tugas2 cari jurnal

8
TEORI PERENCANAAN DAN PERENCANAAN PARTISIPATIF Diajukan untuk Memenuhi Tugas Teori Perencanaan Semester Ganjil Tahun Akademik 2013/2014 Disusun Oleh: Milla Khaerunnisa 10070312071 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Upload: milla

Post on 28-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bebas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas2 Cari Jurnal

TEORI PERENCANAAN DAN PERENCANAAN PARTISIPATIF

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Teori PerencanaanSemester Ganjil

Tahun Akademik 2013/2014

Disusun Oleh:

Milla Khaerunnisa 10070312071

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2013M/1434 H

Page 2: Tugas2 Cari Jurnal

Teori merupakan pengetahuan yang mencakup cara untuk dapat

mengerti dengan kejelasan tentang suatu hal tertentu dari sebuah disiplin

keilmuan yang dilihat dari sebuah fakta yang ada atau dengan pemikiran yang

rasional. Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan dari sejumlah

pilihan, untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki serta dapat diwujudkan

dengan memperhatikan sumberdaya yang ada di wilayah tersebut.

Peranan Perencana Dalam Konsep Perencanaan Partisipatif

Participatory Planning dipandang sebagai suatu “Proses sosial yang

dinegosiasikan”. Bagi de Roux fokus utama Participatory Planning bukan

menghasilkan suatu rencana, tetapi menciptakan ruang dialog antara berbagai

pelaku dengan berbagai harapan, persepsi dan interpretasi berkenaan dengan

persoalan dan isu yang diungkapkan dan dirundingkan. Proses sosial dimana

masyarakat perlu ikut serta untuk memudahkan analisis kolektif tentang

persoalan masyarakat dan mencapai prioritas berdasarkan kesepakatan yang

rumit dan tidak pasti. Perencanaan perlu difahami sebagai bersifat berhati-hati,

iteratif, dan fleksibel. Perencanaan juga menawarkan suatu kesempatan unik

bagi teknisi dan anggota masyarakat untuk berinteraksi dan menghubungkan

pengetahuan (de Roux, dalam Nieras, 2002).

Perencanaan partisipatif berhubungan dengan konsep rasionalitas

komunikatif yang dikembangkan Habermas di tahun 1979. Rasionalitas

komunikatif sepenuhnya dikembangkan hanya melalui dialog, dalam percakapan

ideal pada keadaan tanpa dominasi, sebagai satu-satunya kekuatan untuk

menghasilkan kehendak yang berasal dari suatu penjelasan yang sahih. Semua

pihak yang terlibat dalam pembicaraan akan menghindari dorongan lain, kecuali

keinginan bersama untuk mencapai kesepakatan pada kepentingan yang

dipertimbangkan umum bagi semua orang. Dalam dialog, suatu komunitas dapat

secara rasional memperoleh tujuan-tujuan yang diinginkan bersama. Menurut

Habermas (1984) rasionalitas komunikatif adalah suatu cara untuk terlibat dalam

usaha mencapai saling pengertian dalam suatu keadaan percakapan yang ideal

(Sager, 1993).

Dalam pemikiran yang relatif sama, Friedmann mengajukan konsep

transactive planning. Berdasarkan konsep ini proses perencanaan

mentransformasikan pengetahuan ke dalam tindakan melalui urutan hubungan

Page 3: Tugas2 Cari Jurnal

antar orang yang terus menerus. Istilah transactive mengindikasikan bahwa

proses dijalankan dalam kontek tatap muka dengan saling menukar pengetahuan

yang dimiliki perencana dengan pengetahuan pribadi klien. Friedman

menekankan bahwa dialog adalah suatu hubungan sejajar antara dua orang, dan

bahwa itu harus tidak disesatkan ke dalam hubungan intrumental (Friedman,

1973 dalam Sager, 1993).

Dalam konsep ini, perencanaan dan isinya adalah suatu cara bertindak

yang dipilih, setelah pembicaraan. Dalam perencanaan, percakapan memainkan

peran sebagai politik dan teknik. Tindakan perencana tidak hanya teknis, tetapi

juga komunikatif, mereka membentuk kepedulian dan harapan-harapan

(Forester, 1980). Dalam pendekatan Tindakan Komunikatif (Communicative

Action), perencanaan dipandang sebagai kegiatan yang bersifat interpretasi,

komunikasi dan menggambarkan para perencana ditanam dalam jalinan

komunitas, politik, dan pembuatan keputusan publik (Brooks, 2002).

Mengacu pendekatan ini, pengetahuan untuk bertindak, prinsip-prinsip

bertindak, dan cara bertindak secara aktif dihasilkan oleh anggota suatu

masyarakat yang berkomunikasi satu dengan lainnya, dalam waktu dan tempat

yang khusus, dengan kata lain masyarakat mempunyai kedudukan dan fungsi

utama dalam keseluruhan proses perencanaan ini. Peranan perencana adalah

sebagai fasilitator untuk menampung pembicaraan yang terjadi dan menjamin

bahwa kaum marginalis juga mendapat kesempatan untuk didengar suaranya.

Peranan Perencanaan Dalam Teori Perencanaan

Sebagai profesi yang menjalankan tugas membantu perencanaan

pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, peranan perencana tidak lepas

dari teori yang mendasari perencanaan pembangunan. Setiap teori perencanaan

akan mempunyai implikasi yang berbeda pada peranan perencana dalam

prakteknya, sehingga pergeseran pendekatan perencanaan pembangunan akan

membawa pergeseran peranan perencana dalam proses perencanaan

pembangunan, yang selanjutnya pada profesi perencana.

