.359 55.400 20 - 24 51.579 53.271 55.340 56.400 25 - 29 49.236 50.851 52.826 53.838 30 - 34 38.657 39.925 41.476 42.270 35 - 39 30.414 31.412 32.632 33.257 40 - 44 30.065 31.051 32.257 32.875 45 - 49 32.022 33.072 34.357 35.015 50 - 54 19.308 19.941 20.715 21.112 55 - 59 15.086 15.581 16.186 16.496 60 - 64 11.750 12.135 12.607 12.848

65+ 19.428 20.066 20.845 21.244 JUMLAH 478.740 494.441 513.645 523.485

Sumber : BPS Kota Pontianak

Berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk di Kota Pontianak pada tahun 2007 yang terbesar berada pada kelompok umur 20 – 24 tahun dengan jumlah keseluruhan mencapai 56.400 jiwa, hal ini mengartikan bahwa sebahagian besar penduduk di Kota Pontianak tergolong pada kelompok umur produktif sedangkan jumlah penduduk dengan kelompok umur 60 – 64 tahun atau kelompok umur yang sudah memasuki masa tua adalah yang paling sedikit dengan jumlah keseluruhan mencapai 12.848 jiwa.

2.3.1.2. Jumlah Penduduk Miskin

Persoalan kemiskinan kembali ditempatkan menjadi salah satu bagian dari tugas berat pemerintah. Mengingat proporsi penduduk miskin pada skenario pertama, setelah krisis ekonomi mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 dari jumlah Kepala Keluarga sebanyak 131.241 KK sebanyak 20.892 KK tergolong miskin dan sebanyak 8.567 KK telah diberikan bantuan oleh pemerintah melalui dana raskin. Untuk tahun 2008 jumlah penduduk miskin mengali peningkatan dimana dari 143.422 kepala keluarga yang ada sebanyak 21.474 KK tergolong miskin dan sebanyak 19.800 KK telah diberikan bantuan melalui program BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang digulirkan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Tabel. 2.16 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Tahun Jumlah Pddk Jumlah KK KK Miskin % BLT/Raskin

(KK) %

1 2004 478,740 131,241 20,892 15.92 8.567 41.01 2 2005 494,441 136,433 21,130 15.49 19.700 93.23 3 2006 513,645 140,354 21,368 15.22 13.842 64.78 4 2007 523,485 135,192 21,474 15.88 19.700 91.74 5 2008* 543.966 143.422 21.474 14.97 19.800 92.20

Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Pontianak

Page 24: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

18

2.3.1.3. Angka Harapan Hidup

Dari sisi kelangsungan hidup penduduk, maka salah satu indikator kualitas kependudukan yaitu dilihat dari angka harapan hidup masyarakat. Angka harapan hidup memiliki implikasi penting terhadap pembangunan secara keseluruhan dalam jangka panjang. Ketika harapan hidup relatif pendek, memberikan implikasi persoalan mutu kependudukan dinyatakan sebagai kondisi yang penting untuk diperbaiki. Sementara angka harapan hidup yang panjang akan berimplikasi terhadap komposisi penduduk penuaan dan akan membutuhkan program sosial.

Tabel. 2.17

Angka Usia Harapan Hidup di Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

I Usia Harapan Hidup (Tahun) 65.8 66.1 68.74 69.13 70.29

1 - Laki-laki 66.00 66.3 67.00 67.50 68.01

2 - Perempuan 70.00 70.32 70.48 70.76 71.02

Sumber : BPS Kota Pontianak dan Hasil Analisis

Berdasarkan data dari BPS serta hasil analisis, usia harapan hidup di Kota Pontianak dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan dimana pada tahun 2004 rata-rata penduduk di Kota Pontianak mempunyai usia harapan hidup sebesar 65,8 tahun yang terdiri dari usia harapan hidup laki-laki sebesar 66,00 tahun sedangkan usia harapan hidup perempuan sedikit lebih tinggi yaitu 70,00 tahun. Pada tahun 2008 jumlah usia harapan hidup di Kota Pontianak meningkat menjadi 70,29 tahun, dimana penduduk laki-laki mempunyai nilai sebesar 68,01 tahun sedangkan penduduk perempuan sebesar 71,02 tahun. Adapun peningkatan usia harapan hidup ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satu diantaranya adalah dengan meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kota Pontianak yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan perkapita serta meningkatnya pelayanan kesehatan.

2.3.1.4. Agama

Berdasarkan data dari kantor agama Kota Pontianak, jumlah penduduk yang memeluk agama islam pada tahun 2007 sebanyak 412.057 jiwa dengan penyebaran di 5 (lima) kecamatan diantaranya kecamatan Pontianak Selatan sebanyak 75.000 jiwa, kecamatan Pontianak Timur sebanyak 79.033 jiwa, kecamatan Pontianak Barat sebanyak 101.006 jiwa, kecamatan Pontianak Kota sebanyak 63.018 jiwa.

Untuk penduduk yang menganut agama kristen protestan jumlah keseluruhan mencapai 22.438 jiwa dengan penyebaran tertinggi pada wilayah kecamatan Pontianak Kota dengan jumlah keseluruhan mencapai 7.064 jiwa dan wilayah Kecamatan Pontianak Timur merupakan wilayah yang paling kecil dalam penyebarannya yaitu sebanyak 300 jiwa.Untuk agama kristen khatolik jumlah keseluruhan penduduk kota pontianak sebanyak 15.706 jiwa, untuk agama hindu jumlah keseluruhan penduduk mencapai 2.243 jiwa dan untuk agama budha jumlah keseluruhan penduduk mencapai 108.600 jiwa sedangkan untuk penduduk yang memeluk agama lainnya jumlah keseluruhannya pada tahun 2007 mencapai 25.803 jiwa.

Pada tahun 2007 menurut data dari kantor agama Kota Pontianak, jumlah sarana peribadatan di Kota Pontianak adalah sebagai berikut : jumlah masjid seluruhnya sebanyak 218 unit, surau/mushola sebanyak 330 unit, gereja khatolik sebanyak 23 unit, gereja protestan sebanyak 58 unit, pura sebanyak 2 unit dan sarana ibadah vihara sebanyak 34 unit.

Page 25: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

19

Tabel. 2.18 Penduduk Menurut Agama Yang Dianut di Kota Pontianak Tahun 2007

No Kecamatan Agama

Islam Protestan Khatolik Hindu Budha Lainnya 1 Pontianak Selatan 75.000 7.000 5.015 636 33.993 6.312 2 Pontianak Timur 79.033 300 1.140 32 22.253 81 3 Pontianak Barat 101.006 5.070 4.505 90 21.280 232 4 Pontianak Kota 94.000 7.064 4.036 969 23.078 3.992 5 Pontianak Utara 63.018 3.004 1.010 516 7.996 15.186

Jumlah 412.057 22.438 15.706 2.243 108.600 25.803 Sumber : Kantor Agama Kota Pontianak

Tabel. 2.19 Jumlah Rumah Ibdah Menurut Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2007

No Kecamatan Rumah Ibadah

Masjid Surau/

Mushola Gereja

Khatolik Gereja

Protestan Pura Vihara

1 Pontianak Selatan 66 91 8 24 2 19 2 Pontianak Timur 22 20 3 5 - - 3 Pontianak Barat 44 57 9 13 - 1 4 Pontianak Kota 47 81 - - - 6 5 Pontianak Utara 39 81 3 16 - 8

Jumlah 218 330 23 58 2 34 Sumber : Kantor Agama Kota Pontianak

2.3.1.5. Kebudayaan

Dalam mempertahankan dan mengembangkan nilai – nilai khasanah seni budaya pemerintah Kota Pontianak telah dilakukan berbagai program maupun kegiatan selama periode tahun 2004 - 2008 yang bertujuan agar budaya dan seni yang ada tetap ada dan terpelihara, selain itu menghidupkan kembali sejarah yang telah lama tidak diketahui masyarakat yang dulu pernah ada. Dengan membantu sanggar budaya yang telah ada dengan cara memantau dan membantu baik kegiatan maupun keuangannya. Sedangkan budaya yang ada tetap dipelihara baik yang berupa situs, cagar budaya maupun kesenian agar tetap eksis.

Untuk mengoptimalkan promosi pariwisata Kota Pontianak supaya meningkatkan kunjungan para wisatawan domestik mapupun mancanegara dengan mengadakan dan mengikuti festival yang berskala lokal dan nasional yang diselenggarakan setiap tahunnya. Pada periode tahun 2004 - 2008 dengan rata – rata penyelenggaraan festival budaya dan seni di Kota Pontianak sebanyak 12 kali, dan mengikuti festival skala nasional dengan rata – rata sebanyak 4 kegiatan.

Tabel. 2.20 Jumlah Pagelaran / Festival Budaya dan Seni di Dalam dan Luar

Kota Pontianak Tahun 2004 – 2008

No Uraian Satuan Tahun

R (Kali) 2004 2005 2006 2007 2008*

1 Festival daerah ( Kota Pontianak ) Kegiatan 12 12 12 19 9 12.28

2 Festival Skala Nasional Kegiatan 2 2 4 7 9 4.00

Sumber Disparbud&inkom Kota Pontianak

Page 26: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

20

Dalam pengembangan nilai budaya di Kota Pontianak yang ditujukan dengan perkembangan jumlah sanggar seni dan budaya selama periode tahun 2004 - 2008. Jumlah sanggar seni dan budaya yang ada sebanyak 125 sanggar berdasarkan data tahun 2008. Ini menunjukan adanya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya yang dimiliki Kota Pontianak semakin tinggi. Peran Pemerintah Kota Pontianak dalam memberikan pembinaan terhadap sanggar seni dan budaya selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan ini dapat ditujukan dari jumlah sanggar seni yang dibina setiap tahunnya mangalami peningkatan dimana pada tahun 2004 jumlah keseluruhan mencapai 50 buah dan tahun 2008 meningkat menjadi 120 buah.

2.3.1.6 Pemuda dan Olahraga

Melalui pembinaan Pemuda dan Olahraga diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi terwujudnya masyarakat pontianak yang sehat, cerdas, maju serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jumlah organisasi pemuda yang ada di Kota Pontianak pada Tahun 2005 terdata sebanyak 57 organisasi dan sampai dengan tahun 2008 tercatat sebanyak 144 organisasi yang tersebar di 5 kecamatan, diantaranya kecamatan pontianak barat sebanyak 18 organisasi, kecamatan pontianak timur sebanyak 20 organisasi, kecamatan pontianaks elatan sebanyak 45 organisasi, kecamatan pontianak utara sebanyak 33 organisasi dan kecamatan pontianak kota sebanyak 28 organisasi.Dari jumlah tersebut yang dapat dibina pada Tahun 2005 sebesar 64,91% atau 37 organisasi, Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2008 sebanyak 126 organisasi atau sebesar 87,50%.

2.3.2. Pendidikan

Aspek pendidikan merupakan bagian dari investasi yang ditujukan untuk pembentukan kualitas manusia. Sehingga dalam rangkaian prioritas pembangunan sektor pendidikan merupakan kunci dalam pencapaian proses pembangunan jangka panjang. Sehingga upaya untuk memahami persoalan utama tentang pendidikan penting, agar diketahui persoalan utama, akar masalah yang menjelaskan dan berbagai strategi yang diajukan untuk mengatasi persoalan yang terkait dengan pendidikan.

Salah satu hasil pendidikan yang perlu dipahami adalah antara target pencapaian universal pendidikan, dengan pencapaian angka partisipasi murni. Berdasarkan indikator diatas dalam periode waktu 2004-2008 jumlah angka partisipasi murni pada setiap jenjang pendidikan cendrung mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 jumlah APM pada tingkat SD sebesar 87 % dan menurun menjadi 86,76 % di tahun 2008 begitu juga halnya dengan tingkat SLTP dan SLTA. Untuk indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota Pontianak dirasakan sudah cukup baik perkembangannya dalam 5 (lima) tahun terakhir dimana pada tingkat SD tahun 2004 tercatat sebesar 104,79 % sedangkan untuk tahun 2008 mencapai 99,99 %. Adapun kelebihan persentase tersebut lebih diakibatkan oleh adanya anak usia sekolah yang berasal dari Kabupaten dan bersekolah di Kota Pontianak. Untuk tingkat SLTP jumlah APK tahun 2004 sebesar 99,17 % dan tahun 2008 meningkat menjadi 99,73 % demikian juga dengan tingkat pendidikan SLTA pada tahun 2004 tercatat sebesar 99,74 % dan tahun 2008 meningkat menjadi 103,47 %.

Pada indikator lainnya yang menunjukkan perkembangan pendidikan di Kota Pontianak menunjukkan arah yang lebih baik adalah pada indikator angka putus sekolah. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) tahun 2004 jumlah anak putus sekolah sebesar 0,30 % kemudian tahun 2005 berhasil diturunkan menjadi 0,20 % dan pada tahun 2008 angka putus sekolah di Kota Pontianak pada tingkat SD hanya sebesar 0,16 %. Pada tingkat SLTP dan tingkat SLTA juga demikian dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir jumlah anak putus sekolah berhasil diturunkan dimana pada tahun 2004 jumlah anak putus sekolah sebesar 0,40 (SLTP) dan 0,90 (SLTA) sedangkan pada tahun 2008 jumlah anak putus sekolah dapat diturunkan menjadi 0,20 (SLTP) dan 0,85 (SLTA). Keberhasilan dari pemerintah Kota Pontianak dalam menurunkan jumlah anak putus sekolah sehingga dapat

Page 27: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

21

melanjutkan pendidikannya tidak lain daripada dukungan peran serta masyarakat dalam mendukung program kerja pemerintah dalam usahanya meningkatkan pendidikan.

Tabel. 2.21 Indikator Bidang Pendidikan di Kota Pontianak Tahun 2004-2008

No. Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

1. APM SD (%) 87.00 86.94 86.88 86.82 86.76 APM SLTP (%) 71.00 70.77 70.54 70.31 70.08 APM SLTA (%) 70.00 65.97 65.02 64.08 63.14 2. APK SD (%) 104.79 102.36 101.57 100.78 99.99 APK SLTP (%) 99.17 99.31 99.45 99.59 99.73 APK SLTA (%) 99.74 100.66 101.59 102.53 103.47 3. Angka Putus Sekolah SD 0.30 0.20 0.18 0.17 0.16 Angka Putus Sekolah SLTP 0.40 0.31 0.28 0.24 0.20 Angka Putus Sekolah SLTA 0.90 0.88 0.87 0.86 0.85 4. Kelayakan Mengajar Guru SD 91.25 92.36 92.92 93.49 94.06 5. Kelayakan Gedung SD 53.57 87.47 90.24 93.09 95.94 6. NEM rata-rata SD/MI 6.23 6.45 6.53 6.60 6.67 7. NEM rata-rata SLTP/MTs 4.41 6.14 6.30 6.47 6.64 8. NEM rata-rata SMU/MA 5.43 5.47 5.51 5.55 5.59

Keberhasilan di bidang pendidikan di Kota Pontianak yang telah dicapai tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Di Kota Pontianak sendiri jika dilihat dari kelayakan guru pada tingkat SD dirasakan dalam 5 (lima) tahun terakhir terdapat peningkatan hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 kelayakan guru mengajar sebesar 91,25 % dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 94,06 % demikian juga halnya dengan kelayakan gedung SD, tahun 2004 tingkat kelayakan gedung SD sebesar 53,57 % dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 95,94 %. Adapun peningkatan dari kedua indikator tersebut lebih dikarenakan dengan adanya program pemerintah yang melakukan sertifikasi pada guru-guru, serta melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, begitu juga halnya dengan kelayakan gedung SD dimana setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 nilai kelayakan bangunan gedung SD sebesar 53,57 % kemudian pada tahun 2008 jumlah tersebut meningkat menjadi 95,94 %. Peningkatan kelayakan gedung tersebut dikarenakan adanya bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk program Dana Alokasi Khusus serta bentuk bantuan lainnya serta adanya perhatian yang lebih dari pemerintah Kota Pontianak sendiri terhadap bidang pendidikan dengan mengalokasikan dana yang berasal dari APBD guna melakukan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pontianak. Dengan meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan tersebut hasil yang diperoleh dapat dilihat dengan meningkatnya Nilai Ebtanas Murni rata-rata pada tiap jenjang pendidikan di Kota Pontianak. Pada tahun 2004 jumlah NEM pada tingkat SD sebesar 6,23 dan meningkat menjadi 6,67 di tahun 2008, begitu juga halnya dengan perolehan rata-rata NEM pada tingkat SLTP dimana pada tahun 2004 tercatat sebesar 4,41 dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 6,64 dan pada tingkat SLTA perolehan NEM rata-rata pada tahun 2004 sebesar 5,43 dan meningkat menjadi 5,59 di tahun 2008.

2.3.3. Kesehatan

Salah satu perwujudan daripada usaha pencapaian keadilan sosial adalah dengan mengusahakan kesempatan yang lebih luas bagi setiap warga negaranya untuk mendapatkan kesehatan yang sebaik-baiknya

Page 28: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

22

sesuai dengan kemampuan yang ada. Perbaikan pemeliharaan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan perwujudan kesejahteraan masyarakat

Perubahan derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung antara lain tingkat ketersediaan sarana-prasarana kesehatan, ketersediaan tenaga medis dan paramedis, manajemen, kualitas pelayanan, pendapatan dan kesadaran masyarakat serta faktor lain yang bersifat menunjang terhadap pembangunan sektor kesehatan.

Pembangunan kesehatan sebagaimana terdapat dalam Sistem Kesehatan Nasional bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi - tingginya yang berarti membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing global. Pelaksanaan pembangunan kesehatan telah menetapkan paradigma baru bidang kesehatan yaitu sesuai dengan visi pembangunan kesehatan yakni Indonesia Sehat 2010, melalui Kabupaten dan Kota Sehat. Di dalam Indonesia Sehat 2010, pembangunan kesehatan lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan setiap warga negara dapat mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya.

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh lingkungan, perilaku pelayanan kesehatan dan keturunan. Adapun tolak ukur yang ditetapkan untuk melihat tingkat derajat kesehatan masyarakat adalah indikator kesehatan yang terdiri dari angka harapan hidup, angka kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) dan status gizi.

Tabel. 2.22 Indikator Derajat Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2004 – 2008

No. Indikator Tahun

2004 2005 2006 2007 2008 1 Umur Harapan Hidup (Tahun) 65,80 66,10 68,74 69,13 70,29 2 AKI (diganti jumlah kematian ibu maternal) (kasus) 9 4 17 4 1 3 AKB (diganti jumlah bayi mati) (kasus) 41 38 43 31 10 4 Angka Kematian Kasar (per 1.000 pddk) 4.27 4.38 4.49 4.11 -

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Berdasarkan indikator derajat kesehatan diatas memberikan gambaran bahwa jumlah AKI (Angka Kematian Ibu) di Kota Pontianak dalam 5 (lima) tahun terakhir cendrung mengalami penurunan, dimana pada tahun 2004 jumlah AKI yang tercatat sebanyak 9 kasus kemudian menurun menjadi 4 kasus pada tahun 2005, tahun 2006 jumlah ini sedikit meningkat menjadi 17 kasus dan kembali menurun menjadi 4 kasus di tahun 2007 dan pada tahun 2008 sendiri kembali menurun menjadi 1 kasus. Demiikian juga halnya dengan indikator Angka Kematian Bayi (AKB), dalam kurun waktu 5 (lima) tahun cendrung mengalami penurunan, pada tahun 2004 jumlah AKB di Kota Pontianak sebesar 41 kasus dan menurun menjadi 10 kasus di tahun 2008.

Peranan gizi dalam kehidupan manusia dipandang sangat penting, hal ini dikarenakan keadaan gizi yang buruk mencerminkan pola kehidupan masyarakat yang belum baik. Masalah gizi merupakan permasalahan yang penting untuk diperhatikan karena menyangkut dengan kualitas sumberdaya manusia di masa akan datang. Kasus gizi buruk di Kota Pontianak dalam periode 2004-2007 mempunyai perkembangan yang bervariasi, dimana pada tahun 2004 jumlah kasus gizi buruk mencapai 22 kasus kemudian meningkat menjadi 34 kasus di tahun 2005 dan kembali meningkat menjadi 42 kasus di tahun 2006, sedangkan untuk tahun 2007 jumlah gizi buruk mengalami penurunan menjadi 29 kasus.

Page 29: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

23

Tabel. 2.23 Kasus Gizi Buruk dan Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Di Kota Pontianak Periode 2004 – 2007

No. Indikator Tahun

2004 2005 2006 2007 1 Kasus Gizi Buruk 22 34 42 29 2 Kecamatan Bebas Rawan Gizi 5 4 3 4

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Salah satu indikator keberhasilan daripada pembangunan suatu daerah adalah dengan melihat derajat kesehatan masyarakat suatu daerah, semakin baik derajat kesehatan suatu daerah tersebut maka semakin tinggi juga tingkat pembangunan daerah tersebut demikian juga sebaliknya semakin rendah derajat kesehatan masyarakat maka kemungkinan besar pembangunan yang dilaksanakan dapat dikatakan kurang berhasil. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik, keberhasilan pemerintah kota pontianak dalam pembangunan bidang kesehatan dapat dilihat dari kinerja pelayanan kesehatan baik dari jumlah tenaga kesehatan yang tersedia maupun dengan fasilitas sarana kesehatan.yang ada. Perkembangan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kota Pontianak dirasakan sudah cukup menunjang untuk mensejahterakan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatannya, hal ini dapat dilihat dengan digulirkannya berbagai program dan kegiatan kerja dari pemerintah. Di Kota Pontianak sampai dengan saat ini pemerintah daerah tidak memiliki fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit, hal ini tidak lain lebih dikarenakan keberadaan Kota Pontianak itu sendiri sebagai Ibukota dari propinsi Kalimantan Barat sehingga keberadaan Rumah Sakit dirasakan cukup dikelola oleh pemerintah propinsi dan swasta. Jumlah rumah sakit yang tersedia di Kota Pontianak sebanyak 7 unit baik itu pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah daerah maupun oleh swasta, poliklinik/balai pengobatan sebanyak 18 unit dan klinik bersalin sebanyak 7 unit.

Untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan, pemerintah Kota Pontianak telah melakukan berbagai upaya dan usaha diantaranya adalah dengan menyediakan sarana kesehatan berupa puskesmas dan posyandu. Adapun upaya yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Pontianak dalam meningkatkan mutu pelayanan melalui pengembangan Puskesmas Unggulan. Puskesmas Unggulan merupakan Puskesmas yang memiliki pelayanan pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik daerah dan kebutuhan masyarakat setempat. Adapun Puskesmas Unggulan tersebut diantaranya :

- Puskesmas Alianyang dengan pengembangan pelayanan dan perawatan persalinan serta pengobatan pada sore hari;

- Puskesmas Siantan Hilir dengan pengembangan pelayanan UGD 24 jam, rawat inap dan perawatan persalinan;

- Puskesmas Kampung Bali dengan pengembangan pelayanan gigi;

- Puskesmas Karya Mulya dengan pengembangan pelayanan dan perawatan persalinan;

- Puskesmas Kom Yos Sudarso dengan pengembangan pelayanan VCT HIV-AIDS;

- Puskesmas Kampung Dalam dengan pengembangan pelayanan perawatan gizi buruk;

- Puskesmas Kampung Bangka dengan pengembangan pelayanan pemeriksaan tumbuh kembang anak.

Keberadaan fasilitas kesehatan ini khususnya puskesmas sangat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, hal ini dikarenakan fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan dirasakan sudah cukup untuk melayani masayrakat yang ingin berobat. Sampai dengan saat ini jumlah puskesmas yang ada di Kota Pontianak sebanyak 22 unit yang tersebar di setiap kecamatan.

Page 30: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

24

Tabel. 2.24 Jumlah Puskesmas Menurut Jenisnya di Kota Pontianak

No Kecamatan PUSKESMAS

Puskesmas Pembantu

Puskesmas Keliling Non Inpres Inpres

Non Inpres ada TT

Jumlah

1 Pontianak Selatan 1 3 - 4 2 3 2 Pontianak Timur 1 4 - 5 2 2 3 Pontianak Barat 1 2 - 3 1 2 4 Pontianak Utara 1 3 1 5 5 1 5 Pontianak Kota 2 2 1 5 1 2

Jumlah 6 14 2 22 11 10 Sumber : Laporan Pertanggungjaawaban Walikota Tahun 2005

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai yang tidak kalah penting adalah tersedianya sumberdaya manusia (SDM). Jumlah sumberdaya manusia di bidang kesehatan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir di Kota Pontianak, menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dimana pada tahun 2004 jumlah tenaga kesehatan seluruhnya berjumlah 744 orang dan meningkat menjadi 1.889 orang di tahun 2007. Adapun dari jumlah tersebut terdiri dari dokter sebanyak 84 orang, dokter gigi sebanyak 33 orang, dokter spesialis sebanyak 164 orang, perawat sebanyak 1.048 orang, bidang sebanyak 248 orang, apoteker sebanyak 19 orang, ahli gizi sebanyak 94 orang, ahli sanitasi sebanyak 70orang dan ahli kesehatan masyarakat sebanyak 93 orang.

Untuk melihat kondisi kesehatan daripada masyarakat Kota Pontianak dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir dapat dilihat dari tabel dibawah, dimana terdapat 10 besar jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat.

Tabel. 2.25 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Pontianak Tahun 2004 – 2007

No Nama Penyakit 2004 2005 2006 2007

1 Infeksi Akut lain Pernapasan Atas 42.581 55.932 83.749 83.765 2 Penyakit lain pada Saluran Pernapasan Atas 32.703 42.332 57.000 60.392 3 Penyakit Pulpa dan Jaringan Peripikal 14.930 18.382 25.518 24.269 4 Penyakit Darah Tinggi 13.275 16.332 20.090 24.229 5 Penyakit pada sistim Otot dan Jaringan Pengikat 11.616 12.408 7.306 16.013 6 Penyakit Kulit Infeksi 9.697 12.828 16.008 13.925 7 Diare ( termasuk tersangka Kolera) 8.041 12.752 15.293 13.053 8 Penyakit Kulit Alergi 6.633 9.624 13.221 7.891 9 Asma 4.422 6.154 8.268 7.180 10 Penyakit Lainnya 48.229 25.912 7.605 6.216 Jumlah 192.127 212.656 254.058 256.933

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Pontianak

2.4. Prasarana dan Sarana Daerah

2.4.1. Pasar

Keberadaan prasarana dan sarana daerah dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tersedianya prasarana dan sarana daerah merupakan pencerminan terhadap perkembangan pembangunan suatu kota. Berdasarkan hal

Page 31: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

25

tersebut pemerintah Kota Pontianak secara bertahap dan berkelanjutan berupaya secara maksimal untuk meningkatkan pembangunan sehingga dapat tumbuh sejajar dengan kota-kota liannya di Indonesia. Salah satu usaha tersebut adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana daerah baik itu sarana jalan, sarana perekonomian maupun sarana fasilitas umum lainnya.

Tabel. 2.26 Jumlah Pasar Tradisional Per Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2004 – 2008

No. Kecamatan Tahun

2004 2005 2006 2007 2008 1 Pontianak Selatan 1 2 3 3 3 2 Pontianak Barat 4 2 2 2 2 3 Pontianak Kota - 3 3 3 3 4 Pontianak Utara 1 1 1 1 1 5 Pontianak Timur 1 1 1 1 1 Kota Pontianak 7 9 10 10 10

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak

Beberapa prasarana dan sarana daerah guna mendukung pelayanan publik yang sekaligus berdampak luas terhadap perkembangan perekonomian daserah maka telah dilakukan pembangunan dan penataan tempat-tempat dan pusat kegiatan perdagangan, sehingga baik pedagangn maupun pembeli merasa nyaman dalam beraktifitas. Pembangunan pusat-pusat bisnis di Kota Pontianak tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja namun juga dilakukan oleh pihak swasta/ masyarakat, sampai dengan tahun 2008 jumlah sarana pasar tradisional yang ada sebanyak 10 buah diantaranya pasar mawar, pasar flamboyan, pasar cempaka, pasar kemuning, pasar teratai, pasar kenanga, pasar puring, pasar dahlia, pasar siantan dan pasar soedarso. Dari jumlah tersebut sampai dengan tahun 2008 pemerintah Kota Pontianak telah melakukan revitalisasi pasar dengan konsep pasar semi modern. Adapun pasar yang telah dilakukan peremajaan tersebut sebanyak 2 (dua) buah yakni pasar dahlia dan pasar mawar, perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional tersebut dilakukan pemerintah Kota Pontianak melalui bekerjasama dengan pihak swasta.

Selain dari pasar trasisional, keberadaan pasar modern di Kota Pontianak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir juga dirasakan terdapat peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah pasar modern yang tercatat melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Pontianak sebanyak 20 unit diantaranya mall sebanyak 4 unit, swalayan sebanyak 10 unit dan mini market sebanyak 6 unit. Untuk tahun 2007 jumlah keseluruhan pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak sebanyak 22 unit diantaranya mall sebanyak 4 unit, swalayan sebanyak 10 unit dan mini market sebanyak 8 unit.

Tabel. 2.27 Jumlah Pasar Modern di Kota Pontianak Tahun 2005-2007

No Kategori Pasar Jumlah

2005 2006 2007 1 Mall 4 4 4 2 Swalayan 10 10 10 3 Mini Market 6 6 8

Jumlah 20 20 22 Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak

Page 32: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

26

2.4.2. Jalan dan Saluran

Guna mendukung kelancaran roda pemerintahan dan perekonomian maka kondisi prasarana jalan yang ada harus cukup baik, ini lebih dikarenakan jalan merupakan prasarana untuk mempermudah mobilitas penduduk dari suatu tempat ketempat lain.

