tujuan dan asas pemilu

Upload: zabran-ryfi

Post on 02-Mar-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi pkn kelas VI

TRANSCRIPT

RANGKUMAN PKN SD KELAS VI SMT 1

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Tujuan dan Asas Pemilu

Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2003, pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Menurut Undang-Undang ini, pemilu diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Memilih wakil rakyat dan wakil daerah

b.Membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat

c. Keduanya dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan.

Berdasarkan pasal 22E Ayat (1) UUD 1945, pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pengertian asas pemilu tersebut adalah sebagai berikut:

a. LangsungRakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.

b. Umum Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial.

c. Bebas Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.

d. Rahasia Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.

e. Jujur Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

f. Adil Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan sama, ser ta bebas dari kecurangan mana pun.

Sejarah Pemilu di IndonesiaPemilu dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali pada hari libur atau hari yang diliburkan yang diselenggarakan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Sebelum pemilu tahun 2004, pemilu presiden dan wakil presiden dila.kukan melalui MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan semenjak pemilu tahun 2004 pemilihan presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat

Sejak Indonesia merdeka, Indonesia telah melalui beberapa kali pemilu. Berikut ini catatan perjalanan pemilu di Indonesia

a.Pemilu pada Masa Orde Lama(1955)Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pad tahun 1955. Pemilu tahun 1955 dilakukan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu yang disebut dengan pemilu 1955 ini dilaksanakan pada saat pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.

Pelaksanaan pemilu pada tahun 1955 terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama adalah pemilu untuk memilih anggota DPR. Pemilu untuk memilih anggota DPR dilaksanakan tanggal 29 September 1955. Tahap kedua adalah pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Pemilu untuk memilih anggota konstituante dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 1955. Pemilu tahun 1955 diikuti oleh 29 partai politik dan perseorangan. Dalam pemilu tahun 1955 tersebut terdapat empat partai besar yang muncul, yaitu Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdatul Ulama dan Partai Komunis Indonesia. Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu satu-satunya yang diadakan ketika zaman orde lama.

b.Pemilu pada Masa Orde BaruSetelah pemilu tahun 1955, pemilu berikutnya dilaksanakan pada tahun 1971. Pada tahun tersebut Indonesia sudah berada pada masa orde baru. Pemilu tahun 1971 diikuti oleh 10 partai. Pemilu tahun berikutnya diadakan tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 yang diikuti oleh tiga partai yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrasi Indonesia dan Partai Golongan Karya.

c. Pemilu pada Masa Reformasi

Pemilu pada masa reformasi pertama kali dilaksanakan pada saat pemerintahan B.J Habibie, yaitu tahun 1999. Pemilu ini diikuti oleh 48 partai politik. Pada pemilu ini, untuk pertama kalinya pemerintah Indonesia membentuk sebuah lembaga yang bertugas untuk menjalankan pemilu. Lembaga tersebut adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pemilu kedua yang dilaksanakan pada masa reformasi adalah pemilu tahun 2004. Pemilu tahun 2004 merupakan tonggak sejarah berjalannya sistem demokrasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada pemilu kali ini rakyat berhak memilih secara langsung, baik memilih anggota DPR dan DPD maupun presiden dan wakil presiden. Pemilu tahun 2004 dibagi menjadi 2 putaran. Pemilu Putaran pertama untuk anggota DPR dan DPD. Pemilu putaran kedua dilaksanakan untuk memilih presiden dan wakil presiden. Partai politik yang mengikuti pemilu tahun 2004 sebanyak 24 partai politik.

Pemilihan Umum ketiga era reformasi, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2009(biasa disingkatPilpres 2009) diselenggarakan untuk memilih Presidendan Wakil Presidenperiode 2009-2014. Pemungutan suara diselenggarakan pada 8 Juli 2009.Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boedionoberhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subiantoan Muhammad Jusuf Kala-Wiranto.

Komisi Pemilihan Umum dalam Menyelenggarakan PemiluSebelum masa reformasi tahun 1998, pemilu di Indonesia dilaksanakan di bawah kendali pemerintah. Sejak reformasi, pemilu yang dilaksanakan di Indonesia mulai menggunakan institusi yang lebih independen dalam pelaksanaannya.

KPU memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:a. Merencanakan penyelenggaraan pemilu

b.Menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan pelaksanaan pemilu

c. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan tahapan pelaksanaan pemilu

d.Menetapkan peserta pemilu

e.Menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi dan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kota/kabupaten.

f. Menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye, dan pemungutan suara

g. Menetapkan hasil pemilu dan mengumumkan calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kota/kabupaten.