tutorial klinik

38
TUTORIAL KLINIK I Kelompok 21 Moh. Fachry R Anggun Puspita Etwien Reskinta P Pembimbing dr. Joko Maharto !p.KJ

Upload: anggun-puspita

Post on 07-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

TUTORIAL KLINIK III Kelompok 18

TUTORIAL KLINIK IKelompok 21 Moh. Fachry RAnggun PuspitaEtwien Reskinta P

Pembimbingdr. Joko Maharto, Sp.KJIdentitas PasienNama : Nn. FUmur : 22 TahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat: Jl. Gunung loliPekerjaan : -Pendidikan terakhir : SMAAgama: IslamStatus Perkawinan: belum menikahTnggl Pemeriksaan: 6 oktober 2014

Keluhan Utama : Panik Berlebihan Riwayat penyakit sekarang : Pasien dengan HER OP ke tiga kalinya, untuk kontrol dan obat telah habis. Pasien mengaku obat yang dikonsumsinya sudah habis sejak 2 hari yang lalu. Sejak obat habis, pasien cenderung merasa panik berlebihan. Pasien merasa trauma karena sering dipukul dan dibenturkan kepalanya kedinding hingga pasien muntah darah. Pasien mengeluhkan sering ditakut-takuti oleh keluarganya, pasien merasa tidak nyaman dengan lingkungan tempat tinggal. Pasien mengakui sering diancam ingin dibunuh. Pasien pernah mendengar suara atau bisikan-bisikan seperti orang mengobrol yang isinya ingin membunuhnya, pasien tidak pernah mengenal suara itu. Entah suara laki-laki atau perempuan ataupun dari orang-orang yang pernah pasien kenal. Suara atau bisikan-bisikan itu hampir setiap hari di dengar pasien dan perasaan pasien menjadi cemas karena bisikan-bisikan itu terus ada terdengar ditelinga pasien.

Lanjut...Allo Anamnesis Menurut ayah pasien, pasien selalu merasa sesak dan takut dengan lingkungan sekitar. Ayah pasien juga mengatakan pasien mulai merasa tidak nyaman dengan tetangganya. Tetangganya selalu memukul dan mengolok pasien jika orang tua pasien keluar rumah. Pasien pernah hampir di perkosa.Riwayat penyakit sebelumnya Pasien sudah 2 kali masuk ke rumah sakit madani dengan keluhan mengamuk, berteriak-teriak, kacau, gelisah dan bicara sendiri. Pernah dirawat dibeberapa rumah sakit, namun bukan dengan keluhan utama masuk saat ini. Selama tidak minum obat, pasien terkadang marah-marah. Pasien pernah melihat bayangan hitam dan putih. Pasien juga mendengarkan ada suara berupa perintah untuk memarahi orang.

Riwayat gangguan medis Sejak usia 5 tahun pasien sering disiksa oleh orang tuanya berupa dipukul dan di benturkan kepalanya ke dindingRiwayat penggunaan obat-obatan zat psikoaktif dan alkohol.Tidak ada.Riwayat kehidupan pribadiPrenatal selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami keluhan.

Perinatal : persalinan normal dibantu oleh dokter di RS bersalin Tinatapura.

0-3 tahunPasien mengkonsumsi ASI selam 1 tahun, setelah itu pasien mengkonsumsi susu formula dan bubur SUN. Tidak pernah sakit, demam tinggi (-), kejang (-), trauma kepala (-). Tumbuh kembang seperti bayi pada umumnya mulai berjalan umur 1 tahun 2 bulan dan pasien di asuh oleh kedua orang tuanya.lanjut3-7 tahunRiwayat tumbuh kembang baik, tidak ada keterlambatan dan gizi baik.7-12 tahunJarang sakit, demam tinggi (-), kejang (-). Saat SD tidak ada masalah dengan teman dan guru. Pasien mendapat peringkat 10 besar di kelas

Lanjut...12-17 tahunSaat duduk dibangku SMP pasien mendapat peringkat 10 besar di kelas. Ketika SMA pasien sering diolok oleh teman sekolahnya namun pasien tidak pernah ada masalah dengan temannya.Kuliah Saat kuliah pasien sering marah ketika diolok oleh teman kampusnya. Dan pasien sering membalas mengolok temannya.PekerjaanPernah bekerja di sebuah kantor sebagai peng-Input data. Mulai bekerja sejak desember 2013 - 17 januari 2014.