Melalui hubungan skema klasifikasi paradigma perencanaan berdasarkan

rasionalitas yang dibangun Sager (1993) dengan klasifikasi strategi perencanaan

dari Brook (2002) perubahan peranan perencana dikaitkan dengan teori

perencanaan akan tampak jelas :

Page 4: Tugas2 Cari Jurnal

1. Instrumental Rationality Inti paradigmanya adalah mencari kombinasi cara

yang mungkin untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Melibatkan pemerintah

melalui badan perencanaan berhubungan dengan strategi perencanaan

rasionalitas terpusat (centralized rationality): perencana sebagai ilmuwan

terapan.

2. Bounded Instrumental Rationality Inti paradigmanya adalah mencari suatu

alternatif yang memenuhi suatu cara-tujuan yang tidak jelas dan dipersempit

(collapsed) sebagian. Melibatkan pemerintah melalui badan perencanaan,

didukung oleh para anggota suatu masyarakat yang berkuasa berhubungan

dengan strategi perencanaan Non Rasionalitas Terpusat (Centralized Non-

Rationality): perencana menghadapi politik.

3. Bounded Communicative Rationality Inti paradigmanya adalah menghalangi

distorsi komunikasi yang terstruktur untuk meningkatkan kesempatan yang sama

dan membangun dukungan suatu keberhasilan yang masuk akal dan pilihan-

pilihan yang adil. Melibatkan pemerintah melalui lembaga perencanaan dan

melibatkan masing-masing pihak yang berkepentingan dengan dibantu dan

diwakili oleh para perencana, berhubungan dengan strategi perencanaan

Rasionalitas Terdesentralisir (Decentralized Rationality): perencana sebagai

aktivis politik.

4. Communicative Rationality Inti paradigmanya adalah mengorganisasikan

dialog untuk meningkatkan demokrasi dan pertumbuhan personal, serta mencari

penyelesaian yang disepakati dalam komunikasi yang tidak diputarbalikkan.

Melibatkan semua pihak yang saling bertatap muka dan berdialog untuk

mencapai kesepakatan berhubungan dengan strategi perencanaan Non

Rasionalitas Terdesentralisir (Decentralized Non-Rationality): perencana sebagai

komunikator.

Dengan acuan teori yang berbeda, praktek perencanaan pembangunan akan

memberikan peranan yang berbeda bagi para perencana. Secara umum praktek

perencanaan, termasuk di Indonesia, telah mulai mengacu pada paradigma

Communicative Rationality, yang melibatkan berbagai pihak yang

berkepentingan dalam proses perencanaan dan perencana menjalankan

peranan sebagai komunikator.

Page 5: Tugas2 Cari Jurnal

KESIMPULAN

Perencanaan memerlukan adanya aksi dari masyarakat yang melakukan

perencanaan untuk pembangunan dan reaksi yang di hasilkan oleh

pemerintah atau pemangku kepentingan (steakholder). Namun masih

banyak dari pihak pemerintah yang tidak memberikan reaksi kepada

masyarakat sehingga masyarakat tidak mau ikut andil dalam melakukan

partisipatif. Pemerintah ingin semua masyarakat ikut dalam berpartisipatif

untuk perencanaan yang dibutuhkan untuk masyarakat itu sendiri, tetapi

pemerintah hanya mendengarkan aspirasi dari masyarakat tanpa

memenuhi kesepakatan yang di bicarakan oleh pihak masyarakat dan

pemerintahnya itu sendiri. Pemerintah lalu membuat keputusan

perencanaan secara sepihak tanpa mempedulikan keinginan dan

kebutuhan yang masyarakat itu sendiri, sedangkan masyarakat yang

lebih tahu perencanaan yang dibutuhkan bagi lingkungan di sekitarnya.

Dalam melakukan perencanaan yang melibatkan masyarakat juga harus

aktif dalam melakukan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Dalam perannya sangat mempengaruhi pembangunan agar

menghasilkan perencanaan pembangunan jangka panjang, untuk itu kita

juga harus memahami teori-teori perencanaan yang dapat menunjang

serta agar tercapainya tujuan yang telah di rencanakan. Perencanaan

juga harus rasional, serta melakukan perencanaan dibantu dengan pihak-

pihak yang terlibat agar dapat terwujudnya kebutuhan yang menunjang

untuk perencanaan yang akan datang. Melibatkan semua yang

berkepentingan dalam sebuah perencanaan untuk dapat berjalannya

sebuah perencanaan yang telah di rencanakan oleh pemerintah.

Oleh sebab itu sangat penting peran perencana dalam teori perencanaan,

sehingga perencanaan yang dibuat sesuai dengan peraturan pemerintah

dan sesuai dengan teori perencanaan yang ada.

Page 6: Tugas2 Cari Jurnal

DAFTAR REFERENSI

Sager, T. 1993. A Rationality-Based Clasification, Planning Theory. 9, p. 79-118.Nierras, R.M, et al. 200. Making Participatory Planning in Local Governance

Happen, Institut of Development Studies, University of Sussex, Brighton,

United Kingdom.

Brooks, M.P. 2002. Planning Theory for Practitioners. Chicago : Planners Press APA.

Friedmann, J. 1992. Empowerment. The Politics of Alternative Development. Cambridge, Massachusetts : Blackwell Publisher.