Tabel. 2.28 Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Tahun 2004 – 2008

No Jenis Jalan Satuan Jumlah

2004 2005 2006 2007 2008

1 Aspal Km 172.041 210.00 216.156 216.16 216.16

2 Beton Km 23.74 23.74

3 Telford Km 21.801 26.00 23.748 3.42 3.42

4 Tanah Km 28.727 7.554 3.650 3.65 3.65 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak

Berdasarkan jenis permukaannya jalan dapat dikategorikan jalan aspal, Jalan beton, telford dan tanah. Panjang jalan aspal pada tahun 2007 sepanjang 216.156 km atau 102,93% dari yang ditargetkan sepanjang 210 km. Apabila dibandingkan dengan tahun 2005 terdapat peningkatan sepanjang 6,156 km atau 2,9%. Peningkatan struktur jalan menjadi struktur beton mulai dilaksanakan pada tahun 2007 terutama pada jalan yang selalu tergenang dan pada tahun 2007 dilaksanakan sepanjang 23,74 km atau 91,31% dari yang ditargetkan sepanjang 26 km. Sedangkan jalan dengan kategori jalan tanah pada tahun 2006 sepanjang 3,650 km atau 151,68% dari yang ditargetkan sepanjang 7.554 km. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2005 jalan tanah terdapat penurunan sepajang 3,904 km atau 51,68%. Dengan berkurangnya jalan tanah dan bertambahnya jalan aspal, hal ini berarti kualitas jalan di Kota Pontianak semakin baik. Upaya peningkatan jalan dengan konstruksi beton dimaksudkan untuk mengatasi kapasitas daya dukung jalan dan umur rencana pelayanan jalan yang dilaksanakan secara bertahap.

Berdasarkan status jalan dapat dikategorikan jalan nasional, jalan propinsi, jalan kota dan jalan lingkungan. Tahun 2008 masing- masing kecamatan memiliki kategori jalan tersebut. Kecamatan Pontianak Selatan memiliki jalan nasional sepanjang 6,370 km, jalan propinsi sepanjang 5,674 km, jalan kota sepanjang 63,740 km dan jalan lingkungan sepanjang 126,922 km. Sedangkan Kecamatan Pontianak Barat tidak memiliki jalan nasional melainkan jalan propinsi sepanjang 6,534 km, jalan kota sepanjang 26,557 km dan jalan lingkungan sepanjang 130,010 km. Kecamatan Pontianak Kota dan Pontianak Timur tidak memiliki jalan propinsi. Kecamatan Pontianak Kota memiliki jalan nasional sepanjang 1,597 km, jalan kota sepanjang 54,454 km dan jalan lingkungan sepanjang 131,169 km.

Tabel. 2.29 Jumlah dan Panjang jalan Berdasarkan Status Di Kota Pontianak Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah dan Panjang Jalan Nasional Propinsi Kota Lingkungan Jumlah Panjang

1 Pontianak Selatan 6.370 5.674 63.740 126.922 190.674

2 Pontianak Barat - 6.534 26.557 130.010 156.574

3 Pontianak Kota 1.597 - 54.454 131.169 185.625

4 Pontianak Utara 15.542 1.861 19.830 125.505 145.352

5 Pontianak Timur 9.832 - 19.411 61.184 80.605

6 Pontianak Tenggara

Jumlah 33.341 14.069 183.992 574.790 758.830

Page 33: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

27

Khusus Kecamatan Pontianak Tenggara berhubung pelantikan camat dan lurah dilaksanakan pada tanggal 7 April 2008 yang merupakan realisasi dari Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 Tahun 2006 tentang pemekaran Kecamatan Pontianak Selatan, maka data-datanya belum akurat dan masih dalam tahap pensosialisasian. Namun tidak mengurangi data Kota Pontianak, karena merupakan bagian dari Kecamatan Pontianak Selatan. Artinya data Kecamatan Pontianak Tenggara sudah tercover dalam data Kecamatan Pontianak Selatan.

Saluran merupakan prasarana untuk memperlancar arus air baik akibat genangan air hujan maupun dari pasang/surut air sungai sehingga dapat mempercepat proses surutnya air, dengan tidak terjadinya genangan air maka kegiatan masyarakat tidak terganggu, memberikan rasa nyaman bagi pemakai jalan, sehingga jalan dapat lebih terawat dan terpelihara dengan baik serta tidak cepat mengalami kerusakan.

Adapun kondisi saluran di Kota Pontianak terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier dengan panjang 654,141 meter, saluran primer dengan panjang 164.661 meter, saluran sekunder dengan panjang 119,959 meter dan panjang saluran tersier adalah 369,521 meter.

Tabel. 2.30 Jumlah dan Panjang Saluran di Kota Pontianak Tahun 2008

No. Kecamatan Ruas Primer Ruas Sekunder Ruas Tersier Ruas Jumlah

1 Pontianak Selatan 10 39.190 17 20.768 353 121.707 380 182,425

2 Pontianak Barat 7 8.989 13 20.706 276 85.771 296 116,058

3 Pontianak Kota 2 7.230 26 25.293 305 96.610 333 129,799

4 Pontianak Utara 22 102.941 17 30.525 231 6.695 270 140,701

5 Pontianak Timur 11 6.311 26 22.667 206 58.738 243 88,202

6 Pontianak Tenggara*)

Jumlah 52 164,661 99 119.959 1.371 369.521 1.522 657.185 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Ptk, 2008

2.4.3. Transportasi

Pembangunan suatu daerah menuntut sistem transportasi untuk mobilitas orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan sarana transportasi yang lancar dan mudah akan memberikan dampak perputaran ekonomi yang berjalan dengan efisien baik dari segi biaya maupun dari segi kelancaran.

Selama ini di Kota Pontianak sarana transportasi laut dan udara memegang peranan penting, terutama untuk transportasi antar propinsi hal ini dikarenakan belum adanya jalan jalan yang dapat menghubungakan dengan propinsi lain. Berbicara mengenai sarana transportasi tidak terlepas dengan keberadaan terminal, hal ini dikarenakan agar pengguna transportasi dapat lebih nyaman dan tertib dalam melakukan perjalanan.

Pada transportasi sungai Kota Pontianak memiliki dermaga yang berfungsi untuk memperlancar arus bongkar muat barang dari luar daerah menuju Kota Pontianak ataupun sebaliknya. Adapun dermaga tersebut adalah pelabuhan SHANG HIE, dimana setiap harinya dipergunakan masyarakat Kota Pontianak maupun masyarakat di luar Kota Pontianak untuk melakukan aktifitas bongkar muat. Untuk transportasi laut Kota Pontianak memiliki pelabuhan laut yang pengelolaannya dilakukan oleh PT. Pelni, keberadaan pelabuhan ini begitu penting dalam menjalankan roda perekonomian Kota Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat pada Umumnya.

Untuk transportasi darat keberadaan terminal sangatlah penting, hal ini dikarenakan agar dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan alat transportasi public yang telah ada. Jumlah terminal yang ada

Page 34: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

28

di Kota Pontianak sampai dengan tahun 2008 sebanyak 10 unit diantaranya terminal batu layang, nipah kuning, pal lima, RSU Soedarso, pasar kemuning, pasar dahlia, parit mayor, tanjung hulu, kapuas indah dan terminal harapan jaya.

Masing-masing terminal tersebut melayani rute-rute tertentu dengan didukung oleh sarana transportasi publik seperti keberadaan oplet dan bus kota yang melayani angkutan publik dalam maupun luar kota. Table berikut memberikan gambaran lebih detail mengenai keberadaan terminal tersebut.

Tabel. 2.31 Terminal Angkutan Umum Kota Pontianak Tahun 2008

No Nama Terminal Lokasi Luas (M2) Daya Tampung

Jumlah Kendaraan yang melayani

1 Batu Layang Jl. Khatulistiwa 9.155 517 717 2 Nipah Kuning Jl. Kom Yos Sudarso 3.150 326 111 3 Pal V Jl. Husein Hamzah 1.000 83 5 4 RSU Sudarso - 1.666 102 157 5 Pasar Kemuning Jl. Prof M Yamin 875 76 77 6 Pasar Dahlia Jl. H Rais A Rahman 691.3 60 70 7 Parit Mayor Jl. Tanjung Raya 400 37 15 8 Tanjung Hulu Jl. Yak Sabran 400 37 16 9 Kapuas Indah Jl. Kapten Marsan - - - 10 Harapan Jaya Jl. Harapan jaya 2.025 220 0

Jumlah 19.362,3 3.268 1.168 Sumber: Dinas Perhubungan Kota Pontianak,2008

2.4.4. Komunikasi

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan kemajuan teknologi maka masyarakat Kota Pontianak dapat dengan mudah mengikuti perkembangan informasi yang terjadi setiap waktu. Perkembangan jumlah stasiun televisi di Kota Pontianak dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir sangatlah menggembirakan. Pada tahun 2004 jumlah stasiun televisi di Kota Pontianak sebanyak 4 stasiun kemudian meningkat di tahun 2005 menjadi 9 stasiun dan pada tahun 2006 menjadi 12 stasiun sedangkan untuk tahun 2007 jumlahnya meningkat menjadi 14 stasiun. Adapun stasiun televisi tersebut diantaranya adalah TVRI, RCTI, INDOSIAR, TPI, TRANS TV, TRANS 7, METRO TV, GLOBAL TV, SCTV, AN TV dan LATIVI sedangkan untuk stasiun televisi lokal diantaranya KCTV, RUAI TV dan KHATULISTIWA TV.

Selain stasiun televisi keberadaan stasiun radio di Kota Pontianak sangatlah membantu masyarakat Kota Pontianak dalam mengakses informasi. Jumlah stasiun radio di Kota Pontianak pada tahun 2004 dan tahun 2005 adalah sebanyak 5 stasiun kemudian meningkat menjadi 14 stasiun pada tahun 2006 dan tahun 2007.

2.4.5. Air Bersih dan Listrik

Kebutuhan air bersih adalah merupakan kebutuhan dasar masyarakat, pengelolaan air bersih di Kota Pontianak dilaksanakan oleh PDAM Kota Pontianak. Adapun pengolahan air baku bersumber dari Sungai Kapuas yang dekat dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM, akan tetapi pada saat musim kemarau PDAM mengalami kesulitan untuk mendapatkan air baku. Hal ini disebabkan masuknya air laut, sehingga kadar garam berada diatas ambang batas dan tidak dapat diolah dengan instalasi yang ada.

Page 35: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

29

Pendistribusian air bersih yang dilakukan PDAM mencakup 6 kecamatan di Kota Pontianak dan sebagian daerah dari Kabupaten lain. Pendistribusian dilakukan melalui system perpompaan dari reservoir distribusi, yang berada ditiap Kecamatan. Untuk memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Pontianak, PDAM memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) bersih dengan total kapasitas produksi yaitu sebesar 1.210 liter/detik yang terdiri dari : IPA I,II,III dan IV berlokasi di Jalan ImamaBonjol, IPA V berlokasi di Jalan Selat Panjang dan IPA SJL berlokasi di Jalan Komyos Sudarso.

Pada tahun 2004 jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 349.848 unit sambungan, tahun 2005 meningkat menjadi 355.332 unit sambungan kemudian pada tahun 2006 kembali meningkat menjadi 362.818 unit sambungan sedangkan sampai dengan tahun 2007 jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 374.922 unit sambungan atau dengan rata – rata meningkat sebesar 2.28%.

Dalam menyikapi peningkatan permintaan akan air bersih dapat dilihat dari jumlah air yang diproduksi. Pada tahun 2004 jumlah produksi air mencapai 30.295 m3 kemudian meningkat menjadi 35.563 m3 di tahun 2005 sedangkan pada tahun 2006 produksi air sedikit mengalami penurunan menjadi 33.653 m3dan pada tahun 2007 kembali meningkat menjadi 34.600 m3 atau dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 3.96%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. PLN Cabang Pontianak dan Wilayah V Sektor Kapuas. Rata-rata kapasitas yang terpakai untuk wilayah sungai kapuas tahun 2006 sebesar 85.885.000 Kw sedangkan untuk wilayah cabang Pontianak sebesar 328.268.000 Kw. Untuk jumlah pelanggan sampai dengan tahun 2006 tercatat sebanyak 431.914 pelanggan dengan dengan rincian pelanggan rumah tangga sebanyak 211.893, pelanggan industri sebanyak 34.445, pelanggan perkantoran sebanyak 18.665, pelanggan bisnis sebanyak 107.933, dan pelanggan sosial sebanyak 58.998.

2.5. Pemerintahan Umum

Pemerintahan daerah adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan daerah yaitu Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dalam menjalankan roda pemerintahan Pemerintah Daerah memiliki fungsi ganda yaitu sebagai penyelenggara pemerintahan sekaligus sebagai penyelengara utama dalam pembangunan di daerah. Sebagai penyelenggara pemerintahan di daerah berperan utama mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat di daerah dalam kerangka regulasi, sedangkan sebagai penyelenggara utama dalam pembangunan daerah berperans ebagai pelaksana dan sebagai penanggungjawab utama dalam keseluruhan proses pembangunan yang dilaksanakan di daerah yaitu dalam kerangka investasi dan penyediaan barang serta pelayanan publik.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam era persaingan global yang menuntut efisiensi dan akurasi, pelayanan birokrasi yang cepat, murah dan berorientasi pada kebutuhan serta kepuasan klien sudah menjadi kebutuhan umum.

Dalam usahanya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kantor pelayanan perijinan terpadu (KP2T) menggunakan prinsip pelayanan yang sederhana, jelas, pasti, aman, terbuka, efisien dan ekonomis, adil serta tepat waktu. Prinsip tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya suasana yang kondusif dikalangan masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan simpati masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan pembangunan Kota Pontianak.

Pelayanan perijinan yang telah diterbitkan sebagai standar prosedur pelayanan yang lebih baik untuk membantu masyarakat dalam mengurus segala perijinan melalui kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Pontianak tidak lepas dari standar waktu yang telah ditentukan sehingga penerbitan surat ijin dapat diselesaikan tepat waktu. Adapun standar waktu dalampengurusan perijinan adalah sebagai berikut :

Page 36: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

30

Tabel. 2.32 Standar Waktu Pelayanan Perizinan (hari) Tahun 2004 - 2008

No Keterangan Tahun

2004 2005 2006 2007 2008 1 Standar waktu pelayanan SIUP 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 2 Standar waktu pelayanan SITU 8 8 8 8 7-10 3 Standar waktu pelayanan TDP 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 4 Standar waktu pelayanan TDI 1-5 1-5 1-5 1-5 1-5 5 Standar waktu pelayanan Izin Gangguan (HO) 8 8 8 8 7-10

Sumber : KP2T & PMD Kota Pontianak

Tingkat keberhasilan yang telah dilaksanakan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah Kota Pontianak dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 sebagai berikut :

1. Meningkatnya investasi Kota Pontianak dibidang perdagangan dan jasa tercermin dari pertambahan surat permohonan ijin usaha yang masuk ke KP2T & PMD Kota Pontianak

2. Tahun 2006 KP2T & PMD Kota Pontianak mendapatkan Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Barat atas prestasi yang telah diperoleh dalam bidang pelayanan publik di Tingkat Nasional dan telah dianugrahi Piagam Citra Pelayanan Prima oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara pada tanggal 22 Desember 2006.

3. KP2T & PMD Kota Pontianak mendapatkan penghargaan atas upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan publik dengan predikat Terbaik oleh Gubernur Kalimantan Barat pada tahun 2006.

4. Piagam Penghargaan dari MenPAN tahun 2006 yang diberikan kepada KP2T & PMD Kota Pontianak atas keberhasilannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaan program kependudukan Pemerintah Kota Pontianak telah berhasil memprogramkan KTP berasuransi, Program ini bekerjasama dengan PT, Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya, dimana masyarakat Kota Pontianak yang telah memiliki KTP Pontianak secara otomatis telah diasuransikan. Proses asuransi tersebut berlangsung disaat pembuatan KTP dimana biaya yang ditarik sebesar Rp. 5.000. pengklaiman asuransi tersebut berguna apabila terjadi kecelakaan ataupun seseorang tersebut meninggal. Selain itu Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Catatan Sipil, Kependudukan dan Keluarga Berencana juga melakukan program pemberian akta gratis bagi anak berusia 0 - 18 Tahun berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 511 Tahun 2007, hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kota dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal dengan tidak membebani masyarakat atau memberi keringanan kepada masyarakat dalam mendapatkan identitas penduduk yang harus dimiliki setiap orang atau anggota masyarakat.

2.6. Identifikasi Masalah

Untuk mendapatkan potret gambaran kondisi saat ini dan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kota Pontianak, berikut dijabarkan secara mendetail kedua hal tersebut meliputi bidang fisik, bidang sosial budaya, bidang ekonomi, bidang good governance dan bidang hokum, keamanan dan ketertiban. Gambaran kondisi dan permasalah-permasalah ini selanjutnya akan dipergunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan, strategi dan program kegiatan.

2.6.1. Bidang Fisik

a. Kondisi Saat ini

1. Kondisi Jalan Mantab sebesar 57,65 %, Rasio aspek Asesibilitas 2,00 ≤ standar 5,00, Rasio aspek Mobilitas 2,488 ≥ 2,00 dan Rasio Panjang Jalan terhadap Jumlah Penduduk sebesar 0,543 ≤ 0,60

Page 37: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

31

2. Kondisi Saluran Primer dengan Konstruksi Tanah sebesar 69.687 m dari panjang keseluruhan mencapai 164.765 m, Saluran Sekunder dengan Kontruksi Tanah mencapai 36.739 m dari total keseluruhan 120.157 m dan saluran Tersier sebesar 217.805 m dari total keseluruhannya mencapai 378.572 m.

3. Terdapatnya sebanyak 247,77 Ha Kawasan Kumuh, dengan kondisi Infrastruktur Pendukung seperti sarana Air Bersih, Jalan, MCK, Saluran Drainase dan sarana Persampahan belum terpenuhi.

4. Jumlah Rute Trayek Angkutan Umum Tidak Mengalami Penambahan dalam Kurun Waktu 5 Tahun Terakhir (sampai saat ini terdapat 34 Rute Trayek)

5. Tingkat Pertumbuhan Kendaraan 10 %/Tahun Dirasakan Semakin Membebani Jalan-Jalan Kota Khususnya Kawasan Pusat Kota

6. Cakupan Pelayanan Air Bersih saat ini masih 72 % dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 1.210 l/d, produksi air sebesar 1.097 l/d, distribusi air sebesar 978 l/d dan jumlah kehilangan air sebesar 42,3 % serta jumlah keseluruhan pelanggan sebanyak 65.927.

b. Identifikasi Masalah

1. Tingkat Pembebanan Jalan yang semakin besar akibat pertumbuhan kendaraan mengimplikasikan terjadinya kemacetan pada ruas-ruas jalan tertentu pada jam sibuk

2. Beberapa badan jalan terletak di bawah permukaan air sehingga rentan terhadap genangan 3. Belum tertatanya sistem drainase kota 4. Terjadinya titik mati saluran akibat keterbatasan dalam pemeliharaan, pembangunan yang

memakai badan sungai dan didukung oleh perilaku masyarakat yang masih suka membuang sampah di saluran air.

5. Belum terintegrasinya program pengentasan permukiman kumuh kota 6. Keterbatasan kemampuan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni khususnya masyarakat

miskin 7. Masih banyak jalan lingkungan yang kondisinya belum memadai 8. Belum efektifnya manajemen pengelolaan persampahan kota 9. Sarana dan prasarana persampahan belum cukup memadai untuk mendukung pelayanan

persampahan 10. Trayek angkutan kota belum optimal mencakup luasan wilayah kota 11. Semakin terbebaninya kawasan pusat kota akibat tarikan perkembangan aktivitas

2.6.2. Bidang Sosial Budaya

a. Kondisi Saat Ini

1. Asuransi kesehatan masih belum menjangkau seluruh masyarakat miskin sementara jumlah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan dari kalangan tidak mampu cukup banyak

2. Kurangnya pelayanan di puskesmas (ketersediaan obat-obatan yang masih terbatas dan tingginya harga obat-obatan)

3. Masih tingginya jumlah KK miskin (19.700 KK atau 93.870 jiwa) 4. Masih kurangnya tenaga spesialis dokter yang bertugas di puskesmas 5. Masih terdapatnya angka kesakitan (morbiditas) yaitu 20,86 % per 1000 pddk 6. Masih tingginya angka AKI dan AKB, dimana pada tahun 2007 terdapat 4 kasus (AKI) dan 31

kasus (AKB). 7. Masih tingginya angka putus sekolah pada usia wajib belajar 9 tahun, dimana pada tahun 2007

untuk tingkat SD/MI sebesar 1,02 % atau 140 orang dan tingkat SLTP sebesar 3,36 %. 8. Tingginya biaya kursus serta kurangnya informasi keberadaannya. 9. Kurangnya sarana & prasarana sekolah (belum sesuai standar)

Page 38: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

32

10. Keberadaan SMK masih terbatas (jumlah SMK selurunya mencapai 29 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 10.227 orang)

11. Kurangnya minat anak untuk melanjutkan pendidikan berbasis lapangan kerja 12. Adanya kecendrungan menurunya rasa toleransi baik dikalangan agama, suku, etnis yang ada.

b. Identifikasi Masalah

1. Pelayanan kesehatan yang belum merata dan belum terjangkau masyarakat luas 2. Biaya pemeliharaan kesehatan yang semakin tinggi 3. Terbatasnya tenaga kesehatan 4. Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan 5. Belum meratanya mutu pendidikan tiap jenjang antar sekolah maupun antar kawasan 6. Masih rendahnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SLTP ke SLTA 7. Masih rendahnya mutu siswa SLTA yang akan masuk ke pasar kerja 8. Masih adanya angka mengulang dan angka putus sekolah di tiap jenjang pendidikan 9. Masih ada potensi konflik antar umat beragama

2.6.3. Bidang Ekonomi

a. Kondisi

1. Masih terdapatnya ketimpangan wilayah kawasan/kecamatan, dimana dilihat pertumbuhan ekonomi yang ada Kecamatan Pontianak Utara sebesar 3,98 %, Pontianak Timur sebesar 3,94 %, Pontianak Barat sebesar 5,13 %, Pontianak Kota sebesar 5,04 % dan Pontianak Selatan sebesar 5,19 %.

2. Masih tingginya perbedaan PDRB Perkapita antar kecamatan, dimana Kecamatan Pontianak Utara sebesar Rp. 13.046.784, Pontianak Timur sebesar Rp. 8.024.531, Pontianak Barat sebesar Rp. 6.784.013, Pontianak Kota sebesar Rp. 22.880.267 dan Pontianak Selatan sebesar Rp. 19.555.127.

3. Iklim investasi masih kurang kondusif, saat ini penanaman modal dalam negeri berkisar Rp. 29.843,02 melalui 14 proyek dari yang direncanakan sebesar Rp. 766.085,27 (19 proyek)

4. Rencana investasi melalui penanaman modal asing saat ini sebesar Rp. 375.218,54 (34 proyek) akan tetapi terealisasi sebesar Rp. 20.206,40 (8 proyek).

5. Penyebaran pedagang informal belum tertata dengan baik 6. Kurangnya sarana dan prasarana pasar tradisional 7. Jumlah industri kecil rumah tangga sebanyak 1.120, industri kecil sebanyak 1.820, industri

menengah sebanyak 178 dan industri kecil binaan program kemitraan sebanyak 1.150

b. Identifikasi Masalah

1. Kesenjangan PDRB antar kawasan/ kecamatan 2. Kesenjangan pertumbuhan ekonomi antar kawasan/kecamatan 3. Lama dan panjangnya proses perizinan 4. Masih tingginya biaya perizinan 5. Masih tingginya aqngka kejahatan 6. Infrastuktur yang belum memadai seperti sarana jalan, listrik dan air bersih. 7. Jumlah pedagang informal sebanyak 4.893, dan masih banyak pedagang informal yang masih

menempati fasilitas umum 8. Jumlah pasar tradisional milik pemerintah sebanyak 8 unit saat ini baru 2 unit pasar yang ditata

dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik. 9. Masih terbatasnya daya tampung pasar tradisional yang ada

Page 39: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

33

10. Banyaknya produk IKM yang belum mampu bersaing dengan produk luar baik dilihat dari kualitas maupun dari kuantitasnya

11. Masih rendahnya kualitas SDM IKM dan masih rendahnya penetrasi pasar terhadap produk home industri

2.6.4. Bidang Good Governance

a. Kondisi

1. Masih kurangnya produktivitas dan efesiensi dalam pengelolaan urusan pemerintahan 2. Jenjang pendidikan SDM masih belum merata, dimana tingkat SD sebesar 2,14 %, tingkat

SLTP sebesar 2,03 %, tingkat SLTA sebesar 39,06 %, tingkat D1-D3 sebesar 26,63 %, tingkat D4-S1 sebesar 28,63 % dan tingkat S2 sebesar 1,50 %.

3. Belum efektifnya pengawasan melekat sehingga mengakibatkan kerugian negara, pada tahun 2006 sebesar 113.990.584,56, tahun 2007 sebesar 147.753.890,55 dan tahun 2008 sampai dengan bulan juni sebesar 244.971.047,60.

4. Kecendrungan dari tahun ke tahun meningkat dalqam pelanggaran disiplin aparatur daerah, dimana pada tahun 2006 terdapat sebanyak 66 kasus dan meningkat menjadi 68 kasus di tahun 2008

5. Masih rendahnya kinerja BUMD yang ada, dimana PDAM pada tahun 2005 mempunyai laba sebesar Rp. 1.063 milyar sedangkan pada tahun 2007 mengalami kerugian sebesar Rp. 2.467 Milyar. Pada Bank pasar dari tahun 2003 s/d 2007 terus mengalami kerugian dengan jumlah kerugian tahun 2007 sebesar Rp.1.162.992. Pada PD Kapuas Indah tahun 2006 hanya memperoleh laba sebesar Rp. 61.880.680,69 dari jumlah pendapatan sebesar Rp. 719.062.500, dengan beban oprasional sebesar Rp. 775.997.591,46

b. Identifikasi Masalah

1. Belum optimalnya pelaksanaan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif 2. Kualitas SDM Pemerintah belum merata hal ini dilihat dari jenjang pendidikan yang ada tingkat

SLTA masih mendominasi. 3. Meningkatnya kasus penyelewengan keuangan negara 4. Belum cukup tertatanya sistem pembinaan PNS 5. Kinerja PNS belum maksimal 6. Belum sesuainya jabatan dengan DUK dan prestasi pegawai 7. Belum optimalnya kinerja BUMD yang ada

2.6.5. Bidang Hukum, Keamanan dan Ketertiban

a. Kondisi

1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam masalah hukum 2. Meningkatnya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh masyarakat, hal ini dapt dilihat dengan

telah dilakukannya penertiban PKL pada tahun 2006 sebanyak 1.274 kasus sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 2.398 kasus, melalui kegiatan kamtibmas terdapat sebanyak 70 kasus dan meningkat menjadi 117 kasus pada tahun 2007

3. Masih tingginya kasus kejahatan yang terjadi, dimana pada tahun 2004 sebanyak 1.371 kasus, tahun 2005 sebanyak 3.309 kasus, tahun 2006 sebanyak 3.608 kasus

4. Selama periode 2004-2008 pelayanan bidang ketentraman dan ketertiban di kecamatan rata-rata sebesar 51,89 %

5. Pembentukan Kominda Kota Pontianak yang beranggotakan sebanyak 24 pejabat terkait

Page 40: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

34

b. Identifikasi Masalah

1. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat 2. Belum efektifnya penegakan hukum masyarakat 3. Masih maraknya penyakit masyarakat 4. Masih tingginya angka kejahatan / pelanggaran konvensional di masyarakat 5. Masih kurangnya lembaga atau organisasi masyarakat yang aktif menjaga keamanan 6. Kurangnya pemanfaatan peran yang diberikan oleh unit-unitnya yang bergerak di bidang

intelijen demi kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah

2.7. Analisis Lingkungan Strategis

2.7.1. Analisis Eksternal

Secara umum, analisis ini bertujuan untuk memetakan peluang dan tantangan yang dihadapi kota Pontianak dalam kurun waktu lima tahun kedepan sebagai dasar awal untuk meletakkan kerangka pembangunan kota. Tinjauan eksternal ini tidak dapat dipisahkan dari posisi kota Pontianak baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional sebagaimana dijelaskan dalam analisis posisi (positioning analysis) berikut.

Dalam lingkup regional, sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Barat, kota Pontianak berkedudukan sebagai pusat pertumbuhan Wilayah Pembangunan B (WP B) yang terdiri dari Kota Pontianak dan Kabupaten Pontianak, merupakan pusat pembangunan utama di Provinsi Kalimantan Barat, dengan kegiatan utama pembangunan yang akan dikembangkan meliputi jasa pelayanan, perdagangan, pariwisata, dan agroindustri. Dalam hirarki pusat-pusat permukiman di Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak berperan sebagai kota orde I, yang memiliki skala pelayanan regional dengan luas wilayah pelayanan mencakup sekitar 7.450 km2. Dalam hirarki pusat-pusat permukiman di Kalimantan Barat, Kota Pontianak termasuk ke dalam pola kota Muara Kapuas dengan luas sekitar 18.300 km2. Pusat dari pola kota Muara Kapuas ini adalah Kota Pontianak. Dalam pola kota Muara Kapuas, kota-kota lainnya yang merupakan subpusat pelayanan terdiri dari Rasau Jaya, Mempawah, dan Ngabang. Kota Pontianak juga merupakan pusat dari kerangka kerjasama Pokusikarang (Pontianak, Kuala Mandor, Siantan, Sungai Kakap, Sungai Raya, dan Sungai Ambawang) dan KMP (Kawasan Metropolitan Pontianak).

Dalam lingkup nasional dan internasional, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, posisi Kota Pontianak diarahkan sebagai berikut:

1. Kota Pontianak sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), dengan peran dan fungsi sebagai berikut :

- Menjadi pintu gerbang ke kawasan-kawasan internasional (khususnya ASEAN) dan menjadi pendorong bagi daerah sekitarnya. Letak kota Pontianak yang dekat dengan Kuching dan Sabah (Malaysia), Bandar Seri Begawan (Brunai Darussalam), Singapura memberikan implikasi, aksesibilitas dan kinerja pelabuhan (sungai dan udara), terminal antarnegara, terminal antarprovinsi, maupun dengan wilayah hinterland-nya perlu ditingkat dalam kualitas yang memadai.

