tunneling incentive dan ukuran perusahaan...

118
i PENGARUH TAX MINIMIZATION, MEKANISME BONUS, TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN MELAKUKAN TRANSFER PRICING SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Tria Melani NIM : 1112082000084 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: trankhanh

Post on 11-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

i

PENGARUH TAX MINIMIZATION, MEKANISME BONUS,

TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

KEPUTUSAN MELAKUKAN TRANSFER PRICING

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Tria Melani

NIM : 1112082000084

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

ii

Page 3: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

iii

Page 4: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

iv

Page 5: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

v

Page 6: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Tria Melani

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Mei 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Anak Ke- : 3 dari 3 bersaudara

5. Alamat : Jl. Sumatra, Gg. Damai, RT 02/ RW 06.

Kelurahan Jombang Rawa Lele, Kecamatan

Ciputat, Kota Tangerang Selatan 15414

6. Telepon : 083872422145

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Jombang Tengah 1 Tahun 2000-2006

2. SMPN 6 Kota Tangerang Selatan Tahun 2006-2009

3. SMKN 1 Kota Tangerang Selatan Tahun 2009-2012

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016

III. LATAR BELAKANG ORANG TUA

1. Ayah : Paidi

2. Ibu : Saminem

3. Alamat : Jl. Sumatra, Gg. Damai, RT 02/ RW 06. Kelurahan Jombang

Rawa Lele, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan

Page 7: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

vii

THE EFFECT OF TAX MINIMIZATION, BONUS SCHEME,

TUNNELING INCENTIVE AND COMPANY SIZE

ON TRANSFER PRICING DECISION

ABSTRACT

This study investigates the influence of tax minimization, bonus scheme,

tunneling incentive and company size on transfer pricing decision. This study used

secondary data by using purposive sampling method. 90 non-financial companies

listed in Indonesia Stock Exchange at 2014 were undertaken as samples. Data

analysis in this study using binary logistic with program SPSS 22 for windows. The

result of this study indicates that tax minimization and company size have a

significant influence in examining the transfer pricing decision.

Keywords : Tax Minimization, Bonus Scheme, Tunneling Incentive, Company Size,

and Transfer Pricing.

Page 8: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

viii

PENGARUH TAX MINIMIZATION, MEKANISME BONUS,

TUNNELING INCENTIVE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

KEPUTUSAN MELAKUKAN TRANSFER PRICING

ABSTRAK

Studi ini meneliti mengenai pengaruh tax minimization, mekanisme bonus,

tunneling incentive, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Studi ini mempergunakan data sekunder dengan menggunakan metode

purposive sampling. 90 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014 diambil sebagai sampel dalam studi ini. Metode analisis data

yang digunakan dalam studi ini adalah binary logistic melalui program SPSS 22

untuk windows.. Hasil studi ini mengindikasikan bahwa tax minimization dan ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan melakukan transfer

pricing.

Kata Kunci : Tax Minimization, Mekanisme Bonus, Tunneling Incentive, Ukuran

Perusahaan, dan Transfer Pricing.

Page 9: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan berkat, rahmat, dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi

akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini

disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga segala

macam kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak dan Mama serta kakak-kakakku yang telah memberikan kasih sayang,

perhatian, semangat serta doa yang tiada hentinya. Terima kasih atas segalanya

Bapak dan Mama.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hiayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA., selaku Sekretaris Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

x

5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA., selaku dosen pembimbing 1, yang telah bersedia

meluangkan waktu dan tak pernah lelah dalam memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing 2, yang telah bersedia

meluangkan waktu dan memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah sabar dan ikhlas mendidik dan memberikan ilmu yang Insha Allah

dapat bermanfaat.

8. Keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan untuk

kesuksesan penulis. Terima kasih atas semua kasih sayangnya.

9. Sahabat seperjuanganku, Sista Choiriyah, Risma Cahyani, Liska Damiati, Cindy

Reyna A., Fanni Nurfarizah, Rilanda Adzhani, Fadilah Rahmatun S., Fazla

Umama, dan Muslimatul Istiqomah, terimakasih atas semangat, dukungan, doa

serta kasih sayang yang kalian berikan selama ini.

10. Teman-teman terdekatku semenjak SMP, yang telah banyak memberikan

semangat, dukungan serta doa, Febiana Putri R. dan Richa Monita.

11. Teman-teman Akuntansi 2012, terkhusus Akuntansi C 2012, terima kasih untuk

semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini.

12. Temen-teman KKN Lentera, Atikah, Reza, Ayu, Millah, Fitri, Yazid, Fahmi,

Fauzi, Kevin dan Ruhul. Terimakasih atas semangat dan dukungan yang kalian

berikan.

Page 11: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xi

13. Senior-senior Akuntansi yang telah memberikan bantuan, arahan dan nasihat

selama perkuliahan. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerja

samanya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih terdapat

kekurangan atau kelemahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis dengan

adanya tugas akhir ini dapat bermanfaat guna menambah wawasan dan pengetahuan

penulis pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2016

Tria Melani

Page 12: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .......................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................................ v

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................. vi

Abstract ................................................................................................................... vii

Abstrak .................................................................................................................... viii

Kata Pengantar ........................................................................................................ ix

Daftar Isi.................................................................................................................. xii

Daftar Tabel ............................................................................................................ xvi

Daftar Gambar ......................................................................................................... xvii

Daftar Lampiran ...................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur.......................................................................... 13

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................... 13

Page 13: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xiii

2. Transfer Pricing ...................................................................... 16

3. Pajak ........................................................................................ 21

4. Mekanisme Bonus ................................................................... 25

5. Tunneling Incentive ................................................................. 27

6. Ukuran Perusahaan.................................................................. 29

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 30

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis.................. 36

1. Pengaruh Tax Minimization terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 36

2. Pengaruh Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 38

3. Pengaruh Tunneling Incentive terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 40

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 41

D. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 46

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 46

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 47

D. Metode Analisis Data .................................................................... 47

E. Operasionalisasi Variabel.............................................................. 53

Page 14: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Penelitian ............................................ 57

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian................................................. 58

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 58

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................. 62

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model ........................ 62

b. Hasil Uji Koefesien Determinasi ...................................... 63

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ................................. 64

d. Hasil Uji Regresi Logistik ................................................. 64

C. Pembahasan

1. Pengaruh Tax Minimization terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 67

2. Pengaruh Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 69

3. Pengaruh Tunneling Incentive terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 70

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing ...................................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 73

B. Implikasi ........................................................................................ 74

C. Saran .............................................................................................. 75

Page 15: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xv

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 76

LAMPIRAN ............................................................................................................ 80

Page 16: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal.

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 31

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................................. 56

4.1 Tahap Seleksi Sampel dengan Kriteria .......................................................... 58

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................................... 59

4.3 Hasil Uji Frekuensi ........................................................................................ 61

4.4 Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model ........................................................... 62

4.5 Hasil Uji Koefesien Determinasi ................................................................... 63

4.6 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi .............................................................. 64

4.7 Hasil Uji Koefesien Regresi Logistik ............................................................ 65

Page 17: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal.

2.1 Skema Kerangka Pemikiran .......................................................................... 41

Page 18: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Hal.

1 Daftar Sampel Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Tahun 2014 ... 81

2 Hasil Perhitungan Variabel Tax Minimization .............................................. 84

3 Hasil Perhitungan Variabel Mekanisme Bonus ............................................. 87

4 Hasil Perhitungan Variabel Tunneling Incentive ........................................... 90

5 Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan............................................ 93

6 Hasil Perhitungan Variabel Transfer Pricing ................................................ 96

7 Output Hasil Pengujian Data ......................................................................... 98

Page 19: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang secara pesat

tanpa mengenal batas negara. Perusahaan tidak hanya mempunyai pesaing

dari dalam negeri sendiri, namun juga dari seluruh dunia. Dengan adanya

globalisasi ini memungkinkan perusahaan untuk membuka cabang atau

membuat anak perusahaan di negara lain, dengan kata lain perusahaan

tersebut menjadi perusahaan multinasional.

Dalam perusahaan multinasional terjadi berbagai transaksi

internasional antar divisi. Sebagian besar transaksi bisnis tersebut biasanya

terjadi di antara perusahaan yang berelasi atau antar perusahaan yang

mempunyai hubungan istimewa. Penentuan harga atas berbagai transaksi antar

anggota (divisi) tersebut dikenal dengan sebutan transfer pricing/harga

transfer (Mardiasmo, 2008).

Istilah harga transfer berkaitan erat dengan harga transaksi barang, jasa,

atau harta tak berwujud antarperusahaan dalam suatu perusahaan

multinasional. Dampak harga transfer adalah harga yang terlalu tinggi

(overpricing), atau sebaliknya, harga yang terlalu rendah (underpricing). Hal

ini sering terjadi dalam kasus dumpling untuk perdagangan internasional

(Suandy, 2014).

Page 20: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

2

Transfer pricing dapat didorong dengan alasan perpajakan atau

manajemen. Beban pajak yang besar mendorong perusahaan multinasional

untuk mengalihkan keuntungannya ke negara dengan tarif pajak yang rendah.

Sedangkan dari sisi manajemen, hal ini didasarkan pada keinginan untuk

memaksimalkan keuntungan pemegang saham.

Di Indonesia, dalam Undang- Undang No 36 Tahun 2008 tentang

Pajak Penghasilan, terdapat aturan yang menangani masalah tranfer pricing,

yaitu pada pasal 18. Dalam pasal tersebut ada beberapa hal yang dibahas,

yaitu masalah hubungan istimewa serta perbandingan utang dan modal.

Berdasarkan Undang- Undang No 36 Tahun 2008 Pasal 18 ayat (4), hubungan

istimewa terjadi ketika Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung

atau tidak langsung paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada Wajib

Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah

25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan

di antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir.

Hubungan istimewa dapat mengakibatkan ketidakwajaran harga, biaya,

atau imbalan lain yang direalisasikan dalam suatu transaksi usaha. Secara

universal transaksi antarwajib pajak yang mempunyai hubungan istimewa

tersebut dikenal dengan istilah transfer pricing. Hal ini dapat mengakibatkan

terjadinya pengalihan penghasilan, dasar pengenaan pajak (tax base) atau

biaya dari satu wajib pajak kepada wajib pajak lain yang dapat direkayasa

Page 21: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

3

untuk menekan keseluruhan jumlah pajak terutang atas wajib pajak yang

mempunyai hubungan istimewa tersebut (Yuniasih, et al., 2012).

Perusahaan multinasional dianjurkan untuk menggunakan metode

yang tepat dalam menentukan kebijakan transfer pricing atas transaksi

intercompany. Hal ini sejalan dengan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-

43/PJ/2010 yang telah dirubah yaitu PER-32/PJ/2011 yang menyatakan

digunakannya The Most Appropriate Method dalam menerapkan Arm’s

Length Principle dalam transaksi hubungan istimewa.

Banyak faktor yang mendasari keputusan melakukan transfer pricing.

Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari lingkungan internal maupun

lingkungan eksternal bisnis, seperti pajak, mekanisme bonus, tunneling

incentive serta ukuran perusahaan.

Penelitian mengenai motivasi pajak pun telah dilakukan. Diantaranya

penelitian yang dilakukan oleh Affes dan Bouaziz (2012) di Tunisia

menunjukkan hasil bahwa kebijakan transfer pricing yang diterapkan

perusahaan dipengaruhi oleh perilaku seseorang dalam sebuah pusat

tanggungjawab, struktur perusahaan yang diadopsi dan strategi perusahaan.

Sedangkan Klassen, et al., (2013) yang melakukan penelitian di Amerika

Serikat yang mengemukakan bahwa: (1) perusahaan yang melakukan praktik

transfer pricing memberikan dampak yang signifikan terhadap effective tax

rate perusahaan, (2) anggaran pajak yang besar dan pengalaman yang dimiliki

oleh direktur keuangan (dalam hal ini menangani pajak perusahaan) juga

Page 22: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

4

mempengaruhi effective tax rate yang rendah, (3) antara praktik transfer

pricing dan peminimalisiran pajak terdapat hubungan yang saling berkaitan,

dalam hal departemen pajak perusahaan, sumber daya, tujuan dan

karakteristik perusahaan lainnya

Di Indonesia, juga terdapat penelitian mengenai motivasi pajak

terhadap keputusan transfer pricing, yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Yuniasih, et al., (2012), dengan menggunakan sampel sebanyak 106

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2008-2011, penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pajak berpengaruh

positif terhadap keputusan melakukan transfer pricing. Penelitian yang

dilakukan oleh Hartati, et al., (2014) juga menyatakan bahwa pajak

berpengaruh pada keputusan transfer pricing. Dimana penelitian Hartati et al.,

(2014) menggunakan sampel sebanyak 109 perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012. Penelitian tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kiswanto dan Purwaningsih (2014), yang juga

menunjukkan hasil bahwa pajak berpengaruh positif terhadap keputusan

transfer pricing, dengan menggunakan sampel sebanyak 24 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2013.

Selain motivasi pajak, keputusan melakukan transfer pricing juga

dipengaruhi oleh mekanisme bonus. Bonus akan diberikan kepada manajemen

ketika perusahaan memperoleh laba, sehingga hal ini memicu manajemen

untuk mengatur laba bersih agar memaksimalkan laba yang mereka terima.

Page 23: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

5

Pengaruh kompensasi bonus terhadap transfer pricing telah dilakukan oleh

Hartati et al., baik penelitian yang dilakukan di tahun 2014 maupun 2015

sama-sama menunjukkan hasil bahwa mekanisme bonus berpengaruh positif

terhadap keputusan perusahaan melakukan transfer pricing, dimana penelitian

ini menggunakan sampel sebanyak 109 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2012. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Wirani (2013), yang menyatakan

bahwa mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing.

Keputusan untuk melakukan transfer pricing juga dipengaruhi oleh

tunneling incentive. Tunneling dapat berupa transfer ke perusahaan induk

yang dilakukan melalui transaksi pihak terkait atau pembagian dividen.

Transaksi pihak terkait lebih umum digunakan untuk tujuan tersebut daripada

pembayaran dividen karena perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia harus mendistribusikan dividen kepada perusahaan induk dan

pemegang saham minoritas lainnya. Pemegang saham minoritas perusahaan

yang terdaftar sering dirugikan ketika harga transfer menguntungkan

perusahaan induk atau pemegang saham pengendali (Lo, et al., 2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih, et al., (2012), dengan

menggunakan sampel sebanyak 106 perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010, menunjukkan hasil bahwa

tunneling incentive berpengaruh positif terhadap keputusan melakukan

transfer pricing. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Hartati et al.,

Page 24: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

6

(2015) juga menunjukkan hasil bahwa tunneling incentive berpengaruh

terhadap keputusan melakukan transfer pricing.

Guna melindungi hak pemegang saham minoritas, maka perlu adanya

pengawasan terhadap aktivitas tunneling. Pengawasan akan aktivitas

tunneling dapat dilakukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.

Pengawasan oleh pihak internal dilakukan oleh dewan komisaris, sedangkan

pengawasan eksternal dilakukan oleh kreditur dan auditor independen.

Penelitian yang dilakukan Brundy dan Siswantaya (2014) menunjukkan hasil

bahwa pengawasan oleh pihak internal, kreditur dan auditor independen

berpengaruh signifikan terhadap aktivitas tunneling.

Penelitian yang dilakukan oleh Izadinia, et al., (2013) menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap keputusan melakukan

transfer pricing di negara Iran, karena baik transfer pricing maupun effective

tax rate akan menghasilkan beban pajak yang rendah. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Kiswanto dan Purwaningsih (2014) menunjukkan hasil

dimana ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap keputusan

melakukan transfer pricing. Artinya adalah, semakin besar ukuran perusahaan

maka akan semakin kecil dorongan untuk melakukan transfer pricing, hal ini

karena perusahaan besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga

perusahaan besar akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan

keuangan untuk menghasilkan laporan yang akurat.

