tutorial kista dentigerous

Upload: radityarezha

Post on 01-Jun-2018

296 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kista merupakan kelainan rongga mulut yang sering terjadi. Karena sifat kista

    yang membesar secara perlahan-lahan, akan menyebabkan desakan pada tulang

    sehingga menyebabkan asimetri muka jika kista telah membesar. Kista adalah

    rongga patologis yang berisi cairan atau semicairan, tidak disebabkan oleh

    akumulasi pus. Kista ini dikelilingi oleh jaringan ikat atau kapsul dan biasanya

    berdinding epitel, namun dapat terjadi tanpa dinding epitel. Dapat menyebabkan

    pembesaran intra oral atau ekstra oral yang secraa klinis dapat menyerupai tumor

    jinak

    Kista dentigerous adalah kista yang terbentuk disekitar mahkota gigi yang belum

    erupsi. Kista ini mulai terbentuk bila cairan menumpuk di dalam lapisan-lapisan

    epitel email yang tereduksi atau diantara epitel dan mahkota gigi yang belum

    erupsi.

    Jumlah kasus kista dentigerous cukup banyak sehingga menjadi kista

    odontogenik kedua yang paling banyak terjadi setelah kista radikular. Gigi yang

    menjadi asal-muasal kista absen secara klinis sebab melibatkan gigi yang biasanya

    impaksi atau telat erupsi. Sebagian besar berhubungan dengan gigi molar tiga

    mandibula, lalu juga dengan kaninus maksila, molar tiga maksila, dan

    premolar dua mandibula. Meskipun demikian kista ini tetap bisa terjadi pada

    semua gigi yang tidak erupsi, dimana pada mahkota gigi tersebut terdapat lumen

    kista. Kista dentigerous hampir selalu melibatkan gigi permanen meskipun pada

    beberapa kasus ditemukan adanya keterlibatan gigi sulung. eberapa kasus

    lainnya berhubungan dengan gigi supernumerary atau dengan odontoma.

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    2/21

    BAB 2

    LAPORAN KASUS

    IDENTITAS PENDERITA

    !ama " #n $bd

    $lamat " %angensari

    &ekerjaan " 'iras(asta

    )mur " *+ tahun

    Jenis kelamin " %aki - %aki

    #anggal periksa " Januari /0

    KELUHAN SUBYEKTIF

    $utoanamnesis di angsal 1aflesia 1S)D anjar pukul /+.// '2

    Keluhan utama :

    &asien mengeluh adanya benjolan di gusi semenjak kurang lebih * bulan yang lalu

    Riwayat enya!it "e!a#an$ :

    3 * bulan yang lalu, os mengeluh terdapat benjolan sebesar jagung di gusi atas

    depan, (arna biru, benjolan semakin lama semakin membesar diikuti pembesaran

    pipi sebelah kanan. !yeri 435 saat makan, tidak ada demam. &asien juga

    mengeluhkan pusing, os mengaku pada malam hari hidung menjadi mampet dan

    agak sulit bernafas, tidak ada keluhan di telinga, tenggorokan, tidak ada penurunan

    berat badan, dan tidak ada batuk pilek.

    Riwayat Penya!it Dahulu

    2a tidak pernah mengalami hal yang sama

    elum pernah berobat

    6# 4-5, DM 4-5, asma 4-5

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    3/21

    Riwayat Penya!it Kelua#$a

    &asien mengaku tidak ada yang menderita keluhan yang sama

    6ipertensi 4-5, DM 4-5, asma 4-5.

    Riwayat Ale#$i :

    ersin-bersin ketika terkena debu dan perubahan cuaca $lergi Makanan4-5,

    $lergi 7bat 4-5

    Riwayat Pen$%&atan :

    &asien belum pernah berobat sebelumnya

    Riwayat Ke&ia"aan

    &asien suka bepergian dengan motor tanpa menggunakan masker

    Merokok disangkal

    A' Peme#i!"aan Fi"i!