- Sebagai pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank dengan skala pelayanan nasional atau melayani beberapa provinsi.

- Sebagai pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional atau beberap provinsi. - Sebagai simpul transportasi secara nasional atau untuk beberapa provinsi di sekitarnya. - Sebagai pusat jasa pemerintahan untuk nasional atau meliputi beberapa provinsi di sekitarnya. - Sebagai pusat jasa-jasa kemasyarakatan.

Page 41: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

35

2. Sektor unggulan wilayah hinterland Kota Pontianak adalah tanaman pangan dan perkebunan, industri, dan perikanan laut. Implikasi dari kondisi ini, dimana di lain pihak Kota Pontianak juga berperan sebagai pendorong daerah sekitarnya, maka di Kota Pontianak harus tersedia fasilitas dan ruang untuk memberikan jasa pelayanan untuk mewadahi kegiatan terkait dengan sektor unggulan di kawasan sekitarnya (berperan sebagai pintu keluar perdagangan untuk produk sektor unggulan maupun industri pengolahan tanaman pangan/perkebunan dan perikanan laut yang berasal dari wilayah luar Kota Pontianak).

3. Kota Pontianak sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat, dimana kota-kota yang merupakan kota penyebar kegiatan ekonomi dari Pontianak tersebut terdiri dari Singkawang, Sintang, Sanggau, dan Ketapang. Untuk mewujudkan hal ini, maka mutlak diperlukan terjalinnya integrasi yang saling menguntungkan antara Kota Pontianak dan kota tadi. Oleh karena itu, harus ada aksesibilitas yang tinggi yang menghubungkan Kota Pontianak dengan kota-kota tersebut.

4. Kota Pontianak diarahkan untuk dikembangkan sebagai pelabuhan internasional dalam sistem simpul transportasi laut Indonesia sedangkan bandara di Kabupaten Pontianak yang memiliki aksesibilitas tinggi ke kota Pontianak ditetapkan sebagai bandara udara kelas dua. Peran ini dikembangkan berkaitan dengan adanya AFTA (ASEAN Free Trade Area) sehingga diharapkan dapat bersaing dan menangkap peluang dalam perdagangan antar Negara khususnya ASEAN.

Berdasarkan positioning analysis di atas dan kondisi riil yang ada saat ini, dalam kerangka lingkungan strategis dapat disimpulkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan tantangan bagi kota Pontianak dalam pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut

a. Peluang

1. Globalisasi yang tidak mengenal batas negara dan budaya 2. Terbukanya akses pasar internasional dan kerjasama antar wilayah nasional-internasional sebagai

implikasi dari disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) 3. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat 4. Peran dan fungsi kota Pontianak yang prospektif dalam lingkup regional, nasional dan internasional 5. Kebijakan nasional yang mendukung pengembangan kota

b. Tantangan

1. Disparitas perkembangan antar kawasan yang semakin meningkat 2. Dominasi kawasan yang telah maju menyebabkan terjadinya monopoli orientasi kegiatan pembangunan 3. Ketergantungan yang semakin besar kepada pemerintah pusat 4. Sentra-sentra pertumbuhan kawasan yang belum merata menyebabkan tidak terbentuknya sistem struktur

pelayanan wilayah 5. Sarana dan prasarana perkotaan yang belum dapat berkompetisi dalam lingkup regional dan internasional

2.7.2. Analisis Internal

Secara garis besar, tinjauan internal bertujuan untuk memahami diri, memetakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk diterjemahkan menjadi potensi modal pembangunan.

2.7.2.1. Kondisi Fisik Dasar

Secara geografis Kota Pontianak terletak di lintasan garis khatulistiwa, tepatnya pada posisi 0o02’24” LU – 0o01’37” LS dan 109o16’25” BT – 109o23’04” BT. Dengan luas lahan mencapai 10.782 Ha, dilintasi dua sungai

Page 42: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

36

besar (Sungai Kapuas dan Sungai Landak) dan tidak jauh dari pantai. Struktur batuan adalah sedimen alluvial dan jenis tanah adalah tanah liat, dimana sekitar 32% top-soil tertutup lahan gambut.

Mempunyai ketinggian 0,8-1,5 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lahan berkisar 0-2% yang berarti topografinya cenderung datar dan miskin variasi kontur mengakibatkan wilayahnya rawan akan genangan air terutama dimusim penghujan dimana curah hujan cukup tinggi dengan rata-rata hari hujan mencapai 17 hari/bulan dengan curah hujan mencapai 249 mm/bulan.

2.7.2.2. Kondisi Kependudukan dan Tenaga Kerja

Pada tahun 2008 penduduk kota Pontianak sebanyak 543.996 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduknya rata-rata sebesar 3,25 % per tahun selama periode 2003–2008. Penyebaran penduduk tidak merata di wilayah kota cenderung mengumpul di wilayah selatan Sungai Kapuas di Kecamatan Pontianak Barat, Pontianak Kota, Pontianak Selatan dan Pontianak Tenggara. Pendapatan perkapita penduduk menurut harga konstan dalam periode 2004-2008 meningkat menjadi Rp. 16,27 juta dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 11,9% pertahun.

Angkatan kerja di Kota Pontianak selama tahun 2004-2007 dapat dilihat dari perkembangan penduduk yang bekerja dari tahun 2004 sebanyak 210.140 orang jika dibandingkan dengan tahun 2007 jumlah penduduk yang bekerja meningkat menjadi 234.239 orang atau rata – rata tumbuh sebesar 5.22% pertahun, hal ini diimbangi dengan peningkatan jumlah pencari kerja dengan rata – rata pertahun sebesar 9.27% jiwa dengan tingkat prosentase penduduk bekerja terhadap jumlah angkatan kerja mencapai 86,84%. Proporsi tingkat pendidikan pencari kerja rata-rata merupakan tamatan yang mencapat 56,35%. Sedangkan angka pengangguran dalam periode 2004-2007 mengalami penurunan dari 11.26% pada tahun 2004 menjadi sebesar 7.33% di tahun 2007 dengan tingkat pengangguran mencapai 7,12%. Di Kota Pontianak jumlah masyarakat miskin setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2007 mencapai 21.474 KK atau mencapai 15,88%.

2.7.2.3. Kondisi Perekonomian

Selama periode 2004-2008, pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak mencapai rata-rata 5,03% per tahun. Nilai PDRB per kapita pada tahun 2007 mencapai Rp. 16.394.774,83 meningkat 10,67% dibandingkan tahun sebelumnya. Struktur ekonomi kota terbentuk atas kontribusi tiga sektor utama yaitu perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22,81%, Jasa-jasa 20,83%, Pengangkutan dan Komunikasi 20,35%, (tahun 2007). Terjadi ketimpangan pertumbuhan pembangunan antarkecamatan, namun setiap kecamatan memiliki potensi dan struktur perekonomian yang berbeda dan bisa diunggulkan.

Secara umum, sumber keuangan daerah masih sangat bergantung pada dukungan dana dari pemerintah pusat melalui DAU sementara PAD relative masih kecil.

2.7.2.4. Sumber Daya Aparatur

Sampai dengan tahun 2008 jumlah pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak tercatat sejumlah 7.147 orang termasuk profesi guru, adapun jumlah tersebut terdiri dari golongan I sebanyak 68 orang, golongan II sebanyak 1.310 orang, golongan III sebanyak 3.399 orang dan golongan IV sebanyak 2.370 orang.

Berdasarkan deskripsi kondisi internal diatas dan kondisi dinamis yang berkembang, maka dapat diindentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kota Pontianak sebagai berikut:

a. Kekuatan

1. Kebijakan pembangunan yang lebih terarah dan sustainable

Page 43: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

37

2. Dukungan sumber-sumber pembiayaan yang memadai baik dari pemerintah pusat, PAD maupun dari partisipasi masyarakat/swasta

3. Hubungan sosial dan kebudayaan masyarakat yang semakin kondusif 4. Partisipasi dan kesadaran politik masyarakat yang semakin besar 5. Jumlah penduduk yang cukup besar sebagai modal dasar pembangunan 6. Jumlah aparatur pemerintah yang cukup memadai baik dari aspek kualitas maupun kuantitas 7. Kewenangan yang dimiliki pemerintah kota semakin luas untuk menunjang kemandirian 8. Memiliki standar operasional prosedur yang cukup baik

b. Kelemahan

1. Kondisi geografis yang rentan terhadap gangguan genangan dan banjir 2. Penguasaan teknologi dan kemampuan bahasa asing masih belum merata 3. Sarana dan prasaranan penunjang pembangunan yang belum sesuai kebutuhan 4. Pengawasan dan pengendalian program pembangunan belum optimal 5. Distribusi dan manajemen keuangan belum cukup efisien 6. Perilaku sebagian aparatur pemerintahan uang belum berubah 7. Masih terjadi kesenjangan pembangunan antar kawasan kota 8. Masih ada potensi konflik dan kerawasan social antar suku, ras dan agama 9. Jumlah penduduk miskin masih relative tinggi 10. Tingkat pengangguran yang cukup tinggi 11. Masih relative lemahnya penegakan hokum 12. Produktivitas lahan yang belum optimal sesuai peruntukkannya

Page 44: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

38

VISI DAN MISI 3.1. Visi Kota Pontianak Tahun 2010 - 2014

isi adalah sebagai suatu pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari citra, nilai arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan kekuatan, semangat dan komitmen serta memiliki daya tarik yang dapat dipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian

tujuan organisasi. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh pegawai (pejabat dan staf) serta masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi tersebut.

Penetapan Visi diperlukan untuk memadukan gerak langkah setiap unsur organisasi dan masyarakat untuk mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada, untuk menciptakan Kota Pontianak sebagaimana yang dicita-citakan. Adapun visi Kota Pontianak tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut : “Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan Publik“

Makna penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut :

Kota Khatulistiwa Kata “Kota Khatulistiwa” menunjukkan bahwa visi tersebut akan dicapai melalui pemanfaatan potensi yang

dimiliki Kota Pontianak yaitu letak geografisnya yang strategis. Kota Pontianak menjadi pintu gerbang Provinsi Kalimantan Barat, dan merupakan salah satu kota yang dapat diakses dari dan ke negara tetangga Malaysia melalui darat. Kota Pontianak merupakan kota transit dalam kegiatan perdagangan dan jasa, baik secara lokal, regional dan internasional.

Berwawasan Lingkungan

Pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya alam akan dilakukan secara berkesinambungan dengan

memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup, berkeadilan, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.Sebagai kota yang sedang berkembang, pembangunan Kota Pontianak dilakukan secara berimbang dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup, kebersihan, keindahan, kenyamanan, serta tertib dan teratur sesuai dengan rencana tata kota. Peningkatan kualitas lingkungan, terutama udara dan air, ditempuh melalui koordinasi dan kerjasama antar daerah serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya menciptakan “Udara dan Kali Bersih” untuk mewujudkan Pontianak Sehat.

Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia

Mempunyai pengertian bahwa berbagai kebijakan dan program peningkatan sumberdaya manusia memiliki keunggulan. Khususnya dalam peningkatan bidang pendidikan, kesehatan dan kualitas tenaga kerja. Kebijakan ini ditempuh dalam rangka meningkatkan peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencakup angka harapan hidup, angka melek huruf, angka partisipasi murid sekolah, dan pengeluaran per kapita dengan berlandaskan pada strategi keberpihakan kepada masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh kemudahan akses layanan pendidikan dan kesehatan.

V

Page 45: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

39

Terdepan Dalam Peningkatan Pelayanan Publik

Mempunyai pengertian bahwa berbagai kebijakan dan program peningkatan pelayanan masyarakat memiliki keunggulan khusus. Khususnya dalam memberikan pelayanan perijinan, pelayanan administrasi kependudukan dan penyediaan prasarana dasar perkotaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Upaya yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.

3.2. Misi Kota Pontianak Tahun 2010 - 2014

Misi mengenai upaya – upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi yang merupakan agenda pokok pembangunan Kota Pontianak selama lima tahun ke depan (2010 – 2014) sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berbudaya, dan harmonis 2. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemuda 3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi pengangguran 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban untuk mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif 5. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk menunjang perkembangan perdagangan

dan jasa 6. Mewujudkan tata ruang, tata kota dan wilayah yang seimbang dan berwawasan lingkungan 7. Meningkatkan Prinsip-Prinsip Good Governance dan Ketaatan Hukum dan Perundang-Undangan

yang Berlaku Untuk lebih jelas melihat misi pembangunan yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan (2010 – 2014)

dapat diuraikan sebagai berikut : Misi pertama yaitu ”Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berbudaya, dan harmonis ”.

Misi ini ditetapkan dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia ( IPM ) yang ditempuh dengan tujuan. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat yang di fokuskan pada pendidikan gratis bagi keluarga miskin, memberikan kesempatan pada anak terlantar dan jalan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, mengoptimalkan dan membentuk balai pelatihan teknologi padat karya di setiap kelurahan bekerjasama dengan LPM, mendorong peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan yang lebih dekat kemasyarakat, membangun sarana dan prasarana untuk SD, SMP, SMA dan SMK, mewujudkan sekolah berstandar nasional dan internasional untuk SMP, SMA dan SMK serta mengembangkan pendidikan berbasis lapangan kerja. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan memfokuskan pada upaya pemberian pembiayaan kesehatan pada masyarakat miskin dalam bentuk asuransi kesehatan, penyediaan 6 Puskesmas rawat inap, pelayanan spesialis, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak, penyediaan rumah sakit tipe C di Kota Pontianak, mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak, memperbanyak dokter spesialis di puskesmas, meningkatkan penyuluhan kesehatan lingkungan dan reproduksi remaja, peningkatan pelayanan keluarga berencana serta peningkatan/perluasan layanan kesehatan terkait Narkoba, HIV dan AIDS. Meningkatkan keharmonisan masyarakat beragama dengan mefokuskan pada upaya meningkatkan budaya toleransi di masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dan kerukunan.

Page 46: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

40

Misi kedua yaitu ” Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemuda ”

Misi ini ditetapkan dengan tujuan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan yang di fokuskan pemberian pelatiahan dan modal bergulir untuk indudtri rumah tangga, memberikan kesempatan kaum perempuan untuk ikut andil dalam kancah politik, memberikan perhatian kepada organisasi yang membela permasalahan yang dihadapi kaum perempuan, menekan angka KDRT dan menyediakan pusat konsultasi keluarga dan meningkatkan persentase pegawai perempuan dalam jabatan struktural. Meningkatkan pemberdayaan pemuda difokuskan untuk memberikan pelatihan dan kemudahan akses permodalan kepada organisasi kepemudaan, memberikan penghargaan kepada pemuda yang berprestasi dan menjadikan kelompok pemuda sebagai mitra pemerintah dalam menangani masalah di Kota Pontianak Misi ketiga yaitu ”Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi pengangguran ”. Misi ini ditetapkan dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dengan memfokuskan kepada percepatan pemerataan pertubuhan ekonomi antar kawasan/kecamatan, meningkatkan iklim investasi agar lebih kondusif yang bersifat pada karya disektor skunder dan tersier, Meningkatkan kerjasama tingkat sektoral,destinasi,SDM pariwisata,kualitas produk dan pelayanan pariwisata, penataan ODTW yang berbasis tepian sunga, meningkatkan promosi pariwisata melalui media cetak dan elektronik, menyediakan tempat berusaha bagi pedegang informal, memberikan pendampingan guna meningkatkan kualitas serta kuantitas produk home industri dan merevitalisasi koperasi sebagai soko guru perekonomian masyarakat, mengoptimalkan sarana dan prasarana pertanian, perikanan serta peternakan, meningkatkan pengawasan dan pengendalian dibidang pangan, meningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan. Mengurangi pengagguran dengan fokus memberikan kemudahan perizinan pada semua pelaku ekonomi, membentuk kelompok – kelompok usaha bagi siswa SMK Sejas kelas II dan memberikan insentif untuk investasi yang menyerap tenaga kerja.

Misi keempat yaitu ”Meningkatkan keamanan dan ketertiban untuk mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif ”

Misi ini ditetapkan dengan tujuan meningkatkan keamanan dan ketertiban di fokuskan pada meningkatkan keamanan dan ketertiban berbasis kemasyarakatan, meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan, menjalin kemitraan antara mayarakat dan aparat keamanan (POLMAS), mengaktifkan koordinasi antar pemerintah daerah dan aparatur keamanan dan meningkatkan budaya toleransi antar suku dan agama. Misi kelima yaitu ”Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk menunjang perkembangan perdagangan dan jasa ”. Misi ini ditetapkan dengan tujuan meningkatkan sarana dan prasaran dasar perkotaan yang di fokuskan meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika pertumbuhan kota, meningkatkan kualitas dan kuantitas drainase untuk mengatasi genangan air, mengurangi permukiman kumh melalui kemitraan antara pemerintah dan masyarakat, perbaikan 500 s/d 1.000 unit rumah kumuh setiap tahun melalui bantuan bangunan untuk keluarga miskin, pembangunan jalan lingkungan melalui keswadayaan masyarakat dan meningkatkan kemampuan penanganan sampah di TPA dengan manajemen persampahan yang baik dan melanjutkan program CDM serta meningkatkan

Page 47: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

41

kesadaran dan peranserta masyarakat terhadap kebersihan lingkungan serta meningkatkan penataan pengehijauan dan taman kota ( RTH ). Peningkatan sarana penunjang pengembangan perdagangan dan jasa yang difokuskan untuk penataan angkutan umum perkotaan yang layak dalam pelayanan, mempercepat terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana jalan lingkar luar, terwujudnya sarana dan prasarana olah raga guna peningkatan prestasi atlet, perluasan pelayanan air bersih serta meningkatkan pelayanan dan kinerja aparatur pemerintah.

Misi keenam yaitu ”Mewujudkan tata ruang, tata kota dan wilayah yang seimbang dan berwawasan lingkungan ” Misi ini ditetapkan untuk tujuan mewujudkan penataan ruang kota yang berwawasan lingkungan dengan memfokuskan kepada meningkatkan kualitas fisik lingkungan hidup yang lebih seimbang, tidak melebihi ambang batas baku mutu lingkungan, meningkatkan kualitas tata ruang kota yang berwawasan lingkungan, Meningkatkan pengawasan pendirian bangunan mengurangi penggunaan material kayu dalam pembangunan, mempercepat pemanfaatan kawasan perdagangan serta meningkatkan RTH dalam kota.

Misi ketujuh yaitu ”Meningkatkan Prinsip-Prinsip Good Governance dan Ketaatan Hukum dan Perundang-Undangan yang Berlaku“

Misi ini ditetapkan untuk tujuan Memacu organisasi perangkat daerah memiliki visi ke depan (visioner) dengan menfokuskan menyusun rencana pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Meningkatkan keterbukaan, dan transparansi informasi dengan memfokuskan kepada meningkatkan komunikasi dengan masyarakat meningkatkan kualitas sdm dan fasilitas komunikasi. Meningkatkan partisipasi masyarakat meningkatkan peran serta RT, RW dalam pembangunan di fokuskan meningkatkan kelembagaan ekonomi masyarakat. Meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan pemerintahan pembangunan di fokuskan meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan dan laporan kepada SKPD. Meningkatkan supremasi hukum dengan memfokuskan kepada meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui penyuluhan hukum terutama peraturan daerah. Meningkatkan demokratisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di fokuskan untuk memproiritaskan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan berdasarkan aspirasi masyarakat. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi penyelenggaraan pemerintah daerah dengan fokus meningkatkan sumber daya aparatur ( SDM), meningkatkan disiplin aparatur, meningkatkan kinerja pns menerapkan pembinaan pns melalui sistem karir dan prestasi kerja. Meningkatkan daya tanggap aparatur pemerintah dengan fokus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, memberikan kemudahan perizinan pada semua pelaku ekonomi. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas pelayanan pemerintahan dengan memfokuskan dalam menerapkan sistem dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset serta mensertifikasi aset pemerintah daerah. Meningkatkan desentralisasi kewenangan yang lebih baik dengan memfokuskan pada peningkatan peran lembaga kecamatan dalam permasalahan pembangunan pemberdayaan lembaga sosial dan ekonomi masyarakat

Page 48: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

42

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2010 – 2014

trategi merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi ini akan memperjelas pemikiran-pemikiran yang analitis, realistis, rasional, dan terpadu tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk memperlancar pencapaian tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Pontianak di era desentralisasi, demokrasi dan globalisasi ditempuh melalui tujuh strategi utama pembangunan jangka menengah. Ketujuh strategi tersebut akan diterapkan secara berkesinambungan yang diharapkan mampu mengantisipasi berbagai permasalahan, tantangan dan peluang pembangunan secara internal maupun eksternal dalam lima tahun ke depan. Adapun ketujuh strategi dimaksud adalah: 1. Strategi keberpihakan dan pemberdayaan kepada masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh

kemudahan akses layanan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Strategi ini untuk mewujudkan misi pertama ”meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berbudaya dan harmonis” dengan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan - Menurunya kasus kejadian luar biasa (gizi buruk ) - Menurunnya kasus kejadian luar biasa - Meningkatnya kesehatan ibu hamil dan balita (Penurunan AKI dan AKB) - Tersedianya tenaga dokter spesialis di puskesmas - Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat - Meningkatnya Pelayanan Kesehatan terkait HIV dan AIDS bagi ODHA dan Kelompok Risiko di

Puskesmas

b. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : - Berkurangnya jumlah keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya - Meningkatnya angka melanjutkan pendidikan terutama dari SMP ke SMA/SMK - Peningkatan kualitas pembinaan kelompok PAUD di kelurahan - Memfasilitasi pembinaan anak - anak yang terjaring razia masalah sosial ( anak terlantar ) - Perluasan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat menengah kebawah/keluarga miskin - Tersedianya pusat pendidikan yang murah dan modern untuk anak didik dan anak putus sekolah - Tersedianya pusat pendidikan latihan yang murah dan modern - Meningkatnya sarana dan prasarana untuk SD, SMP dan SMA/SMk - Tersedianya bahan ajar dan buku-buku penunjang untuk SD,SMP dan SMA/SMK - Meningkatnya mutu pendidikan menengah kejuruan dan umum - Berkurangnya angka mengulang dan angka putus sekolah di tiap jenjang pendidikan - Meningkatnya pemerataan mutu pendidikan tiap jenjang antar sekolah maupun antar kawasan - Meningkatnya kemampuan tenaga pengajar - Meningkatnya mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah swasta - Meningkatkan minat baca mayarakat dengan mengembangkan budaya membaca - Terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip

S

Page 49: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

43

- Meningkatnyamutu SMA/SMK yang akan masuk ke pasar kerja c. Meningkatkan keharmonisan masyarakat beragama dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Meningkatnya budaya toleransi mayarakat beragama 2. Strategi Keberpihakan dan pemberdayaan kepada kaum perempuan dan pemuda guna meningkatkan

peran serta mereka dalam kegiatan pembangunan. Strategi ini untuk mewujudkan misi kedua ”Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemuda” dengan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai berikut : a. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Tersedianya permodalan dan pelatihan bagi industri rumah tangga - Meningkatnya pemberdayaan masyarakat - Berkembangnya lembaga ekonomi kelurahan - Meningkatnya partisipasi perempuan dalam politik dan pembangunan - Terwujudnya kondisi sosial ekonomi keluarga yang rentan/miskin menjadi lebih sejahtera - Berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga - Meningkatnya jumlah PNS perempuan yang duduk dalam jabatan struktural

b. Meningkatkan pemberdayaan pemuda dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Tersedianay permodalan dan pelatihan bagi organisasi kepemudaan - Meningkatnya jumlah pemuda berprestasi - Dijadikannya kelompok pemuda sebagai mitra pemerintah dalam menangani masalah

3. Strategi percepatan pembangunan perekonomian dengan memberikan kemudahan memperoleh dan

menciptakan lapangan kerja melalui penggalian potensi wisata dan pemberdayaan usaha kecil menengah dengan pola kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat. Strategi ini untuk mewujudkan misi yang ketiga ”Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi pengangguran” dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut : a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Ketimpangan wilayah antar kawasan/kecamatan makin mengecil - Meningkatnya pendapatan perkapita antar wilayah - Meningkatnya investasi di Kecamatan Pontianak Timur dan Utara - Meningkatakan sarana dan prasarana UPTD pertanian, Perikanan dan peternakan - Pengawasan produk makan yang di datangkan dari luar Kota Pontianak - Peningkatan Kualitas SDM yang bergerak di bidang pangan - Pemanfaatan tepi sungai kapuas dan landak sebagai kawasan wisata secara optimal - Pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya - Mempertahankan dan mengembangkan nilai - nilai khasanah seni budaya Kota Pontianak - Menurunnya angka kejahatan/pelanggaran konvensional - Meningkatnya realisasi investasi PMA dan PMDN - Meningkatnya nilai investasi dibidang perdagangan dan jasa - Meningkatnya infrastruktur yang memadai - Meningkatnya jumlah pedagang informal yang memperoleh tempat usaha yang layak - Meningkatnya daya tampung pasar tradisional - Meningkatnya jumlah IKM yang mendapat pendampingan - Meningkatnya kemampuan teknologi industri - Meningkatnya jumlah industri rumah tangga, kecil dan menengah yang dibina program ke mitraan

Page 50: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

44

- Meningkatnya jumlah Koperasi yang mendapat pendampingan - Terbukanya akses pasar untuk produk home industri - Meningkatnya jumlah koperasi tidak aktif yang direvitalisasi - Meningkatnya jumlah koperasi cukup sehat dan tidak sehat yang direvitalisasi

b. Mengurangi penganguran dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : - Meningkatnya kelompok-kelompok usaha yang terbentuk bagi siswa SMK sejak kelas II - Meningkatnya lulusan SMK yang telah memiliki usaha/pekerjaan - Meningkatnya investasi yang menyerap tenaga kerja - Meningkatnya jumlah peningkatan nilai investasi di bidang perdagangan dan jasa

4. Strategi Peningkatan kesadaran hukum dan pemberian perlindungan serta kepastian hukum kepada

pelaku ekonomi dan masyarakat. Strategi ini untuk mewujudkan misi ke empat yaitu ”Meningkatkan keamanan dan ketertiban untuk mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif” dengan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai berikut :

a. Meningkatkan keamanan dan ketertiban dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Tingginya keterlibatan masyarakat dalam menyelesaikan masalah keamanan - Terciptanya rasa aman dan ketertiban di masyarakat - Terbentuknya lembaga atau organisasi masyarakat yang aktif menjaga keamanan - Meningkatnya pelayanan bidang ketentraman dan ketertiban di kecamatan - Keikutsertaan dan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan - Menurunya masalah kamtibmas - Menurunya angka kriminalitas - Meningkatnya pelayanan bidang ketentraman dan ketertiban di kecamatan - Meningkatnya jumlah siskamling yang aktif - Informasi dan komunikasi antar instansi yang terlibat di dalam Kominda berjalan lancar - Ancaman terhadap stabilitas dapat terdeteksi lebih dini - Stabilitas lebih terjaga - Terjalinya kerjasama antar pemerintah dan aparatur keamanan dalam menciptakan rasa aman di

masyarakat - Meningkatnya koordinasi antar pemerintah daerah dan aparatur keamaman dalam menciptakan rasa

aman di masyarakat - Meningkatnya tolerrasi antar suku dan agama - Meningkatkan kejasama anatar suku dan agama - Konflik sosial dapat dihindari

5. Strategi Pembangunan sarana dan prasarana kebutuhan dasar perkotaan dan infrastruktur guna

menunjang perekonomian. Strategi ini untuk mewujudkan misi ke lima yaitu ” Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk menunjang perkembangan perdagangan dan jasa ” dengan tujuan dan sasaran pembanguan sebagai berikut :

a. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Tercapainya stándar pelayanan minimal ( SPM bidang penataan ruang dan PU, No 534/KPTS/M/2001)

- Meningkatnya jalan dengan kondisi mantap - Meningkatnya kualitas kontruksi jalan - Menurunnya ruas jalan yang mengalami kemacetan - Meningkatkan kualitas dan lebar jembatan

Page 51: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

45

- Meningkatkan ruas jalan yang bebas genangan air - Peningkatan kulaitas penerangan jalan umum - Menurunya luas wilayah genangan air - Menurunya lama genangan air - Meningkatnya saluran drainase dengan kontruksi yang memadai - Menurunya saluran darinase yang mengalami penyumbatan akibat penyempitan dan pendangkalan

saluran - Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase - Berkurangnya kawasan kumuh perkotaan - Meningkatnya sinergisitas penaganan kawasan kumuh perkotaan - Meningkatnya peranserta masyarakat berdaya pada kawasan kumuh perkotaan - Menurunya rumah tidak layak huni masyarakt perkotaan - Meningkatnya prosentase penaganan jalan lingkungan perkotaan - Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat - Meningkatnya partisipasi masyarakat mengolah sampah - Meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman Kota

b. Meningkatkan sarana penunjang pengembangan perdagangan dan jasa dengan sasaran yang ingin

dicapai adalah : - Menciptakan angkutan kota yang massa, tertib, aman, murah dan lancar - Meningkatnya aksesbilitas dan kelancaran lalu lintas - Meningkatnya sarana dan prasarana olah raga di tiap kecamatan - Meningkatnya pelayanan air bersih - Penggantian pipa jaringan distribusi yang sudah tua - Menurunya tingkat kehilangan air - Terbangunnya gedung pemerintahan yang representatif - Meningkatnya pelayanan terhadap masyarakat

6. Strategi Peningkatan pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang. Strategi ini untuk

mewujudkan misi ke enam yaitu ”Mewujudkan tata ruang, tata kota dan wilayah yang seimbang dan berwawasan lingkungan” dengan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai berikut :

a. Meningkatkan penataan ruang dan Tata Bangunan dengan sasaran yang ingin dicapai adalah :

- Sarana dan prasarana pengawasan pencemaran air dan udara - Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur pemerintah - Meningkatnya penyelesaian kasus pencemaran - Tersusunya dokumen RDTRK - Tersedianya perencanaan kawasan – kawasan strategis dan cepat tumbuh - Meningkatnya pengendalian penataan ruang - Mewujudkan kasus pelanggaran aturan pendirian bangunan - Meningkatnya pemahaman masyarakt terhadap atauran pendirian bangunan - Desivikasi bahan bangunan untuk rumah tinggal, bangunan pemerintah dan bangunan swasta - Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan material non kayu untuk pembangunan - Meningkatnya pemanfaatan kawasan perdagangan dan jasa

7. Strategi Peningkatan Sistem Pelayanan Publik Dengan Menerapkan Prinsip-Prinsip Good Governanc Strategi ini untuk mewujudkan misi ke tujuh yaitu ”Meningkatkan prisip – prinsip good governance dan meningkatkan ketaatan hukum masyarakat” dengan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai berikut :

Page 52: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

46

a. Meningkatkan prinsip-prinsip good governance dengan sasaran yang ingin dicapai adalah : - Membentuk organisasi perangkat daerah yang dinamis dan berdaya guna - Meningkatkan komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat - Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan - koordinasi kecamatan dan kelurahan dalam perencanaan pembangunan - Peningkatan swadaya masyarakat melalui peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat - Akuntabilitas seluruh SKPD dapat dipertanggungjawabkan - Kesadaran hukum masyarakat meningkat - Meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan sosial kemasyarakatan - Peningkatan Kualitas SDM - Memperjelas Tupoksi SKPD - Aplikasi Prinsip Reward dan Punishment Dalam Pembinaan Aparatur - Kesesuaian Jabatan dengan DUK Prestasi Pegawai - Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat - Mempercepat waktu penerbitan - Mengurangi persyaratan perijinan - Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan perijinan - Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM yang menangani perijinan - Aplikasi sistem pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset - Identifikasi dan upgrading sistem pengelolaan aset pemerintah daerah - Meningkatkan koordinasi pembangunan lembaga kecamatan dengan masyarakat - Terlaksananya koordinasi dan penguatan kelembagaan sosial dan ekonomi masyarakat

Page 53: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

47

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

nggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah (Perda). Dalam hubungannya dengan RPJM, APBD merupakan komitmen politik penyelenggara pemerintahan

daerah untuk mendanai strategi pembangunan pada satuan program dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun.