Page 25: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

7

Sebenarnya kebijakan transfer pricing digunakan untuk mengevaluasi

kinerja di setiap divisi atau departemen di suatu perusahaan (Suandy, 2014).

Namun kenyataannya, sekarang ini banyak terjadi penyelewengan terhadap

kebijakan transfer pricing, yang salah satunya digunakan untuk menghindari

pajak. Banyak kasus- kasus mengenai penyelewangan kebijakan transfer

pricing yang terungkap, baik di luar negeri ataupun di Indonesia. Kasus yang

terjadi di Indonesia diantaranya yaitu kasus PT Adaro Indonesia yang

terungkap pada tahun 2008.

PT. Adaro Indonesia adalah perusahaan batubara yang memproduksi

batubara berkalori rendah dan ramah lingkungan. Perusahaan tersebut menjual

batubara di bawah harga pasar kepada perusahaan afiliasinya di Singapura

Coaltrade Service International Pte, Ltd pada 2005 dan 2006. Oleh Coaltrade,

batubara tersebut dijual lagi ke pasar sesuai harga pasaran. Hal ini

dimaksudkan guna menghindari pembayaran royalti dan pajak yang harus

dibayarkan ke kas negara Indonesia. Seperti diketahui, Singapura memiliki

tarif pajak yang lebih rendah dibanding Indonesia. Dalam dokumen laporan

keuangan Coaltrade pada tahun 2002-2005, terlihat laba Coaltrade lebih tinggi

dari Adaro. Laporan keuangan tersebut kemudian menimbulkan kecurigaan

karena bagaimana mungkin Adaro yang memiliki tambang kalah dengan

trader (Priyambodo, 2008).

Selain kasus PT. Adaro Indonesia, kasus penyelewengan kebijakan

transfer pricing yang terungkap di Indonesia adalah PT. Toyota Motor

Page 26: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

8

Manufacturing Indonesia (TMMIN). Direktorat Jendral Pajak menemukan

kejanggalan pada laporan keuangan TMMIN tahun 2004, dimana meski laba

turun namun omzet produksi dan penjualan mereka meningkat 40% di tahun

tersebut. Pemeriksa pajak menemukan jawabannya ketika memeriksa struktur

harga penjualan dan biaya Toyota dengan lebih seksama. Disinilah jejak

transfer pricing perseroan ini terungkap. Toyota diduga “memainkan” harga

transaksi dengan pihak terafiliasi dan menambah beban biaya lewat

pembayaran royalti tak wajar (Tempo, 2014).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian mengenai keputusan perusahaan melakukan transfer pricing. Faktor

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tax minimization, mekanisme

bonus, tunneling incentive dan ukuran perusahaan. Berdasarkan hal tersebut,

maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tax

Minimization, Mekanisme Bonus, Tunneling Incentive dan Ukuran

Perusahaan terhadap Keputusan Melakukan Transfer Pricing”. Penelitian

ini menggunakan perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia sebagai sampel.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian

yang dilakukan oleh Winda Hartati, Desmiyawati, dan Julita (2015).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1) Variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu adalah tax

minimization, mekanisme bonus dan tunneling incentive. Sedangkan

Page 27: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

9

dalam penelitian ini, peneliti menambah satu variabel independen yaitu

ukuran perusahaan. Variabel ukuran perusahaan yang diteliti oleh Izadinia,

et al., (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap keputusan transfer pricing, karena baik transfer pricing maupun

effective tax rate akan menghasilkan beban pajak yang rendah. Sedangkan

variabel ukuran perusahaan yang diteliti oleh Kiswanto dan Purwaningsih

(2014) berpengaruh negatif terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Artinya semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin kecil

dorongan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.

2) Proksi untuk mengukur tax minimization pada penelitian sebelumnya

adalah ETR (Effective Tax Rate), sedangkan pada penelitian ini, proksi

untuk mengukur tax minimization adalah CETR (Cash Effective Tax Rate).

3) Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014.

Sementara itu, penelitian sebelumnya menjadikan perusahaan non

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sebagai

sampel penelitian.

Page 28: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

10

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah tax minimization memiliki pengaruh terhadap keputusan

melakukan transfer pricing?

2) Apakah mekanisme bonus memiliki pengaruh terhadap keputusan

melakukan transfer pricing?

3) Apakah tunneling incentive memiliki pengaruh terhadap keputusan

melakukan transfer pricing?

4) Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap keputusan

melakukan transfer pricing?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

menganalisa mengenai:

a. Pengaruh antara tax minimization terhadap keputusan melakukan

transfer pricing.

b. Pengaruh antara mekanisme bonus terhadap keputusan melakukan

transfer pricing.

c. Pengaruh antara tunneling incentive terhadap keputusan melakukan

transfer pricing.

Page 29: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

11

d. Pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap keputusan melakukan

transfer pricing.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan menambah ilmu

pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan

akuntansi, khususnya mengenai tax minimization, mekanisme

bonus, tunneling incentive dan ukuran perusahaan terhadap

keputusan perusahaan melakukan transfer pricing.

3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi peneliti yang akan

melaksanakan penelitian selanjutnya berkaitan dengan topik ini.

4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta ilmu

pengetahuan, terutama mengenai tax minimization, mekanisme

bonus, tunneling incentive dan ukuran perusahaan terhadap

keputusan melakukan transfer pricing yang dapat bermanfaat bagi

penulis di masa yang akan datang.

b. Manfaat Praktis

1) Regulator, dalam hal ini adalah Direktorat Jendral Pajak (DJP) dan

Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam-LK). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti

Page 30: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

12

empiris mengenai pentingnya pengawasan serta efektivitas

peraturan yang telah dikeluarkan mengenai tax minimization,

mekanisme bonus, tunneling incentive dan ukuran perusahaan

terhadap keputusan melakukan transfer pricing, sehingga dapat

meminimalisir penyelewengan kebijakan transfer pricing di

Indonesia.

2) Manajemen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukkan mengenai tax minimization, mekanisme bonus,

tunneling incentive dan ukuran perusahaan terhadap keputusan

melakukan transfer pricing sehingga membantu mereka dalam

mengambil keputusan dan menyadari pentingnya etika bisnis.

Page 31: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan melibatkan dua pihak yaitu, pihak agent, dimana

dalam hal ini adalah manajer dan pihak principal, yaitu pemilik

perusahaan. Teori keagenan menggambarkan kerangka kerja untuk

menganalisa pelaporan keuangan antara manajer dan pemilik perusahaan

(Belkaoui dan Riahi, 2007). Hubungan keagenan adalah sebagai kontrak,

dimana satu atau beberapa orang (principal) mempekerjakan orang atau

pihak lain (agent) untuk melaksanakan sejumlah jasa dan mendelegasikan

wewenang untuk mengambil keputusan. Sehingga manajemen

bertanggungjawab atas semua keputusan yang mereka ambil kepada para

pemangku kepentingan (stakeholders).

Walaupun tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan

pemegang saham, kenyataannya, masalah keagenan (agency problem)

dapat terjadi pada saat tujuan diimplementasikan. Masalah keagenan

(agency problem) terjadi akibat pemisahan tugas manajemen perusahaan

dengan para pemegang saham. Karena adanya pemisahan antara pembuat

keputusan dengan pemilik perusahaan, para manajer bisa saja membuat

keputusan yang sama sekali tidak sesuai dengan tujuan memaksimalkan

kekayaan pemegang saham. Manajer mungkin mencoba untuk

Page 32: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

14

mendapatkan keuntungan untuk diri mereka saja dan menambah beban

para pemegang saham (Keown, et al., 2008).

Teori keagenan merupakan sebuah cabang dari permainan teori

yang mempelajari desain dari kontrak seorang agen untuk bertindak sesuai

dengan kehendak prinsipal, dimana agen tersebut memiliki kepentingan

yang bertolak belakang dengan kepentingan prinsipal. Sebenarnya, agency

theory mempunyai 2 karakter yaitu, kooperatif dan non-kooperatif.

Menjadi non-kooperatif adalah ketika kedua belah pihak (agen dan

prinsipal) memilih untuk bertindak secara tidak kooperatif, kedua belah

pihak tidak setuju untuk mengambil sebuah langkah pasti (Scott, 2012).

Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya masalah keagenan

(Colgan, 2001 dalam Yuniasih, et al., 2012), yaitu:

a. Moral Hazard

Hal ini umumnya terjadi pada perusahaan besar (kompleksitas

yang tinggi), dimana seorang manajer melakukan kegiatan yang tidak

seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi

pinjaman. Manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan

pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika

atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

b. Penahanan Laba (Earnings Retention)

Masalah ini berkisar pada kecenderungan untuk melakukan

investasi yang berlebihan oleh pihak manajemen (agen) melalui

Page 33: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

15

peningkatan dan pertumbuhan dengan tujuan untuk memperbesar

kekuasaan, prestise, atau penghargaan bagi dirinya, namun dapat

menghancurkan kesejahteraan pemegang saham.

c. Horison Waktu

Konflik ini muncul sebagai akibat dari kondisi arus kas,

dengan mana prinsipal lebih menekankan pada arus kas untuk masa

depan yang kondisinya belum pasti, sedangkan manajemen cenderung

menekankan kepada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

d. Penghindaran Risiko Manajerial

Masalah ini muncul ketika ada batasan diversifikasi portofolio

yang berhubungan dengan pendapatan manajerial atas kinerja yang

dicapainya, sehingga manajer akan berusaha meminimalkan risiko

saham perusahaan dari keputusan investasi yang meningkatkan

risikonya. Misalnya manajemen lebih senang dengan pendanaan

ekuitas dan berusaha menghindari peminjaman utang, karena

mengalami kebangkrutan atau kegagalan.

Konflik keagenan dapat merugikan pihak prinsipal (pemilik) karena

pemilik tidak terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan sehingga

tidak memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang memadai. Selain

itu, manajemen selaku agen diberikan wewenang untuk mengelola aktiva

perusahaan sehingga mempunyai insentif melakukan transfer pricing

Page 34: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

16

dengan tujuan untuk menurunkan pajak yang harus dibayar (Yuniasih, et

al., 2012).

2. Transfer Pricing

a. Definisi

Harga transfer sering disebut juga intracompany pricing,

intercorporate pricing, interdivisonal pricing, atau internal pricing.

Pengertian harga transfer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

pengertian yang bersifat netral dan pengertian yang bersifat peyoratif.

Pengertian netral mengasumsikan bahwa harga transfer adalah murni

merupakan strategi dan taktik bisnis tanpa motif pengurangan beban

pajak. Sedangkan pengertian peyoratif mengasumsikan harga transfer

sebagai upaya untuk menghemat beban pajak dengan taktik, antara

lain menggeser laba ke negara yang tarif pajaknya lebih rendah

(Suandy, 2014).

Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and

Development), harga transfer (transfer pricing) adalah:

“Price at which a company undertakes any transactions with

associated enterprise. When a company transfer goods, intangible

property or services to a related company, the prices charged is

defined as a transfer price.”

Sedangkan menurut Gunadi, harga transfer adalah suatu

rekayasa manipulasi harga secara sistematis dengan maksud

mengurangi laba artifisial, membuat seolah- olah perusahaan rugi,

Page 35: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

17

menghindari pajak atau bea di suatu negara (Suandy, 2014). Dari

beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa transfer pricing

adalah penentuan harga atas penyerahan barang, jasa atau intangible

asset kepada perusahaan yang memiliki hubungan intimewa sesuai

dengan prinsip kewajaran.

b. Tujuan Harga Transfer

Harga transfer multinasional berhubungan dengan transaksi

antar divisi dalam satu unit hukum (entitas) atau antar entitas dalam

satu kesatuan ekonomi yang meliputi berbagai wilayah kedaulatan

negara. Tujuan yang ingin dicapai dalam harga transfer adalah sebagai

berikut (Suandy, 2014):

1. Memaksimalkan penghasilan global.

2. Mengamankan posisi kompetitif anak/ cabang perusahaan dan

penetrasi pasar.

3. Mengevaluasi kinerja anak/ cabang perusahaan mancanegara.

4. Menghindarkan pengendalian devisa.

5. Mengatrol kredibilitas asosiasi.

6. Mengurangi risiko moneter.

7. Mengatur arus kas anak/ cabang perusahaan yang memadai.

8. Membina hubungan baik dengan administrasi setempat.

9. Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk.

Page 36: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

18

10. Mengurangi risiko pengambilalihan oleh pemerintah.

c. Metode Harga Transfer (Transfer Pricing)

Menurut Horngren dan Foster (dalam Mario, 2010) terdapat 6

(enam) metode harga transfer yaitu:

1. Harga transfer berdasarkan pasar (Market-Based)

Harga transfer yang berdasarkan biaya kurang memuaskan

untuk perencanaan bisnit unit usaha, motivasi dan evaluasi kerja.

Oleh karena itu, diperkenalkan harga transfer dengan basis harga

pasar. Model dari bentuk ini berada pada harga pasar yang berlaku

(current-market place) dengan harga pasar dikurangi diskon

(market-price minus discount). Bentuk ini dijadikan tolak ukur

untuk menilai kemampuan kinerja manajemen unit usaha karena

hal ini menunjukkan kemampuan produk untuk menghasilkan laba

serta merangsang unit usaha untuk bekerja secara bersaing. Bentuk

ini dipakai apabila pasar perantara cukup bersaing dan saling

ketergantungan antar unit usaha. Dengan menggunakan harga

pasar dalam pasar yang secara sempurna kompetitif, suatu

perusahaan dapat mencapai tujuan congruence, dukungan

manajemen, evaluasi kinerja unit usaha, dan otonomi unit usaha.

2. Harga transfer berdasarkan biaya (Cost-Method)

Harga yang berdasarkan pada biaya produksinya. Biaya yang

digunakan dalam harga transfer berdasarkan biaya dapat

Page 37: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

19

merupakan biaya aktual (actual cost) atau biaya yang dianggarkan

(budget cost). Penentuan harga transfer berdasarkan biaya dalam

konsep ini sederhana dan menghemat sumber daya karena

informasi biaya tersedia pada setiap tingkat aktivitas.

3. Harga transfer berdasarkan negosiasi

Pemberian tingkat otoritas dan pengendalian laba per divisi secara

memadai menghendaki kemungkinan penentuan harga transfer

berdasarkan negosiasi. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa

kedua unit usaha mempunyai posisi tawar-menawar yang sama,

namun penentuan harga transfer yang demikian akan memakan

waktu, mengulang pemeriksaan serta revisi harga transfer.

4. Full Cost Bases

Dalam praktiknya, beberapa perusahaan menggunakan harga

transfer berdasarkan full cost. Untuk menaksir suatu harga

mendekati harga pasarnya, harga transfer berdasarkan biaya

terkadang dibuat pada full cost ditambah dengan suatu margin.

Harga transfer ini terkadang dapat mengarahkan pada keputusan

unit usaha

5. Harga transfer arbitrase

Dalam pendekatan ini, harga transfer ditentukan berdasarkan

interaksi kedua unit usaha dan pada tingkat yang dianggap terbaik

bagi kepentingan perusahaan.

Page 38: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

20

6. Harga transfer ganda

Harga transfer ini digunakan untuk memenuhi disparitas

renponsibilitas dari unit usaha perusahaan.

d. Metode Penentuan Harga Pasar Wajar (Arm’s Length Price)

Menurut arm’s length standard, harga- harga transfer

seharusnya ditetapkan supaya dapat mencerminkan harga yang akan

disusun oleh pihak- pihak yang tidak terkait yang bertindak secara

bebas. Arm’s length standard yang paling banyak diterapkan adalah

sebagai berikut (Suandy, 2014) :

1. Comparable uncontrolled pricing method

Metode ini mengevaluasi kewajaran harga transfer dengan

mengacu pada tingkat harga yang terjadi antara unit yang

independen atau antara perusahaan multinasional dengan unit yang

independen. Secara teoritis, metode ini termasuk yang paling baik,

namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala, misalnya

perbedaan kuantitas, kualitas, kondisi, waktu penjualan, merek

dagang, pangsa pasar, dan geografis pasar.

