tugas1_metlit

Upload: nufi-eri-kusumawati

Post on 08-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    1/15

    1. Terapkan kelima sumber pengetahuan dalam memecahkan contoh Anda dan berikan alasannya.

    Pengalaman Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang telah banyak diketahui dan digunakan

    orang. Berdasarkan pengalaman pribadi, seseorang dapat menemukan jawaban atas banyak persoalan yangdihadapinya. Andai kita tidak dapat mengambil manfaat dari pengalaman itu, mungkin kemajuan akan

    sangat terlambat. Meski demikian pengalaman sebagai sumber kebenaran, mempunyai keterbatasan. Ada

    kalanya pengaruh suatu kejadian terhadap seseorang, akan bergantung kepada siapa orang itu. Dua orang

    yang mengalami situasi yang sama mungkin akan memperoleh pengalaman yang berbeda. Kelemahan lain

    dari pengalaman ialah bahwa seringkali seseorang perlu mengetahui hal-hal yang tidak dapat

    dipelajari/diketahui lewat pengalaman sendiri. Seorang guru, melalui pengalamannya, dapat mengetahui

    jumlah keseluruhan murid dalam suatu kelas pada suatu hari, tetapi ia tidak dapat menghitung secara

    pribadi jumlah penduduk Indonesia seluruhnya.

    Wewenang Wewenang atau otoritas maksudnya orang mencari jawaban peranyaan itu dari orang lain

    yang telah mempunyai pengalaman dalam hal itu, atau yang mempunyai sumber keahlian lainnya. Apayang dikerjakan oleh orang yang kita ketahui mempunyai wewenang itu, kita terima sebagai suatu

    kebenaran. Seseorang siswa akan membuka kamus untuk mengetahui arti kata-kata asing. Untuk

    mengetahui jumlah penduduk Indonesia misalnya, orang akan melihat laporan biro pusat statistic

    Indonesia. Walaupun wewenang merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan kita yang sangat berguna,

    kita tidak boleh melupakan pertanyaan, bagaimana orang yang dianggap mempunyai wewenang itu

    mengetahui hal itu ?. Erat hubungannya dengan wewenang adalah kebiasaan dan tradisi. Para pendidik

    menganggap praktek-praktek di masa lalu sebagai pedoman yang dapat dipercaya, tapi terungkap bahwa

    banyak tradisi yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya kemudian terbukti salah dan harus ditolak.

    Kelemahan dari wewenang. Pertama, orang-orang yang berwenang itu juga bisqa salah, juga orang yang

    dianggap berwenang itu berbeda pendapat tentang beberapa masalah.

    Cara berpikir deduktif

    Cara berpikir deduktif yang diperkenalan oleh Aristoteles dan pengikutnya dirumuskan sebagi proses

    berpikir yang bertolah pada pernyataan yang sifatnya umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan

    memakai kaidah logika tertentu. Hal ini dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme,

    yang terdiri atas:

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    2/15

    dasar pikiran utama (premis mayor)

    dasar pikiran kedua (premis minor)

    kesimpulan dalam berpikir deduktif, jika dasar pikirannya benar, maka kesimpulan pasti benar.

    Karena memungkinkan seseorang menyusunpremis-premis menjadi pola-pola yang dapat memberikan

    bukti-bukti kuat bagi kesimpulan yang sahih (valid). Deduksi dari teori dapat menghasilkan hipotesis,

    suatu bagian vital dalam penyelidikan ilmiah. Akan tetapi, juga memiliki keterbatasan. Kesimpulan

    silogisme tidak pernah melampaui isi premis-premisnya. Karena selalu merupakan perluasan dari

    pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, sehingga dalam penyelidikan ilmiah sulit menentukankebenaran universal dari berbagai penyataan mengenai gejala ilmiah.