Arah kebijakan keuangan daerah yang diambil oleh Pemerintah Kota Pontianak pada 5 ( lima ) tahun mendatang dapat mengandung makna bahwa:

1. Arah belanja APBD Kota Pontianak digunakan sepenuhnya untuk mendukung kebijakan dan prioritas strategis jangka menengah, 5 tahunan.

2. Untuk menjamin ketersediaan dana maka kebijakan pendapatan diarahkan untuk mendapatkan berbagai sumber pendapatan yang sustain dan jumlah yang memadai.

APBD harus mampu mengoptimalkan sumber- sumber pendapatannya. Semua potensi pendapatan

semaksimal mungkin digali agar mampu menutup seluruh kebutuhan belanja. Kebijakan pendapatan diarahkan agar sumber-sumber pendapatan yang mendukung APBD selama ini harus diidentifikasi dengan baik, ditingkatkan penerimaannya (intensifikasi), dan diupayakan sumber-sumber pendapatan baru (ekstensifikasi) oleh Pemerintah Kota Pontianak.

Perkembangan pendapatan daerah Kota Pontianak selama kurun waktu 5 (lima) tahun periode 2004 sampai dengan pertengahan tahun 2008 setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya dan usaha dari pada pemerintah dalam mendayagunakan serta mengelola sumber-sumber pendapatan asli daerah yang ada secara optimal melalui dinas terkait.Transparansi dan penyederhanaan proses penetapan pajak daerah dan retribusi daerah merupakan langkah yang ditempuh dan terus ditingkatkan didalam menunjang rasa kedekatan dan tanggung jawab antara masyarakat selaku objek pajak/retribusi dengan Pemerintah Kota Pontianak.

Untuk mewujudkan pencapaian target dan optimalisasi pajak daerah dan retribusi daerah berbagai upaya yang telah dilakukan yaitu :

1. Memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. 2. Mendorong peningkatan dan pengembangan sumber daya aparatur yang berkualitas dan profesional. 3. Mendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dan retribusi daerah melalui peningkatan

kualitas prasarana dan sarana pelayanan yang telah dimiliki. 4. Melaksanakan pembinaan dan mendorong peningkatan potensi dan kemampuan wajib pajak.

5.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah

Pengelolaan pendapatan daerah Kota Pontianak diarahkan pada sumber-sumber pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan Kas Daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru.

A

Page 54: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

48

Perkembangan pendapatan daerah Kota Pontianak selama kurun waktu 5 (lima) tahun periode 2004 sampai dengan pertengahan tahun 2008 setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya dan usaha dari pada pemerintah dalam mendayagunakan serta mengelola sumber-sumber pendapatan asli daerah yang ada secara optimal melalui dinas terkait.Transparansi dan penyederhanaan proses penetapan pajak daerah dan retribusi daerah merupakan langkah yang ditempuh dan terus ditingkatkan didalam menunjang rasa kedekatan dan tanggung jawab antara masyarakat selaku objek pajak/retribusi dengan Pemerintah Kota Pontianak.

Untuk mewujudkan pencapaian target dan optimalisasi pajak daerah dan retribusi daerah berbagai upaya yang telah dilakukan yaitu :

1. Memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. 2. Mendorong peningkatan dan pengembangan sumber daya aparatur yang berkualitas dan profesional. 3. Mendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dan retribusi daerah melalui peningkatan

kualitas prasarana dan sarana pelayanan yang telah dimiliki. 4. Melaksanakan pembinaan dan mendorong peningkatan potensi dan kemampuan wajib pajak.

Dengan upaya yang telah dilakukan diatas beberapa keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir adalah :

1. Meningkatnya pos pendapatan daerah dalam 5 (lima) tahun terakhir ; 2. Meningkatnya pos pendapatan asli daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir; 3. Meningkatnya pos dana perimbangan.

5.1.1. Kondisi Pendapatan Daerah Tahun 2004-2008

Sumber-sumber keuangan daerah Kota Pontianak terdiri dari 4 (empat) pos diantaranya pos pendapatan asli daerah, pos dana perimbangan, pos lain-lain penerimaan yang sah dan pos sisa lebih tahun yang lalu. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir jumlah penerimaan Kota Pontianak mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar 23,57 % pertahun. Adapun penerimaan tersebut pada tahun 2004 sebesar Rp. 292.287.000.312, kemudian meningkat di tahun 2005 menjadi Rp. 317.635.844.272, tahun 2006 kembali meningkat menjadi Rp. 488.844.909.175 dan pada tahun 2007 mencapai Rp. 567.451.228.810 sedangkan untuk tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 656.135.998.523.

Dilihat dari struktur pendapatan dibawah, selama periode 2004-2008 pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Pontianak masih tergantung pada aliran dana dari pusat berupa dana perimbangan. Pada tahun 2004 jumlah penerimaan pada bagian dana perimbangan mencapai Rp. 225.790.515.380 kemudian meningkat menjadi Rp. 241.502.485.707 di tahun 2005, pada tahun 2006 jumlah penerimaan pada bagian ini kembali meningkat menjadi Rp. 398.779.245.342 dan kembali meningkat menjadi Rp. 453.042.166.547 di tahun 2007 sedangkan untuk tahun 2008 jumlah pos ini mencapai Rp. 495.945.389.976.

Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) meskipun selama 5 (lima) tahun terakhir peranannya masih berada pada posisi kedua setelah dana perimbangan namun memiliki perkembangan (trend) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah total penerimaan pada tahun 2004 mencapai Rp. 34.774.391.738 dan meningkat menjadi Rp. 41.514.071.695 di tahun 2005 dan kembali meningkat menjadi Rp. 49.074.557.237 di tahun 2006 sedangkan untuk tahun 2007 total penerimaan pada bagian ini mencapai Rp.

Page 55: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

49

57.875.969.634 dan untuk tahun 2008 penerimaan pada pos ini mencapai Rp. 68.704.785.634 atau mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 18,56 %.

Tabel. 5.1 Jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2004-2008

Pos URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 04-08

I PENDAPATAN 282.899.608.273 312.590.392.355 480.081.594.859 556.515.008.922 622.351.127.610 22,96% 4.1 Bagian Pendapatan Asli

Daerah 34.774.391.738 41.514.071.695 49.074.557.237 57.875.969.634 68.704.785.634 18,56%

4.1.1 Pos Pajak Daerah 21.983.007.070 26.611.483.031 30.332.740.255 31.082.060.400 34.280.375.000 11,95% 4.1.2 Pos Retribusi Daerah 10.347.462.132 12.564.708.295 13.450.871.784 14.387.142.531 17.572.079.000 14,71% 4.1.3 Pos Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

- 1.057.017.403 1.085.310.419 1.438.803.730 1.587.000.000 15,18%

4.1.4 Pos Lain-lain Pendapatan 2.443.922.536 1.280.862.965 4.205.634.777 10.967.962.972 15.265.331.634 95,18% 4.2 Bagian Dana Perimbangan 225.790.515.380 241.502.485.707 398.779.245.342 453.042.166.547 495.945.389.976 23,79% 4.2.1.1.

Pos Bagi Hasil Pajak 31.151.693.831 36.810.297.257 39.637.132.905 47.531.339.988 54.026.570.000 14,86%

4.2.1.2.

Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 1.016.062.549 912.188.450 2.237.112.437 2.262.826.559 2.425.819.976 35,84%

4.2.2 Pos Dana Alokasi Umum 188.292.759.000 194.460.000.000 338.325.000.000 369.581.000.000 399.351.000.000 23,64% 4.2.3 Pos Dana Alokasi Khusus 5.330.000.000 9.320.000.000 18.580.000.000 33.667.000.000 40.142.000.000 68,66% 4.3 Bagian Lain-lain Pen. Yang

Sah 22.334.701.155 29.573.834.953 32.227.792.280 45.596.872.741 57.700.952.000 27,39%

4.3.1 Pendapatan Hibah - - - 6.000.000.000 - 4.3.2 Pos Bagi Hasil Pajak Propinsi 21.334.701.155 27.288.181.830 28.837.592.280 33.331.872.741 38.314.252.000 16,03% 4.3.3 Pos Dana Kontengensi - 1.167.683.500 2.090.200.000 5.000.000.000 18.136.700.000 160,32 4.3.4 Pos Bantuan Keuangan dari

Propinsi 1.000.000.000 1.117.969.623 1.300.000.000 1.265.000.000 1.250.000.000 6,05%

II PEMBIAYAAN 9.387.392.038 5.045.451.917 8.763.314.315 10.936.219.888 33.784.870.913 65,29%

6.1 Penerimaan Pembiayaan 9.387.392.038 5.045.451.917 8.763.314.315 10.936.219.888 33.784.870.913 65,29%

6.1.1 Pos Bagian Sisa Lebih TA Yang Lalu

9.387.392.038 5.045.451.917 8.763.314.315 10.936.219.888 27.984.870.913 52,03%

Penerimaan Pinjaman dan Obligasi

- - - - 1.800.000.000

Pencairan Dana Cadangan - - - - 4.000.000.000

TOTAL PENERIMAAN 292.287.000.312 317.635.844.272 488.844.909.175 567.451.228.810 656.135.998.523 23,57%

Sumber : BPKKD Kota Pontianak

Pada pos bagian lain-lain penerimaan yang sah juga tidak kalah penting dalam menyumbangkan peningkatan dalam penerimaan daerah, hal ini dapat dilihat dari perkembangan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2004 jumlah penerimaan pada pos ini mencapai Rp. 22.334.701.155, tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi Rp. 29.573.834.953 dan tahun 2006 kembali meningkat menjadi Rp. 32.227.792.280, pada tahun 2007 jumlah penerimaan pada sektor ini mencapai Rp. 45.596.872.741 sedangkan untuk tahun 2008 mencapai Rp. 57.700.952.000 atau mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 27,39 %. Dari segi pembiayaan pada pos bagian sisa tahun yang lalu, pada tahun 2004 jumlahnya mencapai Rp. 9.387.392.038 dan tahun 2008 mencapai Rp. 27.984.870.913 atau dalam 4 (empat) tahun terakhir mempunyai peningkatan rata-rata sebesar 52,03 %.

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari perkembangan fenomena pendapatan Kota Pontianak adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) meskipun mengalami peningkatan peranannya tidak begitu besar namun peningkatan peranan tersebut tampaknya memperlihatkan adanya kecendrungan yang konsisten dari tahun ke tahun dan ini tampaknya harus dijaga dan harus perlu lebih ditingkatkan untuk dapat lebih lebih berperan dalam ikut menentukan besaran perolehan pendapatan daerah untuk masa-masa kedepan.

Page 56: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

50

2. Pada pos dana perimbangan dalam kurun waktu periode 2004-2007 cendrung mengalami peningkatan akan tetapi dampak daripada peningkatan tersebut akan berimplikasi pada pembangunan yang akan direncanakan ke depan, hal ini dikarenakan pembangunan yang ada sekarang dan kedepannya sangat tergantung pada pos ini.

Dilihat dari segi persentase penerimaan pendapatan setiap tahunnya terdapat peningkatan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2004 terealisasi sebesar 88,63 % yang terdiri dari bagian pendapatan sebesar 88,29 % dan bagian pembiayaan sebesar 100,00 % kemudian meningkat menjadi 94,04 % di tahun 2005 dengan rincian komposisi pada bagian pendapatan sebesar 93,95 % dan bagian pembiayaan sebesar 100,00 %. Tahun 2006 jumlah realisasi penerimaan keseluruhan mencapai 95,08 % yang terdiri dari bagian pendapatan sebesar 95,01 % dan bagian pembiayaan sebesar 98,95 % kemudian pada tahun 2007 kembali meningkat menjadi 96,47 % yang terdiri dari bagian pendapatan sebesar 96,40 % dan bagian pembiayaan sebesar 100,00 %.

Tabel. 5.2 Persentase Realisasi Terhadap Target APBD Kota Pontianak

Tahun Anggaran 2004-2007

Sumber : Bappeda Kota Pontianak

Pada bagian pendapatan asli daerah dari dari rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 42,61 % dengan komposisi pos pajak daerah merupakan penyumbang terbesar setiap tahunnya. Pada tahun 2004 bagian penerimaan ini menyumbang komposisi sebesar 90,22 %, tahun 2005 jika dibandingkan dari tahun sebelumnya terdapat penurunan menjadi 88,00 % akan tetapi jika dilihat dari dari besar nominal penerimaannya masing-masing pos cendrung terdapat peningkatan. Tahun 2006 komposisi bagian ini terhadap APBD Kota Pontianak sebesar 82,47 % dan di tahun 2007 sebesar 86,45 %.

Pos URAIAN 2004 2005 2006 2007

I PENDAPATAN 88,29% 93,95% 95,01% 96,40%

4.1 Bagian Pendapatan Asli Daerah 90,22% 88,00% 82,47% 86,45%

4.1.1 Pos Pajak Daerah 96,29% 103,63% 102,88% 101,95%

4.1.2 Pos Retribusi Daerah 89,67% 67,22% 66,74% 75,80%

4.1.3 Pos Hasil Pengelolaan Kekayaan - 80,02% 82,16% 100,06% Daerah Yang Dipisahkan

4.1.4 Pos Lain-lain Pendapatan 58,51% 86,51% 49,20% 68,37%

4.2 Bagian Dana Perimbangan 89,81% 97,89% 97,55% 98,30%

4.2.1.1. Pos Bagi Hasil Pajak 80,34% 87,15% 78,74% 83,36%

4.2.1.2. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 119,54% 107,32% 223,71% -

4.2.2 Pos Dana Alokasi Umum 91,28% 100,00% 100,00% 100,00%

4.2.3 Pos Dana Alokasi Khusus 96,91% 101,86% 97,05% 98,18%

4.3 Bagian Lain-lain Pen. Yang Sah 73,35% 76,10% 87,15% 92,24%

4.3.1 Pendapatan Hibah - - - 100,00%

4.3.2 Pos Bagi Hasil Pajak Propinsi 74,60% 79,92% 86,94% 89,67%

4.3.3 Pos Dana Kontengensi - 31,42% 83,34% 100,00%

4.3.4 Pos Bantuan Keuangan dari Propinsi 181,82% 111,80% 100,00% 100,00%

II PEMBIAYAAN 100,00% 100,00% 98,95% 100,00%

6.1 Penerimaan Pembiayaan 100,00% 100,00% 98,95% 100,00%

6.1.1 Pos Bagian Sisa Lebih TA Yang Lalu 100,00% 100,00% 98,95% 100,00%

TOTAL PENERIMAAN 88,63% 94,04% 95,08% 96,47%

Page 57: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

51

Pada bagian dana perimbangan persentase realisasi dari capaian target yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel dibawah. Tahun 2004 terealisasi sebesar 89,81%. pada tahun 2005 terdapat peningkatan menjadi 97,89% sedangkan tahun 2006 terdapat sedikit penurunan menjadi 97,55% dan kembali meningkat menjadi 98,30% di tahun 2007.

Tabel. 5.3

Komposisi Sumber Pendapatan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2004-2008

Pos URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008

I PENDAPATAN 96,79% 98,41% 98,21% 98,07% 94,85%

4.1 Bagian Pendapatan Asli Daerah 11,90% 13,07% 10,04% 10,20% 10,47%

4.1.1 Pos Pajak Daerah 7,52% 8,38% 6,20% 5,48% 5,22%

4.1.2 Pos Retribusi Daerah 3,54% 3,96% 2,75% 2,54% 2,71%

4.1.3 Pos Hasil Pengelolaan Kekayaan - 0,33% 0,22% 0,25% 0,24%

Daerah Yang Dipisahkan

4.1.4 Pos Lain-lain Pendapatan 0,84% 0,40% 0,86% 1,93% 2,33%

4.2 Bagian Dana Perimbangan 77,25% 76,03% 81,58% 79,84% 75,59%

4.2.1.1. Pos Bagi Hasil Pajak 10,66% 11,59% 8,11% 8,38% 8,23%

4.2.1.2. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 0,35% 0,29% 0,46% 0,40% 0,37%

4.2.2 Pos Dana Alokasi Umum 64,42% 61,22% 69,21% 65,13% 60,86%

4.2.3 Pos Dana Alokasi Khusus 1,82% 2,93% 3,80% 5,93% 6,12%

4.3 Bagian Lain-lain Pen. Yang Sah 7,64% 9,31% 6,59% 8,04% 8,79%

4.3.1 Pendapatan Hibah - - - 1,06% 0,00%

4.3.2 Pos Bagi Hasil Pajak Propinsi 7,30% 8,59% 5,90% 5,87% 5,84%

4.3.3 Pos Dana Kontengensi - 0,37% 0,43% 0,88% 2,76%

4.3.4 Pos Bantuan Keuangan dari Propinsi

0,34% 0,35% 0,27% 0,22% 0,19%

II PEMBIAYAAN 3,21% 1,59% 1,79% 1,93% 5,15%

6.1 Penerimaan Pembiayaan 3,21% 1,59% 1,79% 1,93% 5,15%

6.1.1 Pos Bagian Sisa Lebih TA Yang Lalu

3,21% 1,59% 1,79% 1,93% 4,27%

Penerimaan Pinjaman & Obligasi - - - - 0,27%

Pencairan Dana Cadangan - - - - 0,61%

TOTAL PENERIMAAN 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Sumber : Bappeda Kota Pontianak.

Komposisi APBD Kota Pontianak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir jika dilihat dari segi persentase cukup bervariasi. Untuk pos pendapatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir perkembangan pada pos ini sangat bervariasi, dimana pada tahun 2004 komposisi bagian pendapatan terhadap APBD sebesar 96,79 %. Pada tahun 2005 sedikit mengalami peningkatan menjadi 98,41 % sedangkan dua tahun berikutnya terjadi sedikit pergeseran dimana terdapat sedikit penurunan menjadi 98,21 % di tahun 2006 dan 98,07 % di tahun 2007. Untuk tahun 2008 sendiri komposisi pendapatan terhadap total penerimaan sebesar 94,85%.

Pada bagian pendapatan asli daerah tahun 2004 mempunyai komposisi sebesar 11,90 % tahun 2005 meningkat menjadi 13,07 %, tahun 2006 sedikit mengalami penurunan menjadi 10,04 % dan di tahun 2007 kembali meningkat menjadi 10,20 % sedangkan pada tahun 2008 kompposisin untuk pos ini mencapai 10,47% atau meningkat sebesar 0,27 % dari tahun sebelumnya. Untuk bagian dana perimbangan pada tahun 2004 terealisasi sebesar 77,25 % dari total penerimaan kemudian menurun menjadi 76,03 % di tahun 2005 sedangkan

Page 58: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

52

di tahun 2006 kembali meningkat menjadi 81,58 % dan kembali turun di tahun 2007 menjadi 79,84 % sehingga rata-rata pertumbuhannya per tahun sebesar 81,05 %. Pada bagian lain-lain penerimaan yang sah pada tahun 2004 komposisi realisasi sebesar 7,64 % kemudian meningkat menjadi 9,31 % di tahun 2005, pada tahun 2006 sedikit bergeser menjadi 6,59 % dan kembali meningkat di tahun 2007 menjadi 8,04 %.

Peningkatan pendapatan Kota Pontianak tersebut tidak terlepas daripada usaha dan upaya serta kerjasama yang baik dari dinas terkait dalam menjalankan program dan kegiatannya. Adapun bentuk daripada program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam usaha meningkatkan pendapatan daerah Kota Pontianak antara lain :

1. Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah yang secara berkelanjutan kepada wajib pajak. 2. Koordinasi kepada instansi terkait yang terjalin dengan baik. 3. Melakukan setoran pajak di lapangan atau dengan cara jemput bola kepada wajib pajak. 4. Melakukan pengawasan dilapangan yang dilakukan secara periodik. 5. Melakukan pelayanan secara langsung mendekati wajib retribusi daerah. 6. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. 7. Melakukan penagihan secara langsung terhadap objek pajak.

5.1.2. Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2009-2014

Penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat oleh Pemerintah baik itu pusat maupun daerah tentulah membutuhkan pembiayaan. Untuk memenuhi sumber dana bagi pembiayaan penyelenggara pemerintahan tersebut Pemerintah Kota Pontianak akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan realisasi penerimaannya. Melalui peningkatan penerimaan tersebut diharapkan pelayanan kepada masyarakat juga akan meningkat pula.

Dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan periode 2009-2014 diperkirakan jumlah penerimaan daerah Kota Pontianak setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2009 jumlah penerimaan keseluruhan mencapai Rp. 697.003.070.000 dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 932.755.754.504 atau jika dirata-ratakan pertahunnya mengalami pertumbuhan sebesar 6,00 %.

Jika dilihat dari struktur penerimaan pendapatan daerah Kota Pontianak dalam 6 (enam) tahun kedepan periode 2009-2014, peranan pos dana perimbangan dirasakan sangat dominan dalam meningkatkan APBD Kota Pontianak. Pada tahun 2009 penerimaan keseluruhan pada pos ini mencapai Rp. 544.914.600.000 dan diperkirakan pada tahun 2014 akan mencapai Rp. 729.125.381.005 atau mengalami rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 6,00 %. Sedangkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Struktur APBD Kota Pontianak dirasakan masih sangat kecil, hal ini dapat dilihat dari perkembangannya selama kurun waktu yang sama dimana pada tahun 2009 jumlah penerimaan pada pos ini sebesar Rp. 73.812.300.000 dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp. 104.840.338.781 atau mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,29 %. Dengan mencermati kondisi ini terlihat bahwa kemampuan Pemerintah Kota Pontianak untuk membiayai sendiri pelaksanaan pemerintah dan pembangunan masih sangat perlu ditingkatkan dengan mencari terobosan untuk meningkatkan PAD tanpa mempersulit masyarakat ataupun pengusaha dalam penjaringan dana. Pada pos lain-lain pendapatan yang sah dalam periode 6 (enam) tahun kedepan diperkirakan setiap tahunnya mengalami peningkatan atau terdapat pertumbuhan sebesar 7,43 % per tahunnya, hal ini dapat dilihat dimana pada tahun 2009 pada pos ini mengalami koreksi sebesar Rp. 58.276.170.000 dan meningkat menjadi Rp. 83,387,244,546 di tahun 2014.

Page 59: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

53

Tabel. 5.4 Jumlah Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2009-2014

Pos URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 R

09-14 1.1 Bagian Sisa Tahun Yang

Lalu 20.000.000.000 16,432,062,310 19,363,491,032 15,909,104,559 18,747,239,247 15,402,790,172 -3.57%

1.1.1 Pos Bagian Sisa Lebih TA Yang Lalu

20.000.000.000 16,432,062,310 19,363,491,032 15,909,104,559 18,747,239,247 15,402,790,172 -3.57%

1.2 Bagian Pendapatan Asli Daerah

73.812.300.000 78.758.212.000 82.465.610.760 90.900.127.644 96,002,156,726 104,840,338,781 7.29%

1.2.1 Pos Pajak Daerah 39.659.300.000 44.772.492.000 48.711.880.240 54.374.048.956 59,836,357,996 66,691,140,772 10.96% 1.2.2 Pos Retribusi Daerah 18.052.300.000 19.430.966.000 18.952.210.640 20.338.384.724 19,974,784,213 20,986,722,621 3.15% 1.2.3 Pos Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

1.951.600.000 1.994.814.000 2.271.132.680 2.656.442.086 2,727,833,967 2,891,504,006 8.34%

1.2.4 Pos Lain-lain Pendapatan 14.149.100.000 12.559.940.000 12.530.387.200 13.531.251.878 13,463,180,549 14,270,971,382 0.40% 1.3 Bagian Dana Perimbangan 544.914.600.000 580,564,756,000 613.832.342.960 651.326.394.059 687,854,133,024 729,125,381,005 6.00%

1.3.1 Pos Bagi Hasil Pajak 67.330.200.000 81,122,436,000 94.526.108.440 109.412.208.434 25,392,367,860 142,243,342,207 16.16% 1.3.2 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 2.857.700.000 3.103.044.000 3.210.911.720 3.486.580.238 3,607,780,409 3,917,521,556 6.54% 1.3.3 Pos Dana Alokasi Umum 429.630.800.000 447.577.156.000 459.003.746.120 476.831.354.509 488,810,248,042 506,106,475,289 3.33% 1.3.4 Pos Dana Alokasi Khusus 45.095.900.000 48.762.120.000 57.091.576.680 61.596.250.878 70,043,736,713 76,858,041,953 11.31%

1.4 Bagian Lain-lain Pendapatan Yang Sah 58.276.170.000 63.095.228.000 67.585.775.960 72.222.019.224 77,347,292,174 83,387,244,546 7.43%

1.4.2 Pos Bagi Hasil Pajak Propinsi 42.593.670.000 45.363.548.000 47.928.731.040 51.053.496.348 53,852,722,197 57,177,159,851 6.07% 1.4.3 Pos Dana Penyesuaian 14.079.400.000 15.589.102.000 17.150.967.480 18.595.094.605 20,414,757,434 22,479,111,785 9.81%

Pos Penerimaan Lain-Lain 1.603.100.000 2.142.578.000 2.506.077.440 2.573.428.271 3,079,812,544 3,730,972,910 18.83%

Total Penerimaan 697.003.070.000 738.850.258.310 783.247.220.712 830.357.645.486 879,950,821,171 932,755,754,504 6.00%

Sumber : Bappeda, Hasil Analisis

Pada pos penerimaan Bagian Lain-Lain Penerimaan Yang sah diproyeksikan dalam lima tahun kedepan mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2009 mempunyai koreksi sebesar 8,36% dan diperkirakan pada tahun 2014 akan mencapai 8,94 %.

Tabel. 5.5 Komposisi Sumber Pendapatan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2009-2014

Pos URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1.1 Bagian Sisa Tahun Yang Lalu 2.87% 2.22% 2.47% 1.92% 2.13% 1.65% 1.1.1 Pos Bagian Sisa Lebih TA Yang Lalu 2.87% 2.22% 2.47% 1.92% 2.13% 1.65%

1.2 Bagian Pendapatan Asli Daerah 10.59% 10.66% 10.53% 10.95% 10.91% 11.24% 1.2.1 Pos Pajak Daerah 5.69% 6.06% 6.22% 6.55% 6.80% 7.15% 1.2.2 Pos Retribusi Daerah 2.59% 2.63% 2.42% 2.45% 2.27% 2.25% 1.2.3 Pos Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

Yang Dipisahkan 0.28% 0.27%

0.29% 0.32% 0.31% 0.31% 1.2.4 Pos Lain-lain Pendapatan 2.03% 1.70% 1.60% 1.63% 1.53% 1.53%

1.3 Bagian Dana Perimbangan 78.18% 78.58% 78.37% 78.44% 78.17% 78.17% 1.3.1 Pos Bagi Hasil Pajak 9.66% 10.98% 12.07% 13.18% 14.25% 15.25% 1.3.2 Pos Bagi Hasil Bukan Pajak 0.41% 0.42% 0.41% 0.42% 0.41% 0.42% 1.3.3 Pos Dana Alokasi Umum 61.64% 60.58% 58.61% 57.44% 55.55% 54.26% 1.3.4 Pos Dana Alokasi Khusus 6.47% 6.60% 7.29% 7.42% 7.96% 8.24%

1.4 Bagian Lain-lain Pen. Yang Sah 8.36% 8.54% 8.63% 8.70% 8.79% 8.94% 1.4.2 Pos Bagi Hasil Pajak Propinsi 6.11% 6.14% 6.12% 6.15% 6.12% 6.13% 1.4.3 Pos Dana Penyesuaian 2.02% 2.11% 2.19% 2.24% 2.32% 2.41% 1.4.4 Pos Penerimaan Lain-Lain 0.23% 0.29% 0.32% 0.31% 0.35% 0.40%

Jumlah 1+2+3+4 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Sumber : Bappeda, Hasil Anilisis

Perkembangan komposisi APBD Kota Pontianak dalam kurun waktu 6 (enam) tahun kedepan dilihat berdasarkan pos penerimaan yang ada mempunyai perkembangan yang cukup bervariasi. Pada pos Pendapatan

Page 60: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

54

Asli Daerah (PAD) berdasarkan hasil proyeksi pada tahun 2009 pos ini mengalami koreksi sebesar 10,59 %, tahun 2010 menjadi 10,66 % atau mengalami peningkatan sebesar 0,07 %, tahun 2011 sedikit mengalami pergeseran manjadi 10,53 % atau mengalami penurunan sebesar 0,13 %, tahun 2012 kembali meningkat menjadi 10,95 % dan tahun 2013 terkoreksi sebesar 10,91 % sedangkan pada tahun 2014 komposisi pos ini dalam struktur pendapatan Kota Pontianak mencapai 11,24 %. Untuk pos dana perimbangan perkembangannya sangat bervariasi dimana pada tahun 2009 mempunyai komposisi mencapai 78,18% jumlah ini sedikit mengalami peningkatan menjadi 78,58 % di tahun 2010 dan sedikit mengalami penurunan menjadi 78,37 % di tahun 2011, tahun 2012 komposisi pos ini dalam struktur pendapatan Kota Pontianak mencapai 78,44 % atau mengalami peningkatan sebesar 0,07 % dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan untuk tahun 2013 dan 2014 kembali mengalami pergeseran menjadi 78,17 %.

