tursina nim : 08c20220026repository.utu.ac.id/296/1/i-v.pdflancar dan sesuai target. xl adalah salah...
TRANSCRIPT
STRATEGI PROMOSI PRODUK XL DALAM MENARIK
MINAT KONSUMEN DI KABUPATEN ACEH BARAT (Studi Kasus: Dealer XL Perwakilan Meulaboh)
SKRIPSI
Diajukaan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Sosial
Oleh
TURSINA
NIM : 08C20220026
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
MEULABOH, ACEH BARAT
2014
STRATEGI PROMOSI PRODUK XL DALAM MENARIK
MINAT KONSUMEN DI KABUPATEN ACEH BARAT (Studi Kasus: Dealer XL Perwakilan Meulaboh)
SKRIPSI
Diajukaan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Sosial
Oleh :
TURSINA
NIM : 08C20220026
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
MEULABOH, ACEH BARAT
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku perusahaan
seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu di jalur
yang nyaman. Selain itu pelaku perusahaan perlu menciptakan terobosan dan
inovasi strategis guna terus meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan secara
baik.(Ali Mortopolo, 1978))
Dunia usaha baik produksi maupun jasa selalu di hadapkan dengan
persaingan. Semakin banyak produk-produk baru yang memberikan promosi yang
begitu menggoda pada konsumen, sehingga menjadikan persaingan begitu berat.
Adapun faktor-faktor yang dijadikan dasar untuk menilai peringkat daya saing
adalah kekuatan ekonomi, kemampuan menembus pasar internasional, efektifitas
pemerintah, struktur keuangan, infra struktur, kinerja manajemen, ilmu
pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia.(Freddy Rangkuti,2006)
Berkenaan dengan hal tersebut, Jasmen (2006, h. 15) “mendefinisikan
komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis,
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun
non verbal”. Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan
dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk
menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka
setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa
yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
2
Demikian halnya dengan produk XL yang merupakan salah satu jaringan
telekomunikasi yang cukup terkenal dan diminati masyarakat Indonesia, harus
berusaha keras untuk memenangkan persaingan agar bisa selalu dihati konsumen.
Maka berbagai upaya dilakukan oleh jaringan telekomunikasi untuk
memenangkan persaingan dipasar yang salah satunya adalah memberikan tarif
murah kepada setiap pelangan XL serta bonus-bonus dan hadiah langsung.
XL telah melakukan berbagai promosi dan periklanan baik di media cetak,
elektronik, maupun media online melalui website XL, jejaring sosial dan digital
(SMS Broadcasting by dealer, BBM Blast, dan sebagainya). Media luar ruang
yang ditempatkan di berbagai lokasi strategis untuk menampilkan kelebihan
produk XL telah dilakukan agar menarik konsumen lebih memilih produk XL.
Kegiatan branding, seperti postering, membuat shopblind, brosur, dan
sebagainya yang dilakukan staff promosi XL untuk seluruh outlet/retailer pun
dimasukkan ke dalam Indeks Kinerja karyawan yang diawasi oleh sistem
kanvaser yang terstandarisasi dengan baik agar kegiatan promosi berjalan dengan
lancar dan sesuai target.
XL adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia.
Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini adalah
penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di seluruh
Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan
koporat (Business Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan
serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006,
layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di
Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (“Axiata
3
Group”) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,549%) dan publik
(33,451%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi
(Bangladesh), Smart (Combodia), Idea (India), Celcom (Malaysia), MI
(Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri lanka).(http//www.xl.co.id), diakses
21 Maret 2013.
Strategi komunikasi yang dilakukan XL melalui periklanan diantaranya
penayangan slot iklan di media cetak dan elektronok, serta penyajian display
berupa billboard di tempat-tempat umum, mengingat advertising (iklan) adalah
alat promosi yang paling banyak digunakan XL untuk mengkomunikasikan
produk mereka. Periklanan adalah alat promosi yang bertujuan untuk
meningkatkan awareness pengguna terhadap keberadaan merek. Selain itu, alat ini
juga berguna untuk meraih pelanggan baru (customer acquisition) dan
mempertahankan pelanggan lama (customer retention). Salah satu bentuk
periklanan yang dilakukan XL adalah dengan menggunakan celebrity endorser.
Iklan kartu prabayar XL digunakan sebagai studi kasus dengan alasan utama yaitu
penggunaan selebriti dalam iklannya sebagai endorser.
Fenomena persaingan antar operator seluler yang menggunakan celebrity
endorser dapat terlihat sejak awal Oktober 2007, operator GSM merancang
strategi dengan memamfaatkan keunggulan dari murahnya tarif, kekuatan merek
dan identitas merek. Target sasarannya pada kalangan menengah yang
menginginkan produk dengan harga yang terjangkau serta memiliki kualitas baik.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat menetapkan strategi komunikasi
pemasaran yang tepat sehingga perusahaan dapat menghantarkan nilai kepada
pelanggan, menciptakan kepuasan pelanggan, membentuk loyalitas pelanggan,
4
dan kemudian perusahaan dapat menerima nilai dari pelanggannya yang
sebanding dengan nilai yang telah di berikan kepada para pelanggannya. Dalam
hal ini adalah image yang baik terhadap perusahaan, dimana hal tersebut akan
dapat membangun reputasi perusahaan.
Menurut pakar ilmu komunikasi (Onong Uchjana Effendy 2007, h. 121)
“strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”.
Strategi dalam penjualan juga disesuaikan dengan kemampuan dana
perusahaan melalui bauran pemasaran yaitu faktor produk, harga, distribusi dan
promosi. Agar suatu produk itu laris dipasaran dan diminati oleh konsumen, maka
perusahaan harus memasang iklan/promosi diberbagai media untuk produk
tersebut.
Lee dan Johnson (2007, h. 03) “Periklanan adalah komunikasi komersil dan
non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat masal seperti
televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame ruang
luar, atau kendaraan umum.
Meulaboh merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Barat. Meulaboh juga di
ketahui bahwa kecendrungan para pengguna kartu prabayar yang menepatkan XL
sebagai kartu prabayar nomor dua, diduga pengaruh bauran promosi yang
dilakukan XL masih jauh dari sasaran. Maka dari itu perusahaan XL harus
5
memiliki strategi untuk pemasaran produk supaya konsumen tertarik dan
menepatkan XL prabayar nomor satu di kota Meulaboh (Aceh Barat).
Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sehingga
mengangkat judul skripsi yaitu: “Strategi Promosi Produk XL dalam Menarik
Minat Konsumen di Meulaboh”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dalam “Strategi Promosi Produk
XL dalam Menarik Minat Konsumen di Meulaboh” maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
Pertanyaan:
1. Bagaimana perusahaan melakukan strategi promosi produk XL untuk
menarik minat konsumen di kota Meulaboh ?
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat strategi promosi
produk XL di kota Meulaboh ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi produk XL yang digunakan
oleh perusahaan untuk menarik minat konsumen di kota Meulaboh ?
2 Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat strategi promosi produk XL di kota Meulaboh.
6
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Mamfaat Teoritis
Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan, serta sebagai bahan acuan
bagi para Mahasiswa/i untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi
kedepannya. Sehingga memberikan hal yang positif baik secara langsung maupun
tidak langsung bagi perpustakaan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.
1.4.2. Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pada PT. Banyu Herang Abadi
dapat mengetahui pelayanan terhadap konsumen yang diberikan oleh pihak
sirkulasi dan agen penyalur (sebagai komunikator) dalam pemasarannya di
Meulaboh (Aceh Barat).
1.5. Sistematika Pembahasan
Penulisan Proposal ini tersusun dari 5 (lima) Bab dengan sistematika
pembahasan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, Bab ini berisi : latar belakang, fokus penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II : Tinjauan Kepustakaan, Bab ini berisi : penelitian terdahulu, tinjauan
teoritis, teori S-O-R, teori used and grtatification, tinjauan konsoptual,
sejarah singkat perusahaan, pengertian komunikasi bisnis, pengertian
strategi, pengertian komunikasi pemasaran, bauran pemasaran
(marketing mix), periklanan, perkembangan teknologi komunikasi,
tiga pemain utama jasa telekomunikasi,
7
Bab III : Metodologi Penelitian, Bab ini berisi : metode penelitian, sumber data
dan tekhnik pengumpulan data, informan penelitian, instrumen
penelitian, teknik analisis data dan jadwal penelitian.
Bab IV : Bab ini berisi: Hasil Penelitian dan Pembahasan,
Bab V : Kesimpulan dan Saran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Fitriani Sese (2013) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi dan
Outlet Penjualan Terhadap Peningkatan Pendapatan Kartu Perdana Pada PT. XL
Mitra Abadi Utama Makasar” mengatakan Penelitian ini menganalisis pengaruh
promosi dan outlet penjualan terhadap peningkatan pendapatan kartu perdana
pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar. Secara parsial promosi penjualan
yang dominan berpengaruh terhadap pendapatan pada PT. XL Mitra Abadi Utama
Makassar. Hal ini berarti kegiatan promosi penjualan merupakan bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang diatur untuk merangsang
pembelian produk kartu perdana dengan segera dan/atau untuk meningkatkan
permintaan produk. Kegiatan promosi yang diterapkan secara elaborasi meliputi
customer promotion, trade promotion, sales force promotion dan business
promotion.
Nabila Desiana (2012) dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi
bersaing Dalam Peningkatan Pangsa Pasar Pada PT. XL Mitra Abadi Utama
Makasar” mengatakan penelitian ini menganalisis penerapan strategi bersaing
dalam pangsa pasar pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makasar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan penjualan yang dicapai
oleh perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar serta untuk mengetahui
penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) terhadap peningkatan pangsa pasar. Hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil perhitungan analisis pangsa
9
pasar (market share) dalam pemasaran provider kartu seluler khususnya pada
perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar, menunjukkan bahwa pangsa
pasar atau market share untuk setiap tahunnya meningkat. Faktor yang
menyebabkan adanya kenaikan pangsa pasar sebab jumlah penjualan jasa provider
kartu seluler meningkat setiap tahunnya. Sedangkan dari hasil analisis perhitungan
formulasi SWOT yang dilakukan oleh perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama
Makassar terlihat bahwa strategi yang dijalankan oleh perusahaan selama ini
sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar adalah strategi pertumbuhan agresif.
Dimana dalam penerapan strategi pertumbuhan agresif memiliki keunggulan jika
dibandingkan kelemahan dapat dikatakan positif dan selain itu peluang lebih besar
dari ancaman.
Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Fitriani dan
Nabila adalah, Fitriani Sese penelitiannya lebih ke pengaruh promosi dan outlet
penjualan terhadap peningkatan pendapatan kartu perdana pada PT. XL Mitra
Abadi Utama Makassar. Nabila Desiana penelitiannya lebih ke penerapan strategi
bersaing dalam pangsa pasar pada PT. XL Mitra Abadi Utama Makasar. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan penjualan yang dicapai
oleh perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar serta untuk mengetahui
penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) terhadap peningkatan pangsa pasar. Sedangkan
penelitian ini lebih ke strategi promosi produk XL dalam menarik minat
konsumen di kabupaten Aceh Barat. Secara persial strategi yang diterapkan disini
dapat meningkatkan hasil penjualan bagi PT.Banyu Herang Abadi.