    cara berpikir induktif

    Francis Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa para pemikir hendaknya tidak merendahkan diri begitu saja

    dengan menerima premis orang yang punya otoritas sebagai kebenaran mutlak. Ia yakin seseorang

    penyelidik dapat membuat kesimpulan umum berdasarkan fakta yang dikumpulkan melalui pengamatan

    langsung. Pendekatan ini dikenal sebagai cara berpikir induktif, yang merupakan kebalikan dari proses

    metode deduktif. Perbedaanya dalam contoh sebagai berikut. Deduktif : setiap binatang menyusui

    mempunyai paru-paru. Kelinci adalah binatang menyusui. Oleh karena itu, setiap kelinci mempunyai paru-

    paru. Induktif : setiap kelinci yang pernah diamati mempunyai paru-paru.Oleh karena itu, setiap kelinci

    mempunyai paru-paru.

    pendekatan ilmiah

    Penggunaan induksi secara eksklusif menyebabkan pengetahuan dan informasi terpisah-pisah, sehingga

    tidak banyak mendorong kemajuan pengetahuan. Sehingga muncul metode baru yaitu metode induktif-

    deduktif atau pendekatan ilmiah yang menggabungkan aspek-aspek paling penting dari metode induktif

    dan deduktif. Pendekatan ilmiah biasanya dilukiskan sebagai proses dimana penyelidik secara induktif

    bertolak dari pengamatan mereka menuju hipotesis. Kemudian secara deduktif peneliti bergerak dari

    hipotesis ke implikasi logis hipotesis tersebut. Kemudian menarik kesimpulan mengenai akibat yang akanterjadi apabila hubungan yang diduga itu benar. Apabila implikasi yang diperoleh secara deduktif ini sesuai

    dengan pengetahuan yang sudah diterima kebenarannya, maka selanjutnya implikasi tersebut diuji dengan

    data empiris (yang dikumpulkan). Berdasarkan bukti-bukti ini, maka hipotesis ini dapat diterima atau

    ditolak. Penggunaan hipotesis merupakan perbedaan utama antara pendekatan ilmiah dan cara berpikir

    induktif. Dengan cara induktif kita melakukan pengamatan terlebih dahulu dan baru kemudian menyusun

    informasi yang diperoleh. Pada umumnya dianggap bermanfaat kalau pendekatan ilmiah disajikan sebagai

    suatu rangkaian langkah yang harus diikuti. Perumusan

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    3/15

    secara pasti tentang langkah tersebut mungkin akan berbeda antara satu pengarang dengan pengarang yang

    lain.

    2. Dalam penelitian diperlukan teori, apakah syarat teori yang baik dalam contoh di atas menurut

    Anda dan berikan alasannya.

    Knutsen (1997: 1). Berdasarkan pandangannya, teori adalah sekumpulan proposisi yang salingberhubungan yang membantu menjelaskan mengapa kejadian-kejadian muncul seperti yang terlihat. Teori

    juga merupakan abstraksi atau representasi spekulatif tentang realitas. Karenanya yang menjadi persoalan

    di dalam teori, bukanlah soal salah atau benar, tetapi apakah teori itu membawa pencerahan (enlightening)

    atau tidak, sehingga berteori pada dasarnya adalah membuat spekulasi dengan maksud memahami atau

    menjelaskan.

    Syarat teori yang baik ditentukan oleh :

    Beberapa norma-norma sebagai berikut:

    1. Norms of correspondence (norma korespondensi); seberapa jauh suatu teori cocok dengan fakta-fakta

    yang ada. Semakin cocok semakin baik

    2. Norms of coherence (norma koherensi) yang meliputi 2 ukuran:a. Seberapa jauh teori itu cocok dengan teori-teori sebelumnya. Ini tidak berarti tidak boleh

    bertentangan, namun walau bertentangan dengan Teori tertentu tapi teori itu masih cocok dengan teori

    yang lainnya.

    b. Kesederhanaan (simplicity); teori itu tidak rumit, tidak berbelit-belit, mudah dimengerti.

    Kesederhanaan meliputi 2 hal:

    kesederhanaan deskriptif (dalam uraiannya)

    kesederhanaan induktif (dalam prosedur penarikan kesimpulan dari data yang ada)

    Norms of Pragmatic (norma pragmatis); seberapa jauh suatu teori mempunyai kegunaan praktis.

    Makin besar kegunaan praktisnya maka makin baik teori itu.