Lanjut...Hubungan dengan keluargaPasien selalu ditekan didalam keluarganya. Pasien kerap disiksa oleh orang tuanya sejak umur 5 tahun, sering dikucilkan dilingkungan keluarga dan jarang diajak berkomunikasi.Riwayat kehidupan keluarga Pasien anak 1 dari 2 bersaudara.Pemeriksaan FisikTekanan darah: 110/70 mmHgSuhu: 36,5 oCPernapasan: 18 x/menitNadi: 88x/menit

NeurologisKesadaran Composmentis dengan GCS E4 V5 M6 = 15, fungsi sensorik dan motorik keempat ekstremitas dalam batas normal serta nervus cranialis dalam batas normal

PEMERIKSAAN STATUS MENTALDeskripsi UmumPenampilan: tampak sesuai umur, memakai baju kaos dan rok.Kesadaran: compos mentisPerilaku dan aktivitas psikomotor: - cara berjalan: Normal- aktivitas motorik: pasien kooperatif, kontak mata baik, tidak ada gerakan involunter dan dapat menjawab pertanyaan

Pembicaraan: bicara membanjir, suara dapat didengar, bicara spontan dan dapat dimengerti.Sikap terhadap pemeriksa: terbuka, bersahabat dan jujur

Keadaan AfektifMood:sulit dinilai karena pasien mengatakan biasa-biasa (datar)Afek: menumpulEmpati: sulit dinilaiPerhatian: mudah beralih

Lanjut......PikiranProses pikir: normal, kontinuitas relevan dan koheren.Isi pikir: delusion of passivity (-), obsesi (-), kompulsi (-), fobia (-), waham (+)

PersepsiHalusinasi visual (-) dan halusinasi auditori (+) mendengar suara atau bisikan-bisikan seperti orang mengobrol yang isinya ingin membunuhnya, pasien tidak pernah mengenal suara itu.Ilusi (-)Depersonalisasi (-)Derealisasi (-)

Lanjut....Fungsi IntelektualPengetahuan umum sesuai dengan tingkat pendidikannyaDaya ingat jangka panjang,menengah dan pendek baik.Orientasi waktu, tempat, dan orang baik.Konsentrasi dan perhatian mudah teralihkan

Fungsi intelektual(kognitif)Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan. Taraf pendidikan: pasien menjalani pendidikan SD - Perguruan tinggiPengetahuan umum: Baik. Pasien bisa menjawab pertanyaan sesuai taraf pendidikannyaDaya KonsentrasibaikOrientasi Waktu : baikTempat : baikOrang : baik

Daya ingatJangka panjang : baikJangka pendek: baik. Pasien mengetahui nama pemeriksa yang memeriksa pasienJangka segera: Baik. Karena pasien masih mengingat nama benda yang disebutkan oleh pemeriksa.Lanjut...Pikiran abstrak : baikBakat kreatif: tidak adaKemampuan menolong diri sendiri: cukup .

Lanjut..Isi pikirana. Arus pikiran: Produktifitas: baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan spontan.Kontinuitas: mampu memberikan jawaban yang koheren.Hendaya berbahasa: tidak ada

Lanjut....b. Isi pikiranPre-okupasi: tidak adaGangguan isi pikiran: tidak ada

Pengendalian impuls: baikLanjut...Daya nilai:Normo sosial: Baik (pasien mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan ditanyakan apabila membuka baju didepan umum baik atau tidak pasien menjawab itu tidak baik )Uji daya nilai: Baik. Karena pasien menyadari bahwa mengambil barang orang lain itu tidak baik.Penilain realitas: terganggu karena ada halusinasi visual

Lanjut...Daya nilai:Normo sosial: Baik (pasien mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan ditanyakan apabila membuka baju didepan umum baik atau tidak pasien menjawab itu tidak baik )Uji daya nilai: Baik. Karena pasien menyadari bahwa mengambil barang orang lain itu tidak baik.Penilain realitas: terganggu karena ada halusinasi auditori.

Lanjut...Tilikan diri: Tilikan derajat 2 : pasien agak menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh bantuan, tapi dalam waktu yang sama juga menyangkali penyakitnya.

Taraf dapat dipercaya: pasien bersungguh-sungguh dan dapat dipercaya.

