tumbuh bersama untuk indonesia

84
Energizing Asia 16 LAPORAN UTAMA Mencorong Setelah Alih Kelola 20 WAWANCARA Tidak Ingin Mengusir Investor 50 LAPORAN KHUSUS UIIA 2015 Di Semarang Memacu Inovasi Tumbuh Bersama Untuk Indonesia Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015 INOVASI UNGGULAN UPSTREAM IMPROVEMENT & INNOVATION AWARDS 2015

Upload: vutruc

Post on 31-Dec-2016

251 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 10 - O

ktob

er 2015

Energizing Asia

16 LAPORAN UTAMAMencorong SetelahAlih Kelola

20 WAWANCARATidak Ingin Mengusir Investor

50 LAPORAN KHUSUSUIIA 2015 Di SemarangMemacu Inovasi

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

INOVASIUNGGULAN

UPSTREAM IMPROVEMENT & INNOVATION AWARDS 2015

Page 2: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Page 3: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

1

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Pengantar Redaksi

Inovasi

Sepanjang September 2015, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mencapai US$43,13 per barel. JIka dibanding bulan sebelumnya ada kenaikan US$ 0,31 per barel dari US$ 42, 81 per barel. Meski demikian tidak lantas membuat banyak perusahaan minyak tenang. Kebanyakan dari mereka tetap hidup dalam ketidakpastian karena sampai saat ini tidak banyak yang optimis harga minyak bakal naik. Bahkan ada analis yang memperkirakan bahwa harga minyak dunia masih akan terus menukik sampai US $20 per barel

Jika itu yang terjadi tentu saja yang akan terkena imbas tidak hanya perusahaan migas termasuk Pertamina tetapi juga pemerintah karena ini terkait dengan penerimaan negara. Harga minyak turun, penerimaan negara juga turun karena setoran pajak dan kewajiban lain perusahaan pasti turun.SKK Migas menyebutkan bahwa penerimaan negara dari sektor migas sampai 4 September 2015 tercatat sebesar US$10,03miliar atau sekitar Rp140 triliun. Jumlah ini baru mencapai sekitar 67 % dari target penerimaan sebesar US$14,99 miliar.

Pelemahan harga minyak dunia ini jika ditelisik sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari pasar yang kelebihan pasokan dan booming shale gas di Amerika Serikat. Menariknya

lagi produksi minyak yang terus digenjot salah satunya agar harga minyak turun sehingga pengembangan shale gas tidak ekonomis.

Sebelumnya ada yang memperkirakan bisnis shale gas akan runtuh di saat harga minyak turun sampai US$50 per barel. Ternyata atas usaha dan teknologi yang luar biasa, bisnis shale gas masih bisa bertahan ketika harga minyak lebih rendah dari harga tersebut.

Menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang, tak ada pilihan lain harus pintar-pintar meniti buih agar tetap bisa survive. Untuk bisa bertahan di masa sult seperti sekarang, seperti disebutkan Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam, perusahaan migas, termasuk Pertamina EP harus memaksimalkan kreativitas, inovasi, dan penguasaan teknologi

Dalam Laporan Utama kali ini, kami mencoba menyuguhkan inovasi-inovasi unggulan hasil kreativitas insan-insan Pertamina EP yang terbukti bisa menghemat ratusan ribu dolar. Penemuan-penemuan tersebut berhasil meraih penghargaan baik di tingkat perusahaan maupun internasional. Inovasi-inovasi itu menyalakan harapan, bahwa Pertamina EP akan terus melangkah, membawa manfaat bagi Indonesia. Selamat Membaca !

Page 4: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

2Surat Pembaca

Muhajir Arif Rahmani, Cirebon

“Pola binis Pertamina dinilai jadi Penyebab harga gas tinggi,” demikian judul berita sebuah media online beberapa waktu lalu. Disebutkan, pola bisnis yang dilakukan oleh Pertamina menjadi penyebab munculnya calo atau trader. Bagi masyarakat yang belum memahami bagaimana sebuah kegiatan bisnis gas dari hulu ke hilir dijalankan, dan bagaimana peran Pertamina ataupun melalui anak perusahaannya dalam menjalankan bisnis minyak dan gas bumi, judul dan isi pemberitaan tersebut sudah pasti mengarahkan kepada pembacanya bahwa, Pertaminalah yang menyebabkan harga gas di end user menjadi tinggi, bahkan lebih tinggi dari gas yang diimpor dari Singapura. Bagi masyarakat yang sudah melek bagaimana bisnis gas bumi terjadi di Indonesia, judul yang mendiskreditkan BUMN Migas Pertamina, tentu akan tertawa geli. Bagaimana mungkin Pertamina bisa disalahkan terkait tingginya harga jual gas ke konsumen terutama untuk end user, sementara

Pertamina saat ini kapasitasnya adalah operator, bukan regulator atau pembuatan kebijakan di sektor minyak dan gas bumi, baik di sisi hulu maupun hilir. Sejak kehadiran UU nomor 22 tahun 2001, peran Pertamina dipangkas, posisinya setara dengan kontraktor kerjasama minyak dan gas bumi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Demikian juga di sisi hilir, peran yang dijalankan Pertamina melalui anak perusahaannya adalah eksekutor, pelaksana yang menjalakan kegiatan bisnis di sektor minyak dan gas bumi, berdasarkan ketentuan perundangan yang dibuat pemerintah. Meski merupakan BUMN dengan kepemlilikan saham mayoritas oleh pemerintah, peran Pertamina tetaplah sebagai operator.

Demgam posisi Pertamina yang bukan sebagai regulator, tetapi operator dan pelaksana, maka tuduhan kepada Pertamina sebagai penyebab harga gas di pengguna akhir melejit, tidak pas dan salah alamat. Bahwa masih ada banyak

mafia yang memanfaatkan dan bermain di sisi tata niaga minyak dan gas bumi, kita tidak menampik hal itu, masih ada. Tetapi kalau lahir dan adanya mafia atau trader bermodal kertas dan Pertamina disangkakan sebagai biang keroknya, sungguh tuduhan yang tidak berdasar. Kalau kita lihat, sebenarnya, hampir 100 persen produksi gas dari Pertamina, dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Untuk produksi gas tahun ini sebesar 1.025.47 MMSCFD, 940.17 MMSCFD atau 91,65% disalurkan kepada BUMN yang bergerak di bidang – bidang yang sesuai prioritas alokasi gas seperti PLN untuk pemenuhan kebutuhan listrik, Pupuk Sriwijaya dan Pupuk Kujang untuk pemenuhan pupuk dan PGN untuk pemenuhan kebutuhan industri. Dari jumlah yang disalurkan tersebut sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan domestik.

Sementara itu, terkait penjualan gas PT Pertamina dalam hal ini Pertamina EP kepada perusahaan trader swasta relatif kecil dan hal tersebut dipengaruhi segi keekonomian suatu wilayah. Pun demikian, penjualan gas terhadap perusahaan trader swasta tersebut dilakukan sesuai dengan aturan berlaku yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jadi pola bisnis gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP adalah sesuai dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk lingkup kegiatan usaha hulu migas

Selain untuk memenuhi komitmen alokasi yang telah ditetapkan pemerintah, PT Pertamina EP juga memberikan kontribusi kepada proses pemasangan jaringan gas rumah tangga yang juga menjadi program unggulan pemerintah melalui Kementerian ESDM dalam pengembangan industri gas nasional.

Tuduhan Pertamina Penyebab Harga Gas Melonjak di End User, Salah Alamat

Page 5: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

3

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Pemimpin Redaksi: D. Yodi Priyatna (VP Legal Relations)

Redaktur Pelaksana: Muhammad Baron

Pandjie Galih Anoraga

Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono,

Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan

Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo,

Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Poleng, Humas Tarakan, Humas Sangatta,

Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.

Alamat RedaksiPT Pertamina EP

Menara Standard Chartered, Lantai 21-29Jl. Prof. Dr. Stario No 164 Jakarta, Selatan

Layout & Grafis: [email protected]

UNDANGAN MENULIS:Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan

dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke: [email protected]

LENSA ASSET:Kirimkan foto hasil karya Anda seputar kegiatan Anda.

Kirim ke: [email protected]

Cover image: LaboratoriumFoto Oleh: Yulianus Ladung

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 10 - O

ktob

er 2015

Energizing Asia

16 LAPORAN UTAMAMencorong SetelahAlih Kelola

20 WAWANCARATidak Ingin Mengusir Investor

50 LAPORAN KHUSUSUIIA 2015 Di SemarangMemacu Inovasi

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

INOVASIUNGGULAN

UPSTREAM IMPROVEMENT & INNOVATION AWARDS 2015

Page 6: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

4

FOTO PILIHAN 06 | Seraut Wajah

LAPORAN KHUSUS26 | Memangkas

Biaya Rig

LAPORAN UTAMA 12 | Dari Indonesia

Untuk Indonesia16 | Mencorong Setelah

Alih Kelola

LAPORAN UTAMA 08 | Previlege Blok Migas

Habis Kontrak

DAFTAR ISI

WAWANCARA 20 | Tidak Ingin

Mengusir Investor

LAPORAN KHUSUS 30 | Muda Usia,

Tua Pengalaman

LAPORAN KHUSUS 36 | Inovasi Lokal

Mutu Internasional

LAPORAN KHUSUS 40 | I Vendor dari Cepot

LAPORAN KHUSUS24 | UIIA 2015 Memacu Inovasi

Pertamina sejauh ini sukses menjaga pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan migas yang sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi Indonesia. Ini tidak lain karena sumber daya manusia potensial.

Memacu Inovasi

Pemerintah memberi keistimewaan kepada Pertamina untuk mengelola blok migas yang masa kontraknya habis. Tak cukup hanya diatur lewat Permen atau PP. Revisi UU Migas diharapkan bisa menjadi jawaban

Page 7: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

5

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

GADGET 78 | Menjadi Pro Bersama X-M1

LINGKUNGAN 66 | Darurat Asap

INFO E&P76 | Riang Di Sekolah Kolong

MUSIK62 | Institut Musik Jalanan

42 | Cinta Keluarga, Cinta Indonesia 46 | Ketahanan Air Jakarta

KOMUNITAS INFO HSSE

52 | Field Jatibarang Berpayung Filosofi Positif

60 | Antara Ember, Jerigen, dan Tas Sekolah

KIPRAH RANA

Page 8: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

6Laporan Utama

2. KLAGIANPulau berpasir putih dan air laut yang biru ini bernama pulau klagian, terletak di daerah Lampung selatan Pulau ini sangat menarik wisatawan.

Difoto menggunakan drone Phantom 3 profesional

1. SANGIANG Saat melintas hutan mangrove yang berada di Pulau Sangiang yang terletak di Selat Sunda, mata saya tak henti-hentinya memandangi daun mangrove yang hijau muda diterpa teriknya matahari. Sulur ranting dan tekstur akar yang menarik serta jernihnya air laut membuat padu pemandangan flora yang memukau.

Difoto menggunakan kamera Gopro hero 4

Rubrik ini merupakan kerjasana dengan PortalIndonesiaNews.com, terbuka bagi pembaca yang punya foto menarik. Silakan dikirim ke

[email protected]

1

2

Page 9: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

7

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

3. DOUBEL SIXPara wisatawan sangat asyik duduk di pantai Double Six, Bali sambil dimanjakan indahnya pemandangan matahari tenggelam.

Difoto menggunakan kamera Gopro hero 4

4. SERAUT WAJAHSeorang nenek yang sedang melamun saat dirinya tengah menunggu antrian untuk dipanggil pada pengobatan gratis yang diadakan oleh PT Pertamina EP di daerah operasinya di wilayah Babelan, Bekasi.

Difoto dengan menggunakan kamera Canon eos 7D, ss 1/200, F. 4, dan iso 200

3

4

Page 10: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

8Laporan Utama

Pemerintah memberi keistimewaan kepada Pertamina untuk mengelola blok migas yang masa kontraknya habis. Tak cukup hanya diatur lewat Permen atau PP. Revisi UU Migas diharapkan bisa menjadi jawaban

Previlege Blok Migas Habis Kontrak

Page 11: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

9

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Semangat membesarkan Pertamina memantul dari Ruang Atanaya, Hotel Atlet Century, Jakarta pada 8 Oktober lalu. Dalam diskusi “Kebijakan Pemerintah dan Kesiapan BUMN Mengelola Industri Hulu Migas” tersebut, semua pembicara sepakat BUMN Energi itu harus mendapatkan “previlege”. karena perannya yang sangat strategis untuk ketahanan energi nasional.

“Pertamina Tidak bisa diperlakukan sama dengan KKKS lain seperti berlaku sekarang, ”ujar Wakil Ketua Komisi VII, Satya W. Yudha. Selain Satya, pembicara lain adalah Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Prof. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Direktur Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Bambang Manumayoso, dan Pengamat Geopolitik Perminyakan Dirgo Purbo.

Pertamina sempat mendapat perlakuan istimewa pada awal perjalanan industri migas di Indonesia. Sesuai dengan UU Migas No 8 tahun 1971, kuasa pertambangan diberikan kepada Pertamina, lewat BKKA Pertamina. Saat itu hampir seluruh blok migas dikuasai Pertamina. Seiring dengan deru reformasi, UU itu kemudian diganti mejadi UU No 22 tahun 2001 yang disebut-sebut Satya sangat liberal

UU itu tak memberikan ruang keistimewaan kepada Pertamina.

Kalau mau suatu blok, harus ikut tender seperti yang lain. Bisa menang, bisa kalah. “Kalau mengurus izin ke SKK Migas, Pertamina juga tak dapat keistimewaan, sama seperti yang lain, Kadang dapat, kadang tidak, Ini harus dibenahi“ ujar Satya.

Menurut Politisi Golkar itu, pemberian keistimewaan kepada Pertamina harus terukur dan tetap pada koridor menjadikan perusahaan kelas dunia. . “Kita tidak ingin Pertamina seperti masa lalu. Menguasai blok migas, sekaligus menjadi regulator, sehingga Pertamina menjadi birokrat. Kita menginginkan Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia,” katanya.

Oleh karena itu pemberian prioritas kepada Pertamina harus disesuaikan dengan kapasitasnya. Satya mengingatkan sektor migas membutuhkan perusahaan yang berani mengambil risiko dan memiliki modal serta kemampuan teknologi.

“Kalau mengurus izin ke SKK Migas, Pertamina juga tak dapat keistimewa, sama seperti yang lain, Kadang dapat, kadang tidak, Ini harus dibenahi“

Menurut Satya pemberian keistimewaan kepada Pertamina itu harus ditegaskan dalam UU Migas yang baru yang lagi digodok di DPR. “Tak bisa lewat PP atau Permen. Itu kurang kuat Kesannya tambal sulam. Harus lewat UU.” Satya menegaskan

Apa boleh buat berbilang tahun, revisi UU Migas di DPR tak kunjung rampung. Padahal, beberapa blok migas kontraknya akan habis. Tak bisa menunggu, lewat kewenangan dikresi yang dimilikinya Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No.15

Page 12: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

10Laporan Utama

Pertamina akan mengevaluasi terlebih dahulu sebelum mengambil blok-blok migas yang akan berakhir kontraknya. “Jadi bukan sekadar kita mengambil lahan orang yang sudah berakhir kontrak,”

tahun 2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya.

Disebutkan di sana bahwa untuk blok migas yang kontraknya akan berakhir dan kontraktor mengajukan untuk memperpanjang kontraknya, pemerintah memiliki tiga opsi untuk memutuskan. Ketiga opsi keputusan tersebut adalah, memperpanjang kontrak dengan kontraktor lama, memberikan hak pengelolaan kepada Pertamina, atau memberikan kepada Pertamina dan kontraktor lama.

“Investor lama bisa mengajukan perpanjangan atau perusahaan lain juga bisa. Namun yang pertama ditawarkan adalah Pertamina,”ungkap Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja. Mahaguru di Institut Teknologi Bandung ini juga menjelaskan bahwa kebijakan tentang hak mengelola blok migas yang akan habis menjadi sangat

penting karena dalam beberapa tahun ke depan akan ada beberapa blok migas akan berakhir masa kontraknya.

Di tahun 2017, misalnya ada Blok ONWJ yang saat ini dikelola oleh Pertamina Hulu Energi.“Karena ini sudah dikelola oleh Pertamina maka tinggal dilanjutkan lagi,”terang Dirjen yang sebelumnua menjadi Staf Ahli Menteri ESDM.

Juga ada Blok Mahakam yang sebelumnya dikelola PT Total Indonesie oleh Pemerintah diserahkan ke Pertamina. BUMN Energi itu dipersilakan menggandeng mitra bisnis untuk mengelola blok yang mempnyai cadangan gas besar tersebut. Perkembangan terkahir, KKS lama pengelola Blok Mahakam tetap diajak ikut serta dengan komposisi 70 : 30 .

Sementara di tahun 2018 nanti ada beberapa wilayah kerja yang akan berakhir diantaranya Petrochina East Jawa yang produksinya masih

tinggi. “Kita harus pikirkan bagaimana yang terbaik untuk bangsa sambil tidak megusir investor. Karena di industri migas, dibutuhkan investor yang berani mengambil risiko,”kata Wirat. Sampai tahun 2025, ada 35 blok migas akan habis kontraknya yang produksinya mencapai 75% dari produksi eksisting (lihat grafis)

Bambang Manumayoso, Direktur Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang juga Ketua Tim Reformasi Upstream Pertamina, mengatakan Pertamina akan mengevaluasi terlebih dahulu sebelum mengambil blok-blok migas yang akan berakhir kontraknya. “Jadi bukan sekadar kita mengambil lahan orang yang sudah berakhir kontrak,” tegas dia.

Bambang mengatakan Pertamina mampu mengelola blok migas dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia (SDM). Namun, tidak tertutup kemungkinan menggandeng perusahaan lain untuk turut mengelola blok-blok migas yang diambi alih. “Indikator untuk menentukan mitra untuk mengelola blok migas sangat beragam baik dari sisi teknologi, SDM dan lainnya,”ujarnya.

Page 13: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

11

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Blok Migas Yang Kontraknya Akan Berakhir Offshore Mahakam dioperatori Total E&P Indonesie Desember 2017ONWJ dioperatori PHE-ONWJ Januari 2017Attaka dioperatori Inpex-Corporation Maret 2017Lematang dioperatori Medco E&P (Lematang) April 2017Tuban dioperatori JOB Pertamina-Petrochina East Java Februari 2018Ogan Komering dan akan habis kontraknya pada JOB Pertamina-Talisman Februari 2018North Sumatera 'B' Blok dioperatori Exxonmobil Oil Indonesia.INC Oktober 2018Sanga-sangga Block dioperatori Vico Indonesia Company Agustus 2018Southeast Sumatra dioperatori CNOOC Ses Ltd September 2018Tengah Block dioperatori JOB Total Tengah Indonesia Petroleum Oktober 2018NSO-NSO Ext dioperatori Mobil Exploration Indonesia Oktober 2018East Kalimantan dioperatori Chevton Indonesia Ltd Oktober 2018Bula dioperatori Kalrez Petroleum (Seram) Ltd Oktober 2019Seram-Non Bula Block dioperatori Citc Seram Energy Ltd Oktober 2019Pendopo & Raja Block dioperatori Job Pertamina-Golden Spike Energy Ind Juli 2019Jambi-Merang Block dioperatori Pertamina-Talisman Jambi Merang Februari 2019South Jambi B Blok dioperatori Conocophillips Januari 2020Makasar Strait-Offshore A dioperatori Chevron Makasar, Ltd Januari 2020Malacca Strait dioperatori EMP Malacca Strait S.A Agustus 2020Brantas dioperatori Lapindo Brantas INC April 2020Salawati Block dioperatori JOB Pertamina-Petrochina Salawati April 2020Kepala Burung Blok A dioperatori Petrochina International (Bermuda) Oktober 2020Rokan dioperatori Chevron Pacific Indonesia, INC Agustus 2021Bentu Segat dioperatori Kalila (Bentu) Ltd Mei 2021Selat panjang dioperatori Petroselat, Ltd September 2021

Sementara pengamat geopolitik permnyakan, Dirgo D Purbo mengatakan secara geoplotik kondisi migas nasional sekarang berada dalam kondisi darurat. “Untuk ukuran Indonesia yang besar, dengan cadangan minyak yang hanya 3,6 miliar barel, sangat kecil. Sekarang ini ada 276 wilayah kerja tetapi hanya sebagian yang berproduksi,” katanya.

Dirgo mengatakan berdasarkan pengalamannya bekerja di berbagai perusahaan migas multinasional, perusahaan migas asing jika produksiya tidak mencapai keekonomian maka ladang migas itu akan diserahkan secara sukarela, tapi kalau cadangannnya besar akan dipertahankan mati-matian dengan berbagai cara.

Sementara ketika ada WK yang akan berakhir tetapi cadangan masih tinggi tentu ada keengganan perusahaan tersebut untuk menyerahkannya. Mereka masih ingin memperpanjang kontrak. Namun Pemerintah harus tegas dan konsisten sehingga investor asing pun memahaminya. “Berikan dulu haknya ke Pertamina, lalu terserah Pertamina mau diapakan setelah itu,” ujarnya.

Keputusan ini akan mengungtungkan bagi Pertamina untuk menjadi perusahaan migas kelas dunia karena cadangan terbuktinya otomatis bertambah. “Dan ini akan memudahkan Pertamina mendapatkan kredit atau pinjaman dari lembaga keuangan,”ungkapnya.

Menurut Dirgo, pemerintah tidak perlu khawatir jika kebijakan tersebut akan mempengaruhi iklim investasi. Selama potensi minyak masih besar, investor akan berbondong-bondong datang ke Indonesia, meski semua kontrak yang sudah berakhir diserahkan Pertamina. Seperti dukungan all out pemerintah Malasya kepada Petronas, pemerintah Indonesia harus memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk berkembang menjadi pemain dunia dengan memberikan kesempatan dan prioritas mengelola lahan migas di tanah air.

Page 14: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

12Laporan Utama

Pertamina telah teruji mengelola blok migas yang berakhir masa

kontraknya. Angka produksi yang sebelumnya turun berhasil

ditingkatkan. Namun tidak semua blok kedaluarsa harus diambil dan

masuk dalam portofolio perusahaan

DARI INDONESIA UNTUK INDONESIA

PERTAMINA boleh saja mendapat hak pertama untuk mengelola blok migas yang berakhir masa kontraknya. Namun masih ada yang tidak yakin dengan kemampuan Pertamina. Padahal sejarah telah membuktikan bahwa perusahaan BUMN yang dimiliki 100% oleh negara ini telah berhasil meningkatkan produksi.