5.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah

Pengelolaan belanja daerah sangat erat kaitannya dengan sistem manajemen keuangan daerah, sistem penganggaran maupun sistem akuntansi. Seiring dengan dilaksanakannya reformasi dibidang keuangan, masyarakat semakin menuntut adanya pengelolaan keuangan publik secara transparan sehingga tercipta akuntabilitas publik (Public Accountability) dengan mendasarkan pada prinsip value for money. Disamping itu, pengelolaan belanja daerah harus berlandaskan anggaran berbasis kinerja (Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik terutama untuk penyediaan sarana pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar. Disamping itu, pengeluaran daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di setiap organisasi yang terkait, berdasarkan pada standar analisa belanja, standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal serta memperhatikan prinsip value for money. Identifikasi belanja pengeluaran akan dibedakan menurut belanja langsung dan tidak langsung guna meningkatkan aspek transparansi. Kriteria tersebut bertitik tolak dari kegiatan yang dilakukan.

5.2.1. Analisis Belanja

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa belanja menurut kelompok belanja terdiri dari:

1. Belanja tidak langsung, yaitu belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Terdiri dari belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.

2. Belanja langsung, yaitu belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal.

Komposisi belanja rutin selama kurun waktu 5 (lima) tahun cukup berfluktuasi dimana pada periode 2004-2005 terjadi penurunan. Pada tahun 2004 jumlah belanja rutin seluruhnya mencapai Rp. 241.966.987.525 atau sebesar 74,68 % sedangkan untuk belanja pembangunan mencapai Rp. 82.013.169.563 atau 25,32 %. Pada tahun 2005 total APBD sedikit mengalami pergeseran dibanding dengan tahun 2004 dengan jumlah keseluruhan mencapai Rp. 333.367.663.513. Adapun dari jumlah tersebut dialokasikan untuk mendanai belanja rutin sebesar

Page 61: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

55

Rp. 243.630.336.850 atau 70,41 % sedangkan untuk belanja pembangunan jumlah keseluruhan mencapai Rp. 89.737.326.663 atau 29,59 %.

Dalam tiga tahun terakhir 2006-2008 jumlah APBD Kota Pontianak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Seiring dengan hal tersebut, jumlah belanja baik rutin maupun pembangunan ikut mengalami peningkatan. Pada tahun 2006, untuk belanja rutin dialokasikan dana sebesar Rp. 272.917.702.140 atau 53,51 % dan belanja pembangunan sebesar Rp. 237.027.162.604 atau 46,49 %. Tahun 2007 untuk belanja rutin menurun dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 268.452.382.093 atau 45,82% dan untuk belanja pembangunan meningkat cukup signifikan menjadi Rp. 317.414.907.407 atau sebesar 54,18 %. Untuk tahun 2008 alokasi untuk belanja rutin mencapai Rp. 350.911.335.167 atau 51,75 % sedangkan untuk belanja pembangunan mencapai Rp. 327.196.044.390 atau 48,25 %. Otonomi daerah memberikan dampak pada pergeseran komposisi belanja pembangunan yang semakin meningkat dalam APBD Kota Pontianak. Komposisi belanja rutin dan belanja pembangunan APBD Kota Pontianak dapat digambarkan sebagai berikut:

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir perkembangan anggaran serta realisasi belanja langsung melalui APBD Kota Pontianak cendrung mengalami peningkatan dimana pada tahun 2004 jumlah keseluruhan belanja mencapai Rp. 82.013.169.563 dari jumlah tersebut terealisasi sebesar 84,53 % atau Rp. 69.327.477.600. Pada tahun 2005 jumlah anggaran keseluruhan mengalami peningkatan dimana total anggaran mencapai Rp. 89.737.326.663 dengan realisasi sebesar 89,71 % atau Rp. 80.502.230.761. untuk 3 (tiga) tahun berikutnya total anggaran belanja langsung melalui APBD Kota Pontianak mengalami peningkatan dimana pada tahun 2006 mencapai Rp. 237.027.162.604 dengan realisasi mencapai 94,88% kemudian meningkat menjadi Rp. 317.414.907.407 atau terealisasi sebesar 88,36 % di tahun 2007, sedangkan untuk tahun 2008 sampai dengan semester I telah terealisasi sebesar Rp. 86.894.184.774 atau 26,55% dari total anggaran seluruhnya mencapai Rp. 327.196.044.390.

Tabel. 5.6 Komposisi Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan APBD

Kota Pontianak Tahun 2004-2008

Sumber : BPKKD Kota Pontianak*semester

Tabel. 5.7 Rekapitulasi Anggaran & Realisasi Belanja Langsung APBD

Kota Pontianak Tahun 2004-2008

Sumber : BPKKD Kota Pontianak *semester

No Tahun Belanja Rutin % Belanja Pembangunan % Total APBD

1 2004 241.966.987.525 74,68 82.013.169.563 25,32 323.980.157.088 2 2005 243.630.336.850 70,41 89.737.326.663 29,59 333.367.663.513 3 2006 272.917.702.140 53,51 237.027.162.604 46,49 509.944.864.744 4 2007 268.452.382.093 45,82 317.414.907.407 54,18 585.867.289.501 5 2008* 350.911.335.167 51,75 327.196.044.390 48,25 678.107.379.557

No Tahun Anggaran Realisasi %

1 2004 82.013.169.563 69.327.477.600 84,53 2 2005 89.737.326.663 80.502.230.761 89,71 3 2006 237.027.162.604 224.892.652.443 94,88 4 2007 317.414.907.407 280.471.054.126 88,36

5 2008* 327.196.044.390 86.894.184.774 26,55

Page 62: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

56

Pada belanja tidak langsung, hasil realisasi dalam 5 (lima) tahun terakhir juga mempunyai perkembangan yang cenderung naik. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 mempunyai persentase realisasi sebesar 88,01% dari besaran anggaran atau terealisasi sebesar Rp. 212.955.763.667. Untuk 3 (tiga) tahun berikutnya perkembangan belanja tidak langsung mengalami peningkatan, pada tahun 2005 jumlah realisasi dari pos ini sebesar Rp. 229.853.664.454 atau 94,35%. Pada tahun 2006 terealisasi sebesar 258.057.954.681atau 94,56 % dan tahun 2007 mencapai realisasi sebesar Rp. 256.792.310.095 atau 95,66 %, sedangkan untuk tahun 2008 sampai dengan semester I telah mencapai realisasi sebesar Rp. 144.573.565.138 atau 41,20%.

Tabel. 5.8 Rekapitulasi Anggaran & Realisasi Belanja Tidak Langsung APBD Kota Pontianak Tahun 2004-2008

Sumber : BPKKD Kota Pontianak *semester

5.2.3. Target dan Realisasi Belanja

Dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 ditegaskan bahwa Belanja daerah merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi equitas dana lancar. yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah (Propinsi ataupun kabupaten/ kota) yang meliputi urusan wajib dan urusan pilihan.

Perkembangan belanja daerah Kota Pontianak selama kurun waktu 2004-2008, jika dilihat dari target belanja langsung terdapat peningkatan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2004 jumlah belanja langsung per SKPD sebesar Rp. 82.013.169.563, pada tahun 2005 terdapat sedikit pergeseran dari tahun sebelumnya dimana jumlah total keseluruhan sebesar Rp. 89.737.326.663 sedangkan dalam 3 (tiga) tahun berikutnya mengalami peningkatan drastis dimana tahun 2006 ditargetkan menjadi sebesar Rp. 237.027.162.604 kemudian meningkat menjadi Rp. 317.414.907.407 di tahun 2007 dan meningkat kembali di tahun 2008 menjadi Rp. 327.196.044.390. Adapun kelompok belanja langsung ini digunakan antara lain untuk pembiayaan belanja barang dan jasa, belanja pegawai dan belanja modal.

Tabel. 5.9 Rekapitulasi Target Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008

No Unit Kerja Tahuan Anggaran R

2004 2005 2006 2007 2008 ( % )

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sekretariat Daerah 20.493.324.963 4.717.776.000 51.238.130.598 43.821.516.905 27.348.286.460 -80,19% 2 Sekretariat DPRD 6.959.772.500 2.949.953.100 5.870.579.237 13.826.801.050 13.918.538.200 -6,99% 3 Badan Kepegawaian Dan

Pendayagunaan SDA Daerah 467.311.000 176.325.000 310.745.000 7.428.736.600 6.963.000.050 -8,16%

4 BAPPEDA 1.504.000.000 1.338.133.500 2.587.433.000 4.346.173.500 4.938.273.500 22,09% 5 Badan Pengawas Daerah 36.450.000 384.700.000 482.750.000 1.360.100.120 1.510.309.850 46,32% 6 Badan Pengelola Keuangan &

Kekayaan Daerah - 5.048.212.500 31.098.562.000 20.013.751.687 7.955.908.900 -41,06%

7 Dinas Pendidikan 3.751.335.000 12.283.395.500 33.794.725.500 44.834.365.500 55.851.111.150 44,37% 8 Dinas Kesehatan 7.266.544.500 8.483.553.000 16.125.078.050 17.138.903.320 18.053.387.240 18,18%

No Tahun Anggaran Realisasi % 1 2004 241.966.987.525 212.955.763.667 88,01 2 2005 243.630.336.850 229.853.664.454 94,35 3 2006 272.917.702.140 258.057.954.681 94,56 4 2007 268.452.382.093 256.792.310.095 95,66 5 2008* 350.911.335.167 144.573.565.138 41,20

Page 63: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

57

No Unit Kerja Tahuan Anggaran R

2004 2005 2006 2007 2008 ( % )

1 2 3 4 5 6 7 8

9 Dinas Pekerjaan Umum (PU) 32.269.268.000 26.465.190.162 57.998.204.340 92.121.855.320 118.400.918.990 22,92%

10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

2.528.350.000 4.319.248.800 12.901.808.343 13.417.926.400 13.154.828.975 27,46%

11 Dinas Tata Kota 2.888.510.000 2.841.780.000 970.703.000 1.534.629.200 1.564.245.000 -38,94% 12 Dinas Perhubungan 249.910.000 2.740.885.000 4.759.865.000 3.826.768.000 3.762.242.500 26,80% 13 Dinas Pendapatan Daerah 57.200.000 367.793.000 714.930.000 3.606.579.250 3.831.726.575 54,76% 14 Dinas Perindustrian dan

Perdagangan . Koperasi & UKM 504.340.000 389.868.000 928.627.000 239.714.600 2.544.470.700 -42,04%

15 Dinas Urusan Pangan 1.767.135.000 3.686.407.588 6.754.834.630 11.006.680.276 9.857.498.990 31,12% 16 Dinas Kependudukan. Keluarga

Berencana dan Capil 233.860.100 757.301.000 1.304.122.500 3.312.977.500 4.131.168.000 47,87%

17 Dinas Sosial. Tenaga Kerja & Pemberdayaan 2.687.850.000 803.695.000 2.077.770.000 2.881.125.000 3.553.686.760 -31,58%

18 Dinas Pariwisata. Kebudayaan. Informasi & Komunikasi 821.260.200 687.330.000 1.614.695.000 3.335.787.970 3.906.920.000 26,04%

19 Kantor Pemuda dan Olaharaga - - 1.016.052.000 1.454.172.000 2.244.852.000 32,68%

20 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah 281.111.000 251.000.000 1.233.135.000 2.332.690.552 2.676.657.900 31,91%

21 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu & PMD 92.015.000 111.000.000 404.500.000 885.964.600 931.001.650 37,21%

22 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah

30.775.000 143.440.000 495.840.800 979.800.660 989.961.000 50,01%

23 Satuan Polisi Pamong Praja 707.500.000 452.500.000 459.370.000 4.318.624.100 5.139.614.100 12,62% 24 Kecamatan Pontianak Barat 344.270.000 462.300.000 823.070.000 1.736.410.500 2.367.206.000 37,15% 25 Kecamatan Pontianak Kota 643.030.000 548.815.000 1.796.015.000 3.019.143.000 3.062.147.200 23,55% 26 Kecamatan Pontianak Selatan

474.638.000 711.500.000 1.005.005.000 2.090.668.450 1.957.023.000 26,90%

27 Kecamatan Pontianak Timur 399.662.000 492.500.000 529.230.000 1.490.700.000 1.932.604.000 28,29%

28 Kecamatan Pontianak Utara 380.940.000 696.786.000 1.998.939.000 2.848.156.000 2.746.202.200 34,14% 29 Kecamatan Pontianak Tenggara

- - - 350.000.000 1.902.253.500 81,60%

Total Belanja Langsung 82.013.169.563 89.737.326.663 237.027.162.604 317.414.907.407 327.196.044.390 21.65%

Sumber : Bappeda Kota Pontianak

Jika dilihat dari segi penggunaannya selama periode 2004-2008 hampir setiap tahun anggaran belanja langsung terdapat peningkatan sebagai contoh pada Bidang sarana dan prasarana infrastruktur yang dalam hal penanganannya ditangani langsung oleh Dinas Pekjerjaan Umum, dimana pada tahun 2004 ditargetkan belanja langsung sebesar Rp. 32.269.268.000, tahun 2005 terdapat penurunan sedikit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp. 26.465.190.162 sedangkan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun kedepan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2006 di targetkan menjadi Rp.57.998.204.340 dan tahun 2007 menjadi Rp. 92.121.855.320 sedangkan tahun 2008 target belanja langsung meningkat menjadi Rp. 118.400.918.990.

Pada bidang kesehatan dimana penangannya ditangani oleh Dinas Kesehatan anggaran belanja langsung pada tahun 2004 ditargetkan sebesar Rp. 7.266.544.500 kemudian meningkat di tahun 2005 menjadi Rp. 8.483.553.000 dan meningkat kembali menjadi Rp. 16.125.078.050 di tahun 2006 dan pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp. 17.138.903.320 sedangkan untuk tahun 2008 belanja langsung yang ditargetkan sebesar Rp. 18.053.387.240 sehingga jika dirata-ratakan peningkatan selama periode 2004-2008 sebesar 18,18 %. Untuk bidang pendidikan dimana yang menanganinya adalah Dinas Pendidikan dalam periode 2004-2008 mempunyai rata-rata peningkatan belanja langsung sebesar 44,37 %. Hal ini dapat dilihat dimana pada tahun 2004 ditargetkan sebesar Rp. 3.751.335.000 kemudian pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 12.283.395.500. tahun 2006 meningkat menjadi Rp. 33.794.725.500 dan tahun 2007 menjadi Rp. 44.834.365.500 sedangkan pada tahun 2008 total anggaran yang ditargetkan sebesar Rp. 55.851.111.150.

Page 64: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

58

Tabel. 5.10 Rekapitulasi Realisasi Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008

No Unit Kerja

Tahuan Anggaran R

2004 2005 2006 2007 2008 ( % )

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sekretariat Daerah 18.867.704.600 4.020.008.245 48.754.936.770 36.429.361.412 107.903.000 -103,81 2 Sekretariat DPRD 3.556.900.000 619.175.300 3.438.291.100 11.420.118.111 1.544.007.766 -107,52 3 Badan Kepegawaian Dan

Pendayagunaan SDA Daerah 451.860.000 114.395.300 279.999.656 4.911.862.700 685.896.525 -47,18

4 BAPPEDA 945.274.135 1.323.441.800 2.433.822.500 4.108.018.417 308.509.851 38,32 5 Badan Pengawas Daerah 36.390.000 341.750.000 277.235.000 1.188.193.182 174.921.748 47,58 6 Badan Pengelola Keuangan &

Kekayaan Daerah - 2.890.807.498 26.112.720.955 16.182.379.718 1.723.264.650 42,52

7 Dinas Pendidikan 3.733.403.000 8.415.345.000 31.626.249.940 38.300.035.083 48,82 8 Dinas Kesehatan 6.622.891.693 6.615.575.090 15.202.444.000 15.911.961.927 262.618.533 20,28 9 Dinas Pekerjaan Umum (PU) 29.426.888.191 24.135.638.020 56.263.432.876 87.185.638.746 7.104.846.758 23,55

10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 2.522.818.610 3.625.553.646 12.202.211.303 13.169.845.964 1.440.448.112 36,02

11 Dinas Tata Kota 615.070.100 829.640.097 898.833.700 1.474.055.636 63.789.090 24,19 12 Dinas Perhubungan 595.577.950 2.723.093.556 3.154.080.650 3.575.944.485 239.158.839 34,53 13 Dinas Pendapatan Daerah 57.200.000 349.416.000 694.464.200 3.262.173.918 166.082.960 70,68 14 Dinas Perindustrian dan

Perdagangan . Koperasi & UKM 444.951.950 387.390.800 866.549.500 215.163.334 132.910.814 -87,43

15 Dinas Urusan Pangan 1.491.817.762 3.651.246.488 6.694.215.237 10.147.381.436 296.628.268 46,21 16 Dinas Kependudukan. Keluarga

Berencana dan Capil 171.835.100 755.795.150 1.225.549.000 2.812.693.197 272.032.981 57,34

17 Dinas Sosial. Tenaga Kerja & Pemberdayaan 2.309.862.500 774.515.000 1.954.969.000 2.684.920.846 157.267.443 -36,89

18 Dinas Pariwisata. Kebudayaan. Informasi & Komunikasi 582.599.450 687.195.200 1.611.417.500 3.306.816.446 365.704.222 41,28

19 Kantor Pemuda dan Olaharaga 815.902.000 1.437.453.790 224.731.000 0,00 20 Kantor Pengendalian Dampak

Lingkungan Daerah 265.703.855 246.895.100 1.018.144.450 2.286.004.617 50.631.733 41,20

21 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu & PMD 92.015.000 110.500.000 387.212.500 821.761.931 88.266.218 47,02

22 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 30.775.000 121.400.000 495.840.800 954.482.505 134.573.096 66,07

23 Satuan Polisi Pamong Praja 587.475.000 418.412.500 447.145.000 3.933.606.817 553.578.882 18,22 24 Kecamatan Pontianak Barat 292.630.000 459.000.000 821.620.000 1.679.083.838 211.221.476 43,82 25 Kecamatan Pontianak Kota 561.725.000 548.415.000 1.020.715.000 2.943.834.394 104.268.850 36,39 26 Kecamatan Pontianak Selatan 470.700.000 711.500.000 986.035.000 1.840.214.813 109.131.908 36,03

27 Kecamatan Pontianak Timur 382.662.000 492.500.000 529.230.000 1.387.556.749 66.458.727 30,37

28 Kecamatan Pontianak Utara 380.300.000 434.286.000 1.944.869.650 2.732.896.055 78.392.796 39,65 29 Kecamatan Pontianak Tenggara - - - 350.000.000 - 0,00

Total Belanja Langsung 69.327.477.600 80.502.230.761 224.892.652.443 280.471.054.126 86.894.184.774 25,12

Sumber : Bappeda Kota Pontianak

Perkembangan belanja langsung SKPD dapat dilihat dari tabel diatas dimana menunjukkan realisasi selama kurun waktu periode 2004-2008. Jika dilihat dari perkembangannya selama 4 (empat) tahun terakhir pembiayaan belanja langsung cenderung menagalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dimana pada tahun 2004 jumlah belanja langsung terealisasi sebesar Rp. 69.327.477.600 atau 84,53% dari target yang ditetapkan, untuk tahun 2005 terdapat sedikit pergeseran dimana terealisasi sebesar Rp. 80.502.230.761 atau 89,71% dari target sedangkan pada tahun 2006 jumlah belanja langsung yang terealisasi sebesar Rp. 224.892.652.443 atau 94,88% dari besar target yang ditetapkan dan tahun 2007 menurun menjadi Rp. 280.471.054.126 atau 88,36% dari target. Untuk tahun 2008 sampai dengan semester I telah terealisasi sebesar Rp. 16.667.246.246 atau 5,09 % dari target yang ditetapkan.

Page 65: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

59

Tabel. 5.11 Komposisi Belanja Langsung SKPD Tahun 2004-2008

No Unit Kerja Tahuan Anggaran R

2004 2005 2006 2007 2008 ( % ) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Sekretariat Daerah 24,99% 5,73% 21,95% 14,16% 8,36% -105.72% 2 Sekretariat DPRD 4,71% 3,58% 1,55% 4,47% 4,25% -32.56% 3 Badan Kepegawaian Dan

Pendayagunaan SDA Daerah 0,60% 0,21% 0,13% 2,40% 2,13% -51.54%

4 BAPPEDA 1,25% 1,63% 1,10% 1,40% 1,51% -1.15% 5 Badan Pengawas Daerah 0,05% 0,47% 0,12% 0,44% 0,46% -37.75% 6 Badan Pengelola Keuangan &

Kekayaan Daerah 0,00% 6,13% 11,75% 6,47% 2,43% 22.01%

7 Dinas Pendidikan 4,95% 14,92% 14,24% 14,48% 17,07% 21.25% 8 Dinas Kesehatan 8,77% 10,31% 6,84% 5,54% 5,52% -19.78% 9 Dinas Pekerjaan Umum (PU) 38,98% 32,15% 25,33% 29,76% 36,19% -11.10%

10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 3,34% 5,25% 5,49% 4,33% 4,02% 4.69%

11 Dinas Tata Kota 0,81% 3,45% 0,40% 0,50% 0,48% -219.51% 12 Dinas Perhubungan 0,79% 3,33% 1,42% 1,24% 1,15% -24.36% 13 Dinas Pendapatan Daerah 0,08% 0,45% 0,31% 1,17% 1,17% 37.76% 14 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

. Koperasi & UKM 0,59% 0,47% 0,39% 0,08% 0,78% -149.86%

15 Dinas Urusan Pangan 1,98% 4,48% 3,01% 3,56% 3,01% 7.50% 16 Dinas Kependudukan. Keluarga

Berencana dan Capil 0,23% 0,92% 0,55% 1,07% 1,26% 18.98%

17 Dinas Sosial. Tenaga Kerja & Pemberdayaan

3,06% 0,98% 0,88% 0,93% 1,09% -72.95%

18 Dinas Pariwisata. Kebudayaan. Informasi & Komunikasi

0,77% 0,84% 0,73% 1,08% 1,19% 8.38%

19 Kantor Pemuda dan Olaharaga 0,00% 0,00% 0,37% 0,47% 0,69% 0.00%

20 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah

0,35% 0,30% 0,46% 0,75% 0,82% 19.08%

21 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu & PMD

0,12% 0,13% 0,17% 0,29% 0,28% 23.78%

22 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah

0,04% 0,17% 0,22% 0,32% 0,30% 42.67%

23 Satuan Polisi Pamong Praja 0,78% 0,55% 0,20% 1,40% 1,57% -43.04%

24 Kecamatan Pontianak Barat 0,39% 0,56% 0,37% 0,56% 0,72% 4.40%

25 Kecamatan Pontianak Kota 0,74% 0,67% 0,46% 0,98% 0,94% -1.27%

26 Kecamatan Pontianak Selatan 0,62% 0,86% 0,44% 0,68% 0,60% -10.87%

27 Kecamatan Pontianak Timur 0,51% 0,60% 0,24% 0,48% 0,59% -28.45%

28 Kecamatan Pontianak Utara 0,50% 0,85% 0,88% 0,92% 0,84% 16.22%

29 Kecamatan Pontianak Tenggara 0,00% 0,00% 0,00% 0,11% 0,58% 0.00%

Total Belanja Langsung 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber : Bappeda Kota Pontianak

5.3. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Belanja Daerah Kota Pontianak diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan publik dengan tetap mengedepankan efisiensi, efektivitas dan penghematan sesuai dengan prioritas yang nantinya diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis daerah.

Page 66: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

60

Secara garis besar belanja daerah dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diperuntukkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan palayanan dasar pendidikan. kesehatan. sosial maupun sarana infrastruktur yang layak bagi masyarakat.

Sebagai instrumen kebijakan, APBD menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. APBD digunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, otorisasi pengeluaran di masa-masa yang akan datang, sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat untuk memotivasi para pegawai, dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai unit kerja. Dalam kaitan ini, proses penyusunan dan pelaksanaan APBD Kota Pontianak difokuskan pada upaya untuk mendukung pelaksanaan program dan aktivitas yang menjadi preferensi daerah.

Untuk 6 (enam) tahun kedepan, diproyeksikan anggaran belanja langsung per Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) rata-rata tumbuh sebesar 2% pertahun. Anggaran belanja langsung akan lebih besar proporsinya dibanding anggaran belanja tidak langsung. Untuk sektor yang menjadi prioritas pembangunan mendapatkan proporsi anggaran yang relatif lebih besar dibanding sektor lainnya. Sektor Pendidikan mendapatkan proporsi anggaran rata-rata pertumbuhan sebesar 6% pertahun. Pada tahun 2009 anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 61.564.541.982, dan meningkat pada tahun 2014 menjadi Rp. 82.293.037.608. Sektor Kesehatan memperoleh anggaran rata-rata pertumbuhan sebesar 5% pertahun dimana pada tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp. 23.205.047.394, dan pada tahun 2014 direncanakan anggaran sebesar Rp. 29.592.102.935. Untuk infrastruktur yang merupakan prioritas baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah memperoleh rata-rata pertumbuhan sebesar 14% pertahun. Untuk anggaran tahun 2009 direncanakan sebesar Rp. 86.360.665.300 dan untuk tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 167.492.841.748.