2. Resale pricing method

Metode ini diterapkan untuk produk yang ditransfer ke anggota

grup lainnya untuk dijual kembali. Kewajaran harga transfer

didekati dengan pengurangan harga penjualan kepada pihak

Page 39: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

21

independen dengan suatu mark-up yang wajar (sebanyak laba dan

biaya si penjual). Kesulitan terjadi dalam menentukan mark-up.

3. Cost plus pricing method

Metode ini mendekati kewajaran harga transfer dengan

menambahkan mark up yang wajar pada harga pokok pihak yang

mentransfer. Pendekatan ini umumnya dipakai dalam hal

penyerahan barang setengah jadi (semifinished product) atau salah

satu anggota grup sebagai subkontraktor dari yang lainnya.

4. Other method

Dalam keadaan tertentu, kombinasi ketiga metode di atas perlu

diterapkan, atau mungkin metode lain, misalnya alokasi laba yang

diperoleh grup perusahaan dalam transaksi tertentu, kalkulasi

tingkat keuntungan yang pantas pada investasi Wajib Pajak.

3. Pajak

a. Definisi

Menurut Undang-Undang Perpajakan No. 28 Tahun 2007,

yang dimaksud dengan pajak adalah: “Pajak adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Rochmat Soemitro, membahas pengertian pajak sebagai

berikut: “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa

timbal-balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan

yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum” (Sukrisno dan

Estralita, 2009)

Page 40: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

22

Sedangkan pajak menurut N. J. Feldman adalah: “Prestasi

yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut

norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya

kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum” (Resmi, 2009).

Menurut Resmi (2009), beberapa ciri-ciri yang melekat pada

definisi pajak adalah sebagai berikut:

1) Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang

serta aturan pelaksanaannya.

2) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah.

3) Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

4) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah,

yang bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, digunakan

untuk membiayai public investment.

b. Tax Minimization

Tax minimization merupakan strategi untuk meminimalkan

beban pajak terutang, yang dapat dilakukan melalui tindakan transfer

biaya atau transfer pendapatan ke negara lain (Hartati, et al., 2014).

Klassen, et al. (2014) menyatakan bahwa perusahaan yang fokus pada

tax minimization cenderung memiliki tarif pajak efektif yang rendah.

Page 41: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

23

Tax minimization berkaitan dengan strategi penghematan pajak.

Secara umum, penghematan pajak menganut prinsip the least and

latest, yaitu membayar dalam jumlah seminimal mungkin dan pada

waktu terakhir yang masih diizinkan oleh undang-undang dan

peraturan perpajakan (Suandy, 2014).

Sebagian besar pengusaha dalam dunia bisnis sering

mengidentikkan pajak sebagai biaya, sehingga para pengusaha akan

melakukan usaha-usaha untuk meminimalkan biaya pajaknya agar laba

perusahaan menjadi optimal (Suarningrat dan Setiawan, 2013).

Suandy (2014) menyatakan bahwa usaha meminimalkan jumlah beban

pajak (tax minimization) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik

yang masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful) maupun yang

melanggar peraturan perpajakan (unlawful).

c. Fungsi Pajak

Terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair (sumber

keuangan negara) dan fungsi regularend (pengatur) (Resmi, 2009).

1. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)

Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan

salah satu sumber penerimaaan pemerintah untuk membiayai

pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber

keuangan negara, pemerintah berupaya memasukkan uang

sebanyak- banyaknya untuk kas negara. Upaya tersebut ditempuh

Page 42: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

24

dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi pemungutan pajak

melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti

Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) dan lain- lain.

2. Fungsi Regularend (Fungsi Pengatur)

Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat

untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam

bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu

di luar bidang keuangan.

d. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan

yaitu (Resmi, 2009):

a. Official Assesment System, adalah sistem pemungutan pajak

dimana jumlah pajak yang dilunasi atau terutang oleh wajib pajak

dihitung dan ditetapkan oleh fiskus atau aparat pajak, jadi dalam

sistem ini wajib pajak bersifat pasif sedangkan fiskus bersifat aktif.

Menurut sistem ini utang pajak timbul apabila telah ada ketetapan

pajak dan fiskus.

b. Self Assesment System, adalah sistem pernungutan pajak di mana

wajib pajak harus menghitung, memperhitungkan, membayar, dan

melaporkan jumlah pajak yang terutang. Aparat pajak (fiskus)

Page 43: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

25

hanya bertugas melakukan penyuluhan dan pengawasan untuk

mengetahui kepatuhan wajth pajak. Dengan demikian jika

dihubungkan dengan ajaran timbulnya utang pajak, maka self

assestment system sesuai dengan timbulnya utang pajak menurut

ajaran materiil, artinya utang pajak timbul apabila ada yang

menyebabkan timbulnya utang pajak.

c. With Holding System, adalah sistem pemungutan pajak yang

dimana besarnya pajak terutang dihitung dan dipotong oleh pihak

ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud di sini antara lain pemberi

kerja, dan bendaharawan pemerintah

4. Mekanisme Bonus

Menurut Suryatiningsih, et al., (2009) skema bonus direksi adalah

komponen penghitungan besarnya jumlah bonus yang diberikan oleh

pemilik perusahaan atau para pemegang saham melalui RUPS kepada

anggota direksi yang dianggap mempunyai kinerja baik setiap tahun serta

apabila perusahaan memperoleh laba (Hartati, et al., 2014).

Menurut Bonus Plan Hypothesis (Watts and Zimmerman, 1990

dalam Jayengsari dan Soetedjo, 2013), ketika perusahaan memberikan

kompensasi bonus maka manajer akan memilih metode akuntansi tertentu

untuk melakukan praktik manajemen laba sehingga dapat memaksimalkan

bonus yang akan diperoleh. Mengingat bahwa mekanisme bonus

berdasarkan pada besarnya laba, yang merupakan cara paling populer

Page 44: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

26

dalam memberikan penghargaan kepada direksi / manajer, maka adalah

logis bila direksi yang remunerasinya didasarkan pada tingkat laba akan

memanipulasi laba tersebut untuk memaksimalkan penerimaan bonus dan

remunerasinya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mekanisme bonus merupakan

salah satu strategi atau motif perhitungan dalam akuntansi yang tujuannya

adalah untuk memberikan penghargaan kepada direksi atau manajemen

dengan melihat laba perusahaan secara keseluruhan. Karena sebagai akibat

dari adanya praktik transfer pricing maka tidak menutup kemungkinan

akan terjadi kerugian pada salah satu divisi atau subunit (Hartati, et al.,

2014).

Ada dua sumber pendanaan bonus yang paling umum (Brigham,

2009) yaitu laba SBU (Strategic Business Unit) dan sumber perusahaan

secara keseluruhan yang berdasarkan total laba perusahaan. Dengan

demikian rata-rata pemberian kompensasi bonus di lihat dari kinerja

manajemen perusahaan yang diukur melalui laba bersih perusahaan,

semakin tinggi laba yang dihasilkan maka semakin baik pula kinerja

rnanajemen sebuah perusahaan tersebut sehingga semakin besar pula

bonus yang diberikan kepada manajemen perusahaan khususnya dewan

direksi.

Dalam membayarkan bonus, ada dua cara umum yang sering

dipakai oleh perusahaan yaitu pemberian secara tunai dan pemberian

Page 45: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

27

saham yang berupa saham biasa. Secara tunai biasanya diberikan melalui

remunerasi maupun pemberian harta lain seperti fasilitas rumah,

kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan apabila tidak secara tunai dapat

diberikan melalui saham bonus, saham biasa, dan lain- lain.

5. Tunneling Incentive

Johnson, et al., (dalam Brundy dan Siswantaya, 2014) menyatakan

bahwa tunneling merupakan pemindahan sumber daya keluar perusahaan

ke pemegang saham pengendali. Sedangkan menurut Klassen, et al.

(2013) menyatakan bahwa tunneling adalah kegiatan pemegang saham

mayoritas yang mengutamakan kepentingan mereka sendiri dan

merugikan pemegang saham minoritas.

Tunneling dapat muncul dalam dua bentuk. Pertama, pemegang

saham pengendali dapat memindahkan sumber daya dari perusahaan ke

dirinya melalui transaksi antara perusahaan dengan pemilik. Transaksi

tersebut dapat dilakukan melalui penjualan aset, kontrak harga transfer,

kompensasi eksekutif yang berlebihan, pemberian pinjaman, dan lainnya.

Kedua, pemegang saham pengendali dapat meningkatkan bagiannya atas

perusahaan tanpa memindahkan aset melalui penerbitan saham dilutif atau

transaksi keuangan lainnya yang mengakibatkan kerugian bagi pemegang

saham non-pengendali (Brundy dan Siswantaya, 2014)

Mutamimah (2009) menyatakan bahwa tunneling yang dilakukan

oleh pemegang saham pengendali terhadap pemegang saham minoritas

Page 46: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

28

lebih besar terjadi pada struktur kepemilikan terkonsentrasi tinggi

dibanding pada struktur kepemilikan terkonsentrasi rendah. Hasil ini

menunjukkan kekuatan pemegang saham pengendali untuk melakukan

tunneling lebih besar terjadi pada struktur kepemilikan terkonsentrasi

tinggi dibanding pada struktur kepemilikan terkonsentrasi rendah.

Tunneling pada struktur kepemilikan terkonsentrasi disebabkan oleh

beberapa hal. Pertama, pemegang saham pengendali mempunyai insentif

dan kemampuan untuk melakukan transaksi-transaksi dengan harga

tertentu. Kedua, lemahnya perlindungan hak-hak pemegang saham

minoritas. Ketiga, pemegang saham pengendali mempunyai kekuatan

untuk mempengaruhi manajemen dalam membuat keputusan-keputusan

yang hanya memaksimumkan kepentingan pemegang saham pengendali

dan merugikan kepentingan pemegang saham minoritas (Marfuah dan

Azizah, 2014).

Brundy dan Siswantaya (2014) menyatakan bahwa sebagai salah

satu upaya untuk mengurangi dan mencegah aktivitas tunneling,

perusahaan seharusnya menerapkan mekanisme pengawasan yang efektif.

Melalui pengawasan yang dilakukan oleh banyak pihak yang dinilai

independen akan membatasi ruang lingkup yang seringkali digunakan

pemegang saham pengendali untuk melakukan tunneling.

Page 47: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

29

6. Ukuran Perusahaan

Ketentuan untuk ukuran perusahaan diatur dalam UU RI No. 20

Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah. Peraturan tersebut

menjelaskan 4 (empat) jenis ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari

jumlah penjualan dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Keempat jenis ukuran perusahaan tersebut antara lain:

a. Perusahaan dengan usaha ukuran mikro, yaitu memiliki kekayaan

bersih ≤Rp 50.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan

memiliki jumlah penjualan ≤Rp 300.000.000,-.

b. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil, yaitu memiliki kekayaan

bersih Rp50.000.000,- sampai Rp 500.000.000,- (tidak termasuk

tanah dan bangunan) serta memiliki jumlah penjualan Rp

300.000.000,- sampai dengan Rp 2.500.000.000,-.

c. Perusahaan dengan usaha ukuran menengah, yaitu memiliki

kekayaan bersih Rp 500.000.000,- sampai Rp 10.000.000.000,-

(tidak termasuk tanah dan bangunan) serta memiliki jumlah

penjualan Rp 2.500.000.000,- sampai dengan Rp 50.000.000.000,-.

d. Perusahaan dengan usaha ukuran besar, yaitu memiliki kekayaan

bersih ≥Rp 10.000.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan)

serta memiliki jumlah penjualan ≥Rp 50.000.000.000,-.

Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian

besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Pada umumnya penelitian di

Page 48: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

30

Indonesia menggunakan total aset sebagai proksi dari ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan akan sangat penting bagi investor karena akan

berhubungan dengan resiko investasi yang dilakukan (Pujiningsih, 2011

dalam Kiswanto & Purwaningsih, 2014).

Ukuran perusahaan menunjukkan kestabilan dan kemampuan

perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonominya. Semakin besar ukuran

suatu perusahaan maka semakin menjadi pusat perhatian dari pemerintah

dan akan menimbulkan kecenderungan bagi para manajer perusahaan

untuk berlaku patuh (compliances) atau agresif (tax avoidance) dalam

perpajakan (Kurniasih dan Sari, 2013).

.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil- hasil penelitian sebelumnya mengenai topik yang

berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 di halaman

selanjutnya:

Page 49: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

31

Bersambung pada halaman selanjutnya

No Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil Penelitian

1. Winda Hartati,

Desmiyawati, dan Julita

(2015)

Tax Minimization,

Tunneling Incentive dan

Mekanisme Bonus

terhadap Keputusan

Transfer Pricing (Studi

Empiris pada Seluruh

Perusahaan yang Listing

di BEI)

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Sekunder

c. Sample : 109 perusahaan

yang terdaftar di BEI tahun 2012

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Regresi

Logistik

f. Variabel Lain : -

g. Lokasi : Indonesia

√ √ √ √ Tax minimization, tunneling

incentive, dan mekanisme bonus

berpengaruh terhadap keputusan

transfer pricing.

2. Winda Hartati,

Desmiyawati, dan Nur

Azlina (2014)

Analisis Pengaruh Pajak

dan Mekanisme Bonus

terhadap Keputusan

Transfer Pricing (Studi

Empiris pada Seluruh

Perusahaan yang Listing

di BEI)

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Sekunder

c. Sample : 109 perusahaan

yang terdaftar di BEI tahun 2012

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Regresi

Logistik

f. Variabel Lain : -

g. Lokasi : Indonesia

√ √ √ Pajak dan mekanisme bonus

berpengaruh terhadap keputusan

transfer pricing.

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Page 50: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil Penelitian

3. Nancy Kiswanto dan

Anna Purwaningsih

(2014)

Pengaruh Pajak,

Kepemilikan Asing, dan

Ukuran Perusahaan

Terhadap Transfer

Pricing Pada Perusahaan

Manufaktur di BEI

Tahun 2010-2013

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Sekunder

c. Sample : 24 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2010-2013

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Regresi

Logistik

f. Variabel Lain : Kepemilikan

Asing

g. Lokasi : Indonesia

√ √ √ Untuk pajak dan kepemilikan

asing memiliki pengaruh positif

terhadap transfer pricing,

sedangkan untuk variabel

ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap transfer

pricing.

4. Kenneth Klassen, Petro

Lisowsky dan Devan

Mescall (2014)

Transfer Pricing :

Strategies, Practices, and

Tax Minimazition

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Primer

c. Sample : 219 responden

yang merupakan direktur pajak

perusahaan

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Multivariate

Regression

f. Variabel Lain : Tax budget dan

tax director

g. Lokasi : Amerika

Serikat

√ √ 1. Keberhasilan perusahaan

melakukan transfer pricing

memberikan dampak

signifikan terhadap effective

tax rate.

2. Anggaran pajak yang besar

dan pengalaman direktur

juga mempengaruhi effective

tax rate yang rendah.

3. Antara praktek transfer

pricing dan peminimalisiran

pajak terdapat hubungan

yang saling berkaitan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 51: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil Penelitian

5. Shirley Chen Ye

Ekström, Loris Dall dan

Darja Nikolajeva (2014)

Tax Motivated Transfer

Pricing

a. Jenis : Kualitatif dan

kuantitatif

b. Sumber : Primer dan

sekunder

c. Sample : Untuk data primer

terdapat 50 responden yang

dipilih secara acak, terdiri dari 25

masyarakat umum Swedia dan

25 mahasiswa Universitas Lund.