    3. Sebagai calon guru, masalah pendidikan apakah di bidang Anda yang dapat diteliti. Paparkandan berikan alasannya.

    Sebagai calon guru TIK, masalah pendidikan yang dapat di teliti yaitu sarana dan prasarana laboratorium

    komputer di sekolah-sekolah yang minim dengan sarana dan prasarananya.

    Untuk meningkatan kualitas mutu pendidikan di Indonesia saat ini, Pemerintah terus berupaya

    memperbaiki sistem pendidikan maupun sarana dan prasarana penunjang lainnya. Tetapi saat ini masih

    banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang masih minim sarana dan prasarananya, hal ini dikarenakan tidak

    tepatnya sasaran penyaluran dana untuk sekolah-sekolah di daerah dan sampai kepada pihak-pihak yang

    tidak bertanggung jawab.

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    4/15

    Masalah ini lah yang dapat mempersulit guru TIK dalam menyampaikan pelajaran TIK karena tidak adanya

    sarana komputer untuk praktek komputer. Dan hal ini juga menyebabkan siswa-siswi kurang mendapatkan

    pelajaran TIK sehingga kualitas yang didapat sangat minim dalam bidang teknologi dan informasi.

    4. Buatlah jurnal hasil penelitian pendidikan kejuruan Anda yang dikaji dari skripsi di jurusan allumni

    Anda.

    PERENCANAAN MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN

    PENDIDIKAN (KTSP) UNTUK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

    OPERATOR VESSEL TRAFFIC SERVICE(VTS) DI REKTORAT

    JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

    Asmul Khairi

    Alumni Angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

    Universitas Negeri Jakarta

    Bambang Dharmaputra

    Dosen Jurusan Teknik Elektro

    Universitas Negeri Jakarta

    E.S. Triday

    Dosen Jurusan Teknik Elektro

    Universitas Negeri Jakarta

    Nufi Eri Kusumawati

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika 2011

    5235110259

    This research was conducted at DGST head office. Ministry of transportation, in Jakarta. The research look about

    10 (ten) months, starting from April 2008 until February 2009 and it aplied interviews, questionnaries andobservation at its methods. The planning for VTS Operator training and course program consist of three stages,

    namely Pre-field Stage, In-field Stage, and Data Analyzing Stage. According to the result of the research, the

    determination of competence standard for successfull trainee is 4.24; sytaby developement is 4.15; and the lessonplen RPP developement is 4.15 therefore the result of this research is categorized as very good or most agreeable,

    it can be concluded that the planning of KTSP model for VTS training and course program at DGST was

    essentially accepted however there are obstacies in developing the syllabus and the lesson plan (RencanaPelaksanaan Pembelajaran, RPP).

    Kata kunci : diklat VTS, standar kompetensi lulusan, keamanan dan keselamatan pelayaran, model

    KTSP

    Pembangunan nasional haru berorientasi

    kepada sektor kelautan karena Indonesiamerupakan negara maritim terbesar di

    dunia namun kenyataannya pembangunan

    sektor maritim belum mampu berkembangsesuai dengan yang diinginkan.

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    5/15

    Pembangunan sektor maritim terlihat dari

    kecilnya total muatan dan pangsa muatan

    yang diangkut oleh perusahaan pelayaran

    nasional dalam beberapa tahun terakhir.

    Dari data yang ada, untuk angkutan luar

    negeri perusahaan pelayaran nasional

    hanya mampu mengangkut muatan di

    bawah 5% saja sehingga sisanya diangkut

    oleh kapal asing. Begitu pula dengan

    pangsa muatan angkutan dalam negeri,

    perusahaan pelayaran nasional hanya

    mampu mengangkut 52,7% sedangkan

    sisanya diangkut oleh kapal asing. Untuk

    menjawab pembangunan agar berorientasi

    pada sektor maritim, tepatnya pada tanggal

    28 Maret 2005 yang lalu pemerintah telah

    mengeluarkan Inpres No. 5 tahun 2005

    tentang pemberdayaan industri pelayaran

    nasional. Dengan dikeluarkannya Inpres,

    diharapkan dapat memacu kebangkitan

    kembali industri pelayaran nasional.

    Berarti semakin terlihat jelas, bahwa

    transportasi laut merupakan bagian integral

    dari perekonomian Nasional.

