tugas_1 pompa dan kompresor
DESCRIPTION
pompa thanksTRANSCRIPT
POMPA DAN KOMPRESSOR
Klasifikasi Possitive displacement pomp and Dynamic Pomp
Oleh
FAHMY KHOERUL HUDA
1305273
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
Klasifikasi Pompa
Menurut Sunarno (2005: 55) ada berbagai macam pompa. Pembagian ini dapat berdasarkan pada:
1. Tekanan keluaran (rendah, sedang dan tinggi)
2. Kapasitas yang dihasilkan (rendah, sedang dan tinggi)
3. Fluida yang dipindahkan (air, minyak, susu dan sebagainya)
4. Posisi atau kedudukannya (mendatar, tegak dan sebagainya).
Klasifkasi seperti di atas sangat terbatas dan cenderung saling melingkupi atau tumpang tindih. Sistem
klasifikasi pompa yang lebih kuat adalah yang didasarkan pada bagaimana energi ditambahkan pada
fluida yang dipompa. Dalam sistem klasifikasi ini, secara garis besar pompa dapat dibagi menjadi :
1. Pompa perpindahan positif (Positive displacement pump) yaitu pompa yang bekerja
menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair dikeluarkan
melalui katup atau lubang keluar. Pada pompa ini fluida yang dihisip sam dengan fluida
yang dikeluarkan.
2. Pompa roto dinamik (Rotodynamic pump atau non positive displacement pump), dimana
energi yang ditambahkan pada fluida kerja di dalam pompa secara kontinyu dinaikkan
kecepatannya, kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida di bagian lain dalam
pompa untuk medapatkan energi tekan.
A. Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump), pompa langkah positif terbagi atas
pompa reciprocating, pompa diafragma dan pompa rotari. Penjelasan dari masing-masing
pompa adalah sebagai berikut :
Gambar 1 : Kalsifikasi Pompa Pepindahan Positif
a) Pompa Reciprocating
Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanisme penggerak pompa
diubah menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan menggunakan
penggerak pompa diubah menjadi energi alira dari zat cair yang dipindahkan dengan
menggunakan elemn yang bergerak bolak-balik di dalm sebuah silinder. Elemen yang
bergerak bolak-balik itu dapt berupa piston atau plunyer. Pompa reciprocating biasanya
digunakn untuk memindahkan fluida kental dan digunkan pada sumur minyak. Contoh
dari pompa reciprocating adalah pompa piston, pompa plunyer, dan pompa diapraghma.
b) Pompa Rotari
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin
penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah
(casing). Pada waktu elemen berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang
mula-mula volumenya bekurang (pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut
konstan maka aliran zat cair yang dihasilkan hampir merata. Pompa rotari banyak
digunakan pada pemompaan cairan yang viskositasnya lebioh tinggi dari air. Contoh dari
pompa rotari adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw, dan pompa baling-baling.
B. Pompa Rotodinamik (Non Positve Displacement Pump)
Pompa Rotodinamik juga diakrakteristikan oleh cara pompa tersebut beroprasi yaitu impeler
yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekana atau kecepatan yang diperlukan untuk
memompa fluida. Klasifikasi dari pompa rotodinamik dapat dilihat pada gambar di bahwah
ini:
2
Gambar 2: Klasifikasi Pompa Rotodinamik
a) Pompa Sentrifugal, yaitu pompa yang prinsip kerjanya merubah energi mekanik dalam
bentuk kerja popos menjadi energi tekanan fluida.
b) Pompa Peripheral dan pompa spesial merupakan pompa dengan efek khusus dan
digunakan untuk kondisi yang khusus pula di lokasi industri.
Macam-macam Pompa Positive Displacement Pump
A. Pompa Rotari
Sebagai ganti pelewatan cairan pompa senttrifugal, pompa rotari akan merrangap cairan,
mendorongnya melalui rumah pompa yang tertutup. Hampir sama dengan piston pompa torak
akan tetapi tidak seperti pompa torak (piston), pompa rotari mengeluarkan cairan dengan
aliran yang lancar (smooth).
Macam-macam pompa rotari :
Pompa Roda Gigi luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apabila gerigi roda
gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi
tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila
giginya besatu lagi.
Gambar 1:Pompa Roda Gigi luar
Pompa Roda Gigi dalam
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan
roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang
berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap
pompa.
Gambar 2: Lobe Pump
Pompa Cuping
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan
mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masing-masing
rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi luarnya.
Pompa Sekrup
Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang
diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah
stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup
masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas.
Pompa Baling Geser
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang
rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2
baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
B. Pompa Torak (Piston)
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama pergerakan piston
sepanjang langkahnya. Volume cairan yang dipindahkan selama 1 langkah piston akan sama
dengan perkalian luas piston dengan panjang langkah.
Macam-macam pompa torak :
Pompa torak kerja tunggal
Pompa torak kerja ganda
Menurut jumlah silinder:
Pompa toral silinder tumggal
Pompa torak silinder ganda
Konstruksi kompresor perpindahan positif adalah mirip dengan konstruksi pada pompa perpindahan
positif, untuk jenis yang sama. Misalnya untuk pompa torak dengan kompresor torak adalah
sama, komponen utamanya adalah silinder, torak dan katu katup. Penggeraknya pun dapat
menggunakan motor listrik atau motor bakar. Untuk jenis yang lain, misalnya untuk jenis sudu luncur,
konstruksinya juga tidak banyak berbeda. Kedua mesin bertugas untuk memampatkan atau memberi
tekanan pada fluida kerja, karena tugas atau fungsi tersebut kedua mesin harus mengambil tenaga atau
energi dari luar. Dengan alasan tersebut efisiensi adalah menjadi penting sehingga boros energi.
Fluida kerja pompa dan kompresor adalah jelas berbeda, yang satu menggunakan udara dan yang
lainnya menggunakan fluida kerja zat cair. Karena proses pemampatan fluida kerja akan mengalami
kenaikan tekanan dan temperatur, maka harus dirancang suatu konstruksi yang dapat mendinginkan
temperatur udara mampat. Alasan yang mendasari perlunya pendinginan adalah secara termodinamika
kerja kompresor akan naik apabila temparatur udara mampat yang dihasilkan tinggi. Pada pompa
kenaikan temperatur air yang ke luar tidak terlalu tinggi, karena langsung didinginkan oleh zat cair,
jadi tidak ada masalah pada pompa