Sedangkan data sekunder diambil

dari berita terkait tax planning

yang dimuat di 5 surat kabar dan

2 stasiun televisi di Swedia

d. Lokasi : Swedia

√ √ Secara teori, tax avoidance yang

dilakukan oleh perusahaan

multinasional akan

menyebabkan masalah

legitimasi bagi perusahaan

tersebut. Namun, kenyataannya

perilaku tax avoidance tersebut

tidak membahayakan legitimasi

mereka dikarenakan kurangnya

perhatian dari publik, yang

disebabkan oleh kurangnya

ekspos oleh media.

6. Naser Izadinia, Dariush

Foroghi, dan Setare

Soltan Gheis (2013)

The Effect of Size,

Return on Sales,

Leverage, Fixed Assets,

Industry and Ownership

on Effective Tax Rate in

the Listed Companies of

Tehran Stock Exchange

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Primer

c. Sample : 78 perusahaan

yang terdaftar di Tehran Stock

Exchange

d. Analisis Data : Multiple

Regression

e. Variabel Lain : Return on Sales,

Leverage, Fixed Asset, Industry

Type dan Ownership Structure

f. Lokasi : Iran

√ √ Hasil menunjukkan bahwa 4

dari 6 variabel yang diteliti,

yaitu size, financial leverage,

ownership structure dan

industry type memiliki pengaruh

terhadap tax rate.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 52: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

No Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil Penelitian

7. Nelly Wirani (2013)

Pengaruh Manajemen

Pajak dan Mekanisme

Bonus Terhadap

Keputusan Transfer

Pricing Perusahaan

Manufaktur yang Listing

di Bursa Efek Indonesia

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Sekunder

c. Sample : Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2009-2012

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Regresi

Logistik

f. Variabel Lain : -

g. Lokasi : Indonesia

√ √ √ Adanya pengaruh yang

signifikan dari variabel

manajemen pajak dan

mekanisme bonus terhadap

keputusan transfer pricing pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2009-

2012.

8. Rizky Drivina Jayengsari

dan Soegeng Soetedjo

(2013)

Pengaruh Good

Corporate Governance,

Kualitas Audit,

Kompensasi Bonus, dan

Ukuran Perusahaan

terhadap Praktik

Manajemen Laba pada

Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Sekunder

c. Sample : 30 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2009-2011

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Regresi

Berganda

f. Variabel Lain : Good Corporate

Governance, Kualitas Audit,

Manajemen Laba

g. Lokasi : Indonesia

√ √ Good corporate governance,

kualitas audit, kompensasi

bonus, dan ukuran perusahaan

berpengaruh simultan secara

signifikan terhadap manajemen

laba. Namun secara parsial

hanya variabel kualitas audit

yang memiliki pengaruh

signifikan positif terhadap

praktik manajemen laba pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2009-2011.

Page 53: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti dan Judul Metodologi Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil Penelitian

9. Ni Wayan Yuniasih, Ni

Ketut Rasmini, dan

Made Gede Wirakusuma

(2012)

Pengaruh Pajak dan

Tunneling Incentive pada

Keputusan Transfer

Pricing Perusahaan

Manufaktur yang Listing

di BEI

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Sekunder

c. Sample : 106 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2008-2010

d. Metode Sampel : Purposive

Sampling

e. Analisis Data : Regresi

Logistik

f. Variabel Lain : -

g. Lokasi : Indonesia

√ √ √ Pajak dan tunneling incentive

berpengaruh positif pada

keputusan perusahaan untuk

melakukan transfer pricing.

10. Habib Affes dan Zied

Bouaziz (2012)

The Impact of the

Strategy in Determining

Transfer Prices: Case of

the Tunisian Companies

a. Jenis : Kuantitatif

b. Sumber : Primer

c. Sample : 32 perusahaan

d. Analisis Data : Bivariate

Analysis

e. Variabel Lain : Behaviour of the

person in charge dan strategic

direction

f. Lokasi : Tunisia

√ Terdapat pengaruh antara

perilaku seseorang dalam

sebuah pusat tanggungjawab,

struktur perusahaan yang

diasopsi dan strategi perusahaan

dengan kebijakan transfer

pricing yang diterapkan di

perusahaan di Tunisia.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 54: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

36

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Tax Minimization terhadap Keputusan Melakukan Transfer

Pricing

Penelitian yang dilakukan oleh Hartati, et al., (2014) menunjukkan

adanya pengaruh signifikan antara pajak dengan keputusan melakukan

transfer pricing. Hartati menyatakan besarnya keputusan untuk melakukan

praktik transfer pricing akan mengakibatkan pembayaran pajak menjadi

lebih rendah secara global pada umumnya. Hal ini disebabkan karena

perusahaan multinasional yang memperoleh keuntungan akan melakukan

pergeseran pendapatan dari negara- negara dengan tarif pajak tinggi ke

negara- negara dengan tarif pajak rendah. Sehingga semakin tinggi tarif

pajak suatu negara maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan

melakukan praktik transfer pricing.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih, et al. (2012) menyatakan

bahwa alasan pajak menjadi motivasi melakukan transfer pricing adalah

karena beban pajak yang semakin besar memicu perusahaan untuk dapat

menekan beban tersebut, salah satunya dengan transfer pricing. Transaksi

pihak terkait lebih umum digunakan untuk tujuan transfer kekayaan

daripada pembayaran dividen karena perusahaan yang terdaftar harus

mendistribusikan dividen kepada perusahaan induk dan pemegang saham

minoritas lainnya.

Page 55: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

37

Penelitian yang dilakukan oleh Klassen, et al. (2013)

mengungkapkan pajak dan transfer pricing sudah menjadi isu sentral saat

ini yang dialami oleh seluruh dunia yang terkait dalam jaringan

perdagangan global. Banyak perusahaan sering melakukan transfer

pricing guna memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan pajak,

karena pajak dianggap sebagai beban yang mengurangi keuntungan.

Transfer pricing terkait dengan adanya transaksi hubungan

istimewa atau transaksi dengan relasi terkait, dimana terdapat perbedaan

harga jual dengan pihak ketiga. Hunter, et al. (2015) menjelaskan tiga hal

mengapa ada perbedaan harga jual antara transaksi dengan relasi terkait

dan pihak ketiga. Pertama, pembelian yang dilakukan pihak relasi terkait

umumnya berjumlah lebih besar dibanding pihak ketiga, sehingga pihak

relasi ini akan diberi diskon pembelian yang akan mengurangi harga jual.

Kedua, dalam praktiknya, transaksi dengan pihak relasi sering dipisahkan

antara barang berwujud dengan royaltinya. Berbeda dengan transaksi ke

pihak ketiga dimana barang yang dijual ditambahkan dengan beban royalti

sehingga harga jual ke pihak relasi terlihat lebih rendah. Ketiga, biaya dan

risiko penjual biasanya lebih rendah ketika menjualnya ke pihak relasi

dibanding dengan pihak ketiga, sehingga hal ini akan mengurangi harga

jual ke pihak relasi.

Page 56: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

38

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hartati, et al. (2014),

Yuniasih, et al. (2012) dan Klassens, et al. (2013) maka diduga bahwa tax

minimization berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer pricing.

Sehingga dalam penelitian ini hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai

berikut:

H1: Tax minimization berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer

pricing

2. Pengaruh Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing

Penelitian yang dilakukan oleh Jayengsari dan Soetedjo (2013)

menunjukan hasil bahwa mekanisme bonus berpengaruh terhadap

manajemen laba. Adanya insentif tertentu berupa kompensasi bonus dari

pemilik ke manajemen menambah ketertarikan manajemen untuk

melakukan manajemen laba. Laba yang sudah dimanipulasi tidak mampu

memberikan informasi yang sebenarnya tentang perusahaan sehingga

dianggap merugikan pihak pengguna laporan keuangan terutama pihak

eksternal. Dari hasil penelitian Jayengsari dan Soetedjo ini, maka terdapat

indikasi bahwa perusahaan akan melakukan beberapa cara atau metode

untuk memanajemen laba yang dapat mendatangkan bonus yang besar,

salah satu caranya yaitu melalui kebijakan transfer pricing.

Page 57: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

39

Penelitian yang dilakukan oleh Wirani (2013), menunjukkan bahwa

mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Begitu pula dengan hasil penelitian Hartati, et al. (2014) yang

menunjukkan adanya pengaruh mekanisme bonus terhadap keputusan

melakukan transfer pricing. Hal ini karena dalam memberikan bonus

kepada direksi, pemilik perusahaan tentu akan melihat kinerja para direksi

dalam mengelola perusahaannya. Dalam hal ini, pemilik perusahaan akan

melihat laba perusahaan yang dihasilkan secara keseluruhan sebagai

penilaian untuk kinerja para direksinya. Untuk itu, para direksi tentu akan

berusaha semaksimal mungkin agar laba perusahaan secara keseluruhan

mengalami peningkatan termasuk dengan cara melakukan praktik transfer

pricing.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jayengsari dan Soetedjo

(2013), Wirani (2013) dan Hartati, et al. (2014) maka diduga bahwa

mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Sehingga dalam penelitian ini hipotesis yang dirumuskan adalah

sebagai berikut:

H2: Mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan melakukan

transfer pricing

Page 58: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

40

3. Pengaruh Tunneling Incentive terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing

Perbedaan struktur kepemilikan berpengaruh pada jenis masalah

keagenan yang ditimbulkan. Adanya kepemilikan yang besar pada

pemegang saham mayoritas menimbulkan konflik antara pemegang saham

minoritas dan pemegang saham mayoritas. Dimana yang biasanya terjadi

adalah aktivitas tunneling, yaitu aktivitas pengalihan aset dan laba keluar

perusahaan untuk kepentingan pemegang saham mayoritas atau

pengendali perusahaan tersebut.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan aktivitas

tunneling adalah dengan menerapkan mekanisme pengawasan yang efektif.

Penelitian yang dilakukan Brundy dan Siswantaya (2014) menunjukkan

hasil bahwa mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh pihak internal

perusahaan, kreditor serta auditor independen berpengaruh signifikan

terhadap aktivitas tunneling. Artinya semakin baik dan terkoordinir

mekanisme pengawasan oleh berbagai pihak maka akan semakin

mengurangi aktivitas tunneling.

Penelitian yang dilakukan oleh Affes dan Bouaziz (2012)

mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan perusahaan, strategic

direction, dan tax director berpengaruh signifikan terhadap pengambilan

keputusan transfer pricing. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh

Page 59: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

41

Yuniasih, et al. (2012) yang menyatakan bahwa tunneling incentive

berpengaruh signifikan terhadap keputusan melakukan transfer pricing.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartati, et al. (2015), menunjukkan

bahwa tunneling incentive berpengaruh signifikan terhadap keputusan

melakukan transfer pricing. Transaksi pihak terkait lebih umum

digunakan untuk tujuan transfer kekayaan kepada pemegang saham

mayoritas daripada pembayaran dividen, hal tersebut karena perusahaan

harus mendistribusikan dividen kepada perusahaan induk dan pemegang

saham minoritas lainnya. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yuniasih, et al. (2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hartati, et al. (2015), Affes

dan Bouaziz (2012) serta Yuniasih, et al. (2012) maka diduga bahwa

tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Sehingga dalam penelitian ini hipotesis yang dirumuskan adalah

sebagai berikut:

H3: Tunneling incentive berpengaruh pada keputusan melakukan transfer

pricing

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Melakukan

Transfer Pricing

Ukuran perusahaan menunjukkan kestabilan dan kemampuan

perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonominya. Semakin besar ukuran

Page 60: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

42

suatu perusahaan maka semakin menjadi pusat perhatian dari pemerintah

dan akan menimbulkan kecenderungan bagi para manajer perusahaan

untuk berlaku patuh (compliances) atau agresif (tax avoidance) dalam

perpajakan (Kurniasih dan Sari, 2013).

Penelitian yang dilakukan Izadinia, et al. (2013) menyatakan bahwa

dari empat dari enam variabel yang mereka teliti berpengaruh terhadap

effective tax rate. Keempat variabel tersebut adalah size (ukuran

perusahaan), Return on Sales, leverage (tingkat utang) dan tipe industri.

Hal ini memperjelas adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan

kebijakan transfer pricing. Karena tujuan dari pengambilan keputusan

transfer pricing adalah mencapai tingkat effective tax rate yang rendah

sehingga berdampak pada beban pajak yang rendah. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Kiswanto dan Purwaningsih (2014) juga

menunjukkan hasil dimana ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

keputusan melakukan transfer pricing.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Izadinia, et al. (2013) serta

Kiswanto dan Purwaningsih (2014) maka diduga bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer pricing.

Page 61: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

43

Sehingga dalam penelitian ini hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai

berikut:

H4: Ukuran perusahaan berpengaruh pada keputusan melakukan transfer

pricing.

Page 62: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

44

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar

2.1 dibawah ini:

Bersambung ke halaman selanjutnya

Kepentingan

perusahaan untuk

memperoleh laba

yang diinginkan

UU PPh No. 36 Tahun

2008 yang mengatur

tentang transaksi antar

perusahaan yang

memiliki hubungan

istimewa

Gap

Kemungkinan penyelewengan kebijakan transfer pricing

Pengaruh Tax Minimization, Mekanisme Bonus, Tunneling Incentive

dan Ukuran Perusahaan pada Keputusan Melakukan Transfer Pricing

Basis Teori : Teori Keagenan (Agency Theory)

Page 63: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

45

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Variabel Independen:

Variabel Dependen:

Keputusan Melakukan

Transfer Pricing (Y)

(Hartati, et al., 2015)

Model Analisis : Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, dan Saran

Tax Minimization (X1)

(Kiswanto & Purwaningsih, 2014)

Mekanisme Bonus (X2)

(Hartati, et al., 2015)

Tunneling Incentive (X3)

(Hartati, et al., 2015)

Ukuran Perusahaan (X4)

(Kiswanto & Purwaningsih, 2014)

Page 64: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu tax

minimization, mekanisme bonus, tunneling incentive dan ukuran perusahaan

terhadap variabel dependen, yaitu keputusan melakukan transfer pricing.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaaan non keuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling, dimana peneliti menentukan sampel

sebagai objek penelitian dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2014.

2. Perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan asing dengan persentase

kepemilikian 20% atau lebih. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 15 yang

menyatakan bahwa pemegang saham pengendali adalah pemegang saham

yang bersifat ekuitas sebesar 20% atau lebih.

Page 65: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

47

3. Perusahaan yang menyajikan laporan tahunan dengan periode yang

berakhir pada 31 Desember.

4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan.

Hal ini dikarenakan perusahaan yang mengalami kerugian tidak memiliki

kewajiban perpajakan di tingkat perusahaan sehingga motivasi pajak tidak

relevan.

C. Metode Pengumpulan Data

Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui

metode dokumentasi. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan annual report, laporan keuangan berserta laporan audit oleh

auditor independen dan data lain yang diperlukan berdasarkan penjelasan

sebelumnya. Data pendukung lainnya diperoleh dengan metode studi pustaka

dari jurnal- jurnal ilmiah serta literatur yang memuat pembahasan berkaitan

dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis

kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis

permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini,

Page 66: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

48

analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuansi data- data penelitian

sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

model logis atau regresi logistik (logistic regression) dengan bantuan program

IBM Statistic Package for Social Sciences (SPSS). Alasan penggunaan alat

regresi logistik adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi (keputusan

melakukan transfer pricing yang diproksikan dengan keberadaan penjualan

kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Dalam hal ini dapat

dianalisis dengan regresi logistik karena tidak perlu asumsi normalitas data

variabel independennya.