Adapun proyeksi anggaran per SKPD untuk 6 (enam) tahun kedepan dapat dilihat pada tebel sebagai berikut:

Tabel. 5.12 Rencana Belanja Langsung Menurut Kewenangan & Urusan Pemerintahan Tahun 2009-2014

URUSAN PEMERINTAHAN

DAERAH TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013 2014

URUSAN WAJIB 343.882.150.428 358.546.402.182 378.777.063.025 407.356.827.841 436.451.746.517 469.342.184.720 PENDIDIKAN 61.564.541.982 64.642.769.081 69.167.762.917 76.084.539.208 79.127.920.777 82.293.037.608 Dinas Pendidikan 61.564.541.982 64.642.769.081 69.167.762.917 76.084.539.208 79.127.920.777 82.293.037.608 KESEHATAN 23.205.047.394 24.365.299.764 25.827.217.750 27.893.395.169 28.730.197.025 29.592.102.935 Dinas Kesehatan 23.205.047.394 24.365.299.764 25.827.217.750 27.893.395.169 28.730.197.025 29.592.102.935 PEKERJAAN UMUM 86.360.665.300 94.996.731.830 106.396.339.650 122.355.790.597 143.156.274.999 167.492.841.748 Dinas Pekerjaan Umum 86.360.665.300 94.996.731.830 106.396.339.650 122.355.790.597 143.156.274.999 167.492.841.748 PENATAAN RUANG 2.219.051.873 2.285.623.429 2.377.048.366 2.495.900.785 2.595.736.816 2.699.566.289 Dinas Tata Ruang & Perumahan 2.219.051.873 2.285.623.429 2.377.048.366 2.495.900.785 2.595.736.816 2.699.566.289 PERENCANAAN PEMBANGUNAN 5.270.352.048 5.375.759.089 5.537.031.862 5.758.513.136 5.931.268.530 6.109.206.586 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 5.270.352.048 5.375.759.089 5.537.031.862 5.758.513.136 5.931.268.530 6.109.206.586

PERHUBUNGAN 6.689.517.900 6.756.413.079 6.857.759.275 6.994.914.461 7.134.812.750 7.277.509.005 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika

6.689.517.900 6.756.413.079 6.857.759.275 6.994.914.461 7.134.812.750 7.277.509.005

LINGKUNGAN HIDUP 20.311.244.517 20.514.356.962 20.719.500.532 21.030.293.040 21.450.898.901 21.879.916.879 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 17.722.525.000 17.899.750.250 18.078.747.753 18.349.928.969 18.716.927.548 19.091.266.099 Badan Lingkungan Hidup 2.588.719.517 2.614.606.712 2.640.752.779 2.680.364.071 2.733.971.352 2.788.650.779 KEPEND. CATATAN SIPIL, KB & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 6.121.655.492 6.182.872.047 6.259.623.042 6.368.663.496 6.496.036.766 6.625.957.502

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2.954.905.874 2.984.454.933 3.029.221.757 3.089.806.192 3.151.602.316 3.214.634.362

Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana 3.166.749.618 3.198.417.114 3.230.401.285 3.278.857.305 3.344.434.451 3.411.323.140

SOSIAL, TENAKER & PEMBERD. MASYARAKAT

4.388.756.479 4.432.644.044 4.495.510.631 4.572.398.766 4.663.846.741 4.757.123.676

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja 2.553.098.369 2.578.629.353 2.604.415.646 2.643.481.881 2.696.351.519 2.750.278.549

Page 67: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

61

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Kantor Pemberdayaan Masyarakat 1.835.658.110 1.854.014.691 1.891.094.985 1.928.916.885 1.967.495.222 2.006.845.127 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 3.048.656.057 3.079.142.618 3.109.934.044 3.156.583.054 3.219.714.715 3.284.109.010

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM 3.048.656.057 3.079.142.618 3.109.934.044 3.156.583.054 3.219.714.715 3.284.109.010

PENANAMAN MODAL 977.551.733 946.372.525 955.836.250 970.173.794 989.577.270 1.009.368.815 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

937.002.500 946.372.525 955.836.250 970.173.794 989.577.270 1.009.368.815

KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2.819.365.069 2.847.558.720 2.876.034.307 2.919.174.821 2.977.558.318 3.037.109.484

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 2.819.365.069 2.847.558.720 2.876.034.307 2.919.174.821 2.977.558.318 3.037.109.484 PEMUDA DAN OLAHRAGA 2.200.987.000 2.222.996.870 2.245.226.839 2.278.905.241 2.324.483.346 2.370.973.013 Dinas Pemuda dan Olahraga 2.200.987.000 2.222.996.870 2.245.226.839 2.278.905.241 2.324.483.346 2.370.973.013 KESATUAN BANGSA & POLITIK DALAM NEGERI 8.120.479.700 8.201.684.497 8.309.823.681 8.460.985.211 8.630.204.916 8.802.809.014

Kantor Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masy. 2.947.739.200 2.977.216.592 3.006.988.758 3.052.093.589 3.113.135.461 3.175.398.170

Satuan Polisi Pamong Praja 5.172.740.500 5.224.467.905 5.302.834.924 5.408.891.622 5.517.069.454 5.627.410.844 PEMERINTAHAN UMUM 100.243.330.584 101.245.763.890 103.075.200.364 105.278.333.789 108.057.331.019 110.912.111.111 D P R D - - - - - - Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah - - - - - -

Sekretaris Daerah 59.092.019.150 59.682.939.342 60.876.598.128 62.398.513.082 64.270.468.474 66.198.582.528 Sekretariat DPRD 17.174.890.050 17.346.638.951 17.606.838.535 17.870.941.113 18.228.359.935 18.592.927.134 Inspektorat Daerah 2.239.894.000 2.262.292.940 2.284.915.869 2.319.189.607 2.365.573.400 2.412.884.868 Dinas Pendapatan Daerah 4.682.531.375 4.729.356.689 4.823.943.823 4.944.542.418 5.092.878.691 5.245.665.051 Kecamatan Pontianak Barat 2.835.204.300 2.863.556.343 2.906.509.688 2.950.107.333 3.009.109.480 3.069.291.670 Kecamatan Pontianak Timur 2.683.494.801 2.710.329.749 2.750.984.695 2.792.249.466 2.848.094.455 2.905.056.344 Kecamatan Pontianak Selatan 2.719.906.474 2.747.105.539 2.788.312.122 2.830.136.804 2.886.739.540 2.944.474.331 Kecamatan Pontianak Utara 3.027.741.421 3.058.018.835 3.103.889.118 3.150.447.455 3.213.456.404 3.277.725.532 Kecamatan Pontianak Kota 3.021.349.957 3.051.563.457 3.097.336.908 3.143.796.962 3.206.672.901 3.270.806.359 Kecamatan Pontianak Tenggara 2.766.299.056 2.793.962.047 2.835.871.477 2.878.409.549 2.935.977.740 2.994.697.295 KEARSIPAN & PERPUSTAKAAN 1.173.652.600 1.185.389.126 1.197.243.017 1.215.201.663 1.239.505.696 1.264.295.810 Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi 1.173.652.600 1.185.389.126 1.197.243.017 1.215.201.663 1.239.505.696 1.264.295.810

KEPEGAWAIAN 7.955.901.600 8.035.460.616 8.115.815.222 8.237.552.450 8.402.303.500 8.570.349.569 Badan Kepegawaian Daerah 7.955.901.600 8.035.460.616 8.115.815.222 8.237.552.450 8.402.303.500 8.570.349.569 KETAHANAN PANGAN 1.211.393.100 1.229.563.997 1.254.155.276 1.285.509.158 1.324.074.433 1.363.796.666 Kantor Ketahanan Pangan & Penyuluhan Daerah 1.211.393.100 1.229.563.997 1.254.155.276 1.285.509.158 1.324.074.433 1.363.796.666

URUSAN PILIHAN 10.829.472.200 10.937.766.922 11.047.144.591 11.212.851.760 11.437.108.795 11.665.850.971 Dinas Pertanian, Perikanan & Kehutanan

9.329.472.200 9.422.766.922 9.516.994.591 9.659.749.510 9.852.944.500 10.050.003.390

Pelaksana Harian Narkotika & Penanggulangan HIV-AIDS

1.500.000.000 1.515.000.000 1.530.150.000 1.553.102.250 1.584.164.295 1.615.847.581

TOTAL BEL. LANGSUNG 354.711.622.628 369.484.169.104 389.824.207.616 418.569.679.601 447.888.855.312 481.008.035.691

Sumber: Hasil analisis

Proyeksi anggaran belanja tidak langsung untuk 6 (enam) tahun kedepan diproyeksikan meningkat 1% pertahun setiap SKPD. Adapun proyeksi anggaran tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 5.13 Rencana Belanja Tidak Langsung Menurut Kewenangan & Urusan Pemerintahan Daerah

Tahun 2009-2014

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013 2014 URUSAN WAJIB 353.308.658.700 356.841.745.287 360.410.162.740 364.014.264.367 367.654.407.011 371.330.951.081

PENDIDIKAN 193.481.563.000 195.416.378.630 197.370.542.416 199.344.247.840 201.337.690.319 203.351.067.222 Dinas Pendidikan 193.481.563.000 195.416.378.630 197.370.542.416 199.344.247.840 201.337.690.319 203.351.067.222 KESEHATAN 26.961.321.000 27.230.934.210 27.503.243.552 27.778.275.988 28.056.058.747 28.336.619.335 Dinas Kesehatan 26.961.321.000 27.230.934.210 27.503.243.552 27.778.275.988 28.056.058.747 28.336.619.335 PEKERJAAN UMUM 6.323.303.000 6.386.536.030 6.450.401.390 6.514.905.404 6.580.054.458 6.645.855.003 Dinas Pekerjaan Umum 6.323.303.000 6.386.536.030 6.450.401.390 6.514.905.404 6.580.054.458 6.645.855.003 PENATAAN RUANG 2.632.171.000 2.658.492.710 2.685.077.637 2.711.928.413 2.739.047.698 2.766.438.175 Dinas Tata Ruang & Perumahan 2.632.171.000 2.658.492.710 2.685.077.637 2.711.928.413 2.739.047.698 2.766.438.175 PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.117.128.000 2.138.299.280 2.159.682.273 2.181.279.096 2.203.091.886 2.225.122.805 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2.117.128.000 2.138.299.280 2.159.682.273 2.181.279.096 2.203.091.886 2.225.122.805

PERHUBUNGAN 3.608.123.000 3.644.204.230 3.680.646.272 3.717.452.735 3.754.627.262 3.792.173.535 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika 3.608.123.000 3.644.204.230 3.680.646.272 3.717.452.735 3.754.627.262 3.792.173.535

Page 68: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

62

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013 2014 LINGKUNGAN HIDUP 3.859.080.000 3.897.670.800 3.936.647.508 3.976.013.983 4.015.774.123 4.055.931.864 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 2.837.830.000 2.866.208.300 2.894.870.383 2.923.819.087 2.953.057.278 2.982.587.850 Badan Lingkungan Hidup 1.021.250.000 1.031.462.500 1.041.777.125 1.052.194.896 1.062.716.845 1.073.344.014 KEPEND. CAPIL, KB DAN PEMBER.DAYAAN PEREMPUAN 7.963.609.000 8.043.245.090 8.123.677.541 8.204.914.316 8.286.963.459 8.369.833.094

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 5.056.321.000 5.106.884.210 5.157.953.052 5.209.532.583 5.261.627.908 5.314.244.188 Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana

2.907.288.000 2.936.360.880 2.965.724.489 2.995.381.734 3.025.335.551 3.055.588.907

SOSNAKER & PEMBERD. MASYARAKAT

3.648.405.000 3.684.889.050 3.721.737.941 3.758.955.320 3.796.544.873 3.834.510.322

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja 2.543.770.000 2.569.207.700 2.594.899.777 2.620.848.775 2.647.057.263 2.673.527.835 Kantor Pemberdayaan Masyarakat 1.104.635.000 1.115.681.350 1.126.838.164 1.138.106.545 1.149.487.611 1.160.982.487 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

3.910.605.000 3.949.711.050 3.989.208.161 4.029.100.242 4.069.391.245 4.110.085.157

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM

3.910.605.000 3.949.711.050 3.989.208.161 4.029.100.242 4.069.391.245 4.110.085.157

PENANAMAN MODAL 1.911.833.000 1.930.951.330 1.950.260.843 1.969.763.452 1.989.461.086 2.009.355.697 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 1.911.833.000 1.930.951.330 1.950.260.843 1.969.763.452 1.989.461.086 2.009.355.697 KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2.200.207.000 2.222.209.070 2.244.431.161 2.266.875.472 2.289.544.227 2.312.439.669 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 2.200.207.000 2.222.209.070 2.244.431.161 2.266.875.472 2.289.544.227 2.312.439.669 PEMUDA DAN OLAHRAGA 1.894.193.000 1.913.134.930 1.932.266.279 1.951.588.942 1.971.104.832 1.990.815.880 Dinas Pemuda dan Olahraga 1.894.193.000 1.913.134.930 1.932.266.279 1.951.588.942 1.971.104.832 1.990.815.880 KESATUAN BANGSA & POLITIK DLM NEGERI

4.565.238.000 4.610.890.380 4.656.999.284 4.703.569.277 4.750.604.969 4.798.111.019

Kantor Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masy.

1.004.778.000 1.014.825.780 1.024.974.038 1.035.223.778 1.045.576.016 1.056.031.776

Satuan Polisi Pamong Praja 3.560.460.000 3.596.064.600 3.632.025.246 3.668.345.498 3.705.028.953 3.742.079.243

PEMERINTAHAN UMUM 78.008.897.700 78.788.986.677 79.576.876.544 80.372.645.309 81.176.371.762 81.988.135.480 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 8.492.837.900 8.577.766.279 8.663.543.942 8.750.179.381 8.837.681.175 8.926.057.987 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 694.828.000 701.776.280 708.794.043 715.881.983 723.040.803 730.271.211 Sekretaris Daerah 37.139.124.000 37.510.515.240 37.885.620.392 38.264.476.596 38.647.121.362 39.033.592.576 Sekretariat DPRD 1.720.297.800 1.737.500.778 1.754.875.786 1.772.424.544 1.790.148.789 1.808.050.277 Inspektorat Daerah 3.204.854.000 3.236.902.540 3.269.271.565 3.301.964.281 3.334.983.924 3.368.333.763 Dinas Pendapatan Daerah 5.675.026.000 5.731.776.260 5.789.094.023 5.846.984.963 5.905.454.812 5.964.509.361

Kecamatan Pontianak Barat 3.485.350.000 3.520.203.500 3.555.405.535 3.590.959.590 3.626.869.186 3.663.137.878 Kecamatan Pontianak Timur 3.780.349.000 3.818.152.490 3.856.334.015 3.894.897.355 3.933.846.329 3.973.184.792 Kecamatan Pontianak Selatan 3.752.125.000 3.789.646.250 3.827.542.713 3.865.818.140 3.904.476.321 3.943.521.084 Kecamatan Pontianak Utara 3.091.270.000 3.122.182.700 3.153.404.527 3.184.938.572 3.216.787.958 3.248.955.838 Kecamatan Pontianak Kota 3.493.289.000 3.528.221.890 3.563.504.109 3.599.139.150 3.635.130.541 3.671.481.847 Kecamatan Pontianak Tenggara 3.479.547.000 3.514.342.470 3.549.485.895 3.584.980.754 3.620.830.561 3.657.038.867 KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN 1.104.287.000 1.115.329.870 1.126.483.169 1.137.748.000 1.149.125.480 1.160.616.735 Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi

1.104.287.000 1.115.329.870 1.126.483.169 1.137.748.000 1.149.125.480 1.160.616.735

KEPEGAWAIAN 6.409.598.000 6.473.693.980 6.538.430.920 6.603.815.229 6.669.853.381 6.736.551.915 Badan Kepegawaian Daerah 6.409.598.000 6.473.693.980 6.538.430.920 6.603.815.229 6.669.853.381 6.736.551.915 KETAHANAN PANGAN 2.709.097.000 2.736.187.970 2.763.549.850 2.791.185.348 2.819.097.202 2.847.288.174 Kantor Ketahanan Pangan & Penyuluhan Daerah 2.709.097.000 2.736.187.970 2.763.549.850 2.791.185.348 2.819.097.202 2.847.288.174

URUSAN PILIHAN 4.682.957.000 4.729.786.570 4.777.084.436 4.824.855.280 4.873.103.833 4.921.834.871 Dinas Pertanian, Perikanan & Kehutanan 3.672.477.000 3.709.201.770 3.746.293.788 3.783.756.726 3.821.594.293 3.859.810.236 Pelaksana Harian Narkotika & Penang. HIV-AIDS 1.010.480.000 1.020.584.800 1.030.790.648 1.041.098.554 1.051.509.540 1.062.024.635

TOTAL BEL.TAK LANGSUNG 357.991.615.700 361.571.531.857 365.187.247.176 368.839.119.647 372.527.510.844 376.252.785.952

Sumber: Hasil analisis

Selama 6 (enam) tahun kedepan belanja langsung diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 3,41% dan belanja tidak langsung tumbuh rata-rata sebesar 0,60%. Proporsi anggaran belanja langsung berbanding dengan total anggaran adalah sebesar 49,77%, tahun 2010 makin meningkat sebesar 50,54%, untuk tahun 2011 meningkat sebesar 51,63%. Untuk 3 tahun kedepan yaitu 2012, 2013 dan 2014 proporsi anggaran belanja langsung terhadap total anggaran sebesar 53,16%, 54,59% dan 56,11%. Sedangkan untuk belanja tidak langsung, proporsinya terhadap total anggaran semakin menurun. Pada tahun 2009 proporsi belanja tidak langsung terhadap total anggaran sebesar 50,23%, tahun 2010 menurun menjadi 49,46%. Dan pada tahun 2014 proporsi belanja tidak langsung menurun menjadi 43,89% terhadap belanja langsung.

Untuk total anggaran belanja selama 6 (enam) tahun kedepan tumbuh rata-rata 2,07% pertahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 69: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

63

Tabel. 5.14 Rencana Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun 2009-2014

Sumber: Hasil analisis

Untuk memastikan bahwa pengelolaan dana publik (public money) telah dilakukan sebagaimana mestinya (sesuai konsep value for money), perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil kerja pemerintah daerah. Evaluasi dapat dilakukan oleh pihak internal yang dapat dilakukan oleh internal auditor maupun oleh eksternal auditor (auditor independen). Untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas publik, Pemerintah Kota Pontianak perlu membuat Laporan Keuangan yang disampaikan kepada publik. Pengawasan dari semua lapisan masyarakat dan khususnya dari DPRD mutlak diperlukan agar otonomi yang diberikan kepada daerah dapat mencapai tujuannya.

Secara umum, arah pengelolaan belanja daerah Kota Pontianak tahun 2009-2014 dilaksanakan dengan llangkah – langkah sebagai berukut :

1. Anggaran Daerah bertumpu pada kepentingan publik. 2. Anggaran Daerah yang dikelola dengan hasil yang baik dan biaya rendah (work better and cost less). 3. Anggaran Daerah yang efektif dan efisien 4. Anggaran Daerah yang mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas secara rasional untuk keseluruhan

siklus anggaran. 5. Anggaran Daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di setiap organisasi yang terkait. 6. Anggaran Daerah yang dikelola dengan pendekatan kinerja (performance oriented) untuk seluruh jenis

pengeluaran maupun pendapatan.

Anggaran Daerah harus dapat memberikan keleluasaan bagi para pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan dananya dengan memperhatikan prinsip value for money.

No Anggaran Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Belanja Langsung 354.711.622.628 369.484.169.104 389.824.207.616 418.569.679.601 447.888.855.312 481.008.035.691

2 Belanja Tidak Langsung 357.991.615.700 361.571.531.857 365.187.247.176 368.839.119.647 372.527.510.844 376.252.785.952

Jumlah 712.703.238.328 731.055.700.961 755.011.454.792 787.408.799.248 820.416.366.156 857.260.821.643

Page 70: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

64

ARAH KEBIJAKAN UMUM

6.1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010 - 2014

rah kebijakan pembangunan Kota Pontianak tahun 2010 – 2014 yang telah dirumuskan guna mewujudkan visi dan misi Kota Pontianak ” Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan

Publik “ maka disususun arah kebijakan pembangunan yang menjadi landasan dasar dalam menentukan langkah pembangunan Kota Pontianak lima tahun kedepan.

Untuk melihat arah kebijakan pembannunan Kota Pontianak yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan yang dapat diuraikan sesuai dengan misi pembangunan sebagai berikut : 6.1.1. Arah kebijakan pembangunan yang ditempuh dalam Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

cerdas, sehat, berbudaya dan harmonis adalah sebagai berikut :

1. Upaya pemberian pembiayaan kesehatan pada masyarakat miskin dalam bentuk asuransi kesehatan.

2. Penyediaan 6 Puskesmas rawat inap dan pelayanan dokter spesialis 3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas 4. Mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak 5. Penyediaan rumah sakit tipe C di Kota Pontianak 6. Mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak. 7. Memperbanyak dokter spesialis di puskesmas 8. Meningkatkan penyuluhan kesehatan lingkungan dan reproduksi remaja 9. Peningkatan pelayanan keluarga berencana 10. Peningkatan/perluasan layanan kesehatan terkait Narkoba, HIV dan AIDS 11. Meberikan pendidikan gratis bagi keluarga miskin 12. Memberikan kesempatan pada anak terlantar dan jalan untuk mengembangkan pengetahuan serta

keterampilan 13. Mengoptimalkan dan membentuk balai pelatihan teknologi padat karya di setiap kelurahan

bekerjasama dengan LPM 14. Mendorong peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan yang lebih dekat kemasyarakat 15. Membangun sarana dan prasarana untuk SD, SMP, SMA dan SMK 16. Mewujudkan sekolah berstandar nasional dan internasional untuk SMP, SMA dan SMK 17. Mengembangkan pendidikan berbasis lapangan kerja 18. Meningkatkan budaya toleransi di masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dan kerukunan

6.1.2. Arah kebijakan pembangunan yang ditempuh dengan Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan

pemuda adalah sebagai berikut :

1. Pemberian pelatiahan dan modal bergulir untuk indudtri rumah tangga

A

Page 71: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

65

2. Memberikan kesempatan kaum perempuan untuk ikut andil dalam kancah politik 3. Memberikan perhatian kepada organisasi yang membela permasalahan yang dihadapi kaum

perempuan 4. Menekan angka KDRT dan menyediakan pusat konsultasi keluarga 5. Meningkatkan persentase pegawai perempuan dalam jabatan struktural 6. Memberikan pelatihan dan kemudahan akses permodalan kepada organisasi kepemudaan 7. Memberikan penghargaan kepada pemuda yang berprestasi 8. Menjadikan kelompok pemuda sebagai mitra pemerintah dalam menangani masalah di Kota

Pontianak

6.1.3. Arah kebijakan pembagunan yang ditempuh dalam upaya Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi pengangguran adalah sebagai berikut :

1. Percepatan pemerataan pertubuhan ekonomi antar kawasan/kecamatan 2. Meningkatkan kerjasama tingkat sektoral, destinasi, SDM pariwisata, kualitas produk dan pelayanan

pariwisata 3. Penataan ODTW yang berbasis tepian sungai 4. Meningkatkan promosi pariwisata melalui media cetak dan elektronik 5. Meningkatkan iklim investasi agar lebih kondusif yang bersifat pada karya disektor skunder dan tersier 6. Menyediakan tempat berusaha bagi pedegang informal 7. Memberikan pendampingan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk home industri 8. Mengoptimalkan sarana dan prasarana pertanian, perikanan serta peternakan 9. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pangan. 10. Meningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan 11. Merevitalisasi koperasi sebagai soko guru perekonomian masyarakat 12. Memberikan kemudahan perizinan pada semua pelaku ekonomi 13. Membentuk kelompok – kelompok usaha bagi siswa SMK Sejas kelas II 14. Memberikan insentif untuk investasi yang menyerap tenaga kerja

6.1.4. Arah kebijakan pembangunan yang ditempuh dalam upaya Meningkatkan Keamanan dan ketertiban

Untuk Mendukung Terciptanya Iklim Investasi Yang Kondusif adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban berbasis kemasyarakatan. 2. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan 3. Menjalin kemitraan antara mayarakat dan aparat keamanan (POLMAS). 4. Mengaktifkan koordinasi antar pemerintah daerah dan aparatur keamanan 5. Meningkatkan budaya toleransi antar suku dan agama

6.1.5. Arah kebijakan pembangunan di tempuh dalam Meningkatkan Sarana dan Prasarana Dasar Perkotaan Untuk Menunjang Perkembangan Perdagangan dan Jasa adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika pertumbuhan kota 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas drainase untuk mengatasi genangan air 3. Mengurangi permukiman kumh melalui kemitraan antara pemerintah dan masyarakat 4. Perbaikan 500 s/d 1.000 unit rumah kumuh setiap tahun melalui bantuan bahan bangunan untuk

keluarga miskin 5. Pembangunan jalan lingkungan melalui keswadayaan masyarakat 6. Meningkatkan kemampuan penanganan sampah di TPA dengan manajemen persampahan yang baik

dan melanjutkan program CDM

Page 72: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

66

7. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masayarakat terhadap kebersihan linkungan 8. Meningkatkan meningkatkan penataan penghijauan dan pemerliharaan taman kota 9. Penataan angkutan umum perkotaan yang layak dalam pelayanan 10. Mempercepatnya terwujudnya jalan lingkar luar 11. Penyediaan sarana dan prasarana olahraga guna peningkatan prestasi atlet 12. Perluasan pelayanan air bersih

6.1.6. Arah kebijakan pembangunan di tempuh dalam Mewujudkan Tata Ruang, Tata Kota dan Wilayah yang Seimbang dan Berwawasan Lingkungan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas fisik lingkungan hidup yang lebih seimbang, tidak melebihi ambang batas baku mutu lingkungan

2. Meningkatkan kualitas tata ruang kota yang berwawasan lingkungan 3. Meningkatkan pengawasan dalam penerapan aturan pendirian bangunan 4. Mengurangi penggunaan material kayu dalam pembangunan 5. Mempercepat pemanfaatan kawasan perdagangan

6.1.7. Arah kebijakan pembangunan di tempuh dalam Meningkatkan prisip – prinsip good governance, ketaatan hukum masyarakat dan Perundang – undangan yang Berlaku adalah sebagai berikut :

1. Menyusun rencana pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Meningkatkan komunikasi dengan masyarakat meningkatkan kualitas sdm dan fasilitas komunikasi. 3. Meningkatkan kelembagaan ekonomi masyarakat. 4. Meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan dan laporan kepada SKPD. 5. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui penyuluhan hukum terutama peraturan daerah. 6. Memproiritaskan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan

berdasarkan aspirasi masyarakat. 7. Meningkatkan sumber daya aparatur ( SDM), meningkatkan disiplin aparatur, meningkatkan kinerja

pns menerapkan pembinaan pns melalui sistem karir dan prestasi kerja. 8. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, memberikan kemudahan perizinan pada semua

pelaku ekonomi. 9. Menerapkan sistem dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset serta mensertifikasi

aset pemerintah daerah. 10. Peningkatan peran lembaga kecamatan dalam permasalahan pembangunan pemberdayaan lembaga

sosial dan ekonomi masyarakat 6.2. Program Prioritas Pembangunan

Program prioritas pembangunan Kota Pontianak tahun 2010 – 2014 merupakan instrumen kebijakan pembangunan yang utama dalam mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Untuk melihat program prioritas pembangunan lima tahun kedepan berdasarkan strategi, sasaran, tujuan dan kebijakan pembangunan Kota Pontianak dapat di uraikan sebagai berikut :

6.2.1. Misi Pertama “ Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berbudaya dan harmonis “ dengan strategi pembangunan keberpihakan dan pemberdayaan kepada masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh kemudahan akses layanan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

6.2.1.1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran yang ingin dicapai meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan kebijakan pembangunan sebagai berikut :

Page 73: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

67

a. Penyediaan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin dalam bentuk asuransi kesehatan dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut a.1. Program upaya kesehatan masyarakat dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat b. Penyediaan 6 Puskesmas rawat inap dan pelayanan dokter spesialis dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : b.1. Program upaya kesehatan masyarakat dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembangunan ruang poliklimik dan rumah sakit - Penambahan tenaga medis dan paramedis

c. Mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : c.1. Program upaya kesehatan masyarakat dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Posyandu permanent

d. Peningkatan pelayanan keluarga berencana dengan program prioritas sebagai berikut : d.1. Program keluarga berencana dengan kegiatan sebagai berikut :

- Operasional pengayoman peserta KB - Penyuluhan KB

e. Peningkatan/perluasan layanan kesehatan terkait Narkoba, HIV dan AIDS dengan program prioritas sebagai berikut : e.1. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS dengan kegiatan

prioritas sebagai berikut : - Sosialisasi pelatihan dan advokasi penanggulangan HIV dan AIDS serta Narkoba - Pilot projet kecamatan pontianak utara bebas NARKOBA

6.2.1.2 Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dengan sasaran yang ingin dicapai berkurangnya jumlah

keluarga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya, mempasilitasi pembinaan anak - anak yang terjaring razia masalah sosial ( anak terlantar ), gelandangan dan pengemis, meningkatkan minat baca mayarakat dengan mengembangkan budaya membaca seta terciptanya kerapian, kecepatan dan kecukupan dalam penataan arsip dengan kebijakan pembangunan sebagai berikut : a. Memberikan pendidikan gratis bagi keluarga miskin dengan program prioritas pembangunan sebagai

berikut : a.1. Program wajib belajar 12 ( dua belas ) tahun dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu - Kegiatan pendataan anak putus sekolah - Kegiatan pendidikan gratis bagi anak miskin untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK

b. Memberikan kesempatan pada anak terlantar dan jalanan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut :

Page 74: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

68

b.1. Program pembinaan anak terlantar dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar c. Menyediakan pusat kursus yang modern dan murah untuk meningkatkan kualitas anak didik dan anak

putus sekolah dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : c.1. Program pemberdayaan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dengan kegiatan

sebagai berikut : - Pelatihan reparasi HP kelompok masyarakat tidak mampu

c.2. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun kelurahan dengan kegiatan

prioritas sebagai berikut : - Pembinaan kelompok masyarakat kelurahan - Pembangunan masyarakat kelurahan

d. Mendorong peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan yang lebih dekat kemasyarakat dengan

program prioritas pembangunan sebagai berikut : d.1. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Pembinaan perpustakaan sekolah dan pilot project - Oprasional perpustakaan keliling - Peningkatan perpustakaan umum

e. Penyelamatan arsip dan pelestarian arsip daerah dengan program prioritas pembangunan sebagai

berikut :

e.1. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen dan arsip daerah dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Akusisi arsip, pembinaan kearsipan - Peningkatan ruang arsip aktif dan inaktif - Penyelamatan arsip audio visual

6.2.1.2. Meningkatkan keharmonisan masyarakat dan toleransi beragama dengan sasaran Meningkatnya budaya toleransi beragama dan keharnonisan masyarakat dengan kebijakan pembangunan yang diambil adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan budaya toleransi di masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dan kerukunan

dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program pendidikan politik masyarakat dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Penyuluhan kepada masyarakat - Penyusunan data best partai politik

6.2.2. Misi kedua “ Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemuda “ dengan strategi pembangunan

keberpihakan dan pemberdayaan kepada kaum perempuan dan pemuda guna meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan pembangunan dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

Page 75: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

69

6.2.2.1. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dengan sasaran yang ingin dicapai tersedianya permodalan dan pelatihan bagi industri rumah tangga, berkurangnya angka KDRT dan tersedianya pusat konsultasi keluarga dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Pemberian pelatihan dan modal bergulir untuk industri rumah tangga dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : a.1. Program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembinaan kemampuan teknologi home industri - Pelatihan Industri kecil dan menangah - Pemberian bantuan modal usaha kecil home industri

a.2. Program peningkatan peduli perempuan dan anak dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pelatihan bagi pelatih (TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT 6.2.2.2. Meningkatkan pemberdayaan pemuda dengan sasaran yang ingin dicapai tersedianya permodalan dan

pelatihan bagi organisasi kepemudaan, Meningkatnya jumlah pemuda berprestasi serta dijadikannya kelompok pemuda sebagai mitra pemerintah dalam menangani masalah Kota Pontianak dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Memberikan pelatihan dan kemudahan askes permodalan kepada organisasi kepemudaan dengan

program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program peningkatan peran serta kepemudaan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan pemuda pada level ( IV )

a.2. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Rehabilitasi sarana dan prasarana tempat anak terlantar

b. Memberikan penghargaan kepada pemuda yang berprestasi dengan program prioritas pembangunan

sebagai berikut : b.1. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga dengan kegiatan prioritas sebagai

berikut : - Pemberian penghargaan bagi insan yang berdedikasi dan berprestasi

c. Menjadikan kelompok pemuda sebagai mitra pemerintah dalam menangani masalah Kota Pontianak

dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : c.1. Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah

c.2. Program pengembangan sarana dan prasarana olah raga dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pengadaan matras olah raga pada tingkat SMP dan SMA