Page 15: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

13

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Ini situasi yang memang mengkhawatirkan dan kami perkirakan masih akan terjadi penurunan harga minyak dunia

Direktur Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi Bambang Manumayoso mengisahkan pengalaman pengambilalihan Blok West Madura Offshore (WMO). “Saat itu ada yang mengatakan kita terlalu berani mengambil alih blok tersebut. bahkan hampir saja tidak mau ditandatangani oleh Menteri. Namun menurut saya inilah saatnya kita membeli lapangan migas oleh orang Indonesia dan untuk orang Indonesia,”kata Bambang.

Bambang memang berperan cukup penting dalam proses tersebut karena termasuk salah satu dari tiga orang di Pertamina yang memahami offshore. Seperti diketahui West Madura Offshore (WMO) saat itu dikelola oleh Kodeco, perusahaan asal Korea, yang memegang 25% kepemilikan. Sisanya 25% dimiliki oleh CNOOC dan 50% oleh Pertamina. Ketika masa kontrak berakhir Pertamina mengajukan diri sebagai pengelola 100% blok tersebut. Dalam KKS Blok WMO, Pertamina mendapatkan participating interest (PI) sebesar 80% sekaligus menjadi operator dalam pengelolaan blok migas yang terletak di lepas pantai utara Jawa Timur tersebut.

Produksi Blok WMO sempat melorot hingga menyentuh angka 7.500 BOPD ketika masih dikelola oleh perusahaan migas asing, Kodeco khususnya menjelang transisi masa terminasi kontrak kerja sama (KKS) pada 2010/2011. Kondisi berubah

setelah terminasi Mei 2011 saat blok tersebut ditangani Pertamina. Produksinya justru melonjak hingga 20.000 BOPD, bahkan pernah meraih produksi harian sebesar 24.000 BOPD pada akhir Juli 2013.

Kisah sukses yang terjadi di Blok WMO sebenarnya bukanlah satu-satunya cerita sukses. Sebelumnya Blok Offshore North West Java (ONWJ) dimana Pertamina berhasil meningkatkan produksi minyak lapangan dari sebelumnya 21.000 barel per hari menjadi 30.000 barel per hari dan produksi gas sebesar 200 juta kaki kubik (mmscfd).

Dan menariknya dalam perkembangan selanjutnya kiprah Pertamina di Blok offshore semakin mengkilap. Ini terbukti dengan kinerja Blok Offshore North West Java (ONWJ) dengan operator Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ dan Blok West Madura Offshore (WMO) yang dikelola oleh PHE WMO semakin meninggi. Kesuksesan menemukan cadangan baru di Blok Nunukan, lepas pantai Kalimantan Utara dengan operator PHE Nunukan Company (PHENC) melalui pengeboran eksplorasi sumur Badik – 2, Badik – 3, dan West Badik – 1 menjadi kisah sukses lain tentang kinerja dan reputasi jawara Pertamina dalam menangani blok

Direktur Pengembangan PT Pertamina Hulu Energi Bambang Manumayoso

Page 16: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

14Laporan Utama

eksplorasi di lepas pantai. Dengan ini ungkapan minor terkait keandalan sumberdaya manusia (SDM) Pertamina dalam mengelola wilayah kerja di offshore tidak terbukti.

PHE WMO sejauh ini berhasil menjaga produksi serta menyusun strategi penambahan cadangan dalam kondisi sulit, akibat anjloknya harga crude oil dunia hingga di bawah US $ 45 per barel. “Sepanjang Semester I/2015, PHE WMO sukses mempertahankan capaian produksi sebanyak 14.835 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sejumlah 107,07 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Sementara target produksi sepanjang 2015 yang ditetapkan SKK Migas adalah minyak

14.373 BOPD dan gas 110,83 MMSCFD,” kata President/GM PHE WMO, Boyke Pardede seperti dikutip dari laman Pertamina. Di Semester II/2015 profil kinerja produksi WMO akan terus diperbaiki supaya mampu memenuhi target yang telah ditetapkan pemerintah untuk 2015. Upaya pencapaian target tersebut, merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung skenario kemandirian dan ketahanan energi.

Tantangan paling besar yang dihadapi para pekerja Blok WMO adalah laju penurunan alami (natural decline) produksi di Blok WMO termasuk tinggi, yakni hingga sekitar 40% setahun. “Untuk menahan natural decline serta terus berupaya menambah produksi, kami secara terukur dengan kalkulasi tingkat efisiensi tinggi tetap melakukan aktivitas pengeboran sumur pengembangan, kerja ulang, dan well service sepanjang 2015,” imbuh Boyke menunjukkan kiat jajarannya. Dengan resep yang sama pada periode sebelumnya, resep tersebut berhasil meningkatkan produksi dari minyak sebanyak 18.086 BOPD dan gas sejumlah 114,5 MMSCFD pada 2013, yang meningkat menjadi 20.292 BOPD dan 116,5 MMSCFD di 2014

Selain itu, sebagai tindak lanjut dari hasil survey seismik 3D di area KE-5 seluas 892 km2 pada 2014, akan dilakukan pengeboran sumur baik eksplorasi maupun eksploitasi hingga tahun anggaran 2018. Tujuannya, untuk menambah cadangan dan mengembangkan sumur eksisting. “Kami juga akan menaikkan produksi melalui pembangunan fasilitas baru tahun depan,

untuk apa memproduksi minyak secara besar-besaran saat ini yang pada akhirnya membuat

cadangan yang dimiliki menipis.Apalagi dijual dengan harga

yang rendah sekali

Wakil Ketua Komisi VII, Satya W. Yudha

Page 17: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

15

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Dengan kondisi cash on hand yang cukup, fasilitas kredit jangka pendek tidak banyak dipergunakan

dengan harapan bisa menyumbang tambahan produksi minyak -sebanyak 7.000 BOPD,” tambah Boyke. Peningkatan produksi pasca pengambilalihan oleh Pertamina juga terjadi di Blok Limau yang sebelumnya dikelola oleh Talisman. Produksi Blok Limau setelah diambil alih Pertamina meningkat dari 6.000 barel per hari menjadi 11.300 barel per hari. Demikian juga Blok Sangasanga - Tarakan yang sebelumnya dikelola oleh Medco, kini produksinya meningkat dari 4.300 barel per hari menjadi 7.500 barel per hari. Sedangkan Blok Sukowati yang dikelola Pertamina dengan Petrochina meningkat dari 40.000 barel per hari menjadi 48.000 barel per hari. Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan minyak di Indonesia yang berhasil meningkatkan produksinya dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun 2010 produksi Pertamina mencapai 190,7 ribu barel per hari minyak dan 1.458 juta kaki kubik gas per hari atau ekuivalen 443,5 ribu barrel oil equivalen. Produksi dari wilayah kerja ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional.Semua kisah sukses ini setidaknya bisa menepis keraguan beberapa pihak atas kemampuan Pertamina dalam mengambilalih dan menjadi operator di blok migas habis kontrak. Pertamina harus terus didoromg untuk berada di posisi terdepan mengingat perannya yang maha penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. “Sekarang ini Pertamina hanya memiliki kurang lebih 10% data cadangan nasiona. Itu yang harus ditingkatkan,”kata Bambang. Dengan diserahkannya blok-blok migas habis konrak tentunya akan mendongkrak rasio penguasaan cadangan nasional.

Namun Bambang juga memastikan bahwa Pertamina juga memiliki hitung-hitungan sebelum mengakuisisi salah satu blok. “Tentu harus mengevaluasi. Jangan sampai cadangannya kecil tetap diambil, “ katanya.

Bagi Pertamina, peningkatan cadangan selain

penting untuk menjaga ketahanan energi

nasional juga dibutuhkan untuk mendapatkan

pinjaman. Pertamina berkomitmen untuk

menjaga keberlangsungan operasi blok yang

diambilalih, baik dari sisi operasional maupun

isu yang terkait dengan sumber daya manusia.

Pengalaman selama ini dalam pengambilalihan

beberapa blok, para pekerja yang sebagian besar

adalah putra-putri Indonesia terus melanjutkan

pengelolaan blok tersebut di bawah manajemen

Pertamina. Bambang mengapresiasi langkah

Pemerintah yang memberi keistimewaan pada

Pertamina.

Ditunggu ketegasan dan konsistensi Pemerintah

untuk melaksanakan amanat dari Permen No.15

tahun 2015 tersebut.

Page 18: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

16Laporan Utama

Ia memastikan bahwa dari tahun ke tahun Pertamina terus meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknologi. Terlebih lagi, tantangan industri hulu migas nasional semakin tinggi dengan bergesernya sumber migas dari daratan dan perairan sedang ke laut dalam.”Pertamina sejauh ini telah

MENCORONG SETELAH ALIH KELOLA

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam menangapi enteng tudingan ketidaksiapan teknologi dan SDM yang dipunyai Pertamina untuk mengelola

blok-blok habis kontrak dengan kompleksitas tinggi seperti Blok Mahakam. “Itu menghina bangsa Indonesia.

Sekarang, blok Mahakam itu dioperasikan oleh orang-orang Indonesia,” ujarnya dalam satu perbincangan

dengan Energia Pertamina EP.

Page 19: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

17

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

berhasil mengimplementasikan teknologi laut dalam, sebagaimana sudah dibuktikan pada operasi Blok ONWJ dan Blok WMO dengan membuahkan hasil berupa peningkatan produksi ke kedua blok tersebut,”ungkapnya. Sebelum dikelola Pertamina, kedua blok offshore itu produksinya terus menukik

Dari data yang ada, blok-blok migas yang pengelolaannya diambil alih Pertamina, produksinya jauh lebih baik dibandingkan operator sebelumnya. Selain di lapangan offshore, prestasi mengesankan juga di lapangan alih kelola onshore yang pengelolaannya di bawah Pertamina EP. Lapangan-lapangan yang dioperasikan Pertamina EP dengan status alih kelola, antara lain Sangasanga, Tarakan, Ramba, Lirik, Jambi, Tanjung, Adera, Limau.

Beberapa diantaranya menjadi tulang punggung Pertamina EP sekarang ini antara lain Lapangan Ramba. Field Ramba mulai dikelola secara penuh oleh PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) pada

Dari data yang ada, blok-blok migas yang pengelolaannya diambil alih Pertamina, produksinya jauh lebih baik dibandingkan operator sebelumnya

16 Oktober 2010, setelah berakhirnya TAC (Technical Assistance Contract) antara Pertamina-Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL).

Sejak awal, pengelolaan Field yang berada di aset I ini, beberapa kali berganti operator. Pada periode 1975 sampai 1997, operator di Field Ramba adalah Asamera,Ltd. Kemudian, pengelolaaanya berada dibawah Gulf resources,Ltd pada tahun 1997 sampai 2002.ConocoPhiips, sempat juga menjadi operator filed Ramba selama periode 2002 sampai 2007. Setelah itu TAC Pertamina-Elnusa Tristar mengelola selama 3 tahun sampai 2010 dengan produksi terakhir sekitar 3.424 BOPD.

Daerah operasi PT Pertamina EP Field Ramba mencakup 2 kabupaten dan 5 kecamatan, meliputi Struktur Ramba, Tanjung Laban, Kluang, Mangunjaya dan Bentayan dengan luas wilayah 180 km2.

Sampai sejauh ini Field ramba memiliki andil besar dan menjadi tulang punggung aset I yang memberi kontribusi besar. Produksi Field Ramba sudah di atas 7000-an BOPD. Dari aspek penyumbang devisa negara, Field Ramba terbilang sebagai penyumbang devisa terbesar di seluruh aset 1 dengan kontribusi sekitar US$ 5.600 setiap hari.

Optimasi dan reparasi sumur menjadi senjata ampuh Field Ramba untuk menggenjot poduksi. Resep ini ampuh menaikkan produksi di sumur BN-33 yang berhasil menyumbangkan gain sebanyak 104 BOPD, dari semula 141 BOPD

Page 20: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

18Laporan Utama

menjadi 245 BOPD, dan sumur MJ-67TW yang menambah 120 BOPD. Lewat kiat tersebut maka dari total 9 sumur yang direncanakan, berhasil menyumbangkan kenaikan produksi Field Ramba sebesar 677 BOPD

Anjloknya harga minyak dunia saat ini membuat manajemen Field Ramba lebih memfokuskan kegiatan produksi di wilayah Bentayan, karena cost per barel yang lebih rendah jika dibandingkan struktur lainnya. Untuk mengoptimalkan produksi di kawasan ini, serangkaian optimasi di beberapa sumur dilakukan seperti, BN 52, BN 04, BN 110, dan BN 97.

Memprioritaskan Bentayan bukan berarti mengenyampingkan kegiatan operasional di wilayah lain. Pertimbangannya semata-mata cost effective. Bahwa untuk pengerjaan satu sumur harus dilakukan sesuai koridor semangat sadar biaya. Hal tersebut, selaras dengan langkah kebijakan efisiensi perusahaan selama masa sulit seperti saat ini.

Selain gencar mengejar target produksi, Field Ramba juga tak lupa menjaga aspek health, safety, security and environment (HSSE). Faktanya, tercermin lewat angka kumulatif total jam kerja selamat sejak 2 Desember 2010 s.d 31 Desember 2014 adalah 13.897.766 jam selamat. Selain itu, Field Ramba juga berhasil memperoleh PROPER Hijau pada 2014 dan berusaha mempertahankannya di 2015, ini.

Hal serius yang menjadi kendala sangat menonjol, serta mengancam keberlangsungan produksi Field Ramba adalah

Selain gencar mengejar target produksi, Field Ramba juga tak lupa menjaga aspek health, safety, security and environment (HSSE)

Page 21: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

19

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Saat dilakukan reaktivasi, dari sebuah sumur dihasilkan produksi 1.200 BOPD dengan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan kedalaman di bawah 900 meter

kegiatan illegal drilling di wilayah Mangunjaya, terutama penyerobotan masyarakat setempat terhadap sumur-sumur yang masih berproduksi

Selain Ramba, yang juga mencatat kenaikan produksi signiifikan dibandingkan sebelum alih kelola adalah Field Sangasanga. Lapangan ini diambil alih dari TAC Medco pada 2008. Sejak diambil alih, seluruh insan Sanga-sanga menyemangati dirinya dengan semboyan “2 M dan 1 T.” M dan T disini bukan singakatan miliar dan triliun. 2 M maksudnya dua kali produksi TAC Medco, sedangkan 1 T adalah satu kali produksi TIPCO-Tesoro, perusahaaan yang mengelola lapangan tersebut sebelum TAC Medco

Mimpi 2 M itu hanya dilampaui tiga tahun Saat alih kelola produksi Field Sangasanga hanya 4.300 BOPD. dan berlipat dua menjadi 8.600-an BOPD pada 2011. Sangasanga pun menjadi buah bibir. Yang dilakukan di sana menjadi cerita sukses yang kemudian dicoba diterapkan di tempat lain, terutama yang mempunyai karakter geologi mirip.

Jika dibandingkan dengan lapangan lain, formasi pengeboran Sangasanga rada berbeda. Pompa angguk atapun mesin hisapnya lebih rapat satu sama lain. Jarak antar titik pengeboran serta pengembangan

dengan pengeboran sisipan dengan metode Grid Based Drilling. lebih dekat. Kalau di tempat lain, jaraknya bisa mencapai 500 meter, seperti dianjurkan text book perminyakan, tetapi di Sangasanga lebih rapat, hanya 100 meter. Bahkan, ada yang berjarak 50 meter.Ini disebabkan karena struktur reservoir di Sangasanga sangat khas, yang berbeda dengan kebanyakan struktur geologi di lapangan lain sehingga perlu pengeboran yang lebih rapat.

Tahun-tahun berikutnya, dewi fotuna seperti menjauhi dari lapangan ini. Produksi seolah tersendat. Sudah tak ada harapan lagikah bagi Sangasanga? Tunggu dulu, Field Sangasanga sedang mengoptimalkan struktur Louise Nonny. Saat dilakukan reaktivasi, dari sebuah sumur dihasilkan produksi 1.200 BOPD dengan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan kedalaman di bawah 900 meter. Reaktivasi dilakukan sesuai dengan hasil studi geologi dan geofisika di wilayah Louise, Nonny, dan Samboja yang dilakukan pada 2012.

Page 22: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

20Wawancara

“Ke depan saya menginginkan izinnya tinggal tiga saja yakni izin hulu, izin hilir dan izin Industri penunjang. Kami diskusi cukup intensif secara internal dalam menyederhanakan izin yang ada,” kata Dirjen Migas Prof. IGN Wiratmaja Puja.

Saat tampil sebagai pembicara dalam salah satu seminar bertema "Kebijakan Pemerintah dan Strategi BUMN dalam Mengelola Industri Hulu Migas", Wiratmaja

Wawancara Direktur Jenderal Minyak Dan Gas IGN Wiratmaja Puja

Tidak Ingin Mengusir Investor

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM terus berusaha

menyederhanakan perizinan. Sejauh ini kemajuannya sudah luar biasa karena saat

ini dari ratusan izin di sektor migas sekarang tinggal 42 jenis perizinan. Bahkan saat ini

pihak Pemerintah masih akan memangkas jenis perizinan.

Page 23: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

21

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

menjelaskan beberapa hal yang sudah dan akan dilakukan pemerintah, mulai dari sisi regulasi sampai pada rencana kerja.

Pemerintah lewat Keputusan Menteri ESDM No.15 tahun 2015 akan memberikan opsi hak mengelola Blok Migas yang habis masa kontrak ke Pertamina. Bagaimana pelaksanaannya karena seperti Blok Mahakam ternyata tidak 100%?

Harus diakui bahwa memang tidak harus ke Pertamina, tetapi bisa dikerjasamakan. Lahirnya regulasi ini karena Kami melihat blok migas yang sedang produksi sekarang ada beberapa akan habis. Tentu Indonesia butuh aturan yang selama ini jadi diskresinya Menteri ESDM. Permen ini menjadi acuan sebelum UU Migas yang baru menetapkannya.

Dalam beberapa tahun ke depan ada berapa lapangan yang akan berakhir masa kontrak?

Kalau kita lihat bahwa di tahun 2017 yang akan habis Blok ONWJ tetapi karena sudah

dikelola oleh Pertamina maka akan tetap dikelola oleh Pertamina. Blok Mahakam sudah diputuskan demikian juga dengan Medco Lematang juga sudah diputuskan. Kemudian kalau kita lihat di 2018 akan ada banyak diantaranya Blok Tuman oleh Petrochina East Jawa, Blok Sangasanga yang dikelola Vico. Untuk blok-blok tersebut memang prioritasnya adalah Pertamina.

Apakah dengan demikian Pertamina pasti mendapat keistimewaan untuk dapat mengelola blok yang kedaluarsa?

Khan sudah ada Permen dan sudah jelas kebijakannya khusus bagi blok migas yang selesai masa kontraknya. Memang tidak harus di pertamina bisa dikerjasamakan dengan badan usaha lain.

Apakah tidak ditakutkan nanti iklim investasi di sektor migas menjadi tidak menarik?

Kita harus pikirkan bagaimana yang terbaik untuk bangsa dan tidak mengusir investor. Karena industri migas, membutuhkan investor yang berani mengambil risiko.

Bagaimana industri migas Indonesia ke depan baik dari sisi potensi maupun dari sisi wilayah kerjanya?

Kalau dilihat sekarang itu aktivitas migas Indonesiasebagian besar atau 91% ada di wilayah barat. Di wilayah Timur Indonesia baru 9%. Padahal potensi migas kita terbesar ada di wilayah timur.Oleh karenanya kita harus mulai eksplorasi ke wilayah timur. Masalahnya di timur itu fasilitas masih terbatas, Lautnya

Kita harus pikirkan bagaimana yang terbaik untuk bangsa dan tidak

mengusir investor

Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja

Page 24: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

22Wawancara

dalam, strukturnya juga unik. Teknologi yang dibutuhkan pun kompleks dan risiko yang sangat tinggi. Potensi yang ada di wilayah timur dan sebagian besar kalau di timur ada di laut dalam sehingga investasi yang dibutuhkan pun lebih besar.

Sejauh ini seberapa besar dampak melemahnya harga minyak dunia bagi kegiatan sektor migas di Indonesia?

Ke depan upstream kita masih jalan meski harga minyak tunia turun. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi masih berjalan. Proyek IDD masih tetap jalan padahal di negara lain sudah berhenti. Terbaru ada Blok Masela yang sedang hangat, kemudian ada Tangguh Train 3 yang juga masih jalan. Jadi pada intinya saat ini kami ingin menjamin ketersediaan, bagaimana melakukan konservasi dalam artian menata produksi dan ketiga mengembangkan industri nonkonvensional.

Dari sisi ketersediaan tentu saja terkait jumlah cadangan yang terus meningkat. Dan untuk itu Kemetrian ESDM sudah membentuk Komite Eksplorasi. Tim ini pun sudah menyampaikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan cadangan lewat kegiatan eksplorasi dan kegiatan produksi.

Selain itu konservasi dengan menggunakan teknologi EOR untuk meningkatkan produksi. Indonesia memiliki banyak sumur tua dan banyak yang tidak termanfaatkan sehingga banyak potensi penerimaan negara yang hilang di sana. Diharapkan nantinya bisa dioperasikan. Kemudian terkait

Rohnya yang akan kita bangun adalah mengubah energi sebagai komoditas

menjadi sebagai energi untuk pertumbuhan

ekonomi

terkait sektor migas. Bisa dijelaskan lagi regulasi tersebut?

Hal yang paling ditunggu tentu saja revisi UU Migas. Sekarang ini pemerintah sudah menyiapkan konsepnya dan segera akan disampaikan ke DPR karena parlemen yang akan memutuskan regulasi tersebut bersama pemerintah. Draft akan selesai dan masuk dalam prolegnas.

Regulasi lainnya diantaranya revisi Permen ESDM Nomor 03 Tahun 2010 mengenai alokasi dan pemanfaatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.Di sini ada perubahan bagaimana memanfaatkan dan mengalokasikan gas untuk kebutuhan dalam negeri.Jadi dengan permen ini sebagian besar gas di utilisasi. Lalu Perpres Kilang, Perpres LPG untuk nelayan, BBG untuk transportasi dan Perpres terkait tata kelola gas. Juga ada RPP keselamatan karena di sektor migas dikenal dengan risiko yang sangat tinggi, mudah meledak dan mudah terbakar. Maka akan kita terpitkan PP aturan keselamatan di sektor migas.

Apa yang menjadi konsen Pemerintah dalam revisi UU migas?

Dalam revisi UU Migas ini, salah satu yang inti adalah prinsip pemanfaatan energi. Ini yang akan kita galakkan, Rohnya yang akan kita bangun adalah mengubah energi sebagai komoditas menjadi energi untuk pertumbuhan ekonomi. Inilah rohnya, jadi ke depan dimana ada energi yang pertama akan kita gunakan untuk pertumbuhan ekonomi. Kemudian baru menjadi komoditas, kita jual dalam bentuk energi.

pemanfaatan flare gas. Pemerintah sedang menyelesaikan Peraturan Menteri yang mengatur pemanfaatan flare gas karena potensinya di atas 200 MMscfd. Dan terakhir pengembangan sumber energi non konvensional.

