tugas uts pemasaran sosial

19
Madani Education and Training Center (ETC) “The Enterpreneur Way for a Better Day” I. Posisi Saat ini I.1 Kondisi sosial Jenjang pendidikan di Indonesia sejatinya adalah untuk meningkatkan taraf hidup setiap warga negara dalam berbagai aspek kehidupannya. Namun, pola pikir yang terbangun, menjadi terbatas, yaitu hanya untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Layak dalam arti mampu memberikan gaji yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan minimal sehari- hari. Setiap orang tua berbondong-bondong menyekolahkan anaknya ke lembaga-lembaga pendidikan terkenal, prestisius, tiada lain tiada bukan adalah agar kelak dikemudian hari anaknya dapat memperoleh pekerjaan. Selepas menyelesaikan pendidikan dasar, banyak yang langsung mencari pekerjaan. Namun, ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Lagi-lagi jika ditanya, agar setelah sarjana nanti dapat memperoleh pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Akan tetapi, jika kita melihat kondisi bangsa saat ini, perbandingan antara para pencari pekerjaan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan sangatlah jauh berbeda. Pada akhir tahun 2009 yang telah lalu, telah dibuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang 1

Upload: angga-tri-aditia-permana

Post on 02-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas UTS Pemasaran Sosial

Madani Education and Training Center (ETC)

“The Enterpreneur Way for a Better Day”

I. Posisi Saat ini

I.1 Kondisi sosial

Jenjang pendidikan di Indonesia sejatinya adalah untuk meningkatkan taraf

hidup setiap warga negara dalam berbagai aspek kehidupannya. Namun,

pola pikir yang terbangun, menjadi terbatas, yaitu hanya untuk memperoleh

pekerjaan yang layak. Layak dalam arti mampu memberikan gaji yang sesuai

untuk memenuhi kebutuhan minimal sehari-hari. Setiap orang tua

berbondong-bondong menyekolahkan anaknya ke lembaga-lembaga

pendidikan terkenal, prestisius, tiada lain tiada bukan adalah agar kelak

dikemudian hari anaknya dapat memperoleh pekerjaan.

Selepas menyelesaikan pendidikan dasar, banyak yang langsung mencari

pekerjaan. Namun, ada juga yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Lagi-lagi

jika ditanya, agar setelah sarjana nanti dapat memperoleh pekerjaan dengan

gaji yang tinggi. Akan tetapi, jika kita melihat kondisi bangsa saat ini,

perbandingan antara para pencari pekerjaan dengan ketersediaan lapangan

pekerjaan sangatlah jauh berbeda.

Pada akhir tahun 2009 yang telah lalu, telah dibuka penerimaan Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilaksanakan serentak hampir di seluruh

wilayah nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai

Pulau Rote. Ribuan orang mengantri di kantor pos untuk mengirimkan

lamaran, ribuan orang beramai-ramai mengisi lembaran tes CPNS di masing-

masing daerah. Padahal jika dilihat dari ribuan pendaftar hanya sedikit yang

diterima, lantas sisanya akan kemana?menunggu formasi tahun depankah?

itupun kalau masih akan dibuka kembali oleh pemerintah daerah setempat

atau pemerintah pusat.

1

Page 2: Tugas UTS Pemasaran Sosial

0

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

BEKERJA MENGGANGGUR ANGKA KERJA

I.2 Kondisi ekonomi

Target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 adalah 5,5-5,6

persen, untuk meningkatkan satu persen saja harus dapat membuka kurang

lebih 4 ribu lapangan pekerjaan. Sementara saat ini, Indonesia telah

memberlakukan ACFTA yang merupakan kerjasama pemerintah Republik

Indonesia dengan pemerintah China. Dengan diberlakukannya ACFTA,

industri-industri penyokong perekonomian di Indonesia harus bersiap-siap

melakukan efisiensi agar tetap dapat bersaing dengan perusahaan-

perusahaan China yang lebih siap dengan perdagangan bebas. Salah satu

cara untuk melakukan efisiensi adalah dengan mengurangi jumlah pegawai

alias PHK. Berapa ribu lagi yang harus memenuhi daftar pengangguran?