10
2.2. Tinjauan Teoritis
2.2.1. Teori Uses and Gratification
Salah satu teori yang muncul dalam kajian komunikasi massa adalah teori
Uses and Gratifications. Teori ini membahas tentang penggunaan media massa
oleh khalayak aktif. Dengan kata lain, penggunaan media oleh khalayak
diasumsikan sebagai sebuah perilaku aktif dimana khalayak dengan sadar memilih
dan mengkonsumsi media tertentu. McLeod dan Backer (dalam Baran dan Davis,
2000) menyebutkan bahwa seseorang berdasarkan ketertarikan masing-masing
akan memilih media mana yang akan dikonsumsinya dan mendapatkan timbal
balik berupa pemenuhan kebutuhan yang diinginkannya.
Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan oleh Katz,
Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh McQuail (2005).
Asumsi-asumsi dasar tersebut anatara lain adalah ;
1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar
menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal
maupun kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu.
2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan serta
memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif khalayak.
3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif, gratifikasi
yang diharapkan dan gratifikasi yang diterima secara prinsip dapat diukur
karena khalayak memiliki kesadara diri yang memadai mengenai penggunaan
media, kepentingan dan motivasinya sehingga dapat menjadi bukti bagi
peneliti.
11
4. Media massa bersaing dengan sumber-sumber lain untuk dapat memenuhi
kebutuhan audiens.
Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch
(dalam Rakhmat, 2005), uses and gratifications meneliti asal mula motif secara
psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan
(atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan motif dan
akibat-akibat lain.
Lebih lanjut William J. Mcguire dalam Jalaludin Rakhmat (2005) menjelaskan
bahwa berdasarkan berbagai aliran dalam psikologi motivasional ada setidaknya
16 motif. Motif ini terbagi menjadi dua kelompok besar yakni motif kognitif dan
motif afektif. Motif kognitif terdiri dari konsistensi, atribusi, kategorisasi,
otonomi, stimulasi, teleologis, dan utilitarian sedangkan motif afektif antara lain
adalah reduksitas, ekspresif, egodefensif, penguhan, penonojolan, afiliasi,
identifikasi dan peniruan.
Sebagai makhluk sosial, motif manusia terbentuk dari lingkungan sosialnya.
Lingkungan sosial ini antara lain terdiri dari karakteristik demografis, kelompok-
kelompok sosial yang diikuti dan karakteristik personal seseorang. Littlejohn
(2002) menjelaskan bahwa dalam perspektif uses and gratifications, khalayak
yang dengan sadar memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan menggunakan media atau dengan cara lain. Selain sadar
dengan kebutuhan-kebutuhannya, khalayak pun dapat menyadari apakah cara
yang digunakan untuk memenuhi motif-motif ini bisa memuaskannya atau tidak.
12
Penelitian tentang teori uses and gratifications sebetulnya sudah dimulai sejak
tahun 1940an ketika para peneliti tertarik untuk mengetahui mengapa audiens
memiliki pola penggunaan media yang berbeda-beda (Wimmer dan Dominick,
1987). Penelitian tentang uses and gratifications pada awalnya hanya berupa
penelitian deskriptif yang berusaha untuk mengklasifikasikan respons khalayak
terhadap penggunaan media ke dalam beberapa ketegori (Berelson, Lazarsfeld, &
McPhee, 1954; Katz & Lazarsfeld, 1955; Lazarsfeld, Berelson, & Gaudet, 1948;
Merton, 1949 dalam Ruggerio, 2000).
2.3. Tinjauan Konseptual
2.3.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. XL Axiata didirikan pada tanggal 06 Oktober 1989, dengan nama PT.
Grahametropolitan Lestari. Awal usahanya adalah pada layanan umum dan
trading. Sekitar enam tahun kemudian, XL mengambil langkah penting dengan
melakukan kerjasama bersama rajawali Grup dan tiga investor asing, yakni
NYNEX, AIF dan mitsui. Semenjak itu, nama XL berubah menjadi PT.
Excelcomindo Pratama, dan selanjutnya PT. XL Axiata. Bisnis utama XL berubah
menjadi operator telepon selular.
XL meluncurkan layanan pertamanya pada tahun 1996 dengan jangkauan
utama jakarta bandung dan surabaya. XL merupakan perusahaan swasta pertama
di Indonesia yang menyelenggarakan layanan sebagai operator telepon selular.
Layanan XL mencakup antara lain layanan percakapan, layanan data, dan layanan
nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut
XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 serta teknologi jaringan
bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Izin
13
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup (Sirkit Sewa), Izin Penyelenggaraan
Layanan Interkoneksi Internet (“NAP”), serta memperoleh izin e-Money
(electronic money) dari Bank Indonesia dimana XL dapat menyediakan layanan
pembayaran melalui pemotongan pulsa untuk pelanggannya.
Bulan September 2005 merupakan titik penting dalam perjalanan XL.
Dalam rangka memperbesar perusahaan, XL mendaftarkan diri menjadi
perusahaan terbuka pada Indonesia Stock Exchange. Pada tahun 2005 juga, XL
menjadi anak perusahaan tidak langsung dari Telekom Malaysia Berhad (“TM”)
Group melalui Indocel Holding Sdn. Bhd. Yang keseluruhannya dimiliki oleh TM
Internasional Sdn. Bhd. (“TM”) melalui TM Internasional (L) Limited. Pada
tahun 2008 TMI melepaskan diri TM Group. Pada tahun 2009, TMI mengganti
namanya menjadi Axiata Group Berhad (“Axiata”). Diakhir tahun yang sama,
nama PT. Excelcomindo Pratama Tbk saat ini. Saham utama XL dikuasai oleh
Axiata Group Berhad (‘Axiata’) melalui Indocel Holding Sdn. Bhd. Sebesar
66.7% dan emirates telecommunications corporation (Etisalat) melalui Etisalat
Internasional Indonesia Ltd. Sebesar 13.3 %. (http//www.xl.co.id), diakses 30
Maret 2013.
2.3.2. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi merupakan aktivitas yang sangat penting dan esensial dalam
kehidupan manusia, karna manusia berinteraksi antar sesama dengan cara
melakukan komunikasi. Komunikasi tidak hanya dibutuhkan dalam kehidupan
secara umum, namun dibutuhkan juga dalam kehidupan bisnis, karna pada
dasarnya perusahaan juga berkomunikasi.
14
1). Pengertian komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata
latin dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini
maksudnya adalah sama makna.
Dari pemaparan diatas, dapat dikatakan bahwa komunikasi terjadi apabila
terdapat kesamaan makna ataupun ada kesamaan arti mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator yang diterima oleh komunikan.
Menurut Onong Uchjana Effendy (2007, h. 09) “komunikasi adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang
lain (komunikan)”. Sedangkan Menurut Carl I. Hovland dalam Onong Uchjana
Effendy (2007, h. 10) “secara singkat dikatakan bahwa “komunikasi adalah proses
mengubah prilaku orang lain (Communication is the process to modify the
behavior of the individuals)”.
Sutrisna Dewi (2007, h. 03) mendefinisikan bahwa “komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih,
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Dalam makna yang
sederhana, komunikasi adalah proses bertukar pengertian”.
Dari beberapa pengertian komunikasi diatas, penulis menarik kesimpulan
bahwa pengertian komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang
dilakukan komunikator kepada komunikan dengan mengharapkan feedback
balasan pesan yang disampaikaikan.
15
2). Pengertian bisnis
Menurut Jatmiko (2004, h. 121) “Bisnis memiliki pengertian sebagai suatu
sistem yang menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan konsumen atau pelanggan”.
Bisnis merupakan istilah yang menjelaskan semua aktivitas institusi-institusi
yang menghasilkan barang atau menyediakan jasa yang penting dan diperlukan
dalam kehidupan manusia sehari-hari. Institusi yang dimaksud disini adalah
perusahaan bisnis.
Perusahaan bisnis menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan akhir yang
tidak lain adalah untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya, sehingga bisa dikatakan bahwa tujuan akhir dalam aktivitas bisnis
adalah pencapaian tujuan komersial.
3). Komunikasi Bisnis
Sebenarnya yang sederhana komunikasi merupakan proses bertukar
pengertian antar komunikator dengan komunikan, maka dalam bisnis, komunikasi
berarti bertukar pesan yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan
komersial.
Menurut pakar komunikasi bisnis Sutrisna Dewi (2007, h. 25) “Komunikasi
yang terjadi dalam perusahaan di sebut komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis
ditekankan pada komunikasi verbal, yaitu berbicara, mendengarkan, menulis, dan
membaca”.
Berkenaan dengan hal tersebut, Djoko Purwanto (1997, h. 04)
“Mendefinisikan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi
verbal maupun non verbal”.
16
Pesaing dalam Rosina Dwi Rahadiani (2011, h. 2-3) Mendefinisikan
komunikasi bisnis adalah proses penyampaian arti melalui lambang-lambang yang
meliputi keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian
dan penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun non verbal
yang dilakukan didalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara
bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna
memperoleh keuntungan.
Lebih mengerucut lagi menurut Rosenbalt dalam Rosina Dwi Rahadiani
(2011, h. 18) “Komunikasi bisnis yaitu pertukaran ide-ide opini, informasi,
instuksi dan sejenisnya, yang dikemukakan baik secara personal ataupun non
versonal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan”.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para pakar, menunjukkan bahwa
komunikasi bisnis adalah segala bentuk pesan yang secara sengaja dibuat dan
dilakukan baik berntuk verbal maupun nonverbal yang bertujuan
mensosialisasikan atau mengimformasikan secara hal yang menyangkut
perusahaan atau produk tertentu untuk perkembangan perusahaan atau untuk
mendapat keuntungan.
2.3.3. Pengertian Strategi
Menurut Komarudin (1994:12) “Kata strategi berasal dari bahasa yunani,
yaitu strategos, yang berarti ‘Komandan Militer’ pada zaman demokrasi Athena.
Pada awalnya, strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan
suatu perperangan”.
Strategi dapat diartikan dalam beberapa hal seperti rencana, pola, posisi, serta
pandangan. Sebagai rencana, strategi berhubungan dengan bagaimana
17
memfokuskan perhatian dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai
pola, strategi berarti suatu ketetapan yang berdasarkan alasan-alasan tertentu
dalam menentukan keputusan akhir untuk memadukan kenyataan yang dihadapi
dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai posisi, stategi berarti sikap yang
diambil untuk mencapai tujuan. Sebagai pandangan, strategi berarti cara
memandang bentuk dan acuan dalam mengambil keputusan atau tindakan.