Jika dilihat sebenarnya Indonesia punya potensi energi non konvensional. Seberapa jauh potensi ini dimanfaatkan?

Regulasi yang mengatur tentang pengembangan energi non konvensional sebenarnya sudah siap dan semoga dalam waktu dekat sudah diterbitkan Sehingga kalau sudah diterbitkan, pemerintah sudah langsung lelang WK non konvensional khusus yang CBM.Kalau shale gas belum ada tertarik.Sedangkan CBM sudah banyak yang tertarik.

Pemerintah lewat Paket Kebijakan I pada awal September telah mengeluarkan beberapa regulasi

Page 25: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

23

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Bagaimana konsep ril sumber energi sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi?

Ini sebenarnya terkait dengan membangun sarana infrastruktur energi. Selama ini sarana infrastruktur energi dibangun di tempat dimana penduduknya banyak seperti di Jawa. Energi darimana-mana kita bawa ke Jawa. Ke depan rohnya kita ubah energy follow the people menjadi people follow the energy. Dimana ada sumber energi seperti di Bintuni, di Kalimantan Timur akan dibangun sarana infrastruktur energi sehingga di sana ada pertumbuhan ekonomi dan orang datang ke sana.

Dalam UU Migas nantinya juga akan ada satu bab khusus tentang jasa penunjang. UU Migas lama tidak menyentuh secara eksplisit tentang industri jasa penunjang di sektor migas.Padahal sektor inilah yang menyerap lapangan kerja yang banyak, teknologi, penyerapan alat kerja dan berkelanjutan untuk jangka panjang. Itulah yang bisa membuat Indonesia sejajar dengan negara lain. Sebut saja Jepang mereka tidak punya industri migas tetapi memiliki industri penunjang migas yang luar biasa.

Salah satu yang sering menjadi keluhan kalangan pengusaha migas terkait perizinan.Sejauh ini sudah sampai mana perubahandari sisi perizinan?

Pengelolaan industri hulu butuh banyak perubahan regulasi dengan upaya permudah perizinan, Seperti diketahui di Ditjen Migas saat

ini 42 perizinan. Ke depan saya menginginkan izinnya tinggal tiga saja yakni izin hulu, izin hilir dan izin Industri penunjang. Kami diskusi cukup intensif secara internal dalam menyederhanakan izin yang ada.

Aspek lainnya terkait infrastruktur yang masih sangat terbatas sehingga ke depan perlu didorong pengembangan infrastruktur?

Tentu saja ketika ingin memanfaatkan energi ini di hilir tentu saja membutuhkan ketersediaan infrastruktur. Sejauh ini infrastruktur hanya tersedia di wilayah barat sementara timur masih sangat minim. Bisa dimaklumi jika harga premium sampai Rp.75 ribu per liter karena ketika gelombang besar, kapal milik Pertamina yang mengangkut BBM tidak bisa merapat. Kami akan segera membangun infrastruktur di timur menggunakan dana APBN dan memnta badan usaha untuk membangun infrastruktur seperti membangun depo, SPBU dan lain sebagainya.

Ini terkait masukan pengusaha untuk membentuk komite Perizinan sehingga proses penyederhanaan perizinan bisa berjalan dengan baik?

Ini terkait dengan masukan terkait komite perizinan, ini ide yang bagus, mungkin kita akan membuat komite perizinan di sektor migas.

Page 26: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

24Laporan Khusus

Memacu Inovasi Pertamina sejauh ini sukses menjaga pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan migas yang sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi Indonesia. Ini tidak lain karena sumber daya manusia potensial.

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam dan Presiden Direktur PT Pertamina EP Rony Gunawan

Selain itu aspek lainnya terkait erat dengan pemilihan teknologi yang selektif dan tepat sehingga diperoleh hasil produksi yang optimal. Dalam beberapa tahun terakhir Pertamina telah mampu meningkatkan produksi migas sekitar 7%.

“Pertamina tempat berkumpulnya engineer terbaik Indonesia. Anak-anak perusahaan Pertamina juga terbukti memiliki

kemampuan teknologi yang unggul yang tidak kalah dari kompetitor,” tegas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.

Direktur Hulu Syamsu Alam menambahkan peningkatan efisiensi, sinergi lintas anak perusahaan, serta optimalisasi aset merupakan keniscayaan yang harus dilakukan untuk meredam tekanan eksternal berupa penurunan harga minyak. Dari beberapa program seperti

merger dan akuisisi, Enhanced oil recovery/Improved oil recovery, dan juga operation exellences dibidang pengeboran, serta peningkatan kegiatan eksplorasi harus dapat dilaksanakan secara selektif dan fokus sehingga memberikan hasil yang optimal dan segera bagi Pertamina.

“Yang pasti, industri migas dan geothermal tidak bisa lepas dari kreativitas, inovasi, dan penguasaan

Page 27: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

25

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

teknologi. Maka, dalam kondisi harga minyak yang rendah, riset dan pengembangan teknologi terutama untuk mencari cadangan baru harus tetap terpelihara sehingga pada saat nanti harga minyak rebound, kita sudah siap berlari kencang,” ujar Syamsu Alam.

Untuk memacu kreativitas, inovasi, dan penguasaan teknologi insan Pertamina, Direktorat Hulu tiap tahun menyelenggarakan

Upsteram Improvement & Innovation Awards (UIIA). Tahun ini berlangsung beberapa waktu lalu di Semarang Jawa Tengah. Seperti juga tahun sebelumnya, Pertamina EP berhasil mendapatkan juara umum dengan meraih empat penghargaan platinum dan sepuluh gold. Inovasi yang diganjar penghargaan platinum, selain applicable, juga bisa mereduksi cost sehingga sangat berguna untuk menghadapi tekanan harga minyak seperti sekarang ini.

Dengan pencapaaian tahun ini, Pertamina EP selama tiga tahun berturut-turut menjadi kampiun ajang UIIA

Kami berkomitmen tetap melakukan inovasi dan improvement dalam rangka meningkatkan efisiensi dan peningkatan produksi dan cadangan migas

Presiden Direktur Pertamina EP Rony Gunawan, mengungkapkan bahwa apresiasi ini membuktikan bahwa PT Pertamina EP tidak henti-hentinya melakukan inovasi dan improvement di tengah kondisi harga minyak yang tidak begitu kondusif sekarang ini.

“Alhamdulillah PT Pertamina EP telah berhasil mendapatkan gelar juara umum ketiga kalinya. Kami berkomitmen tetap melakukan inovasi dan improvement dalam rangka meningkatkan efisiensi dan peningkatan produksi dan cadangan migas” kata Rony.

Page 28: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

26Laporan Khusus

FT WOWS Field Jatibarang

Alat Tes Tubing Ciptaan Field Jatibarang Bisa Menghemat Ratusan Ribu Dolar. Temuan ini akan segera dipatenkan

Memangkas Biaya Rig

Rahadiyanto, Aris Luqman, Suharto, Citra dan Jonathan tersenyum bahagia dan suka cita. Ketika tim juri Upstream Improvement & Innovation Awards (UIIA) 2015, mengumumkan bahwa FT WOWS Field Jatibarang, mendapatkan penghargaan Platinum dalam gelaran UIIA 2015 yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.

Mereka patut berbahagia dan gembira karena presentasi mereka

tentang “Cost Reduction Rig Kontrak dengan Pemasangan Tubing Test Plug Pada Ujung Rangkaian Pipa Produksi dan Rangkaian Fracturing di Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field“ mendapatkan apresiasi, apalagi ini merupakan keikutsertaan mereka untuk pertama kali dalam ajang tahunan tersebut.

Jonathan Simamora salah seorang anggota gugus FT WO-WS Field Jatibarang berharap, bahwa alat hasil inovasi yang dilakukan

timnya tersebut, dapat diaplikasikan pada pekerjaan work over-well services di luar Field Jatibarang baik di lingkungan Pertamina khususnya dan industri oil and gas umumnya. Mereka juga berharap, bisa segera mematenkan alat tersebut.

Kebanggaan terbesar adalah hasil kreasi mereka bisa memberi manfaat langsung pada kegiatan work over- well service di Field Jatibarang, melakukan efisiensi, menjaga produksi dan lingkungan tetap terjaga dengan baik.

Page 29: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

27

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Kegiatan work over atau well service merupakan kegiatan rutin dan lumrah yang dilakukan oleh industri migas untuk terus meningkatkan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini tidak kecil. Terutama untuk biaya sewa rig. Tetapi siapa nyana, dari kegiatan rutin tersebut, inovasi bisa dilakukan. Hasilnya, produksi bisa terjaga atau meningkat, aspek HSE tetap terjaga dan efisiensi bisa dilakukan.

Kondisi menjaga sumur agar tetap moncer mengeluarkan minyak atau gas ini menjadi kesadaran Field Jatibarang, terutama oleh Fungsi Petroleum Engineering dan Eksploitation Field Jatibarang, Asset 3. Untuk melakukan kegiatan work over atau well service tersebut, Field Jatibarang menggunakan lima rig. Dari jumlah rig tersebut, dua buah merupakan milik Pertamina, sementara tiga lainnya merupakan rig sewaan.

Pada saat pelaksanaan, tim melihat bahwa kegiatan rutin tersebut akan menguras biaya yang tidak sedikit terutama untuk biaya rig yang terbilang mahal. Karena itu, dilakukan evaluasi dan improvement. Evaluasi dan peningkatan dilakukan agar bisa melakukan efisiensi biaya, tetapi tetap menjaga kualitas dengan mempertimbangkan aspek HSE sesuai amanat yang disampaikan Presiden Direktur PT Pertamina EP.

Maka, mulailah tim pada Fungsi Petroleum Engineering dan Eksploitation Field Jatibarang, melakukan evaluasi mencari celah dari proses kegiatan tersebut yang bisa dilakukan efisiensi. Maka kemudian pilihan untuk menurunkan biaya sewa rig yakni dengan melakukan pemasangan tubing test

plug, pada ujung rangkaian pipa produksi dan rangkaian fracturing. Tes tubing dilakukan bersamaan dengan masuknya rangkaian pipa produksi (RPP) sehingga waktu untuk pengerjaan sumur lebih cepat.

Maka, sejak 20 Oktober 2013 dibentuklah sebuah tim atau gugus yang diberi nama Fungtional Team (FT) Work Over-Well Service (WOWS) Jatibarang. Gugus ini terdiri dari lima orang dengan tugas pokoknya yakni mengevaluasi alat tes tubing yang ada, mendesain dan membuat alat tes tubing, melakukan uji coba alat tes tubing dan juga melakukan aplikasi pada alat tes tubing tersebut.

Kebanggaan terbesar adalah hasil kreasi mereka bisa memberi manfaat langsung pada kegiatan work over- well service di Field Jatibarang

Menariknya, alat tersebut merupakan buatan sendiri oleh Tim FT WOWS Field Jatibarang, dengan material yang disiapkan sendiri termasuk juga biaya yang dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan tersebut, akan di-reimburse dengan sistem panjar kerja. Semua kegiatan tersebut benar-benar swadaya karena resah melihat kondisi yang ada dan ingin melakukan perubahan, menjaga produksi serta meningkatkan efisiensi.

Page 30: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

28Laporan Khusus

Hasilnya, dari pelaksanaan tes tubing tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. dari sisi waktu pelaksanaan untuk kegiatan pengeboran 2000 meter, dari 27,47 jam menjadi 6.85 jam. efek langsungnya adalah dapat melakukan efisiensi biaya sewa rig.

Nilai biaya yang dapat ditekan dari kegiatan tersebut untuk realisasi Januari 2014 hingga Agustus 2015 sebesar US$ 296.889 ribu. Kemudian proyeksi dari Agustus 2015 sampai Desember 2015 sebesar US$ 180.254 ribu. Untuk potensi dari Januari 2016 sampai Desember 2016 diperkirakan sebesar US$ 477.143 ribu.

Hasil produksi yang diperoleh -khususnya dari produksi yang tertunda-, melalui perubahan metode ini, dari 28 sumur adalah sebesar 505.15 barrel minyak. Aspek HSE pun tercapai dengan pencemaran lingkungan yang dapat diminimalisir akibat cceran CF/Mud serta terciptanya rasa aman pada pekerja rig.

Continuous Improvement tercapai dan dapat direplikasi di unit kerja lain yang relevan sesuai dengan kebijakan CIP Pertamina. Alat ini

telah dipakai di Field Subang dan Field Tambun, di rig PDSI dan Pumpindo yang beroperasi di Field Jatibarang.

***Sebelum memulai penggunaan tes tubing

ini, tim melakukan identifikasi persoalan yang kerap dihadapi Field Jatibarang. Inventarisasi masalah tesebut dilakukan selama periode 1 Januari 2013 sampai 1 Oktober 2013. Inventarisasi masalah tersebut melingkupi peralatan yang dipakai, metode yang digunakan, dampak terhadap lingkungan, material yang digunakan serta dampaknya terhadap pekerja yang melakukan kegiatan tersebut.

Setidaknya, ada empat persoalan yang kerap terjadi sehingga membuat biaya work over atau well service menjadi sangat mahal yakni; pelaksanaan tes tubing yang lama, harus menunggu pihak ketiga, mesti menunggu check list dan menunggu waktu terang untuk ablas sumur/swab.

Dari kegiatan pengeboran sedalam 2000 meter, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes tubing sebanyak 27,47 jam. Jumlah nilai yang harus dibayar oleh Pertamina untuk pelaksanaan tes tubing adalah 27,47 jam/24 jam x US$ 11,275 sama dengan US$ 12,903,60 ribu. Persoalan ini menjadi persoalan utama dan menjadi persoalan besar atau sekitar 68 persen dalam kegiatan work over.

Sementara masalah kedua yang berkaitan

Selamat atas keberhasilan alat/

perangkat tester plug yang terbukti memperkecil cost

operation dan memenuhi aspek HSE

serta meningkatkan profit,”

demikian puji Ceppy kepada tim FT WOWS.

Page 31: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

29

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

dengan pihak ketiga, bisanya dalam pelaksanaan pekerjaan fracturing, memerlukan pihak ketiga. Seringkali banyak waktu terbuang karena menunggu kehadiran pihak ketiga. Rerata menunggu pihak ketiga selama 5 jam, sementara Pertamina harus tetap membayar tarif standby rig yakni sebesar 5 jam/24 jam x US$ 9,020 sama dengan US$ 1,879.17.

Begitupun setelah rig selesai moving dan set peralatan, harus menungggu check list HSSE. Check list hanya bisa dilakukan saat hari terang atau penerangan yang memadai dan tidak bisa dilakukan saat malam hari. Sementara sewa rig standby harus tetap dilakukan. Rerata menunggu cheklist membutuhkan waktu sekitar 6 jam. maka pihak Pertamina harus membayar sebesar (6 jam/24 jam) x US$ 9,020 sama dengan US$ 2,255.

Setelah check list selesai, selanjutnya dilakukan ablas sumur. Pun demikian, ablas sumur hanya bisa dilakukan saat hari terang. menunggu hari terang, rerata membutuhkan waktu 5 jam. maka pihak I atau Pertamina harus membayar biaya sewa standby

dalam bekerja. Muaranya, etos kerja pekerja menjadi lebih tinggi.

Ujicoba terhadap alat yang dipakai tidak semuanya berjalan mulus. Beberapa kali juga mengalami kegagalan dalam pengujian di workshop. Hal ini karena alat yang didesain tidak sesuai dengan kalkulasi engineering atau juga terjadinya hambatan alat ketika ada over pressure yang diakibatkan oleh data BHP yang tidak sesuai dengan data program sumur kemudian juga ada penumpukan iron scale yang menyumbat di insert tubing plug. Namun berbagai hambatan tersebut tidak menghentikan semangat mereka. Upaya perbaikan terus dilakukan, sampai menghasilkan yang sesuai seperti yang diharapkan.

Hail inovasi yang dilakukan oleh tim FT WOWS, mendapatkan apresiasi dari Ceppy Agung K , Field Manager Field Jatibarang. Menurutnya, Inovasi atas alat tes tubing tersebut mampu menciptakan efisiensi waktu kerja sehingga bisa mendatangkan profit bagi perusahaan. Selain itu, alat atau perangkat yang dibuat sudah sangat sesuai dengan kaidah engineering practice dalam pelaksanaan kerja sistem under balance.

“Selamat atas keberhasilan alat /perangkat tester plug yang terbukti memperkecil cost operation dan memenuhi aspek HSE serta meningkatkan profit,” demikian puji Ceppy kepada tim FT WOWS.

Semoga inovasi seperti yang sudah dilakukan tidak pernah berhenti, terus dilakukan sehingga bisa terus memberi hasil yang baik, memberi manfaat yang jauh lebih besar lagi. Efisiensi, produksi dan juga lingkungan.

sebesar (5 jam/24 jam) x US$ 9,20 sama dengan US$ 1.879.

Selain itu alasan lain mengapa tim Field Jatibarang melakukan inovasi pada proses test tubing pola lama, yakni biaya yang tinggi dalam penyelesaian work over- well service, sehingga seringkali nilai kontrak habis sebelum waktu kontrak berakhir. Selain itu, dari aspek HSSE, pekerjaan dengan metode lama ini sangat berpotensi menimbulkan insiden sehingga target RK sumur tahun 2014 sebanyak 65 sumur untuk pelaksanaan work over well service bisa tidak mencapai target.

Setelah mengidentifikasi persoalan, maka tim kemudian melakukan improvement dengan pembuatan alat baru yang dapat menyelesaikan pekerjaan tes tubing lebih efektif dan efisien. Misalnya, tidak ada pengulangan pekerjaan yang sama (cabut masuk rangkaian test tubing) kemudian juga tidak ada pekerjaan fishing. Padahal dengan pola lama, setidaknya dilakukan 20 kali pengulangan tahapan.

Biaya tes tubing juga bisa dikurangi sebesar US$ 3,288.5 (7 jam/24 jam x US$ 11,275). Efisiensi cost tersebut dari proses cabut ulang rangkaian test tubing selama 7 jam. Selain itu, tidak terjadi semburan cf/mud, karena tahapan cabut ulang sudah dihilangkan. Padahal sebelumnya, potensi semburan terjadi terutama pada saat tahapan pelepasan koneksi (wet pulling job).

Jika sebelumnya pekerja merasa bosan dengan kegiatan berulang dan ketakukan akibat adanya semburan cf/mud, dengan menggunakan pola baru, menciptakan rasa aman dan nyaman

Page 32: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

30Laporan Khusus

Muda Usia, Tua PengalamanDua Proyek Kendali Mutu (PKM) Field Pendopo diawaki orang-orang yang sudah kenyang asam garam di dunia perminyakan. Hasilnya, Field Pendopo, berhasil “merampok” penghargaan di UIIA 2015.

PKM PDP dan PKM Siap Tempur

Page 33: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

31

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Gelaran Upstream Improvement & Innovation Awards (UIIA) 2015, yang dilaksanakan pada 28-30 September 2015 lalu, menjadi momentum istimewa bagi Field Pendopo. Di ajang inovasi tahunan yang diikuti oleh seluruh anak perusahaan PT Pertamina (Persero) tersebut, Field Pendopo menyabet lima penghargaan. Jika di lingkungan Pertamina (Persero), PT Pertamina EP dianugerahi perdikat juara umum, maka di lingkungan Pertamina EP, Field Pendopo juaranya.

Dalam ajang UIIA 2015, dua Proyek Kendali Mutu (PKM) Field Pendopo, yakni PKM PDP dan PKM Siap Tempur, berhasil “merampok”

beberapa penghargaan dalam ajang tersebut. Penghargaan Platinum diraih oleh PKM PDP sementara PKM Siap Tempur mendapatkan penghargaan Gold. Selain itu, PKM PDP juga mendapatkan penghargaan ketiga sebagai Best Value Creation dan juara pertama untuk Best Continuous Improvement Program (CIP). Sementara Best Presentation diraih oleh PKM Siap Tempur.

Padahal, jika ditilik dari terbentuknya PKM tersebut, usianya terbilang masih sangat belia. PKM PDP baru

Page 34: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

32Laporan Khusus

dibentuk pada 2 Januari 2015. Sementara PKM Siap Tempur usianya hanya terpaut beberapa bulan lebih tua dari PDP yakni terbentuk pada 1 Agustus 2014. Meski usianya masih relatif sangat muda, namun personil yang terlibat di dalamnya sudah kenyang pengalaman, sering mengikuti ajang Continuous Improvement Program baik di internal Pertamina, tingkat nasional bahkan untuk skala internasional.

Jadi, meski usianya masih sangat muda, tim PKM dari Field Pendopo sudah siap bertempur dengan PKM lainnya baik di lingkungan Pertamina EP ataupun di lingkungan Hulu Pertamina (Persero). Pengalamanlah yang membuat mereka siap bertempur dan berhasil “merampok” banyak penghargaan.

Dalam ajang ini, PKM PDP menampilkan hasil inovasi yang dilakukan tim yang berjumlah lima belas orang itu dengan judul “Meningkatkan Performa Kompressor gas melalui Re-Engineering Piping Suction Compressor dan Reaktivasi Separator-Scrubber di SPG Musi Barat”. Sementara PKM Siap Tempur, mengetengahkan hasil inovasi mereka ”Meningkatkan Kualitas Gas Sales Melalui Re-Engineering Dehydration Unit dengan Pemanfaatan Aset Idle (Flame Gard Ignition-100) di SPG Musi Barat”.

Alasan yang paling mendasar mengapa PKM PDP dan PKM Siap Tempur melakukan inovasi tersebut,

PKM PDP menampilkan hasil inovasi yang dilakukan tim yang berjumlah 15 orang itu dengan judul “Meningkatkan Performa Kompressor Gas Melalui Re-Engineering Piping Suction Compressor dan Reaktivasi Separator-Scrubber di SPG Musi Barat”.

Page 35: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

33

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

karena merasa desain proses produksi dan kompresi gas di Musi Barat (MSB), sudah tidak bisa lagi mengakomodasi kondisi terkini.

PKM PDP pun melakukan beberapa hal untuk mengatasi persoalan tersebut dengan melakukan re-engineering fasilitas produksi, melakukan kalkulasi ulang terhadap operasi separator dan juga scrubber, melakukan reaktivasi operasi separator dan scrubber serta melakukan penambahan jalur piping system untuk suction compressor.

Sementara PKM Siap tempur melakukan re-engineering management control system pada gas dehydration unit (DHU), kemudian juga melakukan modifikasi terhadap management control system dengan memanfaatkan asset idle yaitu flame gard ignition (FGI-100) serta melakukan good conditioning vessel accumulator.