    Keadaan )mum " #ampak tenang

    Kesadaran " Compos mentis

    #anda-tanda 8ital "

    #ekanan Darah " /9+/mm6g

    !adi " ++ :9menit, kuat, reguler

    Suhu " *;.0 iasi u>ula 4C5

    !B " 1efleks muntah 435

    !B2 " $ngkat bahu 393 simetris

    !B22 " De>iasi lidah 4-5

    e. %eher

    &embesaran KG

    - &re aurikuler 4-9-5

    - &ost aurikuler 4-9-5

    - Submental 4-9-5

    - Submandibula 4-9-5

    - Jugularissuperior, media,inferior 4-9-5

    - Suprakla>ikula 4-9-5

    - Suprasternal 4-9-5

    - &embesaran kel.tiroid 4-5

    Peme#i!"aan e!"t#a %#al :

    +a,ah

    2nspeksi " asimetri (ajah 435, tampak benjolan diregio maksiloygomaticus de:tra,

    (arna sama dengan daerah sekitarnya

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    8/21

    &alpasi " fluktuasi 435, nyeri takan 4-5, konsistensi keras, batas tegas

    Lehe#

    2nspeksi " Simetris

    &alpasi " pembesaran nnll -9-

    Peme#i!"aan Int#a %#al

    Mukosa pipi " tidak ditemukan kelainan

    Mukosa palatum durum " tidak ditemukan kelainan

    Mukosa palatum mole " tidak ditemukan kelainan

    Mukosa dasar mulut " tidak ditemukan kelainan

    Mukosa faring " tidak ditemukan kelainan

    Kelainan periodontal " mesiodens incisi>us

    Ginggi>a " tampak benjolan regio maksiloygomaticus dekstra

    Karang gigi " 4-5

    gigi " luktuasi pada caninus superior de:tra

    -in$$i)a :

    2 " tampak benjolan, (arna kebiruan, batas tegas.

    &al " benjolan dengan diameter 3 cm permukaan licin, fluktuasi 435, konsistensi

    lunak, batas tidak tegas, permukaan licin, nyeri tekan 435

    DIA-NOSA KER.A :

    kista dentigerous a9r Gingi>a superior De:tra

    DIA-NOSA BANDIN- :

    kista radikuler - $meloblastoma

    PE/ERIKSAAN PENUN.AN-

    &emeriksaan laboratorium darah " Darah &erifer %engkap

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    9/21

    &emeriksaan radiologis " foto panoramik

    Penatala!"anaan

    $sam Mefenamat 0//mg * dd

    1anitidin 0/mg dd

    &ro iopsi @ksisi

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    10/21

    BAB 2

    TIN.AUAN PUSTAKA

    2'0' De1ini"i

    Kista dentigerous merupakan kantung tertutup berbatas epitel atau kantung

    jaringan ikat yang berbatas epitel sEuamosa berlapis yang terbentuk di sekitar

    mahkota gigi yang tidak erupsi atau dentikel dan terdapat cairan. Kista ini

    melekat pada cemento-enamel junctionhingga jaringan folikular yang menutupi

    mahkota gigi yang tidak erupsi. Kista dentigerous yang terjadi pada saat erupsi

    dinamakan dengan kista erupsi, biasanya menghalangi erupsi. Separuh bagian dari

    kista ini biasanya sudah tidak dibatasi oleh tulang. Kista dentigerous juga disebut

    sebagai kista folikular sebab merupakan hasil pembesaran folikel, berasal dari

    akumulasi cairan antara epitel email tereduksi dan email gigi.

    2'2' Eti%l%$i (an Pat%l%$i

    @tiologi kista dentigerous biasanya berhubungan dengan"

    a. Gigi impaksi,

    b. Gigi yang erupsinya tertunda,

    c. &erkembangan gigi, dan

    d. 7dontoma.

    $da dua teori mengenai pembentukan kista dentigerous "

    #eori pertama menyatakan bah(a kista disebabkan oleh akumulasi cairan

    antara epitel email tereduksi dan mahkota gigi. #ekanan cairan mendorong

    proliferasi epitel email tereduksi ke dalam kista yang melekat pada cemento-

    enamel junctiondan mahkota gigi.