Sedangkan menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy, (2007,
h. 32) “strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”.
Kemudian lebih mengecut lagi, Menurut George A. Steiner dan John B.
Miner (1997, h. 22) “Strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan
sasaran organisasi dengan meningkatkan kekuatan internal dan eksternal,
perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran organisasi
tercapai.”
Pakit M. Yusuf, (1990, h. 31) “Strategi juga diartikan sebagai rencana
menyeluruh dalam memcapai target, meskipun tidak ada jaminan atas
keberhasilannya. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
pengolahan (management) untuk mencapai suatu tujuan dalam dunia komunikasi,
strategi berarti rencana menyeluruh dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi”.
Dalam Ali Mortopolo (1978, h. 08) pendekatannya strategi memiliki beberapa ciri
sebagai berikut:
18
1. Memusatkan perhatian pada kekuatan-kekuatan adalah bagaikan fokus dalam
pokok pendekatan strategi;
2. Memusatkan pada analisa dinamika, analisa gerak, analisa aksi;
3. Strategi memusatkan pada perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai serta
gerak untuk mencapai tujuan tersebut;
4. Strategi memperhatikan faktor-faktor waktu (sejarah, masa lampau, masa kini
dan trauma masa depan) dan faktor lingkungan;
5. Strategi berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa
yang ditafsirkan berdasarkan kontek kekuatan, kemudian mengadakan analisa
kemungkinan-kemungkinan serta menghitungkan pilihan-pilihan dan
langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka bergerak menuju kepada
tujuan itu. Beberapa pengertian yang ada dapat dipahami bahwa, srategi
adalah keseluruhan perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunakan guna
melancarkan komunikasai suatu organisasi dengan memperhatikan
keseluruhan aspek yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.3.4. Pengertian Komunikasi Pemasaran
2.3.4.1. Komunikasi Pemasaran
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan
yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang
diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok,
kelompok kepada kelompok dan kelompok pada masa.
Menurut Duncan dalam Freddy Rangkuti (2009:29) “Komunukasi
pemasaran adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pesan suatu
merek untuk dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan”.
19
Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat konflek, artinya tidak sederhana
seperti ketika berbincang-bincang dengan teman sekantor, atau dengan keluarga di
rumah. Bentuk komunikasi yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah sejumlah strategi
komunikasi yang canggih, setelah melewati proses perencanaan yang matang.
Penggabungan dari pemasaran dan komunikasi menghasilkan pengertian
yang baru yaitu komunikasi pemasaran, yang merupakan kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang
membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian di atas semakin baik komunikasi
pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi
bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu suatu perusahaan
harus selalu berkomunikasi dengan perantara, pembeli dan masyarakat pada
umumnya secara baik.
Komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi
yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan
dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga harapan perubahan, yaitu: yang
pertama perubahan pengetahuan, dalam perubahan ini konsumen mengetahui
adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa itu diciptakan, dan ditujukan kepada
siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih
menunjukan informasi penting dari produk. Tahap kedua adalah perubahan sikap
yang ditentukan oleh tiga komponen yaitu pengetahuan, perasaan, dan prilaku.
20
Perubahan yang diharapkan adalah mengarah kepada keinginan untuk mencoba
produk, yaitu pembelian atau setidaknya konsumen melakukan sebuah pengujian
terhadap ketepatan produk. Dan pada tahap terakhir yaitu perubahan prilaku,
dengan tujuan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain, dan terbiasa
menggunakannya.
Definisi lain dari Kotler dalam Freddy Rangkuti (2009, h. 18) “Komunikasi
pemasaran adalah kegiatan pemasaran dengan menggunakan tekhnik-tekhnik
komunikasi yang ditunjukkan untuk memberikan informasi kepada orang banyak
dengan harapan agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan
pendapatan (laba) sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian
produk yang ditawarkan”. Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi
yang ditujukan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi
yang luas juga sebagai jumlah upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan
terhadap produk yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan.
Komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan
pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan, dan tertarik
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan
komunikasi pemasaran yang efektif.
Komunikasi pemasaran dalam Seomanagara (2006, h. 09) dapat
diidentifikasikan sebagai hal berikut:
1). Mengidentifikasi pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi konsumen
2). Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan
target group,
21
3). Mengevaluasi sejauhmana prilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai
tujuan,
4). Mempertanyakan apakah ada penghalang (gap) antara harapan ideal dengan
tampilan produk (perfomance).
2.3.4.2. Strategi Komunikasi Pemasaran
Kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap
keseriusan bagi para pengusaha dimana mereka dipaksa untuk memperbaiki
kualitas produk, barang dan jasa yang mereka tawarkan. Para pengusaha tidak
hanya melakukan strategi positioning sebuah produk dipasar melaui standarisasi
mutu dan kualitas pelayanan namun juga mereka berusaha mempertahankan brand
position dibenak konsumen melalui pemantapan strategi komunikasi. Persaingan
produk juga telah menyebabkan meningkatkan biaya belanja iklan dan sejumlah
kegiatan promosi lainnya sebagai upaya untuk merebut perhatian konsumen.
Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari
kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi.
Menurut Freddy Rangkuti (2009, h. 68) “Strategi adalah cara untuk
mencapai tujuan sedangkan taktik adalah tindakan yang bersifat taktis sesuai
dengan kondisi lapangan dalam menunjang strategi yang sudah di tetapkan”.
Berikut ini adalah tahap-tahap dalam menyusun strategi :
a). Memilih komunikasi pemasaran dan media yang tepat
Bauran komunikasi pemasaran adalah pemilihan fungsi-fungsi komunikasi
pemasaran yang digunakan secara tepat waktu sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Kegiatan yang paling penting adalah menentukan jenis komunikasi,
jenis media, frekwensi, jangkauan serta efektivitas pesan yang ingin disampaikan.
22
b). Memilih ide yang kreatif
Ide kreatif dibangun dengan tujuan untuk mendukung strategi yang sudah
di tetapkan. Usahakan membuat ide yang sesuai dengan positioning produk/jasa
dan penempatan media yang tepat sehingga mampu menarik perhatian dan
melibatkan target market serta memotivasi prospek agar mencoba produk/jasa
yang ditawarkan.
c). Menjual strategi dengan alasan yang kuat
pemasar harus mampu menjelaskan kepada target market, mengapa ide atau
pesan diperdengarkan. Apa mamfaat yang dapat diterima pelanggan setelah
menggunakan produk/jasa tersebut, dan apakah dapat memecahkan masalah yang
dihadapi pelanggan.
2.3.5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Lamb (2001, h. 55) mengatakan “Bauran pemasaran adalah panduan
strategi produk, promosi, tempat dan harga yang bersifat unik yang dirancang
untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang
dituju”.
Banyak pakar pemasaran mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian
rupa sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Tjiptono (2005, h. 31)
“Mengatakan Hasilnya, 4 P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan empat
unsur lainnya, yaitu people, proces, physical evidence, dan customers service.
Dari pengertian bauran produk tersebut, maka variabel bauran pemasaran dapat
diklasifikasikan menjadi 4P, yaitu produk (product), harga (price), saluran
distribusi (place), promosi/periklanan (promotion). Hal itu membuktikan karena
PT. XL Axiata Tbk merupakan industri telekomunikasi yang bergerak disektor
23
jasa, maka pengklasifikasian bauran pemasarannya ditambah variabel orang
(people), proses (process), dan pelayanan konsumen (customer service).
Penjelasan selanjutnya hanya akan memasukkan klasifikasi 4P, produk (product),
harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi/iklan
(promotion) ditambah orang atau sumber daya manusia (people) dan pelayanan
konsumen (customer service). Variabel process dan physical evidence tidak diikut
sertakan dalam penelitian dengan tujuan penyederhanaan penjelasan.
a. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diamati,
diminta, dicari, dan dikonsumsi pasar sasaran produk sebagai pemuas atau
pemenuh kebutuhan pasar tersebut.
Salah satu konsep pemasaran jasa menurut Lamb, ddk (2001, h. 08) “adalah
fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat
membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh pesaing”.
b. Harga (Price)
Menurut Lamb et all (2001, h. 268) ”Harga merupakan sesuatu yang
diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa”.
Sedangkan menurut Stanton dalam Angipora (2002, h. 268) “harga adalah jumlah
uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya”.
c. Saluran Distribusi (Place)
Lokasi dapat menentukan keputusan distribusi yang dapat mempermudah akses
tehadap jasa bagi pelanggan. Menurut Lupyoadi (2006, h. 24), saluran distribusi
yang dapat dipilih perusahaan antara lain:
24
a). Penjual langsung (Pirect sales).
b). Agen atau broker.
c). Agen/broker penjual atau pembeli.
d). Waralaba (Pranchise) dan pengantar jasa terkontrak.
e). Promosi (Promotion).
Tujuan utama promosi adalah mengimformasikan, mempengaruhi, dan
memperingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan produk jasa yang
ditawarkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang memiliki orientasi laba
(keuntungan).
d. Sumber daya manusia (people)
Menurut Lupiyoadi (2001, h. 63), mengatakan terdapat empat peranan variabel
“orang” dalam mempengaruhi konsumen yaitu:
a). Contactors
‘Orang’ disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi
yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli.
b). Modifiers
‘Orang’ disini tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi
cukup sering berhubungan dengan konsumen.
c). Influencers
‘Orang’ disini mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli
tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.
d). Isolateds
‘Orang’ disini tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran
dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen.
25
e). Layanan konsumen (Customer Service)
Menurut Lovelock dalam Lupiyoadi (2001, h. 64), mengatakan customer
service mencakup beberapa hal:
a). Identifikasi misi jasa
b). Penentuan sasaran dari customer service
c). Perumusan strategi customer service
d). Implementasi
2.3.6. Periklanan
Dalam kegiatan bisnis pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting.
Hal itu di tunjukkan dengan semakin banyaknya teori yang mengangkut
manajemen dan strategi pemasaran.
Ada beberapa elemen pokok dalam pemasaran, yaitu Product (Produk),
Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat), dan service (Pelayanan).
Elemen-elemen ini biasanya disebut sebagai marketing mix (bauran pemasaran).
Tampa promosi tentu saja kegiatan pemasaran tidak akan dapat berjalan
dengan baik. Dalam melakukan promosi perusahaan dapat melakukan kegiatan
advertising (periklanan), publicity (publisitas), personal selling (penjualan
langsung) dan sebagainya.
Tingkat persaingan bisnis yang tidak terbatas hanya pada skala lokal
membuat perusahaan harus dapat merencanakan kegiatan periklanan secara
matang. Bisnis global yang tidak dibatasi oleh wilayah negara dapat
meningkatkan perusahaan yang tidak menguasai priklanan secara baik dan
mendapatkan kesulitan dalam menjual produk-produknya.
26
Disamping menggunakan iklan di media cetak (printed media)serta radio,
televisi, surat kabar, majalah, brosur, leaflet, booklet, pamphlet (pamflet),
spanduk, billboard (baliho). Perusahaan memamfaatkan pula media elektronik
(electronic media), yakni dengan memamfaatkan radio, televisi dan internet.