    Bertitik tolak dari pelaksanaan tugas dari

    fungsi tugas transportasi laut yang semakin

    berat dan strategis untuk mendukung

    perekonomian maka dibutuhkan alat bantu

    keamanan dan keselamatan pelayaran di

    kawasan nusantara, yaitu peningkatan

    kualitas sumber daya manusia yang

    mampu memimpin dan merencanakan

    kegiatan untuk mengelola transportasi

    khususnya transportasi laut diantaranya

    melalui Diklat Vessel Traffic Service

    (VTS).

    Berdasarkan hal tersebut di atas Indonesia

    membutuhkan perangkat keselamatan dan

    keamanan transportasi untuk menjaga

    kenyamanan dalam transportasi laut, yang

    tidak kalah pentingnya indonesia juga

    membutuhkan sumber daya manusia yang

    berkualitas di bidangnya, salah satunya

    yang dibutuhkan adalah operator alat

    komunikasi, yaitu sebagai penghubung

    antara stasiun radio yang berada di kapal

    dengan stasiun radio yang berada di darat.

    Melihat berbagai kelemahan yang dimiliki

    Dirjen Hubla, Dirjen Perhubungan Laut

    mengisntruksikan jajarannya untuk terus

    meningkatkan kemampuan anggotanya.

    Salah satu caranya adalah meingkatkan

    sumber daya manusianya. Departemen

    Perhubungan sebagai salah satu unsur

    sumber daya manusia di lingkungan

    transportasi mempunyai peranan penting

    dalam mendukung pelaksanaan tugas dan

    tanggung jawab yang berat, maka

    Departemen Perhubungan khususnya

    Dirjen Hubla diharapkan dapat

    menyesuaikan diri dalam rangka

    pemanfaatan ilmu pengetahuan dan

    teknologi yang dari waktu ke waktu terus

    berkembang. Salah satu program yang

    harus dikembangkan, yang juga sesuai

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    6/15

    dengan perkembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi serta untuk memenuhi aturan

    Internasional adalah pembinaan pegawai

    kantor pusat departemen perhubungan

    khususnya direktorat kenavigasian yaitu

    dengan melalui pendidikan dan pelatihan

    Operator VTS.

    Diklat VTS belum ada di Indonesia, dan

    diharapkan akan dapat terwujud Diklat

    VTS yang sedang direncanakan ini

    sehingga akan meningkatkan kemampuan

    dan profesionalisme pegawai direktorat

    Jenderal Perhubungan Laut, Departemen

    Perhubungan Republik Indonesia.

    Persyaratan minimal peserta Diklat VTS

    Indonesia adalah :

    1. Pangkat/golongan minimalIIa/Pengatur Muda

    2. Memiliki pengetahuan radiokomunikasi

    3. Memiliki sertifikat kepelautan minimalmin ORU-GMDSS

    VTS adalah layanan lalu lintas kapal yang

    dilaksanakan oleh competent authory

    (pihak berwenang) yang dirancang untuk

    meningkatkan keselamatan, efesiensi lalu

    lintas kapal dan juga untuk melindungi

    lingkungan. Perencanaan Kurikulum

    Diklat VTS yaitu,

    1. Peralatan

    2. Pengetahuan kepelautan

    3. Komunikasi,

    4. Radio VTS

    5. Keterampilan Personal

    6. Keadaan Darurat

    Sistem VTS terdiri dari perangkat VTS,

    monitor VTS, yang berfungsi untuk

    memantau keadaan lalu lintas laut.

    Sedangkan perangkat VTS terdiri dari

    sensor AIS, CCTV, Radio VHF. Masing-

    masing komponen VTS mempunyai

    monitor dan sensor. Sistem VTS

    meningkatkan keselamatan pelayaran bagi

    kapal-kapal yang melewati selat maupun

    kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan

    Indonesia karena perangkat VTS

    dilengkapi dengan beberapa kombinasi

    sensor yang berbeda Automatic

    Identification System (AIS), Radar, dan

    Close Circuit Television (CCTV) dapat

    memberikan suatu informasi yang dapat

    dipercaya oleh oparator berkaitan dengan

    aktivitas pelayaran di Indonesia.