Setelah mengidentifikasi persoalan, maka mulailah dilakukan beberapa tahapan kegiatan. setidaknya ada lima tahapan kegiatan yang dilakukan sejak 8 Mei 2015 sampai 30 Juli 2015. Mulai tahapan engineering, procurement, construction, inspection test sampai gas in dan operation. Tahapan kegiatan tersebut dilakukan baik oleh PKM PDP maupun PDP Siap Tempur. Meski objeknya untuk meningkatkan kualitas SPG Musi Barat agar sesuai dengan kondisi kekinian, namun persoalan yang diidentifikasi dan diselesaikan antara kedua PKM tersebut, berbeda.

Untuk PKM PDP misalnya, dari kegiatan engineering yang dilakukan diantaranya melakukan analisa & review design separator dan scrubber, dengan menyesuaikan kondisi operasi aktual. Kemudian melakukan design piping system untuk jalur feeding gas kompresor, menentukan teknik pengelasan pipa serta penentuan teknik stringing pipa dan teknik tie-in pipa.

Kemudian kegiatan pengadaan alat dilakukan. Perencanaan tetap dilakukan, terutama untuk memastikan material datang tepat waktu sesuai jadwal yang sudah dibuat. Selanjutnya kegiatan konstruksi dilakukan, terutama untuk pabrikasi pipa untuk jalur outlet scrubber atau untuk jalur header outlet scrubber menuju header feeding gas. Pekerjaan konstruksi ini, memiliki risiko tidak kecil. Risiko tersebut terutama karena tidak ada shutdown, pekerjaan di daerah operasi tetap berjalan normal.

Selain tidak ada shutdown, kegiatan yang melibatkan material dan peralatan berat tersebut, memerlukan ketelitian yang tinggi serta harus tetap berada dalam koridor HSSE dan sejalan dengan kualifikasi pekerjaan di sektor minyak dan gas bumi.

Kemudian dilakukan pengujian atas hasil pengetesan dan semua rangkaian kegiatan konstruksi, memastikan bahwa seluruh konstruksi sudah sesuai dengan desain dan memenuhi kualifikasi. Barulah setelah itu, gas dialirkan dan kegiatan operasional kembali berjalan seperti terjadwal sebelumnya.

Melakukan kegiatan perbaikan tanpa menghentikan kegiatan (shutdown), bukanlah pekerjaan ringan. karena itu, sejak awal, tim PDP sudah memastikan melakukan review data operasi sebagai dasar reaktivasi separator dan scrubber. kemudian proses gas dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu operasi eksisting.

Hasilnya, gas feeding compressor dapat diseparasi dengan baik, kemudian terjadi penurunan level KO drum PT SGU yang kini hanya tertinggal 5 %, selanjutnya noise level turun menjadi 80dB serta tidak terjadi down time akibat liquid carry over. Muaranya, produksi gas di Field Pendopo tercapai 150 MMscfd.

Tidak cukup sampai di sana, hal terakhir yang dilakukan adalah membuat standardisasi, terutama membuat prosedur baru proses

Alasan yang paling mendasar mengapa PKM PDP dan PKM

Siap Tempur melakukan inovasi tersebut, karena merasa desain proses produksi dan kompresi

gas di Musi Barat (MSB), sudah tidak bisa lagi

mengakomodasi kondisi terkini

Page 36: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

34Laporan Khusus

dengan baik sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sehingga kualitas feeding gas compressor terjaga serta separator dan scrubber beroperasi dengan baik sesuai dengan parameter yang ditentukan.

Hasil dari inovasi dan upaya serius yang dilakukan oleh tim PKM PDP memperlihatkan; kualitas yang dikompresi menjadi lebih baik (lebih kering) sehingga tidak menggangu operasi kompresor. Tidak ada lagi downtime compressor. Sementara reliability compressor gas naik dari rata-rata 94.34% menjadi 99.62%,

availability compressor gas naik dari rata-rata 93.18% menjadi 98.67% dan level cairan pada KO drum suction compressor turun dari 80% menjadi 5%.

Hasil positif lainnya, produksi gas mengalami kenaikan sebesar 10 MMscfd, berkurangnya blowdown flare dari 5 MMscfd menjadi 0.6 MMscfd, terjadi efisiensi melalui penghematan konsumsi glycol dari 50 liter/ hari menjadi 40 liter/ hari. Kemudian value creation selama 38 hari pengamatan sebesar Rp. 24 Miliar atau selama satu tahun sebesar Rp231 Miliar

Rangkaian yang sama juga dilakukan oleh PKM Siap Tempur, untuk kegiatan re-engineering dehydration unit. Hanya memang dari sisi waktu, apa yang dilakukan oleh PKM Siap Tempur terlebih dahulu dilakukan yakni sejak 14 September

Pekerjaan melakukan standardisasi ini

memerlukan data yang sangat banyak

sehingga hasilnya bisa optimal.

2014 sampai 20 Januari 2015. Jadi, setelah tahapan kegiatan dilakukan oleh PKM Siap Tempur, pekerjaan selanjutnya dilakukan oleh PKM PDP.

Sementara dari kegiatan yang dilakukan oleh PKM Siap Tempur, hasil temuan memperlihatkan bahwa, kadar air gas sales dari 40-50 Lb/MMscfd menjadi 5,6 – 6Lb/MMscfd. Terjadi peningkatan kepuasan konsumen gas dengan skor 4,7 (skala 1-5) lalu efek terhadap corrosion rate 0,003 in/Y, gain pengukuran gas sales sebesar 2,5 MMscfd. Kemudian value creation dari 10 Desember 2014 – Juli 2015 sebesar US.3.246.375,6 dan proyeksi hasil proyek sebesar USD4.942.614 , serta potensi sebesar USD.5.387.672,-.Meski dalam satu lokasi, kegiatan perbaikan dan inovasi yang dilakukan, tantangan yang dilakukan kedua tim ini berbeda, karena objek

operasi jalur suction kompresor, membuat emergency response procedure operasi DHU serta harus melakukan sosialisasi prosedur baru atau TKI baru & ERP kepada seluruh pekerja dan kontraktor.

Pekerjaan melakukan standardisasi ini memerlukan data yang sangat banyak sehingga hasilnya bisa optimal. karena itu, langkah yang dilakukan yakni merekam data secara rutin dan optimasi berkelanjutan. Tim PKM PDP bekerja

Page 37: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

35

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Hasil positif lainnya, produksi gas mengalami kenaikan sebesar 10 MMscfd, berkurangnya blowdown flare dari 5 MMscfd menjadi 0.6 MMscfd, terjadi efisiensi melalui penghematan konsumsi glycol dari 50 liter/ hari menjadi 40 liter/ hari.

pekerjaan yang dilakukan pun tidak sama. ini juga mungkin yang membuat tantangan yang dihadapi serta kiat yang dilakukan juga berbeda.

Namun secara umum, menurut Wangsit Sinung Kristianto yang mewakili kedua PKM ini, tantangan yang dihadapi PKM PDP dan PKM Siap Tempur tidak jauh berbeda. Misalnya, pekerjaan dilakukan secara swakelola. Kemudian pekerjaan dilakukan dalam kondisi jadwal yang padat untuk segera menaikkan produksi dan pekerjaan berisiko tinggi, karena dilakukan di

area operasi gas volume dan tekanan tinggi.

Yang membedakan, di PDP misalnya, tantangannya, adanya recalculation separator dan scrubber dari design eksisting. Sementara untuk PKM Siap Tempur, re-engineering management control system dari design eksisting dan jadwal ketat untuk memperbaiki kualitas gas sales.

Ke depan ia berharap, pekerjaan yang menghabiskan anggaran masing-masing untuk PDP sebesar US$ 100.550 ribu dan Siap Tempur sebesar US$ 28.840 ini, agar bisa membantu produksi gas Musi Barat agar dapat bertahan optimal, guna mensuplai energi nasional. Apalagi gas di Musi Barat merupakan tulang punggung gas di Pertamina. Kemudian harapan lainnya, dapat ikut serta dalam ajang serupa , baik ajang mutu atau forum sharing, untuk jenjang yang jauh lebih tinggi. []

Page 38: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

36Laporan Khusus

GKM Madeceng

Gemuruh tepuk tangan dan pelukan kebahagiaan pecah di arena Changwon Exibition Convention Center (CECO), Gyeongnam, Korea Selatan, pada Rabu, 7 Oktober 2015, ketika tim juri mengumumkan bahwa Gugus CIP QCC MADECENG dari Field Ramba berhasil meraih Gold Illumination Award di Forum CIP International Convention on Quality Control Circle (ICQCC) 2015. Kegiatan yang berlangsung selama

GKM Madeceng berhasil memboyong penghargaan dalam forum CIP Internasional di Korea Selatan. Inovasi yang dilakukan insan-insan muda Pertamina EP Field Ramba, tidak hanya mampu meningkatkan produksi dan juga efisiensi, tetapi mampu membuka mata dunia, bahwa Indonesia, masih terus menyimpan dan memiliki inovator berkelas dunia.

INOVASI LOKAL MUTU INTERNASIONAL

Page 39: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

37

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

empat hari dari tanggal 5 sampai 8 Oktober, merupakan ajang quality control di wilayah Asia, yang sudah digelar sejak 1976.

Acara yang diselenggarakan oleh Korea Standards Association itu membuktikan bahwa inovasi yang dilakukan oleh insan Pertamina EP, sudah mencapai level internasional, world class engineers. Inovasi yang dilakukan dan pengakuan ini juga sejalan dengnan misi Pertamina yang ingin menuju perusahaan energi kelas dunia.

GKM Madeceng adalah gugus Continuous Improvement Program (CIP), beranggotakan lima personil Fungsi Workover-Well Service (WOWS) Field Ramba. Tim yang terdiri dari Kemas Ghazali, Willy Zulkifli A, Tito Rahmawan, Arhab dan M. Edi Agus yang difasilitasi oleh Syafril Syarif dan di-coaching CIP oleh Daud Satria Wicaksono, berhasil melakukan inovasi mengurai persoalan fishing job yang ada di Field Ramba, yang selalu menjadi hambatan dalam kegiatan work over well service.

Fishing Job yang menjadi kendala dalam kegiatan di Field Ramba tersebut disebabkan adanya unconventional fish, objek asing di dalam sumur migas yang tidak konvensional. Fishing Tool konvensional saat ini kurang efektif dalam menyelesaikan faktor penyebab unconventional fish. Gugus QCC Madeceng, kemudian mendesain dan

mengimplementasikan unconventional fishing tool Mousetrap MDC-01 dan Wirespear MDC-02. Inovasi ini berhasil menyelesaikan fishing job sehingga efektif kembali.***

Field Ramba, sebenarnya masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi melalui reopening sumur-sumur suspended di struktur Mangunjaya. Namun, sumur-sumur tua di wilayah tersebut, selama ini dikelola secara illegal, mengabaikan prinsip tata kelola usaha hulu migas yang baik dan benar. Salah satu sumur di struktur Mangunjaya yang berhasil diambil kembali dari penambang liar adalah MJ-67. Potensi di sumur ini lumayan besar, sekitar 150 barel (BOPD).

Kemas Ghazali, Koordinator GKM Madeceng mengatakan, fishing job dalam kegiatan workover dan PES, merupakan hal yang biasa dan kerap terjadi. Namun tantangan menjadi jauh lebih berat, sehingga tim harus melakukan inovasi agar kegiatan fishing Job bisa efektif dan efisien yakni ketika melakukan pembukaan kembali sumur, didapati benda-benda asing peninggalan para penambang liar.

Beberapa benda asing sepertinya sengaja dimasukkan ke dalam sumur setelah usai melakukan penambangan. Benda-benda seperti kayu, sling, tali manila dan canting, saling menumpuk seperti di areal pembuangan sampah. Kondisi ini tentu menyulitkan kegiatan reopening dan fishing job. Alat khusus harus digunakan, agar kegiatan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Setelah melakukan perbandingan untuk melihat efektivitas dan efisiensi, Kemas dan tim GKM Madeceng memutuskan untuk membuat sendiri fishing tool yang sesuai dengan kondisi di sumur. Karena kalau menggunakan fishing tool

Tim yang terdiri dari Kemas Ghazali, Willy Zulkifli A, Tito

Rahmawan,Arhab dan M.Edi Agus yang

difasilitasi oleh Syafril Syarif dan di-coaching

CIP oleh Daud Satria Wicaksono, berhasil

melakukan inovasi mengurai persoalan

fishing job yang ada di Field Ramba, yang selalu menjadi

hambatan dalam kegiatan work over well

service.

Page 40: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

38Laporan Khusus

khusus, harganyapun tidak murah. Kegiatan pabrikasi yang dilakukan secara swakelola tersebut dengan mengoptimalkan material used dan welder yang kompeten. GKM Madeceng berhasil mendesain alat pancing sesuai dengan kondisi dan mekanikal status dari sumur MJ-67 yang diberi nama Mouse Trap MDC-01 dan Wire Spear MDC-02.

Hebatnya lagi, pekerjaan fishing job yang biasanya memerlukan waktu hingga dua pekan, bisa selesai hanya dalam waktu dua hari. Dengan demikian, terjadi efisiensi waktu dan biaya penyewaan rig yang seharusnya sekitar US$ 58,450 menjadi hanya US$ 8,350. Selain itu biaya pabrikasi unconventional fishing tool menjadi jauh lebih murah yaitu sebesar US$ 799 dibandingkan pembelian fishing tool conventional (overshot) yaitu US$ 9.496.

Kesuksesan hasil inovasi fishing Job di sumur MJ-67, ditularkan pada lokasi-loaksi lain, misalnya sumur MJ-54, MJ-118, MJ-109, MJ-115, dan NK-48. Sampai pertengahan April 2015, produksi Field Ramba mencapai 5.470 BOPD dari sasaran produksi sebesar 6.628 BOPD.

Inovasi yang dilakukan seluruh insan Pertamina, khususnya yang

dilakukan oleh GKM Madeceng,

membuktikan bahwa semua insan

Pertamina menyadari kondisi yang

kini sedang terjadi di industri migas

dunia. Bahwa kegiatan operasional

hulu migas, harus mengedepankan

cost effectiveness dan tidak ada lagi

prinsip production at any cost.

Kesadaran akan situasi yang kini

sedang terjadi di industri migas,

mendorong seluruh unit kerja yang

berada di bawah PT Pertamina EP,

berjuang keras dan berpikir cerdas

untuk terus melakukan inovasi,

mengelola hambatan menjadi

peluang, seperti upaya kerang

menahan sakit, namun mampu

menghasilkan mutiara.

Inovasi fishing tools seperti yang

dilakukan oleh GKM Madeceng

adalah mutiara , karena mampu

meningkatkan produksi, mampu

menyelesaikan persoalan

yang dihadapi dengan tetap

mengedepankan efektivitas dan

efisiensi, meski dilakukan secara

swakelola.

Inovasi ini juga merupakan jurus

ampuh, melepaskan diri dari krisis

migas yang masih terus terjadi

bahkan belum diketahui kapan

berakhir ini. Jika masa recovery

sudah berlalu, Pertamina dapat melesat jauh, mewujudkan misi

Inovasi peserta forum dinilai dari kesesuaian proses dengan kaidah PLAN-DO-CHECK-ACTION (PDCA). Delegasi Pertamina yang terpilih mewakili perusahaan telah melalui proses seleksi yang ketat di Forum CIP tingkat anak perusahaan, Direktorat dan Persero/Korporat.

Page 41: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

39

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Harapan dari GKM QCC Madeceng adalah dapat terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik untuk Pertamina. Inovasi yang terbukti berhasil ini dapat direplikasi di field-field lainnya untuk peningkatan efektivitas unconventional fishing job.

menjadi perusahaan energi kelas dunia, bahkan mungkin sebelum 2025 seperti yang dicanangkan.

Dan kebahagiaan semakin membuncah di dada gugus Madeceng, ketika hasil inovasi mereka mampu memberi manfaat yang besar bagi perusahaan juga bagi negara. Maka bertambahlah kebahagiaan, ketika hasil inovasi yang dilakukan, mendapatkan pengakuan internasional, melalui forum di Korea Selatan.

Forum ICQCC ini, diikuti oleh 13 Negara meliputi 257 gugus CIP. Penemuan-penemuan yang dipresentasikan meliputi berbagai bidang bisnis, seperti hulu migas, otomotif, kesehatan, manufaktur, dan sebagainya. Inovasi Peserta Forum dinilai dari kesesuaian proses dengan kaidah PLAN-DO-CHECK-ACTION (PDCA). Delegasi Pertamina yang

terpilih mewakili perusahaan telah melalui proses seleksi yang ketat di Forum CIP tingkat anak perusahaan, Direktorat dan Persero/Korporat.

Sebelumnya, di tingkat anak perusahaan Pertamina yang bergerak di sektor hulu, GKM Madeceng juga menggondol penghargaan Platinum dalam ajang Upstream Improvement & Innovation Award 2015, yang berlangusng di Semarang, Jawa Tengah.

Harapan dari GKM QCC Madeceng adalah dapat terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik untuk Pertamina. Inovasi yang terbukti berhasil ini dapat direplikasi di field-field lainnya untuk peningkatan efektivitas unconventional fishing job.

Insan-insan Pertamina adalah insan-insan mutu dan berkualitas, yang mampu membawa gerbong Pertamina menjadi kebanggaan bangsa dan setara dengan perusahaan migas kelas dunia lainnya.

Page 42: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

40Laporan Khusus

Inovasi yang diciptakan tersebut, berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam operasional pekerjaan. Beberapa persoalan yang kerap dihadapi yakni, pihak vendor, selalu memerlukan informasi progress invoice, vendor memerlukan informasi potongan atau rincian pembayaran dan juga pihak vendor sringkali memerlukan bukti potong pajak penghasilan dan surat setoran pajak.

PKM Cepot CS

I-VENDOR dari CEPOTDi tengah kemacetan ibukota, anggota tim yang berdomisili berjauhan, PKM Cepot berhasil menemukan inovasi, sehingga persoalan yang selama ini kerap dihadapi di lingkungan kerja bisa diselesaikan. Kebahagiaan terbesar adalah ketika hasil inovasi sukses diaplikasikan dan memberikan hasil seperti yang diinginkan, juga meraup penghargaan dalam ajang tahunan UIIA 2015.

Dalam ajang Upstream Improvement & Innovation Awards 2015, yang berlangsung di Semarang, 28 hingga 30 September 2015, PKM Cepot Cs, sukses menggondol penghargaan Platinum. Selain itu, tim ini juga mampu menduduki posisi 3 sebagai The Best Presentation. Tedy Rusdi dari PKM Cepot mengatakan, mereka tidak hanya melakukan sebuah temuan semata tetapi menciptakan inovasi.

Page 43: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

41

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, selama ini saban hari, vendor selalu menghubungi bagian keuangan Pertamina EP, setidaknya sepuluh kali. Ini menjadi persoalan, karena megganggu waktu pekerja yang menangani invoicing, karena harus memberikan informasi yang diperlukan. Padahal, dalam sehari, lebih dari seratus invoice harus dibuat.

Untuk bukti potong dan SSP, vendor datang ke Pertamina EP dan mengambil bukti potong dan SSP. Bahkan dan seringkali menyulitkan bagian Keuangan, ada vendor yang meminta bukti potong atau SSP 2 tahun yang lalu. Ini akan menyita waktu dan sangat tidak efektif.

Berbagai persoalan tersebut, kemudian membuat bagian Keuangan PT Pertamina EP, melakukan inovasi dengan menciptakan aplikasi I-Vendor. Aplikasi ini mampu menyediakan informasi progress invoice secara realtime dan online. Manfaat lainnya untuk mendapatkan bukti potong pajak penghasilan dan surat setoran pajak, vendor tidak perlu datang ke kantor Pertamina EP

karena dapat mencetaknya sendiri dimana pun dia berada.

Aplikasi tersebut sudah di-launching pada 1 Juli 2015. Para vendor juga diundang untuk melakukan uji coba. Tidak hanya itu, inovasi ini juga mendapatkan perhatian dari bagian Keuangan Pertamina (persero) dan tim Cepot Cs, diminta untuk sharing dan aplikasi tersebut juga digunakan oleh Fungsi Account Payable Pertamina (Persero).

Sebelum mengikuti ajang UIIA 2015, PKM Cepot Cs terlebih dahulu mengikuti seleksi di kantor pusat Pertamina EP dan masuk menjadi 10 besar yang mewakili kantor pusat Pertamina EP. Setelah itu bersama 60 gugus lainnya, mengikuti seleksi tertutup Pertamina EP. Cepot Cs lolos dalam 24 besar yang akan tampil di Improvement Innovation Award (IIA) 2015.

Dalam penghargaan Improvement Innovation Award (IIA) 2015, PKM Cepot berhasil menggondol kategori emas dan masuk dalam 15 besar yang menjadi perwakilan PEP dalam ajang UIIA 2015. Dan dipuncak acara yang diikuti seluruh kegiatan hulu anak perusahaan Pertamina (Persero) itu, Cepot mendapatkan penghargaan Platinum dan menggondol juara 3 The Best Presentation dan selanjutnya ikut mewakili PEP dan Direktorat hulu di Annual Pertamina Quality Awards (APQA) 2015.

Tantangan terbesar PKM Cepot selama proses menciptakan inovasi

tersebut adalah situasi kemacetan Jakarta yang tidak bisa diprediksi. Sementara, gugus ini terdiri empat fungsi yang berada di kantor pusat. Kondisi macet dan domisili sembilan anggota Cepot yang berjauhan, menjadi kendala tersendiri. Kondisi ini mungkin berbeda jika berada di daerah, karena berada dalam satu lokasi, akan memudahkan untuk melakukan koordinasi.

Namun demikian, tim ini berhasil membuat terobosan, menciptakan inovasi, di tengah hiruk pikuk kemacetan ibukota, sehingga mampu menciptakan sistem kerja yang lebih efisien dan efektif. Kendala yang terkait teknis pemrograman dan juga sisi security system semuanya sudah bisa diatasi dan inovasi yang dilakukan sudah bisa diaplikasikan, tidak hanya oleh Pertamina EP tetapi juga oleh Persero.

“Inovasi ini sudah dilaksanakan tetapi bukan berarti berhenti sampai di sini karena kami akan terus mengembangkan aplikasi ini agar semakin sesuai dengan kebutuhan,” demikian ungkap Tedy Rusdi, ketika ditanya harapannya ke depan terhadap hasil inovasi yang sudah dilakukan.