Farouk Zuhdi, Umar (2011, h. 115) “media perklanan yang di gunakan yang
paling penting untuk dimengerti adalah bagaimana perusahaan dapat membuat
iklan yang efektif”. Iklan yang dapat mempersuasi konsumen untuk membeli
produk yang dipasarkan atau dijual oleh perusahaan tersebut.
2.3.7. Perkembangan Teknologi Telekomunikasi
Correa Lisa (2003, h. 218) “Sejarah tekomunikasi dunia dimulai dengan
ditemukannya telegram oleh Samuel F. B. Morse pada tahun 1844. Pada tahun
1866, kabel trans Atlantic yang pertama digelar antara Amerika dan Prancis,
dimana Werner von Siemens dari Jerman menjadi salah satu pioner untuk
pengembangan kabel laut. Di lanjutkan dengan penemuan Dr. Alexander Graham
Bell, dengan kalimat terkenalnya “ Mr. Watson, Come Here, I want you!”, yang
menemukan telepon, atau yang bisa disebut Public Switch Telephone Network
(PSTN), terdiri dari beberapa sekmen, yaitu sekmen Jaringan Transpor, Segmen
Service Node, sekmen Jaringan Akses dan Terminal Pelanggan.
Abdi, Zainal (2005, h. 228) “Di era 1970-an, mulai dikenal jaringan sentral
berbasis paket, yaitu dengan dikembangkannya X.25 public networks. Pada masa
itu pengembangan IC menghasilkan pengaruh yang lebih besar pada perangkat
LSI dan VLSI (Very Large Scale Integration),yaitu meningkatkannya kehandalan
yang menurunnya biaya.
27
Pada era 1990-an, muncullah Wide Area Network ( Jaringan yang terdiri
dari Local Area Network yang terhitung) yang ditopang dengan Virtual Network.
Muncullah Setandar Frame Reay. Pada saat itu juga Wireless Communicaition
mulai digunakan, dan menghasilkan pertumbuhan dramatik pada layanan seluler
dan teknologi data.
2.3.8. Tiga Pemain Utama Bisnis Jasa Telekomunikasi
Pada bisnis telekomunikasi Indonesia samapai saat ini, terdapat 3 pemain
utama, yaitu PT. TELKOM (termasuk TELKOMSEL), PT. Indosat, dan PT.
EXCELCOMINDO.
Untuk keadaan Tahun 2004, PT. TELKOM (termasuk TELKOMSEL)
menguasai pangsa pasar sebesar 69,2% atau sebesar + /- Rp50 triliun dari total
pangsa pasar telekomunikasi di Indonesia, diikuti oleh PT. Indosat yang
menguasai 21,5% atau sebesar +/- Rp 15,5 trliun, dan selanjutnya PT. EXCEL
AXIATA TBK yang hanya menguasai 5,3% atau sebesar + /- Rp3,8 triliun.
Sedangkan pelaku lain hanya sebesar 4%.
Sementara pada bisnis telepon tetap, PT.TELKOM menguasai 9,5%.
Sementara PT. TELKOMSEL, PT. Indosat dan PT. EXCEL AXIATA TBK
menguasai sekitar 96% bisnis telepon bergerak. (Mastel 2004, h. 199).
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
metode Kualitatif. Menurut Lexy J Moleong (2004, h. 131) “Metode kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tekhnik pengumpulan
data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.
3.2. Informan Penelitian
Informan merupakan sumber informasi penelitian. Adapun yang menjadi
informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 orang yang terdiri dari Manager
dan dua orang karyawan Dealer XL. Lebih jelas dapat dilihat dalam tabel.
Tabel 3.1
Data informan
Dealer XL Meulaboh
No Nama Jabatan Ktrg
1
2
3
Fadhil
Emil Hakim
Fendy Berutu
Branch Manager
SPV Promo Event
SPV Sales
Sumber: (data primer di olah), Tahun 2014
29
3.3. Sumber Data dan Teknik pengumpulan data
3.3.1. Sumber data
Dalam penelitian ini data bersumber dari:
3.3.1.1. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh dan berkaitan langsung dengan
permasalahan yang di hadapi dalam penelitian ini, yaitu mengenai Strategi
Promosi Dalam Menarik Minat Konsumen di Meulaboh Aceh Barat (Studi Kasus
Dealer XL Perwakilan Meulaboh), pengumpulan data yang di gunakan oleh
penulis adalah:
a. Notoatmodjo (2005, h. 93) mengatakan observasi yaitu suatu prosedur yang
berencana yang antara lain meliputi, melihat, dan mencatat aktifitas tertentu
yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
b. Notoatmodjo (2005, h. 102) mengatakan wawancara yaitu suatu metode
yang di pergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti
mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran
penelitian (responden, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang
tersebut (face to face).
Data primer yang dilakukan peneiti disini adalah melakukan pengamatan dan
wawancara dengan Manager dan sebagian karyawan Dealer XL.
3.3.1.2. Data Sekunder
Sugiarto (2007:46) mengatakan “data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
30
Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan, atau dari laporan-laporan
terdahulu. Contoh : data di perpustakaan, BPS, kantor-kantor, dan sebagainya.”
Sesuai dengan judul penelitian maka dalam pengambilan sampel, penulis
menggunakan teknik sampling bertujuan (Purposive Sampling). Menurut Usman
dan Akbar (2009, h. 45) “mengatakan teknik ini digunakan apabila anggota
sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya”
Disini penulis, setiap anggota populasi dipilih dengan jumlah tertentu untuk
dijadikan sampel, karna tekhnik yang digunakan penulis, sifatnya bertujuan.
Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 3 orang, diantaranya:
Manager bagian pemasaran dan Karyawan.
3.3.2. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
digunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2007, h.145) “Observasi digunakan untuk mengupas dan
menggali data dari sumber data, baik itu peristiwa, tempat atau lokasi penelitian,
benda dan rekaman gambar”.
Observasi yang dilakukan peneliti disini bertindak sebagai pengamat terhadap
subyek yang diteliti. Dalam hal ini, pada saat peneliti mengadakan observasi,
peneliti telah memastikan data yang akan digali. Selain itu, peneliti juga
mencermati data awal baik dari dokumen perencanaan maupun pedoman
wawancara, sehingga observasi bisa dilakukan lebih efektif dan terarah.
31
2. Wawancara
Wawancara, menurut Mulyana (2001, h. 180) “merupakan bentuk
komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh
informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu”.
Dalam penelitian ini yang akan diwawancara adalah Manager dan karyawan-
karyawan dealer XL.
3. Dokumentasi
Yatim Rianto (1996, h. 83) “Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang
berarti barang tertulis, metode dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan
mencatat data-data yang sudah ada”.
Teknik dokumentasi yang penulis maksud yaitu menggunakan cara
pengambilan, pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, cara pengambilan
data diperoleh dari buku, literatur-literatur kamus, majalah, surat kabar, catatan
transkrip, notulen rapat, agenda dan berbagai sumber lain yang memuat informasi
yang mendukung dan relevan untuk digunakan dalam penelitian ini.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari
responden sebagai sumber data yang terpenting dalam sebuah penelitian survei.
Menurut Suyanto & Sutinah (2006, h. 59) “Instrumen penelitian ilmu sosial
umumnya berbentuk wawancara dan pedoman pertanyaan. jenis instrumen
penelitian ini berisi rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu
permasalahan yang menjadi tema pokok penelitian".
32
Instrumen yang dilakukan peneliti disini adalah mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Manager dan sebagian karyawan Dealer XL mengenai
permasalahan yang akan diteiti.
3.5. Tekhnik Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
data kualitatif. Teknik analisis kualitatif adalah menguraikan serta
menginterprestasikan data yang diperoleh dari penelitian lapangan berupa hasil
wawancara mendalam dan observasi. Aktivitas dalam analisis data kualitatif
harus dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini saat dilaksanakan
pengumpulan data dalam periode tertentu.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis data Miles &
Huberman, yang membagi kedalam empat langkah. Keempat langkah tersebut
yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),
pengujian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi
(conclution).
1. Pengumpulan Data
Miles & Huberman (1992:18) pada analisis model pertama dilakukan
pengumpulan data hasil wawancara, hasil observasi, dan berbagai dokumen
berdasarkan kategorisasi yang sesuai dengan masalah penelitian yang
kemudian di kembangkan penajaman data melalui pencarian data
selanjutnya. Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data primer
dan data sekunder yang dibutuhkan. Pengumpulan data primer, dilakukan
33
melalui wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi
kepustakaan dan data dokumen-dokumen perusahaan.
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah semua data yang
diperoleh baik dari data primer maupun sekunder.
2. Reduksi Data
Miles & Huberman (1992:19) adalah suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak
perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga
simpulan final dapat ditarik dan di verifikasi. Pada tahap ini, setelah data
terkumpul peneliti melakukan peneliti kategorisasi baik data primer dan data
sekunder kedalam item-item yang sesuai dengan fokus penelitian secara
rinci dan sistematis.
Reduksi data yang dilakukan peneliti adalah memilah-milah hasil data yang
ditemukan dilapangan baik data primer maupun sekunder.
3. Penyajian Data
Miles & Huberman (1992:20) penyajian data adalah untuk menemukan
pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan serta memberikan tindakan. Sajian data berupa narasi kalimat,
gambar/skema, jaringan kerja dan tabel sebagai narasi. Peneliti menyusun
dan menyajikan data yang diperoleh untuk memberikan gambaran tentang
pokok permasalahan penelitian.
Penyajian data yang dilakukan peneliti disini adalah menyusun hasil-hasil
data yang telah diperoleh baik dari lapangan maupun studi kepstakaan, serta
menarik kesimpulan dan memberikan gambaran permasalahan yang diteliti.
34
4. Penarikan Kesimpulan
Miles & Huberman (1992:21) Kesimpulan ditarik semenjak peneliti
menyusun pencatatan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi,
arahan sebab akibat dan berbagai proposisi.
Berdasarkan pemahaman atas data yang disajikan peneliti dapat menarik
kesimpulan sekaligus menjawab permasalahan penelitian.
3.6. Uji Kredibilitas Data
Pengujian keabsahan data pada metode penelitian kualitatif menurut
Sugiyono (2007, h. 339) meliputi uji credibility (validitas internal),
transferability (validitas eksternal), dependability (reliability) dan confirmability
(obyektivitas). Sedangkan dalam penelitian ini yang di gunakan adalah :
3.6.1. Pengujian Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan
member check. Di gunakannya uji ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
lebih mendalam mengenai subyek penelitian.
1. Perpanjangan Pengamatan
Susan Stainback dalam Sugiono (2007, h. 369) mengatakan “Dengan
perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali lagi ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah
ditemui maupun yang baru.” Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti
hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport,
35
semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
2. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan
ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referesi buku maupun
hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan
temuan yang diteliti.