TerapiRisperidon 2 x 1 mg Diazepam 1 x 5 mg

Analisa Pasien perempuan umur 22 tahun, datang dengan keluhan utama panik berlebihan. Pasien juga mengeluhkan sering mendengar suara bisikan. Pasien merasa trauma karena sering dipukul dan dibenturkan kepalanya kedinding hingga pasien muntah darah. Pasien menguluhkan sering ditakut-takuti oleh keluarganya, pasien merasa tidak nyaman dengan lingkungan tempat tinggal. Pasien mempunyai riwayat psikiatrik sebelumnya (2x) dan sempat dirawat dirumah sakit madani.

Analisa status mentalCara berjalan: Normal.Mood: biasa-biasaAfek: menumpulPerhatian: mudah beralihPersepsi: Tidak ada halusinasi visual dan ada halusinasi auditorik.TERIMAKASIH

LOPerbedaan relaps dan rekurenFarmakokinetik dan farmakodinamik obat yang dipakai pada kasus di skenario (Risperidon,Diazepam)Relaps dan RekurenRelaps didefinisikan sebagai suatu individu atau pasien yang sudah dinyatakan pulih atau tidak menimbulkan gejala namun kambuh kembali.Jika pasien kambuh berulang-berulang maka dikatakan sebagai gangguan jiwa yang Rekuren.RisperidonFarmakokinetikRisperidone diabsorpsi sempurna setelah pemberian oral, konsentrasi plasma puncak dicapai setelah 1-2 jam. Absorpsi risperidone tidak dipengaruhi oleh makanan. Hidroksilasi merupakan jalur metabolisme terpenting yang mengubah risperidone menjadi 9-hidroxyl-risperidone yang aktif.Waktu paruh eliminasi dari fraksi antipsikotik yang aktif adalah 24 jam. Risperidone dosis tunggal menunjukkan konsentrasi zat aktif dalam plasma yang lebih tinggi dan eliminasi yang lebih lambat pada lanjut usia dan pada pasien dengan gangguan ginjal. Konsentrasi plasma tetap normal pada pasien dengan gangguan fungsi hati.

FarmakodinamikRisperidon yang merupakan derivat dari benzisoksazol mempunyai afinitas yang tinggi terhadap reseptor serotonin (5HT2), dan aktivitas menengah terhadap reseptor dopamin (D2), alfa 1 dan alfa 2 adrenergik dan reseptor histamin. Aktivitas antipsikosis diperkirakan melalui hambatan terhadap reseptor serotonin dan dopaminDiazepamFarmakokinetika.DiabsorbsiJika digunakan untuk mengobati ansietas atau gangguan tidur, hipnotik sedatip biasanya diberikan per oral. Benzodiazepine merupakan obat-obat basa lemah dan diabsorbsi sangat efektif pada pH tinggi yang ditemukan didalam duodenum. Kecepatan absorbs benzodiazepine yang diberikan per oral berbeda tergntung pada beberapa faktor termasuk sifat kelarutannya dalam lemak. Absorbs per oral triazolam sangat cepat sekali dan juga diazepam dan metabolt aktif dari klorazepat lebih cepat diabsorbsi dari pada benzodiazepine lain yang umum digunakan.

b.Distribusi Transfor hipnotik-sedatip didalam darah adalah proses dinamik dimana banyaknya molekul obat masuk dan meninggalkan jaringan tergantungpada aliran darah, tingginya konsentrasi, dan permeamibilitas. Kelarutan dalam lemak memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak hipnotik-sedatif yang khusus masuk ke susnan saraf pusat.c.BiotransformasiRedistribusi ke jaringan lain selain otak sama pentingnya seperti biotransformasi untuk mengakhiri efek hipnotik-sedatif terhadap susnan saraf puast dari kebanyakan hipnotik-sedatip

d.EkskresiMetabolik benzodiazepin dan hipnotik-sedatif lain yang larut dalam air diekskrsikan terutama melelui ginjal.

Farmakodinamika.Farmakologi molecular reseptor GABA: benzodiazepine terikat pada saluran molekul klorida yang fungsinya sebagai reseptor GABA

b.Neurofarmakologi: asam gama-aminobutirat (GABA) adalah penghambat nerutransmiter yang utama pada SSP. Benzodiazepine menguatkan nurotransmisi GABA pada semua tingkat neuroaksis.c. Ligan resptor benzodiazepin: interaksi tiga macam ligan resptor ligan benzodiazepine telah dilaporkan yaitu agonist, antagonis, inverse agonist.