tugas variabel

Upload: moch-syafrudin-ridwan

Post on 11-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

12345

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    1/13

    CONTOH JENIS VARIABEL

    CONTOH JENIS VARIABEL

    1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)

    Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang

    diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang

    diobservasi atau diamati.

    Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

    2. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).

    Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.

    Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian =

    Variabel Dependen.

    3. Variabel Kontrol.

    Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen

    terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

    Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus

    ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-

    lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan

    karena faktor pendidikan.

    4. Variabel Moderator.

    Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan

    antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai

    variabel independen kedua.

    Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang

    memperlemah hubungan suami isteri.

    5. Variabel Intervening (Antara).

    Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang

    dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur.

    Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening)

    dan Loyalitas (Dependen).

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    2/13

    PENGERTIAN VARIABEL

    Istilah variabel dapat diartikan bermacam macam. Dalam

    tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.Sering

    pula dinyatakan variabeL penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

    akan diteliti.

    Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan di teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel

    penelitian.Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

    kesimpulan.Secara teoritis variabel dapat didefiisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai

    Variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan

    Farhady,1981). Dinamakan variabel karena ada variasinya.

    Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang

    oleh peneliti dimanupulasikan, dikontrol atau dioservasi dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan

    Tinggii Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan

    menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel

    penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang kan diteliti.

    Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan teoritisnya, dan ditegaskan

    oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga

    akan berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi rancangan

    penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makinsedikit jumlahnya, dan sebaliknya.

    2. KLASIFIKASI VARIABEL

    Variabel-variabel yang telah diidentifikasikan perlu diklasifikasikan, sesuai dengan jenis dan peranannya dalam

    penelitian. Klasifikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat pengambilan data apa yang akan digunakan dan

    metode analisis mana yang sesuai untuk diterapkan.

    Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa digolongkan menjadi 4 jenis yaitu (a). Data Nominal, (b). Data

    Ordinal, (c). Data Interval dan, (d). Data ratio. Demikianlah pula variabel, kalau dilihat dari segi ini biasa

    dibedakan dengan cara yang sama

    http://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/penelitian.jpg
  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    3/13

    Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan; variabel ini bersifat

    diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang lain; contoh: jenis

    kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan

    Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi

    biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya.(ranking)

    Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasaumsikan

    terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh: variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap

    terhadap sesuatu program dinyatakan dalam skor, penghasilan dan sebagainya.

    Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. (Drs. Sumadi Suryabrata

    .Metologi Penelitian. hal. 26-27)

    Menurut Fungsinya variabel dapat dibedakan :

    a). Variabel Tergantung (Dependent Variabel)

    Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau

    mengganti variabel bebas.

    Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang

    dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.

    Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, Kriteria, Konsekuen. Atau dalam bahasa Indonesia sering

    disebut Variabel terikat. Dalam SEM(Structural Equation Modeling)variabel dependen disebut variabel

    Indogen.*

    b). Variabel Bebas ( Independent Variabel)

    Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk

    menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.

    Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara

    bebas berpengaruh terhadap variabel lain.

    Variabel ini juga sering disebut sebgai variabel Stimulus, Prediktor, antecendent. Dalam SEM(Structural

    Equation Modeling)variabel independen disebut variabel eksogen.

    c). Variabel Intervening

    Variabel intervenig adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen

    dengan Variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

    Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen,

    sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

    Variabel Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel

    yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.

    d). Variabel Moderator

    Dalam mengidentifikasi variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena fungsinya ikutmempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    4/13

    e). Variabel kendali

    Yaitu yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator. Variabel ini berfungsi sebagai

    kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel moderator jadi juga seperti variabel

    moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung

    f). Variabel Rambang

    Berlainan dengan variabel bebas, yaitu fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian. Variabel rambang yaitu

    variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hampir tidak diperhatikan terhadap variabel bebas

    maupun tergantung. (Drs.Colid Narbuko,Drs.H Abu Achmadi.2004.Metode Penelitian. Jakarta:Bumi

    AksaraHal.119-120)

    3. MERUMUSKAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL-VARIABEL

    Setelah variabelvariabel diidetifikasikan dan diklasifikasikan, maka variabel-variabel tersebut perlu

    didefinisikan secara operasional. Penyusunan Definisi operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan

    menunjuk alat pengambil data mana yang cocok digunakan.

    Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapa diamati

    (diobservasi). Konsep dapat diamati atau diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka

    kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan

    oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

    Cara menyusun definisi operasional dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu

    1). Definisi Pola I, yaitu disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar hal

    yang didefinisikan itu terjadi. Contoh :

    - Frustasi adalah keadaan yang timbul sebgai akibat tercegahnya pencapaian hal yang sangat diinginkan yang

    sudah hampir tercapai.

    - Lapar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak makan selama 24 jam

    - Garam Dapur adalah hasil kombinasi kimiawi antara natrium dan Clorida.

    Definisi Pola I ini, yang menekankan Operasi atau manipulasi apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan

    keadaan atau hal yang didefinisikan, terutama berguna untuk mendefinisikan variabel bebas.

    2). Definisi Pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi.

    Contoh :

    - Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuannya dalam memecahkan masalah, tinggi kemampuannya

    dalam menggunakan bahasa dan bilangan.

    - Orang Lapar adalah orang yang mulai menyantap makanan kurang dari satu menit setelah

    makanan dihidangkan, dan menghabiskannya dalam waktu kurang dari 10 menit.

    3). Definisi Pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu

    nampaknnya. Contoh :

    - Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang mempunyai ingatan baik, mempunyai perbendaharaan

    kata luas, mempunyai kemampuan berpikir baik, mempunyai kemampuan berhitung baik.

    - Ekstraversi adalah kecenderungan lebih suka ada dalam kelompok daripada seorang diri.

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    5/13

    Seringkali dalam membuat definisi operasional pola III ini peneliti menunjuk kepada alat yang digunakan untuk

    mengambil datanya.

    Setelah definisi operasional variabel-variabel peneliitian selesai dirumuskan, maka prediksi yang terkandung

    dalam hipotesis telah dioperasionalkan. Jadi peneliti telah menyusun prediksi tentang kaitan berbagai variabel

    penelitiannya itu secara operasional, dan siap diuji melalui data empiris. (Drs. Sumadi Suryabrata .MetologiPenelitian. hal. 30-31)

    4. MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

    Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antara berbagai

    variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel bebas dan variabel terikat (

    Independent variabel dengan dengan dependent variabel).

    a. Hubungan Simetris

    Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau

    dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :

    1). Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.

    2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.

    3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.

    4). Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.

    b. Hubungan Timbal Balik

    Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabellainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat

    ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.

    c. Hubungan Asimetris (tidak simetri)

    Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :

    1). Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan

    kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.

    2). Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan respons

    tertentu dalam situasi tertentu. Bila Stimulus datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan Disposisi

    berada dalam diri seseorang.

    3). Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag

    relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.

    4). Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.

    5). Hubungan Imanen antara dua variabel.

    6). Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)

    5. PENGUKURAN VARIABEL

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    6/13

    Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan pengukuran itu penelitian dapat

    menghubungkan konsep yang abstrak dengan realitas.

    Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus memikirkan bagaimana ukuran yang

    paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat akan memberikan kepada penelii untuk merumuskan

    lebih tepat dan lebih cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran mengandung 4 kegiatan pokok sebagaiberikut :

    a). Menentukan indikator untuk dimensidimensi variabel penelitian.

    b). Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini dapat berupa item (pertanyaan) yang relevan

    dengan dimensinya.

    c). Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, Apakah tingkat ukuran nominal, ordinal

    interval atau ratio dan

    d). Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang baik.. Alat pengukur yang

    baik, apabila alat pengukur itu dapat mengungkapkan realita itu dengan tepat. Oleh karena itu dalampengukuran gejala yang demikian itu yang dianut adalah berdasarkan indikator-indikator konsep tersebut. Jadi

    kalau akan mengukur intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator perbuatan yang intelegen

    tersebut.

    6. VARIABEL ANTARA

    Salah satu asumsi dasar di dalam ilmu pengetahuan adalah, bahwa gejala sesuatu harus ada sebab-

    musahabnya dan tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya. Setiap fenomena dipengaruhi oleh serangkaian

    sebab-musahab. Oleh karena itu setiap kali kita menentukan sebab dari suatu fenomena, selalu akan timbul

    pertanyaan, apakah sebab yang lainnya? Apakah sebab yang pertama berpengaruh langsung pada fenomena

    tersebut, ataukah tidak langsung dan melalui sebab yang lainnya? Pertanyaan yang terakhir ini mengantar kitake suatu faktor penguji yang penting yaitu Variabel antara.