1. Tahapan Regresi Logistik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logitik

adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011):

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dai nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness. Mean

digunakan untuk memperkirakan besar rata- rata populasi yang

diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai

dispersi rata- rata dari sampel. Maksimum dan minimum adalah nilai

paling besar dan paling kecil dari data yang digunakan untuk melihat

Page 67: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

49

nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini diperlukan untuk

melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan

dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likelihood

Estimation (MLE).

Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0

Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0

Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (X) tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang diperhatikan

dalam populasi. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan menggunakan

α = 5%. Kaidah pengambilan keputusan adalah:

1) Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka hipotesis alternatif

didukung.

2) Jika nilai probabilitas (sig.) > α = 5% maka hipotesis alternatif

tidak didukung.

c. Menilai Keseluruhan Modal (Overall Model Fit)

Beberapa test statistik diberikan untuk menilai overall model fit.

Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

H1 : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 68: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

50

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis

nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan

pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas

bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk

menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -

2LogL. Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang

lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan

data.

d. Koefesien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Cox dan Snell’s R Square merupakan alat ukur yang mencoba

meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada

teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu)

sehingga sulit diinterprestasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan

modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa

nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan

dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai

maksimumnya.

Nilai Nagelkerke’s R2 dapat diinterprestasikan seperti nilai R

2

pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan

variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

Page 69: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

51

variabel independen memberikan hampir semua infomasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

e. Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok

atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan

data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari

0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan

antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model

tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih

besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti

model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan

model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

f. Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logictic regression) yaitu dengan melihat pengaruh tax

minimization, mekanisme bonus, tunneling incentive dan ukuran

Page 70: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

52

perusahaan terhadap keputusan perusahaan melakukan transfer pricing

pada perusahaan non keuangan.

Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

TP = α + ß1TAX + ß2BONUS + ß3TNC + ß4SIZE + ε

Keterangan:

TP : Transfer Pricing, 1 untuk perusahaan yang melakukan

penjualan ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa, 0

untuk perusahaan yang tidak melakukan penjualan ke pihak

yang mempunyai hubungan istimewa

α : Konstanta

β1–β4 : Koefisien variabel independen

TAX : Tax Minimization

BONUS : Mekanisme Bonus

TNC : Tunneling Incentive

SIZE : Ukuran Perusahaan

ε : Koefisien error

Page 71: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

53

E. Operasionalisasi Variabel

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing- masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Tax Minimization (X1)

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang

– undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran

rakyat. Tax minimization dalam penelitian ini diproksikan dengan cash

effective tax rate (CETR) yang merupakan perbandingan cash paid tax

dibagi dengan laba kena pajak (Kiswanto & Purwaningsih, 2014).

2. Mekanisme Bonus (X2)

Mekanisme bonus merupakan komponen penghitungan besarnya

jumlah bonus yang diberikan oleh pemilik perusahaan atau para pemegang

saham melalui RUPS kepada anggota direksi setiap tahun apabila

memperoleh laba (Suryatiningsih, 2009 dalam Hartati, et al., 2014).

Untuk variabel ini akan diukur dengan komponen perhitungan

indeks trend laba bersih. Indeks trend laba bersih (ITRENDLB) di hitung

Page 72: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

54

berdasarkan persentase pencapaian laba bersih tahun t terhadap laba bersih

tahun t-1.

3. Tunneling Incentive (X3)

Tunneling incentive diproksikan dengan persentase kepemilikan

saham di atas 20% sebagai pemegang saham pengendali oleh perusahaan

asing. Kriteria struktur kepemilikan terkonsentrasi didasarkan pada PSAK

No. 15 yang menyatakan tentang pengaruh signifikan yang dimiliki oleh

pemegang saham dengan persentase 20% atau lebih. Variabel tunneling

incentive diproksikan dengan persentase kepemilikan saham oleh pihak

asing atau perusahaan asing 20% atau lebih. Pengukuran variabel ini

dilakukan dengan skala rasio, dengan rumus sebagai berikut (Yuniasih, et

al., 2012):

4. Ukuran Perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan menunjukkan kestabilan dan kemampuan

perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonominya. Semakin besar ukuran

suatu perusahaan maka semakin menjadi pusat perhatian dari pemerintah

dan akan menimbulkan kecenderungan bagi para manajer perusahaan

untuk berlaku patuh (compliances) atau agresif (tax avoidance) dalam

Page 73: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

55

perpajakan (Kurniasih dan Sari, 2013). Pengukuran variabel ini dilakukan

dengan menggunakan skala rasio, dengan rumus sebagai berikut

(Kiswanto & Purwaningsih, 2014):

5. Keputusan Melakukan Transfer Pricing (Y)

Transfer Pricing adalah harga yang terkandung pada setiap produk

atau jasa dari satu divisi yang di transfer ke divisi yang lain dalam

perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang mempunyai hubungan

istimewa. Transaksi transfer pricing dapat terjadi pada divisi-divisi dalam

satu perusahaan, antar perusahaan lokal, atau perusahaan lokal dengan

perusahaan yang ada di luar negeri. Transfer pricing dihitung dengan

pendekatan dikotomi yaitu dengan melihat keberadaan penjualan kepada

pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perusahaan yang melakukan

penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberi nilai

1 dan yang tidak diberi nilai 0.

Page 74: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

56

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Jenis

Variabel Indikator

Skala

Pengukuran

1. Tax Minimization (X1)

Independen

Rasio

2. Mekanisme Bonus

(X2)

Independen

Rasio

3. Tunneling Incentive

(X3)

Independen

Rasio

4. Ukuran Perusahaan

(X4)

Independen

Rasio

5. Keputusan Melakukan

Transfer Pricing (Y)

Dependen 1 = adanya transaksi penjualan

dengan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa;

0 = tidak adanya transaksi penjualan

dengan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa.

Nominal

Page 75: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan non keuangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2014. Seluruh

perusahaan tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari

2014 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek

Indonesia atau mengalami delisting. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat

pengaruh tax minimization, mekanisme bonus, tunneling incentive dan ukuran

perusahaan terhadap keputusan melakukan transfer pricing.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menentukan

sampel adalah metode purposive sampling. Penelitian purposive sampling

mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan representasi dari populasi yang ada, serta sesuai dengan tujuan

dari penelitian. Data yang digunakan yaitu diambil dari laporan keuangan dan

annual report pada tahun 2014 yang diakses melalui website Bursa Efek

Indonesia, www.idx.co.id.

Adapun proses seleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

tampak pada tabel 4.1 berikut:

Page 76: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

58

Tabel 4.1

Tahap Seleksi Sampel dengan Kriteria

No Kriteria Jumlah

Pengamatan

1 Seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2014 435

2 Perusahaan yang tidak memiliki persentase

kepemilikan asing lebih dari 20% (198)

3 Perusahaan yang mengalami kerugian pada tahun 2014 (129)

4 Perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan

tahun 2014 (18)

Jumlah perusahaan sampel 90

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa jumlah perusahaan non

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sebanyak 435

perusahaan. Dari 435 perusahaan, terdapat 198 perusahaan yang tidak

memiliki persentase kepemilikan asing lebih dari 20%, 129 perusahaan

mengalami kerugian di tahun 2014 serta 18 perusahaan yang tidak memiliki

laporan keuangan tahun 2014. Sehingga perusahaan yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini berjumlah 90 perusahaan.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel

independen (X) yaitu tax minimization, mekanisme bonus, tunneling

incentive dan ukuran perusahaan serta variabel dependen (Y) yaitu

Page 77: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

59

keputusan melakukan transfer pricing. Hasil analisis deksriptif dari

variabel-variabel tersebut dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa data observasi yang

menjadi sampel adalah sebanyak 90 (N). Hasil analisis deskriptif untuk

variabel keputusan melakukan transfer pricing (TP) memiliki nilai rata-rata

sebesar 0,79. Selanjutnya untuk nilai minimum, nilai maksimum serta

standar deviasi masing-masing sebesar 0, 1, dan 0,410.

Selain itu, dari tabel 4.2 diatas diketahui bahwa variabel tax

minimization (TAX) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,30473. Hal ini

menunjukkan bahwa tarif pajak perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BEI pada tahun 2014 rata-rata sebesar 30,473%. Rentang variasi pajak

dapat dikatakan tidak terlalu besar, ditunjukkan dengan besarnya selisih

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

TAX 90 ,200 ,490 ,30473 ,069940

BONUS 90 ,006 2,962 1,09468 ,619545

TNC 90 ,189 ,991 ,50393 ,225758

SIZE 90 10,707 14,373 12,33570 ,679112

TP 90 0 1 ,79 ,410

Valid N

(listwise) 90

Page 78: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

60

antara nilai minimum 0,200 dengan nilai maksimum 0,490. Nilai minimum

sebesar 0,200 berasal dari Darma Henwa Tbk, sedangkan nilai maksimum

sebesar 0,490 berasal dari Indo Kordsa Tbk. Standar deviasi variabel tax

minimization (TAX) adalah sebesar 0,069940.

Variabel mekanisme bonus (BONUS) memiliki nilai rata-rata sebesar

1,09468. Angka tersebut menunjukkan bahwa rata-rata indeks laba bersih

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014. Nilai minimum

sebesar 0,006 berasal dari Darma Henwa Tbk, sedangkan nilai maksimum

sebesar 2,962 berasal dari PT MNC Investama Tbk. Standar deviasi

variabel mekanisme bonus (BONUS) adalah sebesar 0,619545.

Untuk variabel tunneling incentive (TNC) memiliki nilai rata-rata

sebesar 0,50393. Hal ini menunjukkan bahwa tunneling incentive yang

diproksikan dengan persentase kepemilikan asing, yang dimiliki oleh

perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014 rata-rata sebesar 50,393%

saham dimiliki oleh pihak asing. Dapat dikatakan bahwa kepemilikan

saham perusahan-perusahaan tersebut cenderung terkonsentrasi pada

sebagian kecil pihak. Untuk variabel tunneling incentive (TNC), didapat

nilai minimum sebesar 0,189 yang berasal dari Citatah Tbk, sedangkan

nilai maksimum 0,991 berasal dari Keramika Indonesia Assosiasi Tbk,

serta standar devisasi sebesar 0,225758.

Page 79: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

61

Sedangkan variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai rata-rata

sebesar 12,33570. Angka tersebut menunjukkan perusahaan-perusahaan

yang terdaftar di BEI tahun 2014 yang memiliki log total aset tersebut akan

melakukan transfer pricing. Nilai minimum 10,707 berasal dari Inter Delta

Tbk, sedangkan nilai maksimum 14,373 berasal dari Astra International

Tbk, serta standar deviasi sebesar 0,679112.

Tabel 4.3

Hasil Uji Frekuensi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan distribusi frekuensi untuk variabel

keputusan melakukan transfer pricing (TP). Hal ini berarti dari 90 sampel

perusahaan, terdapat 19 perusahaan yang tidak melakukan transfer pricing

atau sekitar 21,1%. Sedangkan sisanya sebesar 71 perusahaan melakukan

transfer pricing yang ditunjukkan dengan adanya transaksi penjualan ke

pihak berelasi (related parties) atau sekitar 78,9%. Hasil ini menunjukkan

bahwa sebagian besar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) melakukan praktek transfer pricing.

Keputusan Melakukan Transfer Pricing

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 19 21,1 21,1 21,1

1 71 78,9 78,9 100,0

Total 90 100,0 100,0

Page 80: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

62

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Variabel dependen yaitu keputusan melakukan transfer pricing (TP)

merupakan bersifat dummy, dengan melihat ada atau tidaknya transaksi

penjualan kepada pihak berelasi, maka pengujian terhadap hipotesis

dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik (regression logistic).

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodness Fit Test. Tahapan dalam pengujian dengan

menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali,

2011):

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Berikut ini disajikan data hasil uji kesesuaian keseluruhan

model (overall model fit) berdasarkan pada fungsi likelihood.

Tabel 4.4

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa pengujian dilakukan

dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likehood (-2LL) pada

awal (Block Number: 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada

akhir (Block Number: 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar 92,777.

Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model

Keterangan -2 Log Likehood

Block Number: 0 92,777

Block Number; 1 78,074

Page 81: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

63

Setelah keempat variabel independen dimasukkan, maka nilai -2LL

akhir mengalami penurunan menjadi 78,074. Penurunan Likelihood ini

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain

model yang dihipotesiskan fit dengan data.

b. Hasil Uji Koefesien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Nilai uji koefesien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Berikut ini disajikan data

hasil pengujian koefesien determinasi (Nagelkerke R Square).

Tabel 4.5

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Nagelkerke R

Square sebesar 0,234 yang berarti variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 23,4%, sedangkan

76,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian,

seperti tax budget dan tax director (Klassen, et al. 2014), serta

leverage (Izadinia, et al. 2013).

Hasil Uji Koefesien Determinasi

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 78,074a ,151 ,234

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 82: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

64

c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

and Lemeshow’s Goodnes Fit Test. Berikut ini disajikan data hasil

pengujian kelayakan model regresi.

Tabel 4.6

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan bahwa nilai Chi-Square

sebesar 6,937 dengan signifikansi sebesar 0,543. Berdasarkan hasil

tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model

dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.

d. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel 4.8

di bawah ini:

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 6,937 8 ,543

Page 83: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

65

Tabel 4.8

Hasil pengujian terhadap koefesien regresi logistik

menghasilkan model berikut:

TP = -14,425 - 0,534TAX – 0,463BNUS – 1,452TNC + 1,436SIZE + ε

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel

independen tax minimization (TAX) memiliki koefesien negatif

sebesar -0,534 dengan tingkat signifikansi 0,015. Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis pertama (Ha1)

diterima yang artinya tax minimization berpengaruh signifikan

terhadap keputusan melakukan transfer pricing. Nilai beta negatif

yang dihasilkan sebesar -0,534 menunjukkan adanya hubungan negatif

antara tax minimization dengan keputusan melakukan transfer pricing.

Dimana semakin kecil beban pajak yang ingin dibayarkan oleh

perusahaan, maka semakin besar keputusan perusahaan untuk

melakukan transfer pricing.

Hasil Uji Koefesien Regresi Logistik

Variabel B Wald Sig.

Step 1a Tax Minimization -,534 5,971 ,015

Mekanisme Bonus -,463 1,012 ,314

Tunneling Incentive -1,452 1,324 ,250

Ukuran Perusahaan 1,436 6,967 ,008

Constant -14,425 5,186 ,023

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 84: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

66

Variabel independen mekanisme bonus (BONUS) memiliki

koefesien negatif sebesar -0,463 dengan tingkat signifikansi 0,314.

Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis

kedua (Ha2) tidak diterima yang artinya mekanisme bonus tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Nilai beta negatif yang dihasilkan sebesar -0,463 menunjukan

adanya hubungan negatif antara mekanisme bonus dengan keputusan

melakukan transfer pricing, yang berarti bahwa semakin tinggi bonus

yang dihasilkan maka semakin rendah keputusan untuk melakukan

transfer pricing.

Variabel tunneling incentive (TNC) sebagai variabel

independen yang memiliki koefesien negatif sebesar -1,452 dengan

tingkat signifikansi 0,250. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari

α = 5%, maka hipotesis ketiga (Ha3) tidak diterima yang artinya

tunneling incentive tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan melakukan transfer pricing. Adapun nilai beta negatif yang

dihasilkan sebesar -1,452 menunjukkan adanya hubungan negatif

antara tunneling incentive dengan keputusan melakukan transfer

pricing, dimana semakin tinggi tunneling incentive suatu perusahaan

maka semakin rendah keputusan perusahaan untuk melakukan transfer

pricing.

Page 85: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

67

Variabel independen ukuran perusahaan (SIZE) memiliki

koefesien positif sebesar 1,436 dengan tingkat signifikansi 0,08.

Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 5%, maka hipotesis

keempat (Ha4) diterima yang artinya ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap keputusan untuk melakukan transfer pricing. Nilai beta

positif yang dihasilkan sebesar 1,436 menunjukkan adanya hubungan

positif antara ukuran perusahaan dengan keputusan melakukan transfer

pricing, dimana semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan

semakin besar pula keputusan perusahaan untuk melakukan transfer

pricing.

C. Pembahasan

1) Pengaruh antara Tax Minimization (TAX) terhadap Keputusan

Melakukan Transfer Pricing (TP)

Dari hasil uji koefisien regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi variabel tax minimization adalah sebesar 0,015<0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa tax minimization berpengaruh signifikan terhadap

keputusan melakukan transfer pricing.

Menurut Nurhayati (2013), melalui praktik transfer pricing, upaya

meminimalkan beban pajak dilakukan dengan cara mengalihkan

penghasilan serta biaya suatu perusahaan yang mempunyai hubungan

Page 86: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

68

istimewa dari suatu negara kepada perusahaan di negara lain yang tarif

pajaknya berbeda. Dengan praktik yang tidak sehat tersebut,

mengakibatkan hilangnya potensi pajak yang seharusnya diterima negara.

Penelitian yang dilakukan oleh Ekström, et al. (2014) mengungkapkan

bahwa terdapat dua motif mengapa perusahaan melakukan transfer

pricing. Terbagi menjadi motif internal dan motif eksternal. Motif internal

perusahaan melakukan transfer pricing adalah memaksimalkan laba.

Sedangkan motif eksternal adalah pajak, yaitu dengan mengalihkan

penghasilan ke negara lain dengan tarif berbeda, maka perusahaan dapat

mengurangi beban pajak atau bahkan menghindari pembayaran pajak.

Penelitian yang dilakukan Hartati, et al. (2014) mengungkapkan

bahwa semakin besar kemungkinan perusahaan melakukan praktik

transfer pricing, maka pajak yang dibayarkan akan semakin kecil.

Sehingga mengakibatkan pembayaran pajak menjadi lebih rendah secara

global.

Sedangkan Oktavia, et al. (2012) menyatakan bahwa semakin besar

nilai transaksi hubungan istimewa, maka tarif pajak efektif perusahaan

akan semakin menurun. D i m a n a transfer pricing merupakan

transaksi yang terjadi diantara pihak-pihak yang memiliki hubungan

istimewa. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa transaksi hubungan

Page 87: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

69

istimewa yang dilakukan perusahaan, berdampak negatif terhadap

penerimaan negara dari sektor pajak.

Dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa tax minimization

memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan untuk melakukan

transfer pricing. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hartati, et al. (2014) dan Oktavia, et al. (2012)

2) Pengaruh antara Mekanisme Bonus (BONUS) terhadap Keputusan

Melakukan Transfer Pricing (TP)

Hasil uji koefisien regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi variabel mekanisme bonus adalah sebesar 0,314>0,05. Hal ini

menandakan bahwa mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap

keputusan untuk melakukan transfer pricing.

Manajemen melakukan transfer pricing guna memaksimalkan laba

perusahaan, laba besar yang dihasilkan akan membuat manajemen terlihat

memiliki kinerja yang baik. Dengan kinerja yang baik, maka manajemen

memiliki kesempatan untuk mendapatkan kompensasi bonus yang besar

dari dewan direksi. Namun, hasil dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk

melakukan transfer pricing.

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pemberian kompensasi bonus

tidak mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan transfer

Page 88: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

70

pricing. Menurut Jayengsari dan Soetedjo (2013), hal ini terjadi karena

kompensasi bonus yang diberikan manajemen tidak berdasarkan pada laba

perusahaan. Sehingga laba yang besar, tidak serta merta mendatangkan

kompensasi bonus yang besar bagi manajemen. Dallas (2002) dalam

Aryanto, et al. (2013), juga menjelaskan bahwa sistem kompensasi tidak

hanya didasarkan pada kinerja fisik yang dapat diukur dengan satuan

uang, namun juga melihat sisi etika dari individu karyawan.

Hasil dalam penelitian ini berlawanan dengan penyusunan hipotesis

yang telah dijabarkan sebelumnya. Tetapi, penelitian ini didukung oleh

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jayengsari dan Soetedjo (2013)

serta Aryanto, et al. (2013).

3) Pengaruh antara Tunneling Incentive (TNC) terhadap Keputusan

Melakukan Transfer Pricing (TP)

Hasil uji koefisien regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi variabel tunneling incentive adalah sebesar 0,250>0,05. Hal

ini menandakan bahwa tunneling incentive tidak berpengaruh terhadap

keputusan untuk melakukan transfer pricing. Tunneling incentive yang

diproksikan dengan kepemilikan saham pengendali, mengindikasikan

bahwa adanya pemegang saham pengendali tidak mempengaruhi

manajemen dalam membuat keputusan transfer pricing.

Page 89: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

71

Hal tersebut dimungkinkan karena perusahaan berusaha untuk

menstabilkan keuntungan perusahaan dengan transfer pricing tanpa

menimbulkan konflik dalam perusahaan. Menurut Koestaman dan Diyanty

(2013), semakin tinggi ekspropriasi (pengambil alihan sumber daya) yang

dilakukan oleh pemegang saham pengendali, maka akan menyebabkan

dividen kas yang dibayarkan semakin rendah. Sehingga akan

menimbulkan konflik antara pemegang saham pengendali dan pemegang

saham minoritas. Dimana konflik ini berdampak pada kegiatan operasi

dan investasi perusahaan.

Hasil dalam penelitian ini berlawanan dengan penyusunan hipotesis

yang telah dijabarkan sebelumnya. Tetapi, penelitian ini didukung oleh

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Koestaman dan Diyanty

(2013).

4) Pengaruh antara Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Keputusan

Melakukan Transfer Pricing (TP)

Hasil uji koefisien regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 0,008<0,05. Hal

ini menandakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

keputusan melakukan transfer pricing.

Semakin besar ukuran perusahaan akan meningkatkan kompleksitas

dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut. Sehingga biaya-biaya

Page 90: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

72

yang ditimbulkan juga meningkat, menyebabkan perusahaan menentukan

kebijakan-kebijakan untuk menekan biaya tersebut.

Izadinia, et al. (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan akan

berdampak pada jumlah beban pajak yang harus dibayar. Pengaturan

beban pajak dilakukan dengan mengalihkan pendapatan ke negara dengan

tarif pajak yang lebih rendah, yang biasanya melalui praktik transfer

pricing.

Sedangkan Jayengsari dan Soetedjo (2013) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan memotivasi terjadinya praktik manajemen laba oleh

manajemen karena adanya aturan seperti aturan pajak, hukum anti-

monopoli, peraturan perbankan, dan lain lain. Dengan adanya hukum anti-

trust atau penghindaran pajak, perusahaan dengan ukuran besar cenderung

menurunkan keuntungan mereka. Penurunan keuntungan ini dilakukan

dengan cara mengalihkan pendapatan ke negara lain dengan tarif pajak

yang lebih rendah melalui praktik transfer pricing.

Dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa ukuran perusahaan

memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan untuk melakukan

transfer pricing. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Izadinia, et al. (2013) serta Jayengsari dan Soetedjo (2013).

Page 91: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik dan pembahasan pada

bagian sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tax minimization berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hartati, et al. (2014), dan Oktavia, et al. (2012).

2. Mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap keputusan melakukan

transfer pricing. Hasil penelitian ini berlawanan dengan penyusunan

hipotesis, tetapi penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Jayengsari dan Soetedjo (2013) serta Aryanto, et al. (2013).

3. Tunneling incentive tidak berpengaruh terhadap keputusan melakukan

transfer pricing. Hasil penelitian ini berlawanan dengan penyusunan

hipotesis, tetapi penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Koestaman dan Diyanty (2013).

4. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer

pricing. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Izadinia, et al. (2013) serta Jayengsari dan Soetedjo (2013).

Page 92: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

74

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi pada bidang pengembangan ilmu akuntansi

manajemen yang khususnya membahas mengenai keputusan melakukan

transfer pricing. Serta diharapkan dapat memberikan informasi tambahan

mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan perusahaan

dalam melakukan transfer pricing. Implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Regulator

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta referensi

dalam membuat kebijakan mengenai transfer pricing, khususnya

kebijakan preventif agar perusahaan-perusahaan tidak melakukan

penyimpangan dalam menjalankan praktik transfer pricing.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan mengenai tax

minimization, mekanisme bonus, tunneling incentive dan ukuran

perusahaan terhadap keputusan melakukan transfer pricing sehingga

membantu mereka dalam mengambil keputusan dan menyadari

pentingnya etika bisnis.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan ide untuk penelitian

selanjutnya dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu

Page 93: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

75

akuntansi manajemen. Serta diharapkan dapat memberikan wawasan dan

informasi tambahan bagi pembaca mengenai faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan transfer pricing.

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas, dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang atau memperluas

periode penelitian sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian dan

kesimpulan yang lebih akurat yang menggambarkan pengaruh tax

minimization, mekanisme bonus, tunneling incentive, dan ukuran

perusahaan terhadap keputusan melakukan transfer pricing.

2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah faktor lain dalam

keputusan melakukan transfer pricing, seperti tax budget dan tax director

(Klassen, et al. 2014), serta leverage (Izadinia, et al. 2013).

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk membandingkan dua atau lebih

sektor industri. Hal tersebut untuk mengetahui sektor industri manakah

yang paling banyak melakukan transfer pricing serta untuk mengetahui

faktor apakah yang paling berpengaruh dari tiap sektor industri dalam

melakukan keputusan transfer pricing.

Page 94: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

76

DAFTAR PUSTAKA

Affes, Habib dan Zied Bouaziz. 2012. The Impact of the Strategy in Determining

Transfer Prices: Case of the Tunisian Companies. Global Journal of

Management and Business Research Volume 12 Issue 5

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. 2009. Akuntansi Perpajakan. Jakarta:

Salemba Empat

Anonim. Dirut Adaro Nyatakan “Transfer Pricing”-nya Terbuka. Diterbitkan di

http://antaranews.com/berita/103572/dirut-adaro-nyatakan-transfer-pricing-

nya-terbuka pada Senin, 26 Mei 2008 dan diakses pada Jum’at, 04 Desember

2015

Anonim. Kasus Transfer Pricing Adaro Tetap Panas. Diterbitkan di

http://www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=1401&q=&hlm=47

dan diakses pada 19 Oktober 2015.

Anonim. Prahara Pajak Raja Otomotif. Diterbitkan di

http://investigasi.tempo.co/toyota/ dan diakses pada Sabtu, 23 Mei 2015

Aryanto, Mohammad Suharyadi, Tri Hesti Utaminingtyas dan Ratna Anggraini Zr.

2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi, dan

Asimetri Informasi dalam Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Simposium

Nasional Akuntansi 16 Manado

Belkoaui dan Ahmad Riahi. 2007. Accounting Theory. Jakarta : Salemba Empat

Brigham, Eugene F, Dan Houston, dan Joul F. 2009. Fundamental of Financial

Management. Jakarta: Salemba Empat

Brundy, Edwin Pratama dan I Gede Siswantaya. 2014. Pengaruh Mekanisme

Pengawasan terhadap Aktivitas Tunneling. Simposium Nasional Akuntansi

17 Universitas Mataram, Lombok

Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Volume 4, Nomor 2

Ekström, Shirley Chen Ye, Loris Dall dan Darja Nikolajeva. 2014. Tax Motivated

Transfer Pricing. Journal Lunds University

Page 95: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

77

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hartati, Winda, Desmiyawati, dan Julita. 2015. Tax Minimization, Tunneling

Incentive dan Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Transfer Pricing (Studi

Empiris pada Seluruh Perusahaan yang Listing di BEI). Simposium Nasional

Akuntansi 18 Universitas Sumatera Utara, Medan

Hartati, Winda, Desmiyawati, dan Nur Azlina. 2014. Analisis Pengaruh Pajak dan

Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Transfer Pricing (Studi Empiris

pada Seluruh Perusahaan yang Listing di BEI). Simposium Nasional

Akuntansi 17 Universitas Mataram, Lombok

Hunter, Constance L., Thomas Herr dan Marcus Heyland. 2015. Transfer Pricing for

the Rest of Us. Business Economics, Vol. 50 No. 2, National Association for

Business Economics.

Izadinia, Naser, Dariush Foroghi dan Setare Soltan Gheis. 2013. The Effect of Size,

Return on Sales, Leverage, Fixed Assets, Industry and Ownership on

Effective Tax Rate in the Listed Companies of Tehran Stock Exchange.

Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business Vol. 5, No.1

Jayengsari, Rizky Drivina dan Soegeng Soetedjo. 2013. Pengaruh Good Corporate

Governance, Kualitas Audit, Kompensasi Bonus, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 16

Manado

Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William Petty, dan David F. Scott, Jr. 2008.

Manajemen Keuangan. Jakarta : PT. Indeks

Kiswanto, Nancy dan Anna Purwaningsih. 2014. Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing,

dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transfer Pricing Pada Perusahaan

Manufaktur di BEI Tahun 2010-2013. Jurnal Universitas Atmajaya

Yogyakarta

Klassen, Kenneth, Petro Lisowsky and Devan Mescall. 2013. Transfer Pricing:

Strategies, Practices, and Tax Minimazation. Journal of Tax Excecutive

Institute (TEI). The University of Illionis.

Page 96: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

78

Koestaman, Engkos dan Vera Diyanty. 2013. Pengaruh Kepemilikan Pengendali

Akhir terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Kepemilikan Keluarga dan

Mekanisme Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi. Simposium

Nasional Akuntansi 16 Manado

Kurniasih, Tommy dan Maria M. Ratna Sari. 2013. Pengaruh Return On Assets,

Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi

Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi Universitas Udayana,

Volume 18 Nomor 1

Liana Fatni Suarningrat dan Putu Ery Setiawan. 2013. Manajemen Pajak Sebagai

Upaya untuk Efisiensi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 5.2, ISSN: 2302-8556

Mardiasmo. 2008. Advance Pricing Agreement dalam Kaitannya Dengan Upaya

Meminimalisasi Potential Tax Risk. Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol. 3,

Nomor 1, hal 1-2.

Marfuah dan Andri Puren Noor Azizah. 2014. Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive

dan Exchange Rate Pada Keputusan Transfer Pricing Perusahaan. Jurnal

Akuntansi dan Auditing, Volume 18, Nomor 2

Mario, Arthur. 2010. Analisis Kebijakan Transfer Pricing Atas Transaksi

Intercompany dalam Upaya Melakukan Efisiensi Beban Pajak (Studi Kasus

PT. X). Tesis Universitas Indonesia, Jurusan Ilmu Administrasi Perpajakan

Mutamimah. 2009. Tunneling atau Value Added dalam Strategi Merger dan Akuisisi

di Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 2, Nomor 2

Nurhayati, Indah Dewi. 2013. Evaluasi Atas Perlakuan Perpajakan Terhadap

Transaksi Transfer Pricing Pada Perusahaan Multinasional Indonesia.

Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Volume 2, Nomor 1

Oktavia, Septian Bayu Kristanto, Subagyo dan Herni Kurniawati. 2012. Transaksi

Hubungan Istimewa dan Pengaruhnya terhadap Tarif Pajak Efektif

Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Penerapan Prinsip

Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib Pajak dengan

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 15 Tahun (Revisi 2013)

tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.

Page 97: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

79

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat

Scott, William Robert. 2012. Financial Accounting Theory. Toronto: Pearson Canada

Inc.

Suandy, Erly. 2014. Perencanaan Pajak. Jakarta : Salemba Empat

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah.

Wirani, Nelly. 2013. Pengaruh Manajemen Pajak dan Mekanisme Bonus Terhadap

Keputusan Transfer Pricing Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal UPN Veteran Yogyakarta.