    #eori kedua menyatakan bah(a kista dia(ali dengan rusaknya stellate

    reticulumsehingga membentuk cairan antara epitel email bagian dalam dan bagian

    luar. #ekanan cairan tersebut mendorong proliferasi epitel email luar yang

    menyisakan perlekatan pada gigi di bagian cemento-enamel junctionF lalu epitel

    email dalam tertekan ke atas permukaan mahkota

    .

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    11/21

    Kista terbentuk mengelilingi mahkota dan melekat pada cemento-enamel

    junction dari gigi. Saat telah terbentuk sempurna, mahkota akan berprotrusi ke

    dalam lumen, dan akar-akarnya memanjang ke sisi luar kista.

    &ada setiap teori, cairan menyebabkan proliferasi kistik karena kandungan

    hiperosmolar yang dihasilkan oleh cellular breakdowndan produk-produk sel

    sehingga menyebabkan gradien osmotik untuk memompa cairan ke dalam lumen

    kista.

    &erlekatan dinding kista terhadap leher gigi

    2lustrasi kista dentigerous. &erhatikan perlekatannya pada cemento-enamel juntion

    2'' Kla"i1i!a"i

    Klasifikasi kista dentigerous ada tiga tipe, yaitu tipe sentral, lateral, dan

    sirkumferensial, sesuai dengan posisi berkembangnya kista pada mahkota gigi.a. Kista Dentigerous Sentral

    Kista mengelilingi mahkota secara asimetris, menggerakkan gigi ke arah yang

    berla(anan dengan erupsi normal2.

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    12/21

    Kista dentigerous tipe sentral menunjukkan mahkota terproyeksi ke dalam rongga

    kista

    b. Kista Dentigerous %ateral

    &ada tipe lateral, kista berkembang pada sisi mesial dan distal dari gigi dan

    meluas jauh dari gigi, hanya menutupi sebagian mahkota gigi, menyebabkan

    miringnya gigi ke arah yang tidak diliputi kista2.

    Kista dentigerous tipe lateral menunjukkan kista yang besar disepanjang akar

    mesial gigi inpaksi

    c. Kista Dentigerous Sirkumferensial

    &ada tipe sirkumferensial, seluruh organ email disekitar leher gigi menjadi

    kistik, sering menyebabkan gigi bererupsi menembus kista sehingga

    menghasilkan gambaran seperti kista radikular2.

    Kista dentigerous tipe sirkumferensial menunjukkan kista meluas sepanjang akar

    mesial dan distal gigi yang tidak erupsi

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    13/21

    2'3' -am&a#an Klini"

    Jumlah kasus kista dentigerous cukup banyak sehingga menjadi kista

    odontogenik kedua yang paling banyak terjadi setelah kista radikular. Gigi yang

    menjadi asal-muasal kista absen secara klinis sebab melibatkan gigi yang biasanya

    impaksi atau telat erupsi. Sebagian besar berhubungan dengan gigi molar tiga

    mandibula, lalu juga dengan kaninus maksila, molar tiga maksila, dan

    premolar dua mandibula. Meskipun demikian kista ini tetap bisa terjadi pada

    semua gigi yang tidak erupsi, dimana pada mahkota gigi tersebut terdapat lumen

    kista. Kista dentigerous hampir selalu melibatkan gigi permanen meskipun pada

    beberapa kasus ditemukan adanya keterlibatan gigi sulung. eberapa kasus

    lainnya berhubungan dengan gigi supernumerary atau dengan odontoma.