3. Triangulasi
Triangulasi di maksudkan untuk mendapatkan keterangan dari beberapa
pihak secara terpisah namun dengan karakteristik yang sama, kemudian
hasilnya di cross check antara jawaban yang satu dengan yang lain.
4. Diskusi Teman Sejawat
Tekhnik ini dilakukan peneliti dengan cara mengekpos hasil sementara
atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan.
5. Member Check
Member Check adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data.
Sugiyono (2007, h. 345) Kredibilitas (credibility) bertujuan untuk menilai
kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas di tunjukkan ketika
partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar
36
sebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data
yang telah ditranskripkan untuk di baca ulang oleh partisipan.
Dalam penelitian ini menggunakan pengujian kredibilitas data.
3.5.2. Pengujian Transferability
Sugiyono (2007, h. 346) Transferability (validitas eksternal) menunjukkan
derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke informan di mana
sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga
mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi
peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakah
hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.
Digunakannya uji ini karena dapat diterapkan pada subyek yang lain yang
mempunyai karakteristik yang sama dengan subyek penelitian yang di ambil.
Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada
kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam
membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan
dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi lebih jelas atas hasil
penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan bisa atau tidaknya untuk
mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan
penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, semacam apa suatu
hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut
memenuhi standar transferability.
3.5.3. Pengujian Konfirmability
Sugiyono (2007, h. 351) Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability
mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
37
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan
dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya
ada. Uji ini dimaksudkan agar pola-pola pertanyaan yang diajukan kepada
subyek-subyek lain yang serupa maka didapatkan hasil yang serupa pula sehingga
didapatkan keabsahan data untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian di katakan obyektif bila hasil penelitian telah di sepakati
partisipan. Peneliti akan melakukan confirmability dengan menunjukkan seluruh
transkrip yang sudah di tambahkan catatan lapangan, tabel pengkatagorian tema
awal dan tabel analisis tema pada pembimbing penelitian dan partisipan.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. Banyu Herang Abadi
4.1.1. Profile Perusahaan
PT. Banyu Herang Abadi adalah sebuah perusahaan authorized dealer dari
PT. Excelcomindo Pratama. PT. Banyu Herang Abadi berdiri pada 1 Januari 2007
dengan jumlah karyawan saat ini sekitar 300 orang, kabanyakan para pemuda
yang disiplin dan energik, kami PT. Banyu Herang Abadi mencoba membangun
sistem yang memacu semangat untuk berkarya bagi masyarakat, menghidupi
anggotanya dan menumbuhkan pribadi-pribadi yang tangguh.
PT. Banyu Herang Abadi melayani Empat Fokus Area di Jawa Barat yaitu
Kab. Bandung dan kota Cimahi, Purwakatra, Garut dan Sumedang jaringan Own
Store PT. Banyu Herang Abadi sejumlah 14 store yang melayani lebih dari 5000
Outlet Retailer.
PT. Banyu Herang Abadi sendiri yang berarti Air yang Jernih Selamanya.
Nama ini mengandung doa agar semua usaha yang berjalan didalamnya menjadi
berkah, kebaikan bagi semua yang terlibat didalamnya selamanya.
Setelah berdiri lebih kurang selama 3 tahun, PT. Banyu Herang Abadi Kab.
Bandung mengalami perubahan yang sangat pesat, semua ini tidak lepas dari
peran PT. XL Axiata yang terus menerus membimbing kami untuk terus maju
dan modern .
Selain itu sistim DISTRIBUSI EXCELENT yang diterapkan sangat dirasakan
sekali manfaatnya, hal ini menunjang sekali terhadap pola distribusi di level
39
dealer sehingga terciptanya keselarasan yang harmonis antara Pihak Dealer dan
Outlet.
PT. Banyu Herang Abadi pun ditunjang dengan sumber daya manusia yang
berkualitas, muda, memiliki semangat yang tinggi untuk maju dan enerjik.
Perpaduan antara keduanya antara sistem distribusi dan sumber daya yang ada,
diharapkan dapat menjadi senjata utama dalam menjadikan XL menjadi No.1
diwilayah Kab. Bandung.
4.1.2. Perkembangan Produk XL PT. Banyu Herang Abadi
PT. Banyu Herang Abadi berdiri sejak tanggal 1Januari tahun 2007. Kantor
PT. Banyu Herang Abadi (BHA) cabang Meulaboh yang bertempat di Jln.
Iskandar Muda. No. 329, Kuta Padang - Johan pahlawan, Meulaboh –Aceh Barat.
PT. Banyu Herang Abadi hingga saat ini telah memiliki Karyawan dengan
rincian 1 BM (Branch Manager), 3 SPV (Supervisor), 10 Cvsr (Canvasser), 2
Cvsr MDS (Canvasser Mobile Data Service), 3 MD (Merchandiser), 3 Adm
(Administrasi), 1 CS (Customer Service), 2 Finance dan 1 team operasional. PT.
Banyu Herang Abadi berorientasi untuk mendistribusikan product XL semaksimal
mungkin sampai ke pelosok-pelosok sehingga merata & consumen dapat membeli
produk XL dengan mudah karena sudah tersedia dimana saja. PT. Banyu Herang
Abadi selalu berorientasi memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan dan
calon pelanggan XL. PT. Banyu Herang Abadi selalu berorientasi untuk
meningkatkan kesejahteraan karyawannya. PT. Banyu Herang Abadi berorientasi
meningkatkan profit baik.
40
Sejak berdirinya PT. Banyu Herang Abadi telah berupaya dengan loyalitas
seoptimal mugkin menjual mendistribusi, serta melakukan pelayanan terhadap
pelanggan yang dipercayakan oleh mitra kerjanya dengan segala kemampuan
yang dimilikinya.
Perusahaan PT. Banyu Herang Abadi berkembang begitu cepat sejalan
dengan perkembangan teknologi, sehingga dibutuhkan profesionalisme dan
pengembangan perusahaan dari training ke marketing. Maksud dan tujuan
perushaaan ialah berusaha dalam bidang jasa.
XL berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan
melalui layanan yang berkualitas tinggi. Produk-produk yang ada baik untuk
perorangan maupun untuk perusahaan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan para
pelanggan. XL patut merasa bangga sebagai suatu perusahaan yang inovatif dan
selalu mampu layanan melalui tekhnologi yang tepat guna pada setiap tahunnya
sehingga memuaskan pelanggan dalam berkomunikasi.
Disamping hubungan baik dengan pelanggan, XL juga memiliki hubungan
yang baik dengan masyarakat sekitar. XL percaya akan perlunya pembangunan
masyarakat secara berkesinambungan guna menciptakan lingkungan bisnis yang
kondunsif. Sebagai bentuk tanggung jawab dari kalangan industri, XL sangat
berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah pada pemegang sahamnya dan juga
berkomitmen untuk berpatisipasi dalam pembangunan masyarakat Meulaboh dan
sekitarnya. Untuk menghadirkan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya,
XL senantiasa mencari dan melakukan inovasi dalam berbagai bidang, mulai dari
inovasi produk, terobosan dalam strategi pemasaran, promosi dan penjualan,
pengembangan sumberdaya manusia, pelayanan hingga kepedulian sosial.
41
4.1.3. Visi dan Misi PT Banyu Herang Abadi
a. Visi
Menjadi perusahaan yang memberikan kesejahteraan karyawan dan
memberikan kontribusi kepada masyarakat luas.
b. Misi
Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan pelanggan
dengan memberikan produk yang bermutu tinggi, serta meningkatkan
sumber daya perusahaan. Memasarkan barang yang terencana, terukur dan
terkendali yang mengacu kepada persyaratan guna mencapai kepuasan
pelanggan.
42
4.1.4. Stuktur Organisasi Dealer XL Meulaboh
Adapun struktur organisasi dealer XL Meulaboh adalah sebagai berikut :
Sumber : Dealer XL Meulaboh (PT. BHA)
4.1.5. Uraian Tugas
Selanjutnya mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab masing-
masing personil pada PT. Banyu Herang Abadi (Dealer XL Meulaboh) adalah
sebagai berikut :
1. Pimpinan mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut :
a. Memimpin perusahaan dan mengkoordinir terhadap generasi manager
b. Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan kerja,serta berperan sebagai
pengambilan keputusan
43
c. Menerima dan mempelajari laporan di sampaikan oleh bagian yang
dipimpin
2. General manager mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Merealisasikan apa yang diamanatkan dari Direktur kepada bawahannya
b. Mengelola dan mengkoordinir bawahan agar visi misi tercapai
c. Mempertahankan kelangsungan tujuan dan kelangsungan sistem
3. Manager Sales mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Manager penjualan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan marketing
plan
b. Manager penjualan bertanggung jawab terhadap hasil penjualan produk
c. Manager penjualan bertanggung jawab terhadap sales management
d. Manager penjualan membina dan membimbing sales team
e. Manager penjualan membina dan memelihara hubungan baik dengan
distributor dan sales outlets
f. Manager penjualan membuat sales plan dan sales report
4. Koordinator Wilayah
a. Mengkoordinasikan kegiatan yang sungguh-sungguh diperlukan
lingkungan yang berada di wilayahnya, tidak dapat dilakukan sendiri
b. Mewakili lingkungan yang berada di wilayahnya
c. Memastikan bahwa perencanaan terlaksana baik dalam lingkungan yang
berada dalam wilayahnya
d. Supervisor Sales mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Membantu Branch Manager mengkoordinir Sales Force
b. Melakukan supervisi terhadap staf pelaksana di branch
44
c. Merealisasikan kebijakan kepada sales force yang diberikan dari
atasannya
d. Bertanggung jawab atas semua sales force yang ada di branch
e. Sales Force mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan penjualan produk secara langsung kepada outlet-outlet
b. Melakukan survey pasar
c. Bertanggung jawab atas penjualan kepada supervisor.
f. Supervisor promosi adalah melakukan supervisi terhadap para staf
pelaksanaan rutinitas aktifitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor
adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan strategis
atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan
produktif bertugas :
a. Membuat usulan promosi jabatan bagi bawahannya
b. Memberikan reward (penghargaan) dan punishnent (hukuman)
c. Membuat kreative program untuk mencapai target penjualan
d. Melaksanakan rutin program training/Role play bagi karyawannya
g. Merchandiser dan Promosi adalah marchandise promosi merupakan
bagian pemasaran yang bertugas melakukan kegiatan promosi untuk
mempromosikan produk-produk XL
h. Sales Promotion Girl (SPG) adalah merupakan suatu profesi yang
bergerak dalam pemasaran atau promosi suatu produk. Profesi ini
biasanya menggunakan wanita yang mempunyai karakter fisik yang
menarik sebagai usaha untuk menarik perhatian- perhatian konsumen.