Tim yang terlibat dalam Cepot terdiri dari tujuh orang dari Pertamina EP, yakni Gerald Sinaga, M Gemi, Andhika rakhmat, Phegy Patsari, Wuri Budiarko, Indira dan Tedy Rusdi. Sementara dua lainnya dari Fungsi CSS Pertamina (Persero) yakni Ika Prihasanti dan Puput Setiawan.

inovasi ini juga mendapatkan perhatian dari bagian Keuangan Pertamina (persero) dan tim Cepot Cs, diminta untuk sharing dan aplikasi tersebut juga digunakan oleh Fungsi Account Payable Pertamina (Persero).

Page 44: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

42Komunitas

CINTA INDONESIAMuseum bisa semeriah mall. Tak percaya? Silakan Anda melongok museum Kebangkitan Nasional, di sekitaran Senen, Jakarta Pusat. Tim Energia EP sempat terkejut saat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu, Di halaman museum berjejal anak-anak yang ditemani orang tua mereka dan para orang dewasa

CINTA KELUARGA

Page 45: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

43

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Mereka bersiap diri dengan kain selendang dan membentuk barisan layaknya para penari. Saat alunan musik khas betawi terdengar lenggak-lenggok ratusan orang itu pun dimulai. Bukan lenggak-lenggok yang enak dilihat sebenarnya karena masih sangat tidak beraturan, tapi terlihat dari mata mereka kesenangan serta antusiasme tinggi mengikuti gerakan seorang instruktur yang dari gerakannya pun terlihat jauh berbeda, lebih luwes dan enak dipandang.

Suasana meriah di tempat ini selalu terjadi pada akhir pekan. Adalah Belantara Budaya sebagai “biang kerok” atas suasana meriah,tawa dan canda anak-anak yang bisa kita temukan di museum.

Berfondasi dari rasa cinta yang sangat kental dengan budaya Indonesia, sang inisiator Belantara Budaya Indoensia (BBI) Diah K. Wijayanti S.Sos, M merasa sangat miris sekaligus menyesali saat anaknya bertanya tentang bagaimana cara menari tarian Bali.

“Sangat sedih, karena saat anak saya tanya tentang tarian Bali saya sadar kita tidak punya contoh atau sangat sedikit yang bisa diakses, baik di layar kaca televisi nasional maupun internet,” kata Diah saat dijumpai tim Energia EP beberapa waktu lalu.

Diah juga prihatin dengan kondisi tayangan di TV Swasta nasional yang sangat sedikit memberikan ruang bagi berbagai kegiatan yang sarat dengan budaya Indonesia. “Jujur saja saya tidak menggunakan TV Lokal karena edukasi pendidikannya kurang, karena itu saya akui pengenalan budaya kita ke anak-anak saya juga kurang” tambahnya. Hal itulah yang membuat wanita beranak dua ini berani merintis BBI bersama dengan dua rekan yang membantunya.

Bukan perkara mudah memang dalam merintis sekolah tari gratis ini, tapi bagi Diah pelestarian budaya sudah tidak bisa ditunggu-tunggu lagi karena kepungan budaya luar ke Indonesia sudah semakin memprihatinkan. “Lihat saja budya K-Pop seenaknya masuk ke kita dan berkembang sangat pesat, seharusnya budaya asli kita jangan sampai kalah dengan budaya luar” celetuk Diah.

Diah dan BBI bercita-cita, kebudayaan Indonesia harus bangkit di negeri sendiri untuk itu museum Kebangkitan Nasional yang dipilih untuk selenggarakan sekolah tari gratis ini. “Museum Kebangkitan Nasional sangat menginspirasi, saya juga punya ambisi kembangkan museum jadi yaa sekalian saja” tutur wanita yang bekerja sebagai penulis di salah satu media massa nasional.

Perintisan sekolah tari gratis benar-benar dimulai dari nol. Diah bersama timnya tidak sungkan untuk jemput bola dengan langsung mendatangi para orang tua yang anaknya berusia balita hingga remaja, melakukan sosialisasi di seluruh RT dan RW yang berada disekitar museum.

Berfondasi dari rasa cinta yang sangat kental dengan budaya Indonesia, sang inisiator Belantara Budaya Indoensia (BBI) Diah K. Wijayanti S.Sos, M merasa sangat miris sekaligus menyesali saat anaknya bertanya tentang bagaimana cara menari tarian Bali.

Page 46: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

44Komunitas

“Teknik door to door pun aku jalani untuk mengejar ketertarikan masyarakat. Dari tingkat RT dan RW sosialisasi dilakukan” cerita Diah. Lebih lanjut, Ia menuturkan selain kawasan perumahan, BBI juga bergerilya di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Gerakan bawah tanah” yang dilakukan BBI membuahkan hasil cukup impresif. Ini dibuktikan dengan ikut bergabungnya sekitar 200-an peserta saat pertama kali sekolah tari gratis digelar. “Saya sangat terkejut, jadi memang antusias masyarakat akan budaya Indonesia masih sangat tinggi, hanya saja selama ini kita tidak mempunyai lahan untuk menyalurkan antusiasme tersebut” kata Diah serius.

Saat ini setiap akhir pekan, museum

Kebangkitan Nasional sudah hampir pasti

akan dipadati ratusaan orang yang berminat

belajar tentang budaya Indonesia

“Rekor kita pernah sampai 450 peserta dalam sehari” ujar Diah sambil senyum sumringah.

Tidak hanya sebatas di tari tapi BBI juga sekaligus membuka sekolah alat musik tradisional gratis. Antusiasme tinggi juga ditunjukkan pada sekolah musik tradional gratis

ini. Menurut Diah Belantara Budaya Indonesia ini harus Indonesia banget, karena itu gerakannya pun tidak hanya sebatas pada tarian tapi juga alat musik yang menjadi ciri khas daerah.

Tidak terlalu sulit dalam memperkenalkan sekolah musik budaya ini, karena fondasi dari seolah tari sebelumnya sudah cukup baik sehingga hanya sedikit disulut, peminatnya langsung membludak.

“Untuk memperkenalkan tidak terlalu sulit karena dari para peserta tari tradional bisa langsung berminat untuk bermain alat musiknya,” tutur Diah.

Tidak tanggung-tanggung, beberapa nama beken artis dan musisi nasional macam Maya Hasan, Ratna Listy, Oppie Andaresta, dan Iga Mawarni turut ambil bagian mendukung peresmian sekolah yang digelar pada April 2015 silam.

“Saya mengajak masyarakat Indonesia lebih mencintai negara kita. Sekolah menari gratis ini merupakan salah satu cara untuk kita kembali belajar tentang budaya

Indonesia,” kata pemain Harpa, Maya Hasan dengan semangat.

Sejauh ini alat musik yang bisa dipelajari secara cuma-cuma adalah Gemelan Jawa dan Angklung. Diah mengakui memang baru dua alat itu saja yang bisa terpenuhi karena memang BBI bergerak secara sosial jadi tidak bisa langsung menyediakan berbagai alat secara instan. “Dua set alat itu juga merupakan bantuan dari pihak swasta” tambahnya.

Diah pun berharap campur tangan pemerintah dan instansi terkait untuk meningkatkan kepekaan terhadap kondisi budaya Indonesia sekarang ini. Menurutnya pemerintah sudah berada dijalur yang tepat, hanya saja kurang adanya konstitensi dan gebrakan besar menjadikan jalan yang benar tersebut menjadi seakan percuma karena lagi-lagi target yang ingin dicapai yakni menanamkan rasa cinta budaya Indonesia belum terpenuhi.

“Saya pikir sinergi diantara kementerian sangat penting untuk membuat suatu pergelaran besar yang bisa memotivasi berbagai pihak

Page 47: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

45

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

untuk bersama-sama membangun rasa cinta tanah air. sinergi tersebut yang saya kita masih belum ada sampai saat ini”sesal Diah.

Diah bercerita rasa cinta akan Indonesia dilahirkan dari cinta keluarga seperti yang dirasakannya sejak kecil. “Keluarga ku menanamkan sekali budaya Indonesia ke dalam diriku,” tutur Diah yang berasal dari Jawa Tengah.

Dari kecil, lanjut Diah, dirinya sudah dicekoki berbagai tari tradisional seperti Bali, Jawa dan masih banyak lagi lainnya. “Tapi intinya kita sebenarnya juga ditempa agar mampu berbicara atau tampil di depan banyak orang”tambahnya.

Saat remaja dimana banyak yang minta jalan-jalan ke berbagai pusat perbelanjaan, Diah justru diajak menonton wayang orang. ”Waktu putus pacaran malah diajak nonton wayang sama ayahku” cerita Dian sambil tertawa saat mengingat masa remajanya. Berkesenian kata Diah, menirukan perkataan ayahnya, “adalah hal yang baik untuk bisa melampiaskan energi diri kita”.

Anak-anak memang menjadi fokus penularan virus cinta budaya Indonesia yang coba sebarkan BBI, tapi virus tersebut ternyata juga menjangkiti para orang dewasa. Diah bercerita banyak para peserta sekolah tari maupun musik tradisional adalah para guru dari PAUD maupun ibu-ibu yang nantinya akan mengajar lagi di lingkungan mereka masing-masing.

“Itu yang jadi goal kami, nantinya virus tersebut akan terus terjangkit melalui para guru PAUD maupun ibu-ibu yang mengajar di lingkungan rumah mereka, selain itu perekonomian mereka juga berkembang dengan membuka kursus kelas tari atau musik tradisional mereka sendiri” kata ibu dua anak ini.

Hal mengejutkan lain adalah ternyata virus cinta budaya Indonesia tidak hanya bisa menjangkiti orang Indonesia tapi juga warga asing.

Diah bercerita ada warga Amerika Serikat yang mengetahui sekolah tari dan musik gratis ini dari Internet kemudian secara khusus dia hubungi BBI dan ingin menghabiskan liburan di Indoensia dengan mengikuti kelas tari dan musik tradisional gratis di museum

bersama BBI.“Tuh orang luar aja sampai

jauh-jauh ke sini, masa kita dengan mudah melupakan budaya kita sendiri, malu dong” kata Diah yang diikuti dengan tawa renyahnya.

BBI dan Diah berkomitmen untuk terus melakukan gerakan bawah tanah dalam rangka pelestarian budaya Indonesia, dengan atau tanpa bantuan pemerintah maupun instansinya, karena kondisi saat ini dinilai sudah sangat kritis terutama dengan rasa cinta akan budaya bangsa.

“Padahal kita ini sangat kaya akan dengan budaya Indonesia. Misal di jakarta ada, geser dikit ke Bekasi ada, geser dikit ke Bogor beda lagi. Terlalu banyak potensi Indonesia yang sudah mulai dilupakan,” ujar Diah, Sayang beribu sayang, sampai sekarang sepertinya pemerintah berjalan sendiri-sendiri, jadi kurang “nendang” ke masyarakat. “Jadi biar kami terus berjuang semoga saja sinergi dan komitmen bersama nantinya akan cepat terwujud sehingga langkah besar untuk pelestarian budaya Indonesia benar-benar terwujud.” Diah menegaskan,

Sebarkan “Virus”

Page 48: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

46Info HSSE

Masalah serius warga Jakarta adalah pemenuhan kebutuhan air. Air tanah sebagai sumber alami jelas tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Air tanah di Jakarta menghadapi masalah intrusi, yakni bercampurnya air darat dan laut, yang menyebabkan air menjadi payau, bahkan tak jarang menjadi asin.

KETAHANAN AIR JAKARTAOleh: Eka Adhi M - HSSE PT Pertamina EP

Page 49: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

47

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

pengolahan air. Data Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menyebutkan hanya 3% pasokan kebutuhan dari sungai di ibu kota. Sementara ini 97 persen kebutuhan air baku lokal dipenuhi pasokan dari Waduk Ir Juanda di Jatiluhur (Purwakarta), Sungai Cisadane, dan pembelian dari Tangerang.

Artinya, masih ada kekurangan 4.671 liter per detik. Karena minim pasokan air bersih, penggunaan air bawah tanah tak dapat dihindari. Operator air bersih, PT Aetra Air Jakarta, mencatat penggunaan air bawah tanah pada kurun waktu 2013- 2014 sebesar 170.000 m3 per tahun.

Eksploitasi air bawah tanah itu di antaranya 200.000 m3 dari sektor komersial, 55 titik eksploitasi dari sektor industri, dan 44 instansi pemerintah. Dengan kondisi seperti ini diharapkan masyarakat luas menyadari ketahanan air Jakarta dalam kondisi kritis. Agar penggunaan air bawah tanah semakin kecil, pemerintah harus menegakkan Peraturan Gubernur Nomor 86 Tahun 2012 tentang Nilai Perolehan Air Tanah sebagai Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah. Berkali-kali pemerintah diingatkan agar segera menambah air baku. Sebab, eksploitasi air bawah tanah berangkat dari krisis air baku dari jaringan pipa. Penambahan air baku mutlak dilakukan sebelum persoalan semakin serius, salah satu skenario penambahan air baku adalah memanfaatkan Teluk Jakarta sebagai tempat menyimpan cadangan air bersih.

KUALITAS AIR TANAHSelain kuantitas air yang menurun, kualitas air tanah yang dikonsumsi warga juga semakin buruk. Hasil

Apa boleh buat sebagian warga ibu kota pun mengandalkan air dari air pipa, yang merupakan air permukaan hasil pengolahan air baku dari daerah lain. Saat ini, Jakarta merupakan salah satu kota yang tidak memiliki instalasi air yang menjamin warganya bisa mendapatkan air dengan mudah, murah dan layak pakai.

Saat ini ketahanan air Jakarta mencapai 2,2%. Jumlah itu sangat kecil jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 68%. Tanpa penegakan hukum terhadap pelanggaran aturan penggunaan air bersih, selamanya Jakarta dihantui masalah ketahanan air. Hal ini sangat mengherankan karena Jakarta dilintasi 13 sungai besar, waduk dan situ juga banyak terdapat di Jakarta, tetapi tidak bisa meningkatkan ketahanan air.

Jakarta bisa mendapat tambahan air baku dari Waduk Jatiluhur sebanyak 20 %, namun kebocoran air karena penggunaan ilegal dan pencurian hingga 40 %. Diduga ada permainan dalam pengelolaan air bersih sehingga masih banyak warga yang belum bisa menikmati air bersih. Selain itu, penggunaan air bawah tanah juga masif sehingga mempercepat penurunan muka tanah di sebagian wilayah Jakarta.

Di seluruh wilayah Jakarta Utara tidak diperbolehkan menggunakan air bawah tanah. Aturan ini secara bertahap akan diberlakukan di wilayah lain di Jakarta di samping dengan penambahan instalasi

Agar penggunaan air bawah tanah semakin kecil, pemerintah harus menegakkan Peraturan Gubernur Nomor 86 Tahun 2012 tentang Nilai Perolehan Air Tanah sebagai Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah.

Page 50: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

48Info HSSE

Berdasarkan data Dinas Pertambangan DKI Jakarta tahun 2004, yang masuk zona sangat kritis adalah kawasan dengan kedalaman muka air tanah lebih dari 16 meter dengan fluktuasi muka air tanah lebih dari 8 meter. Sedangkan zona kritis yang memiliki kedalaman muka air tanah 12-16 meter dengan fluktuasi muka air tanah 6-8 meter. Daerah yang masuk zona kritis, dan sangat kritis, antara lain Cempaka Putih, Johar Baru, Senen, Tanah Abang di Jakarta Pusat; Kembangan, Kebon Jeruk di Jakarta Barat; Setiabudi, Kebayoran Lama, Tebet, Pasar Minggu, Jagakarsa di Jakarta Selatan; dan Duren Sawit, Makassar, Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo di Jakarta Timur. Daerah yang tergolong zona rawan dan sangat rawan antara lain Cengkareng, Petamburan, Kebon Jeruk, Kembangan, Taman Sari, dan Gambir. Selain itu, Menteng, Setiabudi, Matraman, Johar Baru, Pulo Gadung, dan Cakung.

Krisis air tanah terjadi antara lain karena air hujan yang turun tidak bisa terserap dalam tanah. Akibatnya, sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah (run off), dan selanjutnya mengalir ke sungai. Banyaknya lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) yang dikonversi menyebabkan minimnya penyerapan air ke dalam tanah. Air hujan yang jatuh ke tanah akan langsung terbuang ke laut.

Pada tahun 2000, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta

sedang. Pada umumnya wilayah ini digunakan untuk pemukiman kawasan industri dan permukiman padat. Adapun wilayah yang kualitas airnya masih cukup baik adalah Jakarta Selatan. Di wilayah ini umumnya digunakan untuk permukiman teratur.

UPAYA KONSERVASI AIR Jakarta yang dihuni hampir 12 juta jiwa membutuhkan air bersih yang sebagian besar mengandalkan pelayanan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya, namun pelayanan ini belum maksimal.Kebutuhan air bersih yang bisa dipenuhi dari PAM Jaya hanya 51 %, sisanya sebesar 49 % dipenuhi dari air bawah tanah dan air permukaan.

Krisis ketersediaan air tanah terjadi karena warga Jakarta memanfaatkan air tanah secara berlebihan. Pada saat bersamaan, jumlah sumur bor yang menyedot air tanah hingga kedalaman puluhan meter terus bertambah seiring dengan tumbuhnya kawasan industri. Kondisi ini diperparah oleh kontrol yang lemah. Pengambilan air tanah secara besar-besaran akan berdampak pada kekosongan air dalam tanah. Akibatnya, permukaan tanah bisa semakin menurun dan cadangan air tanah menipis.Akibat lainnya, pada musim kemarau, warga juga harus bersiap-siap memperdalam sumurnya untuk memperoleh air tanah atau harus mengganti pompa air baru agar bisa menyedot air tanah.

Hasil pemantauan juga menunjukkan 67 %

sumur mengandung bakteri coliform dan

58 % mengandung fecal coli melebihi

baku mutu. Bakteri ini biasanya berasal dari air buangan rumah tangga,

sungai, atau septic tank. Bakteri penyebab

diare, sakit perut, muntah, dan mulas-mulas ini merembes

dari permukaan tanah ke dalam air resapan

dengan mudah.

klasifikasi Indeks Pencemaran (IP) di 48 sumur yang tersebar di 5 wilayah menunjukkan 27 sumur tercatat cemar berat dan cemar sedang dan 21 sumur lainnya terindikasi cemar ringan dan dalam kondisi baik. Wilayah yang mempunyai kualitas air paling jelek adalah Jakarta Utara. Tujuh dari delapan sumur yang dipantau di wilayah ini masuk kategori cemar berat dan

Page 51: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

49

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Pada tahun 2000, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta mencatat, luas RTH di Jakarta

hanya 18.180 hektar atau 28 % dari luas wilayah DKI.

hujan bisa lebih efektif terserap ke dalam tanah.

Selain itu, upaya memperbanyak ruang terbuka dan resapan air, khususnya di kawasan bercurah hujan tinggi, amat diperlukan sebagai jalan keluar. Ini pun dinilai baru efektif apabila didukung kebijakan Pemerintah Daerah.

Program gerakan kepedulian terhadap air tanah yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menawarkan konsep 5R yakni reduce (menghemat), reuse (menggunakan kembali), recycle (mengolah kembali), recharge (mengisi kembali), dan recovery (memfungsikan kembali). Konsep reduce atau penghematan, diharapkan masyarakat dapat menggunakan airmaksimal 20 liter per hari per orang, dengan slogan “Gunakan Air Secukupnya”, dan untuk reuse masyarakat agar menggunakan air bekas untuk keperluan yang tidak membutuhkan air bersih misalnya menyiram taman dan mencuci kendaraan.

Lebih lanjut konsep recycle adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi. Sementara konsep recharge atau mengisi kembali,

adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumur resapan dan konsep recovery yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ serta danau.

SUMUR RESAPANSalah satu upaya untuk melestarikan air tanah adalah dengan membuat sumur resapan yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung dan menyimpan curahan air hujan yang dapat menambah kandungan air tanah, sehingga jumlah air hujan yang meresap kedalam tanah bertambah banyak, akibatnya jumlah air limpasan hujan berkurang. Dengan demikian resiko genangan air hujan atau banjir menjadi lebih kecil. Sumur resapan adalah sistem resapan buatan yang dapat menampung air hujan akibat adanya penutupan tanah oleh bangunan, baik dari lantai bangunan maupun dari halaman yang diplester atau diaspal yang dialirkan melalui atap, pipa talang, maupun saluran, dapat berbentuk sumur, kolam dengan resapan, saluran porous dan sejenisnya. Sumur resapan harus dibuat di dalam areal bangunan yang

mencatat, luas RTH di Jakarta hanya 18.180 hektare atau 28 % dari luas wilayah DKI. Padahal, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1998 tentang Penataan RTH di Wilayah Perkotaan harus mencapai 40 % dari seluruh luas wilayah. Menambah RTH di Jakarta bukan pekerjaan gampang karena banyak area yang sudah terbangun.Menurut Neraca Keseimbangan Lingkungan Hidup Daerah (NKLHD) 2001, luas wilayah Jakarta 661 km2

dengan luas areal yang sudah terbangun sebanyak 92 %.

Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan DKI, potensi curah hujan di wilayah DKI Jakarta sebesar 3 miliar m3. Dari potensi itu, 64 % di antaranya mengalir ke permukaan tanah dan 25 % meresap ke dalam akuifer bebas. Total potensi air tanah dalam sebesar 77 juta m3. Buruknya kualitas air tanah dan berkurangnya air yang meresap ke dalam tanah menyebabkan potensi cadangan air tawar tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya. Untuk mengisi kembali air tanah sebagai cadangan air, tampaknya perlu dilakukan gerakan pembangunan sumur resapan air hujan di perumahan atau permukiman. Selain di pekarangan rumah penduduk, sumur resapan dapat dibangun di taman permukiman, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.Sumur resapan adalah sumur gali yang berfungsi untuk menampung, meresapkan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan tanah, bangunan, juga atap rumah.Dengan adanya sumur resapan, air

Page 52: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

50Info HSSE

Contoh Gambar Sumur Resapan Batu Kali

Sumur Resapan Bahan Bis Beton Dengan Sistem Dinding Porus

Sumur resapan pada bangunan tidak bertalang dan ada/tanpa saluran pelimpah air hujan yang dari talang dimasukkan ke saluran keliling bangunan pada ujungnya diberi saringan sehingga kotoran tidak masuk kedalam sumur resapan lalu airnya dimasukkan ke sumur resapan. Fungsi saluran pelimpah adalah apabila sumur resapan penuh maka air akan mengalir ke saluran pelimpah.

CONTOH KONSTRUKSI SUMUR RESAPAN PADA BANGUNAN BERTALANG

CONTOH KONSTRUKSI SUMUR RESAPAN PADA BANGUNAN TIDAK BERTALANG

Sumur resapan pada bangunan bertalang dan ada/tanpa saluran pelimpah air hujan yang dari talang dimasukkan ke saluran keliling bangunan pada ujungnya diberi saringan sehingga kotoran tidak masuk ke sumur resapan lalu airnya dimasukkan ke sumur resapan. Fungsi saluran pelimpah adalah apabila sumur resapan penuh maka air akan mengalir ke saluran pelimpah.

