tyas nisa fadilah-puisi-bagimu guruku, teriring terimakasihku

Upload: fadilah-t-nisa

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Tyas Nisa Fadilah-Puisi-Bagimu Guruku, Teriring Terimakasihku

    1/2

    Bagimu Guruku, Teriring Terimakasihku

    Aksara itu kini ku kenal jejaknya

    Melewati ruang pikiranku dan menari-nari di dalamnya

    Dahulu ia hanya terdiam dan terpaku kaku di depan pelupuk mata

    Dan langkahku semakin berirama semenjak itu

    Terbesit kisah lalu nan sendu

    Suaranya begitu sejuk menentramkan berbagai jiwa yang membara

    Menyatukan pandangan berwarna dari tiap pemilik raga

    Harmoni itu terdengar merdu menyusuri tiap jengkal dinding kelas yang rapuh

    Terik mentari dari elah-elah atap menyambut wajahnya yang berahaya

    Memanarkan ilmu!ya yang agung tanpa sedikitpun redup melangkahi

    "au biarkan tubuh kurusmu menopang kata-kata yang tak kunjung bertepi

    "au biarkan tangan rentamu mengayun indah melukiskan huru# yang sarat makna

    $eluhmu menetes pelan membisikkan pesan keikhlasan

    Senyummu mengembang disetiap sorot mata tajam kebenian

    Dan syairmu membawaku kembali terjaga

    Terjaga dari besarnya kuasa Sang Mahakuasa

    %ahai guruku, kini duduklah dengan nyaman

    Sandarkan bahumu dikursi singgasana pemberianku

    &ukup tajamkan kembali bolamatamuDan lihatlah bunga yang dulu kau tanam dan rawat setiap hari

    %ahai guruku, bersama ini teriring rasa terimakasihku

    Bersama ini ku lukiskan penghargaanku

    Meski tak akan pernah sampai tangan ini membalasnya

     !amun Dia tlah menetapkan janji!ya bagimu

    Surakarta, '( Maret )*'(

  • 8/18/2019 Tyas Nisa Fadilah-Puisi-Bagimu Guruku, Teriring Terimakasihku

    2/2

    B+DATA S+!G"AT

     !ama Tyas !isa .adilah

    Tanggal /ahir $emalang, )0 1anuari '223

    Alamat $emalang, 1awa Tengah

    4mail tyas#adilah5gmail6om

    $enulis adalah mahasiswi semester 7+++ $endidikan .isika 8!S Surakarta6

    $enulis mempunyai motto bahwa kata-kata dalam puisi merupakan dakwah yang

     paling indah, menyentuh jiwa tiap pembaanya tanpa menggoreskan luka6