Yang kemarin tidak lolos CPNS saja belum tertampung, ditambah lagi

dengan yang akan di PHK.

JIka melihat data pengangguran terbuka pada Februari 2006 mencapai 10,4

persen atau sebanyak 11,1 juta orang (BPS) Setengah pengangguran pada

Februari 2006 sebesar 29,9 juta orang atau 31,4 persen dari jumlah

angkatan kerja sebesar 106,3 juta orang (BPS).Kecenderungan jumlah

penduduk yang meningkat memberikan gambaran bahwa jika ketersediaan

lapangan kerja terbatas, maka jumlah mengangguran akan semakin

meningkat.

Grafik I.1 Grafik perbandingan jumlah penduduk usia kerja Tahun 1980-2005Sumber: BPS

2

Page 3: Tugas UTS Pemasaran Sosial

Dari sedikit gambaran di atas, masihkah kita berpikir untuk tetap mencari

pekerjaan? bukankah lebih bijak jika kita memikirkan bagaimana kita bekerja,

dan bahkan membuka lapangan pekerjaan baru? Oleh karena itu, perlu

kiranya penulis secara pribadi memikirkan bagaimana kita dapat menjadi

seorang entrepreneur, merubah paradigma masyarakat terutama para

pemuda sebagai subjek pembangunan dan aset masa depan untuk lebih

berfokus menjadi entrepreneur daripada berfokus kepada mencari pekerjaan.

Hal ini terutama bila ditinjau dari komposisi jumlah pemuda di Indonesia yang

berjumlah kurang lebih 81 juta jiwa pada tahun 2005 dan diprediksi akan

bertambah sekitar 6 juta jiwa pada tahun 2015, yang berarti pada saat itu

jumlah permuda di Indonesia menjadi 87 juta jiwa

I.3 Kondisi politik

Pemerintah saat ini, berada pada stabilitas politik yang cukup baik. Baik

dalam artian, gejolak yang ada tidak mempengaruhi stabilitas ekonomi dan

sektor lainnya. Bargaining position antara masyarakat dan pemerintah cukup

baik, sehingga pemerintah saat ini tidak sewengan-wenang dalam membuat

perencanaan dan program. Masayarakat lebih diberi keleluasaan untuk

menentukan program yang dirasa tepat untuk mereka. Hal ini dapat dilihat

melalui penerapan kebijakan otonomi daerah, program PNPM, dsb.

Pemerintah sebagai pemegang otoritas pengelola negara telah menyusun

RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Kebijakan

dalam RPJMN banyak yang berfokus kepada peningkatan ekonomi yang

memiliki core entrepreneurship. Dengan kondisi pengangguran yang cukup

tinggi, pemerintah menargetkan 2000 wirausahawan baru muncul pada

tahun 2010 ini.

Selain itu juga pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan agar

merealisasikan corporate sosial responsibility (CSR) bagi kesejahteraan

masyarakat. Dana CSR ini dapat diserap masyarakat untuk meningkatkan

Usaha Kecil Menengah yang memang menjadi salah satu prioritas

pengembangan pemerintah.

3

Page 4: Tugas UTS Pemasaran Sosial

Bagi daerah-daerah yang masih belum mapan secara pendanaan, meraka

dapat memanfaatkan Dana Alokasi Khusus dan mencantumkan

pengembangan kewirausahaan sebagai salah satu pos anggarannya. Selain

itu juga Dana Alokasi Umum pun dapat dimanfaatkan, karena memang ada

alokasi untuk peningkatan kewirausahaan.

I.4 Pengembangan Potensi Mesjid

Peningkatan ekonomi saat ini juga telah merambah kepada sektor agama

yang dahulu pernah jaya dimasa lahirnya Sarekat Dagang Islam. Hal ini

ditunjukkan dengan telah diluncurkannya Koperasi Masjid oleh DMI (Dewan

Masjid Indonesia). Meski dari sisi sosialisasi masih sangat kurang, namun

koperasi masjid dapat diberdayakan untuk mengembangkan kewirausahaan

dan kesejahteraan masyarakat.