    Operator yang didukung oleh peralatan

    VTS ini dapat segera mengambil

    keputusan dengan berbagai situasi, sistem

    VTS dapat memberikan kemampuan

    kepada operator untuk membantu dan

    mengelola lalu lintas komunikasi di

    sepanjang pantai Indonesia, diantaranya:

    1. Memonitor lalu lintas pelayaran danalur lalu lintas pelayaran

    2. Meningkatkan keselamatan dankeamanan lalu lintas pelayaran

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    7/15

    3. Meningkatkan efesiensibernavigasi/pergerakan kapal

    4. Perlindungan lingkungan maritim,perekaman data

    5. Membantu kapal-kapal yangmemerlukan perhatian khusus

    6. Pengaturan informasi umum dankhusus untuk kapal-kapal

    7. Mengantisipasi dan membantukedatangan/keberangkatan kapal di

    area pelabuhan dan lain-lain yang

    berhubungan dengan keselamatan

    Oleh karena itu harus dapat melaksanakan

    kemampuan fungsi agar tercapai kualitas

    informasi yang baik dan memuaskan, juga

    dapat memebrikan pemerintah

    (Departemen Perhubungan) suatu

    kemampuan untuk bertindak secara pro-

    aktif dalam hal untuk mencegah kegiatan

    tidak sah, seperti perampokan dan

    penyelundupan di perairan. Perangkat ini

    juga mudah di upgradeapabila diperlukan

    pengembangan lebih lanjut. Sebagai

    contoh untuk pengembangan kemampuan

    pengontrolan untuk penggunaan sistem.

    Tentang pembinaan dan bimbingan di unit

    teknis tersebut sesuai dnegan keputusan

    menteri KM 43, tahun 2005, pasal 326

    tentang fungsi Sub Direktorat

    Telekomunikasi Pelayaran, diantaranya

    pemberian bimbingan teknis di bidang

    pengoperasian dan peralatan kerja,

    perencanaan pembangunan sarana dan

    prasarana, pemeliharaan dan perbaikan

    peralatan teknis dan perhitungan jasa

    telekomunikasi pelayaran serta

    pelaksanaan perhitungan.

    Maka, untuk pembinaan sumber daya

    manusia melalui pendidikan dan pelatihan

    VTS dan juga seiring perkembangan

    kurikulum akan lebih tepat diterapkan

    dalam pengembangan diklat VTS melalui

    pendekatan Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan

    sesuai dengan satuan pendidikan, potensi,

    karakteristik daerah dan sosial budaya

    masyarakat. KTSP dianggap sebagai

    kurikulum otonom yang berbasis

    kerakyatan. Dan yang terpenting, dosen

    diberikan kesempatan untuk

    memaksimalkan segala potensi yang ada di

    masing-masing daerah.

    Diklat adalah suatu wadah tempat

    pelatihan VTS yang dimiliki oleh

    Departemen Perhubungan Republik

    Indonesia, Direktorat Jenderal

    Perhubungan Laut. Beberapa area VTS

    yang akan dan sedang dibangun yaitu VTS

    Selat Malaka, VTS Selat Sunda, VTS Selat

    Lombok, dan beberapa area lainnya juga

    akan menyusul yang berperan dalam

    menjaga keselamatan pelayaran.

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    8/15

    STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

    DIKLAT VTS

    Standar kompetensi pendidikan dan

    pelatihan VTS adalah : menghasilkan

    opeator VTS yang terampil dan handal

    dalam pemanfaatan teknologi VTS untuk

    peningkatan keselamatan dan keamanan

    lalu lintas laut dan pelabuhan. Pada

    dasarnya seorang pengajar harus mampu

    mengembangkan tuntutan lapangan kerja

    yang membutuhkan.

    Format silabus dapat dikembangkan oleh

    satuan pendidikan dalam bentuk narasi

    atau tabel yang berisi komponen, identitas,

    standar kompetensi, kompetensi dasar,

    indikator, materi pokok pembelajaran,

    kegiatan pembelajaran, penelitian, alokasi

    waktu, dan sumber belajar.

    INDONESIA

    Berdasarkan Kepres No. 102 tahun 2001

    tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

    Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata

    Kerja Departemen, departemen merupakan

    unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin

    oleh menteri negara yang berada di bawah

    dan bertanggung jawab kepada Presiden.