Dengan pembulatan angka tersebut. didapat perkiraan penambahan tiap m2 luas penampang atap bangunan diperlukan penambahan volume sumur resapan 40 liter (0,40 m3). Sumber: Peraturan Gubenur (PERGUB) DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2005.

No Luas Penampang Atap Bangunan Volume (m3)

1 <50 22 51-99 43 100-149 64 150-199 85 200-299 126 300-399 167 400-499 208 500-599 249 600-699 2810 700-799 3211 800-899 3612 900-999 40

bersangkutan; saluran drainase yang menuju sumur resapan terpisah dari saluran limbah; dibangun di lokasi yang struktur tanahnya stabil dan/atau tidak terjal; dibuat di luar lokasi timbunan sampah, bekas timbunan sampah atau tanah yang mengandung bahan pencemar.

VOLUME SUMUR RESAPAN Volume yang harus dibuat disesuaikan dengan luas bangunan atau lahan yang tertutup.Salah satu panduan besarnya volume sumur resapan yang harus dibuat secara sederhana dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 53: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

51

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Sumur resapan dipercaya sebagai salah satu senjata ampun untuh menanggulangi krisis air bawah tanah di Jakarta yang sudah di depan mata. Untuk itulah Pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Gubenur DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2005 yang mewajibkan membuat sumur resapan kepada setiap penanggung jawab bangunan yang menutup permukaan tanah, setiap pemohon dari pengguna sumur dalam; setiap pemilik bangunan berkonstruksi pancang dan/atau memanfaatkan air tanah dalam yang lebih dari 40 m dan setiap usaha industri yang memanfaatkan air tanah permukaan.

Apa boleh buat, meski sudah dikeluarkan beleid khusus, sumur resapan yang terbangun masih sangat sedikit. Data Pemprov DKI Jakarta mencatat saat ini sumur resapan yang sudah dibangun baru mencapai 37.840 titik atau sekitar 16,71 % dari total kebutuhan 226.466 titik.Setiap tahunnya permukaan

DUA RATUS SUMUR SERAPAN DARI PERTAMINA EP

tanah di Jakarta turun 0,8 cm, sehingga kini ketinggiannya tinggal 0-10 meter di atas permukaan laut. Di sisi lain, terjadi kenaikan permukaan air laut 0,57 cm per tahun. Air tanah Jakarta pun terus terancam, karena setiap tahun air tanah turun.Sekitar 87 % di antaranya diakibatkan oleh gedung bertingkat dan 13% sisanya disebabkan oleh pengambilan air tanah yang tak terkendali.

Menyadari pentingnya sumur serapan untuk ketahanan air Jakarta, PT Pertamina EP berkomitmen membangun sumur serapan di beberapa titik di Jakarta. “Kita berkomitmen membangun 200 sumur serapan di Jakarta, “ ujar Muhammad Baron, PR Manager PT Pertamina EP. Komitmen ini diberikan pada 2013 saat Jokowi baru menjabat sebagai Gubernur DKI. Sampai sekarang sudah terbangun sebanyak 50 sumur serapan di berbagai titik di Jakarta Selatan.

“Sisanya akan terus dibangun bertahap,” Baron menegaskan.

Bantuan sumur serapan ini merupakan aksi cinta lingkungan dari Pertamina Pertamina EP untuk turut mendukung program “Jakarta Hijau” dan”Jakarta Bersih” yang digulirkan Pemrov DKI. Selain sumur serapan, Pertamina EP juga membuat kan satu section taman dibawah jembatan laying non tol Jl. Prof. Dr. Satrio Jakarta Selata, serta penanaman mangroove sebanyak 40.000 pohon di kawasan Suaka Mangroove, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Pertamina EP berkomitmen untuk secara terus menerus menularkan spirit dan kepedulian cinta lingkungan dalam aksi dan langkah nyata yang memberikan perubahan ke arah lebih baik pada berbagai pihak.

Page 54: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

52Kiprah

Field Jatibarang, yang memiliki lokasi kerja di Kabupaten Indramayu dan Majalengka, termasuk memiliki keunikan dan terbilang kompleks. Area kerjanya di darat (onshore) dan juga lepas pantai (offshore). Rutinitas di wilayah kerja yang berbeda tersebut, diawali dengan melakukan pemeriksaan potensi sumur, pemeliharaan sumur serta fasilitas produksi. Langkah itu dilakukan untuk memastikan keberlangsungan aliran sumur berjalan dengan baik.

Field Jatibarang

Dari lapangan yang berada di wilayah Asset 3 tersebut, produksi yang dihasilkan adalah minyak mentah dan gas. Meskipun area kerja eksisting termasuk ke dalam lapangan tua yang mengalami penurunan produksi alamiah, PT Pertamina EP Field Jatibarang masih dapat memproduksikan minyak dan gas sesuai dengan target pencapaian dari PT Pertamina (persero). Pada 2014, total produksi dari Field Jatibarang sebesar 7.291.596,75 BOE.

Field Jatibarang termasuk memiliki area kerja yang cukup luas dibandingkan dengan field di Asset 3 lainnya yakni Field Tambun dan

Berpayung Filosofi

POSITIF

Page 55: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

53

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Field Subang. Lapangannya termasuk lapangan tua dengan water cut melebihi 90%. Meski demikian, Field Jatibarang, merupakan tulang punggung produksi minyak di asset 3.

Dalam menjalankan kegiatan ekaplorasi dan produksi migas, Field Jatibarang selalu mengedepankan operasional dan QHSE Excellent, melalui upaya POSITIF yang merupakan akronim dari Peduli dan Patuh, Optimasi, Selaras, Integrasi, Terampil, Inovasi dan Fire, Safety, Operation & Enviroment Emergency Response.

POSITIF adalah dasar yang menjadi pegangan bagi seluruh insan Pertamina dan semua yang terlibat dalam kegiatan usaha hulu migas di Field Jatibarang, baik terkait produksi, juga aspek keselamatan kerja serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Karena konsisten menjalankan prinsip tersebut, maka tidak berlebihan jika beberapa pencapaian dan penghargaan diterima Field Jatibarang. Beberapa pencapaian yang diterima, diantaranya; tiga tahun berturut yakni 2011,2012 dan 2013 memperoleh penghargaan Zero Accident Awards dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Kementerian ESDM juga memberikan

Page 56: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

54Kiprah

penghargaan Patra Nirbaya Utama pada 2011. Pada 2010 dan 2012, mendapatkan penghargaan Proper Biru. Dan pada 2013 dan 2014, naik peringkat mendapatkan Proper Hijau. Proper merupakan penghargaan kepada perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Penghargaan ini diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Proper Biru, diberikan kepada perusahaan yang sudah mematuhi sesuai ketentuan perundangan. Sementara Proper Hijau, dianugerahi karena perusahaan melakukan kegiatan melebihi ketentuan (beyond complience).

Gubernur Jawa Barat juga memberikan apresiasi Raksa Prasada, untuk kategori perusahaan berwawasan lingkungan pada 2013. Field Jatibarang juga mencapai level 4 (skala 1 – 7) untuk sertifikasi International Sustainability Rating System dari DNV pada 2013.

Di tahun 2015, Field Jatibarang mendapatkan penghargaan dari Direktorat jenderal Minak dan Gas Bumi Kementrian ESDM, berupa Penghargaan Patra Nirbaya Karya Utama dan juga mewakili Kabupaten Indramayu untuk penilaian Kota/Kabupaten sehat tahun 2015, tingkat Nasional kategori industri dan

perkantoran.

Manajemen LingkunganPengelolaan lingkungan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi Field Jatibarang, mengacu pada standard internasional Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004. Untuk aspek kualitas, kesehatan & keselamatan kerja juga berbasis pada standard ISO 9001 : 2008 serta OHSAS 18001 : 2007, dan telah disertifikasi oleh badan sertifikasi independen yaitu TUV NORD sejak tahun 2011 s.d 2014.

Saat ini sesuai kebijakan PT Pertamina EP sertifikasi SML ISO 14001 : 2004, SMM ISO 9001 : 2008 & OHSAS 18001 : 2007 dilakukan secara terintegrasi di seluruh wilayah kerja PT Pertamina EP. Field Jatibarang, termasuk wilayah kerja

PEP yang sudah disertifikasi oleh badan sertifikasi British Standard Institution (BSI). Sertifikasi dari BSI ini diperoleh sejak 08 September 2013, dan kadaluarsa tanggal 7 September 2016 dengan nomor sertifikat EMS 602056. Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan (SML), berpijak pada semua klausul yang terdapat dalam standard ISO 14001 : 2004. Penerapannya diawali dengan melaksanakan identifikasi risiko, perencanaan, pelaksanaan, checking & corrective action dan evaluasi. Langkah-langkah tersebut mutlak dilakukan untuk melihat kecukupan, konsistensi dan kesesuaian antara standard dengan operasi perusahaan serta melakukan perbaikan. Muaranya adalah pada kegiatan yang

Page 57: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

55

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

berkelanjutan.***Field Jatibarang merupakan perusahaan yang konsisten dan terus melakukan efisiensi energi. Penghargaan Proper Hijau dua tahun berturut membuktikan hal tersebut. Implementasi efisiensi energi tersebut dituangkan dalam kebijakan perusahaan dan ditandatangani langsung oleh Field Manager selaku pimpinan tertinggi field dan telah disosialisasikan kepada seluruh pekerja dan mitra.

Pemakain energi di Field Jatibarang, dibagi dalam dua jenis. Pertama, pemakaian untuk kegiatan produksi migas, seperti kegiatan lifting minyak mentah, kemudian selanjutnya, pemakian untuk fasilitas pendukung seperti pemakaian genset, pompa, penerangan, kendaraan dan sebagainya.

Pada 2014, rasio efisiensi pemakaian energi di field Jatibarang sebesar 1,79%. Sementara di 2015 sampai bulan Juni, sebesar 0,05%. Kegiatan efisiensi energi dilakukan melalui beberapa hal, antara lain konversi bahan bakar engine dari solar menjadi gas, modifikasi sistem transportasi produksi, perbaikan sistem penerangan perkantoran, optimalisasi pemanfaatan sinar matahari untuk penerangan di area fasilitas produksi, area kerja perbengkelan dan pergudangan.Jika dilihat status pemakian energi di Field Jatibarang sejak 2011 sampai 2015, setiap tahun terlihat ada peningkatan, baik untuk total

penghematan, total pemakaian energi baik untuk proses produksi maupun untuk penggunaan energi di fasilitas pendukung. Saat efisiensi pemakaian energi terus meningkat, pada saat yang sama juga, total produksi Field jatibarang, juga mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa, efisiensi energi dan peningkatan produksi bisa berjalan beriringan.

Dalam melaksanakan komitmennya terhadap efisiensi energi, Field Jatibarang menerapkan beberapa program yang memberi nilai tambah. Program tersebut diantaranya dengan melakukan konversi bahan bakar solar ke bahan bakar gas. kemudian juga pemanfaatan gas flare untuk bahan bakar engine pompa transfer minyak.

Kedua kegiatan tersebut bukan merupakan kewajiban, karena tidak diatur dalam peraturan perundangan. Peraturan Pemerintah juga tidak ada aturan khusus di industri migas. Anggaran untuk kegiatan-kegiatan tersebut menggunakan anggaran operasional fungsi RAM, yang dialihkan untuk modifikasi mesin.

Pun demikian, anggaran yang dikeluarkan tidak di cost recovery, melainkan menjadi tanggung jawab field. Kegiatan ini tetap dilakukan, mengingat manfaat yang sangat besar untuk efisiensi energi.

Tidak cukup sampai di situ, Field Jatibarang juga melakukan inovasi untuk menyokong program efisiensi energi. Inovasi itu misalnya melalui konversi bahan bakar solar ke bahan bakar gas. Untuk kegiatan ini dilakukan penambahan beberapa alat untuk membuat engine beroperasi dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Dari kegiatan ini dapat menghemat pemakaian solar sebanyak 280 liter per hari.

Dengan melakukan inovasi ini, pemakaian bahan

rasio efisiensi pemakaian energi di field Jatibarang

sebesar 1,79%. Sementara di 2015 sampai

bulan Juni, sebesar 0,05%

Page 58: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

56Kiprah

bakar cair tidak lagi diperlukan.Gas selalu tersedia di area fasilitas produksi yang diambil dari line flaring (mengurangi gas yang di bakar pada suar bakar). Proses pengontrolan ketersediaan fuel menjadi lebih mudah.

Permintaan solar pun terus berkurang yang berarti terjadi penghematan pemakaian solar dan menurunkan pemakaian energi. Karena nilai gross heat value dari gas lebih besar dibandingkan solar.

Kegiatan inovasi yang merupakan karya pekerja Field Jatibarang , dengan cara memodifikasi mesin dan kegiatan ini juga ditampilkan dalam forum Continuous Improvement Program (CIP)PT Pertamina EP dan mewakili PT Pertamina EP untuk forum CIP Nasional.***

Sumber emisi yang ada di Field Jatibarang, berasal dari kegiatan produksi yaitu pembakaran

dalam, sumber fugitive emission (sambungan pipa, tangki timbun dan kegiatan pemompaan minyak mentah). Kemudian juga berasal dari kegiatan loading dan unloading minyak mentah, suar bakar (flaring) dan kegiatan transportasi minyak mentah menggunakan road tank dan kegiatan pendukung yaitu pemakaian kendaraan penumpang, kendaraan berat dan ala-alat berat.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pengurangan emisi, maka beberapa program dibuat, antara lain; preventive maintenance (PM)

untuk engine rotating, kendaraan perusahaan maupun alat-alat berat, pemanfaatan gas flaring, konversi bahan bakar solar ke bahan bakar gas, modifikasi sistem transportasi para pekerja dan penghijauan. Dari program-program yang telah dilaksanakan tersebut, terlihat terjadi penurunan beban emisi. Saban tahun sejak 2011 hingga Juni 2015, terjadi penurunan emisi yang sangat signifikan.

Kegiatan untuk memberi nilai tambah pada program penurunan emisi, juga dilakukan Field Jatibarang. Kegiatan tersebut melalui penurunan emisi gas buang engine berbahan bakar solar. Selain itu juga dilakukan inovasi berupa subtitusi pompa gas drive dengan gas engine.

Kegiatan nilai tambah dan inovasi, merupakan kegiatan yang tidak diwajibkan oleh regulasi. Bahkan dengan anggaran yang dikeluarkan tanpa adanya cost recovery, tidak masalah sebab manfaat yang didapatkan jauh lebih penting.

Selain terhadap persoalan emisi, Field Jatibarang juga tetap komitmen terhadap penanganan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Upaya mengurangi limbah B3, dilakukan dengan sub-sistem dalam pengoperasian engine. Jenis limbah B3 yang jumlahnya dapat dikurangi dari perubahan tersebut adalah pelumas/oli bekas dan filter oli bekas. Nilai rasio dari pengurangan limbah B3 dengan total timbulan limbah B3 di 2014, sebesar 0,24% dan sampai Juni 2015,

Nilai rasio dari pengurangan limbah

B3 dengan total timbulan limbah B3

di 2014, sebesar 0,24% dan sampai Juni 2015,

sebesar 0,44%.

Page 59: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

57

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

sebesar 0,44%.

Hal senada juga dilakukan untuk limbah non B3. Rasio pemanfaatan limbah non B3 dengan cara 3R terhadap total timbulan limbah, pada 2014 sebesar 51,37% dan sampai Juni 2015 2015, sebesar 58,86%. Pengurangan limbah yang cukup besar, tidak lepas dari kegiatan adisionalitas serta inovasi yang tidak pernah berhenti dilakukan. Misalnya untuk limbha non B3, dengan memanfaatkan besi bekas untuk jalan akses di fasilitas produksi.

Untuk memenuhi kebutuhan air untuk domestik perumahan, perkantoran dan fasilitas penunjang produksi, Field Jatibarang, melakukan pengelolaan sendiri air bersih melalui instalasi Water Treatment Plant (WTP). WTP tersebut berada di yakni, Mundu, Cemara dan Randegan. Air bersih tidak digunakan untuk kegiatan operasional pengeboran. Kegiatan proses utama produksi, menggunakan air dari permukaan terdekat (sungai) dan pengambilannya dilakukan secara bertahap.

Konservasi air juga dilakukan, dengan memanfaatkan air hujan. Air hujan di area Mundu, ditampung di kolam penampungan air dan digunakan sebagai cooling system di fasilitas stasiun kompresor. Air hujan di area Cemara, dimanfaatkan sebagai air baku instalasi WTP Cemara yang akan diolah menjadi air bersih.

Field Jatibarang juga melakukan kegiatan tambahan berupa pemanfaatan air hujan sebagai sumber air baku. kegiatan yang bukan merupakan kewajiban regulasi itu dilakukan, karena air permukaan yang biasanya dioleh menjadi baku kontinuitasnya terbatas, maka digunakan air dari kolam penampung air hujan sebagai air baku.

Kegiatan dengan menggunakan anggaran RAM yang dialihkan untuk pembuatan kolam penampung air, tidak di-cost recovery. Namun kegiatan ini tetap dilakukan guna menghemat pemakaian air permukaan.

terproduksi agar dapat diinjeksikan kembali ke dalam reservoir. Tujuan pengolahan air terproduksi adalah untuk memenuhi baku mutu agar reservoir tidak mengalami penyumbatan. Kegiatan injeksi air terproduksi dilakukan untuk menjaga tekanan reservoir (pressure maintenance) sehingga kontinuitas aliran fluida dari sumur produksi dapat terjaga. Air terproduksi digolongkan sebagai air limbah proses produksi.

Selain itu, air drainase yang terdapat di area kerja industri migas juga dikategorikan sebagai air limbah, karena terdapat kemungkinan air drainase tersebut terkontaminasi produk migas sehingga disebut air limbah proses penunjang.

Dibandingan dengan perusahaan sejenis di tingkatan internasional, Field Jatibarang menghasilkan intensitas total air limbah yang lebih rendah. Besarnya jumlah air terproduksi, disebabkan Field Jatibarang tergolong lapangan tua yang memiliki watercut reservoir diatas 90%.***Sementara untuk menjaga keanekaragaman hayati, Field Jatibarang melakukan kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati (flora, fauna dan satwa kunci) di kawasan Taman nasional Gunung Ciremai (TNGC), melalui pembangunan research station/stasiun penelitian.

Untuk memenuhi kebutuhan air untuk

domestik perumahan, perkantoran dan

fasilitas penunjang produksi, Field

Jatibarang, melakukan pengelolaan sendiri air bersih melalui instalasi Water Treatment Plant

(WTP)

Untuk menurunkan beban pencemaran air, Field Jatibarang memiliki instalasi Water Treatment Injection Plant (WTIP), yang digunakan untuk mengolah air

Page 60: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

58Kiprah

Stasiun penelitian merupakan program unggulan dan merupakan kegiatan yang dilakukan melebihi kewajiban utamanya. Maka tidak berlebihan jika dikatakan, Field Jatibarang merupakan satu-satunya green company, yang concern dan fokus terhadap pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Kegiatan pelestarian konservasi keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang sedang dikerjakan oleh PT Pertamina EP Jatibarang merupakan sesuatu yang baru dan inovatif. Field Jatibarang, bersama BTNGC dan IPB telah menetapkan program-program strategis yang bersifat berkesinambungan, sehingga selain tempat untuk pemantauan populasi, juga akan dilakukan pengembangan manfaat optimal dari tumbuhan dan satwa liar yang ada di kawasan TNGC.

Research station/station penelitan kerjasama PT Pertamina EP Field Jatibarang dengan TNGC ini akan menjadi pionir konservasi biodiversitas yang mengedepankan unsur pemanfaatan, perlindungan, dan kelestarian secara komprehensif.

Selama ini keanekaragaman hayati di Taman Nasional bersifat dilarang untuk dimanfaatkan. Dengan adanya program kerjasama antara Field Jatibarang, TNGC dan IPB untuk kegiatan riset stasion, ke depan, (selambatnya 3 tahun) akan menemukan jenis-jenis keanekaragaman hayati yang sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tumbuhan obat maupun daging satwa liar demi memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.

Komitmen Field Jatibarang terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,

dibuktikan dengan peningkatan dana CSR setiap tahun. Berdasarkan laporan keuangan Field jatibarang 2013-2015, terdapat peningkatan realisasi program community development/empowerment dan capacity building, sebaliknya terjadi penurunan realisasi program charity/donation.

Hal ini menunjukan bahwa adanya pergeseran program utama dari program charity menjadi program community development / empowerment. Strategi tersebut diyakini dapat mendukung program pemberdayaan masyarakat yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Field Jatibarang saat ini memiliki dua program unggulan di bidang pemberdayaan masyarakat sesuai Rencana Strategis Comdev 2014-2018, yaitu pengembangan lele probiotik dan pengembangan ternak domba terpadu.

Page 61: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

59

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Melalui program lele probiotik di Losarang, secara ekonomi memberikan tambahan pendapatan bagi anggota kelompok sebesar Rp. 1.040.000 per siklus panen (70 hari). Dari aspek lingkungan, kegiatan ini berkontribusi terhadap efisiensi penggunaan air sebesar 239,1 liter per siklus atau dalam setahun berpotensi menghemat air sebanyak 956,4 m3.

Program ini juga telah memberikan multiplier effect berupa tumbuhnya kelompok baru, yaitu kelompok budidaya lele probiotik dan kelompok ibu-ibu yang mengolah lele afkir (gagal sortir) menjadi olahan lele. Lokasi demplot kelompok lele juga saat ini menjadi pusat belajar masyarakat.

Beberapa keunggulan program ternak domba terpadu ini yakni , sistem kandang koloni, memudahkan pemeliharaan dan pemanfaatan limbah/kotoran. Awalnya dipelihara perorangan, kemudian dikembangkan menjadi kelompok. Limbah organik dimanfaatkan sebagai pakan alternatif. Sementara kotoran domba dibuat pupuk organik melalui pembangunan rumah kompos.

Inilah nilai POSITIF yang menjadi pegangan dari Field Jatibarang. Inovasi, efisiensi, peningkatan produksi, lingkungan dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Komitmen ini menjadi pegangan bagi semua yang terlibat di Field Jatibarang.

Field Jatibarang saat ini memiliki dua program unggulan di bidang

pemberdayaan masyarakat sesuai Rencana Strategis

Comdev 2014-2018, yaitu pengembangan

lele probiotik dan pengembangan ternak

domba terpadu.

Sementara program ternak domba terpadu, ditujukan sebagai percontohan usaha ternak domba terpadu yang ramah lingkungan dengan pendekatan zero waste, bagi peternak di Indramayu. Sasaran program ini adalah pemuda pengangguran dan peternak miskin di Kecamatan Sukra.