45
4.2. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, guna mendapatkan hasil yang relevan dengan tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Strategi Promosi Produk XL Dalam
Menarik Minat Konsumen di Meulaboh, maka dalam penelian ini penulis
melakukan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan yaitu Manager
dan dua orang karyawan Dealer XL Meulaboh. Dalam pembentukan pertanyaan
akan ditujukan kepada sumber data akan didasarkan oleh interview guide sehingga
dapat mempermudah peneliti dalam mencari suatu data dari sumber. Penelitian ini
menggunakan tekhnik wawancara, dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat
terbuka menyerupai pertanyaan essai dalam ujian, sehinga tidak dibatasi panjang
jawaban dari responden. Wawancara ini dilakukan penulis di kantor PT. Banyu
Herang Abadi (BHA) yang bertempat di Jln. Iskandar Muda. No. 329, Kuta
Padang - Johan pahlawan, Meulaboh - Aceh Barat. Penelitian dilakukan mulai
bulan Agustus 2013 sampai Februari 2014 yang diawali dengan observasi dan
dilanjutkan dengan wawancara mendalam. Wawancara ini dilakukan untuk
mendapatkan data kualitatif yang sesuai dengan metode penelitian dan diuraikan
secara deskriptif sebagai berikut.
4.2.1. Strategi Promosi Produk XL Dalam Menarik Minat Konsumen
Terkait dengan kemajuan perusahaan dan persaingan yang semakin ketat,
kini produk XL menjadi salah satu produk yang di perhitungkan keberadaannya
dan telah memiliki banyak pelanggan di Indonesia. Berbagai macam strategi yang
dilakukan produk XL dalam menarik minat konsumen, selain memberikan
promosi yang begitu menggoda, XL juga banyak memberikan bonus-bonus gratis
46
pada konsumen, gunanya agar bisa menahan loyalitas pelanggan. Sebagai mana
hasil wawancara dengan:
Bapak Fadhil selaku Manager Dealer XL Meulaboh mengatakan bahwa:
“Strategi yang dipilih untuk menarik pelanggan baru adalah dengan cara
menyediakan beberapa paket yang bisa dipilih oleh pelanggan yang sesuai
dengan kebutuhannya, dari hasil pengamatan kami, sebagian besar
pemakai kartu XL itu lebih dari kalangan remaja jadi XL menawarkan
produk-produk yang sangat terjangkau sehingga bisa memenuhi
komunikasi yang dibutuhkan oleh remaja-remaja dan pelanggan XL
lainnya, selain itu XL juga menyediakan paket-paket nelfon dan internet
untuk kalangan selain remaja, baik itu kalangan premium atau profesional
lebih tersegmentasi produk dan layanan-layanan yang akan menjadi
pilihan yaitu bisa dilihat dilayanan *123#.
Sedangkan strategi yang dilakukan XL untuk menarik minat konsumen di
Meulaboh adalah, berikut hasil wawancara dengan pak Fadhil:
“Strategi yang dipilih untuk menarik pelanggan khususnya di Meulaboh
ada berbagai strategi, yang pertama kami melakukan pelaksanaan
periklanan melalui radio, internet, surat kabar, spanduk, baliho, billboard,
send board, brosur, dan stiker. Kami juga melakukan pengecatan toko dan
kios-kios kecil dipinggir jalan dengan berlambangkan XL. Kedua kami
melakukan pelaksanaan penjualan pribadi dengan cara promosi secara
door to door ke sekolah-sekolah, instansi pemerintah maupun swasta.
Ketiga kami melakukan pelaksanaan promosi penjualan dengan hiburan,
hadiah, dan diskon. Keempat kami melakukan pelaksanaan hubungan
masyarakat melalui pameran dan mengirim juru bicara untuk berdialog di
stasiun radio, dan mendorong karyawan untuk melakukan kegiatan
kemasyarakatan/kemanusiaan.”
Dari jawaban Bapak Fadhil interprestasi penulis adalah dalam melakukan strategi
untuk menarik pelanggan adalah dengan cara melakukan berbagai promosi untuk
pengenalan produk kekonsumen, dengan adanya promosi akan lebih mudah
membujuk, mempengaruhi, mendorong konsumen dalam memilih suatu produk.
Promosi sangat berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai,
yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Dari
47
upaya promosi tersebut XL sudah menunjukkan hasil penjualan, berikut hasil
wawancara dengan pak Fadhil sebagai Manager Dealer XL Meulaboh:
“Hasil penjualan itu sendiri dapat dilihat dari sistem distribusi, distribusi
goritel XL sudah sangat memuaskan, untuk Meulaboh sendiri sudah
menunjukkan hasil yang signifikan, sejak menganut sistem distribusi
goritel, XL sudah bisa menguasai pasar, bahkan sejak 2009 XL sudah
menjadi operator nomor 2 di Meulaboh, salah satu pendongkraknya adalah
karena XL memakai sistem Ritel.”
Hal serupa juga di katakan oleh Pak Emil selaku SPV Promo Dealer XL
Meulaboh “Target kami saat ini terpenuhi, sejak memakai sistem goritel, XL terus
mengalami peningkatan.”
Berkenaan dengan hal tersebut XL juga tidak ketinggalan mempromosikan
produknya agar bisa selalu melekat dihati konsumen. XL telah melakukan
berbagai promosi dan periklanan baik dimedia cetak, elektronik, maupun media
online melalui website XL, jejaring sosial dan digital (SMS Broadcasting by
dealer, BBM Blast, dan sebagainya). Media luar ruang yang ditempatkan di
berbagai lokasi strategis untuk menampilkan kelebihan produk XL telah
dilakukan agar menarik konsumen lebih memilih produk XL.
Selain strategi yang yang dipilih untuk menarik pelanggan, XL juga
menerapkan strategi dan sistem pemasaran untuk produk XL. Proses pemasaran
adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar
para konsumen tersebut menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang
ditawarkannya dan akhirna konsumen menjadi puas sehingga mereka akan selalu
membeli produk perusahaan itu. Adapun sistem pemasaran produk XL Meulaboh
yaitu melalui mitra/dealer yang didistibusikan oleh team sales sebagaimana hasil
wawancara dengan:
48
Bapak Fadhil, yang mengatakan bahwa:
“Sistem pemasaran XL Meulaboh menganut pemasaran goritel, produk
XL sebagai produsen yang didistribusikan melalui mitra kita yaitu dealer
yang berdiri dibawah naungan PT. BHA (Banyu Herang Abadi) dan dari
BHA langsung ke teler-teler outlet dan pendistribusian XL melalui team
sales, sales kita itu ada 8 orang, yaitu untuk Meulaboh sendiri ada 2 orang,
Nagan Raya 1 orang, Blang Pidie 1 orang, Aceh Selatan 1 orang,
Subussalam 1 orang dan Kuta Cane ada 2 orang, tugasnya team sales
adalah membagikan produk XL ke teller-teller outlet, dalam sistim kerja
para sales sudah diatur rapi oleh XL dimana setiap sales itu sudah di bekali
semacam headset yaitu androit, setiap pagi mau berkunjung ke toko,
mereka sudah tahu toko mana yang harus di kunjungi, karena sudah ada
pemberitahuan terlebih dahulu di perangkat handphonnya masing-masing,
Penjualan produk dilakukan dengan penyaluran melalui kios sebagai outlet
lepas yang menjadi sebagai tempat penjualan produk langsung ke
konsumen, karna kios mudah ditemukan dan biasanya menjadi pilar utama
dalam melakukan penjualan langsung ke konsumen”.
Selain hal tersebut diatas perkembangan produk XL di Meulaboh juga mengalami
peningkatan perbulan, seperti yang dikatakan oleh Bapak Emil Hakim selaku SPV
Promo Event di Dealer XL meulaboh:
“Perkembangan produk XL di Meulaboh mengalami peningkatan, yaitu
bisa dilihat dari jumlah pemakaian pulsa, dilihat dari revineu perbulan
grafiknya mengalami peningkatan, jadi perkembangan XL di Meulaboh
mengalami Peningkatan perbulan.”
Adapun kegiatan branding, seperti postering, membuat shopblind, brosur,
dan sebagainya yang dilakukan staff promosi XL untuk seluruh outlet/retailer pun
dimasukkan kedalam Indeks Kinerja karyawan yang diawasi oleh sistem kanvaser
yang terstandarisasi dengan baik agar kegiatan promosi berjalan dengan lancar
dan sesuai target.
langkah-langkah dalam melakukan promosi tersebut adalah dengan
melakukan berbagai cara sebagaimana hasil wawancara:
49
Bapak Emil Hakim, yang mengatakan bahwa:
“Langkah-langkah promosi yang kami lakukan ada beberapa cara, pertama
melakukan promosi langsung ke User (pemakai kartu), seperti di bulan
Oktober kita sudah melakukan sampling kartu yaitu uji tarif kemasyarakat
sebanyak 22.000 Gif kita bagikan grafiknya kemasyarakat, tujuannya
supaya masyarakat dapat menikmati tarif murahnya XL, langkah lain
yang kita lakukan untuk promo yaitu Spreading sp (pemerataan kartu
perdana) jadi melakukan pemerataan kartu perdana langsung kita
masukkan kekonter-konter, langkah selanjutnya yang kita lakukan promosi
Direct Selling (jualan langsung ke masyarakat), selanjutnya Spridding
POP, Poster dan Exbanner, dan kalau dilihat dari target untuk saat ini
target kami sangat terpenuhi.”
Dari jawaban yang di ungkapkan oleh Bapak Emil Hakim tentang strategi
yang dilakukan menurut penulis langkah-langkah yang dilakukan adalah kreatif
dan inovatif. Kreatif dan inovatif merupakan suatu keunggulan dalam bersaing
karena memotivasi XL dalam memberikan promosi-promosi untuk para
konsumen maupun calon konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan dalam
berkomunikasi dengan sesama pelanggan ataupun dengan pelanggan lain. Strategi
promosi dengan mendatangi konsumen secara langsung memberikan nilai lebih,
konsumen dilayani dengan prinsip kepuasan yang lebih besar dan menandakan
bahwa perusahaan peduli pada konsumen.
Dari berbagai macam strategi yang dijalankan produk XL, sejauh ini masih
ada keluhan-keluhan dari konsumen mengenai produk XL, berikut hasil
wawancara dengan Pak Emil Hakim:
“Yang menjadi keluhan pelanggan saat ini yaitu mengenai jaringan, kami
telah menindak lanjuti keluhan tersebut, dan memberikan penjelasan atas
keluhan yang dialami pelanggan, peningkatan kualitas layanan akan terus
kami lakukan agar dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi di masa
mendatang.”
Walaupun masih adanya kekurangan pada produk XL, pelanggan masih tetap
menggunakan kartu XL, merekapun berharap perusahaan dapat menindak lanjuti
50
hal yang dapat menjadi kendala supaya konsumen tetap loyal dan tidak akan
berpindah kelain hati. Meskipun pelanggan banyak mengeluh tentang jaringan,
namun XL memiliki kelebihan dimata konsumen yaitu tentang murahnya tarif
XL, sebagai mana Jawaban dari Bapak Emil Hakim dalam hasil wawancara:
“Kelebihan XL itu, tarifnya lebih murah dibandingkan produk yang lain,
dengan nol rupiah bisa nelfon kesesama komunitas dan dengan satu rupiah
bisa SMS, internetan, nelfon lama tanpa registrasi , bisa nelfon dengan
minimum fulsa.”