    Departemen mempunyai tugas yaitu

    membantu Presiden dalam

    menyelenggarakan sebagian tugas

    pemerintahan di bidang masing-masing.

    Departemen pada umumnya harus

    menyelenggarakan fungsi-fungsi:

    1. Pelancaran pelaksanaan sertapembinaan di bidangnya.

    2. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaantugas serta pelayanan administrasi

    departemen

    3. Penelitian dan pengembangan terapanserta pendidikan dan pelatihan tertentu

    dalam rangka mendukung kebijakan di

    bidangnya

    4. Pelaksanaan pengawasan fungsional

    Sedangkan tugas-tugas pemerintah dan

    pembangunan di Republik Indonesia

    penyelenggaraannya dilaksanakan oleh

    pegawai negeri sebagai unsur aparatur

    negara. Pegawai negeri mempunyai peran

    yang sangat penting. Syarat-syarat kualitas

    pegawai negeri sebagai unsur aparatur

    negara akan terpenuhi melalui pembinaan

    pengawal sehingga tujuan akan

    terselenggaranya aparatur yang efisien,

    efektif, bersih dan berwibawa dapat

    tercapai.

    Diklat VTS diselenggarakan oleh

    pemerintah Republik Indonesia yaitu

    Departemen Perhubungan dengan sistem

    kerjanya seperti ini: Diklat VTS

    dilaksanakan di Departemen Perhubungan

    Republik Indonesia yang secara teknis

    dikelola oleh Direktorat Jenderal

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    9/15

    Perhubungan Laut, Direktorat Navigasi,

    Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran-

    Seksi Operasi. Maka pada unit seksi operasi

    ditunjuklah panitia penyelenggara yang

    akan menyelenggarakan Diklat, sehingga

    panitia inilah nantinya yang bekerja dan

    penerimaan siswa diklat dan proses

    pelaksanaanya (bekerja sama dengan

    lembaga diklat).

    Untuk beberap akasus tertentu, peneliti

    memperhatikan adakalanya responden

    merasa sangat antusias untuk menjelaskan

    sesuatu yang ditanyakan oleh peneliti

    selama pertanyaan sesuai dengan bidang

    kerja atau spesialisasinya serta bentuk

    pertanyaan yang tidak membingungkan.

    1. a. Memasuki lapanganKetika berada di lapangan, sangat

    dituntut sikap peneliti yang antusias

    dan mudah bergaul.peneliti berusaha

    untuk dapat masuk dalam aktivitas

    serta suasana yang sudah cukup agar

    bisa berada di antara responden

    Dirjen Hubla. Dengan karakter dari

    setiap orang yang berbeda-beda,

    maka peneliti harus pandai-pandai

    dalam bersikap.

    b. Berperan sambil memasukkan data

    Selama pengumpulan data di

    lapangan, selain berperan secara aktif

    di lapangan, peneliti harus rajin

    mencatat segala hal yang ditemui di

    lapangan baik secara lisan, tulisan ,

    maupun berbentuk pengamatan yang

    berhubungan dengan topik penelitian

    informasi secara verbal maupun

    nonverbal tak boleh diabaikan,

    karena dari hal-hal inilah informasi

    secara lengkap dapat tertangkap.

    Keterbatasan pengamatan yang

    dimiliki peneliti dapat menjadi

    kendala dalam menangkap segala

    informasi yang dapat menjadi data

    tambahan. Selain itu, tidak setiap

    responden dapat dilihat kegiatannya

    dikarenakan padatnya pekerjaan

    mereka yang membutuhkan

    pelayanan serta perhatian lebih.