Page 62: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

60Rana

EMBER, JERIGEN DAN TAS SEKOLAHNaskah dan Foto: Tatan Agus RST.

Air masih jauh dari sekolah mereka, jadi bukan hanya tas yang dibawa, tapi jerigen, ember bekas cat pun setiap hari menyertainya, itulah aktivitas rutin tambahan murid Sekolah Dasar (SD)Negeri di Semende Darat Laut, Muara Enim.

Bukan karena musim kemarau anak-anak SD itu harus turun ke lembah ke pancuran bambu, tapi musim hujan pun tetap mereka lakukan, karena air tidak sampai ke sekolah yang terletak di bukit, padahal di lembah air tak pernah berhenti mengucur.

Seperti pagi itu, begitu anak-anak masuk ke kelas, mereka berlari menuju lembah ke pancuran bambu, dan tangan-tangan kecil itu kembali menapaki jalan menanjak dengan jerigen dan ember berisi air bersih.

Walau terlihat lelah, mereka tetap anak-anak yang ceria menyambut hari, sudah lama mereka bermimpi air sampai ke sekolah mereka, dan mimpi itu pun kini terwujud setelah CSR nya Pertamina Geothermal Lumut Balai mengalirkan air langsung ke toilet dan kamar mandi sekolah.

Dan ember, jerigen pun tak lagi menyertainya, berganti senyum ceria.

Antara

Page 63: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

61

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Page 64: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

62Musik Energi Negeri

Saya begitu diliputi rasa penasaran, bagaimana bisa pengamen di bus memiliki albumnya sendiri?

Dari penuturan sang pengamen ternyata otak dibalik CD yang sedang dipasarkan adalah Institut Musik Jalanan atau biasa dikenal dengan IMJ. Komunitas ini berada di ujung Fly Over Arif Rahman Hakim, dekat stasiun Depok Baru.

Tempatnya jauh dari kumuh, Gedung IMJ adalah sebuah kedai atau warung kopi yang disulap bisa menjadi panggung kreasi anak – anak jalanan di Depok dan sekitarnya.

Tata ruang begitu teratur, ada stage khusus di depan jejeran bangku dan meja yang dijadikan sebagai tempat kongkow serta tersedia buku bacaan dan berbagai menu makanan-minuman ciamik untuk membunuh waktu senggang Anda. “ Namanya Kedai Ekspresi, dan memang ini diperuntukkan untuk menjadi wadah serta sarana untuk berkarya, berekspresi bagi semua rekan-rekan musisi jalanan” kata Andi Malewa, pemilik kedai sekaligus perintis IMJ.

Musisi jalanan bisa berkarya dan bermusik secara profesional di luar sana "Kami tidak sekedar menjual suara tapi menjual karya,"

PANGGUNG Musisi Jalanan

Bus adalah lahan atau panggung orkestra bagi para pengamen. Biasanya, setelah melantunkan beberapa lagu, mereka menyorongkan plastik ke para penumpang, meminta receh seikhlasnya, Tapi siang itu, pengamen bus di Jurusan Depok- Bogor, menyempal dari rutinitas tersebut. Bukannya minta receh, mereka malah menyodorkan beberapa keping CD, berisikan lagu-lau yang mereka nyanyikan,

Page 65: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

63

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Sosok Andi memang jadi sentral di IMJ. Ia bersama sang kakak, Risto Kurni bahu membahu membangun IMJ dari nol tanpa bantuan pihak ketiga. Mereka mengumpulkan dana sendiri selama dua tahun sejak 2012, hingga akhirnya terbentuk sebuah institut yang fokus memberikan kesempatan kepada para musisi jalanan untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Ketika ditemui Tim Energia EP di Kedai Ekspresi beberapa waktu lalu, Andi terlihat sangat bersemangat ketika menceritakan bagaimana IMJ akhirnya berdiri. Ia bercerita bahwa ia bisa hidup karena bekerja di jalanan. “Dengan jadi pengamen saya akhirnya bisa hidup di jalanan tidak dengan merampok atau hal negatif lainnnya” kata Andi bangga.

Ketika ditanya alasan serta motivasi yang membuat dirinya begitu sabar menabung selama dua tahun lamanya mengumpulkan dana untuk membangun IMJ, Andi hanya tersenyum , kemudian berujar, “Kesel abisnya,” katanya lirih.

Andi berujar, Ia dan rekan-rekannya suatu hari pernah dikejar oleh aparat pemerintah kota karena mengamen dianggap menganggu ketertiban. Apesnya lagi ternyata memang ada aturan larangan (Perda No 16 Tahun 2012) mengamen di bus serta ruang publik umum lainnya.

Andi bercerita sempat mempertanyakan Perda tersebut dan dijawab menganggu ketertiban umum. Tapi menurutnya pemerintah juga tidak memberikan solusi.

“Sedangkan teman-teman saya juga perlu cari makan. Dari situ saya berjanji akan membuat suatu wadah yang nantinya akan bisa digunakan sama temen-temen sesama pengamen untuk berkarya, legal dan tidak lagi dikejar-kejar di luar sana,” cerita Andi tegas.

Page 66: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

64Musik Energi Negeri

Andi bertekad dengan IMJ ia dan rekan-rekan sesama musisi jalanan akan mengubah paradigma pemerintah dan masyarakat luas tentang musisi jalanan yang selama ini kerap kali dipandang sebelah mata. “Saya sangat yakin bahwa musisi jalanan bisa berkarya dan bermusik secara profesional, di luar sana kami tidak sekedar menjual suara tapi menjual karya” papar Andi yang sudah bergelar Sarjana Teknik pada tahun 2011 di Universitas Pancasila.

Ketika launching pada 2014, IMJ langsung kebanjiran para pengamen. Tapi Andi tidak mau kecolongan, Ia pun menggelar audisi untuk menyeleksi siapa-siapa saja yang berhak untuk dibina. “Karena tidak dipungkiri ada preman berkedok pengamen,” tambahnya.

Setelah melalui 4 bulan audisi akhirnya sebanyak 8 musisi lolos pada April 2014, dan segera dibuatkan album kompilasi “Kalahkan Hari Ini” yang dilaunching bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2014. Andi menuturkan para musisi yang lolos tidak hanya mengandalkan suara ataupun kebolehan bermain musik mereka. Akan tetapi mereka ditempa terlebih dahulu seperti bagaimana

cara membuat lagu yang benar, bagaimana cara aransemen sendiri lagu, kemudian cara merekam lagu, mixing dan mastering, dan terkahir adalah cara mengemas lagu agar menarik untuk dipasarkan ke masyarakat.

Usaha keras Andi dan rekan-rekannya untuk diakui di indsutri musik ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Popularitas IMJ terus meningkat dan dikenal masyarakat luas bahkan dunia. Dalam suatu kegiatan memperingati Hari Kekayaan Intelektual, IMJ diapreisasi dan mendapat pengakuan resmi dari badan dunia HKI, WIPO

(World Intelectual Property Organization). WIPO bahkan memajang flyer acara yang digagas IMJ di laman resmi dan Facebook mereka serta mengirimkan email resmi sebagai bentuk apresiasi terhadap IMJ.

Akhirnya perlahan tapi pasti mereka pun mulai dilirik. Puncaknya adalah ketika IMJ mendapatkan penghargaan Cahaya Dari Timur Award untuk kategori pemberdayaan musik masyarakat., penghargaan ini diberikan oleh musisi Ridho Slank.

Penghargaan Cahaya Dari Timur adalah kepanjangan dari

Page 67: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

65

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Antusiasme Glen untuk menjadi dosen tamu di IMJ menjalar ke musisi lainnya seperti ke para personel grup band PADI seperti Indra serta Fadly Padi, Buluk dari Superglad dan yang teranyar adalah bassist muda bertalenta Barry Likumahua.

Saat dijumpai di Kedai Ekspresi sebelum mengisi kelas terbuka, Barry mengaku sangat kepincut dengan IMJ yang menurutnya berisikan rekan-rekan yang sama-sama berjuang di jalan musik.

“Saya dari dulu punya concern dan hati untuk anak-anak dan musisi jalanan karena saya merasa kami sama hanya saya diberikan kesempatan lebih aja sehingga jadi seperti sekarang” tutur Barry kepada tim Energia EP.

Barry yang meneruskan dinasti keluarga musisi Likumahua bercerita bahwa awal perkenalan dengan IMJ juga karena Glen. Ia mengaku tidak hanya ingin berbagi pengalaman tentang bermain bass tetapi juga pengalamannya saat berusaha menembus pasar industri musik Indonesia.

Untuk diketahui Barry Likumahua adalah sosok bassist yang diidentikkan dengan musik Jazz dan mulai disegani dalam musik Indonesia maupun Internasional. Kemampuannya tidak hanya sebatas bermain bass tapi juga memproduseri maupun mengarasemen lagu.

Kedatangan Barry ke markas IMJ adalah sebagai bukti bahwa ia sangat mendukung tempat seperti

IMJ. Ia berharap ada berbagai IMJ lainnya yang lahir ditempat lain.

“Saya bayangin ada tempat-tempat seperti ini di beberapa lokasi lain di jakarta. Saya yakin musik itu obat adanya tempat seperti ini bisa menggali dan men-support musisi jalanan” harap Barry sambil senyum sumringah.

Baik Barry maupun Andi keduanya sama-sama berharap ada musisi jalanan yang mampu booming dan bisa survive bertahan di industri musik Indonesia. Selain itu juga IMJ diharapkan tetap bertahan dan terus membina para musisi jalanan. Jika memang tidak ada yang peduli dengan para talenta jalanan ini maka biarkan mereka (musisi jalanan) sendiri yang membuat panggung serta jalan mereka untuk sukses, seperti yang sedang dilakukan IMJ.

sebuah film Cahaya Dari Timur yang sukses mencuri hati masyarakat Indonesia dan Internasional dengan cerita serta inspirasi yang bisa diambil dari film tersebut.

Dalam malam penganugerahan penghargaan yang juga bertepatan dengan pemutaran perdana film Cahaya Dari Timur, IMJ diberikan kesempatan membawakan lagu mereka berjudul “Luka Kita”. Dan dalam malam itu IMJ pun dilirik oleh musisi sekelas Glen Fredly.

Sejak saat itu IMJ mulai bisa meraba dan ikut merasakan ketatnya persaingan di industri musik tanah air. Andi sadar betul akan kerasnya kehidupan di industri musik, terlebih lagi di Indonesia yang sudah bukan rahasia umum lagi industri musiknya dinilai cukup “kejam” terutama bagi para musisi beridealisme tinggi.

Andi pun berinisiatif untuk membekali rekan-rekannya di IMJ dengan berbagai pengalaman dan masukan dari berbagai musisi yang sudah memakan asam manisnya industri musik Indonesia. Perkenalan dengan Glen dimanfaatkan Andi untuk meminta Glen berbagi ilmu dengan IMJ.

“Ternyata Bang Glen menyambut positif dan mendukung IMJ. Akhirnya kita buka kelas terbuka dengan mengundang Bang Glen ke Kedai Ekspresi guna mengajar musik rekan-rekan musisi jalanan serta berbagi pengalaman bagaimana kerasnya industri musik tanah air dan bagaimana caranya bertahan di dalamnya,” cerita Andi sambil tersenyum.

Antusiasme Glen untuk menjadi dosen tamu di IMJ menjalar ke musisi lainnya seperti ke para personel grup band PADI seperti Indra serta Fadly Padi, Buluk dari Superglad dan yang teranyar adalah bassist muda bertalenta Barry Likumahua.

Page 68: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

66Lingkungan

yang terpapar asap, Pertamina EP memberikan bantuan masker gratis, Pada Rabu 23 September lalu, misalnya, Asset 2 membagikan sedikitnya 1000 masker kepada warga masyarakat di lokasi-lokasi strategis dan jalan protokol di kota Prabumulih, bekerja sama dengan PMI Kota Prabumulih.

Asap juga membuat sekolah-sekolah diliburkan dan penerbangan terganggu yang mengganggu

INDONESIA darurat asap. Masyarakat di daerah terdampak seperti di Kalimantan dan Sumatera harus menanggung derita karena kepulan asap yang berasal dari kebakaran hutan. Enam bulan sudah masyarakat di daerah-daerah seperti Jambi, Riau, Sumatera Selatan dan Palangkaraya hidupnya menderita karena harus berjuang hidup di tengah asap tebal.

Asap tebal tidak hanya mengganggu pandangan tetapi juga menyebabkan penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk mengurangi dampak buruk, di beberapa daerah

Indonesia sedang dilanda bencana kebakaran hutan dan kabut asap. Dampak yang ditimbulkan luar biasa termasuk kerusakan ekosistem. Banyak negara terlibat membantu.

DARURAT ASAP

Page 69: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

67

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

mobilitas masyarakat. Peneliti dari Center for International Forestry Research (CIFOR) Herry Purnomo menyebutkan dampak dari kebakaran dan kabut asap bisa mencapai Rp200 triliun. Angka yang dapat dikatakan fantastis ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor seperti kesehatan, kerusakan kayu, pencemaran udara, hingga hilangnya kanekaragaman hayati.

Hewan seperti Orang Utan di Kalimantan Tengah. Bahkan ada belasan anak orang utan yang terserang ISPA di Pusat Reintroduksi Orang Utan BOS Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Demikian juga dengan Gajah, Harimau dan berbagai satwa lainnya mulai terkena dampak kebakaran hutan dankabut asap.

Seiring musim kemarau yang masih terus berlangsung, kebakaran masih terus terjadi dan asap pun terus menyelimuti bumi Indonesia. Bahkan daerah yang selama ini bebas dari asap seperti Sulawesi dan Papua seperti ikutan dilanda kabut asap. Dari sisi jumlah pun titik hotspot terus bertambah ditengah upaya keras mengatasi masalah ini.

Berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua pada Sabtu (10/10) terdapat 936 hotspot, yaitu Sumatera 91 titik (Lampung 2, Sumsel 89), dan Kalimantan 845 titik (Kalbar 5, Kalsel 52, Kalteng 628, Kaltim 159, Kaltara 1).

Jumlah ini kemudian meningkat seminggu sesudahnya. Pantauan Satelit Terra Aqua pada Minggu (18/10) di Sumatera terdapat 1.085 titik yaitu Jambi 108 titik, Kepri 10 titik, Riau 57 titik, Sumsel 871 titik, Lampung 39 titik. Sedangkan di Kalimantan 212 titik tersebar di Kalbar 36 titik, Kalsel 11 titik, Kalteng 156 titik, Kaltim 9 titik. Bahkan karena sensor satelit tidak mampu menembus pekatnya asap di Kalteng diperkirakan Hotspot di Kalimantan bisa lebih banyak.

Dampak kebakaran hutan dan asap ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia tetapi meluas hingga ke beberapa negara tetangga. Penduduk di Malaysia, Thailand dan Singapura sebagai negara tetangga pun ikut merasakan dampaknya. Mereka harus mengenakan masker dalam beraktivitas. Bahkan beberapa kegiatan di negara-negara tersebut harus batal karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Hal ini pun ditegaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyatakan bahwa sebaran kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan meluas hingga Singapura dan Malaysia. “Berdasarkan citra satelit Himawari, sebaran kabut asap meluas lagi hingga negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Indonesia mulai dari pemerintah sampai elemen masyarakat sejauh ini tidak tinggal diam. Presiden Joko Widodo mengaku terus

“Berdasarkan citra satelit Himawari, sebaran kabut asap meluas lagi hingga negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia,”

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Page 70: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

68Lingkungan

memantau perkembangan kebakaran hutan dan lahan, baik melalui laporan data lapangan, gambar citra satelit maupun foto udara. RI 1 pun bertekad untuk segera menyelesaikan masalah asap dan kebakaran hutan ini lebih cepat.

Orang nomor satu di negeri ini pun terus mendorong semua pihak untuk segera menyelesaikan masalah ini. Bahkan lewat diplomasi, ia meminta bantuan beberapa negara yang secara sukarela membantu mengatasi masalah kebakaran hutan dan asap ini. ***

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengatasi masalah kabut asap ini. Operasi darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan terus digalakan. Kegiatan mulai dari operasi udara dan darat dilaksanakan. Di tempat lain penegakan hukum pun dijalankan

mengirimkan bantuan obat-obatan ke daerah yang terkena bencana asap. Obat-obatan 31 ton, masker total 3,5 juta. rumah sakit dan puskesmas dan daerah juga kita perintahkan buka 24 jam. Tidak hanya itu Pemerintah juga menyediakan rumah singgah untuk evakuasi korban sehingga masyarakat yang terkena ISPA juga turut ditangani.

Atas perintah Presiden upaya mengatasi masalah kabut asap ini pun terus dilakukan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai koordinator, didukung penuh oleh BNPB, TNI dan Polri. BNPB pun terus menggelar hujan buatan dan pemadaman api dari udara.

TNI diminta mengerahkan personil untuk membantu pemadaman dan menjaga daerah agar tidak dibakar, sedangkan Polri meningkatkan

Atas perintah Presiden upaya mengatasi masalah kabut asap ini pun terus dilakukan. Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (LHK) sebagai koordinator dalam penanganan karhutla, didukung penuh oleh BNPB, TNI dan Polri. BNPB pun terus menggelar hujan buatan dan pemadaman api dari udara.

termasuk mencabut izin usaha bagi perusahaan yang terbukti telah menyebabkan kebakaran dan memproses pelakunya.

Di tempat lain kegiatan sosialisasi dan pelayanan kesehatan di Sumatera dan Kalimantan juga dijalankan dengan intens. Selama masa darurat ini, pemerintah melalui kementerian terkait telah

Page 71: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

69

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

penegakan hukum bersama PPNS.Pemadaman di darat oleh BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dilakukan terus. Posko agar didirikan di 8 provinsi. Kepala Daerah tetap bertanggung jawab mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di daerahnya.

Di darat beberapa kegiatan yang dilakukan seperti membuat sekat kanal.Ini dilakukan di beberapa daerah seperti Jambi dan Kalimantan Selatan.Satuan Tugas Darat di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).Di sini sampai akhir September 2015 telah dibangun sekat lebih dari 7.000 meter.Selain mengerahkan ribuan personel, delapan unit ekskavator mempercepat pembuat sekat kanal.

Sekat kanal dipilih sebagai salah satu strategi dalam pemadaman api dan asap serta mencegah penyebaran api. Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Asap Provinsi Kalimantan Selatan juga mengupayakan pembuatan embung. Embung berdimensi 6x6x4 meter serta normalisasi sungai sepanjang 6.350 meter, dimana terdapat sekat sungai di lima titik untuk wilayah Kalimantan Selatan. Hal yang sama juga dilakukan di Jambi.

Sementara “serangan” lewat udara dilakukan seperti membuat hujan buatan dan water boobing.Seperti di Palembang Sumatera Selatan.Kabut asap yang sampai masih

menyelimuti Kota Palembang akhirnya mendorong semua pihak untuk berusaha mengatasinya. Operasi udara gabungan di bawah komando Pos Komando Satuan Tugas (Satgas)Siaga Darurat Bencana Asap terus bekerja keras melakukan pemadaman apidan asap di beberapa target operasi, seperti Air Sugihan, Simpang Tiga Sakti, Cengal, dan Pedamaran.

Pesawat dan helikopter melakukan pengeboman air atau water-bombing untuk pemadaman api dan asap. Operasi udara gabungan dari Indonesia dan Australia,Malaysia dan Singapura melakukan lebih dari 300 kali pengeboman.operasi udara tersebut menggunakan sebelas

Page 72: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

70Lingkungan

Malaysia : Satu pesawat Bombardier Pelican CL415 dan helicopter Dolphin yang bertugas memandu (spotting) pemboman air dari udara.

Singapura :Satu helikopter Chinookbeserta bumbi bucket yang mampu membawa air 5.000 literdan pesawat Hercules C-130 berisi 42 personil pemadam kebakaran.

Australia :Australia mengirimkan 2 unit pesawat yaitu Hercules Bomber 32 yang mampu mengangkut 15.000 liter air dan pesawat TC690 Birddog 376 yang berfungsi spooting pemboman air.

Rusia: Pesawat Beriev Be-

Jepang: Bantuan berupa zat Kimia cairan kimia Miracle Foam Alpha Plus dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebanyak 2000 liter.

armada yang terdiri atas empat pesawat dan tujuh helikopter.

Indonesia menerjunkan Air Tractor, Bolkow, Bell, Mi 171, Mi 8 serta Super Puma, Australia Hercules Bomber 132, Malaysia Pelican Bombardier, dan Singapura menerjunkan Chinook. Selama seminggu ini, total volume air yang telah dijatuhkan dengan water-bombing sebanyak 1.2 juta liter.

Di samping itu, pemanfaatan bahan kimia diharapkan mampu mempercepat pemadaman api. Saat ini satgas udara menggunakan material AF31 dan Miracle Foam Alpha Plus dengan menggunakan campuran air dalam water-bombing. Miracle Foam bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) ini merupakan cairan busa yang dapat terserap ke dalam lahan gambut.

Penanggulangan bencana asap ini telah melibatkan beberapa negara yang mengaku prihatin dengan darurat asap di Indonesia. Malaysia, Singapura dan Rusia merupakan negara-negara yang telah hadir dan membantu Indonesia mengatasi masalah asap dan kebakaran hutan. Pada 11 Oktober 2015 misalnya bantuan helikopter Chinnok dan pesawat Hercules yang memuat personil dan peralatan dari Singapura mendarat di Lanud Palembang. Di malam sebelumnya bantuan pesawat CL415 Bombardier dan 21 personil (12 kru penerbang, 8 teknisi, 1 wartawan) dari Malaysia

juga sudah tiba. Ada juga 1 heli Dolphin dengan 4 crew penerbang.

Sampai sekarang semua pihak belum bisa memastikan kapan bencana asap dan kebakaran hutan ini akan berhasil diatasi. Dengan banyaknya titik api, luasnya lahan gambut dan keterbatasan infrastruktur telah menyebabkan proses pemadaman menjadi terhambat. Di tempat lain kemarau yang panjang juga menjadikan banyak lokasi di Indonesia masuk dalam rawan kebakaran. Sedikit saja tersulut api bahkan api dari punting rokok pun sudah bisa membakar ratusan hektar lahan yang sudah kering.

Satu hal yang pasti setiap tahun, kebakaran hutan dan kabut asap telah menjadi salah satu langganan. Dan selama itu pula Indonesia masih terbilang gagal mengantisipasi. Berharap saja Pemerintah sekarang bisa belajar dari kejadian tahun ini yang konon lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya agar tahun depan tidak ada lagi darurat asap.

