tugas_managementkep

4
STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM Strategi pembelajaran praktkum dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses PBP dalam mempersiapkan peserta didik dalam melakukan pembelajaran klinik dan penjabaran rancangan pembelajaran intruksional. Proses pembelajaran Klinik dapat dilihat pada siklus Pembelajaran Klinik (Clinical Learning Cycle, White,1992).Dari modal pembelajaran praktek klinik tersebut,dapat digambarkan bahwa pembelajaran laboratorium (praktikum) memperkuat teori-teori/pengetahuan yang didapat pesert didik melalui pengalaman belajar lain,misalnya pengalaman belajar ceramah (PBC). Kemp (1977) mengembangkan desain intruksional pembelajaran praktikum menjadi 8 bagian, yang merupakan proses fleksibel dan dan interdependen secara konsisten.Goals, topics, Dan geneal purpose merupakan bagian yang meliputi kegiatan: 1. Identifikasi tujuan mencakup sosial/masyarakat,peserta didik, area subjek, 2. Memilih topic utama 3. Membuat daftar tujuan yang dirumuskan menggunakan taksonomi tujuan Karakteristik peserta didik dapat diihat dari: 1. Faktor akademik: jumlah peserta didik, latar be;akang pendidikan, tingkat intelegensi, motivasi, dan kebiasaan belajar. 2. Faktor Usia: usia, maturitas temperamen, hubungan diantara peserta didik, situasi sosial ekonomi. 3. Kondisi Belajar (dunn dan Dunn): lingkungan emosional, sosial, dan fisiologis peserta didik. 4. Cara belajar/gaya belajar: gaya setiap orang yang unik yang berpengaruh dalm merencanakan strategi pembelajaran adalah a. Pembelaran individual: Perlu data setiap peserta didik untuk menyeleksi alternative aktivitas dan sumber belajar yang sesuai. b. Pembelajran kelompok: perlu karakteristik akademik dan sosial peserta didik tentang rerata kemampuan, interest, dan tingkat kebutuhan. A. Proses Pembelajaran Praktikum

Upload: aditya-nuraminudin-aziz

Post on 09-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jkkjhghjk

TRANSCRIPT

STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

Strategi pembelajaran praktkum dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses PBP dalam mempersiapkan peserta didik dalam melakukan pembelajaran klinik dan penjabaran rancangan pembelajaran intruksional.

Proses pembelajaran Klinik dapat dilihat pada siklus Pembelajaran Klinik (Clinical Learning Cycle, White,1992).Dari modal pembelajaran praktek klinik tersebut,dapat digambarkan bahwa pembelajaran laboratorium (praktikum) memperkuat teori-teori/pengetahuan yang didapat pesert didik melalui pengalaman belajar lain,misalnya pengalaman belajar ceramah (PBC).Kemp (1977) mengembangkan desain intruksional pembelajaran praktikum menjadi 8 bagian, yang merupakan proses fleksibel dan dan interdependen secara konsisten.Goals, topics, Dan geneal purpose merupakan bagian yang meliputi kegiatan:

1. Identifikasi tujuan mencakup sosial/masyarakat,peserta didik, area subjek,

2. Memilih topic utama

3. Membuat daftar tujuan yang dirumuskan menggunakan taksonomi tujuan

Karakteristik peserta didik dapat diihat dari:

1. Faktor akademik: jumlah peserta didik, latar be;akang pendidikan, tingkat intelegensi, motivasi, dan kebiasaan belajar.2. Faktor Usia: usia, maturitas temperamen, hubungan diantara peserta didik, situasi sosial ekonomi.

3. Kondisi Belajar (dunn dan Dunn): lingkungan emosional, sosial, dan fisiologis peserta didik.

4. Cara belajar/gaya belajar: gaya setiap orang yang unik yang berpengaruh dalm merencanakan strategi pembelajaran adalah

a. Pembelaran individual: Perlu data setiap peserta didik untuk menyeleksi alternative aktivitas dan sumber belajar yang sesuai.

b. Pembelajran kelompok: perlu karakteristik akademik dan sosial peserta didik tentang rerata kemampuan, interest, dan tingkat kebutuhan.A. Proses Pembelajaran Praktikum

Learning objectives merupakan kegiatan menemukan tujuan belajar secara spesifik, yaitu perilaku yang mencakup dominan kognitif, psikomotor, dan afektif.

Subject content Merupakan pengajaran yang dikaitkan dengan tuuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan kebutuhan peserta didik.Pre Assesment merupakan uji awal terhadap kemampuan peserta didik yang terdiri dari beberapa tes yaitu:

1. Pre-requisite test:tes ini untuk menentukan apakah peserta didik mempunyai latar belakang da persiapan yang sesuai terhadap topic yang akan diajarkan

2. Pre-test: tes ini untuk menetukan tujuan mana yang telah dicapai oleh peserta didik untuk selanjuutnya merencanakan topic yang akan diberikan.