    Untuk mengatur rangkaian sebab-musabab suatu fenomena, tentu saja lewat pengamatan serta akan sehatlah

    disamping teori-teori yang menjadi pedoman. Namun di dalam rangkaian sebab akibat itu, suatu variabel akan

    disebut Variabel antara apabila, dengan masuknya variabel tersebut, hubungan statistika yang mulai nampak

    antara dua variabel menjadi lemah atau bahkan lenyap. Hal ini disebabkan karena hubungan semula nampak

    antara kedua variabel pokok bukanlah suatu hubungan yang langsung tetapi melalui varibel yang lain.

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    7/13

    Keterangan : Garis putus berarti mungkin berhubungan langsung, mungkin tidak.

    7. VARIABEL ANTESENDEN

    Variabel Antesenden mempunyai kesamaan dengan variabel antara, yakni merupakan hasil yang lebih

    mendalam dari penelusuran hubungan kausan antara variabel.

    Perbedaannya, Variabel antara menyusup diantara variabel pok, sedangkan variabel Antesenden

    mendahului variabel pengaruh

    Sebenarnya realita antara dua variabel sebenarnya merupakan penggalan dari sebuah jalinan sebab akibat

    yang cukup panjang. Oleh karena itu setiap usaha untuk mencari jalinan yang lebih jauh, seperti halnya dengan

    variabel antesendenakan memperkaya pengertian kita tentang fenomena yang sedang diteliti.

    Untuk dapat diterima sebagai variabel antesenden syarat-syaratnya sebagai berikut :

    ketika variabel harus saling berhubungan : variabel antesenden dan variabel pengaruh, variebel antesenden

    dan variabel terpengaruh, variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.

    Apabila variabel antesenden dikontrol, hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh tidak

    lengkap. Dengan kata lain : variabel antesenden tidak mempengaruhi hubungan antara kedua variabel pokok.

    http://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/variabel-2.jpghttp://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/variabel-1.jpghttp://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/variabel-2.jpghttp://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/variabel-1.jpg
  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    8/13

    Apabila pengaruh dikontrol, hubungan antara variabel antesenden dan variabel terpengaruh harus

    lengkap.(Drs.Colid Narbuko,Drs.H Abu Achmadi.2004.Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Hal.131-134)

    KESIMPULAN

    variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel penelitianditentukan oleh Landasan Teorinya dan ditegaskam oleh Hipotesis penelitiannya.

    Menurut datanya, variabel penelitian dapat dibedakan : a. variabel Nominal, b. Variabel Ordinal, c. Variabel

    Interval d. Variabel ratio.

    Sedangkan menurut fungsinya variabel penenelitian dapat dibedakan menjadi : Variabel tergantung, variabel

    bebas, variabel intervening, variabel moderator , variabel kendali dan variabel rambang.

    Macam-macam hubungan variabel : Simetri, timbal balik dan asimetri.

    DAFTAR PUSTAKA

    Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian.Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

    Narbuko,C., Achmadi, A,H. 2004 . Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara

    Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.Bandung: AlfaBeta

    Anonim, 1981. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    9/13

    Variabel adalah simbol atau abstrak yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Dalam penelitian

    dikenal dengan beberapa istilah variabel antara lain :

    1.

    Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, biasanya

    dinotasikan dengan symbol X. Variabel ini juga sering disebut independen variabel (IV) atau variabel

    penyebab. Dalam penelitian keprilakuan organisas, variabel bebas ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu

    variabel tingkat individu, variabel tingkat kelompok dan variabel tingkat organisasi. Karakteristik yang

    paling jelas dari variabel tingkat individual adalah karakteristik pribadi atau yang berkaitan dengan

    demografi seperti usia, gender, status pernikahan, karakteristik pribadi, kerangka emosional bawaan,

    nilai dan sikap kerja serta level kemampuan dasar. Motivasi juga termasuk ke dalam variabel tingkat

    individual.Sedangkan karakteristik variabel tingkat kelompok meliputi kepemimpinan, konflik,

    komunikasi, dan lainnya. Variabel tingkat sistem organisasi meliputi desain organisasi, budaya

    organisasi, pelatihan, metode evaluasi kinerja dan lainnya.

    2.

    Variabel terikat (dependen variable) adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika

    dihubungkan dengan variabel bebas, biasa dinotasikan dengan Y. Dalam perilaku organisasi, variabel-

    variabel dependen ini antara lain terdiri dari produktivitas / kinerja, mangkir / tingkat absensi, turnover,

    perilaku menyimpang di tempat kerja, organizational citizenship behavior (OCB), dan kepuasan kerja.