Yuniasih, Wayan Ni, Ni Ketut Rasmini dan Made Gede Wirakusuma. 2012.

Pengaruh Pajak dan Tunneling Incentive pada Keputusan Transfer Pricing

Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Universitas Udayana.

Page 98: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

80

LAMPIRAN

Page 99: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

81

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Tahun 2014

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk

2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

3 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk

4 ARNA Arwana Citramulia Tbk

5 ASII Astra International Tbk

6 BATA Sepatu Bata Tbk

7 BAYU Bayu Buana Tbk

8 BHIT PT MNC Investama Tbk

9 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk

10 BISI Bisi International Tbk

11 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk

12 BRAM Indo Kordsa Tbk

13 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk

14 BTON Betonjaya Manunggal Tbk

15 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

16 CENT PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk

17 CLPI Colorpark Indonesia Tbk

18 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

19 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk

20 CTBN Citra Tubindo Tbk

21 CTTH Citatah Tbk

22 DEWA Darma Henwa Tbk

23 DILD Intiland Development Tbk

24 DLTA Delta Djakarta Tbk

25 DMAS PT Puradelta Lestari Tbk

26 DOID Delta Dunia Makmur Tbk

27 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk

28 GDYR Goodyear Indonesia Tbk

29 GEMS Golden Energy Mines Tbk

30 GGRM Gudang Garam Tbk

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 100: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

82

Lampiran 1 (Lanjutan)

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

31 GJTL Gajah Tunggal Tbk

32 GREN Evergreen Invensco Tbk

33 GZCO Gozco Plantations Tbk

34 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

35 INRU Toba Pulp Lestari Tbk

36 INTD Inter-Delta Tbk

37 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

38 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk

39 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

40 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk

41 KBLI KMI Wire and Cable Tbk

42 KBLM Kabelindo Murni Tbk

43 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

44 KICI Kedaung Indah Can Tbk

45 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk

46 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk

47 LEAD PT Logindo Samudramakmur Tbk

48 LINK PT Link Net Tbk

49 LION Lion Metal Works Tbk

50 LMSH Lionmesh Prima Tbk

51 LPPF Matahari Department Store Tbk

52 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk

53 MAIN Malindo Feedmill Tbk

54 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk

55 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk

56 MDRN Modern Internasional Tbk

57 MEDC Medco Energy Internasional Tbk

58 MERK Merck Tbk

59 META Nusantara Infrastructure Tbk

60 MIKA PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk

61 MIKA PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk

62 MITI Mitra Investindo Tbk

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 101: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

83

Lampiran 1 (Lanjutan)

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

63 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

64 MPPA Matahari Putra Prima Tbk

65 MTLA Metropolitan Land Tbk

66 MYOH Samindo Resources Tbk

67 PGLI Pembangunan Graha Lestari Tbk

68 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk

69 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk

70 PTIS Indo Straits Tbk

71 PTSP Pioneerindo Gourmet International Tbk

72 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk

73 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk

74 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

75 SGRO Sampoerna Agro Tbk

76 SHID Hotel Sahid Jaya Tbk

77 SIAP Sekawan Intipratama Tbk

78 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk

79 SKBM Sekar Bumi Tbk

80 SKLT Sekar Laut Tbk

81 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk

82 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

83 SRSN Indo Acidatama Tbk

84 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk

85 TCID Mandom Indonesia Tbk

86 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

87 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk

88 TRIO Trikomsel Oke Tbk

89 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk

90 UNVR Unilever Indonesia Tbk

Page 102: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

84

Lampiran 2

Hasil Perhitungan Variabel Tax Minimization

No. Perusahaan Laba Kena Pajak Kas Pembayaran Pajak CETR

1 ADES 48.490.000.000 10.004.000.000 0,206

2 AMFG 564.952.000.000 161.705.000.000 0,286

3 APEX 760.885.250.000 161.855.730.000 0,213

4 ARNA 347.525.406.284 99.606.289.049 0,287

5 ASII 21.113.000.000.000 5.588.000.000.000 0,265

6 BATA 106.556.916.000 34.602.558.000 0,325

7 BAYU 28.609.218.000 9.938.718.755 0,347

8 BHIT 2.995.548.000.000 761.720.000.000 0,254

9 BIPP 2.793.070.367 1.201.020.258 0,430

10 BISI 170.603.000.000 57.498.000.000 0,337

11 BPFI 53.807.094.000 14.182.696.218 0,264

12 BRAM 149.426.500.000 73.171.980.000 0,490

13 BSSR 112.431.670.000 29.702.760.000 0,264

14 BTON 7.739.972.409 2.840.569.874 0,367

15 CEKA 54.685.259.363 19.720.921.926 0,361

16 CENT 2.634.463.998 903.621.151 0,343

17 CLPI 66.723.480.000 17.282.050.000 0,259

18 CMNP 506.816.696.185 108.640.959.578 0,214

19 CSAP 51.722.088.000 11.689.191.888 0,226

20 CTBN 371.918.760.000 176.080.960.000 0,473

21 CTTH 1.410.244.473 407.560.653 0,289

22 DEWA 241.327.560.000 48.363.650.000 0,200

23 DILD 35.908.871.572 10.054.484.040 0,280

24 DLTA 295.480.862.000 101.008.512.000 0,342

25 DMAS 17.964.517.504 60.372.871.491 0,361

26 DOID 54.063.680.000 11.299.309.120 0,209

27 DVLA 114.843.081.000 49.087.301.000 0,427

28 GDYR 72.746.620.000 25.427.020.000 0,350

29 GEMS 262.246.395.376 78.766.026.908 0,300

30 GGRM 6.472.786.000.000 1.651.205.000.000 0,255

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 103: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

85

Lampiran 2 – Tax Minimization (Lanjutan)

No. Perusahaan Laba Kena Pajak Kas Pembayaran Pajak CETR

31 GJTL 615.874.000.000 239.713.000.000 0,389

32 GREN 23.086.101.088 7.382.951.603 0,320

33 GZCO 6.281.000.000 2.575.210.000 0,410

34 INDF 10.824.460.000.000 2.398.644.000.000 0,222

35 INRU 37.950.000.000 9.297.750.000 0,245

36 INTD 7.295.486.185 1.827.230.951 0,250

37 INTP 5.956.970.000.000 1.493.614.000.000 0,251

38 IPOL 84.403.480.000 26.709.720.000 0,316

39 ITMG 3.286.600.000.000 1.209.940.000.000 0,368

40 JPFA 439.332.000.000 125.648.952.000 0,286

41 KBLI 132.348.304.443 44.409.283.473 0,336

42 KBLM 28.687.970.000 10.155.721.499 0,354

43 KIAS 87.125.927.000 24.395.259.560 0,280

44 KICI 3.724.958.071 920.064.644 0,247

45 KKGI 178.707.920.000 60.290.810.000 0,337

46 KOIN 32.633.801.367 9.136.017.630 0,280

47 LEAD 23.900.650.000 5.497.149.500 0,230

48 LINK 781.122.000.000 222.619.770.000 0,285

49 LION 59.082.814.646 16.086.486.389 0,272

50 LMSH 10.629.286.710 4.769.701.563 0,449

51 LPPF 2.124.042.000.000 590.483.676.000 0,278

52 LSIP 1.336.299.000.000 391.535.607.000 0,293

53 MAIN 26.983.139.000 10.658.339.905 0,395

54 MBSS 186.873.100.000 53.445.706.600 0,286

55 MDLN 22.584.675.512 7.302.844.164 0,323

56 MDRN 57.777.390.000 12.560.793.227 0,217

57 MEDC 3.169.601.600.000 747.934.360.000 0,236

58 MERK 220.628.826.000 71.967.228.000 0,326

59 META 148.225.202.364 43.285.413.837 0,292

60 MIKA 585.717.051.000 160.109.621.229 0,273

61 MIKA 585.717.051.000 160.109.621.229 0,273

62 MITI 11.005.996.104 4.402.398.442 0,400

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 104: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

86

Lampiran 2 – Tax Minimization (Lanjutan)

No. Perusahaan Laba Kena Pajak Kas Pembayaran Pajak CETR

63 MLBI 1.065.928.000.000 339.888.000.000 0,319

64 MPPA 683.264.000.000 189.947.392.000 0,278

65 MTLA 8.871.573.000 1.925.131.341 0,217

66 MYOH 375.537.320.000 94.803.579.000 0,252

67 PGLI 1.613.602.149 .656.736.075 0,407

68 PICO 13.526.147.225 4.034.153.087 0,298

69 PSAB 621.421.800.000 170.269.573.200 0,274

70 PTIS 17.588.420.000 6.608.600.000 0,376

71 PTSP 5.782.096.000 1.433.959.808 0,248

72 PUDP 3.347.311.900 897.079.589 0,268

73 RICY 18.219.600.919 5.247.245.065 0,288

74 ROTI 193.404.227.184 48.104.729.139 0,249

75 SGRO 27.626.436.000 7.486.764.156 0,271

76 SHID 21.662.037.000 9.520.526.288 0,440

77 SIAP 11.909.864.000 5.588.224.000 0,469

78 SIMP 1.064.865.000.000 263.021.655.000 0,247

79 SKBM 73.157.025.053 33.848.984.710 0,463

80 SKLT 22.327.446.450 6.541.475.709 0,293

81 SONA 127.050.029.905 42.060.237.568 0,331

82 SQBB 223.917.028.000 58.786.912.000 0,263

83 SRSN 35.296.441.000 8.157.747.000 0,231

84 TBMS 25.386.680.000 6.905.176.960 0,272

85 TCID 274.028.714.638 66.871.707.437 0,244

86 TOTO 437.578.411.647 99.227.537.491 0,227

87 TPIA 448.860.000.000 128.373.960.000 0,286

88 TRIO 656.377.220.000 27.9276066.374 0,425

89 UNIT 21.713.405.000 6.492.308.095 0,299

90 UNVR 7.488.349.000.000 1.859.089.000.000 0,248

Page 105: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

87

Lampiran 3

Hasil Perhitungan Variabel Mekanisme Bonus

No. Perusahaan Laba Bersih 2013 Laba Bersih 2014 BONUS

1 ADES 55.656.000.000 31.021.000.000 0,557

2 AMFG 338.358.000.000 458.635.000.000 1,355

3 APEX -99.564.800.000 -159.195.760.000 1,599

4 ARNA 237.697.913.883 261.651.053.219 1,101

5 ASII 22.297.000.000.000 22.125.000.000.000 0,992

6 BATA 44.373.679.000 70.781.440.000 1,595

7 BAYU 21.104.421.989 38.586.673.501 1,828

8 BHIT 394.987.000.000 1.169.863.000.000 2,962

9 BIPP 109.387.233.278 19.658.721.859 0,180

10 BISI 127.041.000.000 165.279.000.000 1,301

11 BPFI 36.279.199.823 40.733.730.452 1,123

12 BRAM 55.422.700.000 158.863.670.000 2,866

13 BSSR 47.348.910.000 25.338.460.000 0,535

14 BTON 25.882.922.986 7.630.330.090 0,295

15 CEKA 65.068.958.558 41.001.414.954 0,630

16 CENT -31.386.107.369 -43.660.455.227 1,391

17 CLPI 48.262.770.000 19.115.020.000 0,396

18 CMNP 350.188.894.858 411.081.488.443 1,174

19 CSAP 75.880.191.000 114.689.405.000 1,511

20 CTBN 382.635.760.000 254.805.410.000 0,666

21 CTTH 484.079.776 1.014.318.138 2,095

22 DEWA 517.441.840.000 2.986.010.000 0,006

23 DILD 329.608.541.861 432.417.358.803 1,312

24 DLTA 270.498.062.000 288.073.432.000 1,065

25 DMAS 941.450.534.034 964.567.413.049 1,025

26 DOID 154.696.460.000 293.699.730.000 1,899

27 DVLA 125.796.473.000 80.929.476.000 0,643

28 GDYR 46.343.910.000 27.417.560.000 0,592

29 GEMS 228478877.062 133.821.901.227 0,586

30 GGRM 4.383.932.000.000 5.395.293.000.000 1,231

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 106: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

88

Lampiran 3 – Mekanisme Bonus (Lanjutan)

No. Perusahaan Laba Bersih 2013 Laba Bersih 2014 BONUS

31 GJTL 120.330.000.000 269.868.000.000 2,243

32 GREN 564.526.922 236.007.274 0,418

33 GZCO 95.845.000.000 51.007.000.000 0,532

34 INDF 3.416.635.000.000 5.146.323.000.000 1,506

35 INRU 37.800.000.000 14.560.000.000 0,385

36 INTD 4.300.057.860 3.598.490.650 0,837

37 INTP 5.012.294.000.000 5.274.009.000.000 1,052

38 IPOL 95.034.440.000 41.098.900.000 0,432

39 ITMG 2.049.810.000.000 2.002.180.000.000 0,977

40 JPFA 640.637.000.000 384.846.000.000 0,601

41 KBLI 73.530.280.777 70.080.135.740 0,953

42 KBLM 7.678.095.359 20.623.713.329 2,686

43 KIAS 75.360.306.268 92.239.403.158 1,224

44 KICI 7.419.500.718 4.703.508.241 0,634

45 KKGI 172.403.500.000 80.022.780.000 0,464

46 KOIN 36.682.541.552 26.480.721.120 0,722

47 LEAD 164.571.780.000 199.803.490.000 1,214

48 LINK 362.169.000.000 557.887.000.000 1,540

49 LION 64.761.350.816 49.001.630.102 0,757

50 LMSH 14.382.899.194 7.403.115.436 0,515

51 LPPF 1.150.160.000.000 1.419.118.000.000 1,234

52 LSIP 768.625.000.000 916.695.000.000 1,193

53 MAIN 241.632.645.000 84.778.033.000 0,351

54 MBSS 394.566.030.000 216.237.490.000 0,548

55 MDLN 2.451.686.470.278 711.211.597.935 0,290

56 MDRN 50.145.687.551 39.621.247.528 0,790

57 MEDC 382.511.270.000 131.866.290.000 0,345

58 MERK 175.444.757.000 181.472.234.000 1,034

59 META 80.654.109.739 152.223.782.539 1,887

60 MIKA 411.840.099.875 534.257.677.882 1,297

61 MIKA 411.840.099.875 534.257.677.882 1,297

62 MITI 22.002.615.533 7.609.223.732 0,346

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 107: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

89

Lampiran 3 – Mekanisme Bonus (Lanjutan)