B. Proses Pembimbingan dalam Pembelajaran PraktikumPembimbing dalam pembelajran praktikum sangat penting,demi terlaksananya pengalaman belajar praktikum bagi peserta didiknya.Proses pembelajaran melalui tahapan berikut:

1. Persiapan rancangan pembelajaran dalam rangka membantu peserta didik melkasnakan tugas belajar.Pada tahap ini ditekankan pada perencanaan pembelajran yang dapat memnuhi kebutuhan pesert didik,seperti jumlah peserta didik dan pengajarnya,peralatan untuk demontrasi, merencanakan ruang praktikum, pemasangan berbagai diagram/poster/grafik,membuat makalah,dan mengatur tempat duduk2. Penerapan berbagai metode pembelajaran yang memungkinkanpesert didik dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

3. Evaluasi terhadap hasil pencapaian tujuan pembelajaran praktikum yang telah dilakukan, dan evaluasi terhadap kemampuan peserta didik.

C. Proses Pembimbingan dalam Metode Demontrasia. Menyiapkan tempat yang memungkinkan demonstrasi dapr dilihat dengan jelas oleh peserta didik

b. Menjelaskan tujuan demonstrasi

c. Menjelaskan dan menunjukan alat dan bahan yang kana digunakan

d. Mendiskusikan prinsip penting dalam demonstrasi

e. Mengidentifikasikan hal-hal yang perlu diobservasi selama demontrasi berlangsung

f. Mendemontrasikan setiap prosedur, dan menekankan pada bagian yang penting

g. Memantau setiap langkah demontrasi

h. Mengintruksikan untk melakukan redemonstrasi

i. Memberi kesempatan peserta didik untuk mengevaluasi diri maupun kelompok tentang lamanya waktu demonstrasi dan kesulitan yang dihadapi

j. Memberikan umpan balik dan reinforcementk. Mengevaluasi proses dan mengidentifikasi kemungkinan modifikasi.

D. Metode Simulasi1. Pengertian

Simulasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Peserta didik mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya.

2. Tujuan

Tujuan dari metode ini adalah membantu peserta didik dalm mempraktikan keterampilan dalam mempraktikan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembangkan kemampuan berinteaksi antar manusia, dan memberi kesempatan pada peserta didik dalma mengaplikasikan beberapa prinsip, teori, serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.3. Tipe Simulasi

Menurut Sandra De Young (1990) ada tiga tipe simulasi:

a. Simulation exerciseSimulation exercise yaitu metode pembelajaran simulasi yang menyajikan situasi nyata yang terkontrol.Peserta didik dapat memanipulasi situasi tersebut,sehingga pemahaman peserta didik akan lebih baik terhadap situasi tersebut.

b. Bermain peran (Role playing)

Bermain peran yaitu suatu bentuk drama dimana peserta didik secara spontan memeragakan peran-peran dalam berinteraksi yang terkait dengan masalah/tantangan dan hubungan antarmanusia.

E. Petunjuk Penggunaan Metode Simulasia. Simulasi harus menigkakan pencapaian tujuan

b. Perhatikan syarat simulasi tenatang jumlah peserta didik, waktu yang diperlukan, alat, dan tempat

c. Pembimbing harus memhami jalannya simulasi

d. Uji coba dilakukan pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbing

e. Peserta didik mempunyai latar belakang teori dan ketrampilan untuk berperan serta dalam simulasi

f. Peserta didik harus mengerti tujuan peran serta mereka pada simulasi

g. Petunjuk tertulis lengkap dan diberikan pada peserta didik

h. Pembiimbing bertanggung jawab untuk menginterupsi simulasiapabila waktu telah lewat, muncul masalah, atau peserta tidak kompeten.

F. Proses Pembimbigan Pada Metode Simulasi

a. Menyampaikan tujuan simulasi

b. Menjelaskan jalannya simulasi

c. Mengatur peserta didik untuk memerankan sesuai dengan perannya dalam simulasi

d. Melakukan uji coba pada kelompok peserta didik yang dikenal oleh pembimbinge. Memberika komentar setelah simulasi, bila ada masalah, dan peserta didik kurag menguasai

f. Melakukan simulasi diskusi untuk membahas proses simulasi

G. Kelebihan simulasi

a. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan serta pengalaman tidak langsung yang diperlukan dalam menghadapi berbagai sosial yang problematic.

b. Peserta didik berkesempatan menyalurkan perasaan yang terpendam sehiingga mendapatkan kepuasan,kesegaran, serta kesehatan jiwa.