    Karena berhubungan dengan gigi impaksi maka kemungkinan

    terjadinya kista ini akan bertambah seiring bertambahnya usia. Sebagai contoh

    seseorang berusia 0/ tahun dengan gigi impaksi, kemungkinannya memiliki kista

    dentigerous lebih besar dibandingkan dengan pasien tahun dengan gigi

    impaksi pula. !amun karena sebagian besar masyarakat telah membuang gigi

    impaksinya saat masih muda, maka kelompok usia muda 4dekade ke- dan

    ke-*5 mendominasi statistik yang ada. &enelitian terakhir menunjukkan

    terjadi pemerataan jumlah kasus dari berbagai usia dalam lima dekade terakhir

    ini. Kista dentigerous terjadi dua kali lipat lebih banyak pada pria dibandingkan

    (anita.

    Kista dentigerous biasanya asimtomatik kecuali bila ukurannya menjadi

    sangat besar 4/-0cm5 atau bila terjadi infeksi sekunder sehingga akan terasa

    sakit. 2nfeksi sekunder ini sering terjadi. Dapat pula menyebabkan

    ekspansi rahang. $da kemungkinan terjadi fraktur patologis. =raktur patologis

    dan infeksi ini dapat mempengaruhi sensasi ner>us al>eolar inferior dan

    pleksus ner>us al>eolar superior sehingga menyebabkan parastesia. Kista

    dapat terdeteksi melalui pemeriksaan radiografik rutin, atau dalam proses encari

    penyebab retained deciduous tooth, atau pada pemeriksaan ekspansi klinis.

    Kista dapat terjadi pada pasien dengan cleidocranial dysostosis dan kadang

    juga terjadi pada kelainan hipoplastik amelogenesis imperfekta dan menyebabkan

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    14/21

    beberapa atau bahkan banyak gigi menjadi non>ital.

    2'4' -am&a#an Ra(i%$#a1i

    )kuran normal ruang folikular kurang dari ,0 mm pada

    radiografi intraoral dan * mm pada radiograf panoramikF spasi yang lebih besar

    dianggap temuan diagnostik yang penting yakni kista dentigerous sebagai kista.

    melekat pada cemento-enamel junction . eberapa kista dentigerous terlihat

    eksentrik, berkembang dari aspek lateral folikel sehingga kista malah

    menempati area di sebelah mahkota, bukan di atas mahkota. Kista yang

    berhubungan dengan molar tiga maksila seringkali tumbuh ke dalam

    maxillary antrum dan biasanya ukurannya sudah cukup besar sebelum

    akhirnya ditemukan. Kista yang melekat pada mahkota molar tiga

    mandibula dapat memanjang sampai ke ramus,*.

    Kista yang melibatkan ramus mandibula

    Kista dentigerous menyebabkan pergeseran gigi kaninus kedalam ruang ma:ilary

    antrum serta menggeser insisif lateral dan premolar satu

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    15/21

    4coronal a atau sirkuler. Jika terjadi infeksi, korteksnya hilang.

    %esi berbentuk unilokular, namun efek multilokular dapat dihasilkan dari

    ridge dinding tulang. Kista dentigerous biasanya soliter, bila terlihat multipel

    mungkin disertai dengan sindrom ne>oid basal sel karsinoma. Secara radiografik,

    aspek internal kista terlihat radiolusen kecuali untuk mahkota gigi yang

    terlibat. Kista terlihat translusen dan compressible ketika ekspansi kista

    menyebabkan resorpsi tulang kortikal.

    Kista dentigerous memiliki kecenderungan untuk menggeser dan

    meresorpsi gigi tetangga. Dilaporkan ada 0/ kasus kista dentigerous yang

    menyebabkan resorpsi akar gigi tetangga. Kista biasanya akan menggeser

    gigi yang terlibat ke arah apikal. #ingkat pergeserannya dapat ber>ariasi. Sebagai

    contoh, gigi molar tiga maksila atau kaninus dapat terdorong ke dasar orbita,

    dan gigi molar tiga mandibula dapat tergeser ke regio kondil atau koronoid

    atau bahkan sampai ke korteks inferior mandibula. Dasar dari maxillary

    antrum dapat bergeser jika kista mengin>aginasi antrum. Kista juga

    dapat menggeser kanalis ner>us al>eolar inferior ke arah inferior. Kista

    yang pertumbuhannya lambat tersebut juga seringkali mampu memperluas batas

    kortikal luar dari rahang yang terlibat,.