    2. Tahap analisis dataSetelah memperoleh data dan informasi

    yang diperlukan, tahap berikutnya

    adalah tahap pra lapangan, maka

    peneliti menganalisis dan

    menggunakan kualitatif deskriptif

    analitis. Data yang didapat dan telah

    memenuhi kebutuhan, kemudian

    dianalisis untuk mendapatkan

    informasi yang dibutuhkan. Langkah-

    langkah yang dilakukan peneliti dalam

    menganalisis data tersebut adalah :

    a. Yang pertama dianalisis adalahkuesioner yang didapat dari

    responden. Namun untuk

    memperdalam penelitian ini

    dilakukan dengan teknik

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    10/15

    wawancara dan diskusi dengan para

    responden.

    b. Kemudian peneliti membaca lagitranskrip wawancara serta catatan

    lapangan. Catatan lapangan berisi

    tentang data yang dikemukakan

    responden serta kegiatan yang

    dilakukan responden berdasarkan

    pengamatan peneliti.

    c. Mengelompokkan catatan lapangandan transkrip wawancara

    berdasarkan topik penelitian.

    d. Setelah mendapatkan data yangsesuai dengan yang diharapkan,

    peneliti menyusun data tersebut.

    e. Pada tahap awal, peneliti tidakmengemukakan hipotesis. Pada

    tahap penganalisisan, peneliti

    hanya mendeskripsikan data yang

    telah didapat.

    3. Teknik keabsahan dataa. Kalibrasi keabsahan data

    Teknik analisis data yang

    digunakan dalam penelitian ini

    adalah teknik kalibrasi keabsahan

    data sebagai berikut:

    Representasi waktuAdapun kecukupan waktu yang

    diperlukan untuk

    melaksanakan penelitian ini

    adalah kurang lebih 9 bulan

    yaitu terhitung dari April 2008

    sampai Januari 2009.

    Kredibilitas data Triangulasi teori, dimaksudkan

    menguji data dengan

    membandingkan hasil datadengan mengadakan

    pengecekan referensi untuk

    lebih meningkatkan derajat

    kepercayaan data yang ada.

    Triangulasi metode, yaitumengecek derajat kepercayaan

    beberapa sumber data dengan

    teknik pengumpulan data yang

    berbeda.

    4. Kriteria signifikanData yang signifikan dapat dilihat

    dengan adanya penulisan data secara

    lengkap hasil wawancara dengan

    partisipan, atau catatan tentang keadaan

    di lapangan.

    5. Kriteria KomprehensifKekomprehensifan dapat dilihat dari

    adanya konfirmasi yang merupakan

    suatu proses yang mengacu pada hasil

    penelitian. Berdasarkan itu, peneliti

    mengambil data secara komprehensif

    yang berkaitan dengan perencanaan

    Diklat VTS dan Ditjen Hubla.

    PROSES PENYUSUNAN LAPORAN

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    11/15

    Setelah semua tahap penelitian dilakukan

    oleh peneliti, sekarang mengadakan

    penyusunan data-data yang telah di dapat

    dari responden di lapangan. Semua dat

    ayang telah didapat di lapangan disajikan

    dalam bentuk yang sudah diolah.

    HASIL PENELITIAN

    Adapun yang menjadi indikasi penelitian

    adalah pada teknis Dirjen Hubla,

    Departemen Perhubungan. Sedangkan

    metode yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah metode sesuai dengan

    pendekatan kualitatif. Sumber data dalam

    penelitian ini meliputi responden yang

    terdiri dari pimpinan, panitia Diklat VTS,

    Tim VTS, Alumni VTS. Kemudian untuk

    teknik pengumpulan datanya digunakan

    teknik surve, kuesioner, dan wawancara

    mendalam terhadap responden yang telah

    dipilih dalam penelitian.

    Dalam penelitian ada 3 hal yang menjadi

    fokus utama yaitu penetapan standar

    kompetensi lulusan ditetapkan oleh pimpinan,

    pengembangan silabus, dan RPP

    dikembangkan oleh calon pengajar.

    Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara

    yang mendalam yang dilakukan peneliti pada

    responden bahwa tentang standar kompetensi

    lulusan VTS dan realisasinya dengan rata-rata

    jawaban seperti tabel berikut:

    No. KOMPONEN EVALUASI FOKUS AKTIVITAS RATA-RATA HASIL

    1. Pengembangan Diklat VTS Kompetensi Diklat (butir soal No.1-2)

    4,25

    Kompetensi Operator (butir No. 3-

    13)

    4,18

    Monev (butir soal No. 14-17) 4,3

    RATA-RATA JUMLAH 4,24

    Dari butir soal kuesioner tentang

    pengembangan diklat VTS diperoleh hasilnya

    sebagai berikut:

    1. Kompetensi Diklat diperoleh rata-ratanilainya 4,25 yang sangat ditekankan

    disini adalah tentang diklat merupakan

    wadah tempat pendidikan untuk

    memanfaatkan teknologi VTS.