Mesjid merupakan tempat peribadatan umat muslim, di Indonesia kita dapat

temukan hampir diseluruh pelosok daerah, dari kota hingga tingkat RT/RW di

desa. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125

ribu masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara

keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah

masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data

tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan

mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah. ( sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia). Jika potensi ini dioptimalkan

pengelolaanya dengan baik, maka akan dapat mengentas berbagai

permasalahan dari akar rumput, terutama adalah masalah ekonomi.

Paradigma yang kurang tepat sebagai akar dari masalah sosial seperti

penggangguran, menemukan benang merah dengan potensi masjid dan

program-program pemerintah yang ada saat ini. Oleh karena itu perlu ada

sebuah gerakan sosial terintegrasi lintas lembaga, bidang, dan sektor, untuk

mendorong terciptanya kondisi lebih baik. Oleh karena itu penulis

memandang perlu adanya rencana pemasaran sosial ini.

4

Page 5: Tugas UTS Pemasaran Sosial

Berikut penulis menyajikan analisis SWOT

Tabel I.1 Analisis SWOT Program Pemasaran

Strenght ( S ) Weaknesess ( W )

1. Sumber Daya Manusia

yang kompeten dalam

Bidang Manajemen

Bisnis

2. Menguasai Manajemen

pemasaran

1. Nama organisasi belum

dikenal untuk khalayak

2. Biaya pelatihan Relatif

Mahal

Opportunities ( O) SO Strategies WO Strategies

1. Meningkatkan kulitas

pemateri

2. Mengembangkan

sumber daya

manusia

3. Menambah jaringan

dan partnership

4. meningkatkan kulitas

layanan training

Oreientsi dalam

pengembangan

sumber daya

manusai, baik

pemateri, system,

metode dan materi

yang mutakhir dapat

membangun dan

meningkatkan

jumlah peserta dan

produk pendidikan

dan pelatihan

1. Mengingkatkan

kepuasan layanan

kepada pelanggan atau

peserta

2. Menambah mitra Kerja/

partnership

3. Merevaluasi materi

pelatiahan sepekan

sekali dalam kurun

waktu sebulan

Threats ( T ) ST Strategies WT Strategies

1. Pesaing yang sejenis

2. Layanan Pesaing

yang berpengalaman

3. Harga yang relatif

bersaing dan rendah

1. Membangun pilot

project (pangsa pasar

percontohan) mulai

dari tingkat kampus ,

kota dan wilayah

2. Memperluas jaringan

sampai ketingkat

1. Memfokuskan pada

kulitas layanan,

pemateri, materi dan

metode penyampaian

2. Memperbaiki kulitas

pengembangan sumber

daya Internal dalam

5

Page 6: Tugas UTS Pemasaran Sosial

daerah, memanfaatkan

organisasi masjid

merespon kebutuhan

peserta dan

masyarakat

Analisis SWOT ini akan digunakan sebagai dasar kebijakan untuk

menentukan strategi program. Selain itu juga inti dari SWOT ini adalah untuk

memberikan gambaran internal dan eksternal. Gambaran internal sebagai

potensi untuk dikembangkan, diperbaiki, ataupun tidak menutup

kemungkinan untuk direduksi. Sedangkan gambaran eksternal merupakan

potensi sinergi dan optimalisasi program. Meskipun tidak dinafikan akan

adanya kompetisi yang akan menghambat keberjalanan program.