BANTUAN DARI NEGARA TETANGGA

Page 73: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

71

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

dapat memastikan penyebab kebakaran hutan yang terjadi ini di titik tersebut. Tim HSSE Field Sangasanga membantu upaya warga memadamkan serta mencegah api meluas mendekati fasilitas migas serta perumahan warga.

“Dua titik api di Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana lokasinya sangat berdekatan dengan pemukiman warga dan dua titik api lainnya sangat dekat dengan fasilitas stasiun pengumpul minyak, jalur pipa minyak dan sumur minyak aktif,” kata Andry Rahman.

Dalam upaya tersebut, dia menambahkan, pemadaman api di empat titik hutan yang berbeda

melibatkan masyarakat setempat, aparat pemerintah dan perusahaan tambang sekitar. Yang menjadi tantangan dalam pemadaman adalah Field Sangasanga hanya memiliki 8 personil yang diterjunkan untuk memadamkan api dan dibantu oleh aparat pemerintah. Upaya pemadaman dengan kerja ekstra karena akses jalan lokasi sulit dimasuki mobil fire truck serta kendala tidak adanya sumber air untuk suplai ke mobil fire truck. “Dengan bantuan water tank dan kendaraan alat berat dari perusahaan tambang sekitar lokasi, ke empat titik api dapat segera dipandamkan,”kisah Andry.

FIELD SANGASANGA BANTU PADAMKAN EMPAT TITIK API

Pertamina pun turut terlibat dalam upaya mengatasi masalah kabut asap dan kebakaran hutan.Salah satunya yang dilakukan Tim HSSE Field Sangasanga. Karyawan Pertamina Field Sangasanga telah berhasil memadamkan 4 titik api di Wilayah Sangasanga dan Kutai Lama Sepanjang bulan September. Titik api yang dipadamkan ini seluruhnya merupakan hutan yang berdekatan dengan fasilitas migas dan perkampungan. Tiga titik api di Kecamatan Anggana Desa Kutai Lama dan satu titik api di Desa Kampung Jawa Kecamatan Sangasanga.

Andry Rahman Asman HSSE Field Sangasanga belum

Page 74: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

72Destinasi

Surga itu Bernama Labuan CerminBiduk-biduk berpotensi menjadi destinasi baru di Kabupaten Berau. Menyelam di Danau Labuan Cermin menjadi sensasi tak terlupakan

Page 75: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

73

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Perjalanan dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk dengan kapal barang itu memakan waktu 12 jam lebih. Kami harus

menyiapkan mental menghadapi drama kapal kandas di tengah laut dan mabuk laut karena ayunan.

Waktu seolah berhenti di Desa Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Sensasinya masih sama dengan yang saya rasakan sepuluh tahun lalu saat berkunjung ke tempat itu pertama kali. Anak-anak masih bermain bola di atas pasir Pantai Harapan. Bedanya, kini mereka mengenakan kaos Messi atau Ronaldo, pesohor bola yang jadi impian anak-anak sekarang

Saat berkunjung ke sana beberapa bulan silam, Saya juga masih bisa berburu kepiting di antara celah-celah batu di Pantai Biduk-biduk.

Kepiting ukuran jumbo, yang di restoran di kota besar dijual dengan harga ratusan ribu rupiah dengan mudah saya dapatkan. Kepiting itu cukup dibelah dengan parang pendek, kemudian dibakar. Rasanya manis. Lezatnya terasa di lidah, meski bumbu seadanya.

Seperti dulu juga pohon- pohon kelapa menjulang tinggi di bibir pantai Biduk-biduk, Daunnya melambai seolah mengucapkan selamat datang kepada pengunjung yang datang. Rasa capai pun terbayar sudah

Sepuluh tahun lalu itu, saya masih SMA, raun-raun ke Biduk-biduk dengan teman-temanUntuk menghemat ongkos perjalanan, kami menumpang kapal barang yang berangkat subuh-subuh dari pasar Inpres di bawah jembatan gantung Sambaliung. Pasar tradisional itu kini sudah dibongkar dan dipindahkan ke kawasan Rinding, biasa disebut Aji Dilayas).

Perjalanan dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk dengan kapal barang itu memakan waktu 12 jam lebih. Kami harus menyiapkan mental menghadapi drama kapal kandas di tengah laut dan mabuk laut karena ayunan. Pulangnya, dengan berbekal 60 ribu pada saat itu, kami menumpang mobil kijang---ini istilah orang lokal untuk menyebut perjalanan darat yang beresiko. Beberapa kali penumpang

Page 76: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

74Destinasi

diturunkan karena jalannya terlalu menyempit dan melewati beberapa jembatan yang pada saat itu belum layak dilewati. Tapi itu dulu. Kini jalan dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk sudah jauh lebih baik saat ini. Perkembangan desa-desa yang kita lewati mulai dari Sambaliung hingga Batu Putih, sudah lebih maju dan lebih ramai daripada yang dulu. Kendaraaannya sudah lebih nyaman dan beragam

Transportasi yang popular ke Biduk-biduk saat ini adalah transportasi darat, dengan mobil, biaya regular kisarannya PP 300 ribu rupiah dengan lama perjalanan 5 – 6 jam. Alternatif lain bisa dengan speedboat, dengan biaya borongan. Bagi traveler yang memiliki banyak waktu dan hobi bertualang, bisa mencari tumpangan dari kapal-kapal barang di Tanjung Redeb yang hendak ke Biduk-biduk. Kapal-kapal ini biasanya bersandar di dermaga Kampung Bugis dan di dermaga pasar ikan Sambaliung.

Biduk-biduk potensial jadi buah bibir para pecinta keindahan. Di sana terdapat Danau Labuan Cermin, yang eksotis. Para pengelana wisata menyebutnya sebagai “surga dunia”. Tepatnya masih perawan, belum terjamah industri pariwisata. Di sekitar danau belum terdapat resor-resor mewah, hanya terdapat

perumahan penduduk. Warung makan hanya terdapat beberapa saja di sekitar danau. Itupun dengan menu alakadarnya.

Sebelum bercumbu dengan Labuan Cermin, mata akan dimanjakan dengan hutan yang dipenuhi pepohonan dan tumbuhan liar. Berbagai satwa bisa ditemukan di sana seperti monyet, babi hutan, owa-owa, dan berbagai jenis burung. Bahkan, kalau beruntung, Anda bisa mengintip beruang madu Setelah trekking selama 30 menit kita akan sampai di tepi sebuah danau lain. Dari danau ini kita harus menyeberang menggunakan perahu selama 15 menit untuk menuju ke Danau Labuan Cermin.

Anda bisa mengintip keindahan Labuan Cermin dengan mata telanjang. Bayangan wajah Anda terlihat sempurna jika melongok ke dalam air tak ubahnya berdiri di depan cermin. Barangkali karena itu,

tempat ini disebut Labuan Cermin saking jernihnya. Makin sempurna jika Anda menikmatinya di pagi hari saat matahari mulai memancarkan sinar atau sore hari ketika matahari mulai meredup. Permukaaan air seolah berkejaran memantulkan sinar.

Di sini Anda bisa berenang, menyelam ataupun snorkeling sambil melihat keindahan biota air yang beraneka ragam. Yang unik kalau Anda menyelam melebihi kedalaman dua meter, Anda akan merasakan air asin tak ubahnya sedang mennyelam di laut. Tapi kalau Anda snoerkeling di permukaaan, yang dirasakan adalah air tawar. Begitulah, keunikan Danau Labuan Cermin. Di atas komunitas biota air tawar, sedangkan di bawahnya biota air laut. Keduanya tidak pernah bercampur. Dengan keindahan dan keunikannya, Pemerintah Kabupaten Berau

Page 77: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

75

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Dengan keindahan dan keunikannya, Pemerintah Kabupaten Berau bertekad menjadikan Labuan Cermin sebagai destinasi baru wisata Kabupaten Berau, seperti

gugusan Kepulaauan Derawan.

bertekad menjadikan Labuan Cermin sebagai destinasi baru wisata Kabupaten Berau, seperti gugusan Kepulaauan Derawan. Areal pengembangan wisata yang tadinya hanya 900 hektare diperluas menjadi 2000 hektare. Sat itu kita pun tak lagi bisa menemukan kepiting di celah batu, tapi di restoran yang sebentar lagi akan dibangun. Dan waktu pun tak lagi berhenti di Biduk-biduk. (JS)

dari Samarinda-Biduk-biduk saja ditempuk sekitar 20 jam, apalagi kalau harus memutar melewati kota Tanjung Redeb. Kalau ingin melewati jalur ini haruslah mempunyai waktu luang yang banyak dan fisik yang tangguh.

Bagi yang ingin lebih cepat, bisa dari Balikpapan langsung menuju Berau (Tanjung Redeb) dengan menggunakan pesawat. Jika Anda memulai perjalanan dari Jakarta, bisa langsung terbang ke sana, Beberapa maskapai sudah menyediakan

Untuk menuju Danau Labuan Cermin, banyak pilihan jalan. Jika ingin menjajal kebugaran, Anda bisa menggunakan jalur darat. Dari Balikpapan bisa dilanjutkan ke Samarinda dengan bus (Rp. 35.000-45.000) , Samarinda-Tanjung Redeb dengan travel seperti Avanza atau Xenia (Rp. 250.000-300.000), Tanjung Redeb-Biduk-biduk, juga dengan travel juga(Rp. 130.000) atau ada juga travel yang lansung dari Samarinda menuju Biduk-biduk. Jika jalur ini jadi pilihan, siap-siap “tua” di jalan, Yang langsung

penerbangan langsung. Dari Tanjung Redeb menuju Biduk-biduk bisa dengan menggunakan mobil travel jengan jarak tempuh sekitar 6-7 jam seperti diatas.

Sesampainya di Desa Biduk-biduk untuk menuju Danau labuan cermin ini anda cukup menuju desa Labuan Kelambu, sesampainya di jembatan kayu maka langsung naik ke kapal yang tersedia di sini untuk menuju Danau. Tarif sekali jalan adalah Rp. 1.00.000 per perahu.

NAVIGASI

Page 78: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

76Info E & P

Riang di Sekolah Kolong

Ratusan siswa Sekolah Tapal Batas Sebatik Tengah sumringah. Mereka berceloteh riang. Pada Selasa 13 Oktober 2015 itu, para pelajar PAUD, Madrasah Idtidaiyah (MI), Madrasah Diniyah (MD) tersebut dengan gembira menyambut kedatangan rombongan manajemen Pertamina EP Asset 5 yang akan memberikan bantuan sarana belajar siswa, berupa seragam sekolah, sepatu dan tas kepada mereka.

Acara penyerahan bantuan dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Nunukan Asma Gani beserta kepala SKPD terkait dan camat Sebatik tengah, Sekolah Tapal Batas Sebatik Tengah merupakan sekolah yang didirikan oleh Yayasan Ar-Rasyid yang diperuntukkan kepada anak-anak TKI yang selama ini belum dapat mengenyam pendidikan di perbatasan. Sekolah ini didirikan pada 2014, diprakarsai seorang bidan, bernama Hj. Suraidah S.SKM, dengan didukung Camat Kecamatan Sebatik Tengah.

Keberadaan sekolah ini tidak seperti sekolah pada umumnya yang didatangi murid secara otomatis saat penerimaan murid baru, Guru-guru yang merupakan sukarelawan Sekolah Tapal Batas lah yang harus ekstra kerja keras untuk meyakinkan orang tua murid yang rata-rata

bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit Malaysia untuk menyekolahkan anaknya di Sekolah Kolong. Disebut begitu karena kondisi sekolah tapal batas memang berada di bawah kolong bangunan rumah.

Haji Suraidah menyatakan terima kasih kepada Pertamina EP yang telah memberikan bantuan baju seragam sekolah beserta kelengkapan siswa lainnya, “Akhirnya anak-anak didik kami dapat semuanya mengenakan seragam sekolah seperti layaknya seragam yang dikenakan oleh sekolah lainnya di Indonesia,” ujarnya. Ia berharap bantuan ini menambah semangat anak didiknya dalam menuntut ilmu dan nantinya dapat menjadi generasi penerus yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Asisten Manager Government & Relation Pertamina EP Asset 5, Meddenia Ayu Wulandari Yuliastuti

mengatakan pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan program corporate social responsibility “Cerdas Bersama Pertamina” sebagai bentuk perhatian untuk ikut mencerdaskan anak-anak negeri ini. “Kami sampaikan pula apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengurus Yayasan Ar Rasyid dan berbagai pihak yang ikut mendukung berdirinya dan terlaksananya kegiatan belajar mengajar bagi siswa-siswi di sekolah tapal batas selama ini,” ujarnya.

Meddenia berharap pemberian bantuan tersebut dapat bermanfaat, memacu semangat belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah dan memberikan prestasi terbaiknya sehingga sekolah ini dapat diandalkan dan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki ilmu pengetahuan dan dedikasi tinggi untuk NKRI di daerah perbatasan.

Page 79: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

77

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

Green School di Wonocolo

Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Dalam penyelenggaraan acara ini, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bekerjasama denganYayasan Mangrove Center Indonesia dalam penyediaan bibit dan monitoring program.

Acara tersebut dihadiri oleh Muspika DesaWonocolo, tokoh masyarakat, kepala sekolah, serta para guru dan siswa SD di Desa Wonocolo. Program Pengembangan Green School di Desa Wonocol ini merupakan salah satu wujud tanggungjawab sosial PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu terhadap lingkungan hidup. Program Green School tidak hanya dilaksanakan di Desa Wonocolo, tetapi juga Di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori dan

di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban sebagai daerah Ring 1 operasi Field Cepu.

Dalam acara tersebut PT Pertamina Asset 4 Field Cepu memberikan bantuan berupa bibit pohon untuk ditanam di lahan sekolah dasar yang masih kosong. Bantuan bibit pohon diserahkan langsung secara simbolis oleh Cepu Field Manager PT Pertamina EP, Wresniwiro, kepada Kepala Sekolah SDN 1 dan SDN 2 Desa Wonocolo.

Diharapkan dengan program ini ke depannya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan mencintai lingkungan hidup sejak dini bagi siswa sekolah dasar di Desa Wonocolo.

Field Tambun ikut memberikan bantuan bedah rumah, bagi warga kurang mampu sebagai rangkaian dari Program P2WKSS ( Program

Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Bantuan bedah rumah tersebut diberikan kepada tiga warga miskin yang tinggal di wilayah dusun Cinara, Karawang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program P2WKSS yang melakukan bedah rumah kepada sepuluh rumah tidak layak huni di Karawang. Untuk rehabilitasi tujuh rumah lainnya dilakukan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang. Bantuan diserahkan oleh Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, seusai memimpin pembukaan acara P2WKSS di KelurahanTambaksari. Bedah rumah bertujuan untuk

memperbaiki rumah tinggal warga kurang mampu, agar layak huni dan nyaman. “Kegiatan ini menjadi bukti tanggung jawab sosial Pertamina, di mana kali ini bertepatan dengan program keluarga sehat sejahtera dalam mewujudkan Karawang indah, tertib, aman, dan bersih,” tukas Yuniawan H. mewakili Pertamina EP Field Tambun. Di Karawang, program tanggung jawab sosial dan lingkungan Field Tambun antara lain edukasi kesehatan lingkungan di sekolah, pembangunan mesjid, bantuan pengecoran jalan Pisang Sambo, pelatihan home industri olahan ikan bandeng dan lainnya. (dis)

Bedah Rumah di Karawang

PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menggelar acara “Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Program Green School dan Penghijauan”, Jumat (23/10) di balai Desa Wonocolo, Kecamatan

Page 80: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

78

X-M1 didesain sederhana karena pasar yang dituju adalah kalangan newbie. Jawaban bagi yang masih awam di dunia fotografi namun ingin menghasilkan foto dengan kualitas profesional.

Menjadi Pro Bersama X-M1

Fotografi. Ketika mendengar kata-kata itu biasanya yang ada di benak kita adalah seseorang dengan kemampuan luar biasa menggunakan kamera lengkap dengan berbagai lensa dari berbagai ukuran serta alat-alat khusus lainnya.

Ketika ingin mendapatkan foto dengan kualitas yahud penggunaan kamera DSLR adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pengaturan serta teknik penggunaan

Kamera Mirrorless

Gadget

Page 81: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

79

Energia Pertamina EP Oktober | 2015

yang tidak sembarangan membuat gambar yang dihasilkan memang terlihat “bak bumi dan langit” jika dibandingkan dengan hasil jepretan alat lainnya seperti kamera analog maupun smartphone dengan teknologi kamera tercanggihnya.

Tapi itu dulu, karena kini telah hadir teknologi kamera mirrorless yang mampu membuat Anda menjadi seorang fotografer profesional dalam sekejap mata.Salah satu mirrorless dihadirkan oleh perusahaan kenamaan di dunia fotografi, Fujifilm. X-M1 menjadi salah satu kamera yang cukup menggemparkan dunia fotografi di 2015 ini. Pasalnya dengan pengaturan, ukuran serta packaging yang sederhana X-M1 sudah mampu menghasilkan foto setara dengan hasil jepretan kamera-kamera profesional (DSLR).

Ketika melihat X-M1 Anda akan melihat sebuah kamera mungil dengan dibalut body retro yang mengingatkan kita dengan kamera analog Fujifilm yang sempat berjaya pada era 80 dan 90-an silam.

Fujifilm memang sengaja mendesain X-M1 sederhana karena pasar yang dituju adalah kalangan newbie atau Anda yang masih awam di dunia fotografi namun ingin menghasilkan foto dengan kualitas profesional.

Kamera dengan desain elegan ini hanya berbobot 330 gram, sangat ringan dengan kualitas gambar ciamik yang dihasilkan. Anda bisa mengatur kamera ini dengan dua tangan atau bagi Anda yang terlalu sibuk, bahkan satu tangan sudah cukup untuk mengoperasikan X-M1.

Lalu dimana letak perbedaan antara X-M1 dengan kemera DSLR? sehingga dikatakan X-M1 cocok bagi kalangan newbie.

Hal mendasar yang membedakannya adalah dari sisi pengaturan. Di kamera ini terdapat fasilitas built in flash yang bisa diaktifkan hanya dengan menekan tombol flash di sampingnya. Hot shoe, kemudian tombol on/off, tombol untuk mengatur kompensasi

pencahayaan, dan tombol dial P/S/A/M.

Selain itu, salah satu fitur unggulan yang diusung oleh model X-M1 ini adalah ‘super intelligent flash’. Di sini Anda bisa mengatur tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh flash, sesuai dengan kondisi pemotretan. Ada juga tombol Q untuk akses cepat ke pengaturan kamera lebih lanjut serta tombol khusus untuk perekaman video.

Otak dibalik kecanggihan X-M1 terletak pada sensornya. Fujifilm mempercayakan sensor CMOS APS-C X-Trans 16MP serta EXR Processor II dibenamkan dalam tubuh kamera yang memiliki titik resolusi layar LCD sebanyak 920.000 titik.

Page 82: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Energia Pertamina EP September | 2015

80

“Kita memakai ukuran APS-C dan kita tidak lagi memakai low pass filter, tujuannya adalah mendapatkan sensitivitas dan resolusi,” ujar Ade Yogaswara, Product Spesialist Fujifilm Indonesia.

Ade juga menuturkan bahwa X-M1 sudah dibekali kemampuan plus yang sekarang menjadi teknologi wajib pada kamera modern saat ini untuk mempermudah dalam transfer data yakni Wifi. Namun fasilitas Wifi ini hanya terbatas untuk transfer data dari kamera ke smartphone atau tablet. “Jika Anda ingin menggunakannya pastikan terlebih dahulu mendownload Fujifilm Camera App” tambah Ade.

Meskipun memiliki kelemahan dengan ketiadaan viewfinder, Anda tidak usah khawatir karena Fujifilm membayar tuntas ketiadaan fasilitas tersebut dengan teknologi LCD 3 inchinya yang bisa ditekuk atau tiltable. Dengan teknologi tiltable Anda bisa sesuka hati mengambil angel pengambilan gambar low angle ataupun high angle.

Dari hasil ulasan yang ditelusuri Energia EP, hasil jepretan yang dihasilkan X-M1 memang tidak sembarangan. Dengan teknologi OIS (image stabilization) built-innya, Anda akan terbantu ketika ada getaran foto akan terhindar dari hasil blur.

Kecepatan auto focus X-M1 juga boleh dibilang

jempolan. Bahkan jika Anda memotret pada

kondisi kurang cahaya, kamera ini diyakini masih

mampu menghadirkan detail apik.

Ade menuturkan X trans sensor yang dimiliki Fujifilm sanggup meredam noise yang muncul di pemakaian ISO tinggi, selain itu jika berbicara AF, Fujifilm juga memberikan pilihan focus peaking highlight. “Di sini, kamera akan

• Ukuran (L x W x H cm) = 11.69 x 6.65 x 3.9 cm

• Berat (kg) = 330 gram• Warna = Cokelat• Tipe = Fujifilm X-M1• Ukuran Layar (in) = 3.0• Megapiksel =16.3• Fitur = HD Recording|Wide Angle

Berikut ini spesifikasi lengkap Fujifilm X-M1 :

meng-highlight bagian-bagian kontras yang tinggi. Penentuan fokus dengan mode ini terasa cukup akurat” tutur Ade.

Pasti Anda terperangah dengan kemampuan kamera satu ini bukan? Lalu pertanyaan yang muncul berapa harga yang ditawarkan untuk kamera canggih yang kualitas fotonya bisa disejajarkan dengan DSLR ini.

Dipasaran Indonesia, X-M1 dibanderol pada kisaran Rp 6 Juta rupiah saja. Sungguh sangat miring jika dilihat dari spesifikasi yang ditawarkan.

• Output = Composite Video|USB|HDMI

• USB Port = Ya• Resolusi Layar = 921k dots• Tipe Baterai = Li-Ion• Format Foto = JPEG&RAW• Ukuran File Foto = 4896x3264• Format Video = MOV• Video HD = Ya• Resolusi Video = 1920x1080• Focal Length = 16-50mm• ISO Range = 100-25600• Range Shutter Speed = 1/4-

1/4000 detik• Built in Flash = Ya• Tipe Memory Card = SD/SDHC/

SDXC• HDMI Port = Ya• Tipe Layar = LCD.

Gadget

Page 83: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Page 84: Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Ed

isi Ta

hu

n II | V

olum

e 10 - O

ktob

er 2015

Energizing Asia

16 LAPORAN UTAMAMencorong SetelahAlih Kelola

20 WAWANCARATidak Ingin Mengusir Investor

50 LAPORAN KHUSUSUIIA 2015 Di SemarangMemacu Inovasi

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

Edisi Tahun II | Volume 10 - Oktober 2015

Tumbuh Bersama Untuk Indonesia

INOVASIUNGGULAN

UPSTREAM IMPROVEMENT & INNOVATION AWARDS 2015