Page 76: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

70

6.2.3. Misi Ketiga ” Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi pengangguran ” dengan strategi pembangunan percepatan pembangunan perekonomian dengan memberikan kemudahan memperoleh dan menciptakan lapangan kerja melalui penggalian potensi wisata dan pemberdayaan usaha kecil menengah dengan pola kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

6.2.3.1. Meningkatkan pertumbuhan yang lebih merata dengan sasaran yang ingin dicapai ketimpangan wilayah antar kawasan/kecamatan makin mengecil, pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan dan keragaman budaya dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Percepatan pemerataan pertumbuhan ekonomi antar kawasan/kecamatan dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : a.1 Program penciptaan iklim usaha usaha kecil menengah yang kondusif dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Penyusunan kebijakan tentang usaha kecil menengah - Fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah

b. Meningkatkan kerjasama tingkat sektoral, destinasi, sumber daya manusia pariwisata, kualitas produk

dan pelayanan pariwisata dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : b.1. Program Pengembangan destinasi pariwisata dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pengembangan dan penataan obyek pariwisata unggulan - Penyusunan kebijakan dan pengaturan pengembangan distinasi pariwisata

b.2. Program pengembangan pemasaran pariwisata dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata - Analisa Pasar wisata

b.3. Program pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Pengadaan dan pendistribusian bahan promosi gerakan sadar Wisata - Gerakan sadar wisata bagi masyarakat sekitar objek wisata - Penyuluhan Sapta Pesona bagi masyarakat dan dunia usaha - Mengikuti dan menyelenggarakan promosi pariwisata dalam/ luar negari

6.2.3.2. Mengurangi pengangguran dengan sasaran yang ingin dicapai Meningkatnya kelompok-kelompok usaha

yang terbentuk bagi siswa SMK sejak kelas II dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Membentuk kelompok-kelompok usaha bagi siswa SMK sejak kelas II dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut :

a.1. Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Fasilitasi peningkatan mutu produk industri kecil dan menengah - Pemberian fasilitas kemudahan akses perbankan baigi industri kecil dan menengah

a.2. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah untuk siswa SMK dan SMA

Page 77: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

71

6.2.4. Misi Keempat ” Meningkatkan keamanan dan ketertiban untuk mendukung terciptanya iklim

investasi yang kondusif ” dengan strategi pembangunan peningkatan kesadaran hukum dan pemberian perlindungan serta kepastian hukum kepada pelaku ekonomi dan masyarakat dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

6.2.4.1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban dengan sasaran yang ingin dicapai Terjalinnya kerjasama antara pemerintah dan aparatur keamanan dalam menciptakan rasa aman di masyarakat dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan aparatur keamanan dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan - Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah

6.2.5. Misi Kelima ” Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan untuk menunjang

perkembangan perdagangan dan jasa ” dengan strategi Pembangunan sarana dan prasarana kebutuhan dasar perkotaan dan infrastruktur guna menunjang perekonomian dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

6.2.5.1 Meningkatkan Sarana dan prasarana dasar perkotaan dengan sasaran yang ingin dicapai Menurunnya Ruas jalan yang mengalami kemacetan, meningkatnya kualitas dan lebar jembatan, meningkatnya ruas jalan yang bebas genangan, menurunnya luas wilayah genangan air, meningkatnya saluran drainase dengan konstruksi yang memadai, menurunnya rumah tidak layak huni masyarakat perkotaan, berkurangnya tumpukan sampah di jalan kota serta meningkatnya ruang terbuka hijau dan taman kota dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kuantitas & kualitas jalan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika pertumbuhan kota dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan prioritas sebagai berikut:

- Team penanganan jalan kota - Monitoring pelaksanaan kegiatan kebinamargaan

a.2. Program peningkatan sarana dan prasarana Kebinamargaan dengan kegiatan prioritas sebagai

berikut : - Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan dan PJU

a.3. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembangunan jalan - Pembangunan jembatan

a.4. Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut

: - Pemeliharaan rutin jalan kota - Peningkatan jalan kota - Pemeliharaan periodik jalan kota (DAK) - Pemeliharaan periodik jalan kota - Peningkatan jalan dan penggantian jembatan

Page 78: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

72

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas drainase untuk mengatasi genangan air dengan program

prioritas pembangunan sebagai berikut :

b.1. Program pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pembangunan saluran/drainase kota

b.2 Program pembangunan turap/talud dan bronjong dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembangunan turap/talud saluran primer/sekunder - pembangunan turap sungai kapuas dan sungai landak

b.3. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Peningkatan saluran - Perbaikan tebing sungai - Pemeliharaan saluran - Pemeliharaan peralatan

b.4. Program pengendalian banjir dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Normalisasi saluran - Operasional pintu air Parit Tokaya - Data base kawasan rawan banjir

b.5. Program pengembangan , pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber air lainnya

dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pembuatan masterplan drainase kota - Perencanaan teknis bidang SDA

b.6. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh - Revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Pontianak -

c. Mengurangi permukiman kumuh melalui kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut :

c.1. Program penyehatan lingkungan perumahan dan permukiman dengan kegiatan prioritas sebagai

berikut : - Penataan kawasan permukiman kumuh

c.2. Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan

d. Perbaikan 500 s/d 1000 unit rumah kumuh setiap tahun melalui bantuan bangunan untuk keluarga miskin dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut :

d.1. Program pengembangan perumahan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Fasilitasi pembangunan rusunami dan rusunawa - Pengembangan kasiba dan lisiba

Page 79: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

73

- Pemanfatan hasil teknologi perumahan - Penyusunan NSPM bidang perumahan Kota Pontianak - Pengawasan dan pengendalian pengelolaan perumahan - Pengembangan SDM bidang perumahan

d.2. Program perbaikan rumah akibat bencana alam/social dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Perbaikan rumah akibat bencana alam/sosial e. Pembangunan jalan lingkungan melalui keswadayaan masyarakat dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : e.1. Program pembangunan infrastruktur perdesaan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Bantuan material jalan lingkungan (swadaya) e.2. Program lingkungan sehat perumahan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Revitalisasi kawasan kumuh perkotaan

f. Meningkatkan kesadaran masyarakat dari bahaya kebakaran dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : f.1. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Penyuluhan bahaya kebakaran - Pembuatan perda proteksi kebakaran gedung

g. Meningkatkan kemampuan penanganan sampah di TPA dan manajemen persampahan yang baik

dengan melanjutkan Program CDM program prioritas pembangunan sebagai berikut : g.1. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan prioritas sebagai

berikut : - Sosialisasi penanganan sampah 3R - Operasional penyapuan kebersihan pasar dan jalan kota - Pengangkutan dengan sistem swakelola dari TPS ke TPA

h. Meningkatkan penghijauan dan pemerliharaan taman kota dengan program prioritas pembangunan

sebagai berikut : h.1. Program penataan dan pemeliharaan taman/ ruang terbuka hijau (RTH) dengan kegiatan

prioritas sebagai berikut : - Pengadaan kendaraan dan alat angkut sampahdan truk clif - Pengelolaan TPA dan IPLT - Penataan / pemelihraan dan RTH - Pendataan dan sertifikasi pohon peneduh - Penyusunan master plan TPA

h.2. Program rehabilitasi hutan dan lahan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Penghijauan Kota Pontianak 6.2.5.2. Peningkatan sarana penunjang pengembangan perdagangan dan jasa dengan sasaran pembangunan

yang ingin dicapai menciptakan angkutan kota yang massa, tertib, aman, murah dan lancar, meningkatnya

Page 80: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

74

Aksesibilitas dan kelancaran lalu lintas dan Meningkatnya pelayanan air bersih dengan kebijakan pembangunan sebagai berikut : a. Penataan angkutan umum perkotaan yang layak dalam pelayanan dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : a.1. Program peningkatan pelayanan angkutan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Angkutan massal berbasis jalan kota Pontianak a.2. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dengan kegiatan prioritas sebagai

berikut : - Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

a.3. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan - Rehabilitasi dan pemeliharaan rutin traffic light - Pengecatan marka jalan

a.4. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan dengan kegiatan prioritas sebagai

berikut : - Pembangunan /pemeliharaan terminal/pelabuhan

a.5. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Penataan perparkiran - Pengaturan dan penjagaan lalu lintas rutin dan khusus - Pengawasan lalu lintas - Pengadaan rambu - rambu lalu lintas

a.6. Program peningkatan kelayakan pengoperasian kendaraan bermotor dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Pelaksanaan uji petik kendaraan bermotor - Pembangunan balai pengujian kendaraan bermotor - Pengadaan alat penguji kendaraan - Oprasional balai pengujian kendaraan bermotor

b. Mempercepat terwujudnya jalan lingkar luar dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut:

b.1. Program penataan dan pengelolaan aset daerah dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pengadaan tanah pembangunan jalan kota pontianak - Perluasan pelayanan air bersih dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut :

b.2. Program penyediaan dan pengolahan air baku dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Peningkatan air bersih (DAK) b.3. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pembangunan jaringan pipa distribusi - pembangunan intake air bersih

Page 81: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

75

b.4. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pembangunan jaringan pipa distribusi - Penggantian pipa jaringan distribusi - Pembuatan boster jaringan air bersih

c. Meningkatkan pelayanan dan kinerja aparatur pemerintah dengan program prioritas pembangunan

sebagai berikut : c.1. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembangunan gedung kantor, rumah jabatan/dinas - Revitalisasi gedung bersejarah - Pembangunan pasar tradisional/mdern - Pembangunan fasilitas umum & sosial lainnya - Revitalisasi & rehabilitasi bangunan gedung

6.2.6. Misi Keenam ” Mewujudkan tata ruang, tata kota dan wilayah yang seimbang dan berwawasan

lingkungan ” dengan strategi pembangunan peningkatan pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

6.2.6.1. Mewujudkan penataan ruang & kota yang berwawasan lingkungan dengan sasaran yang ingin dicapai

tersedianya sarana dan prasarana pengawasan pencemaran air dan udara, tersedianya sarana dan prasarana pengawasan pencemaran air dan udara, tersedianya perencanaan kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh, meningkatnya pengendalian penataan ruang dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas fisik lingkungan hidup yang lebih seimbang, tidak melebihi ambang batas baku

mutu lingkungan dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Koordinasi penilaian kota sehat/ adipura - Pemantauan kualitas lingkungan - Peningkatan kinerja perusahaan (Proper) - Koordinasi pembahasan amdal - Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

a.2. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pengembangan data dan informasi lingkungan - Peningkatan kapasitas adiwiyata

a.3. Program peningkatan pengendalian polusi dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pengujian emisi kendaraan bermotor - Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri - Pengendalian limbah kegiatan usaha - Pengawasan limbah kegiatan usaha - Pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengawasan dan pengendalian

Pencemaran lingkungan hidup - Pengujian kualitas udara ambient dan kebisingan sarang burung walet

Page 82: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

76

a.4. Program pengendalian kebakaran hutan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Koordinasi pengendalian kebakaran hutan b. Meningkatkan kualitas tata ruang kota yang berwawasan lingkungan dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : b.1. Program perencanaan tata ruang dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Penyusunan rencana detail tata ruang (RDRT) - Penyusunan GSB, DMJ dan GSS - Penataan dan pengendalian bangunan billboard/ megatron di kota pontianak - Perencanaan dan penyusunan peraturan teknis reklame

b.2. Program pemanfaatan ruang dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembuatan peraturan Walikota tentang bangunan - Penyusunan norma, standar dan kriteria pemanfaatan ruang - Updating data sistem informasi bangunan kota pontianak - Sistem informasi advis planning

b.1. Program penilaian kelayakan fungsi bangunan gedung dengan kegiatan prioritas sebagai berikut:

- Penilaian kelayakan fungsi bangunan gedung c. Meningkatkan pengawasan pendirian bangunan dengan program prioritas pembangunan sebagai

berikut : c.1. Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pengawasan dan penertiban bangunan - Penyuluhan tata ruang dan IMB - Penyusunan prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang - Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang - Penyusunan Norma, Standar dan Kriteria pemanfaatan kawasan perdagangan (aturan Isentif

dan disinsentif)

6.2.7. Misi Ketujuh ” Meningkatkan prisip – prinsip good governance, ketaatan hukum masyarakat dan Perundang – undangan yang Berlaku ” dengan Strategi pembangunan peningkatan Sistem Pelayanan Publik Dengan Menerapkan Prinsip-Prinsip Good Governance dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

6.2.7.1. Meningkatkan keterbukaan, dan transparansi informasi dengan dengan sasaran yang ingin dicapai Meningkatkan komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan komunikasi dan akses informasi kepada masyarakat dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program kerja sama informasi dengan mass media dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Penyebarluasan informasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah (mobil unit per kelurahan) - Press release, pemasangan iklan/advertising pada media massa klarifikasi pemberitaan

melalui media cetak dan elektronik - Penyebarluasan informasi pengembangan daerah

Page 83: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

77

- Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah melalui situs public - Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat - Dialog interaktif melalui media elektronik - Publikasi pemberitaan dan informasi melalui media cetak dan elektronik

a.2 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi pembangunan dengan kegiatan prioritas

sebagai berikut : - Pemberdayaan Kelompok Informasi - Analisis Isi berita, dokumentasi foto, pembuatan kliping koran, pembuatan film dokumenter - Peningkatan kualitas pelayanan informasi pembangunan - Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah (mobil unit keliling)

6.2.7.2. Meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan pemerintahan pembangunan dengan sasaran yang ingin

dicapai akuntabilitas seluruh SKPD dapat dipertanggungjawabkan dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan dan laporan kepada SKPD dengan program

prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan dengan

kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pendidikan dan pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

6.2.7.3. Meningkatkan Supremasi Hukum dengan sasaran yang ingin dicapai Kesadaran hukum masyarakat

meningkat dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui penyuluhan hukum terutama peraturan daerah

dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program pembinaan hukum dan penegakan peraturan per-undang-undangan dengan kegiatan

prioritas sebagai berikut : - Penyuluhan hokum - Fasilitasi pembuatan Perda dan Perwal - Pengkajian produk hukum - Pembinaan dan pembinaan SJDI (sistem jaringan dan infromasi) - Advokasi perkara dan TUN

a.2. Program perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Forum , Musrenbang, Pelibatan Stakeholder

6.2.7.4. Meningkatkan demokratisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan sasaran yang ingin dicapai meningkatkan penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Memproritaskan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan berdasarkan

aspirasi masyarakat dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : a.1. Program pendidikan kedinasan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pendidikan dan pelatihan teknis

Page 84: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

78

- Pendidikan penjenjangan struktural - Peningkatan keterampilan dan profesionalisme

6.2.7.5. Meningkatkan daya tanggap aparatur pemerintah dengan sasaran yang ingin dicapai peningkatan kualitas

sdm dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Memberikan pela-yanan prima kepada masyarakat dengan program prioritas pembangunan sebagai

berikut : a.1. Program mengintensifikan penangan pengaduan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Pembentukan unit teknis penanganan pengaduan masyarakat

b. Memberikan akses kemudahan informasi penanaman modal daerah dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut : b.1. Program Pelayanan prima dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Percepatan pelayanan perijinan dalam lokasi satu atap - Regulasi pelayanan perijinan - Sosialisasi sistem informasi perijinan - Pembinaan pegawai penyelenggaraan

c. Peningkatan kualitas data kependudukan dengan program prioritas pembangunan sebagai berikut :

c.1. Program penataan administrasi kependudukan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan - Implementasi sistem administrasi kependudukan (membangun, updating dan pemeliharaan) - Pelatihan tenaga pengelola/pelaksana SIAK - Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat

6.2.7.6. Meningkatkan desentralisasi kewenangan yang lebih baik dengan sasaran yang ingin dicapai

Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM yang menangani perijinan serta meningkatkan koordinasi pembangunan kecamatan dengan masyarakat dengan kebijakan pembangunan ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Peningkatan peran kecamatan dalam permasalahan pembangunan dengan program prioritas

pembangunan sebagai berikut : a.1. Program pembangunan kecamatan dan kelurahan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut :

- Koordinasi kerjasama permasalahan pembangunan

a.2. Program pemberdayaan masyarakat kelurahan dengan kegiatan prioritas sebagai berikut : - Pemberdayaan organisasi masyarakat dalam pembangunan

Page 85: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

79

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2010 - 2014 7.1. Program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

rogram merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di Kota Pontianak lima tahun kedapan (2010–2014), merupakan satu instrumen

kebijakan pembangunan sebagai landasan dasar bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Renstra-SKPD untuk merumuskan visi, misi tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan mesejahterakan masyarakat.

Program pembangunan lima tahun kedepan (2010 – 2014) dalam upaya mewujudkan visi Kota Pontianak ” Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkung Terdepan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan Publik “ dengan misi pembangunan sebagai berikut :

7.1.1. Mewujudkan misi pertama “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berbudaya dan harmonis “ yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat serta meningkatkan keharmonisan masyarakat dan toleransi beragama dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

7.1.1.1. Meningkatkan sumber daya manusia yang sehat merupakan urusan Bidang Kesehatan (Dinas Kesehatan), Keluaraga Berencana (Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB) dan Pelaksana Harian Narkotika dan Penanggulangan HIV-AIDS ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Pemberian pembiayaan kesehatan pada masyarakat miskin dalam bentuk asuransi

kesehatan dilaksanakan dengan program dan kegiatan sebagai berikut : 1) Program Upaya kesehatan masyarakat

b. Kebijakan Penyediaan 6 Puskesmas rawat inap, pelayanan spesialis dilaksanakan dengan

program sebagai berikut : 1) Program Upaya kesehatan masyarakat

c. Kebijakan Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dilaksanakan dengan

program sebagai berikut : 1) Program Upaya kesehatan masyarakat

d. Kebijakan Mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas /

Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 3) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita 4) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

P

Page 86: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

80

e. Kebijakan Mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

f. Kebijakan Penyediaan rumah sakit tipe C di Kota Pontianak dilaksanakan dengan program

sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak 2) Program Upaya kesehatan masyarakat 3) Program peningkatan kemitraan pelayanan kesehatan

g. Kebijakan Mengoptimalkan posyandu untuk menekan angka kematian ibu dan anak

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2) Program pengawasan obat dan makanan

h. Kebijakan Memperbanyak dokter spesialis di puskesmas dilaksanakan dengan program sebagai

berikut : 1) Program Sumber Daya Kesehatan 2) Program Pendidikan Kedinasan

i. Kebijakan Meningkatkan penyuluhan kesehatan lingkungan dan reproduksi remaja

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Lingkungan Sehat Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat 2) Program kesehatan reproduksi remaja

j. Kebijakan Peningkatan pelayanan keluarga berencana dilaksanakan dengan program sebagai

berikut : 1) Program pelayanan kontrasepsi 2) Program keluarga berencana

k. Kebijakan Peningkatan/Perluasan Layanan Kesehatan terkait Narkoba, HIV dan AIDS

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pencegahan dan penularan HIV dan AIDS 2) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS

7.1.1.2. Meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas merupakan urusan Bidang Pendidikan (Dinas Pendidikan), Sosial, Tenaga Kerja (Dinas Sosial dan Tenaga Kerja) dan Kearsipan (Kantor Arsip dan perpustakaan Daerah) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Pendidikan Gratis bagi keluarga miskin dilaksanakan dengan program sebagai berikut :

1) Program Pendidikan menengah, 2) Program Pendidikan non formal 3) Program pendidikan anak usia dini (PAUD), 4) Program pembinaan anak terlantar, 5) Program pemberdayaan kelembagaan kesejateraan sosial, 6) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, 7) Program Peningkatan kesempatan kerja dan 8) Program perluasan dan penempatan kesempatan kerja.

Page 87: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

81

b. Kebijakan Memberikan kesempatan pada anak terlantar dan jalanan untuk mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pembinaan anak terlantar

c. Mendorong dan menciptakan suasana yang kondusif dalam pelayanan bagi peyandang

masalah kesejahteraan sosial dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Pembinaan Gepeng 2) Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) 3) Program Pelayanan dan rehabilitasi Kesejahetraan Sosial

c. Mengoptimalkan Peran LPM dalam pelatihan teknologi padat karya dilaksanakan dengan

program sebagai berikut : 1) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 2) Program peningkatan kesempatan kerja 3) Program perluasan dan penempatan kesempatan kerja

d. Kebijakan Menyediakan pusat kursus yang moderen dan murah untuk meningkatkan kualitas

anak didik dan anak putus sekolah dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, 2) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, 3) Program Peningkatan kesempatan kerja, 4) Program pemberdayaan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, 5) Program peningkatan keberdayaan masyarakat kelurahan dan 6) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kelurahan.

e. Kebijakan membangun sarana dan prasarana untuk SD, SMP, SMA dan SMK dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program Pemeliharaan fasilitas pendidikan dan 2) Program Peningkatan sarana dan parasarana aparatur.

f. Kebijakan mewujudkan sekolah berstandar nasional dan internasional untuk SMP, SMA dan

SMK dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, 2) Program pendidikan menengah, 3) Program Peningkatan mutupendidikan dan tenaga kependidikan dan 4) Program manajemen pelayanan pendidikan. 5) Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan 6) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/Arsip daerah

g. Kebijakan mengembangkan pendidikan berbasis lapangan kerja dilaksanakan dengan program

sebagai berikut : 1) Program Pendidikan menengah 2) Program Pendidikan non formal 3) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 4) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 5) Program peningkatan kesempatan kerja.

Page 88: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

82

7.1.1.3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berbudaya dan harmonis merupakan urusan bidang Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kantor Kesbangpollinmas) dan Pemerintahan Umum (Sekretariat Daerah) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan budaya toleransi di masyarakat untuk menciptakan keharmonisan

dan kerukunan dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Penerangan, Bimbingan dan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama 2) Program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama Kota Pontianak 3) Program Pelayanan Ibadah Haji 4) Program pendidikan politik masyarakat

7.1.2. Dalam mewujudkan misi kedua ”Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemuda “ yang

bertujuan untuk Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan dan pemuda dilaksanakan dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

7.1.2.1. Meningkatkan pemberdayaan perempuan yang merupakan urusan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB), Pemberdayaan Masyarakat (Kantor Pemberdayaan Masyarakat ), Perindustrian (Dinas Perindagkop dan UKM), Kesatuan Bangsa dan politik Dalam Negeri (Kantor Kesbangpolinmas) dan Kepegawaian (Badan Kepegawaian Daerah) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan pemberian pelatiahan dan modal bergulir untuk indudtri rumah tangga dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan kemampuan teknologi industri, 2) Program Pengembangan industri kecil dan menengah, 3) Program Peningkatan keberdayaan masyarakat kelurahan, 4) Program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan.

b. Kebijakan untuk memberikan kesempatan kaum perempuan untuk ikut andil dalam kancah

politik dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pendidikan dan politik masyarakat dan 2) Program meningkatkan pembinaan terhadap perempuan dan anak.

c. Kebijakan memberikan perhatian kepada organisasi yang membela permasalahan yang

dihadapi kaum perempuan dilaksanakan dengan sebagai berikut : 1) Program peningkatan peduli perempuan dan anak.

d. Menekan angka KDRT dan menyediakan pusat konsultasi keluarga dilaksanakan dengan

program sebagai berikut : 1) Program peningkatan peningkatan peduli perempuan dan anak

e. Kebijakan Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membangun ketahanan sosial

keluarga dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

f. Kebijakan Meningkatkan persentase pegawai perempuan dalam jabatan struktural dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan kapasitas dan sumberdaya aparatur.

Page 89: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

83

7.1.2.2. Meningkatkan pemberdayaan pemuda yang merupakan urusan Bidang Pemberdayaan

Masyarakat (Kantor Pemberdayaan Masyarakat), Pemuda dan Olahraga (Dinas Pemuda dan Olahraga) serta Tenaga Kerja (Dinas Sosial dan Tenaga Kerja) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan memberikan pelatihan dan kemudahan akses permodalan kepada organisasi

kepemudaan dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan peran serta kepemudaan, 2) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, 3) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, 4) Program peningkatan keberdayaan masyarakat kelurahan dan 5) Program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan.

b. Kebijakan Memberikan penghargaan kepada pemuda yang berprestasi dilaksanakan dengan

program sebagai berikut : 1) Program peningkatan peran serta kepemudaan, 2) Program peningkatan upaya penumbuhan kewira usahaan dan kecakapan hidup dan 3) Program pengembangan kebijakan dan manajemen dan olah raga.

c. Kebijakan Menjadikan kelompok pemuda sebagai mitra pemerintah dalam menangani masalah

di Kota Pontianak dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan peranserta kepemudaan, 2) Program pembinaan dan pemasyarakatn olah raga dan 3) Program pengembangan sarana dan prasarana olah raga 4) Program pengembangan keserasian dan kebijakan pemuda 5) Program upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

7.1.3. Mewujudkan misi ketiga “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mengurangi

pengangguran “ yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan Mengurangi pengangguran dilaksanakan dengan tujuan pembangunan pembangunan sebagai berikut:

7.1.3.1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata yang merupakan urusan Bidang Industri,

Perdangangan, Koperasi dan UKM (Dinas Perindagkop dan UKM), Pertanian, Perikanan dan Kelautan (Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) , Sosial dan Tenaga Kerja (Dinas Sosial dan Tenaga Kerja), Kebudayaan dan Pariwisata (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), Penanaman Modal Daerah ( BadanP2T) dan Perencnaan Pembangunan Daerah (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) di tetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan percepatan pemerataan pertubuhan ekonomi antar kawasan/kecamatan

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pengembangan sistem pendudkung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah, 2) Program pengembangan kewira usahaan dan keungulan kompetitif usaha kecil dan menengah, 3) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif, 4) Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan, 5) Program pengembangan industri kecil dan menengah, 6) Program perencanaan pemabngunan ekonomi, 7) Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh,

Page 90: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

84

8) Program peningkatan kesempatan kerja, 9) Program penguatan modal masyarakat,

b. Kebijakan Mengoptimalkan sarana dan prasarana pertanian, perikanan serta peternakan

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Pengembangan sumber daya sarana dan prasarana pertanian, perikanan dan peternakan

c. Kebijakan Meningkatkan pengawasan dan pengendalian dibidang pangan dilaksanakan dengan

program sebagai berikut : 1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 2) Program Peningkatan produksi pertanian 3) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 4) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 5) Peningkatan kesejahteraan petani 6) Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan

d. Kebijakan Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program pengembangan budidaya perikanan 2) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar 3) Pencegahan dan penanggulangan penyakit ikan 4) Program Pengembangan Perikanan Tangkap 5) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

e. Kebijakan Percepatan penerataan pertumbuhan ekomomi antar kawasan/kecamatan

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Peningkatan ketahaman pangangan 2) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan Lapangan

f. Kebijakan Meningkatkan kerjasama tingkat sektoral,destinasi,SDM pariwisata,kualitas produk

dan pelayanan pariwisata dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program Pengembangan destinasi pariwisata 2) Penataan ODTW yang berbasis tepian sungai 3) Program Pengembangan Kemitraan

g. Kebijakan Meningkatkan promosi pariwisata melalui media cetak dan elektronik dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2) Program Pengembangan Nilai Budaya 3) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 4) Program Pengelolaan keragaman budaya 5) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

h. Kebijakan Meningkatkan iklim investasi agar lebih kondusif yang bersifat pada karya disektor

skunder dan tersier dilakasanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program penciptaan iklim usa kecil menengah yang kondusif 2) Program pengembangan industri kecil menengah 3) Program peningkatan kerjasama pedagang internasional, 4) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro dan kecil menangah, 5) Program pengembangan kewira usahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah,

Page 91: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

85

6) Program penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah, 7) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi, 8) Program perencanaan pembangunan ekonomi,

i. Kebijakan Menyediakan tempat berusaha bagi pedegang informal dilaksanakan dengan program

–program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Pembinaan pedagang kaki lima dan apongan, 2) Program Pengembangan sarana dan parasaran pasar 3) Program Peningkatan promosi dan peningkatan kerjasama investasi.

j. Kebijakan memberikan pendampingan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk

home industri dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program pengembangan sitem pendukung usa bagi usa mikro kecil dan menengah, 2) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah, 3) Program peningkatan dan pengembangan ekspor, 4) Program perlindungan konsumen dan pengamanan pedagang, 5) Program peningkatan kemampuan teknologi industri, 6) Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, 7) Program pengembangan industri kecil dan menengah, 8) Program peningkatan kualitas dan produktipitas tenaga kerja,

k. Kebijakan Merevitalisasi koperasi sebagai soko guru perekonomian masyarakat dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, 2) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah, 3) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah dan 4) Program perencanaan pembangunan ekonomi.

7.1.3.2. Mengurangi pengangguran yang merupakan urusan Bidang Pendidikan (Dinas Pendidikan), Industri,

Perdangangan, Koperasi dan UKM ( Dinas Perindagkop dan UKM ), Sosial dan Tenaga Kerja ( Dinas Sosial dan Tenaga Kerja), Penanaman Modal Daerah (Badan P2T), Administrasi Keuangan Daerah (Dinas Pendapatan ) dan Perencnaan Pembangunan Daerah (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) di tetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Membentuk kelompok – kelompok usaha bagi siswa SMK Sejas kelas II dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program pendidikan menengah, 2) Program pendidikan non formal, 3) Program pengembangan kewirausahan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah, 4) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif, 5) Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, 6) Program peningkatan kesempatan kerja dan 7) Program perluasan dan penempatan kesempatan kerja.

b. Kebijakan Memberikan insentif untuk investasi yang menyerap tenaga kerja dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi, 2) Program penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah, 3) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi, 4) Program peningkatan penerimaan daerah,

Page 92: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

86

5) Program Pengembangan industri kecil dan menengah, 6) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif, 7) Program pengembangan sentra – sentra industri potencial, 8) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah, 9) Program perluasan dan penempatan kesempatan kerja, 10) Program peningkatan desempatan verja, 11) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 12) Program perencanaan pembangunan ekonomi

7.1.4. Mewujudkan misi keempat ”Meningkatkan Keamanan dan ketertiban Untuk Mendukung Terciptanya

Iklim Investasi Yang Kondusif ” bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban dilaksanakan dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

7.1.4.1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban guna mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif yang

merupakan urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kantor Kasbanglpolinmas dan Satpol PP) dan Pemerintahan Umum (Kecamatan dan kelurahan) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan keamanan dan ketertiban berbasis kemasyarakatan dengan program

pembangunan sebagai berikut : 1) Program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak criminal 2) Program pembauran kebangsaan dalam konteks daerah 3) Program pembinaan masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan 4) Program penanggulangan bencana didaerah 5) Program pembinaan Linmas di kecamatan dan kelurahan 6) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 7) Program pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat

b. Kebijakan Meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan Program

pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, 2) Program pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat, 3) Program pembinaan kekuatan rakyat, 4) Program mengintensifkan penangan pengaduan masyarakat.

c. Kebijakan Menjalin kemitraan antara mayarakat dan aparat keamanan (POLMAS) dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 2) Program pendidikan politik masyarakat. 3) Program Pembinaan politik dalam negeri 4) Program pembinaan politik masyarakat

d. Kebijakan Mengaktifkan koordinasi antar pemerintah daerah dan aparatur keamanan dengan

program sebagai berikut : 1) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

e. Kebijakan Meningkatkan budaya toleransi antar suku dan agama dilaksanakan dengan program

pembangunan sebagai berikut :

Page 93: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

87

1) Program pengembangan wawasan kebangsaan dan 2) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.