Langkah-langkah yang dilakukan XL adalah berawal dari dasar yaitu XL
ingin menciptakan suatu produk yang affordable (murah) yaitu dapat dilihat dari
banyak promosi-promosi yang diberikan pada konsumen maupun calon konsumen
sehingga dapat memberikan kepuasan dalam berkomunikasi dengan sesama
pelanggan ataupun dengan pelanggan lain. Adapun untuk meyakinkan konsumen
dalam memilih produk XL adalah dengan memberi infomasi tentang keunggulan
produk XL, ketertarikan dapat terjadi karena memang komunikasi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan calon konsumen. Selain itu ketertarikan ini juga dapat
terjadi apabila konsumen merasa tertarik dengan informasi yang diberikan pada
iklan tersebut sehingga harus sesuai dengan tujuannya serta membangun
pengalaman yang tepat, nyaman, dan menyenangkan saat orang menggali
informasi pada iklan yang diberikan hingga dapat meningkatkan ketertarikan
konsumen pada produk. Konsumen sebelum mengambil keputusan, maka
konsumen berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya dari iklan yang
beredar. Iklan-iklan yang beredar atau yang ditayangkan dimedia-media dapat
membantu konsumen dan calon konsumen dalam mengambil keputusan untuk
menggunakan produk maupun promosi tentang murahnya tarif XL tersebut.
51
Pada kehidupan di dunia yang moderen ini konsumen sangat bergantung
dengan iklan. Tampa iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual
produknya. Disisi lain para pembeli tidak akan membeli tidak akan memiliki
informasi yang memadai produk-produk atau jasa yang tersedia dipasaran.
Apabila sebuah perusahaan memproduksi produk secara besar-besaran maka
perusahaan tersebut harus memperkenalkan produknya secara aktif kepada calon
konsumen dan itu harus dilakukan melalui periklanan, sebagaimana hasil
wawancara dengan Bapak Fendy Berutu selaku SPV Sales di Dealer XL
Meulaboh: “Salah satu cara untuk meyakinkan konsumen itu adalah memberikan
informasi melaui iklan, baik yang ditayangkan melaui televisi, radio, internet dan
media-media lainnya.”
Selain cara untuk meyakinkan konsumen dalam memilih produk XL, sistim
kerjanya para sales dilapangan yaitu melakukan penyaluran barang ke conter-
conter seluler, sebagai mana yang dikatakan Bapak Fendy Berutu dalam hasil
wawancara: “Yang dilakukan sales dilapangan yaitu spridding (pemerataan
barang) yang disalurkan ke counter-conter.”
Desain sarana ini memiliki fungsi utama sebagai sarana distribusi penjualan
produk XL ke counter seluler serta penjualan outdoor ke sekolah. Desain ini
dioperasikan dengan cara dibawa oleh Canvasser (pengoperasional Direct Selling)
maupun dapat dipasang di motor. Serta adanya sarana tambahan yaitu tenda untuk
pelengkap ketika dipakai untuk acara Selling School to School. iMemiliki konsep
Inovatif, Efisien efektif dan Ergonomis. Sarana ini juga memiliki keunggulan –
keunggulan dari segi promosi yang secara langsung dan di tempat terbuka yang
dapat digunakan untuk mengoptimalkan pada masyarakat luas.
52
4.2.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Promosi Produk XL
Sebagai upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, setiap
organisasi atau lembaga terkadang dihadapkan pada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi tujuan tersebut. Pada umumnya, faktor yang sering dijumpai dalam
usaha pencapaian tujuan adalah dua faktor, yakni faktor pendukung dan faktor
penghambat.
Adanya faktor pendukung semakin mempermudah pencapaian tujuan dari
suatu organisasi/perusahaan/lembaga. Namun, dengan adanya faktor penghambat,
maka bisa saja mengakibatkan terhambatnya pencapaian tujuan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh penulis
kepada informan, maka dapat dipaparkan sebagi berikut :
4.2.2.1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam menjalankan strategi promosi produk XL di
Meulaboh antara lain, sebagai mana hasil wawancara dengan:
Bapak Fadhil selaku Manager di dealer XL Meulaboh mengatakan bahwa
“Faktor pendukung strategi promosi produk XL di Meulaboh bisa kita
lihat dari sisi SDM, kinerja sales dan teler-teler outlet, adanya hubungan
baik dengan perusahaan maupun instansi-instansi yang dapat mendukung
kegiatan promosi, tersedianya sarana dan prasarana yang baik untuk
mendukung kegiatan promosi, misalnya adanya amphytheater sebagai
tempat diadakannya berbagai pertunjukan baik pada event-event rutin atau
tertentu, terciptanya sikap dan suasana kinerja yang baik antar karyawan
yang satu dengan yang lainnya, terutama dalam hal kerjasama yang dapat
mendukung kegiatan promosi.”
Kesimpulan dari penjelasan di atas, yaitu yang menjadi faktor pendukung dalam
melakukan strategi promosi di Meulaboh yaitu bisa dilihat dari sisi SDM dan
kinerja para sales. Dengan adanya manajemen yang baik, sumber daya manusia
yang handal serta kinerja sales yang sangat baik maka akan mencapai suatu tujuan
53
perusahaan. Sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses
peningkatan pertambahan kinerja karyawan oleh karena pendapatan/penjualan dan
teknologi pada hakekatnya merupakan hasil karya manusia.
4.2.2.2. Faktor Penghambat
Tidak hanya faktor pendukung yang dimiliki oleh XL dalam
melaksanakan aktivitasnya, terdapat pula faktor penghambat. Adanya faktor
penghambat tidak berarti menjadi penghalang bagi XL untuk mencapai tujuan.
Sehingga upaya dari mencari solusi yang kongkrit, efektif dan efisien senantiasa
dilakukan. Adapun faktor-faktor penghambat pelaksanaan strategi promosi dalam
menarik minat konsumen yaitu faktor eksternal (Threats/ancaman) yang harus
dihadapi antara lain faktor pesaing yang bermain pada bisnis yang sama. artinya
disini sama-sama bersaing untuk menarik pelanggan. Sebagaimana hasil
wawancara dengan: “Bpak Fadhil selaku Manager Dealer XL Meulaboh
mengatakan bahwa: “Faktor penghambat strategi promosi karena begitu banyak
pesaing dari produk lain yang berlomba-lomba untuk menarik hati konsumen.”
Faktor penghambat strategi promosi ini sangat berpengaruh dengan usaha
pencapaian suatu tujuan perusahaan. Faktor penghambat ini merupakan suatu
masalah bagi perusahaan, akan tetapi dengan adanya faktor penghambat ini tidak
menjadi penghalang bagi XL untuk terus memberikan yang terbaik untuk
produknya. XL terus mencari solusi dan mengembangkan strategi yang lebih
kongkrit lagi, supaya produk XL tetap melekat dihati konsumen. Berkenaan
dengan hal tersebut dalam menjalankan kegiatan promosi kendalanya juga dialami
oleh para sales seperti yang dikatakan oleh Pak Fendy Berutu Selaku SPV Sales di
Dealer XL Meulaboh: “Kendalanya disini karena jauhnya jarak yang harus
54
ditempuhi sales keteler-teler outlet, selain memakan waktu juga sangat
bertentangan dengan keselamatan, tiap harinya harus menempuhi jarak yang jauh
dengan memakai kendaraan beroda dua.”
55
4.3. Pembahasan
4.3.1. Strategi Promosi Produk XL Dalam Menarik Minat Konsumen
Berdasarkan hasil jawaban diatas penulis menyimpulkan bahwa pada
dasarnya produk jasa telekomunikasi memang sangat dibutuhkan bagi banyak
orang untuk melancarkan komunikasi. Jadi kebutuhan akan komunikasi ini bisa
menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang. Untuk produk jasa telekomunikasi
yang akan dibeli tentunya juga membutuhkan kriteria-kriteria tertentu. Antara lain
adalah tarif yang murah, sinyal yang kuat, isi ulang yang murah dan dapat
terjangkau. Bagi produsen hal ini merupakan sebuah peluang bisnis karena
dengan memenuhi kebutuhan yang diinginkan tersebut produsen akan
mendapatkan keuntungan. Maka produsen harus membuat produk yang
berkualiatas. Agar produk tersebut dikenal oleh masyarakat maka perlu adanya
iklan.
Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi yang dilakukan perusahaan
untuk dapat memperkenalkan produknya kepada masyarakat sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam produk juga dapat disampaikan kepada konsumen yang
dituju.
Menurut Basu Swastha (2002, h. 248) “definisi periklanan adalah suatu
alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga
keinginan mereka dapat terpenuhi dengan cara yang efisien dan efektif.” Seiring
dengan semakin berkembangnya dunia pertelevisian maka alternatif pemasangan
Iklan melalui televisi dianggap sebagai media yang paling tepat dalam
menciptakan suatu proses pembelajaran bagi konsumen dan membantu dalam
56
menafsirkan, memproses, serta menyimpan informasi yang terkait dengan produk
yang ditawarkan.
Berbagai macam strategi yang dilakukan oleh produk XL, strategi
perusahaan tidak lepas dari perencanaan, arahan, acuan gerak langkah perusahaan
untuk mencapai suatu tujuan. Berkembangnya perusahaan dipengaruhi oleh
pelanggan. Bagi PT. Banyu Herang Abadi, pelanggan merupakan aset yang harus
dijaga dan dikembangkan. Oleh karna itu, PT. Banyu Herang Abadi melalui
produk XL berusaha untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan agar
mereka dapat loyal terhadap produk XL. Hal ini perlu diterapkan lebih lanjut
karna perkembangan pasar jasa telekomunikasi terus berkembang dari waktu
kewaktu, ditambahnya lagi dengan banyak provider baru dan strategi-strategi baru
persaingan yang terus bermunculan.
Secara tidak langsung produk XL dituntut untuk mampu membaca kondisi
pasar dan menerapkan strategi yang sudah dijelaskan penulis sebelumnya. Secara
garis besar penulis menggambarkan bahwa strategi yang dilakukan oleh XL
bertujuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dengan cara melakukan
kegiatan seperti iklan, ajang khusus, sponsorship, promosi danlainnya. Kegiatan
promosi yang dilakukan haruslah kreatif dan supersuasif mungkin untuk
menghasilkan customer perceived volue yang tidak diberikan oleh provider lain.
Tjiptono (2001, h. 219) mengatakan “Promosi pada hakikatnya adalah
suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.” Promosi
57
merupakan aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena promosi
dapat menarik pelanggan untuk membeli paket sebuah perusahaan sehingga
dengan sendirinya akan memperbanyak jumlah pelanggan.