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    16/21

    1esopsi akar distal gigi molar dua

    2'5' -am&a#an Hi"t%at%l%$i

    Dinding kista dibentuk oleh folikel gigi ketika dinding kista

    melekat pada cervico-enamel junction. Gambarannya ber>ariasi, umumnya

    terdiri atas lapisan dinding jaringan ikat tipis, dilapisi epitel gepeng yang

    bersatu dengan epitel email tereduksi, meliputi mahkota gigi. Kapsul biasanya

    tersusun oleh jaringan kolagen yang agak padat dan kadang terlihat sel datia.

    Kadang terjadi inflamasi pada dinding kista di sekitar perlekatan gigi pada

    cervico-enamel junction . Sering terjadi infeksi sekunder sehingga terjadi

    akantosis dari rete ridge dengan infiltrasi sel radang. &ada kista dentigerous yangtidak terinflamasi, batas epitelnya kira-kira berketebalan -; lapisan sel.

    atas jaringan epitel konektif biasanya datar meskipun pada beberapa kasus

    terjadi inflamasi kronis atau infeksi sekunder sehingga terjadi hiperplasia

    epitel. atas epitel tidak berkeratin,.

    Kista dentigerous terinflamasi menunjukkan dinding epitel yang lebih tipis dengan

    hiperplastic rete ridge

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    17/21

    Kista dentigerous non-inflamasi menunjukkan lapisan tipis dinding epitel tak

    berkeratin

    &ada 0 kasus kista dentigerous mandibula dan 0/ kasus kista

    dentigerous maksila dapat ditemukan area fokal sel-sel mukus. Kadang juga

    terlihat sel bersilia. @lemen sel sebasea juga kadang terlihat dalam struktur

    dindingnya. Kadang terdapat area keratinisasi 4metaplasia berkeratin5 dan

    hasil aspirasi kista ini kadang membingungkan untuk membedakannya

    dengan keratosis. @lemen berkeratin yang menandakan adanya proses

    metaplastik, harus bisa dibedakan dari dinding keratosis odontogenik sebab

    perbedaan tersebut menyerupai multipotensialitas dinding epitel odontogenikdari kista dentigerous. Dapat juga terjadi proliferasi cell rests of erres

    pada dinding kista. Meskipun gambaran diagnostik ini penting namun juga dapat

    membingungkan sebab biasanya proliferasinya luas sehingga menyerupai tumor

    odontogenik,.

    Scattered mucous cell dapat terlihat pada dinding epitel kista dentigerous

    2'6' P%ten"ial Ne%la"ti!

    Dinding epitel kista dentigerous dapat bertransformasi sehingga dapat terjadi

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    18/21

    komplikasi, yakni transformasi neoplastik dari epitel kistik menjadi

    ameloblastoma . Suatu penelitian menunjukkan bah(a H kasus

    ameloblastoma dia(ali dengan adanya ri(ayat kista dentigerous. #ransformasi

    malignansi lebih sedikit terjadi dibandingkan dengan tranformasi ameloblastik.

    Kemungkinan tranformasi malignansi tersebut dapat berupa karsinoma

    ameloblastik namun jarang terjadi. Malignansi yang paling sering

    dihubungkan dengan kista dentigerous yakni karsinoma sel skuamosa dan

    karsinoma mukoepidermoid. Selain adanya kemungkinan terjadinya

    rekurensi setelah pembedahan yang tidak sempurna, beberapa komplikasi

    lainnya juga dapat terjadi2, seperti "

    a. &erkembangan $meloblastoma.

    - erkembang pada dinding kista dentigerous dari lapisan atau sisa-sisa

    epitel.