7.1.5. Mewujudkan misi kelima ”Meningkatkan Sarana dan Prasarana Dasar Perkotaan Untuk Menunjang

Perkembangan Perdagangan dan Jasa” yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan dan peningkatan sarana penunjang pengembangan perdagangan dan jasa dilaksanakan dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

7.1.5.1. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan yang merupakan urusan Bidang Pekerjaan Umum

(Dinas Pekerjaan Umum), Perumahan, Penataan Ruang (Dinas Tata Ruang dan Perumahan), Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Pemberdayaan Masyarakat (Kantor Pemberdayaan Masyarakat), Lingkungan Hidup (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) dan Pemerintahan Umum (Kecamatan dan Kelurahan) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika

pertumbuhan kota adapun program yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1) Program perencanaan prasarana wilayah dan SDA 2) Program pembangunan system informasi/data base jalan dan jembatan 3) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 4) Program pembangunan jalan dan jembatan 5) Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 6) Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan 7) Program pembangunan infrastruktur

b. Kebijakan Meningkatkan kualitas dan kuantitas drainase untuk mengatasi genangan air

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pembangunan saluran drainase dan gorong- gorong, 2) Program pembangunan turap/talud dan bronjong, 3) Program rehabilitasi/pemeliharaan talud dan bronjong, 4) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, 5) Program pengendalian banjir dan 6) Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber air lainnya. 7) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

c. Kebijakan Mengurangi permukiman kumuh melalui kemitraan antara pemerintah dan

masyarakat dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program penyehatan lingkungan perumahan dan permukiman, 2) Program lingkungan sehat perumahan, 3) Program pemberdayaan komunitas perumahan dan 4) Program peningkatan partisipasi sosial masyarakat.

d. Kebijakan Perbaikan 500 s/d 1.000 unit rumah kumuh setiap tahun melalui bantuan bangunan

untuk keluarga miskin dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program perencanaan pengembangan kota- kota menengah dan besar, 2) Program pengembangan perumahan, 3) Program perbaikan rumah akibat bencana alam/sosial, 4) Program pemberdayaan komunitas perumahan dan 5) Program peningkatan partisipasi sosial masyarakat.

Page 94: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

88

e. Kebijakan Pembangunan jalan lingkungan melalui keswadayaan masyarakat dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program pembangunan infrastruktur pedesaan, 2) Program penyehatan lingkungan perumahan dan permukiman, 3) Program lingkungan sehat perumahan, 4) Program peningkatan partisipasi sosial masyarakat dan 5) Program pembangunan kecamatan dan kelurahan.

f. Meningkatkan kesadaran masyarakat dari bahaya kebakaran dilaksanakan dengan program

sebagai berikut : 1) Program Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 3) Program Penataan, Perlindungan serta Konservasi Pemanfaatan Sumber Daya Pangan & Hutan

g. Kebijakan Meningkatkan kemampuan penanganan sampah melalui modernisasi manajemen

persampahan dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1). Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

h. Meningkatkan penghijauan dan pemerliharaan taman Kota dilaksanakan dengan program

sebagai berikut : 1) Program penataan dan pemeliharaan taman/ Ruang terbuka hijau (RTH)

7.1.5.2. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar perkotaan yang merupakan urusan Bidang Pekerjaan Umum

(Dinas Pekerjaan Umum dan PDAM), Perhubungan (Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi), Administrasi Keuangan (Sekretariat Daerah), Pemuda dan Olah Raga (Dinas Pemuda dan oalh Raga) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Penataan angkutan umum perkotaan yang layak dalam pelayanan dilaksanakan

dengan program sebagai berikut : 1) Program peningkatan pelayanan angkutan, 2) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan, 3) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ, 4) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, 5) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dan 6) Program peningkatan kelayakan pengoperasian kendaraan bermotor.

b. Kebijakan Mempercepatnya terwujudnya jalan lingkar luar dilaksanakan dengan program sebagai

berikut : 1) Program penataan dan pengelolaan aset daerah dan 2) Program pembangunan jalan dan jembatan.

c. Kebijakan Penyediaan sarana dan prasarana olahraga guna peningkatan prestasi atlet

dilaksanakan dengan program sebagai berikut : 1) Program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga, 2) Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga dan 3) Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga.

d. Kebijakan Perluasan pelayanan air bersih dilaksanakan dengan program sebagai berikut :

1) Program penyediaan dan pengolahan air baku,

Page 95: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

89

2) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 3) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

e. Meningkatkan pelayanan dan kinerja aparatur pemerintah dilaksanakan dengan program sebagai

berikut : 1) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

7.1.6. Dalam misi keenam ”Mewujudkan Tata Ruang, Tata Kota dan Wilayah yang Seimbang dan

Berwawasan Lingkungan ” bertujuan untuk mewujudkan penataan ruang dan kota yang berwawasan lingkungan ditetapkan dengan tujuan pembangunan sebagai berikut :

7.1.6.1. Mewujudkan Tata Ruang, Tata Kota dan Wilayah yang Seimbang dan Berwawasan Lingkungan yang merupakan urusan Bidang Lingkungan Hidup, ( Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ), Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Perumahan, Penataan Pentaan Ruang (Dinas Tata Kota dan Perumahan) serta Pekerjaan Umum (Dinas PU) ditetapkan dan dilaksanakan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembagunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan kualitas fisik lingkungan hidup yang lebih seimbang, tidak melebihi

ambang batas baku mutu lingkungan dengan program pembangunan yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, 2) Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan LH, 3) Program peningkatan pengendalian polusi, 4) Program pengendalian kebakaran hutan.

b. Kebijakan Meningkatkan kualitas tata ruang kota yang berwawasan lingkungan dengan program

pembangunan sebagai berikut : 1) Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh, 2) Program perencanaan kota- kota menegah dan besar, 3) Program perencanaan tata ruang, 4) Program pemanfaatan ruang, 5) Program penilaian kelayakan fungsi bangunan gedung,

c. Kebijakan Meningkatkan pengawasan dalam penerapan aturan pendirian bangunan dengan

program pembangunan sebagai berikut : 1) Program pengendalian pemanfaatan ruang 2) Program penerapan dan penegakan hukum daerah

d. Kebijakan Mempercepat pemanfaatan Kawasan perdagangan dengan program pembangunan

yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 2) Program Perencanaan tata ruang.

e. Kebijakan Mengurangi Penggunaan material kayu dalam pembangunan bangunan/ gedung

dengan program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Page 96: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

90

7.1.7. Mwujudkan misi ketujuh ” Meningkatkan prisip-prinsip good governance, ketaatan hukum masyarakat dan Perundang- undangan yang Berlaku “ yang ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut :

7.1.7.1. Memacu organisasi perangkat daerah memiliki visi ke depan (visioner) yang merupakan urusan bidang Pemerintahan Umum (Seluruh SKPD Kota Pontianak) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan dengan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan menyusun rencana pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang lebih baik yang dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Kinerja Kelembagaan,

7.1.7.2. Meningkatkan Keterbukaan, dan Transparansi Informasi yang merupakan urusan bidang Komunikasi dan Informasi (Sekretariat Daerah dan Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi), Kerarsipan dan Perpustakaan (Kantor Arpusda) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program kerja sama informasi dan mass media 2) Program Fasilitas peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi 3) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi pembangunan 4) Program mengintensifikan penangan pengaduan 5) Program peningkatan efektivitas dan efisiensi kelembagaan organisasi

b. Kebijakan Meningkatkan kualitas SDM dan fasilitas komunikasi dilaksanakan dengan program

pembangunan sebagai berikut : 1) Program pembinaan pos dan telekomunikasi 2) Program pembinaan dan pengembangan informasi 3) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

7.1.7.3. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang merupakan urusan bidang Pemerintahan Umum (Sekretariat Daerah, Kecamatan dan Kelurahan), Administrasi Keuangan Daerah (Dispenda) dan Pemberdayaan Masyarakat (Kantor Pemberdayaan Masyarakat ) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan peran serta RT, RW dalam pembangunan dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 2) Program pembinaan kecamatan dan kelurahan 3) Program pembangunan kecamatan dan kelurahan 4) Program pemberdayaan masyarakat kelurahan 5) Program pembinaan partisipasi sosial masyarakat 6) Program pembinaan kecamatan dan kelurahan

b. Kebijakan Meningkatkan kelembagaan ekonomi masyarakat dilaksanakan dengan program

pembangunan sebagai berikut : 1) Program peningkatan keberdayaan masyarakat kelurahan 2) Program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan 3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun kelurahan

7.1.7.4. Meningkatkan Akuntabilitas Dalam Pelayanan Pemerintahan Pembangunan yang merupakan urusan bidang Pemerintahan Umum (Inspektorat dan Seluruh SKPD) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebesagai berikut :

Page 97: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

91

a. Kebijakan Meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan dan laporan kepada SKPD dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan 2) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 3) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 4) Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan 5) Program peningkatan efektivitas dan efisiensi kelembagaan organisasi

7.1.7.5. Meningkatkan supremasi hukum yang merupakan urusan bidang Pemerintahan Umum (Sekretariat

Daerah, Kecamatan dan Kelurahan), dan Kesatuan Bangsa dan politik Dalam Negeri (Kantor Kesbangplimas dan Sat Pol PP) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat melalui penyuluhan hukum terutama peraturan daerah dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program pengembangan wawasan kebangsaan 2) Program pembinaan kekuatan rakyat 3) Program pendidikan bela Negara 4) Program pemberdayaan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan 5) Program peningkatan keberdayaan masyarakat kelurahan 6) Program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan 7) Program peningkatan pemberantasan penyakit 8) Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 9) Program pengkajian produk hokum

7.1.7.6. Meningkatkan Demokratisasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang merupakan urusan

bidang Pemerintahan Umum (Sekretariat Daerah), dan Perencanaan Pembangunan Daearah (Bappeda) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan dengan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan Memproiritaskan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, sosial

kemasyarakatan berdasarkan aspirasi masyarakat dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2) Program peningkatan efektifitas dan efesiensi kelembagaan organisasi perengkatan daerah 3) Program Intensifikasi Penanganan pengaduan masyarakat

7.1.7.7. Meningkatkan Profesionalisme dan kompetensi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang merupakan

urusan bidang Pemerintahan Umum (Seluruh SKPD), dan Kepegawaian (BKD) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut :

a. Kebijakan Meningkatkan sumber daya aparatur (SDM) dilaksanakan dengan program

pembangunan sebagai berikut : 1) Program Pendidikan Kedinasan 2) Program Pengembangan Aparatur 3) Program Peningkatan Sistem Pengawasan 4) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa

b. Kebijakan Meningkatkan Disiplin Aparatur dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai

berikut :

Page 98: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

92

1) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

c. Kebijakan Meningkatkan Kinerja PNS dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut: 1). Program Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

7.1.7.8. Meningkatkan Daya Tanggap Aparatur Pemerintah yang merupakan urusan bidang Pemerintahan Umum

(Sekretariat Daerah), Penanaman Modal (BP2T) serta Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan dengan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan Menerapkan pembinaan PNS melalui sistem karir dan prestasi kerja dilaksanakan

dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

b. Kebijakan Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dilaksanakan dengan program

pembangunan sebagai berikut : 1) Program penataan daerah otonomi baru 2) Program mengintensifikan penangan pengaduan

c. Kebijakan Memberikan kemudahan perizinan pada semua pelaku ekonomi dilaksanakan dengan

program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 2) Program Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah 3) Program Peningkatan promosi dan kerjasama 4) Program Pelayanan prima

d. Kebijakan Menerapkan sistem dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan asset

dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

7.1.7.9. Meningkatkan Efesiensi pengelolaan keuangan dan Efektivitas pengelolaan asset yang merupakan urusan bidang Administrasi Keuangan Daerah (Sekretariat Daerah dan Dispenda) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan dengan program pembangunan sebesagai berikut :

a. Kebijakan Menerapkan sistem dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset

dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

b. Kebijakan Sertifikasi aset pemerintah daerah dilaksanakan dengan program pembangunan

sebagai berikut : 1) Peningkatan kinerja kelembagaan

7.1.7.10. Meningkatkan Desentralisasi Kewenangan Yang Lebih Baik yang merupakan urusan bidang

Pemerintahan Umum (Kecamatan dan Kelurahan) ditetapkan dengan kebijakan dan dilaksanakan dengan program pembangunan sebesagai berikut :

Page 99: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

93

a. Kebijakan Peningkatan peran kecamatan dalam permasalahan pembangunan dilaksanakan dengan program pembangunan sebagai berikut : 1) Program pembangunan kecamatan dan kelurahan 2) Program pemberdayaan masyarakat kelurahan

b. Kebijakan Pemberdayaan lembaga sosial dan ekonomi masyarakat dilaksanakan dengan

program pembangunan sebagai berikut : 1) Program pembinaan partisipasi sosial masyarakat 2) Program pembinaan lembaga kemasyarakatan

7.2. Program Kewilayahan

7.2.1. Program Kewilayahan Internal

Program kewilayahan internal merupakan upaya untuk menyeibangkan tingkat pertumbuhan dan pendapatan per kapita antar wilayah, sehingga dapat menutup atau paling tidak mempersempit gap perkembangan ekonomi antar wilayah Kecamatan dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak.

Sepanjang periode 2004-2006 pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak mencapai rata-rata 5,1% per tahun. Akan tetapi tingkat pertumbuhan tersebut tidak merata di antara kelima kecamatan yang ada. Ketimpangan ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Pontianak Utara sebesar 3,98%, Pontianak Timur sebesar 3,94% dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Pontianak Barat 5,13%, Pontianak Kota sebesar 5,04% dan Pontianak Selatan sebesar 5,19%. Indikator lain yang menunjukkan ketimpangan wilayah tersebut adalah tingginya perbedaan PDRB perkapita antar kecamatn, dimana di Kecamatan Pontianak Utara sebesar Rp. 13.046.784, Pontianak Timur sebesar Rp. 8.024.531, Pontianak Barat sebesar Rp. 6.784.014, Pontianak Kota sebesar Rp. 22.880.267 dan Pontianak Selatan sebesar Rp. 19.555.127.

Apabila ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar kecamatan seperti di atas terus berlanjut, maka dikhawatirkan pada masa-masa mendatang akan menimbulkan berbagai persoalan yang cukup serius, di antaranya : 1. Makin tajamnya kesenjangan tingkat kesejahteraan antarkecamatan, dimana kecamatan yang kuat akan

semakin sejahtera dan kecamatan yang lemah kian tertinggal. Hal ini pada gilirannya dapat menimbulkan berbagai permasalahan ekonomi dan sosial.

2. Menumpuknya kegiatan ekonomi (over capacity) di wilayah tertentu, yang selanjutnya bisa mengganggu keseimbangan lingkungan maupun daya dukung lahan.

3. Tidak meratanya penyebaran penduduk antarkecamatan : meningkatnya migrasi penduduk ke wilayah yang sangat maju pertumbuhan ekonominya, namun jumlah pengangguran kian bertambah di wilayah yang lamban pertumbuhan ekonominya.

4. Terjadinya idle capacity maupun idle spatial (lahan kosong) di wilayah yang potensial akibat tidak tergarap secara optimal.

5. Tidak meratanya pembangunan prasarana dan sarana wilayah, baik dalam bentuk transportasi, energi, komunikasi, air bersih, fasilitas ekonomi, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan infrastruktur wilayah lainnya. Kondisi seperti ini juga tidak kondusif bagi kelancaran pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang.

6. Kemungkinan timbulnya berbagai persoalan lainnya.

Disamping itu terdapat perbedaan potensi yang dimiliki oleh masing-masing kecamatan baik berdasarkan kondisi fisik wilayah maupun potensi yang timbul sebagai multiplier effect berkembangnya wilayah. Untuk mengantisipasi agar berbagai persoalan di atas tidak menjadi kenyataan, maka harus merancang strategi pembangunan wilayah yang berorientasi pada ekspolotasi potensi yang dimiliki masing-masing kecamatan diselaraskan dengan kebijakan pertumbuhan ekonomi yang berimbang dan berkelanjutan, sehingga mampu mencapai visi kota Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa berwawasan lingkungan dan terdepan dalam

Page 100: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

94

pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka tidak hanya diperlukan kebijakan-kebijakan fundamental, melainkan juga berbagai kebijakan intervensi yang selektif dan signifikan.

Kebijakan intervensi antara lain dapat berupa penetapan target pertumbuhan ekonomi yang optimistis dan tindakan politis (political action) yang kuat bagi Kecamatan Pontianak Utara dan Kecamatan Pontianak Timur. Kebijakan intervensi Pemerintah Kota Pontianak dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pontianak Utara dan Kecamatan Pontianak Timur sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan antarwilayah.

Pencapaian keseimbangan tersebut bukan berarti dengan cara menekan secara drastis tingkat pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pontianak Selatan dan Kecamatan Pontianak Barat, melainkan dengan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pontianak Utara dan Kecamatan Pontianak Timur menjadi jauh lebih besar dibandingkan rata-rata angka pertumbuhannya selama ini.

Sehubungan dengan kondisi-kondisi tersebut di atas, maka program pembangunan wilayah untuk lima tahun ke depan diarahkan sebagai berikut : 1. Memperbaiki distribusi atau sebaran penduduk, dengan mengarahkan pertumbuhan penduduk dari wilayah

yang kepadatan penduduknya tinggi (seperti Kecamatan Pontianak Barat, Kecamatan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Tenggara dan Kecamatan Pontianak Selatan) ke wilayah yang kepadatan penduduknya rendah (Kecamatan Pontianak Utara dan Kecamatan Pontianak Timur) dengan cara pengembangan wilayah Kecamatan Pontianak Utara dan Kecamatan Pontianak Timur, baik dalam bentuk pusat-pusat pertumbuhan kegiatan ekonomi yang baru, penciptaan lapangan kerja, penyediaan dan perbaikan prasarana dan sarana wilayah, peningkatan keamanan, maupun kebijakan yang bersifat insentif-disinsentif.

2. Pengembangan wilayah berdasarkan sektor-sektor yang dinilai berpotensi di masing-masing kecamatan antara

lain: a. Kecamatan Pontianak Utara diarahkan untuk dikembangkan sektor industri dan sektor pertanian kota,

agroindustri dan kegiatan pergudangan untuk mendukung kegiatan industry dan perdagangan. Selain itu juga diarahkan untuk pengembangan kegiatan wisata berbasis keunikan wilayah yang dilalui garis khatulistiwa (tugu Khatulistiwa) dan simpul-simpul waterfront city.

b. Kecamatan Pontianak Timur diarahkan untuk pengembangan kegiatan utama pada kegiatan wisata alam, budaya dan sejarah (Makam Kesultanan Pontianak, Keraton Kadariah, dan Mesjid Jami Kadriah) dengan didukung pengembangan simpul-simpul waterfront city pada koridor sungai. Untuk mendukung perkembangan jumlah penduduk wilayah ini diarahkan untuk pengembangan kawasan permukiman terpadu dengan dukungan pengembangan infrastruktur dan fasilitas perkotaan

c. Kecamatan Pontianak Tenggara dan Selatan diarahkan untuk pengembangan kegiatan jasa, perkantoran pemerintah dan swasta, pendidikan tinggi dan perdagangan serta kawasan-kawasan permukiman

d. Kecamatan Pontianak Barat diarahkan untuk pengembangan kawasan perdagangan dan pergudangan untuk mendukung sektor jasa dan perdagangan.

e. Kecamatan Pontianak Kota diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa untuk menciptakan pusat-pusat pelayanan kota dengan didukung pengembangan kawasan permukiman terpadu sebagai hinterlandnya.

3. Lebih menggalakkan penciptaan lapangan kerja yang bersifat informal, yang memungkinkan dimasuki oleh

berbagai lapisan masyarakat untuk meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi wilayah. 4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan tenaga kerja Kota Pontianak dengan cara :

a. Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian secara langsung melalui program pendidikan, pelatihan, dan pemagangan bagi aparat pemerintah daerah, pengusaha swasta, dan masyarakat luas.

b. Peningkatan wawasan dan informasi secara tak langsung melalui media cetak (surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, dan lain-lain), terutama mengenai hal-hal di bawah ini : - Informasi peluang usaha.

Page 101: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

95

- Kemampuan berkomunikasi (bahasa asing). - Pendidikan agama untuk memperkuat tata nilai dalam mengantisipasi budaya luar yang dibawa oleh

wisatawan, investor, tenaga kerja, dan pedagang asing. - Pentingnya fungsi dan kelestarian lingkungan hidup. - Berbagai ketrampilan khusus, seperti pembuatan cinderamata dan makanan khas Kota Pontianak.

7.2.2. Program Kewilayahan Eksternal

Program kewilayahan eksternal merupakan upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam menjalin kerja sama dengan Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, yang secara geografi berbatasan lansung dengan Kecamatan-kecamatan yang merupakan bagian dari wilayah Kota Pontianak, yaitu:

1. Kecamatan Pontianak Tenggara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan (Desa Sungai Raya),

Kecamatan Sungai Kakap (Desa Punggur Kecil) 2. Kecamatan Pontianak Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Punggur Kecil) 3. Kecamatan Pontianak Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya (Desa Kapur) Kecamatan Sungai

Ambawang (Desa Kuala Ambawang) 4. Kecamatan Pontianak Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Pal IX) & (Desa Sungai

Rengas) 5. Kecamatan Pontianak Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan (Desa Wajok Hulu) Kecamatan Sungai

Ambawang (Desa Kuala Ambawang) dan (Desa Mega Timur) & (Desa Jawa Tengah) 6. Kecamatan Pontianak Kota berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Pall IX) & (Desa Punggur)

Sehubungan dengan kondisi-kondisi batas wilayah tersebut di atas, maka program pembangunan wilayah untuk lima tahun ke depan lebih di fokuskan dalam meningkatkan hubungan kerjasama dengan Kabupaten Kubu Raya dan Pontianak dalam mengatasi berbagai permasalahan penetapan batas wilayah, infrastruktur, transportasi, ekonomi dan pelayanan publik. Lebih lanjut perlu dirintis nota kesepahaman kerjasama antar tiga willayah administrasi tersebut dan selanjutnya ditindaklanjuti melalui koordinasi antar wilayah dalam rangka merumuskan berbagai program kegiatan dalam kerangka tanggung jawab bersama.

7.3. Rencana Kerja

7.3.1 Rencana Kerja Kerangka Regulasi

Pelaksanaan otonomi daerah bertujuan memberikan keleluasaan daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri sesuai dengan aspirasi dan kemampuannya. Otonomi daerah diberikan dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas, sehingga daerah diberikan kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan yang diberikan tersebut mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam mengelola pemerintahan dan sumberdaya daerah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatnya.

Berdasarkan tujuan penyelanggaraan otonomi adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka diperlukan upaya terobosan dalam mendorong percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang baik sebagaimana yang diharapkan diperlukan pemahaman yang sama dari seluruh penyelenggaran pemerintahan. Oleh karena itu, diperlukan semangat dan tanggungjawab yang sama dalam menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik pemerintah Kota Pontianak dipandang perlu melakukan berbagai regulasi untuk mempercepat pengembangan dunia usaha, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, meningkatkan daya

Page 102: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

96

saing kualitas tenaga kerja baru, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan meningkatkan pelayanan masyarakat. Untuk mendorong percepatan tersebut perlu melakukan berbagai regulasi yaitu :

1. Mempercepat semua jenis pelayanan perijinan melalui penyederhanaan persyaratan, waktu pelayanan yang cepat, dan biaya perijinan yang murah dalam rangka mendorong pengembangan dunia usaha dengan tidak memberlakukan diskriminasi pelaku ekonomi.

2. Peningkatan kualitas pelayanan dibidang kesehatan untuk lapisan masyarakat yang kurang beruntung dengan menyediakan asuransi kesehatan masyarakat.

3. Memberikan peluang yang sama bagi masyarakat dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas dengan menyediakan berbagai kursus maupun pendidikan non formal lainnya.

4. Pengalokasian dana bantuan langsung masyarakat untuk mempercepat kemandirian masyarakat dalam pembangunan wilayahnya.

5. Mempercepat terwujudnya Pemerintah Kelurahan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengelola sumberdana sendiri sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat dalam bidang pemerintahan dan pembangunan.

7.3.2. Rencana Kerja Kerangka Pendanaan

Pembangunan akan terus berjalan sesuai dengan arah dan kebijakan yang ditetapkan apabila didukung pembiayaan yang memadai sesuai dengan kebutuhan anggaran yang diperlukan setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyediaan sumber pendanaan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan melalui berbagai sumber pembiayaan antara lain melalui APBD Kota Pontianak, APBD Propinsi Kalimantan Barat, APBN, Bantuan Luar Negeri, swadaya masyarakat maupun sumber dana lainnya.

Peningkatan pembiayaan pembangunan akan terus terjadi sejalan dengan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Oleh karena itu, upaya peningkatan pembaiayaan pembangunan perlu diusahakan melalui peningkatan sumber-sumber pendapatan daerah. Sumber pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah sendiri yang terdiri dari pajak, retribusi, bagi hasil badan usaha milik daerah dan pendapatan lain-lain yang syah. Selain itu, sumber pendapatan daerah juga bersumber dari dana perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak serta Dana Bantuan Pemerintah Propinsi serta Dana Bantuan Luar Negeri atau Pinjaman Daerah. Upaya untuk meningkatkan sumber pendapatan daerah salah satunya dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah seperti pajak daerah, retribusi daerah dan pemanfaatan kekayaan daerah.

Page 103: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

97

PENUTUP

8.1. Program Transisi

rogram taransisi merupakan wujud dalam rangka menjaga kesinabungan pembangunan dan mengisi kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa akhir jabatan Kepala Daerah Kota Pontianak tahun 2013, serta mengigat batas waktu bagi Kepala Daerah terpilih hasil

pemilihan Kepala daerah secara langsung tahun 2013 nantinya, untuk menyusun RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) tahun 2014–2018 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014, maka pemerintah daerah tetap menyusun rancangan RKPD tahun 2014 sesuai jadwal , dengan agenda menyelesaikan masalah–masalah pembangunan yang telah di tetapkan dalam RPJM tahun 2010–2014.

Selanjutnya Kepala Daerah Kota Pontianak yang terpilih pada tahun 2013 tetap mempunyai ruang gerak yang luas dalam menyusun RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) tahun 2014–2018. selain itu, sebelum RPJM tahun 2014 – 2018 disusun, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak tahun 2013 dapat berpedoman pada RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) tahun 2010–2014 ini.

8.2. Kaidah Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak tahun 2010–2014 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota Pontianak yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010–2014 dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kota Pontianak Tahun 2005–2025 serta memperhatikan RPJM Nasional dan RPJM Propinsi. Di samping itu, dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 – 2014 disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010–2014 berisi arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010–2014 merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan merupakan pedoman dalam menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJM Kota Pontianak. Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKPD) dan masyarakat berkewajiban untuk melaksanakan program – program pembangunan yang termuat dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Kota Pontianak tahun 2010–2014 dengan sebaik–baiknya.

8.3. RPJM Kota Pontianak Merupakan Pedoman Bagi SKPD dalam Menyusun Renstra-SKPD.

Dalam pelaksanaan urusan pembanguna Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan prioritas pembangunan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang disusun dengan berpedoman pada RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Kota

P

Page 104: [Type the company name] - perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/143070...Kota Pontianak Tahun 2010-2014 i KATA PENGANTAR PJM Daerah Kota Pontianak

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pontianak Tahun 2010-2014

98

Pontianak tahun 2010–2014, yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD.

8.4. RPJMD Kota Pontianak Digunakan dalam Penyusunan RKPD.

RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010–2014 merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak lima tahun kedepan (2010–2014), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan impelentasi dari RPJM yang dilaksanakan dalam masa satu tahun yang berisikan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan SKPD yang direncanakan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi batas kewenangan daerah dengan mempertibangkan kemampuan/kapasitas keuangan daerah.

8.5. Penguatan Peran Para Stakeholders/Pelaku dalam Pelaksanaan RPJMD.

Rancangan awal draf RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010–2014 telah melibatkan peran serta stakholder atau pemangku kepentingan dalam upaya menghasilkan RPJMD Kota Pontianak yang dapat menampung aspirasi dari masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan pembangunan dalam jangka waktu lima tahunan dan tahunan.

8.6. Merupakan Dasar Evalusi dan Laporan Pelaksanaan atas Kinerja Lima Tahunan dan Tahunan.

RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun 2010–2014, merupakan sebagai dasar untuk mengevaluasi dan laporan atas hasil kenerja Kepala Daerah terpilih untuk masa lima tahunan dan tahunan, yang mana visi dan misi pembangunan ingin dicapai selaras dengan strategi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas kepala daerah terpilih yang tertuang dalam RPJMD Kota Pontianak Tahun 2010–2014.