No. Perusahaan Laba Bersih 2013 Laba Bersih 2014 BONUS

63 MLBI 1.171.229.000.000 794.883.000.000 0,679

64 MPPA 444.905.000.000 554.017.000.000 1,245

65 MTLA 240.967.649.000 309.217.292.000 1,283

66 MYOH 173.784.084.000 268.299.625.000 1,544

67 PGLI 27.031.457.804 1.224.208.214 0,045

68 PICO 15.439.372.429 16.153.616.369 1,046

69 PSAB 263.243.610.000 258.777.600.000 0,983

70 PTIS 34.377.840.000 54.711.650.000 1,591

71 PTSP 25.344.007.000 21.491.524.000 0,848

72 PUDP 26.378.888.591 15.051.709.941 0,571

73 RICY 8.720.546.989 15.111.531.641 1,733

74 ROTI 158.015.270.921 188.577.521.074 1,193

75 SGRO 120.380.480.000 350.102.067.000 2,908

76 SHID 14.568.372.522 12.276.859.627 0,843

77 SIAP 5.779.119.000 7.382.322.000 1,277

78 SIMP 635.277.000.000 1.109.361.000.000 1,746

79 SKBM 58.266.986.267 89.115.994.107 1,529

80 SKLT 11.440.014.188 16.480.714.984 1,441

81 SONA 52.869.709.136 108.400.726.471 2,050

82 SQBB 149.521.096.000 164.808.009.000 1,102

83 SRSN 15.994.295.000 14.456.260.000 0,904

84 TBMS 44.458.130.000 43.053.140.000 0,968

85 TCID 160.148.465.833 174.314.394.101 1,088

86 TOTO 236.557.513.162 293.803.908.949 1,242

87 TPIA 110.300.000.000 182.460.000.000 1,654

88 TRIO 499.952.073.330 322.562.447.759 0,645

89 UNIT 831.855.726 396.296.296 0,476

90 UNVR 5.352.625.000.000 5.738.523.000.000 1,072

Page 108: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

90

Lampiran 4

Hasil Perhitungan Variabel Tunneling Incentive

No. Perusahaan Kepemilikan Mayoritas Jumlah Saham TNC

1 ADES 542.347.113 589.896.800 0,919

2 AMFG 190.359.000 434.000.000 0,439

3 APEX 2.321.630.318 2.659.850.000 0,873

4 ARNA 1.800.000.000 7.341.430.976 0,245

5 ASII 20.288.255.040 40.483.553.140 0,501

6 BATA 1.065.269.300 1.300.000.000 0,819

7 BAYU 114.089.552 353.220.780 0,323

8 BHIT 14.079.835.716 38.227.170.307 0,368

9 BIPP 1.225.000.000 3.032.239.245 0,404

10 BISI 692.344.000 3.000.000.000 0,231

11 BPFI 600.556.000 1.360.627.100 0,441

12 BRAM 270.923.182 450.000.000 0,602

13 BSSR 1.677.924.974 2.616.500.000 0,641

14 BTON 143.750.000 180.000.000 0,799

15 CEKA 258.885.500 297.500.000 0,870

16 CENT 3.367.879.000 7.424.634.500 0,454

17 CLPI 156.230.000 306.338.500 0,510

18 CMNP 556.000.000 2.200.000.000 0,253

19 CSAP 608.000.000 2.895.037.800 0,210

20 CTBN 336.029.420 800.371.500 0,420

21 CTTH 232.618.891 1.230.839.821 0,189

22 DEWA 4.722.178.390 21.853.733.792 0,216

23 DILD 2.305.877.364 10.365.854.185 0,222

24 DLTA 9.341.223 16.013.181 0,583

25 DMAS 19.941.004.510 43.378.300.000 0,460

26 DOID 3.264.000.000 8.245.228.732 0,396

27 DVLA 1.037.800.912 1.120.000.000 0,927

28 GDYR 34.850.000 41.000.000 0,850

29 GEMS 1.764.706.000 5.882.353.000 0,300

30 GGRM 1.333.146.800 1.924.088.000 0,693

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 109: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

91

Lampiran 4 – Tunneling Incentive (Lanjutan)

No. Perusahaan Kepemilikan Mayoritas Jumlah Saham TNC

31 GJTL 1.724.972.443 3.484.800.000 0,495

32 GREN 2.600.000.000 4.694.111.791 0,554

33 GZCO 1.581.972.000 6.000.000.000 0,264

34 INDF 4.396.103.450 8.780.426.500 0,501

35 INRU 1.244.369.130 1.388.576.166 0,896

36 INTD 88.188.000 118.365.600 0,745

37 INTP 1.877.480.863 3.681.231.699 0,510

38 IPOL 2.642.460.920 6.443.379.509 0,410

39 ITMG 735.092.000 1.129.925.000 0,651

40 JPFA 3.260.566.615 10.660.522.910 0,306

41 KBLI 1.120.258.062 4.007.235.107 0,280

42 KBLM 742.000.000 1.120.000.000 0,663

43 KIAS 14.378.410.753 14.504.100.000 0,991

44 KICI 43.332.000 138.000.000 0,314

45 KKGI 313.689.987 969.024.663 0,324

46 KOIN 892.493.788 980.843.732 0,910

47 LEAD 225.489.800 644.257.143 0,350

48 LINK 1.017.766.198 3.042.649.384 0,334

49 LION 30.012.000 52.016.000 0,577

50 LMSH 2.452.700 9.600.000 0,255

51 LPPF 938.279.631 2.917.918.080 0,322

52 LSIP 4.058.425.010 6.822.863.965 0,595

53 MAIN 1.001.675.000 1.791.000.000 0,559

54 MBSS 449.441.414 1.750.026.639 0,257

55 MDLN 3.609.988.014 12.533.067.322 0,288

56 MDRN 1.240.087.010 4.574.697.999 0,271

57 MEDC 1.689.393.006 3.332.451.450 0,507

58 MERK 16.574.150 22.400.000 0,740

59 META 3.400.000.000 15.235.671.880 0,223

60 MIKA 912.330.000 1.382.320.000 0,660

61 MIKA 912.330.000 1.382.320.000 0,660

62 MITI 689.870.383 1.283.228.000 0,538

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 110: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

92

Lampiran 4 – Tunneling Incentive (Lanjutan)

No. Perusahaan Kepemilikan Mayoritas Jumlah Saham TNC

63 MLBI 16.064.390 21.070.000 0,762

64 MPPA 1.402.947.000 5.377.962.800 0,261

65 MTLA 2.842.250.000 7.579.333.000 0,375

66 MYOH 1.304.136.359 2.206.312.500 0,591

67 PGLI 103.250.000 488.000.000 0,212

68 PICO 432.875.000 568.375.000 0,762

69 PSAB 4.900.250.586 5.292.000.000 0,926

70 PTIS 427.657.035 550.165.300 0,777

71 PTSP 104.997.320 220.808.000 0,476

72 PUDP 146.772.841 329.560.000 0,445

73 RICY 125.000.000 641.717.510 0,195

74 ROTI 1.341.377.000 5.061.800.000 0,265

75 SGRO 1.267.217.500 1.890.000.000 0,670

76 SHID 466.526.168 1.119.326.168 0,417

77 SIAP 19.704.799.025 24.000.000.000 0,821

78 SIMP 11.387.745.000 15.501.310.000 0,735

79 SKBM 165.622.443 865.736.394 0,191

80 SKLT 184.980.375 690.740.500 0,268

81 SONA 149.040.000 331.200.000 0,450

82 SQBB 9.268.000 10.240.000 0,905

83 SRSN 2.119.652.045 6.020.000.000 0,352

84 TBMS 7.791.000 18.367.000 0,424

85 TCID 122.319.485 201.066.667 0,608

86 TOTO 391.154.680 990.720.000 0,395

87 TPIA 1.003.486.969 3.286.962.558 0,305

88 TRIO 2.136.744.500 4.761.500.000 0,449

89 UNIT 27.073.425 75.422.200 0,359

90 UNVR 6.484.877.500 7.630.000.000 0,850

Page 111: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

93

Lampiran 5

Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan

No. Perusahaan Total Aset SIZE

1 ADES 504.865.000.000 11,703

2 AMFG 3.918.391.000.000 12,593

3 APEX 7.784.635.490.000 12,891

4 ARNA 1.259.175.442.875 12,100

5 ASII 236.029.000.000.000 14,373

6 BATA 774.891.087.000 11,889

7 BAYU 551.383.191.769 11,741

8 BHIT 47.531.672.000.000 13,677

9 BIPP 617.584.221.361 11,791

10 BISI 1.871.043.000.000 12,272

11 BPFI 1.067.432.594.929 12,028

12 BRAM 3.082.980.670.000 12,489

13 BSSR 1.671.903.820.000 12,223

14 BTON 174.157.547.015 11,241

15 CEKA 1.284.150.037.341 12,109

16 CENT 927.142.011.991 11,967

17 CLPI 427.892.940.000 11,631

18 CMNP 5.298.108.569.813 12,724

19 CSAP 3.308.917.601.000 12,520

20 CTBN 2.598.947.370.000 12,415

21 CTTH 366.053.299.896 11,564

22 DEWA 3.558.590.070.000 12,551

23 DILD 9.004.884.010.541 12,954

24 DLTA 991.947.134.000 11,996

25 DMAS 7.602.826.934.708 12,881

26 DOID 9.053.054.070.000 12,957

27 DVLA 1.236.247.525.000 12,092

28 GDYR 1.254.982.490.000 12,099

29 GEMS 3.921.803.353.518 12,593

30 GGRM 58.220.600.000.000 13,765

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 112: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

94

Lampiran 5 – Ukuran Perusahaan (Lanjutan)

No. Perusahaan Total Aset SIZE

31 GJTL 16.042.897.000.000 13,205

32 GREN 651.466.871.807 11,814

33 GZCO 3.232.644.000.000 12,510

34 INDF 85.938.885.000.000 13,934

35 INRU 3.302.340.000.000 12,519

36 INTD 50.956.633.269 10,707

37 INTP 28.884.973.000.000 13,461

38 IPOL 2.854.054.930.000 12,455

39 ITMG 13.073.480.000.000 13,116

40 JPFA 15.730.435.000.000 13,197

41 KBLI 1.337.351.473.763 12,126

42 KBLM 647.249.655.440 11,811

43 KIAS 2.352.542.603.065 12,372

44 KICI 96.745.744.221 10,986

45 KKGI 995.686.910.000 11,998

46 KOIN 525.488.407.521 11,721

47 LEAD 2.620.839.940.000 12,418

48 LINK 3.742.005.000.000 12,573

49 LION 600.102.716.315 11,778

50 LMSH 139.915.598.255 11,146

51 LPPF 3.408.372.000.000 12,533

52 LSIP 8.655.146.000.000 12,937

53 MAIN 3.531.219.815.000 12,548

54 MBSS 3.516.166.220.000 12,546

55 MDLN 10.446.907.695.182 13,019

56 MDRN 23.815.53..472.757 12,377

57 MEDC 27.024.468.790.000 13,432

58 MERK 716.599.526.000 11,855

59 META 4.074.896.999.371 12,610

60 MIKA 2.156.666.399.969 12,334

61 MIKA 2.156.666.399.969 12,334

62 MITI 362.678.809.663 11,560

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 113: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

95

Lampiran 5 – Ukuran Perusahaan (Lanjutan)

No. Perusahaan Total Aset SIZE

63 MLBI 2.231.051.000.000 12,349

64 MPPA 5.827.294.000.000 12,765

65 MTLA 3.250.717.743.000 12,512

66 MYOH 2.031.097.095.000 12,308

67 PGLI 69.855.302.836 10,844

68 PICO 626.626.507.164 11,797

69 PSAB 8.567.148.990.000 12,933

70 PTIS 676.433.920.000 11,830

71 PTSP 294.177.698.000 11,469

72 PUDP 401.794.311.717 11,604

73 RICY 1.170.752.424.106 12,068

74 ROTI 2.142.894.276.216 12,331

75 SGRO 5.466.874.365.000 12,738

76 SHID 1.434.881.838.925 12,157

77 SIAP 4.979.635.925.000 12,697

78 SIMP 30.966.051.000.000 13,491

79 SKBM 649.534.031.113 11,813

80 SKLT 331.574.891.637 11,521

81 SONA 1.091.574.119.466 12,038

82 SQBB 459.352.720.000 11,662

83 SRSN 463.347.124.000 11,666

84 TBMS 1.755.770.030.000 12,244

85 TCID 1.853.235.343.636 12,268

86 TOTO 2.027.288.693.678 12,307

87 TPIA 19.235.100.000.000 13,284

88 TRIO 9.062.002.619.234 12,957

89 UNIT 440.727.374.151 11,644

90 UNVR 14.280.670.000.000 13,155

Page 114: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

96

Lampiran 6

Hasil Perhitungan Variabel Transfer Pricing

Bersambung ke halaman selanjutnya

No. Perusahaan Transfer

Pricing No. Perusahaan

Transfer

Pricing No. Perusahaan

Transfer

Pricing

1 ADES 0 21 CTTH 0 41 KBLI 0

2 AMFG 1 22 DEWA 1 42 KBLM 0

3 APEX 0 23 DILD 1 43 KIAS 1

4 ARNA 1 24 DLTA 1 44 KICI 1

5 ASII 1 25 DMAS 1 45 KKGI 1

6 BATA 1 26 DOID 0 46 KOIN 1

7 BAYU 1 27 DVLA 1 47 LEAD 1

8 BHIT 1 28 GDYR 1 48 LINK 1

9 BIPP 0 29 GEMS 1 49 LION 1

10 BISI 1 30 GGRM 1 50 LMSH 1

11 BPFI 1 31 GJTL 1 51 LPPF 1

12 BRAM 1 32 GREN 0 52 LSIP 1

13 BSSR 1 33 GZCO 1 53 MAIN 1

14 BTON 1 34 INDF 1 54 MBSS 1

15 CEKA 1 35 INRU 1 55 MDLN 0

16 CENT 0 36 INTD 0 56 MDRN 1

17 CLPI 1 37 INTP 1 57 MEDC 1

18 CMNP 1 38 IPOL 1 58 MERK 1

19 CSAP 1 39 ITMG 1 59 META 1

20 CTBN 1 40 JPFA 1 60 MIKA 1

Page 115: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

97

Lampiran 6 – Transfer Pricing (Lanjutan)

No. Perusahaan Transfer

Pricing No. Perusahaan

Transfer

Pricing No. Perusahaan

Transfer

Pricing

61 MIKA 1 71 PTSP 0 81 SONA 0

62 MITI 0 72 PUDP 0 82 SQBB 1

63 MLBI 1 73 RICY 1 83 SRSN 1

64 MPPA 1 74 ROTI 1 84 TBMS 1

65 MTLA 0 75 SGRO 1 85 TCID 1

66 MYOH 1 76 SHID 1 86 TOTO 1

67 PGLI 1 77 SIAP 1 87 TPIA 1

68 PICO 1 78 SIMP 1 88 TRIO 1

69 PSAB 0 79 SKBM 1 89 UNIT 0

70 PTIS 0 80 SKLT 1 90 UNVR 1

Page 116: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

98

Lampiran 7

Output Hasil Pengujian Data

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation

TAX 90 ,200 ,490 27,426 ,30473 ,069940

BONUS 90 ,006 2,962 98,521 1,09468 ,619545

TNC 90 ,189 ,991 45,354 ,50393 ,225758

SIZE 90 10,707 14,373 1110,213 12,33570 ,679112

TP 90 0 1 71 ,79 ,410

Valid N (listwise) 90

2. Hasil Uji Frekuensi

TP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 19 21,1 21,1 21,1

1 71 78,9 78,9 100,0

Total 90 100,0 100,0

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 117: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

99

Lampiran 7 (Lanjutan)

3. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 93,186 1,156

2 92,777 1,311

3 92,777 1,318

4 92,777 1,318

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 92,777

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less

than ,001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant TAX_CETR BNUS TNC SIZE

Step 1 1 81,662 -6,374 -,352 -,224 -,812 ,686

2 78,324 -11,996 -,480 -,398 -1,274 1,212

3 78,076 -14,198 -,529 -,458 -1,435 1,415

4 78,074 -14,423 -,534 -,463 -1,452 1,436

5 78,074 -14,425 -,534 -,463 -1,452 1,436

6 78,074 -14,425 -,534 -,463 -1,452 1,436

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 92,777

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less

than ,001.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 118: TUNNELING INCENTIVE DAN UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38620/1/TRIA... · semangat, doa serta kebersamaan yang terjalin selama ini. 12. Temen-teman

100

Lampiran 7 (Lanjutan)

4. Hasil Uji Koefesien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 78,074a ,151 ,234

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

5. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 6,937 8 ,543

6. Hasil Uji Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a TAX -,534 ,219 5,971 1 ,015 ,586

BNUS -,463 ,461 1,012 1 ,287 ,833

TNC -1,452 1,262 1,324 1 ,122 ,157

SIZE 1,436 ,544 6,967 1 ,010 1,678

Constant -14,425 6,334 5,186 1 ,036 ,000

a. Variable(s) entered on step 1: TAX, BNUS, TNC, SIZE.