Adapun tujuan utama dari promosi itu adalah menginformasikan,
mempengaruhi, dan memperingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan
produk jasa yang ditawarkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang memiliki
orientasi laba (keuntungan).
Strategi pemasaran merupakan salah satu tekhnik penting dalam mencapai
tujuan perusahaan. Strategi ini digunakan untuk memaparkan sasaran pasar dan
nilai preposisi yang akan ditawarkan, berdasarkan analisa dari kesempatan pasar
yang terbaik. Selain itu, strategi pemasaran juga digunakan untuk memenangkan
perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dengan cara memperoleh pelanggan
sebanyak-banyaknya.
Menurut Sastradipoera (2003, h. 38) mengatakan “ Strategi pemasaran
merupakan rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.”
Sedangkan Zikmund dan D’Amico (1989, h. 699) juga mengatakan bahwa “
Strategi pemasaran meliputi identifikasi dan evaluasi peluang, analisa segmentasi
pasar, seleksi sasaran pasar, dan perencanaan penerapan marketing mix.”
Strategi pemasaran XL yang dilakukan saat ini bukan hanya untuk
mendapatkan konsumen yang banyak namun juga untuk menjaga brand agar terus
melekat dihati konsumennya. Sampai saat ini jumlah pelanggan XL sudah
mencapai ratusan ribu konsumen, XL itu selalu memberikan pelayanan yang
prima kepada pelanggannya. Strategi pemasaran XL ditujukan untuk meraih lebih
banyak konsumen sehingga memiliki strategi berbeda dalam mencari pangsa
58
pasar. XL mengubah pandangan orang tentang harga yang dibantol terlalu mahal
untuk tiap produknya sehingga kini XL selalu menawarkan tarif yang jauh
terjangkau dari pada tarif sebelumnya.
Keinginan konsumen untuk mendapatkan kepuasan dan pelayanan yang
baik dari XL membuat perusahaan ini mengubah citra mahalnya menjadi
terjangkau dan lebih gaul, gaul disini XL bisa digunakan oleh semua kalangan
tidak hanya untuk anak muda saja namun juga untuk orang dewasa dan anak-
anak. Harga yang ditawarkan XL adalah yang termurah, baik kesesama operator
maupun keoperator lainnya. Jadi dapat kita lihat bahwa XL berupaya dalam
mempengaruhi konsumen untuk membeli dan menggunakan produknya dengan
menggunakan harga murah. Namun, dengan harga murah yang mereka tawarkan
XL masih belum mampu menguasai pasar dimana XL hanya menduduki posisi
kedua dalam perolehan pangsa pasar di Meulaboh. Sedangkan untuk promosi
penjualan, XL juga tidak mau kalah dengan promosi penjualan yang ditawarkan
pesaingnya.
4.3.2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Strategi Promosi Dalam
Menarik Minat Konsumen di Meulaboh
4.3.2.1. Faktor Pendukung
PT Banyu Herang Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penyedia jasa telekomunikasi. PT. Banyu Herang Abadi selalu ingin
meningkatkan pelayanan telekomunikasi yang efektif terhadap pelanggannya
dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, serta kepentingan pelanggan dalam
berkomunikasi sehingga dapat mempertahankan loyalitas pelanggan kartu XL.
59
Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam melakukan strategi
promosi produk XL di Meulaboh dapat kita lihat seperti yang dikatakan oleh pak
Fadhil diatas dalam hasil wawancara, adanya hu-bungan baik dengan perusahaan
maupun instansi-instansi yang dapat mendukung kegiatan promosi, tersedianya
sarana dan prasarana yang baik untuk mendukung kegiatan promosi, misalnya
adanya amphytheater sebagai tempat diadakannya berbagai pertunjukan baik pada
event-event rutin atau tertentu, terciptanya sikap dan suasana kinerja yang baik
antar karyawan yang satu dengan yang lainnya, terutama dalam hal kerjasama
yang dapat mendukung kegiatan promosi.
4.3.2.2. Faktor Penghambat
Dalam menjalankan roda usahanya sehari-hari, tidak jarang dijumpai dan
tidak dihindari permasalahan-permasalahan yang langsung maupun tidak
langsung dalam perusahaan. Semakin ketatnya persaingan bisnis maka semakin
banyak pula hambatan yang dihadapi oleh perusahaan untuk menjalankan
strateginya dalam pencapaian suatu tujuan tertentu.
Frederick Herzberg dalam Freddy Rangkuti (2009, h. 104) “Mengatakan
faktor penghambat dalam menjalankan strategi promosi adalah sebuah masalah
yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk segera melakukan pembenahan
dan mencari solusi yang konkret, agar tidak berpengaruh dalam usaha pencapaian
tujuan perusahaan.”
Adanya faktor penghambat tidak berarti menjadi penghalang bagi XL
untuk mencapai tujuan. Sehingga upaya dari mencari solusi yang kongkrit, efektif
dan efisien senantiasa dilakukan. Penjelasan yang dilontarkan di atas dari
60
informan cukup memberi gambaran mengenai faktor penghambat strategi promosi
produk XL di Meulaboh.
4.3.2.3. Teori Uses and Gratification
Salah satu teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori uses and
gratification tentang kegunaan media massa oleh khalayak aktif.
Dalam kajian ini dapat dilihat bahwa khalayak aktif dalam artian
menentukan pilihan mereka terhadap pemilihan penggunaan produk. Khalayak
disini bertindak sebagai pengamat/merespon tentang keunggulan suatu produk
yang akan dipilih dan digunakan. Dalam memilih suatu produk yang berkualitas
tentunya mereka telah terlebih dahulu mengoreksi dan mencari tahu tentang
keunggulan suatu produk yang akan di gunakan tersebut. Dalam kajian ini
khalayak bebas dalam memilih produk yang akan dipakai, khalayak disini sama
sekali tidak bersifat terbujuk karna paksaan dan dorongan dari salah satu pihak,
keyakinan itu memang sudah ada dalam diri mereka masing-masing. Dari hasil
pengamatan, sebagian besar pengguna kartu di Meulaboh kecendrungan memakai
dan memilih produk XL setelah Telkomsel. Sampai saat ini XL telah menduduki
posisi nomor dua di Meulaboh. Namun demikian XL terus melakukan strategi-
strategi yang lebih konkrit lagi, agar XL terus nempel di hati konsumen dan
kedepannya bisa menduduki posisi nomor 1 di Meulaboh.
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi promosi yang di lakukan disini adalah melakukan pelaksanaan
periklanan melalui radio, internet, surat kabar, spanduk, baliho, billboard,
send board, brosur, stiker dan juga melakukan Branding pengecatan toko/
kios-kios kecil dipinggir jalan dengan berlambangkan XL. XL juga
melakukan pelaksanaan penjualan pribadi dengan cara promosi door to door
ke sekolah-sekolah, instansi pemerintah maupun swasta, XL melakukan
pelaksanaan promosi penjualan dengan berbagai macam hiburan, hadiah,
diskon dan lain sebagainya. XL juga melakukan pelaksanaan hubungan
masyarakat melalui pameran dan mengirim juru bicara untuk berdialog di
stasiun radio, dan mendorong karyawan untuk melakukan kegiatan
kemasyarakatan/kemanusiaan. Dengan demikian sampai saat ini XL sudah
menunjukkan hasil yang signifikan.
2. Faktor pendukung bisa dilihat dari sisi SDM, kinerja sales dan teler-teler
outlet. Sedangkan faktor penghambat strategi itu sendiri karena begitu banyak
pesaing dari produk lain yang berlomba-lomba untuk menarik hati konsumen,
tapi sejak memakai sistem goritel, XL sudah bisa menguasai pasar, dari 2009
sampai saat ini XL sudah menjadi operator nomor dua di Meulaboh.
62
5.2. Saran
1. Sebaiknya Pihak XL lebih memperhatikan tentang keluhan-keluhan
konsumen agar XL dapat mempertahankan loyalitas pelanggan XL juga
seharusnya memperluas jaringan sampai keplosok sehinga masyarakat
pedesaan dapat menikmati layanan-layanan dari produk XL.
2. Disarankan kepada Manager agar lebih memperhatikan strategi-strategi yang
strategis dalam menarik minat konsumen untuk menggunakan produk-produk
XL yang ditawarkan agar kedepannya XL menjadi prabayar nomor satu di
Meulaboh.
63
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Angipora, Marius P. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. PT Raja Grapindo Persada.
Jakarta.
Abdi, Zainal. 2005. Peranan Bisnis Telekomunikasi dan Kontribusinya terhadap
APBN, Edisi Pertama. Boston Konsel Noit Management. Jakarta.
Basrowi dan Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta.
Jakarta.
Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Politik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Ed. Pertama. Cet. Ketiga. Kencana.
Jakarta.
Correa, Lisa. 2003. The Economic Inpact Telekomunications diffosion
Productiunity Grounth. department. Of economic at Queen Mary.
University Of London.
Dewi, S. 2007. Komunikasi Bisnis. CV. Andri Offset. Yogyakarta.
Effendy. O.U. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Remaja. Rosdakarya.
Bandung.
Farouk Zuhdi, Umar. 2011. Komunikasi Bisnis, Pemahaman secara Mudah.
Wahan Totalita. Yogyakarta.
Jalauddin, Rakhmat. 2005. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. PT Remaja
Rosdakarya : Bandung.
Jetmiko, R.D. 2004. Pengantar Bisnis. Umum Press. Malang.
Lee, Monle dan Carla Jhonson. 2007. Prinsip-Prinsip pokok Periklanan Dalam
Perspektif Global. Ed. Pertama. Cet. Kedua. Kencana. Jakarta.
Laksa, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Draha ilmu. Yogjakarta.
Lamb, Charles W, Hair, Joseph F, dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1.
Salemba Empat. Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktik.
Salemba Empat. Jakarta.
Marissan. 2004. Priklanan, komunikasi Pemasaran. Edisi Pertama, kencana
Pranada Media Group. Jakarta.
64
Miles, M.B. dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Dta Kualitatif: Buku Sumber
Tentang MetodeMetode Baru. UIPress. Jakarta.
Moleong. Lexi j. 2002. Metode Penelitian Kualitatif PT. Remaja Rosdakarya .
Bandung.
Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Notoatmodjo, soekidjo. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT Rineka
Cipta. Jakarta.
Purwanto, D. 2006. komunikasi Bisnis . PT Golora Aksara Pratama. Erlangga.
Jakarta.
Purwanto. D. 1997. Komunikasi Bisnis. Edisi Pratama. PT. Gelora Aksara
Pratama. Ellangga. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Rahdiani, R.D. 2011. Komunikasi Bisnis pada Multi level Marketing Skripsi /
Evges akhir. Universilias Pendidikan Indonesia. Bandung.
Steiner, G.A dan Miner, V.B. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen.
Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing. Malang.
Usman dan Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta.
Internet
Artikel ilmiah. http://www.xl.co.id. Diakses 21 Maret 2013.