II. Tujuan, Sasaran, dan Target Program

II.1 Tujuan

Tujuan utama dari program ini adalah merubah paradigma masyarakat

terutama pemuda. Program ini lebih kepada pengembangan skill dan

knowledge, sehingga diharapkan akan berbuah action berupa perilaku yang

dilandasai sikap entrepreneurship. Secara rinci tujuan dari program yang

akan dilakukan adalah,

1. Mengubah paradigma job seeker menjadi to be entrepreneur

2. Memberikan pemahaman tentang urgensi wirausaha

(entrepreneurship)

3. Menggugah para pemuda Indonesia dalam bidang wirausaha guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Memberikan pembekalan menjadi wirausaha yang sukses

6

Page 7: Tugas UTS Pemasaran Sosial

5. Memberikan pemahaman wirausaha dalam Islam, sehingga mampu

menjadi pribadi-pribadi wirausaha muslim yang memiliki keislaman

yang baik.

6. Memberikan gambaran mengenai road map atau langkah-langkah

bagaimana membuat atau memulai usaha, termasuk legal formalnya

(membuat bussines plan)

7. Memberikan kesempatan untuk memulai usaha/ bisnis melalui

bussines plan competition

II.2 Sasaran

Adapun sasaran dari program ini adalah para pemuda atau remaja yang aktif

sebagai penggerak kegiatan masjid.di seluruh Indonesia. Sebagai pilot

project, kami mencoba mengembangkan program road to campus. Program

akan dimulai dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang telah

memiliki program pengembangan kewirausahaan mahasiswa, meski hanya

berupa pemberian bantuan modal usaha saja. Program ini akan di mix-kan

dengan program yang sudah ada tersebut, sebagai program pembinaan bagi

pengusaha pemula.

II.3 Target

100 pemuda dan remaja mesjid memiliki visi entrepreneurship

Pemerintah, baik pusat maupun daerah dan shareholder lainnya (non

pemerintah) menandatangi MoU partnership program sebagai bukti konkret

komitmen bersama.

III. Analisis Khalayak Sasaran

III.1 Kondisi sasaran

7

Page 8: Tugas UTS Pemasaran Sosial

Mesjid pada awal berdirinya merupakan center of muslim’s activities.

Rasulullah saw sebelum membuka suatu daerah, sebelum mendirikan

sebuah Negara, didahului dengan membangun mesjid. Mesjid dahulu, pada

masa Rasulullah saw, merupakan pusat pendidikan, pusat kebudayaan,

pusat politik, dan pusat kajian pertumbuhan ekonomi, melalui mesjid

terbentuklah para pemimpin, entrepreneur, politisi, guru, dan profesi prestatif

lainnya.

Namun, kondisi masjid saat ini, pada umumnya hanya sebatas pusat ritual

keagamaan masyarakat muslim saja. Penyelenggaraan pendidikan menjadi

terbatas kepada pengajian rutin ibu-ibu, lebih parah lagi asosiasi masjid

sudah tidak lagi sebagai pusat pendidikan Islam, ada guyonan, saat sakit

perut ingin buang hajat, maka yang pertama kali diingat adalah masjid. Meski

tidak salah apabila memiliki pandangan, pemikiran, dan paradigma sempit

seperti itu, tetapi alangkah lebih baik jika kita membangkitkan potensi

terpendam masjid sebagai the center of muslim’s activities, sebagai pusat

pencetak sumber daya manusia yang handal, professional, kontributif, dan

berwawasan global.

Para penggerak masjid, terutama para remaja yang tergabung dalam Ikatan

Remaja Masjid (IRMAS) atau apapun namanya, merupakan potensi

terpendam yang masih harus diberdayakan serta ditingkatkan partisipasinya

dalam pembangunan. Para aktivis masjid ini tersebar hampir diseluruh

pelosok nusantara, termasuk di kampus-kampus, yang mungkin dengan

nama lain seperti DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), atau Unit kegiatan

Dakwah mahasiswa.

Pada pundak merekalah masa depan bangsa, Negara, dan agama dititipkan.