    Sedangkan dalam bidang pendidikan, disiplin siswa, prestasi belajar, tingkat kelulusan, dan sebagainya

    bisa ditetapkan sebagai variabel dependen.

    3. Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh memperkuat atau memperlemah

    hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, biasa dinotasikan dengan X atau Z. Karakteristik dasar

    dari variabel moderator adalah lebih sulit berubah dalam jangka waktu tertentu. Misalnya budaya,

    personality, jenis kelamin, dan lainnya. Contoh : Pengaruh Kemampuan terhadap Kinerja. Variabel

    moderatornya adalah kepribadian dan usia. Artinya, pengaruh kemampuan terhadap kinerja akan

    semakin kuat jika kepribadian adalah tipe A, dan usia yang relatif muda.

    4.

    Variabel intervening / mediator adalah variabel yang secara konkrit tidak kelihatan, tetapi secara

    teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan terikat, sehingga menyebabkan

    hubungan antara X dengan Y menjadi hubungan yang tidak langsung, biasa dinotasikan dengan X atau

    Z. Karakteristik dasar dari variabel intervening / mediator / perantara / variabel proses adalah relative

    lebih mudah berubah. Contohnya : Mood, Kepuasan, atau variabel sikap lainnya.

    5. Variabel control adalah variabel yang dikontrol (dikendalikan atau dibuat konstan) oleh peneliti untuk

    mengurangi pengaruhnya terhadap gejala yang sedang dikaji, biasa dinotasikan dengan X atau Z.

    Contoh : Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi siswa. Variabel kontrolnya yang dibuat

    konstan adalah guru yang sama, kondisi kelas yang sama, usia siswa yang relative sama, dan lainnya.

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    10/13

    SKALA PENGUKURAN PADA PENELITIAN !

    Jika dilihat dari skala pengukurannya (Measurement Scale), maka data dapat diklasifikasikan sebagai

    berikut:

    a. Categorical Data

    Data kategorik adalah data kualitatif sehingga untuk dapat dianalisis dengan menggunakan rumus

    matematika/statistika perlu diberi kode (coding) berupa angka. Analisis matematika/statistika yang

    digunakan adalah berdasarkan hasil membilang (counting) pada setiap kategori/pasangan kategori.

    Data kategorik disebut juga data nonmetricatau data yang bukan merupakan hasil pengukuran.

    Klasifikasinya adalah:

    1) Kategorik Nominal, yaitu data kategorik yang tak dapat dinyatakan bahwa kategori yang satu lebih

    baik dari kategori lainnya atau dengan kata lain kategori yang tidak memiliki urutan tertentu.

    Contoh: Priawanita, ungubiru, dan lain-lain.

    Karena tidak memiliki urutan tertentu, maka dapat saja kategori pria diberi kode 0 dan wanita

    diberi kode 1 maupun sebaliknya.

    2) Kategorik Ordinal, yaitu data kategorik yang mempunyai urutan tertentu namun jarak antar

    kategori sulit untuk dinyatakan sama.

    Contoh: Alat dalam kondisi baik, sedang, rusak.

    Karena memiliki urutan, maka jika rusak diberi kode 1, maka urutan berikutnya adalah sedang

    yang diberi kode 2, dan kategori baik diberi kode 3 atau sebaliknya. Urutan pengkodean di

    atas tidak dapat ditukar-tukar secara acak, karena akan menjadi tidak sesuai dengan urutan

    kategorinya.

    Data kategorik nominal maupun ordinal dapat diubah menjadi data numerik:

    1) rasio, dengan cara membagi jumlah frekuensi suatu kategori dengan kategori yang lain, atau

    dengan total frekuensi seluruh kategori.

    2) ordinal, dengan cara melakukan ranking sesuai dengan jumlah frekuensi dari kategori-kategoriyang ada.

    b. Numerical Data

    Data numerik adalah data metricatau data yang merupakan hasil pengukuran. Jika data hasil

    pengukuran eksakta menghasilkan data metrik murni (pure metric data), maka pada pengukuran

    sosialhumaniora, data yang dihasilkan bukan data metrik murni.