    - 6asil penelitian dari ; kasus ameloblastoma, H kasus berkaitan dengan

    gigi impaksi9folikular9kista dentigerous. Disposisi dari proliferasi epitel

    neoplastik dalam bentuk ameloblastoma ini lebih sering ditemui pada

    kista dentigerous dibandingkan kista odontogenik lainnya.2

    - Manifestasi formasi tumor ini sebagai penebalan nodular pada dinding

    kista tetapi gambaran klinis yang jelas sulit ditentukan sehingga perlu

    pemeriksaan mikroskopis dari jaringan kista dentigerous tersebut. 2

    b. &erkembangan Karsinoma @pidermoid.

    - &erkembangannya berasal dari lapisan epitel.

    - =aktor predisposisi dan mekanisme perkembangan belum diketahui, tetapi

    kejadiannya menampakkan une!uivocal.2

    c. &erkembangan Karsinoma Mukoepidermoid.

    - Merupakan bentuk tumor kelenjar sali>a malignan dari lapisan epitel

    kista dentigerous yang mengandung sel sekresi mukus.

    - %ebih jarang terjadi dibandingkan karsinoma epidermoid.

    - Sering terjadi pada kista dengan impaksi molar tiga mandibula.2

    2'7' Dia$n%"i"8 Pe#awatan (an P#%$n%"i"

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    19/21

    $(alnya dilakukan aspirasi pada lesi. Kista dentigerous menghasilkan

    straw-colored fluid. Jika aspirasi tidak menghasilkan cairan apapun, implikasinya

    lesi ini merupakan lesi yang solid sehingga pada kasus tersebut sebaiknya

    dilakukan biopsi. Jika lesi menghasilkan darah, pertimbangan pertama hal

    tersebut mungkin terjadi karena angiogram, masuknya jarum menyebabkan

    perdarahan. Jika pada aspirasi kedua yang dilakukan beberapa hari kemudian

    juga menghasilkan darah dan darah menyembur dari jarum dengan syringe

    barrel disconnected atau "oppler sounding yang positif untuk suara >askular

    maka dibutuhkan angiogram .

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    20/21

    Marsupialisasi dilakukan pada kista dentigerous yang berukuran besar.

    6al ini kurang ideal untuk dilakukan sebab menimbulkan resiko terbentuknya

    ameloblastoma in situ atau microinvasive ameloblastoma atau transformasi

    neoplastik lainnya dari dinding kista yang berkembang menjadi penyakit yang

    lebih in>asif. Marsupialisasi juga menyebabkan proses penyembuhan bekas

    luka lebih lambat, pera(atan pascaoperasi lebih rumit, dan reduksi pada

    regenerasi tulang akhir. 2ndikasi marsupialisasi, yakni"

    a. jika marsupialisasi memungkinkan gigi untuk erupsi spontan atau dipandu

    secara ortodontik ke posisi fungsionalnya pada lengkung rahang, atau

    b. jika ahli bedah mengidentifikasi resiko terjadinya kerusakan gigi yang

    berkembang atau bundel neuro>askular selama enukleasi. &rognosisnya baik

    sekali dan tidak ada kemungkinan rekurensi setelah enukleasi. !amun

    kista residual dapat berkembang jika lesi tidak dienukleasi dengan sempurna.

    2'9' Dia$n%"a Ban(in$

    Dilihat dari kondisi biologisnya, diagnosis banding kista dentigerous,

    yakni keratosis odontogenik, ameloblastoma in situ , atau microinvasive

    ameloblastoma dalam kista dentigerous, invasive ameloblastoma , dan

    ameloblastic fibroma pada remaja muda dan anak-anak. Jika kista

    dentigerous terjadi pada maksila anterior, kista odontogenik adenomatoid

    akan menjadi pertimbangan utama sebagai diagnosis bandingnya, khususnya

    jika terjadi pada pasien muda. Diagnosis utama kista dentigerous didapat

    berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis82

  • 8/9/2019 Tutorial Kista Dentigerous

    21/21

    Re1e#en"i. alaji SM, #e:tbook of oral ? ma:illofacial surgery. &aperbag C I

    !o>ember //I, diunduh ; C / C /0

    . rad '. !e>ille , Douglas D. Damm ,er C 0 Juni //+, diunduh + C / C

    /0

    *. 1obert &. %anglais MS,