Pada diri mereka pula, masih dan sedang dalam performa terbaiknya,

potensi idealisme dan semangat pembaharuan yang begitu dahsyat terpatri

kuat dalam jiwanya. Taufik Abdullah mengungkapkan beberapa potensi yang

ada pada diri pemuda yaitu diantaranya:

a. Kemurnian idealismenya

8

Page 9: Tugas UTS Pemasaran Sosial

b. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru

c. Semangat pengabdiannya

d. Spontanitas dan pengabdiannya

e. Inovasi dan kreativitasnya

f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru

g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya yang mandiri

h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap, dan tindakannya dengan kenyataan yang ada

III.2 Kondisi kompetitor

Program pengembangan kewirausahaan telah banyak dilakukan, terutama

oleh lembaga-lembaga training yang sudah mapan. Selain itu juga

perusahaan-perusahaan perbankan nasional giat sekali mengadakan

seminar mengenai kewirausahaan ini. Sehingga perlu ada market place atau

positioning program yaitu focus kepada merubah paradigm. Selain itu juga,

strategi partnership akan diterapkan untuk mengubah persaingan yang ada

menjadi sinergi. Aspek geografis juga turut menjadi perhatian, yaitu daerah

yang memang belum tersentuh oleh program-program lain yang serupa.

Hambatan terpampang nyata didepan mata dari pengembangan atau

pemberdayaan pemuda ini. Gejala westernisasi, budaya barat yang tidak

karuan, belum lagi wabah penggunaan narkoba, free sex, dan bentuk

hambatan lainnya yang menggerogoti para pemuda saat ini. Media –media

hiburan di layar kaca, majalah, internet menyajikan virus hedonisme yang

destruktif. Kecenderungan degradasi moral semakin kentara, terbukti dengan

banyaknya kasus yang terungkap seperti penyalahgunaan obat terlarang,

free sex, perkelahian antar pelajar, dsb. Hal ini merupakan kompetitor nyata

yang dapat menghambat penyelenggaran program. Sehingga perlu ada

penyikapan dan penyesuaian program agar dapat diterima dengan baik.

9

Page 10: Tugas UTS Pemasaran Sosial

IV. Strategi Pelaksanaan Program

Program ini akan dikemas melalui berbagai metode dan media, diantaranya

adalah:

Melaksanakan training and workshop entrepreneurship (Topsip)

dengan tema To Be Young Entrepreneurs Moslem, Menjadi

Entrepreneurs Muslim yang Mandiri, Kreatif, Inovatif dan

Revolusioner.

Menyelenggarakan Business Plan Competition (Blancon).

Menyerahkan penganugerahan Top Ten Young Entrepreneurs

Moslem tingkat Nasional kepada 10 pengusaha muda muslim.

Membuat iklan layanan masyarakat mari berwirausaha dengan judul

“Hari gini masih cari kerja? Okelah kalau wirausaha!”.

Melakukan kerja sama (partnership) dengan Pemerintah Daerah,

Dinas KUKM, Dinas Koperasi, Departemen Agama, Departemen

Pendidikan Nasional, Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Himpunan

Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Perusahaan-perusahaan

besar (membidik Corporate Social Responsibility).

Melakukan kerja sama dengan lembaga pengembangan, pendidikan

dan pelatihan yang memiliki core pengembangan kewirausahaan.

Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BKPRMI (Badan

Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia dan DMI (Dewan

Masjid Indonesia).

Mendorong penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding)

sebagai bentuk komitmen antara pihak-pihak yang terlibat dalam

10

Page 11: Tugas UTS Pemasaran Sosial

partnership program baik lembaga pemerintah maupun non

pemerintah.

Melakukan Market Inteligent. Market intenligent ini termasuk dalam

rangka pengumpulan informasi pemasaran. Pada market interligenti

ini dibantu dengan marketing research untuk senantiasa melakukan

monitoring dan evaluasi ketepan sasaran program.

V. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi program penting dilaksanakan untuk melihat

pencapaian yang telah dilakukan selama program ini berlangsung. Termasuk

didalamnya adalah pencatatan penerima manfaat program dan hasil yang

dicapai setelah pelaksanaan program. Tahap ini juga mengharuskan untuk

melakukan pendampingan kepada pemuda/remaja binaan tersebut untuk

melihat hasil dari program yang diberikan. Monitoring dan evaluasi yang

dilakukan, dibantu dengan beberapa instrumen yaitu:

1. Menggunakan Instrumen indikator pencapaian program

2. Metode Observasi Langsung

3. Wawancara dengan peserta program

Metode atau proses monitoring dan evaluasi program ini bersifat fleksibel

dan harus melalui judgement dari para ahli.

VI. Marketing action plan

Strategi pemasaran ini akan dilakukan dalam beberapa tahap atau

periodisasi. Tahapan-tahapan tersebut yaitu:

1. Tahap pembentukan

11

Page 12: Tugas UTS Pemasaran Sosial

Wilayah pemasaran melalui program ini, diharapkan dapat

memberikan feed back berupa pembentukan identitas awal yang baik.

Oleh karena itu pada tahap ini akan menggunakan strategi pilot

project programe. Yaitu pelaksanaan program pada wilayah kampus.

Pada tahap ini harus dicapai lingkaran pencapaian yang akan

semakin meluas. Lingkaran pertama adalah para aktivis masjid se-

Jawa Barat yang akan dimulai dari kampus Universitas Pendidikan

Indonesia Bandung. Kemudian meluas, berekspansi se-pulau jawa.

Lingkaran puncak adalah wilayah se-Indonesia.

2. Tahap pengenalan

Setelah kuat secara identitas dan memiliki track record yang baik.

Ekspansi program akan dilakukan ke tingkat masyarakat umum,

akademisi, dan professional atau perusahaan. Pada tahap ini lebih

mengembangkan partnership dengan seluruh shareholder yang telah

ada sesuai dengna strategi yang telah disusun.

3. Tahap pengembangan

Pada proses pengembangan ini, sejalan dengan partnership yang

telah terbangun. Maka, program akan lebih mendorong peningkatan

kapasitas partner kerja, seperti organisasi-organisasi remaja mesjid

dan dewan kemakmuran mesjid untuk melakukan adopsi program.

Dengan membawa virus entrepreneur ini diharapkan adanya proses

pengembangan dan inovasi social marketing yang lebih efektif dan

efisien disesuaikan dengan situasi, kondisi, pandangan, dan

jangkauan masing masing daerah.

Berikut ini adalah time line dari pelaksanaan dari ketiga tahapan tersebut:

No. Tahapan Periode / waktu (Tahun)

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5

12

Page 13: Tugas UTS Pemasaran Sosial

1. Tahap pembentukan

2. Tahap pengenalan

3. Tahap pengembangan

Dalam lima tahun diharapkan mampu mencapai target minimal 100

wirausaha muslim muda yang sudah berjalan. Dan 10 diantaranya menjadi

yang tersukses. Selain itu juga telah terjadi sinergisasi program, paradigma

mengenai arti pentingnya entrepreneurship ini di kalangan masyarakat.

Sinergirsasi ini lebih kepada kepedulian pemerintah dan nonpemerintah yang

memiliki kekuatan financial untuk mengembangkan masyarakat terutama

pemuda yang memiliki basis mesjid. Bertepuk sebelah tangah jika hanya ada

kepedulian atau dorongan, harapan besar pula adanya sambutan yang

antusias dari para pemuda aktivis mesjid. Kedepannya diharapkan para

pemuda yang visioner ini akan menjadi pioneer atau pelopor dalam

mengembangakan lingkungannya.

Referensi

Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Penerbit

Alfabeta Bandung.

Abdullah, Taufik. 1974. Pemuda dan Perubahan Sosial. LP3S Jakarta.

BAPPENAS. 2010. Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor

5 tahun 2010 tentang Rencana pembangunan jangkan menengah nasional

(RPJMN) 2010. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Tersedia : http://bappenas.go.id/get-file-server/node/8939/

13

Page 14: Tugas UTS Pemasaran Sosial

_.2006.Penyajian Data Informasi Kementerian Negara Pemuda dan

Olahraga. Tersedia: www.kemenegpora.go.id

14