    Pada pengukuran sosial-humaniora, suatu variabel dikonstruk sedemikian rupa dalam beberapa

    indikator yang kemudian menjadi dasar pembuatan item pengukuran. Pada setiap item disediakan

    beberapa pilihan jawaban yang pada dasarnya berbentuk kategorik ordinal. Untuk jawaban yang

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    11/13

    dipilih pada setiap indikator diubah ke bentuk angka yang disebut scoring. Meskipun kelihatannya

    sama, namun istilah codingdan scoringberbeda, yaitu:

    Coding Scoring

    Diterapkan pada variabel

    manifest, dimana setiap variabel

    hanya mengandung 1 item

    Diterapkan pada variabel laten yangdikonstruk dari beberapa variabel manifest

    (indikator), dimana setiap variabel

    mengandung beberapa item

    Hasil coding per item dapat

    dianalisis langsung, karena setiap

    item mewakili 1 variabel

    Hasil scoringper item tak boleh dianalisis

    langsung, tapi harus dijumlahkan dengan score

    item-item lain yang mewakili variabel yang

    sama.

    Data yang dihasilkan merupakandata kategorik baik nominal

    maupun ordinal

    Data yang dihasilkan adalah data interval ataudata ordinal yang diperlakukan sebagai data

    interval

    Catatan: Data yang didapat sebagai penjumlahan skor-skor seluruh item pada suatu konstruk

    variabel laten dimasukkan dalam klasifikasi data interval. Namun ada yang merasa ragu dengan

    konsep scoring dan codingdi atas, Apakah data ordinal yang dijumlahkan dapat menghasilkan data

    interval?.

    Karena itu dalam konteks seperti ini, jumlah skor-skor dari suatu konstruk dinyatakan diperlakukan

    sebagai data interval (threat as interval), meski sebenarnya dianggap bukan data interval.

    1) Numerik Ordinal

    Data numerik ordinal adalah data yang berupa angka yang menunjukkan urutan.

    Contoh:

    a) urutan antrian

    b) urutan tempat duduk

    c) urutan nomor rumah

    d) urutan kemunculan

    bentuk khusus data numerik ordinal ini adalah data ranking (rankorder), yaitu data yang dihasilkan

    dari pengurutan data interval atau rasio baik secara meningkat (ascending) maupun menurun

    (descending).

    Seperti data kategorik ordinal, operasi matematika tak dapat dilakukan pada data ini.

    Contoh: Tidak dapat dikatakan bahwa; ranking 3ranking 2 = ranking 1

    Juga tidak dapat dikatakan bahwa; 2 x kali ranking 1 = ranking 2.

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    12/13

    2) Numerik Interval

    Data numerik interval selain mengandung unsur urutan juga memiliki unsur kesamaan jarak antar

    urutan. Karena itulah operasi bilangan dapat dilakukan.

    Contoh: 40 C30 C = 10C

    40 C adalah 2x lebih panas dari 20 C.

    Namun data numerik interval tidak memiliki 0 yang absolut.

    Contoh: 0 C = 32 F

    Siswa yang mendapat nilai 0 pada tes Statistika tidak dapat diartikan bahwa yang bersangkutan tidak

    memiliki pengetahuan sama sekali tentang Statistika.

    Kesamaan jarak ukuran ini yang sulit dijamin pada suatu pengukuran sosialhumaniora. Karena

    itulah hasil pengukuran sosialhumaniora dianggap bukan data interval, tetapi data ordinal yang

    diperlakukan sebagai data interval.

    Data numerik interval ini dapat diubah menjadi data:

    a) numerik ordinal, dengan cara me-ranking-nya

    b) kategorik ordinal, dengan cara mengkategorikannya.

    3) Numerik Rasio

    Data numerik rasio adalah data yang selain mengandung unsur urutan, memiliki jarak ukuran yang

    sama, serta memiliki nilai 0 absolut.

    Contoh: Jika tidak ada sesuatu yang diletakkan di atas timbangan emas, maka angka digital yangtertera tetap angka 0,00.

    Seperti data numerik interval, data numerik rasio ini dapat diubah menjadi data:

    a) numerik ordinal, dengan cara me-ranking-nya

    b) kategorik ordinal, dengan cara mengkategorikannya.

    Catatan: Pada program Statistical Package and Service Solutions(SPSS) digunakan hal-hal sebagai

    berikut:

    - Seluruh data yang di-entry untuk dianalisis diperlakukan sebagai data numerik

  • 5/21/2018 Tugas Variabel

    13/13

    - Konsep pendataan disamakan dengan pengukuran yang diklasifikasikan atas skala (scale), ordinal,

    dan nominal.

    Perbandingan dengan konsep sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:

    Konsep Sebelumnya Konsep di SPSS

    Pendataan

    Kategorik

    Nomial

    Pengukuran

    Nominal

    Ordinal

    Ordinal

    Numerik

    Ordinal

    Interval

    Skala

    Rasio