    2. Kompetensi Operator diperoleh rata-ratanilainya 4,18 yang sangat diperlukan di

    sini adalah adalah menganalisa dan

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    12/15

    mengelola lalu lintas laut agar berjalan

    dengan baik serta mengontrol pengelolaan

    lalu lintas di area VTS.

    3. Monitoring dan evaluasi mendapat nilairata-ratanya 4,3 disini dituntut

    transparansi dalam pelaksanaannya dan

    sesuai dengan standar Internasional

    sehingga akan menghasilkan operator

    yang terampil.

    Sedangkan standar kompetensi VTS yang

    ditetapkan oleh pimpinan adalah :

    1. Diklat merupakan wadah tempatpendidikan untuk memanfaatkan

    teknologi VTS.

    2. Meningkatkan keselamatan dankeamanan lalu lintas laut.

    3. Merekam berbagai macam data di areaVTS.

    4. Menganalisis dan mengelola lalulintas agar berjalan dengan baik.

    Standar kompetensi lulusan yang

    ditetapkan di atas merupakan tujuan

    utama sistem VTS sedangkan standar

    kompetensi lulusan yang lain merupakan

    bagian pendukung agar lulusan Diklat

    nantinya diakui dunia Internasional karena

    alur pelayaran kita merupakan rute

    pelayaran internasional juga.

    Jika VTS telah terpasang di perairan

    Indonesia dan didukung oleh sumber daya

    manusia yang berkualitas untuk

    mengoperasikan peralatan tersebut maka

    akan tercipta suasana aman dan nyaman

    dalam pelayaran di Indonesia sehingga

    akan terwujud keselamatan dan keamanan

    dalam pelayaran di perairan dan

    pelabuhan Indonesia serta lingkungan

    maritim akan terlindungi oleh berbagai

    dampak pencemaran.

    Setelah menyelesaikan pendidikan dan

    pelatihan serta evaluasi, peserta harus

    memiliki pengetahuan dan kompetensi

    yang memadai, yaitu harus memahami

    prinsip-prinsip dasar VTS layanan.

    Berikut juga ada hasil penelitia

    berdasarkan pengembangan RPP :

    No. KOMPONEN

    EVALUASI

    FOKUS AKTIVITAS RATA-RATA HASIL

    1. Pengembangan RPP Keterlibatan Pimpinan 4,5Keterlibatan Dosen 4,04

    Pembelajaran 4

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    13/15

    Monev 4,13

    RATA-RATA JUMLAH 4,16

    Perencanaan model pembelajaran KTSP

    akan diterapkan pada Diklat VTS tetapi

    masih banyak terdapat rintangan-

    rintangan. Temuan di lapangan

    dibenarkan oleh data peneliti yang

    didapat dari hasil wawancara dengan

    responden sebagai teman sejawat peneliti.

    Padahal perencanaan merupakan hal yang

    penting dan merupakan langkah awal

    dalam mencapai tujuan, bahwa

    perencanaan adalah proses

    mempersiapkan hal-hal yang akan

    dikerjakan pada waktu yang akan datanguntuk mencapai suatau tujuan yang telah

    diterapkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1Kepmen Perhubungan nomor KM 41

    tentang Organisasi dan Tata Kerja

    2Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,

    Jakarta: 13 Oktober 1997.

    3Lexy J, Moleong. Metodologi Penelitian

    Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

    Karya, 2000.

    4Lexy J, Moleong. Metodologi Penelitian

    Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

    Karya, 2004.

    5Soebagio, Atmodiwiro. Manajemen

    Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT

    Ardadizya Jaya 2000.

    6Undang-undang Pelayaran Republik

    Indonesianomor 17 tahun 2006.

    7International Maritime Organization,

    resolution A. 913 (22) IMO International

    Maritime Communication Phares, 25

    Januari 2002.

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    14/15

  • 7/22/2019 Tugas1_Metlit

    15/15